PENGUKURAN RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UMKM...
Transcript of PENGUKURAN RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UMKM...
PENGUKURAN RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UMKM PADA BANK
UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE VALUE AT RISK
Skripsi
Diajkukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Elis Sri Ramdani
NIM : 1111046100014
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIH HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1439 H/2018
i
PENGUKURAN RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UMKM PADA BANK
UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE VALUE AT RISK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Elis Sri Ramdani
NIM : 1111046100014
Pembimbing:
Dwi Nur’aini Ihsan SE, MM
NIP. 197710212014112001
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIH HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1439 H/2018
LEMBAR PENGESAIIAN PANITIA UJIAN
Hari ini Kamis,03 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Elis Sri Rarndani
2. NIM :1111046100014
3. Jwusan : Perbankan Symialr
4. Judul Skripsi ; Pengukuran Risiko Pembiayaan ProduLlifUMKM Pada
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
denger Menggmakan Metode Value at Risk
Setelah mencermati dan memperhaikan penampilan serta kernampuan yang
bersangkutan selanra proses Ujian Slcipsi, maka diputudcan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini dit€rima sebagai salah satu syarat untuk
mernperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakulras Ekonomi dan Bisnis
Univssitas Islam Negeri Syarif Hidayztullah Jakarta.
Jakarta, 03 Juli 2018
PAITIITIA UJIAN:
l. Ketua ; AM. Hasar AIi" M.A.NrP. 19751201 200s0r I 00s
: Dr. Abdurrauf. M.ANrP. 1973121s 200501 1002
2. Sekretaris
3. Pembimbing
4. Penguji I
5. Porguji II
: Dwi Nur'aini Ihsan SE. MMNIP. 1977102t 201411 Z OOI
: RR. Tini Anqs'aeni. S.T- M.SiNIP: -
: Yuke Rahmawati- M.ANIP. 19750903 24W01 2 423
iv
ABSTRAK
ELIS SRI RAMDANI, NIM 1111046100014, Pengukuran Risiko Pembiayaan
Produktif Umkm Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan
Menggunakan Metode Value At Risk. Strata Satu (S1), Konsentrasi Muamalat, Program
Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2018.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) dengan tujuan untuk menganalisis, mengevaluasi dan mengetahui
perkembangan pembiayaan produktif UMKM, mengukur potensi kerugian dari
penyaluran dua jenis pembiayaan produktif UMKM berdasarkan jenis penggunaannya
(pembiayaan modal kerja UMKM, Pembiayaan Investasi UMKM) pada BUS dan UUS
di Indonesia.
Metode Penelitian yang digunakan untuk menganalisis perkembangan
pembiayaan produktif UMKM ialah analisis deskriptif dengan menggunakan data
skunder yang diperoleh dari data Statistik Perbankan Syariah tahun 2015-2017.
Sedangkan untuk menganalisis potensi kerugian metode yang digunakan adalah Value
at Risk dengan pendekatan Variance-Covariance.
Hasil analisis deskriptif pembiayaan produktif UMKM pada BUS dan UUS
mengalami perkembangan cukup baik, karena selain dapat menyalurkan pembiayaan
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 11,4% untuk modal kerja dan 19,9% untuk
investasi selama periode 2015-2017, nilai NPF pada kedua jenis pembiayaan produktif
menurun setiap tahun. Adapun dari hasil penelitian Value at Risk (VaR) pembiayaan
produktif yang digunakan untuk modal kerja memiliki prospektif yang lebih baik
dibandingkan dengan pembiayaan produktif yang digunakan untuk investasi.
Kata Kunci : Risiko, Return, Value at Risk, Pembiayaan Modal Kerja UMKM, Pembiayaan
Investasi UMKM. BUS, UUS.
v
ABSTRACT
ELIS SRI RAMDANI, NIM 1111046100014, Performance Measurement of
UMKM Productive Financing at Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit
Using Value At Risk Method. Bachelor Degree (S1), Muamalat Concentration, Syariah
Banking Studies Program, Faculty of Economics and Business, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2018.
This research is attempt on Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit
Bank with the objective to analyze, evaluate and know the development of productive
UMKM financing, to measure the potential loss from the distribution of two types of
SME productive financing based on the type of use (working capital financing,
Invesment Financing) on Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit Bank in
Indonesia.
Research Methods used to analyze the development of productive UMKM
financing is descriptive analysis using secondary data obtained from Sharia Banking
Statistics data from 2015-2017. Meanwhile, to analyze the potential loss of the method
used is Value at Risk with Variance-Covariance approach.
The result of descriptive analysis of productive financing of UMKM in BUS
and UUS has developed quite well, because besides can distribute financing with
average growth of 11,4% for working capital and 19,9% for investment during 2015-
2017 period, NPF value in second this type of productive financing decreases every
year. The results of Value at Risk (VaR) research of productive financing used for
working capital has a better prospective compared with productive financing used for
investment.
Keywords : Risk, Return Value at Risk, Working Capital Finance of UMKM ,
Investment Finance of UMKM, BUS, UUS.
vi
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji Syukur senantiasa penulis curahkan kepada tuhan semesta alam, Allah
SWT. Berkat kehendak dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi terakhir yang juga menjadi Suri Tauladan bagi
ummatnya, Nabi Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan skripsi ini. Terutama kepada
1. Kedua orang tua, Bapak Ade Suherman dan Mamah Asmani yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do‟a yang tidak henti-
hentinya untuk penulis.
2. Segenap keluarga dan sahabat yang telah membantu penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ketua Program Studi Muamalat, Hasan Ali dan Sekretaris Program Studi, Bapak
Abdurrauf M.Ag.
5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM sebagai Dosen
pembimbing Akademik yang senantiasa memberikat Nasihat dan Motivasi
Penulis selama Perkuliahan.
6. Dosen Pembimbing Ibu Dwi Nuraini Ihsan SE, MM yang senantiasa
memberikan ilmu, arahan, bimbingan, dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi
vii
ini, serta terimakasih atas kesabaran beliau dalam memberikan arahan kepada
penulis.
7. Dosen Penguji skripsi Ibu RR. Tini Angraeni, S.T, M.Si dan Ibu Yuke M.A yang
sudah memberikan arahan dan masukannya untuk memperbaiki penulisan skripsi
ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang senantiasa memberikan dan mengajarkan ilmunya selama masa
perkuliahan.
9. Segenap Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Study Perbankan Syariah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh teman-teman PS-A, terutama Suci Hanifa, Prita Agustine, Fitriyani
Lathifa, Mutia Sarayati, Ahmad Dwi Mukti, Muchtar Nasir Afandi yang sudah
mau membantu dan direpotkan oleh penulis selama proses penyelesaian skripsi
ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimaksih Semoga Allah SWT Mencatat
dan membalas kebaikan yang dilakukan denganbalsann yang terbaik dan senantiasa
mengalir kemanfaatannya. Amiin ya rabbal „alamiin.
Ciputat, Juni 2018
Elis Sri Ramdani
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xi
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah .............................................................. 5
1. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5
2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................................................... 5
1. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II ...................................................................................................................................... 8
TINJAUAN TEORITIS ........................................................................................................... 8
A. Manajemen Risiko ....................................................................................................... 8
1. Pengertian Manajemen Risiko ....................................................................... 8
2. Proses Manajemen Risiko ............................................................................. 8
B. Risiko Pembiayaan ..................................................................................................... 11
1. Pengertian Risiko Pembiayaan .................................................................... 11
2. Risiko–Risiko dalam Penyaluran Pembiayaan ............................................ 12
3. Perhitungan Risiko Pembiayaan .................................................................. 13
4. Metode pengukuran risiko kredit................................................................. 16
C. Strategi Pengendalian dan Mitigasi Risiko ................................................................ 23
1. Strategi Penghindaran Pembiayaan Bermasalah ......................................... 23
2. Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah ............................................ 25
ix
3. Teknik Mitigasi Risiko Pembiayaan ........................................................... 26
D. Kajian Pustaka (Review Study Terdahulu) ................................................................. 30
E. Kerangka Konsep ....................................................................................................... 33
BAB III .................................................................................................................................. 34
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 34
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................................ 34
B. Jenis Penelitian ........................................................................................................... 34
C. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................................... 35
D. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian ..................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 35
F. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................................................... 36
1. Analisis Deskriptif Kualitatif ...................................................................... 36
2. Value at Risk (VaR) ..................................................................................... 36
BAB IV .................................................................................................................................. 39
A. Perkembangan Pembiayaan UMKM ......................................................................... 39
B. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Metode Value at Risk (VaR) ....................... 42
1. Syarat pengukuran uji VaR ......................................................................... 42
2. Pengukuran VaR (Value at Risk) ................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 55
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 58
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1.Total UMKM, Total Tenaga Kerja UMKM, ............................................... 2
Tabel 1 2. Total Usaha Besar, Total Tenaga Kerja Usaha Besar, Total PDB Harga
Berlaku Usaha Besar, PDB Harga berlaku Nasional ................................................... 2
Tabel 2.1. Convidance Level Distribusi Normal ....................................................... 21
Tabel 2.2. Contol Hasil Perhitungan Value at Risk (VaR) ........................................ 22
Tabel 4 1. Total Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi UMKM ............................ 39
Tabel 4 2. Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing ......................... 40
Tabel 4 3.Total NPF Pembiayaan Produktif UMKM Periode 2015-2017 ................. 40
Tabel 4 4. Hasil Pengukuran ADF-Test Data Return Pembiayaan Modal Kerja
UMKM dan Investasi UMKM ................................................................................... 43
Tabel 4 5 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................................ 44
Tabel 4 6. Hasil Pengukuran RMSE Pembiayaan Modal Kerja UMKM Tahun 2015-
2017 ............................................................................................................................ 44
Tabel 4.7. Hasil Pengukuran RMSE Pembiayaan ...................................................... 45
Table 4.8. Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan ........................................... 47
Tabel 4.9. Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan ........................................... 49
Tabel 4.10. Hasil Perbandingan VaR Pembiayaan Modal Kerja UMKM dan
Pembiayaan Investasi UMKM Tahun 2015-2017...................................................... 50
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 - Ticker: QQQ ................ 20
Gambar 2.2. Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 - Ticker: QQQ ................ 21
Gambar 2.3. Monte Carlo Simulation 100 Random Trials Using Historical Volatility
Of QQQ ...................................................................................................................... 23
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan permasalah kompleks yang bersifat
multidimensi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2015, jumlah
penduduk miskin hingga akhir Desember 2015 adalah sebanyak 28,75 juta jiwa.
Tingkat pengangguran di Indonesia pun meningkat. Menurut data BPS di tahun
2015 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,60 juta orang dari total
angkatan kerja sebanyak 125,40 juta orang. Jika keadaan seperti ini dibiarkan
maka akan menimbulkan dampak yang buruk bagi stabilitas perekonomian di
Indonesia.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan
adalah dengan mengembangkan ekonomi kerakyatan, yaitu dengan
mengembangkan sector Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Saat
terjadinya krisis di tahun 1998 sektor UMKM mampu menjadi solusi bagi
prekonomian di Indonesia. UMKM berperan dalam memperluas kesempatan
kerja, pendistribusian pendapatan, pengurangan kemiskinan, menjadi sumber
pendapatan bagi kelompok miskin serta pembangunan perekonomian secara
nasional.1 Kinerja UMKM dalam perekonomian diukur dari kontribusinya dalam
1 Putiana, 2012. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) KutubKhanah:Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 15 No.2 (2012). h.127
2
peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, serta pertumbuhan Produk
Domestic Bruto.2
Tabel 1.1.Total UMKM, Total Tenaga Kerja UMKM,
Total PDB UMKM, Total PDB Harga berlaku Nasional
Tahun Total UMKM
(Unit)
Total Tenaga
kerja UMKM
(Orang)
Total PDB Harga
Berlaku UMKM
(Milyar)
PDB Harga
Berlaku
(Milyar)
2010 53.828.570 99.401.775 3.651.718,8 6.864.133,1
2011 55.211.396 101.722.456 4.321.830,0 7.832.726
2012 56.539.560 107.657.509 4.869.568,1 8.615.704,5
2013 57.952.893 114.144.082 5,440.007,9 9.546.134
2014 58.401.332 128.874.938 6.119.859,2 10.569.705
2015 59.262.772 141.897.254 6.958.237.4 11.531.716,9
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM
Tabel 1.2.Total Usaha Besar, Total Tenaga Kerja Usaha Besar, Total PDB
Harga Berlaku Usaha Besar, PDB Harga berlaku Nasional
Tahun
Total Usaha
Besar (UB)
(Unit)
Total Tenaga
kerja UB
(orang)
Total PDB Harga
Berlaku UB
(Milyar)
PDB Harga
Berlaku
(Milyar)
2010 4.892 2.884.872 3.212.414,3 6.864.133,1
2011 4.952 2.891.224 3.123.514 7.832.726
2012 4.968 3.150.645 3.372.296,1 8.615.704,5
2013 5.066 3.537.162 3.574.943,3 9.546.134
2014 5.256 3.615.064 4.449.845,8 10.569.705
2015 5.465 3.886.435 4.573.478,92 11.531.716,9
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM
2 BAPPENAS.2014. Laporan Analisis Daya Saing UMKM di Indonesia
https://www.bappenas.go.id/files/5914/4255/9402/Laporan_Analisis_Daya_Saing_UMKM_di_Indonesia.pdf
3
Dari Tabel 1.1. dan Tabel 1.2 UMKM terus mengalami perkembangan
dalam segi jumlah unit, tenaga kerja dan sumbangannya terhadap PDB. yaitu
dengan rata-rata penyerapan teanaga kerja sebesar 97,19 persen. dari total
angkatan kerja yang bekerja dibandingn dengan jumlah penyerapan tenaga kerja
pada Usaha besar dengan penyerapan rata-rata 2,81 persen. Selain itu tercatat
pula data jumlah Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) di Indonesia
tahun 2015 adalah 59.262.772 unit, dengan kontribusinya secara total dalam PDB
sebesar 60,04 persen. Gambaran tersebut mengindikasikan juga bahwa UMKM
yang sehari-hari melakukan transaksi usaha dan memiliki penghasilan
merupakan potensi yang mampu dan dapat memberikan sumbangan yang sangat
berarti bagi perekonomian daerah dan negara.
Unit usaha mikro pada umumnya memiliki aksesibilitas yang rendah
terhadap lembaga keuangan formal (Not Bankable) karena dianggap tidak
memiliki potensi pendanaan, diasumsikan kemampuannya dalam
mengembalikan pinjaman rendah, serta tidak memiliki agunan.3 Keterbatasan
modal akan menyebabkan ruang gerak UMKM semakin sempit. Misalnya
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya dikarenakan tidak
mampu memenuhi pesanan dari konsumen. Bila hal tersebut tidak teratasi maka
dapat dimungkinkan usaha menciptakan lapangan pekerjaan akan kembali sulit
diupayakan.
Lembaga keuangan syariah hadir sebagai wujud perkembangan aspirasi
masyarakat yang menginginkan kegiatan perekonomian dengan berdasarkan
prinsip syariah, selain lembaga keuangan konvensional yang telah berdiri selama
ini. Lembaga keuangan syariah tersebut diantaranya adalah perbankan syariah.
Bila pada perbankan konvensional hanya terdapat satu prinsip yaitu bunga, maka
pada lembaga keuangan syariah terdapat pilihan prinsip yang dapat disesuaikan
3 Muhammad,2005, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Jakarta Graha
Ilmu. Hal. 26
4
dengan kebutuhan nasabah, yaitu prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip
sewa, dan prinsip jasa. Dengan adanya prinsip tersebut maka bank syariah dapat
menjadi alternative solution model pembiayaan yang sesuai untuk mengatasi
perasalahan permodalan yang dihadapi pelaku UMKM.
Sebagai lembaga intermediasi bank islam tidak terlepas dari berbagai
risiko. Berdasarkan POJK No. 65/POJK.03/2016, salah satu risiko yang dihadapi
bank syariah adalah risiko kredit atau pembiayaan. Risiko kredit atau risiko
pembiayaan muncul akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi
liabilitas terhadap pihak bank sesuai dengan kontrak. Setiap risiko kredit yang
ada di bank syariah harus segera mendapatkan penangan yang tepat agar tidak
mengganggu keberlangsungan usahanya.
Oleh karena itu berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah
diuraikan diatas, penulis merasa penting untuk melakukan penelitian yang
berjudul : PENGUKURAN RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UMKM
PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI
INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas penulis mengidentifikasi bahwa dalam kegiatan
penyaluran pembiayaan produktif untuk UMKM memiliki beberapa kendala
yang cukup serius seperti:
1. Para pelaku UMKM sulit mendapatkan tambahan modal dari lembaga
keuangan dikerenaka keterbatasan pengetahuan manajement keuangan.
2. Bank syariah dengan prinsip bagi hasilnya masih belum bisa menjadi solusi
dari masalah permodalan yang dihadapi pelaku UMKM
3. Bank syariah masih sulit memprediksi secara pasti risiko apa saja yang akan
dihadapi dari penyaluran pembiayaan pada sektor UMKM
5
4. Tinggi risiko pembiayaan yang ditanggung bank syariah dalam penyaluran
pembiayaan UMKM
C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi masalah pada kajian tentang perkembangan
pembiayaan produktif untuk UMKM baik yang digunakan untuk modal kerja
maupun investasi serta menghitung potensi kerugian yang akan ditanggung
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah selama periode 2015-2017.
Metode pengukuran risiko dalam penelitian ini adalah pendekatan Value at
Risk (VaR). Konsep VaR memiliki hubungan dengan teori portofolio
Markowitz, keduanya mengukur risiko secara sederhana, berupa satu ukuran
atas posisi saat ini, menggunakan variance-covariance sebagai alat ukur
risiko dan mengukur risiko sisi bawah (downrisk).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana perkembangan penyaluran pembiayaan produktif UMKM
pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia?
b. Bagaimana potensi kerugian (Expected Losses) yang akan ditanggung
Bank Umum Syariah dan Unit usaha Syariah dari penyaluran
pembiayaan Warung Mikro dengan menggunakan metode value at risk
(VaR)?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Menjelaskan perkembangan pembiayaan produktif UMKM pada Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
6
b. Mengukur potensi kerugian dari penyaluran pembiayaan Warung Mikro
yang akan ditanggng pihak BSM Ciputat dengan menggunakan metode
Value at Risk (VaR).
2. Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi yang
berguna bagi BSM Ciputat serta bagi instansi terkait sebagai bahan
evaluasi dan pertimbangan dalam menentukan strategi dan kebijakan
penyaluran pembiayaan Warung Mikro.
b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan terkait dengan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
dalam menyalurkan pembiayaan terutama pembiayaan produkif untuk
UMKM.
c. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana penerapan
dan implementasi teori-teori yang diterima pada saat kuliah serta
menambah wawasan mengenai manajemen risiko pembiayaan produktif
untuk UMKM.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka (review studi
terdahulu), kerangka teori dan kerangka konsep, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini akan disajikan teori terkait tinjauan literatur dan
teori-teori yang berkaitan dan menjadi acuan dalam
pembahasan materi penelitian.
7
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dikemukakan data penelitian dan metode
yang digunakan untuk melakukan penelitian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan analisis data yang didapat dari
hasil pengamatan dan akan melakukan pembahasan dari hasil
pengamatan yang sudah ada.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dikemukakan tentang kesimpulan dari
pembahasan dan saran-saran yang dikemukakan dari
pembahasan.
8
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen Risiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan
sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan
solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada
setiap aktivitas atau proses.4
Menurut PBI No.13/23/PBI/2011 yang dimaksud dengan manajemen
risiko adalah serangkaian metodelogi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yng timbul
dari seluruh kegiatan usaha bank.5
Menurut Djohanputro Manajemen risiko adalah suatu proses
mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk
mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat
digunakan antara lain mentransfer risiko pada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek buruk dari risiko dan menerima sebagian maupun seluruh
konsekuensi dari risiko tertentu. 6
2. Proses Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas
terkait di dalam organisasi. Tindakan berkesinambungan yang dilakukan
sejalan dengan definisi manajemen risiko yang telah dikemukakan, yaitu
4 Ferry Novyndra Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar
Kesepakatan Bassel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia (Rajawali pers,
2008), hal: 5 5 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
(http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_132311.aspx) diakses pada tanggal 01 Mei
2016 6 Djohanptro, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi (Jakarta: PPM,2004), hal:19
9
identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta
melakukan monitor dan pelaporan risiko. 7
a. Identifikasi dan Pemetaan Risiko
1) Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi risiko secara
keseluruhan.
2) Menentukan definisi kerugian.
3) Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme pengumpulan
data.
4) Membuat pemetaan kerugian kedalam kategori risiko yang dapat
diterima dan tidak dapat diterima.
b. Kuantifikasi / Menilai / Melakukan Peringkat Risiko
1) Aplikasi teknik permodelan dalam mengukur risiko.
2) Perluasan dengan memanfaatkan tolak ukur, permodelan, dan
peramalan yang berasal dari luar organisasi/eksternal. Sumber
eksternal yang dimaksud berasal dari praktik-praktik terbaik yang
telah dilakukan didalam industri (best practices).
c. Menegaskan Profil Risiko dan Rencana Manajemen
1) Identifikasi selera risiko organisasi (Risk Appetite), apakah manajemen
secara umum terdiri dari:
a) Penghindar risiko (risk averter)
b) Penerima risiko sewajarnya (risk neutral); atau
c) Pencari risiko (risk seeker)
2) Identifikasi visi stratejik (strategic vision) dari organisasi, apakah
organisasi berada dalam visi:
a) Agresif yang terobsesi untuk mengejar peningkatan volume usaha
serta keuntungan sebesar-besarnya untuk mendukung
pertumbuhan. Atau
7 Ferry Novyndra Idroes, Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar
Kesepakatan Bassel II Terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, hal: 7-10
10
b) Konservatif yang ingin menjaga kelangsungan usaha pada situasi
aman dengan volume usaha dan keuntungan yang stabil.
d. Solusi risiko / implementasi tindakan terhadap risiko
1) Hindari (avoidance): keputusan yang diambil adalah tidak melakukan
aktivitas yang dapat menimbulkan risiko.
2) Alihkan (transfer): membagi risiko dengan pihak lain. Konsekuensinya
terdapat biaya yang harus dikeluarkan atau berbagi keuntungan yang
diperoleh. Misalnya untuk pembiayaan proyek yang sangat besar,
sebuah bank melakukan skema peminjaman sindikasi. Sindikasi
adalah bentuk berbagi bisnis, risiko dan hasil yang lazim dilakukan
bank. Pengalihan risiko juga termasuk penggunaan lembaga asuransi
sebagai penanggung kerugian dengan membayar premi. Selain itu
penggunaan sumber daya diluar organisasi (outsourcing) juga
termasuk kedalam pengalihan risiko.
3) Mitigai risiko (mitigate risk): memerima risiko pada tingkat tertentu
dengan melakukan tindakan untuk mitigasi risiko pada tingkat
peningkatan kontrol, kualitas proses, serta aturan yang jelas terhadap
pelaksanaan aktivitas dan risikonya. Misalnya pengikatan pinjaman
dan agunan pada bank. Pengikatan sangat rentan untuk terjadi
masalah.
4) Menahan risiko residual (retention of residual risk): menerima risiko
yang mungkin timbul dari aktifitas yang dilakukan. Kesediaan
menerima risiko dikaitkan dengan ketersediaan penyangga jika
kerugian atas risiko terjadi. Peran inilah yang ditekankan dalam
membahas manajemen risiko perbankan. Perbankan harus mengambil
berbagai macam risiko dalam menjalankan aktivitasnya. Risiko yang
dimaksud tidak dapat dihindari, dialihkan, dan dimitigasi. Akibatnya
risiko tersebut harus ditanggung sejalan dengan pelaksanaan aktivitas.
misalnya bank menerima transaksi pembelian valuta asing dari
11
nasabah secara forward tiga bulan kedepan. Untuk mitigasi risiko,
bank melakukan forward ulang ke bank lain dan mengharuskan
nasabah untuk menyerahkan setoran jaminan. Pada situasi normal,
mitigasi risiko cukup untuk mengatasi kemungkinan risiko yang akan
terjadi. Namun jika situasi menjadi tak terkendali, yaitu nilai tukar
melonjak drastis, nasabah membatalkan kontrak dengan menjual pada
pasar spot dan membiarkan setoran jaminan diambil bank. Pada situasi
seperti ini akan terjadi kerugian karena nilai jaminan tidak dapat
menutupi kerugian tersebut. Situasi inilah yang dikatakan sebagai
risiko residual yang harus ditanggung bank.
e. Kaji Ulang Risiko dan Kontrol
1) Seluruh entitas organisasi harus yakin bahwa strategi manajemen
risiko telah diimplementasikan dan berjalan dengan baik.
2) Lakukan pengkajian ulang dengan mengevaluasi dan menindaklanjuti
hasil evaluasi terhadap implementasi kerangka manajemen risiko yang
teritegrasi kedalam strategi risiko keseluruhan.
B. Risiko Pembiayaan
1. Pengertian Risiko Pembiayaan
Berdasarkan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), risiko
kredit atau risiko pembiayaan didefinisikan sebagai potensi kegagalan
peminjam (counterpart) untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati.8
Risiko pembiayaan adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.9
Yang termasuk kedalam risiko pembiayaan adalah risiko
8 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2015), hal: 73 9 Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
12
konsentrasi, yaitu risiko yang timbul akibat terkonsentrasinya penyediaan
dana kepada satu pihak atau sekelompok pihak, industry, sektor, dan/atau area
geografis tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar dan
dapat mengancam kelangsungan usaha bank. Risiko pembiayaan dapat
bersumber dari aktivitas bank, antara lain aktivitas penyaluran, dana bank
baik on balance sheet maupun off balance sheet.10
2. Risiko–Risiko dalam Penyaluran Pembiayaan
Risiko yang perlu menjadi perhatian bank dalam penyaluran
pembiayaan antara lain:11
a. Risiko politik, didasarkan atas kebijakan atau kestabilan politik tertentu
(daerah / negara). Kebijakan politik yang tidak kondusif disuatu negara
dapat mempengaruhi aktivitas bisnis debitur.
b. Risiko sifat usaha. Masing- masing bisnis atau usaha mempunyai jenis
dan tingkat risiko yang berbeda-beda. Karena itu, bank harus dapat
memahami aktivitas bisnis debitur (seperti turn over, spesifikasi atau
kekhususan usaha, bidang investasi, dan jenis usaha) sehingga dapat
melakukan mitigasi risiko untuk menjamin fasilitas pembiayaan yang
diberikan kepada debitur dapat berjalan dengan lancar.
c. Risiko geografis, timbul karena faktor alam, lingkungan, dan lokasi
usaha. Bank harus dapat menganalisis lokasi usaha dan lainnya.
d. Risiko persaingan. Bank harus memperhatikan bagaimana tingkat
persaingan usaha debitur dalam pangsa pasar yang dimasukinya dan
konsentrasi pembiayaan dalam suatu segmen usaha terkait persaingan
bank dalam penyaluran pembiayaannya.
(http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_132311.aspx) diakses pada tanggal 01 Mei
2016
10
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, hal: 74 11
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, hal: 75
13
e. Risiko ketidakpastian usaha. Kecermatan dalam melakukan analisis dan
proyeksi terhadap kondisi bisnis debitur, apakah dalam tahap start-up,
growth, mature, atau decline.
f. Risiko inflasi. Akibat dari value of money (nilai uang) yang
diperhitungkan dalam aktivitas penyaluran pembiayaan (cost of fund/
money of borrowing).
3. Perhitungan Risiko Pembiayaan
Kuantitas dan kualitas exposure financing menentukan ukuran nilai
risiko pembiayaan itu sendiri. Kuantitas exposure financing tercemin dari
besarnya pinjaman yang diberikan kepada debitur, dimana tingkat exposure
financing akan semakin tinggi seiring dengan semakin besarnya pinjaman.
Kualitas exposure financing tercermin dari kemungkinan gagal bayar oleh
debitur dan kualitas jaminan dan agunan yang dikuasai bank sehubungan
dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan. Kualitas jaminan yang rendah
akan membuat kualitas pembiayaan menjadi rendah pula, sementara risiko
pembiayaan yang dihadapi akan semakin tinggi.
Djohanputro menggambarkan dimensi risiko pembiayaan yang dipengaruhi
nilai suatu risiko sebagai berikut: 12
12
Djohanptro, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, Hal:21
14
Gambar 2.2 : Dimensi Risiko Pembiayaan
Terhadap bank ada dua alternatif pendekatan dalam perhitungan risiko
pembiayaan:
a. Standardised Approach (SA).
Dalam pendekatan ini, bank menggunakan metode perthitungan yang
terletak pada kategorisasi aset dan besarnya bobot risiko berdasarkan
peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkatan eksternal. Dalam
pendekatan ini, bank mengalokasikan bobot risiko tertentu untuk setiap
kategori aset dan pos – pos of balance sheet sehingga menghasilkan
jumlah keseluruhan aset tertimbang menurut risiko. Ketegori aset
didasarkan pada kategori umum debitur, seperti pemerintah, intitusi
publik, bank dan multilateral development banks, perusahaan komersial,
perusahaan sekuritas, retail, perumahan dan lain-lain yang penetapan
bobot risikonya didasarkan pada peringkat yang diberikan oleh lembaga
Eksposure kredit Kuantitas Risiko
Kredit
Dimensi
Risiko
Kualitas risiko
Kredit
Probabilitas Gagal
Bayar
Kualitas Jaminan
Probabilitas
Likuiditas Jaminan
15
pemeringkat eksternal (untuk beberapa kategori asset, seperti pemerintah,
bank, perusahaan komersial dan perusahaan sekuritas) dan ditetapkan
secara khusus (untuk beberapa kategori lainnya).
b. Internal Rating-Based Approach (IRB)
Dalam pendekatan ini, bank diperkenankan menggunakan model
internal dalam menghitung kebutuhan modal yang lebih sesuai dengan
profil risiko bank. Dibandingkan dengan Standardised Approach,
pendekatan ini diyakini memilih akurasi yang lebih tinggi dengan akurasi
utama bahwa pada dasarnya bank lebih mengetahui karakter dan kondisi
debitur mereka dibandingkan dengan lembaga pemeringkat.
Dalam hal ini, bank dimungkinkan untuk menerapkan diferensiasi
yang lebih tepat untuk masing-masing kategori asset mereka. Dalam
pendekatan IRB berikut beberapa komponen parameter utamanya.
1) Probability of Default (PD), yaitu kecendrungan terjadinya default
untuk setiap kategori asset. Bank harus menyediakan komponen PD
untuk masing-masing kelompok debitur berdasarkan perhitungan
internal mereka.
2) Loss Given Default (LGD) adalah presentase kerugian yang
diperkirakan akan terjadi jika suatu debitur default.
3) Exposure of Default (EAD) adalah perkiraan nilai exposure pada saat
terjadi default.
4) Maturity (M) adalah jangka waktu efektif (dalam tahun) dari exposure
bank.
Berikut dua pendekatan dalam IRB
1) Foundation IRB, yaitu bank menghitung sendiri probability of default
yang terkait dengan masing-masing debitur dan komponen risiko
16
lainnya, seperti loss given default dan exposure of default ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2) Advanced IRB, selain menggunakan probability of default, bank
menghitung sendiri seluruh komponen risiko. Persyaratan untuk
penggunaan pendekatan ini lebih ketat dibandingkan dengan
foundation IRB.
4. Metode pengukuran risiko kredit
Model risiko kredit (credit risk model) yang paling akurat adalah
metode yang menggunakan teori keuangan (financial theory) dan
tersedianya data tentang pasar uang (financial market) yang lebih luas
dalam menarik kesimpulan atas kemungkinan gagal bayar (default
probabilities) pada hutang dan pinjaman. Oleh karena itu, berikut adalah
beberapa model yang dapat digunakan untuk mengukur risiko kredit yang
tepat dan akurat.13
a. Term Structur of Credit Risk Approach (Pendekatan Risiko Kredit
dengan Sruktur Jangka Waktu)
Merupakan suatu metode dasar dalam melakukan penelitian atas
nilai kredit (credit risk exposure) dan kemungkinan gagal bayar
(default probabilitas). Hal tersebut dilakukan dengan menganalisis
besaran dari risiko tambahan (risk premium) yang melekat dalam
struktur pendapatan actual (current structur yields) dari hutang dan
pinjaman perusahaan yang diberikan kepada debitur dengan rasio
risiko yang sama.
b. Mortality Rate Approach ( Pendekatan Tingkat Keberhasilan)
Metode ini lebih luas dari metode sebelumnya, yakni menghitung
besaran rasio gagal bayar yang dapat diperkirakan (expected default
rates) sebagai akibat dari masa waktu suku bunga (the term structure
13
Masyhud Ali, Manajemen Risiko; Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi
Tantangan Globalisasi Bisnis, PT. Raja Grafindo Persada (Jakarta, 2006), hal: 246-252
17
interest rates). Bank dapat pula menganalisis pengalaman terjadinya
gagal bayar (default risk) dimasa lalu. Hal tersebut diperoleh dari
tingkat keberhasilan (mortality rates) atas hutang dan pinjaman dengan
kualitas yang sama.
c. Risk Adjusted Rate of Capital (RAROC)
Adalah suatu model perhitungan yang didasarkan pada risiko yang
disesuaikan dengan pengambilan modal. RAROC kini digunakan oleh
hampir semua bank-bank di Amerika Serikat dan Eropa. RAROC
melakukan evaluasi besaran angka ROA atas suatu pinjaman, bank
perlu pula membandingkan antara besaran suku bunga yang diharapkan
(expected interest) dan upah (fee income) dikurangi biaya perolehan
(cost of fund) dan biaya lainnya termasuk PPAP terhadap risiko
pinjaman yang dapat diperkirakan (the loan expected risk). Jika ROA
atas suatu loan diperoleh dari perbandingan antara jumlah bunga bersih
(net interest) dan upah (fee) dibagi jumlah pinjaman, sedangkan
RAROC diperoleh dengan rumus:
RAROC =
( )
Menurut konsep RAROC ini suatu permohonan pinjaman hanya dapat
disetujui bila angka RAROC relative cukup tinggi dibandingkan
dengan tingkat return on capital (ROE) yang diharapkan bank.
d. Pendekatan credit matrics / Value at Risk
1) Pengertian Value at Risk
Menurut Philip Best, Value at Risk adalah suatu metode
pengukuran resiko secara statistik yang memperkirakan kerugian
maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat
kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai
18
dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian
yang terjadi akan lebih kecil daripada nilai VaR tersebut. VaR
adalah suatu nilai kerugian yang mungkin dialami dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Pernyataan ini merupakan definsi
formal VaR dari:
“Value at Risk is the maximum amount of money that may be lost
on a portofolio over a given period of time, with a given level of
confidence.14
(Value at Risk adalah jumlah maksimum uang yang
mungkin hilang pada portofolio selama periode waktu tertentu,
dengan tingkat kepercayaan tertentu).
2) Konsep Value at Risk (VaR)
Konsep Value at Risk (VaR) ini dipopulerkan oleh J.P
Morgan pada tahun 1994 sebagai alat ukur risiko. Regulator sektor
finansial telah mengadopsi VaR sebagai alat ukur risiko yang dapat
digunakan secara umum.15
VaR menunjukkan seberapa besar
sebuah perusahaan dapat menderita kerugian atau dihadapkan pada
suatu ketidakpastian dalam rentang waktu tertentu. VaR juga
merangkum risiko finansial ke dalam sebuah bilangan yang
sederhana. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang
menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih
kecil dari nilai VaR tersebut.
Statistik VaR memiliki tiga komponen yaitu: periode waktu,
tingkat kepercayaan (Convidence Level) dan jumlah kerugian
(kerugian dalam prosentase). Dengan ketiga komponen ini VaR
ingin menjawab pertanyaan:16
14
Philippe Jorion, Financial Risk Manager Handbook (New York: McGraw Hill, 2007), hal. 145
15 Sunaryo T, Manajemen Risiko Finansial, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal.15.
16 Imam Gozali, Manajemen Risiko Perbankan pendekatan kuantitatif Value at Risk (VaR),
Bank Jateng, Semarang, hal: 75-80.
19
“Apa yang paling dapat saya harapkan dengan tingkat kepercayaan
95% atau 99% terhadap kerugian dalam dolar selama sebulan
mendatang?”
“Berapa prosentase maksimum dengan tingkat kepercayaan 95%
atau 99% saya berharap akan menderita kerugian selama setahun
mendatang?”
“Dari pertanyaan VaR ini terdapat tiga komponen yaitu tingkat
kepercayaan yang relatif tinggi (95% atau 99%), periode waktu
(satu hari, satu bulan atau satu tahun) dan estimasi kerugian (baik
dalam dolar atau prosentase)”.
Ada tiga metode penghitungan Value at Risk:
a) Metode Historis
Metode historis menggunakan data historis dan menyusun
data historis tersebut dengan urutan terjelek hingga terbaik.
Kemudian kita berasumsi bahwa sejarah akan berulang dilihat
dari prospektif risiko. Sebagai missal kita ingin melihat risiko
suatu saham dengan kode QQQ.
Saham QQQ memulai diperdagangkan pada bulan maret
1999 dan kita menghitung return harian dari saham QQQ
dengan jumlah pengamatan 1,400. Jika return harian ini
disajikan dalam bentuk histogram yang membandingkan
frekuensi return, maka akan tampak seperti Gambar 2.1
dibawah ini.
20
Gambar 2.1.Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 - Ticker: QQQ
Pada titik tertinggi dari histogram (bar tertinggi), ada
250 hari ketika return harian antara 0% dan 1%. Pada ekor
sebelah kanan dari grafik histogram terdapat bar kecil pada
tingkat return 13%. Sedangkan pada ekor sebelah kiri dari
histogram terdapat 5% return terjelek atau terburuk yaitu return
sebesar -4% sampai -8% (oleh karena return diurutkan dari kiri
menuju kekanan, maka return terjelek selalu berada pada ekor
sebelah kiri dari histogram) atau kerugian harian (daily loss)
adalah 4% sampai 8%. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan tingkat kepercayaan 95%, kerugian terburuk tidak akan
melebihi 4% atau dapat juga dinyatakan bahwa kita berharap
dengan tingkat kepercayaan 95%, bahwa kerugian kita tidak
akan melebihi 4%.
b) Metode Variance – Covariance
Metode ini mengasumsikan bahwa return saham QQQ
memiliki distribusi normal dengan demikian kita hanya
0
50
100
150
200
250
300
-9% -7% -5% -3% -1% 1% 3% 5% 7% 9% 11% 13%
Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 - Ticker: QQQ
The Worst 5%
of daily
returns are -
4% to -8%
Fre
qu
ence
(O
ut
of
1,3
87
)
21
memerlukan estimasi dua faktor yaitu Expected Return (rata-
rata return) dan standar deviasi return. Ide dibalik metode
variance-covariance adalah sama dengan metode historis,
kecuali kita menggunakan kurva normal bukan data aktual.
Keunggulan kurva normal, kita secara otomatis mengetahui
dimana letak 5% atau 1% return terburuk dalam kurva. Berikut
ini hasil distribusi return harian saham QQQ
Gambar 2.2. Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 -
Ticker: QQQ
5% dan 1% return terburuk merupakan fungsi dari tingkat
kepercayaan dan Standar Deviasi (σ)
Tabel 2.1. Convidance Level Distribusi Normal
Convidance # Of Standard Deviations (σ)
95% ( High ) -1,65 x (σ)
99% (Really High) -2,33 x (σ)
0
50
100
150
200
250
300
-9% -7% -5% -3% -1% 1% 3% 5% 7% 9% 11% 13%
Distribution of Daily Returns NASDAQ 100 - Ticker: QQQ
Instead of
actual returns,
here we look
at the "worst"
5% (or worst
1%) of the
normal curve
22
Nilai kepercayaan 95% memberikan nilai faktor
(convidance factor) 1,65 dengan asumsi distribusi normal, begitu
juga tingkat kepercayaan 99% memberikan nilai faktor 2,33.
Jika diketahui bahwa standar deviasi dari distribusi return
harian saham QQQ adalah 2,64%, maka besarnya VaR dapat
dihitung seperti Tabel 2.
Tabel 2.2. Contol Hasil Perhitungan Value at Risk (VaR)
Convidance # Of (σ) Calculation Equals
95% (High) -1,65 x (σ) -1,65 x (2,64%) = -4,36%
99% (Really High) -2,33 x (σ) -2,33 x (2,64%) = -6,16%
Dengan tingkat kepercayaan 95%, kita berharap bahwa
kerugian harian terburuk tidak melebihi 4,36%.
Dengan tingkat kepercayaan 99%, kita berharap bahwa
kerugian harian terburuk tidak melebihi 6,16%.
c) Metode Simulasi Monte carlo
Metode ini mengembangkan sebuah model return saham
QQQ di masa dating dengan cara simulasi. Simulasi Monte
Carlo merupakan metode mendapatkan angka return secara
random. Dalam hal ini berdasarkan pada pola perdagangan masa
lalu kita melakukan simulasi sebanyak 100 kali untuk
mendapatkan return bulanan saham QQQ dan hasil simulasi
tampak pada gambar dibawah ini.
23
Gambar 2.3. Monte Carlo Simulation 100 Random Trials Using Historical Volatility Of QQQ
Hasil simulasi menunjukan ada dua hasil antara -15% dan -
20% da nada tiga hasil antara -20% dan minus 25%. Hal ini berarti
bahwa lima hasil terburuk (5% terburuk) adalah kurang dari -15%.
Simulasi Monte Carlo menghasilkan VaR dengan tingkat kepercayaan
95%, kita tidak berharap menderita kerugian lebih dari pada 15%
selama satu bulan.
C. Strategi Pengendalian dan Mitigasi Risiko
1. Strategi Penghindaran Pembiayaan Bermasalah
Strategi menghindari pembiayaan bermasalah dilakukan pada proses
pembentukan dan persetujuan akad antara pihak pemberi pembiayaan dengan
calon debitur. Tindakan yang paling penting dari strategi penghindaran
pembiayaan bermasalah adalah analisa pembiayaan.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Monte Carlo Simulation 100 Random Trials
Using historical volatility of QQQ
The 5
Worst
outcomes
among 100
trials (the
worst 5%)
24
Banyak keputusan pinjaman didasarkan pada pemikiran bahwa pelanggan
akan membayar kembali pinjaman segera dan secara penuh. Namun, tetap
diperlukan penilaian objektif atas pengajuan tersebut. Salah satu pendekatan
tersebut adalah untuk mempertimbangkan setiap faktor penting berdasarkan
suatu urutan tertentu dan selanjutnya menilai apakah pengajuan pinjaman
memenuhi kriteria / standart perusahaan. Prinsip pembiayaan baik untuk
konsumen/ ritel maupun korporet dapat dikurangi dengan sebuah kerangka
yang sederhana, yaitu CAMPARI dan ICE (Character, Ability, Means,
Purpose, Amount, Repayment, Insurance, dan Interest, Commissions,
Ekstras).17
a. Character, karakter peminjam selalu menjadi faktor utama dalam setiap
keputusan pemberian pinjaman. Integritas dan kejujuran bukan merupakan
satu-satunya aspek karakter yang harus dipertimbangkan. Karakter
peminjam dapat dianalisis melalui latar belakang atau catatan masa lalu
peminjam dan wawancara pribadi.
b. Ability, mengacu pada konteks apakah debitur memiliki kemampuan
untuk membayar dan berkaitan pada apakah debitur memiliki kelayakan
untuk memperoleh kredit.
c. Means, berarti kepastian dimana debitur memiliki kemampuan teknis,
manajerial dan kemampuan keuangan yang baik.
d. Purpose, tujuan debitur dalam permohonan kredit harus jelas dan dapat
diterima. Perusahaan atau lembaga pembiayaan sebaiknya tidak
memberikan pinjaman jika tidak mengetahui tujuan pengguanaan kredit.
e. Amount of loans, jumlah kredit (amount of loans) sebaiknya konsisten
terhadap tujuan penggunaan kredit.
17
Briant Coyle, Credit Risk Manajement; Framework for Credit Risk Manajement, CIB
Publishung (United Kingdom,2000), hal: 36-39
25
f. Repayment, sumber pembayaran kembali harus dapat diketahui sebelum
permohonan kredit disetujui. Kemampuan untuk membayar kembali
penting dan membuktikan kemampuan keuangan yang baik dari debitur.
g. Insurance. Asuransi bagi debitur merupakan sarana pengaman kredit,
yaitu dalam hal ini dapat berupa jaminan kredit. Jaminan merupakan suatu
hal yang penting dalam keputusan pemberian pinjaman.
h. Interest, commission dan Extras. Kebijakan pemberian kredit pada bank
atau lembaga pembiayaan memperlakukan tingkat bunga untuk setiap
jenis debitur dan kredit. Tingkat suku bunga ini digunakan untuk
menjamin risiko kredit. Komisi ditunjukan untuk biaya-biaya lain yang
digunakan dalam transaksi kredit.
2. Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah
Upaya yang dilakukan perusahaan pemberi pembiayaan untuk penyelamatan
terhadap pembiayaan bermasalah antara lain:18
a. Rescheduling, merupakan upaya yang dilakukan untuk menangani
pembiayaan bermasalah dengan membuat penjadwalan kembali.
Penjadwalan kembali dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai
itikad baik akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membayar
angsuran pokok maupun bunga dengan jadwal yang telah dijanjikan.
Penjadwalan kembali dilakukan oleh kreditur dengan harapan bahwa
debitur dapat membayar kembali kewajibannya.
b. Reconditioning, merupakan upaya dalam menyelamatkan pembiayaan
dengan mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukan
oleh kreditur dengan debitur. Perubahan kondisi dan persyaratan tersebut
harus disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh debitur dalam
menjalankan usahanya. Dengan perubahan persyaratan tersebut, maka
diharapkan bahwa debitur dapat menyelesaikan kewajibannya sampai
18
Ismail, Manajemen Perbankan; dari Teori Menuju Aplikasi, kencana, jakartta, 2010, hal : 125-129
26
dengan lunas. Beberapa bentuk rekondisi yakni penurunn tingkat suku
bunga yang diberlakukan, pembebasan sebagian atau seluruh bunga yang
tertunggak, kapitalisasi bunga (penggabungan bunga yang tertunggak
dengan pokok pinjaman), dan penundaan pembayaran bunga.
c. Restructuring, merupakan upaya yang dilakukan oleh kreditur dalam
menyelamatkan pembiayaan bermasalah dengan cara mengubah struktur
pembiayaan yang mendasari pemberian kredit. Beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh kreditur dalam restrukturisasi antara lain tambahan
pembiayaan, tambahan dana yang berasal dari modal debitur, serta
kombinasi antara bank dan nasabah.
d. Combination, merupakan upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah
dalam bentuk kombinasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Rescheduling dan restructuring
2) Rescheduling dan reconditioning
3) Restructuring dan reconditioning
4) Rescheduling, restructuring, dan reconditioning
e. Eksekusi, merupakan alternatif terakhir yang dapat dilakukan oleh
kreditur dalam menyelamatkan pembiayaan bermasalah. Eksekusi
merupakan penjualan agunan yang dimilki oleh kreditur. Hasil penjualan
agunan diperlukan untuk melunasi semua kewajiban debitur, baik
kewajiban atas pinjaman pokok, maupun marjin. Sisa atau hasil penjualan
agunan, akan dikembalikan kepada debitur. Sebaliknya, kekurangan atas
hasil penjualan agunan menjadi tanggung jawab debitur, artinya debitur
diwajibkan untuk membayar kekurangan. Namun pada praktiknya,
kreditur tidak dapat menagih kembali kekurangannya dan oleh sebab itu
kreditur akan membebankan kerugian terssebut kedalam kerugian
perusahaan.
3. Teknik Mitigasi Risiko Pembiayaan
27
Mitigasi risiko pembiayaan adalah sejumlah teknik dan kebijakan dalam
mengelola risiko pembiayaan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya
atau dampak dari kerugian pembiayaan. Teknik yang dapat digunakan adalah
(Rustam, 2013: 109-113)19
a. Model Pemeringkatan Untuk Pembiayaan Perorangan
Model pemeringkatan pembiayaan diharapkan akan memberikan
gambaran terjadinya peluang suatu pembiayaan akan macet. Model
pemeringkatan akan memberikan keyakinan kepada bank syariah untuk
tidak mengonsentrasikan portofolionya pada pembiayaan yang berkualitas
rendah. Pemeringkatan pembiayan ini adalah suatu kategori yang
sistematis umumnya berbentuk rangkaian alphabet (seperti AAA, AA,
dll), dimana diberikan kepada debitur / kelompok debitur berdasarkan
pada tingkat kemungkinan kegagalan debitur / kelompok debitur tersebut
dalam memenuhi kewajibannya yang timbul atas fasilitas pembiayaan
yang diterimanya. Tujuan pemeringkatan ini adalah memfasilitasi
keputusan pembiayaan yang lebih baik dan objektif.
Metodelogi pemeringkatan dapat menggunakan pendekatan
judgement, pendekatan kuatitatif, atau kombinasi keduanya.
Pemeringkatan pembiayaan ini dapat digunakan untuk penetapan: (a)
Penentuan Harga; (b) Kecukupan Agunan; (c) Covenant; (d) Tingkat
Kewenangan Memutus Pembiayaan; (e) Regulatory Capital atau
Economic Capital (Basel II).
b. Manajemen Portofolio Pembiayaan
Manajemen potofolio pembiayaan adalah meknisme atau teknik
pengolahan berbagai asset dalam suatu portofolio untuk mencapai
diversivikasi yang optimal. Manajemen portofolio ini dilakukan dengan
19
M. Nur Rianto Al Arif dan Yuke Rahmawati, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, UIN
PRESS, 2014, Hal:103-107
28
menggunakan suatu proses yang melibatkan penetapan target konsumen
yang dituju, pembatasan limit, dan pemantauan. Tujuan utama manajemen
portofolio ini adalah untuk mengkreasikan portofolio pembiayaan yang
berkualitas melalui diversifikasi optimal dengan debitur terbaik dalam
industrinya.
Manajemen portofolio akan mampu menghindarkan bank syariah dari
konsentrasi pembiayaan pada bidang bisnis, geografis, ataupun peringkat
pembiayaan tertentu yang dikenal sebagai risiko konsentrasi pembiayaan.
Risiko ini dapat dianalisis dengan analisis cohort, misalnya
pengelompokan berdasarkan pada industri, geografis. Konsentrasi
pembiayan adalah eksposur signifikan yang terkait hal-hal berikut:
1) Counterparty individual, maupun kelompok counterparty yang saling
berkaitan.
2) Sektor ekonomi atau wilayah geografis.
3) Kebergantungan pada aktivitas atau komoditas tertentu.
4) Jenis agunan atau counterparty tunggal.
c. Agunan
Agunan adalah hak dan kekuasan atas benda yang berwujud dan / atau
tidak berwujud yang diserahkan debitur dan / atau pihak ketiga sebagai
pemilik agunan kepada bank sebagai jalan keluar kedua, guna menjamin
pelunasan pembiayaan apabila pembiayaannya tidak dapat dilunasi sesuai
waktu yang diperjanjikan dalam akad atau adendumnya. Agunan ini dapat
beragam sekali, namun yang paling aman adalah cash collateral berupa
uang tunai atau paling banyak dijaminkan asset properti seperti tanah,
bangunan dll. Kriteria agunan yang dapat diserahkan biasanya adalah:
1) Marketable
2) Memiliki nilai ekonomi.
3) Aman secara yuridis.
Sesuai basel II agunan keuangan yang dapat diperhitungkan ialah:
29
1) Kas dan sertifikat deposito serta simpanan pada bank-bank peringkat
atas.
2) Emas
3) Surat utang berperingkat yang diterbitkan oleh bank asing dan
lembaga lainnya dengan memperhatikan tingkat peringkat minimum.
4) Surat utang bank yang tidak berperingkat (misalnya obligasi) yang
diterbitkan pada bursa yang diakui.
5) Saham dan obligasi konversi yang masuk indeks utama pasar.
6) Mutual fund shares dan undertaking for collective investment of
transferrable securities dengan mempertimbangakan ketersediaan
daily quotes dan kendala-kendala tertentu.
d. Pengawasan Arus Kas
Salah satu cara yang cukup efektif dalam memantau kondisi keuangan
nasabah ialah dengan melihat kondisi arus kas perusahaan atau perorangan
yang dibiayai melalui mutasi aktivitas rekeningnya di bank syariah
sehingga pembiayaan yang memburuk dapat dideteksi bank. Bank
melakukan pemantauan arus kas risiko kredit yang diturunkan dengan
menjaga exposure of default dan memastikan nasabah pada kesempatan
pertama melakukan aksi-aksi perbaikan terhadap situasi yang terjadi.
e. Manajemen Pemulihan
Bank syariah membentuk suatu bagian khusus yang menangani penagihan
sebagai bagian penting dari proses manajemen risiko kredit. Loss Given
Default (LGD) adalah estimasi dari kerugian yang masih tak tertagih yang
dipikul bank syariah sebagai akibat pembiayaan macet yang terjadi.
Pembentukan LGD dan pengelolaan yang dilakukan merupakan dua point
penting dalam metode internal rating based untuk menghitung model
yang dicadangkan untuk risiko kredit.
f. Asuransi
30
Salah satu alat mitigasi risiko pembiayaan yang biasanya dipakai
adalah asuransi baik dari sisi asuransi pembiayaannya, dari sisi jiwa yang
menerima pembiayaan atau dari sisi objek agunan dari penerima
pembiayaan.
D. Kajian Pustaka (Review Study Terdahulu)
Berikut ini kajian pustaka studi terdahulu yang penulis dapat:
1. Jurnal: Volatility of The Return And Expected Losses of Islamic Bank
Financing. Oleh Rifky Ismal (Alumni Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Depok, Indonesia). Emerald Insight International Journal of
Islamic and Middle Eastern Finance Management Vol. 3 Iss 3 pp.267 –
279 (04 Februari 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
volatilitas return dan expected losses dari pembiayaan bank syariah di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Value at Risk (VaR)
untuk menghitung Volatilitas (risiko) return dan Expected losses dari
pembiayaan bank syariah di Indonesia. Secara khusus metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah varians-covariance. Metode ini
digunakan untuk mengukur nilai VaR portofolio pembiayaan berbasis
modal / equity based (Mudharabah, Musyarakah, Muzara‟ah dan
Musaqah), pembiayaan berbasis hutang / debt based (Murabahah, Ijarah,
Salam, Istishna, Qard) dan pembiayaan berbasis data / sevice based
(Wakalah, Kafalah, Hiwalah). Dari hasil analisis VaR menunjukan bahwa
disaat kondisi ekonomi stabil di tahun 2000-2003 ketiga skim pembiayaan
(equity based, debt based, dan servive based) menghasilkan return sangat
menjanjikan. Dengan pengembalian rata-rata 6,16% untuk equitas based,
6,17% untuk debt based, dan 6,35% untuk sevice based. Sementara disaat
kondisi ekonomi yang tidak bik di tahun 2003-2005 sevice based sangat
sensitive terhadap kondisi ekonomi disbanding dua jenis pembiayaan
lainnya. Hal ini diketahui dengan adanya penurunan return dari 6,48 di
tahun 2003 menjadi 0,08 ditahun 2005. Dengan kedua jenis pembiayaan
31
yang sedikit menurun dan kembali pulih saat ekonomi mulai normal di
tahun 2005-2008. Dari hasil penghitungan VaR ditemukan bahwa
pengelolaan ketiga skim pembiayaan bank syariah di Indonesia telah
dikelola dengan baik karena nilai VaR (expected Losses ) lebih kecil
dibandingkan dengan return pembiayaan.
2. Jurnal: Strategi Optimasi Sistem Manajemen Risiko Pembiayaan Pada
Bank Jabar Banten Syariah Oleh Adam Sharif (Program Magister
Manajemen Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor), Abdul kohar
Irwanto (Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor) dan Tubagus Nur Ahmad Maulana (Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor).
Jurnal Manajemen IKM Vol.10 No.2 (September 2015). Penelitian ini
bertujuan untuk (1) Menganalisis tingkat risiko pembiayaan yang
dihadapi oleh BJB Syariah, (2) Menganalisis, mengkaji pengelolaan dan
pengendalian berupa program mitigasi risiko pembiayaan yang dihadapi
oleh BJB Syariah. Untuk menganalisistinkat risiko kredit atau
pembiayaan yang dihadapi Oleh BJB Syariah digunakan Metode Credit
Risk+, sementara itu untuk mengkaji pengelolaan dan pengendalian risiko
pembiayaan digunakan analisis internal dan eksternal, analisis SWOT
(Strength, Weeknesses, Oportunities dan Threats) dan Analitytical
Hierarchy Process (AHP). Hasil yang didapatkan adalah profil dan tingkat
risiko pembiayaan BJB Syariah masih tergolong aman. Hal ini terlihat
dari expected losses periode 2012-2014 masih tertutupi oleh penyisihan
Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) yang telah dilakukan oleh BJB
Syariah. Strategi yang paling optimum adalah peningkatan peran direktur
dalam membuat kebijakan strategic pembiayaan seperti penyebaran
portofolio pembiayaan pada sector-sektor industri yang memiliki prospek
usaha cukup sehat, menciptakan penilaian kelayakan calon debitur yang
32
lebih hati-hati dan tepat sasaran serta memperkuat penilaian karakter
calon debitur melalui penggunaan biro kredit hingga metode scorecard.
3. Jurnal: Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Melalui Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil Oleh Lembaga
Keuangan Syaariah (Studi Kasus Pada UMKM dan Lembaga Keuangan
Syariah di Kota Malang). Oleh Rizki Tri Anugrah Bhakti, Muhammad
Bakri, Siti Hamidah. Magister Ilmu Hokum Fakultas Hokum Universitas
Brawijaya Malang (Februari 2013). Penulisan jurnal ini membahas
tentang pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
melalui pembiayaan dengan prinsip bagi hasil oleh lembaga keuangan
syariah di kota malang. Hal yang dikaji dalam penelitian ini ialah:
1)Pelaksanaan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah di kota
Malang berkenaan dengan prinsip bagi hasil yang dirasa sangat ideal bagi
UMKM, 2) Berkenaan dengan faktor-faktor penghambat pelaksanaan
pembiayaan pada lembaga keuangan syariah di kota Malang berkenaan
dengan prinsip bagi hasil, 3) Berkaitan dengan solusi mengatasi faktor-
faktor penghambat pelaksanaan pembiayaan pada lembaga keuangan
syariah di kota Malang berkenaan dengan prinsip bagi hasil yang dirasa
sangat ideal tersebut.
4. Jurnal: Pengukuran Risiko pembiayaan perbankan syariah Indonesia
(Pendekatan Value at Risk) oleh Floury Handayani. Penulisan jurnal ini
berisikan tentang studi pengukuran risiko pembiayaan perbankan syariah
sebagai salah satu alat monitor risiko agar kinerja industri perbankan
syariah tetap terjaga. Penelitian ini melanjutkan penelitian Ismal tahun
2010 yang melakukan pengukuran risiko portofolio pembiayaan industri
perbankan syariah secara aktual dengan menambahkan pembagian
berdasarkan akad, yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna,
ijarah, dan qard. Selain itu memperbarui data dari periode Maret 2004
hingga Desember 2012. Metode pengukuran menggunakan pendekatan
33
Value at Risk, Variance-Covariance, dengan tingkat kepercayaan 90%,
95% dan 99%. Data yang digunakan adalah data bulanan dari Maret 2004
hingga Desember 2012. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko dan potensi
kerugian dari portofolio pembiayaan syariah relatif stabil dan rendah
sekitar 0,2% hingga 1,8%. Sementara itu nilai VaR dalam presentase
dikalikan dengan eksposur pembiayaan, akan diperoleh nilai VaR
Nominal. Secara nominal VaR meningkat secara signifikan sejak tahun
2008-2012, karena salah satu factor pengali VaR nominal adalah
pembiayaan. Hal ini sejalan dengan percepatan pertumbuhan pembiayaan
perbankan syariah sejak tahun 2008-2012.
E. Kerangka Konsep
BANK UMUM SYARIAH (BUS) DAN
UNIT USAHA SYARIAH
PEMBIAYAAN PRODUKTIF UNTUK UMKM
RISIKO PEMBIAYAAN PRODUKTIF UNTUK UMKM
PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN PRODUKTIF UNTUK UMKM
ANALISIS DESKRIPTIF DAN PERHITUNGAN POTENSI KERUGIAN
PEMBIAYAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK
(VAR)
INTERPRETASI PENELITIAN
34
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini ialah pendekatan secara
empiris dengan menggunakan disain penelitian kuantitatif. Artinya, setelah data
dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis data secara mendalam dan
selanjutnya menginterpretasikan hasil analisis tersebut dengan memakai skala
rasio, yaitu skala dimana angka mempunyai makna yang sesungguhnya,
sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar perhitungan dan
pengukuran objek penelitian.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian yang berbentuk pendekatan
deskriptif untuk mencapai tujuan dari penelitian. Pendekatan ini adalah sebuah
pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk
menjelaskan karakteristik dari variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Dalam
penelitian ini variabel yang diteliti adalah tingkat risiko yang digunakan untuk
memperoleh pendapatan bersih yang telah disesuaikan dengan risiko pada
pembiayaan produktif UMKM pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah yang ada di Indonesia.
Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah
menggunakan desain penelitian kuantitatif, dimana data yang diukur dalam skala
numerik (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik.
Metode ini menggambarkan analisis statitistik20
dimana penulis menghitung
tingkat risiko dan return pembiayaan produktif UMKM pada Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia dengan
20 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi,Cet 2
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hal. 23.
35
menggunakanValue at Risk (VaR), dan penelitian deskriptif kualitatif akan
digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan pembiayaan produktif UMKM
Pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit
Usaha Syariah (UUS) diseluruh Indonesia yang memiliki produk pembiayaan
produktif UMKM baik yang digunakan untuk modal kerja maupun untuk
investasi, dalam menyalurkan pembiayaannya dan tercatat aktif sampai sekarang.
Hingga Desember 2017 tercatat Bank Umum Syariah berjumlah 13 dan 21 bank
konvensional yang memiliki UUS di seluruh Indonesia.
D. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian
Data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini merupakan data
sekunder yang didapat dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Otoritas
Jasa Keuangan melalui website OJK. Data sekunder yang digunakan berupa data
tingkat margin pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan dan total pembiayaan
yang disalurkan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam bentuk
pembiyaan produktif UMKM baik yang digunakan untuk modal kerja atau
investasi serta data pembiayaan bermasalah (NPF). Periode yang dipakai berupa
data bulanan sebanyak 39 data dari tahun 2015 - 2017.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
melalui cara dokumentasi. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan data-data skunder Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dimiliki
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa laporan portofolio tingkat margin rata-rata
dan total pembiayaan produktif UMKM pada Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah di Indonesia.
36
F. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan dua teknik analisis:
1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Dengan metode analisis deskriptif kualitatif, data yang diperoleh dari
studi dokumen akan dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan mengkaji,
memaparkan, menelaah dan menjelaskan data-data yang diperoleh. Analisis
ini digunakan untuk menggali informasi mengenai perkembangan
pembiayaan produktif UMKM pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah di Indonesia.
2. Value at Risk (VaR)
Sebelum melakukan perhitungan VaR, sebaiknya data pembiayaan
diuji terlebih dahulu. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui
bagaimana karakteristik dari data pembiayaan warung mikro dan bagi hasil.
Pengukuran ini dilakukan bukan untuk mencari kesimpulan, namun hanya
sebagi syarat sebelum dilakukan pengukuran VaR. pengujian data tersebut
adalah uji stasioner.
Uji stasioner pada data time series menunjukan data itu memiliki rata–
rata variansi yang cendrung konstan. Pergerakan data akan cendrung
berfluktuasi hanya dikisaran rata-rata data tersebut. Uji stasioner dilkukan
dengan Test Aughmented Dickey Fuller (ADF) menggunnakan E-views 6.
Data dapat dikatakan stasioner bila nilai ADF tidak melebihi 5%. Apabila
data yang didapatkan tidak stasioner maka perlu dilakukan penyesuaian
dengan cara diferensi. Pada tingkat diferensi pertama, biasanya data sudah
menjadi stasioner. Kalau ternyata belum, kemungkinan data pada diferensi
kedua sudah stasioner.
37
Metode pengukuran bobot bersih risiko pembiayaan produktif
UMKM pada BUS dan UUS dengan pendekatan VaR dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Metode pengukuran risiko dihitung dengan estimasi presentase
kerugian potensial melalui VaR nilai absolut dan nilai relative. Nilai VaR
absolut adalah kerugian terhadap zero (nol) dan nilai VaR relative adalah
kerugian yang dibandingkan dengan rata-rata nilai pengembalian hasil yang
diharapkan (expected return) µ. Estimasi pendekatan VaR dapat dilihat
dengan formulasi sebagai berikut:
VaR (Mean) = A0 √
VaR (zero) = A0 ( √ - )
Dimana A0 menunjukan nilai eksposur (yang dibiayai) pada tingkat
pengembalian hasil (rate of return), menunjukan distribusi standar normal,
menunjukan standar deviasi, T menunjukan selang waktu, dan
menunjukan tingkat pengembalian hasil yang diharapkan (expected return).
VaR absolute dan VaR relative menggunakan metode parametric
yang dikalikan dengan dua parameter quantitative yaitu tingkat kepercayaan
(convidence level) dan horizon waktu disebabkan sifat pengukurannya adalah
estimasi. Tingkat kepercayaan didasarkan pada nilai distribusi standar normal
( ) yang dapat dicari dari table kurva normal sebesar 1.65 untuk tingkat
kepercayaan 95% dan 2,33 untuk tingkat kepercayaan 99%. Mengukur VaR
lebih baik menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi. Berbagai
macam tingkat kepercayaan memberikan informasi yang berguna mengenai
distribusi tingkat pengembalian hasil (return) dan kerugian ekstrim potensial.
Tingkat pengembalian hasil yang diharapkan (expected return)
digunakan untuk mengukur rata-rata estimasi atau perkiraan dari distribusi
probabilitas yang diperoleh dari pendapatan nilai bagi hasil (return)
38
pembiayaan warung mikro. Terkait dengan peneltian ini, tingkat
pengembalian hasil yang diharapkan dihitung dari variabel nilai rata-rata
equivalen rate atau distribusi pendapatan bagi hasil pembiayaan modal kerja
UMKM dan pembiayaan Invstasi UMKM dari periode bulanan dalam tiga
tahun ( 2015 – 2017)
Standar deviasi menunjukan bahwa jika semakin besar standar deviasi
dari pengembalian hasil, maka semakin besar variabel dari pengembalian
hasil dan semakin tinggi risiko dan investasi tersebut. Hal ini dapat digunakan
sebagai ukuran absolut dari variabilitas pengembalian hasil. Dalam aplikasi
penelitian ini, risiko pembiayaan produktif UMKM pada BUS dan UUS dapat
dilihat secara total {total risk} melalui standar deviasi. Dimana standar
deviasi mengukur presentase ukuran jarak atau fluktuasi dari variabel rata-
rata nilai pengembalian hasil yang diharapkan. Pada aplikasinya, standar
deviasi adalah jumlah kuadrat variabel nilai equivalent rate (distribusi
pendapatan bagi hasil permbiayaan modal kerja dan Investasi) (x1) dikurangi
variable rata-rata (mean) equivalent rate bagi hasil (prembiayaan modal kerja
dan Investasi (x1) bagi jumlah periode waktu (N) bulanan dalam setahun
(2015-2107).
39
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pembiayaan UMKM
Tabel 4 1. Total Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi UMKM
Sumber : Statistik Perbankan Syariah Tahun 2015-2018
Jika dilihat dari Tabel 4.1. selama periode 2015-2017 kedua jenis
pembiayaan untuk sektor UMKM terus mengalami peningkatan di setiap
tahunnya walaupun tidak terlalu signifikan. Pada periode 2015 total pembiayaan
modal kerja UMKM ialah Rp.33.382 milyar, pada periode 2016 total
pembiayaan meningkat 6,8% atau sebesar Rp.2.445 Milyar. Tidak sebesar di
periode sebelumnya, pertumbuhan pembiayaan modal kerja UMKM diperiode
2017 hanya mengalami peningkatan sebesar 5,13% atau sebesar Rp.1.841
Milyar. berbeda dengan pembiayaan Modal Kerja, pembiayaan investasi
mengalami peningkatan yang sedikit lebih besar. Yaitu periode 2015 total
pembiayaan investasi UMKM ialah Rp. 16.909 milyar, pada periode 2016 total
pembiayaan meningkat 9,6% atau sebesar Rp.1.794 Milyar. Dan pada akhir
tahun 2017 total pembiayaan meningkat sebesar 11,4% dari pembiayaan ditahun
sebelumnya. Dari hasil analisis deskripsi data total pembiayaan produktif
UMKM pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dapat
disimpulkan bahwa dari kedua jenis pembiayaan produktif UMKM walaupun
Periode
Pembiayaan
Modal Kerja UMKM
Pembiayaan
Investasi UMKM
Des 2015 33.382 16.909
Des 2016 35.827 18.703
Des 2017 37.668 21.111
Rata-Rata 35.625,67 18.907,67
40
dalam pembiayaan yang digunakan untuk kegiatan produktif masih didominasi
oleh pembiayaan modal kerja, namun adanya kecendrungan peningkatan
pembiayaan yang digunakan untuk investasi. yaitu 11,4% untuk pembiayaan
modal kerja dan 19,9% untuk pembiayaan investasi. Hal ini mengindikasikan
bahwa telah meningkatnya minat para pelaku bisnis UMKM untuk bisa
meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Penilaian keberhasilan sebuah lembaga keuangan syariah tidak hanya
dapat dilihat dari peningkatan jumlah pembiayaan. Akan tetapi peningkatan
jumlah pembiayaan produktif UMKM BUS dan UUS juga harus didukung
dengan tatakelola yang baik, terutama dalam segi manajemen risiko pembiayaan.
Salah satu alat ukur manajemen risiko pada pembiayaan adalah NPF (Non
Performing Financing).
Tabel 4 2. Kriteria Penilaian Peringkat Non Performing Financing
Peringkat Nilai NPF Predikat
1 NPF < 2% Sangat Baik
2 2% < NPF < 5 Baik
3 5% < NPF < 8 Cukup Baik
4 8% < NPF < 12 Kurang Baik
5 NPF > 12% Tidak Baik
Sumber: SE.BI No.9/24/Dphn tanggal 30 Oktober 2007
Berikut dibawah ini table posisi Non Performance Financing (NPF)
pembiayaan produktif UMKM selama tahun ahun 2015-2017
Tabel 4 3.Total NPF Pembiayaan Produktif UMKM Periode 2015-2017
Periode NPF Modal Kerja
UMKM (%)
NPF Investasi UMKM
(%)
Des 2015 6,8 6,7
41
Des 2016 5,9 6,3
Des 2017 5,8 5,4
Dari table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa selama periode 2015 -
2017 nilai NPF dua jenis pembiayaan produktif untuk sektor UMKM
cukup tinggi. Yaitu dengan nilai NPF yang berada dikisaran 5% < NPF <
8. Dengan nilai NPF tertinggi terjadi di tahun 2015 sebesar 6,8% untuk
NPF modal kerja UMKM dan 6,7% untuk NPF Investasi UMKM, serta
nilai NPF terendah ada di tahun 2017 sebesar 5,8% untuk NPF modal
kerja UMKM dan 5,4% untuk investasi UMKM. Menurut SE.BI
No.9/24/Dphn tanggal 30 Oktober 2007 nilai NPF kedua jenis
pembiayaan produktif untuk sektor UMKM masih tergolong kedalam
kategori cukup baik. Walaupun tingkat NPF masih masuk kedalam
kategori cukup baik, akan tetapi dapat dilihat dari table 4.3 nilai NPF
mengalami penurunan tiap tahunnya, Hal ini dapat menjadi salah satu
indikasi bahwa BUS dan UUS masih terus berupaya untuk meningkatkan
kualitas manajemen risiko dalam mengatasi pembiayaan bermasalah .
karena Semakin rendah tingkat rasio NPF maka tingkat likuiditas bank
terhadap dana pihak ketiga semakin tinggi.
Dari apa yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah cukup baik dalam
mengelola risiko pembiayaan produktif UMKM, baik itu pembiayaan
yang disalurkan untuk modal kerja ataupun pembiayaan yang disalurkan
untuk investasi. Hal ini terbukti dari performa Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah yang mampu meningkatkan total pembiayaan sebesar
11,4% untuk pembiayaan modal kerja UMKM, 19,9% untuk pembiayaan
investasi UMKM dan dapat menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah
(Non Performance Finance) sebesar 1% yaitu dari 6,8% di tahun 2015
42
menjadi 5,8% ditahun 2017 untuk pembiayaan modal kerja UMKM dan
1,3% untuk pembiayaan investasi UMKM dari 6,7% ditahun 2015
menjadi 5,4% ditahun 2017.
B. Analisis Potensi Kerugian Berdasarkan Metode Value at Risk (VaR)
1. Syarat pengukuran uji VaR
Dalam melakukan pengukuran nilai VaR pembiayaan UMKM pada
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesias
sebelumnya langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan
mengadakan tes atau uji data return dari kedua pembiayaan UMKM
berdasarkan jenis penggunaan pada BUS dan UUS di Indonesia
dilakukannya uji data ini bukan untuk mengambil sebuah
kesimpulan tapi hanya digunakan sebagai syarat dalam pengukuran nilai
VaR. Pengujian tersebut sebagai berikut:
a. Pengujian stasioneritas
Data return pembiayaan modal kerja UMKM dan investasi
UMKM dapat dikatakan stasioner jika data return bersifat flat, tidak
mengamdung komponen trend, memiliki keragaman yang konstan
dan tidak terdpat fluktuasi secara periodik untuk mengetahui hal
tersebut perlu adanya uji stasioneritas.
Pengujian stasioneritas menggunakan metode Augmented
Dickey Fuller Tes (ADF-Test) dengan bantuan Eviews 6: cara ujinya
adalah dengan melakukan perbandingan antara nilai ADF-Test
Statistic dengan critical values 1% level.
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan software eviews
6 diperoleh nilai dari ADF-Test Statistic data return pembiayaan
modal UMKM yaitu sebesar -12.41200 > test critical value 1% level
MacKinnon sebesar -3.632900 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data return pembiayaan modal kerja UMKM stasioner. Begitupun
43
dengan hasil pengukuran data return pembiayaan investasi UMKM
bersifat stasioner, karena dari hasil uji stasioneritas diperoleh nilai
dari pembiayaan investasi UMKM ADF-Test statistic sebesar --
8.246760 > -3.632900 test critical value 1% level. Hasil pengukuran
uji stasioneritas data return pembiayaan modal kerja UMKM dan
pembiayaan investasi UMKM dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4 4. Hasil Pengukuran ADF-Test Data Return Pembiayaan
Modal Kerja UMKM dan Investasi UMKM
Null Hypothesis: RETURN_MODAL_KERJA_UMKM has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.41200 0.0000
Test critical values: 1% level -3.632900
5% level -2.948404
10% level -2.612874
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_INVESTASI_UMKM has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.246760 0.0000
Test critical values: 1% level -3.632900
5% level -2.948404
10% level -2.612874
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
44
Tabel 4 5 Hasil Uji Stasioneritas
Return
Pembiayaan ADF Test
Critical Value
(α-1%) Keterngan
Modal Kerja
UMKM -12.41200 -3.632900 Stasioner
Investasi
UMKM -8.246760 -3.632900 Stasioner
Sumber: data diolah dari eviews 6
Berdasarkan dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa hasil analisis
menunjukan semua data return pembiayaan modal kerja UMKM,
pembiayaan Investasi UMKM bersifat stasioner. Nilai ADF-Test
semua data lebih kecil dibandingkan dengan nilai critical value
dengan tingkat kepercayaan 1%. Dengan demikian tidak perlu
dilakukan proses differencing atau pembedaan.
b. Pengukuran Decay Factor
Sebelum kita melakukan pengukuran nilai VaR hal yang harus
kita lakukan adalah mencari nilai decay factor. Mengacu kepada
Philip Jorion, bahwa mengukur nilai VaR lebih baik
menggunakan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi yaitu 99%.
Dimana decay factor yang optimal adalah decay factor yang
memiliki hasil Root Mean Square Error (RMSE) yang paling
minimal.oleh sebab itu pada penelitian nilai decay factor yang
digunakan adalah sebesar 99%.
Tabel 4 6. Hasil Pengukuran RMSE Pembiayaan Modal Kerja
UMKM Tahun 2015-2017
Decay Factor Root Mean Square
Error (RMSE)
0,99 0,0004935
45
0,98 0,0009087
0,97 0,0012718
0,96 0,0015953
0,95 0,0018884
0,94 0,0021574
0,93 0,0024066
0,92 0,002639
0,91 0,002857
0,90 0,003061
Sumber: Data diolah dengan Ms.Excel 2010
Pada table 4.6 dapat dilihat bahwa decay factor untuk
pengukuran VaR Pembiayaan Modal Kerja UMKM 99% memiliki
hasil Root Mean Square Error (RMSE) paling kecil diantara yang lain
yaitu sebesar 0,0004935.
Tabel 4.7. Hasil Pengukuran RMSE Pembiayaan
Investasi UMKM Tahun 2015-2017
Decay Factor Root Mean Square
Error (RMSE)
0,99 0,0004935
0,98 0,0009087
0,97 0,0012718
0,96 0,0015953
0,95 0,0018884
0,94 0,0021574
46
0,93 0,0024066
0,92 0,0026391
0,91 0,0037982
0,90 0,0041139
Sumber: Data diolah dengan Ms.Excel 2010
Pada tabel 4.7 diatas dapat diketahui decay factor 99% pada
pengukuran VaR Pembiayaan Investasi UMKM memiliki hasil Root
Mean Square Error (RMSE) terkecil diantara decay factor lainnya
yaitu sebesar 0,0004935.
Setelah menentukan nilai decay factor yang akan digunakan
dalam pengukuran VaR, selanjutnya adalah melakukan pengukuran
dan analisis dari hasil VaR Modal Kerja UMKM dan VaR Investasi
UMKM.
2. Pengukuran VaR (Value at Risk)
Setelah dilakukannya uji stasioneritas dan pengukuran decay factor,
pada sub bab ini akan membahas tentang hasil pengukuran metode VaR
yang diperoleh dari data Statistik Perbankan Syariah (SPS) pada periode
2015-2017. Dengan diperolehnya hasil pengukuran tersebut dapat
digunakan sebagai alat analisis dalam mengukur dan menilai risiko
pembiayaan UMKM pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
Syariah (UUS) di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskam sebelumnya VaR digunakan untuk melihat
risiko pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan
Unit Usaha Syariah (UUS), dalam penelitian ini peneliti akan mengukur
tingkat risiko pembiayaan modal kerja UMKM dan pembiayaan investasi
UMKM. Dari hasil pengukuran dengan tingkat kepercayaan yang
47
digunakan 99% diperoleh nilai VaR (mean) dan VaR (zero). Berikut hasil
olahan data VaR selama periode 2015-2018 pada tabel berikut dibawah
ini:
a. Modal Kerja UMKM
Table 4.8. Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan
Modal Kerja UMKM
Keterangan 2015 2016 2017
Std. Deviasi σ 0,019 0,0063 0,024
Aσ (Exposure) 33.124 33.649 36.250
VaR (Mean) 244,06 142,14 579,36
VaR (Zero) -53.782 -53.909,6 -58.071,1
VaR (Mean)% 0, 7 0,4 2,0
VaR (zero) % -162 -160 -160
Dari hasil pengolahan data modal kerja UMKM dengan menggunakan
VaR dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1) Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai
standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar
pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula
tingkat risiko dari pembiayaan. Standar deviasi menunjukkan
bahwa jika semakin besar nilai standar deviasi dari
pengembalian hasil, maka semakin besar pula variabel dari
pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat risiko dari
pembiayaan.Standar deviasi dalam pengukuran VaR modal kerja
UMKM tercatat sebesar 0.019; 0.0063; dan 0.024 selama
periode 2015-2017 berturut-turut. Nilai standar deviasi terbesar
terdapat pada periode 2017 sebesar 0.024 yang mengindikasikan
48
bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas atau perubahan yang
paling besar dari distribusi variabel pengembalian hasil atau
margin dipembiayaan modal kerja UMKM. Sedangkan pada
periode 2016 memiliki nilai standar drviasi yang paling kecil
yaitu 0,0063
2) VaR (mean) pembiayaan modal kerja dalam nominal jutaan
rupiah sebesar 244,06, 142,14 dan 579,36 selama periode
2015-2017. Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR
(mean) sebesar 0.7%, 0.4%, dan 2,0%. Berdasarkan
pengukuran risiko VaR (mean) secara nominal pembiayaan
modal kerja diketahui potensi risiko terbesar yang dihadapi
terjadi pada tahun 2017 yaitu maksimal sebesar 579,36 (juta
rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami sebesar
244,06 (juta rupiah) pada tahun 2015.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol)
dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko
kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak
ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada pembiayaan investasi dalam
jutaan rupiah sebesar (53.782), (53.909,6), dan (58.071) secara
berturut-turut selama tiga tahun. Secara nominal potensi risiko
terbesar investasi pada saat tidak ada pendapatan terjadi pada tahun
2017 sebesar (58.071) juta rupiah dan yang terendah sebesar
(53.728) juta rupiah pada tahun 2015. Namun, berbeda halnya jika
dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko kerugian yang
terendah tetap terjadi pada tahun 2015 sebesar 162% dan ditahun
2016 dan 2017 memiliki potensi risiko yang sama yaitu 160%.
49
Tabel 4.9. Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan
Investasi UMKM
Keterangan 2015 2016 2017
Std. Deviasi σ 0,0056 0,0083 0,026
Aσ (Exposure) 18.003 17.608 19.866
VaR (Mean) 67,61 98,5 354,06
VaR (Zero) -23.037 -21.901 -22.557
VaR (Mean)% 0, 4 1 2
VaR (zero) % -128 -124 -114
Dari hasil pengolahan data investasi UMKM dengan menggunakan
VaR dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
1) Standar deviasi menunjukkan bahwa jika semakin besar nilai
standar deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar pula
variabel dari pengembalian hasil dan semakin tinggi pula tingkat
risiko dari pembiayaan. Standar deviasi menunjukkan bahwa jika
semakin besar nilai standar deviasi dari pengembalian hasil, maka
semakin besar pula variabel dari pengembalian hasil dan semakin
tinggi pula tingkat risiko dari pembiayaan.Standar deviasi dalam
pengukuran VaR modal kerja UMKM tercatat sebesar 0,0056;
0,0083; dan 0,026 selama periode 2015-2017 berturut-turut. Nilai
standar deviasi terbesar terdapat pada periode 2017 sebesar 0,026
yang mengindikasikan bahwa pada tahun ini terdapat volatilitas
atau perubahan yang paling besar dari distribusi variabel
pengembalian hasil atau margin dipembiayaan investasi UMKM.
Sedangkan pada periode 2015 memiliki nilai standar drviasi yang
paling kecil yaitu 0,0056.
50
2) VaR (mean) pembiayaan modal kerja dalam nominal jutaan
rupiah sebesar 67,61, 98,5 dan 354,06 selama periode 2015-2017.
Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar 0.4%,
1%, dan 2%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean) secara
nominal pembiayaan investasi diketahui potensi risiko terbesar
yang dihadapi terjadi pada tahun 2017 yaitu maksimal sebesar
354,06 (juta rupiah) dan potensi risiko terendah yang dialami
sebesar 67,61 (juta rupiah) pada tahun 2015.
3) VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol)
dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko
kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak
ada pendapatan. Nilai VaR (zero) pada pembiayaan murabahah
dalam jutaan rupiah sebesar (23.037), (21.901), dan (22.557)
secara berturut-turut selama tiga tahun. Secara nominal potensi
risiko terbesar investasi pada saat tidak ada pendapatan terjadi
pada tahun 2015 sebesar (23.037) juta rupiah dan yang terendah
sebesar (21.901) juta rupiah pada tahun 2016. Namun, berbeda
halnya jika dilihat dalam bentuk persentase potensi risiko
kerugian yang tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar 128% dan
risiko terendah terjadi di tahun 2017 114%.
Tabel 4.10. Hasil Perbandingan VaR Pembiayaan Modal
Kerja UMKM dan Pembiayaan Investasi UMKM Tahun
2015-2017
Keterangan Modal Kerja UMKM Investasi UMKM
Std. Deviasi σ 0,027 0,063
Aσ (Exposure) 34.341,03 18.492,06
VaR (Mean) 610,96 782,92
VaR (Zero) (2.813,3) (2.549,52)
51
VaR (Mean)% 0,018 0,042
VaR (zero) % -0,081 -0,14
Sumber: data diolah dengan Ms.Exccel 2010
Dari tabel perbandingan diatas hasil pengukuran VaR selama
periode 2015-2017 antara pembiayaan modal kerja UMKM dan
pembiayaan investasi UMKM kita dapat mengetahui tingkat risiko
pembiayaan mana yang paling baik yang ada pada Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Adapun analisis perbandingan hasil
pengukuran risiko dengan menggunaka Value at Risk adalah sebagai
berikut:
a. Standar deviasi menunjukan bahwia jika semakin besar standar
deviasi dari pengembalian hasil, maka semakin besar variabel dari
pengembalian hasil dan semakin tinggi risiko dari pembiayaan
tersebut. Jika dilihat dari nilai standar deviasi kedua jenis
pembiayaan diatas selama tiga tahun, maka nilai standar deviasi
yang terbesar terdapat pada pembiayaan investasi UMKM yaitu
sebesar 0,063 yang mengindikasikan bahwa pada pembiayaan ini
terdapat volatilitas atau perubahan yang paling besar dibandingkan
dengan pembiayaan modal kerja UMKM.
b. VaR (zero) adalah potensi risiko kerugian terhadap zero (nol)
dengan artian lain merupakan besarnya potensi terjadinya risiko
kerugian yang dihitung pada saat pendapatan dititik nol atau tidak
ada pendapatan. Hasil analisis VaR (zero) pembiayaan modal kerja,
pembiayaan investasi, yaitu -8,1%, -14% dapat dilihat dalam
bentuk presentase potensi kerugian terbesar terdapat pada
pembiayaan investasi.
c. VaR (mean) pembiayaan modal kerja , dan investasi dalam jutaan
rupiah secara berturut-turut adalah sebesar 610,96, dan 782,92
52
Adapun dalam bentuk persentase nilai VaR (mean) sebesar
1.83%,dan 2.56%. Berdasarkan pengukuran risiko VaR (mean)
secara nominal pembiayaan investasi diketahui memiliki potensi
risiko terbesar yaitu maksimal sebesar 782,92 (juta rupiah)
dibandingkan dengan pembiayaan modal kerja yaitu maksimal
sebesar 610,96 (juta rupiah).
58
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian deskriptif kulitatif Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah cukup baik dalam mengelola risiko pembiayaan produktif
UMKM, baik itu pembiayaan yang disalurkan untuk modal kerja ataupun
pembiayaan yang disalurkan untuk investasi. Hal ini terbukti dari performa Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang mampu meningkatkan total
pembiayaan sebesar 11,4% untuk pembiayaan modal kerja UMKM, 19,9%
untuk pembiayaan investasi UMKM dan menurunkan tingkat pembiayaan
bermasalah (Net Performance Finance) sebesar 1% yaitu dari 6,8% di tahun
2015 menjadi 5,8% ditahun 2017 untuk pembiayaan modal kerja UMKM dan
1,3%
Dari hasil pengukuran VaR (Zero) bisa diketahui dalam bentuk
presentase, potensi kerugian terbesar terdapat pada pembiayaan yaitu sebesar
14%. Dengan kata lain pembiayaan investasi memiliki tingkat potensi risiko
kerugian terbesar pada saat pendapatan dititik nol (tidak adanya pendapatan).
Adapun tingkat risiko yang paling rendah terdapat pada pembiayaan
modal kerja, ini dapat dilihat dari persentase VaR (mean) dan VaR (zero) yang
sebesar 1,8% dan 8,1%. Hasil ini mengindikasi bahwa pembiayaan modal kerja
memiliki return yang lebih stabil dan aman dibandingkan dengan pembiayaan
investasi.
B. Saran
1. Untuk pihak Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah diharapkan dapat
meningkatkan kembali kualitas manajemen risiko untuk pembiayaan
produktif sektor UMKM, terutama untuk pembiayaan yang digunakan untuk
54
investasi. Karena selama periode penelitian ditemukan kecendrungan minat
para pelaku UMKM untuk mengajukan pembiayaan jenis investasi, sehingga
bank memerlukan kualitas manajemen risiko yang lebih baik lagi.
2. Bagi akdemisi, diperlukan pengembangan penelitian ke berbagai jenis
lembaga keuangan syariah lainnya dengan akad dan produk yang berbeda.
55
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto. 2014 dan Yuke Rahmawati, Manajemen Risiko
Perbankan Syariah, UIN PRESS.
Ali, Masyhud. 2006. Manajemen Risiko; Strategi Perbankan dan Dunia Usaha
Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik,
Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2007 Manajemen Risiko Perbankan Pendekatan Kuantitatif
Value at Risk (VaR), Bank Jateng. Semarang
Ikatan Bankir Indonesia. 2015 Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ismal, Rfki. 2011. The Indonesian Islamic Banking Theory and Practices. Jakarta
Gramata Publishing.
Ismal, Rfki. 2015. Volatility of The Returns and Expected Losses of Islamic
Bank Financing. International Journal of Islamic and Middle Eastern
Finance Management, Vol.3 Iss 3 pp. 267-279
Jorion, Philippe. Value at Risk: The New Benchmarking for Managing Financial
Risk. ed.3, New York: McGraw Hill, 2007.
K Yin, Robert.2008. Studi Kasus Design dan Metode. Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada.
56
Khan, Tariqullah dan Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Kuncoro, Mudrajat. 2003: “ Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”. Jakarta:
Erlangga
Malehong, Leni J. 1998: “ Metode Penelitian Kualitatif Cet II. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Novyndra Idroes, Ferry. 2008. Manajemen Risiko Perbankan: Pemahaman
Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Bassel II Terkait Aplikasi Regulasi dan
Pelaksanaannya di Indonesia Rajawali pers.
Rizka Mahmal. 2009. Upaya Meminimalisir Risiko Pembiayaan Produktif untuk
UKM oleh Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank DKI Syariah Cabang
Wahid Hasyim). Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidataullah
Sandingan Data UMKM 2016 :”Perkembangan Data Usaha Mikro,kecil,
Menengah (UMKM) dan Usah Besar (UB), Tahun 2010-2015
Sharif, Adam. Abdul kohar Irwanto. Dan Tubagus Nur Ahmad Maulana 2015.
Strategi Optimasi Sistem Manajemen Risiko Pembiayaan Pada Bank
Jabar Banten Syariah. Jurnal Manajemen IKM Vol.10 No.2.
T, Sunaryo.2007. Manajemen Risiko Finansial. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
(http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_132311.aspx) diakses pada
tanggal 01 Mei 2016
57
http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/7da49f82a34f
4bd4bde57ba94172a0b3BukuKajianAkademikKelayakanPendirianLembagaPeme
rin.pdf
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=sections
&Itemid=93
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf"
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-januari-2015 diakses pada tanggal
4 Juni 2018.
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-januari-2015 diakses pada tanggal
5 Juni 2018
58
LAMPIRAN
Lampiran 1
HASIL UJI STASIONER
Null Hypothesis: RETURN_INVESTASI_UMKM has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.246760 0.0000
Test critical values: 1% level -3.632900
5% level -2.948404
10% level -2.612874
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Null Hypothesis: RETURN_MODAL_KERJA_UMKM has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.41200 0.0000
Test critical values: 1% level -3.632900
5% level -2.948404
10% level -2.612874
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
Equivalen
RateReturn
Decay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposure
(dlm
Miliar
Rupiah)
Var Mean VaR% VaR ZeroVaR Zero
%
Jan-15 19,13 0,99 38.877 691,6595 0,017791 -61284,8 -1,57638
Feb-15 19,65 0,02681955 0,0268196 35 0,000678 0,710553 0,000482 0,000719 -0,00024 5,642E-08 38.491 684,7921 0,017791 -62344,2 -1,61971
Mar-15 20,8 0,05687565 0,0568756 34 0,0031466 0,717731 0,002258 0,003235 -0,00098 9,534E-07 36.706 653,0353 0,017791 -62970,7 -1,71554
Apr-15 19,24 -0,0779615 -0,077962 33 0,0062004 0,72498 0,004495 0,006078 -0,00158 2,505E-06 34.644 616,3503 0,017791 -54929,5 -1,58554
Mei-15 19,54 0,0154722 0,0154722 32 0,0002158 0,732303 0,000158 0,000239 -8,1E-05 6,615E-09 32.196 572,798 0,017791 -51853 -1,61054
Jun-15 19,72 0,0091697 0,0091697 31 7,037E-05 0,7397 5,21E-05 8,41E-05 -3,2E-05 1,026E-09 32.628 580,4837 0,017791 -53038,2 -1,62554
Jul-15 19,53 -0,0096816 -0,009682 30 0,0001095 0,747172 8,18E-05 9,37E-05 -1,2E-05 1,427E-10 30.691 546,0226 0,017791 -49403,6 -1,60971
Agust-15 19,74 0,01069529 0,0106953 29 9,83E-05 0,754719 7,42E-05 0,000114 -4E-05 1,616E-09 27.730 493,3435 0,017791 -45122,5 -1,62721
Sep-15 19,42 -0,0163436 -0,016344 28 0,0002932 0,762343 0,000224 0,000267 -4,4E-05 1,897E-09 31.359 557,907 0,017791 -50191,4 -1,60054
Okt-15 18,93 -0,0255555 -0,025555 27 0,0006936 0,770043 0,000534 0,000653 -0,00012 1,416E-08 30.306 539,1731 0,017791 -47268,5 -1,55971
Nop-15 19,65 0,03732937 0,0373294 26 0,0013358 0,777821 0,001039 sum e*f 2011 0,001393 -0,00035 1,256E-07 30.475 542,1797 0,017791 -49360,6 -1,61971
Des-15 19,52 -0,0066378 -0,006638 25 5,504E-05 0,785678 4,32E-05 0,009441332 4,41E-05 -8,2E-07 6,723E-13 33.382 593,8981 0,017791 -53707,5 -1,60888
Jan-16 19,76 0,01222011 0,0122201 24 0,0001309 0,793614 0,000104 0,000149 -4,5E-05 2,068E-09 32.018 569,6312 0,017791 -52153,3 -1,62888
Feb-16 19,62 -0,0071102 -0,00711 23 6,227E-05 0,801631 4,99E-05 5,06E-05 -6,4E-07 4,084E-13 31.716 564,2583 0,017791 -51291,4 -1,61721
Mar-16 19,3 -0,0164444 -0,016444 22 0,0002967 0,809728 0,00024 0,00027 -3E-05 9,1E-10 32.346 575,4667 0,017791 -51447,7 -1,59054
Apr-16 19,23 -0,0036335 -0,003634 21 1,949E-05 0,817907 1,59E-05 1,32E-05 2,74E-06 7,483E-12 32.521 578,5801 0,017791 -51536,3 -1,58471
Mei-16 18,78 -0,0236791 -0,023679 20 0,0005983 0,826169 0,000494 0,000561 -6,6E-05 4,411E-09 33.208 590,8025 0,017791 -51379,7 -1,54721
Jun-16 18,55 -0,0123227 -0,012323 19 0,0001717 0,834514 0,000143 0,000152 -8,6E-06 7,329E-11 34.077 606,2628 0,017791 -52071,1 -1,52804
Jul-16 18,49 -0,0032397 -0,00324 18 1,616E-05 0,842943 1,36E-05 1,05E-05 3,13E-06 9,798E-12 33.617 598,079 0,017791 -51200,1 -1,52304
Agust-16 19,37 0,04649543 0,0464954 17 0,0020898 0,851458 0,001779 0,002162 -0,00038 1,462E-07 33.203 590,7135 0,017791 -53004,5 -1,59638
Sep-16 19,19 -0,0093362 -0,009336 16 0,0001024 0,860058 8,8E-05 8,72E-05 8,66E-07 7,495E-13 35.022 623,0753 0,017791 -55382,9 -1,58138
Okt-16 19,74 0,02825772 0,0282577 15 0,000755 0,868746 0,000656 0,000798 -0,00014 2,034E-08 34.967 622,0968 0,017791 -56898,6 -1,62721
Nop-16 19,63 -0,005588 -0,005588 14 4,056E-05 0,877521 3,56E-05 sum e*f 2012 3,12E-05 4,37E-06 1,908E-11 35.271 627,5052 0,017791 -57070 -1,61804
Des-16 19,65 0,00101833 0,0010183 13 5,642E-08 0,886385 5E-08 0,003620115 1,04E-06 -9,9E-07 9,741E-13 35.827 637,397 0,017791 -58029,3 -1,61971
Jan-17 20,11 0,02313987 0,0231399 12 0,0004999 0,895338 0,000448 0,000535 -8,8E-05 7,717E-09 34.731 617,8981 0,017791 -57585,5 -1,65804
Feb-17 19,64 -0,0236489 -0,023649 11 0,0005968 0,904382 0,00054 0,000559 -2E-05 3,812E-10 34.638 616,2435 0,017791 -56074,6 -1,61888
Mar-17 19,51 -0,0066411 -0,006641 10 5,509E-05 0,913517 5,03E-05 4,41E-05 6,22E-06 3,865E-11 35.408 629,9426 0,017791 -56937,6 -1,60804
Apr-17 19,58 0,00358148 0,0035815 9 7,844E-06 0,922745 7,24E-06 1,28E-05 -5,6E-06 3,124E-11 35.895 638,6068 0,017791 -57930,1 -1,61388
Mei-17 16,98 -0,1424725 -0,142472 8 0,0205215 0,932065 0,019127 0,020298 -0,00117 1,371E-06 36.548 650,2243 0,017791 -51065,2 -1,39721
Jun-17 19,97 0,16219497 0,162195 7 0,0260545 0,94148 0,02453 0,026307 -0,00178 3,159E-06 37.485 666,8944 0,017791 -61714,4 -1,64638
Jul-17 18,33 -0,0856921 -0,085692 6 0,0074776 0,95099 0,007111 0,007343 -0,00023 5,385E-08 35.128 624,9611 0,017791 -53033,1 -1,50971
Agust-17 19,67 0,07055557 0,0705556 5 0,0048685 0,960596 0,004677 0,004978 -0,0003 9,085E-08 36.765 654,0849 0,017791 -59609,9 -1,62138
Sep-17 19,52 -0,0076551 -0,007655 4 7,116E-05 0,970299 6,91E-05 5,86E-05 1,05E-05 1,092E-10 37.235 662,4467 0,017791 -59906,5 -1,60888
Okt-17 19,81 0,01474728 0,0147473 3 0,0001951 0,9801 0,000191 0,000217 -2,6E-05 6,918E-10 37.138 660,721 0,017791 -60647,9 -1,63304
Nop-17 19,99 0,00904529 0,0090453 2 6,83E-05 0,99 6,76E-05 sum e*f 2013 8,18E-05 -1,4E-05 2,016E-10 36.360 646,8796 0,017791 -59922,8 -1,64804
Des-17 19,66 -0,016646 -0,016646 1 0,0003037 1 0,000304 0,057121418 0,000277 2,66E-05 7,078E-10 37.668 670,1502 0,017791 -61042,6 -1,62054
Total 698,95 0,02732833 0,070183 8,525E-06 1236277 21994,56 0,640475 -1978410
Rata-rata 19,42 0,00078081 2,436E-07 34341,03 610,9601 0,017791 -54955,8 -1,60015
RMSE 0,0004935
Variance 0,0007018
Standar Deviasi 0,026492
Alpha 1% 2,3263479
Eksposure 34341,028
VaR (Mean) 610,96013
VaR (Mean) % 0,017791
VaR (Zero) -2813,2929
VaR (Zero) % -0,0819222
Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan Modal Kerja UMKM
Lampiran 2
Equivalen
RateReturn
Decay
Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F
Actual
VarianceError Error^2
Eksposure
(dlm
Miliar
Rupiah)
Var Mean VaR% VaR ZeroVaR Zero
%
Jan-15 14,76 0,9 19.265 815,6429 0,042338 -22880,3 -1,18766
Feb-15 14,77 0,00067728 0,00067728 35 9,351E-06 0,027813 2,6E-07 4,59E-07 -2E-07 3,945E-14 19.289 816,659 0,042338 -22924,9 -1,1885
Mar-15 15,34 0,0378657 0,0378657 34 0,0016198 0,030903 5,01E-05 0,001434 -0,00138 1,915E-06 20.497 867,8034 0,042338 -25334,2 -1,236
Apr-15 15,47 0,00843887 0,00843887 33 0,0001171 0,034337 4,02E-06 7,12E-05 -6,7E-05 4,515E-09 20.168 853,8742 0,042338 -25146 -1,24683
Mei-15 15,65 0,01156825 0,01156825 32 0,0001946 0,038152 7,42E-06 0,000134 -0,00013 1,598E-08 19.412 821,8666 0,042338 -24494,6 -1,26183
Jun-15 15,66 0,00063877 0,00063877 31 9,117E-06 0,042391 3,86E-07 4,08E-07 -2,2E-08 4,646E-16 19.964 845,2372 0,042338 -25207,8 -1,26266
Jul-15 15,4 -0,0167422 -0,0167422 30 0,0002063 0,047101 9,71E-06 0,00028 -0,00027 7,322E-08 19.382 820,5965 0,042338 -24053 -1,241
Agust-15 15,22 -0,0117572 -0,0117572 29 8,792E-05 0,052335 4,6E-06 0,000138 -0,00013 1,786E-08 14.008 593,0717 0,042338 -17173,7 -1,226
Sep-15 15,16 -0,00395 -0,00395 28 2,463E-06 0,05815 1,43E-07 1,56E-05 -1,5E-05 2,39E-10 15.066 637,8653 0,042338 -18395,5 -1,221
Okt-15 15,47 0,02024228 0,02024228 27 0,0005118 0,064611 3,31E-05 0,00041 -0,00038 1,419E-07 15.751 666,8669 0,042338 -19638,8 -1,24683
Nop-15 15,91 0,02804518 0,02804518 26 0,0009257 0,07179 6,65E-05 sum e*f 20110,000787 -0,00072 5,185E-07 16.323 691,0843 0,042338 -20950,5 -1,2835
Des-15 16 0,00564088 0,00564088 25 6,434E-05 0,079766 5,13E-06 0,000181 3,18E-05 -2,7E-05 7,122E-10 16.909 715,8944 0,042338 -21829,4 -1,291
Jan-16 15,88 -0,0075283 -0,0075283 24 2,65E-05 0,088629 2,35E-06 5,67E-05 -5,4E-05 2,951E-09 17.101 724,0233 0,042338 -21906,3 -1,281
Feb-16 15,71 -0,010763 -0,0010763 23 7,026E-05 0,098477 6,92E-06 0,000116 -0,00011 1,186E-08 17.002 719,8318 0,042338 -21538,6 -1,26683
Mar-16 15,49 -0,0141028 -0,0141028 22 0,0001374 0,109419 1,5E-05 0,000199 -0,00018 3,38E-08 17.064 722,4568 0,042338 -21304,3 -1,2485
Apr-16 15,14 -0,0228544 -0,0228544 21 0,0004192 0,121577 5,1E-05 0,000522 -0,00047 2,222E-07 16.987 719,1968 0,042338 -20712,7 -1,21933
Mei-16 14,66 -0,0322176 -0,0322176 20 0,0008902 0,135085 0,00012 0,001038 -0,00092 8,422E-07 16.675 705,9873 0,042338 -19665,3 -1,17933
Jun-16 14,3 -0,0248632 -0,0248632 19 0,0005055 0,150095 7,59E-05 0,000618 -0,00054 2,941E-07 17.875 756,793 0,042338 -20544,2 -1,14933
Jul-16 14,13 -0,0119593 -0,0119593 18 9,175E-05 0,166772 1,53E-05 0,000143 -0,00013 1,631E-08 17.708 749,7225 0,042338 -20101,4 -1,13516
Agust-16 14,93 0,05507241 0,05507241 17 0,0033009 0,185302 0,000612 0,003033 -0,00242 5,863E-06 17.659 747,648 0,042338 -21223,1 -1,20183
Sep-16 14,89 -0,0026828 -0,0026828 16 9,127E-08 0,205891 1,88E-08 7,2E-06 -7,2E-06 5,153E-11 17.910 758,2748 0,042338 -21465,1 -1,1985
Okt-16 15,25 0,02388966 0,02388966 15 0,0006901 0,228768 0,000158 0,000571 -0,00041 1,704E-07 18.084 765,6416 0,042338 -22216,1 -1,2285
Nop-16 14,77 -0,0319814 -0,0319814 14 0,0008762 0,254187 0,000223 sum e*f 20120,001023 -0,0008 6,401E-07 18.524 784,2704 0,042338 -22015,7 -1,1885
Des-16 14,77 0 0 13 5,667E-06 0,28243 1,6E-06 0,001281 0 1,6E-06 2,562E-12 18.703 791,8489 0,042338 -22228,4 -1,1885
Jan-17 15,02 0,01678455 0,01678455 12 0,0003673 0,313811 0,000115 0,000282 -0,00017 2,771E-08 18.766 794,5162 0,042338 -22694,3 -1,20933
Feb-17 14,43 -0,0400733 -0,0400733 11 0,0014207 0,348678 0,000495 0,001606 -0,00111 1,233E-06 18.778 795,0243 0,042338 -21785,5 -1,16016
Mar-17 14,44 0,00069276 0,00069276 10 9,446E-06 0,38742 3,66E-06 4,8E-07 3,18E-06 1,011E-11 19.147 810,647 0,042338 -22229,6 -1,161
Apr-17 13,69 -0,0533365 -0,0533365 9 0,0025965 0,430467 0,001118 0,002845 -0,00173 2,983E-06 19.602 829,9108 0,042338 -21532,7 -1,0985
Mei-17 11,65 -0,1613595 -0,1613595 8 0,0252743 0,478297 0,012089 0,026037 -0,01395 0,0001946 19.094 808,4031 0,042338 -17728,7 -0,9285
Jun-17 14,33 0,20704906 0,20704906 7 0,0438608 0,531441 0,023309 0,042869 -0,01956 0,0003826 19.834 839,7333 0,042338 -22845,4 -1,15183
Jul-17 13,94 -0,0275928 -0,0275928 6 0,0006357 0,59049 0,000375 0,000761 -0,00039 1,49E-07 20.273 858,3197 0,042338 -22692,1 -1,11933
Agust-17 13,8 -0,0100938 -0,0100938 5 5,949E-05 0,6561 3,9E-05 0,000102 -6,3E-05 3,95E-09 20.284 858,7854 0,042338 -22467,8 -1,10766
Sep-17 13,69 -0,008003 -0,008003 4 3,161E-05 0,729 2,3E-05 6,4E-05 -4,1E-05 1,681E-09 20.357 861,8761 0,042338 -22362,1 -1,0985
Okt-17 13,92 0,01666102 0,0166102 3 0,0003626 0,81 0,000294 0,000278 1,61E-05 2,594E-10 20.511 868,3961 0,042338 -22924,4 -1,11766
Nop-17 13,59 -0,0239924 -0,0239924 2 0,0004671 0,9 0,00042 sum e*f 20130,000576 -0,00016 2,411E-08 20.631 873,4767 0,042338 -22491,1 -1,09016
Des-17 13,58 -0,0007361 -0,0007361 1 2,705E-06 1 2,7E-06 0,038284 5,42E-07 2,16E-06 4,677E-12 21.111 893,799 0,042338 -22996,8 -1,08933
Total 530,81 -0,0833227 0,039746 0,0005924 665714 28185,05 1,52417 -787701
Rata-rata 14,74 -0,0023806 1,692E-05 18492,06 782,9179 0,042338 -21880,6 -1,18639
RMSE 0,0041139
Variance 0,0039746
Standar Deviasi 0,0630445
Alpha 1% 2,3263479
Eksposure 18492,056
VaR (Mean) 782,91792
VaR (Mean) % 0,0423381
VaR (Zero) -2549,5211
VaR (Zero) % -0,1378712
Hasil Pengukuran Value at Risk Pembiayaan Investasi UMKM
Lampiran 3
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Investasi UMKM Tahun 2015
2015
Lampiran 4
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-15 14,76 0,99 19.265 72 0,003756 -23623,5964 -1,2262443
Feb-15 14,77 0,000677 11 4,59E-07 0,904382 4,15E-07 4,59E-07 -4,38604E-08 1,92373E-15 19.289 72 0,003756 -23669,1004 -1,2270776
Mar-15 15,34 0,037866 10 0,001434 0,913517 0,00131 0,001434 -0,000124 1,5376E-08 20.497 77 0,003756 -26125,0177 -1,2745776
Apr-15 15,47 0,008439 9 7,12E-05 0,922745 6,57E-05 7,12E-05 -5,5017E-06 3,02687E-11 20.168 76 0,003756 -25924,1683 -1,285411
Mei-15 15,65 0,011568 8 0,000134 0,932065 0,000125 0,000134 -9,09132E-06 8,26521E-11 19.412 73 0,003756 -25243,5776 -1,300411
Jun-15 15,66 0,000639 7 4,08E-07 0,94148 3,84E-07 4,08E-07 -2,3878E-08 5,70157E-16 19.964 75 0,003756 -25978,0411 -1,3012443
Jul-15 15,4 -0,01674 6 0,00028 0,95099 0,000267 0,00028 -1,37375E-05 1,88719E-10 19.382 73 0,003756 -24800,7736 -1,2795776
Agust-15 15,22 -0,01176 5 0,000138 0,960596 0,000133 0,000138 -5,44684E-06 2,96681E-11 14.008 53 0,003756 -17714,2034 -1,2645776
Sep-15 15,16 -0,00395 4 1,56E-05 0,970299 1,51E-05 1,56E-05 -4,63403E-07 2,14743E-13 15.066 57 0,003756 -18976,7966 -1,2595776
Okt-15 15,47 0,020242 3 0,00041 0,9801 0,000402 0,00041 -8,15403E-06 6,64881E-11 15.751 59 0,003756 -20246,5081 -1,285411
Nop-15 15,91 0,028045 2 0,000787 0,99 0,000779 sum e*f 2011 0,000787 -7,86532E-06 6,18633E-11 16.323 61 0,003756 -21580,2731 -1,3220776
Des-15 16 0,005641 1 3,18E-05 1 3,18E-05 0,003127624 3,18E-05 0 0 16.909 64 0,003756 -22481,8281 -1,3295776
Rata-rata 15,40 0,007333 1,43962E-09 18.003 68 0,003756
RMSE 3,79424E-05
Variance 3,12762E-05
Standar Deviasi 0,005592517
Alpha 1% 2,326347874
Eksposure 18.003
VaR Mean 67,61330855
VaR Zero -23037,273
VaR Mean % 0,003755704
VaR Zero % -1,28
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Investasi UMKM Tahun 2016
2015
2016
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-16 15,88 0,99 17.101 95,71539 0,005597 -22534,6079 -1,3177363
Feb-16 15,71 -0,01076 11 0,000116 0,904382 0,000105 0,000116 -1,10766E-05 1,22691E-10 17.002 95,16128 0,005597 -22163,2904 -1,3035696
Mar-16 15,49 -0,0141 10 0,000199 0,913517 0,000182 0,000199 -1,72005E-05 2,95856E-10 17.064 95,5083 0,005597 -21931,2717 -1,2852363
Apr-16 15,14 -0,02285 9 0,000522 0,922745 0,000482 0,000522 -4,03523E-05 1,62831E-09 16.987 95,07733 0,005597 -21336,8543 -1,2560696
Mei-16 14,66 -0,03222 8 0,001038 0,932065 0,000967 0,001038 -7,05142E-05 4,97225E-09 16.675 93,33104 0,005597 -20277,9606 -1,2160696
Jun-16 14,3 -0,02486 7 0,000618 0,94148 0,000582 0,000618 -3,61756E-05 1,30867E-09 17.875 100,0475 0,005597 -21200,9941 -1,1860696
Jul-16 14,13 -0,01196 6 0,000143 0,95099 0,000136 0,000143 -7,00969E-06 4,91357E-11 17.708 99,11281 0,005597 -20752,0572 -1,1719029
Agust-16 14,93 0,055072 5 0,003033 0,960596 0,002913 0,003033 -0,000119511 1,42829E-08 17.659 98,83855 0,005597 -21871,9006 -1,2385696
Sep-16 14,89 -0,00268 4 7,2E-06 0,970299 6,98E-06 7,2E-06 -2,13765E-07 4,56954E-14 17.910 100,2434 0,005597 -22123,0816 -1,2352363
Okt-16 15,25 0,02389 3 0,000571 0,9801 0,000559 0,000571 -1,13572E-05 1,28987E-10 18.084 101,2173 0,005597 -22880,5327 -1,2652363
Nop-16 14,77 -0,03198 2 0,001023 0,99 0,001013 sum e*f 2011 0,001023 -1,02281E-05 1,04614E-10 18.524 103,68 0,005597 -22696,2767 -1,2252363
Des-16 14,77 0 1 0 1 0 0,006946283 0 0 0 18.703 104,6819 0,005597 -22915,5939 -1,2252363
Rata-rata 14,99 -0,00659 2,08123E-09
RMSE 4,56204E-05
Variance 6,94628E-05
Standar Deviasi 0,008334437
Alpha 1% 2,326347874
Eksposure 17.608
VaR Mean 98,55123872
VaR Zero -21901,25006
VaR Mean % 0,01
VaR Zero % -1,24
2016
2017
Lampiran 5
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Investasi UMKM Tahun 2017
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-17 15,02 0,99 18.766 334,4597 0,017823 -23154,3169 -1,233844
Feb-17 14,43 -0,04007 11 0,001606 0,904382 0,001452 0,001606 -0,00015355 2,35775E-08 18.778 334,6736 0,017823 -22245,8714 -1,1846774
Mar-17 14,44 0,000693 10 4,8E-07 0,913517 4,38E-07 4,8E-07 -4,15046E-08 1,72263E-15 19.147 341,2501 0,017823 -22698,9732 -1,1855107
Apr-17 13,69 -0,05334 9 0,002845 0,922745 0,002625 0,002845 -0,000219774 4,83008E-08 19.602 349,3594 0,017823 -22013,2556 -1,1230107
Mei-17 11,65 -0,16136 8 0,026037 0,932065 0,024268 0,026037 -0,001768806 3,12867E-06 19.094 340,3055 0,017823 -18196,7861 -0,9530107
Jun-17 14,33 0,207049 7 0,042869 0,94148 0,040361 0,042869 -0,002508706 6,29361E-06 19.834 353,4943 0,017823 -23331,6074 -1,176344
Jul-17 13,94 -0,02759 6 0,000761 0,95099 0,000724 0,000761 -3,73144E-05 1,39237E-09 20.273 361,3184 0,017823 -23189,1499 -1,143844
Agust-17 13,8 -0,01009 5 0,000102 0,960596 9,79E-05 0,000102 -4,01468E-06 1,61176E-11 20.284 361,5145 0,017823 -22965,0855 -1,1321774
Sep-17 13,69 -0,008 4 6,4E-05 0,970299 6,21E-05 6,4E-05 -1,90227E-06 3,61862E-12 20.357 362,8155 0,017823 -22861,1286 -1,1230107
Okt-17 13,92 0,016661 3 0,000278 0,9801 0,000272 0,000278 -5,52403E-06 3,05149E-11 20.511 365,5602 0,017823 -23427,1998 -1,1421774
Nop-17 13,59 -0,02399 2 0,000576 0,99 0,00057 sum e*f 2017 0,000576 -5,75637E-06 3,31357E-11 20.631 367,6989 0,017823 -22996,9086 -1,1146774
Des-17 13,58 -0,00074 1 5,42E-07 1 5,42E-07 0,070432993 5,42E-07 0 0 21.111 376,2538 0,017823 -23514,3612 -1,113844
Rata-rata 13,84 -0,00916 8,63239E-07 354,0587
RMSE 0,000929107
Variance 0,00070433
Standar Deviasi 0,026539215
Alpha 1% 2,326347874
Eksposure 19.866
VaR Mean 354,058685
VaR Zero -22557,67687
VaR Mean % 0,02
VaR Zero % -1,14
2017
2015
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Modal Kerja UMKM Tahun 2015
Lampiran 6
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-15 19,13 0,99 38.877 286 0,007368 -61690 -1,5868
Feb-15 19,65 0,02682 11 0,000719 0,904382 0,000651 0,000719 -6,87769E-05 4,7303E-09 38.491 284 0,007368 -62745,4 -1,63013
Mar-15 20,8 0,056876 10 0,003235 0,913517 0,002955 0,003235 -0,000279758 7,8264E-08 36.706 270 0,007368 -63353,3 -1,72597
Apr-15 19,24 -0,07796 9 0,006078 0,922745 0,005608 0,006078 -0,000469558 2,2048E-07 34.644 255 0,007368 -55290,6 -1,59597
Mei-15 19,54 0,015472 8 0,000239 0,932065 0,000223 0,000239 -1,62628E-05 2,6448E-10 32.196 237 0,007368 -52188,6 -1,62097
Jun-15 19,72 0,00917 7 8,41E-05 0,94148 7,92E-05 8,41E-05 -4,92055E-06 2,4212E-11 32.628 240 0,007368 -53378,3 -1,63597
Jul-15 19,53 -0,00968 6 9,37E-05 0,95099 8,91E-05 9,37E-05 -4,59387E-06 2,1104E-11 30.691 226 0,007368 -49723,5 -1,62013
Agust-15 19,74 0,010695 5 0,000114 0,960596 0,00011 0,000114 -4,50739E-06 2,0317E-11 27.730 204 0,007368 -45411,5 -1,63763
Sep-15 19,42 -0,01634 4 0,000267 0,970299 0,000259 0,000267 -7,9335E-06 6,294E-11 31.359 231 0,007368 -50518,3 -1,61097
Okt-15 18,93 -0,02556 3 0,000653 0,9801 0,00064 0,000653 -1,29964E-05 1,6891E-10 30.306 223 0,007368 -47584,4 -1,57013
Nop-15 19,65 0,037329 2 0,001393 0,99 0,00138 sum e*f 20110,001393 -1,39348E-05 1,9418E-10 30.475 225 0,007368 -49678,3 -1,63013
Des-15 19,52 -0,00664 1 4,41E-05 1 4,41E-05 0,012038 4,41E-05 0 0 33.382 246 0,007368 -54055,4 -1,6193
Rata-rata 19,57 0,001835 2,7658E-08 33.124 244 0,007368
RMSE 0,00016631
Variance 0,00012038
Standar Deviasi 0,01097188
Alpha 1% 2,32634787
Eksposure 33.124
VaR Mean 244,06454
VaR Zero -53782,1519
VaR Mean % 0,00736826
VaR Zero % -1,62
2015
2016
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Modal Kerja UMKM Tahun 2016
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-16 19,76 0,99 32.018 135,24486 0,004224 -52587,7 -1,64244
Feb-16 19,62 -0,00711 11 5,06E-05 0,904382 4,57E-05 5,06E-05 -4,83401E-06 2,3368E-11 31.716 133,969204 0,004224 -51721,7 -1,63078
Mar-16 19,3 -0,01644 10 0,00027 0,913517 0,000247 0,00027 -2,33864E-05 5,4692E-10 32.346 136,63034 0,004224 -51886,5 -1,60411
Apr-16 19,23 -0,00363 9 1,32E-05 0,922745 1,22E-05 1,32E-05 -1,01997E-06 1,0403E-12 32.521 137,369545 0,004224 -51977,5 -1,59828
Mei-16 18,78 -0,02368 8 0,000561 0,932065 0,000523 0,000561 -3,80909E-05 1,4509E-09 33.208 140,27145 0,004224 -51830,2 -1,56078
Jun-16 18,55 -0,01232 7 0,000152 0,94148 0,000143 0,000152 -8,88615E-06 7,8964E-11 34.077 143,942129 0,004224 -52533,4 -1,54161
Jul-16 18,49 -0,00324 6 1,05E-05 0,95099 9,98E-06 1,05E-05 -5,14405E-07 2,6461E-13 33.617 141,999077 0,004224 -51656,2 -1,53661
Agust-16 19,37 0,046495 5 0,002162 0,960596 0,002077 0,002162 -8,51845E-05 7,2564E-09 33.203 140,25033 0,004224 -53454,9 -1,60994
Sep-16 19,19 -0,00934 4 8,72E-05 0,970299 8,46E-05 8,72E-05 -2,58886E-06 6,7022E-12 35.022 147,933833 0,004224 -55858,1 -1,59494
Okt-16 19,74 0,028258 3 0,000798 0,9801 0,000783 0,000798 -1,58901E-05 2,525E-10 34.967 147,701512 0,004224 -57373 -1,64078
Nop-16 19,63 -0,00559 2 3,12E-05 0,99 3,09E-05 sum e*f 20113,12E-05 -3,1226E-07 9,7507E-14 35.271 148,985616 0,004224 -57548,5 -1,63161
Des-16 19,65 0,001018 1 1,04E-06 1 1,04E-06 0,003956 1,04E-06 0 0 35.827 151,334174 0,004224 -58515,4 -1,63328
Rata-rata 19,28 -0,00051 8,7429E-10 142,136006
RMSE 2,9568E-05
Variance 3,9563E-05
Standar Deviasi 0,00628988
Alpha 1% 2,32634787
Eksposure 33.649
VaR Mean 142,136006
VaR Zero -53909,5763
VaR Mean % 0,00422403
VaR Zero % -1,60
2016
2017
Hasil Pengukuran value at Risk Pembiayaan Modal Kerja UMKM Tahun 2017
Lampiran 7
Equiv Rate Return Decay Factor(Ri-Rt)^2 DF^(t-1) E*F Actual VarianceError Error^2 Eksposure Var Mean VaR% VaR Zero VaR Zero %
Jan-17 20,11 0,99 34.731 555,08134 0,015982 -57648,3 -1,65985
Feb-17 19,64 -0,02365 11 0,000559 0,904382 0,000506 0,000559 -5,34763E-05 2,8597E-09 34.638 553,594986 0,015982 -56137,3 -1,62068
Mar-17 19,51 -0,00664 10 4,41E-05 0,913517 4,03E-05 4,41E-05 -3,81431E-06 1,4549E-11 35.408 565,901359 0,015982 -57001,6 -1,60985
Apr-17 19,58 0,003581 9 1,28E-05 0,922745 1,18E-05 1,28E-05 -9,90955E-07 9,8199E-13 35.895 573,68474 0,015982 -57995 -1,61568
Mei-17 16,98 -0,14247 8 0,020298 0,932065 0,018919 0,020298 -0,001378965 1,9015E-06 36.548 584,121184 0,015982 -51131,3 -1,39902
Jun-17 19,97 0,162195 7 0,026307 0,94148 0,024768 0,026307 -0,001539494 2,37E-06 37.485 599,096601 0,015982 -61782,2 -1,64818
Jul-17 18,33 -0,08569 6 0,007343 0,95099 0,006983 0,007343 -0,000359887 1,2952E-07 35.128 561,426314 0,015982 -53096,6 -1,51152
Agust-17 19,67 0,070556 5 0,004978 0,960596 0,004782 0,004978 -0,000196157 3,8477E-08 36.765 587,589343 0,015982 -59676,4 -1,62318
Sep-17 19,52 -0,00766 4 5,86E-05 0,970299 5,69E-05 5,86E-05 -1,74047E-06 3,0292E-12 37.235 595,101025 0,015982 -59973,8 -1,61068
Okt-17 19,81 0,014747 3 0,000217 0,9801 0,000213 0,000217 -4,3279E-06 1,8731E-11 37.138 593,550742 0,015982 -60715,1 -1,63485
Nop-17 19,99 0,009045 2 8,18E-05 0,99 8,1E-05 sum e*f 20178,18E-05 -8,18172E-07 6,6941E-13 36.360 581,116511 0,015982 -59988,6 -1,64985
Des-17 19,66 -0,01665 1 0,000277 1 0,000277 0,056638 0,000277 0 0 37.668 602,021362 0,015982 -61110,7 -1,62235
Rata-rata 19,40 -0,00206 4,0386E-07 579,357126
RMSE 0,0006355
Variance 0,00056638
Standar Deviasi 0,02379881
Alpha 1% 2,32634787
Eksposure 36.250
VaR Mean 579,357126
VaR Zero -58017,1228
VaR Mean % 0,02
VaR Zero % -1,60
2017