Penguat Daya.ppt [Read-Only] - ocw.usu.ac.idocw.usu.ac.id/.../tet_222_slide_penguat_daya.pdf ·...
Transcript of Penguat Daya.ppt [Read-Only] - ocw.usu.ac.idocw.usu.ac.id/.../tet_222_slide_penguat_daya.pdf ·...
Penguat DayaGaris beban DC dan AC dari Penguat Emiter Sekutu
Karena kapasitor dianggap hubung-singkat untuk sinyal AC maka tahanan
beban yang dilihat oleh transistor adalah :
rC = RC // RL
Oleh karena itu garis beban menjadi seperti gambar berikut ini.
CEQCECEce
CQCCc
C
ce
c
Ccce
VV
VVVv
IIIi
r
vi
riv 0.
−=∆=
−=∆=
−=
=+
CCQCEQSATCE
C
CEQ
CQSATC
C
CE
C
CEQ
CQC
rIVV
r
VII
r
V
r
VII
.)(
)(
+=
+=
−+=
Kepatuhan KeluaranKepatuhan keluaran AC adalah tegangan puncak ke puncak yang dapat dihasilkan penguat tanpa terpotong.
PP ≈ 2.ICQ.rCPP ≈ 2.ICQ.rC
atau
PP = 2.VCEQ
VB = 1,8V
IE = 1,1V / 1k = 1,1 mA
ICQ ≈ IE = 1,1mA
VCE = 10V – (1,1mA)(4600Ω) = 4,94V
VCEQ = 4,94V
Arus jenuh DC = VCC / (RC + RE) = 10V / 4,6k = 2,17mA
Tegangan putus DC = 10V
rC = 3k6 // 1k5 = 1,06k
Arus jenuh AC :
I = 1,1mA + 4,94V / 1,06k = 5,76mAIC(jenuh) = 1,1mA + 4,94V / 1,06k = 5,76mA
VCE(putus) = 4,94V + (1,1mA)(1,06k) = 6,11V
Ayunan tegangan maksimum positip adalah :
ICQ.rC = (1,1mA)(1,06k) = 1,17V
Ayunan negatip = - 4,94V
Untuk kepatuhan diambil harga terkecil, yaitu 1,17V sehingga
Kepatuhan adalah
PP = 2 x 1,17V
= 2,34V
Penguat Basis Sekutu
Garis beban sama dengan penguat Emiter Sekutu.
Tahanan beban efektip adalah :
rC = RC // RL
Kepatuhan tegangan keluaran juga sama dengan penguat Emiter Sekutu.
Kepatuhan Keluaran AC
Maksimum
Ayunan tegangan lebih
kecil untuk Q yang
berada ditengah garis berada ditengah garis
beban DC
Ayunan tegangan terbesar diperoleh jika titik Q berada ditengah garis beban AC. Untuk itu harus dipenuhi ketentuan berikut :
Untuk penguat Emiter Sekutu :ICQ.rC = VCEQ
Untuk penguat Kolektor Sekutu :ICQ.rE = VCEQ
Untuk penguat trebenam :ICEQ.rC = VCEQ .rC / (rC + rE)
Operasi Kelas ATransistor selamanya bekerja di daerah aktip sehingga arus kolektor akan mengalir selama 360o siklus tegangan keluaran.
Penguatan Tegangan tanpa beban : A = – RC / r’ETahanan efektip pada kolektor : rC = RC // RL
Sehingga penguatan tegangan berbeban menjadi :A = – rC / r’eA = – rC / r’e
Faktor Penguatan Arus :Ai = ic / ibFaktor Penguatan Arus :Ai = ic / ib≈ β
Faktor Penguatan Daya : Pin = vin.iin
Pout = – vout. ic
Ap = Pout / Pin = – Av.Ai
Daya Beban
VL = 0,707.VP
VP = VPP / 2
VL = 0,707.VPP / 2
PL = (VPP)2 / 8.RL
Daya Beban MaksimumDaya Beban Maksimum
PP2 / 8.RL
Disipasi Daya Transistor
PDQ = VCEQ.ICQ
PD(maks) = PDQ
Konsumsi Arus I1 = VCC / (R1 + R2)
I2 = ICQ
IS = I1 + I2PS = VCC.IS
Efisiensi Tahapan
η = 100%.P / Pη = 100%.PL(maks) / PS
Operasi Kelas B
R1
R2
R1
R2 RL
vin
+VCC
R1
R2
R1
R2
+VCC
Setiap transistor hanya
menghantar 180o dari siklus AC.
Oleh karena itu disebut rangkaian
Push-Pull.
ICQ = 0
VCEQ = VCC / 2
R1 R1
VCE
IC
VCC
2RL
VCC
2
zin(base) RL
r’E
vout
vs
(a) (b)
(c) (d)
Garis beban DC
Garis beban AC
Garis beban DCArus jenuh adalah tak terhingga karena tidak ada tahanan pada kolektor
ataupun emiter. Oleh karena itu garis beban DC merupakan garis vertikal.
Ini merupakan hal yang berbahaya karena disipasi daya bisa sangat besar
sehingga dapat merusak transistor.
Garis beban AC
IC(sat) = ICQ + VCEQ/rE
VCE(sat) = VCEQ + ICQ.rEVCE(sat) = VCEQ + ICQ.rE
Karena ICQ = 0 dan VCEQ = VCC/2 dan rE = RL maka :
IC(sat) = VCC/2.RL
ICE(cutoff) = VCC/2
PP ≈ VCC/2
Analisis AC
Av = RL/(RL + r’E)
zin(base) ≈ β(RL + r’E)
zout = r’e + rB/β
Faktor Penguatan Arus
Ai ≈ β
Ap = Av.Ai
Cross-over Distortion
Pada pelintasan titik nol, terjadi peralihan kerja dari transistor-1 ke
transistor-2. Jika transistor-2 mungkin baru bekerja beberapa saat setelah
transistor-1 menyumbat sehingga menyebabkan cross-over distortion.
Distorsi NonlinierPada penguat kelas-A terjadi perbedaan penguatan antara
setengah siklus pertama dengan setengah siklus kedua. Cara
mengatasinya ialah dengan melakukan pembenaman. Pengikut emiter
pada penguat kelas-B menekan distorsi ini lebih jauh lagi sehingga
keluaran akan berbentuk lebih simetri.
Penyebab distorsi lainnya ialah adanya harmonisa. Penguat
kelas-A menghasilkan semua harmonisa, yaitu f, 2f, 3f, 4f dan seterusnya.
Penguat kelas-B hanya menghasilkan harmonisa ganjil saja, yaitu f, 3f, 5f,
7f, dan seterusnya. Oleh karena itu distorsi harmonisa penguat kelas-B 7f, dan seterusnya. Oleh karena itu distorsi harmonisa penguat kelas-B
lebih rendah.
Daya Beban
PL = (VPP)2 / 8.RL
PL(maks) = PP2 / 8.RL
Karena PP = 2.VCEQ maka
PL(maks) = VCEQ2 / 2.RL