PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI DAN TINGKAT...
Transcript of PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI DAN TINGKAT...
0
PENGUKURAN TINGKAT EFISIENSI DAN TINGKAT
PRODUKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH (BUS) PERIODE 2011-2015
Skripsi
Diajukan kepada Falkultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
Friska Tyas Illacartika Sary
NIM :1112046100152
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2016 M
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Friska Tyas Illacartika Sary
Tempat, tanggal lahir : Bojonegoro, 03 September 1994
Alamat : Komp. Brimob Polri RT. 04/ 06 No. 45 Kedaung,
Pamulang, Tangerang Selatan Kodepos: 15415
Ayah : Samudi
Ibu : Sumiyati
Telepon : 082113914365
Email :[email protected]
II. Pendidikan Formal
2000 – 2006 SDN Ciputat 1
2006 – 2009 SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
2009 – 2012 SMA Negeri 1 Tangerang Selatan
2012– 2016 progam sarjana S1 Ekonomi Perbankan Syariah
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
Measurement Efficiency And Productivity in The Islamic Banks (BUS)
Period 2011-2015.
ABSTRACT
Keywords: Efficiency, Total Productivity, SFA, Malmquist TFP
This study aims to measured the level of Efficiency And Productivity among Islamic Banks (BUS) in Indonesian. The financial performance of the bank is a picture of the financial condition of banks, in aspects of fund raising and distribution of funds. Banks with a healthy performance is indispensable for the functioning of the bank intermediary and knowing operational activities and improve the optimization in the processing of source of funds that entrusted to the bank. This study uses the Stochastic Frontier Approach (SFA) with the intermediation approach to analyze the efficiency and total factor productivity Malmquist to analyze productivity with input orientation. The data used is data Sharia Bank (BUS) with 11 samples during the study period of march 2011 to december 2015. The results showed an average efficiency rate reached 94.46 percent. While the average productivity reached 77.71 percent.
v
Analisa Tingkat Efisiensi Dan Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah
(BUS) Periode 2011-2015
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi dan produktivitas antara Bank Islam (BUS) di Indonesia. Kinerja bank menggambaran kondisi
pada suatu bank pada periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana
maupun penyaluran dananya. Bank dengan Kinerja yang sehat sangat diperlukan
untuk kelancaran fungsi bank sebagai lembaga intermediary (perantara) dan
mengetahui kegiatan pengoperasional dan meningkatkan optimalisasi dalam
pengolahan sumber dana yang telah didipercayakan. Penelitian ini menggunakan stochastic frontier approach dengan pendekatan intermediasi
untuk menganalisa efisiensi dan total factor produktivitas Malmquist untuk
menganalisa produktivitas dengan orientasi input. Data yang digunakan adalah
data Bank Umum Syariah (BUS) dengan 11 sampel pada kuartal I-2011
sampai dengan Kuartal IV-2015. Hasil penelitian menunjukan tingkat
efisiensi rata-rata mencapai 94.46 persen. Sedangkan produktivitas rata-rata
mencapai 77.71 persen.
Kata Kunci : Efisiensi, Total Produktivitas, SFA, TFP Malmquist
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya. Shalawat serta Salam
yang selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengukuran Tingkat Efisiensi dan Tingkat
Produktivitas Bank Umum Syariah (BUS) periode 2011-2015.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program
Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
memperoleh bimbingan, bantuan, saran, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Arief Muraini, Lc., M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Adhitya Ginanjar, M.Si selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah
dan Fitri Damayanti, M.Si A selaku Sekretaris Program Studi Perbankan
Syariah Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis
vii
4. AM. Hasan Ali, M.A selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah dan
Dr. Abdurrauf, M.A selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum
5. Dr. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M. Ec selaku Pembimbing yang
telah memberikan waktu luang, bimbingan, saran dan motivasi kepada
peneliti selama penyusunan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikan
bapak dan selalu diberikan kesehatan.
6. Dr Euis Amalia, M. Ag dan Ir. Rr. Tini Anggraeni, ST, M. Si. selaku
Penguji siding skripsi yang telah memberikan waktu dan saran.
7. Ibu Yuke Rahmawati S. Ag. Ma, Selaku Dosen Pembimbing Akademik
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan berbagai ilmu yang
sangat bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan
9. Seluruh Staf Perpustakaan dan Staf Administrasi Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum serta perpustakaan utama UIN syarif
hidayatullah Jakarta, yang telah membatu menyediakan sarana dan
prasarana.
10. Kedua orang tua tercinta (Bapak Samudi Dan Ibu Sumiyati) serta adik
yang selalu memberikan doa dan dukungan. Semoga selalu dalam
lindungan Allah SWT.
11. Teman-teman jurusan perbankan syariah angkatan 2012 PS D yang
namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
viii
12. Teman-teman Aggashi (ais, lala, nia, eva, ayuu, mulki, deti, ifa, nada,
mentari, rahmi, mbae) yang selalu jadi teman bareng, dan telah
memberikan bantuan motivasi agar selesai bersama.
13. Teman- teman yaitu, suci, aisyah dan mucus yang telah banyak membatu
dalam berjuang bersama.
14. Teman-teman KKN Reaktif 2015 yang memberikan pengalaman menarik
di tengah masyarakat.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini
hingga selesai. Semoga Allah memberikan anugerah yang setimpal. Amin
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi amal ibadah bagi
penulis. Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah yang selalau memberikan
nikmat dan emudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga selalu
mendapatkan lindungan dan ridhoi di setiap langkah kita. Amin.
Jakarta, 10 Januari 2016
Frishka Tyas Illacartika Sary
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... i
LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xiii
DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................ 4
D. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 6
E. Sistematika Penelitian ..................................................................... 7
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................................ 8
A. Efisiensi ......................................................................................... 8
1. Konsep Efisiensi ....................................................................... 8
2. Pengukuran Efisiensi ............................................................... 12
B. Produktivitas ................................................................................. 15
1. Konsep Produktivitas .............................................................. 15
2. Pengukuran Produktivitas ....................................................... 17
C. Efiseinsi dan Produktifitas ............................................................ 18
D. Penentuan Variabel Input dan Output ........................................... 21
E. Review Studi ................................................................................. 22
x
F. Kerangka Konsep .......................................................................... 29
G. Hipotesis penelitian ....................................................................... 30
BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................. 13
A. Objek Penelitian ............................................................................ 31
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 31
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 31
D. Metode Analisis Data .................................................................... 31
1. Stochastic Frontier Approach .................................................. 32
2. Penentuan Iput dan Output Efisiensi ....................................... 35
3. Pengukuran Produktifitas ........................................................ 36
4. Penentuan Iput dan Outpun Produktifitas ............................... 41
5. Model Regresi Data Panel ....................................................... 43
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................................................ 14
A. Pendekatan Profit .......................................................................... 48
1. Analisa Model Prediksi ........................................................... 48
2. Uji Statistik ............................................................................. 49
3. Perhitungan Efiseiensi ............................................................. 52
B. Pendektan Produktivitas ................................................................ 57
1. Analisa Model Prediksi ........................................................... 57
2. Uji Statistik ............................................................................. 57
3. TFP Malmquis ......................................................................... 57
4. Total Produktivitas Pendekatan Cobb Douglas....................... 61
C. Analisa Perbandingan Efisiensi dan Produktivitas ....................... 67
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 71
A. Kesimpulan ...................................................................................... 71
B. Saran-Saran ..................................................................................... 72
xi
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73
LAMPIRAN ...................................................................................................... 75
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perkembangan Asset DPK, Dan Pembiayaan Perbankan Syariah .... 2
Tabel 1.2 : Perkembangan Rasio Perbankan Syariah........................................... 3
Tabel 2.1 : Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................... 24
Tabel 4.1 : Hasil Uji T........................................................................................ 50
Tabel 4.2 : Perkembangan Rasio Perbankan Syariah......................................... 54
Tabel 4.3 : Hasil Regresi Fungsi Produktivitas Cobb Douglas Pada Perbankan.62
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1: Garis Batas Produksi ....................................................................... 13
Grafik 2.2: Malmqusit Productivity Index ......................................................... 18
Grafik 2.3: Frontier Produksi Dan Efisiensi Teknis .......................................... 19
Grafik 2.4: Produktivitas Efisiensi Teknis Dan Skala Ekonomi ........................ 20
Grafik 4.1: Rata-Rata Nilai Efisiensi Perbankan Syariah Sepanjang Periode
2011-2015 .......................................................................................... 53
Grafik 4.2: Rata-Rata Bank Syariah Per Kuartal Tahun 2011-2015 .................. 55
Grafik 4.3 : Table Nilai Efisiensi Perbankan Syariah 2011 Sampai 2015 ......... 56
Grafik 4.4: Produktivitas Perbankan Perbankan Per Periode............................. 58
Grafik 4.5 :Rata-rata Total Factor Produktivitas Perbankan periode 2011-201 60
Grafik 4.6 Hasil Perhitungan Elastisitas Produktivitas Dengan Pendekatan Cobb
Douglas .............................................................................................. 67
Grafik 4.7 Perbandingan skala ekonomi Per Bank ............................................ 71
xiv
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 1 : Rasio Produktivitas ..................................................................... 15
Persamaan 2 : Persamaan Stochastic Frintier..................................................... 32
Persamaan 3 : Persamaan Cobb Douglas ........................................................... 35
Persamaan 4 : Persamaan Cobb Douglas Dalam Logaritma .............................. 35
Persamaan 5 : Total Factor Produktivitas (TFP) Malmquist (MPI) ................... 36
Persamaan 6 :Persamaan TFP Malmquist .......................................................... 37
Persamaan 7 :Persamaan TFP Malmquist Lanjutan........................................... 38
Persamaan 8 : Persamaan Efisiensi Change ....................................................... 38
Persamaan 9 : Persamaan Technicallchange ...................................................... 38
Persamaan 10 : Persamaan Efisiensi SFA .......................................................... 52
Persamaan 11 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BCA ......................... 63
Persamaan 12 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BMS......................... 64
Persamaan 13 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BRIS ........................ 64
Persamaan 14 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BSM......................... 64
Persamaan 15 : Persamaan Model Regresi Produktivitas Bukopin Syariah ...... 65
Persamaan 16 : Persamaan Model Regresi Produktivitas Bank Panin Syariah . 65
Persamaan 17 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BMII ........................ 66
Persamaan 18 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BNIS ........................ 66
Persamaan 19: Persamaan Model Regresi Produktivitas BJBS ......................... 67
Persamaan 20 : Persamaan Model Regresi Produktivitas BNIS ........................ 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank syariah adalah
bank yang menjalankan kegiatan usahnya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS). Menurut data bank Indonesia hingga kini sudah ada 12
bank, 22 UUS dan 163 BPRS dengan jaringan kantor BUS dan UUS sekitar 2.301
kantor1. Semakin besar jumlah perbankan syariah yang beroperasi (BUS dan
UUS) maka semakin besar juga dana dari masyarakat yang dapat dihimpun dan
disalurkan oleh bank. Hal ini membuat bank syariah memiliki fungsi intermediary
(perantara) yang sangat peting. Bank dituntut agar dapat mengolah dananya
dengan baik. Sehingga pengukuran kinerja perbankan diperlukan untuk
kelancaran fungsi bank tersebut.
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank
pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun
penyaluran dananya. Pengukuran kinerja ini dapat dengan mengukur kinerja saat
ini yang dibandingkan periode sebelumnya atau dibandingkan kompetitor lainnya.
1 Data Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Desember 2015.
www.ojk.go.id
1
2
Tabel 1.1 Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan
Syariah
TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dana Pihak Ketiga 76,036 115,415 138,671 178,154 217,858 231,175
Pembiayaan 68,181 102,655 130,357 184,122 199,330 212,202
Aktiva 97,519 145,467 168,660 242,276 272,343 296,262
Sumber: Data Dari Bank Indonesia (data sudah diolah)
Pada Tabel 1.1 memperlihatkan indikator Aset, Dana Pihak Ketiga
(DPK) serta Pembiayaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Dari sisi Aset perbankan mengalami tren peningkatan
sebesar 39%, dari sisi DPK perbankan mengalami peningkatan sebesar 39% dari
sisi pembiayaan yang diberikan perbankan mengalami peningkatan sebesar 38%
dibandingkan tahun 2010 (Sumber: SPS, 2015).
Perkembangan perbankan yang cukup pesat diharapkan juga dapat
memperlihatkan kinerja yang baik. Melalui data tersebut dapat terlihat bahwa
pertumbuhan asset, DPK, Pembiayaan perbankan syariah di Indonesia mengalami
peningkatan dan mempunyai potensi untuk terus berkembang. Hal ini
menunjukan semakin banyak masyarakat yang terlayani serta semakin meluasnya
jangkauan perbankan syariah. Serta peran perbankan syariah makin besar untuk
pembangunan ekonomi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pangsa pasar (market share)
bank syariah terhadap total pasar perbankan nasional mencapai 4,87% pada akhir
3
2015 atau masih di bawah target minimal 5,0%.2 Perkembangan itu juga membuat
persaingan juga semakin kompetitif.
Namun OJK menilai perkembangan bisnis perbankan syariah pada
2015 sedang mengalami masa suram.3 Hal ini disebabkan perlambatan
pertumbuhan ekonomi global yang turut mempengaruhi sector perbankan di
Indonesia yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah
PERIODE 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPF 4.05 1.42 4.01 3.02 2.52 2.22 2.62 4.33 4.84
FDR 99.76 103.65 89.7 89.67 88.94 100 100.32 91.5 98.03
BOPO 76.54 81.75 84.39 80.54 78.41 74.97 78.21 80.19 97.01
Sumber: Data Dari Bank Indonesia (data sudah diolah)
Indikator efisiensi dapat dilihat dengan memperhatikan besarnya rasio
beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dan rasio Non
Performing Financing (NPF). Kinerja perbankan dapat dikatakan melakukan
efisiensi apabila rasio BOPO dan NPF mengalami penurunan. Namun
perlambatan pertumbuhan ekonomi global membuat adanya peningkatan pada
rasio Non Performing Financing (NPF). Hal ini akan membuat bank harus
melakukan Peningkatan pencadangan bank dan mengganggu fungsi dan kegiatan
operasional bank, seperti menjaga likuiditas. Serta membuat suatu bank menjadi
2 Indra Arief Pribadi, “OJK: Pangsa Pasar Perbankan Syariah 4,87%”, Artikel ini diakses
pada 27 Februari dari http://m.antaranews.com/berita/546856/ojk-pangsa-pasarperbankan-syariah. 3 Rossiana, Gita, “pertumbuhan bank syariah melambat drastic ini penyebabnya, Artikel ini
diakses pada 7 oktober dari http://Berita satu com/ekonomi/314843-pertumbuhan bank-syariah-
melambat-drastis-ini-penyebabnya.
4
inefisiensi yang ditunjukan dengan peningkatan rasio beban operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO). Serta dengan adanya peningkatan pada DPK,
bank juga harus meningkatkan besar tingkat rasio Financing Deposit Ratio
(FDR).
Dengan paparan beberapa data tersebut, maka pengukuran tingkat
kinerja juga semakin dibutuhkan. Salah satunya adalah mengukur kinerja usaha
adalah dengan tingkat efisiensi dan produktivitas. Bank yang semakin efisien dan
produktif merupakan gambaran kinerja sekaligus salah satu faktor yang
diperhatikan dalam menarik investor dan masyarakat (nasabah) untuk
berkontribusi dalam pengembangan bank. Bank yang memiliki kinerja yang baik
juga dapat lebih meminimumkan tingkat risiko yang dihadapi dalam kegiatan
operasional. Serta dapat melihat kemampuan masing-masing bank syariah untuk
dapat bertahan dan mengahadapi ketatnya persaingan dalam industry perbankan.
Sehingga bank dapat lebih unggul.
Pengukuran Efisiensi sendiri dapat diukur dari tingkat output yang
optimal dan input yang ada dari suatu perusahaan. Tingkat efisiensi terhadap
suatu perusahaan memiliki dua pendekatan, yaitu dengan pendekatan parametic
dan pendekatan non-parametic. 4
Pendekatan parametrik untuk melihat hubungan
antara biaya diperlukan informasi yang akurat untuk harga input dan variabel
lainnya. Pendekatan ini memperhitungkan random error (faktor eksternal) dan
menghasilkan kesimpulan secara statistik sehingga dapat mengurangi kesalahan
4 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah: Teori Dan Praktik, h. 69-74
5
dalam ukuran dan outliers. Pengukuran dengan pendekatan ini akan dapat
mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi. Hal ini dapat membantu
mencari penyebab dan jalan keluar dari ketidakefisienan yang merupakan
keuntungan utama dalam aplikasi manajerial. Sejumlah kajian efisiensi perbankan
yang menggunkan SFA ini di Indonesia antara lain Hadad, Et. Al (2003),
Suswandi (2007) Novarini (2008), Rino Dan Harjum (2011), Rafika (2011), dan
Rahmat (2014) yang mendapat hasil selama penelitian perbankan mengalami
peningkatan efisiensi.
Produktivitas adalah hasil dari gabungan antara efisiensi dan
efektivitas. produktivitas adalah suatu konsep yang mengukur rasio dari total
output atau rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang digunakan5.
Produktivitas dapat diukur secara parsial maupun total. Pertama, Produktivitas
parsial atau produktivitas factor tunggal (single factor productivity) merupakan
hubungan antara output dengan satu input, contoh produktivitas tenaga kerja atau
produktivitas capital. Serta kedua, Produktivitas total atau Total Factor
Productivity (TFP), mengukur hubungan antara output dengan beberapa input
secara serentak, hubungan tersebut dinyatakan dalam rasio dari indeks output
terhadap indeks input agregat. Jika rasio meningkat berarti lebih banyak output
5 Edy Herjanto, Manajemen Operasi, Edisi 3 [Jakarta: Grasindo, 2008] H. 13
6
dapat diproduksi menggunakan jumlah input tertentu atau sejumlah output dapat
diproduksi dengan menggunakan lebih sedikit input6.
Pendekatan yang sering digunakan dalam Pengukuran produktivitas
dengan pengukuran Total Factor Productivity (TFP) yaitu Malmquist Productivity
Index (MPI). Untuk mengukur TFP suatu perusahaan dapat digunakan ukuran
profitabilitas perusahaan, yaitu rasio antara pendapatan dibagi dengan biaya input
perusahaan. MPI pertama kali diperkenalkan oleh menggunakan Caves,
Christensen dan Diewert (1982). Pendekatan yang dapat untuk menggambarkan
teknologi dalam mendefinisikan indeks input, output, dan produktivitas7.
Sejumlah kajian produktivitas perbankan baik secara parsial dan total antara lain
Rian Andryani (2008), ndari dan bayu (2014), rezki (2010), dan Endang (2016).
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini tertatrik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul yaitu “Pengukuran Tingkat
Efisiensi dan Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah (BUS) periode
2011 - 2015”. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
baik dalam bidang teori dan bidang metode penelitian.
B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah
6 Edward, Manajemen Biaya Penekanan Strategik, Edisi 3 vol.2, [Jakarta: Salemba Empat,
2007] h. 316-317 7 Ndari dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang Indonesia,
[Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014],
7
Peningkatan Kinerja merupakan hal yang penting untuk sebuah bank agar
dapat terus berkembang dan bersaing dengan lainnya. Jika suatu perusahaan
mempunyai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dari kompetitor (low cost structure)
maka perusahaan dapat menerapkan salah satu dari dua strategi berikut, yaitu:
pertama, memaksimalkan profit dengan jalan menjaga tingkat harga dan ukuran
perusahaan; dan kedua, memaksimalkan profit dengan jalan menurunkan harga
dan memperluas ukuran perusahaan8.
Kesehatan atau kondisi bank yang baik merupakan kepentingan semua
pihak yang terkait, baik pengelola (manajemen bank), masyarakat (nasabah),
Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank dan pihak lainnya. Kondisi bank
tersebut dapat digunakan oleh pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank
dalam menerapkan prinsip- prinsipnya, baik kehati-hatian (prudential banking),
kepatuhan dan manajemen resiko (risk management). Serta suatu perusahaan
dapat meningkatkan profitabilitas jika semakin efisiensi dalam operasionalnya.
Selanjutnya nilai efisiensi dari Bank Umum Syariah (BUS) ini dianalisis untuk
mengetahui kondisi kinerja BUS. Semakin efisiensi dan produktif suatu bank
maka kinerja semakin baik, sebaliknya bank yang mempunyai tingkat efisiensi
dan produktif yang rendah pada input dan output, kinerja semakin menurun. Oleh
karena itu, peneliti identifikasi permalahan yang terkait dengan pembahasan pada
penelitian ini.
8 Mawardi, Analisa Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di
Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun). [Jurnal Bisnis
Strategi.,2005]
8
1. Peningkatan Net Perfoming Financing (NPF) Serta Beban Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang memperlihatkan adanya
penurunan tingkat kinerja
2. Tingkat persaingan yang ketat antar bank serta lembaga keuangan lainnya
3. Perlunya penilaian tingkat kesehatan bank dalam upaya menjaga dana dan
tingkat kepercayaan nasabah
Penelitian ini memberikan batasan-batasan agar pembahasan tidak meluas dan
tetap fokus untuk menjawab pertannya penelitian. Batasannya yaitu:
1. Peneliti ini dilakukan pada 11 Bank Umum Syariah Peiode kuatal I tahun
2011 sampai dengan kuartal IV tahun 2015. Hal ini dikarenakan kelengkapan
data yang dimiliki peneliti.
2. Penelitian ini akan mengukur tingkat produktivitas dan tingkat efisiensi.
Pengukuran tingkat efisiensi dengan pendekatan frontier yaitu dengan metode
parametik yang diantaranya dengan pendekatan SFA. Hal ini dikarenakan
pendekatan ini sudah banyak dilakukan sebelumnya. Sehingga dapat menjadi
tolak ukur dan perbandingan dalam penelitian. Sedangkan pengukuran
terhadap tingkat produktivitas akan menggunakan pendekatan cobb-douglas
dan Malmquist.
C. Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
9
1. Bagaimana tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia tahun
2011-2015?
2. Bagaimana Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia
tahun 2011-2015?
3. Bbagaimana perbandingan tingkat efisiensi dan Tingkat Produktivitas Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia tahun 2011-2015?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setelah memperhatikan judul dari pembahasan ini serta latar belakang
masalah maka penelitian ini betujuan untuk sebagai berikut:
1. Menganalisis tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dari
tahun 2011 sampai 2015.
2. Menganalisis produktivitas Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dari
tahun 2011 sampai 2015.
3. Membandingkan tingkat efisiensi dari dan produktivitas tahun 2011 sampai
2015.
Manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta mengetahui kondisi dan
kinerja perbankan syariah di Indonesia.
2. Manfaat praktis
10
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan dan
pengetahuan mengenai perbankan syariah bagi penelitian selanjutnya yang
ingin melanjutkan penelitian.
E. Sistematika Penulisan
Secara garis besar tugas penyusunan skripsi ini akan ditulis dalam lima
bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arahan dan gambaran mengenai hal
yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tinjauan dari beberapa hal-hal Landasan Teori,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai mencakup pengukuran variabel
penelitian, jenis dan metode pengumpulan data dan sumber data
populasi penelitian, serta metode analisis data.
BAB IV : PEMBAHASAN
11
Bab ini berisi perhitungan data yang diperoleh pada objek
penelitian, analisis data, dan melakukan pembahasan terhadap hasil
penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan penelitian dan saran pemecahan
masalah penelitian
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efisiensi
1. Konsep Efisiensi
Perbankan syariah dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya. Salah
satu cara untuk mengukur kinerja usaha adalah tingkat efisiensi. Sehingga
Perbankan yang efisiensi berarti menunjukan kinerja juga baik dan demikian juga
sebaliknya. Efisiensi sendiri dapat diukur dari tingkat output yang optimal dan
input yang ada dari suatu perusahaan. Efisiensi sebagai perbandingan antara
pengeluaran (output) dengan pemasukan (input) atau jumlah yang dihasilkan dari
satu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi jika
perusahaan tersebut dapat meghasilkan output yang lebih besar jika dibandingkan
perusahaan lain dengan menggunakan jumlah input yang sama atau menghasilkan
jumlah output yang sama tetapi jumlah input yang dipergunakan lebih sedikit
dibandingkan jumlah input yang digunakan perusahaan lain. Dengan demikian,
ada tiga factor yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan output yang
sama dapat menghasilkan output yang lebih besar, input yang lebih kecil dapat
menghasilkan utput yang sama, dan input yang lebih besar dapat menghasilkan
jumlah output dengan presentase yang lebih1.
1 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah: Teori Dan Praktik, [Bekasi: Gramata
Publishing, 2014] h. 65
12
13
Ascarya, Diana Y. dan Guruh S. R. (2008), tentang konsep efisiensi yang berasal
dari konsep mikroekonomi yaitu teori konsumen dan teori produsen. Teori
konsumen mencoba untuk memaksimumkan kegunaan atau kepuasan dari sudut
pandang individu. Sedangkan teori produsen mencoba untuk memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya dari sudut pandang produsen. Pada teori
produsen terdapat garis batas produksi (production frontier line) yang
menggambarkan hubungan antara input dan output dari prosesproduksi. Garis
batas produksi ini mewakili tingkat output maksimum dari setiap penggunaan
input yang mewakili penggunaan teknologi dari suatu perusahaan atau industri
seperti ditunjukkan2
Grafik 2.1 : Garis Batas Produksi
Sumber: ascarya Diana dan Guruh (2008)
Pada teori ekonomi terdapat dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi
teknik (technical efficiency) dan efisiensi ekonomi (economic efficiency).
Efisiensi ekonomi mempunyai gambaran ekonomi makro, sedangkan efisiensi
teknik memiliki gambaran ekonomi mikro. Pengukuran efisiensi teknik hanya
untuk teknik dan hubungan operasional dalam proses penggunaan input
menjadi output. Pada pengukuran efisiensi ekonomi, harga tidak dapat
2 Ascarya Dan Diana Yumanita, Comparing The Efficiency Of Islamic Banks In
Malaysia And Indonesia, [Jakarta: Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2008], Hlm. 97
14
dianggap sudah ditentukan tetapi harga dapat dipengaruhi oleh kebijakan
makro (Sarjana, 1999).
Konsep pengukuran efisiensi diperkenalkan oleh Farell (1957),
yaitu efisiensi teknik (Technical Efficiency/TE) dan efisiensi alokasi
(Allocative Efficiency/AE). Efisiensi Teknik (Technical Efficiency /TE)
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output dengan
memanfaatkan jumlah input yang ada. Efisiensi Alokasi (Allocative Efficiency
/AE) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan
penggunaan input dengan struktur harga dan teknologi produksinya.
Menurut Berger dan Mester (1997) efisiensi bank merupakan
indikator penting dalam menganalisis kinerja suatu bank. Secara umum ada
tiga pendekatan konsep dasar model efisiensi sektor perbankan, yaitu dapat
dilihat dari sisi biaya (cost efficiency) dan sisi keuntungan (profit efficiency).
Dari sisi keuntungan (profit efficiency) dibedakan menjadi dua, yaitu standar
profit efficiency dan alternative profit efficiency,.
a. Cost Efficiency pada dasarnya pengukuran tingkat biaya suatu bank
dibandingkan dengan bank yang memiliki biaya operasi terbaik (best
practice bank`s cost) yang menghasilkan output yang sama dengan
teknologi yang sama. Siti Astiyah dan Jardine A. Husman menggunakan
faktor inefficiency yang mencangkup allocative dan technical inefficiency,
dimana allocative merefleksikan penggunaan input dengan harga yang
15
relatif lebih mahal. Sedangkantechnical inefficiency merefleksikan
penggunaan input yang kurang optimal dalam memproduksi output3.
b. Standard Profit Efficiency pada dasarnya mengukur tingkat efisiensi suatu
bank didasarkan pada kemampuan bank untuk menghasilkan profit
maksimal pada tingkat harga output tertentu dibandingkan dengan tingkat
keuntungan bank yang beroperasi terbaik (best practice bank) dalam
sampel. Model ini seringkali dikaitkan dengan suatu kondisi pasar
persaingan sempurna dimana harga input dan output ditentukan oleh pasar.
Dengan kata lain tidak satupun bank yang dapat menentukan harga input
maupun harga output sehingga bank bertindak sebagai price-taking agent.
Berger dan Mester (1997), pendekatan Profit Efficiency lebih superior
dibanding pendekatan Cost Efficiency karena Profit Efficiency
memperhitungkan inefficiency dari kedua sisi yaitu input dan output,
secara konsep ekonomi Profit Efficiency dapat lebih diterima
dibandingkan Cost Efficiency, dan Cost Efficiency yang didasarkan pada
cost minimum pada level output tertentu, yang padahal tingkat output
tersebut belum tentu pada tingkat output yang optimal4.
c. Alternative Profit Efficiency ini berbeda dari standard profit efficiency
karena sifat pasar pada model ini adalah pasar persaingan sempurna
sedangkan dalam alternative profit efficiency terjadi pada pasar persaingan
tidak sempurna (imperfect market competition). Pada kondisi pasar ini
3 Siti Astiyah dan Jardine A. Husman, Fungsi Intermediasi Dalam Efisiensi Perbankan di
Indonesia: Deviasi Fungsi Profit, [Jakarta : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2006],
Hal 529-54 4 Berger, Allen N., Loretta J. Mester, Inside The Black Box: What Explain Difference In
The Efficiencies Of Financial Institutions, h 3-8
16
maka bank diasumsikan memiliki market power dalam menentukan harga
output. Namun, tidak pada harga input. Karena perbedaan jenis pasar
tersebut maka perbedaan yang paling menonjol antara kedua model ini
(standard profit efficiency dan alternative profit efficiency) adalah pada
penentuan variabel eksogen didalam pencapaian keuntungan
maksimum.Pada model ini variabel eksogen adalah tingkat output.
B. Produktivitas
1. Konsep Produktivitas
Produktivitas adalah hasil dari gabungan antara efisiensi dan
efektivitas. produktivitas adalah suatu konsep yang mengukur rasio dari total
output atau rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang digunakan.
Dalam bentuk persamaan dituliskan sebagai berikut5:
𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 =𝐎𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭
𝐈𝐧𝐩𝐮𝐭=
𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐠𝐮𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 (1)
Bila rasio yang digunakan tersebut masukan yang dipakai untuk
menghasilkan output. Produktivitas dapat diukur secara parsial maupun total.
a. Produktivitas parsial atau produktivitas factor tunggal (single factor
productivity) merupakan hubungan antara output dengan satu input,
contoh produktivitas parsial yang sering digunakan adalah produktivitas
tenaga kerja yang menunjukan rata-rata output per tenaga kerja, atau
produktivitas kapital yang menggambarkan rata-rata output per kapital.
5 Edy Herjanto, Manajemen Operasi, Edisi 3 [Jakarta: Grasindo, 2008] H. 13
17
Manajer suatu perusahaan menggunaka produktivitas parsial tenaga kerja
langsung sebagai dasar dalam penilaian kinerja dan mungkin tidak
memberikan perhatian pada upaya meminimalkan pemborosan barang
baku.
b. Produktivitas total atau Total Factor Productivity (TFP), mengukur
hubungan antara output dengan beberapa input secara serentak, hubungan
tersebut dinyatakan dalam rasio dari indeks output terhadap indeks input
agregat, jika rasio meningkat berarti lebih banyak output dapat diproduksi
menggunakan jumlah input tertentu atau sejumlah output dapat diproduksi
dengan menggunakan lebih sedikit input. Keunggulan penggunaan ukuran
produktivitas total dalam evaluasi kinerja menurunkan kemungkinan
terjadinya manipulasi beberapa factor produksi untuk memperbaiki ukuran
produktivitas lainnya. Produktivitas total yang buruk dapat berasal dari
peningkatan biaya sumber daya yang besar atau penurunan produktivitas
beberapa sumber daya input6.
Pengukuran produktivitas dalam penelitian ini mengacu pada
Total Factor Productivity (TFP) dari seluruh faktor yang digunakan.
Pengukuran parsial dapat menimbulkan misleading ketika menilai kinerja
suatu perusahaan atau industri. Untuk mengukur TFP suatu perusahaan dapat
digunakan ukuran profitabilitas perusahaan, yaitu rasio antara pendapatan
dibagi dengan biaya input perusahaan. Pendekatan yang sering digunakan
untuk perbandingan ini adalah Malmquist Productivity Index (MPI). MPI
6 Edward, Manajemen Biaya Penekanan Strategik, Edisi 3 vol.2, [Jakarta: Salemba
Empat, 2007] h. 316-317
18
pertama kali diperkenalkan oleh menggunakan Caves, Christensen dan
Diewert (1982). Pendekatan yang dapat untuk menggambarkan teknologi
dalam mendefinisikan indeks input, output, dan produktivitas7.
Grafik 2.2 Malmqusit Productivity Index
Ilustrasi Produktivitas
C. Efisiensi dan Produktivitas
Untuk membedakan istilah produktivitas dan efisiensi dapat
diilustrasikan dengan proses produksi sederhana dimana satu input (X)
digunakan untuk memproduksi satu output (Y). Hal ini dapat dilihat pada.
Gambar 5 merupakan frontier produksi yang menggambarkan hubungan
antara input dan output. Frontier produksi menunjukkan tingkat output
maksimum yang dapat dicapai pada tiap tingkat input, dengan tingkat
teknologi tertentu dalam suatu industri. Titik A menunjukkan titik yang
inefisien, sedangkan titik B dan C menunjukkan titik yang efisien. Perusahaan
yang beroperasi di titik A merupakan perusahaan yang inefisien karena secara
7 Ndari dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang
Indonesia, [Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014], h.
19
teknis perusahaan tersebut dapat meningkatkan output ke tingkat output yang
sama dengan titik B tanpa membutuhkan input yang lebih besar.
Gambar 2.3 Frontier Produksi Dan Efisiensi Teknis
Sumber: ascarya, diana (2008)
Pada Gambar 6, untuk mengukur produktivitas masing-masing titik
data digunakan garis bantu yang berasal dari titik 0 ke masing-masing titik
data, yaitu garis a, b dan c. Kemiringan (slope) garis tersebut adalah y/x dan
merupakan ukuran produktivitas. Jika perusahaan yang beroperasi di titik A
bergerak ke titik B yang efisien secara teknis, kemiringan garis tersebut akan
menjadi lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas lebih
tinggi di titik B. Jika perusahaan bergerak ke titik C, garis tersebut merupakan
garis singgung terhadap frontier produksi dan menunjukkan produktivitas
maksimum yang mungkin dicapai. Pergerakan ke titik C adalah contoh
pemanfaatan skala ekonomi. Titik C merupakan titik skala optimal (secara
teknis). Operasi perusahaan di titik lainnya pada frontier produksi (selain titik
C) akan menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih rendah. Kesimpulan
dari uraian tersebut adalah perusahaan yang sudah efisien secara teknis masih
mungkin memperbaiki produktivitasnya dengan memanfaatkan skala
ekonomi.
20
Grafik 2.4 Produktivitas Efisiensi Teknis dan Skala Ekonomi
Sumber: Ndari dan Bayu (2014)
Uraian tersebut tidak memasukkan komponen waktu. Jika
perbandingan produktivitas dilakukan antar waktu yang berbeda, sumber
perubahan produktivitas lainnya yang mungkin adalah perubahan teknis.
Perubahan teknis melibatkan kemajuan teknologi yang ditunjukkan dengan
pergeseran frontier produksi ke atas. Ukuran produktivitas dapat dilihat dari
slope garis lurus dari sumbu nol. Berdasarkan Grafik 6, perusahaan A dan B
memiliki produktivitas yang sama, namun nilai efisiensi perusahaan A lebih
rendah dibandingkan perusahaan B. Sementara itu, perusahaan B dan C
memiliki efisiensi yang sama, namun nilai produktivitas C lebih besar
dibandingkan perusahaan B. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki
produktivitas yang sama belum tentu memiliki efisiensi yang sama, serta
perusahaan yang memiliki efisiensi yang sama belum tentu memiliki
produktivitas yang sama.
21
D. Penentuan Variable Input dan Output
Menurut Hadad, dkk (2003)8 terdapat 3 pendekatan yang digunakan dalam
parametrik menentukan hubungan input dan output dalam suatu lembaga
keuangan yaitu :
1) Pendekatan Aset ( The asset Approach)
Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan
sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output
benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk aset.
2) Pendekatan Produksi (The Production Approach)
Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari
akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu
mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal
pada aset-aset tetap dan material lainya.
3) Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)
Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai
intermediator, yaitu merubah dan mentrasfer aset-aset finansial dari unit-
unit surplus menjual unit-unit defisit. Dalam hal ini input-input
institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan pembiayaan bunga
pada deposit, lalu dengan output yang diukur dalam bentuk kredit
pinjaman (loans) dan investasi finansial (financilal investment). Akhirnya
pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai
pencipta kredit pinjaman (loans).
8 Mualiman Hadad, Pendekatan Parametrik untuk Efisiensi Bank Syariah, [Jurnal Bank
Indonesia, 2003]
22
E. Review Studi
Literatur berkaitan dengan variable yang mempengaruhi efisiensi
perbankan memberikan hasil empiris yang baik dengan berbagai factor yang
terindentifikasi. Berikut ini beberapa penelitian telah dilakukan terhadap bank
yang menggunakan pendekatan intermediasi dalam menentukan input output.
Siti Astiyah dan Jardine A. Husma Pengukuran profit efficiency
mencakup model dengan penekanan fungsi intermediasi dan tanpa penekanan
fungsi intermediasi. Hasil penelitian yang menarik ditunjukkan dengan rata-
rata nilai efisiensi dengan model penekanan intermediasi lebih rendah dari
model tanpa penekakan intermediasi. Rata-rata efisiensi selama periode
penelitian dengan menggunakan model non-intermediasi adalah 92,4%
dibandingkan dengan 91,4% dengan model penekanan intermediasi. 9
Skripsi Suswadi dengan Metode Stochastic Frontier Approach
(SFA). Penelitian ini menggunakan dari sisi profit dengan menggunakan
metode pendekatan alternative profit efficiency dengan data selama tahun
2003-2006. Dengan obyek penelitian adalah Bank Umum Syariah (BUS)
ataupun Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia. Peneliti menyimpulkan
Selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2006 perbankan
syariah di Indonesia telah mengalami efisiensi total rata-rata sebesar 94,37 %
tiap tahunnya. Dengan efisiensi rata-rata paling tinggi terjadi pada tahun 2006
9 Siti Astiyah dan Jardine A. Husman, Fungsi Intermediasi Dalam Efisiensi Perbankan di
Indonesia: Deviasi Fungsi Profit, [Jakarta : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2006), H
529-54
23
yaitu sebesar 98,29 % dan terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar
90,12 %. 10
Samir Abderrazek Srairi (2009)11
, Penelitian ini menggunakan
pendekatan SFA dan menyelidiki tingkat efisiensi bank dengan pendekatan
biaya dan profit dari 71 bank komersial di negara-negara teluk dewan
kerjasama selama periode 1999-2007. Hasil bank di kawasan teluk relatif lebih
efisien di menghasilkan laba yang dari pada pengendalian biaya. bank
konvensional rata-rata lebih efisien dari pada bank syariah. serta mengamati
adanya korelasi positif biaya dan profit efisiensi dengan kapitalisasi bank dan
profitabilitas, dan satu negatif dengan biaya operasi. sumber ketidakefisienan
hasil empiris menunjukkan bahwa kegiatan pinjaman yang lebih tinggi
meningkatkan profit efisiensi bank, tetapi memiliki dampak negatif pada biaya
efisiensi. Data sampel kami adalah data panel tidak seimbang dari 71
komersial bank (48 konvensional dan 23 islam) dari enam GCC negara: 14
Bank Di Bahrain, 11 Bank Di Kuwait, 5 Bank Di Oman, 8 Bank Di Qatar, 11
Bank Di Arab Saudi, dan 22 Bank Di Uni Emirat Arab. Data Berisi 594
Observasi Selama Periode 1999-2007.
Edy Hartono (2009)12
, Sampel dalam penelitian ini adalah 22
perusahaan perbankan terbagi dalam 3 kelompok bank yaitu 3 Bank BUMN,
17 Bank BUSN Devisa dan 2 BUSN Non Devisa. Model yang akan diregresi
10
Suswadi, Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Stochastic
Frontier Approach (SFA),[Skripsi UIN Yogyakarta, 2007] 11
Samir Abderrazek, Cost And Profit Efficiency Of Conventional And Islamic
Banks In GCC Countries, [Springer ,2009] 12
Edy Hartono, Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan
Menggunakan Metode ParametrikStochastic Frontier Analysis. [Tesis: Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro, Semarang. 2009]
24
adalah pengujian dengan menggunakan single equation dan pooled data.
Peneliti menyimpulkan bahwa diperoleh bahwa kelompok Bank BUSN Non
Devisa lebih kecil dibandingkan dengan kelompok bank BUSN Devisa dan
kelompok Bank BUMN. Dari data variabel kredit yang diberikan dan surat
berharga yang dimiliki oleh bank yang merupakan komponen output selama
Tahun 2004-2007. Kelompok Bank BUSN Non Devisa paling besar,
kemudian kelompok Bank BUSN Devisa dan yang paling kecil kelompok
Bank BUMN. Berdasarkan hasil analisis Cross Section Stochastic Frontier
Analysis nilai efisiensi perbankan di Indonesia menunjukkan angka-angka
yang hampir mendekati 100%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat efisiensi
relatif antar bank dalam sampel pengamatan yang tinggi yang telah dilakukan
oleh bank-bank go public.
Izah Mohd Tahir dan Sudin Haron (2008)13
dengan judul
“Technical Efficiency Of The Malaysian Commercial Banks: A Stochastic
Frontier Approach”. Penelitian ini menggunakan bank konvensional dari
periode 2000-2006. Efisiensi teknis untuk seluruh sampel rata-rata adalah 81
persen menunjukkan adanya input sekitar 19 persen. Secara keseluruhan,
tingkat efisiensi telah sedikit meningkat selama periode studi. Hasil lain juga
menunjukkan bahwa bank-Bank Dalam Negeri memiliki rata-rata yang relatif
lebih efisien dibandingkan dengan Bank Asing, sekitar 90,1 persen dan 74,4
persen masing-masing .
13
Mohd, Izah Tahir dan Sudin Haron, Technical Efficiency Of The Malaysian
Commercial Banks: A Stochastic Frontier Approach, [Banks and Bank Systems, Vol. 3, 2008]
25
Penelitian yang berkaitan dengan analisis efisiensi dengan metode
non parametrik DEA serta analisis perubahan Total Factor Productivity (TFP)
telah dilakukan, yaitu Rian Andryani (2008) penelitian bertujan untuk
menganalisis Total Factor Productivity (TFP) dengan indeks Malmquist dan
efisiensi dengan DEA industry bank selama periode 2004-2007. Metode yang
digunakan DEA dengan pendekatan variabel return to scale (VRS) dengan
hasil rata-rata tingkat efisiensi teknis bank mengalami penurunan dari 99,5
persen pada 2004 menjadi 89,4 persen pada 2005 dan 85,4 persen pada tahun
pada tahun 2006. Kemudian mengalami peningkatan di tahun 2007 menjadi
sebesar 89,8 persen. Sedangkan pada Total Factor Productivity (TFP)
perbankan syariah di Indonesia menunjukkan trend yang meningkat dari tahun
2004 hingga 2007. Data yang digunakan meliputi 17 bank syariah, baik UUS
dan BUS dengan pendekatan intermediasi yang yaitu beban tenaga kerja,
modal, DPK, pembiayaan dan aktiva produktif lainnya14
.
Ndari dan bayu (2014) Makalah ini menghitung Total Factor
Productivity (TFP) untuk industri skala besar dan menengah di Indonesia
periode 2000-2009. Dengan menggunakan Metode Data Envelopment
Analysis (DEA) dan Total Factor Productivity Malmquist. Hasil menunjukkan
ada pergeseran dari faktor pendukung terhadap pertumbuhan TFP pada
manufaktur sektor dalam periode sampel 2 (dua). Pada periode 2000-2004,
perubahan efisiensi menjadi kontributor utama pada pertumbuhan TFP.
Sedangkan pada periode 2005-2009, perubahan teknis menjadi faktor
14
Rian Andryani, Analisis Efisiensi Industry Perbankan Syariah Di Indonesia [Skripsi
IPB, 2008]
26
pendukung utama TFP. TFP perusahaan besar dan sedang Indonesia secara
rata-rata tumbuh 7,44 persen15
.
Rezki menganalisa efisiensi perbankan syariah di Indonesia
periode 2007-2009 menggunkan 17 bank syariah. Metode yang digunkan
DEA untuk mengukur efisiensi dan Indekx Malmquist untuk mengukur total
produktivitas bank. Hasilnya peningkatan produktivitas disebabkan oleh factor
teknologi. Selain itu terdapat korelasi negative antara asset dengan efisiensi
dimana semakin besar asset mengakibatkan berkurannya efisiensi.16
Tabel 2: Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Penulis/
Tahun/Judul
Hasil Penelitian Pembeda
1 Suswadi (2007)
Judul:
Analisa Efisiensi
Perbankan Syariah Di
Indonesia periode
2003:1- 2006: 12
Penelitian ini menjelaskan
efisiensi dengan SFA
alternative profit efficiency.
Dengan penentuan input dan
output menggunakan
pendekatan Value Added
Approach, yaitu Dana pihak
ketiga (DPK), Modal disetor,
penempatan pada BI,
penempatan bank lain, dan
pembiayaan
Hasil : perbankan syariah
mengalami efisiensi total
rata-rata sebesar 94,37 % tiap
tahunnya. Serta laba
perbankan syariah ini sangat
dipengaruhi oleh pembiayaan
dan penempatan pada BI
Dalam penelitian ini
penulis membahas
tentang penelitian pada
efisiensi dan
produktivitas
perbankan dengan
metode SFA dan
mamlqusit periode
2011-2015
2 Novarini (2008)
Judul:
Efisiensi Unit Usaha
Syariah dengan
Metode Stochastic
Frontier Analysis
(SFA) tahun 2005-
Penelitian ini menjelaskan
efisiensi dengan SFA
Dengan pendekatan derivasi
fungsi Profit dan BOPO
Variabel dependent yaitu total
keuntungan, variabel output
piutang jual beli dan
Dalam penelitian ini
penulis membahas
tentang penelitian pada
efisiensi dan
produktivitas
perbankan dengan
metode SFA dan
15
Ndari Dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang
Indonesia. [Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014] 16
Rezki Syahri, Analisis Efisiensi Dan Produktivitas Perbankan Syariah Indonesia, 2010
27
2007
pembiayaan bagi hasil.
variabel input berupa harga
dana dan price of labour.
Hasil menunjukkan bahwa
sebahagian besar UUS belum
efisien dari sisi profit yang
diperoleh. Hasil dari rasio
BOPO bahwa tahun 2006-
2007, UUS berhasil mencapai
Efisiensi. UUS BUPN dengan
UUS BSWN baik secara
efisiensi dan BOPO tidak
terlalu berbeda
mamlqusit periode
2011-2015
3 Izah Mohd Tahir dan
Sudin Haron (2008)
Judul Technical Efficiency
Of The Malaysian
Commercial Banks: A
Stochastic Frontier
Approach
period 2000-2006.
Penelitian ini menjelaskan
efisiensi dengan SFA
pendekatan teknikal Dengan
penentuan input dan output
menggunakan pendekatan
intermediasi, yaitu, total
deposit, dan total overhead
expenses dan variabel
Output total earning asset
yang
terdiri pembiayaan, dealing
securities, investment
securities, dan penempatan
pada bank lain.
Hasil: Efisiensi teknis untuk
seluruh sampel rata-rata
adalah 81 persen
menunjukkan adanya input
sekitar 19 persen. Serta bank-
Bank Dalam Negeri memiliki
rata-rata yang relatif lebih
efisien dibandingkan dengan
Bank Asing, sekitar 90,1
persen dan 74,4 persen.
Dalam penelitian ini
penulis membahas
tentang penelitian pada
efisiensi dan
produktivitas
perbankan dengan
metode SFA dan
mamlqusit periode
2011-2015
4 Rian Andryani (2008)
Judul: Analisis Efisiensi
Industry Perbankan
Syariah Di Indonesia
pada periode 2004-
2007 meliputi 17 bank
syariah, baik UUS dan
BUS
Penelitian ini menjelaskan
efisiensi dan produktivitas
dengan DEA dan Total
Factor Productivity (TFP)
dengan indeks Malmquist.
pendekatan VRS dengan
input dan output, yaitu beban
tenaga kerja, modal, DPK,
pembiayaan dan aktiva
produktif lainnya
Hasil : rata-rata tingkat
efisiensi teknis bank
mengalami penurunan dari
Dalam penelitian ini
penulis membahas
tentang penelitian pada
efisiensi dan
produktivitas
perbankan dengan
metode SFA dan
mamlqusit periode
2011-2015
28
99,5 persen pada 2004
menjadi 89,4 persen pada
2005 dan 85,4 persen pada
tahun pada tahun 2006.
5 Ndari dan Bayu
(2014)
Judul:
Dinamika Total Factor
Productivity Industry
Besar Dan Sedang
Indonesia periode
2000-2009.
Penelitian ini menjelaskan
efisiensi dan produktivitas
dengan DEA dan Total
Factor Productivity (TFP)
dengan indeks Malmquist.
pendekatan VRS dengan
input dan output, yaitu
Tenaga kerja, modal, bahan
baku, energy, output produksi
Hasil : TFP perusahaan besar
dan sedang Indonesia secara
rata-rata tumbuh 7,44 persen
Dalam penelitian ini
penulis membahas
tentang penelitian pada
efisiensi dan
produktivitas
perbankan dengan
metode SFA dan
mamlqusit periode
2011-2015
Berdasarkan uraian diatas dan mengacu pada hasil penelitian
terdahulu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat
efisiensi dan tingkat produktivitas. Perbedaan dengan Penelitian ini yaitu
menganalisis tentang pengaruh efisiensi dengan metode stochastic frontier
approach (SFA) dan tingkat produktivitas perbankan, baik parsial dan Total
Factor Productivity dengan Indeks Malmquist. Penelitian ini menggunkan
pendekatan perantara (intermediation approach) dalam menentukan input dan
output. Dimana kemudian akan dianalisis komponen input dan output apa saja
yang memepengaruhi tingkat efisiensi pada bank syariah. Serta hubungannya
antara produktivitas dan efisiensi. Dengan pemaparan diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengukuran Tingkat Efisiensi
dan Tingkat Produktivitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode 2011-2015”.
29
F. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran peneliti dimulai dari pencarian data dan teori yang
dihimpun untuk penelitian. Kemudian data diproses sesuai dengan pendekatan
yang akan dipilih. Pendekatan dalam menentukan variabel input dan output
dalam efisiensi dan produktivitas menggunakan pendekatan intermediasi.
Bank Umum Syariah
Pengukuran Kinerja keuangan Bank Umum Syariah
BUS
Laporan Keuangan
Pengukuran Tingkat efisiensi
Koefisien Nilai Efisiensi
Hasil dan Kesimpulan
SFA
MALMQUIST
Score Nilai produktivitas
Pengukuran Tingkat Produktivitas
COBB DOUGLAS
Variabel Independent (X)
Input
Dana Pihak Ketiga
Modal
Biaya Tenaga Kerja
Output
Pembiayaan
Variabel Dependent (Y)
Total Pendapatan
Variabel Dependent (X)
Dana Pihak Ketiga
Modal
Biaya Tenaga Kerja
Variabel Independent (Y)
Pembiayaan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif
dengan pendekatan parametik dan non-parametik. Pendekatan parametik yaitu
Metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) untuk mengukur tingkat efisiensi dan
Pendekatan non-parametik yaitu Malmquist Factor Productivity Index untuk
mengukur tingkat produktivitas total dan fungsi cobb-douglas untuk mengukur
tingkat produktivitas parsial. Serta akan dianalisa pula hubungan antara variabel
dengan regresi.
B. Objek penelitian
Obyek penelitian ini adalah bank yang menganut prinsip syariah, yaitu
Bank Umum Syariah Penulis yang beroperasi selama masa penelitian. Peneliti
mengambil 11 sampel Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Penelitian
dilakukan pada kuartal I tahun 2011 sampai kuartal IV tahun 2015. Alasan dipilih
sebagai objek penelitian dikarenakan data yang dimiliki oleh peneliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk melengkapi penelitian menggunakan data
sekunder. Data ini yang diperoleh dari data laporan keuangan bank syariah yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Bank Umum Syariah mulai dari kuartal I
30
31
tahun 2011 sampai kuartal IV tahun 2015 dan media literatur referensi lainnya
yang mendukung penelitian.
D. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif,
yaitu dalam pengelolahan data berupa input dan output yang diambil dari laporan
keuangan yang dimilki oleh masing-masing bank.
1. Metode Stochastic Frontier Analysis (SFA)
SFA merupakan pendekatan yang menganggap adanya dua bagian
errorterm. Dalam pendekatan ini efisiensi dianggap mengikuti distribusi
asimetris, biasanya setengah normal (half normal), sedangkan kesalahan acak
(random error) terdistribusi simetrik standar. Nilai efisiensi yang dihasilkan
berupa skor dari 0-1. Semakin mendekati 1 maka perusahaan itu semakin efisien
begitu juga sebaliknya, semakin mendekati angka 0 maka perusahaan itu semakin
tidak efisien. Metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) menggunakan u (error
yang dapat dikendalikan) untuk mendapatkan nilai efisiensi tersebut1.
Pendekatan efisiensi bank yang digunakan adalah dari sisi profit dengan
pendekatan alternative profit efficiency. Sedangkan perhitungannya dengan
pendekatan adalah metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Alternative
Profit Efficiency yaitu dengan bank diasumsikan memiliki market power dalam
1 Rino dan Harjum, Jurnal Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan
Unit Usaha Syariah (UUS) dengan Metode Stochastic Frontier Analysis Periode 2005-2009,
(semarang, 2011)
32
menentukan harga output. Namun, tidak pada harga input. Karena perbedaan jenis
pasar tersebut maka perbedaan yang paling menonjol antara kedua model ini
(standard profit efficiency dan alternative profit efficiency) adalah pada penentuan
variabel eksogen didalam pencapaian keuntungan maksimum. Alat analisis yang
digunakan adalah Frontier 4.1.
Perangkat lunak Frontier 4.1 digunakan untuk mengestimasi fungsi profit
dengan menggunakan metode panel data pada pendekatan parametrik Stochastic
Frontier Approach (SFA). Fungsi standar stochastic cost frontier memiliki bentuk
umum (log) sebagai berikut:
log 𝝅𝒊=ƒ( 𝒙𝒊, 𝒀𝒊) + 𝒆𝒊 (2)
dimana : log 𝜋𝑖 adalah total profit bank i, 𝑥𝑖 adalah input pada waktu ke i, 𝑌𝑖
adalah input pada waktu ke i, 𝑒𝑖 adalah error. Galat (e) terdiri dari 2 fungsi yaitu:
𝑒𝑖 = µ𝑖 + 𝑣𝑖 dimana : µ𝑖 adalah faktor error yang dapat dikendalikan, 𝑣𝑖
adalah faktor error yang bersifat random yang tidak dapat dikendalikan.
Diasumsikan bahwa 𝑣𝑖 terdistribusi normal N(0,ó2)dan µ𝑖 terdistribusi half-
normal ӏN(0,ó2)ӏ dimanadan µ𝑖 = ( µ𝑖 EXP(−h(t − T))3 h adalah
parameter yang akan diestimasi.
2. Penentuan Input Output Pendekatan Efisiensi
Dalam penelitian ini penentuan input dan output dari suatu bank
menggunakan pendeketan intermediasi. Bank yang memiliki fungsi perantara
33
(intermediary), dimana bank mengumpulkan dan menyalurkan dana dari unit
yang kelebihan dana (surplus unit) ke unit yang kekurangan dana (deficit unit).
Penjeasan masing-masing variable yang termasuk output dan input dalam
pendekatan ini sebagai berikut:
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan pendapatan hasil dari kegiatan operasional bank
syariah baik yang tergolong BUS maupun UUS. Kegiatan operasional bank
syariah, meliputi:
1) Pendapatan dari penyaluran dana, yaitu: pendapatan dari jual beli
(mudharabah, salam, dan istishna), sewa (ijarah), bagi hasil (mudharabah
dan musyarakah), dan lainnya.
2) Pendapatan operasional lainnya, yaitu: pendapatan jasa administrasi, jasa
transaksi ATM, pembiayaan khusus, jasa komisi, laba (rugi) transaksi
valuta asing, fee sistem online-payment point dan lainnya.
3) Pendapatan non operasional
b. Pembiayaan adalah penjumlahan dari seluruh pembiayaan yang diberikan oleh
bank kepada masyarakat menggunakan akad-akad muamalah. Variabel ini
dalam aplikasi produk bank syariah dikenal dengan produk yang
menggunakan akad-akad berikut, yaitu:
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Tmurabahah, salam, dan
ishtisna);
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah);
34
3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah);
4) Pembiayaan dengan akad pelengkap (hiwalah, rahn, qardh, wakalah,
kafalah, dan lainnya).
c. DPK
Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang dihimpun bank dari masyarakat.
Penghimpunan dana oleh bank dilakukan dengan melihat prinsip wadi’ah dan
mudharabah. Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap total
pembiayaan. Hal ini karena Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun oleh
bank syariah, maka semakin besar pula pembiayaan yang disalurkannya. Serta
semakin besar pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat maka semakin
besar pendapatan yang akan diterima oleh bank. Jumlah simpanan yang
dihimpun dari dana masyarakat ini terbagai menjadi beberapa produk, yaitu:
1) Giro dengan prinsip mudharabah dan wadi’ah.
2) Deposito Syariah mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.
3) Tabungan Syariah prinsip wadi’ah dan mudharabah mutlaqah.
d. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja atau biaya personalia adalah biaya gaji, biaya pendidikan
dan tunjangan kesejahteraan karyawan bank syariah baik yang tergolong BUS
maunpun UUS. Biaya tenaga kerja mempunyai hubungan negatif terhadap
total pembiayaan. Semakin tinggi biaya tenaga kerja akan berakibat pada
turunnya kemampuan bank dalam menghasilkan produk pembiayaan ke
masyarakat.
35
e. Modal adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau pemegang saham.
Modal terdiri dari modal inti (modal disetor dan agio saham) dan modal
pelengkap (cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva
tetap/PPAP, modal pinjaman dan pinjaman subordinasi. Untuk meningkatkan
besarnya modal bank dapat melakukan dengan cara menambahkan dana baru
dari pemilik atau meningkatkan hasil usaha.
3. Pengukuran Produktivitas
a. Produktivitas dengan Pendekatan Cobb-Douglas
Bentuk fungsi yang digunakan dalam menghitung produktivitas dalam
penelitian ini adalah Fungsi Biaya Cobb Douglas. Fungsi Cobb Douglas
adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih
variable. Variabel yang satu disebut dengan variabel dependen (Y) dan
variabel independen (X). Alasan karena Fungsi produksi yang sering
digunakan sebagai alat analisis adalah fungsi Cobb-Douglas. fungsi ini
diperkenalkan pertama kali oleh knut wicksell (1851-1926). Dengan
merujuk kepada sejumlah literature maka bentuk fungsi cobb douglas
dalam kajian ini, yaitu
Fungsi cobb douglas2:
P(L,K)=b 𝑳𝜶𝑲𝜷 (3)
2 Hong, Bao, “Cobb-Douglas Productiob Fungtion”, November 2008. Hlm. 1-7
36
Dimana : P adalah total produktivitas, L adalah input total tenaga kerja, K
adalah input modal, b adalah total factor productivity, α dan β adalah
elastisitas input total tenaga kerja dan input modal.
Kelebihan (soekartawi, 1990)3
1) bentuk fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dan sederhana dalam
penerapannya. ditransfer ke bentuk linear dengan cara
melogaritmakan;
2) Jumlah besaran elastisitas sekaligus menunjukkan tingkat besaran
skala usaha (return of scale). Apakah meningkat, tetap, atau menurun
3) Koefisien elastisitas dari fungsi Cobb Douglas merupakan secara
langsung menggambarkan elastisitas produski penggunaan input
dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang sedang dikaji
itu.
4) Koefisien intersep secara langsung menggambarkan indeks efisiensi
produksi dari setiap input yang dipergunakan untuk menghasilkan
output dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb
Douglas itu.
3 Ramadhani Yuliastuti, “Analisa Efisiensi, Skala Dan Elastisitas Produksi Dengan
Pendekatan Cobb-Douglas Dan Regresi Berganda”, Jurnal Teknologi Vol. 4 No.1 Juni 2011. Hlm
61-53
37
Untuk lebih memudahkan penggunaan, biasanya fungsi ditransformasikan
ke bentuk logaritma. Setelah ditransformasikan maka fungsi akan menjadi:
LN (Y) = LN (b) +α *LN(L) + β*LN(K) (4)
Penentuan fungsi biaya dalam pendekatan parametik:
LN (Y) = b +α *LN(L) + β*LN(K) + µ LN (e) (5)
Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam menggunakan fungsi
produksi Cobb Douglas, yaitu : tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol
atau suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite); tidak ada
perbedaan teknologi pada pengamatan; tiap-tiap variabel X adalah
persaingan sempurna; perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) adalah sudah
tercakup pada faktor kesalahan.
1) Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi adalah konsep untuk mengukur tingkat perubahan dari
output akibat dari penggunaan input. Salah satu asumsi dasar dalam teori
ekonomi produksi adalah setiap produsen berusaha memaksimumkan
keuntungan. Analisa elastisitas ini sangat penting untuk menjelaskan input
mana yang lebih elastis dibandingkan dengan input lainnya.
2) Return to Scale
Return to Scale perlu diketahui untuk mengetahui apakah kegiatan dari
suatu usaha yang akan diteliti mengikuti kaidah increasing, constant, atau
38
decreasing return to scale. Dari nilai elastisitas output yang didapat
merupakan juga nilai produktivitas input yang digunakan. Setelah
mengetahui elatisitas outputnya maka untuk mendapatkan returns
to scale sebagai bagian dalam mengetahui skala ekonominya maka
tingkat returns to scale didefinisikan sebagai penjumlahan elastisitas
output. Dan dari hasil estimasi tersebut terdapat tiga
kemungkinan4:
(a) Increasing returns to scale apabila Rts > 1
(b) Constant Returns to scaapabila Rts = 1
(c) Decreasing returns to scale apabila Rts < 1.
b. Total Factor Produktivitas (TFP) Malmquist
Menurut lovell (1994), Malmquist indekx berorientasi input, bisa
diformulasikan sebagai berikut:
𝐌𝐈𝐭+𝟏(𝐲𝐭+𝟏, 𝐱𝐭+𝟏, 𝐲𝐭, 𝐱𝐭) = [
𝐃𝐈𝐭(𝐲𝐭+𝟏,𝐱𝐭+𝟏)
𝐃𝐈𝐭(,𝐲𝐭,𝐱𝐭)
𝐱𝐃𝐈
𝐭+𝟏(𝐲𝐭+𝟏,𝐱𝐭+𝟏)
𝐃𝐈𝐭+𝟏(,𝐲𝐭,𝐱𝐭)
]1/2
(6)
Dimana: I mengindikasikan sebagai orientasi input, M adalah produktivitas
dari titik produksi sebelumnya (yt+1, xt+1) adalah periode teknologi t+1,
berhubungan relative dengan titik produksi sebelumnya ((yt, xt) adalah
4 Wang, Christina J., Productivity and Economies of scale in the Production of Bank Service
Value Added., Research Department Federal Reserve Bank of Boston., September 2003, h. 5
39
periode teknologi periode t. D adalah fungsi jarak input dan semua variabel
sebelumnya dijelaskan. Nilai yang lebih besar dari satu (>1) mengindikasikan
pertumbuhan produktifitas yang positif diantara dua periode (Worhington,
1995:5)5
Berdasarkan pengukuran MPI diatas dapat dihitung Malmquist TFP
Index (MTFPI) yang merupakan rata-rata geometric dari kedua indeks.
MTFPI dapat dipecah menjadi 2 komponen, yaitu efficiency change dan
technical change. Dengan menggunkan output orientasi MTFPI, maka
persamaan diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:
DIt(yt+1,xt+1)
DIt(,yt,xt)
= [DI
t(yt+1,xt+1)
DIt+1(yt+1,xt+1)
x DI
t(,yt,xt)
DIt+1(,yt,xt)
]1/2
(7)
Efficiency change = DI
t(yt+1,xt+1)
DIt(,yt,xt)
(8)
Technical change = [DI
t(yt+1,xt+1)
DIt+1(yt+1,xt+1)
x DI
t(,yt,xt)
DIt+1(,yt,xt)
]1/2
(9)
Adapun MPI (Malmquist index) adalah hasil daripengukuran proses
teknis P yang diukur sebagai frontier periode t+1 dan periode t dengan
perubahan efisiensi Change dalam periode yang sama. Sedangkan untuk
MTFPI (Malmquist index output) dibangun berdasarkan asumsi CRS maka
hanya ada 2 sumber pertumbuhan produktivitas, yaitu efficiency change dan
teknikal change. Namun jika menggunakan variable return to scale, selain
5 Syahri, Rezki, Analissis Efisiensi dan Produktivitas Perbankan Syariah Indonesia, (Skripsi:
UIN Syarif Hidayatullah, 2010)
40
kedua sumber tersebut terdapat sumber lainnya yang berasal dari skala operasi
atau skala efisiensi. Hal ini adalah kelemahan dari MTFPI yang selanjutnya
disempurnakan oleh Grifell Dan Lovell (1999) melalui A Generalized
Malmquist Productivity index dengan memasukan unsur produktivitas yang
bersumber dari perbaikan skala efisiensi6.
1) Total efisiensi teknis (technical efficiency) didefinisikan dalam bentuk
peningkatan proporsi yang sama dalam output bahwa perusahaan dapat
mencapainya dengan mengkonsumsi kuantitas yang sama dari input jika
dioperasikan dengan asumsi bentuk batasan produksi yang Constant
Returns to Scale (CRS).
2) Pengukuran efisiensi teknis murni (pure technical efficiency) terjadi pada
peningkatan output yang dapat dicapai jika perusahaan menggunakan
teknologi yang bersifat Variable Returns to Scale (VRS). Dengan kata
lain, efisiensi teknis murni adalah efisiensi teknis tanpa pengaruh skala
efisiensi.
3) Skala efisiensi (scale efficiency) dapat dihitung sebagai rasio dari total
efisiensi teknis terhadap efisiensi teknis murni.
(a) Constant Returns to Scale (CRS) terjadi saat peningkatan jumlah
seluruh input yang digunakan dengan proporsi tertentu menghasilkan
6 Ndari Dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang
Indonesia, H. 287
41
peningkatan output dalam proporsi yang sama. Jika skala efisiensinya
sama dengan satu, maka perusahaan beroperasi dengan asumsi CRS,
(b) Variable Returns to Scale (VRS) terdiri dari Increasing Returns to
Scale (IRS) dan Decreasing Returns to Scale (DRS). Increasing
Returns to Scale (IRS) terjadi saat peningkatan jumlah seluruh input
dengan proporsi tertentu menghasilkan peningkatan output dengan
proporsi yang lebih besar, sedangkan Decreasing Returns to Scale
(DRS) terjadi saat peningkatan jumlah seluruh input dengan proporsi
tertentu menghasilkan peningkatan output dengan proporsi yang lebih
kecil.
4. Penentuan Input Output Pendekatan Produktivitas
Dalam penelitian ini penentuan input dan output dari suatu bank
menggunakan pendeketan intermediasi. Bank yang memiliki fungsi perantara
(intermediary), dimana bank mengumpulkan dan menyalurkan dana dari unit
yang kelebihan dana (surplus unit) ke unit yang kekurangan dana (deficit unit).
Penjeasan masing-masing variable yang termasuk output dan input dalam
pendekatan ini sebagai berikut:
a. Pembiayaan adalah penjumlahan dari seluruh pembiayaan yang diberikan oleh
bank kepada masyarakat menggunakan akad-akad muamalah. Variabel ini
dalam aplikasi produk bank syariah dikenal dengan produk yang
menggunakan akad-akad berikut, yaitu:
42
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli (murabahah, salam, dan ishtisna);
2) Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah);
3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah);
4) Pembiayaan dengan akad pelengkap (hiwalah, rahn, qardh, wakalah,
kafalah, dan lainnya).
b. Biaya tenaga kerja atau biaya personalia adalah biaya gaji, biaya pendidikan
dan tunjangan kesejahteraan karyawan bank syariah baik yang tergolong BUS
maunpun UUS. Biaya tenaga kerja mempunyai hubungan positif terhadap
total pembiayaan. Semakin tinggi pembiayaan yang diberikan maka akan
semkain besar biaya tenaga kerja akan dikeluarkan bank.
c. Modal
Modal adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau pemegang saham.
Modal terdiri dari modal inti (modal disetor dan agio saham) dan modal
pelengkap (cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva
tetap/PPAP, modal pinjaman dan pinjaman subordinasi. Untuk meningkatkan
besarnya modal bank dapat melakukan dengan cara menambahkan dana baru
dari pemilik atau meningkatkan hasil usaha.
d. Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang dihimpun bank dari masyarakat.
Penghimpunan dana oleh bank dilakukan dengan melihat prinsip wadi’ah dan
mudharabah. Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap total
pembiayaan. Hal ini karena Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun oleh
bank syariah, maka semakin besar pula pembiayaan yang disalurkannya.
43
Serta semakin besar pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat maka
semakin besar pendapatan yang akan diterima oleh bank. Jumlah simpanan
yang dihimpun dari dana masyarakat ini terbagai menjadi beberapa produk,
yaitu:
1) Giro dengan prinsip mudharabah dan wadi’ah.
2) Deposito Syariah mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.
3) Tabungan Syariah prinsip wadi’ah dan mudharabah mutlaqah.
5. Model Regresi Data Panel
Dalam penelitian ini menggunkan data panel yaitu data berkala (Time Series)
dan data tampang lintang (Cross Series). Regresi merupakan uji Untuk
mengetahui model mana yang paling tepat digunakan untuk pengolahan data
panel maka perlu dilakukan beberapa pengujian model, diantananya sebagai
berikut:
a. Uji Hausman
Uji Hauman dapat dilihat pada Jika chi-square hitung > chi-square tabel
berarti Ho ditolak, artinya model yang digunakan adalah fixed effect model
dan juga sebaliknya. jika chi-square hitung < chi-square tabel berarti H1
ditolak, artinya model yang digunakan adalah Random Effect Model. selain
dilihat dari nilai chi-square juga dilihat dari nilai probabilitasnya. Serta nilai
probabilitasnya >0.05 maka model yang terpilih adalah RE. sedangkan nilai
probabilitasnya <0.05 maka model yang dipilih adalah FE.
44
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum data diolah maka data harus diuji terlebih dahulu. Uji data tersebut
yaitu, uji normalitas, multikolenearitas, dan uji heteroskedastistas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji variabel dependent dan variabel
independent apakah mempunyai distribusi normal atau tidak Keputusan
terdistribusi normal residual secara sederhana dapat dilihat dari nilai
Probabilitas JB (Jarque-Bera) hitung dengan tingkat alpha 0,05 (5%).
Apabila Prob. JB hitung lebih besar (>) dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa residual terdistribusi normal dan sebaliknya. Jika nilainya lebih
kecil maka tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa residual
terdistribusi normal.
2) Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat hubungan antara residual satu
observasi dengan nilai residual observasi lainnya. Dengan menggunakan
LM Test, Nilai Prob. F hitung lebih besar dari tingkat alpha 0,05 (5%)
sehingga tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, apabila nilai Prob. F
hitung lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi.
Selain menggunakan LM Test, dapat juga menggunakan Durbin-Watson.
Nilai DurbinWatson sudah tertampil dan Nilai ini biasa disebut dengan
DW hitung. Nilai ini akan dibandingkan dengan kriteria penerimaan atau
penolakan yang akan dibuat dengan nilai dL dan dU ditentukan
45
berdasarkan jumlah variabel bebas dalam model regresi (k) dan jumlah
sampelnya (n). Nilai dL dan dU dapat dilihat pada Tabel DW dengan
tingkat signifikansi (error) 5% (a = 0,05).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat
kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.
Heteroskedastisitas terjadi pada saat residual dan nilai prediksi memiliki
korelasi atau pola hubungan. Keputusan terjadi atau tidaknya
heteroskedastisitas pada model regresi linier adalah dengan melihat Nilai
Prob. F-statistic (F hitung). Apabila nilai Prob. F hitung lebih besar dari
tingkat alpha 0,05 (5%) maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan
apabila nilai Prob. F hitung lebih kecil dari dari tingkat alpha 0,05 (5%)
maka terjadi heteroskedastisitas.
4) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah uji untuk melihat hubungan linear antar
variabel bebas. Hasil uji multikolinieritas, dapat dilihat pada tabel kolom
Centered VIF. Nilai VIF untuk variabel dependent. jika nilai VIF dari
kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10 atau 5 (banyak buku
yang menyaratkan tidak lebih dari 10, tapi ada juga yang menyaratkan
tidak lebih dari 5) maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas
pada kedua variabel bebas tersebut.
46
c. Uji Statistik
1) Koefisien determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mendeteksi seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi pada variabel dependen.
Koefisien determinasi dinyatakan dalam nilainya berkisar antara 0 < R²<
1. Nilai R² yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen dapat
menjelaskan dengan baik variabel dependen dan model tersebut dapat
diterima dan juga Sebaliknya. jika nilai R² yang mendekati 0 menandakan
model tersebut bukan model yang baik dalam memprediksi variasi
variabel dependen.
2) Uji Statistik F (Uji Simultan)
Uji F pada dasarnya digunakan untuk melihat atau menguji besarnya
pengaruh seluruh variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependen Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model
(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk menguji
apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan
perubahan perubahan nilai variabel tergantung atau tidak. Untuk
menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori cocok atau tidak, kita
harus membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
dimana : df adalah derajat bebas: df: ɑ, (k-1), (k-n), k adalah jumlah
variabel independen dan dependen, n adalah jumlah pengamatan (ukuran
47
sampel). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F
tabel dan nilai signifikan F < tingkat ɑ (0,05) maka variabel independen
secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Namun jika F
hitung < F tabel dan nilai signifikansi F > tingkat ɑ (0,05) maka variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen7.
3) Uji Statistik T (Uji Parsial)
Tujuan dari uji T yaitu untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Adapun nilai t
tabel diperoleh dengan:
dimana : df adalah derajat bebas: df: ɑ, (k-1), (k-n), k adalah jumlah
variabel independen dan dependen, n adalah jumlah pengamatan (ukuran
sampel). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai T hitung > T
tabel dan nilai signifikan T < tingkat ɑ (0,05) maka variabel independen
secara parsial atau individu berpengaruh terhadap variabel dependen maka
variabel independen. Namun jika T hitung < T tabel dan nilai signifikansi
T > tingkat ɑ (0,05) maka variabel independen secara parsial atau individu
tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.
7 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dengan SPSS, [Yogyakarta: CV Andi Offset,
2011], h. 61-62
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menganalisis perbandingan efisiensi dan
produktivitas antar bank di Indonesia dilakukan dengan pendekatan profit.
Pembahasan ini akan dimulai dengan membandingkan hasil efisiensi masing
masing bank, kemudian melakukan analisa model regresi dari bank dan kemudian
melakukan uji asumsi klasik serta uji statistic terhadap hasil statistic setiap bank.
A. Pendekatan Profit
1. Analisa Model Prediksi
Dari uji Hausman diketahui bahwa chi-square hitung > chi-square tabel.
Jika chi-square hitung sebesar 31.197 dan nilai probabilitas 0.000<0.05
berarti model yang digunakan adalah random effect.
a. Uji Normalitas
Dari hasil normalitas diketahui bahwa variabel Biaya tenaga kerja,
total pembiayaan, DPK, Modal terdistribusi secara normal atau tidak
normal karena Prob. JB hitung lebih besar (>) dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal. Prob. JB hitung
1651.981lebih Besar (>) dari 0,05. Serta rasio skewness berada
diantara -2 sampa +2
b. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan uji multikolinearitas, variabel Biaya tenaga kerja, total
pembiayaan, DPK, Modal memiliki nilai dibawah p<0.8. Maka dapat
48
49
disimpulkan bahwa model regresi pada bank syariah di Indonesia pada
kuartal pertama 2011 sampai dengan kuartal keempat 2015 bebas dari
gejala multikolinearitas.
c. Uji Autokolerasi
Diketahui uji Durbin Watson adalah 1.470719 maka dapat dikatakan
bahwa model regresi pada bank syariah tidak terdapat autokolerasi
karena berada pada rentang nilai table durbin-Watson yaitu 1.829-
1.85724 dengan n = 440, k = 4 dan tingkat signifikansi (error) 5% (a
= 0,05).
2. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mendeteksi seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen (Y)
yang dinyatakan dalam bentuk yang nilainya berkisar antara 0 <
R²< 1. Nilai koefisiensi determinasi (R²) dari model regresinya
adalah 0.89416603 atau 89.41% yang menunjukan bahwa variabel
bebas (Biaya tenaga kerja, total pembiayaan, DPK, Modal) dapat
mempengaruhi variabel terikat (Total Revenue). Sedangkan sekitar
0.1059 atau 10.59% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
b. Uji F
Uji F pada dasarnya digunakan untuk melihat atau menguji
besarnya pengaruh seluruh variabel dependen (Biaya tenaga kerja,
50
total pembiayaan, DPK, Modal) secara simultan atau bersama-
sama terhadap variabel dependen (Total Revenue).
Jika nilai signifikansi 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
pada nilai signifikasi ɑ =0,05 atau 95%. Hasil 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar
4.8198 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1.25214. Maka variabel independen
secara simultan (Biaya tenaga kerja, total pembiayaan, DPK,
Modal) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen total
profit pada perbankan syariah di indonesia.
c. UJI T
Uji T digunakan untuk menguji kuatnya hubungan masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Dengan cara membandingkan nilai 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan nilai
signifikasi ɑ =0,05 atau 95%. Berikut uji parsial pada variabel
independen. Dengan uji dua arah maka ɑ = 0,05 (ɑ/2 =0,025), dan
df = (n-k) = 220-5 = 215.
Tabel 4.1 : Hasil Uji T
Variabel coefficient Std.Error T statistic prob
C 1.715357 0.446886 3.838466 0.000
Pembiayaan -0.019388 0.011904 -1.62861 0.105
DPK 0.689317 0.042353 16.27566 0.00
Price of Labour 0.588088 0.048454 12.13707 0.00
Modal 0.252719 0.046224 5.467242 0.00
Ttabel ɑ = 0,05 = 1.97106
Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa secara variabel
independent ada variabel yang tidak signifikan mempengaruhi laba
51
perbankan syariah dan ada yang signifikan mempengaruhi laba
perbankan syariah.
1) Konstata
Hasil 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙( 3.838466 > 1.97106 ) dengan nilai prob.
0.00. maka konstata dalam model secara statistik variabel
dependent berpengaruh pada nyata dan signifikan terhadap total
revenue. Hal ini berarti kenaikan jumlah pembiayaan, DPK,
biaya tenaga kerja dan modal sebesar 1% maka akan
meningkatkan total laba BUS sebesar 1.71%.
2) Pembiayaan
Hasil 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(-1.62861>1.97106 ) dengan nilai uji
0.105, maka variabel Pembiayaan secara statistik tidak
berpengaruh signifikan dan memiliki lambing negative
terhadap total revenue. Berarti kenaikan jumlah pembiayaan
sebesar 1% maka akan mengurangi total laba BUS sebesar
0.019%. serta ada variabel lainnya diluar model yang dapat
lebih berpengaruh terhadap total laba. Hal ini dikarenakan Net
Performing Financing perbankan syariah yang besar sehingga
biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan yang bermasalah
juga ikut besar. Sehingga NPF mempengarhi laba perbankan.
3) DPK
Hasil 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙( 16.27655 >1.97106 ) dengan nilai prob
0.00. maka variabel DPK secara statistik variabel dependent
52
berpengaruh pada nyata dan signifikan terhadap total revenue.
Hal ini berarti kenaikan jumlah DPK sebesar 1% maka akan
meningkatkan total efisiensi BUS sebesar 0.689%.
4) Price of labour
Hasil 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(12.13707 >1.97106 ) dengan nilai prob
0.00. maka variabel Price of labour secara statistik variabel
dependent berpengaruh pada nyata dan signifikan terhadap total
revenue. Berarti kenaikan biaya tenaga kerja sebesar 1% maka
akan meningkatkan total efisiensi BUS sebesar 0.588%. Hal
ini tidak sesuai dengan dugaan karena semakin besar biaya
tenaga kerja maka akan semakin besar total biaya yang
dikeluarkan sehingga akan mengurangi laba yang diterima.
5) Modal
Hasil 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(5.4672>1.97106 ) dengan nilai
probabilitas 0.00. maka modal secara statistik variabel
dependent berpengaruh pada nyata dan signifikan terhadap total
revenue. Berarti kenaikan modal sebesar 1% maka akan
meningkatkan total efisiensi BUS sebesar 0.252 %. Hal ini
sesuai dengan hipotesis jika modal bank mengalami peningkat
maka laba juga akan bertambah.
3. Perhitungan Efisiensi Dengan SFA
Dalam penelitian ini, efisiensi didasarkan pada kemampuan bank
syariah menghasilkan laba dari input dan output yang digunakan. Data
53
yang digunakan adalah 11 Bank Umum Syariah selama kuartal I tahun
2011 sampai dengan kuartal IV tahun 2015 maupun tingkat efisiensi rata-
rata yang dicapai oleh masing-masing BUS selama periode tersebut. Nilai
efisiensi perbankan diukur dengan nilai koefisien 0 sampai dengan 1. Jika
nilai koefisiensi mendekati satu (1) atau 100%, maka bank tersebut
menunjukan efisiensi tinggi. Namun sebaliknya jika nilai koefisiensi
mendekati nol (0) maka bank tersebut menunjukan efisiensi yang rendah.
Dengan memasukan variabel input dan output yang telah
ditetunkan kedalam model regresi maka persamaan SFA dapat dituliskan
kembali menjadi:
Ln 𝜋= 1.17-0.019 ln Pem+ 0.689 ln DPK+ 0.588 ln PL+0.252 ln K+ln e
(10)
Grafik 4.1: Rata-Rata Nilai Efisiensi Perbankan Syariah Periode 2011-2015
Sumber : Data Sekunder Sudah Diolah, Frontier 4.1
Hasil perhitungan SFA menggunakan frontier 4.1 menunjukan rata-rata
nilai efisiensi pada 2011 sekitar 0.96 kemudian meningkat 0.97 pada 2012,
kemudian menurun hingga 0.95 dan menurun kembali pada 2015 hingga
0.96 0.97
0.95
1.00
0.85
0.830.850.880.900.930.950.981.001.031.05
2011 2012 2013 2014 2015
nila
i efi
sie
nsi
Rata-rata Efisiensi Perbankan Syariah Per Tahun
54
0.85. Sedangkan rata-rata bank syariah di indonesia pada 2011-2015 relatif
efisien dengan nilai efisiensi 0.94 atau 94.46%. Nilai rata-rata efisiensi
BUS berkisar pada 0.9 atau 90% yang menunjukan bahwa BUS sudah
mencapai tingkat efisiensi meskipun belum penuh atau 1.
Secara umum yang menyebabkan efisiensi perbankan syariah
berfluktuasi. Hal ini tercemin dari rasio NPF dan BOPO rata-rata BUS
yang terus menurun pada setiap periodenya.
a. Berdasarkan data dari 11 BUS di Indonesia, pada tahun serta 2011-
2014 BOPO berada dikisaran 80%. Namun kemudian pada tahun 2015
meningkat sekitar diatas 90%. BOPO yang menurun memperlihatkan
tingkat nilai efisiensi yang juga menurun. Hal ini mengindikasikan
total cost/ biaya ditanggung oleh perbankan syariah masih cukup
tinggi.
b. Rasio NPF yang juga meningkat mengindikasikan bahwa aktiva yang
kurang produktif masih cukup tinggi serta Pembiayaan yang disalurkan
cenderung digunakan pada sector konsumsi rata-rata sekitar 41%
dibandingkan modal kerja sekitar 39% dan investasi 20%. Hal ini
berdampak NPF pembiayaan konsumen meningkat mencapai 4.84.
Dengan demikian BI dan OJK harus dapat membina dan mengawasi
PERIODE 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
NPF 4.05 1.42 4.01 3.02 2.52 2.22 2.62 4.33 4.84
FDR 99.76 103.65 89.7 89.67 88.94 100 100.32 91.5 98.03
BOPO 76.54 81.75 84.39 80.54 78.41 74.97 78.21 80.19 97.01
55
penyaluran dana yang dikeluarkan agar tidak menjadi permasalahan
dalam menjalankan fungsinya.
Grafik 4.2 Rata-Rata Bank Syariah Per Kuartal Tahun 2011-2015
sumber : data sekunder sudah diolah, frontier 4.1
Di tahun 2011 terdapat 2 bank syariah yang berada dikondisi
efisiensi maksimal atau hampir mencapai 1 atau 100%, yaitu Bank
Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Panin Syariah. Adapun efisiensi
terendah oleh Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dengan 0,88. Di
tahun 2012 memiliki nilai rata-rata efisiensi yang meningkat dari
periode sebelumnya. Serta terdapat 2 bank syariah yang berada
dikondisi efisiensi maksimal atau hampir mencapai 1 atau 100%, yaitu
Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Central Asia Syariah (BCAS).
Adapun efisiensi terendah oleh Bank Bukopin Syariah dengan 0,92.
Di tahun 2013 menurun hanya 1 bank syariah yang berada
dikondisi efisiensi maksimal atau hampir mencapai 1 atau 100%, yaitu
0.650000.700000.750000.800000.850000.900000.950001.000001.050001.10000 Rata-Rata Bank Syariah periode 2011-2015
2011
2012
2013
2014
2015
56
Bank Mega Syariah (BMS). Adapun efisiensi terendah oleh Bank
Rakyat Indonesia (BRIS) dan Bank Bukopin Syariah dengan 0,91. Di
tahun 2015 memiliki nilai rata-rata efisiensi yang menurun dari periode
sebelumnya. nilai efisiensi tertinggi dipegang oleh Bank Jabar Banten
Syariah (BJBS) dan Bank Muamalat Indonesia (BMII) dengan 0.95.
Adapun efisiensi terendah oleh Bank Negara Indonesia Syariah
(BNIS) dengan 0.71.
Secara rata-rata 2011-2015 ada tiga bank yang konsisten
menunjukan nilai efisiensi 0.9, yaitu Bank Jabar Banten Syariah
(BJBS), MayBank Syariah dan Bank Muamalat Indonesia (BMII).
Sedangkan Pada 2015 merupakan periode yang efisiensi paling
fluktuatif. Dengan nilai efisiensi terendah pada kuartal IV tahun 2015
dengan nilai rata-rata 0.66 atau 66.85%.
Grafik 4.3 : Nilai Efisiensi Perbankan Syariah 2011 Sampai 2015
Sumber : Data Sekunder Sudah Diolah
0.9273
0.9536
0.9341
0.9730
0.9210
0.9558 0.9598
0.9061
0.9379
0.9557 0.9667
0.8600
0.8800
0.9000
0.9200
0.9400
0.9600
0.9800
koe
fisi
en
si
Rata-rata Efisiensi Bank Syariah 2011-2015
57
Pada Grafik 9 diatas memperlihatkan bila Bank Syariah Mandiri
memiliki nilai efisiensi tertinggi sebesar 0.973 atau 97.30%. Kemudian
ditempat kedua, yaitu MayBank Syariah memiliki nilai efisiensi sebesar
0.9667 atau 96.67%. kemudian bank lainnya yang memiliki efisiensi
sebesar 95.58% sampai dengan 90%, yaitu Bank Bank Muamalat
Indonesia (BMII), Bank Panin Syariah , Bank Jabar Banten Syariah
(BJBS), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Victory Syariah (BVS), Bank
Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Central Asia (BCAS), Bank
Bukopin Syariah, dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).
B. Pendekatan Produktivitas
1. Total Factor Productivity Index Malmquist
Indeks produktivitas Malmquist adalah indeks yang digunakan untuk
membandingkan teknologi produksi dan unsur ekonomi. Jika Nilai yang
lebih besar dari satu (>1) mengindikasikan pertumbuhan produktifitas
yang positif diantara dua periode dan sebaliknya Jika Nilai yang lebih
besar dari satu (<1) mengindikasikan pertumbuhan produktifitas yang
negatif diantara dua periode. Indeks produktivitas Malmquist dengan
DEAP 2.1 akan menghasilkan tabel dengan lima hasil sebagai berikut:
a. Effch: perubahan efisiensi (relative dengan perhitungan CRS)
b. Tech : Perubahan Teknologi Dalam Dua Periode
c. Pech : perubahan efisiensi teknis murni (relative dengan perhitungan
VRS
58
d. Sech : perubahan efisiensi skala
e. Tfpch : perubahan (factor) produktivitas total
Grafik 4.4: Rata-Rata Nilai Efisiensi Perbankan Syariah Periode 2011-2015
Sumber : Data Sekunder Sudah Diolah, DEAP 2.1
Hasil perhitungan Deap 2.1 menunjukan rata-rata nilai efisiensi
(efft) pada 2011 sekitar 1.396 kemudian menurun 1.048 pada 2012 dan
kembali menurun sekitar 1.002. Pada 2015 meningkat menjadi 1.871 dari
0.987 pada 2014. Pada 2011-2015 nilai efisiensi rata-rata mencapai 1.26
dan Bank yang memiliki efisiensi (efft) tertinggi yaitu Bank Muamalat
Indonesia (BMII) dengan nilai 2.0. kemudian berturut Bank Mega Syariah
(BMS) dengan 1.68, Bank Victory Syariah (BVS) dengan 1.58, MayBank
Syariah dan Bank Panin Syariah dengan 1.51, Bank Bukopin Syariah
dengan 1.45, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dengan 1.43, Bank
Central Asia (BCAS) dengan 1.27 Bank Syariah Mandiri (BSM),1.21,
2011 2012 2013 2014 2015
efft 1.396 1.048 1.002 0.987 1.871
techch 1.118 1.009 1.008 1.007 0.611
pech 1.005 1.003 1.001 0.997 1.338
sech 1.284 1.099 1.001 0.989 1.432
tfpch 1.090 1.058 1.009 0.990 0.818
0.0000.2000.4000.6000.8001.0001.2001.4001.6001.8002.000
Rata-rata Produktivitas Perbankan Syariah Per Tahun
59
Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) dengan 1.16, dan Bank Negara
Indonesia Syariah (BNIS) dengan 0.91.
Nilai rata-rata tech pada 2011 sampai 2015 terus mengalami
penurunan pada 2015 sekitar 1.118 menurun hingga sekitar 0.611 pada
2015. Dengan nilai rata-rata teknologi pada 2011-2015 berada dibawah 1.0
sekitar 0.951. Sedangakan Pada 2011-2015 nilai rata-rata produktivitas
(tfpch) mencapai 0.993.
Nilai rata-rata pech pada 2011 sekitar 1.005 kemudian menurun
menjadi 1.003 dan 1.001. Pada 2015 meningkat menjadi 1.338 dari 0.997
pada 2014. Pada 2011-2015 nilai rata-rata efisiensi murni mencapai 1.069
dan Bank yang memiliki efisiensi tertinggi yaitu Bank Victory Syariah
(BVS) dengan 2.9. kemudian berturut Bank Bukopin Syariah dengan 1.51.
pada tempat ketiga ada tigaa bank yang memiliki nilai yang sama dengan
1.33, yaitu Bank Central Asia (BCAS), Bank Mega Syariah (BMS), dan
MayBank Syariah. Kemudian Bank Panin Syariah dengan 1.29, Bank
Muamalat Indonesia (BMII) dengan 1.03, Bank Jabar Banten Syariah
(BJBS) dengan 0.98, Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dengan 0.97,
Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dengan 0.91, Bank Syariah
Mandiri (BSM),0.90.
Hasil perhitungan menunjukan rata-rata nilai skala ekonomi (sech)
mengalami penurunan pada 2011 sekitar 1.2.84 kemudian terus menurun
menjadi 1.099 dan pada 2013 sekitar 1.001. Pada 2015 meningkat menjadi
1.432 dari 1.667 pada 2014. Pada 2011-2015 nilai rata-rata skala ekonomi
60
mencapai 1.169 dan Bank yang memiliki efisiensi tertinggi yaitu Bank
Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dengan 4.41, kemudian berturut yaitu
Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan 3.89, Bank Muamalat Indonesia
(BMII) dengan 2.29, Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) dengan 1.43,
Bank Panin Syariah dengan 1.2, Bank Central Asia (BCAS) dengan 1.14,
Bank Mega Syariah (BMS) dengan 1.13, Bank Negara Indonesia Syariah
(BNIS) dengan 1.12. Kemudian Bank Victory Syariah (BVS) dan
MayBank Syariah dengan 1.04 dan Bank Bukopin Syariah dengan 1.0.
Hal ini menjelaskan jika selama 2011-2015 perbankan syariah
menunjukan Increasing Returns to Scale (IRS), yaitu terjadi peningkatan
jumlah seluruh input (DPK, Modal, dan Beban Tenaga Kerja) dengan
proporsi tertentu menghasilkan peningkatan output (pembiayaan) dengan
proporsi yang lebih besar.
Grafik 4.5 : Rata-rata Total Factor Produktivitas Perbankan
periode 2011-2015
1.11
1.38 1.44
1.03 1.08 1.17
0.87
1.87
1.06
1.63
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
Rata-rata Total Factor Produktivitas Perbankan
61
Hasil yang diperoleh dari perhitungan terlihat produktivitas (tfpch)
memperlihatkan kondisi yang juga menurun pada tiap periodenya. Pada
2011 nilai produktivitas mencapai 1.09, kemudian mengalami penurunan
hingga 0.818 pada 2015 dengan nilai rata-rata 0.993. sedangkan bank yang
memiliki nilai tertinggi yaitu Bank Victory Syariah (BVS) dengan 1.87.
kemudian bank yang memiliki nilai berurut hingga bank yang memiliki
nilai terendah, yaitu MayBank Syariah dengan 1.63, Bank Syariah Mandiri
dengan1.44, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) dengan 1.38, Bank
Muamalat Indonesia (BMII) dengan 1.17, Bank Mega Syariah (BMS)
dengan1.11, Bank Panin Syariah dengan 1.08, Bank Jabar Banten Syariah
(BJBS) dengan 1.06, Bank Bukopin Syariah dengan 1.03, Bank Central
Asia (BCAS) dengan 0.97, dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)
dengan 0.87.
2. Total Produktivitas Dengan Pendekatan Cobb Douglas
Fungsi Cobb Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variable. Alasan karena Fungsi produksi yang
model sederhana dan sering digunakan. yaitu Fungsi Cobb-Douglas (C-D).
Sebagai pembanding berikut ini ditampilkan analisis fungsi produksi Cobb
Douglas yang menggunakan transformasi regresi linier berganda yang
telah dilakukan sebelumnya oleh Endang (2016). Dalam analisis data
dengan transformasi regresi linier berganda ini menggunakan bantuan
62
program Eviews 9.0. Hasil dari analisis fungsi produksi Cobb Douglas
seperti pada tabel:
Tabel 4.3: Hasil Regresi Fungsi Produksi Cobb Douglas Perbankan Syariah
Bank C
Beban Tenaga
Kerja Modal Dpk
BCA 89583.6 -1.69029 -0.149148 0.554913
BMS 184462.3 -0.014618 -0.109386 -0.00953
BRIS 1663933 0.597669 1.761819 0.179743
BSM 6878939 0.945535 -0.052856 0.065143
BUKOPIN 538019.3 -0.103648 1.324625 0.348542
PANIN 1261863 4.394625 2.748426 0.439904
BMII 1713649 -0.165741 1.875222 0.27389
BNIS 2977837 -12.77695 1.020974 0.060506
BVS 800819.7 3.351487 5.21656 0.304143
BJBS 477829.5 2.409944 -0.810775 0.268077
MAYBANK 519186.9 -0.196884 -0.687377 0.313201
Sumber: data diolah dengan eviews 9.0
1) BCAS
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.96 atau 96.33%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 96.33% dan sekitar 3.67%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 89583.6 -1.69029 Ln beban-0.149148 Ln Modal+ 0.554913 Ln Dpk (11)
2) BMS
63
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.6392 atau 63.92%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 63.92% dan sekitar 36.08%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 =184462.3 -0.014 Ln Tenaga Kerja -0.1093 Ln Modal-0.0095Ln Dpk (12)
3) BRIS
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.979 atau 97.90%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 97.90% dan sekitar 2.10%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 16639 +0.5976 Ln beban +1.7618 Ln Modal+ 0.1797 Ln Dpk (13)
4) BSM
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.505 atau 50.55%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 50.55% dan sekitar 49.45%
64
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 687893 +0.945 Ln Tenaga Kerja -0.0528 Ln Modal+ 0.06514Ln Dpk (14)
5) BUKOPIN
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.977 atau 97.75%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 97.75% dan sekitar 2.25%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 538019 -0.10364 Ln beban +1.3246 Ln Modal+ 0.3485 Ln Dpk (15)
6) PANIN
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.931 atau 93.14%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 93.14% dan sekitar 6.86%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 126118 +4.3946 Ln beban + 2.7484 Ln Modal+ 0.43990 Ln Dpk (16)
65
7) BMII
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.977 atau 97.73%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 97.73% dan sekitar 2.27%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 1713649 -0.1657 Ln beban +1.87522 Ln Modal+ 0.2738 Ln Dpk (17)
8) BNIS
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.202 atau 20.26%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 96.33% dan sekitar 79.74%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 297783 -12.776 Ln beban + 1.02097 Ln Modal+ 0.0605 Ln Dpk (18)
9) BVS
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.5680 atau 56.80%. Hal ini
66
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 56.80% dan sekitar 4.32%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 800819+3.351487 Ln beban+5.2165 Ln Modal+ 0.3041 Ln Dpk (19)
10) BJBS
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.776 atau 77.68%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 77.68% dan sekitar 22.32%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 477829 +2.4099 Ln beban-0.81077 Ln Modal+ 0.2680 Ln Dpk (20)
11) Maybank
Pada bank central asia syariah (bca syariah) memiliki nilai koefisiensi
determinasi dari model regresi adalah 0.437 atau 43.76%. Hal ini
menunjukan bahwa variabel depend secara bersama-sama
mempengaruhi variabel independent 43.76% dan sekitar 56.24%
dipengaruhi oleh factor lainnya. Dengan memasukan variabel input
67
dan output yang telah ditetunkan kedalam model regresi, maka dapat
dituliskan kembalain menjadi:
Ln 𝜋 = 519186 -0.1968 Ln Tenaga Kerja -0.6873 Ln Modal-0.5710Ln Dpk (21)
Grafik 4.6 Hasil Perhitungan Elastisitas Produktivitas
Dengan Pendekatan Cobb Douglas
sumber: data diolah
Grafik 4.6 memperlihatkan jika bank yang berada pada kondisi Increasing
return to scale dan disincreasing return to scale. Bank yang termasuk pada
posisi Increasing return to scale adalah Bank Victory Syariah, Bank Panin
Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Muamalat Indonesia
(BMII), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Bukopin, Bank Syariah
Mandiri (BSM). Sedangkan Bank yang termasuk pada posisi disincreasing
return to scale adalah Bank Central Asia Syariah, Bank Mega Syariah (BMS),
Maybank, dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).
-1.28 -0.13
2.54 0.96 1.57
7.58
1.98
-11.70
8.87
1.87 -0.57
-13.00-11.00
-9.00-7.00-5.00-3.00-1.001.003.005.007.009.00
Produktivitas Perbankan Syariah
elastisitas produksi
68
C. Analisa perbandingan efisiensi dan produktivitas
Analisa perbandingan efisiensi dan produktivitas dengan menggunakan
metode SFA dengan TFP malmqusit serta hubungannya dengan skala ekonomi
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan SFA perbankan memiliki nilai koefisien yang
mendekati 1 yang mengindikasikan pada masing-masing bank dapat
mengoptimalkan input dan output yang tersedia untuk meningkatkan laba
perusahaan. Sedangkan pada produktivitas 10 perbankan yang mengalami
increasing return to scale memperlihatkan total produktivitas yang tinggi
juga dalam meningkatkan output dengan input yang tersedia.
Grafik 4.4 Perbandingan Efisiensi Dan Produktivitas per Bank
HIGH
Kuadran A
Bank Mega Syariah (BMS), Bank
Victory Syariah dan Bank Rakyat
Indonesia (BRIS)
Kuadran B
Bank Syariah Mandiri (BSM),
Maybank Syariah, Bank Muamalat
Indonesia (BMII), Bank Panin
Syariah,
Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)
Kuadran C
Bank Central Asia Syariah (BCAS),
Bank Bukopin Syariah, Bank Negara
Indonesia Syariah (BNIS).
Kuadran D
LOW HIGH
Pada tabel 4.4 terlihat tingkat efisiensi dan produktivitas perbankan yang
linear. Terdapat bank yang memiliki nilai produktivitas tinggi namun
P
R
O
D
U
K
T
I
V
I
T
A
S
EFISIENSI
69
memiliki efisiensi yang rendah dan tidak ada bank yang yang termasuk
kuadran D yaitu efisiensi tinggi dengan produktivitas yang tinggi.
Tempat A:
Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas increasing
return to scale dan efisiensi < 0.95. bank yang termasuk kategori ini
memiliki nilai produktivitas yang tinggi namun efisiensi menurun. Hal ini
menunjukan bank yang bank yang efisiensi secara teknis. dengan cara
mengoptimalkan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan
sumber daya yang digunakan (input). Bank yang termasuk kategori ini
Bank Mega Syariah (BMS), Bank Victory Syariah dan Bank Rakyat
Indonesia (BRIS).
Tempat B:
Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas increasing
return to scale dan efisiensi > 0.95. bank yang termasuk kategori ini
memiliki nilai produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Bank yang termasuk
kategori ini harus tetap dipertahankan. Bank yang termasuk kategori ini
Bank Syariah Mandiri (BSM), Maybank Syariah, Bank Muamalat
Indonesia (BMII), Bank Panin Syariah, Bank Jabar Banten Syariah
(BJBS)
Tempat C:
Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas disincreasing
return to scale dan efisiensi > 0.95. bank yang termasuk kategori ini
memiliki nilai produktivitas yang dan efisiensi menurun. Bank yang
70
termasuk kategori ini harus meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dengan cara mengoptimalkan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Bank yang termasuk
kategori ini Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Bukopin Syariah,
Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).
Tempat D:
Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas disincreasing
return to scale dan efisiensi < 0.95. bank yang termasuk kategori ini
memiliki nilai produktivitas menurun, namun efisiensi yang tinggi. Hal ini
menunjukan bank yang sudah efisiensi secara teknis masih mungkin
memperbaiki produktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi1.
2. Berdasarkan grafik diatas perhitungan return to scale dengan malquist dan
cobb douglas perbankan memiliki nilai yang mengindikasikan
perkembangan pada masing-masing bank meningkatkan output dengan
input yang tersedia.
1 Ndari dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang Indonesia,
[Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014], h.
71
Grafik 4.7 Perbandingan skala ekonomi Per Bank
sumber: data diolah
Berdasarkan hasil diatas peneliti membaginya menjadi empat tempat yaitu
Tempat 1: produktivitas TFP Malmquist >1 dan Cobb Douglas >1
Tempat 2: produktivitas TFP Malmquist <1dan Cobb Douglas >1
Tempat 3: produktivitas TFP Malmquist >1dan Cobb Douglas <1
Tempat 4: produktivitas TFP Malmquist <1dan Cobb Douglas <1
Pada grafik 4.7 terlihat tingkat produktivitas perbankan dengan kedua
metode tersebut mendapat hasil yang berbeda dan bervariasi. Pada tempat
pertama terdapat empat bank, yaitu Bank Bukopin Syariah, Bank Panin
Syariah, Bank Muamalat Indonesia (BMII), Bank Victory Syariah. Pada
tempat kedua terdapat tiga bank, yaitu Pada tempat kedua terdapat Bank
Central Asia Syariah (BCAS), Bank Mega Syariah (BMS), dan Maybank
-15.00
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
Perbandingan Skala Ekonomi Ekonomi Per Bank
rts malquist
Rts cobb douglas
BCA BMS BRIS BSM BUKO PANIN BMII BNIS BVS BJBS MAYBANK
rts malquist 1.33 1.33 0.91 0.90 1.51 1.29 1.03 0.97 2.90 0.98 1.33
Rts cobb douglas-1.28453 -0.13353 2.539231 0.957822 1.569519 7.582955 1.983371 -11.6955 8.87219 1.867246 -0.57106
72
Syariah. Pada tempat ketiga Bank Rakyat Indonesia (BRIS), dan Bank
Jabar Banten Syariah (BJBS). Pada tempat keempat Bank Syariah Mandiri
(BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).
73
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai
tingkat efisiensi dan produktivitas pada perbankan syariah periode 2011-2015,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama periode 2011-2015 perbankan syariah memiliki nilai rata-rata
efisiensi sekitar 0.94 atau 94.46%. Hal ini memperlihatkan bahwa BUS
sudah mencapai tingkat efisiensi namun masih mengalami fluktuatif. Nilai
efisiensi tertinggi terjadi pada tahun 2014. Serta bank yang memiliki nilai
efisiensi rata-rata tertinggi Bank Syariah Mandiri sekitar 0.973 atau
97.30%. Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh anatar
komponen input dan output terhadap tingkat efisiensi secara simultan
dapat diterima. Dimana variabel input dan output dapat menjelaskan total
laba sebesar 0.8941 atau 89.41 %. Berdasarkan uji parsial diketahui bahwa
pada bank syariah variabel input dan output yang berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi ,yaitu total DPK, price of labour dan modal.
Sedangkan pembiayaan berpengaruh negative pada total profit
2. Selama periode 2011-2015 perbankan syariah memiliki nilai yang
menurun pada setiap periodenya dengan nilai rata-rata produktivitas
sekitar 0.993. Nilai Produktivitas tertinggi pada Bank Victory Syariah
(BVS) dengan 1.87. Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat
74
pengaruh antar komponen input dan output terhadap tingkat produktivitas
secara simultan dapat diterima. Dimana pengaruhnya sebesar 0.7771 atau
77.75 %.
3. Hasil produktivitas dan efisiensi menunjukan hasil linear, yaitu ketika
terjadi peningkatan produktivitas diikuti efisiensi yang juga meningkat.
B. Saran
Setelah didapat hasil dari penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan yang
telah disebutkan diatas, saran-saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu:
1. Bagi pihak manajemen bank, diharapkan dapat meningkatakn efisiensi
baik untuk memaksimalkan laba ataupun meminimumkan biaya yang
dikeluarkan. Hal ini terlihat pada nilai efisiensi yang menurun dan belum
mencapi 1 atau 100%
2. Bagi peneliti selanjutnya, penentuan variabel input dan output agar lebih
bervariasi serta pengaruhnya terhadap makroekonomi di indonesia.
3. Mengingat pengukuran kinerja perbankan bukan hanya dari efisiensi maka
perlu penelitian memvariasikan dengan pendekatan atau metode lainnya
dan mehubungkannya terhadap tingkat kinerja perbankan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Abderrazek, Samir. Cost And Profit Efficiency Of Conventional And Islamic Banks In
GCC Countries. Springer Science Business Media, LLC. 2009
Ascarya, Diana. Comparing The Efficiency Of Islamic Banks In Malaysia And
Indonesia. Jakarta: Bulletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 2008
Astiyah, Husman. Fungsi Intermediasi Dalam Efisiensi Perbankan di Indonesia:
Deviasi Fungsi Profit. Jakarta : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
2006.
Astiyah, Siti dan Jardine A. Husman (2006), “Fungsi Intermediasi Dalam Efisiensi
Perbankan di Indonesia: Deviasi Fungsi Provit”, Buletin Ekonomi Moneter
dan Perbankan, Volume 8, No. 4, Hal 529-543, Bank Indonesia, Jakarta.
Atmawardhana, Angga (2006), Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank
Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di Indonesia,
setelahpemberlakuan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentangPerbankan
(Pendekatan Data Envelopment Analysis), Skripsi Sarjana (tidak
dipublikasikan) Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta.
Berger, Mester. Inside The Black Box: What Explain Difference In The Efficiencies
Of Financial Institutions. Journal Of Banking And Finance. 1997. vol. 21
Coelli t.J. (1996), “A Guide to DEAP Version 2.1: A Data Envelopment Analysis
(Computer)
76
Coelli, Timothy J., et al. (2005), “An Introduction To Efficiency And Productivity
Analysis”,
Douglas W. Caves, Lauritz R. Christensen and W. Erwin Diewert, 1982, The
Economic Theory Econometrics University of New England, Australia.
Edward. Manajemen Biaya Penekanan Strategik. Jakarta: Salemba Empat. Edisi 3
vol.2 2007
Habib, Michel A. dan Alexander P. Ljungqvist (2000), Firm Value and Managerial
Incentives : A Stochastic Frontier Approach, diambil 26nMaret 2007, dari
www.finance.ox.ac.uk
Hadad, Muliaman D. dkk (2003), Analisis Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan
Indonesia, diambil 3 Februari 2007, dari http//:www.bi.go.id
Hadad, Muliaman Dkk, Analisis Efisiensi Industry Perbankan Indonesia: Penggunaan
Metode Non-Parametik Dea “Working Paper Series Bank Indonesia 2003 H.3
Hakim, Abdul (2002), Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, Ekonisia,
Yogyakarta.
Hartono. Edy. “Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan
Menggunakan Metode Parametrik Stochastic Frontier Analysis (Studi Pada
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”.
Tesis: Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Semarang. 2009
77
Hatifuddin (2004), Pengaruh kebijakan Bank Indonesia Terhadap Perkembangan
Syariah di Indonesia, Tesis S-2, diambil 20 April 2005, darihttp//:www.msi-
uii.net
Herjanto, Edy. Manajemen Operasi,. Jakarta: Grasindo, 2008 H. 13 Edisi 3
Hidayat, Rahmat. Efisiensi Perbankan Syariah: Teori Dan Praktik, Bekasi: Gramata
Publishing. 2014
Iswardono S, Permono dan Darmawan (2000), “Analisis Efisiensi Industri perbankan
di Indonesia” (studi kasus Bank-Bank Devisa di IndonesianTahun 1991-
1996), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Izah, Haron. Technical Efficiency Of The Malaysian Commercial Banks: A
Stochastic Frontier Approach. Banks and Bank Systems. Volume 3, Issue 4.
2008
Kumbhakar,Stochastic Frontier Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
2003.
Kurniati, Endang,”Skala Ekonomi, Produktivitas Dan Bank Syariah Indonesia”
Jurnal Iqtisodiyah. 2016.
Maghfirah, Ester Dwi (2005), Prospek Perbankan Syariah Pasca Fatwa MUI,
diambil 20 April 2005, dari http//:www.solusihukum.com
Mawardi. Analisa Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum
di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari
1 Triliun). Jurnal Bisnis Strategi. 2005
78
Muhammad (2004), Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonisia, Yogyakarta.
Nachrowi, D. Nacrowi dan Hardius Usman (2006), Pendekatan Populer dan Praktis
EKONOMETRIKA Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Ndari and Bayu. Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang
Indonesia. Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan. 2014
Piesse, Jennifer dan Colin Thirtle (2000), “A Stochastic Frontier Approach to Firm
Level Efficiency, Technological Change and Productivity Duringthe Early
Transition in Hungary”, Journal of Comparative Economics,diambil 26 Maret
2007, dari www.bbk.ac.uk
Program”, Centre for Efficiency and Productivity Analysis (CEPA), Department
Index Numbers and Measurement of Input, Output, and Productivity,
Econometrica, Vol.
Rezki Syahri. Analisis Efisiensi Dan Produktivitas Perbankan Syariah Indonesia.
2010
Rian Andryani. “Analisis Efisiensi Industry Perbankan Syariah Di Indonesia” Skripsi
IPB. 2008.
Sri Susilo, Y. dkk (2000), Bank & Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta.
Sudarsono, Heri (2003), Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan
Ilustrasi, Ekonesia, Yogyakarta.
79
Sunendar, Anen (2005), Analisa Kesehatan Finansial pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Periode Tahun 1998-2003, Skripsi Sarjana (tidakdipublikasikan)
Fakultas Ekonomi, Universitas MuhammadiyahnYogyakarta, Yogyakarta.
Supranto, J. (1983), Ekonometrika : Buku Satu, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia dengan Metode
Stochastic Frontier Approach (SFA)”skripsi UIN Yogyakarta. 2007
Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar (2000), Kamus Akuntansi, Citra Harta Prima,
Jakarta.
Teuku Muhammad haqiqi, analisa perbandingan efisiensi bank umum syariah dan uus
dengan metode sfa 2010-2013. Skrispsi universitas diponegoro falkultas
ekonomi dan bisnis. 2015
Wang, Christina J., Productivity and Economies of scale in the Production of Bank
Service Value Added., Research Department Federal Reserve Bank of
Boston., September 2003
Widarjono, Agus (2005), Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan
Bisnis, Ekonisia, Yogyakarta.
www.bankmegasyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.banksyariahmandiri.co.id
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
80
www.bjbsyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
www.ojk.go.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
81
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data laporan keuangan untuk penelitian efisiensi Analisis SFA
Komponen Input dan Output Factor Bank Umum SYARIAH Kuartal I
2011- Kuartal IV 2015
Keterangan kode Akun (dalam ribuan rupiah:
Y : Total Profit
PEM : Total Pembiayaan
K : Modal
DPK : Dana Pihak Ketiga
PL : Price Of Labour
TA : Total Aset
Keterangan waktu
1 : Kuartal I Maret 2011 2 : Kuartal I Juni 2011
3 : Kuartal III September 2011 4 : Kuartal III Desember 2011
5 : Kuartal I Maret 2012 6 : Kuartal I Juni 2012
7 : Kuartal III September 2012
8 : Kuartal III Desember 2012
9 : Kuartal I Maret 2013
10 : Kuartal I Juni 2013
11 : Kuartal III September 2013 12 : Kuartal III Desember 2013
13 : Kuartal I Maret 2014 14 : Kuartal I Juni 2014
15 : Kuartal III September 2014
16 : Kuartal III Desember 2014
17 : Kuartal I Maret 2015
18 : Kuartal I Juni 2015
19 : Kuartal III September 2015
20 : Kuartal III Desember 2015
Kode Input Output Total Profit
DPK PL K TA PEM Y
1 646,179 7,260 0.3143 967,260 134,705 34,183
2 625,952 14,912 0.3101 984,923 279,511 69,985
3 720,357 23,540 0.2921 1,052,049 130,967 106,482
4 864,135 32,755 0.253 1,217,097 207,798 144,381
5 938,473 8,986 0.2454 1,274,127 252,996 41,010
6 925,413 19,270 0.2409 1,248,806 382,084 85,394
7 951,829 28,922 0.2378 1,271,361 396,378 126,835
8 1,261,824 39,039 0.1926 1,602,181 467,852 171,381
9 1,200,456 11,031 0.204 1,537,404 515,611 47,191
10 1,283,684 21,990 0.1957 1,616,085 622,141 95,841
11 1,418,684 31,541 0.1813 1,751,966 720,538 144,453
12 1,703,049 40,683 0.1575 2,041,419 740,942 200,956
13 1,680,808 9,995 0.1632 2,026,365 733,736 59,959
14 1,679,628 23,118 0.1492 2,224,415 800,120 121,208
15 1,886,345 36,175 0.2507 2,532,146 843,426 193,005
16 2,338,709 50,561 0.213 2,994,449 1,007,345 280,983
17 2,379,674 14,041 0.2139 3,042,395 1,146,879 102,738
18 2,713,701 30,531 0.193 3,390,818 1,208,924 224,507
19 2,605,729 46,596 0.2868 3,690,180 1,222,575 345,073
20 3,255,154 63,314 0.2461 4,349,580 1,348,175 479,432
82
1 3,818,388 67,177 0.0965 4,295,103 139,664 235,695
2 3,846,027 140,502 0.0941 4,487,694 126,643 467,375
3 4,177,557 220,650 0.0898 4,787,659 119,363 707,686
4 4,926,233 310,735 0.0793 5,565,724 72,540 982,607
5 4,506,342 78,371 0.0832 5,874,897 56,990 296,363
6 4,733,348 162,916 0.0863 5,987,762 42,890 608,878
7 6,521,008 244,594 0.0755 7,305,239 40,002 937,309
8 7,086,980 324,834 0.0709 8,164,921 36,351 1,302,340
9 7,245,711 74,824 0.0838 8,356,960 33,868 384,436
10 7,042,214 163,514 0.0847 8,610,773 30,787 794,822
11 7,103,087 254,894 0.0851 8,653,141 31,252 1,227,678
12 7,726,422 362,352 0.0819 9,121,575 43,593 1,673,842
13 7,070,131 83,363 0.0975 8,475,470 39,615 377,884
14 6,894,983 167,805 0.0982 8,451,443 37,178 733,397
15 6,751,902 256,976 0.1008 8,097,090 35,076 1,053,456
16 5,817,802 343,992 0.1154 7,042,486 41,418 1,380,366
17 5,821,319 80,591 0.1295 6,136,584 38,339 274,202
18 4,429,784 155,491 0.1461 5,382,671 34,986 526,261
19 4,008,682 218,549 0.1565 5,050,808 33,190 1,257,023
20 4,268,834 265,509 0.1588 5,559,820 58,481 1,810,150
1 5,960,427 61,620 0.1301 7,706,185 1,529,310 236,340
2 6,577,958 143,301 0.1059 9,531,799 1,245,973 490,779
3 8,370,114 238,325 0.0912 11,200,823 1,759,561 776,953
4 9,906,412 302,475 0.0922 11,200,823 1,760,141 1,141,768
5 8,898,482 76,054 0.0994 10,522,693 1,899,327 355,580
6 9,410,923 166,146 0.0946 11,481,043 2,020,064 713,740
7 10,153,407 254,463 0.09 12,199,092 2,228,743 1,086,594
8 11,948,889 323,383 0.079 14,088,914 2,663,262 1,507,472
9 13,064,181 100,616 0.0791 15,130,717 2,880,614 415,065
10 13,832,170 208,351 0.1053 16,416,445 3,854,597 867,116
11 13,924,879 328,920 0.1045 16,772,958 3,854,597 1,356,967
12 12,349,712 400,267 0.1014 17,400,914 4,050,478 1,875,620
13 13,990,979 135,081 0.0982 17,579,299 3,846,442 521,062
14 15,022,250 252,989 0.094 18,316,859 4,263,843 1,037,009
15 15,397,515 384,143 0.0914 18,554,450 4,263,843 1,590,266
16 16,848,828 452,038 0.0868 20,341,033 4,976,583 2,140,056
17 20,123,658 118,409 0.0729 24,230,247 4,937,707 628,657
18 17,310,457 310,295 0.0829 21,627,334 5,461,888 1,269,242
19 18,863,643 436,466 0.1011 22,814,816 6,039,296 1,901,266
20 20,123,658 509,098 0.0967 24,230,247 6,204,430 2,567,870
1 31,877,266 204,380 0.074 36,269,321 9,248,714 1,059,482
2 33,549,058 422,335 0.0723 38,251,696 9,792,439 2,194,157
3 37,823,467 667,043 0.0654 43,511,837 9,891,985 3,434,402
4 42,133,653 964,882 0.0764 48,671,950 9,105,488 5,056,218
5 42,371,223 271,925 0.0797 49,616,835 9,912,866 1,403,164
6 42,419,535 489,702 0.0814 49,703,905 10,355,069 2,853,012
7 43,918,084 706,720 0.0813 51,203,659 10,440,296 4,343,940
8 46,687,969 973,160 0.0827 55,229,396 10,049,761 6,055,278
83
9 47,619,185 270,407 0.092 55,479,062 10,162,134 1,562,465
10 50,529,792 589,551 0.0887 58,483,564 10,617,140 3,289,678
11 53,649,161 928,550 0.0848 61,810,295 10,669,937 4,981,557
12 55,765,946 1,192,403 0.0836 63,965,361 10,875,306 6,776,206
13 54,510,183 343,346 0.0915 63,009,396 10,407,002 1,694,558
14 54,652,683 683,029 0.091 62,786,572 10,456,264 3,393,104
15 57,071,718 1,022,584 0.0881 65,386,281 10,239,542 5,084,650
16 59,283,492 1,359,776 0.084 66,942,422 10,108,056 6,851,461
17 59,198,066 379,704 0.0851 67,151,521 10,041,961 1,809,274
18 59,164,461 966,425 0.0862 66,953,689 12,965,714 4,191,173
19 59,707,778 1,276,046 0.0839 67,120,476 13,009,829 7,174,707
20 62,112,879 1,685,208 0.0879 70,369,709 13,479,643 5,776,275
1 1,570,284 9,744 0.1404 2,089,776 448,761 57,405
2 1,735,571 21,007 0.1305 2,231,126 436,661 115,283
3 1,975,349 31,782 0.0784 2,413,317 427,419 171,050
4 2,291,738 44,229 0.1106 2,730,027 632,574 245,306
5 2,240,430 11,951 0.1188 2,685,143 632,192 68,551
6 2,476,161 24,523 0.0986 3,160,719 732,412 141,040
7 2,609,448 37,552 0.0873 3,488,783 827,413 222,046
8 2,868,784 51,390 0.0916 3,616,108 831,263 311,220
9 3,079,920 13,206 0.0918 3,647,737 846,200 84,148
10 3,204,602 2,167 0.0873 3,911,263 981,225 176,747
11 3,352,211 45,142 0.0834 4,124,584 1,044,739 285,406
12 3,272,262 62,557 0.0826 4,343,069 1,092,737 401,503
13 3,428,774 16,916 0.0795 4,526,076 1,154,332 113,378
14 3,372,243 34,096 0.0775 4,645,407 1,284,553 234,882
15 3,449,246 51,071 0.1173 4,790,155 1,443,893 362,942
16 3,994,957 68,565 0.11 5,161,300 1,461,972 502,834
17 3,915,239 19,024 0.111 5,102,475 1,600,976 131,544
18 4,061,048 39,506 0.1091 5,215,803 1,692,430 266,473
19 4,337,818 54,159 0.1272 5,313,580 1,794,732 405,359
20 4,756,303 73,145 0.1185 5,827,154 2,100,583 557,957
1 370,192 3,162 2.714 51,768 199,901 11,474
2 399,094 6,712 0.5116 862,510 238,918 27,432
3 251,042 10,785 0.5434 820,471 265,185 49,609
4 419,772 14,956 0.4454 1,016,878 301,807 74,894
5 506,215 4,241 0.4489 1,033,030 330,300 27,087
6 722,565 8,657 0.369 1,272,154 493,085 59,010
7 898,382 13,485 0.277 1,726,374 664,433 104,108
8 1,223,290 19,907 0.2258 2,140,482 743,482 152,106
9 1,557,923 5,879 0.2239 2,282,803 691,371 62,663
10 1,764,391 16,058 0.2036 2,606,410 928,481 129,187
11 2,296,565 25,612 0.1685 3,208,744 1,142,545 208,707
12 2,870,310 35,375 0.1326 4,052,701 13,351 283,759
13 2,674,295 12,142 0.2367 4,302,538 1,922,186 101,867
14 2,967,373 25,540 0.222 4,692,020 3,253,693 239,512
15 3,834,621 38,938 0.2011 5,260,655 3,531,105 402,234
16 5,076,082 54,736 0.1736 6,206,505 4,155,868 559,789
84
17 5,171,092 17,340 0.1743 6,441,137 4,195,608 433,685
18 5,554,336 36,225 0.1691 6,711,016 4,872,128 636,397
19 5,775,013 56,691 0.1645 7,065,431 5,142,288 734,238
20 5,928,345 76,656 0.1649 7,134,233 5,176,920 185,432
1 18,579,188 118,880 0.1032 21,608,353 7,759,072 579,437
2 20,732,978 234,504 0.0967 23,697,765 8,455,224 1,228,488
3 22,493,490 290,103 0.0929 25,596,580 9,012,897 1,892,942
4 29,235,460 410,355 0.0755 32,479,506 9,914,869 2,674,527
5 27,511,865 128,001 0.0848 30,836,353 10,807,728 772,978
6 28,229,124 266,005 0.1055 32,689,318 11,813,302 1,554,773
7 30,793,835 413,224 0.0994 35,700,818 12,786,014 2,403,629
8 39,422,307 546,875 0.0821 44,854,413 15,045,617 3,382,835
9 40,056,618 181,275 0.087 46,471,264 16,387,398 1,055,064
10 41,002,489 386,517 0.0903 47,958,958 18,669,975 2,180,887
11 43,531,102 592,711 0.0875 50,754,347 19,864,670 3,453,502
12 45,022,178 754,059 0.0959 53,723,979 21,215,889 4,775,524
13 44,580,901 215,893 0.1162 54,790,981 21,555,962 1,407,939
14 48,823,261 430,506 0.1096 58,488,595 23,134,698 2,794,120
15 50,268,112 652,780 0.1014 59,331,645 23,826,356 4,133,130
16 51,205,537 860,392 0.1027 62,402,282 22,059,084 5,528,377
17 43,684,973 241343 0.1052 56,062,164 21,794,642 1,457,538
18 41,770,048 476,489 0.1084 55,859,682 21,758,764 2,457,492
19 42,380,242 664,086 0.1079 56,502,413 21,703,472 3,616,381
20 45,077,653 887,595 0.1048 57,802,661 21,955,269 4,681,917
1 5,041,153 29,046 0.6558 6,327,668 734,549 225,773
2 5,319,279 81,229 0.7184 6,621,017 1,014,510 436,744
3 5,965,281 132,654 0.7323 7,358,898 1,085,218 713,868
4 6,756,260 183,764 0.6243 8,466,887 1,009,346 1,009,550
5 6,921,122 60,586 0.6399 9,223,555 1,064,773 257,455
6 7,247,944 132,449 0.7405 8,864,762 999,206 565,328
7 7,721,027 190,724 0.7561 9,374,602 1,123,041 849,420
8 8,602,035 317,073 0.7913 10,645,313 1,257,474 1,259,539
9 10,683,235 95,371 0.5434 12,528,777 1,424,136 377,954
10 10,386,112 220,666 0.5219 13,001,272 1,582,643 710,232
11 10,960,565 340,320 0.5622 14,057,760 1,739,500 1,132,896
12 11,422,217 461,512 0.5592 14,708,504 1,832,532 1,612,222
13 12,613,835 120,486 0.5793 15,611,446 19,676,568 454,473
14 13,509,005 258,527 0.575 17,350,767 2,172,187 941,092
15 14,932,565 397,504 0.5495 18,483,498 2,265,910 1,478,227
16 16,246,385 619,158 0.5482 19,492,112 2,471,835 2,176,438
17 17,422,874 201,839 0.5452 20,505,103 2,603,676 590,460
18 17,321,427 337,158 0.5611 20,854,054 2,950,927 1,188,471
19 18,930,220 519,228 0.5163 22,754,200 3,071,174 1,807,554
20 19,322,756 646,364 0.5394 23,017,667 3,448,754 2,435,360
1 167816 1,523 0.3948 312397 1324 8833
2 238233 3,152 0.3297 375621 5801 17619
3 264673 5,220 0.301 415496 14764 28964
4 465036 9,402 0.2125 636421 18428 69136
85
5 504241 4,953 0.2096 708281 17163 19501
6 476865 9,783 0.2009 746745 29751 39911
7 444466 15,783 0.2005 757197 47508 67054
8 646323 24,086 0.1648 940160 79562 90435
9 632049 6,004 0.1848 871798 95779 25274
10 583722 12,992 0.1733 937427 130985 54200
11 802605 20,258 0.1512 1096411 144448 86967
12 1015792 30,703 0.1238 1324384 277662 112470
13 1144506 7,468 0.1205 1368531 387129 40535
14 930307 15,537 0.1228 1341518 438684 80547
15 974569 22,880 0.1445 1374611 514118 123050
16 1132086 31,565 0.0947 1454642 596185 152083
17 1128908 7,002 0.1306 1379266 712541 43834
18 10195 13,339 0.1311 1458145 609686 99257
19 992158 19,503 0.1388 1337174 632660 133756
20 1128908 26,233 0.1064 1379266 712541 152861
1 1,149,232 18,075 0.2845 1,815,879 461,249 58,530
2 1,394,144 32,703 0.2631 1,998,095 464,437 116,182
3 1,702,659 44,022 0.2268 2,332,027 493,033 182,711
4 2,218,533 64,417 0.1872 2,849,451 504,655 265,207
5 1,980,995 21,313 0.1994 2,680,699 469,491 79,274
6 2,253,249 42,843 0.1837 2,921,803 651,143 163,691
7 2,365,563 60,033 0.202 3,203,838 912,290 251,559
8 3,362,073 78,073 0.152 4,275,097 1,095,839 371,254
9 3,580,309 23,585 0.1414 4,503,970 1,077,863 124,180
10 3,500,331 52,352 0.1411 4,552,049 1,254,927 247,321
11 3,572,770 76,727 0.1414 4,591,914 1,381,162 380,339
12 3,702,683 108,721 0.1397 4,695,088 1,278,849 528,526
13 4,178,133 25,162 0.1329 5,123,218 1,259,359 145,979
14 4,032,598 51,830 0.1296 5,050,108 1,254,303 293,139
15 4,055,172 80,663 0.1276 5,168,162 1,334,041 480,101
16 4,622,231 117,710 0.1119 6,090,945 1,292,787 742,497
17 5,243,446 32,442 0.116 5,995,761 1,116,509 289,923
18 5,154,079 63,899 - 6,267,060 1,208,474 619,499
19 4,722,782 101,270 0.167 6,105,606 1,144,649 971,702
20 4,702,474 126,427 0.1628 6,439,966 1,112,650 1,315,954
1 431,262 4,367 0.5687 1,530,708 159,592 34,514
2 503,132 10,015 0.5763 1,521,440 109,006 75,278
3 396,108 14,423 0.5863 1,506,441 17,145 108,557
4 349,848 18,786 0.5284 1,692,959 - 119,171
5 497,246 5,794 0.4751 1,941,038 - 44,343
6 445,451 12,089 0.4733 1,976,612 - 103,356
7 400,024 17,811 0.4748 1,985,073 - 160,474
8 710,726 23,895 0.4566 2,062,552 - 135,696
9 824,210 6,562 0.4727 2,059,711 - 89,297
10 856,891 12,702 0.4631 2,093,094 - 106,665
11 526,245 19,407 0.4668 2,100,390 - 161,036
12 976,618 26,430 0.446 2,299,971 - 207,489
86
13 735,405 6,655 0.4918 2,065,320 - 67,138
14 741,765 15,805 0.4866 2,075,674 - 136,123
15 728,302 23,232 0.4892 2,098,026 27,998 203,448
16 1,043,046 29,316 0.4213 2,449,723 256,104 277,291
17 1,033,015 6,956 0.4897 2,132,349 241,100 70,748
18 800,438 16,132 0.5375 1,738,553 275,177 176,608
19 721,757 24,501 0.5285 1,688,962 278,117 384,706
20 938,982 28,953 0.3841 1,743,439 283,254 461,251
87
Lampiran 2
Hasil Uji Estimasi Regresi Data Panel Stochastic Frontier Approach
1. Analisa Model Regresi Uji Hausman (Diolah Dengan Eviews 9.0)
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 31.197226 4 0.0000
a. Uji Normalitas
0
10
20
30
40
50
60
70
-2 -1 0 1 2 3
Series: Standardized Residuals
Sample 2011Q1 2015Q4
Observations 220
Mean 7.76e-16
Median 0.009249
Maximum 3.373456
Minimum -2.320571
Std. Dev. 0.473018
Skewness 1.232242
Kurtosis 16.19630
Jarque-Bera 1651.981
Probability 0.000000
b. Uji Multikolinearitas
PEMBIAYAAN DPK PLBR MODAL PEMBIAYAAN 1.000000 0.617725 0.059084 0.376287
DPK 0.617725 1.000000 0.109998 0.796625
PLBR 0.059084 0.109998 1.000000 0.032490
MODAL 0.376287 0.796625 0.032490 1.000000
2. Uji Statistik
Dependent Variable: PENDAPATAN
Method: Panel Least Squares
Date: 09/15/16 Time: 19:33
Sample: 2011Q1 2015Q4
Periods included: 20
Cross-sections included: 11
88
Total panel (balanced) observations: 220 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.715357 0.446886 3.838466 0.0002
PEMBIAYAAN -0.019388 0.011904 -1.628607 0.1049
DPK 0.689317 0.042353 16.27566 0.0000
PLBR 0.588088 0.048454 12.13707 0.0000
MODAL 0.252719 0.046224 5.467242 0.0000 R-squared 0.894166 Mean dependent var 12.86723
Adjusted R-squared 0.892197 S.D. dependent var 1.454000
S.E. of regression 0.477398 Akaike info criterion 1.381531
Sum squared resid 49.00034 Schwarz criterion 1.458659
Log likelihood -146.9684 Hannan-Quinn criter. 1.412677
F-statistic 454.1196 Durbin-Watson stat 1.470719
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji F
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 4.819873 (10,205) 0.0000
Cross-section Chi-square 46.456231 10 0.0000
89
Lampiran 3
Hasil Stochastic Frontier Approach
BANK BCA BMS BRIS BSM BUKO PANIN BMII BNIS BVS BJBS MAYBANKmean max min
Mar-11 0.99917 0.99918 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99917 0.99918 0.99917
Jun-11 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940 0.99940
Sep-11 0.80591 0.94437 0.77968 0.99867 0.88371 0.99386 0.94924 0.55151 0.57065 0.71971 0.91654 0.82853 0.99867 0.55151
Dec-11 0.99792 0.99794 0.99789 0.99795 0.99789 0.99796 0.99792 0.99789 0.99791 0.99787 0.99791 0.99791 0.99796 0.99787
Mar-12 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99917 0.99918 0.99918 0.99918 0.99918 0.99917
Jun-12 0.99867 0.99866 0.99866 0.99866 0.99864 0.99867 0.99865 0.99865 0.99864 0.99865 0.99866 0.99866 0.99867 0.99864
Sep-12 0.99461 0.87219 0.92924 0.97863 0.72217 0.93851 0.79327 0.82128 0.95223 0.85102 0.94195 0.89046 0.99461 0.72217
Dec-12 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99928 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99929 0.99928
Mar-13 0.92778 0.99929 0.84914 0.96702 0.65826 0.96075 0.80356 0.91439 0.82454 0.86071 0.89956 0.87864 0.99929 0.65826
Jun-13 0.83606 0.97719 0.81614 0.97286 0.98944 0.99598 0.84508 0.99952 0.92317 0.85767 0.88114 0.91766 0.99952 0.81614
Sep-13 0.99882 0.99882 0.99881 0.99881 0.99878 0.99883 0.99880 0.99880 0.99879 0.99884 0.99881 0.99881 0.99884 0.99878
Dec-13 0.99876 0.99876 0.99878 0.99876 0.99878 0.99875 0.99876 0.99876 0.99875 0.99877 0.99877 0.99876 0.99878 0.99875
Mar-14 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966 0.99966
Jun-14 0.99962 0.99962 0.99962 0.99962 0.99962 0.99963 0.99962 0.99962 0.99962 0.99962 0.99963 0.99962 0.99963 0.99962
Sep-14 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976
Dec-14 0.99871 0.99872 0.99873 0.99872 0.99871 0.99871 0.99872 0.99871 0.99872 0.99873 0.99873 0.99872 0.99873 0.99871
Mar-15 0.99927 0.99927 0.99927 0.99927 0.99927 0.99928 0.99927 0.99927 0.99927 0.99927 0.99927 0.99927 0.99928 0.99927
Jun-15 0.40967 0.88669 0.51223 0.88982 0.46976 0.99971 0.82005 0.50722 0.91817 0.84192 0.71106 0.72421 0.99971 0.40967
Sep-15 0.99645 0.99647 0.99647 0.99650 0.99644 0.99647 0.99647 0.99643 0.99645 0.99649 0.99651 0.99647 0.99651 0.99643
Dec-15 0.58708 0.40726 0.81021 0.66765 0.71303 0.24189 0.99929 0.34407 0.58529 0.99854 0.99977 0.66855 0.99977 0.24189
mean 0.92729 0.95359 0.93407 0.97297 0.92105 0.95577 0.95976 0.90613 0.93793 0.95571 0.96674 0.94464 0.99882 0.86921
max 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99976 0.99977 0.99976
min 0.40967 0.40726 0.51223 0.66765 0.46976 0.24189 0.79327 0.34407 0.57065 0.71971 0.71106 0.66855
90
Lampiran 4
Data laporan keuangan untuk penelitian Produktivitas
Komponen Input dan Output Factor Bank Umum SYARIAH Kuartal I
2011- Kuartal IV 2015
Keterangan kode Akun (dalam ribuan rupiah:
Y : Total Pembiayaan
K : Modal
DPK : Dana Pihak Ketiga
PL : Beban tenaga kerja
PI : piutang
Keterangan waktu
1 : Kuartal I Maret 2011 2 : Kuartal I Juni 2011
3 : Kuartal III September 2011 4 : Kuartal III Desember 2011
5 : Kuartal I Maret 2012 6 : Kuartal I Juni 2012
7 : Kuartal III September 2012
8 : Kuartal III Desember 2012
9 : Kuartal I Maret 2013
10 : Kuartal I Juni 2013
11 : Kuartal III September 2013 12 : Kuartal III Desember 2013
13 : Kuartal I Maret 2014 14 : Kuartal I Juni 2014
15 : Kuartal III September 2014
16 : Kuartal III Desember 2014
17 : Kuartal I Maret 2015
18 : Kuartal I Juni 2015
19 : Kuartal III September 2015 20 : Kuartal III Desember 201
KODE INPUT OUTPUT
DPK PL K PI PEM
1 646,179 7,260 0.3143 195,985 134,705
2 625,952 14,912 0.3101 234,024 279,511
3 720,357 23,540 0.2921 302,279 130,967
4 864,135 32,755 0.2534 340,475 207,798
5 938,473 8,986 0.2454 315,207 252,996
6 925,413 19,270 0.2409 207,470 382,084
7 951,829 28,922 0.2378 368,557 396,378
8 1,261,824 39,039 0.1926 435,049 467,852
9 1,200,456 11,031 0.204 448,189 515,611
10 1,283,684 21,990 0.1957 407,442 622,141
11 1,418,684 31,541 0.1813 468,726 720,538
12 1,703,049 40,683 0.1575 606,494 740,942
13 1,680,808 9,995 0.1632 679,725 733,736
14 1,679,628 23,118 0.1492 692,585 800,120
15 1,886,345 36,175 0.2507 742,945 843,426
16 2,338,709 50,561 0.213 959,007 1,007,345
17 2,379,674 14,041 0.2139 1,179,362 1,146,879
18 2,713,701 30,531 0.193 1,284,865 1,208,924
19 2,605,729 46,596 0.2868 1,450,760 1,222,575
20 3,255,154 63,314 0.2461 1,516,979 1,348,175
91
1 3,818,388 67,177 0.0965 2,884,275 139,664
2 3,846,027 140,502 0.0941 3,003,979 126,643
3 4,177,557 220,650 0.0898 3,351,206 119,363
4 4,926,233 310,735 0.0793 4,022,257 72,540
5 4,506,342 78,371 0.0832 4,302,279 56,990
6 4,733,348 162,916 0.0863 4,529,388 42,890
7 6,521,008 244,594 0.0755 5,560,582 40,002
8 7,086,980 324,834 0.0709 6,177,219 36,351
9 7,245,711 74,824 0.0838 8,652,436 33,868
10 7,042,214 163,514 0.0847 7,313,194 30,787
11 7,103,087 254,894 0.0851 7,241,841 31,252
12 7,726,422 362,352 0.0819 10,692,596 43,593
13 7,070,131 83,363 0.0975 6,744,125 39,615
14 6,894,983 167,805 0.0982 6,491,261 37,178
15 6,751,902 256,976 0.1008 6,093,652 35,076
16 5,817,802 343,992 0.1154 6,641,355 41,418
17 5,821,319 80,591 0.1295 4,730,873 38,339
18 4,429,784 155,491 0.1461 4,182,788 34,986
19 4,008,682 218,549 0.1565 3,938,180 33,190
20 4,268,834 265,509 0.1588 4,152,840 58,481
1 5,960,427 61,620 0.1301 4,972,795 1,529,310
2 6,577,958 143,301 0.1059 5,328,817 1,245,973
3 8,370,114 238,325 0.0912 5,994,201 1,759,561
4 9,906,412 302,475 0.0922 71,114,925 1,760,141
5 8,898,482 76,054 0.0994 1,999,480 1,899,327
6 9,410,923 166,146 0.0946 7,550,674 2,020,064
7 10,153,407 254,463 0.09 6,695,103 2,228,743
8 11,948,889 323,383 0.079 8,556,783 2,663,262
9 13,064,181 100,616 0.0791 8,919,334 2,880,614
10 13,832,170 208,351 0.1053 12,177,028 3,854,597
11 13,924,879 328,920 0.1045 9,694,587 3,854,597
12 12,349,712 400,267 0.1014 9,975,889 4,050,478
13 13,990,979 135,081 0.0982 9,938,900 3,846,442
14 15,022,250 252,989 0.094 10,099,420 4,263,843
15 15,397,515 384,143 0.0914 13,758,206 4,263,843
16 16,848,828 452,038 0.0868 10,615,422 4,976,583
17 20,123,658 118,409 0.0729 10,409,577 4,937,707
18 17,310,457 310,295 0.0829 10,540,846 5,461,888
19 18,863,643 436,466 0.1011 10,371,597 6,039,296
20 20,123,658 509,098 0.0967 10,409,577 6,204,430
1 31,877,266 204,380 0.074 17,482,862 9,248,714
2 33,549,058 422,335 0.0723 29,773,125 9,792,439
3 37,823,467 667,043 0.0654 79,412,068 9,891,985
4 42,133,653 964,882 0.0764 26,225,114 9,105,488
5 42,371,223 271,925 0.0797 27,082,228 9,912,866
6 42,419,535 489,702 0.0814 19,264,563 10,355,069
92
7 43,918,084 706,720 0.0813 30,970,605 10,440,296
8 46,687,969 973,160 0.0827 33,597,603 10,049,761
9 47,619,185 270,407 0.092 35,338,931 10,162,134
10 50,529,792 589,551 0.0887 36,753,642 10,617,140
11 53,649,161 928,550 0.0848 38,089,823 10,669,937
12 55,765,946 1,192,403 0.0836 50,374,853 10,875,306
13 54,510,183 343,346 0.0915 38,484,854 10,407,002
14 54,652,683 683,029 0.091 38,170,143 10,456,264
15 57,071,718 1,022,584 0.0881 37,259,387 10,239,542
16 59,283,492 1,359,776 0.084 37,360,340 10,108,056
17 59,198,066 379,704 0.0851 36,896,408 10,041,961
18 59,164,461 966,425 0.0862 36,476,800 12,965,714
19 59,707,778 1,276,046 0.0839 36,646,883 13,009,829
20 62,112,879 1,685,208 0.0879 40,042,615 13,479,643
1 1,570,284 9,744 0.1404 1,032,557 448,761
2 1,735,571 21,007 0.1305 1,172,759 436,661
3 1,975,349 31,782 0.0784 1,161,382 427,419
4 2,291,738 44,229 0.1106 1,275,671 632,574
5 2,240,430 11,951 0.1188 1,383,749 632,192
6 2,476,161 24,523 0.0986 1,566,795 732,412
7 2,609,448 37,552 0.0873 1,747,879 827,413
8 2,868,784 51,390 0.0916 1,784,352 831,263
9 3,079,920 13,206 0.0918 1,842,611 846,200
10 3,204,602 2,167 0.0873 1,951,130 981,225
11 3,352,211 45,142 0.0834 2,100,281 1,044,739
12 3,272,262 62,557 0.0826 2,176,053 1,092,737
13 3,428,774 16,916 0.0795 2,162,795 1,154,332
14 3,372,243 34,096 0.0775 2,169,261 1,284,553
15 3,449,246 51,071 0.1173 2,117,393 1,443,893
16 3,994,957 68,565 0.11 2,234,996 1,461,972
17 3,915,239 19,024 0.111 2,156,453 1,600,976
18 4,061,048 39,506 0.1091 2,149,097 1,692,430
19 4,337,818 54,159 0.1272 2,217,986 1,794,732
20 4,756,303 73,145 0.1185 2,235,547 2,100,583
1 370,192 3,162 2.714 91,371 199,901
2 399,094 6,712 0.5116 151,500 238,918
3 251,042 10,785 0.5434 250,112 265,185
4 419,772 14,956 0.4454 382,311 301,807
5 506,215 4,241 0.4489 380,162 330,300
6 722,565 8,657 0.369 430,932 493,085
7 898,382 13,485 0.277 681,554 664,433
8 1,223,290 19,907 0.2258 770,966 743,482
9 1,557,923 5,879 0.2239 1,192,275 691,371
10 1,764,391 16,058 0.2036 1,252,388 928,481
11 2,296,565 25,612 0.1685 1,440,206 1,142,545
12 2,870,310 35,375 0.1326 1,242,474 13,351
93
13 2,674,295 12,142 0.2367 1,102,953 1,922,186
14 2,967,373 25,540 0.222 929,480 3,253,693
15 3,834,621 38,938 0.2011 761,072 3,531,105
16 5,076,082 54,736 0.1736 637,977 4,155,868
17 5,171,092 17,340 0.1743 534,487 4,195,608
18 5,554,336 36,225 0.1691 547,608 4,872,128
19 5,775,013 56,691 0.1645 407,345 5,142,288
20 5,928,345 76,656 0.1649 539,800 5,176,920
1 18,579,188 118,880 0.1032 7,206,894 7,759,072
2 20,732,978 234,504 0.0967 8,263,574 8,455,224
3 22,493,490 290,103 0.0929 8,910,935 9,012,897
4 29,235,460 410,355 0.0755 9,580,470 9,914,869
5 27,511,865 128,001 0.0848 9,778,433 10,807,728
6 28,229,124 266,005 0.1055 11,228,176 11,813,302
7 30,793,835 413,224 0.0994 12,713,237 12,786,014
8 39,422,307 546,875 0.0821 15,168,876 15,045,617
9 40,056,618 181,275 0.087 16,325,528 16,387,398
10 41,002,489 386,517 0.0903 16,957,169 18,669,975
11 43,531,102 592,711 0.0875 17,264,758 19,864,670
12 45,022,178 754,059 0.0959 17,882,672 21,215,889
13 44,580,901 215,893 0.1162 18,330,799 21,555,962
14 48,823,261 430,506 0.1096 19,061,073 23,134,698
15 50,268,112 652,780 0.1014 19,137,605 23,826,356
16 51,205,537 860,392 0.1027 18,375,759 22,059,084
17 43,684,973 241343 0.1052 19,839,979 21,794,642
18 41,770,048 476,489 0.1084 19,364,568 21,758,764
19 42,380,242 664,086 0.1079 18,946,905 21,703,472
20 45,077,653 887,595 0.1048 18,516,513 21,955,269
1 5,041,153 29,046 0.6558 6,587,759 734,549
2 5,319,279 81,229 0.7184 6,859,334 1,014,510
3 5,965,281 132,654 0.7323 7,117,451 1,085,218
4 6,756,260 183,764 0.6243 7,463,121 1,009,346
5 6,921,122 60,586 0.6399 8,085,783 1,064,773
6 7,247,944 132,449 0.7405 8,828,188 999,206
7 7,721,027 190,724 0.7561 9,954,240 1,123,041
8 8,602,035 317,073 0.7913 11,232,502 1,257,474
9 10,683,235 95,371 0.5434 12,589,336 1,424,136
10 10,386,112 220,666 0.5219 14,654,547 1,582,643
11 10,960,565 340,320 0.5622 16,461,926 1,739,500
12 11,422,217 461,512 0.5592 18,004,294 1,832,532
13 12,613,835 120,486 0.5793 19,994,229 19,676,568
14 13,509,005 258,527 0.575 22,154,100 2,172,187
15 14,932,565 397,504 0.5495 23,810,946 2,265,910
16 16,246,385 619,158 0.5482 25,425,434 2,471,835
17 17,422,874 201,839 0.5452 12,134,302 2,603,676
18 17,321,427 337,158 0.5611 13,455,471 2,950,927
94
19 18,930,220 519,228 0.5163 13,609,071 3,071,174
20 19,322,756 646,364 0.5394 14,068,667 3,448,754
1 167816 1,523 0.3948 45,257 1324
2 238233 3,152 0.3297 43,868 5801
3 264673 5,220 0.301 82,607 14764
4 465036 9,402 0.2125 195,529 18428
5 504241 4,953 0.2096 342,723 17163
6 476865 9,783 0.2009 384,712 29751
7 444466 15,783 0.2005 373,965 47508
8 646323 24,086 0.1648 396,821 79562
9 632049 6,004 0.1848 423,553 95779
10 583722 12,992 0.1733 439,739 130985
11 802605 20,258 0.1512 503,844 144448
12 1015792 30,703 0.1238 581,806 277662
13 1144506 7,468 0.1205 608,873 387129
14 930307 15,537 0.1228 584,869 438684
15 974569 22,880 0.1445 536,157 514118
16 1132086 31,565 0.0947 480,329 596185
17 1128908 7,002 0.1306 386,096 712541
18 10195 13,339 0.1311 379,220 609686
19 992158 19,503 0.1388 360,400 632660
20 1128908 26,233 0.1064 330,650 712541
1 1,149,232 18,075 0.2845 744,851 461,249
2 1,394,144 32,703 0.2631 725,531 464,437
3 1,702,659 44,022 0.2268 782,818 493,033
4 2,218,533 64,417 0.1872 806,632 504,655
5 1,980,995 21,313 0.1994 869,959 469,491
6 2,253,249 42,843 0.1837 944,613 651,143
7 2,365,563 60,033 0.202 1,118,608 912,290
8 3,362,073 78,073 0.152 1,371,920 1,095,839
9 3,580,309 23,585 0.1414 1,607,216 1,077,863
10 3,500,331 52,352 0.1411 1,877,017 1,254,927
11 3,572,770 76,727 0.1414 2,140,920 1,381,162
12 3,702,683 108,721 0.1397 2,144,893 1,278,849
13 4,178,133 25,162 0.1329 2,218,214 1,259,359
14 4,032,598 51,830 0.1296 2,417,967 1,254,303
15 4,055,172 80,663 0.1276 2,658,775 1,334,041
16 4,622,231 117,710 0.1119 2,958,627 1,292,787
17 5,243,446 32,442 0.116 5,695,108 1,116,509
18 5,154,079 63,899 - 3,730,990 1,208,474
19 4,722,782 101,270 0.167 3,743,697 1,144,649
20 4,702,474 126,427 0.1628 3,813,531 1,112,650
1 431,262 4,367 0.5687 471,822 159,592
2 503,132 10,015 0.5763 531,868 109,006
3 396,108 14,423 0.5863 721,043 17,145
4 349,848 18,786 0.5284 1,011,758 -
95
5 497,246 5,794 0.4751 1,194,217 -
6 445,451 12,089 0.4733 1,273,008 -
7 400,024 17,811 0.4748 1,380,303 -
8 710,726 23,895 0.4566 1,405,016 -
9 824,210 6,562 0.4727 1,261,104 -
10 856,891 12,702 0.4631 1,272,580 -
11 526,245 19,407 0.4668 1,352,812 -
12 976,618 26,430 0.446 1,492,832 -
13 735,405 6,655 0.4918 1,341,370 -
14 741,765 15,805 0.4866 1,317,479 -
15 728,302 23,232 0.4892 1,285,001 27,998
16 1,043,046 29,316 0.4213 1,389,338 256,104
17 1,033,015 6,956 0.4897 1293110 241,100
18 800,438 16,132 0.5375 1,345,188 275,177
19 721,757 24,501 0.5285 1,360,969 278,117
20 938,982 28,953 0.3841 1,269,073 283,254
96
Lampiran 5
Hasil Uji Estimasi Regresi Data Panel
1. Analisa Model Regresi Uji Hausman (Diolah Dengan Eviews 9.0)
a) Hasil Uji Normalitas
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
-7999990 -3999990 10.0000 4000010 8000010 1.2e+07
Series: Standardized Residuals
Sample 2011Q1 2015Q4
Observations 209
Mean 3.61e-10
Median -102888.6
Maximum 14583981
Minimum -10739329
Std. Dev. 2683972.
Skewness 1.213901
Kurtosis 10.67956
Jarque-Bera 564.9086
Probability 0.000000
b) Uji Multikolinearitas DPK MODAL PL
DPK 1.000000 0.621461 0.856647
MODAL 0.621461 1.000000 0.604019
PL 0.856647 0.604019 1.000000
2. Uji Statistik
Dependent Variable: PEMBIAYAAN Method: Panel Least Squares Date: 09/21/16 Time: 05:29 Sample: 2011Q1 2015Q4 Periods included: 20 Cross-sections included: 11 Total panel (unbalanced) observations: 209
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 128265.0 246750.8 0.519816 0.6038
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 17.851389 3 0.0005
97
DPK 0.382244 0.022310 17.13367 0.0000 MODAL 0.106424 0.089022 1.195484 0.2333
BEBANPER -6.803940 1.300926 -5.230072 0.0000 R-squared 0.777155 Mean dependent var 3710456.
Adjusted R-squared 0.773894 S.D. dependent var 5685605. S.E. of regression 2703540. Akaike info criterion 32.47698 Sum squared resid 1.50E+15 Schwarz criterion 32.54094 Log likelihood -3389.844 Hannan-Quinn criter. 32.50284 F-statistic 238.3075 Durbin-Watson stat 0.598926 Prob(F-statistic) 0.000000
Y
a) UJI F
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 32.011342 (10,195) 0.0000
Cross-section Chi-square 203.019998 10 0.0000
98
Lampiran 6
Hasil Malmquist
1. Hasil malmqusit TFP pada efft
bca bms bris bsm buko pnin bmii bnis bvs bjbs maybank
Mar-11 3.316 1.631 5.892 4.115 0.967 6.669 7.273 0.139 8.565 1 6.323
Jun-11 0.337 5.047 0.301 0.358 0.922 1 1.927 0.229 1.363 1 0.066
Sep-11 0.744 0.774 0.754 0.81 0.835 0.854 0.824 1.119 1.129 1.138 1.039
Dec-11 1.339 1.328 1.31 1.329 1.335 1.33 1.262 1 1.018 1 1.001
Mar-12 0.999 1.018 1.013 1.001 0.998 1.002 1.006 0.999 0.981 0.988 0.989
Jun-12 1.004 0.994 1 0.995 0.992 0.989 0.993 0.99 1.003 0.993 1
Sep-12 0.992 0.998 0.992 1.004 0.993 1 0.996 1.011 1.014 1.019 1.005
Dec-12 0.989 1.008 0.997 0.992 1.014 1.011 1.011 0.991 1.002 1 1.006
Mar-13 1.019 1 0.989 1.01 0.985 1 0.998 1.009 0.994 1 0.999
Jun-13 0.958 0.651 1.012 1 1.013 0.993 1.002 1 1.006 1 0.982
Sep-13 1.037 1.527 1.008 1 1 0.999 0.996 1 1 1 1.019
Dec-13 1.007 1.004 1.003 0.993 1.005 1.008 1.004 0.998 0.956 0.928 0.925
Mar-14 0.856 0.88 0.851 0.861 0.856 0.861 0.866 0.864 0.904 1.077 0.935
Jun-14 1.156 1.125 1.175 1.169 1.165 1.162 0.937 1.031 1.073 0.91 1.095
Sep-14 0.842 0.878 0.884 0.927 0.937 0.916 1.171 1.124 1.078 1.099 1.055
Dec-14 1.2 1.152 1.107 1.079 0.955 0.968 0.934 0.884 0.889 0.904 0.913
Mar-15 0.988 0.999 1.021 1 1.112 1.128 1.123 1.127 1.116 1.092 1.066
Jun-15 0.965 8.844 4.338 2.322 0.062 1.617 7.651 0.172 2.417 0.061 6.323
Sep-15 4.41 1 1.488 0.933 10.414 4.125 6.017 1.627 2.481 4.834 1
Dec-15 1.271474 1.676737 1.428158 1.205158 1.450526 1.506947 1.999526 0.911263 1.578368 1.160158 1.512684
99
2. Hasil malmqusit TFP pada Efisiensi Teknik (TECH)
bca bms bris bsm buko pnin bmii bnis bvs bjbs maybank
Mar-11 0.439 0.574 0.141 0.17 1.007 0.219 0.139 0.147 1.664 0.619 1.863
Jun-11 1.844 0.729 2.492 2.492 1.085 2.626 1.838 2.708 0.999 2.891 1.267
Sep-11 1.187 1.172 1.21 1.234 1.191 1.172 1.232 1.269 1.213 1.183 1.235
Dec-11 1.02 1.025 1.024 1.023 1.024 1.021 1.022 1.011 1.021 1.024 1.024
Mar-12 1.015 1.016 1.013 1.012 1.012 1.013 1.013 1.01 1.011 1.011 1.01
Jun-12 0.985 0.981 0.983 0.985 0.986 0.977 0.979 0.981 0.984 0.981 0.982
Sep-12 1.004 1.004 1.007 1.052 1.017 1.014 1.013 1.053 1.021 1.016 1.018
Dec-12 1.029 1.135 1.02 1.023 1.029 1.021 1.02 1.024 1.025 1.02 1.019
Mar-13 0.983 0.936 1.013 1.025 1.009 1.004 1.02 1.019 1.002 0.999 1.009
Jun-13 1.032 1.033 1.029 1.022 1.027 1.031 1.042 1.038 1.039 1.023 1.039
Sep-13 0.973 0.98 0.937 0.961 0.966 0.972 0.935 0.963 0.974 0.977 0.985
Dec-13 1 0.998 0.996 0.995 1.004 1.001 0.998 0.998 0.995 0.999 1.002
Mar-14 1.019 1.006 1.014 1.015 1.016 1.013 1.014 1.016 1.055 1.068 1.067
Jun-14 0.873 0.86 0.867 0.872 0.875 0.86 0.858 0.857 0.858 0.857 0.856
Sep-14 1.1 1.096 1.117 1.121 1.106 1.116 1.193 1.185 1.155 1.156 1.2
Dec-14 1.065 1.277 1.048 1.041 1.086 1.067 1.054 1.053 1.058 1.053 1.04
Mar-15 0.922 0.778 0.936 0.935 0.911 0.918 0.923 0.929 0.924 0.929 0.926
Jun-15 0.194 0.068 0.206 0.433 0.064 0.191 0.197 0.096 1.283 0.064 0.485
Sep-15 0.191 0.329 0.317 0.332 0.215 0.191 0.136 0.219 0.542 0.217 0.593
Dec-15 0.940789 0.894579 0.966842 0.986474 0.927895 0.969842 0.927684 0.977684 1.043316 1.004579 1.032632
101
3. Hasil malmqusit TFP pada skala ekonomi (SECH)
SECH
Mar-11 bca bms bris bsm buko pnin bmii bnis bvs bjbs maybank
Jun-11 1.007 1.398 21.583 32.516 1 1.808 7.273 0.139 1.109 1 1.37
Sep-11 0.583 1.37 1.841 1.154 1 1 1.927 0.229 0.686 1 0.989
Dec-11 0.798 0.781 0.778 0.753 0.757 0.767 0.827 1.008 1.017 1.04 1.001
Mar-12 1.248 1.262 1.27 1.329 1.335 1.333 1.264 1 1 1 1.001
Jun-12 1.366 1.361 1.341 1.36 1.367 1.358 1.29 1.011 1.039 1.024 1.025
Sep-12 1.004 0.997 1 0.995 0.991 0.989 0.993 0.992 0.999 0.998 1.003
Dec-12 0.992 0.995 0.992 1.004 1.003 1 1.004 1.01 1.013 1.014 1.008
Mar-13 0.989 1.008 0.997 0.993 1.006 1.011 1.002 1 1 1 1
Jun-13 1.019 1 1.011 1.008 1 1 1 1 0.999 1 0.999
Sep-13 0.958 0.651 0.99 1 0.998 0.996 1 1 1.001 1 0.982
Dec-13 1.037 1.528 1.008 1 0.997 0.999 0.999 1 1 1 1.019
Mar-14 1.007 1.003 1.003 0.998 1.004 1.004 1 1 0.956 0.928 0.932
Jun-14 0.856 0.88 0.872 0.89 0.913 0.91 0.922 0.964 1.019 1.077 1.068
Sep-14 1.163 1.134 1.147 1.127 1.095 1.099 0.88 0.923 0.951 0.91 0.952
Dec-14 0.837 0.872 0.936 0.927 0.936 0.973 1.229 1.124 1.078 1.099 1.055
Mar-15 1.2 1.152 1.056 1.079 0.994 0.953 0.928 0.922 0.926 0.925 0.913
Jun-15 0.988 0.999 1.011 1 1.075 1.079 1.079 1.084 1.076 1.079 1.076
Sep-15 0.176 2.057 43.388 23.224 0.707 0.438 16.076 0.172 0.457 0.061 1.37
Dec-15 4.41 1 1.582 1.639 0.893 4.125 2.864 5.746 2.481 10.026 1
102
4. Hasil malmqusit TFP pada produktivitas (TFPCH)
Mar-11 bca bms bris bsm buko pnin bmii bnis bvs bjbs maybank
Jun-11 1.455 0.936 0.833 0.698 0.973 1.458 1.013 0.02 14.252 0.619 11.782
Sep-11 0.622 3.681 0.75 0.892 1 2.626 3.542 0.619 1.362 2.891 0.084
Dec-11 0.883 0.907 0.912 0.999 0.995 1.001 1.015 1.42 1.37 1.347 1.283
Mar-12 1.366 1.361 1.341 1.36 1.367 1.358 1.29 1.011 1.039 1.024 1.025
Jun-12 1.014 1.035 1.026 1.014 1.01 1.016 1.018 1.009 0.992 0.998 0.998
Sep-12 0.99 0.975 0.983 0.98 0.978 0.966 0.972 0.972 0.987 0.974 0.982
Dec-12 0.997 1.002 0.999 1.056 1.009 1.014 1.009 1.065 1.035 1.035 1.023
Mar-13 1.017 1.144 1.017 1.015 1.043 1.033 1.031 1.015 1.027 1.02 1.025
Jun-13 1.002 0.936 1.002 1.035 0.994 1.004 1.018 1.029 0.996 0.999 1.008
Sep-13 0.989 0.672 1.041 1.022 1.041 1.024 1.045 1.038 1.046 1.023 1.02
Dec-13 1.008 1.497 0.945 0.961 0.966 0.972 0.931 0.963 0.974 0.977 1.004
Mar-14 1.007 1.002 0.999 0.989 1.01 1.009 1.002 0.996 0.951 0.928 0.927
Jun-14 0.872 0.885 0.863 0.874 0.87 0.872 0.878 0.878 0.954 1.151 0.998
Sep-14 1.009 0.968 1.018 1.019 1.02 1 0.804 0.884 0.921 0.779 0.937
Dec-14 0.926 0.963 0.987 1.038 1.037 1.022 1.397 1.332 1.245 1.271 1.266
Mar-15 1.279 1.471 1.161 1.123 1.037 1.032 0.984 0.931 0.941 0.952 0.95
Jun-15 0.91 0.777 0.955 0.935 1.014 1.035 1.036 1.047 1.031 1.015 0.987
Sep-15 0.187 0.602 8.955 10.045 0.004 0.308 1.506 0.016 3.102 0.004 3.065
Dec-15 0.844 0.329 0.472 0.31 2.244 0.788 0.818 0.357 1.345 1.047 0.593
103
5. Hasil malmqusit TFP pada Efisiensi Murni (PECH)
Mar-11 bca bms bris bsm buko pnin bmii bnis bvs bjbs maybank
Jun-11 3.294 1.167 0.273 0.127 0.967 3.688 1 1 7.721 1 4.616
Sep-11 0.578 3.683 0.163 0.31 0.922 1 1 1 1.987 1 0.067
Dec-11 0.932 0.991 0.969 1.076 1.103 1.113 0.996 1.11 1.11 1.094 1.039
Mar-12 1.073 1.052 1.031 1 1 0.998 0.998 1 1.018 1 1
Jun-12 1 1.002 1.001 1 0.998 1.002 1.005 1 0.993 1 1
Sep-12 1 0.997 1 1 1.001 1 1 0.999 1.004 0.995 0.998
Dec-12 1 1.003 1 1 0.99 1 0.992 1.001 1.002 1.005 0.997
Mar-13 1 1 1 0.998 1.007 1 1.008 0.991 1.002 1 1.005
Jun-13 1 1 0.978 1.002 0.985 1 0.998 1.009 0.995 1 1
Sep-13 1 1 1.023 1 1.015 0.997 1.002 1 1.005 1 1
Dec-13 1 1 1 1 1.003 1 0.996 1 1 1 1
Mar-14 1 1 1 0.995 1.001 1.003 1.003 0.998 1 1 0.993
Jun-14 1 1 0.977 0.968 0.938 0.946 0.939 0.897 0.886 1 0.875
Sep-14 0.994 0.992 1.024 1.038 1.064 1.057 1.065 1.117 1.128 1 1.151
Dec-14 1.006 1.008 0.944 1 1.002 0.942 0.953 1 1 1 1
Mar-15 1 1 1.048 1 0.961 1.016 1.006 0.959 0.96 0.978 1
Jun-15 1 1 1.01 1 1.035 1.045 1.04 1.04 1.037 1.012 0.992
Sep-15 5.478 4.299 1 1 0.088 3.688 0.476 1 29.25 1 4.616
Dec-15 1 1 0.941 0.569 11.667 1 2.101 0.283 1 0.482 1
104
Lampiran 7
Hasil regresi linear (eviews 9.0)
1. Bank Central Asia ( BCAS) Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:39
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -89583.60 43147.72 -2.076207 0.0544
BIAYALABOUR -1.690290 1.629909 -1.037045 0.3151
MODAL -0.149148 0.158087 -0.943451 0.3595
DPK 0.554913 0.050273 11.03809 0.0000 R-squared 0.963387 Mean dependent var 658135.2
Adjusted R-squared 0.956522 S.D. dependent var 383516.5
S.E. of regression 79968.42 Akaike info criterion 25.59351
Sum squared resid 1.02E+11 Schwarz criterion 25.79265
Log likelihood -251.9351 Hannan-Quinn criter. 25.63238
F-statistic 140.3344 Durbin-Watson stat 2.078855
Prob(F-statistic) 0.000000
2. Bank Mega Syariah (BMS)
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:41
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 184462.3 25330.04 7.282355 0.0000
BIAYALABOUR -0.014618 0.054448 -0.268470 0.7918
MODAL -0.109386 0.034540 -3.166900 0.0060
DPK -0.009530 0.004188 -2.275738 0.0370 R-squared 0.639289 Mean dependent var 54611.30
Adjusted R-squared 0.571656 S.D. dependent var 33638.87
S.E. of regression 22015.96 Akaike info criterion 23.01378
Sum squared resid 7.76E+09 Schwarz criterion 23.21293
Log likelihood -226.1378 Hannan-Quinn criter. 23.05266
F-statistic 9.452294 Durbin-Watson stat 0.607956
Prob(F-statistic) 0.000788
3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:44
105
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1663933. 201834.6 -8.244044 0.0000
BIAYALABOUR 0.597669 0.552553 1.081651 0.2954
MODAL 1.761819 0.312038 5.646166 0.0000
DPK 0.179743 0.029617 6.069018 0.0000 R-squared 0.979066 Mean dependent var 3487035.
Adjusted R-squared 0.975141 S.D. dependent var 1558830.
S.E. of regression 245775.6 Akaike info criterion 27.83908
Sum squared resid 9.66E+11 Schwarz criterion 28.03823
Log likelihood -274.3908 Hannan-Quinn criter. 27.87796
F-statistic 249.4390 Durbin-Watson stat 2.466186
Prob(F-statistic) 0.000000
4. Bank Syariah Mandiri (BSM) Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:48
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6878939. 1749925. 3.930991 0.0012
BIAYALABOUR 0.945535 0.769601 1.228604 0.2370
MODAL -0.052856 0.934534 -0.056559 0.9556
DPK 0.065143 0.125411 0.519438 0.6106 R-squared 0.505543 Mean dependent var 10591457
Adjusted R-squared 0.412833 S.D. dependent var 1187259.
S.E. of regression 909759.3 Akaike info criterion 30.45660
Sum squared resid 1.32E+13 Schwarz criterion 30.65575
Log likelihood -300.5660 Hannan-Quinn criter. 30.49548
F-statistic 5.452919 Durbin-Watson stat 0.996209
Prob(F-statistic) 0.008922
5. Bank Bukopin Syariah
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:49
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -538019.3 67552.69 -7.964439 0.0000
BIAYALABOUR -0.103648 1.066960 -0.097143 0.9238
MODAL 1.324625 0.264280 5.012205 0.0001
106
DPK 0.348542 0.043396 8.031642 0.0000 R-squared 0.977526 Mean dependent var 1073353.
Adjusted R-squared 0.973313 S.D. dependent var 485308.7
S.E. of regression 79281.26 Akaike info criterion 25.57625
Sum squared resid 1.01E+11 Schwarz criterion 25.77539
Log likelihood -251.7625 Hannan-Quinn criter. 25.61512
F-statistic 231.9829 Durbin-Watson stat 1.806777
Prob(F-statistic) 0.000000
6. Bank Panin Syariah
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:51
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1261863. 389591.7 -3.238937 0.0051
BIAYALABOUR 4.394625 11.74025 0.374321 0.7131
MODAL 2.748426 0.968354 2.838245 0.0119
DPK 0.439904 0.200448 2.194600 0.0433 R-squared 0.931427 Mean dependent var 1913133.
Adjusted R-squared 0.918570 S.D. dependent var 1914690.
S.E. of regression 546374.5 Akaike info criterion 29.43685
Sum squared resid 4.78E+12 Schwarz criterion 29.63600
Log likelihood -290.3685 Hannan-Quinn criter. 29.47573
F-statistic 72.44315 Durbin-Watson stat 0.992742
Prob(F-statistic) 0.000000
7. Bank Muamalat Indonesia (BMII) Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:52
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1713649. 902315.5 -1.899169 0.0757
BIAYALABOUR -0.165741 1.198186 -0.138326 0.8917
MODAL 1.875222 0.336862 5.566745 0.0000
DPK 0.273890 0.057283 4.781375 0.0002 R-squared 0.977303 Mean dependent var 16976045
Adjusted R-squared 0.973047 S.D. dependent var 5671969.
S.E. of regression 931189.1 Akaike info criterion 30.50317
Sum squared resid 1.39E+13 Schwarz criterion 30.70232
107
Log likelihood -301.0317 Hannan-Quinn criter. 30.54204
F-statistic 229.6431 Durbin-Watson stat 1.822851
Prob(F-statistic) 0.000000
8. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:53
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2977837. 4269757. -0.697426 0.4955
BIAYALABOUR -12.77695 7.803771 -1.637279 0.1211
MODAL 1.020974 1.509811 0.676226 0.5086
DPK 0.060506 0.796529 0.075962 0.9404 R-squared 0.202614 Mean dependent var 2676398.
Adjusted R-squared 0.053105 S.D. dependent var 4080363.
S.E. of regression 3970542. Akaike info criterion 33.40356
Sum squared resid 2.52E+14 Schwarz criterion 33.60271
Log likelihood -330.0356 Hannan-Quinn criter. 33.44244
F-statistic 1.355191 Durbin-Watson stat 1.988771
Prob(F-statistic) 0.292028
9. Bank Victory Syariah (BVS)
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:55
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -800819.7 328008.8 -2.441458 0.0266
BIAYALABOUR 3.351487 5.967427 0.561630 0.5822
MODAL 5.216560 2.246187 2.322407 0.0337
DPK 0.304143 0.157472 1.931412 0.0713 R-squared 0.568043 Mean dependent var 273335.9
Adjusted R-squared 0.487051 S.D. dependent var 270464.8
S.E. of regression 193708.1 Akaike info criterion 27.36295
Sum squared resid 6.00E+11 Schwarz criterion 27.56210
Log likelihood -269.6295 Hannan-Quinn criter. 27.40182
F-statistic 7.013572 Durbin-Watson stat 0.562059
Prob(F-statistic) 0.003174
108
10. Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:56
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 477829.5 195470.0 2.444516 0.0265
BIAYALABOUR 2.409944 1.571820 1.533219 0.1448
MODAL -0.810775 0.457521 -1.772106 0.0954
DPK 0.268077 0.048267 5.554009 0.0000 R-squared 0.776879 Mean dependent var 988385.5
Adjusted R-squared 0.735043 S.D. dependent var 341110.4
S.E. of regression 175583.0 Akaike info criterion 27.16647
Sum squared resid 4.93E+11 Schwarz criterion 27.36561
Log likelihood -267.6647 Hannan-Quinn criter. 27.20534
F-statistic 18.56994 Durbin-Watson stat 0.733230
Prob(F-statistic) 0.000018
11. Maybank Syariah
Dependent Variable: PEMBIAYAAN
Method: Least Squares
Date: 09/29/16 Time: 17:57
Sample: 2011Q1 2015Q4
Included observations: 20 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 519186.9 257558.1 2.015805 0.0609
BIAYALABOUR -0.196884 3.006836 -0.065479 0.9486
MODAL -0.687377 0.277072 -2.480865 0.0246
DPK 0.313201 0.110751 2.827980 0.0121 R-squared 0.437651 Mean dependent var 82374.65
Adjusted R-squared 0.332210 S.D. dependent var 116921.2
S.E. of regression 95546.14 Akaike info criterion 25.94946
Sum squared resid 1.46E+11 Schwarz criterion 26.14861
Log likelihood -255.4946 Hannan-Quinn criter. 25.98834
F-statistic 4.150691 Durbin-Watson stat 0.791269
Prob(F-statistic) 0.023578