Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

99
KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA Momentum Kolaborasi Menuju Masyarakat Indonesia Mandiri5 – 7 FEBRUARI 2010 5 – 7 FEBRUARI 2010 PANITIA ITB FAIR 2010 KABINET KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

Transcript of Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

Page 1: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA

‘Momentum Kolaborasi Menuju Masyarakat Indonesia Mandiri’

5 – 7 FEBRUARI 2010

5 – 7 FEBRUARI 2010

PANITIA ITB FAIR 2010

KABINET KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010

Page 2: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA

‘Momentum Kolaborasi Menuju Masyarakat Indonesia Mandiri’

5 – 7 FEBRUARI 2010

5 – 7 FEBRUARI 2010

PANITIA ITB FAIR 2010

KABINET KELUARGA MAHASISWA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010

Page 3: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 1

EXECUTIVE SUMMARY

Konferensi Mahasiswa Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Februari

2010 bertempat di ITB Fair 2010 Kampus ITB Bandung telah menghasilkan

Deklarasi Bandung. Deklarasi ini merupakan buah kesatuan rasa dan asa dengan

daya kritis pemikiran mahasiswa dalam mencoba menemukan bentuk baru gerakan

kemahasiswaan bersama dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Lebih dari itu

deklarasi ini juga diawali oleh suatu pembelajaran bersama mengenai

pengembangan masyarakat sebagai bentuk gerakan kemahasiswaan serta

dilengkapi dengan pembentukan wadah bersama sehingga deklarasi bukan hanya

deklarasi, melainkan deklarasi adalah momentum awal yang akan ditindaklanjuti

bersama.

Sesuai dengan tema konferensi yaitu “Momentum Kolaborasi Menuju Masyarakat

Indonesia Mandiri”, KMI diharapkan menjadi awal dari penyusunan landasan dan

konsepsi bersama mahasiswa Indonesia dalam menjalankan keilmuannya dan

pengimplementasiannya di kehidupan masyarakat demi kemajuan bangsa

Indonesia secara mikro dan menyeluruh. Konferensi ini juga merupakan awal dari

cita-cita besar penyatuan pandangan, penyamaan persepsi dan visi ke depan serta

langkah konkrit mahasiswa Indonesia dalam pengembangan pergerakan community

development. Sedangkan, tujuan khusus dari konferensi ini adalah:

- Akselerator

Mengakselerasi kampus-kampus yang sudah memulai program Community

Development.

- Motivator

Memotivasi kampus-kampus yang baru memulai program Community Development.

- Visioner

Page 4: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 2

Menghasilkan komitmen dan keputusan bersama tentang pengembangan keilmuan

dan keprofesian mahasiswa serta membentuk suatu visi bersama dalam pencapaian

target Community Development.

- Fasilitator

Membentuk suatu wadah (portal komunitas) Community Development yang berfungsi

sebagai pengikat, pengontrol, dan sebagai alat untuk mensinergiskan pergerakan

Community Deveopment di kampus Indonesia.

Negara kita tercinta, Republik Indonesia, pada saat ini menghadapi berbagai

persoalan dalam setiap isu dan dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Permasalahan energi, pangan, kemiskinan, lingkungan, kesehatan, kriminalitas, dan

sebagainya tentu setiap hari kita dengar; pertanyaan berikutnya ialah apa yang akan

kita lakukan kemudian sebagai mahasiswa? Bergerak dengan pola gerakan

kemahasiswaan yang dikenal publik secara umum bukanlah suatu kesalahan. Turun

ke jalan, aksi, demonstrasi, dan berbagai tindakan lainnya untuk menunjukkan

posisi kita sebagai pressure group tentu masih perlu diperlukan karena memang pada

ada persoalan–persoalan dalam permasalahan bangsa yang perlu kita sikapi dengan

cara tersebut.

Namun demikian, pada konferensi ini titik tekannya ialah pada tindakan langsung

kita untuk mengembangankan masyarakat sebagai bagian dari pemecahan

persoalan bangsa dengan menggunakan keilmuan kita masing – masing.

Analoginya ialah seperti mahasiswa bisa dan memang harus melakukan aksi untuk

melakukan tekanan terhadap kebijakan energi di Negara ini jika tidak pro terhadap

kesejahteraan rakyat, tapi di saat yang sama ketika kita dengan kompetensi kita

mampu memberikan akses energi, katakanlah dengan pembangkit listrik berskala

kecil, maka tentu kita pun memiliki tanggung jawab untuk melakukannya. Seperti

jika terdapat persoalan dalam swasembada pangan, kita boleh dan harus turun ke

Page 5: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 3

jalan untuk mendemo kebijakan yang tidak pro kesejahteraan rakyat, tapi di saat

yang sama ketika calon sarjana pertanian, perencanaan, ekonomi, sipil, dan lainnya

bisa turun langsung ke desa – desa dan membantu berbuat nyata untuk

menyelesaikan salah satu saja persoalan yang ada, tentu kita punya tanggung jawab

lebih untuk melakukannya dalam rangka implementasi keilmuan dan

pengembangan keilmuan itu sendiri.

Konferensi Mahasiswa Indonesia telah menghasilkan Deklarasi Bandung sebagai

simbol dan cita – cita atas komitmen ini. Di sisi lain, seluruh peserta yang mewakili

kampusnya masing – masing pun telah dapat saling belajar mengenai bagaimana

sebenarnya bentuk kegiatan pengembangan masyarakat dapat dilakukan oleh

mahasiswa. Gerakan Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia pun dapat

disepakati sebagai bentuk forum komunikasi untuk saling belajar, serta semakin

menggelorakan dan menasionalkan gerakan ini; tentu dalam kapasitasnya untuk

terus berkembang sebagai wadah bersama. Pergerakan yang dilakukan kemudian

pasca Konferensi Mahasiswa Indonesia ini ialah dengan langsung mencoba

melakukan gerakan pengembangan kepada masyarakat oleh setiap kampus dengan

tetap saling berkomunikasi dan semakin memantapkan wadah yang ada untuk

kemudian dapat menghasilkan formulasi gerakan ini yang lebih solid, konkrit, dan

bermanfaat di kemudian hari.

Bandung, 12 Februari 2010

Penyusun

Page 6: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 4

A. Latar Belakang Konferensi Mahasiswa Indonesia

Konferensi ini merupakan sebuah awal dari penyusunan landasan dan

konsepsi bersama mahasiswa Indonesia dalam menjalankan keilmuannya dan

pengimplementasiannya di kehidupan masyarakat demi kemajuan bangsa

Indonesia secara mikro dan menyeluruh.

Konferensi ini merupakan awal dari cita-cita besar penyatuan pandangan,

penyamaan persepsi dan visi ke depan serta langkah konkrit mahasiswa

Indonesia dalam pengembangan keilmuan dan penerapannya dalam

pengabdian masyarakat.

Konferensi ini merupakan momentum untuk mengingat kembali pentingnya

pergerakan Community Development serta pembentukan wadah bersama untuk

memfasilitasi kegiatan tersebut.

B. Tujuan Konferensi Mahasiswa Indonesia

Perlu dipahami bahwa Konferensi Mahasiswa Indonesia ini memiliki beberapa

tujuan sebagai berikut :

Akselerator

"Mengakselerasi kampus-kampus yang sudah memulai program Community

Development.”

Motivator

“Memotivasi kampus-kampus yang baru memulai program Community

Development.”

Visioner

“Menghasilkan komitmen dan keputusan bersama tentang pengembangan

keilmuan dan keprofesian mahasiswa serta membentuk suatu visi bersama

dalam pencapaian target Community Development.”

Fasilitator

Page 7: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 5

“Membentuk suatu wadah (portal komunitas) Community Development yang

berfungsi sebagai pengikat, pengontrol, dan sebagai alat untuk mensinergiskan

pergerakan Community Development di kampus Indonesia.”

C. Target Keluaran Konferensi Mahasiswa Indonesia

Di dalam persiapan awal Kepanitiaan ITB Fair 2010 sebagai bagian dari Kabinet KM

ITB terdapat beberapa ekspektasi terhadap keluaran Konferensi sebagai berikut :

a) Visi Bersama / Cita – cita bersama untuk mewujudkan Indonesia di Tahun 2045

melalui gerakan pengembangan masyarakat oleh mahasiswa Indonesia.

b) Definisi bersama mengenai pengembangan masyarakat, meliputi pembelajaran

dan pemahaman atas konsep dan implementasi pengembangan masyarakat.

c) Wadah bersama mahasiswa Indonesia dalam melaksanakan gerakan

pengembangan masyarakat

d) Langkah – langkah jangka pendek dalam mewujudkan gerakan

pengembangan masyarakat oleh mahasiswa Indonesia

e) Langkah – langkah strategis per 5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2045

untuk mengawal pencapaian mahasiswa dalam gerakan pengembangan

masyarakat

Perlu diketahui bahwa Konferensi Mahasiswa Indonesia dalam ITB Fair 2010 pada

tanggal 5 – 7 Februari 2010 baru dapat menyepakati untuk sementara point keluaran

“a” sampai dengan “d”. Terminologi sementara ini perlu dipahami sebagai bentuk

pencapaian bersama yang harus ditindaklanjuti bersama di dalam Gerakan

Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia (yang risalahnya akan diketengahkan

dalam dokumen ini). Adapun point “e” memang urung dihasilkan bersama, namun

demikian pada bagian lampiran terdapat essat dari beberapa kampus yang telah

mengetengahkan rekomndasi langkah strategis yang mungkin ditempuh.

Page 8: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 6

Berikut ialah keluaran Konferensi Mahasiswa Indonesia yang berhasil disepakati :

a) Visi Bersama / Cita – cita bersama untuk mewujudkan Indonesia di Tahun 2045

melalui gerakan pengembangan masyarakat oleh mahasiswa Indonesia.

Diwujudkan dalam bentuk Deklarasi Bandung.

b) Definisi bersama mengenai pengembangan masyarakat, meliputi pembelajaran

dan pemahaman atas konsep dan implementasi pengembangan masyarakat.

Dihasilkan sebagai bentuk lesson learned yang diharapkan dapat menjadi

rujukan kampus – kampus dalam melakukan kegiatan pengembangan

masyarakat.

c) Wadah bersama mahasiswa Indonesia dalam melaksanakan gerakan

pengembangan masyarakat Diwujudkan dalam Gerakan Mahasiswa

Pengabdi Masyarakat Indonesia yang format organisasi sementaranya telah

dihasilkan dan akan dilanjutkan pembahasan format yang lebih baiknya di

dalam pertemuan nasional berikutnya dalam kurun 4 (empat) bulan

mendatang.

d) Langkah – langkah jangka pendek dalam mewujudkan gerakan

pengembangan masyarakat oleh mahasiswa Indonesia. Diwujudkan dalam

bentuk baby steps yang akan ditempuh dalam 4 (empat) bulan mendatang.

Page 9: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 7

D. Deklarasi Bandung

DEKLARASI BANDUNG*)

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan didorong oleh keinginan luhur

Kami, Mahasiswa Indonesia

Berjanji akan mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui suatu gerakan

pengembangan masyarakat

Kami, Mahasiswa Indonesia

Bereperan aktif melaksanakan gerakan pengembangan masyarakat sebagai

partisipasi dalam pembangunan nasional menuju 100 tahun Republik Indonesia

Kami, Mahasiswa Indonesia

Bersatu padu dalam Gerakan Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia menuju

kemandirian Bangsa

Bandung, 7 Februari 2010

Atas Nama Mahasiswa Indonesia

VISI INDONESIA 2045

MELALUI GERAKAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT OLEH

MAHASISWA**)

“Terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan yang merata dalam masyarakat

Indonesia melalui pengembangan komunitas yang sinergis dengan para

pemangku kepentingan”

*) Deklarasi Bandung ini merupakan hasil kesepakatan bersama sebagai simbol cita-cita dan semangat bersama

melalui gerakan pengembangan masyarakat

**) Visi Indonesia 2045 ini bersifat tentatif karena hanya merupakan benang merah hasil diskusi mengenai

pengembangan masyarakat dan kemungkinan visi penerapannya dari setiap grup – grup diskusi, sehingga

untuk benar – benar menjadi visi bersama yang mengikat dapat ditinjau kembali

Page 10: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 8

E. Definisi Pengembangan Masyarakat dan Keluaran Lesson Learned

Pengembangan Masyarakat

Dalam Konferensi Mahasiswa Indonesia, didapatkan benang merah kesepahaman

terhadap terminologi pengembangan masyarakat sebagai :

“Upaya pembangunan masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian

persoalan, keberlanjutan, serta kemandirian melalui proses partisipatif dan

berbasis potensi lokal masyarakat”

(Konferensi Mahasiswa Indonesia, 7 Februari 2010)

Suatu pemahaman yang perlu disadari oleh penggerak gerakan ini ialah bahwa

community development / pengembangan masyarakat ialah suatu bentuk

“pembangunan dari bawah” (development from below – bottom up) yang merupakan

counterpart dari konsep “pembangunan dari atas” (development from above – top down).

Jika di dalam “pembangunan dari atas” elemen pemerintahan (apapun bentuk

pemerintahannya) merupakan aktor penting dalam menentukan persoalan bangsa

dari berbagai tingkatan dan juga sebagai aktor penting dalam pengambilan

keputusan tindakan yang harus diambilnya, maka dalam “pembangunan dari

bawah” masyarakat didorong untuk memiliki akses yang lebih luas baik dalam

menentukan persoalan sampai dengan merumuskan inisiatif tindakan penyelesaian.

Dengan kata lain, mahasiswa sebagai penggerak pengembangan masyarakat

merupakan katalis agar masyarakat dapat lebih berdaya. Beberapa definisi

pengembangan masyarakat dari berbagai referensi sebagai berikut :

Pembangunan masyarakat/ Pengembangan Komunitas adalah proses

pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses

kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri

(Christenson and Robinson)

Page 11: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 9

Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikannya: “as the process by which the

efforts of the people themselves are united with those of governmental authorities

to improve the economic, social and cultural conditions of communities, to

integrade these communities into the life of nations, and to enable them to

contribute fully to national progress”.(Luz.A.Einsiedel)

US International Cooperation Administration mendeskripsikan

Pengembangan Komunitas itu sebagai : “a process of social action in which

the people of a community organized themselves for planning action; define their

common and individual plans with a maximum of relience upon community

resources; and supplement the resources when necessary with service and material

from government and non-government agencies outside the community”. (the

Community Development guidelines of the international cooperation

administration, Pengembangan Komunitas review, december,1996,p.3)

Page 12: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 10

Guideline Pelaksanaan Community Development

Model 1

Model diatas merupakan model yang bisa dianggap umum dalam

pelaksanaan program pengembangan komunitas. Secara umum, langkah program

pengembangan komunitas dapat di bagi pertahap menjadi persiapan awal

(preliminary preparation), social mapping, perencanaan program, tahap eksekusi, dan

exit plan (tahap penyelesaian).

Tahap persiapan awal atau preliminary preparation bertujuan untuk

mempersiapkan langkah awal program comdev seperti pengkaderan agen – agen

pelaku comdev, pembentukan karakter yang diperlukan untuk membangun suatu

Page 13: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 11

masyarakat dan penanaman nilai – nilai pengembangan masyarakat. Langkah ini

diperlukan agar para pelaku kegiatan siap untuk melakukan program.

Langkah selanjutnya yaitu social mapping, yang bertujuan untuk mengetahui

kondisi masyrakat yang akan dijadikan partnet untuk dikembangkan. Dengan social

mapping, kita dapat mengetahui kebutuhan dan permasalahan masyarakat yang

terjadi di masyarakat.

Setelah kita mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang sedang dirasakan

oleh masyarakat, kita dapat menyusun dan merencanakan program yang akan kita

lakukan. Tahap ini termasuk kedalam tahap perencanaan program dan persiapan.

Setelah mendapatkan inputan berupa masalah dan kebutuhan masyarakat,

diharapkan kita dapat menyusun program yang bersifat solutif bagi permasalahan

tersebut. Solutif disini berarti dapat mnyelesaikan masalah dan dapat

mengembangkan pola pikir masyarakat untuk mencapai kemandirian dalam rangka

mempercepat pembangunan nasional.

Langkah selanjutnya yaitu eksekusi dari program – program yang telah

disusun dan direncanakan. Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan koordinasi

dan pembagian kerja serta jenis – jenis program yang bersifat memandirikan.

Tahap akhir dari keseluruhan aliran kerja ini yaitu berupa evaluasi akhir

yang mnyeluruh yang mengarahkan kepada exit plan. Tahap penyelesaian (exit

plan) dilakukan jika sekiranya program atau kegiatan yang telah diakukan

memberikan manfaat sesuai dengan tujuan program itu disusun, yaitu untuk

mengembangkan masyarakat agar menjadi mandiri.

Namun, tidak berarti evaluasi hanya dilakukan diakhir keberjalanan

program. Proses evaluasi sebaiknya dilakukan pada tiap tahapan krja, agar hasil

dari tiap – tiap tahapan tidak melenceng dari koridor / tujuan utama program

kegiatan pengembangan komunitas

Page 14: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 12

Model 2

Page 15: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 13

Model 3

Pada dasarnya, model 2 dan 3 tidak jauh berbeda dari model 1. Namun, pada

model ketiga ditambahkan bebrapa butir penjelasan dari tiap – tiap tahapan, butir –

butir tidak bersifat kaku, namun merupakan tambahan yang bersifat optional. Karena

pada kenyataan dilapangan, kita harus menyesuaikan tahapan kerja dengan kondisi

daerah pada saat itu.

Page 16: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 14

Model 4

Model 4 juga tidak berbeda jauh dari model – model sebelumnya. Namun,

kita dapat melihat beberapa poin penting, diantarany JOC.

JOC ( Join Operational Control) adalah sebuah alat yang dapat digunakan

untuk mengawasi setiap tahapan yang dilakukan, JOC dapat terdiri dari para pelaku

kegitan itu sendiri dan para masyarakat. Melalui JOC, diharapkan daerah – daerah

yang dikembangkan dapat saling berkomunikasi sebagai salah satu fungsi control

terhadap kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan.

Selain itu, dalam tahapan eksekusi juga dapat ditambahkan langkah

manajemen program, agar kegiatan yang dilakukan lebih terarah, sistematis, dan

terkoordinasi sehingga tujuan program dapat tercapai dengan baik.

Manjemen

program

Page 17: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 15

Hambatan

HAMBATAN SOLUSI

Kebiasaan “lama” masyarakat *Adanya pendahuluan/pendekatan u/

memahami masyarakat (social mapping).

*Menyampaikan perubahan kebiasaan

melalui tokoh2 masyarakat/yang diyakini.

*Keterbukaan/transparansi terhadap

maksud,tujuan, bentuk CD.

* Memastikan adanya impian/visi

bersama.

Perbedaan persepsi (antara apa yang

masyarakat “inginkan” dengan apa

yang masyarakat “butuhkan”)

*Keterbukaan/transparansi terhadap

maksud,tujuan, bentuk CD.

*Adanya proses pembelajaran terhadap

rencana CD -> penekanan pada aspek

manfaat

*Pendekatan emosional-> via interaksi yg

intensif + kesan pertama yg baik

Akses ke sumberdaya kegiatan (uang,

barang, dll)

* Audiensi ke Lembaga terkait

(pemerintah)

* Pendekatan pada dana ataupun sumber

daya CSR perusahaan2 (sesuai dengan

bidang CD) + orientasi pada program

jangka panjang

* Orientasi pada donator/pribadi

* Perkuat jaringan dengan alumni /

bentuk lain yang bisa menghimpun dana

abadi

Page 18: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 16

*Pembuatan program pendamping u/

mendukung kebutuhan finansial -> modal

Birokrasi *Endorsment dari Institusi kampus, yg

berkepentingan (pemerintah, dll)

*Penyesuaian/menjadikan program

pemerintah sebagai konsideran

* Lobbying yang konsisten dan intens

Hambatan teknis -> medan * Pelibatan penduduk sekitar (karena

mereka yang lebih paham medan)

* Pencarian alternatif (alat, jejaring, dll)

* Persiapan fisik dan mental

SDM mahasiswa (jumlah, kualitas

penghayatan, regenerasi) ->

*Perubahan pola/susbtansi kaderisasi ->

karakter u/ siap mengabdi pada

masyarakat

*Sosialisasi yang terus kontinu, mengajak

seluruh stakeholder

*Adanya pengemasan jenis kegiatan CD

yang menarik untuk mahasiswa terlibat:

award, endorse kaitan program CD (via

bem/apapun) ke kegiatan akademis,

endorse transkrip kemahasiswaan.

1. Koordinasi antar mahasiswa di

berbagai perguruan tinggi atau

1. Pembentukan lembaga khusus yang

mengelola gerakan Comdev

Page 19: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 17

dalam satu perguruan tinggi.

2. Kerjasama dengan pihak

pendukung dan stakeholder

terkait (publik, privat, maupun

NGO)

3. Transfer nilai dan pendidikan

tentang pentingnya gerakan

Comdev

2. - Networking yang baik, dengan

investor dan stakeholder terkait

- Menjalin koordinasi dengan institusi

- Pemetaan potensi stakeholder

- Diskusi dan sharing dengan stakeholder

secara berkala membahas progress yang

terjadi

- Pembuatan MoU antara pemerintah dan

mahasiswa.

Keterlibatan masyarakat dalam inisiasi

gerakan dan pendefinisian kebutuhan

masyarakat.

3. - Regenerasi: pendidikan tentang visi

comdev sejak awal kepada mahasiswa

- Publikasi salah satu atau beberapa

contoh comdev yang telah berhasil

dilakukan sebagai inspirator dan role

model

4. Permasalahan yang kompleks

dalam pelaksanaan program

Comdev dalam sebuah

komunitas

5. Kesulitan dalam langkah awal

pelaksanaan program Comdev

4. - Kolaborasi antar lembaga keilmuan

- Pemetaan potensi agen comdev

5. Pembuatan guideline yang detail dan

sistematis dari awal sampai selesai, yang

mencakup kebutuhan masyarakat dan

aplikasi keilmuan

Page 20: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 18

Langkah Palapa Satoe Indonesia Rumah Belajar

Preliminary Preparation

Internalisasi kepanitiaan

Internalisasi kepanitiaan

Internalisasi kepanitiaan

Social Mapping Musyawarah dan pendekatam dengan contoh masyarakat

Sosialisasi mengenai pentingnya listrik

Social Mapping Data

Community Potential Data

Research Potential Business

Survey latar belakang sosial dan pendidikan

Survey tingkat ekonomi

Planning Desain teknologi yang sesuai

Desain konsep ekonomi yang sesuai

Merencanakan sistem manajerial yang sesuai

Desain kurikulum pendidikan yang sesuai

Desain kurikulum pelatihan keprofesian yag sesuai

Desain sistem pembelajaran

Execute

Technical Membentuk kepanitiaan warga

Membentuk koperasi warga

Pelatihan manajemen keuangan

Pelatihan teknis Pembangkit listrik

Tata cara perawatan generator, turbin dan seterusnya

Pembuatan perancangan bentuk badan usaha pengelola dan pembangkit listrik dan peternakan ayam

Mekanisme pemasangan

Rumah pintar (art and culture centre, environment center, religious study centre) -> Start

Rumah Pintar -> disempurnakan (tools, kurikulum, penambahan kelas, computer activities)

Sekolah sepakbola

Mobil Pintar

8 local business

Membentuk tim rumah belajar.

menyusun kurikulum pelajaran.

Mencari dan mendidik tenaga pengajar.

Membuat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Mengevaluasi berbagai pengajaran

koordinasi dengan himpunan dan unit untuk mengisi pos pengajaran.

Melakukan berbagai tes untuk melihat potensi kecerdasan peserta didik.

Page 21: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 19

Langkah Universitas Gajah Mada IPB

UNS

Preliminary Preparation

Kampung ceria. Desentralisasi Bekerja sama dengan

bem.

Social Mapping Identifikasi

Planning Membentuk desa

binaan di desa tempat

berkumpul para

pemulung.

Membuat desa yang

mandiri dari berbagai

aspek

Membangun desa

binaan untuk

pemanfaatan jam

belajar. Serta

memberikan

pendidikan mengenai

bahaya korupsi ke

semua golongan.

Execute Technical

Pemberdayaan desa

dengan koordinasi

dengan masing2

fakultas yang ada di

ugm

Tahun ke 3

melakukan

pengembangan usaha

petani.

Berupaya

melakukan proses

perbaikan yang lebih

bersifat prefentif.

Pencegahan dan

pendidikan korupsi

dengan pemerintah

solo untuk

menyebarluaskan

pendidikan tersebut.

Coordination Fakultas-fakultas

yang ada di ugm

Pemerintah, LSM,

Swasta

Rencananya dengan

pemerintah kota serta

dengan KPK dalam

upaya pendidikan

bahaya korupsi.

Fund Raising Pemerintah, LSM,

Swasta

Masih dalam

perencanaan ntuk

berkerja sama

dengan pemerintah

kota dalam pencarian

dana dalam usaha

pelaksanaan comdev.

Resources Access

Masih dalam tahap

perencanaan untuk

bekerja sama dengan

pemerintah kota.

Community Activities

Pekan kesehatan

dengan bantuan unit

kesehatan mahasiswa.

Comdev yang

berkelanjutan yang

berupa desa mitra, dan

comdev yang

merupakan incidental

semisal pendidikan

politik oleh FH.

Pekan kesehatan

Dukungan jaringan

infrasrtruktur untuk

para petani.

Membentuk lembaga

perbankan /

keuangan yang

berbasis kemandirian

masyarakat

Gerakan menanam

pohon nanional

Page 22: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 20

dengan bantuan unit

kesehatan mahasiswa.

Beasiswa untuk adik

mahasiswa

Evaluation Belum bisa menggait

semua unsur

masyarakat. Semua

fakultas bisa bekerja

sama dengan bem

universitas sehingga

bisa bekerja

membangun dengan

beramai-ramai.

Fakultas membangun

desa binaan masing2,

tidak saling

berkoordinasi.

Dana

Kurangnya

koordinasi dengan

aparat pemerintah

setempat

Kenyataan yang

terjadi di lapangan

tidak sesuai dengan

idealisme

Pemerintah kota

juga harus ikut andil,

sehingga bisa kerja

sama. Mahasiswa

jadi pengawas dan

pengingat kalau-

kalau pada saat

pelaksanaannya

pemerintah menjadi

lupa dan salah.

Exit Mechanism

Dalam

pelaksanaannya

diperlukan

kekonsistenan.

Page 23: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 21

F. Keluaran Wadah bagi Mahasiswa Indonesia dalam Pengembangan

Masyarakat

“Gerakan Mahasiwa Pengabdi Masyarakat Indonesia”

Dalam tataran wadah bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi, Konferensi

Mahasiswa Indonesia berhasil menyepakati untuk berhimpun di dalam Gerakan

Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia. Untuk sementara wadah tersebut lebih

kepada forum komunikasi dan koordinasi antar perguruan tinggi yang sama – sama

bergerak dalam ranah pengembangan masyarakt sebagai mainstream gerakannya.

Sifat keikutsertaannya pun terbuka untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia

sampai dengan Pertemuan Lanjutan 4 bulan yang ada datang untuk ditentukan

lebih lanjut.

Dalam masa pelaksanaan langkah – langkah jangka pendek, Gerakan Mahasiswa

Pengabdi Masyarakat Indonesia hanya terdiri atas Koordinator Pusat, Koordinator

Wilayah, dan kampus – kampus sebagai simpul gerakan. Berikut ialah daftar

koordinator Gerakan Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia :

Koordinator Pusat : Institut Teknologi Bandung

Koor. Wilayah Sumatera : Universitas Sriwijaya

Koor. Wilayah DKI – Banten : Untirta Banten

Koor. Wilayah Jabar : Institut Pertanian Bogor

Koor. Wilayah Jateng – DIY : Unika Soegiayapranata

Koor. Wilayah Jatim – Bali – NTT – NTB : Univ. Petra Surabaya

Koor. Wilayah Kalimantan : akan ditentukan kemudian

Koor. Wilayah Indonesia Timur : Univ. Sam Ratulangi Manado

Peran Koordinator Pusat dalam rentang pelaksanaan langkah – langkah jangka

pendek ialah selaku pusat koordinasi dan penentu kebijakan akhir untuk

memastikan agenda – agenda dala jangka pendek terelisasi.

Page 24: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 22

Adapun peran Koordinator Wilayah meliputi pembangunan jejaring di wilayah

masing–masing, pusat koordinasi gerakan pengembangan masyarakat di wilayah

masing–masing, serta penentu kebijakan di tingkat wilayah untuk memastikan

agenda–agenda jangka pendek wilayah.

Bagan Gerakan Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia

G. Keluaran Baby Steps Gerakan Mahasiwa Pengabdi Masyarakat Indonesia

Baby steps didefinisikan sebagai langkah – langkah jangka pendek Gerakan

Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia (GMPMI) yang berorientasi pada

konsolidasi internal dan persiapan sistem jangka panjang untuk mewujudkan visi

besar Indonesia 2045 melalui gerakan pengembangan masyarakat oleh mahasiswa.

Jangka waktu pelaksanaan baby steps ini direncanakan selama 4 (empat) bulan sejak

saat deklarasi dilakukan. Bentuk – bentuk baby steps yang dilakukan terbagi untuk

dilakukan oleh Koordinator Pusat GMPMI, setiap Koordinator Wilayah GMPMI,

serta setiap kampus yang terlibat di dalam Konferensi Mahasiswa Indonesia.

Page 25: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 23

Berikut ialah hasil keluaran Baby Steps dalam Konferensi:

No Bentuk Baby Steps PJ

1 Pembuatan jejaring komunikasi GMPMI di dunia maya Korpus

2 Studi feasibilitas bentuk wadah “GMPMI” Korpus

3 Pertemuan Lanjutan secara Terpusat (Munas/Muker/Rakernas/dll) Korpus

4 Konsolidasi dan publikasi gerakan dengan kampus – kampus di Pulau

Kalimantan

Korpus

5 Pelatihan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Masyarakat (Community

Development)

Korpus

6 Publikasi hasil Konferensi Mahasiswa Indonesia Korpus

7 Pertemuan Wilayah + konsolidasi wilayah + perluasan jaringan ataupun

kampus yang berpartisipasi dalam GMPMI

Korwil

8 Evaluasi Keberjalanan Baby Steps H-1 bulan sebelum Pertemuan Lanjutan Korwil

9 Upaya pembuatan/pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat di

setiap kampus

Setiap

Kampus

10 Pemetaan sosial terhadap keadaan di daerah masing – masing dan potensi

di dalam kampus. Kedua keluaran dimaksudkan untuk memunculkan

alternatif kegiatan pengembangan masyarakat yang dapat dilakukan.

Setiap

Kampus

11 Kajian untuk menyusun kaderisasi materi pengembangan masyarakat

ataupun memasukkan materi pengembangan masyarakat di dalam

kaderisasi kemahasiswaan kampus masing – masing

Setiap

Kampus

12 Publikasi Gerakan Mahasiswa Pengabdi Masyarakat Indonesia Setiap

Kampus

13 Internalisasi gerakan pengembangan masyarakat di kampus masing-

masing (seminar,diskusi,talkshow)

Setiap

Kampus

14 Audiensi dengan stakeholder Pemerintahan terkait. Dapat kementrian

terkait (untuk pusat), pemda / badan legislatif di masing – masing daerah,

dan sebagainya sesuai kapasitas masing – masing).

Setiap

Kampus

Page 26: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 24

LAMPIRAN

1. Database peserta konferensi

2. Essay – essay Peserta Konferensi

Page 27: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 25

Database Peserta Konferensi

NO NAMA PESERTA UNIVERSITAS EMAIL NO HANDPHONE

1. Eka Sahputra

Ronny Dewanyara

Putra

Universitas

Muhammadiyah

Bengkulu

[email protected]

[email protected]

08992240699

085267724441

2. Eka Puspitasari

Izan

Gina Ginanjarsari

IPB

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085692507838

085692770175

085720260049

3. Dedi Tri Ari Rahmat

Ngurah Wahyu Resta UDAYANA

[email protected]

085737573877

081999570239

4. Ahmad Barkah

Andhika S.U

Via Virginia

POLBAN

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085723515612

085649564102

085624596779

5. Majelin Ello

Maria Olivia

Cherisma Massay

UK. Petra

[email protected]

[email protected]

085231777070

081803120208

081355903031

6. Fiqi Ahmad

Triyanto P. Nugroho

M. Asnan F.M

UNY

[email protected]

[email protected]

081804396378

085292584020

7. Jack Liow

Samuel Butar Butar UNSRAT

[email protected]

085256717912

08152382514

8. David Laksamana .C

Latifatul Khoriyah .N

Dwi Prastawaningsih

UNNES

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085727448958

085640874205

085727153634

9. Hendri

Lakita Aknesia

UNAND [email protected] 081374708555

10. Nuruddin Ahmad P.

Wahyu Dani Woro

Ritzka Sufhan

Universitas

Brawijaya

[email protected]

[email protected]

085646728063

085755153170

085286862679

11. Andik Mariono

Achmad Ridlo UNESA

[email protected]

08563414797

085645002344

12. Ilyas Wiradirga

Taufik Indarmawan

Iklil Shoumy

UNAIR

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Page 28: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 26

13. Muhammad Isa Abdil

A.Y

Yogie Aditia Nugraha

Henri Sinurat

UNIKOM

[email protected]

[email protected]

081584266375

085721821330

087821353621

14. Anna Sofiani

Priyatiningsih UNDIP

[email protected]

[email protected]

085740800066

08985630887

15. Niko Rinaldo

Dudi Nurahmat P.

Efik Hidayat

Universitas

Subang

[email protected]

08979527262

16. Lambang Wicaksono

Andryan

Wikrawardana

UGM

17. M. Ali Fathurozi

Agus M. Herlambang

Mubarok

UNIPDU

[email protected] 085856261005

19. Sandy Yana

Cholik Mawardi S.A

Asep Hery

Universitas

Nurtanio

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085221934743

081809705797

08569325164

20. Iqbal Yogiswara

Linda Haryono

Ahmad Nurhadi

UNPAD

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085659171914

08561218095

085624688498

21. Nyanyang Solehadin

Dede Priatna

Fany Nurdamaiyanti

STKIP Kusuma

Negara

[email protected]

[email protected]

08138408331

08569846187

085714841683

22. Mizan Bustanul

Auzan Abirama

Bram Audiansha

Ramadhani Wahono

Gini Arimbi

Defri Rizaldy

ITB

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

08170202491

08562250575

085710023355

085659029339

08121394267

085697899500

23. Haikal Aulia Rahman

Hamando Widodo

Edwin Fadillah

Polman Bandung

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085624209613

08562226556

081322138612

24. Arida Sahputra

Muttakin

UNSYIAH

[email protected]

[email protected]

081360336066

085260286605

Page 29: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 27

Yusuf Simatupang [email protected] 081362032476

25. Thomas Devisa

Bustanul Imam UMS Solo

[email protected]

[email protected]

08562839964

081392403269

26. Dodid Nurianto

Kamaluddin Husen

Stisi Farah H.

USM

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085727920909

085740552229

08995908170

27. Agung Listyono

Zainal Arifin Universitas

Muria Kudus

[email protected]

[email protected]

085642942999

0856225107170

28. Frist Vicky Depari

Ivonne Hadisubroto

Gorby Gonzalles

UNIKA

Soegijapranata

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085222666291

08176623541

088802556835

29. M. Jatnika Sidili

Riyan Aqbar

Dian Nuraiman

UIN

[email protected]

[email protected]

085220825713

085294432167

30. Panji Tri Pratomo

Agung Wiseso

Lukman

Aditya Prasetyo

Guntur

Nugroho Budhi S.

Muh. Djamaluddin F.

Esa F.

Universitas

Mercu Buana

[email protected]

[email protected]

08561251097

085692404870

02199829146

085697098856

02194498770

02191355760

02199192451

08388533329

31. Sulton Amma

Hendra Wijaya S.

Beni Saputra

UNSRI

[email protected]

[email protected]

[email protected]

08994916877

087897126346

085669493042

32. Muhammad Faidin

Kharisma Kurniawan

Satria Panji P.

ISTN Jakarta

[email protected]

02191363000

085691851299

08568844115

33. Wahyu Prihantoro

Tito Anugrah Perdana

M. Catur Saefuddin

ITT

[email protected]

[email protected]

085722609801

02276539739

085258434484

34. Chandra Kasmawijaya

Arief Nasrullah Politeknik

Praktisi

[email protected]

[email protected]

085659515253

08562079614

Page 30: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 28

35. Adi Maulana Z.

Shodik UNDAR Jombang

[email protected]

081935005672

36. Lazaro Legina UPI Bandung [email protected] 085624560936

37. William

Darwin Universitas

Tarumanagara

[email protected]

08567622253

085667665280

38. Fahmi Sahab

Marjuki Adha

Tambunan

Pelemon Tariban

Tri Siswandi

UNIMED

[email protected]

[email protected]

081396073252

081396171795

085275151357

39. Deasyana Theresia

Angela

Sukma Febriana

Nosa Daniswara

UPI YAI

[email protected]

[email protected]

[email protected]

02192975432

02194888237

02194629212

40. Riandi Tarigan

M. Teguh Syuhada

Roni Darmawan

Ridho Tri Septyand

UMSU

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

081370883990

081370136613

085262691717

085275715706

41. Yuli Dwi Rahayu

Endang Fitri UNIB

[email protected]

[email protected]

085664912580

085273530009

42 Gunawan Siskamto

Munawar Shidiq POLINES

[email protected]

[email protected]

085727242840

085728161069

43. Achmad Farid Wadjdi

Reza Hidayatullah

Dandy Hariz .F

ITS

081554041507

085732841303

085746631123

44. Habib Hidayat

Razaq Heru Santoso

Sugiarto

Akhad Trimulyo

Kukuh Gita Prayogi

Okky Azhar Hasri

UNISSULA

[email protected]

[email protected]

085640453536

08562784027

45. Wachid Noor Hidayat UNS

085643805972

Page 31: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 29

46. Imaduddin A.

Dzufian S.

Iklasul Amal

UI

085692999375

085697449109

08998734339

47. Ihyauddin Rosyadi El B.

Try Adi Dharma Putra

Dekky Saputra

Viktor M.P. Manulu

Heri Perdana Tarigan

UNTIRTA Banten

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

085711211573

081911054145

48. Reza Muflichin

M. Hadi Kusumah UNJ

[email protected]

[email protected]

085718762082

08568477442

49. Imaduddin A.

Dzufian S.

Iklasul Amal

UI

[email protected]

50. Rahmania Luhri

Margala Juang Belaurio UII

51.

Ghufron Islahudin

Lahore UNS

08575605623

52. Asep Saepuloh

Islamic Banking

School

02292456771

Page 32: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 30

Rangkuman Essay Universitas

Institut Pertanian Bogor

“comdev merupakan suatu proses yang memberdayakan suatu komunitas melalui proses partisifatif

dalam upaya untuk menciptakan kemandirian komunitas tersebut”

Selain pengembangan masyarakat BEM KM IPB mengacu pada People Centered Development yang

meliputi konsep desentralisasi, partisipasi, pemberdayaan, pelestarian, jejaring sosial, territorial,

keswadayaan lokal, dan prinsip sustainability. Desa modern ialah desa yang mandiri dalam berbagai

aspek sehingga dapat menjadi desa yang unggul secara keseluruhan

Langkah-langkah :

Mahasiswa sebagai kaum intelektual ialah sebagai promotor dan pendamping dalam mengaktifkan

peran serta masyarakat desa dalam upaya pengembangan desa modern. Peran sebagai promotor

dapat dilakukan dengan upaya pendekatan kepada masyarakat desa dengan tujuan mengubah

paradigma pemikiran masyarakat terkait dengan pengembangan suatu desa. Kemudian peran

sebagai fasilitator terhadap pihak luar manapun perlu terus digalakkan. Peran sebagai pendamping

ialah bersama-sama dan membantu masyarakat desa dalam mengembangkan seluruh aspek yang

ada. Adanya pendampingan dalam birokrasi sangat diperlukan masyarakat desa dalam menunjang

masuknya program pemerintah dan perusahaan untuk desa. Seharusnya masyarakat mempunyai

keinginan kuat dan konsep pemikiran yang baik pengembangan desa berkelanjutan dalam

membangun dan memajukan desa. Untuk itu perlu adanya suatu kesinergisan gerak serta langkah

konkrit bersama dalam mewujudkan pengembangan desa modern.

Di sektor pertaninan

1. Mencari persoalan yang mendasar dalam sekor pertanian di suatu daerah. Seperti kerusakan

lingkungan yang semakin bertambah dan perubahan iklim global, ketersediaan infrastruktur

rendah, bertambahnya status dan luas kepemilikan lahan kurang dari 0.5 hektar, lemahnya

sistem perbenihan dan pembibitan nasional, keterbataan akses petani terhadap permodalan

dan suku bunga usaha tani, lemahnya kapasitas kelembagaan petani, masih rawannya

ketahanan pangan dan ketahanan energi, diversifikasi pangan yang belum optimal,

rendahnya nilai tukar petani, tidak adanya kesinambungan dengan sektor selain pertanian

Page 33: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 31

dalam pembangunan pertanian, dan kurang optimal kinerja dan pelayanan birokrasi

pertanian.

2. Melakukan perubahan paradigma dalam pembangunan desa yaitu dari orientasi produksi ke

orientasi agribisnis, dari sentralistis ke desentralistis, dari peran pemerintah ke partisipasi

masyarakat

3. Pemberdayaan masyarakat,

4. pengembangan ekonomi perdesaan berbasis agribisnis,

5. Dukungan jaringan innfrastuktur (perlu adanya kerja sama dan sinergi antara pelaku utama

dan pelaku usaha)

6. Adanya tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Dalam mewujudkan hal ini

perlu segera melakukan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan kepada

publik. Reformasi birokrasi lebih diarahkan kepada penghapusan praktik KKN, peningkatan

kualitas pelayanan kepada publik, peningkatan efisiensi dan efektifitas birokrasi

pemerintahan di setiap tingkatan.

Langkah-langkah di sektor perbankan :

Untuk mewujudkan pengembangan desa modern, ada tiga tahapan yang dilalui yaitu;

1. Pembagian masyarakat menjadi tiga; masyarakat yang belum visible dan belum bankable,

masyarakat yang belum visible dan sudah bankable, dan masyarakat yang sudah visible dan

sudah bankable.

2. Membentk lembaga keuangan yang dapat menyalurkan dana guna mengembangkan daerah

pedesaan tersebut. Lembaga Keuangan Mikro yang ada saat ini adalah koperasi. Koperasi

dapat berperan dalam pengmbangan usaha di pedesaan dalam segi permodalan

3. Diadakannya kerjasama antara perbankan formal dengan Lembaga Keuangan Mikro. Seperti

membentuk swamitra dalam pembiayaan sektor usaha mikro

Langkah-langkah di sektor energi:

Di sektor energi mewujudkan pengembangan desa modern ialah dengan mengembangkan desa

mandiri energi berbasis komunitas

1. Membangun kesamaan opini dan perumusan langkah aksi. sebagai langkah awal dengan

pendekatan kepada masyarakat desa dalam membangun kesamaan opini. Hal ini sangat

penting karena sebagian besar desa sangat kental dengan budaya masyarakat yang

kekeluargaan dan berlandaskan gotong royong. Perlu adanya pemahaman terlebih dahulu

kepada masyarakat. Bersama dengan masyarakat melakukan analisis sumberdaya dan

Page 34: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 32

potensi daerah yang dapat dimanfaatkan agar dapat memilih teknologi yang tepat. Adanya

preferensi dan pandangan masyarakat perlu dilakuakan secara berkesinambungan sehingga

terbentuklah kerjasama yang baik dan transparan.

2. Pengorganisasian. Membentuk manjemen organisasi yang rapi dalam lingkup pemerintahan

desa. Pembentukan unit kelompok dengan tujuan sebagai tenaga ahli dari masyarakat

setempat yang dilatih dan diberi wawasan terkait teknologi yang akan diterapkan, selain itu

juga sebagai penangggung jawab secara keseluruhan. Pembentukan unit kelompok ini perlu

adanya kerjasama dari akademisi seperti perguruan tinggi atau LSM, dan perusahaan.

3. Langkah aksi. langkah aksi ini berupa pembangunan pembangkit terbarukan berdasarkan

potensi lokal alam yang ada. Tahapan ini perlu adanya sinergisasi dari seluruh pihak yang

terlibat.

Kendala:

Terbatasnya modal para pelaku usaha

Kurangnya penoptimalan Lembaga Keuangan Mikro yang dikarenakan kelembagaan yang

tumpah tindih, keterbatasan SDM serta kecukupan modal

Page 35: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 33

Universitas Dipenogoro

“Community development merupakan suatu upaya yang dilakukan akademisi khususnya adalah

mahasiswa, untuk membangun masyarakat sebagai upaya nyata pengaplikasian ilmu yang diterima

dibangku kuliah oleh mahasiswa untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di

masyarakat dengan upaya pembangunan yang berkesinambungan melalui peran serta masyarakat

itu sendiri”’

LANGKAH-LANGKAH :

5 tahun pertama (2010-2015)

Membuat analisa tentang apa saja kebutuhan, potensi dan kendala yang ada di

masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan. Pembentukkan suatu komunitas peduli

kesehatan masyarakat (perancangan program bersama untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat)

Melakukan penyuluhan kesehatan bersama kader kesehatan setempat

Pembuatan solusi alternatif (contohnya dengan membuat alat yang berfungsi untuk

membersihkan dan menjernihkan air sungai)

Bagi daerah yang masih menggunakan sungai maupun kebun untuk buang air besar

karena keterbatasan yang dipunyai dapat dilakukan pembuatan beberapa toliet umum.

Pembuatan toilet ini di lakukan oleh mashasiswa yang terkait dan masyarakat setempat

dengan memperhatikan standar sanitasi yang benar.

Menjadikan salah satu rumah warga setempat sebagai acuan dalam pembentukan rumah

sehat (meliputi pengaturan ventilasi, suhu, kelembaban, kepadatan hunian, penerangan

alami, konstruksi bangunan, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran

manusia dan penyediaan air bersih). Sehingga dapat diaplikasikan oleh beberapa rumah.

Menjalin kerjasama dengan LSM yang terkait dan pemerintah untuk terus

mengembangkan program Community Development yang sedang dilakukan.

10 tahun selanjutnya ( 2015-2025)

Sekitar 75% masyarakat sudah memenuhi standar rumah sehat.

Peningkatan efektifitas dan efisiensi dari alat yang digunakan untuk membersihkan sungai

Menjalin kerjasama dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya untuk

mensosialisasikan comdev yang sudah ada

Mengadakan kegiatan bersama antara daerah Community Development dengan daerah

sekitarnya.

Page 36: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 34

Mengadakan pelatihan tentang bagaimana mencegah, mengendalikan dan

menanggulangi pemasalahan penyakit akibat lingkungan.

Melakukan kerjasama dengan pemerintah dan stakeholder yang terkait untuk

mendukung program Community Development yang bertujuan untuk meningkakan

derajat kesehatan masyarakat.

10 tahun selanjutnya ( 2025-2035)

Meningkatkan kerjasama dengan pihak pemerintah dan Stakeholder yang terkait dalam

bentuk pengembangan fasilitas kesehatan yang lain

Mengadakan kegiatan-kegiatan bersama antara masyarakat, pemerintah maupun LSM

yang terkait (seminar ataupun diskusi bersama).

Masyarakat bekerjasama dengan pihak birokrasi pendidikan kesehatan dalam

pengoptimalan peran dan fungsi puskesmas dan posyandu dengan terus melatih para

kader kesehatan secara berkelanjutan

Terbentuknya tim Monev (Monitoring dan evaluasi) untuk memantau perkembangan

comdev tersebut yang terdiri dari perwakilan masyarakat, pemerintah dan LSM terkait

serta birokrasi pendidikan.

10 tahun selanjutnya ( 2035-2045)

Pengoptimalan kerja tim-tim Monev dalam menjaga program-program pemberdayaan

tersebut berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat terkontrol dan terorganisir dan

bisa membuat program-program baru untuk mendukung peningkatan program

kesehatan di masyarakat tersebut.

Meningkatkan kapasitas dan keefektifan alat pembersih sungai tersebut sehingga sungai

dapat dibersihkan hingga mencapai 1 minggu sekali dengan teknologi yang mudah dan

efisien (kerjasama dengan mahasiswa yang bergerak dalam bidang pembuatan alat

pembersih lingkungan yang modern dan canggih namun tidak rumit)

Membuat tim-tim relawan tanggap bencana atau wabah sehingga bisa dilakukan

penanganan terhadap masalah kesehatan

Masyarakat sudah bisa mandiri dalam menjaga, menanggulangi dan mengendalikan

permaslahan kesehatan di daerahnya. Seperti masyarakat yang sudah mempunyai

keterampilan dalam tanggap bencana ( Wabah penyakit ), bisa menggunakan potensi

daerahnya untuk mendukung kesehatan di daerahnya.

Page 37: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 35

KENDALA :

Belum banyak digunakannya konsep-konsep dan model-model tindakan dari sebuah disiplin

keahlian yang disebut Community Development.

Keterbatasan dana, pembelian peralatan yang mahal dan kurang adanya respon baik dari

masyarakat.

Masyarakat mengalami kesulitan dalam merealisasikan usaha peningkatan derajat

kesehatan karena belum bisa mengembangkan potensi yang ada di daerah tersebut yang

sebenarnya dapat diberdayakan untuk menjadi hal yang berguna di masyarakat

Kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan masih

kurang.

SOLUSI :

Melakuan pendekatan personal dengan tokoh masyarakat

Memberikan sejumlah alternative penyelesaian (solusi) dengan kerjasama dengan

masayarakat

Menggerakan masyarakat untuk bisa mengoptimalkan potensi yang ada di daerahya menjadi

sesuatu yang berguna untuk meningkatkan deajat kesehatan masyarakat. Salah satunya

yaitu dengan promosi kesehatan.

Page 38: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 36

Universitas Bengkulu

“Community Development adalah sebagai sebuah model pengembangan masyarakat yang

menekankan pada partisipasi penuh seluruh warga masyarakat dan pihak terkait yang dimotori dan

diperantarai oleh mahasiswa”

Konsep Community Development yang BEM KBM UNIB tawarkan berbasis nilai-nilai pemberdayaan,

partisipasi, dan kemandirian (self reliance) dalam masyarakat yang tentunya tidak terlepas dari

kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat Kota Bengkulu.

LANGKAH COMDEV YANG PERNAH DILAKUKAN:

1. Mendata anak jalanan (berupa jumlah anak jalanan, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan

terakhir yang ditempuh, data keluarga anak jalanan, alasan menjadi anak jalanan, serta

harapan mereka dalam pemberian keterampilan dan konsep pendidikan sesuai minat.

2. Mendesak Dinas Sosial untuk lebih membantu anak jalanan dan memprioritaskan

pendidikan mereka demi menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas.

3. Mendesak pemerintah kota (pemkot) agar tidak menjadikan anak jalanan sebagai obyek

kegiatan mereka apalagi menganggap mereka sebagai subyek yang meresahkan masyarakat

dan pelaku kejahatan melainkan menjadi mitra pemerintah kota dalam menciptakan kondisi

yang aman, adil, dan sejahtera.

4. Menguatkan jaringan gerakan melalui kerjasama dengan LSM-LSM yang peduli kepada anak

jalanan demi tercapainya indikator-indikator keberhasilan gerakan community development.

5. Penyadaran masyarakat kota Bengkulu untuk membantu gerakan community development

melalui pemberian bantuan kebutuhan pokok.

KENDALA :

1. Beberapa anak jalanan tidak mau mengikuti kegiatan yang dilakukan alasan mereka lebih

mementingkan mencari uang dari pada kegiatan tersebut.

2. Ketidakjelasan data–data keluarga anak jalanan yang ditemui sehingga mempersulit upaya

gerakan.

3. Sulitnya melakukan koordinasi dan komunikasi dikarenakan letak dan keberadaan mereka

selalu berpindah–pindah dari satu tempat ketempat yang lain.

Page 39: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 37

4. Adanya keterlibatan pihak lain yang tak bertanggung jawab terhadap aktivitas anak jalanan

sehingga kesulitan dalam memasukkan suatu gerakan community development dalam jiwa

anak jalanan.

5. Kebanyakan anak jalanan yang terdata berasal dari luar kota atau sebagai pendatang.

6. Beberapa program yang dijalankan mengalami kekurangan peserta atau hilangnya

keikutsertaan mereka dengan berbagai alasan.

7. Permasalahan sosial yang menuntut mereka berkerja untuk memenuhi kebutuhan hidup

memaksa mereka menjauhi berbagai kegiatan atau program yang dijalankan.

8. Keterbatasan fasilitas yang tersedia mengakibatkan terhampatnya suatu gerakan yang

dijalankan.

Gagasan Masa Depan Gerakan Community Development Hingga 2045

1. Mengajak bekerjasama pihak instasi pemerintah yang terkait dan Lembaga Swadaya

Masyarakat untuk membangun sebuah yayasan pendidikan khusus anak jalanan yang.

2. Memberikan penyuluhan kepada keluarga dari anak jalanan bahwa anak-anak sesuai hukum

dilindungi untuk mendapatkan hak sekolah dan bermain tanpa boleh dieksploitasi untuk

mencari uang demi dengan alasan apapun

3. Untuk membantu ekonomi keluarga maka setiap keluarga dari anak jalanan dibuatkan usaha

sesuai kemampuan berwirausaha mereka dan bagi keluarga yang belum mempunyai

keterampilan maka akan diberikan pelatihan selama 3 bulan hingga terampil berwirausaha.

4. Memberikan pendidikan kepada para keluarga anak jalanan mengenai hak-hak daripada

anak-anak yang wajib dilaksanakan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

5. Dalam rangka menyambut Pilkada yang akan dilangsungkan di Bengkulu maka akan

diadakan pendidikan politik kepada pihak-pihak yang terkait dengan anak-anak jalanan

bahwa anak-anak dilarang ikut berkampanye sebagai bagian kerjasama BEM KBM UNIB

dengan LSM dan Dinas Sosial.

6. Membina anak jalanan agar kembali ke hakikatnya menjadi anak-anak “normal” lainnya

sesuai amanat Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dan

Hukum Konvensi Anak.

7. Membangkitkan gairah masyarakat kota Bengkulu untuk dapat membantu setiap anak

jalanan yang ditemui dalam bentuk uang,benda,maupun buku-buku penunjang kegiatan

pendidikan khusus anak jalanan.

8. Dibentuknya sekolah khusus bagi anak-anak dari golongan ekonomi bawah.

Page 40: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 38

9. Membentuk lembaga kemahasiswaan mandiri yang mampu mengangkat harkat dan

martabat anak jalanan sebagai bagian generasi masa depan serta mengangkat

perekonomian bangsa Indonesia

10. Membentuk lembaga permanen antara Dinas Sosial, LSM, dan Mahasiswa yang khusus

menangani permasalahan sosial yang terjadi di kota Bengkulu terutama masalah anak

jalanan dengan target “Bebas Anak Jalanan pada 2015”.

Page 41: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 39

Universitas Negri Semarang

“Community development adalah pengembangan kemasyarakatan yang mengarah pada banyak hal

pada masyarakat terutama pada bidang konservasi. pada beberapa prinsip pokok antara lain

perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestarai terhadap sumber daya alam, cagar

budaya serta berwawasan lingkungan”

Comdev yang telah dijalani

1. Peresmian Taman Keanekaragaman Hayati oleh Menteri Lingkungan Hidup dan

Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 27 Nov 2008, 07.00-09.30 WIB. Tempat di Gunung

Ledek UNNES.

2. Stadium General oleh Menteri Lingkungan Hidup dengan tema “Dampak Perubahan

Iklim Terhadap Keanekaragaman Hayati” pada tanggal 27 Nov 2008, 09.30-11.00 WIB.

Tempat di Auditorium UNNES.

3. Pentas Budaya Tari Bedoyo Gunungsari, drama tari Ambangun Deso, dan Lelagon

Dolanan Anak pada tanggal 27 Nov 2008, 19.30-22.30 WIB. Tempat di Auditorium

UNNES.

4. Launching Materi Ajar pada tangal 27 Nov 2008, 19.30-22.30 WIB. Tempat di

Auditorium UNNES.

5. Gerakan Menanam Nasional oleh Sekretaris Jendral Departemen Kehutanan dan

Sekretaris Jendral Departemen Pendidikan Nasional pada tanggal 28 Nov 2008, 07.00-

09.30 WIB. Tempat di Gunung Ledek UNNES.

Kendala :

Sejauh ini memang baru sebagian program atau kegiatan yang dilaksanakan, dan partisipasi

baik itu dari segenap civitas akademika dan masyarakat sekitar kampus belum begitu apresiatif .

program jangka panjang unnes karena perubahan lingkungan tidak dapat terjadi dalam waktu

singkat, namun butuh proses dan waktu yang cukup lama.

Langkah untuk pengembangan 2025

1. Pengelolaan Limbah

Page 42: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 40

Program pertama dalam priorotas program yang direncanakan oleh unnes dalam

upayanya menjadi kampus konservasi adalah pengelolaan limbah. Kegiatan ini sudah

mulai dilalukan dengan penempatan beberapa tempat sampah telah terspesifikasi

masing-masing yaitu untuk sampah organic dengan warna kuning dan sampah

anorgnaik dengan warna biru di hampir seluruh tempat di kampus. Namun, dalam

praktinya masih banyak pelanggaran dan penyalahgunaan baik itu dilakukan oleh

dosen, karyawan ataupun mahasiswa. Memang semuanya itu buth proses yang

panjang, apalagi berkaitan dengan sikap dan kebiasaan seseorang. Mungkin

pemanfaatan tempat sampah ini akan berjalan dengan baik lima sampai sepuluh tahun

mendatang. Kegiatan lain yang juga sudah mulai digalakan adalah pengolahan sampah-

samaph organic menjadi kompos yang dipelopori oleh Mapala sebuah Unit Kegiatan

Mahasiswa pecinta alam di Unnes.

2. Paperless Policy

Paperless policy atau kebijakan tentang pengurangan penggunaan kertas juga sudah

mulai diterapkan. Beberapa dosen telah mengurangi penggunaan kertas dalam

pengumpulan tugas-tugas kuliahnya. Mereka lebih memilih memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi untuk pengumpulan tugas mata kuliahnya. Bentuk

nyata lain dari paperless policy yaitu sudah jarangnya para pimpinan dan petinggi

kampus ketika mengadakan rapat menggunakan snack dengan bungkus kertas atau

bahan anorganik seperti plastic atau lainnya. Apabila memang menggunakan snack

dengan bungkus tertentu, maka sampah yang dihasilkan menjadi tanggung jawab

masing-masing orang yang mengkonsumsi snack tersebut.

3. Green Energy

Untuk program atau kegiatan pokok yang ketiga yaitu green energy juga sudah mulai

dilakukan walaupun baru sampai tataran pejabat-pejabat kampus saja, belum sampai

menyentuh keranah kemahasiswaan. Kebijakan tersebut yakni dengan penggunaan

sepeda ketika para pejabat atau dosen akan melaksanakan rapat dibeberapa tempat di

lingkungan kampus. Sepeda-sepeda tersebut telah ditempatkan di tiap fakultas, namun

memang pemanfaatanya hanya untuk para pejabat dan dosen saja.

Langkah untuk 2045:

1. Pengelolaan Limbah

Page 43: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 41

Untuk program pengelolaan limbah, hingga akhir tahun 2009 ini Unnes belum mulai

melakukan kegiatan baru selain menempatkan tong sampah di setiap sisi kampus.

Kegaitan yang akan dilakukan hingga tahun 2045 antara lain:

- Rencana tahun 2010-2015

Pembuatan tempat pengelolaan sampah terpadu dengan menerapkan system 4R

(reuse, recycle, reduce dan recovery).

- Rencana tahun 2015-2020

Membuat dan memanfaatkan alat-alat untuk mengelola limbah cair dari kampus,

sehingga akan dihasilkan output air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman

dan taman-taman yang ada dilingkungan kampus. Hal ini akan berlangsung tersu

hingga tahun 2045 dan seterusnya.

- Rencana tahun 2015-2045

Mulai mengaktifkan tempat pengelolaan sampah terpadu tersebut, dan mulai

memproduksi hasilnya kemasyarakat. Serta membuat inovasi-inovasi baru.

Mengenalkan program ini kepada masyarakat sekitar lingkungan kampus sehingga

Unnes benar-benar menjadi kampus konservasi yang tidak hanya memberikan

manfaat untuk diri sendiri namun juga lingkungan sesuai dengan tri dharma

perguruan tinggi.

2. Paperless Policy

- Rencana tahun 2010-2015

Membuat atau merancang peraturan rector atau kebijakan lain yang berlaku untuk

semua civitas akademika kampus tentang regulasi dalam penggunaan kertas.

Mengadakan seminar-seminar yang berkaitan dengan paperless polidy ini.

- Rencana tahun 2015-2045

Menetapkan peraturan dan mulai menawarkan peraturan yang ada ke lingkungan

yang lebih luas

3. Greeen Energy

Program jangka panjangnya adalah menciptakan Unnes tanpa asap kendaraan

bermotor. Untuk mencapai tujuan ini perlu beberapa tahapan, antaralain:

- Rencana tahun 2010-2015

Melengkapi infrasturutur seperti trotoar dan daerah-daerah untuk para pejalan

kaki.

Membuat dan merancang peraturan menganai green energy ini.

Membuat tempat parkir untuk kendaraan bermotor yang jauh dari kampus

Page 44: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 42

- Rencana tahun 2015-2020

Menyiapkan sepeda kampus sehingga apabila sewaktu-waktu dibutuhkan baik itu

oleh mahasiswa ataupun dosen untuk mengaskses antar fakultas bisa lebih mudah.

Sepeda-sepeda ini diharapkan ada ditiap-tiap fakultas diseluruh Universitas Negeri

Semarang.

- Rencana tahun 2020-2045

Memberlakukan peraturan mengenai larangan mengendarai kendaraan bermotor

untuk semua civitas akademika (dosen, karyawan dan mahasiswa) Unnes.

Dan peraturan ini akan berlangsung bukan hanya terpatok pada tahun 2045.

Page 45: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 43

Politeknik Manufaktur Bandung

Community development diartikan sebagai “kegiatan pengembangan masayarakat untuk

menuju kondisi yang lebih baik dalam segala bidang, terutama social-ekonomi dan budaya”

Community development untuk mahasiswa kami artikan sebagai bentuk implementasi dari Tri

Dharma Perguruan Tinggi poin ke-tiga yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Dimana kita sebagai

mahasiswa bertugas mendedikasikan apa yang telah kita dapat kepada masyarakat luas untuk

memberikan manfaat secara efektiv kepada masyarakat. Dalam community development, kita

dapat berdasar pada tiga, yaitu berbasis masyarakat ( community based), berbasis sumber daya

setempat (local resource based) dan berkelanjutan (sustainable). Gerakan-gerakan community

development yang telah kami ikuti banyak bergerak dibidang lingkungan, salah satu program yang

kami laksanakan adalah program bina desa. Namun program tersebut tidak kami laksanakan atas

nama institusi pribadi namun kami hanya dapat melaksanakan program tersebut bersama dengan

beberapa politeknik lain.

Program bina desa ini menyangkut beberapa bidang diantaranya bidang, kesehatan,

ekonomi, pendidikan, social dan budaya, serta lingkungan.tujuan kami bekerja sama dengan

beberapa politknik lain diantaranya adalah untuk mengefektifkan kekuaatan masing masing

politeknik sehingga dapat menjadi sebuah kekuatan yang cukup untuk membangun community

development. Namun dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala dalam melaksanakan program

tersebut.diantaranya, kurangnya waktu yang membuat acara yang kami laksanakan menjadi sedikit

terhambat. Program yang dapat terlaksana dengan cukup baik hanya dibidang kesehatan, selain

karena ada salah satu.

Politeknik yang memang bergerak khusus di bidang kesehatan, peran serta warga

setempat pun hanya peduli terhadap bidang tersebut. Dan yang menjadi kesulitan adalah ketika

politeknik lain bergerak di bidang lain hingga politeknik yang tidak memiliki bidang keahlian yang

berhubungan dengan kondisi masyarakat tidak dapat berkonstribusi terhadap masarakat secara

langsung. Warga setempat pun tidak memiliki kepedulian yang kurang tinggi terhadap program-

program yang menjadi tujuan kita. Jadi yang menjadi inti permasalahan umum bukan hanya dari

pihak kami sebagai pelaksana namun mncul dari masarakat yang menjadi objek program kami

tersebut.selain itu keterbatasan yang dimilki para mahasiswa pun menjadi masalah yang sangat

kompleks. Karena kami cukup sulit dalam mahami apa yang masarakat global inginkan hingga

dibatasinya pergerakan kami oleh kemampuan serta pamahaman terhadap bidang tersebut. Selain

bidang-bidang tersebut kami jga bergerak dibidang, sesuai tdengan bidang yang kami tekuni dalam

Page 46: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 44

melakukan pendidikan. Namum secara konsep pelaksanaan.sedikit berbeda dengan bina desa. Kami

berusaha mengembangkan teknologi pemanfaatan energy alternative. Mesikipun program ini belum

dilaksanakan secara baik. Namun konsepnya kami rasa sudah cukup baik.

Konsep dari program ini adalah melalui program kreatifitas mahasiswa kampus untuk membuat

pemanfaatan teknologi alternative, dimana hasil program tersebut adalah sebuat alat atau metoda

untuk membantu masarakat tertinggal dalam melakukan aktifitas sehari hari. Misalnya membuat

alat untuk menaikan air hingga 10 x ketinggian mula-mula tanpa menggunakan energi listrik atau

yang lainnya dan hanya memanfaatkan tekanan yang ada pada air dan udara di sekelilingnya

tersebut. Atau pembangkit listri tenaga angin, pengolahan limbah, dll. Sehingga dengan begitu

mahasiswa memiliki kontribusi secara langsung terhadap masarakat. Dan dengan demikian pula

pertahanan Negara di bidang ekonomi akan semakin kuat.

Page 47: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 45

Universitas UDAYANA

Definisi Gerakan Community Development

Didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan masyarakat yang diarahkan untuk

memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih

baik. Jadi dapat dikatakan bahwa “gerakan community development” adalah kegiatan

pengembangan masyarakat dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia secra

berkerlanjutan.

Pengantar

Mengapa masalah atau isu budaya ini mendapat posisi yang cukup penting ? Adalah untuk

dapat menciptakan suatu keadaan masyarakat yang mandiri serta terwujudnya kesejahteraan yang

lebih baik. Selain itu, program community cultural development ini juga sebagai bagian dari

perbaikan budaya dalam masyarakat.

Pembahasan.

Yang menjadi permasalahan utama tentang terjadinya ketidakpedulian terhadap budaya

sendiri adalah, generasi muda sekarang lebih banyak “dicekoki” dengan landasan teoritis yang

berjubel, dengan mengesampingkan pelajaran yang sifatnya memperkenalkan budaya bangsanya

sendiri.

Kami sudah melakukan sosialisasi tentang “Hak Cipta” ke salah satu pusat seni yang ada di

Bali, dan tanggapan dari masyarakat setempatpun sangat beragam, ada yang menyambut positif

bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Maka dari dasar itulah kami memandang sangat perlu kita

melakukan suatu program Community Cultural Development untuk menjadikannya sebagai suatu

wadah bagi masyarakat yang membutuhkan pengarahan mengenai pembangunan budaya secra

terpadu serta “meluruskan” lagi persepsi masyarakat yang kurang perduli terhadap asset budaya

yang sebenarnya dapat mendatangkan keuntungan dari segi ekonomi.

Gagasan Pengembangan Gerakan Community Development

Program yang kami rencanakan dalam community development kami namakan program

“Sekolah Budaya Balai Banjar Udayana”. Sasaran utama kami adalah anak-anak usia sekolah dasar

dan menengah terutama bagi anak-anak yang putus sekolah sehingga tidak bias mengecap bangku

sekolah. Kami akan menerapkan system kurrikulum berbasis budaya, dengan presentasi 70%praktek

dan 30% teori. Sekolah ini akan diadakan dua kali seminggu, dan anak-anak itu akan diperkenalkan

Page 48: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 46

bukan saja budaya bali namun juga budaya asli Indonesia lainnya.Yang akan kami utamakan adalah

bagi anak-anak yang putus sekolah, yaitu belajar membaca dan menulis tentu saja, dan melatih

keterampilan mereka dalam seni budaya seperti seni tari bali, seni ukir bali, dengan tujuan member

keterampilan khusus bagi mereka.

Kurikulum yang pertama untuk umur 6-10 tahun dan atau yang sama sekali belum mengenal

dasar apapun, kami kategorikan program dasar. Dalam program dasar, disamping akan dijarkan

keterampilan, akan pula diajarkan membaca dan menulis. Keterampilan yang kami maksud antara

lain, akan kami perkenalkan dengan tarian-tarian dasar bali, seni lukis, seni musik tradisional

semuanya dalam tingkat dasar dalam artian untuk pemula.

Yang kedua untuk 11-20 tahun dan atau lanjutan dari program dasar yaitu program

pendalaman yaitu lanjutan dari program dasar, disini tujuan kami tidak hanya memperkenalkan

namun menjadikan mereka menjadi seorang yang professional di bidang seninya masing-masing.

Sehingga pada akhirnya mereka akan diproyeksikan ke pementasan-pementasan seni professional

seperti pementasan tari, lomba “bleganjur” dll. Namun tidak hanya mendalami seni asli bali, kami

juga akan memperkenalkan mereka dengan budaya-budaya luar dan keaneka ragaman budaya yang

kita miliki sehingga pengetahuan mereka tidak hanya ada di lingkunagn daerah saja namun juga

berada di lingkup nasioanal. Tujuannya agar timbulnya rasa memiliki dari budaya tersebut sehingga

di masa yang akan datang pengetahuan tentang budaya mereka berkembang menjdai lingkup yang

luas.

Yang ketiga adalah program tingkat akhir. Program ini akan kami khususkan untuk anak-anak

yang sudah mengikuti program tingakt dasar dan pendalaman, dan berumur minimal 17 tahun.

Karena dalam tahap ini, sudah tidak akan dijarkan lagi tentang ketrampilan dan diharapkan pada

jenjang ini peserta akan dididik untuk membuat dan mengelola sanggar sendiri, dengan pengaturan

manajemn yang baik. Pada tingkat ini peserta tidak hanya akan memiliki keterampilan seni bali saja

namun mereka juga dapat mementskan seni daerah luar bali.

Program ini gratis dan terbuka untuk siapa saja, sedangkan tenaga pengajar, akan kami

upayakan berasal dari mahasiswa terpilih yang ahli dalam bidang seni tradisional dan mempunyai

keterampilan, serta melibatkan seluruh fungsionaris bem secara bergantian setiap minggunya.

Untuk program dasar kami akan bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Kesenian

tradisional di universitas kami untuk menjadi mentor dalam praktek dasar seni tradisional bali

sedangkan untuk pelajaran teori akan dilibatkan fungsionaris Bem untuk menjadi mentor. Sehingga

untuk persiapan tahap awal tidak memerlukan banyak dana dan persiapan yang lama.

Page 49: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 47

Untuk program pendalaman kami akan bekerja sama dengan mahasiswa dan dosen dari

Institut Seni Indonesia untuk mengajarkan mereka mendalami seni, sehingga mereka akan di

arahkan menjadi seorang yang professional di bidang seni budaya. Lalu kami akan memproyeksikan

mereka dengan pentas-pentas seni untuk melatih mereka tampil dimuka umum, atau kami akan

membuat event dengan pengisi acara adalah para peserta didik sekolah budaya “balai

banjar”udayana.

Untuk program tingkat akhir, karena tujuan dari program tingkat akhir ini adalah mendidik

para peserta untuk membuat sanggar-sanggar mandiri sehingga ilmu yang sudah kami sajikan

nantinya akan berguna bagi kehidupan masing-masing, maka yang akan kami lakukan hanya terbatas

sebagai mitra kerja, kami akan membantu mereka dalam mebangun sanggar, lalu mereka akan

mengembangkan sanggar tersebut sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.

Program jangka pendek yaitu 2010 sampai 2013 kami akan fokuskan pada program dasar,

karena tidak mudah untuk melakukan pemahaman tentang budaya, dan untuk melatih keterampilan

seni juga tidak bisa dalam waktu singkat, sehingga akan dilakukan pelatihan secara teratur dan rutin.

Kami akan berusaha untuk menyeimbangkan pengetahuan mereka antara praktik dan teorinya,

sehingga tidak hanya keterampilan yang mereka dapatkan, pengetahuan tentang seni budayapun

akan mereka kuasai dengan baik sehingga mereka mengenal tidak hanya budayanya sendiri namun

juga budaya dari daerah-daerah lain Indonesia.

Dalam program dasar ini tidak ada batas waktu untuk perserta tersebut belajar, karena

mereka dapat naik ke jenjang berikutnya setelah kami anggap mereka mampu barulah mereka akan

naik ke jenjang selanjutnya. Evaluasi untuk tahap ini akan kami lakukan setiap tanggal 17 Agustus

sambil memperingati hari kemerdekaan Indonesia dan kami sebisa mungkin akan menyelenggarakan

even pagelaran tari di desa setempat dan yang mengisi acara adalah anak-anak binaan. Dari sanalah

kami akan menilai anak-anak yang mampu untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya atau masih

harus belajar kembali, sehingga kami juga dapat belajar metode yang cocok yang harus diterapkan

dalam mendidik anak-anak tersebut.

Program tingkat menengah kami tahun 2012 sampai 2020, adalah kami akan

mengembangkan program dasar menjadi program pendalaman, karena sudah pasti akan

bermunculan bibit-bibit berbakat yang dapat menjadi seniman-seniman unggul di bidangnya. Pada

program pendalaman ini yang akan kami bentuk adalah karakter mereka dalam berseni.

Pada program jangka panjang yang akan kami rencanakan sampai tahun 2045, yaitu kami

akan melanjutkan ke jenjang tingkta akhir, disini peserta sudah tidak lagi dibimbing secara penuh,

Page 50: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 48

namun mereka sendirilah yang belajar dan memahami seni budaya sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Mereka juga difokuskan selain menjadi pengisi acara di even-even mereka

diperbantukan untuk mengajar para peserta baru yang mengikuti program tingkat dasar.

Dalam program tingkat akhir, tujuan kami adalah bagaimana caranya mendidik para peserta

untuk mengmbangkan usaha sanggar seni budaya sendiri. Sebisa mungkin kami akan membantu

mereka untuk mendapatkan modal usaha dan ijin usaha sanggar, untuk mempermudah mereka

membuka sanggar tersebut. Sehingga pada akhirnya mereka dapat mandiri untuk mengembangkan

usaha mereka sekaligus dengan berdirinya sanggar mereka juga tak henti-hentinya belajar untuk

mengembangkan kemampuan mereka.

Tujuan akhir kami dalam program tingkat akhir adalah, bagaimana upaya kami untuk menciptakan

lapangan pekerjaan dengan membuka sanggar-sanggar seni yang pemiliknya itu sendiri adalah

peserta didik dari sekola budaya”balai banjar”udayana itu sendiri. Yang kedua secara tidak langsung

budaya itupun secara otomatis sudah dilestarikan karena semakin banyak peserta yang membuka

sanggar maka semakin banyak pula siswa dari sanggar tersebut dan tidak heran pada akhirnya kita

tidak perlu resah lagi karena budaya kita secara otomatis akan dikenal dari generasi ke generasi

sehingga tidak mematikan budaya itu sendiri.

Disini bukan hanya satu kesenian saja yang akan kami fokuskan namun tiga kesenian, yaitu seni tari

tradisional,seni lukis dan ukir, seni musik dan suara. Dengan jalan tersebut ada beberapa

keuntungan yang akan kami dapatkan yang pertama kami anak-anak desa yang kurang beruntung

tersebut mendapat keterampilan dan dapat mencari penghasilan sendiri dari keterampilan yang

sudah didapatkannya. Yang kedua menciptakan lapangan pekerjaan dengan membukan sanggar

seni, setidaknya dari sanggar tersebut mereka akan memperoleh penghasilan. Yang ketiga

melestarikan budaya, jadi karena yang mereka peroleh adalah keterampilan di bidang seni budaya

dan mereka sendiripun akan mengajarkan orang lain dari ilmunya tersebut maka budaya tersebut

sudah langsung terjaga dan meregenerasi sehingga tidak “mandeg” begitu saja dan tentu saja akan

memberika inspirasi bagi kita semua bahwa budaya kita itu sangat luas dan banyak sehingga kita

perlu mengenalnya dan melestarikannya dengan cara apapun.

Page 51: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 49

Universitas Kristen Petra

Menurut UKPetra, diperlukan inovasi dalam reformasi, dengan realita bahwa

mahasiswa kurang tanggap dengan hal tersebut. Inovasi yang dimaksud adalah kegiatan

kemahasiswaan, yang pada Petra dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan dengan fokus pada

peningkatan taraf hidup khususnya pendidikan.

Comdev Petra didasari visi UK Petra, Caring and Global University Based on Christian Value.

Dilakukan oleh lemabaga khusus yaitu Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM),

dan partisipasi dari unit terkecil seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA) di setiap jurusan maupun

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Dalam BEM-nya di Departemen Pengabdian masyarakat tidak hanya pengabdian masyarakat

jangka panjang, namun, dalam implementasinya hampir semua kegiatan di BEM memasukkan

usaha-usaha pengembangan komunitas jangka pendek. Hal itu sebagai usaha perwujudan dari visi

BEM 2009-2010 yaitu, “Mapan dan Berkualitas dalam Melayani Bagi Negeri”.

Kegiatan UKP:

Aku Untuk Indonesiaku (AUI): Lomba debat dengan bahan realita Indonesia dengan tujuan

kepedulian mahasiswa terhadap realita tersebut dan hasil debatnya diajukan ke pemerintah

sebagai bahan pertimabangan masalah di Indonesia.

BEM Peduli Jawa Barat : Bantuan yang fokus pada pemulihan trauma anak-anak korban

gempa.

BEM untuk Padang: Serupa dengan sebelumnya, dokumentasinya dijadikan inspirasi UNICEF

dan Yayasan Tanggul Bencana Indonesia untuk penanggulangan korban-korban bencana

alam di dunia.

Kasih untuk Wediawu: Kegiatan peningkatan taraf hidup masyarak desa wediawu yang fokus

pada perkembangan pendidikan masyarakat.

Community Outreach Program : pengembangan dalam hal teknologi dan pembangunan

fasilitas desa.

Terdapat dua kendala utama dalam pelaksanaan comdev:

Minat mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa UK Petra berpikir bahwa permasalahan ini

adalah tugas dari pemerintah semata, hal ini kemudian menjadi semakin sulit melihat profil

mahasiswa UK Petra yang rata-rata adalah kalangan menengah ke atas.

Page 52: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 50

Masalah dana.Dana yang tidak sedikit, apalagi dalam usaha tersebut harus dilakukan lebih

dari satu kali, belum lagi usaha follow up-nya. Usaha pencarian sponsor seringkali dilakukan, namun

untuk daerah terpencil dengan jumlah warga yang sedikit, kami mengalami kesulitan.

Visi untuk Indonesia hingga tahun 2045:

-Melanjutkan usaha pengembangan masyarakat yang berfokus pada peningkatan SDM.

-Lebih banyak lagi desa-desa terkecil yang jauh berkembang.

-Membuat desa Wediawu bisa jauh berkembang dan mengikuti perkembangan jaman.

-Target jangka panjang kami, 5 tahun dari sekarang BEM UK Petra khususnya telah berhasil

membangun 7 desa lainnya.

-Untuk jangka pendeknya, kegiatan Kasih untuk Wediawu ini dapat dijadikan sebagai

kegiatan rutin BEM UK Petra setiap tahunnya.

Page 53: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 51

UNIKA Soegrajapranata

Pengertian

sebuah komunitas yang telah memilki keeratan yang tinggi yang memiliki kesamaan tujuan dan

sama-sama ingin mencapai tujuan tersebut, yang berasal dari komunitas kesil yang saling bergabung

menjadi komunitas yang besar.

Kendala

1. kami mengalami penolakan dan juga kurang diterima di masyarakat, hal ini disebabkan

karena basis unveristas kami yang beragama Katolik sehingga ada anggapan program kami

tersebut adalah upaya untuk “mengkristenkan” masyarakat sekitar, namun sejauh ini hal ini

dpaat kami atasi karena setelah biasanya kami memberikan penjelasan bahwa kegiatan ini

murni kegiatan sosial untuk membantu masyarakat

2. komunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Pada umunya masyarkat sekitar

yang berada di desa lebih sering menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan mereka

sehari-hari, sedangkan mahasiswa UNIKA sendiri ada yang kurang mengerti bahasa Jawa

khusunya mahasiswa UNIKA yang berasal dari luar pulau. Namun sejauh ini kedua persoalan

di atas masih dalam taraf yang wajar dan dapat diatasi sehingga tidak mengganggu jalannya

program secara keseluruhan.

3. pendampingan SDM pengajar, pada service learning

Comdev yang telah dilakukan

Comdev yang dilakukan terkait banyak bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, kesehatan,dll

1. pendidikan

service learning: untuk memberdayakan masyarakat baik dalam segi sosial, budaya,

pendidikan, maupun ekonomi berupa pendampingan pendidikan bagi instansi TK, SD,

maupun SMP

2. lingkungan

membentuk sebuah wadah organisasi pecinta lingkungan yang dinamai “Wanacaraka”.

menjadi mahasiswa yang mandiri dan mampu menempatkan diri mereka secara tepat di

lingkungan

3. Kesehatan

Page 54: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 52

KSR, Korps Sukarelawan: , yang bekerjasama dengan klinik untuk mengadakan pengobatan

murah dengan membayar dengan harga lima ratus rupiah untuk masyarakat di sekitar UNIKA

4. Ekonomi

LPPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdia Masyarakat: upaya memberdayakan

perekonomian mereka guna mendapatkan kualitas masyarakat yang tinggi dengan usaha melakukan

pengembangan produk yang sudah ada untuk mencapai kualitas produk yang lebih bagus sehingga

didapatkan harga jual yang lebih tinggi namun tetap mamppu bersaing di pasaran.

Langkah untuk 2045:

1. menggalang dan mengumpulkan suatu mahasiswa yang tebeban untuk menolong dan

mengorbankan waktunya untuk korban bencana alam. mempersiapkan secara tanggap dan

sigap apabila bencana alam terjadi dan melanda, sehingga situasi yang membutuhkan

kondisi yang tepat tanggap, dapat langsung ditindaki

2. mebuka suatu sekolah-sekolah kecil di desa-desa atau daerah yang kurang akan

pendidikanya dimana segala sesuatunya diurus oleh mahasiswa itu sendiri, baik dari hal

membangun sekolah, mengajar, hingga belajar untuk mengabdi pada masyarakat.

Page 55: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 53

Institut Teknologi Surabaya

Departemen Sosial Masyarakat BEM ITS menggagas suatu program kerja dengan nama

Village Development atau dengan nama lain Community Development. Dalam hal ini SOSMAS BEM

ITS melakukan survey sebagai awal pergerakan comdev di suatu desa yaitu desa sawahan di kota

nganjuk. Pemilihan desa ini sebagai desa percontohan adalah karena potensi pengembangan minyak

atsiri yang dimiliki oleh desa ini cukup besar. Dalam pelaksanaannya SOSMAS bekerja sama dengan

departemen Ristek BEM ITS dengan dua arahan kerja yang berbeda. Yaitu Sosmas bergerak dalam

lingkup kemasyarakatannya sedangkan ristek gerakannya lebih kepada proses pengolahan minyak

atsirinya.

Gerakan Sosmas BEM ITS dalam vildev ini tidak hanya dalam satu aspek saja, tetapi seluruh

aspek yang berhubungan dengan masyarakat. Antara lain adalah pendidikan, keprofesian, ekonomi,

lingkungan, dan lain-lain. Dalam hal ini ditemukan berbagai kendala dalam pelaksanaan vildev itu

sendiri. Sehingga menyebabkan lesunya animo masyarakat dalam membangun desa itu sendiri.

Apalagi pengaruh tengkulak dalam menentukan harga minyak atsiri sebagai penghasil utama

terkesan direndahkan. Bahkan penjualan minyak atsiri tidak sebanding dengan pembelian bibit

penghasil minyak tersebut. Badan penyuluhan PPA sebagai sarana pembimbing dan sosialisasi dari

pemerintah terkesan enggan dan cuek terhadap masyarakat sekitar.

Oleh karena itu Sosmas BEM ITS memiliki suatu gagasan yang akan dijadikan sebagai suatu

pergerakan utama mahasiswa ke depannya dalam membantu masyarakat yang akan terbagi sebagi

rencana jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya adalah sosialisasi yang akan diberikan

oleh Sosmas BEM ITS kepada masyarakat petani atsiri. Sedangkan rencana jangka panjangnya adalah

membangun sarana dan prasarana yang bermanfaat bagi masyarakat tersebut dalam mengelola

pertanian atsirinya.

Page 56: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 54

Universitas Nurtanio Bandung

Pengertian Umum

Community Development adalah kegiatan yang berupaya untuk memberdayakan individu

dan kelompok masyarakat dengan menyediakan kelompok-kelompok ini dengan keterampilan yang

mereka butuhkan untuk membuat perubahan di komunitas mereka sendiri. Komunitas pengembang

harus mengerti baik bagaimana bekerja dengan individu-individu dan bagaimana masyarakat

mempengaruhi posisi dalam konteks yang lebih luas, contohnya dalam lembaga-lembaga sosial.

Tujuan dari Community Development UNB adalah mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam

organisasi dikampus ke masyarakat sekitar, khususnya ilmu penerbangan. Allhamdulillah kampus

Universitas Nurtanio Bandung telah Approve Certificate AMTO yang sangat membanggakan karena

kampus Universitas Nurtanio Bandung merupakan kampus ke dua di Indonesia yang berhak

menyelenggarakan certificate AMTO setelah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), dan juga

kampus satu-satunya di Indonesia yang mendidik kataloger muda bagi perkembangan kodifikasi di

Tanah Air.

Permasalahan Umum

Permasalahan yang sering dihadapi dalam memberi penjelasan pada masyarakat luar adalah

antara lain :

a. Dari segi biaya karena kegiatan Aeromodelling membutuhkan peralatan-peratan yang

bertahap internasional yang didatangkan langsung dari daerah asal.

b. Dari segi SDM kami ini masih terbilang sangat kurang sekali karena ilmu Aerodinamika

tidak popular di masyarakat.

Pergerakan Community Development untuk jangka waktu sampai 2045

Jangka pendek :

a. Memberikan waktu dan kesempatan bagi masyarakat luar untuk lebih mengenal ilmu

penerbangan.

b. Memudahkan akses masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pengembangan ilmu

penerbangan di Universitas Nurtanio Bandung.

c. Lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Universitas lain

guna menambah wawasan dan pengalaman dalam berorganisasi.

Page 57: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 55

d. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Universitas lain dalam berbagai bidang guna

mempererat tali silaturahmi para Mahasiswa.

e. Melakukan study banding dengan berbagai Universitas di Indonesia.

Gerakan Community Development Yang Sudah Dilaksanakan

Program yang telah dilaksanakan lembaga adalah pengenalan tentang dunia penerbangan ke

masyarakat yang masih belum mengenal tentang dunia penerbangan adapun programnya adalah

antara lain :

a. Kegiatan Aeromodelling

Unnur Aeromodelling Club (UAC) adblah sebuah wadah bagi mahasiswa yang

memiliki bakat, minat, maupun keahlian dalam bidang Aeromodelling. Selain itu, UAC juga

berperan sebagai wadah pembinaan dan pembelajaran mahasiswa dalam bidang

kedirgantaraan.

Dalam kegiatan Club kita akan memperagakan kepada masyarakat tentang :

b. F1 (Free Flight)

c. F2 (Control Line)

d. F3 (Radio Control)

e. F4 (Flying Scale)

f. F5 (Radio Control Electric Powered)

g. F6 (Airsports Promotion Classes)

h. F7 (Aerostats)

i. SM (Space Models)

b. Pecinta Alam

Merupakan kegiatan yang menonjol dari segi lingkungan supaya kita bisa

melestarikan lingkungan disekitar kita dan melatih mahasiswa untuk lebih mengenal dan

peduli tehadap lingkungan. Kegiatan-kegiatan kami banyak dilaksanakan didaerah

pegunungan

c. Team Rescue

Maka dari itu, dibentuklah Tim Rescue yaitu sebagai sebuah wadah bagi mahasiswa

yang memiliki bakat, minat, maupun keahlian dalam bidang kesehatan dan penyelamatan.

Selain itu, Tim Rescue juga berperan sebagai wadah pembinaan dan pembelajaran

mahasiswa dalam bidang kepalang merahan.

Page 58: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 56

Tujuan dari Community Development UNB adalah mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam

organisasi dikampus ke masyarakat sekitar, khususnya ilmu penerbangan.

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM (UNIPDU) JOMBANG

Pengertian Umum

Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan

masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-

ekonomi-budaya yang lebih baik apabila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan

pembangunan. Sehingga masyarakat di tempat tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri dengan

kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik. Program Community Development memiliki

tiga karakter utama yaitu berbasis masyarakat (community based), berbasis sumber daya setempat

(local resource based) dan berkelanjutan (sustainable).

Secara khusus sebagai mahasiswa pengertian community development sendiri adalah bentuk

gerakan nyata dalam mengembangkan, memberdayakan dan mendidik masyarakat sekitar

berlandaskan atas wujud tanggungjawab mahasiswa sebagai insan akademis serta moral force dan

agent of change dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam 3 (tiga) pokok permasalah

meliputi sosial, budaya dan ekonomi.

Pengembangan sumberdaya masyarakat

Gambaran riil tentang apa yang ada dalam masyarakat sekitar kampus Unipdu peterongan

khususnya serta masyarakat kabupaten Jombang umumnya tentang sosial budaya dan yang

berhubungan dengan kesejahteraanya bisa dikatakan mandiri. Hal ini terbukti dengan pembentukan

program UMKM Kabupaten jombang. Dilingkungan Sekitar Unipdu Jombang sendiri telah dijalani

sumber pokok kerjasama dalam bentuk entreprenurship antara pimpinan Pondok pesantren Darul

‘Ulum dengan masyarakat dalam bentuk Koperasi. Setiap toko atau badan usaha dikawasan pondok

akan diberi kewenangan untuk pemenuhan kebutuhan para santri dengan berupa pinjaman modal

pemberdayaan dalam hal wawasan kewirausahaan.

Rencana jangka pendek

Dalam rencana perkiraan ini akan dibuat perencanaan dan stimulus tentang

berkesinambungannya program-program latihan kewirusahaan. Ini penting karena apa yang harus

dikembangkan dan disinergikan dalam masyarakat adalah berupa ilmu pengetahuan yang sudah

Page 59: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 57

teruji dan memang itu riil terjadi serta dibutuhkan dalam masyarakat. Sebelum mengembangkan

dan memberdayakan masyarakat, sumber daya mahasiswa yang ada harus memenuhi beberapa

aspek;

Yang pertama adalah kampus harus menyediakan sumber daya mahasiswa yang mampu

menjadi fasilitator dalam pengembangan komunitas (masyarakat) dan memberikan gambaran agar

komunitas itu dapat menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi dan berkembangan baik itu yang

berhubungan dengan sosial budaya masyarakat maupun tentang tantangan menhadapi arus

globalisasi mendatang.

Yang kedua adalah kampus harus dapat menyediakan media pelatihan serta pengkajian secara

berkelanjutan. Hal ini dikarenakan keberadaan universitas yang merupakan rujukan tentang dunia

pendidikan dan lembaga penelitian.

Kedua aspek bisa dibentuk jika disosialisasikan serta diadakan pelatihan-pelatihan dan

diadakan diskusi serta kesinambungan dalam internal mahasiswa itu sendiri. Setelah unsur dari

kedua aspek sudah dimiliki oleh elemen mahasiswa terkait. Maka baru kita akan mensinergikan

dengan kondisi sosial kemasyarakatan.

Rencana jangka menengah

Dalam paradigma jangka menengah sebagai insan akademin harus mampu memberi

perlindungan dan payung hukum setiap pemberdayaan itu sendiri. Artinya ketika masyarakat

condong dan berusaha membentuk koperasi dan usaha mandiri lainnya, kita harus dapat mengawal

dan mendampingi secara aktif. Dengan kata lain kita akan memberikan stimulus yang berhubungan

dengan administrasi maupun pengetahuan tentang penting legalitas atau status hukum dari setiap

badan. Karena ini sangat erat kaitannyya dengan HAKI serta kondisi perundangan-undangan yang

ada.

Rencana jangka panjang

Setelah seluruh komponen terbangun dan terencana dengan matang, hal lain yang harus

diperhatikan adalah pemberdayaan dan kontinutas. Karena permasalahan mendasar yang sering

terjadi dalam setiap perencanaan atau perubahan apa yang terjadi dilapangan. Maka setiap

emitmen yang berkecimpung dalam pengembangan masyarakat dibutuhkan informasi yang akurat

serta aktual. Dengan mengatasi hal mendasar itu kita dapat menyelenggarakan serta menekankan

tentang pentingnya media informasi sebagai bagian dari komponen kemasyarakatan, disamping juga

akses tentang kemajuan teknologi dalam membangun setiap infomarsi agar selalu up to date.

Page 60: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 58

UNIVERSITAS SEMARANG

Community development berbasis nilai-nilai pemberdayaan, partisipasi, dan kemandirian dalam

masyarakat tidak terlepas dari kondisi nyata dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Dengan bertumpu pada inisiatif dan partisipasi penuh masyarakat, maka penerapan

community development lebih ditekankan kepada upaya untuk mengembangkan kapasitas warga

masyarakat dalam hal perekonomian daripada pemecahan masalah demi masalah. Nantinya

masyarakat diharapkan mampu mengaktualisasikan dirinya sendiri untuk meningkatkan kualitas

hidup mereka. Jadi dalam paradigma ini tujuan community development harus diupayakan dengan

keberlanjutannya yang artinya tidak harus memenuhi kebutuhan saat ini tanpa memperdulikan

kebutuhan masa yang akan datang, akan tetapi mengusahakan agar keberlanjutan pemenuhan

kebutuhan tersebut pada masa selanjutnya pada generasi kemudian..

Dalam proses community development, pemenuhan prasyarat untuk berpartisipasi harus

diupayakan oleh pelaksana perubahan. Masyarakat harus diberi kekuatan dan lingkungan yang

kondusif untuk dapat berpartisipasi. Hal ini dilakukan melalui pengkondisian secara simultan sebagai

rangkaian dari proses community development.

Dari sumber yang ada terdapat beberapa prinsip yang mendasar dalam pengembangan masyarakat :

1. Integrated Development

Kegiatan pengembangan masyarakat harus merupakan sebuah pembangunan yang terintegrasi,

yang dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu sosial, ekonomi, politik, budaya,

lingkungan, dan spiritual. Dengan kata lain, ketika kegiatan pengembangan masyarakat difokuskan

pada satu aspek, maka kegiatan tersebut harus memperhatikan dan memperhitungkan keterkaitan

dengan aspek lainnya.

2. Human Right

Kegiatan pengembangan harus dapat menjamin adanya pemenuhan hak bagi setiap manusia untuk

hidup secara layak dan baik.

3. Sustainability

Kegiatan pengembangan masyarakat harus memperhatikan keberlangsungan lingkungan, sehingga

penggunaan bahan-bahan yang non-renewable harus diminimalisir. Hasil kegiatan pengembangan

masyarakat pun tidak menimbulakn dampak buruk bagi lingkungan hidup manusia. Sustainability ini

mengandung pengertian pula bahwa kegiatan pengembangan tidak hanya untuk kepentingan

sesaat, namun harus memperhatikan sifat keberlanjutan dari kegiatan yang direncanakan.

Page 61: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 59

4. Empowerment

Pemberdayaan merupakan tujuan dari pengembangan masyarakat. Pemberdayaan mengandung arti

menyediakan sumber-sumber, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan kepada warga

masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat menentukan masa depannya, dan dapat

berpartisipasi dalam kehidpan masyarakat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Termasuk di

dalamnya menghilangkan berbagai hambatan yang akan menghalangi perkembangan masyarakat.

Hal ini juga berarti bahwa pengembangan masyarakat menjadi proses belajar bagi masyarakat untuk

meningkatkan dirinya, sehingga keghiatan pengembangan masyaakat dapat berkelanjutan.

5. Self-reliance

Kegiatan pengembangan masyarakat sedapat mungkin memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki

oleh masyarakat daripada menggantungkan kepada dukungan dari luar. Adapun sumber yang

berasal dari luar haruslah hanya sebagai pendukung saja.

6. Organic Development

Kegiatan pengembangan merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Selain itu, masyarakat

sendiri mempunyai sifat organis. Oleh karena itu, untuk bisa berkembang membutuhkan lingkungan

dan kondisi yang sesuai dengan keadaan masyarakat yang unik. Untuk itu percapatan perkembangan

masyarakat hanya bisa ditentukan oleh masyarakat itu sendiri, dalam pengertian ditentukan oleh

kondisi dan situasi pada masyarakat.

7. The Integrity of Process

Pengembangan masyarakat tidak hanya mementingkan hasil, namun juga prosesnya itu sendiri.

Proses di dalam pengembangan masyarakat akan melibatkan berbagai pihak, berbagai teknik,

berbagai strategi, yang kesemuanya harus terintegrasi dan memberikan kesempatan kepada

masyarakat untuk belajar.

8. Co-operation

Pengembangan masyarakat lebih membutuhkan struktur yang kooperatif, mengingat proses

pengembangan masyarakat dilakukan untuk dalam kondisi yang harmonis dan tanpa kekerasan.

Kerjasama akan dapat lebih menguntungkan, karena dalam prosesnya terjadi saling melengkapi dan

saling belajar.

9. Participation

Pengembangan masyarakat sedapat mungkin memaksimalkan partisipasi masyarakat, dengan tujuan

agar setiap orang dapat terlibat secara aktif dalam aktivitas dan proses masyarakat. Partisipasi ini

juga harus didasarkan kepada kesanggupan masing-masing. Artinya bahwa setiap orang akan

Page 62: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 60

berpartisipasi dengan cara yang berbeda-beda. Dengan demikian perlu diperhatikan adanya upaya-

upaya yang dapat menjamin partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat.

Page 63: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 61

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Isu : Lingkungan

Judul : Meneropong Lingkungan Hidup di Kudus

Pengertian

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi

perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Sedangkan, lingkungan

hidup adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk

hidup di bumi.

Permasalahan

Bentuk permasalahan lingkungan adalah mengenai isu pemanasan global yang secara lengsung

ataupun tidak langsung saling berdampak terhadap masalah lingkungan lainnya.

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Kerusakan Alam

a. Letusan gunung berapi

1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4) Gas yang mengandung racun.

5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa Bumi

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin Topan

1) Merobohkan bangunan.

2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3) Membahayakan penerbangan.

4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Manusia

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak

adanya kawasan industri.

Page 64: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 62

b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan

kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan

Solusi

Mengingat perubahan iklim berdampak terhadap banyak sektor, maka penanganannya

membutuhkan konsep yang holistik dan koordinasi yang baik di antara sektor. Strategi nasional

menghadapi perubahan iklim juga perlu diarahkan pada pengembangan rekayasa sosial agar

masyarakat dapat mengalami perubahan sosial secara terencana, sistematis, dan menyeluruh yang

dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan kehidupan sosial dan ekologi.

Adapun solusi yang bisa dilakukan masyarakat secara langsung dalam upaya menangani

maalah lingkungan dan kelestariannya :

a. Pelestarian tanah

b. Pelestarian Udara

-Menggalakan penanaman pohon

-Mengupayakan pengurangan emisi

c. Pelestarian Hutan

Langkah-langkah (penanganan masalah)

Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan aspek kunci yang harus menjadi agenda

pembangunan nasional dalam rangka mengembangkan pola pembangunan yang tahan terhadap

dampak perubahan iklim dan gangguan anomali cuaca yang terjadi saat ini dan antisipasi dampaknya

ke depanAgenda adaptasi dalam strategi pembangunan untuk menghadapi anomali iklim atau

variabilitas iklim saat ini, antara lain dengan cara:

1. Program pengurangan risiko bencana terkait iklim melalui program penghutanan kembali,

penghijauan terutama di kawasan hutan/lahan yang kritis, baik di hulu maupun di hilir

(kawasan pesisir) dengan keterlibatan masyarakat;

2. Peningkatan kesadaran dan penyebarluasan informasi perubahan iklim dan informasi adaptasi

pada berbagai tingkat masyarakat terutama untuk masyarakat yang rentan sebagai tindakan

kesiap-siagaan dini dan peningkatan kesadaran tentang bencana iklim yang semakin

meningkat;

3. Peningkatan kapasitas pengkajian ilmiah tentang perubahan iklim dan dampaknya serta upaya

pengendaliannya serta mengembangkan model proyeksi perubahan iklim jangka pendek,

menengah, dan panjang untuk skala lokal atau regional yang diperlukan untuk menilai

kerentanan dan dampak iklim serta menyusun rencana dan strategi kebijakan adaptasi

terhadap perubahan iklim untuk jangka pendek, menengah dan panjang;

Page 65: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 63

4. Peninjauan kembali kebijakan-kebijakan inti yang secara langsung maupun tidak langsung akan

dipengaruhi oleh perubahan iklim. Kegiatan ini dilanjutkan dengan mengidentifikasi

penyesuaian apa yang harus dilakukan terhadap program-program yang didesain dengan

mempertimbangkan arah perubahan iklim dan kenaikan muka air laut serta perubahan kondisi

sosial-ekonomi untuk mendapatkan kebijakan dan program yang lebih tahan terhadap

perubahan iklim;

5. Peningkatan kapasitas untuk mengintegrasikan perubahan iklim dengan pengarus-utamaan

adaptasi perubahan iklim ke dalam perencanaan, perancangan infrastruktur, pengelolaan

konflik, dan pembagian kawasan air tanah untuk institusi pengelolaan air;

6. Pengarus-utamaan adaptasi perubahan iklim kedalam kebijakan dan program di berbagai

sektor (dengan fokus pada penanggulangan bencana, pengelolaan sumber daya air, pertanian,

kesehatan dan industri);

7. Pengembangan isu perubahan iklim dalam kurikulum sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Page 66: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 64

Universitas Gajah Mada

Pengertian

Secara umum community development dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengembangan

masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial-

ekonomi-budaya yang lebih baik. Community development merupakan sebuah gerakan nyata serta

aplikasi multidisiplin ilmu sebagai suatu perwujudan menyelesaikan beragam permalahan yang

terjadi di masyarakat. Dan pada akhirnya, community development mampu menciptakan masyarakat

lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik.

Pembangunan merupakan hal yang harus dilaksanakan demi terwujudnya suatu tujuan yang ingin

dicapai. Dan untuk membangun segala aspek yang ada di negara ini bukanlah hal yang mudah.

Bangsa Indonesia perlu melakukan revolusi pola pikir, sebagai satu cara cepat yang dapat digunakan

sebagai proses penyadaran yang menyeluruh bagi seluruh komponen bangsa, agar bangsa ini tidak

terlalu lama berada dalam perjalanan yang tidak pasti, akan ke mana, dan harus bagaimana. Jika

revolusi pola pikir dalam membangun dapat diterima dan dipahami dengan baik, maka inovasi sosial

dapat diselenggarakan.

Gerakan Community Development oleh mahasiswa adalah sevuah revolusi pola pikir yang

harus segara dilaksanakan. Bukan sekedar mengejar eksistensi pribadi, namun perwujudan nilai-nilai

kerakyatan yang menjadi nilai luhur perjuangan bangsa. Komitmen, konsistensi dan implementasi

adalah modal utama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera di masa yang

akan datang.

Pelaku community development

Pemerintah merupakan pihak yang paling bertanggung jawab dalam upaya mensejahterakan

masyarakatnya sehingga pemerintah memiliki porsi yang paling besar dalam pengembangan

masyarakat. Secara tidak langsung pemerintah telah melakukan kegiatan pengembangan

masyarakat melalui penyelenggaraan program-program pembangunan pada berbagai

bidang kehidupan.

Organisasi juga turut menyelenggarakan pengembangan masyarakat atau menjadi pelaksana

pengembangan masyarakat. Organisasi ini dapat pula yang menyediakan dana untuk

kegiatan pengembangan masyarakat. Sebagaian besar organisasi pada umumnya

bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam menyelenggarakan pengembangan

masyarakat, terlebih lagi setelah pemerintah memberikan porsi yang lebih besar kepada

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk turut melaksanakan kegiaatn pengembangan

masyarakat.

Page 67: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 65

Agen perubahan ini merupakan sekelompok orang yang mau mengabdikan dirinya untuk

membangun masyarakat tanpa pamrih sepeserpun. Dan mahasiswa merupakan salah satu

agen perubahan yang diharapkan mampu menjadi pelaku community development di

lapangan.

VISI Gerakan Community Development 2045

Universitas Gadjah Mada merumuskan bahwa sasaran utama dalam kegiatan Community

Development adalah desa beserta masyarakatnya. Universitas Gadjah Mada merumuskan visi

Gerakan Community Development adalah , “Mewujudkan Desa Maju Berintegritas pada tahun

2045”. Dengan harapan , pada tahun 2045 desa-desa di Indonesia akan mengalami kemajuan yang

cukup signifikan baik dari kualitas sumberdaya manusianya maupun kehidupan perekonomiannya.

Perumusan Langkah Strategis Gerakan Community Development Mahasiswa.

Program Community Development memiliki tiga karakter utama yang harus menjadi pondasi utama

dalam pelaksanaannya, yaitu

1. Berbasis masyarakat (community based),

2. Berbasis sumber daya setempat (local resource based) dan

3. Berkelanjutan (sustainable).

Dua sasaran yang ingin dicapai yaitu: sasaran kapasitas masyarakat dan sasaran kesejahteraan.

Sasaran pertama yaitu kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan

(empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang

dalam proses produksi, kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian,

keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (cooperation), kesemuanya

berjalan secara simultan.

Dalam kegiatan Community Development , mahasiswa dalam lembaga kemahasiswaan akan

mengambil peranan penting baik sebagai eksekutor dilapangan maupun perumus konsep kegiatan.

Adapun langkah strategis yang akan dilakukan sebagai berikut :

Langkah Strategis 2010 – 2015

1. Melakukan pemetaan kebutuhan, potensi dan kendala.

2. Pembuatan guideline yang sistematis dan detail.(di dalamnya trmasuk revitalisasi)

3. Membentuk lembaga koordinasi yang mewadahi pergerakan comdev Indonesia.

4. Konsistensi Gerakan

Page 68: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 66

5. Gerakan Community Development sebagai kegiatan akademik formal.

6. Pendekatan kultural kepada masyarakat.

Langkah Strategis 2015 – 2025

1. Penguatan Kapasitas Kelembagaan

2. Evaluasi tahap pertama.

Page 69: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 67

Institut Teknologi Bandung

Community development adalah “Sebuah upaya untuk turut membangun masyarakat sebagai

bentuk pendidikan dan tanggung jawab mahasiswa melalui tindakan nyata dalam bentuk

mendayagunakan dan mengamalkan ilmu serta wawasan mahasiswa untuk memecahkan persoalan

– persoalan di masyarakat yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat membangun

masyarakat tanpa menimbulkan dependensi dari masyarakat itu sendiri”

**definisi comdev disini merupakan definisi comdev versi mahasiswa, sebagai bentuk tanggung

jawab dari mahasiswa

Comdev yang dimaksud, merupakan:

-Diversifikasi gerakan mahasiswa

- Lesson-learned

- Gerakan yang massive

Kendala umum pergerakan Comdev yang menyebabkan gerakan Comdev tidak dapat berjalan

sebagaimana mestinya dan gerakan COmdev tidak dapat menjadi gerakan yang massive, dibagi

menjadi 2 cluster:

1. Koordinasi

- Institusi terkait (universitas)

- Pemerintah

- Investor

- Perbedaan persepsi masyarakat

- Perbedaan kultur antar kampus dan masyarakat di setiap daerah

2. Langkah dan teknis

- Kontinuitas dan konsistensi

- Implementasi keilmuan dalam gerakan comdev

- Kurangnya SDM

- Social Mapping yang belum sempurna

Page 70: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 68

- Kurang pengetahuan tentang langkah, peran dan tanggung jawab apa yang harus dilakukan oleh

mahasiswa, tidak ada guideline yang jelas.

Bayangan Solusi

Koordinasi:

Pembentukan lembaga khusus mengelola gerakan comdev.

Networking yang baik, dengan investor dan pihak terkait.

Regenerasi: pendidikan tentang visi comdev sejak awal kepada mahasiswa.

Koordinasi dengan institusi.

Pemetaan potensi stakeholder.

Diskusi dan sharing dengan stakeholder scara berkala membahas progress yang terjadi.

Publikasi salah satu atau beberapa contoh comdev yang telah berhasil dilakukan sebagai

inspirator dan role model.

Mensinergiskan gerakan comdev pemerintah dan mahasiswa.

Pembuatan MoU antara pemerintah dan mahasiswa.

Keterlibatan masyarakat dalam inisiasi gerakan dan pendefinisian kebutuhan masyarakat.

Langkah dan Teknis

Ada organisasi yang mengontrol kontinuitas.

Pembuatan guideline yang detail dan sistematis dari awal sampai selesai, yang mencakup

kebutuhan masyarakat dan aplikasi keilmuan.

Kolaborasi antar lembaga keilmuan

Pemetaan potensi agen comdev.

Penurunan nilai dan kaderisasi.

Pengelompokkan universitas yang sudah mapan dalam pelaksanaan comdev, dan membuat

kurikulum sebagai petunjuk bagi universitas lain yang akan mulai melaksanakan comdev.

Background keilmuan bukan masalah dalam pelaksanaan. Kelompok ini dapat mengambil peran

di bidang yang lain yang berfokus pada pengembangan dan pencerdasan masyarakat. Atau

penerapan pada level yang lebih umum.

Research for society penelitian utk memecahkan masalah di masyarakat.

Visi pengembangan Community development secara umum di tahun 2045

1) Mandiri

Page 71: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 69

Kemandirian masyarakat meningkat dalam memberdayakan potensi yang ada dengan

kemampuannya sendiri. Mampu beradaptasi dan bertahan dari perubahan zaman.

2) Pemerataan Kesejahteraan

Setiap daerah dapat mengenali lebih lanjut potensi daerahnya sehingga terjadi pemerataan

pembangunan

3) Sinergis

Kerjasama dengan stakeholder semaki solid dan meningkat dalam menjalankan community

development

4) Agen Comdev

Comdev sebagai identitas pergerakan mahasiswa. Perguruan Tinggi secara keseluruhan sebagai

Komponen utama pergerakan.

5) Influence

Masyarakat yang dapat mempengaruhi kemajuan.

Langkah Strategis Comdev secara Umum

5 tahun pertama (2010-2015):

Persiapan dan Pematangan Langkah Awal

Langkah konkret:

Melakukan pemetaan kebutuhan, potensi dan kendala.

Pembuatan guideline yang sistematis dan detail (di dalamnya trmasuk revitalisasi)

Membentuk lembaga penanggung jawab yang mewadahi pergerakan comdev satu Indonesia

untuk mengawal pergerakan Comdev.

Melakukan comdev awal secara serentak dengan tema yang sama sebagai perwujudan dari

komitmen yang terbentuk. (tema sesuai dengan kondisi, yang ditekankan adalah momentum)

Pembudayaan gerakan comdev.

Koordinasi dengan institusi terkait untuk menekankan bahwa comdev adalah bagian dari proses

pendidikan. Bentuknya tidak harus berupa nilai sks.

Pendekatan kultural kepada masyarakat.

Page 72: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 70

10 tahun selanjutnya (2015-2025) :

Implementasi Gerakan Comdev

Langkah konkret:

Melanjutkan gerakan comdev sederhana yang sustainable di beberapa daerah.

Menyebarkan dan mengembangkan gerakan comdev ke beberapa daerah, dengan karakter

yang berbeda disesuaikan kondisi daerah.

Pertukaran potensi daerah sekitar.

Meningkatkan cakupan comdev. Research ulang untuk lingkup baru.

Keterkaitan comdev antar daerah.

Melakukan kerjasama khusus dengan pemerintah beserta stakeholder yang terkait.

Langkah Strategis 2025-2045

- Belum terbahas, kurang lebih mengandung:

Menciptakan kerja sama yang lebih intensif dengan pemerintah daerah untuk pembangunan

daerah, mahasiswa mitra pemerintah dalam pembangunan

Membuat inovasi dalam pergerakan comdev sesuai kondisi zaman.

Memantapkan dan menjaga kestabilan gerakan Comdev

Konferensi lanjutan akan membahas :

- Pembahsan definisi comdev

- Pembenahan visi statement

- Langkah Strategis yang lebih jelas dengan mempertimbangkan

o Tujuan

o Langkah Pencapaian

o Ouput dari tujuan (parameter)

- Langkah Strategis khusus ITB (diharapkan lebih condong berkaitan dengan isu energi,

sebagaimana amanah yang diberikan oleh BEM-SI) dengan tanpa mengabaikan isu yang lainnya.

- Pemilihan delegasi ITB untuk Konferensi Mahasiswa Indonesia ITB Fair 2010

Page 73: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 71

Universitas Tarumanegara

Pengertian

Community development atau pembangunan komunitas merupakan sebuah langkah briliant

yang dapat diarahkan untuk mengembangkan dan meningkatkan kehidupan masyarakat dalam

berbagai aspek, misalnya budaya, ekonomi, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan lainnya. Setiap

pihak baik dari pemerintah, aparatur negara, swadaya masyarakat (LSM),masyarakat umum, dan

generasi muda Indonesia yang termasuk di dalamnya mahasiswa/i dan pelajar dapat memberikan

kontribusinya, misalnya kegiatan pementasan seni yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i. Harapan

dari community development ini adalah untuk menjadikan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih

baik dari sebelumnya. Dengan pemikiran mendasar mengenai community development tersebut,

maka gerakan community development ini cocok diterapkan di kehidupan bangsa Indonesia yang

memiliki keragaman budaya, sosial, adat istiadat, sumber daya alam, dan kondisi geografis yang

bervariasi.

Global warming menjadi isu internasional yang tidak akan pernah lepas dibicarakan oleh para

aktivis dan ilmuan lingkungan. Selain isu global warming yang sifatnya mendunia, ada juga masalah

kemiskinan yang harus kita perhatikan di ibukota Jakarta ini. Para gelandangan dan pengamen

adalah hasil para pejuang ekonomi yang kalah, mereka menjadi sasaran ketidaktahuan dan

ketidakpedulian terhadap sesama.

Kegiatan

Workshop dan pameran kreatifitas barang bekas dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2009 di

Kampus I Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S.Parman Jakarta Barat.

Dalam workshop ini yang bertemakan “Peduli Lingkungan Bersama Universitas Tarumanagara”,

kami mengajarkan masyarakat sekitar Universitas Tarumanagara perihal lingkungan yang kurang kita

perhatikan dan memberi pelatihan bagaimana melindungi ligkungan dengan potensi memanfaatkan

sebagai ladang usaha, yang diharapkan nantinya dapat mengurangi kemiskinan di ibu kota. Selain itu

workshop ini bertujuan untuk:

1. Mengajak masyarakat umum serta mahasiswa/i Universitas Tarumanagara untuk peduli

lingkungan.

2. Memberikan pendidikan kreatifitas untuk masyarakat sekitar Universutas

Tarumanagara.

3. Melatih masyarakat untuk membuka lapangan kerja mandiri yang baru.

Page 74: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 72

4. Membantu mengurangi dampak global warming

Pameran barang bekas dijadikan ajang pengenalan dan pengetahuan bahwa sampah/barang

non-organik seperti plastik dapat di daur ulang dan dijadikan sesuatu yang benar dan bias

dimanfaatkan dalam hidup sehari-hari kita. Dengan ini diharapkan sampah di ibukota dapat

berkurang dan setidaknya berpartisipasi dalam pencegahan global warming yang lebih parah, karena

ini bukan hanya gerakan satu orang untuk menghentikannya tetapi tugas kita semua untuk

memperbaikinya.

Page 75: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 73

Universitas Mercu Buana

Kendala

Arus globalisasi merupakan krisis terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia saat ini. Arus

informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah kecenderungan memudarnya nilai-nilai

pelestarian budaya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Boleh dikatakan bahwa budaya yang merupakan sistem simbol dan

norma dalam masyarakat Indonesia yang ada sekarang ini macet. Kemacetan budaya ini karena

masyarakat kurang mengantisipasi dengan baik pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa

sendiri.

Diversitas budaya bangsa Indonesia menjadi sebuah anugerah yang membuat kita terlena. Terlalu

nyaman buat kita memiliki keragaman budaya ini. Hingga setelah lagu kita, baju kita, sampai

masakan kita diambil orang baru kita menyadari bahwa ternyata kita kaya.

Solusi

Solusi yang tepat adalah dengan menyerahkan hak kepemilikan ekspresi budaya tradisional kepada

negara dengan harapan hal ini mampu menumbuhkan rasa kepemilikan bersama sehingga kita dapat

terhindar dari proses disintegrasi bangsa. Sudah saatnya kini bangsa Indonesia membuat suatu

perlindungan hukum semisal Paten Negara atau yang lebih jauh Pengakuan Internasional bagi

Ekspresi Budaya Bangsa Indonesia. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke

Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.

Page 76: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 74

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Pengertian

“Rangkaian Kegiatan secara kontinue dalam rangka mengubah perilaku (pengetahuan, sikap,

kesadaran dan keterampilan yang ada kaitannya dengan upaya konservasi sumber daya yang

dimiliki) masyarakat secara langsung atau tidak langsung agar optimalnya peran mahasiswa

mendayagunakan dan mengamalkan ilmu serta wawasannya untuk menuju masyarakat yang

sejahtera”

Kendala

1. Koordinasi

- Institusi terkait

Belum banyak nya institusi/sekolah tertarik dengan konsep pembelajaran yang ditawarkan

dilihat masih jarangnya sekolah yang mengadakan pendidikan konsevasi.

- Pemerintah

Pemerintah masih menitik beratkan pendidikan formal belum intens terhadap pendidikan

konservasi dan konsep community development.

- Universitas

Tri darma perguruan tinggi yang pincang terhadap kebijakan pemerintah sebagai tempat

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dan mahasiswa kurang gerak publik untuk

mengimplementasikan kebijakan community development diberbagai aspek.

- Investor

Kurang tertarik nya investor terhadap perubahan iklim secara umum dilihat dari hasil protokol

kyoto yang tidak jelas alur kebijakan dan pelaksanaan masing-masing negara, dan pendidikan

konservasi anak usia dini pada khususnya.

- Perbedaan persepsi masyarakat

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang Community Development (pengembangan

komunitas) dan pendidikan konservasi.

- Perbedaan kultur antar kampus dan masyarakat di setiap daerah

Hambatan dalam mengsinkronisasikan pemahaman dan informasi tentang lingkungan antara

mahasiswa dan masyarakat.

2. Langkah dan teknis

- Kontinuitas dan konsistensi

- Implementasi keilmuan dalam gerakan comdev

Page 77: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 75

- Kurangnya SDM

- Social Mapping yang belum sempurna

- Kurang pengetahuan mengenai langkah, peran dan tanggung jawab apa yang harus dilakukan

oleh mahasiswa.

- Tidak ada guideline yang jelas.

Langkah

1. Melakukan pemetaan kebutuhan, potensi dan kendala.

2. Pembuatan guideline yang sistematis dan detail.(di dalamnya trmasuk revitalisasi)

3. Membentuk lembaga penanggung jawab yang mewadahi pergerakan comdev satu

Indonesia untuk membangun rasa saling memiliki dan saling bertanggung jawab.

4. Merancangan pergerakan comdev satu Indonesia.

5. Melakukan comdev awal secara serentak dengan tema yang sama sebagai perwujudan dari

komitmen yang terbentuk.

6. Kaderisasi agen2 berkarakter comdev dalam setiap lembaga untuk regenerasi. Atau

pembudayaan gerakan comdev.

7. Gerakan comdev bisa bernilai SKS. Termasuk kegiatan kurikuler?? (Intinya adalah koordinasi

dengan institusi terkait utk menekankan bahwa comdev adalah bagian dari proses

pendidikan. Bentuknya tidak harus berupa nilai sks.)

8. Pendekatan kultural kepada masyarakat.

IMPIAN 2045

Impian 2025-2045

1. Gerakan Comdev sebagai salah satu identitas pergerakan mahasiswa yang stabil dan massive

2. Kerja sama yang lebih intensif dengan pemerintah daerah untuk pembangunan daerah,

mahasiswa mitra pemerintah dalam pembangunan

3. Inovasi dalam pergerakan comdev sesuai dengan kondisi ideal.

SOLUSI

a) Comdev ini masih tahap rancangan kami /gagasan awal dari BEM Unmuh Bengkulu dan perlu

pengkajian yang lebih dalam.

b) Pendidikan konservasi melalui anak usia dini ini diambil karena cukup potensial diterapkan di

Bengkulu karena tingkat kerusakan lingkungan belum terlalu parah, perlu di uji coba sebagai

model yang digunakan dalam proses pembelajaran dan penyelamatan lingkungan.

Page 78: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 76

c) Pendidikan konservasi ini sudah saatnya diterapkan pada semua jenjang pendidikan dan

dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran mengingat tantangan iklim dunia yang semakin

memprihatinkan.

d) Memanfaatkan sebaik mungkin peranan mahasiswa dalam pencapaian Tri Dharma

Perguruan Tinggi dengan tanpa mengindahkan komponen lainnya.

Page 79: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 77

Universitas Padjadjaran

Nama dan Tema Kegiatan

Nama : “Bina Desa PKM (Bisa PKM)”

Tema : ‘Social It’s Our Focus’

Nama : Taman Ilmu(TAMU)

Target

A. Bina Desa selama 3 tahun kedepan

1. Tahun pertama : Meningkatkan perekonomian dan menjalin hubungan antara

masyarakat desa Sindangsari dengan mahasiswa UNPAD

2. Tahun kedua : Pengembangan kemampuan masyarakat dibidang pendidikan dan

kesehatan.

3. Tahun ketiga : Membentuk kemandirian warga dan meningkatkan peran serta aktif

dari masyarakat.

B. Target Taman Ilmu selama 3 tahun kedepan

1. Tahun pertama : Pencitraan Taman Ilmu kepada masyarakat.

2. Tahun kedua : Penguatan Fondasi Taman Ilmu.

3. Tahun ketiga : Perubahan Taman Ilmu menjadi Badan Hukum Mandiri.

Kegiatan

Bina Desa

Bina Desa (Bisa PKM) merupakan suatu kegiatan pengabdian mahasiswa Unpad kepada desa

di sekitar lingkungan Unpad Jatinangor. Fokus kegiatan Bisa adalah upaya peningkatan dan

pengembangan masyarakat pada tiga bidang yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi.

Page 80: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 78

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Keterangan

Bidang Kesehatan

1 Ibu Senang, JaninSehat Meningkatkan

kesehatan ibu

hamil dan janin

Ibu hamil yang

berada di desa

Sindangsari

2 Efisiensi Tanaman Obat

bagi Masyarakat

Memberikan

informasi manfaat

tanaman obat.

Masyarakat Desa

Sindangsari.

3 Penyuluhan tentang

sampah dan simulasi

pembuatan tong

sampah

Meningkatkan

kesadaran untuk

peduli pada

lingkungan

Masyarakat Desa

Sindangsari

4 Kami Ada Untuk Anda Meningkatkan

kesehatan warga

Masyarakat Desa

Sindangsari

Balai

Pengobatan

Gratis

Program kerja Bidang Ekonomi

1. KUMAN ( Koperasi

Usaha Mandiri)

Meningkatkan

pendapatan

warga melalui

koperasi

Pengurus

Koperasi Desa

Sindangsari

2. PELET IKAN ( Pelatihan

Pembuatan Pakan

Alternatif Ikan )

Mengatasi

masalah

mahalnya harga

pakan ikan dan

membantu

meminimalisir

dana dalam

Kelompok Tani

Perikanan

Page 81: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 79

proses ternak ikan

3. PINDANG (

Pengembangan Home

Industri Dodol Pisang )

Meningkatkan

ekonomi warga

desa melalui

bisnis rumah

tangga

Ibu – ibu PKK

4. PAHAT RINGAN

(Pelatihan

Pengendalian Hama

Penyakit Tanaman

Ramah lingkungan)

Mengatasi

masalah hama

penyakit

pertanian tanpa

mengabaikan

kelestarian alam

Kelompok Tani

Pertanian

Program kerja Bidang Pendidikan

1. Bimbel Mata Pelajaran

UN

Membantu

persiapan siswa

dalam

6menghadapi UN

dengan tujuan

akhir siswa lulus

100%.

Siswa kelas VI

SDN I dan II

Manglayang dan

MI.

2. Lebih Dekat dengan

English dan

Matematika

Membantu

memberikan

pengenalan

terhadap bahasa

Inggris dan

memantapkan

pemahaman

tentang

matematika

Siswa kelas V

SDN Manglayang

I, II dan MI

Bimbingan

Belajar

Page 82: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 80

3. Aku Tahu Karena Aku

Membaca

Menghidupkan

kembali

perpustakaan

sekolah yang

sudah ada

Siswa – siswi

SDN I dan II

Manglayang dan

MI

4. It’s All About Me Membangun

kesadaran akan

pentingnya

pendidikan untuk

masa depan yang

lebih baik

Siswa kelas VI

SDN I dan II

Manglayang dan

MI

5. Be Smart n Cretive

With Mading

Meningkatkan

kreatifitas dan

untuk

mengetahui

minat siswa siswi

Siswa kelas IV

dan V SDN I&II

Manglayang dan

MI

Program kerja Bidang Kepemudaan

1. KAKUS ( Kejuaraan

Antar Kampung Untuk

Sehat )

Membentuk

pemuda yang

sehat, Mengisi

waktu luang

pemuda

sehingga

terhindar dari

kegiatan negatif.

Pemuda desa

Sindang Sari.

2. Yuk..Ngaji..Yuk..

(pendidikan berbasis

keagamaan)

meningkatkan

ketakwaan dan

keimanan

pemuda Desa

Sindangsari

pemuda –

pemudi Desa

Sindangsari

Page 83: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 81

Bidang Bantuan Sosial

1. KPK (Kegiatan

Penyuluhan Katarak)

Mendeteksi dan

menanggulangi

katarak sejak dini

Anak SD di

wilayah desa

Sindang Sari

2. BI (Bantuan Insidental) Menimbulkan

rasa kepedulian

mahasiswa.

Warga desa di

sekitar Kampus

Unpad

Jatinangor

Memberikan

bantuan kepada

masyarakat

TAMAN ILMU (TAMU)

Taman Ilmu (TAMU) merupakan suatu kegiatan kepedulian Keluarga Mahasiswa Universitas

Padjadjaran dalam bidang pendidikan yang difokuskan pada anak-anank SD di sekitar kampus Unpad

Jatinangor. Kegiatan yang bekerjasama dengan yayasan Insan Bakti merupakan upaya dari

mahasiswa Unpad dalam meningkatkan kemampuan siswa-siswa SD yang ada di sekitar kampus dari

segi akademis, soft skill, mental dan spiritual anak, sehingga diharapkan kelak siswa-siswa binaan

dapat menunjukkan keunggulannya dibanding siswa-siswa lain. Beberapa rangkaian kegiatan TAMU

yang telah berjalan dari pertengahan kepengurusan diantarnya adalah :

No Nama Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan

Rutin

1. Kegiatan Belajar Mengajar Memperdalam ilmu

yang didapat siswa

disekolah

Proses belajar - mengajar

berbasis creative learning

2. Mading Curhatan Kami (MCK) Media mencurahkan

kreativitas anak - anak

Pembuatan mading

3. Rapor dan Konseling Mengetahui

perkembangan si anak

dan memberikan

motivasi untuk terus

semangat dalam

Report dari setiap wali

kelas mengenai keadaan

siswa dan pemberian

konseling kepada anak-

anak yang mengalami

Page 84: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 82

belajar. keterlambatan dibidang

akademik

4. How To Make Prakarya? Membantu melejitkan

kemampuan otak

kanan anak-anak dan

menambah satu

kemampuan baru

Pemberian pelatihan

keterampilan tentang

prakarya

5. Taman Bacaan Untuk mendekatkan

anak-anak dengan buku

dan menumbuhkan

minat baca semenjak

dini.

Perpustakaan Taman Ilmu

Insidental

1. Upgrading Pengurus dan

Pengajar

Untuk manjaga semangat

pengajar dan pengurus

dalam menjalankan peran

dan fungsinya.

Pelatihan dan training

motivasi

2. Launching Taman Ilmu Memperkenalkan Taman

Ilmu di masyarakat

Sukawening dan

menanamkan rasa

kepedulian akan

pendidikan

Sosialisasi dan

pengesahan Taman Ilmu

di masyarakat disertai

dengan Talk Show

3. It's Time For Fun Part I Memberikan semangat

belajar baru pada anak -

anak

Kunjungan ke kandang

kelinci, domba, sapi yang

ada di UNPAD

4. Up Grading Pengurus dan

Pengajar part II

Menjaga semangat

pengajar dan pengurus

dalam menjalankan peran

dan fungsinya, serta untuk

Training Motivasi,

pelatihan, dan simulasi

disertai games

Page 85: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 83

menambah softskill para

pengajar dan pengurus

Taman Ilmu

5. Keep Study at School Membantu anak-anak

putus sekolah tapi tetap

memiliki semangat untuk

sekolah.

Advokasi dan membantu

mengurus anak-anak

yang putus sekolah agar

dapat tetap sekolah.

6. Beasiswa, I want it Membantu meringankan

biaya anak-anak

bersekolah.

Memberikan bantuan

berupa beasiswa kepada

anak-anak yang tidak

mampu tapi tetap

semangat dalam

nersekolah

7. Islam is My Religion Memberikan pengetahuan

tentang agama disela-sela

menunggu buka puasa.

Pesantren kilat selama

satu minggu

8. Halal Bihalal Mempererat silahturahim

dengan siswa dan orang

tua.

Halal bihalal di Taman

Ilmu dan diakhiri dengan

kunjungan kerumah

siswa-siswa.

9. It's Time For Fun Part II

Rekreasi Ke Taman Lalu

lintas Bandung

Merefresh semangat

anak-anak dalam belajar,

sekaligus

memperkenalkan tata

tertib berlalu lintas

10. Peresmian Taman Bacaan Menarik minat anak-anak

untuk mau selalu datang

ke taman bacaan.

Peresmian dan

pengenalan taman

bacaan Taman Ilmu

11. It's Time For Fun Part III Mempererat hubungan

diantara sesama siswa dan

Kunjungan ke kebun

binatang.

Page 86: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 84

pengajar sekaligus

memperkenalkan hewan-

hewan kepada mereka

12. Show Up U'r Talent Melatih keberanian siswa

tampil didepan umum

Pentas Seni.

13. Workshop Memperkenalkan

pentingnya dunia

pendidikan kpd

masyarakat

Work Shop Pentingnya

Pendidikan

Page 87: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 85

STKIP Kusuma Negara Jakarta

Isu: Community Development di bidang pendidikan

Community Development adalah cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan

sosial. Menurut istilah, ComDev berarti proses pengembangan masyarakat yang sistematis,

terencana, dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai akses sosial

kehidupan yang lebih baik.

Tahapan kegiatan ComDev, di antaranya adalah mengidentifikasi masalah oleh kita dan dengan

melibatkan masyarakat. Kemudian membentuk ‘task group’ (Kelompok Kegiatan) yang meliputi

kelompok-kelompok kegiatan yang akan mengidentifikasi lokasi sumber daya yang ada, masalah

yang ada maupun potensi yang dimiliki.

Dapat ditarik kesimpulan tentang definisi Community Development:

1. Community development merupakan suatu proses pembangunan yang berkesinambungan,

artinya kegiatan itu dilaksanakan secara terorganisasi dan dilaksanakan tahap demi tahap

dimulai dari tahap permulaan sampai pada tahap kegiatan tindak lanjut dan evaluasi

2. Community development bertujuan memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan

masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik

3. Community development memfokuskan kegiatannya melaui pemberdayaan potensi-potensi

yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sehingga prinsip to

help the community to help themselves dapat menjadi kenyataan

4. Community development memberikan penekanan pada prinsip kemandirian. Artinya

partisipasi aktif dalam bentuk aksi bersama –group action- dalam memecahkan masalah dan

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dilakukan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki

masyarakat

Pendidikan merupakan salah satu metode yang tepat untuk menjawab isu-isu dan masalah-masalah

sosial pada Indonesia saat ini dan saat yang akan datang. Namun, masih kurangnya pemahaman

terhadap konsep pendidikan itu sendiri merupakan kendala yang sedang dihadapi bersama.

Terdapat hubungan antara pengembangan industri dengan dengan pengembangan masyarakat,

khususnya masyarakat lokal tempat pusat atau kegiatan industry berada. Namun, hubungan seperti

itu belum terwujud seperti yang diharapkan. Banyak factor penyebab, salah satunya belum banyak

digunakannya konsep-konsep dan model-model tindakan dari sebuah disiplin keahlian yang disebut

Community Development Pendidikan.

Page 88: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 86

Program yang telah dilaksanakan di STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA:

1. Sosialisasi pemendiknas No.16 th 2006 tentang kualifikasi dan standar kompetensi guru dan

sosialisasi guru

2. Seminar tentang profesionalisme guru dan lembaga pendidikan

3. Pelatihan guru dalam pengembangan PTK penelitian tindakan kelas

4. Bimbingan teknis kpda ips sma dalam pembelajaran berbasis IT

Langkah atau program STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA 2010-2045:

1. Meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dengan konsep modern

2. Memberikan pengabdian kepada masyarakat dengan pendidikan sehingga dijadikan

pedoman dalam pengembangan hidup

3. Memberikan pengajaran dengan pendidikan yang mampu bersaing di era modern sekarang

4. Mempersiapkan tenaga didik yang siap memberikan kontribusi pendidikan sehingga

mencapai sesuai dengan keinginan

5. STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA siap memberikan pengajaran dan penelitian dan

pengabdian untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam mencerdaskan anak bangsa sesuai

dengan cita-cita kemerdekaan

6. Pengembangan pendidikan harus dinomorsatukan karena Jepang mampu menjadi negara

termaju di dunia karena pendidikan yang disiapkan dengan maksimal begitu pun Indonesia

harus melebihi Jepang

7. STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA akan menjadi pelpor dalam pengembangan pendidikan di

Indonesia yang paling depan

Page 89: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 87

Universitas Islam Sultan Agung

Pengertian

Community Development adalah gerakan pemberdayaan dari masyarakat yang bersifat lokal dan

mengangkat secara spesifik dan unik kemampuan-kemampuan daerah yang dapat diunggulkan agar

dapat mencapai suatu perkembangan daerah yang berkelanjutan melalui intergrasi dari tiga

komponen utama dalam perkembangan yaitu: masyarakat, ekonomi, dan lingkungan (ASEAN, UNDP

2006).

Permasalahan

Pada tatanan kehidupan masyarakat di pedesaan banyak terdapat berbagai permasalahan

yang sering terabaikan oleh masyarakat itu sendiri antara lain :

1. Masalah Kesehatan

1. Adanya penyakit mewabah di desa setempat yang dengan pantauan khusus terhadap

penyakit tertentu

2. Pemantauan status gizi penduduk setempat.

3. Adanya kawasan desa sehat dengan focus utama pengelolaan sanitasi rumah tangga

dan penanggulangan

penyakit menular.

2. Masalah Pendidikan

1. Prosentase penduduk buta huruf/angka.

2. Prosentase penduduk pada umur pelajar yang sedang mengenyam pendidikan pada

tingkatan SLTA/SMU.

3. Prosentase penduduk yang meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Prosentase penduduk yang mendapatkan pendidikan agama serta kompentensi dalam

menjalankan agama.

5. Prosentase Penduduk yang mengerti dan menguasai akan kemajuan jaman terutama di

bidang Teknologi Informasi.

3. Masalah Kesejahteraan

1. Daya beli masyarakat setempat.

2. Pendapatan per kapita penduduk setempat yang terukur pada saat intervensi akan

dimulai.

3. Peluang kerja yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

4. Jumlah kelompok usaha mikro pada masyarakat desa.

4. Masalah Infrastruktur

1. Tersedianya sistem pengolahan limbah dan sanitasi lingkungan

Page 90: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 88

2. Tersedianya sistem pengairan serta drainase yang memadai

3. Tersedianya jalan akses yang layak

4. Tersedianya bangunan fasilitas umum

5. Tersedianya fasilitas umum yang meliputi:

a. Air bersih

b. Listrik

c. Komunikasi (internet, jaringan telephone dan sebagainya)

Tahap-Tahap Kegiatan

Setelah ditentukan berbagai permasalahan yang ada maka perlu disusun sebuah tahapan

dalam kegiatan ini. Adapun tahapan-tahapan itu terdapat 5 tahap yang akan dijalankan antara lain

sebagai berikut :

Tahap I

Waktu : 1 bulan

Kegiatan : - Survei statistikal untuk mendapatkan wilayah desa yang tertinggal

berdasarkan nilai IPM warga dengan menggunakan data sekunder berasal

dari BPS maupun BAPEDA Jateng.

- Survei lokasi untuk memastikan wilayah sekaligus melakukan verivikasi

lingkungan dengan data dari BPS dan BAPEDA.

- Pengecekan medan operasional dengan penentuan kebutuhan logistika guna

memperlancar pemberangkatan serta pemulangan segala perbekalan serta

peserta program.

Tahap II

Waktu : 1 bulan

Kegiatan : - Menganalisa semua permasalahan sesuai dengan hasil survey yang dilakukan

pada tahap I

- Menentukan Prioritasi permasalahan utama serta sekunder dari masyarakat

serta pemetaan kebutuhan serta kompetensi warga setempat yang

dilaksanakan melalui kajian ilmiah terhadap berbagai variable yang terdapat

pada desa tersebut.

Page 91: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 89

- Perencanaan intervensi Pelaksanaan Program yang akan dijalankan di

wilayah desa disesuaikan dengan hasil survey, kondisi dan keperluan warga

serta kriteria keberhasilan/kegagalanya.

- Pencarian nilai unggulan desa yang dapat dikembangkan menjadi identitas

desa.

Tahap III

Waktu : 1 bulan

Kegiatan : - Mempersiapkan dan memilih personalia yang akan diterjunkan sesuai

dengan kemampuan yang dibutuhkan berdasarkan Perencanaan Intervensi

Pelaksanaan Program yang akan dijalankan

- Pelatihan personalia yang akan diterjunkan sebagai pelaksana intervensi

yang telah direncanakan.

Tahap IV

Waktu : 4 bulan

Kegiatan : - Intervensi di desa binaan yang dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur

berdasarkan Rencana Program yang akan dijalankan.

- Mencari permasalahan kemudian mencari pemecahan masalah selama

dalam masa intervensi yang tidak ditemukan pada saat survey di tahap I

(Kondisional)

Tahap V

Waktu : 2 bulan

Kegiatan : - Monitoring dari hasil intervensi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

- Pelaporan hasil intervensi pada forum mahasiswa, forum ilmiah, serta

pemerintahan setempat, wilayah, maupun pusat.

Hasil yang di Harapkan

1. Masalah Kesehatan

Diharapkan keadaan kesehatan desa diusahakan sesuai dengan standarisasi kesehatan yang

telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan Nasional .

2. Masalah Pendidikan

Page 92: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 90

Diharapkan tingkat pendidikan masyarakat sesuai dengan panduan dari Departmen

Pendidikan Nasional dengan program wajib belajar 9 tahun dan pemberantasan buta aksara/angka

secara kontinue dan berkesinambungan. Diharapkan pula pengoptimalisasian dari pendidikan agama

agar dapat mempertahankan dan mengembangkan kekuatan moral penduduk setempat. Selain itu

masyarakat tergugah kesadarannya akan artinya pentingnya kemajuan Teknologi Informasi

3. Masalah Kesejahteraan

Terdapat peningkatan secara nyata dari pendapatan per kapita masyarakat setempat secara

signifikan sehingga dapat memperdayakan masyarakat untuk mengembangkan wilayah tersebut

secara mandiri dengan semangat gotong-royong

4. Masalah Infrastruktur

Diharapkan melalui kerja sama lintas sektoral, direalisasikan fasilitas umum yang dapat

mendukung terbentuknya masyarakat yang aman, tertib, maju, dan terpadu.

Page 93: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 91

Universitas Sriwijaya

Pengertian Umum

Pengembangan masyarakat secara garis besar, pekerjaan Sosial melibatkan intervensi atau

penanganan masalah pada dua aras atau tingkatan, yakni tingkat mikro (individu, keluarga,

kelompok) dan makro (organisasi dan masyarakat). Keterkaitan antara kedua tingkatan tersebut

merupakan jantungnya praktek Pekerjaan Sosial. Karenanya, selain dituntut untuk memiliki

pemahaman mengenai penanganan masalah yang dialami individu, keluarga dan kelompok. Pekerja

Sosial juga perlu memiliki pemahaman mengenai metode atau strategi dalam melakukan perubahan

organisasi, masyarakat dan kebijakan.

Kendala

Secara garis besar permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program adalah keterbatasan

dana, keterbatasan pendampingan karena program community development merupakan program

jangka panjang, serta dukungan dari pemerintah tidak berkala, dan sifatnya jangka pendek

Langkah-Langkah yang Dapat Dilakukan

Program pendidikan telah sedikit memberikan kontribusi berupa pendirian PAUD, TK/TPA,

Bimbingan Belajar yang objeknya anak anak usia sekolah dasar. Diharapkan dengan program ini

pemberantasan buta huruf masyarakat desa serta akselerasi pembelajarn untuk anak anak lebih bisa

dimaksimalkan.

Program pertanian berupa pemberian bibit jagung serta penyuluhan pertanian telah memberikan

andil yang besar untuk memberikan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat desa.

Program kesehatan yang telah dilakukan berupa pengobatan gratis berkala serta sunnatan masal

bekerja sama dengan dinas kesehatan dan LSM serta penyuluahn kesehatan yang menyangkut isu

isu kesehatan terkini yang dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat

Program pembinaan agama untuk rutin dengan melakukan pendidikan untuk anak anak TK/TPA,

serta peringatan hari hari besar Islam. Untuk program sosila ekonomi berupa pelayanan sembako

murah dan lain lainMendukung program wirausaha, untuk program jangka pendek program

wirausaha yang dilakukan adalah koperasi sembako dan hasil pertanian, sebagian dana disisihkan

oleh warga untuk membangun koperasi yang dana bisa dipakai untuk pendirian koperasi. Tutorial

wirausaha diharapkan kedepannya masyarakat bisa membuat usaha mandiri berupa usaha tenun

songket yang modal usaha bisa didapatkan daridana bergulir yang dikeluarkan oleh LPM, serta

lembaga zakat. Potensi sungai diharapkan juga menjadi potensi tambak yang diusahakan warga

sebagai mata pencarian sampingan dengan pengusahan bantuan bibit dari dinas terkait di daerah.

Page 94: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 92

Harapan besar pada pemerintah kabupaten dan pihak swasta untuk bisa membangun jalan akses

keluar masuk desa untuk mendukung keberlanjutan usah masyarakat desa itu sendiri.

Page 95: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 93

Universitas Airlangga

Pengembangan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan program comdev adalah suatu

program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan pada masyarakat. Program ini

sesuai dengan Tridharma perguruan tinggi yang salah satunya ada unsur pengabdian masyarakat.

Universitas Airlangga sebagai salah satu univ yang menjunjung pengabdian masyarakat harus bisa

ikut serta dalam memajukan masyarakat sekitar khususnya masyarakat jawa timur.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan saat

ini menjadi salah satu indikator kesuksesan dari masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang

diterima maka akan semakin tinggi pula peluang untuk meraih kesuksesan. Namun ironisnya, sejalan

dengan majunya perkembangan pendidiakan yang disertai dengan peningkatan dalam segi fasilitas

belajar membuat sebagian masyarakat terlantar pendidikannya akibat kurangnya kemampuan

ekonomi mereka untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Karena itulah dari analisa tadi

terdapat kaitan erat antara pendidikan dengan ekonomi masyarakat. Hal ini akan coba diatasi

dengan planning konsep sinergisitas pendidikan dengan ekonomi.

A. Program Community Develovment I (Bidang Pengembangan Ekonomi masyarakat)

Dasar program :

1. Masyarakat disekitar kampus rata-rata terdiri dari masyarakat menengah ke bawah.

2. Pemberdayaan masyarakat disekitar kampus Unair masih kurang dan perlu adanya

program yang berkesinambungan untuk peningkatan ekonomi dan taraf hidup

masyarakat.

Prinsip kerja :

Adalah pembangunan masyarakat berupaya untuk memberdayakan individu dan kelompok

masyarakat dengan menyediakan kelompok-kelompok ini dengan keterampilan yang mereka

butuhkan untuk membuat perubahan di komunitas mereka sendiri. Pemberdayaan dapat

dimulai dengan pelatihan dalam Urban Farming di perikanan, peternakan, pertanian

maupun hasil produk pangan yang berguna bagi masyarakatnya. Sinergisitas antara ekonomi

dan pendidikan sangat berperan besar pada konsep comdev kali ini.

B. Program Community Development II ( Bidang Pendidikan ) :

1. Program Pengentasan anak – anak putus sekolah di kota Surabaya

2. Adanya Rumah Belajar Anak

3. Adanya Peningkatan kualitas mutu pendidikan dengan adanya bantuan Beasiswa Belajar

bagi anak2 berprestasi.

Page 96: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 94

Dasar program :

Survey Depdiknas ada sekitar 15.000 anak2 putus sekolah, dinas pendidikan surabaya >

1.000 anak-anak putus sekolah karena berbagai faktor :

1. Tidak mampu membeli perlengkapan sekolah seperti : seragam, alat tulis, dll =

80 %

2. Tidak ada motivasi = 10 %

3. Tidak ada Pendampingan = 3 %

4. Lain-lain 2 %

Tujuan jangka panjang :

Diharapkan pada tahun 2020 tidak ada lagi anak – anak indonesia yang putus

sekolah.

Peningkatan Kualitas pendidikan lewat Rumah Belajar Anak dan Beasiswa Belajar

Planning Strategi Pelaksanaan:

Page 97: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 95

Sistematika Manajemen Anggaran & Fasilitas :

Page 98: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 96

Institut Teknologi TELKOM

Pengertian

Community Development usaha yang dapat dilakukan pada umumnya bisa berupa

pembentukan komunitas yang perlu, pemantapan internalisasi, peningkatan kualitas perangkat

(kader), serta perluasan jaringan.

Kendala

1. Kendala internal:

a. Belum semua pelaku kegiatan memahami visi besar dan misi dari program-program

tersebut.

b. Kekurangmampuan mengatur waktu dan kegiatan yang harus diprioritaskan menjadi

masalah berikutnya.

c. Tidak jarang ditemui pelaksana yang tidak siap ataupun tidak serius saat menyiapkan

acara, baik materi ataupun sudah masuk tahapan teknis.

d. Kekurangan Dana.

2. Kendala eksternal:

a. Kurangnya komunikasi dan kesepahaman antara BEM dengan institusi.

b. Tidak semua stakeholder masyarakat peduli dengan program yang dicanangkan oleh

mahasiswa.

c. Pemberian materi langsung dari kegiatan kita kepada masyarakat tidak banyak

membantu pengembangan tersebut.

Langkah Strategis

a. Rencana jangka pendek ( 1 s.d 3 tahun – 2010 s.d. 1012)

1. Program Community Development sudah dilaksanakan secara berkelanjutan.

2. Program unggulan Community Development ini dapat meningkat secara keseluruhan

dari jumlah pesertanya, meningkat sampai 10-20% per tahunnya.

3. Timbulnya antusiasme dari para peserta (masyarakat maupun mahasiswa) secara

bertahap.

4. Perluasan daerah kerja dapat ditingkatkan dari mulai sebatas beberapa RT, menjadi

satu atau lebih desa-desa yang ada.

5. Pemahaman masalah korupsi menjadi bagian dari program Community Development

6. Untuk mempersiapkan point nomor empat, kita galang kerja sama dengan beberapa

BEM dan LSM yang ada di kabupaten Bandung.

Page 99: Hasil Keluaran Konferensi Mahasiswa (Edited)

KONFERENSI MAHASISWA INDONESIA BANDUNG, 5 – 7 FEBRUARI 2010

Halaman | 97

b. Rencana jangka menengah (3 s.d 10 tahun – 2012 s.d 2020)

1. Kegiatan Community Development ini didukung oleh beberapa pihak yang tertarik

mengadakan pengembangan masyarakat.

2. Communtiy Development sudah memperhatikan isu pemanasan global dan

dampaknya pada masyarakat.

3. Program-program terkait dengan Community Development ini sudah mengambil

energi dari para masyarakat sebagai pelaksana program.

4. Terlaksananya lokakarya antara masyarakat di daerah yang kita bina dengan

masyarakat di daerah lain, pada ujungnya adalah munculnya cita-cita bersama antar

lingkup wilayah tersebut.

5. Community Development ini menjadi wacana besar di kampus yang ada dalam

wilayah propinsi, ujungnya adalah dukungan kuat dari pemerintah propinsi baik

pembenahan infrastruktur ataupun dana pendukung pelaksanaan program bersama.

c. Rencana jangka panjang (10 s.d 35 tahun – 2010-2045)

1. Masyarakat sudah “tidak perlu dibimbing”, artinya masyarakat yang sudah

tergabung dalam program ini sejak lama bisa mengambil kebijakan bersama

terhadap keberlangsungan program.

2. Adanya peran Internasional dalam program Community Development. Semacam

brotherhood city antarkota atau antarpropinsi di dunia.

3. Indonesia dengan masyarakat mandiri bukan sekedar menjadi slogan dan wacana

belaka, namun sudah mampu teraplikasi dalam seluruh segmen masyarakat dalam

setiap aspek kehidupan.