PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN...

99
PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN MENGGUNAKAN CREDITRISK+ (Studi pada KJKS BMT Al-Fath IKMI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S. E. Sy) Oleh DESSY RACHMA DAMAYANTI NIM. 1111046100041 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN...

Page 1: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN

MENGGUNAKAN CREDITRISK+

(Studi pada KJKS BMT Al-Fath IKMI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S. E. Sy)

Oleh

DESSY RACHMA DAMAYANTI

NIM. 1111046100041

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma
Page 3: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma
Page 4: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma
Page 5: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

iv

ABSTRAK

DESSY RACHMA DAMAYANTI. NIM 1111046100041. Pengukuran Potensi

Risiko Pembiayaan Dengan Menggunakan Creditrisk+

(Studi pada KJKS BMT Al-

Fath IKMI). Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H /

2015 M. xi + 75 halaman + 12 halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui potensi risiko pembiayaan yang terjadi di

KJKS BMT Al-Fath IKMI pada akad murabahah dan ijarah dan mengetahui jumlah

cadangan yang diperlukan untuk menutupi kerugian akibat risiko pembiayaan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode

Creditrisk+. Data input yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah exposure at

default, recovery rates, default rates dan default rates volitatiliy. Kesimpulan

penelitian ini diperoleh hasil Nilai kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss)

pada pembiayaan mitra KJKS BMT Al-Fath IKMI dengan akad murabahah pada

tahun 2012, 2013, dan 2014 berturut-turut sebesar Rp. 374.217.700,- , Rp

321.255.946,- , dan Rp 392.140.522,- sedangkan pada akad ijarah berturut-turut

sebesar Rp. 84.993.000,- , Rp. 131.317.812,- Rp. 185.804.695,-. Nilai kerugian yang

tidak terduga (unexpected loss) pada pembiayaan mitra KJKS BMT Al-Fath IKMI

dengan akad murabahah pada tahun 2012, 2013, dan 2014 berturut-turut sebesar Rp.

573.000.000,- , Rp. 589.000.000,- dan Rp. 577.000.000,- sedangkan pada akad ijarah

sebesar Rp. 158.000.000,- , Rp. 241.000.000,- dan Rp. 281.000.000,-. Dengan

menggunakan Creditrisk+ , nilai pencadangan atau economic capital untuk

mengcover unexpected loss tahun 2012, 2013, dan 2014 yaitu beturut-turut sebesar

Rp. 198.782.300,- , Rp. 267.744.054,- dan Rp. 184.859.478,- untuk akad murabahah

serta Rp. 73.007.000,- , Rp. 109.682.188,- dan Rp. 95.195.305,- untuk akad ijarah.

Kata Kunci: Risiko pembiayaan, creditrisk+, murabahah, ijarah, economic capital

Pembimbing : Dr. H. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A.

Daftar Pustaka : Tahun 1997 s.d Tahun 2014

Page 6: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

v

ABSTRACT

DESSY RACHMA DAMAYANTI. NIM 1111046100041. Financing Risk Potential

Measurements Using CreditRisk+ (Studies on KJKS BMT Al-Fath IKMI).

Department of Muamalat, Islamic Banking Concentration, Faculty of Sharia and

Law, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, in 1436 H / 2015 AD. xi +

75 page + 12 page appendix.

This thesis aims to determine the potential of financing risk that occur in KJKS BMT

Al-Fath IKMI on murabaha and ijara contract and determine the amount of reserves

needed to cover losses due to financing risk. This research is quantitative research

with CreditRisk+ methods. In this methods, data input used are the exposure at

default, recovery rates, default rates and default rates volitatiliy. The conclusion of

this research, expected losses on financing in KJKS BMT Al-Fath IKMI with

murabaha contract in 2012, 2013 and 2014 respectively are Rp. 374.217.700, -, Rp.

321.255.946, -, and Rp. 392.140 .22, - whereas the ijara contract are Rp. 84.993.000,

-, Rp. 131.317.812, and - Rp. 185.804.695, -. Value of unexpected losses on

financing in KJKS BMT Al-Fath IKMI with murabaha contract in 2012, 2013 and

2014 respectively Rp. 573.000.000, -, Rp. 589.000.000, - and Rp. 577.000.000, - ,

while at the ijara contract is Rp. 158.000.000, -, Rp. 241.000.000, - and Rp.

281.000.000, -. By using CreditRisk+, the value of economic capital to cover

unexpected losses in 2012, 2013 and 2014 are Rp. 198.782.300, -, Rp. 267.744.054, -

and Rp. 184.859.478, - for murabahah and Rp. 73.007.000, -, Rp. 109.682.188, - and

Rp. 95.195.305, - for the ijara contract.

Keywords: Financing risk, CreditRisk+, murabaha, ijara, economic capital

Thesis Adviser : Dr. H. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A.

Bibliography : 1997 - 2014

Page 7: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

vi

KATA PENGANTAR

حيمهللابســـــــــم حمن الر الر

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN

MENGGUNAKAN CREDITRISK+ (Studi pada KJKS BMT Al-Fath IKMI)” sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) di Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa shalawat serta salam tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang menjadi suri tauladan bagi

seluruh umat di muka bumi ini.

Penulis menyadari tentunya bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyelesaian tugas akhir ini. Namun penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi orang lain. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, kritik, saran dan motivasi yang ikhlas berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang penulis hormati sebagai pemimpin

sekaligus menjadi pengayom bagi mahasiswa/i nya.

2. Bapak AM Hasan Ali, M.A., ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

dan Bapak Abdurrauf, Lc. M.A., sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi

Islam) serta Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H., ketua Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) periode sebelumnya atas kesabaran dan

dedikasinya terhadap Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

3. Bapak Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M, pembimbing skripsi penulis atas

kesabaran dan keikhlasannya dalam membimbing, memotivasi, dan

memberikan kritik serta saran dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Suryadi dan seluruh pihak KJKS BMT Al-Fath IKMI yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian, memberikan informasi dan data-

data penelitian, serta membimbing penulis.

5. Bapak Dr. Alimin Mesra, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik penulis

semasa kuliah yang telah memberikan saran dan bimbingan.

Page 8: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

vii

6. Bapak Sofyan Rizal S.E., M.Si., dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A selaku penguji

sidang skripsi yang telah memberikan saran dan penilaian terhadap skripsi

penulis.

7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat serta seluruh staff dan

karyawan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa/i-nya.

8. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta serta berbagai perpustakaan elektronik yang telah

meyediakan fasilitas dan referensi dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orangtua penulis, ayahanda Muntirman dan ibunda Ida Widaningsih

yang berjuang keras untuk membesarkan dengan penuh kasih sayang,

mendukung dan mendoakan penulis dengan ikhlas. Semoga Allah swt

meninggikan derajat kalian. Adikku, Devi Novitasari yang telah mendukung

dan membantu penulis dalam berbagai hal.

10. Sahabat-sahabat semasa kuliah Bulan, Riri, dan Putri yang menjadi teman

berjuang dalam proses perkuliahan, saling membantu dan mengingatkan atas

segala hal. Yusuf, partner segala situasi dan kondisi yang dengan ketulusannya

selalu menemani, membantu, memotivasi dan mengajarkan kesabaran.

11. Sahabat-sahabat tersayang sejak SMA, Utami, Widya, Ivyana, Almira, Lisa,

dan Dhanty serta sahabat-sahabat tercinta sejak SMP, Arnita, Dini, Fitri, dan

Shakienna, yang menjadi teman cerita, diskusi, dan saling memotivasi.

Terimakasih untuk kalian semua yang telah menjaga persahabatan hingga kini.

12. Perbankan Syariah angkatan 2011, khususnya Perbankan Syariah kelas B yang

mewarnai kehidupan penulis selama kuliah. Semoga kesuksesan menyertai kita

semua.

13. Keluarga besar COINS, HMPS Muamalat, dan HMI Komfaksy yang pernah

menjadi tempat belajar dan berproses. Terimakasih atas pelajaran dan

pengalaman berharga yang diberikan selama berorganisasi.

14. Seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam

penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

Allah membalas dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya

dan dapat berkontribusi bagi perkembangan ekonomi Islam.

Page 9: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii

ABSTRAK .................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Baitul Maal wat Tamwil .................................................................... 10

B. Pembiayaan ...................................................................................................... 11

C. Risiko ............................................................................................................... 16

D. Creditrisk+ ........................................................................................................ 23

E. Review Studi Terdahulu ................................................................................... 28

F. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ...................................................................................... 37

B. Sumber dan Kriteria Penelitian ........................................................................ 37

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 38

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 10: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

ix

A. Gambaran Umum Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI ............................. 42

B. Pengukuran Risiko Pembiayaan Dengan Menggunakan Creditrisk+ ............... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 73

Page 11: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Komponen Creditrisk+ ............................................................................... 23

Tabel 2. 2 Perbedaan Utama Metode Pengukuran Risiko.......................................... 27

Tabel 2. 3 Review Studi Terdahulu............................................................................. 29

Tabel 4. 1 Kolektibilitas Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI 2012-2014 ........... 44

Tabel 4. 2 Exposure at Default Pembiayaan Murabahah ............................................ 55

Tabel 4. 3 Exposure at Default Pembiayaan Ijarah ..................................................... 56

Tabel 4. 4 Pembagian Exposure dalam Kelas dan Band pada Akad Murabahah ...... 57

Tabel 4. 5 Pembagian Exposure dalam Kelas dan Band pada Akad Ijarah ................ 57

Tabel 4. 6 Loss Given Default Murabahah ................................................................. 59

Tabel 4. 7 Loss Given Default Ijarah .......................................................................... 59

Tabel 4. 8 Number of Default Murabahah .................................................................. 61

Tabel 4. 9 Number of Default Ijarah ........................................................................... 61

Tabel 4. 10 Jumlah Default pada Probabilitas ≥ 95% ................................................. 63

Tabel 4. 11 Expected Loss Murabahah ....................................................................... 64

Tabel 4. 12 Expected Loss Ijarah ................................................................................ 64

Tabel 4. 13 Perbandingan Nilai PPAP dengan Expected Loss ................................... 66

Tabel 4. 14 Unexpected Loss Murabahah ................................................................... 67

Tabel 4. 15 Unexpected Loss Ijarah ............................................................................ 67

Tabel 4. 16 Economic Capital Murabahah .................................................................. 68

Tabel 4. 17 Economic Capital Ijarah........................................................................... 69

Page 12: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Siklus Manajemen Risiko ..................................................................... 21

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 35

Gambar 4. 1 Komposisi Mitra Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI .................... 43

Gambar 4. 2 Non Performing Financing KJKS BMT Al-Fath IKMI ......................... 45

Page 13: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap unsur dalam kehidupan tidak terlepas dari risiko. Risiko yang

muncul dapat kita sadari ataupun tidak, selalu melekat dalam hidup kita. Risiko

merupakan keadaan tidak pasti yang dihadapi atas suatu hal yang dilakukan dan

akan menimbulkan kerugian. Risiko juga menghantui kegiatan operasional

lembaga keuangan, salah satunya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)1. Sebagai

lembaga intermediasi salah satu risiko yang muncul adalah risiko kredit atau

risiko pembiayaan. Risiko kredit (credit risk) adalah risiko kerugian yang diderita

bank, terkait dengan kemungkinan bahwa pada saat jatuh tempo, counterparty-

nya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban kepada bank. Singkat kata, credit risk

adalah risiko kerugian bagi bank karena debitur tidak melunasi kembali pokok

pinjamannya (plus bunga).2 Karena BMT memiliki kegiatan seperti bank, yaitu

menghimpun dana dan menyalurkan dana, maka BMT juga memiliki risiko kredit

atau risiko pembiayaan. Maka dari itu diperlukan pengelolaan risiko yang baik

sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian.

1 Selanjutnya disebut BMT

2 Masyhud Ali, Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi

Tantangan Globalisasi Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2006) h.199

Page 14: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

2

Permintaan kredit atau pembiayaan bagi Lembaga Keuangan Mikro

termasuk BMT masih sangat tinggi, mengingat sebagian besar debiturnya

merupakan kelompok usaha mikro yang masih belum dapat dilayani oleh bank.

Kelompok peminjam tersebut meliputi usaha produktif masyarakat yang memiliki

perputaran usaha tinggi dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan modal

kerja. Permintaan kredit atau pembiayaan yang tinggi mengharuskan BMT lebih

berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya karena sektor ini memiliki risiko

kredit yang besar. Dalam harian Kontan, Associate Director FitchRatings, Julita

Wikana mengungkapkan, berdasarkan diskusi dengan perbankan, penyumbang

NPL terbesar adalah sektor small medium enterprise (SME) alias usaha kecil

menengah (UKM), lalu sektor kredit korporasi. Sedangkan NPL di sektor kredit

konsumen tergolong stabil.3

Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang pesat perlu diimbangi dengan

manajemen risiko yang tepat guna mengoptimalkan keuntungan dan

meminimalisir kerugian. Lembaga keuangan wajib membentuk atau menyisihkan

dana untuk menutupi risiko atas kerugian pembiayaan yang disalurkannya.

Pencadangan dana tersebut dikenal dengan Pembentukan Penyisihan

3Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, “Sektor UMKM Menjadi

Penyumbang Terbesar NPL”, artikel diakses tanggal 12 Januari 2015 dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=80:sektor-umkm-

menjadi-penyumbang-terbesar-npl-&catid=54:bind-berita-kementerian&Itemid=98

Page 15: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

3

Penghapusan Aktiva Produktif4 yang dinilai berdasarkan tingkat kolektibilitas

dari kredit atau pembiayaan debitur.

BMT perlu mendesain sendiri metode pengukuran risikonya karena belum

ada aturan yang benar-benar baku untuk mengukur risiko pembiayaan pada BMT.

Seperti yang dilakukan oleh KJKS BMT Al-Fath IKMI, diantaranya melakukan

analisis pembiayaan sebelum menyalurkannya serta tindakan mitigasi risiko.

Namun, hal tersebut hanya mengukur potensi risiko yang dapat diestimasi

(expected loss). Pengukuran risiko diharapkan dapat mengukur risiko yang dapat

diestimasi (expected loss) dan tidak dapat diestimasi (unexpected loss).

Ada beberapa jenis metode dalam mengukur potensi risiko pembiayaan

seperti Credit Scoring Models, RAROC, Credit Metrics, KMV Models, dan lain-

lain. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Creditrisk+ sebagai

alternatif dalam mengukur potensi risiko pembiayaan. Creditrisk+ merupakan

model statistik yang tidak mengasumsikan penyebab terjadinya default.

Creditrisk+ mencoba melakukan estimasi atas expected loss of loans dan

distribusi kerugian itu dengan memfokuskan perhitungannya pada berapa

cadangan modal yang diperlukan untuk menampung kerugian di atas jumlah

tertentu.5 Karakteristik Creditrisk+ cocok untuk perhitungan risiko pembiayaan

pada Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki jumlah debitur banyak namun

outstandingnya kecil. Selain itu, model Creditrisk+ memberikan kemudahan

4 Selanjutnya disebut PPAP

5 Masyhud Ali, Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi

Tantangan Globalisasi Bisnis, h.248.

Page 16: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

4

dalam ketersediaan data serta kemudahan dalam implementasinya. Dalam

penelitian Any Meilani6 dan Kristanti Mutia Fatimah

7 membuktikan bahwa

metode Creditrisk+ akurat dalam memprediksi potensi kerugian. Hal ini dapat

dilihat dari hasil Loglikehood Ratio Test, bila nilai Loglikehood Ratio (LR) lebih

kecil dari Chi Squared maka model Creditrisk+ dapat diterima sebagai metode

pengukuran risiko.

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah tersebut maka penulis

bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengukuran Potensi Risiko

Pembiayaan Dengan Menggunakan Creditrisk+ (Studi Pada KJKS BMT Al-

Fath IKMI)”.

B. Identifikasi Masalah

Sebagai lembaga keuangan yang kegiatan operasionalnya menghimpun

dan menyalurkan dana, BMT juga menghadapi risiko. Risiko dalam lembaga

keuangan dapat terjadi karena berbagai sebab, bila tidak dikelola dengan baik

maka dapat menimbulkan kerugian. Semakin tingginya risiko, maka semakin

besar pula modal yang harus dicadangkan. Hal tersebut berarti akan mengurangi

dana yang disalurkan. Jika dibiarkan maka akan menurunkan profit bagi BMT itu

sendiri serta mengurangi kepercayaan masyarakat yang menggunakan jasa BMT

6 Any Maelani, “Penerapan Metode Creditrisk+ dalam Pengukuran Risiko Kredit Kendaraan

Bermotor (Kasus Pada PT “X”). Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 6, No.2 (September 2010)

h.101-118 7 Kristanti Mutia Fatimah, “Pengukuran Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Risiko

Kredit Dengan Menggunakan Creditrisk+ Terhadap Kredit Pemilikan Rumah Pada Bank ABC”, (Tesis

S2. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, 2012) , h.92-93.

Page 17: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

5

tersebut. Maka, BMT perlu mendesain sendiri metode pengukuran risiko yang

memungkinkan BMT menghitung lebih tepat potensi risiko yang akan

dihadapinya sehingga modal yang dicadangkan dapat menurun.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian dan memudahkan analisis, maka penulis

perlu membuat batasan-batasan penelitian yaitu:

1. Penelitian ini dibatasi pada perhitungan risiko pembiayaan menggunakan

metode Creditrisk+. Pemilihan metode Creditrisk+ karena karakteristik

Creditrisk+ cocok untuk perhitungan risiko pembiayaan pada Lembaga

Keuangan Mikro yang jumlah debiturnya banyak namun outstandingnya

kecil. Selain itu, model Creditrisk+ memberikan kemudahan dalam

ketersediaan data serta kemudahan dalam implementasinya.

2. Akad pembiayaan yang diteliti dibatasi pada akad murabahah dan ijarah

pada tahun 2012-2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang

akan dikaji adalah:

1. Bagaimana potensi kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) dan

potensi kerugian yang tidak dapat diperkirakan (unexpected loss) akibat

risiko pembiayaan yang ditanggung KJKS BMT Al-Fath IKMI dari

pembiayaan murabahah dan ijarah?

Page 18: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

6

2. Apakah potensi risiko pembiayaan mengalami fluktuasi setiap tahunnya?

3. Berapa jumlah kecukupan modal (economic capital) yang harus dimiliki

KJKS BMT Al-Fath IKMI untuk menanggung potensi kerugian yang

terjadi?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengukur potensi kerugian atas pembiayaan yang akan ditanggung KJKS

BMT Al-Fath IKMI atas pembiayaan murabahah dan ijarah.

2. Mengetahui fluktuasi potensi risiko pembiayaan pertahunnya.

3. Mengetahui jumlah kecukupan modal (economic capital) yang dimiliki

KJKS BMT Al-Fath IKMI untuk menanggung potensi kerugian yang

terjadi.

Penelitian ini juga diharapkan akan membawa manfaat bagi berbagai

pihak antara lain sebagai berikut:

1. Bagi KJKS BMT Al-Fath IKMI

a. KJKS BMT Al-Fath IKMI dapat mengetahui mengukur potensi

risiko berdasarkan penyaluran pembiayaan dengan akad

murabahah dan ijarah.

Page 19: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

7

b. KJKS BMT Al-Fath IKMI dapat mengetahui expected loss dan

unexpected loss yang dapat mempengaruhi kecukupan modal

(economic capital).

c. KJKS BMT Al-Fath IKMI dapat menentukan strategi mitigasi

yang tepat yang untuk menekan risiko pembiayaan.

2. Bagi masyarakat

a. Menambah wawasan masyarakat mengenai manajemen risiko

khususnya pada risiko pembiayaan.

b. Masyarakat dapat mengetahui potensi risiko penyaluran

pembiayaan dari dana yang disimpan mereka yang disimpan di

KJKS BMT Al-Fath.

3. Bagi penelitian selanjutnya

a. Dapat menggunakan metode Creditrisk+ dalam mengukur potensi

kerugian dari suatu pembiayaan.

Page 20: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

8

F. Sistematika Penulisan

Berdasarkan Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2012, sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi penjelasan yang erat sekali

hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam bab-bab. Penjelasan-

penjelasan tersebut meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menyajikan kajian kepustakaan yaitu membahas tentang landasan atau

kerangka teori yang dapat membantu penulis berpikir kritis dan bab ini analitis saat

memahami dan menafsirkan data. Dalam bab ini tercantum pula review studi

terdahulu yang mendeskripsikan hasil penelusuran penulis terhadap penelitian yang

serumpun. Dari review studi terdahulu akan terlihat kekurangan dan kelebihan skripsi

yang ditulis peneliti dibandingkan penelitian sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III menyajikan data penelitian, berupa deskripsi data berkenaan dengan

variable yang diteliti secara objektif.

Page 21: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV merupakan analisis terhadap data penelitian yang ada dideskripsikan

guna menjawab masalah penelitian. Dalam kasus analisis juga dilakukan interpretasi

terhadap temuan penelitian ke dalam pengetahuan yang telah mapan, memodifikasi

teori yang telah ada, atau nenyusun teori baru.

BAB V PENUTUP

Bab V berisi kesimpulan dan rekomendasi yang ditarik dari uraian yang telah

ditulis terdahulu dan bertalian erat dengan pokok masalah. Kesimpulan merupakan

jawaban masalah berdasarkan data yang diperoleh.

Page 22: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Baitul Maal wat Tamwil

Baitul Maal wat Tamwil atau BMT merupakan Lembaga Keuangan

Mikro yang dijalankan dengan prinsip syariah. Pada dasarnya BMT memiliki

dua fungsi1:

Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan

pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain

mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonomi.

Baitul maal (rumah harta), menerima titipan zakat, infak, dan sedekah

serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan

amanahnya.

BMT memiliki tujuan untuk membantu membangun sumber

pelayanan keuangan guna mendorong dan mengembangkan usaha produktif

serta meningkatkan taraf hidup para anggota dan keluarganya.2

1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009), h.451 2 Suhrawadi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h.114

Page 23: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

11

Sampai saat ini belum ada peraturan yang jelas mengenai lembaga-

lembaga keuangan mikro, termasuk BMT. Guna mendapatkan kepastian serta

perlindungan hukum, maka sebagian BMT berkonversi dalam badan hukum

koperasi yaitu Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Koperasi Jasa

Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang

pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dari

penjelasan tersebut, jelas bahwa BMT juga memiliki fungsi intermediasi

sebagai penghimpun dana dan penyalur dana layaknya bank. Penghimpunan

dana dalam bentuk simpanan dengan akad wadi’ah dan murabahah serta

penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dengan akad mudharabah,

musyarakah, ijarah, murabahah, salam, istishna, dan lain-lain.

B. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan menurut Antonio adalah pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit (kekurangan dana).3 Sedangkan menurut Undang-

Undang No.10 Tahun 1998, Pembiayaan adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

3 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,

2001) h.160

Page 24: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

12

di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.4

Pembiayaan yang diberikan adalah dana yang disalurkan oleh

koperasi kepada penerima pembiayaan (mudharib) untuk investasi atau

kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota,

koperasi lain dan para anggotanya yang berupa sisa pengembalian baik

pokok maupun bagi hasil yang masih belum dikembalikan oleh penerima

pembiayaan.5 Kegiatan penyaluran pembiayaan merupakan hal yang

sangat penting bagi suatu BMT, karena dari kegiatan itulah BMT akan

memperoleh pendapatan dan keuntungan.

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Fasilitas kredit atau pembiayaan menurut Kasmir memiliki tujuan

sebagai berikut yaitu6:

a. Mencari keuntungan

b. Membantu usaha nasabah

c. Membantu pemerintah

Disamping memiliki tujuan diatas, pemberian fasilitas kredit atau

pembiayaan memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan daya guna uang

4 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan

5 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No

35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah

dan Unit Jasa Keuangan Syariah. 6 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014), h.

88-90.

Page 25: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

13

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang.

d. Meningkatkan peredaran barang.

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi

f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.

g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

h. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

3. Jenis-Jenis Pembiayaan

Berdasarkan tujuan penggunaannya, pembiayaan syariah menurut

Adiwarman Karim dibedakan menjadi empat kategori yaitu7:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan ditentukan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

1) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual-beli dimana bank menyebut

jumlah keuntungannya.

2) Pembiayaan Salam

7 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2013), h.98-107.

Page 26: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

14

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang

diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan

secara tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.

3) Pembiayaan Istishna

Pada dasarnya produk istishna tidak jauh berbeda dengan

salam. Dalam istishna pembayaran dapat dilakukan dalam

beberapa termin. Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti

jenis, ukuran, mutu, dan jumlahnya.

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah).

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada dasarnya

prinsip ijarah sama saja dengan jual beli, perbedaannya terletak pada

objek transaksinya. Bila pada jual-beli objek transaksinya adalah

barang sedangkan pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah).

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil

adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan Musyarakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah.

Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak

yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka

miliki secara bersama-sama.

Page 27: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

15

2) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih

pihak dimana pemilik modal (shahib-al maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu

perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan

kerjasama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari

shahib al maal dan keahlian dari mudharib.

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya

diperlukan akad pelengkap. Akad ini tidak bertujuan untuk

memperoleh keuntungan namun hanya untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan. Meski demikian bank dibolehkan untuk

meminta pengganti biaya-biaya yang timbul dalam pelaksanaannya.

Yang termasuk dalam akad ini adalah:

1) Hiwalah (alih utang-piutang)

2) Rahn (Gadai)

3) Qardh (Pinjaman Uang)

4) Wakalah (Perwakilan)

5) Kafalah (Garansi Bank)

Page 28: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

16

C. Risiko

1. Pengertian Risiko

Para ahli memiliki definisi yang beragam mengenai istilah risiko.

Risiko menurut Arthur Williams dan Richard M.H adalah suatu variasi

dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. A. Abas Salim

berpendapat, risiko adalah kepastian (uncertainty) yang mungkin

melahirkan kerugian (loss). Soekarto mendefinisikan risiko sebagai

ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan definisi risiko

menurut Herman Darmawi risiko merupakan penyebaran/penyimpangan

hasil actual dari hasil yang diharapkan, atau probabilitas sesuatu

hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan.8 Dari beberapa

pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa risiko merupakan suatu

ketidakpastian atas suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian.

2. Jenis-jenis risiko

Jenis-jenis risiko yang dihadapi perbankan syariah berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,

yaitu9:

8 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi, (Jakarta: Salemba

Empat, 2003), h.2. 9 Peraturan Bank Indonesia nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko

bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Page 29: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

17

a. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain

dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian

yang disepakati.

b. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupa

perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.

c. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus

kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

d. Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh

proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,

kesalahan manusia, kegagalan system, dan/atau adanya kejadian-

kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

e. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau

kelemahan aspek yuridis.

f. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan

stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

g. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta

kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Page 30: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

18

h. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan

yang berlaku, serta Prinsip Syariah.

i. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat

perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah,

karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari

penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana

pihak ketiga Bank.

j. Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank

ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam

pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.

3. Risiko Pembiayaan

Sebagai lembaga yang memiliki fungsi intermediasi seperti

bank, BMT juga menanggung risiko kredit atau risiko pembiayaan. Risiko

dalam pemberian fasilitas pembiayaan adalah tidak kembalinya pokok

pembiayaan dan tidak kembalinya imbalan, ujrah, atau bagi hasil

sebagaimana telah disepakati dalam akad pembiayaan antara bank syariah

dan nasabah penerima fasilitas.10

Disamping itu, juga terdapat risiko

bertambah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh bank dan bertambah

10

Lampiran I SEBI No. 13/10/DPbs tanggal 3 April 2011, huruf C, butir a dan b.

Page 31: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

19

waktu untuk penyelesaian Non Performing Financing (NPF), serta

turunnya kesehatan pembiayaan (kolektibilitas pembiayaan menurun).11

4. Faktor-Faktor Penyebab Risiko Pembiayaan12

a. Faktor Intern

1) Analisa pembiayaan (keuangan mitra) tidak akurat

2) Lemahnya pemantauan dan pembinaan

3) Pengikatan perjanjian dan jaminan tidak sempurna

4) Lemahnya SDM

b. Faktor Ekstern

1) Karakter mitra (mitra beriktikad tidak baik)

2) Kemampuan mitra kurang dalam mengelola usahanya.

3) Keadaan siklus usaha (kondisi ekonomi yang tidak kondusif)

4) Deregulasi peraturan pemerintah pada bidang tertentu yang

berpengaruh secara signifikan terhadap usaha anggota/mitra.

c. Keadaan yang bersifat force majeur

Faktor ini disebabkan karena suatu peristiwa atau kondisi yang diluar

kemampuan BMT dan anggota/mitra untuk mengontrol dan

menaggulanginya. Penyebabnya antara lain: bencana alam, kebakaran,

perang, huru-hara, dan pemogokan.

11

A. Wangsawidjaja. Z., Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2012), h. 89 12

Kebijakan Manajemen BMT Al-Fath IKMI Bagian V Pembiayaan /Penyaluran Dana

No.02/KJKS BMT-AF/KM/V/XII/11.

Page 32: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

20

5. Manajemen Risiko Pembiayaan

a. Tujuan Manajemen Risiko

Sebagai lembaga yang intermediasi yang rentan terhadap risiko, BMT perlu

melakukan manajemen risiko. Adiwarman A. Karim menjelaskan tujuan dari

manajemen risiko adalah13

:

1) Menyediakan informasi tentang risiko kepada regulator

2) Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat

unacceptable.

3) Meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang bersifat

uncontrolled.

4) Mengukur eksposur dan pemusatan risiko.

5) Mengalokasikan modal dan membatasi risiko.

13

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 257

Page 33: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

21

b. Proses Manajemen Risiko

Sumber:

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi kelima

Dalam pelaksanaan manajemen risiko, proses identifikasi,

pengukuran, dan pengendalian risiko memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis

terhadap:

a) Karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional;

Assessing

Measuring

Managing

Monitoring

Understanding

Identifying

Gambar 2. 1 Siklus Manajemen Risiko

Page 34: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

22

b) Risiko dari produk dan kegiatan usaha.

2) Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan:

a) Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber

data, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko;

b) Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila

terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, dan

faktor risiko, yang bersifat material.

3) Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan:

a) Evaluasi terhadap eksposur risiko

b) Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan

kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi

informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat

material.

4) Pelaksanaan proses pengendalian risiko digunakan untuk

mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan

usaha bank.14

14

Ibid h. 259-260.

Page 35: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

23

D. Creditrisk+

1. Pengertian Creditrisk+

Berdasarkan Credit Suisse Boston, ”The Creditrisk+ Model is a

statistical model of credit default risk that makes no assumptions about the

causes of default”15

Creditrisk+ dianggap sebagai model internal yang tepat

untuk menghitung risiko kredit pada suatu portofolio, hal ini karena metode

ini dapat dipergunakan untuk menghitung risiko kredit suatu portofolio kredit

dalam jumlah yang banyak namun dengan besaran outstanding masing-

masing kredit kecil, juga karena metode ini tidak memerlukan tambahan data

makro sehingga dalam penerapannya lebih efisien namun tetap efektif.

2. Komponen Creditrisk+

Tabel 2. 1 Komponen Creditrisk+

Creditrisk+

Credit Risk Measurement Economic Capital Applications

Exposures Default Rates Credit Default

Loss Distribution

Provisioning

Recovery Rates Default Rate

Volatility Limits

Scenario Analysis Creditrisk

+ Model

Portfolio

Management

Sumber:

Credit Suisse First Boston, Creditrisk+, A Credit Risk Management

Framework.

15

Credit Suisse First Boston, Creditrisk+ A Credit Risk Management Framework,

(London,1997), h.4

Page 36: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

24

a. Data Input Creditrisk+

1) Credit Exposures

Merupakan eksposur yang timbul dari transaksi-transaksi

yang dilakukan debitur. Creditrisk+ mampu menangani semua

jenis instrumen yang menimbulkan bonds, loans, commitments,

financial letters of credit dan derivative exposures. Untuk

beberapa jenis transaksi ini , perlu membuat asumsi tentang tingkat

exposure pada saat default.

2) Default Rates

Merupakan kemungkinan peristiwa default yang terjadi

pada tiap debitur. Default Rates dapat diperoleh dari dalam

beberapa cara, yaitu :

a) Observasi credit spreads dari instrument yang

diperdagangkan yang dapat digunakan untuk

memberikan probabilities of default dari penilaian

pasar.

b) Credit rating debitur, bersama-sama dengan

mapping of default rates to credit ratings,

memberikan cara terbaik untuk menetapkan

probability of default debitur. Lembaga

Page 37: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

25

pemeringkat mempublikasikan statistik sejarah

default menurut penilaian kategori populasi debitur

yang telah mereka nilai.

c) Continuous scale, merupakan pengganti dari credit

rating dan default rate.

3) Default Rate Volatilities

Jumlah variasi dalam default rates yang dapat dijelaskan oleh

volatilitas (standar deviasi) dari default rates. Standar deviasi

default rates dapat menjadi signifikan dibandingkan dengan

actual default rates, mencerminkan tingginya fluktuasi yang

diamati selama siklus ekonomi.

4) Recovery Rates

Jika debitur mengalami default, perusahaan umumnya

menanggung kerugian atas pembiayaan tersebut. Nilai

recovery rates adalah jumlah utang debitur dikurangi jumlah

recovery dimana perusahaan pulih akibat penyitaan, likuidasi

atau restrukturisasi atau penjualan klaim. Recovery rates

mempertimbangkan penerimaan pelunasan pembiayaan dan

agunan yang dijaminkan.16

b. Economic Capital

16

Ibid, h.11-13

Page 38: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

26

Analisis ketidakpastian adalah inti dari manajemen risiko. Oleh

karena itu, mengukur ketidakpastian atau variabilitas kerugian dan

kemungkinan terkait dengan tingkat unexpected loss dalam portofolio

eksposur adalah fundamental bagi manajemen yang efektif dari risiko

kredit. Economic Capital diperlukan sebagai cadangan untuk menutupi

kerugian akibat unexpected loss. Kriteria dan manfaat economic capital

diantaranya:

Merupakan pengukuran yang lebih tepat dari risiko ekonomi dari

peraturan yang ditetapkan saat ini.

Mengukur risiko ekonomi secara portofolio dan karenanya

memperhitungkan manfaat diversifikasi.

Merupakan pengukuran yang obyektif membedakan antara

portofolio dengan mempertimbangkan kualitas kredit dan ukuran

Pengukuran yang dinamis, yang mencerminkan risiko perubahan

portofolio dan karenanya dapat digunakan sebagai alat untuk

optimasi portofolio.17

3. Kelebihan dan Kekurangan Creditrisk+

Ada beberapa model dalam mengukur risiko kredit diantaranya adalah

KMV Model, Creditmetrics, Credit Portfolio View, Creditrisk+, Intensity

17

Ibid, h.23-24

Page 39: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

27

Model, dan lain-lain. Masing-masing model memiliki keunggulan dan

kekurangan tersendiri, yang secara ringkas dapat kita lihat dari tabel berikut:

Tabel 2. 2 Perbedaan Utama Metode Pengukuran Risiko18

Sumber: An Introduction to Credit Risk Modelling

18

Christian Bluhm, dkk, An Introduction to Credit Risk Modelling, (CRC Press, 2003)

KMV- Model CreditMetrics

Credit

Portfolio

View*

Creditrisk+

Intensity

Models

Risk Driver Asset Value

Process

Asset Value

Process

Macro-

economic

Factors

Default

Intensity

Intensity

Process

Definition of

Risk

Distance to

Default (DtD)

Mark-to-Model

of Loan Value

Mark-to-Model

of Loan Value

Default Risk

Only

Default Risk

Only

Risk Scale

DtD on

continuous

scale

Down/Upgrade

and Default

Down/Upgrade

and Default Default Default

Transition

Probabilities

EDF-Concept

high

migration

probabilities

Historic Rating

Changes, e.g/

from S&P

Stochastic, via

Macrofactors

Not

Implemented

Not

Implemented

Correlations Asset Value

Factor Model

Equity Value

Factor Model

Implicit by

Macroeconomy

Implicit by

sectors

Correlated

Intencity

Process

Severity

Stochastic

(Beta-

Distribution)

and Fixed

Stochastic

(Beta-

Distribution)

and Fixed

Stochastic,

Empiricaly

Calibrated

Deterministic

LGD,

Stochastic

Modification

Deterministic

LGD

Page 40: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

28

Sementara Michel Crounhy menjabarkan keunggulan dan keterbatasan

Creditrisk+ sebagai berikut:

a. Closed-form expression dapat diturunkan untuk kemungkinan

kerugian portofolio obligasi/kredit, dan ini sangat membuat creditrisk+

menarik dari sisi perhitungan. Selain itu kontribusi marginal risk pada

debitur dapat dengan mudah untuk dihitung.

b. Creditrisk+ berfokus pada default . Oleh sebab itu diperlukan relatif

sedikit estimasi dan "input." . Untuk masing-masing instrumen, hanya

probability of default dan eksposures yang diperlukan.

Keterbatasan Creditrisk+ sama dengan metode KMV dan Creditmetrics, yaitu

risiko kredit tidak memiliki hubungan dengan tingkat risiko pasar (suku bunga

diasumsikan, deterministik). Selain itu, CreditRisk+ mengabaikan apa yang disebut

“risiko migrasi”. Eksposur untuk setiap debitur adalah tetap dan tidak sensitif

terhadap kemungkinan perubahan masa depan dalam kualitas kredit penerbit, atau

variabilitas suku bunga di masa depan.19

E. Review Studi Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, ada penelitian yang serumpun dan mirip dengan

penelitian yang sudah dilakukan. Berikut ini, penulis memaparkan hasil penelusuran

penulis tentang studi terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

19

Michael Crouhy, dkk, Risk Management, (McGraw-Hill, 2000), h.410-411.

Page 41: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

29

Tabel 2. 3 Review Studi Terdahulu

No Sumber Deskripsi

Penelitian Hasil

Perbedaan dengan

Penulis

1. Achmad Iqbal /

Analisis Risiko

Pembiayaan

Syariah,

Pendekatan

Metode

Creditrisk+

Portofolio

(Studi Kasus:

BMT Prima

Dinar Cabang

Tawangmangu,

Kabupaten

Karanganyar,

Propinsi Jawa

Tengah) /

Skripsi Program

Studi Agribisnis

Fakultas

Pertanian

Institut

Pertanian Bogor

Tahun 2006

Penelitian ini

membahas

bagaimana

metode

Creditrisk+

dalam

mengukur

potensi risiko

yang ditanggung

BMT Prima

Dinar Cabang

Tawangmangu

menggunakan

metode

Creditrisk+.

Dalam

penelitian ini

menggunakan

data debitur

yang melakukan

pembiayaan

dengan skim

murabahah pada

November dan

Desember 2004

Potensi Kerugian

yang terkandung

dalam risiko

pembiayaan yang

disalurkan untuk

bulan Desember

2004 sebesar

8,09% dari total

pembiayaan pokok

yang disalurkan

pada November

2004.

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

2. Halid Thawil /

Pengujian

Model

Pengukuran

Risiko

Pembiayaan

Murabahah

(Studi Kasus

Bank Muamalat

Penelitian ini

dilakukan guna

mengetahui

besarnya potensi

risiko

pembiayaan

murabahah pada

Bank Muamalat

Indonesia

Hasil pengukuran

risiko pembiayaan

murabahah yang

dilakukan BMI

pada bulan Oktober

2005 dengan model

Creditrisk+

menunjukkan risiko

yang lebih rendah

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

Page 42: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

30

Indonesia) /

Tesis

Ekonomi dan

Keuangan

Syariah

Program Studi

Timur Tengah

dan Islam

Program Pasca

Sarjana

Universitas

Indonesia

Tahun 2007

dengan

menggunakan

model standard

dan internal

serta

membandingkan

apakah model

internal lebih

valid

dibandingkan

dengan model

standar. Data

yang digunakan

adalah data

murabahah.

Metode yang

digunakan yaitu

pendekatan

internal

dilakukan

dengan

menggunakan

Creditrisk+

sedangkan

model standar

diukur

berdasarkan

ATMR.

jika dibandingkan

dengan model

standar.

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

3. Any Meilani /

Penerapan

Metode

Creditrisk+

Dalam

Pengukuran

Risiko Kredit

Kendaraan

Bermotor

(Kasus Pada PT

“X”) /

Jurnal

Organisasi dan

Penelitian ini

bertujuan

menganalisis

risiko kredit

kendaraan

bermotor serta

potensi kerugian

pada PT X dan

melihat

keakuratan

metode

Creditrisk+

dalam

Hasil penelitian ini

diketahui bahwa

nilai expected loss

dan unexpected loss

dari tahun ke tahun

cenderung

mengalami

kenaikan. Modal

yang dimiliki PT X

masih cukup untuk

menutupi kerugian

yang mungkin

diakibatkan oleh

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

Page 43: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

31

Manajemen,

Volume 6,

Nomor 2,

September 2010,

mengukur risiko

kredit.

unexpected loss

tersebut. Metode

Creditrisk+ dapat

diterima dan cukup

akurat untuk

mengukur risiko.

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

4. Analisis

Manajemen

Risiko Kredit

Bermasalah

Pada Produk

Kredit

Masyarakat

Desa di Bank X

Bogor

Skripsi:

Dwi Kurnia

Rachman

Program Sarjana

Alih Jenis

Manajemen

Departemen

Manajemen

Fakultas

Ekonomi dan

Manajemen

Institut

Pertanian Bogor

2011

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengkaji kredit

yang diberikan

Bank X Bogor,

penyebab kredit

bermasalah,serta

perhitungan dan

pengelolaan

risiko kredit

tersebut.

Analisis data

yang digunakan

menggunakan

analisis

deskriptif dan

metode Value at

Risk (VaR).

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa faktor-faktor

yang menyebabkan

permasalahan

bahkan kegagalan

dalam

pengembalian

kredit adalah

faktor internal

debitur dan internal

bank, sedangkan

faktor eksternal

meliputi kegiatan

ekonomi makro

atau kebijakan

pemerintah yang

tidak dapat

diperkirakan oleh

bank, adanya

bencana dan

kejadian-kejadian

lain di luar dugaan,

dan persaingan

yang tajam antar

lembaga bank.

Nilai kerugian

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

Page 44: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

32

maksimum terbesar

berada pada

kolektibilitas

kurang lancar dan

nilai kerugian

maksimum terkecil

berada pada

kolektibilitas

macet.

periode 2012-2014.

5. Pengukuran

Cadangan

Kerugian

Penurunan Nilai

dan Risiko

Kredit dengan

Menggunakan

Creditrisk+

Terhadap Kredit

Pemilikan

Rumah Pada

Bank ABC

Tesis:

Kristianti Mutia

Fatimah

Program

Magister

Manajemen

Universitas

Indonesia

Tahun 2012

Penelitian pada

perhitungan

CKPN dan

economic

capital

berdasarkan

pengukuran

risiko kredit

menggunakan

creditrisk+.

Data yang

digunakan

adalah data

KPR Bank ABC

periode Januari

2008 sampai

Desember 2010.

Metode yang

digunakan

adalah

Creditrisk+.

Dari hasil

penelitian dapat

diketahui bahwa

memperhitungkan

CKPN Kolektif dan

economic capital,

metode tersebut

dapat

menjembatani

perbedaan metode

akunting dan

manajemen risiko.

Bank ABC

mengalami

penurunan

signifikan pada

economic capital.

Berdasarkan uji

validitas, Bank

ABC dapat

mempertimbangkan

metode Creditrisk+

sebagai pengukur

risiko.

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

6. Potensi

Kerugian

Pembiayaan

Komersial

dengan

Penelitian

berfokus pada

perhitungan

potensi kerugian

yang dihadapi,

Berdasarkan

perhitungan metode

Creditrisk+

diperoleh potensi

kerugian yang

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

Page 45: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

33

Menggunakan

Metode

Creditrisk+ dan

Kecukupan

Modal Beserta

Strategi

Mitigasinya

(Studi pada

Multifinance

Syariah PT Al

Ijarah)

Skripsi:

Stephanie

Hendistya

Sutono

Konsentrasi

Perbankan

Syariah

Program Studi

Muamalat

Fakultas Syariah

dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta Tahun

2013

melihat

kecukupan

modal yang

dimiliki, serta

strategi mitigasi.

Penelitian ini

menggunakan

metode

Creditrisk+

yang dilakukan

pada perusahaan

multifinance PT

Al Ijarah

dengan focus

pada produk

pembiayaan

komersial.

cukup besar serta

nilai economic

capital 8% dari

keseluruhan

pembiayaan

komersial yang

telah dilakukan.

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

7. Implementasi

Model

Creditrisk+

dalam

Mengukur

Potensi

Kerugian

Pembiayaan

KPR BRI

Syariah IB dan

Strategi Mitigasi

(Studi Pada BRI

Syariah KC

Abdul Muis

Jakarta)

Skripsi:

Penelitian ini

membahas

tentang

penerapan

metode

creditrisk+

untuk

menghitung

potensi kerugian

dan kecukupan

modal

(economic

capital) pada

pembiayaan

KPR

BRISyariah IB

Hasil penelitian ini

menunjukkan

bahwa, pertama,

diperoleh nilai

potensi kerugian

yang tidak terduga

(Unexpected Loss)

sebesar Rp.

2.744.452.762,04.

Kedua,

diperoleh nilai

Economic Capital

sebesar Rp.

487.955.914,04

yang masih mampu

dicover oleh

Penelitian ini

membahas potensi

risiko pembiayaan

pada KJKS BMT

Al-Fath IKMI,

dilihat dari kerugian

yang dapat

diperkirakan

(expected loss) dan

kerugian yang tidak

dapat diperkirakan

(unexpected loss)

menggunakan

metode Creditrisk+

serta menghitung

jumlah kecukupan

Page 46: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

34

Wisnu Fitrianto

Konsentrasi

Perbankan

Syariah

Program Studi

Muamalat

Fakultas Syariah

dan Hukum

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta Tahun

2014

yang disalurkan

oleh Bank BRI

Syariah Kantor

Cabang Abdul

Muis Jakarta

serta strategi

mitigasi risiko

yang dilakukan

untuk

menghadapi

risiko

pembiayaan

yang terjadi.

Data yang

digunakan

adalah annual

report dan data

outstanding

debitur BRI

Syariah KCI

Abdul Muis

Jakarta

menggunakan

metode

Creditrisk+.

kecukupan modal

yang dimiliki bank.

Ketiga, Strategi

mitigasi risiko

pembiayaan KPR

BRI Syariah IB

yang telah

dilakukan oleh

Bank BRI Syariah

KC Abdul Muis

Jakarta antara lain

melakukan study

kelayakan debitur,

pembentukan

PPAP, penerapan

kebijakan uang

muka, kerjasama

dengan perusahaan

asuransi,

pengikatan asset

sebagai jaminan,

serta eksekusi

jaminan.

modal yang harus di

cadangkan

(economic capital).

Penulis

menggunakan data

debitur yang

tergolong default

(kolektibilitas 3 dan

4) pada pembiayaan

ijarah dan

murabahah pada

periode 2012-2014.

Page 47: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

35

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran

Sumber: Diolah sendiri

BMT memiliki kegiatan yang sama dengan bank yaitu menghimpun

dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana yang tinggi dalam bentuk

pembiayaan mengindikasikan bahwa BMT mampu mengoptimalkan dana

yang dihimpunnya sehingga tidak ada dana yang menganggur. Akan tetapi,

semakin banyak pembiayaan yang disalurkan, maka semakin tinggi pula

BMT Menyalurkan dana kepada masyarakat

dalam bentuk pembiayaan

Potensi risiko pembiayaan (Risiko gagal bayar/macet)

Mempengaruhi kinerja

Mengurangi profit

Meningkatnya pencadangan

Menurunnya kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya.

Pengelolaan risiko dengan metode yang telah ditetapkan

oleh KJKS BMT Al-Fath IKMI

dan

Pengukuran dengan Metode Creditrisk+

Potensi kerugian yang ditanggung atas pembiayaan yang disalurkannya.

Jumlah kecukupan modal (economic capital) yang dimiliki untuk menanggung

potensi kerugian yang terjadi.

Tren potensi risiko dari tahun ke tahun

Akad yang berpotensi menimbulkan risiko terbesar

Strategi mitigasi yang tepat

Meminimalisir kerugian

dan kepercayaan masyarakat meningkat

Page 48: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

36

risiko pembiayaannya. Risiko ini biasanya dikaitkan dengan risiko gagal

bayar atau macet. Dalam aturan Basel II dan PBI Nomor 13/23/PBI/2011,

dijelaskan bahwa tingkat risiko berkaitan dengan kecukupan modal. Semakin

tinggi risiko, semakin banyak pula modal yang harus dicadangkan untuk

menutupi potensi kerugian yang akan dialaminya, Bila cadangan tersebut

terlalu besar, maka akan mengurangi jumlah dana yang disalurkan. 20

Artinya,

profit bagi BMT akan berkurang dan bila dibiarkan terus menerus akan

menimbulkan kerugian yang besar. Selain itu, bila risiko pembiayaan besar

akan menurunkan reputasi BMT yaitu mengurangi kepercayaan investor dan

masyarakat untuk menyimpan dananya di BMT tersebut karena BMT

dianggap lalai dalam mengelola dana mereka.

Maka untuk meminimalisasi terjadinya risiko pembiayaan diperlukan

manajemen risiko yang baik. Salah satunya dengan mengukur potensi

kerugian sebelum kerugian tersebut benar-benar terjadi sehingga BMT dapat

mempersiapkan dan menentukan strategi mitigasi yang tepat guna

meminimalisasi potensi kerugian sehingga kinerja semakin baik dan

kepercayaan masyarakatpun meningkat.

20

Basel Committee on Banking Supervision, “International Convegence of Capital

Measurement and Capital Standards: A Revised Framework Comprehensive Version”. Diakses pada

20 Januari 2015 dari http://www.bis.org.

Bank Indonesia, ”Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan

Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Diakses pada 20 Januari 2015

dari http://www.bi.go.id.

Imam Wahyudi ,dkk, Manajemen Risiko Bank Islam, (Jakarta: Salemba Empat, 2013) h.83

Page 49: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penulis menggunakan pendekatan deskriptif untuk mencapai tujuan dari

penelitian. Pendekatan deskriptif menurut Uma Sekaran adalah sebuah

pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk

menjelaskan karakteristik dari variabel yang diteliti dalam suatu situasi.1

B. Sumber dan Kriteria Penelitian

Sumber data utama yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang berasal dari data internal KJKS BMT Al-Fath IKMI. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dimana data yang diukur

dalam skala numerik (angka) yang dapat dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik yaitu berupa data outstanding pembiayaan mitra KJKS BMT Al-Fath

IKMI. Data outstanding mitra KJKS BMT Al-Fath IKMI tersebut adalah data

pembiayaan pada akad murabahah dan ijarah tahun 2012-2014 yang memiliki

kriteria tergolong default yaitu yang termasuk kolektibilitas 3 dan 4 (diragukan

dan macet).

1 Uma Sekaran, Research Methods for Business: A Skill Building Approach, (New York:

Hermitage Publishing Services, 2003) h.121.

Page 50: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

38

C. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa

pada waktu yang lalu.2 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

studi dokumenter yaitu dengan mengumpulkan data dari laporan keuangan dan

sistem yang ada di BMT tersebut berupa data debitur yang tergolong default serta

mempelajari berbagai teori dan informasi dari buku, internet, media cetak serta

literatur lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah mendapatkan data debitur yang default, selanjutnya adalah

mengolah data tersebut dengan metode Creditrisk+ menggunakan program

Microsoft Excel melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Mengumpulkan exposures at default dalam kelas dan band.

Langkah pertama untuk mendapatkan distribusi kerugian dari

portofolio adalah mengumpulkan exposures kedalam band. Hal ini memiliki

dampak secara signifikan mengurangi jumlah data yang harus dimasukkan ke

dalam perhitungan.3 Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data

debitur yang sudah default atau dalam kategori diragukan dan macet

(kolektibilitas 3 dan 4)

2 W. Gulo. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Grasindo, 2000). h.123

3 Credit Suisse First Boston. Creditrisk

+: A Credit Risk Management Framework, (London,

1997), h.35

Page 51: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

39

Data tersebut dikelompokkan kedalam dua band, yaitu 1.000.000 dan

10.000.000 serta 10 kelas dengan pembagian sebagai berikut:

a. Band 1.000.000 dengan range:

1) Rp.0 sampai dengan Rp. 999.999,-

2) Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.999.999,-

3) Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp. 2.999.999,-

4) Rp. 3.000.000,- sampai dengan Rp. 3.999.999,-

5) Rp. 4.000.000,- sampai dengan Rp. 4.999.999,-

6) Rp. 5.000.000,- sampai dengan Rp. 5.999.999,-

7) Rp. 6.000.000,- sampai dengan Rp. 6.999.999,-

8) Rp. 7.000.000,- sampai dengan Rp. 7.999.999,-

9) Rp. 8.000.000,- sampai dengan Rp. 8.999.999,-

10) Rp. 9.000.000,- sampai dengan Rp. 9.999.999,-

b. Band 10.000.000 dengan range:

1) Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp. 19.999.999,-

2) Rp. 20.000.000,- sampai dengan Rp. 29.999.999,-

3) Rp. 30.000.000,- sampai dengan Rp. 39.999.999,-

4) Rp. 40.000.000,- sampai dengan Rp. 49.999.999,-

5) Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 59.999.999,-

6) Rp. 60.000.000,- sampai dengan Rp. 69.999.999,-

7) Rp. 70.000.000,- sampai dengan Rp. 79.999.999,-

8) Rp. 80.000.000,- sampai dengan Rp. 89.999.999,-

Page 52: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

40

9) Rp. 90.000.000,- sampai dengan Rp. 99.999.999,-

10) ≥ Rp. 100.000.000,-

2. Penentuan recovery rates

Recovery Rates merupakan besarnya tingkat pengembalian pinjaman

yang telah dikategorikan default atau hapus buku. Nilai recovery rate dapat

dihitung dari likuidasi jaminan atau pembayaran kembali dari debitur. Pada

penelitian ini nilai recovery rate diasumsikan sama dengan nol karena BMT

lebih mengutamakan penanganan pembiayaan bermasalah dengan cara

revitalisasi.

3. Pengukuran severity loss

Loss Given Default (LGD) atau severity loss atau real loss merupakan

besaran tingkat kerugian dari peristiwa default setelah memperhitungkan nilai

recovery . Nilai LGD ditentukan oleh rumus 1 dikurangi recovery rate.4

4. Perhitungan number of default

Number of default merupakan jumlah kejadian gagal bayar yang

terjadi pada satu periode. Number of default atau lambda (λ) diperoleh dari

rumus:

Expected number of default diperoleh dari hasil perkalian nilai n = lambda (λ)

dengan nilai exposure pada masing-masing kelompok band. Probability of

default dihitung dengan menggunakan distribusi Poisson yang mencerminkan

4 Christian Bluhm,dkk, An Introduction to Credit Risk Modeling, (USA: CRC Press, 2003)

Page 53: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

41

frekuensi kejadian default dan merupakan distribusi frekuensi yang banyak

terjadi karena karakteristiknya yang sederhana dan sesuai dengan frekuensi

terjadinya kerugian. Probability of default diperoleh dari rumus5 =

Probability (n defaults) =

. Sedangkan unexpected number of default

terjadi pada saat cumulative probability of default mencapai nilai ≥ 95%.

5. Expected Loss, Unexpected Loss, dan Economic Capital

Dari hasil perhitungan tersebut maka akan diperoleh nilai expected

loss dan unexpected loss. Expected loss adalah kerugian yang dapat

diperkirakan terjadinya. Adapun perkiraan terjadinya didasarkan pada data

histori munculnya peristiwa tersebut. Sedangkan unexpected loss tidak dapat

diperkirakan terjadinya yang diukur dengan mengambil nilai kerugian

maksimum pada tingkat keyakinan yang dipilih, misalnya 95%. Nilai

unexpected loss juga merupakan nilai Value at Risk (VaR). Dari perkiraan

terjadinya risiko tersebut maka dapat ditentukan nilai economic capital.

Economic capital adalah selisih dari nilai unexpected loss dengan expected

loss yang berguna untuk mengetahui berapa jumlah modal yang dibutuhkan

untuk mengcover potensi kerugian akibat peristiwa default.6

5 Credit Suisse First Boston, Creditrisk+ A Credit Risk Management Framework, h.35

6 Ibid, h.23

Page 54: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

42

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

1. Komposisi Mitra Penyaluran Pembiayaan

Pembiayaan yang disalurkan oleh KJKS BMT Al-Fath IKMI

paling banyak menggunakan akad murabahah dan yang kedua

menggunakan akad ijarah. Kedua akad ini lebih sederhana prosedurnya

dibandingkan dengan akad mudharabah dan musyarakah. Akad

mudharabah dan musyarakah di KJKS BMT Al-Fath IKMI lebih

digunakan pada kerjasama yang membutuhkan pembiayaan lebih besar.

Komposisi penyaluran pembiayaan di KJKS BMT Al-Fath IKMI

berdasarkan akadnya dapat dilihat dalam grafik berikut:

Page 55: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

43

Sumber: KJKS BMT Al-Fath IKMI, diolah

Berdasarkan grafik diatas, dapat kita lihat bahwa akad murabahah

mendominasi keseluruhan pembiayaan yang disalurkan oleh KJKS BMT

Al-Fath IKMI. Pada tahun 2014, pembiayaan murabahah disalurkan

kepada 1.825 mitra atau sebanyak 71,9% dari seluruh pembiayaan.

Pembiayaan kedua terbanyak disalurkan dengan akad ijarah yaitu

sebanyak 670 atau 26,34% dari seluruh pembiayaan.

2. Kualitas Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

Dilihat dari kolektibilitas pembiayaannya, KJKS BMT Al-Fath

IKMI sudah cukup baik dalam mengelola pembiayaan bermasalahnya.

0

500

1,000

1,500

2,000

2012 2013 2014

Jum

lah

Mit

ra

Tahun

Mitra Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

Tahun 2012-2014

Musyarakah

Mudharabah

Qardh

Ijarah

Murabahah

Gambar 4. 1 Komposisi Mitra Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

Page 56: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

44

Jumlah mitra yang default mengalami penurunan dalam tiga tahun

terakhir ini.

Tabel 4. 1 Kolektibilitas Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI 2012-2014

Kolektibilitas Tahun

2012 2013 2014

Kolektibilitas 4 – Macet 172 180 121

Kolektibilitas 3 – Diragukan 89 38 34

Kolektibilitas 2 - Kurang

Lancar 329 85 59

Kolektibilitas 1 – Lancar 977 1,687 2,324

Total 1,567 1,990 2,538

Sumber: KJKS BMT Al-Fath IKMI, diolah

Hal tersebut juga berdampak pada rasio non performing financing

(NPF), yaitu nilai pembiayaan bermasalah dibagi total seluruh

pembiayaan. Bank Indonesia menetapkan maksimal NPL/NPF suatu bank

adalah sebesar 5%. Dilihat dari grafik 4.2, rasio NPF di KJKS BMT Al-

Fath IKMI selalu berada dibawah 5% dan mengalami penurunan 3 tahun

terakhir ini. Hal ini menunjukkan bahwa KJKS BMT Al-Fath IKMI

mampu mengelola pembiayaan yang disalurkannya.

Page 57: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

45

Sumber: KJKS BMT Al-Fath IKMI, diolah

3. Prosedur Pembiayaan Murabahah dan Ijarah KJKS BMT Al-Fath IKMI

Adapun prosedur pengajuan pembiayaan dengan akad murabahah dan

ijarah di KJKS BMT Al-Fath IKMI digambarkan pada skema berikut:

Sumber: Data diolah

a. Prosedur Pembiayaan Murabahah

Mitra

Account Officer & Unit Support

(Surveyor, ADMP/Legal)

Komite Pembiayaan

Akad

Pembayaran / Pelunasan

2.33 1.26

0.63 0.00

2.00

4.00

2012 2013 2014

Non Performing Financing KJKS BMT Al- Fath IKMI

2012-2014

Gambar 4. 2 Non Performing Financing KJKS BMT Al-Fath IKMI

Gambar 4.3

Alur Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

Page 58: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

46

1) Mitra / Anggota

a) Menyampaikan tujuan meminta bantuan KJKS BMT Al-Fath

IKMI untuk membelikan barang/alat produksi/mesin yang

dibutuhkan, kegunaan barang tersebut dalam usaha bisnisnya serta

sumber dana dan cara untuk melunasi pembelian barang tersebut.

b) Menyertakan data-data: legalitas, laporan keuangan mitra (minimal

3 bulan terakhir), data jaminan dan hubungan, hukum mitra usaha

dengan jaminan, serta persyaratan lainnya yang diperlukan oleh

KJKS BMT Al-Fath IKMI.

c) Melampirkan informasi barang/alat produksi/mesin yang

dibutuhkan yaitu tipe, jumlah, warna, dan ukuran serta penjual/

supplier barang tersebut.

Informasi supplier

Informasi tentang nama, alamat, dan telepon supplier

Konfirmasi tersedianya barang

2) Account Officer

a) Melakukan survey terhadap usaha mitra

b) Menganalisis kelayakan bisnis mitra usaha, historis usaha mitra

baik segi kualitatif dan kuantitatif

c) Jika mitra usaha tidak mempunyai usulan/ calon supplier, account

officer berhak untuk mencarikan supplier.

3) Unit Support (Surveyor, Administrasi Pembiayaan (ADMP/legal)

Page 59: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

47

a) Surveyor melakukan survey terhadap anggota baik dari sisi usaha

maupun kondisi atau letak jaminan. Survey ini dapat dilakukan

oleh account officer apabila tidak ada petugas surveyor

b) Bagian legal/ ADMP menganalisa mitra usaha dari segi yuridis

mengenai kelengkapan dokumentasi perusahaan dan kelayakan

jaminan yang diajukan mitra.

c) Hasil analisa disampaikan ke account officer, untuk selanjutnya

berdasarkan informasi tersebut dan analisa kuantitatif/kualitatif

Account Officer akan mempresentasikan kepada komite.

4) Komite Pembiayaan

a) Bila permintaan mitra usaha dianggap tidak layak, maka seluruh

permintaan ini dapat dianggap tidak layak untuk mendapat fasilitas

murabahah. Seluruh dokumen harus dikembalikan pada mitra

usaha dan account officer menyampaikan surat penolakan kepada

mitra usaha.

b) Bila permintaan mitra usaha dianggap layak serta memenuhi

kriteria, komite akan memberikan persetujuan khususnya

menyangkut: harga beli barang dari supplier, harga jual pada mitra

usaha, angka waktu pelunasan barang, besarnya uang muka yang

harus diserahkan oleh mitra usaha, penunjukkan supplier/penjual

barang, jaminan bila diperlukan, dan persyaratan lain yang harus

dipenuhi mitra usaha.

Page 60: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

48

5) Account Officer

a) Berdasarkan persetujuan komite, account officer menyampaikan

surat persetujuan murabahah kepada mitra usaha.

b) Menghubungi supplier dan meminta surat pernyataan sanggup dari

supplier untuk memastikan bahwa supplier sanggup untuk

menyediakan barang sesuai dengan kriteria yang disampaikan

account officer pada saat melakukan konfirmasi tersedianya

barang.

6) Unit Support (Adm Pembiayaan/legal)

a) Bagian adminitrasi pembiayaan mempersiapkan akad wakalah

murabahah yaitu kalau pembelian barang diwakilkan kepada mitra,

kemudian setelah barang dibeli dan diserahkan kepada KJKS BMT

Al-Fath IKMI untuk dibuatkan akad murabahah, yaitu akad jual

beli antara KJKS BMT Al-Fath IKMI dengan mitra usaha.

b) Pada saat yang sama melakukan pengikatan jaminan (bila perlu) ,

dapat berupa barang yang diperjualbelikan ataupun jaminan

lainnya.

c) Bagian administrasi pembiayaan dapat melakukan instruksi

pembayaran harga beli barang (dropping pembiayaan) langsung

pada supplier atau kepada mitra bila pembelian barangnya

dilakukan dengan akad wakalah

Page 61: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

49

d) Bagian administrasi pembiayaan mengadministrasikan transaksi

pembiayaan murabahah tersebut ke dalam sistem akuntansi KJKS

BMT Al-Fath IKMI.

e) Mitra setelah menerima barang sesuai spesifikasi yang diminta,

selanjutnya pelunasan barang kepada KJKS BMT Al-Fath IKMI

dilaksanakan oleh mitra sesuai dengan jangka waktu yang telah

disepakati.

f) Pelunasan dapat dilakukan dengan cara sekaligus atau dengan

diangsur.

b. Prosedur Pembiayaan Ijarah

1) Mitra usaha

a) Menyampaikan tujuan untuk pembiayaan ijarah dalam bentuk:

Menyewa barang/alat produksi/mesin/gedung/kendaraan yang

dibutuhkan

Pemanfaatan jasa/sewa barang tak berwujud

b) Menyertakan data-data legalitas, laporan keuangan (minimal 3

bulan terakhir), data jaminan dan hubungan hukum mitra usaha

dengan jaminan, persyaratan lainnya yang diperlukan KJKS BMT

Al-Fath IKMI

c) Melampirkan informasi barang/alat produksi

/mesin/gedung/kendaraan yang dibutuhkan yaitu tipe, jumlah,

warna, dan ukuran serta penjual barang tersebut.

Page 62: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

50

2) Account Officer/Admp/Legal

a) Menganalisis kelayakan bisnis mitra usaha, historis usaha mitra

usaha baik dari segi kualitatif dan kuantitatif

b) Menganalisis mitra usaha dari segi yuridis, kelengkapan

dokumentasi perusahaan dalam bidang hukum, dan kelayakan

jaminan yang diajukan oleh mitra usaha.

c) Berdasarkan informasi tersebut tersebut dibuat analisa

kualitatif/kuantitatif account officer akan mempresentasikannya ke

komite pembiayaan.

3) Komite Pembiayaan

a) Bila permintaan mitra usaha dianggap tidak layak, maka seluruh

permintaan ini dapat dianggap tidak layak untuk mendapat fasilitas

murabahah. Seluruh dokumen harus dikembalikan pada mitra

usaha dan account officer menyampaikan surat penolakan kepada

mitra usaha.

b) Bila permintaan mitra usaha dianggap layak serta memenuhi

kriteria, komite akan memberikan persetujuan khususnya

menyangkut: plafond sewa, biaya sewa per bulan, jangka waktu

sewa, jaminan dan persyaratan lain yang harus dipenuhi mitra

usaha

c) Surat persetujuan pembiayaan:

Page 63: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

51

Berdasarkan persetujuan komite, account officer akan

memberikan surat persetujuan ijarah kepada mitra usaha

Setelah menerima surat persetujuan ijarah, mitra usaha

menyatakan persetujuannya atas seluruh persyaratan yang

diajukan termasuk melengkapi seluruh dokumen yang diminta

KJKS BMT AL FATH IKMI

Bagian Administrasi Pembiayaan mempersiapkan Akad Ijarah

MB, yaitu pengikatan perjanjian antara KJKS BMT AL FATH

IKMI dengan Mitra Usaha untuk menyewa

barang/mesin/kendaraan dimaksud dalam jangka waktu

tertentu dan diakhir periode penyewaan Mitra usaha akan

membeli barang tersebut

Selanjutnya antara KJKS BMT AL FATH IKMI dengan Mitra

Supplier akan dilangsungkan Akad Ijarah untuk sewa/beli

barang/ mesin/kendaraan yang akan disewakan kepada Mitra

usaha.

4. Analisis Pembiayaan

Setiap anggota pembiayaan yang telah memenuhi persyaratan

kelengkapan dokumen umum permohonan pembiayaan harus dilakukan

analisis secara tertulis dengan mengedepankan:

Page 64: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

52

Analisis menggambarkan semua informasi yang berkaitan erat

dengan usaha dan data pemohon, termasuk (jika diperlukan)

hasil penelitian pada pembiayaan bermasalah.

Analisis menyajikan penilaian yang objektif dan tidak

dipengaruhi oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan

pemohon pembiayaan.

Analisis pembiayaan dilakukan secara konsisten dan

professional dan tidak hanya untuk memenuhi prosedur

pembiayaan.

Faktor-faktor yang digunakan sebagai dasar penilaian

kelayakan untuk pemberian pembiayaan meliputi:

a. Kemauan/niat untuk membayar (willingness to pay)

Account officer harus melakukan analisis terhadap

anggota terhadap aspek karakter/akhlak serta integritas mitra

apakah memiliki komitmen terhadap kewajiban, peraturan,

janji, dan ucapannya. Informasi tersebut digali melalui teknik

wawancara dan cross check kepada pihak-pihak yang

berhubungan dengan mitra pembiayaan.

b. Analisis kemampuan bayar (ability to pay)

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan usaha anggota dalam menghasilkan keuntungan

yang menjadi sumber angsuran. Analisis ini meliputi tujuan

Page 65: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

53

penggunaan pembiayaan, analisis keberadaan usaha, analisis

syariah, analisis yuridis, analisis kondisi usaha,analisis

kemampuan mengelola usaha, serta analisis keuangan dan

modal.

c. Analisis Jaminan/Agunan

Jaminan (agunan) dalam pembiayaan adalah sebagai

komplemen dalam perikatan muamalah setelah diyakini benar

atas kelayakan usaha. Fungsi jaminan dapat dijadikan sebagai

sumber terakhir pengganti pelunasan pembiayaan apabila

anggota sudah tidak mempunyai kemampuan lagi untuk

membayar walaupun sebelumnya pihak KJKS BMT Al-Fath

IKMI telah berupaya memberikan masa tangguh dan upaya

lain agar tidak terjadi pengambilan jaminan dan/atau apabila

anggota melakukan tindakan ingkar janji dengan indikasi

keculasan dan kesengajaan. Bentuk jaminan yang

diperbolehkan yaitu:

1) Jaminan utama, yaitu berupa :

a) Akte jual beli

b) Hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan

hak pakai

c) Benda bergerak (kendaraan/mesin)

Page 66: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

54

d) Benda tak berwujud ( simpanan berjangka dan

tabungan)

2) Jaminan Tambahan

a) Borgtocht, yaitu garansi atau jaminan kepercayaan

pihak ketiga terhadap anggota atas pembiayaan yang

diajukan kepada KJKS BMT Al-Fath IKMI.

b) Avalist, adalah jaminan yang berupa uang giral seperti

cek, giro, dan wesel.

Page 67: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

55

B. Pengukuran Risiko Pembiayaan Dengan Menggunakan Creditrisk+

1. Penentuan Exposure at Default dan Pengelompokkan dalam Kelas dan

Band.

Tahap ini menjabarkan data nasabah pembiayaan murabahah dan

ijarah KJKS BMT Al-Fath IKMI yang termasuk kolektibilitas 3 dan 4 atau

diragukan dan macet pada setiap akhir periode. Komposisi exposure yang

dinyatakan default dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4. 2 Exposure at Default Pembiayaan Murabahah

Sumber: KJKS BMT Al-Fath IKMI, diolah

Pada tahun 2012, pembiayaan murabahah dengan kolektibilitas 3

sebesar 68,19% dan kolektibilitas 4 sebesar 31, 81% dari total mitra yang

bermasalah. Komposisi terbalik dialami pada tahun 2013 yaitu untuk

kolektibilitas 3 sebesar 37,78% dan untuk kolektibilitas 4 sebesar 62,22%.

Kolektibilitas 3 dan kolektibilitas 4 pada tahun 2014 masing-masing sebesar

62,82% dan 37,18%. Pada pembiayaan murabahah ini, total pembiayaan yang

tergolong default mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini

membuktikan bahwa KJKS BMT Al-Fath dapat mengelola penyaluran

pembiayaan murabahahnya dengan baik.

Murabahah

2012 2013 2014

Kolektibilitas 3 443,967,600 244,328,900 392,751,588

(91-180 hari)

Kolektibilitas 4 207,153,800 402,313,556 232,409,600

( > 180 hari)

Total 651,121,400 646,642,456 625,161,188

Page 68: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

56

Tabel 4. 3 Exposure at Default Pembiayaan Ijarah

Sumber: KJKS BMT Al-Fath IKMI, diolah

Sedangkan pada akad ijarah terjadi sebaliknya. Total mitra yang

mengalami default terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 terjadi

kenaikan sebesar 52, 95% dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2014 terjadi

kenaikan sebesar 9,45% dari tahun sebelumnya. Hal ini perlu menjadi

perhatian KJKS BMT Al- Fath IKMI dalam penyaluran pembiayaan dengan

akad ijarah, meskipun jumlah mitranya tidak sebanyak pada akad murabahah.

Setelah menentukan exposure at default, exposure tersebut

dikelompokkan dalam kelas dan band supaya memudahkan perhitungan risiko

pembiayaan BMT yang memiliki jumlah mitra yang banyak namun nilai

pembiayaannya sedikit. Pada penelitian ini, band terbagi dua yaitu band

dengan nilai Rp. 1.000.000,- dan Rp. 10.000.000,-. Band tersebut

diklasifikasikan kembali dalam kelas-kelas dimana masing-masing band

terbagi dalam 10 kelas.

Ijarah

2012 2013 2014

Kolektibilitas 3 132,623,000 72,123,000 135,369,000

(91-180 hari)

Kolektibilitas 4 33,961,500 182,660,800 143,498,800

( > 180 hari)

Total 166,584,500 254,783,800 278,867,800

Page 69: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

57

Tabel 4. 4 Pembagian Exposure dalam Kelas dan Band pada Akad Murabahah

(dalam Rupiah)

Sumber: Data diolah

Tabel 4. 5 Pembagian Exposure dalam Kelas dan Band pada Akad Ijarah

(dalam Rupiah)

Ijarah

Kelas/Band 2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 903,000 32,150,000 0 17,350,000 852,000 10,360,000

2 1,140,000

5,855,800 46,900,000 5,855,800 20,640,000

3 2,136,500

7,825,000 0 4,900,000 0

4 3,540,000 46,500,000 10,502,000 89,420,000 7,440,000 42,920,000

5 9,160,000

9,350,000 0 9,549,000 104,240,000

6 15,490,000

11,000,000 0 10,368,000 0

7 6,350,000

6,466,000 0 6,466,000 0

8 22,015,000

14,815,000 0 29,645,000 0

9 8,700,000

25,400,000 0 25,632,000 0

10 18,500,000

9,900,000 0 0 0

Jumlah 87,934,500 78,650,000 101,113,800 153,670,000 100,707,800 178,160,000

166,584,500 254,783,800 278,867,800

Sumber: Data diolah

Murabahah

Kelas/

Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 922,500 145,244,000 2,223,000 218,926,156 1,447,500 164,621,188

2 3,540,000 170,476,600 2,557,000 52,080,000 4,282,500 105,698,400

3 2,697,400 107,000,000 25,153,600 70,750,000 22,682,000

4 18,039,900

44,529,400

33,612,500 43,000,000

5 9,147,500 107,000,000 13,761,500

22,746,500

6 22,302,500

33,168,500 61,120,000 16,515,500 60,200,000

7 32,401,000

57,598,400

76,640,200

8 7,250,000

22,145,000

29,153,000

9 16,000,000

33,329,900

25,329,900

10 9,100,000

9,300,000

19,232,000

Total 121,400,800 529,720,600 243,766,300 402,876,156 251,641,600 373,519,588

651,121,400 646,642,456 625,161,188

Page 70: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

58

Komposisi pembiayaan bermasalah dengan akad murabahah pada

tahun 2012-2014 pada band 1.000.000 sebesar 32,08% dan 67,92% pada band

10.000.000. Sedangkan pada akad ijarah tahun 2012-2014 sebesar 41,38%

pada band 1.000.000 dan 58,62% pada band 10.000.000. Dari tabel diatas

terlihat bahwa baik pembiayaan dengan akad murabahah maupun ijarah

pembiayaan yang bermasalah lebih terkonsentrasi pada band 10.000.000.

2. Menentukan Recovery Rate dan Real Loss

Recovery rate merupakan tingkat pengembalian pinjaman yang

dilakukan oleh debitur yang sudah dikategorikan default. Nilai recovery rate

dapat dihitung dari likuidasi jaminan atau pembayaran kembali dari debitur.

KJKS BMT Al-Fath IKMI lebih mengutamakan prosedur yang telah

ditetapkan seperti resecheduling dan reconditioning daripada mengeksekusi

jaminan untuk pengurang risiko pembiayaannya. Maka dari itu, pada

penelitian ini nilai recovery rate diasumsikan sama dengan nol.

Sedangkan loss given default yang biasa disebut sebagai severity loss

atau real loss merupakan besarnya tingkat kerugian dari peristiwa default

setelah memperhitungkan nilai recovery. Nilai loss given default diperoleh

dari rumus: LGD = Exposure at Default x (1- Recovery Rate) . Besar nilai

tersebut tercantum pada tabel berikut:

Page 71: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

59

Tabel 4. 6 Loss Given Default Murabahah (dalam Rupiah)

Murabahah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 572,500 79,081,300 758,000 115,697,296 462,500 95,467,622

2 1,040,000 91,767,600 77,000 38,245,000 2,582,000 91,847,500

3 1,597,400 62,072,400 8,898,200 28,144,000 5,616,600 0

4 9,234,900 0 23,405,900 0 20,760,500 26,460,000

5 6,963,500 63,069,000 10,047,500 0 16,882,000 0

6 17,584,100 0 17,223,300 13,957,100 13,768,900 31,500,000

7 20,645,600 0 30,920,050 0 38,993,600 0

8 3,220,000 0 8,868,900 0 20,142,500 0

9 10,862,400 0 17,198,700 0 11,309,800 0

10 6,507,000 0 7,815,000 0 16,347,000 0

Total 78,227,400 295,990,300 117,397,550 196,043,396 146,865,400 245,275,122

374,217,700 321,255,946 392,140,522

Sumber: Data diolah

Tabel 4. 7 Loss Given Default Ijarah (dalam Rupiah)

Sumber: Data diolah

Ijarah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 703,000 9,911,800 0 4,200,000 852,000 9,064,000

2 1,140,000 0 1,618,300 26,675,000 1,323,300 16,136,400

3 1,536,500 0 4,199,412 0 2,131,912 0

4 3,000,000 30,245,000 2,114,500 49,446,600 690,000 30,431,600

5 3,473,400 0 3,984,200 0 5,699,000 69,504,800

6 5,953,700 0 3,368,200 0 7,748,000 0

7 1,763,000 0 5,966,000 0 5,866,000 0

8 16,106,600 0 10,106,600 0 18,905,600 0

9 965,000 0 12,019,000 0 17,452,083 0

10 10,195,000 0 7,620,000 0 0 0

Total 44,836,200 40,156,800 50,996,212 80,321,600 60,667,895 125,136,800

84,993,000 131,317,812 185,804,695

Page 72: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

60

Berdasarkan tabel diatas nilai real loss pada akad murabahah tahun

2013 mengalami penurunan sebesar 14,15% dari tahun sebelumnya dan pada

tahun 2014 mengalami kenaikan 25,11% dari tahun 2013. Sedangkan pada

akad ijarah setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2013

mengalami kenaikan sebesar 50,45% dari tahun sebelumnya dan pada tahun

2014 naik sebesar 41,49% dari tahun sebelumnya. Jumlah mitra yang

pembiayaannya bermasalah pada band 10.000.000 lebih sedikit dibandingkan

dengan band 1.000.000, namun nilai real loss lebih terkonsentrasi pada band

10.000.000 sehingga kerugiannya akan berdampak lebih besar. Oleh karena

itu KJKS BMT Al-Fath IKMI perlu lebih waspada untuk menghindari

terjadinya kerugian yang lebih besar.

3. Number of Default

Nilai number of default dihitung berdasarkan rata-rata loss given

default dibagi dengan nilai kelompok band. Contoh perhitungan number of

default pada band 1.000.000 kelas 2 tahun 2014 pada akad sebagai berikut:

Tabel berikut merupakan number of default pada tahun 2012-2014 :

Page 73: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

61

Tabel 4. 8 Number of Default Murabahah

Murabahah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 0.57 7.91 0.76 11.57 0.46 9.55

2 0.52 4.59 0.04 1.91 1.29 4.59

3 0.53 2.07 2.97 0.94 1.87 0.00

4 2.31 0.00 5.85 0.00 5.19 0.66

5 1.39 1.26 2.01 0.00 3.38 0.00

6 2.93 0.00 2.87 0.23 2.29 0.53

7 2.95 0.00 4.42 0.00 5.57 0.00

8 0.40 0.00 1.11 0.00 2.52 0.00

9 1.21 0.00 1.91 0.00 1.26 0.00

10 0.65 0.00 0.78 0.00 1.63 0.00

Total 13.47 15.83 22.71 14.65 25.47 15.33

29.29 37.37 40.79

Sumber: Data diolah

Tabel 4. 9 Number of Default Ijarah

Ijarah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 0.70 0.99 0.00 0.42 0.85 0.91

2 0.57 0.00 0.81 1.33 0.66 0.81

3 0.51 0.00 1.40 0.00 0.71 0.00

4 0.75 0.76 0.53 1.24 0.17 0.76

5 0.69 0.00 0.80 0.00 1.14 1.39

6 0.99 0.00 0.56 0.00 1.29 0.00

7 0.25 0.00 0.85 0.00 0.84 0.00

8 2.01 0.00 1.26 0.00 2.36 0.00

9 0.11 0.00 1.34 0.00 1.94 0.00

10 1.02 0.00 0.76 0.00 0.00 0.00

Total 7.61 1.75 8.31 2.99 9.97 3.86

9.36 11.30 13.83

Sumber: Data diolah

Page 74: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

62

Berdasarkan data diatas, jumlah nasabah yang default selalu

meningkat setiap tahunnya baik pada akad murabahah dan ijarah. Pada akad

murabahah tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 21,21% dari tahun 2012

serta pada tahun 2014 meningkat 9,15% dari tahun sebelumnya. Sedangkan

pada akad ijarah peningkatan sebesar 20,73% terjadi pada tahun 2013 dan

22,38% pada tahun 2014. Jumlah nasabah default tertinggi terjadi pada akad

murabahah tahun 2013 yaitu pada band 10.000.000 kelas 1 yaitu sebanyak 12

orang.

Expected number of default terjadi pada saat peristiwa default

memiliki probability of default tertinggi yaitu pada saat default (n) = lambda

(λ). Sedangkan unexpected number of default terjadi pada saat cumulative

probability of default mencapai ≥95%. Untuk menghitung jumlah nasabah

default dengan cumulative probability of default menggunakan program

Microsoft Excel dengan rumus1 =POISSON.DIST(x,mean,cumulative) ,

dimana:

X = 0, 1, 2, 3, dst

Mean = nilai expected number of default masing-masing kelas dan

band

Cumulative = α = 5%

Contoh hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

1 Rumus distribusi Poisson dengan Microsoft Excel berdasarkan artikel yang terdapat pada

https://support.office.com/en-za/article/POISSON-DIST-function-8fe148ff-39a2-46cb-abf3-

7772695d9636?ui=en-US&rs=en-ZA&ad=ZA

Page 75: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

63

Tabel 4. 10 Jumlah Default pada Probabilitas ≥ 95%

Sumber: Data diolah

Pada tahun 2013 akad murabahah, jumlah pembiayaan default pada

band 1.000.000 sebanyak 53 kejadian atau 71,62% dari seluruh pembiayaan

murabahah tahun 2013, sedangkan pada band 10.000.000 sebanyak 21

kejadian atau 28,38% dari seluruh pembiaayaan murabahah tahun 2013.

Probabilitas peristiwa default didominasi oleh band 1.000.000 baik pada akad

murabahah maupun ijarah. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran.

4. Expected Loss dan Unexpected Loss

Expected loss merupakan kerugian yang terjadi pada setiap

kelas dan band yang dapat dicover oleh cadangan perusahaan. Nilai

2013

1,000,000 10,000,000

n = α =

5% Probability

n = α =

5% Probability

3 0.992438928 16 0.92039883

2 0.999990759 2 0.70041218

10 0.999734088 2 0.93071919

12 0.992725402

3 0.855405155

6 0.972600997 1 0.97679576

9 0.984748176

3 0.973617486

4 0.955022524

1 0.815426252

53 21

74

Page 76: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

64

expected loss ini diperoleh dari perkalian n = lambda (λ) dengan exposure

masing-masing band. Nilai expected loss pembiayaan dengan akad

murabahah dan ijarah pada tahun 2012-2014 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4. 11 Expected Loss Murabahah (dalam Rupiah)

Kelas

Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 572,500 79,081,300 758,000 115,697,296 462,500 95,467,622

2 1,040,000 91,767,600 77,000 38,245,000 2,582,000 91,847,500

3 1,597,400 62,072,400 8,898,200 28,144,000 5,616,600 0

4 9,234,900 0 23,405,900 0 20,760,500 26,460,000

5 6,963,500 63,069,000 10,047,500 0 16,882,000 0

6 17,584,100 0 17,223,300 13,957,100 13,768,900 31,500,000

7 20,645,600 0 30,920,050 0 38,993,600 0

8 3,220,000 0 8,868,900 0 20,142,500 0

9 10,862,400 0 17,198,700 0 11,309,800 0

10 6,507,000 0 7,815,000 0 16,347,000 0

Jumlah 78,227,400 295,990,300 125,212,550 196,043,396 146,865,400 245,275,122

374,217,700 321,255,946 392,140,522

Sumber: Data diolah

Tabel 4. 12 Expected Loss Ijarah (dalam Rupiah)

Kelas

Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 703,000 9,911,800 0 4,200,000 852,000 9,064,000

2 1,140,000 0 1,618,300 26,675,000 1,323,300 16,136,400

3 1,536,500 0 4,199,412 0 2,131,912 0

4 3,000,000 30,245,000 2,114,500 49,446,600 690,000 30,431,600

5 3,473,400 0 3,984,200 0 5,699,000 69,504,800

6 5,953,700 0 3,368,200 0 7,748,000 0

7 1,763,000 0 5,966,000 0 5,866,000 0

Page 77: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

65

Sumber: Data diolah

Nilai expected loss memiliki kecenderungan meningkat setiap

tahunnya baik pada akad murabahah maupun ijarah. Expected loss diatas

memiliki nilai yang sama dengan nilai loss given default/ severity loss/

real loss karena nilai recovery diasumsikan sama dengan nol dan nilai real

loss sama dengan satu. Nilai expected loss terbesar masih terkonsentrasi

pada band 10.000.000. Expected loss tersebut dapat ditutupi oleh nilai

Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP). Nilai PPAP diperoleh

dari ketentuan minimal yang ditetapkan Bank Indonesia berdasarkan

kolektibilitasnya masing-masing. Perbandingan nilai PPAP dengan

expected loss dapat dilihat pada tabel berikut:

8 16,106,600 0 10,106,600 0 18,905,600 0

9 965,000 0 12,019,000 0 17,452,083 0

10 10,195,000 0 7,620,000 0 0 0

Jumlah 44,836,200 40,156,800 50,996,212 80,321,600 60,667,895 125,136,800

84,993,000 131,317,812 185,804,695

Page 78: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

66

Tabel 4. 13 Perbandingan Nilai PPAP dengan Expected Loss (dalam Rupiah)

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai PPAP

lebih besar dibandingkan nilai expected loss. Artinya pencadangan berupa

PPAP tersebut dapat menutupi expected loss tersebut. Namun bila dana

yang disisihkan terlalu besar sebaiknya dapat dialokasikan supaya

digunakan secara maksimal.

Nilai kerugian yang tidak diharapkan dan harus dikendalikan

disebut unexpected loss. Nilai unexpected loss biasanya lebih besar

daripada expected loss. Nilai unexpected loss juga merupakan nilai Value

at Risk (VaR). Unexpected loss diperoleh dari nilai n atau unexpected

number of default dikali dengan exposure masing-masing band. Berikut

adalah nilai unexpected loss pada akad murabahah dan ijarah tahun 2012-

2014:

Akad Tahun PPAP Expected Loss

Murabahah

2012 429,137,600 374,217,700

2013 524,478,006 321,255,946

2014 428,785,394 392,140,522

Ijarah

2012 100,273,000 84,993,000

2013 218,722,300 131,317,812

2014 211,183,300 185,804,695

Page 79: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

67

Tabel 4. 14 Unexpected Loss Murabahah (dalam Rupiah)

Kelas

Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 1,000,000 110,000,000 3,000,000 160,000,000 2,000,000 120,000,000

2 4,000,000 140,000,000 4,000,000 40,000,000 6,000,000 80,000,000

3 3,000,000 90,000,000 30,000,000 60,000,000 27,000,000

4 20,000,000

48,000,000

36,000,000 40,000,000

5 10,000,000 100,000,000 15,000,000

25,000,000

6 24,000,000

36,000,000 60,000,000 18,000,000 60,000,000

7 35,000,000

63,000,000

84,000,000

8 8,000,000

24,000,000

32,000,000

9 18,000,000

36,000,000

27,000,000

10 10,000,000

10,000,000

20,000,000

Jumlah 133,000,000 440,000,000 269,000,000 320,000,000 277,000,000 300,000,000

573,000,000 589,000,000 577,000,000

Sumber: Data Diolah

Tabel 4. 15 Unexpected Loss Ijarah (dalam Rupiah)

Kelas

Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 1,000,000 20,000,000 0 10,000,000 1,000,000 10,000,000

2 2,000,000 8,000,000 40,000,000 8,000,000 20,000,000

3 3,000,000 9,000,000 6,000,000

4 4,000,000 40,000,000 12,000,000 80,000,000 8,000,000 40,000,000

5 10,000,000 10,000,000 10,000,000 100,000,000

6 18,000,000 12,000,000 12,000,000

7 7,000,000 7,000,000 7,000,000

8 24,000,000 16,000,000 32,000,000

9 9,000,000 27,000,000 27,000,000

10 20,000,000 10,000,000 0

Jumlah 98,000,000 60,000,000 111,000,000 130,000,000 111,000,000 170,000,000

158,000,000 241,000,000 281,000,000

Sumber: Data diolah

Page 80: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

68

Nilai unexpected loss pada akad murabahah cenderung stabil

setiap tahunnya. Pada tahun 2013 terjadi sedikit peningkatan yaitu sebesar

2,79% dari tahun sebelumnya, namun kemudian kembali turun sebesar

2,04% pada tahun 2014. Sedangkan pada akad ijarah setiap tahunnya

selalu meningkat dan nilai expected loss didominasi oleh band 10.000.000.

5. Economic Capital

Nilai economic capital digunakan untuk mengcover kerugian

akibat unexpected loss. Semakin besar nilai unexpected loss, maka

semakin besar pula modal yang dicadangkan BMT untuk menutup

kerugian tersebut. Nilai economic capital diperoleh dari selisih antara

unexpected loss dengan expected loss seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 4. 16 Economic Capital Murabahah (dalam Rupiah)

Kelas

Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 427,500 30,918,700 2,242,000 44,302,704 1,537,500 24,532,378

2 2,960,000 48,232,400 3,923,000 1,755,000 3,418,000

-

11,847,500

3 1,402,600 27,927,600 21,101,800 31,856,000 21,383,400 0

4 10,765,100 0 24,594,100 0 15,239,500 13,540,000

5 3,036,500 36,931,000 4,952,500 0 8,118,000 0

6 6,415,900 0 18,776,700 46,042,900 4,231,100 28,500,000

7 14,354,400 0 32,079,950 0 45,006,400 0

8 4,780,000 0 15,131,100 0 11,857,500 0

9 7,137,600 0 18,801,300 0 15,690,200 0

10 3,493,000 0 2,185,000 0 3,653,000 0

Jumlah 54,772,600 144,009,700 143,787,450 123,956,604 130,134,600 54,724,878

198,782,300 267,744,054 184,859,478

Sumber: Data diolah

Page 81: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

69

Tabel 4. 17 Economic Capital Ijarah (dalam Rupiah)

Kelas

Economic Capital Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 297,000 10,088,200 0 5,800,000 148,000 936,000

2 860,000 0 6,381,700 13,325,000 6,676,700 3,863,600

3 1,463,500 0 4,800,588 0 3,868,088 0

4 1,000,000 9,755,000 9,885,500 30,553,400 7,310,000 9,568,400

5 6,526,600 0 6,015,800 0 4,301,000 30,495,200

6 12,046,300 0 8,631,800 0 4,252,000 0

7 5,237,000 0 1,034,000 0 1,134,000 0

8 7,893,400 0 5,893,400 0 13,094,400 0

9 8,035,000 0 14,981,000 0 9,547,917 0

10 9,805,000 0 2,380,000 0 0 0

Jumlah 53,163,800 19,843,200 60,003,788 49,678,400 50,332,105 44,863,200

73,007,000 109,682,188 95,195,305

Sumber: Data diolah

Nilai economic capital pada akad murabahah dan ijarah mengalami

peningkatan pada tahun 2013 dan kembali mengalami penurunan tahun 2014.

Besarnya nilai economic capital tersebut dipengaruhi oleh besarnya unexpected loss

yang harus dicover. Pada akad murabahah tahun 2013, nilai economic capital naik

sebesar Rp. 68.961.754,- kemudian mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar Rp.

82.884.576,-. Sedangkan pada akad ijarah, economic capital pada tahun 2013 naik

sebesar Rp. 36.675.188,- dan mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar Rp.

14.486.883,- . Pencadangan modal tersebut didominasi oleh pembiayaan pada band

1.000.000.

Page 82: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulan atas rumusan masalah sebagai berikut:

1. Nilai kerugian yang dapat diperkirakan (expected loss) pada

pembiayaan mitra KJKS BMT Al-Fath IKMI dengan akad

murabahah pada tahun 2012, 2013, dan 2014 berturut-turut

sebesar Rp. 374.217.700,- , Rp 321.255.946,- , dan Rp

392.140.522,- pada akad ijarah berturut-turut sebesar Rp.

84.993.000,- , Rp. 131.317.812,- Rp. 185.804.695,-. Nilai kerugian

yang tidak terduga (unexpected loss) pada pembiayaan mitra KJKS

BMT Al-Fath IKMI dengan akad murabahah pada tahun 2012,

2013, dan 2014 berturut-turut sebesar Rp. 573.000.000,- , Rp.

589.000.000,- dan Rp. 577.000.000,- sedangkan pada akad ijarah

sebesar Rp. 158.000.000,- , Rp. 241.000.000,- dan Rp.

281.000.000,-.

2. Potensi kerugian akibat risiko pembiayaan mengalami fluktuasi.

Dari nilai expected loss pada akad murabahah tahun 2013

Page 83: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

71

mengalami penurunan sebesar 14,15% dari tahun sebelumnya

kemudian mengalami kenaikan lagi sebesar 22,06% di tahun 2014.

Sedangkan dari nilai unexpected lossnya terjadi sebaliknya, pada

tahun 2013 naik sebesar 2,79% kemudian mengalami penurunan

kembali sebesar 2,04% pada tahun 2014. Nilai expected loss akad

ijarah mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu sebesar 54,5%

pada tahun 2013 dan 41,49% pada tahun 2014. Kemudian untuk

nilai unexpected lossnya mengalami kenaikan sebesar 52,53%

pada tahun 2013 dan 16,60% di tahun 2014.

3. Dengan menggunakan Creditrisk+, nilai pencadangan atau

economic capital untuk mengcover unexpected loss tahun 2012,

2013, dan 2014 yaitu beturut-turut sebesar Rp. 198.782.300,- ,

Rp. 267.744.054,- dan Rp. 184.859.478,- untuk akad murabahah

serta Rp. 73.007.000,- , Rp. 109.682.188,- dan Rp. 95.195.305,-

untuk akad ijarah.

B. Saran

1. KJKS BMT Al-Fath IKMI hendaknya tetap menjaga kualitas

penyaluran pembiayaan yang sudah baik ini dan bagi account officer

sebagai pihak pertama yang berhubungan langsung dengan mitra

pembiayaan supaya lebih berhati-hati dalam melakukan analisis

Page 84: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

72

kelayakan debitur karena dalam data yang diberikan oleh KJKS BMT

Al-Fath IKMI, masih ada beberapa yang tidak menggunakan agunan

atau nilai agunannya kurang dari nilai pembiayaannya. Kemudian,

metode Creditrisk+ dapat dipertimbangkan KJKS BMT Al-Fath IKMI

untuk digunakan sebagai referensi lain dalam mengukur risiko

pembiayaan.

2. Bagi penelitian selanjutnya dapat membandingkan metode pengukuran

yang berbeda serta waktu penelitian yang lebih panjang sehingga dapat

diketahui metode yang lebih tepat dalam pengukuran potensi risiko

serta dapat menjadi masukan bagi lembaga-lembaga keuangan lain

untuk menerapkan manajemen risiko yang lebih baik dan efisien.

Page 85: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

73

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Habib dan Tariqullah Khan “Risk Management in Islamic Banking”. Dalam

M. Kabir Hassan dan Mervyn K. Handbook of Islamic Banking,

Massachusetts: Edward Elgar Publishing, 2007

Ali, Masyhud. Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2006.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Bluhm, Christian, dkk. An Introduction to Credit Risk Modeling, USA: CRC Press,

2003.

Credit Suisse First Boston. Creditrisk+ A Credit Risk Management Framework,

London: 1997.

Crouhy, Michael, dkk. Risk Management, McGraw-Hill, 2000.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No 55 Tahun 2006 Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2006.

Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi, Jakarta:

Salemba Empat, 2003.

Fitrianto, Wisnu. “Implementasi Model Creditrisk+ dalam Mengukur Potensi

Kerugian Pembiayaan KPR BRI Syariah IB dan Strategi Mitigasi (Studi Pada

BRI Syariah KC Abdul Muis Jakarta).” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta, 2014.

Imam Wahyudi ,dkk. Manajemen Risiko Bank Islam, Jakarta: Salemba Empat, 2013.

Iqbal, Achmad. “Analisis Risiko Pembiayaan Syariah, Pendekatan Metode

Creditrisk+ Portofolio (Studi Kasus: BMT Prima Dinar Cabang

Page 86: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

74

Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah).” Skripsi S1

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor,2010.

Jorion, Philippe and GARP. Financial Risk Management Handbook. New Jersey:

John Wiley & Sons Inc,2007.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Statistik Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) Tahun 2010-2011, Jakarta: Kementerian Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah, 2011.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2003.

Lubis, Suhrawadi K. Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Meilani, Any. “Penerapan Metode Creditrisk+ Dalam Pengukuran Risiko Kredit

Kendaraan Bermotor (Kasus Pada PT X).” Jurnal Organisasi dan Manajemen,

Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2010.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor : 35.2

/Per/M.KUKM/X/2007 Tanggal : 5 Oktober 2007 Tentang : Pedoman Standar

Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa

Keuangan Syariah Koperasi

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No

35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi

Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah

Pratomo, Widya. “Analisis Penilaian Risiko Kredit dengan Internal Rating Based

Approach (Studi Kasus PT Indonesia Eximbank).” Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2010.

Rachman, Dwi Kurnia. “Analisis Manajemen Risiko Kredit Bermasalah Pada Produk

Kredit Masyarakat Desa di Bank X Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2011.

Rochman, Fatchur. “Analisis Pengukuran Risiko Pembiayaan Murabahah dengan

Menggunakan Creditrisk+ (Studi Kasus BNI Syariah).” Tesis S2 Fakultas

Ekonomi Program Magister Manajemen Kekhususan Manajemen Risiko,

Universitas Indonesia, Depok, 2007.

Page 87: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

75

Sarwono, Jonathan. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan

Prosedur SPSS, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012.

Sekaran, Uma. Research Methods for Business: A Skill Building Approach, New

York: Hermitage Publishing Services, 2003

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009.

Sudarsono, Heri. Bank Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan Ilustrasi.

Yogyakarta: Ekonisia, 2008.

Sutono, Stephanie Hendistya. “Potensi Kerugian Pembiayaan Komersial dengan

Menggunakan Metode Creditrisk+ dan Kecukupan Modal Beserta Strategi

Mitigasinya (Studi pada Multifinance Syariah PT Al Ijarah).” Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta, 2013.

Thawil, Halid. “Pengujian Model Pengukuran Risiko Pembiayaan Murabahah (Studi

Kasus Bank Muamalat Indonesia).” Tesis S2 Program Studi Timur Tengah

dan Islam Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, Depok, 2007.

Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro.

Van Gestel, Tony dan Bart Baesens. Credit Risk Management Basic Concepts:

Financial Risk Components, Rating Analysis, Models, Economic and

Regulatory Capital, New York: Oxford University Inc, 2009.

Wangsawidjaja Z.,A. Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2012

Sumber Internet:

Basel Committee on Banking Supervision, “International Convegence of Capital

Measurement and Capital Standards: A Revised Framework Comprehensive

Version”. Diakses pada 20 Januari 2015 dari http://www.bis.org.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, “Sektor UMKM Menjadi

Penyumbang Terbesar NPL”, artikel diakses tanggal 12 Januari 2015 dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8

0:sektor-umkm-menjadi-penyumbang-terbesar-npl-&catid=54:bind-berita-

kementerian&Itemid=98

Page 88: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

LAMPIRAN

Page 89: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 1

Kolektibilitas Pembiayaan KJKS BMT Al-Fath IKMI

*JM = Jumlah Mitra

Jenis

Pembiayaan Kolektibilitas

2012 2013 2014

JM Total (Rp) JM Total (Rp) JM Total (Rp)

Murabahah

Kolektibilitas 4 – Macet 117 485,296,640 129 358,137,974 95 227,247,533

Kolektibilitas 3 – Diragukan 63 240,871,250 31 93,760,100 26 173,422,150

Kolektibilitas 2 - Kurang Lancar 248 1,046,477,900 71 312,634,300 43 196,239,268

Kolektibilitas 1 – Lancar 670 3,391,680,135 1,215 7,449,876,212 1,661 11,354,281,362

Total 1,098 5,164,325,925 1,446 8,214,408,586 1,825 11,951,190,313

Mudharabah

Kolektibilitas 4 – Macet 2 24,430,437 2 16,120,000 0

Kolektibilitas 3 – Diragukan 0 0 0

Kolektibilitas 2 - Kurang Lancar 0 0 1 90,000,000

Kolektibilitas 1 – Lancar 3 68,133,600 3 124,513,600 1 30,000,000

Total 5 92,544,037 5 140,633,600 2 120,000,000

Musyarakah

Kolektibilitas 4 – Macet 2 18,800,000 1 3,150,000 1 2,350,000

Kolektibilitas 3 – Diragukan 0 0 0

Kolektibilitas 2 - Kurang Lancar 0 0 0

Kolektibilitas 1 – Lancar 0 2 80,000,000 8 537,000,000

Total 2 18,800,000 3 83,150,000 9 539,350,000

Qardh

Kolektibilitas 4 – Macet 3 11,341,500 1 5,506,000 0

Kolektibilitas 3 – Diragukan 2 2,190,000 0 0

Kolektibilitas 2 - Kurang Lancar 3 22,266,170 1 1,000,000 1 1,808,000

Kolektibilitas 1 – Lancar 25 76,264,000 27 91,064,000 26 87,888,000

Total 33 112,061,670 29 95,570,000 27 89,696,000

Ijarah

Kolektibilitas 4 – Macet 48 113,277,000 47 101,795,300 25 37,133,600

Kolektibilitas 3 – Diragukan 24 67,632,483 7 15,484,800 8 42,615,560

Kolektibilitas 2 - Kurang Lancar 78 275,887,267 13 29,310,500 14 43,355,900

Kolektibilitas 1 – Lancar 279 851,089,433 440 1,702,085,956 628 2,653,088,752

Total 429 1,307,886,183 507 1,848,676,556 675 2,778,193,812

Total 1,567 6,695,617,815 1,990 10,384,438,742 2,538 15,478,430,125

Page 90: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 2

Non Performing Financing

2.33

1.26

0.63

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

2012 2013 2014

Non Performing Financing KJKS BMT Al- Fath IKMI

2012-2014

NPF

Tahun

Page 91: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 3

Pembagian Kelas dan Band (dalam rupiah)

Murabahah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 922,500 145,244,000 2,223,000 218,926,156 1,447,500 164,621,188

2 3,540,000 170,476,600 2,557,000 52,080,000 4,282,500 105,698,400

3 2,697,400 107,000,000 25,153,600 70,750,000 22,682,000

4 18,039,900 44,529,400 33,612,500 43,000,000

5 9,147,500 107,000,000 13,761,500 22,746,500

6 22,302,500 33,168,500 61,120,000 16,515,500 60,200,000

7 32,401,000 57,598,400 76,640,200

8 7,250,000 22,145,000 29,153,000

9 16,000,000 33,329,900 25,329,900

10 9,100,000 9,300,000 19,232,000

Total 121,400,800 529,720,600 243,766,300 402,876,156 251,641,600 373,519,588

651,121,400 646,642,456 625,161,188

Ijarah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 903,000 32,150,000 0 17,350,000 852,000 10,360,000

2 1,140,000 5,855,800 46,900,000 5,855,800 20,640,000

3 2,136,500 7,825,000 0 4,900,000 0

4 3,540,000 46,500,000 10,502,000 89,420,000 7,440,000 42,920,000

5 9,160,000 9,350,000 0 9,549,000 104,240,000

6 15,490,000 11,000,000 0 10,368,000 0

7 6,350,000 6,466,000 0 6,466,000 0

8 22,015,000 14,815,000 0 29,645,000 0

9 8,700,000 25,400,000 0 25,632,000 0

10 18,500,000 9,900,000 0 0 0

Jumlah 87,934,500 78,650,000 101,113,800 153,670,000 100,707,800 178,160,000

166,584,500 254,783,800 278,867,800

Page 92: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 4

Expected Number of Default (λ) dan Unexpected Number of Default pada Keyakinan 95%

Number of Default Murabahah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 0.57 7.91 0.76 11.57 0.46 9.55

2 0.52 4.59 0.04 1.91 1.29 4.59

3 0.53 2.07 2.97 0.94 1.87 0.00

4 2.31 0.00 5.85 0.00 5.19 0.66

5 1.39 1.26 2.01 0.00 3.38 0.00

6 2.93 0.00 2.87 0.23 2.29 0.53

7 2.95 0.00 4.42 0.00 5.57 0.00

8 0.40 0.00 1.11 0.00 2.52 0.00

9 1.21 0.00 1.91 0.00 1.26 0.00

10 0.65 0.00 0.78 0.00 1.63 0.00

Total 13.47 15.83 22.71 14.65 25.47 15.33

29.29 37.37 40.79

Number of Default Ijarah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 0.70 0.99 0.00 0.42 0.85 0.91

2 0.57 0.00 0.81 1.33 0.66 0.81

3 0.51 0.00 1.40 0.00 0.71 0.00

4 0.75 0.76 0.53 1.24 0.17 0.76

5 0.69 0.00 0.80 0.00 1.14 1.39

6 0.99 0.00 0.56 0.00 1.29 0.00

7 0.25 0.00 0.85 0.00 0.84 0.00

8 2.01 0.00 1.26 0.00 2.36 0.00

9 0.11 0.00 1.34 0.00 1.94 0.00

10 1.02 0.00 0.76 0.00 0.00 0.00

Total 7.61 1.75 8.31 2.99 9.97 3.86

9.36 11.30 13.83

Page 93: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Kelas

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

n = α =

5% Probability

n = α =

5% Probability

n = α =

5% Probability

n = α =

5% Probability

1 1 0.84315152 2 0.921313776 0 1 0.93300648 1 0.78999089 1 0.7701397

2 1 0.887874939 4 0.998517229 2 0.84927092 4 0.99938841 1 0.80633854

3 1 0.906084087 3 0.946296851 2 0.96455147

4 1 0.826641467 1 0.799185296 3 0.997860146 2 0.87155144 2 0.9992479 1 0.82281209

5 2 0.966502466 2 0.953030688 2 0.89227267 2 0.83588608

6 3 0.981481331 2 0.980529099 2 0.85910365

7 1 0.973138387 1 0.789887051 1 0.7950725

8 3 0.854711029 2 0.865473264 4 0.90868958

9 1 0.994646535 3 0.953285562 3 0.86793845

10 2 0.916077035 1 0.822381835 0

Jumlah 16 3 21 5 21 5

19 26 26

Kelas

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

n = α

= 5% Probability

1 1 0.887068307 11 0.8945936 3 0.992438928 16 0.92039883 2 0.98829626 12 0.8324569

2 2 0.984050411 7 0.905955989 2 0.999990759 2 0.70041218 3 0.95779739 4 0.51466461

3 1 0.899795261 3 0.844447901 10 0.999734088 2 0.93071919 9 0.99997307

4 5 0.969552714 12 0.992725402 9 0.96074138 1 0.75019754

5 2 0.83525912 2 0.865911813 3 0.855405155 5 0.87350787

6 4 0.826772968 6 0.972600997 1 0.97679576 3 0.80040003 1 0.90212193

7 5 0.921099999 9 0.984748176 12 0.99506856

8 1 0.660122792 3 0.973617486 4 0.88878555

9 2 0.877980074 4 0.955022524 3 0.96110838

10 1 0.861137956 1 0.815426252 2 0.77435344

Jumlah 24 23 53 21 52 18

47 74 70

Page 94: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Real Loss (dalam rupiah)

Real Loss Murabahah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 572,500 79,081,300 758,000 115,697,296 462,500 95,467,622

2 1,040,000 91,767,600 77,000 38,245,000 2,582,000 91,847,500

3 1,597,400 62,072,400 8,898,200 28,144,000 5,616,600 0

4 9,234,900 0 23,405,900 0 20,760,500 26,460,000

5 6,963,500 63,069,000 10,047,500 0 16,882,000 0

6 17,584,100 0 17,223,300 13,957,100 13,768,900 31,500,000

7 20,645,600 0 30,920,050 0 38,993,600 0

8 3,220,000 0 8,868,900 0 20,142,500 0

9 10,862,400 0 17,198,700 0 11,309,800 0

10 6,507,000 0 7,815,000 0 16,347,000 0

Total 78,227,400 295,990,300 117,397,550 196,043,396 146,865,400 245,275,122

374,217,700 313,440,946 392,140,522

Real Loss Ijarah

Kelas/Band

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 703,000 9,911,800 0 4,200,000 852,000 9,064,000

2 1,140,000 0 1,618,300 26,675,000 1,323,300 16,136,400

3 1,536,500 0 4,199,412 0 2,131,912 0

4 3,000,000 30,245,000 2,114,500 49,446,600 690,000 30,431,600

5 3,473,400 0 3,984,200 0 5,699,000 69,504,800

6 5,953,700 0 3,368,200 0 7,748,000 0

7 1,763,000 0 5,966,000 0 5,866,000 0

8 16,106,600 0 10,106,600 0 18,905,600 0

9 965,000 0 12,019,000 0 17,452,083 0

10 10,195,000 0 7,620,000 0 0 0

Total 44,836,200 40,156,800 50,996,212 80,321,600 60,667,895 125,136,800

84,993,000 131,317,812 185,804,695

Page 95: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 5

Expected Loss (dalam rupiah)

Kelas

Expected Loss Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 572,500 79,081,300 758,000 115,697,296 462,500 95,467,622

2 1,040,000 91,767,600 77,000 38,245,000 2,582,000 91,847,500

3 1,597,400 62,072,400 8,898,200 28,144,000 5,616,600 0

4 9,234,900 0 23,405,900 0 20,760,500 26,460,000

5 6,963,500 63,069,000 10,047,500 0 16,882,000 0

6 17,584,100 0 17,223,300 13,957,100 13,768,900 31,500,000

7 20,645,600 0 30,920,050 0 38,993,600 0

8 3,220,000 0 8,868,900 0 20,142,500 0

9 10,862,400 0 17,198,700 0 11,309,800 0

10 6,507,000 0 7,815,000 0 16,347,000 0

Jumlah 78,227,400 295,990,300 125,212,550 196,043,396 146,865,400 245,275,122

374,217,700 321,255,946 392,140,522

Kelas

Expected Loss Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 703,000 9,911,800 0 4,200,000 852,000 9,064,000

2 1,140,000 0 1,618,300 26,675,000 1,323,300 16,136,400

3 1,536,500 0 4,199,412 0 2,131,912 0

4 3,000,000 30,245,000 2,114,500 49,446,600 690,000 30,431,600

5 3,473,400 0 3,984,200 0 5,699,000 69,504,800

6 5,953,700 0 3,368,200 0 7,748,000 0

7 1,763,000 0 5,966,000 0 5,866,000 0

8 16,106,600 0 10,106,600 0 18,905,600 0

9 965,000 0 12,019,000 0 17,452,083 0

10 10,195,000 0 7,620,000 0 0 0

Jumlah 44,836,200 40,156,800 50,996,212 80,321,600 60,667,895 125,136,800

84,993,000 131,317,812 185,804,695

Page 96: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 6

Unexpected Loss (dalam rupiah)

Kelas

Unexpected Loss Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 1,000,000 110,000,000 3,000,000 160,000,000 2,000,000 120,000,000

2 4,000,000 140,000,000 4,000,000 40,000,000 6,000,000 80,000,000

3 3,000,000 90,000,000 30,000,000 60,000,000 27,000,000

4 20,000,000 48,000,000 36,000,000 40,000,000

5 10,000,000 100,000,000 15,000,000 25,000,000

6 24,000,000 36,000,000 60,000,000 18,000,000 60,000,000

7 35,000,000 63,000,000 84,000,000

8 8,000,000 24,000,000 32,000,000

9 18,000,000 36,000,000 27,000,000

10 10,000,000 10,000,000 20,000,000

Jumlah 133,000,000 440,000,000 269,000,000 320,000,000 277,000,000 300,000,000

573,000,000 589,000,000 577,000,000

Kelas

Unexpected Loss Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 1,000,000 20,000,000 0 10,000,000 1,000,000 10,000,000

2 2,000,000 8,000,000 40,000,000 8,000,000 20,000,000

3 3,000,000 9,000,000 6,000,000

4 4,000,000 40,000,000 12,000,000 80,000,000 8,000,000 40,000,000

5 10,000,000 10,000,000 10,000,000 100,000,000

6 18,000,000 12,000,000 12,000,000

7 7,000,000 7,000,000 7,000,000

8 24,000,000 16,000,000 32,000,000

9 9,000,000 27,000,000 27,000,000

10 20,000,000 10,000,000 0

Jumlah 98,000,000 60,000,000 111,000,000 130,000,000 111,000,000 170,000,000

158,000,000 241,000,000 281,000,000

Page 97: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 7

Economic Capital (dalam rupiah)

Kelas

Economic Capital Murabahah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 427,500 30,918,700 2,242,000 44,302,704 1,537,500 24,532,378

2 2,960,000 48,232,400 3,923,000 1,755,000 3,418,000 -11,847,500

3 1,402,600 27,927,600 21,101,800 31,856,000 21,383,400 0

4 10,765,100 0 24,594,100 0 15,239,500 13,540,000

5 3,036,500 36,931,000 4,952,500 0 8,118,000 0

6 6,415,900 0 18,776,700 46,042,900 4,231,100 28,500,000

7 14,354,400 0 32,079,950 0 45,006,400 0

8 4,780,000 0 15,131,100 0 11,857,500 0

9 7,137,600 0 18,801,300 0 15,690,200 0

10 3,493,000 0 2,185,000 0 3,653,000 0

Jumlah 54,772,600 144,009,700 143,787,450 123,956,604 130,134,600 54,724,878

198,782,300 267,744,054 184,859,478

Kelas

Economic Capital Ijarah

2012 2013 2014

1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000 1,000,000 10,000,000

1 297,000 10,088,200 0 5,800,000 148,000 936,000

2 860,000 0 6,381,700 13,325,000 6,676,700 3,863,600

3 1,463,500 0 4,800,588 0 3,868,088 0

4 1,000,000 9,755,000 9,885,500 30,553,400 7,310,000 9,568,400

5 6,526,600 0 6,015,800 0 4,301,000 30,495,200

6 12,046,300 0 8,631,800 0 4,252,000 0

7 5,237,000 0 1,034,000 0 1,134,000 0

8 7,893,400 0 5,893,400 0 13,094,400 0

9 8,035,000 0 14,981,000 0 9,547,917 0

10 9,805,000 0 2,380,000 0 0 0

Jumlah 53,163,800 19,843,200 60,003,788 49,678,400 50,332,105 44,863,200

73,007,000 109,682,188 95,195,305

Page 98: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 8

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Page 99: PENGUKURAN POTENSI RISIKO PEMBIAYAAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29981/1/DESSY... · gelar sarjana ekonomi syariah ( s. e. sy) oleh . dessy rachma

Lampiran 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dessy Rachma Damayanti

NIM : 1111046100041

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Desember 1992

Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam)

Konsentrasi : Perbankan Syariah

Alamat Rumah : Jl. Ketapang 1 RT 001 RW 05 No. 107 Pamulang Barat,

Pamulang, Tangerang Selatan 15417 Banten

No. Telp. : 021 74714483

No. HP : 085717884219

Email : [email protected]

Nama Ayah : Muntirman

Nama Ibu : Ida Widaningsih

Alamat Orang Tua : Jl. Ketapang 1 RT 001 RW 05 No. 107 Pamulang Barat,

Pamulang, Tangerang Selatan 15417 Banten

No. Hp Orang Tua : 081380485501