PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah...

24
PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL TERBUKA POLIURETAN MDI/PEG DENGAN ADITIF EXPANCEL MICROSPHERE SEBAGAI BAHAN PENYERAP BISING SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains Fisika Disusun Oleh : LINDA IKKA ZAIN M0205035 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah...

Page 1: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL TERBUKA POLIURETAN MDI/PEG DENGAN ADITIF

EXPANCEL MICROSPHERE SEBAGAI BAHAN PENYERAP BISING

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains Fisika

Disusun Oleh : LINDA IKKA ZAIN

M0205035

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

ii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini dibimbing oleh : Pembimbing I Iwan Yahya, M.Si NIP. 19670730 199302 1 001 Pembimbing II Drs. Harjana, M.Si., Ph.D NIP. 19590725 198601 1 001 Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi pada : Hari : Senin Tanggal : 8 Februari 2010 Anggota Tim Penguji : 1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D (……………………) NIP. 19610223 198601 1 001 2. Drs. Darmanto, M.Si. (……………………) NIP. 19610614 198803 1 002 Disahkan oleh Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta Ketua Jurusan Fisika, Drs. Harjana, M.Si., Ph.D NIP. 19590725 198601 1 001 iii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL TERBUKA POLIURETAN MDI/PEG DENGAN ADITIF EXPANCEL MICROSPHERE SEBAGAI BAHAN PENYERAP BISING ” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga belum pernah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta, Februari 2010 Linda Ikka Zain iv HALAMAN PERSEMBAHAN Karya kecil ini penulis persembahkan kepada : Allah SWT yang telah memberikan ”kejutan-kejutan” kecil yang begitu luar biasa. Rasullulah SAW dengan risalah-risalahnya yang akan tetap abadi sampai akhir zaman. Bapak, Ibu dan de’ Santi yang tidak pernah lelah memberikan do’a dan dukungannya. Keluarga ”kecil” yang selalu memberikan kedamaian. Keluara besar JN UKMI UNS yang mengajarkan hakikat ukhuwah islamiyah. v

Page 3: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

MOTTO ”Sesungguhnya orang-orang mukmin hanyalah mereka yang apabila disebutkan asma Allah maka bergetarlah hatinya, dan apabila disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal :2-4) Ibnu Umar berkata :”Jika kamu berada di sore hari jangan menunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (HR. Bukhari) Ibrahim Al-Harbi, yang berguru pada Imam Ahmad mengatakan, ”Aku telah menyertai Imam Ahmad bin Hanbal selama dua puluh tahun. Saat musim dingin atau musim panas, siang atau malam, tak pernah aku dapati kecuali ia lebih baik dari sebelumnya” (Manaqib Ibnu Hanbal, Ibnul Jauzy) vi PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL TERBUKA POLIURETAN MDI/PEG DENGAN ADITIF EXPANCEL MICROSPHERE SEBAGAI BAHAN PENYERAP BISING LINDA IKKA ZAIN Jurusan Fisika. Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Telah dilakukan pengujian sifat akustik metilena-4,4’-difenil-diisosianat dan polietilen glikol (MDI / PEG), yang berbasis poliuretan sel terbuka . Nilai tetap 5% dari zat pembuih Expancel Microsphere Akzo-Nobel digunakan dalam empat komposisi yang berbeda MDI / PEG yaitu 1 / 1, 0; 1 / 1, 1; 1/1.2; dan 1 / 1, 3. Analisis kinerja akustik dilakukan dengan menggunakan prosedur ASTM E- 1050-98. Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja serapan akustik terbaik pada pengujian sampel dengan komposisi MDI/PEG 1/1,1. Pengaruh rongga udara dan bahan pelapis juga dianalisis. Rongga udara mampu meningkatkan dan menggeser koefisien serapan bunyi pada frekuensi rendah, sementara kertas dan lapisan poliuretan tidak memeliki dampak yang signifikan. Kata kunci: Poliuretan MDI/PEG, Expancel Microsphere, Koefisien serapan bunyi, ASTM E-1050-98 vii ACOUSTICS PERFORMANCE ANALYSIS OF MDI/PEG-EXPANCEL MICROSPHERE BASED POLYURETHANE OPEN CELL SOUND ABSORBER LINDA IKKA ZAIN Physics Dept. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Sebelas Maret ABSTRACT Metilena-4,4-difenil-diisosiante and glycol polyethylene (MDI/PEG)-based polyurethane open cell has been synthesized and its acoustics performance was tested. A fixed 5% fraction of Akzo-Nobel Expancel Microsphere blowing agent was used in four different composition of MDI/PEG i.e. 1/1,0; 1/1,1; 1/1.2; and 1/1,3 in the synthesis process. Acoustics performance analysis was conducted by using ASTM E-1050-98 test procedure. The results show that the best sound

Page 4: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

absorbing performances occur on the test sample with MDI/PEG fraction of 1/1,1. The influence of air cavity and backing plate also analyzed. Air cavity increase and shift the sound absorption coefficient to a lower frequency band, while paper and hard polyurethane layer backing plate has no significant impact. Keywords: MDI/PEG Polyurethane, Expancel microsphere, sound absorption coefficient, ASTM E-1050-98 viii KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirobbil’alamiin, syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengujian sifat akustik komposit busa sel terbuka poliuretan MDI/PEG dengan aditif expancel microsphere sebagai bahan penyerap bising”. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak pernah lepas dari bantuan berbagai pihak. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Iwan Yahya, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan masukan, saran dan dukungan kepada penulis. 2. Bapak Harjana, M.Si., Ph.D. selaku selaku ketua jurusan Fisika dan selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat kepada penulis. 3. Bapak dan ibu dosen jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu dan dukungannya. 4. Teman-teman FISIKA 2005, terima kasih atas kebersamaan dalam perjuangannya 5. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan ke depan. Semoga skripsi dapat memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya bagi pembaca. Surakarta, Februari 2010 Linda Ikka Zain ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv MOTTO v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I. PENDAHULUAN

Page 5: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Perumusan Masalah 2 C. Batasan Masalah 2 D. Tujuan Penelitian 3 E. Manfaat Penelitian 3 F. Sistematika Penulisan 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Gelombang Bunyi di dalam Medium Gas/Udara 4 1. Hubungan Tegangan dan Regangan 4 2. Persamaan Gelombang 7 B. Impedansi Akustik 8 C. Koefisien Refleksi dan koefisien Transmisi gelombang Bunyi 9 D. Koefisien serapan bunyi 12 E. Poliuretan 16 x 1. Busa Poliuretan 17 2. Sifat Poliuretan 17 3. Sintesis Busa Poliuretan 18 F. Polietilena Glikol (PEG) 19 G. Isosianat 20 H. Expancel Microsphere (EM) 20 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 22 B. Alat dan Bahan 22 1. Bahan yang digunakan dalam penelitian 22 2. Alat yang digunakan dalam penelitian 22 C. Prosedur Penelitian 24 1. Persiapan Alat dan Bahan 25 2. Sintesis Poliuretan MDI/PEG 25 3. Set up Alat 26 4. Kalibrasi Alat 26 5. Uji Akustik 27 6. Perekaman Data Digital dan Display Grafik 27 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 28 1. Hasil Sintesis dan Pengamatan Visual Busa 28 2. Pengaruh Komposisi 30 3. Pengaruh Penambahan Backing Plate 32 4. Pengaruh Penambahan Kolom Udara 33 B. Pembahasan 33 1. Perubahan Koefisien Absorpsi Bunyi 34 a. Pengaruh komposisi MDI/PEG 34 b. Pengaruh lapisan (Backing plate) 35 2. Pergeseran Rentang Frekuensi 36 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan . 38 xi 2.Saran 38

Page 6: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

DAFTAR PUSTAKA 39 LAMPIRAN 41 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Poliuretan adalah jenis polimer yang sangat unik dan luas pemakaiannya. Poliuretan ditemukan pada tahun 1937 oleh Prof. Otto Bayer sebagai pembentuk serat yang didesain untuk menandingi serat nylon. Tetapi penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa poliuretan bukan saja dapat digunakan sebagai serat, tetapi dapat juga digunakan untuk membuat busa (foam), bahan elastomer (karet/plastik), lem, pelapis (coating), dan lain-lain (Nazarudin,H.R., 2003). Konsumsi bahan poliuretan khususnya di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, terutama karena digunakan pada berbagai komponen kendaraan yang meliputi bagian eksterior dan interior misalnya bumper, panelpanel body, tempat duduk, dan lain-lain (Brydson, J.A. 1995). Dalam bidang kedokteran, poliuretan digunakan sebagai bahan pelindung muka, kantung darah, dan lain-lain (Kricheldorf, H. R. 1992). Aplikasi poliuretan paling banyak atau sekitar 70% adalah sebagai bahan busa, kemudian diikuti dengan elastomer, baru kemudian sebagai lem dan pelapis (Masykuri, 2008). Pembuatan busa dari poliuretan dimungkinkan dengan menggunakan pembuih (blowing agent), yang akan menghasilkan gas pada saat terjadi reaksi sehingga poliuretan dapat membentuk busa. Jika poliuretan yang digunakan bersifat lunak, maka yang dihasilkan adalah busa lunak seperti pada kasur busa, alas kursi dan jok mobil. Disamping terdapat pula jenis busa kaku (rigid foam), seperti pada insulasi dinding, insulasi lemari es, atau insulasi kedap suara. Busa poliuretan bersifat ulet dan tidak mudah putus (Nazarudin,H.R., 2003). Berkaitan dengan aplikasi bahan kedap suara, poliuretan memang merupakan salah satu jenis bahan pengisi yang paling banyak di gunakan disamping serat dan pendekatan akustik lain.Aplikasi kedap suara menjadi penting karena kebisingan xii dalam bunyi yang tidak dikehendaki dapat bersifat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri, perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga (Prabu, 2008). Salah satu bentuk solusi yang dapat dipilih adalah pemakaian panel akustik penyerap bising (sound absorber). Beberapa bahan dapat digunakan sebagai penyerap bising, antara lain serat (kapas, serat gelas dan serat termoplastik), membran, busa (foam). Selain bahan anorganik, terdapat juga bahan organik yang mampu digunakan sebagai bahan penyerap bising dengan melakukan penelitian karakteristik akustik pada daun teh segar (Fukuhara.2005). Expancel microsphere merupakan salah satu physical blowing agent yang ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan pembuih yang lain. Expancel microsphere memiliki dimensi sel hampir seragam, sehingga sangat baik digunakan sebagai penyerap kebisingan dan getaran. Penelitian ini mengembangkan panel akustik penyerap bising dari bahan poliuretan MDI/PEG (metilen-4,4’-difenildiisosianat /polietilen glikol) dengan aditif expancel microsphere (EM) sebagai zat pembuih. Pemilihan aditif tersebut didasarkan beberapa kelebihan, yakni mampu mengurangi densitas dan biaya bahan, meningkatkan isolasi termal dan stabilitas busa.

Page 7: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

B. Rumusan Masalah Kinerja panel akustik ditentukan oleh antara lain, sifat mekanik bahan penyusunnya serta konsentrasi dari panel itu sendiri. Termasuk didalam sifat fisis antara lain, porositas, densitas, sifat termal kristanilitas dan lain-lain. Adapun dari sisi konsentrasi, dimensi kolom udara (air cavity) dan lapisan pelindung bahan pengisi (backing plate) sangat berpengaruh terhadap kinerja akustiknya. Fokus kajian ini adalah analisis pengaruh komposisi MDI/PEG-EM, struktur pelapis dan penempatan kolom udara terhadap kinerja akustik model yang di uji. xiii C. Batasan Masalah Kajian dibatasi pada empat komposisi bahan penyusun MDI/PEG, yang masingmasing memiliki perbandingan 1/1,0; 1/1,1; 1/1,2; 1/1,3 pada nilai tetap EM 5 %. D. Tujuan Penelitian Kajian difokuskan untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dan penempatan kolom udara (air cavity) serta bahan pelapis (backing plate) dengan prosedur standar pengukuran ASTM E-1050-98. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan pemahaman yang baik dalam perspektif pemilihan bahan, pembuih expancel microsphere (EM) serta dampaknya terhadap keseragaman porositas dan diperoleh kinerja akustik maksimal pada komposisi tertentu. F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI, berisi tentang teori dasar atau penjelasan sebagai landasan penelitian dan penulisan skripsi yang dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, berisi tentang bahan dan alat penelitian, metode penelitian dan prosedur penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, merupakan penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN, berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian, dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. xiv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Komposisi bahan 25 Tabel 4.1 Hasil pengamatan visual terhadap busa poliuretan 29 DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Pergeseran dan perubahan dimensi dari elemen volume udara dalam tabung fiktif yang diambil searah gaya gangguan 5 Gambar 2.2 Tabung impedansi dua mikropon 12 Gambar 2.3 Ikatan hidrogen pada poli(uretan-urea) 18 Gambar 2.4 Struktur polietilena glikol 20 Gambar 2.5 Gambar struktur kimia(a)TDI (Toluena-diisosianat),(b) MDI (metilena-4,4'-difenil-diisosianat) 20 Gambar 2.6 Gambar struktur (a) Unexpanded microsphere (diameter 10 µm), (b) Expanded microsphere (dengan pemanasan pada suhu 100- 200oC diameternya menjadi 40 µm) 21

Page 8: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

Gambar 3.1 Prosedur penelitian 24 Gambar 3.2 Pengujian koefisien serapan dengan prosedur ASTM E-1050-98 26 Gambar 4.1 Hasil sintesis busa poliuretan,(a) Backing Plate MDI/PEG 1/1,0; (b) MDI/PEG 1/1,0 ;(c) MDI/PEG 1/1,1;(d) MDI/PEG 1/1,2;(e) MDI/PEG 1/1,3 29 Gambar 4.2 Koefisien absorpsi busa sel terbuka poliuretan dengan variasi komposisi 30 Gambar 4.3 Koefisien absorpsi busa sel terbuka poliuretan dengan variasi komposisi 31 xv Gambar 4.4 Koefisien absorpsi busa sel terbuka poliuretan dengan variasi komposisi (dengan Backing Plate) 32 Gambar 4.5 Koefisien absorpsi busa sel terbuka poliuretan dengan penambahan kolom udara (Air Cavity) 33 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Gambar Penelitian 40 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gelombang Bunyi di dalam Medium Gas/ Udara 1. Hubungan Tegangan dan Regangan Udara atau zat gas pada umumnya tidak dapat melawan perubahan bentuk, karena itu di dalam medium ini tidak mungkin terjadi gelombang geser (shear wave) atau gelombang transversal. Namun medium ini memiliki respon terhadap kompresi volume. Untuk tekanan (p) tertentu, besarnya respon ini ditentukan oleh modulus elastic (bulk) K, yang didefinisikan menurut rumus pada keadaan setimbang : 0

0

� � d K dp (2.1) Mengingat bahwa V � m , dengan V = volume gas, maka : dV V d m2 � (2.2) K dapat dijabarkan dengan mensubstitusikan persamaan (2.2) kedalam persamaan (2.1) menjadi : xvi 0 2 0

Page 9: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

dV V m K � dp K 0 2

0

mdV � dpV K 0 2

0

m X V dV � dp (2.3) dengan mensubstitusikan V � m , persamaan (2.3) menjadi : K 0 2

Page 10: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

m X V dV dp V m , sehingga diperoleh nilai K sebagai berikut : = 0

0

dV V dp (2.4) Modulus K berharga positif, karena dV dp berharga negatif. Dalam uraian gelombang tali tidak ditinjau adanya regangan sebenarnya (panjang tali dianggap tetap), tetapi gaya penggerak osilasi lokal dikaitkan dengan perubahan bentuk (slope) tali. A X P dx dx + xvii Gambar 2.1 Pergeseran dan perubahan dimensi dari elemen volume udara dalam tabung fiktif yang diambil searah gaya gangguan. Dalam keadaan setimbang, tekanan yang bekerja pada kedua sisi elemen volume udara sama besarnya (= 0 P ), dan kerapatan massanya sama dengan 0 � . Sebagai akibat gangguan luar dari sebelah kiri, tekanan yang bekerja pada sisi kiri berubah menjadi p , seperti yang diperlihatkan pada Gambar (2.1). perbedaan tekanan ini akan menimbulkan dua macam perubahan (apabila p P0 ) yaitu, a. Pergeseran kedudukan elemen udara (sisi kiri dari x ke x � dan sisi kanan dari x dx ke x dx � '= x � dx d� ). b. Perubahan tebal elemen volume dari dxmenjadi dx d� ; rapat massa 0 � berubah menjadi � . Berdasarkan hokum kekekalan massa, besaran-besaran tersebut harus memenuhi persamaan : Adx d Adx 0 � � � (2.5) atau, dx d� � �

Page 11: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

1 0 ; (2.5 a) dalam aproksimasi 1 dx d� , persamaan ini menjadi : 0 (1 ) dx d� � � , (2.5 b) atau, dx d� � � �

0

0 (2.5 c) Pada umumnya proses gerak gelombang dalam udara bersifat adiabatik. Maka untuk medium ini berlaku hubungan : pV� p V � ; p ( p V � )V � 0 0 0 0 (2.6) xviii dengan v P

C � C . untuk gas dwiatom pada umumnya nilai � 1,4. Karena m berharga tetap dan 1

m V � , maka p dapat dipandang sebagai fungsi � . Sesuai dengan aproksimasi untuk persamaan (2.5 b), dapat pula mengabaikan harga selisih 2

0 � � dalam jabaran deret Taylor untuk p di sekitar 0 � . Hasilnya sebagai berikut : 0

0 0 ) (

� � � d p p dp (2.7)

Page 12: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

0 0

0 � � � p p K (2.7 a) Selanjutnya dengan hubungan (2.5 c) yang diperoleh di atas, didapatkan persamaan tegangan-regangan : x p p K

� 0 (2.7 b) yang mengungkapkan karakteristik respons medium. dalam persamaan ini, notasi dx d� telah diubah menjadi

x � mengingat bahwa� juga tergantung t . Dari

persamaan ini jelas bahwa p bergantung pada x , dan 0 ( ) p p x dx , p p(x) sehingga dp p p 0 , dan persamaan dapat diturunkan menjadi : x K x p

� 2

(2.7 c) 2. Persamaan Gelombang Persamaan gerak bagi elemen medium bermassa dm dalam Gambar (2.1) akan diturunkan dari hokum Newton sebagai berikut : dF dm a (2.8) xix dengan dm Adx 0 � dan a sebagai percepatan pusat massa elemen tersebut. Apabila dalam jangka waktu t , pergeseran pusat massa yang diperlihatkan pada Gambar (2.1) sama dengan ( � � �

2 ( ' ) maka percepatannya adalah : 2

Page 13: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

2

t a

� (2.9) Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa resultan gaya pada elemen udara dalam arah x adalah : dF Adp (2.9) dengan, dx x dp p x dx p x p

( ) ( ) (2.9 a)

Berdasarkan persamaan (2.7 c), ungkapan dF menjadi : dx x dF AK

� 2

(2.9 b) Dengan mensubstitusikan ungkapan-ungkapan dF , dm dan a kedalam persamaan menghasilkan persamaan gelombang bebas satu dimensi : 0; 1 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2

x K t x v t � � � � � (2.10)

Page 14: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

dengan laju rambat : 0 � v K (2.10 a) Karena gerak osilasi lokal berlangsung sejajar arah rambatnya, maka gelombang yang terjadi disebut gelombang pergeseran (displacement) atau longitudinal ( Tjia.M.O, 1994). B. Impedansi Akustik Impedansi akustik pada dasarnya merupakan ukuran hambatan yang diberikan oleh suatu medium terhadap rambatan gelombang bunyi. Secara umum, xx impedansi akustik pada suatu luasan didefinisikan sebagai perbandingan antara tekanan bunyi kompleks pada suatu permukaan (p) terhadap kecepatan volume kompleks permukaan (U), dituliskan dalam persamaan: U Z p Terdapat tiga macam impedansi yang masing-masing digunakan dalam perhitungan yang berbeda-beda. Tiga macam impedansi yaitu (Kinsler, 1982): 1. Impedansi akustik spesifik (z) didefinisikan sebagai perbandingan antara tekanan dan kecepatan partikel (c). Impedansi akustik spesifik digunakan untuk menentukan besarnya transmisi gelombang bunyi dari satu medium ke medium lainnya. Perbandingan antara tekanan akustik dengan kecepatan partikel menghasilkan impedansi karakteristik c 0 � dengan ρ0 merupakan kerapatan medium pada saat kesetimbangan (kg/m3) dan c merupakan kecepatan partikel gelombang bunyi dalam medium (m/s2). c c z p 0 � 2. Impedansi akustik (Z) didefinisikan sebagai perbandingan antara tekanan gelombang terhadap kecepatan volume, digunakan dalam kajian radiasi akustik dari suatu permukaan yang bergetar dan transmisi dari radiasi ini sepanjang impedansi akustik terbungkal atau sepanjang pipa. Impedansi akustik berhubungan dengan besarnya impedansi akustik spesifik pada suatu luasan permukaan (S), dituliskan : S Z z 3. Impedansi radiasi (Zr) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya per kecepatan partikel. Impedansi radiasi digunakan untuk menentukan besarnya gelombang akustik yang tergabung dengan beban pembawa. Ini merupakan bagian dari impedansi mekanik Zm yang dapat diasosiasikan dengan radiasi suara. Dari persamaan dapat dituliskan besarnya impedansi akustik suatu gelombang bunyi dalam luasan tertentu, yaitu: xxi S c c p S S z

Page 15: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

U Z p 1 � 0

C. Koefisien Refleksi dan Koefisien Transmisi Gelombang Bunyi Jika suatu gelombang bunyi merambat pada suatu pipa yang berdinding kaku dengan panjang gelombang lebih besar dari jari-jari pipa, maka akan terbentuk muka gelombang bidang. Jika salah satu ujung pipa tertutup, maka pada saat muka gelombang bunyi menncapai penutup, gelombang bunyi akan direfleksikan, diserap dan ditransmisikan. Besarnya nilai koefisien serapan, koefisien refleksi dan koefisien transmisi pada gelombang bunyi tergantung pada sifat material penghalang. Refleksi dan transmisi gelombang bunyi akan mengakibatkan perubahan impedansi akustik (Kinsler, 1982). Pada suatu posisi tertentu dimana x = 0 terjadi perubahan impedansi akustik dari S c 0 � menjadi Z0. . Apabila gelombang merambat pada arah sumbu x positif , maka dapat dituliskan persamaan gelombang datang sebagai berikut : j( t kx)

pi Ae � (2.11) dan persamaan gelombang pantul adalah j ( t kx)

pr Be � (2.12) Superposisi dari persamaan gelombang datang dan gelombang pantul menghasilkan : p Ae j(�t kx) Be j (�t kx) (2.13) dengan: j = bilangan imajiner = 1 ω = frekuensi sudut (rad/detik) k = bilangan gelombang = ω/c A= amplitudo tekanan akustik kompleks gelombang datang B=amplitudo tekanan akustik kompleks gelombang pantul xxii Jika S c p U S c p U r r i i 0 0

, � � , dimana Ui dan Ur merupakan kecepatan volume

gelombang datang dan gelombang pantul. Sedangkan pi dan pr diperoleh dari persamaan (2.11) dan (2.12), yang merupakan tekanan bunyi gelombang datang dan gelombang, maka besarnya impedansi akustik (Z) pada sembarang posisi

Page 16: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

didalam pipa adalah S c p p Ae Be S c p S c p Ae Be U U Z p p i r j t kx j t kx i r j t kx j t kx i r i r 0 ( ) ( ) 0 0 ( ) ( )

� � � � � � �

( ) ( ) ( ) ( ) 0 j t kx j t kx j t kx j t kx

Ae Be Ae Be S c

� �

� � �

(2.14) dengan : Ui =kecepatan volume gelombang datang (m3/s)

Page 17: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

Ur =kecepatan volume gelombang pantul (m3/s) Pi =tekanan bunyi gelombang datang (Pa) Pr =tekanan bunyi gelombang pantul (Pa) P =superposisi tekanan bunyi gelombang datang dan pantul (Pa) Pada saat t = 0 maka besarnya impedansi akustik adalah : jkx jkx jkx jkx i r i r

Ae Be Ae Be S c U U Z p p

0 � (2.15) pada posisi x = 0, maka impedansi akustik adalah : A B A B S Z c

0

0

� (2.16) Perbandingan amplitudo gelombang pantul terhadap gelombang datang adalah: S Z c S Z c Z S c Z S c A B 0 0

Page 18: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

0 0 0 0 0 0

� � � �

(2.17) Persamaan (2.17) merupakan koefisien refleksi (R). Sedangkan koefisien transmisi (T) adalah : xxiii S Z c S Z c A T R B 0 0 0

0 1 1 1 � �

S Z c S c S Z c S Z c S Z c T 0 0 0 0 0 0 0 0

0 2 � � � � �

Page 19: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

(2.18)

D. Koefisien Serapan Bunyi Koefisien penyerapan bunyi suatu bahan didefinisikan sebagai bagian dari total kekuatan suara yang diserap oleh bahan di dalam tabung seperti yang ditunjukkan Gambar (2.2) berikut ini : Gambar 2.2 Tabung impedansi 2 mikropon (Ersoy.S., 1998). Dengan mengacu pada Gambar. (2.2), dengan s adalah jarak antara mikrofon yang dipasang pada dinding tabung. Sampel ditampilkan untuk ditempatkan di ujung tabung. Dari gambar menunjukkan bahwa dan adalah tekanan akustik acak pada mikropon satu danmikropon dua (Chung.J.Y, 1980). Tekanan yang terjadi pada tiap mikropon dapat dituliskan sebagai berikut : (2.19) (2.20) Integral dari persamaan diatas dengan , , , , didapatkan hubungan untuk masing-masing tekanan akustik adalah pi

pr

xxiv (2.21) (2.22) (2.23) (2.24) Dan (2.25) Dimana , , adalah tanggapan impuls dari gelombang pantul yang dievaluasi pada mikropon pertama dan kedua. , h , adalah tanggapan impuls dari gelombang datang dan gelombang pantul yang dievaluasi antara kedua mikropon. adalah tanggapan impuls dari kombinasi gelombang datang dan gelombang pantul yang dievaluasi antara kedua mikropon. Dari persamaan (2.19), (2.20), dan (2.25) didapatkan (2.26) Dengan menghubungkan persamaan (2.23) dan (2.24) didapatkan (2.27) Dengan mengalikan kedua sisi pada Persamaan. (2.27) dengan sehingga diperoleh : atau xxv (2.28) tetapi (2.29) dan (2.30) Dengan dan adalah auto dan cross correlation function. Dengan

Page 20: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

mensubstitusikan Persamaan. (2.27) dan (2.28) ke Persamaan. (2.26) dan dengan menggunakan transformasi fourier di peroleh : (2.31) Dengan dan dapat dituliskan, (2.32) atau (2.33) Dimana adalah transformasi fourier dari yaitu auto spectral density tekanan gelombang datang pada mikropon pertama, dan auto spectral density tekanan antara gelombang datang dan tekanan gelombang pantul pada mikropon yang sama. Nilai ruas kiri pada persamaan (2.31) dapat didefinisikan sebagai koefisien refleksi kompleks pada mikropon pertama, (2.34) Dengan menggunakan persamaan (2.19) didapatkan xxvi (2.35) sehingga didapatkan (2.36) Jadi dari persamaan (2.32) dan (2.34) dapat diketahui bahwa adalah transformasi fourier dari atau (2.37) Dengan cara yang sama persamaan (2.21) sampai (2.23) dapat diubah menjadi (2.38) (2.39) (2.40) Dimana , , dan fungsi transfer akustik yang sesuai dengan tanggapan impulsif , , Dari persamaan (2.31) sampai (2.38) nilai koefisien refleksi kompleks menjadi (2.41) Dari gambar dapat ditunjukkan dengan mudah bahwa koefisien penyerapan α bergantung dengan auto spectrum gelombang datang S1i 1i dan auto spectrum gelombang yang dipantulkan S1r 1r (dengan keduanya diukur dengan mikropon satu) dapat dituliskan sebagai berikut: (2.42) xxvii Dengan nilai koefisien refleksi (2.43) Dengan menggunakan transformasi fourier pada Persamaan (2.44) didapatkan (2.45) Dengan mensuptitusikan persamaan (2.40) dan (2.41) sehingga koefisien serapan bunyi dapat dinyatakandalam bentuk koefisien refleksi sebagai berikut : (2.46) E. Poliuretan Poliuretan merupakan bahan polimer yang mengandung gugus fungsi uretan (NHCOO) dalam rantai utamanya. Gugus fungsi uretan terbentuk dari reaksi antara gugus isosianat dengan gugus hidroksil, seperti nampak dalam reaksi berikut : NCO + HO NHCO O

Page 21: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

Poliuretan yang juga disebut polikarbamat (dari asam karbamat, R2NHCO2H), adalah turunan ester-amida dari asam karbonat. Poliuretan dipakai dalam berbagai aplikasi, misalnya serat, bahan perekat, pelapis, elastomer, dan busa-busa yang fleksibel dan kuat. Ada dua metode utama yang dapat digunakan dalam pembuatan poliuretan, yaitu reaksi biskloroformat dengan diamin dan reaksi diisosianat dengan senyawa-senyawa dihidrasi (Stevens, 2001 ). 1. Busa Poliuretan Sejak diketemukan oleh Otto Bayer dan kelompok kerjanya pada tahun 1937, poliuretan berkembang menjadi suatu kelompok material khas yang memiliki terapan yang amat luas. Disamping memiliki ikatan uretan, material ini kadangxxviii kadang juga mengandung beberapa ikatan lain, misalnya amida, urea, eter, dan ester (Woods, 1990). Ikatan uretan dihasilkan dari reaksi antara gugus isosianat dengan gugus alkohol. Dengan mengatur beberapa variabel seperti gugus fungsi, komposisi kimia, dan berat molekul dari reaktan, maka dapat dihasilkan berbagai tipe poliuretan dengan sifat-sifat yang bervariasi, misalnya busa (foam), elastomer, pelapis, dan adhesive. Poliuretan dalam bentuk busa (foam) biasa disebut dengan busa poliuretan. Busa poliuretan memiliki struktur kimia yang sama dengan poliuretan. Perbedaannya terletak pada keadaan fisiknya, pada busa poliuretan terdapat fase terdispersi berupa gas akibat penambahan zat pembuih. Sedangkan pada poliuretan hanya ada ikatan uretan antara hidroksil dan isosianat. 2. Sifat Poliuretan Sifat-sifat poliuretan sangat ditentukan oleh morfologi sistem multi fase (segmen keras dan lunak) yang dimilikinya. Dengan mengatur variasi morfologinya, maka dapat disintesis poliuretan dengan sifat-sifat tertentu yang dikehendaki. Namun morfologi poliuretan tidak hanya ditentukan oleh struktur segmen keras dan lunak, namun juga oleh gejala fisik lain, seperti kristalinitas dan ikatan hidrogen antar segmen. Struktur poliuretan terdiri dari 2 macam, yaitu struktur primer dan sekunder. Struktur primer meliputi komposisi kimia, berat molekul, distribusi segmen keras dan lunak, distribusi ukuran segmen, dan derajat percabangan atau ikatan silang. Struktur primer ini akan menentukan struktur sekunder, seperti orientasi rantai tiga dimensi, kristalinitas dan morfologi poliuretan. Kedua macam struktur, primer dan sekunder, secara bersama-sama menentukan sifat poliuretan. Faktor lain yang mempengaruhi sifat poliuretan adalah terjadinya ikatan hidrogen. Ikatan ini terjadi antara gugus N-H sebagai donor proton dengan gugus karbonil uretan, karbonil ester (dalam poliester uretan), atau oksigen eter (dalam polieter uretan) sebagai akseptor proton. Adanya ikatan hidrogen dapat dideteksi menggunakan spektrometri IR, karena adanya perbedaan serapan puncak yang khas antara ikatan hidrogen dengan N-H bebas, C=O karbonil uretan, dan C=O xxix karbonil urea. Adanya ikatan hidrogen biasanya berguna untuk menjelaskan adanya penyimpangan dari sifat-sifat mekanik. C O O N H C O O N H C N O

Page 22: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

N H H C N O N H H C N O N H H C O O N H inter-uretan inter-urea uretan-urea Gambar 2.3. Ikatan hidrogen pada poli(uretan-urea) Sifat lain yang penting pada poliuretan yaitu morfologi permukaan. Dari analisis permukaan melalui SEM (scanning electron microscopy) akan dapat ditentukan pemisahan fase mikro dari segmen keras dan lunak. Perbedaan metode sintesis, komposisi kimia, dan kondisi proses yang berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia poliuretan dapat diamati dengan analisis permukaan (Hu, et al, 1996). 3. Sintesis Busa Poliuretan Dalam sintesis poliuretan, pemilihan rasio dan komposisi isosianat, poliol dan amin berpengaruh pada segmentasi kopolimer blok yang terdiri dari segmen lunak (soft segment) dan segmen keras (hard segment). Reaksi isosianat dengan penyambung rantai (chain extender) menghasilkan bagian yang disebut segmen keras. Kata ‘keras’ mengacu pada keadaan di bawah suhu pelunakan (softening temperature, Tg) pada kondisi ambient. Segmen keras terikat secara kovalen dengan segmen lunak (soft segment) dalam ikatan uretan dengan polieter atau poliester atau ikatan urea dengan diamina. Komposisi segmen keras dan lunak akan menentukan sifat elastomerik poliuretan yang dihasilkan, karena segmen keras sekaligus berfungsi sebagai partikel pengisi (filler) dan pengikat silang (physical cross-linking). Beberapa metode pembuatan poliuretan dibedakan berdasarkan medium preparasinya (ruah, larutan, air) dan berdasarkan tahap-tahap penambahan reaktan xxx (proses satu-tahap, proses prepolimer). Kadang-kadang perlu ditambahkan katalis untuk mempercepat reaksinya. F. Polietilena Glikol (PEG) Dalam sintesis poliuretan senyawa- senyawa polihidroksi yang secara luas digunakan sebagai sumber poliol adalah polieter dan poliester yang memiliki gugus hidroksil ujung, dan juga poliolefin dan glikol. Sifat poliuretan terutama bergantung pada jenis poliol yang digunakan dalam sintesis polimernya. Umumnya poliol yang mempunyai rantai panjang dan massa molekul yang tinggi digunakan untuk mensintesis poliuretan elastomer. Polietilen glikol terdiri dari monomer etilen glikol. Etilen glikol merupakan etena yang kedua atom karbonnya mengikat gugus alkohol. PEG sebagai pemanjang rantai, zat ini mempunyai sifat tidak mudah menguap, PEG-400 berwujud cair kental, sedangkan PEG-1500 dan yang lebih besar berbentuk padatan seperti lilin, bentuk unit ulangnya adalah HO(-C2H4O-)nH. PEG sangat dibutuhkan dalam berbagai industri, khususnya dalam industri farmasi dan kosmetik karena beberapa sifatnya antara lain mudah larut, lunak, dan tidak beracun. PEG pertama

Page 23: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

kali disintesis dengan menambahkan etilen glikol dengan etilen bromida dalam tabung tertutup pada suhu 115-120oC. Struktur polietilen glikol ditunjukkan pada Gambar (2.4). HO O H n Gambar 2.4. Struktur polietilena glikol G. Isosianat xxxi Isosianat yang secara luas digunakan dalam sintesis poliuretan adalah toluen diisosianat (TDI) (gambar 2.6.a), metilena-4,4’-difenil-diisosianat (MDI) (gambar 2.6.b), dan heksametilen disosianat (HDI), isosianat aromatik lebih reaktif dibanding alifatiknya akan tetapi stabilitasnya terhadap cahaya lebih rendah dibanding alifatik dan sikloalifatik. N C O N C O Toluene-diisocyanate N C O N C O methylene-4,4'-biphenyl-diisocyanate Gambar 2.5. (a)TDI (Toluena-diisosianat),(b) MDI (metilena-4,4'-difenildiisosianat) Pada penelitian ini digunakan metilena-4,4’-difenil-diisosianat (MDI) yang mempunyai massa molekul 250,25 gram g/mol sebagai monomer yang akan direaksikan dengan polietilen glikol sebagai poliolnya untuk sintesis poliuretan. H. Expancel Microsphere (EM) Expancel microsphere adalah partikel plastik yang berbentuk bola kecil, yang terdiri dari suatu polimer kulit yang membungkus suatu gas. Ketika gas di dalam kulit dipanaskan, tekanan akan meningkat dan menghasilkan suatu peningkatan volume yang dramatis di dalam microsphere. Ketika diperluas, volume dari microsphere meningkat lebih dari 40 kali. Produk cakupan dari microsphere ini meliputi dua macam, yaitu microsphere yang diperluas (expanded microsphere) dan tanpa perluasan (unexpanded microsphere). Unexpanded microsphere digunakan sebagai blowing agent di dalam kertas, tekstil, poliuretan, plastik PVC dan sebagainya . Expanded microsphere digunakan sebagai bahan pengisi dalam berbagai tipe microsphere. 1. Microsphere yang tanpa perluasan (unexpanded microsphere), contoh: a. Expancel WU - microsphere tanpa perluasan dalam bentuk basah. b. Expancel DU - microsphere tanpa perluasan dalam bentuk kering. c. Expancel SL - microsphere tanpa perluasan yang mengandung air. xxxii d. Expancel MB - master batch dari microsphere tanpa perluasan yang berada di dalam suatu matriks. 2. Microspheres yang diperluas (expanded microsphere), contoh: a. Expancel WE- microsphere yang diperluas (dalam bentuk basah). b. Expancel DE- microsphere yang diperluas (dalam bentuk kering).

Page 24: PENGUJIAN SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT BUSA SEL …... · disebutkan ayat-ayat-Nya menjadi bertambahlah imannya dan kepada ... alas kursi dan jok mobil. ... didasarkan beberapa kelebihan,

(a) (b) Gambar 2.6. (a) Unexpanded microsphere (diameter 10 µm), (b) Expanded microsphere (dengan pemanasan pada suhu 100-200oC diameternya menjadi 40 µm) (Maf Ahmad, 2001). Perluasan menjadi sangat maksimal ketika dipanaskan. Kandungan unik lain dari expancel microsphere adalah sejumlah kecil hidrokarbon yang tidak terbungkus oleh lapisan termoplastik dengan kerapatan gas yang tinggi (gastight thermoplastic shell). Ketika microsphere dipanaskan, thermoplastic shell berkurang dan hidrokarbon di dalam shell meningkatkan tekanan. Hal ini mengakibatkan perluasan yang maksimum, dengan penyesuaian pengurangan massa jenis (nilainya 10 sampai 30 g/Liter) (Maf Ahmad, 2001).