Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSK
PENGUATAN PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS …
Transcript of PENGUATAN PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS …
PENGUATAN PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Dr. Ir. Iwan Kustiwan, MTKelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota, SAPPK ITB
Webinar KLHS dan Sistem DinamikCenter for International System Dynamics ResearchSenin, 16 Agustus 2021
Penguatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan
1. Konsep, Prinsip dan Dimensi Pembangunan Berkelanjutan
2. Pengarusutaman Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
3. KLHS sebagai Instrumen dalam Tatakelola Pembangunan Berkelanjutan
4. KLHS: Aspek Prosedural dan Substantatif
5. Integrasi Hasil KLHS ke dalam Dokumen RTRW dan RPJMD
Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan(Trzyna, C et al,1995)
• Pembangunan (Development): aktivitas atau proses yang meningkatkan kapasitas manusia dan lingkunganuntuk memenuhi kebutuhannya atau meningkatkankualitas hidupnya.
• Hasil pembangunan: manusia yang lebih sejahtera, sehat, terpenuhi sandang, pangan dan papannya; meningkat produktivitas kerjanya, serta dapatmenikmati kesenangan dan rekreasi yang dibutuhkan.
• Pembangunan tidak hanya menyangkut ekstraksi danpengolahan SDA, pengembangan infrastruktur, perdagangan berbagai produk; tetapi juga aktivitaslain yang juga sama pentingnya (kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, konservasi alam, pengembangan budaya, dsb).
• Pembangunan: aktivitas yang kompleks dengansasaran sosial, ekonomi, yang didasarkan pada SDA, SDM, pemberdayaan manusia untuk mencapaipotensinya serta menikmati hidup dengan baik.
Pembangunan berkelanjutan:
• Aktivitas kompleks untukmeningkatkan martabat manusiasehingga peningkatan tersebut dapatterus dipertahankan.
• Peningkatan kualitas hidup manusia yang dilakukan dalam batas daya dukung ekosistem
• Pembangunan yang memenuhikebutuhan masa kini tanpamengorbankan hak pemenuhankebutuhan generasi mendatang(WCED, 1987)
• Perbaikan mutu kehidupanmanusia dengan tetap berusahatidak melampaui kemampuanekosistem yang mendukungkehidupannya
(Bumi Wahana, 1991
Upaya sadar dan terencana yang memadukanaspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk menjaminkeutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidupgenerasi masa kini dan masa depan
(UU 32/2009).
Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan(KKT Bumi, 1992)
1. Keadilan
antar generasi
2. Keadilan
dalam satu generasi
3. Pencegahan
dini
4. Perlindungan
keaneka-ragaman
hayati
5. Internalisasi
biaya lingkungan dan
mekanisme insentif
5
Pengarusutamaan (mainstreaming):
Dijadikan dasar pertimbangan dan diintegrasikan dalam penerapannya
PengarusutamaanPrinsip Pembangunan Berkelanjutan ?
Pengarusutamaan PrinsipPembangunan Berkelanjutan (1)
• Konteks ProseduralMelalui pengaturan secara formal dalamperaturan-perundang-undangan untukmemastikan bahwa prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan telah diakomodirdalam proses teknis dan prosedur perencanaantata ruang (→ Tatakelola lingkungan)
→ Berbagai undang-undang, peraturanpemerintah, peraturan menteri sebagai acuandalam pengembangan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) di bidang penataan ruang, perencanaan pembangunan dan pengelolaanlingkungan hidup.
• KLHS sebagai salah satu instrumenpengelolaan lingkungan hidup (UU 32/2009).
• Dalam KLHS dilakukan pengkajian pengaruhKRP terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah; perumusan alternatifpenyempurnaan KRP, serta rekomendasiperbaikan untuk pengambilan keputusan KRP yang mengintegrasikan prinsip pembangunanberkelanjutan.
Perencanaan tata ruang berkelanjutan?
Pengembangan penggunaan lahan, pola lahanterbangun dan infrastruktur dalam suatu kawasandicirikan sebagai berkelanjutan, jika menjaminpenghuni kawasan tersebut dapat memenuhikebutuhan utamanya secara yang berkelanjutandi masa yang akan datang, serta tidakmenimbulkan konflik dengan pembangunanberkelanjutan pada tingkat global (Naess, P. 2001)
Konteks Substantif
Penerapan berbagai konsep strategi pengembangan yang mengusung prinsippembangunan berkelanjutandalam substansi/ muatanrencana:
• Rencana struktur ruang
• Rencana pola ruang
Pengarusutamaan PrinsipPembangunan Berkelanjutan (2)
INSTRUMEN KEBIJAKAN CONTOH PENERAPAN (dalam Sektor Energi)
Perencanaan Strategik/Perencanaan tata ruang
• Pengendalian pemanfaatan ruang: menempatkan sumber energi berdekatan dengantitik-titik penggunaan untuk mengurangi kebocoran transmisi
• Pengendalian pemanfaatan ruang untuk mengurangi kebutuhan perjalanan• Penyediaan fasilitas untuk memulihkan energi dari limbah• Pengembangan dan eksploitasi sumber-sumber energi terbarukan• Penyediaan infrastruktur transportasi publik
Solusi Teknologikal, • Efisiensi dalam produksi• Desain dan konstruksi bangunan hemat energi• Proses efisiensi energi• Pengembangan energi terbarukan• Telematika untuk mengurangi kebutuhan perjalanan
Instrumen Ekonomi • Subsidi terhadap konservasi energi• Manajemen permintaan melalui pengendalian harga• Internalisasi biaya lingkungan dan sosial ke dalam harga
Pengawasan Legislatif • Implementasi dan kebijakan standar emisi, standar efisiensi energi• Kewajiban membeli energi non-fosil oleh perusahaan listrik
Pendidikan dan Peningkatankepedulian
• Advis efisiensi energi• Advis penghematan BBM
Instrumen Pembangunan Berkelanjutan
Mitchell, G, 2004
6 PrasyaratPerencanaan
Pembangunan Berkelanjutan
1. Mengidentifikasi berbagai strategi yang mencakup dimensi ekonomi, sosialdan lingkungan secara komprehensif, pada semua tingkat skala spasial
2. Mempertimbangkan konsekuensi dari semua tindakan secara ekonomi, sosial dan lingkungan secara terintegrasi, dalam wilayah perencanaan
3. Menyeimbangkan perubahan dalam ketiga dimensi pembangunan sejalandengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
4. Mempertimbangkan adanya konsekuensi keseimbangan yang berbedaantara masyarakat/wilayah yang berinteraksi.
5. Merencanakan aktivitas di masa yang akan datang denganmempertimbangkan kecenderungan ekonomi, sosial, dan lingkungan di
masa lalu, sehingga dapat menentukan arah pembangunan jangka panjangdan dampaknya terhadap kesejahteraan generasi yang akan datang
6. Mengidentifikasi kebijakan dan kelembagaan yang dibutuhkan untukmelaksanakan rencana dan strategi pada aras dan skala spasial yang tepat
dalam rangka memaksimalkan koherensi, keefektifan, dan kesesuaiangeografis, serta untuk mengoptimalkan keseimbangan antara keadilan antar
generasi dan intra-generasi. 10
Sumber: Purvis (2004)
Unsur Tatakelola Lingkungan (→ PB)
1. Institusi dan hukum
2. Hak-hak partisipasi dan keterwakilan
3. Tingkatan kewenangan (lokal, regional, nasional, internasional)
4. Akuntabilitas dan transparansi
5. Hak kepemilikan & kedudukan SDA
6. Aliran pasar dan finansial
7. Ilmu pengetahuan dan risiko.
A Guide to World Resources 2002-2004
Konsep tatakelola lingkungan dapat didefinisikansebagai sebuah kumpulan dari nilai-nilai dan norma-norma yang memandu atau mengaturhubungan antara negara dan masyarakatmadani dalam penggunaan, pengawasan, dan manajemen dari lingkungan alam.
TATAKELOLA sebagai salah satu Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Tata kelola lingkungan merupakan interaksi multilevel antara lokal, nasional, dan global, antara state, private, dan civil society; yang dilakukan dalam ranah kebijakan terkait lingkungan yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Instrumen PPLH
Instrumen Tata Kelola Lingkungan di Indonesia
Undang-undang 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penguatan prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik: setiap proses perumusan dan penerapan instrumen pencegahan pencemaran dan /atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan keadilan.
Ruang lingkup Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup (UU 32/2009)
UU 32/2009:Instrumen Regulasi dalam Tatakelola Lingkungan
Kebijakan Rencana Program Proyek
KAJIAN LINGKUNGAN
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS Programatik
KLHS Kebijakan
KLHS Regional
KLHS Sektoral
AMDAL
Source: Partidario, 2000
Kajian Lingkungan HidupStrategis (KLHS): Rangkaiananalisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikanbahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasardan terintegrasi dalam pembangunansuatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Analisis mengenai dampaklingkungan hidup (AMDAL): Kajian mengenai dampak pentingsuatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidupyang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentangpenyelenggaraan usaha dan/ataukegiatan.
Instrumen utama PPLH: KLHS dan Amdal
1. Pengambil keputusan harus semakin mempertimbangkan dampak jangka panjang dankumulatif dari berbagai proyek.
2. AMDAL perlu, tetapi tidak mampuuntuk mengukur dampak kumulatif secara sistematis.
3. KLHS suatu KRP selain dapat menelaah secara efektif dampakyang bersifat strategik, juga dapatmemperkuat dan mengefisienkanproses penyusunan AMDAL suaturencana kegiatan.
Mengapa KLHS penting?
Objek KLHS
KLHS dilakukan dalam rangkapenyusunan evaluasi Rencana:• Rencana Tata Ruang:
• RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KawasanStrategis Nasional,
• RTRWP, RTR Kawasan Strategis Provinsi• RTRW Kabupaten/Kota, Rencana Detil Tata Ruang
Kabupaten/Kota, dan RTR Kawasan StrategisKabupaten/Kota;
• Rencana Pembangunan• RPJPN, RPJPMN• RPJPD Provinsi, RPJPMD Provinsi• RPJPD Kabupaten/Kota• RPJMD Kabupaten/Kota
• Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuaidengan urusan Pemerintah atau pemerintahdaerah yang berpotensi menimbulkan dampakdan/atau risiko lingkungan hidup.
KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/ atau risiko Lingkungan Hidup:
1. Perubahan iklim;
2. Kerusakan, kemerosotan, dan/ atau kepunahan keanekaragaman hayati;
3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayahbencana banjir, longsor, kekeringan, dan/ataukebakaran hutan dan lahan;
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber dayaalam;
5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atauterancamnya keberlanjutan penghidupansekelompok masyarakat;
7. Peningkatan risiko terhadap kesehatan dankeselamatan manusia.
Hubungan RPPLH, KLHS, RPJP/RPJM dan RTRW
Muatan KLHS1. Kapasitas DDL/DTL;2. Perkiraan dampak & risiko LH;3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Kerentanan dan kapasitas
adaptasi Perubahan Iklim;6. Ketahanan dan potensi kehati
(biodiversity)
Daya Dukung Lingkungan sebagai dasarPembangunan Berkelanjutan
+
+
+
Aktivitas Manusia Konsumsi SDA
Limbah yang dibuang ke
lingkungan
Daya Tampung lingkungan
Kualitas lingkungan
Daya Dukung lingkungan
SDA Yang Tersedia
Kesehatan dan Kesejahteraan
Manusia
Beda besar dampak terhadap
berbagai kelompok masyarakat
Di dalam atau di luar kawasan
perkotaan
-
+
+
+
+
+
-
L1 (-)
L2 (-)
L3 (-)
Dinamika SistemAktivitas Manusia dan DDL-DTL
KRPyang Berkelanjutandan BerwawasanLingkungan Hidup
KLHS atau SEAPrinsip
PembangunanBerkelanjutan
KRP1. Rencana tata ruang, RPJP/RPJM;2. KRP lainnya yang berpotensi
menimbulkan dampak dan/atau risiko LH.
TerwujudnyaSDG & Kedaulatan Lingkungan Hidup
Mewujudkan ruang kehidupan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan:
1) Keharmonisan antara lingkungan alam danlingkungan buatan;
2) Keterpaduan dalam penggunaan SDA danSumber daya buatan dengan memperhatikanSDM;
3) Perlindungan fungsi ruang & pencegahandampak negatif terhadap lingkungan akibatpemantaan ruang
Mekanisme KLHS1. Pengkajian pengaruh KRP terhadap kondisi LH di suatu
wilayah (wilayah perencanaan KRP);2. Perumusan alternatif penyempurnaan KRP;3. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan
KRP yang mengintegrasikan prinsip pembangunanberkelanjutan
Integrasi 3 (Tiga) Aspek:1. Lingkungan Hidup
(environmentally sound)
2. Sosial (socially acceptable);
3. Ekonomi(economically viable)
KLHS memuat kajian:1. Kapasitas DDL/DTL2. Perkiraan dampak & risiko LH;3. Kinerja layanan/jasa
ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Kerentanan dan kapasitas
adaptasi Perubahan Iklim;6. Ketahanan dan potensi kehati
(biodiversity)
Konsep Dasar KLHS dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengintegrasian Hasil KLHSke dalam Muatan KRP
KRP(Pasal 10 PP 46/2016)
Isu-Isu StrategisPembangunan Berkelanjutan
(Pasal 8-9 PP 46/2016)
Wilayah Perencanaan
KRP
Dasar Pertimbangan a.l.:1. Karekteristik wilayah;2. Tingkat pentingnya
potensi dampak;3. Keterkaitan antar isu
strategis;4. Keterkaitan dengan
materi muatan KRP;5. RPPLH6. Hasil KLHS KRP terkait
1. DDL/DTL;2. Dampak dan
risiko LH;3. Kinerja Jasling;4. Bencana;5. Status mutu dan
ketersedian SDA;6. Kehati7. Kerentanan &
kapasitas adptasiPerubahn Iklim;
8. Pendudukmiskin;
9. Kesmas10.Ancaman
perlindungankawasantertentu
Muatan KRP yang berpotensi
menimbulkanpengaruh
terhadap kondisiLingkungan Hidup
Analisis pengaruh KRP terhadap Kondisi LH
(Pasal 11-13 PP 46/2016)
Hubungan KeterkaitanMateri Muatan KRP
dengan Isu Strategis PB
Pelaksanaan Analisismemperhatikan:1. PUU;2. Pedoman, acuan, standar &
best practice;3. Hasil penelitian;4. Kesepakatan antar ahli
Paling sedikit memuat kajian:1. Kapasitas DDL/DTL;2. Dampak dan risiko LH;3. Kinerja jasa ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Tingkat kerentanan dan
adaptasi Perubahan Iklim;6. Tingkat ketahanan dan
potensi kehati
Lingkup, metode, teknikdan kedalaman analisis
berdasarkan 5 Aspek
Perumusan alternatifpenyempurnaan KRP
(Pasal 15 PP No. 46/2016)
PenyusunanRekomendasi
Perbaikan(Pasal 16 PP
46/2016)
UntukPengambilan
Keputusan KRP
Muatannya:1. Perbaikan KRP;2. Informasi jenis
usaha dan/ataukegiatan yang telahmelampauiDDL/DTL dantidakdiperbolehkanlagi
1. Perubahan tujuan/target KRP;
2. Perubahan strategipencapaian target;
3. Perubahan/penyesuaianukuran, skala, dan lokasiyang lebih memenhupertimbangan PB;
4. Perubahan/ penyesuaian proses, metode dan adaptasiperkembangan Iptek
5. Penundaan, perbaikanurutan atau perubahanprioritaspelaksanaannya;
6. Pemberian arahan ataurambu-rambu untukmempertahakankanatau meningkatanfungsiekosistem;
7. Pembrian arahan ataurambu-rambu mitigasidampak dan risiko LH
Pengkajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi LH (Pasal 7 PP 46/2016)
Alternatif Rekomendasi
Proses Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
(PP 46/2016)
Isu Pembangunan Berkelanjutan1. Pengelolaan sampah2. Pengelolaan Air Limbah Domestik3. Kerentanan Perubahan Iklim4. Rawan Bencana5. Pencemaran Udara6. Penurunan Kualitas dan Ketersediaan air
bersih7. Penurunan Biodiversity8. Alih Fungsi Lahan
9. Rendahnya Pendapatan/Penghasilan Masyarakat
Isu PB Strategis 1. Pengelolaan Sampah
2. Kerentanan Perubahan Iklim3. Rawan Bencana4. Alih Fungsi Lahan5. Pencemaran Udara6. Penurunan Kualitas dan
Ketersediaan Air bersih
7. Penurunan Biodiversity3. nt
Isu PB Prioritas:1. Pengelolaan Sampah2. Kerentanan Perubahan Iklim3. Rawan Bencana4. Alih Fungsi Lahan5. Penurunan Kualitas dan
Ketersediaan Air bersih
CONTOHKLHS REVISI RTRW KABUPATEN INDRAMAYU
Identifikasi Isu PB, Isu PB Strategis, Isu PB Prioritas
CONTOH:Rencana Struktur Ruang1. Rencana Jaringan Jalan Kereta Api2. Rencana jaringan energi3. Pengembangan baru jalur rel4. Pembangunan jalan bebas hambatan5. Pembangunan terminal penumpang tipe B
Rencana Pola Ruang6. Pengembangan kawasan peruntukan industri7. perwujudan kawasan peruntukan pariwisata8. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan wisata9. Perwujudan kawasan peruntukan permukiman10. Penataan kawasan peruntukan permukiman
Penetapan Kawasan Strategis11. Pengembangan KSK ekonomi Kilang Minyak 12. Pengembangan perkotaan sebagai KSK Minapolitan13. Pengembangan PLTU
Identifikasi materi KRP Revisi RTRW yang berpotensi menimbulkan dampak dan atau resiko LH
KRP perlu dikelompokkan sesuai dengan Muatan RTRW:1. Tujuan Penataan BWP2. Rencana Struktur Ruang3. Rencana Pola Ruang4. Penetapan kawasan Strategis
Kabupaten5. Arahan Pemanfaatan Ruang6. Ketentuan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup• Kondisi baseline/eksisting• Overlay KRP dengan tiap
Aspek/Muatan KLHS
Kajian pengaruh perlu diurutkan sesuan dengan Isu PB Prioritas:(1) Pengelolaan Sampah (2) Kerentanan Perubahan Iklim(3) Rawan Bencana; (4) Alih Fungsi Lahan; (5) Penurunan Kualitas dan Ketersediaan Air bersih
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi LH
6 Muatan KLHS1. Kapasitas DDL/DTL;2. Perkiraan dampak & risiko LH;3. Kinerja layanan/jasa ekosistem;4. Efisiensi pemanfaatan SDA;5. Kerentanan dan kapasitas
adaptasi Perubahan Iklim;6. Ketahanan dan potensi kehati
Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi LH • Kondisi baseline• Overlay KRP dengan tiap
Muatan KLHS
Pengaruh KRP terhadap 6 Muatan KLHS
CONTOH:KRP Rencana Pola Ruang
PerumusanAlternatif Penyempurnaan KRP
Penyempurnaan Muatan RTRW1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan
Ruang Wilayah
2. Rencana Pola Ruang
1. Kawasan Lindung;
2. Kawasan Budidaya
3. Rencana Struktur Ruang (Pusat pelayanan dan jaringan prasarana)
4. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten
5. Arahan Pemanfaatan Ruang
6. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
HASIL Pengkajian
Pengaruh RTRW Kabupaten/Kota terhadap Kondisi Lingkungan Hidup
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA
1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang
2. Rencana Struktur Ruang
3. Rencana Pola Ruang (Kawasan Lindung & Budidaya);
4. Penetapan Kawasan Strategis kabupaten
5. Arahan Pemanfaatan Ruang
6. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Rekomendasi KLHS terhadap Penyempurnaan KRP(RTRW Kabupaten/Kota)
Penyempurnaan delinesai1. Kawasan Lindung2. Kawasan Budidaya
1. Penyempurnaan lokasidan struktur jaringan;
2. Penyempurnaan trase jalan dan jaringanprasarana
Indikasi Program utama Pemanfaatan Ruang (lokasi, besaran)
1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
2. Ketentuan Umum Perizinan Pemanfaatan Ruang
3. Perangkat Insentif dan Disinsentif
Rencana Pola Ruang: Kawasan Lindung – Kawasan Budidaya(RTRW Lama)
Revisi Rencana Pola Ruang RTRW Sebelum KLHS
Revisi Rencana Pola Ruang RTRW Setelah KLHS
Pengintegrasian Hasil KLHS ke dalam Muatan RTRW
Persandingan Rencana Pola Ruang(RTRW sebelum Revisi, Revisi RTRW sebelum KLHS, Revisi RTRW setelah KLHS)
▪ Pengkajian ▪ Perumusan skenario
Melakukan identifikasi,
pengumpulan dan analisis
data:
▪ Kondisi umum
daerah,
▪ Capaian indikator
TPB dan
▪ Pembagian peran
Alternatif Proyeksi :
▪ Tanpa Upaya
Tambahan/BAU dan
▪ Dengan Upaya
Tambahan
Alternatif Proyeksi:
▪ Isu Strategis
▪ Permasalahan
▪ Sasaran Strategis
RPJMD
▪ Gambaran Umum
▪ Permasalahan dan isu
strategis
▪ Tujuan dan sasaran
RAD
▪ Usulan Prog dan Keg
Daerah
▪ Usulan Prog dan Keg
Pemerintah pusat di
daerah
▪ Usulan Prog dan Keg
Non Pemerintah
PEMANFAATANPEMBUATAN KLHS
PENJAMINAN KUALITAS
PENDOKUMENTASIAN
VALIDASI
PENELAAHAN
KLHS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pemanfaatan KLHS untuk RPJMD dan RAD(Permendagri 7/2018)
KLHS RPJMD
• KLHS Ex-Ante
• Isu strategis adalah isu SDGs
• Fokus pada pencapaian target SDGs
• Mengakomodir isu:• SDGs: LH, Ekonomi, Sosial, Hukum
dan Tata Kelola • Termasuk integrasi berbagai
kebijakan strategis pembangunan nasional
• KLHS Ex-Post
• Isu strategis adalah isu KRP yg memiliki dampak Lingkungan Hidup
• Fokus pada Lingkungan Hidup
• Mengakomodir isu lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial
Pe
rme
nd
ag
ri 7
/20
18
KL
HS
RP
JM
D
Pe
rme
nd
ag
ri
67
/20
12
KLHS RPJMD:
Analisis sistematis, menyeluruh,
dan partisipatif yang menjadi
dasar untuk mengintegrasikan tujuan pembangunan
berkelanjutan ke dalam dokumen
RPJMD
CONTOH KLHS RPJMD KABUAPATEN KARAWANG
KONDISI LINGKUNGAN HIDUP
Mencakup 6 Muatan KLHS; berbasis Jasa Ekosistem
ANALISIS PENCAPAIAN TPB
Analisis Pencapaian TPB Analisis Capaian Indikator TPB pada tiap OPD
ISU PRIORITAS
Perumusan isu/TPB Prioritas dilakukan berdasarkan Isu 6 Muatan KLHS, Gap Capaian TPB, dan Isu Strategis dalam RPJMD
Perumusan isu/TPB Prioritas dilakukan berdasarkan Isu 6 Muatan KLHS, Gap Capaian TPB, dan Isu Strategis dalam RPJMD Kabupaten
ISU TPB PRIORITAS
Keterkaitan antara TPB prioritasdengan TPB lainnya
SKENARIO PENCAPAIAN TPB
REKOMENDASIArahan Kebijakan, Program, Kegiatan
Konsistensi dan sinkronisasi nomenklatur Kebijakan, Program, KegiatanIsi tabel Rekomendasi: • Outcomes, Gap,• Arahan Kebijakan, • Arahan Program• Kegiatan/Sub-kegiatan• Arahan Lokasi
INTEGRASI HASIL KLHS KE DALAM DOKUMEN RPJMD
Integrasi hasil KLHS ke dalam dokumen RPJMD dilakukan terhadap semua muatan:Gambaran Umum Kondisi Daerah, Permasalahan dan Isu Strategis; Tujuan dan Sasaran; Strategi, Arah Kebijakan dan Program