PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food...

40
PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) (Tercatat di Papan: Pengembangan) Peng-ER-00004/BEI.PPR/02-2012 (dapat dilihat di internet : http://www.idx.co.id ) PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Februari 2012 telah menerima surat melalui email dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No.335/PEF-DIR/II/2012 tanggal 22 Februari 2012, perihal publikasi laporan penilaian target harga referensi saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebagaimana terlampir. (lampiran 39 lembar) Demikian pemberitahuan yang disampaikan PT Pemeringkat Efek Indonesia 24 Februari 2012 I Gede Nyoman Yetna Rina Hadriyani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil P.H. Kepala Divisi Perdagangan Saham Tembusan: 1. Yth. Ketua Bapepam dan LK; 2. Yth. Kepala Biro TLE Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam dan LK; 4. Yth. Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. RAR_AISA_er_2012224_00004

Transcript of PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food...

Page 1: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

PENGUMUMAN Equity Research

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) (Tercatat di Papan: Pengembangan)

Peng-ER-00004/BEI.PPR/02-2012 (dapat dilihat di internet : http://www.idx.co.id)

PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Februari 2012 telah menerima surat melalui email dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No.335/PEF-DIR/II/2012 tanggal 22 Februari 2012, perihal publikasi laporan penilaian target harga referensi saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebagaimana terlampir. (lampiran 39 lembar) Demikian pemberitahuan yang disampaikan PT Pemeringkat Efek Indonesia

24 Februari 2012

I Gede Nyoman Yetna Rina Hadriyani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil P.H. Kepala Divisi Perdagangan Saham Tembusan: 1. Yth. Ketua Bapepam dan LK; 2. Yth. Kepala Biro TLE Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam dan LK; 4. Yth. Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

RAR_AISA_er_2012224_00004

Page 2: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

PEFINDO CREDIT RATING INDONESIA

335/PEF-DIR/II/2012

Jakarta, 22 Februari 2012

Kepada Yth.1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Plaza Mutiara, Suite 1101, Lantai 11JI. Lingkar Mega Kuningan Kav. E.1.2 No 1&2Jakarta 12950

u.p. Yulianni Liyuwardi, VP.Corporate Finance/Corporate Secretary

2. PT Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek IndonesiaJI. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta Selatan, 12190

u.p. Bapak Ito Warsito, Direktur UtamaBapak Eddy Sugito, Direktur ~enilaian Perusahaan

Perihal : Publikasi Laporan Penilaian Target Harga Referensi Saham PT Tiga PilarSejahtera Food Tbk.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penugasan yang kami peroleh untuk melakukan Penilaian Target HargaReferensi Saham, dengan ini kami sampaikan hasil penilaian kami atas saham Saham PT Tiga PilarSejahtera Food Tbk. (AISA) dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Apabila masih ada hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, mohon agar menghubungi kami.Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Ronald T. Andi Kasim, CFADirektur Utama

Tembusan :Bapak I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil, PT Bursa EfekIndonesia

/ww

PT. Pemeringkat Efek IndonesiaPanin Tower Senayan City, 17th FloorJI. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270, INDONESIAPhone: (62-21) 7278 2380 • Fax: (62-21) 7278 2370

Page 3: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

Halaman 1 dari 20 halaman

Contact: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected]

“Disclaimer statement in the last page is an

integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Laporan Utama

Equity Valuation

22 Februari 2012

Target Price

Terendah Tertinggi 760 920

Industri Makanan dan Minuman

Kinerja Saham

Sumber: Bloomberg

Informasi Saham Rp

Kode Saham AISA

Harga Saham 21 Februari 2012 475

Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir 510

Harga Terendah 52 Minggu Terakhir 455

Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (miliar) 1.843

Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 1.003

Market Value Added & Market Risk

Sumber:Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Pemegang Saham* (%)

PT Tiga Pilar Corpora 27,9

Primanex Pte Ltd 10,5

PT Permata Handrawina Sakti 10,1

Pandawa Treasures Pte Ltd 5,7

PT Tiga Pilar Sekuritas 5,20

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 40,6

*)Per 30 Desember 2011

Siap Untuk Tumbuh Lebih Cepat

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) didirikan sejak tahun 1990

sebagai produsen barang-barang konsumsi (consumer goods). AISA telah terdaftar sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2003 dan menjadi salah satu perusahaan yang masuk kedalam index Kompas 100 dan diberi penghargaan sebagai the Best Consumer Goods Industry Public Listed Company di tahun 2010.

Kegiatan usaha AISA dikelompokkan kedalam 3 lini usaha yaitu divisi

makanan yang memproduksi makanan mentah seperti mie dan bihun dan produk makanan jadi seperti mi instan, biskuit, makanan ringan, permen dan lain-lain; divisi agribisnis yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit dan lini bisnis terbaru yaitu divisi distribusi beras. Produk-produk makanan jadi AISA telah memenuhi standar internasional dan nasional sejalan dengan ditunjuknya AISA menjadi pemasok makanan resmi untuk program-program kemanusiaan yang diselenggarakan oleh

Kementrian Kesehatan, World Food Program PBB sejak 2005 dan NGO International Relief and Development (“IRD”) sejak tahun 2000. Dengan ekspansi yang agresif selama periode 2010-2011, menurut kami AISA akan siap untuk tumbuh lebih cepat dari pada peer-nya dalam industri makanan dan minuman.

Page 4: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 2 dari 20 halaman

Ekspansi Usaha yang Agresif Mendongkrak Pendapatan AISA

Selama tahun 2011, Aisa telah menyelesaikan beberapa ekspansi usaha yang strategis dengan nilai lebih dari Rp 600 miliar, yang kami percaya tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan pendapatan dan mendongkrak pendapatan AISA. Di awal tahun 2011, AISA membeli sebuah pabrik biskuit untuk menaikkan kapasitas produksinya hingga sebesar 100% menjadi 54.000 ton per tahun. Ekspansi usaha berlanjut dengan dengan

diakusisinya pabrik penggilingan padi dan beberapa merek beras premium dari PT Alam Makmur Sembada. Dan yang terakhir adalah pengambilalihan dua pabrik makanan ringan dengan kapasitas produksi total mencapai 6.000 ton per tahun sekaligus dengan mereknya yaitu “TARO”. Akuisisi yang pertama dan kedua telah memberikan return bagi AISA, seperti dapat dilihat dari peningkatan penjualan AISA dari biskuit yang tumbuh 108,3% YoY menjadi Rp 200,9 miliar selama 9M2011, sedangkan pendapatan dari bisnis distribusi beras juga

menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 6.638% YoY menjadi Rp 411,5 miliar pada periode yang sama. Sedangkan akuisisi pabrik makanan ringan dan merek “TARO” kami proyeksikan baru akan mempengaruhi

pendapatan AISA di tahun 2012. Selain itu, AISA juga berencana untuk menambah 18 penggilingan beras lagi dalam 5 tahun yang akan datang. Dipimpin oleh Bisnis Distribusi Beras, Semua Divisi Usaha AISA

Membukukan Kinerja Yang Tinggi Selama 9M2011 Bisnis distribusi beras - lini usaha AISA yang paling baru- mulai menunjukkan performanya. Didukung oleh kegiatan ekspansinya yang menaikkan kapasitas pabrik penggilingannya menjadi sekitar 240.000 ton beras per tahun, bisnis distribusi beras memberikan pendapatan sebesar Rp 411,5 miliar atau naik 6,638% YoY dari 9M2010. Secara keseluruhan, bisnis distribusi beras

berkontribusi sebesar 36,4% terhadap pendapatan total AISA. Sedangkan divisi makanan yang memberikan kontribusi sebesar Rp 676 miliar (naik 59,6% YoY), masih merupakan kontributor terbesar pendapatan AISA pada periode 9M2011. Lini bisnis AISA yang lain, yaitu agribisnis yang mengoperasikan sekitar 11.794 ha perkebunan kelapa sawit juga menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan yaitu sebesar 104% YoY. Hasil akhirnya, pendapatan konsolidasi AISA dibukukan sebesar Rp 1,1 triliun, lebih dari 1,5x pendapatan di tahun 2010.

Selain itu, pendapatan AISA tumbuh lebih tinggi dari rata-rata industri yang hanya tumbuh 72,5% YoY. Mulai Memproduksi CPO Di tahun 2011, sejalan dengan meningkatnya jumlah pohon kelapa sawit yang sudah usia dewasa, produksi Tandan Buah Segar (TBS) diprediksikan akan meningkat hingga sebesar 125% menjadi sekitar 89,000 ton. Saat ini, AISA

menjual produksi langsung TBSnya ke pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (Palm Oil Mills- POM) yang ada disekitar perkebunannya. Namun, di tahun 2012, AISA diharapkan akan telah memproduksi CPO dengan pabriknya sendiri. Pembangunan pabrik CPO AISA telah dimulai sejak tahun 2010 dan diperkirakan akan selesai dalam 1Q2012. Pabrik CPO ini direncanakan akan memiliki kapasitas untuk mengolah TBS sebesar 30-45 ton per jam dan diproyeksikan akan

memproduksi sekitar 21.270 ton CPO dan 5.318 ton kernel selama tahun 2012. Didukung oleh besarnya jumlah produksi TBS dan harga CPO, produksi CPO dipercaya akan dapat mendongkrak pendapatan AISA dari lini usaha agribisnis

hingga sebesar 447% YoY di tahun 2012 dan memberikan kontribusi sekitar 11,8% terhadap total pendapatan AISA. Prospek Usaha

Seiring dengan ekonomi Indonesia yang tumbuh 6,5% YoY di 2011, PDB per kapita juga naik mencapai USD 3.543, sehingga membuat peningkatan disposable income. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan membuat permintaan berbagai produk meningkat, termasuk permintaan untuk barang konsumsi. Namun demikian, AISA juga harus tetap waspada terhadap rencana kenaikan harga komoditas dan energi yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2012. Karena kenaikan harga tersebut

memiliki potensi untuk mengurangi daya beli masyarakat Indonesia. Diperkuat dengan kegiatan ekspansinya yang menjadikan AISA memiliki kapasitas produksi yang besar, luasnya lahan perkebunan yang masih belum tergarap dan efisiensi

PARAMETER INVESTASI

Page 5: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 3 dari 20 halaman

biaya membuat kami yakin AISA akan tumbuh lebih cepat dari peer-nya. Kami meproyeksikan pendapatan AISA akan tumbuh sebesar 121% YoY menjadi

Rp 1,6 triliun di tahun 2011 dan dengan CAGR sebesar 48% selama 2010-2015. Tabel 1: Ringkasan Kinerja

2008 2009 2010 2011P 2012P

Pendapatan [Rp miliar] 489 533 705 1.556 2.644

Laba sebelum pajak [Rp miliar] 55 49 94 157 353

Laba bersih [Rp miliar] 39 35 79 117 265

EPS* [Rp] 13 12 27 40 91

Pertumbuhan EPS [%] (34,3) (11,9) 128,3 47,9 125,4

P/E [x] 31,5 30,3 28,7 11,8** 5,2**

PBV [x] 3,2 1,6 3,9 2,1** 1,5**

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham &Indexing *) Diasumsikan penerbitan saham AISA sebanyak 1.254.000.000 dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008

**) Harga saham per 21 Februari 2012 – Rp 475 / saham

Page 6: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 4 dari 20 halaman

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk

perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan.

Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat kluster, yaitu:

Excellent value managers (“Q-1”) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

Expectation builders (“Q-2”)

Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas

perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.

Traditionalists (“Q-3”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.

Asset-loaded value managers (“Q-4”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

Gambar 1: Growth-Value Map

(AISA; Sub Industri Makanan dan Minuman; Industri Barang-Barang Konsumsi)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

Gro

wth

Exp

ecta

tion

s

Current Performance (CP)

Q-1

Q-3

Q-2

Q-4

AISA

CEKA

STTP

PSDN INDF ICBCDLTA

MYOR

ROTI

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Saat ini, AISA berada pada klaster Tradisionalist (Q3). Kinerja AISA saat ini dianggap lebih tinggi dari ekspektasi pasar, namun AISA masih belum dilirik oleh investor di pasar. AISA bisa pindah ke kuadran pertama (Q1) Excellent Value

Managers, sejalan dengan ekspansi usaha agresif yang dilakukannya, oleh karena itu, AISA diharuskan untuk meningkatkan usaha humasnya untuk membuat investor menyadari potensi ekonomis AISA.

GROWTH-VALUE MAP

Page 7: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 5 dari 20 halaman

Profil Usaha

PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) telah berdiri sejak tahun 1990 sebagai produsen barang-barang konsumsi. AISA telah terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2003 dan menjadi salah satu perusahaan yang masuk kedalam indeks Kompas 100 dan mendapatkan penghargaan sebagai the Best Consumer Goods Industry Public Listed Company di tahun 2010.

Saat ini, AISA sedang dalam tahap transisi, tidak hanya bergantung pada bisnis

makanan tapi juga mulai membangun kapasitas sebagai perusahaan agribisnis (khususnya kelapa sawit) dan perdagangan beras dengan tujuan untuk memaksimalkan pendapatan. Pada 9M2011, divisi makanan berkontribusi hingga hampir 60% dari total pendapatan AISA, sementara itu, bisnis perdagangan beras mulai menunjukkan nilainya dengan memberikan kontribusi sekitar 34% dari total pendapatan AISA. Divisi agribisnis terus bertumbuh dan berkontribusi sekitar 6% terhadap total pendapatan AISA.

Gambar 2: Jaringan Bisnis AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Bisnis Makanan Mempertahankan Pertumbuhannya yang Kuat dan Terus Melakukan Ekspansi Bisnis makanan AISA telah beroperasi sejak 50 tahun yang lalu, Dengan pengalaman yang panjang tersebut, AISA terus melakukan pengembangan baik pada teknologi yang digunakan maupun jenis makanan yang dihasilkan untuk menyesuaikan dengan permintaan dan cita rasa pasar yang sudah lebih kompleks. Produk-produk bisnis makanan dikelompokkan kedalam:

(i) Makanan dasar yang memproduksi mie kering, mie kering premium, bihun dan bihun kering premium. Produk makanan dasar AISA ini dipasarkan dengan merek Ayam 2 Telor, Superior, Filtra dan Kurma.

(ii) Makanan konsumsi, melalui anak perusahaannya (PT Poly Meditra Indonesia-PMI) AISA memproduksi mie instan, makanan ringan dari mie, bihun instan, permen, wafer, biskuit, makanan ringan berekstruksi, dan sereal. Produk-produk tersebut dipasarkan dengan berbagai merek antara

lain Spider, Hahamie, Mikita, Mie Kremezz, Shorr, Bihunku, Gulas, Din-din dan lain-lain.

Selama 9M2011, bisnis makanan membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan yaitu sebesar 88,1% YoY menjadi Rp 422,9 miliar dari Rp 224,9 miliar pada 9M2010, mencerminkan hampir 60% dari total pendapatan AISA.

Pada 1Q2011, AISA mengakuisisi pabrik biskuit dari PT Balaraja Bisco Paloma

yang menaikkan kapasitas terpasangnya hingga 100% menjadi 54.000 ton per tahun dari 27.000 ton per tahun pada tahun 2010. Ekspansi usaha terakhir AISA pada bisnis makanan adalah pembelian aset dan merek dagang “Taro” dari

INFORMASI BISNIS

Page 8: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 6 dari 20 halaman

PT Unilever Indonesia Tbk melalui anak perusahaan AISA, PT Putra Taro Paloma (“PTP”). Dengan ekspansi ini, AISA akan meningkatkan kapasitas terpasang

makanan ringannya sebesar 7.500 ton per tahun di tahun 2011. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan juga daya beli masyarakat Indonesia, kami percaya ekspansi usaha AISA akan mampu mendongkrak pendapatan divisi bisnis makanan pada tahun-tahun yang akan datang. Untuk tahun 2011P dan 2012P, kami memproyeksikan pendapatan divisi makanan AISA akan tumbuh masing-masing sebesar 40,8% YoY dan 29,0% YoY.

Gambar 3: Beberapa Produk Divisi Makanan AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Divisi Makanan AISA Telah Memperoleh Pengakuan dari Internasional Kualitas produk-produk AISA telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. AISA telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga internasional seperti PBB untuk memproduksi makanan konsumsi seperti mie dan biskuit untuk

dijual kepada program makanan dunia PBB untuk pasar internasional. Selain itu, pada bulan Juni 2011, AISA telah menandatangani perjanjian penjualan dengan World Food Program (WFP) Indonesia. Dalam perjanjian ini, AISA diharuskan

memproduksi fortified Biscuit untuk WFP. Sementara, pada bisnis perdagangan beras, AISA telah memperoleh izin untuk mengekspor maksimum sebanyak 15.000 ton beras ke pasar Asia.

Agribisnis Terus Bertumbuh Didukung oleh Luasnya Lahan Yang Belum Tertanam AISA memasuki industri kelapa sawit pada tahun 2008 dengan mengakuisisi sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Selatan yang bernama PT Bumi Raya Investindo (“BRI”). Selama tahun 2010, BRI melakukan ekspansi baik organik dan inorganik. Ekspansi organik dilaksanakan dengan melakukan optimalisasi internal dalam hal pembibitan, penanaman,

perawatan, pemanenan dan pasca panen untuk meningkatkan efisiensi dan memperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan ekspansi inorganik dilakukan dengan pengakuisisian 5 perusahaan perkebunan kelapa sawit, yaitu sebagai berikut: a. PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”), terletak di Kabupaten Barito Timur,

Kalimantan Tengah. Perusahaan memiliki 10.200 hektar tanah dan 4.553

hektar lahan tertanam;

b. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ”), terletak di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, perusahaan memiliki 5.279 hektar lahan dan 309 hektar lahan tertanam;

c. PT Charindo Palma Oetama (“CPO”), terletak di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, perusahaan memiliki 8.779 hektar lahan dan 932.66 lahan tertanam;

d. PT Muara Bungo Plantation “(MBP”), terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Perusahaan memiliki land bank seluas 12.500 ha;

e. PT Tugu Palma Sumatera “(TPSum”), terletak Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Perusahaan memiliki tanah seluas 29.200 ha

Dengan akuisisi tersebut, BRI memiliki lahan dengan luas sekitar 79.000 hektar dengan 11.794 hektar (atau sekitar 14,9%) dari total land bank telah ditanami

Page 9: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 7 dari 20 halaman

dan hanya sekitar 3.218 hektar (atau sekitar 4,0%) dari total land bank telah ditanami dengan tanaman yang telah menghasilkan.

Selain itu, pada bulan Desember 2011, BRI (anak perusahaan AISA) telah merampungkan aksi korporasi dengan menerbitkan sebanyak 190.462 saham baru. Sekitar 65% dari saham baru tersebut diperuntukkan bagi AISA sebagai pembayaran Mandatory Convertible Bond (MCB) dengan nilai sebesar Rp 145 miliar, yang diterbitkan BRI pada tahun 2010 untuk pembiayaan akuisisi lahan seperti disebutkan diatas. Sedangkan, 35%-nya dijual ke Bungee Agribusiness Singapore Ltd (“BAS”) dan menghasilkan dana sekitar USD 43 juta yang juga

merupakan setoran modal dari BAS. Dana yang diperoleh dari BAS tersebut akan digunakan untuk penambahan pohon pada perkebunan BRI dan anak-anak perusahaannya. Rencana ini sejalan dengan rencana BRI untuk menambah lahan tertanamnya sebesar 7.000-8.000 hektar per tahun dalam lima tahun yang akan datang, sehingga di tahun 2016 AISA melalui BRI diproyeksikan akan memiliki lahan tertanam seluas 48.000 hektar.

Gambar 4: Profil Perkebunan AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Dengan besarnya persediaan pohon kelapa sawit yang belum menghasilkan (sekitar 64% dari total lahan yang telah ditanami), luasnya land bank yang belum ditanami dan tersedianya dana untuk penambahan pohon-pohon baru, divisi agribisnis diproyeksikan akan meningkatkan jumlah hasil panen dan membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun-tahun yang

akan datang, yang kami proyeksikan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 86,4% selama 2010-2014.

Mulai Memproduksi CPO Berkat ekspansi organik dan inorganik yang dilakukan AISA sepanjang tahun 2010, produksi TBS naik sebesar 11,1% YoY menjadi sekitar 39.000 ton dari 35.500 ton di tahun 2009. Di tahun 2011, sejalan dengan meningkatnya jumlah pohon sawit yang menghasilkan, produksi TBS diproyeksikan akan naik sekitar

125% YoY menjadi 89.000 ton. Saat ini, AISA menjual langsung TBS-nya ke pabrik-pabrik pengolahan CPO yang ada disekitar perkebunan mereka, namun di tahun 2012, AISA diharapkan telah memproduksi CPO dengan pabrik mereka sendiri. AISA telah memulai pembangunan pabrik CPO-nya yang pertama di

tahun 2010, dan diestimasikan akan selesai pada tahun 2012. Pabrik CPO tersebut diharapkan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 30-45 ton TBS per jam dan kami proyeksikan akan menghasilkan 21.300 ton CPO dan 5.300 ton

kernel selama 2012. Didukung oleh besarnya produksi TBS dan harga CPO, produksi CPO tersebut diperkirakan akan mendongkrak pendapatan AISA dari divisi agribisnis sebesar 447% YoY di tahun 2012.

Page 10: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 8 dari 20 halaman

Gambar 5: Besarnya Jumlah Produksi Tandan Buah Segar

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Pertumbuhan yang Menjanjikan dari Bisnis Distribusi Beras AISA melalui anak perusahaanya PT Dunia Pangan (“DP”) memulai bisnis

distribusi beras pada tahun 2010. Saat ini DP memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Indo Beras Unggul (“IBU”)- sebuah perusahaan perdagangan beras dan PT Jatisari Sri Rejeki (“JSR”)- sebuah pabrik penggilingan beras yang diakuisisi pada tahun 2010. JSR memiliki fasilitas modern pengolahan beras terbesar di Indonesia dengan kapasitas input mencapai 660 ton beras per hari. Pabrik tersebut terletak di lahan seluas 74.000 meter persegi dengan kapasitas penyimpanan mencapai 20.000 ton yang belum digunakan secara maksimal.

Baru-baru ini, AISA merampungkan akuisisi penggilingan beras kedua dari PT Alam Makmur Sembada (“AMS”). Penggilingan beras ini berlokasi di Jabodetabek dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 ton per tahun. Selain penggilingan beras, AISA juga mengambil alih 10 merek beras premium yaitu Rojo Lele Dumbo, Istana Bangkok, Vita Rice, Desa Cianjur, Rumah Adat, dan lain-lain. Lebih jauh lagi, di tahun 2012, AISA berencana untuk menambah 2 penggilingan beras baru dan menambah sekitar 18 unit penggilingan beras

dalam waktu lima tahun.

Beras merupakan makanan pokok dari hampir semua 240 juta jiwa populasi penduduk Indonesia. Permintaan terhadap beras diestimasikan akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi. Dengan pasar yang besar tersebut dan didukung oleh ekspansi AISA, kami percaya bisnis distribusi beras ini akan memberikan pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan di tahun-tahun yang

akan datang. Selain untuk pasar dalam negeri, AISA juga telah memperoleh izin untuk mengekspor beras premium sampai dengan 15.000 ton ke pasar Asia. Untuk tahun 2011, kami memproyeksikan volume penjualan beras AISA akan mencapai 11.400 ton, naik 97,5%YoY dari tahun 2010.

Gambar 6: Pendapatan Bisnis Distribusi Beras

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 11: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 9 dari 20 halaman

Ekspansi Strategis Selama Tahun 2011 Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan

Tahun 2011 merupakan tahun yang sibuk bagi AISA, karena pada tahun ini AISA dengan aktif terus mengembangkan usahanya dan juga melaksanakan beberapa aksi korporasi berkaitan dengan pengembangan usaha tersebut dengan tujuan untuk memperkuat setiap lini bisnisnya. Berikut adalah beberapa ekspansi dan aksi korporasi yang dilaksanakan AISA dan anak-anak perusahaannya: a. Mengakuisisi pabrik biskuit yang dimiliki oleh PT Balaraja Bisco Paloma (“BBP”)

dengan nilai investasi mencapai Rp 25 miliar. Melalui ekspansi ini, AISA

meningkatkan kapasitas produksi biskuitnya hingga 100% menjadi 54.000 ton per tahun;

b. Mengakuisisi pabrik penggilingan dan beberapa merek beras premium dari PT Alam Makmur Sembada (“AMS”). AMS terkenal sebagai salah satu produsen beras modern terbesar di Indonesia. Penggilingan beras tersebut berlokasi di Cikarang, dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 ton per

tahun. Akuisisi ini membutuhkan investasi sebesar Rp 171 miliar yang dibiayai dengan pinjaman dari bank. Dengan adanya penggilingan baru ini, kapasitas produksi beras AISA meningkat sebesar 74% menjadi sekitar 280.000 ton per tahun;

c. Akuisisi aset dan merek makanan ringan Taro dari PT Unilever Indonesia Tbk. Transaksi tersebut terdiri dari (i) aset tetap di daerah Gunung Putri, Bogor yang terdiri dari tanah seluas 14.250 m2, bangunan seluas 7,2 m2 (terdiri dari

kantor, pabrik, gudang, pos keamanan dan bangunan boiler) dan dua mesin dengan kapasitas masing-masing sebesar 115-120 ton perminggu dan 3,5 ton per minggu. Pabrik yang kedua tersebut berlokasi di Medan. (ii) Merek dagang Taro;

d. Menukar Mandatory Convertible Bond (MCB) yang diterbitkan BRI senilai Rp 145 miliar dengan 65% saham baru BRI. Sedangkan 35% dari saham baru BRI tersebut (sekitar 66.662 saham) dibeli oleh Bungee Agribusiness

Singapore Pte Ltd dengan harga Rp 5,52 juta per saham sehingga menjadikan total transaksi sebesar Rp 367,97 miliar;

e. Melaksanakan Limited Right Issue III sebanyak 1.254.000.000 saham baru dan meningkatkan modal disetor menjadi Rp 625,7 miliar dari Rp 347,9 miliar di 3Q2011. Dana right issue tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi usaha AISA berikutnya.

Kami menganggap ekspansi besar-besaran AISA selama 2011 merupakan keputusan investasi yang strategis berdasarkan alasan-alasan berikut: (i) AISA akan memperoleh imbal hasil dari investasinya dalam waktu dekat, karena AISA mengakuisisi perusahaan atau aset yang telah beroperasi, (ii) pasar yang luas dari populasi penduduk Indonesia yang besar tersedia bagi produk-produk AISA, (iii) karena produk-produk yang dihasilkan AISA merupakan barang konsumsi

yang sangat tergantung pada kondisi perekonomian, oleh karena itu, sinyal positif dari hampir semua indikator makro-ekonomi Indonesia akan mendukung AISA untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatannya.

Perekonomian Indonesia Bertumbuh 6,5% YoY pada 2011 v.s 6,1% YoY di 2010, Didorong oleh Permintaan Domestik dan Dari Luar Negeri Perekonomian Indonesia tumbuh 6,5% YoY selama 2011 dibandingan dengan 6,1% YoY pertumbuhan di tahun 2010, didorong oleh permintaan dari dalam

maupun luar negeri. Permintaan di dalam negeri masih menjadi tulang punggung perekonomian sejalan dengan pertumbuhannya sebesar 4,7% YoY di 2011, lebih cepat dari pertumbuhan tahun lalu yang hanya sebesar 4,6% YoY, didorong oleh

pertumbuhan konsumsi dan meningkatnya belanja investasi. Sementara itu, permintaan dari luar negeri masih menguntungkan untuk Indonesia, walaupun ditengah momentum perlambatan pertumbuhan perekonomian global sepanjang

tahun 2011. Ekspor bersih bertumbuh 14,4% YoY di 2011 lebih tinggi dari 8,7% YoY di tahun 2010 berkat meningkatnya ekspor ke negara-negara Asia lainnya yang relatif masih dalam kondisi yang lebih baik, dan dikarenakan mayoritas ekspor Indonesia adalah komoditas utama yang kurang sensitif terhadap perlambatan perekonomian.

Berdasarkan sektoral, sumber pertumbuhan mulai seimbang sejalan dengan pertumbuhan sektor tradable yang tercatat sebesar 46,9% dari total GDP,

meningkat 4,5% YoY selama tahun 2011, sedangkan sektor non-tradable tumbuh sebesar 8,3% YoY pada periode yang sama, lebih tinggi dari 8,2% YoY pada tahun lalu. Kuatnya pertumbuhan sektor tradable ini didorong oleh sektor

Page 12: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 10 dari 20 halaman

manufaktur yang tumbuh 6,2% YoY pada 2011, pertumbuhan tertinggi sejak 2004. Pertumbuhan yang kuat tersebut digerakkan oleh sektor manufaktur yang

berbasis domestik seperti industri besi, tekstil, makanan dan transportasi. Ekspansi usaha pada sektor manufaktur mengindikasikan peningkatan kapasitas ekonomi, yang akan menolong pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Gambar 7: Sektor Manufaktur Bertumbuh dengan kuat di 2011

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Outlook Perekonomian Indonesia 2012: Penguatan Permintaan Dalam Negeri Untuk tahun 2012, Pefindo melihat bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih akan solid meskipun pertumbuhan ekonomi diprediksikan akan

sedikit turun menjadi 6,2% karena perlambatan perekonomian global. Berdasarkan proyeksi IMF, diantara negara-negara G-20, Indonesia diharapkan untuk membukukan pertumbuhan tercepat ketiga setelah China dan India. Pefindo menganggap bahwa konsumsi swasta akan tetap menjadi mesin penggerak pertumbuhan di tahun depan didukung oleh masih berlanjutnya

optimisme konsumen, terjaganya inflasi, rendahnya suku bunga dan

meningkatnya pendapatan per kapita. Lebih jauh lagi, besarnya permintaan juga didukung oleh fakta bahwa struktur demografi Indonesia saat ini didominasi oleh penduduk usia produktif atau sekitar 60% populasi Indonesia memiliki usia 15-54 tahun. Pendapatan per kapita Indonesia juga diharapkan akan bisa dua kali lipat USD 3.000 di tahun 2010 dalam 6 tahun kedepan ditopang oleh kuatnya pertumbuhan ekonomi.

Tabel 2: Permintaan Domestik akan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

di Tahun 2012 di Tengah Penurunan Perekonomian Global % y-o-y 2007 2008 2009 2010 2011 2012F

GDP 6,3 6,0 4,6 6,1 6,5 6,2

Domestic Demand 6,0 7,5 5,4 5,3 5,7 5,6

Private Consumption & Expenditures 5,0 5,3 4,9 4,6 4,7 4,5

Government 3,9 10,4 15,7 0,3 3,2 7,2

Gross Fixed Capital Formation 9,3 11,9 3,3 8,5 8,8 7,5

Net Export 6,5 7,6 12,5 8,7 14,4 4,8

Export of Goods & Services 8,5 9,5 (9,7) 14,9 13,6 8,8

Import of Goods & Services 9,1 10,0 (15,0) 17,3 13,3 10,0

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, Bank Indonesia diolah oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Diversifikasi Kegunaan dan Keuntungan Kompetitif Lainnya dari Kelapa Sawit Membuat Konsumsi di Seluruh Dunia Meningkat Kelapa sawit dan turunannya biasa digunakan dalam industri makanan dan non-makanan, seperti dalam produksi minyak goreng, margarin, sabun, deterjen, dan

penemuan terakhir minyak kelapa sawit digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Produktifitas tanaman kelapa sawit juga dua kali lebih baik dari tanaman penghasil minyak lainnya, seperti tanaman kedelai dan bunga Matahari. Biaya produksi kelapa sawit per hektar juga lebih rendah dibandingkan dengan

Page 13: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 11 dari 20 halaman

tanaman penghasil minyak lainnya. Produksi CPO dunia meningkat dengan rata-rata CAGR sebesar 6,9% selama 2004-2011 dari 31,2 juta ton pada tahun 2004

menjadi 49,7 juta ton pada tahun 2011P, sedangkan konsumsi CPO dunia pada periode yang sama meningkat tumbuh dengan rata-rata CAGR sebesar 7,1% menjadi 48,8 juta ton dari 30,2 juta ton di tahun 2004. Produsen CPO terbesar dunia adalah Indonesia dengan total produksi mencapai 23,34 juta ton di tahun 2010 dan diproyeksikan meningkat sebesar 8,0% menjadi 27,3 juta ton di tahun 2011 atau sekitar 49,5% total produksi dunia. Sedangkan konsumen CPO terbesar dunia adalah India dengan total konsumsi mencapai 7,1 juta ton di

tahun 2010 dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi 7,7 juta ton di tahun 2011P

Gambar 8: Produksi dan Konsumsi CPO dunia

Sumber: Bakrie Sumatera Plantations, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Outlook Harga CPO 2012: Stabil Selama tahun 2011, harga CPO mengalami tren penurunan dikarenakan meningkatnya produksi CPO di seluruh dunia dan berkurangnya permintaan CPO, terutama di India. Setelah mengalami peningkatan harga yang tajam pada bulan

Februari 2011, dimana harga CPO mencapai USD 1.330 per metrik ton, harga CPO melandai selama bulan Maret sampai dengan Desember. Berdasarkan harga kontrak CPO pada Rotterdam Commodity Exchange, harga CPO turun dari

USD 1.187 per metrik ton pada bulan Juni 2011 menjadi USD 1.025 per metrik ton pada bulan Desember 2011. Sedangkan harga CPO pada Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) pada tanggal 16 Desember 2011 untuk pengiriman bulan Desember 2011 ditutup pada harga Rp 8.620 per kg dari Rp

8.915 per kg pada perdagangan tanggal 29 July 2011.

Gambar 9: Harga CPO dan TBS dunia

Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Untuk tahun 2012, perlambatan perekonomian diproyeksikan akan mengurangi permintaan terhadap CPO di pasar internasional, khususnya India dan China dan

yang akan menurunkan harga CPO, namun demikian, musim hujan yang cukup panjang yang terjadi di hampir setengah tahun 2011 akan menurunkan produksi CPO dan menstabilkan harga. Harga CPO di tahun 2012 diproyeksikan akan stabil pada kisaran USD 1.000-1.100 per metrik ton. Produksi CPO Malaysia diproyeksikan akan stabil pada kisaran 18,6-19,0 juta ton, sedangkan produksi CPO Indonesia akan meningkat menjadi 26,5 juta ton.

Page 14: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 12 dari 20 halaman

Kinerja Yang Luar Biasa Selama 9M2011

Pendapatan AISA selama 9M2011 menujukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan 9M2010. Pendapatan AISA meningkat sebesar 153% YoY menjadi Rp 1,1 triliun dari hanya Rp 446,8 miliar. Angka tersebut juga mencerminkan 60% YtD atau lebih dari 1,5x pendapatan di tahun 2010 yaitu sebesar Rp 705,2 miliar. Peningkatan penjualan tersebut terjadi pada setiap kuartal di 2011, pada 1Q2011, AISA membukukan pendapatan sebesar Rp 365,2 miliar, naik 197% qoq dari 4Q2010. Sedangkan di 2Q2011 dan 3Q2011

pendapatan tumbuh signifikan masing-masing sebesar 146% qoq dan 157% qoq. Pertumbuhan yang signifikan ini didukung oleh peningkatan pendapatan dari bisnis distribusi beras sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi terkait dengan ekspansi usaha AISA dan meningkatnya permintaan beras. Untuk 4Q2011, kami memproyeksikan pendapatan AISA akan tumbuh menjadi Rp 1,55 triliun, mencerminkan kenaikan sebesar 121% YoY dari tahun 2010.

Pertumbuhan yang signifikan pada pendapatan juga tercermin pada laba AISA.

Laba operasi AISA meningkat pesat sebesar 123% YoY menjadi Rp 194,0 miliar dari Rp 87,1 miliar pada 9M2010. Sedangkan laba bersih tumbuh sebesar 296%

YoY menjadi Rp 80,3 miliar dari Rp 20,3 miliar pada 9M2010.

Gambar 10: Pendapatan AISA Per Kuartal

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Dipimpin oleh Bisnis Distribusi Beras, Pertumbuhan Penjualan AISA

Terjadi Di Seluruh Bisnis Unit Dipimpin oleh divisi distribusi beras, pertumbuhan pendapatan AISA terjadi di semua unit usaha. Berkat keputusan strategis AISA untuk mengakuisisi pabrik penggilingan beras pada akhir tahun 2010 dan pada 3Q2011 telah membuat bisnis distribusi beras membukukan pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 6.638% YoY menjadi Rp 411 miliar dari hanya Rp 6,1 miliar di 3Q2010 dan sebesar 1.088% YtD dari Rp 34,6 miliar pada tahun 2010. Pada sisi lain, ekspansi

agresif AISA selama 2010, baik secara organik dan inorganik, telah mendongkrak volume produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 125% dan meningkatkan pendapatan AISA dari agribisnis sebesar 104% YoY menjadi Rp 70,2 miliar. Sedangkan divisi bisnis makanan berhasil mempertahankan pertumbuhan

pendapatan positif. Didukung oleh jaringan distribusi yang efektif, peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan produk yang berkelanjutan, divisi bisnis makanan mencatatkan peningkatan yang besar yaitu sebesar 59,6% YoY.

KEUANGAN

Page 15: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 13 dari 20 halaman

Gambar 11: Pendapatan Bertumbuh Di Semua Unit Usaha

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Meskipun bisnis distribusi beras memiliki pertumbuhan paling tinggi, pendapatan

divisi bisnis makanan masih merupakan kontributor terbesar pendapatan AISA. Pada 3Q2011, divisi bisnis makanan dengan pendapatan sebesar Rp 676 miliar berkontribusi sebesar 58% dari total pendapatan AISA. Sedangkan bisnis distribusi beras dan agribisnis masing-masing berkontribusi sebesar 36% dan 6% terhadap total pendapatan AISA.

Gambar 12: Komposisi Penjualan AISA per 30 September

2011

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Ekspansi Usaha Akan Mendongkrak Pertumbuhan Pendapatan Selama tahun 2011, AISA menginvestasikan dana yang cukup besar sebagai belanja modal untuk mengembangkan usahanya, antara lain untuk mengakuisisi

pabrik biskuit, penggilingan beras dan merek beras premium, menambah jumlah lahan tertanam dan yang terakhir mengambil alih pabrik makanan ringan sekaligus dengan merek dagangnya yaitu Taro. Sampai dengan September 2011,

total belanja modal AISA adalah sebesar Rp 229 miliar, mencerminkan kenaikan sebesar 1.353% dari tahun 2010. Kami percaya belanja modal yang sangat besar tersebut akan menghasilkan imbal balik yang tinggi untuk AISA, seperti terbukti pada pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada 9M2011. Untuk tahun-tahun

yang akan datang, AISA masih akan terus melakukan beberapa rencana ekspansi seperti rencana AISA untuk menambah jumlah penggilingan beras menjadi 18 unit dalam lima tahun yang akan datang. Untuk membiayai ekspansi tersebut AISA telah melaksanakan right issue III sebanyak 1.254 juta saham. Right issue tersebut akan menghasilkan dana sebesar Rp 250,8 miliar dan meningkatkan modal disetor sebesar 67% menjadi Rp 627,7 miliar.

Page 16: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 14 dari 20 halaman

Gambar 13: Perkembangan Belanja Modal AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Membukukan Retained Earning Positif Setelah Beberapa Tahun Dampak lain dari pertumbuhan yang pendapatan AISA yang signifikan dan kemampun manajemen dalam mengelola biaya operasional adalah pertumbuhan

laba yang signifikan dan pada akhirnya meningkatkan jumlah laba ditahan (retained earning). Setelah menderita laba ditahan negatif selama periode 2008-2010, AISA berhasil membukukan positif laba ditahan sebesar Rp 51,1 miliar di 3Q2011. Hal ini mengindikasikan bahwa AISA memiliki peluang yang besar untuk menginvestasikan kembali labanya dengan tujuan untuk menciptakan peluang pertumbuhan yang besar di masa-masa yang akan datang atau untuk membagikan dividen bagi para pemegang sahamnya.

Gambar 14: Retained Earning AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Aset, Kewajiban dan Ekuitas

Per 3Q2011, aset AISA meningkat sebesar 24,7% menjadi Rp 2,4 triliun dari Rp 1,9 triliun pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya aset tidak lancar AISA (aset tetap dan uang muka jangka panjang)

sejalan dengan kegiatan ekspansi selama Januari sampai dengan September 2011. Aset tidak lancar AISA meningkat menjadi Rp 1,6 triliun dari Rp 1,3 triliun pada bulan Desember 2010. Untuk tahun 2011, mengingat pengambilalihan pabrik makanan ringan dan right issue pada 4Q2011, kami memproyeksikan aset

AISA akan meningkat sebesar 47.7% YoY menjadi Rp 2,9 triliun.

Untuk membiayai ekspansi usaha AISA selama tahun 2011 yang membutuhkan jumlah dana yang cukup besar, AISA telah memperoleh pinjaman dari beberapa bank yang menjadikan kewajiban AISA meningkat sebesar 29,5% YtD menjadi Rp 1,7 triliun dari kewajiban pada bulan Desember 2010. Rasio Debt to Equity meningkat menjadi 2,6x lebih tinggi dari rata-rata industri yang hanya sebesar 1,5x. Selain itu, pertumbuhan laba bersih yang signifikan selama 9M2011 telah

meningkatkan laba ditahan begitu juga dengan total ekuitas menjadi Rp 670 miliar per 30 September 2011 dari Rp 590 miliar di tahun 2010. Kami memproyeksikan ekuitas AISA akan meningkat dengan signifikan menjadi

Page 17: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 15 dari 20 halaman

Rp 937 miliar pada tahun 2011, mencerminkan kenaikan sebesar 59% YoY dari tahun 2010, sejalan dengan right issue 1.254 juta saham baru AISA. Right Issue

tersebut akan menghasilkan dana sebesar Rp 250,8 miliar dan meningkatkan modal disetor AISA sebesar 67% menjadi Rp 627,7 miliar.

Gambar 15: Aset, Kewajiban dan Ekuitas AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Prospek Usaha AISA Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang diprediksikan akan membukukan pertumbuhan sebesar 6,2% YoY di tahun 2012, proyeksi GDP per kapita juga

akan meningkat menjadi lebih tinggi dari USD 3.500 yang dibukukan pada tahun 2011, yang akan menjadikan disposable income yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia. Kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan menjadikan permintaan terhadap berbagai produk meningkat, demikian juga dengan permintaan terhadap barang-barang konsumsi. Namun demikian, AISA harus tetap waspada terhadap akibat dari kenaikan biaya energi dan komoditas

yang diproyeksikan akan terjadi di tahun 2012. Karena hal-hal tersebut memiliki potensi untuk mengurangi daya beli masyarakat Indonesia. Ditambah dengan kegiatan ekspansi yang menjadikan AISA memiliki kapasitas produksi yang

besar, lahan perkebunan yang luas yang masih belum dioptimalkan dan efisiensi biaya membuat kami percaya bahwa AISA dapat tumbuh lebih cepat dari perusahaan-perusahaan pembandingnya. Berdasarkan kinerja selama 9M2011, AISA telah berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan hingga mencapai

153% YoY, atau mencapai Rp 1,1 triliun. Berdasarkan argumen-argumen di atas, kami memproyeksikan pendapatan AISA akan tumbuh sebesar 120.7% YoY menjadi Rp 1,6 triliun di tahun 2011 dan tumbuh dengan rerata tahunan (CAGR) sebesar 48% selama periode 2010-2015.

Gambar 16: Proyeksi Pendapatan AISA

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 18: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 16 dari 20 halaman

Tabel 3: Analisa SWOT

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

Berpengalaman dalam bisnis makanan konsumsi

Biaya produksi yang efisien menjadikan AISA memiliki harga yang kompetitif

Jaringan distribusi yang luas dengan lebih dari 60 distributor

Pengakuan Internasional Memiliki sumber daya untuk

keberlanjutan produksi Potensi pendapatan dari lini usaha

baru

Gangguan pada bahan baku terutama tepung, akan mempengaruhi produksi

Produk-produk makanan bisa terkontaminasi atau basi

Tingginya rasio hutang terhadap EBITDA membuat AISA rentan dalam menangani beban hutangnya dan berkurangnya kemungkinan untuk menambah pinjaman yang diperlukan untuk pertumbuhan dan

pengembangan usaha

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)

Membaiknya outlook

perekonomian Indonesia dan negara-negara regional akan meningkatkan permintaan terhadap produk-produk makanan

konsumsi Potensi pendapatan dari bisnis

distribusi beras dan CPO

Kenaikan harga bahan bakar Implementasi ACFTA akan

memberikan pesaing baru bagi AISA

Tidak stabilnya harga bahan

baku

Tabel 4: Perbandingan Industri per September 2011

AISA INDF MYOR CEKA Rata-rata

Penjualan 9M11 [Rp miliar] 1.131 33.773 6.643 913

Laba Kotor 9M11 [Rp miliar] 269 9.583 1.095 116

Laba Operasi 9M11 [Rp miliar] 194 5.184 452 81

Laba Bersih 9M11 [Rp miliar] 80 3.724 256 59

Total Aset 9M11 [Rp miliar] 2.415 53.055 5.377 845

Total Kewajiban 9M11 [Rp miliar] 1.744 22.641 3.181 478

Total ekuitas 9M11 [Rp miliar] 670 30.414 2.196 367

Pertumbuhan 9M11 y-o-y

Penjualan [%] 157,2 19,3 29,7 83,9

Laba Kotor [%] 120,4 4,5 (8,3) 95,5

Laba Operasi [%] 114,1 11,7 (16,1) 119,0

Laba bersih [%] 295,8 31,5 (23,2) 122,5

Profitabilitas 9M11

Marjin Laba Kotor [%] 23,8 28,4 16,5 12,7 20,3

Marjin Laba Operasi [%] 17,2 15,3 6,8 8,9 12,1

Marjin Laba Bersih 7,1 11,0 3,9 6,4 7,1

ROA [%] 3,3 7,0 4,8 6,9 5,5

ROE [%] 12,0 12,2 11,7 16,0 13,0

Leverage 9M11

DER [x] 2,6 0,7 1,4 1,3 1,5

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, Diolah oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

ANALISA SWOT

PERBANDINGAN INDUSTRI

Page 19: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 17 dari 20 halaman

PENILAIAN

Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika

dibandingkan dengan pertumbuhan aset Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 21 Februari

2012, menggunakan laporan keuangan AISA per tanggal 30 September 2011 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.

Estimasi Nilai

Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 9,7% dan Cost of Equity sebesar

10,9% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

Tabel 5: Asumsi

Risk free rate [%]* 5,3

Risk premium [%]* 10,1

Beta [x]* 0,6

Cost of Equity [%] 10,9

Marginal tax rate [%] 25,0

Debt to Equity Ratio 1,9

WACC [%] 9,7

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

* Per 21 Februari 2012

Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 21 Februari 2012 adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 9,7% adalah sebesar Rp 850 – Rp 990 per saham.

Dengan menggunakan metode GCM (P/E 13,3X and P/BV 2,4X)

adalah Rp 530 – Rp 780 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCf dan 30% untuk metode GCM.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Target Harga Saham AISA untuk 12 bulan adalah Rp 760- Rp 920 per saham.

Tabel 6: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF

Conservatif Moderat Optimis

PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 346 364 382

Terminal Value [Rp miliar] 3.407 3.586 3.765

Non-Operating Asset [Rp miliar] 43 43 43

Net Debt [Rp miliar] (1.299) (1.299) (1.299)

Number of Share* [juta saham] 2.926 2.926 2.926

Fair Value per Share [Rp] 850 920 990

Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Catt: *) Jumlah saham setelah Right Issue

TARGET PRICE

Page 20: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 18 dari 20 halaman

Tabel 7: Pembanding GCM AISA INDF MYOR CEKA Rata-rata

Penilaian, 21 Februari 2012

Harga [Rp] 475 4.900 14.800 920

Market capitalization [Rp miliar] 1.390 43.024 11.337 273

P/E [x] 7,2 14,2 27,5 4,4 13,3

P/BV [x] 1,4 2,3 5,3 0,7 2,4

Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 8: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp]

P/E 13,3 40 - 530

P/BV 2,4 - 320 780

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 9: Rekonsiliasi Nilai Wajar

Nilai Wajar per Saham [Rp]

DCF GCM Rata-rata

Upper limit 990 780 920

Bottom limit 850 530 760

Weight 70% 30%

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catt: harga rata-rata dibulatkan sesuai dengan harga fraksional yang berlaku di BEI

Page 21: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 19 dari 20 halaman

Tabel 10: Laporan Laba (Rugi) (Rp miliar)

2008 2009 2010 2011P 2012P

Pendapatan 489 533 705 1.556 2.644

Harga Pokok Penjualan (336) (380) (521) (1.176) (1.994)

Laba Kotor 153 153 184 380 650

Beban Operasi (38) (50) (57) (120) (202)

Laba Operasi 115 103 126 260 449

EBITDA 151 165 273 358 568

Pendapatan (Beban lain-

lain)

(60) (53) (32) (103) (95)

Laba Sebelum Pajak 55 49 94 157 353

Pajak (15) (15) (15) (39) (88)

Laba Bersih 39 35 79 117 265

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 11: Laporan Neraca (Rp miliar)

2008 2009 2010 2011P 2012P

Aset

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 20 22 15 138 34

Piutang Usaha 84 146 163 215 329

Persediaan 195 235 424 502 655

Aset Lancar Lainnya 19 45 63 94 159

Total Aset Lancar 318 448 666 949 1.177

Aset Tetap 694 548 620 1.106 1.418

Tanaman - 378 324 330 337

Aset Lancar Lainnya 5 194 327 477 507

Total Aset 1.017 1.569 1.937 2.862 3.440

Kewajiban

Hutang Usaha 18 23 45 113 191

Pinjaman Jk. Pendek 307 281 424 588 840

Kewajiban Jk. Pendek

Lainnya

39 68 50 167 283

Pinjaman Jk. Panjang 254 537 661 780 717

Pinjaman Jk. Panjang

Lainnya

8 16 167 277 280

Total Kewajiban 626 926 1.347 1.925 2.312

Total Ekuitas 391 643 590 937 1.128

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 17: P/E dan P/BV Historis

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catt: * Diasumsikan penerbitan saham baru AISA sebanyak 1.254.000.000 dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008

Gambar 18: ROA, ROE dan Total Asset Turnover

Historis

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Table 12: Rasio-Rasio Kunci

2008 2009 2010 2011P 2012P

Pertumbuhan [%]

Penjualan 1,1 9,0 32,3 120,7 69,9

Laba Operasi 38,8 (10,7) 23,2 105,8 72,4

EBITDA 41,3 9,0 65,7 29,2 58,6

Laba Bersih 15,1 (11,9) 128,3 47,9 125,4

Profitabilitas [%]

Marjin Laba Kotor 31,3 28,7 26,1 24,4 24,6

Marjin Laba Operasi 23,5 19,2 17,9 16,7 17,0

Marjin EBITDA 30,9 30,9 38,7 23,0 21,5

Marjin Laba Bersih 8,1 6,5 11,3 7,5 10,0

ROA 3,9 2,2 4,1 4,1 7,0

ROE 10,1 5,4 13,5 12,5 23,5

Solvabilitas [x]

Debt to equity 1,6 1,4 2,3 2,1 2,2

Debt to asset 0,6 0,6 0,7 0,7 0,7

Likuiditas [x]

Rasio Lancar 0,9 1,2 1,3 1,1 0,9

Rasio Cepat 0,3 0,5 0,3 0,4 0,3

Sumber: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 22: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

22 Februari 2012 Halaman 20 dari 20 halaman

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya

didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kepada, atau kaitannya

kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan

kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp 20.000.000, - dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com

Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia. .

Page 23: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

Page 1 of 18 pages

Contact: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected]

“Disclaimer statement in the last page is an

integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Primary Report

Equity Valuation

February 22nd, 2012

Target Price

Low High 760 920

Food and Beverages Industry

Stock Performance

Source: Bloomberg

Stock Information Rp

Ticker code AISA

Market price as of February 21st, 2012 475

Market price – 52 week high 510

Market price – 52 week low 455

Market cap – 52 week high (bn) 1,843

Market cap – 52 week low (bn) 1,003

Market Value Added & Market Risk

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index

Valuation Division

Shareholders* (%)

PT Tiga Pilar Corpora 27.9

Primanex Pte Ltd 10.5

PT Permata Handrawina Sakti 10.1

Pandawa Treasures Pte Ltd 5.7

PT Tiga Pilar Sekuritas 5.20

Public (each below 5%) 40.6

*)As of 30 December 2011

Ready to Go Faster

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) has been established since

1990 as consumer goods manufacturing company. AISA listed as public company in Indonesia Stock Exchange (IDX) since 2003 and constitutes as one of the companies in Kompas 100 index and awarded as the Best Consumer Goods Industry Public Listed Company in 2010. AISA business is grouped into three business lines namely food division which

provide basic food such noodle and vermicelli and consumer food

products i.e. instant noodle, biscuit, snack, candy etc.; agribusiness division which engaged in palm oil plantation and the newest business line is rice distribution. AISA’s food products have met the highest standards and received national and international recognition as AISA has been name as the official food supplier for various humanitarian food programs held by the Indonesia Ministry of Health, the United Nations’ World Food Program (“WFP”) since 2005, and the international

NGO International Relief and Development (“IRD”) since 2000. With aggressive expansion during 2010-2011 period we consider AISA will be ready to go faster than its peers in consumer good industry.

Page 24: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 2 of 18 pages

Aggressive Expansions Surges AISA‟s Revenue

During 2011, AISA completed several strategic expansions amounted to more than Rp 600 billion, which we believe will not take too long to generate return and boost AISA’s revenue. In early 2011, AISA acquired a biscuit factory to increase its production capacity by 100% to 54,000 tons per year. The expansion continues with the acquisition of rice mill factory altogether with several premium rice brands from PT Alam Makmur Sembada. And the latest was AISA acquired two snack factories with total production capacity reach 6,000 ton per year altogether with its well-known brands of “TARO”. The first and second acquisition have generated return for AISA, as can be seen from the AISA’s increasing sales from biscuit which grew by 108%YoY to Rp 200.9 billion in 9M2011, while the revenue of rice distribution also shown a significant growth of 6,638% YoY to Rp 411.5 billion in the same period. Meanwhile the snack factory acquisition is estimated will influence AISA’s revenue in 2012.

Moreover, AISA also plan to increase its number of rice mill by 18 units in the next five years. Led by Rice Distribution Business Unit, All of AISA‟s Business Division Booked a Superb Performance in 9M2011 Rice distribution business unit, the AISA’s newest business starts to shows up. Supported by the expansion activities which increased AISA’s rice mill capacity to approximately 240,000 tons rice per year, the rice distribution business contributes Rp 411.5 billion revenue or increased by 6,638% YoY from 9M2010. In total, rice distribution business contributes about 36.4% to AISA’s total revenue. While food division contributes about Rp 676 billion (up by 59.6% YoY), remain as the biggest

contributor to AISA’s consolidated revenue in 9M2011. The other AISA’s business line, agribusiness unit which operate about 11,794 ha palm oil plantation also showed satisfactory growth by 104% YoY. The end result, AISA’s consolidated revenue was amounting to Rp 1.1 trillion, more than 1.5x 2010’s figures. Moreover, AISA’s revenue growth was higher than its average industry which only grew by 72.5%. Commencing CPO Production In 2011, in line with the increasing of mature palm oil trees, FFB production is estimated to increase about 125% to around 89,000 tons. Currently, AISA distributes FFB directly to the Palm Oil Mills (POM) around its plantation; however in 2012 AISA is expected to produce CPO with its own POM. AISA has begun the construction of its first POM in 2010, and estimated to complete by 1Q2012. This POM is expected to

have the capacity to handle around 30-45 tons/hour of FFB and we estimate will produce about 21,270 tons CPO and 5,318 tons of kernels in 2012. Buoyed by robust production of FFB and CPO prices, the CPO production is believed will soar AISA revenue from agribusiness division by 447% YoY in 2012 and contributes about 11.8% to AISA’s total revenue. Business Prospect Along with Indonesian economy which booked of 6.5% YoY growth in 2011, the GDP per capita also rise to USD 3,543 in 2011, which creates higher disposable income for Indonesian people. Ability to afford more necessities creates improving demand for many products, as well as consumer goods. However, AISA has to be aware to the

impact of commodity and energy cost increases which are projected to occur in 2012. It will potentially reduce the purchasing power of Indonesian people. Augmented with its expansion activities which provide AISA large production capacities, large plantation area that has not been optimized and cost efficiency make us believe that AISA will grow faster than it peers. We estimate AISA’s revenue to grow by 121% YoY to Rp 1.6 trillion in 2011 and 48% CAGR during 2010-2015.

Table 1: Performance Summary 2008 2009 2010 2011P 2012P

Revenue [Rp bn] 489 533 705 1,556 2,644

Pre-tax profit [Rp bn] 55 49 94 157 353

Net profit [Rp bn] 39 35 79 117 265

EPS* [Rp] 13 12 27 40 91

EPS growth [%] (34.3) (11.9) 128.3 47.9 125.4

P/E [x] 31.5 30.3 28.7 11.8** 5.2**

PBV [x] 3.2 1.6 3.9 2.1** 1.5**

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates *) Assume AISA‘s right issue of 1,254,000,000 shares was conducted in December 31

st, 2008

**) Share price as of February 21st, 2012 – Rp 475 / share

INVESTMENT PARAMETER

Page 25: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 3 of 18 pages

Growth-Value Map provides overview of market expectations for the companies listed

on IDX. Current Performance (“CP”) metric, running along the horizontal axis, is a portion of current stock market value that can be linked to the perpetuity of current company’s performance in profitability. Growth Expectations (“GE”) metric, plotted on the vertical axis, is the difference between current stock market value and the value of current performance. Both metrics are normalized by the company’s book value. Growth-Value Map divides companies into four clusters, they are:

Excellent value managers (“Q-1”) Market expects companies in Q-1 to surpass their benchmark in profitability and growth.

Expectation builders (“Q-2”) Market has relatively low expectations of profitability from companies in Q-2 in the short term, but has growth expectations exceed the benchmark.

Traditionalists (“Q-3”) Market has low growth expectations of companies in the Q-3, although they showed a good profitability in the short term.

Asset-loaded value managers (“Q-4”)

Market has low expectations in terms of profitability and growth for companies in Q-4.

Figure 1: Growth-Value Map

(AISA; Food and Beverages Sub Industry; Consumer Goods Industry)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

Gro

wth

Exp

ecta

tion

s

Current Performance (CP)

Q-1

Q-3

Q-2

Q-4

AISA

CEKA

STTP

PSDN INDF ICBCDLTA

MYOR

ROTI

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Currently, AISA is lying in Traditionalist cluster (Q3). Current performance of AISA is higher than market expectation but still under look by the market for its future growth opportunity. However, AISA can move to the excellent value managers cluster (Q1) along with its aggressive expansion, therefore, AISA is required to improve its investor relations efforts to make investors realize its economic potentials.

GROWTH-VALUE MAP

Page 26: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 4 of 18 pages

Business Profile

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) has been established since 1990 as consumer goods manufacturing company. AISA listed as public company in Indonesia Stock Exchange (IDX) since 2003 and constitutes as one of the companies in Kompas 100 index and awarded as the Best Consumer Goods Industry Public Listed Company in 2010.

Currently, AISA is still in transition phase, relying not only on its food business but also building capacity in the agribusiness (especially the palm oil) and rice

trading to generate maximum return. In 9M2011, food business contributes almost 60% to AISA’s total revenue, while rice trading starting to reveal its true value by providing about 34% of AISA’s total revenue. Agribusiness division continues to grow and contributes about 6% of AISA’s total revenue.

Figure 2: AISA‟s Business Network

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Food Business Sustain its Strong Growth and Continue to Expand AISA food business has been operated since 50 years ago. With such long experience, AISA continues to expand either in technology used or variant of

product to suit more complex market taste and demand. Food business product is grouped into: (i) Basic food which produces dried noodle, premium dried noodle, vermicelli,

and premium dried vermicelli. AISA basic food is marketed under the brand name of Ayam 2 Telor, Superior, Filtra and Kurma.

(ii) Consumer Food, through its subsidiary (PT Poly Meditra Indonesia-PMI) AISA produces instant noodle, snack noodle, instant vermicelli, candy, stick wafer,

biscuit cookies, extrusion snack and cereal. They are marketed under various brands, including Spider, Hahamie, Mikita, Mie Kremezz, Shorr, Bihunku,

Gulas, Din-Din etc. In 9M2011, Food Business booked a significant revenue growth of 88.1% YoY to Rp 422.9 billion from Rp 224.9 billion in 9M2010, reflecting almost 60% of AISA’s revenue.

In 1Q2011, AISA acquired biscuit factory of PT Balaraja Bisco Paloma, which increased its installed capacity by 100% to 54,000 tons per year from 27,000 tons per year in 2010. The latest expansion in Food Business is the acquisition of asset and trade mark of “TARO” from PT Unilever Indonesia Tbk through AISA’s subsidiary PT Putra Taro Paloma (“PTP”). With this expansion, AISA increases its snack installed capacity by 7,500 tons per year in 2011. Considering the growth

of Indonesia economy as well as people purchasing power, we believe AISA’s expansion will boost Food Business’s revenue in subsequent years. For 2011P and 2012P, we estimate it will grow by 40.8% YoY and 29.0% YoY, respectively.

BUSINESS INFORMATION

Page 27: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 5 of 18 pages

Figure 3: Some of AISA‟s Food Business Product

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

AISA‟s Food Business Division has Obtained International Recognition The quality of AISA’s product has been internationally recognized. AISA has been trusted by International body such as United Nation to produce consumer food such as noodle and biscuit to be sold to United Nation’s world Food Program for international market. In addition, in June 2011, AISA has a sales agreement with World Food Program (WFP) Indonesia. In this agreement, AISA shall produce Fortified Biscuit for WFP. Meanwhile, for rice distribution division, AISA hold an authorization to export up to 15,000 tons rice to Asia market.

Agribusiness Continues to Grow Supported by Wide Unplanted Area

AISA was entering palm oil plantation industry in 2008, by way of acquiring a South-Kalimantan-based palm oil plantation company, namely PT Bumi Raya Investindo (“BRI”). During 2010, BRI has implemented organic and inorganic expansions. For organic expansion, BRI did extensive internal optimization of the seeding, planting, nursing, harvesting and post-harvesting processes to gain more efficiency and better result. While inorganic expansion was executed by acquiring 5 (five) palm oil plantation companies, as follow:

a. PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”), located in East Barito regency, Central Kalimantan. The company owns 10,200 ha of land and 4,553 ha planted area.

b. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ”), located in Landak Regency, West Kalimantan. The company own 5,279 ha of land and 309 ha planted area.

c. PT Charindo Palma Oetama (“CPO”), located in Landak regency, West

Kalimantan. The company own 8,779 ha land and 932.66 planted area d. PT Muarabungo Plantation “(MBP”), located in Musi Banyuasin regency,

South Sumatera. The company has 12,500 ha of land bank. e. PT Tugu Palma Sumatera “(TPSum”), located in Indragiri Hulu regency,

Riau. The company owns 29,200 ha of land bank.

With these acquisitions, BRI has approximately 79,000 ha of land banks with 11,794 ha (or around 14.9%) are planted areas and only 3,218 ha (or around

4.0%) of those total land bank has been planted with matured plantation trees.

Moreover, as of December 2011, BRI (AISA’s subsidiary) completed its corporate action of issuing about 190,462 new shares. About 65% of its new shares were

for AISA as the conversion of Mandatory Convertible Bond (MCB) at the value of Rp 145 billion, which was issued on 2010 in order to acquire five palm oil plantations as mentioned above. Meanwhile, 35% of BRI new shares were sold to Bungee Agribusiness Singapore Ltd (“BAS”) and generated fund about USD 43

million which also as paid up capital from BAS. The proceeds will be used to add palm oil trees in BRI and its subsidiaries plantations. It is in line with BRI planned to increase its plantation area by 7,000-8,000 ha annually within the five years, hence in 2016 AISA through BRI expects to have more than 48,000 ha of planted areas.

Page 28: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 6 of 18 pages

Figure 4: AISA‟s Plantations Profile

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

With such huge availability of immature palm oil trees (about 64% of total planted area), extensive land bank that has not been optimized and the availability of cash for new trees, agribusiness’ division is expected to increase the crop yields and book a significant revenue growth in further years, which we estimate will grow at CAGR of 86.4% during 2010-2014.

Commencing CPO Production Thanks to the organic and inorganic expansions during 2010, the production of

Fresh Fruit Bunches (“FFB”) was up by 11.1% YoY to around 39,000 tons from around 35,500 tons in 2009. In 2011, in line with the increasing of mature palm oil trees, FFB production is estimated will increase about 125% YoY to around 89,000 tons. Currently, AISA distributes FFB directly to the Palm Oil Mills (POM) around its plantations; however in 2012 AISA is expected to produce CPO with its own POM. AISA has begun the construction of its first palm oil mill (POM) in 2010, and estimated to complete by 2012. This POM is expected to have the

capacity to handle around 30-45 tons/hour of FFB and we estimate it will produce

about 21,300 tons of CPO and 5,300 tons of kernel in 2012. Buoyed by robust production of FFB and CPO prices, the CPO production is believed will soar AISA’s revenue from agribusiness division by 447% YoY in 2012.

Figure 5: Robust Production of Fresh Fruit Bunches

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Promising Growth in Rice Business Distribution AISA through its subsidiary PT Dunia Pangan (“DP”) started Rice Distribution business in 2010. Currently DP has two subsidiaries namely PT Indo Beras Unggul (“IBU”) - a rice trading company- and PT Jatisari Sri Rejeki (“JSR) – a rice

Page 29: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 7 of 18 pages

mill factory which acquired in 2010. JSR has the largest modern rice processing facility in Indonesia with the dryer input capacity of 660 tons rice per day. The

factory is located on 74,000 sqm land with storage capacity of 20,000 tons which is still not fully utilized. Recently, AISA has acquired the second rice mill from PT Alam Makmur Sembada (“AMS”). The rice mill is located in Jabodetabek with 120,000 tons per year capacity. In addition to rice mill, AISA also acquired 10 brands of premium rice namely Rojo Lele Dumbo, Istana Bangkok, Vita Rice, Desa Cianjur, Rumah Adat, etc. Moreover, in 2012, AISA plans to add another two more rice mills and about 18 rice mills in the next five year.

Rice is the staple food of most Indonesian 240 million populations. The demand for rice is estimated to increase along with the population growth. With this large market and supported by its aggressive expansion, we believe the rice distribution business will provide promising revenue growth in the following years. In addition to domestic market, AISA also has licenses to export up to 15,000 tons of premium rice to the Asian region. For 2011, we estimate the sales

volume of rice distribution will reach 11,400 tons, up by 97.5% YoY from 2010.

Figure 6: Rice Distribution Revenue

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Strategic Expansions during 2011 Enhance Revenue Growth

2011 was a busy year for AISA, since during this year AISA actively expands its business as well as conduct several corporate actions related to the expansion in order to strengthen each of its business unit. Following are AISA and its subsidiaries expansions and corporate actions during 2011. a. Acquiring a biscuit factory owned by PT Balaraja Bisco Paloma (“BBP”) with

investment value reach Rp 25 billion. Through this expansion, AISA increases

the production capacity of biscuit by 100% to 54,000 ton per year; b. Acquiring rice mill and several premium rice brands from PT Alam Makmur

Sembada (“AMS”). AMS is well-known as largest modern rice producers in Indonesia. The rice mill is located in Cikarang, with production capacity of 120,000 tons per year. This acquisition requires Rp 171 billion investment which was financed by bank loan. With this new rice mill, AISA production capacity shall increase by 74% to around 280,000 ton per year.

c. Acquiring assets and Taro snack brand from PT Unilever Indonesia Tbk. The transaction include (i) fixed asset in Gunung Putri, Bogor, consist of 14,250 sqm land, 7.2 sqm building (office, factory, storage, security post and boiler building) and two machineries with capacity of 115-120 tons per week and 3.5 tons per week, respectively. The second machine is located in Medan. (ii) Taro Brand.

d. Swapping Mandatory Convertible Bond issued by BRI worth Rp 145 billion with

65% of BRI’s new shares. While 35% of BRI’s new shares (about 66,662 shares) was acquired by Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd. at the price of Rp 5.52 million per share and bringing the totaled transaction to Rp 367.97 billion.

e. Conducting a Limited Right Issue III of 1,254,000,000 new shares and increased its paid in capital to Rp 625.7 billion from Rp 374.9 billion in

3Q2011. The fund is intended for AISA’s further expansion

Page 30: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 8 of 18 pages

We consider AISA’s massive expansions during 2011 as a strategic investment decision based on the following arguments: (i) AISA will generate return of its

investment in the short-term periods, since AISA acquired companies or asset that has been operated (ii) Large market from Indonesia large population will be available for AISA’s products (iii) Since AISA’s products are consumer goods that highly rely on the economic condition, therefore, positive sign in the most of Indonesia macro-economic indications will support AISA to enhance its revenue growth.

Indonesia‟s Economy Expanded 6.5% YoY in 2011 vs. 6.1% YoY in 2010,

Driven by Both Domestic and External Demand

Indonesia’s economic expanded 6.5% YoY in 2011 against 6.1% YoY in 2010, driven by both of domestic and external demand. Domestic demand, continued to be the back bone of the economy as its expanded 4.7% YoY in 2011, faster than last year growth of 4.6% YoY, led by robust growth in consumption and improving investment spending. Meanwhile, the external demand was still favorable for Indonesia, despite faltering global economic growth momentum

throughout the year. Net exports expanded 14.4% YoY in 2011 faster than 8.7% YoY in 2010 thanks to increasing exports to other Asian countries that are

relatively still in better shape, and because the majority of its exports are primary commodities that are less sensitive to global economic slowdown.

On the sector basis, the source of growth has started to be more balanced as the tradable sectors that accounted 46.9% of total GDP rose 4.5% YoY in 2011, while non-tradable sectors grew 8.3% YoY in the same period vs. 8.2% YoY last year.

The strong pickup in tradable sector was driven by the manufacturing sector that grew by 6.2% YoY in 2011, the highest growth since 2004. The strong growth was driven by domestic-based manufacturing, such as iron, textile, food, and transportation industries. Expansion in manufacturing sector indicated improvement in the economic capacity, which will help sustain economic growth in the future

Figure 7: Manufacturing Pick Up Strongly in 2011

Source: Indonesia Statistics Bureau, processed by Pefindo Equity & Index Valuation Division

Indonesian Economy Outlook 2012: Strengthening Domestic Demand For 2012, Pefindo views that Indonesia’s fundamental conditions will still be solid

although the economic growth is expected to slightly fall to 6.2% YoY due to global economic downturn. Among other G-20 countries, Indonesia is expected to

post the third fastest growth after China and India, according the IMF forecast. Pefindo see that private consumption will remain as the main growth engine in the coming year backed by continued optimism among consumers, manageable inflation, lower interest rates, and increasing per-capita income. Moreover, robust

demand is also supported by the fact that our demographic structure is now dominated by productive population age or of which 60% of the populations are between 15 – 54 years old. Indonesian income is also expected to double from USD 3,000 per capita in 2010 in the next 6 years, helped by robust economic growth.

Page 31: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 9 of 18 pages

Table 2: Domestic Demand Will Support Growth in 2012 amid the Global Economic Slowdown

% y-o-y 2007 2008 2009 2010 2011 2012F

GDP 6.3 6.0 4.6 6.1 6.5 6.2

Domestic Demand 6.0 7.5 5.4 5.3 5.7 5.6

Private Consumption & Expenditures 5.0 5.3 4.9 4.6 4.7 4.5

Government 3.9 10.4 15.7 0.3 3.2 7.2

Gross Fixed Capital Formation 9.3 11.9 3.3 8.5 8.8 7.5

Net Export 6.5 7.6 12.5 8.7 14.4 4.8

Export of Goods & Services 8.5 9.5 (9.7) 14.9 13.6 8.8

Import of Goods & Services 9.1 10.0 (15.0) 17.3 13.3 10.0

Source: Indonesia Statistics Bureaus, Bank Indonesia, Proceed by Pefindo Equity & Index Valuation Division

Diversification of Uses and Other Competitive Advantages of Palm Oil Caused Worldwide Consumption Increased Palm oil and its derivatives are widely used in food and non-food industries, such as in the production of cooking oil, margarine, soap, detergent and last invention

is for car’s fuel. The productivity of palm oil plants is also two times better than

other vegetable oil plants, such as soybean plants, and sun flower plants. The cost of producing palm oil per hectare is also lower compared to other vegetable oil plants. The production of CPO grew by 6.9% CAGR during 2004-2011P from 31.2 million ton in 2004 to 49.7 million ton in 2011P, while, CPO’s consumption in the same period grew 7.1% CAGR to 48.8 million ton from 30.2 million ton in 2004. The world largest producer of CPO is Indonesia with total production reach

23.34 mio ton in 2010 and estimated to increase 8.0% to 27.3 million ton in 2011, or around 49.5% of world total production. Meanwhile, the world largest CPO consumer is India with total consumption reach 7.1 million ton in 2010 and estimated to grow to 7.7 million ton in 2011P.

Figure 8: World‟s CPO Production & Consumption

Source: Bakrie Sumatera Plantation, Pefindo Equity & Index Valuation Division

CPO Price Outlook 2012: Stable During 2011, the price of CPO experienced a downward trend due to increase in

CPO production worldwide, and declining demand of CPO, mostly from India. After experiencing a sharp rise in February 2011, which CPO price reached USD 1,330/ metric ton, CPO price is showing a decline trend during March to December. Based on Palm Oil Price Contract in Rotterdam Commodity Exchange the price of CPO is decline from USD 1,187 per metric ton in June 2011 to USD 1,025 per metric tons in December 2011. While the price of CPO in Indonesia Commodity and Derivative exchange (ICDX) as of December 16th,

2011 for delivery in December 2011, closed at Rp 8,620 per kg from Rp 8,915 per kg in July 29th 2011.

Page 32: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 10 of 18 pages

Figure 9: World CPO and FFB Price

Source: Bloomberg Pefindo Equity & Index Valuation Division

For 2012, the economic decline is estimated will reduce the demand for CPO in

international market, especially in India and China and lead to further price declining, however, the prolonged rainy session that happens in almost a half year of 2011 will reduce the production of CPO and stabilizes the prices. CPO price in 2012 is estimated will be stable in USD 1,000-1,100 per metric ton. The production of CPO in Malaysia is estimated will be stable in 18,6-19.0 million ton, while CPO production in Indonesia will increase to 26.5 million tons.

Superb Performance in 9M2011 AISA’s revenue in 9M2011 showed a significant increase compared to 9M2010. It increased by 153% YoY to Rp 1.1 trillion from Rp 446.8 billion. It also reflects a 60% YtD or more than 1.5x 2010’s figure of Rp 705.2 billion. The sales increases were occurred in each quarter of 2011, in 1Q2011, AISA booked revenue of Rp 365.2 billion, up by 197% qoq from 4Q2010. While in 2Q2011 and 3Q2011 it

grew significantly by 146% qoq and 157% qoq, respectively. This significant growth is backed by significant increase of rice sales along with the increase of production capacity with regard to AISA expansion and rice demand. For 4Q2011, we estimate AISA’s revenue will grow to Rp 1.55 trillion, reflecting a 121% year on year increases from 2010.

Significant growth of revenue also reflected in AISA profit. Operating profit increased significantly by 123% YoY to Rp 194.0 billion from Rp 87.1 billion in

9M2010. While net profit grew by 296% YoY to Rp 80.3 billion from Rp 20.3 billion in 9M2010.

Figure 10: AISA‟s Quarterly Revenue Growth

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

FINANCE

Page 33: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 11 of 18 pages

Led by Rice Distribution Division, AISA‟s Sales Growth Occurred in All Business Units

Led by rice distribution division, AISA’s revenue growth is occurred in all of business unit. Thanks to AISA’s strategic decision to acquire rice mill factory at the end of 2010 and in 3Q2011 makes rice distribution to book the highest growth by 6,638% YoY to Rp 411 billion from only Rp 6.1 billion in 3Q2010 and by 1,088% YtD from Rp 34.6 billion in 2010. On the other hand, AISA aggressive expansion during 2010, through in organic or inorganic expansions, have boosted the production volume of fresh fruit bunches by 125% as well as increase AISA’s

revenue from agribusiness by 104% YoY to Rp 70.2 billion. Meanwhile, Business Food division unit was able to maintain its positive revenue growth. Supported by effective distribution network, increasing capacity and continuing in product development, Food Business division recorded a robust increased by 59.6% YoY.

Figure 11: Revenue Growth in All Business Unit

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Although Rice Distribution has the highest growth, Food Business division remains the biggest contributor to AISA’s revenue. In 3Q2011, Food Business division

with revenue of Rp 676 billion contributes about 58% of AISA total revenue. While rice distribution and plantation are contribute about 36% and 6% to AISA revenue, respectively.

Figure 12: AISA‟ s Revenue Composition as of September 30th, 2011

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Expansions will Surge Revenue Growth During 2011, AISA invests a significant amount of capital expenditure to expand its business among others to acquire biscuit factory, rice mill and premium rice brand, increase planted area and the latest, acquire a snack factory altogether with its trade mark namely Taro snack. Up to September 2011 AISA has spent about Rp 229 billion capital expenditure, in total, reflecting a 1,353% increase from 2010. We believe such huge capital expenditure will generate a high return

for AISA, as it proved by significant revenue increased in 9M2011. For upcoming

Page 34: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 12 of 18 pages

years, AISA still on going to execute several expansion plans, for instance, AISA’s plan to increase its number of rice mill to 18 units in the next five years. To

finance its aggressive expansion AISA has conducted a right issue of 1,254 million shares. The right issue will generate fund of Rp 250.8 billion and increase its paid in capital by 67% to Rp 627.7 billion.

Figure 13: The Development of AISA „s Capital Expenditure

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Booked a Positive Retained Earnings after Years Another impact of AISA’s significant revenue growth and its management ability in managing operational cost is significant growth in its profit and in the end will increase its retained earnings. After suffering from negative retained earnings during 2008-2010 periods, AISA succeed to book positive retained earnings of Rp 51.1 billion in 3Q2011. It indicates that AISA will have great opportunities to

reinvest its profit in order to create growth opportunities in subsequent periods, or to provide dividend for its shareholders.

Figure 14: AISA‟s Retained Earning

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Assets, Liabilities and Equity As of 3Q2011, AISA’s assets increased by 24.7% to Rp 2.4 trillion from Rp 1.9 trillion in 2010. It was primarily caused by the increase of AISA’s non-current assets (fixed asset and long-term advance) along with it expansion activities during January-September 2011. Its non-current assets increased to Rp 1.6

trillion from Rp 1.3 trillion in December 2010. For 2011, considering the acquisition of snack factory and right issue in 4Q2011, we estimate AISA assets will increase by 47.7% YoY to Rp 2.9 trillion

To finance their aggressive expansions during 2011 which required significant amount of funds, AISA has obtained several bank loans which lead to liabilities increases by 29.5% YtD to Rp 1.7 trillion from December 2010. Debt to equity

ratio increased to 2.6x higher than the average industry which only 1.5x. Moreover, significant net income growth during 9M2011 increased AISA’s

Page 35: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 13 of 18 pages

retained earnings as well as its total equities to Rp 670 billion as of September 30th, 2011 from Rp 590 billion in 2010. We estimate AISA’s equity will increase

significantly to Rp 937 billion in 2011, reflecting a 59% YoY increases from 2010, in line with the right issue of 1,254 million shares. The right issue will generate fund of Rp 250.8 billion and increase its paid in capital by 67% to Rp 627.7 billion.

Figure 15: AISA‟s Assets, Liabilities and Equity

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

AISA Business Prospects

Along with Indonesian economy expected to book around 6.2% YoY growth in 2012, the expected GDP per capita will also rise to be more than USD 3,500 which booked in 2011, which creates higher disposable income for Indonesian people. Ability to afford more necessities creates improving demand for many products, as well as consumer goods. However, AISA have to aware to the impact of commodity and energy cost increase which is projected in 2012. It will

potentially reduce the purchasing power of Indonesian people. Augmented with its expansion activities which provide AISA large production capacities, plantation area that has not been optimized and cost efficiency make us believe that AISA will grow faster than it peers. Looking back at 9M2011 performance, AISA was

able to book increased revenue as much as 153% YoY, or reached Rp 1.1 tn. Based on above argument, we estimate AISA revenue will grow by 120.7% YoY to Rp 1.6 trillion in 2011 and 48% CAGR during 2010-2015.

Figure 16: AISA‟s Revenue Projection

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Page 36: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 14 of 18 pages

Table 3: SWOT Analysis

Strength Weakness Long experience in consumer food

business Efficient production cost leads to

competitive price Wide distribution network with

more than 60 distributors

International recognition Secure resources for operation

continuity Potential income from new

business line

Disruption in raw material supply, mainly flour, will affect production

Food product can be

contaminated or expired Large debt to EBITDA ratio

makes AISA likely to face difficulties in handling its debt burden, and thus is less likely to be able to raise additional loans required to grow and expand the

business.

Opportunity Threat

Better economic outlook in

Indonesia and the region will lead to higher demand in consumer food product

Potential income from rice

distribution and CPO business

The increase of Fuel Price ACFTA implementation might

gave some new competitors Raw material price is volatile

Table 4: Industry Comparison September 2011

AISA INDF MYOR CEKA Average

Net sales 9M11 [Rp bn] 1,131 33,773 6,643 913

Gross profit 9M11 [Rp bn] 269 9,583 1,095 116

Operating profit 9M11 [Rp bn] 194 5,184 452 81

Net profit 9M11 [Rp bn] 80 3,724 256 59

Total asset 9M11 [Rp bn] 2,415 53,055 5,377 845

Total liabilities 9M11 [Rp bn] 1,744 22,641 3,181 478

Total equity 9M11 [Rp bn] 670 30,414 2,196 367

Growth 9M11 y-o-y

Net sales [%] 157.2 19.3 29.7 83.9

Gross profit [%] 120.4 4.5 (8.3) 95.5

Operating profit [%] 114.1 11.7 (16.1) 119.0

Net profit [%] 295.8 31.5 (23.2) 122.5

Profitability 9M11

Gross profit margin [%] 23.8 28.4 16.5 12.7 20.3

Operating profit margin [%] 17.2 15.3 6.8 8.9 12.1

Net profit margin [%] 7.1 11.0 3.9 6.4 7.1

ROA [%] 3.3 7.0 4.8 6.9 5.5

ROE [%] 12.0 12.0 11.7 16.0 13.0

Leverage 9M11

DER [x] 2.6 0.7 1.4 1.3 1.5

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Cahaya Kalbar Tbk, Processed by Pefindo Equity & Index Valuation Division

SWOT ANALYSIS

INDUSTRY COMPARISON

Page 37: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 15 of 18 pages

VALUATION

Methodology We apply Discounted Cash Flow (DCF) method as the main valuation approach considering the income growth is a value driver instead of the asset growth.

Furthermore, we also apply Guideline Company Method (GCM) as comparison method. This valuation is based on 100% shares price as of February 21st, 2012, and Financial Report as of September 30th, 2011 as the basis for the fundamental

analysis.

Value Estimation

We use the cost of capital of 9.7% and cost of equity of 10.9% based on the following assumptions:

Table 5: Assumption

Risk free rate [%]* 5.3

Risk premium [%]* 10.1

Beta [x]* 0.6

Cost of Equity [%] 10.9

Marginal tax rate [%] 25.0

Debt to Equity Ratio 1.9

WACC [%] 9.7

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

* As of February 21st, 2012

Target price for 12 months based on valuation as per February 21st, 2012, is as follows:

Using DCF method with discount rate assumption 9.7% is Rp 850 –

Rp 990 per share. Using GCM method (P/E 13.3X and P/BV 2.4X) is Rp 530 – Rp 780 per

share.

In order to obtain a value which represents both value indications, we have weighted both DCF and GCM methods by 70%:30%. Based on the above calculation, target price of AISA for 12 month is Rp 760 – Rp 920 per share.

Table 6: Summary of DCF Method Valuation

Conservative Moderate Optimist

PV of Free Cash Flows [Rp bn] 346 364 382

Terminal Value [Rp bn] 3,407 3,586 3,765

Non-Operating Asset [Rp bn] 43 43 43

Net Debt [Rp bn] (1,299) (1,299) (1,299)

Number of Share* [mn shares] 2,926 2,926 2,926

Fair Value per Share [Rp] 850 920 990

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates Note: *) Number of shares after right issue

TARGET PRICE

Page 38: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 16 of 18 pages

Table 7: GCM Comparison AISA INDF MYOR CEKA Average

Valuation, February 21st, 2012

Price [Rp] 475 4,900 14,800 920

Market capitalization [Rp bn] 1,390 43,024 11,337 273

P/E [x] 7.2 14.2 27.5 4.4 13.3

P/BV [x] 1.4 2.3 5.3 0.7 2.4

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Table 8: Summary of GCM Method Valuation Multiple [x] Est. EPS [Rp] Est. BV/share [Rp] Value [Rp]

P/E 13.3 40 - 530

P/BV 2.4 - 320 780

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 9: Fair Value Reconciliation Fair Value per Share [Rp]

DCF GCM Average

Upper limit 990 780 920

Bottom limit 850 530 760

Weight 70% 30%

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates Note: average price is rounded according to the fractional price prevailing on the IDX

Page 39: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 17 of 18 pages

Table 10: Income Statement (Rp bn)

2008 2009 2010 2011P 2012P

Net sales 489 533 705 1,556 2,644

COGS (336) (380) (521) (1,176) (1,994)

Gross profit 153 153 184 380 650

Operating expense (38) (50) (57) (120) (202)

Operating profit 115 103 126 260 449

EBITDA 151 165 273 358 568

Other income (charges) (60) (53) (32) (103) (95)

Pre-tax profit 55 49 94 157 353

Tax (15) (15) (15) (39) (88)

Net profit 39 38 79 117 265

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 11: Balance Sheet

(Rp bn)

2008 2009 2010 2011P 2012P

Assets

Current assets

Cash and cash equivalents 20 22 15 138 34

Receivables 84 146 163 215 329

Inventories 195 235 424 502 655

Other Current Asset 19 45 63 94 159

Total current assets 318 448 666 949 1,177

Fixed Assets 694 549 620 1,106 1,418

Plantation - 378 324 330 337

Other non-current assets 5 194 327 477 507

Total assets 1,017 1,569 1,937 2,862 3,440

Liabilities

Trade payables 18 23 45 113 191

Short-term debt 307 281 424 588 840

Other short-term liabilities 39 68 50 167 283

Long-term debt 254 537 661 780 717

Other long-term liabilities 8 16 167 277 280

Total liabilities 626 926 1,347 1,925 2,312

Total equity 391 643 590 937 1,128

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Figure 17: Historical P/E and P/BV

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Note: * Assume AISA’s right Issue of 1,254 million shares was conducted in December 31

st, 2008

Figure 18: Historical ROA, ROE and Total Asset

Turnover

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Table 12: Key Ratios

2008 2009 2010 2011P 2012P

Growth [%]

Net sales 1.1 9.0 32.3 120.7 69.9

Operating profit 38.8 (10.7) 23.2 105.8 72.4

EBITDA 41.3 9.0 65.7 29.2 58.6

Net profit 15.1 (11.9) 128.3 47.9 125.4

Profitability

[%]

Gross margin 31.3 28.7 26.1 24.4 24.6

Operating margin 23.5 19.2 17.9 16.7 17.0

EBITDA margin 30.9 31.5 39.3 23.0 21.5

Net margin 8.1 6.5 11.3 7.5 10.0

ROA 3.9 2.2 4.1 4.1 7.0

ROE 10.1 5.4 13.5 12.5 23.5

Solvability [x]

Debt to equity 1.6 1.4 2.3 2.1 2.2

Debt to asset 0.6 0.6 0.7 0.7 0.7

Liquidity [x]

Current Ratio 0.9 1.2 1.3 1.1 0.9

Quick Ratio 0.3 0.5 0.3 0.4 0.3

Source: PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Page 40: PENGUMUMAN Equity Research PT Tiga Pilar Sejahtera Food ...idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENT...Kinerja Saham Sumber: Bloomberg Informasi Saham Rp Kode

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk

February 22nd, 2012 Page 18 of 18 pages

DISCLAIMER

This report was prepared based on the trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its completeness, accuracy and adequacy. Therefore we do not responsible of any investment decision making based on this report. As for any assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments as per reporting date, and those judgments are subject to change without further notice. We do not responsible for mistake and negligence occurred by using this report. Last performance could not always be used as reference for future outcome. This report is not an offering recommendation, purchase or holds particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opinion in this report has been presented fairly as per issuing date with good intentions; however it could be change at any time without further notice. The price, value or income from each share of the Company stated in this report might lower than the investor expectation and investor might obtain lower return than the invested amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such return may possibly fluctuate. As for the Company which its share is denominated other than Rupiah, the foreign exchange fluctuation may reduce the value, price or investor investment return. This report does not contain any information for tax consideration in investment decision making. The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value nor a transaction price reference required by the regulations. The share price target issued by Pefindo Equity & Index Valuation Division is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares and it could not be considered as an investment advice from Pefindo Equity & Index Valuation Division as its scope of service to, or in relation to some parties, includ ing listed companies, financial advisor, broker, investment bank, financial institution and intermediary, in correlation with receiving rewards or any other benefits from that parties. This report is not intended for particular investor and cannot be used as part of investment objective on particular shares and neither an investment recommendation on particular shares or an investment strategy. We strongly recommended investor to consider the suitable situation and condition at first before making decision in relation with the figure in this report. If it is necessary, kindly contact your financial advisor. PEFINDO keeps the activities of Equity Valuation separate from Ratings to preserve independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies and procedures to maintain the confidentiality of certain non-public information received in connection with each analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the Reference Share Price Target Report as a whole is different from the processes, methodologies and databases used PEFINDO in doing the rating. This report was prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division with the objective to enhance shares price transparency of listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of

other party’s influence, pressure or force either from IDX or the listed company which reviewed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. Pefindo Equity & Index Valuation Division will earn reward amounting to Rp 20 mn each from IDX and the reviewed company for issuing report twice per year. For further information, please visit our website at http://www.pefindo.com This report is prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. In Indonesia, this report is published in our website and in IDX website.