Pengorganisasian SIDeKa -...

535

Transcript of Pengorganisasian SIDeKa -...

Page 1: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan
Page 2: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

Pengorganisasian

SIDeKa Sistem Informasi Desa dan Kawasan

Jilid 1

Page 3: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

.

Page 4: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

PENGORGANISASIAN SIDEKASistem Informasi Desa dan Kawasan

<jilid 1>

Erik Triadi, dkk

Prakarsa Desa

Page 5: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

Pengorganisasian SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)<jilid 1>

Penyunting : Erik Triadi, dkkTata letak : PrasetyoDesain cover : Robby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +6221 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Erik Triadi, dkk (penyunting) Pengorganisasian SIDeKa jilid 1Cet. 1—Jakarta:534 hal., 14x 20 cmISBN: 978-602-0873-09-1© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

v

pengantar

PENGANTAR

Pengembangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDEKA)adalah langkah sejarah, dengan kandungan maksud menciptakansuatu cara baru menghadirkan negara. Konsepsi ini tentu sajabukan suatu konsepsi yang bersifat eksklusif, yang seakan-akanberdimensi “negara” (baca: pemerintah), melainkan suatu konsepsiyang didalamnya memuat pergerakan yang mengandalkan dua jalursekaligus, yakni jalur kemasyarakatan dan jalur kenegaraan. Yagpertama mengandalkan prakarsa dari masyarakat sipil, dan yangkedua mengandalkan kerja pemerintahan, yang dijalankansepenuhnya dengan kaidah demokrasi, keadilan social dankemajuan. Segi dasar yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanamenjadikan kedua jalur tersebut menjadi satu kesatuan pergerakandengan arah yang sama. Hal ini berarti bahwa yang diharapkanoleh masyarakat sama dan sebangun dengan apa yang dilakukanoleh negara, dan demikian sebaliknya.

Kata kunci untuk itu semua adalah pengorganisasian.Pengalaman bangsa Indonesia sendiri mengajarkan bahwa suatukeadaan baru yang diinginkan masyarakat, hanya mungkindiwujudkan jika dan hanya jika seluruh rakyat ambil bagian dalam

Page 7: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

vi

kancah perjuangan. Rumus ini mensyaratkan bahwa untukmencapai maksud yang besar dan bermakna, dan memiliki dimensiperubahan mendasar, maka tiada pilihan lain, kecuali melibatkanrakyat secara keseluruhan – tentu saja dengan porsi masing-masing,atau dengan jenis sumbangan yang berbeda pada setiapelemennya. Namun, hal tersebut, tidak mengubah syarat, bahwaketerlibatan keseluruhan menjadi mutlak. Bagaimana hal tersebutdimungkinkan? Pengorganisasian adalah jawaban utamanya.

Mengapa demikian? Dalam hal ini kita berurusan dengan tigahal sekaligus, yakni: Pertama, berkait dengan pengetahuan dankesadaran. Rakyat hanya akan dapat terlibat secara utuh, apabilaterbangun suatu kesadaran baru di kalangan rakyat – bahwa tidakmungkin suatu perubahan mendasar berlangsung, apabila rakyathanya berpangku tangan di rumah saja. Kedua, berkait dengankemampuan dan keterlibatan kongkrit. Kesadaran yang baik dannyata adalah kesadaran yang mendorong kemamuan danperbuatan. Dan ketiga, berkait dengan pilihan-pilihan langkah, yangsecara demikian adalah suatu jenis ketrampilan untuk menyusunlangkah yang sedemikian rupa sehingga seluruh warga dapat ambilbagian.

Badan Prakarsa Desa sangat concern dengan bab tentangpengorganisasian. Untuk karena itu, sejumlah naskah diterbitkan,dan pada khususnya penerbitan naskah perihal pengorganisasian– dalam mana pada bagian lain, diterbitkan naskah yang diposisikansebagai Pedoman Pandu Desa. Dalam hal pengorganisasian,diterbitkan dua jenis buku – tetapi kesemuanya tetap diletakkansebagai naskah awal, yang pada waktunya akan diterbitkan naskahyang lebih utuh, yakni naskah yang didasarkan pada riset khusus,dan dalam penulisannya melibatkan kalangan yang lebih luas.Naskah yang dimaksud adalah: Pertama, naskah yang memuat

Page 8: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

vii

pengantar

dasar-dasar pengorganisasian, dalam uraian yang lebih umum (dibawah tajuk: Pedoman Umum Pengorganisasian) dan Kedua,naskah yang merupakan kumpulan tulisan dari para Pandu Desa,yang didalamnya termuat pandangan dan rencana para Pandudalam melakukan pengorganisasian SIDEKA. Besar harapan bahwadengan penerbitan ini, diperoleh respon balik, dan juga pemikiran-pemikiran baru yang lebih segar, yang dengan itu, kita benar-benarakan memiliki teknik-teknik baru pegorganisasian, dan padagilirannya hasil yang baru.

Semoga.

Jakarta, April 2015.

Page 9: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

.

Page 10: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

daftar isi

ix

DAFTAR ISI

Pengantar ~~~ v

Bab SATU

IPAN ZULKIFRI [Tasikmalaya – Jawa Barat] ~~~ 3

SOLIHIN NURODIN [Tasikmalaya – Jawa Barat] ~~~ 6

LORANITA [Belitung Timur - Bangka Belitung] ~~~ 12

YUSUF HAD [Dompu – Nusa Tenggara Barat] ~~~ 16

AJI SAHDI SUTISNA [Lebak - Banten] ~~~ 21

JUNIAR SUNDARA [Ciamis – Jawa Barat] ~~~ 32

GAGAN GANI RACHMAN [Garut – Jawa Barat] ~~~ 35

DEDE WAHYU [Pangandaran – Jawa Barat] ~~~ 39

BAYU PERMANA [Sukabumi – Jawa Barat] ~~~ 43

KIKIS KIRWONO [Banyumas – Jawa Tengah] ~~~ 48

AKHMAD FADLI [Cilacap – Jawa Tengah] ~~~ 58

FN TRI GUNAWAN [Wonosobo – Jawa Tengah] ~~~ 65

Page 11: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

x

DESKA TRI MARTHA PUSPITASARI [Blora –Jawa Tengah] ~~~ 71

ENY LESTYORINI [Sragen – Jawa Tengah] ~~~ 74

KUNTHI HESTIWININGSIH [Sleman – Yogyakarta] ~~~ 77

KURNIA RAHMANI [Jember – Jawa Timur] ~~~ 81

YOSEP RUSPENDI [Ngawi – Jawa Timur] ~~~ 85

TJUT ZAKIYAH ANSHARI [Tulungagung –Jawa Timur] ~~~ 89

HIDAYAT MUHAMMAD [Deli Serdang –Sumatera Utara] ~~~ 93

PANDONG SPENRA [Darmasraya – Sumatera Barat] ~~~ 102

MUTHIA ULFAH [Pesisir Selatan – Sumatera Barat] ~~~ 106

HISAM SETIAWAN [Indragiri Hilir – Riau] ~~~ 112

NENDRA ILYADI [Natuna – Kepulauan Riau] ~~~ 116

SRI SUMARYANI [Ogan Komering Ilir –Sumatera Selatan] ~~~ 121

ROSMALA DEWI, SE [Bengkulu Utara – Bengkulu] ~~~ 125

ASEP NURONI [Cianjur – Jawa Barat] ~~~ 129

KUSWARI [Purbalingga – Jawa Tengah] ~~~ 132

IRAWAN SARJONO [Pemalang – Jawa Tengah] ~~~ 136

ROZIKIN [Batang – Jawa Tengah] ~~~ 139

MOH. ALI MUSTOFA [Demak – Jawa Tengah] ~~~ 143

SAMSUL MA’ARIF [Klaten – Jawa Tengah] ~~~ 148

AT ERIK TRIADI [Bantul – D. I. Yogyakarta] ~~~ 152

Page 12: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

daftar isi

xi

KADEK SUARDIKA [Gianyar – Bali] ~~~ 156

I PUTU HERY INDRAWAN [Buleleng – Bali] ~~~ 162

UMBU KALEDI DEMU[Kupang – Nusa Tenggara Timur] ~~~ 167

ELVIRA [Sumba – Nusa Tenggara Timur] ~~~ 173

DEMAN HURI [Kubu Raya – Kalimantan Barat] ~~~ 180

ALFIATUL LAILI [Katingan – Kalimantan Tengah] ~~~ 184

ARI RAHMAN [Hulu Sungai Selatan –Kalimantan Selatan] ~~~ 188

YUSTINUS SAPTO HARDJANTO [Kutai Timur –Kalimantan Timur] ~~~ 193

TRI SETYO WALUYO [Bulungan –Kalimantan Utara] ~~~ 197

SYAHRIBULAN PALEMMA [Bantaeng –Sulawesi Selatan] ~~~ 202

NURYANTI [Polewati Mandar – Sulawesi Barat] ~~~ 210

FITRIA SARI [Banggai Kepulauan –Sulawesi Tengah] ~~~ 216

IBRAHIM AWANI [Konawe – Sulawesi Tenggara] ~~~ 220

JANNY H. F ROTINSULU [Minahasa Utara –Sulawesi Utara] ~~~ 224

DANNY ALBERT ROGI [Boalemo – Gorontalo] ~~~ 229

RUSLI DJALIL [Halmahera Utara – Mauluk Utara] ~~~ 232

MARKUS BINUR [Sorong – Papua Narat] ~~~ 239

SOETARDJO PS [Ciamis – Jawa Barat] ~~~ 243

Page 13: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

xii

CHARLES IMBIR [Raja Ampat – Papua Barat] ~~~ 253

MURPHY KUHU [Minahasa – Sulawesi Utara] ~~~ 257

MUHAMMAD SYAFE’I [Pemda Belitung Timur] ~~~ 262

SASTRA WIJAYA [Pemda Belitung Timur] ~~~ 266

JIMMY TANGGUPATI [Kupang –Nusa Tenggara Timur] ~~~ 270

Bab DUA

AGUS GUNTORO [[Pringsewu dan Lampung Tengah –Lampung] ~~~ 275

AKHMAD FADLI [Cilacap – Jawa Tengah] ~~~ 260

ALFIATUL LAILI [Katingan – Kalimantan Tengah] ~~~ 284

MOHAMAD ALI MUSTOFA [Demak – Jawa Tengah] ~~~ 287

ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan –Kalimantan Selatan] ~~~ 293

ASEP NURONI [Cianjur – Jawa Barat] ~~~ 297

AMRULLAH [Kabupaten Majalengka – Jawa Barat] ~~~ 301

BAYU PERMANA [Sukabumi – Jawa Barat] ~~~ 304

DANNY ALBERT ROGI [Boalemo – Gorontalo] ~~~ 308

DEDE WAHYU [Pangandaran – Jawa Barat] ~~~ 311

DESKA TRI MARTHA PUSPITASARI [Blora –Jawa Tengah] ~~~ 315

ELVIRA [Sumba – Nusa Tenggara Timur] ~~~ 318

AT ERIK TRIADI [Bantul – D. I. Yogyakarta] ~~~ 322

Page 14: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

daftar isi

xiii

FITRIA SARI [Banggai Kepulauan –Sulawesi Tengah] ~~~ 326

FN TRI GUNAWAN [Temanggung dan Wonosobo –Jawa Tengah] ~~~ 329

GAGAN GANI RACHMAN [Garut – Jawa Barat] ~~~ 335

Ir. HASAN MOHAMAD [Gorontalo – Gorontalo] ~~~ 341

MUHAMMAD HIDAYAT [Deli Serdang –Sumatera Utara] ~~~ 344

HISAM SETIAWAN [Pelalawan dan Indragiri Hilir –Riau] ~~~ 352

IBRAHIM AWANI [Konawe – Sulawesi Tenggara] ~~~ 355

IPAN ZULKIFRI [Tasikmalaya – Jawa Barat] ~~~ 359

IRAWAN SARJONO [Pemalang – Jawa Tengah] ~~~ 362

KADEK SUARDIKA [Gianyar – Bali] ~~~ 367

KUNTHI HESTIWININGSIH [Sleman – Yogyakarta] ~~~ 371

LORANITA [Belitung Timur – Bangka Belitung] ~~~ 375

MURPHY E. K. KUHU [Minahasa – Sulawesi Utara] ~~~ 379

MUTHIA ULFAH [Pesisir Selatan – Sumatera Barat] ~~~ 383

NENDRA ILYADI [Natuna – Kepulauan Riau] ~~~ 387

NURYANTI [Polewati Mandar dan Mamasa –Sulawesi Barat] ~~~ 391

RIFKY INDRAWAN [Pesawaran dan Tanggamus –Lampung] ~~~ 395

ROEDY RUSTAM [Pangkajene Kepulauan –Sulawesi Selatan] ~~~ 400

Page 15: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

xiv

ROSMALA DEWI, SE [Bengkulu Utara – Bengkulu] ~~~ 405

ROZIKIN [Batang – Jawa Tengah] ~~~ 408

RUSLI DJALIL [Halmahera Utara – Mauluk Utara] ~~~ 412

SAID BANTENG [Bolaang Mongondow Utara –Sulawesi Utara] ~~~ 418

SAMSUL MA’ARIF [Klaten – Jawa Tengah] ~~~ 426

SIFAH S. Y. NURLETTE [Ambon – Maluku] ~~~ 431

SOLIHIN NURODIN [Tasikmalaya – Jawa Barat] ~~~ 433

SRI SUMARYANI [Ogan Komering Ilir –Sumatera Selatan] ~~~ 438

SOETARDJO PS [Sukabumi, Ciamis, Tasikmalaya, Garut danMajalengka – Jawa Barat] ~~~ 441

TRI SETYO WALUYO [Bulungan –Kalimantan Utara] ~~~ 449

YOSEP RUSPENDI [Madiun, Ngawi, Magetan –Jawa Timur] ~~~ 455

YUSTINUS SAPTO HARDJANTO [Kutai Timur –Kalimantan Timur] ~~~ 460

YUSUF HAD [Dompu – Nusa Tenggara Barat] ~~~ 464

TJUT ZAKIYAH ANSHARI [Tulungagung –Jawa Timur] ~~~ 469

LAURENS GERALD WOMSIWOR [Papua] ~~~ 473

ENY LESTYORINI, ST [Sragen – Jawa Tengah] ~~~ 476

FILEP YUNUS PAUL IMBIR [Raja Ampat –Papua Barat] ~~~ 479

Page 16: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

daftar isi

xv

JUNIAR SUNDARA [Ciamis – Jawa Barat] ~~~ 485

AJI SAHDI SUTISNA [Lebak - Banten] ~~~ 489

SYAHRIBULAN PALEMMA [Bantaeng dan Takalar –Sulawesi Selatan] ~~~ 493

PANDONG SPENRA [Dharmasraya –Sumatera Barat] ~~~ 499

KURNIA RAHMANI [Jember – Jawa Timur] ~~~ 501

KUSWARI [Purbalingga – Jawa Tengah] ~~~ 505

YERMIAS TANGGUPATI [Kupang –Nusa Tenggara Timur] ~~~ 510

MUHAMMAD DAHLAN [Pidie – Aceh] ~~~ 514

Page 17: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

.

Page 18: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

Bab SATU

Page 19: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

.

Page 20: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

3

IPAN ZULKIFRI

[email protected][Tasikmalaya – Jawa Barat]

Pandangan Saya tentang UU Desa

Kelahiran undang-undang desa menjadi pintu masukperubahan terhadap pembangunan desa, Dengan lahirnya UU, desakini punya porsi untuk mengatur hidup dan kehidupannya sesuaipotensi yang ada di daerahnya.

Hal yang penting menurut saya dalam pembangunan desa,adalah menjadikan desa itu sendiri, dengan hak asal usul dan haktradisional warisan para pendahulunya.

Dengan memegang budaya yang diwariskan oleh pala lelurnyaini sebenarnya itu kekuat terbesar desa dalam pembaruan desa.

Saya belajar dari beberapa desa yang mereka sadar akankelemahan, dan kelemahan itu menjadikan kekuatan bagi mereka,dan pada akhinya mereka bisa berhasil membuat pembaruan desa.

Dari pelajaran tersebut saya berkesimpulan bahwa desa itubisa maju ketika desa tersebut faham potensi dan masalah yangdihadapinya, kemudian desa tersebut punya visi programatik yangsederhana, nyata, bisa dilaksanakan dan bersifat terus-menerus,kemudian pelembagaan yang koordinatif, visioner, berjalan

Page 21: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

4

bersama dengan program, karena posisi kelembagaan ini yangmenjadi motor partisifatif warga dalam membangun, dan Revolusimental, dalam artian bongkar pasang mental membangun di desatersebut, yang biasanya nyontek program dari desa yang lain, danlebih sering menunggu program pemerintah yang diatasnya,menjadi desa yang kreatif yang bisa mandiri dan memaksimalkanpotensi .

Pandangan Saya tentang SIDeKa

Di era digital ini peran teknologi sangatlah penting, danmerupakan penunjang penting dalam setiap momen dankepentingan, begitu pula bagi pemerintah desa.

Sistem informasi desa menurut saya merupakan salah satufaktor penting dalam pelaksanaan tugas desa, selain itu juga pentingdalam membangun suprastruktur desa, seperti informasi, tradisi,hukum, undang undang, etika , dan Ilmu pengetahuan.

Dengan adanya SIDeKa Ini kepala desa selaku Pemerintahdesa memanfaatkan media ini sebagi fasilitas pelayanan terhadapmasyarakat supaya lebih cepat, serta media kerja sama dalammembangun desa.

Warga masyarakat juga harus berperan aktif dalam SIDeKaini, mereka harus berparisipasi dalam menjalankan media ini. Selainitu mereka juga harus memanfaatkan media ini sebagi pengenalanpotensi yang mereka miliki baik secara ekonomi maupun tradisi.

Pendamping desa juga harus memaksimalkan kemampuansupasa SID ini menjadi mahluk yang bisa menjadi teman Desa danmasyarakt desa dalam sistem pemeriantahan dan dalam sistemkemasyarakatan, selain itu juga harus bisa menjadikan media inisebagai kendaraan yang bisa di tunggangi siapa saja .

Page 22: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

5

Segi-segi yang harus dikuasai

Mental dan pengetahuan tentang karakter desa, dasarhukum, adaptasi, teknik komunikasi pada masyarakat,pengetahuan tradisi lokal

Rencana Kerja1. Agitasi/Propaganda/Kampanye.

Dengan Melakukan Agitasi/Kampanye ini diharapkanterbangunya atmosf ir pentingnya SIDeKa. Agitasi/Propaganda/Kampanye ini saya mulai dengan pertemuan dilingkungan pemerintahan desa, kemudian berlanjut kepertemian sector RT. Agenda pertemuannya selainmemberikan penjelasan SIDeKa, juga menyerap potensi danmasalah yang bisa mempengaruhi program

2. Taktik StrategiMenysun rencana kerja setelah mendapat informasi Masalhdan potensi, kemudian dibuatkan rancangan solusi

3. Mengadakan Pertemuan BesarPertemuan ini dihadiri seluruh warga dan mebahas tentangproses kerja dan manfaat SIDeKa bagi Pembangunan desa-desa

Page 23: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

6

SOLIHIN NURODIN

[email protected][Tasikmalaya – Jawa Barat]

JALAN MENUJU KEDAULATAN DESAMelalui Sistem Inforasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)

Undang-undang nomer 6 tahun 2014 tentang desa telahmenempatkan desa pada posisi yang tepat. Disebutkan bahwa desamerupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyaakat setempat berdasrkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau tradisional yang diakuidan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Definisi desa yang tertuang dalam UU no 6 tahun 2014menegaskan bahwa desa termasuk daerah otonom yang memilikikewenangan untuk mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri.Dengan sangat detil peran desa telah dijabarkan dalam undang-undang yang dirumuskan DPR RI tahun 2013 itu. Dari 122 pasalterdapat 5 pasal yang sangat dinantikan oleh desa yakni pasal 71-75tentang keuangan desa. Tentu hal itu jangan menjadi uporia lepaskendali yang akan berdampak pada kelamnya peradaban desa, yangselama ini cukup banyak kelompok yang meragukan akan

Page 24: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

7

kemampuan desa untuk mengelola anggaran yang cukup besar.Sebagai penangkal dari keraguan undang-undang yang diundangkan pada pada tanggal 15 Januari 2014 telah menyiapkanantinya dengan membunyikan keterbukaan sebagai asas dalampenyelenggaraaan pemerintaha desa (pasal 24 hurup d) serta pasal86 tentang sistem informasi pembangunan desa dan pembangunankawasan perdesaan.

Mengingat undang-undang no 6 ini buah dari harapan wargadesa selama ini, maka menjadi sangat penting untuk mengawalproses implementasinya supaya menjadi jalan menuju kedaulatandesa. Dalam upaya mejelajahi jalan itu penting bagi semua pihakuntuk memahami secara detil dari substansi undang-undangtersebut.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan menjadi salah satu alatyang sangat penting dalam mewujudakan kedaulatan desa. Kondisiyang selama ini berjalan secara manual telah menjadikan perosespembangunan desa sangat lamban dan tidak merata, kondisi desatertinggal jauh oleh kota. Dengan adanya sistem informasi berbasisinternet akan membaivas perjalanan desa untuk meraih cita-citanya.

Untuk mengimplementasikan SIDeKa harus menggunakanpendekatan pemberdayaan, dimana pemerintahan dan masyarakatdesa menjadi subjek bukan objek. Pola pembangunan berbasispartisipatip terbukti telah secara perlahan menumbuhkankesadaran masyarakat akan kebutuhan mereka. Dalam upayatersebut harus ada kesinambungan anatara pemerintah,pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat dan pendampingdesa.

Pemerintahan baik pusat ataupun daerah harus konsistendalam menjalankan undang-undang dalam rangka mempercepatterwujudanya sistem informasi desa dan kawasan. Yang harus

Page 25: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

8

dilakukan oleh pemerintah meliputi penguatan regulasi,menyiapakan infrastruktur jaringan, pengadaan hadwer, pelatihansecara berjenjang, menyiapkan tenaga pendamping, pemeliharaanjaringan dan mengakomodir potensi dan masalah berdasarkan hasilinformasi yang terjadi di desa dan kawasan.

Pemerintah desa harus menyiapkan sumber daya manusia /kader yang siap menjalankan sistem informasi desa dan kawasan,regulasi desa (perdes, perkades, peraturan bersama) sertamenyiapakan data yang akurat dan update tentang potensi danmasalah desa.

Masyarakat harus terlibat dalam pemanfaatan danpemeliharaan sistem informasi desa dan kawasan. Sehingga semuaawarga berhak mengisi dan mendapatkan informasi.

Pendamping desa harus memiliki keahlian di bidang sisteminformasi dan komunikasi, sehingga mampu membantu pemerintahdesa dan kader desa dalam menjalankan sistem informasi masi desadan kawasan. Pendamping berperan sebagai guru, motivator,inovator dan creator.

Supaya bisa menjalankan tugas pendampingan dalam bidangsistem informasi desa dan kawasan, pendamping harus memilikikemampuan dibidang komunikasi, sosialisasi, adaptasi, lidersip,serta teknik informasi dan komunikasi.

0 Kemampuan komunikasiYang dimaksud kemampuan komunikasi adalah kemampuanseorang pendamping untuk mengkomunikasikan maksud dantujuan serta cara kerja SIDeKa kepada pemerintah daerah,pemerintah desa dan masyarkat sehingga SIDeKa bisaberfungsi sebagai alat untuk mempercepat perosespembangunan desa.

Page 26: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

9

0 Kemampuan adaptasiYang dimaksud dengan kemampuan adaptasi adalahpendamping desa harus mampu menyesuaikan diri dengankebiasaan, budaya serta adat istiadat masyarakat. Sehinggamasyarakat dapat menerima keberadaan pendamping danmau menjalankan SIDeKa.

0 Kemampuan sosialisasiYang dimaksud kemapuan sosialisasi adalah pendampingharus mampu bersosialisasi denga semua kalanganmasyarakat sehingga SIDeKa akan mudah dipahami dandiimplementasikan.

0 Kemampuan lidershipYang dimaksud kemampuan lidership adalah pendmping desaharus mampu mengorganisir semua komunitas yang terlibatdalam implementasi SIDeKa. Sehingga terbentuk sistemmanagemen yang baik dalam peroses tata kelola SIDeKa ditingkat desa.

0 Kemampuan teknik informasi dan komnikasiYang dimaksud dengan Kemampuan teknik informasi dankomnikasi pendamping harus memahami secara teknis baiksoftware maupun hardware yang berhubingan dengan sisteminformasi dan komunikasi.

Untuk memiliki kemampuan seperti di atas pendamping harus terusbelajar, berlatih, membangun jaringan serta mendapatkan pelatihansecara bertahap dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, saya berharap dan menyrankankan kepadaBadan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan untuk melakukanhal-hal berikut:

1. Melakukan pembinaan dan pelatihan teknis secara bertahap

Page 27: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

10

dan berkelanjutan kepada pendamping.2. Melakukan pembinaan dan pelatihan teknis secara bertahap

dan berkelanjutan kepada pemerintah dan oprator/kaderdesa.

3. Membekali pendamping dengan perangkat (hadwer dansofwar) yang memadai

4. Melindungi pendamping dengan regulasi yang kuat5. Memfasilitasi pemerintah daerah agar memiliki station room

sebagai pusat kendali sistem informasi dan komunikasi desadan kawasan di tingkat kabupaten.

6. Memfasilitasi hasil informasi desa sebagai bahan pembuatananggaran pembangunan desa.

Sebagai langkah implementasi untuk mewujudakan sisteminformasi desa dan kawasan perlu dilakukan tahapan sebagaiberikut:

1. SosialisasiSosialisasi dilakukan secara berjenjang di tingkat kabupatendan desa

2. PengorganisasianDibentuk klaster perzona untuk memudahkan perosespelatihan dan pembinaan

3. Pelatihan· Pelatihan dasar· Pelatihan lanjutan

4. Pengkajian keadaan desa dan kawasanMengidentifikasi dan mendata keberadaan desa (potensi danmasalah)

5. Pemetaan desa dan kawasanMengelompokan potensi dan masalah sesuai kategori

Page 28: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

11

6. Penggunaan SIDeKa· Menyiapkan inprastruktur jaringan· Menyiapkan hardware /perangkat keras· Menyiapkan software / perangkat lunak· Instalasi program SIDeKa· Menginput data· Mengintegrasikan data desa kedalam data pemerintah

daerah dan pusat· Menjadikan data SIDeKa sebagai data dasar

pembangunan di setiap tingkatan.

Page 29: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

12

LORANITA

[email protected][Belitung Timur - Bangka Belitung]

1. Bila terlintas kata Desa, yang terfikirkan adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hakasalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yangdimana dalam setiap desa itu sendiri dipimpin oleh seorang KepalaDesa sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat desa. Dandi setiap Desa terdapat peraturan yang telah disusun dalam undang-undang serta adat istiadat masing-masing desa.

UU no 6 tentang desa Tahun 2014 yang terdiridari 16 BAB dan122 Pasal memiliki substansi yang terdiri dari : KETENTUAN UMUM,KEDUDUKAN DESA DAN JENIS DESA, PENATAAN DESA,KEWENANGAN DESA, PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA,HAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA, PERATURANDESA, KEUANGAN DESA DAN ASET DESA, PEMBANGUNAN DESADAN KAWASAN PERDESAAN, BADAN USAHA MILIK DESA,KERJASAMA DESA, LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DANLEMBAGA ADAT DESA, KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT,

Page 30: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

13

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN, KETENTUAN PERALIHAN,KETENTUAN PENUTUP.

Langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuhjalan pembaruan desa mengacu pada substansi yang ada antara laindapat dilakukan dengan memperkuat badan kerjasama antar desadimana desa-desa yang masih dalam satu kecamatan harus bisabersinergi untuk dapat saling memajukan desa masing-masing.Selain itu langkah-langkah untuk menempuh jalan pembaruan desatidak lain adalah dengan peningkatan keahlian para kader desadimana selain mereka terampil dalam hal administrasi mereka jugaharus dan wajib memahami tupoksi mereka masing-masing sertamereka terampil serta cakap dalam pengolahan data yang berbasiskomputerisasi. Karena agar mempermudah pengolahan data yangada maka sebaiknya data-data tersebut dapat diolah dan disimpandalam database sehingga dapat mempercepat kinerja danmengef isienkan waktu dalam hal pengolahan data. Selain itukelengkapan data pun sangatlah diharapkan sehinggamempermudah dalam pengaksesan dan pemanfaatan datatersebut.

2. Pandangansaya mengenai SIDeKa dalam kontekspemberdayaan desa sangatlah penting perannya. Hal ini mengacupada zaman yang sudah semakin canggih dan teknologi zamansekarang yang sudah semakin terdepan dan semakin mudah untukdipahami penggunaannya. Dengan adanya SIDeKa ini diharapkanproses tahapan yang akan dilalui dalam pembangunan desa maupunpengolahan data yang ada bisa lebih efisien dan akurat antara datayang ada di desa, di kecamatan, di kabupaten, di provinsi maupunyang ada di pusat. Dengan adanya program SIDeKa ini diharapkandesa mampu untuk menentukan kebutuhan mereka, bagaimana

Page 31: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

14

caramemenuhi kebutuhan mereka dan bagaimana cara untukmemanfaatkan hasil dari kebutuhan mereka yang sudahdirealisasikan. Sehingga pembangunan desa dan pemberdayaandesa tepat guna dan tepat sasaran. Yang harus dilakukan oleh pihakdesa dalam menanggapi dan menggunakan SIDeKa ini adalahmenyiapkan SDM yang bisa menunjang penerapan program SIDeKaini agar penerapannya lebih efektif dan efisien. Serta didukung olehteknologi yang sesuai dengan konten serta dukungan dari wargadesa itu sendiri.

Warga desa pun harus mulai terbuka dan ingin belajar untukmengerti bagaimana program SIDeKa ini agar bisa berjalan sesuaidengan harapan karena hasilnya juga untuk kepentingan mereka.Yang harus dilakukan oleh pendamping adalah memberikanpendampingan kepada masyarakat desa bagaimana efektifitas yangbisa dihasilkan jika program SIDeKa ini berhasil diterapkan, sertapendampingan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sertapenggunaan dari pendukung program SIDeKa ini. Akan tetapipendamping pun harus terampil terlebih dahulu sebelum merekaterjun untuk mendampingi warga desa untuk sama-samamenerapkan program SIDeKa ini.

3. Menurut saya, yang saya butuhkan dalam hal menunjangefektifitas kinerja program SIDeKa ini agar bisa mencapai hasil sesuaidengan ekspetasi yang dimaksud adalah dengan pembekalan yangdiberikan oleh tenaga terampil dan tenaga ahli kepada kami parapendamping. Sehingga sebelum kami terjun untuk mendampingimaka kami terlebih dahulu butuh untuk mendapatkan pembekalan.Saran yang dapat saya sampaikan adalah dengan adanya penerapanprogram SIDeKa ini agar aplikasi-aplikasi yang nantinya akandigunakan dalam program agar dapat dibuat sesederhana mungkin

Page 32: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

15

dalam hal penggunaan dan pemahamannya akan tetapi tidakterlepas dari fungsi yang diharapkan untuk mencapai hasil yangmaksimal. Mengapa sistem yang dibangun sesederhana mungkin?Jawabannya agar sistem dan aplikasi tersebut bisa dengan mudahuntuk diterapkan dan diakses oleh pengguna agar apa yang kitaharapkan dari sistem yang dibangun dapat tercapai sesuai denganekspetasi.

Rencana kongkrit dalam penerapan program SIDeKa adalahdengan lansung turun ke desa-desa untuk mencari dan memilihkader-kader di tingkat desa yang mampudan bersedia untukberkerjasama dalam halpenerapan program SIDeKaini yangsetidaknya mereka mengerti dalam hal pengoperasian computerdan sosial media. Sosial media dibutuhkan dalam penerapanprogram SIDeKa ini karena masyarakat desa tidak sedikit yang sudahmengerti bagaimana cara bekerja sosial media dan fungsi dari sosialmedia tersebut. Selain itu juga diperlukannya penggalian gagasanterkait apa yang desa butuhkan sehubungan dengan diterapkannyaprogram SIDeKa ini sehingga tujuan dari penerapan program inimenjadi maksimal. Selanjutnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kader-kader desa agar mereka terampil dalam penerapanprogram SIDeKa. Mengajak mereka untuk selalu terbuka dalam hal-hal yang bisamemperkuat program danselalumementingkanaspekkebersamaan demi kemajuan danpencapaian program. Selanjutnyabersinergi dan berintgrasi dengan SKPD-SKPD terkait agar kinerjaprogram SIDeKa ini lebih maksimal.

Page 33: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

16

YUSUF HAD

[email protected][Dompu – Nusa Tenggara Barat]

MENDORONG KEMANDIRIAN DESAMELALUI SISTIM ADMINISTRASI DAN INFORMASI DESA

Sepanjang yang saya amati (di Dompu), diawal kehadirannya,Undang-undang Desa membawa serta dilemma bagi pemerintahdesa, disatu sisi semangat pemerintah desa dalam melakukanagenda pembangunan kedepan semakin terlihat, namun disisi yanglain muncul kekhawatiran terkait dengan implementasinya. Hal inibukan tentang mampu atau tidak mampunya desa dalam mengelola“Uang” dalam Jumlah banyak, tapi lebih kepada ketersediaansistem yang mampu mendukung kinerja pemerintahan desasehingga dapat menjalankan pemerintahan dan pembangunandengan baik. Namun demikian, setidaknya angin segar pemerataandan nilai keadilan sudah mulai terlihat menggeliat didesa (walau itumasih berupa Janji Politik Calon Kades). Angin segar tersebutkemudian haruslah dibarengi dengan kapasitas dan perilaku yangdapat mendukung proses perencanaan dan penganggaran desaberjalan Transparan, akuntabel, partisipatif serta menjamin nilaikesetaraan antar sesama penerima manfaat dari pembangunan itu

Page 34: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

17

sendiri.Yang paling Utama, membangun rasa kepemilikan terhadap

desa adalah hal yang mutlak harus dilakukan baik bagi aparatur desamaupun warga desa itu sendiri, karena hal ini akan berkontribusipada motivasi penyelenggara pembangunan dilevel desa dalamberaktivitas. Perubahan perilaku ini kemudian akan diteruskandengan peningkatan kapasitas penyelenggara pemerintahan didesadalam melakukan proses perencanaan dan penganggaran yang baik.Selain kapasitas, tentunya ketersediaan data dan informasi yangakurat akan menjadi sangat penting untuk dipenuhi sebagaireferensi dalam pengambilan keputusan dan penentuan skalaprioritas agenda pembangunan Desa. Langkah selanjutnya adalahpenguatan Warga dan Organisasi Warga yang telah ada dan tumbuhdi desa, penguatan ini meliputi membangunkan kesadaran kritis,memperkuat organisasi warga serta melakukan mobilisasisumberdaya. Interaksi dinamis antar pihak juga akan memberikandampak keberlanjutan agenda pembangunan serta menjaminketerbukaan informasi bagi semua pihak, serta yang terakhir adalahselain inovasi serta kreativitas yang lahir dari desa yangbersangkutan, replikasi dan perluasan praktek-praktek yang baikdi daerah atau desa lain melalui kolaborasi dan mengembangkanrelasi.

Kemampuan Desa unntuk mengelola pembangunan lebihmandiri yang didukung oleh semua unsure dan sumber daya desasangat penting bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat, terlebihbagi masyarakat miskin didesa. Desa yang dapat menjalankanpengelolaan secara mandiri bukan hanya mampu menggerakkanseluruh asset sumber daya yang dimiliki desa, tetapi juga desamampu memperbaiki pelayanan terhadap kebutuhan dasar warga,kebutuhan penghidupan, memperjuangkan hak warga dan menata

Page 35: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

18

kehidupan secara berkelanjutan. Untuk itu Desa membutuhkansistim administrasi dan informasi yang menyimpan, memproses danmemperbaharui data serta informasi tentang warga dan potensidesa. Sistim ini diharapkan mampu diterapkan secara partisipatifdan dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Melalui sistimini juga pemerintah desa akan dipermudah dalam melakukanpelayanan public dan juga memetakkan potensi desa yangdimilikinya. Sebagai percontohan, Kabupaten Dompu telahmelakukan Pendataan dan pemetaan yang partisipatif dankemudian diproduksi secara digital, Peta interaktif seacara digitalini kemudian telah mampu menunjang perbaikan databasekependudukan dari segi sosial ekonomi, sehingga data yangdihasilkan dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan musrenbangdi level desa sampai kabupaten. Kabupaten Dompu juga telahmelakukan uji coba terhadap penggunaan Sistim Administrasi danInformasi Desa yang kemudian Ujicoba ini dapat membuktikanbahwa pelayanan administrasi warga desa dapat terlaksana denganbaik, cepat dan akurat.

Dengan sebuah sistim yang berbasis teknologi informasi,tentunya pengelolaan data dan informasi yang dibutuhkan olehwarga, pemerintah desa serta pihak lain akan dengan mudah, cepat,dan akurat dalam penyajiannya. Pada akhirnya, program apapunyang dilakukan oleh pemerintah akan semakin berkualitas, berdayaguna dan tepat sasaran.

Mengingat Desa-desa yang tersebar di wilayah Indonesiamemiliki ciri dan karakter serta prioritas kebutuhan yang berbeda,Pemerintah pusat melalui regulasi harus menjamin keberadaansistim administrasi dan informasi desa. Keberadaan sistim inikemudian akan mempermudah dan memperkuat fungsi monitoringpemerintah pusat terhadap pelaksanaan pembangunan diseluruh

Page 36: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

19

wilayah Indonesia. Regulasi yang dimaksud inipun harus disertaidengan komitmen dari seluruh level pemerintahan (pusat sampaidesa), karena bagaimanapun juga sistim pemerintahan yangberjenjang ini akan diimpelemntasikan dengan pengawasan yangberjenjang pula.

Dilevel pemerintah desa, keterampilan dalam berkomunikasiserta melakukan pendekatan terhadap warganya harus dimilikisecara merata, karena pada kenyataannya selama ini, kontruksipikiran warga terhadap proses pemetaan dan pendataan adalahbermuara pada akan adanya bantuan pemerintah, sehingga wargadesa akan memberikan informasi yang “tidak Jujur”. Olehkarenanya, selain pendekatanterhadap warga, ketersediaan aparatdesa dan dusun yang paham tentang asset dan potensi yang dimilikiwarga desa juga dibutuhkan.

Masyarakat desa harus memiliki kesadaran kritis terhadapproses pembangunan yang berlangsung. Untuk membangunkesadaran kritis tersebut, tentunya harus dilakukan upayapenyadaran terhadap warga terkait dengan hal dan kewajibannyasebagai warga Negara namun yang paling penting adalahbagaimana Warga desa memiliki pola pikir atau rasa kepemilikanterhadap desanya, sehingga partisipasi warga pada prosespembangunan desa dapat terbangun atas motivasi kepenntinganbersama.

Selain kapasitas terkait dengan Sistim Informasi Desa yangharus dimiliki oleh pendamping, pemahaman terhadap nilai-nilailocal yang telah terbangun dan berkembang dimasyarakatpun harusmenjadi referensi bagi pola pendekatan yang dikedepankan. Disisilain, pendamping harus mampu membangun komunikasi denganberbagai pihak sehingga kebutuhan akan keberadaan serta manfaatdari sistim informasi ini dapat disadari sebagai kebutuhan

Page 37: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

20

berkelanjutan bagi semua kalangan.Dalam pelaksanaan Program ini, pembacaan terhadap nilai-

nilai local yang hidup dan berkembang dimasyarakat jugasemestinya dilakukan. Hal ini diperlukan dalam rangka membangunkepemahaman dan semangat bersama dalam rangka pencapaianmaksud program dan cita-cita yang lebih besar lagi yaitumewujudkan kemandirian desa. Oleh karenanya, BP2DK dapatmengedepankan pendekatan dengan penggunakan nilai local desadalam melaksanakan program SIDEKA. Disisi lain, karena sistim inijuga akan memuat informasi tentang kewilayahan, maka diharapkanBP2DK dapat mendorong pemerintah untuk segera memfasilitasidesa-desa dalam penetuan batas wilayah desa masing-masing, halini sangat diperlukan karena pengalaman kami dilapanganmenunjukkan bahwa sangat sulit memproduksi Informasi secarageografis (Peta) tanpa adanya kesepakatan antar desa terkaitdengan Batas wilayah desanya masing-masing.

Adapun rencana kegiatan yang kami tawarkan dalam rangkapengorganisasian SIDeKa adalah sebagai berikut

a. Training Of Fasilitator (TOF) bagi Fasilitator Kabupaten danDesa

b. Sosialisasic. Technical asistensid. Update datae. Input dataf. Pleno Desa (Klarifikasi dan Validasi data)g. Monitoring dan Evaluasi

Page 38: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

21

AJI SAHDI SUTISNA

[email protected][Lebak - Banten]

MEMBANGUN BANGSA DARI DESA

Desa dalam perjalanannya telah mengalami berbagai dinamikaseiring dengan waktu dan perkembangannya. Pengertian desasebagaimana tercantum dalam Pasal 1 angka 1 Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dinyatakan bahwa “Desa adalahdesa dan desa adat atau disebut dengan nama lain, selanjutnyadisebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yangdiakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia”

Berdasarkan poin diatas, desa memiliki kewenangan yangbesar untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat dalam konteks kewilayahan desadengan pengakuan dari Negara Republik Indonesia, tidak sepertiprovinsi dan kabupaten/kota yang notabene merupakan sebuahpemberian hak yang kemudian bergeser sebagai wewenang

Page 39: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

22

(authority). Hal ini terjadi, oleh karena adanya hak bawaan dari desa.Hak bawaan dari desa sebagai susunan asli itu setidaknya mencakuphak atas wilayah (yang kemudian disebut sebagai hak ulayat). Sistempengorganisasian sosial yang ada di wilayah yang bersangkutan(sistem kepemimpinan termasuk di dalamnya), aturan-aturan danmekanisme-mekanisme pembuatan aturan di wilayah yangbersangkutan, yang mengatur seluruh warga yang tercakup diwilayah desa yang bersangkutan (R Yando Zakaria, 2004: 43).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014tentang Desa menyebutkan bahwa kewenangan Desa meliputi:

· Kewenangan berdasarkan hak asal usul;· Kewenangan lokal berskala Desa;· Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, pemerintah

daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota; dan· Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,

pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerahkabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Kewenangan Desa tersebut dalam PP Desa sedikitnya terdiri atas:· Sistem organisasi masyarakat adat;· Pembinaan kelembagaan masyarakat;· Pembinaan lembaga hukum adat;· Pengelolaan tanah kas desa; dan· Pengembangan peran masyarakat desa.

Kewenangan Lokal Berskala DesaKewenangan lokal berskala desa paling sedikit di antaranya meliputi:

· Pengelolaan tambatan perahu;· Pengelolaan Pasar Desa;

Page 40: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

23

· Pengelolaan tempat pemandian umum;· Pengelolaan jaringan irigrasi;· Pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat desa;· Pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos

pelayanan terpadu;· Pengelolaan Embung Desa;· Pengelolaan air minum berskala desa; dan· Pembuatan jalan desa antarpermukiman ke wilayah pertanian.

Selain kewenangan sebagaimana hal diatas. Menteri dapatmenetapkan jenis kewenangan Desa sesuai dengan situasi, kondisidan kebutuhan lokal. (menurut Pasal 34 ayat 3 PP Desa).

Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desamerupakan jawaban atas berbagai persoalan yang ada di desa, mulaidari terbatasnya kewenangan yang dimiliki, anggaranpembangunan yang terbatas serta proses perencanaanpembangunan yang tidak terkontrol. Sehingga hal ini akanberpengaruh terhadap upaya peningkatan kesejahteraan dankemaslahatan seluruh masyarakat di desa bersangkutan. Undang-Undang dihadapkan kepada suatu situasi dan harus bekerja yangdalam bahasa umum dikatakan mengatur masyarakat, namunsecara sosiologis dikatakan sebagai menjadi struktur melakukanstrukturisasi proses-proses dan keadaan sosial sehingga terciptasuatu tatanan tertentu, yaitu tatanan hukum. Dalam melakukanstrukturisasi terhadap realitas sosial tersebut, Undang-Undangmenjadi suatu institusi tempat konflik-konflik dalam masyarakat itumengendap (Satjipto Rahardjo, 2010: 140). Dengan demikian,Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini berfungsisebagai institusi tempat rujukan suatu permasalahan yang berkaitandengan desa untuk diselesaikan, termasuk di dalamnya sebagai

Page 41: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

24

sarana rekayasa sosial pembangunan perdesaan berbasiskerakyatan.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalamimplementasinya memiliki tugas yang sangat berat dalam rangkameningkatkan daya saing masyarakat desa untuk menghadapi rezimmodernitas. Langkah konkrit berdasarkan amanat Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentang Desa untuk meningkatkan daya saingmasyarakat desa dari segi sumber daya khususnya modal untukpengembangan desa dalam rangka menunjang dilakukannyapembangunan desa adalah dengan mengalokasikan bagian hasilpajak daerah dan restribusi daerah kabupaten/kota paling sedikit10% (sepuluh persen) dari pajak dan restribusi daerah (Pasal 72 ayat(3)) dan Alokasi Dana Desa (ADD) paling sedikit 10% (sepuluh persen)dari dana perimbangan yang diterima oleh kabupaten/kota dalamAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setelah dikurangi DanaAlokasi Khusus (DAK) (Pasal 72 ayat (4)), serta sumber dana lainyang berasal dari masyarakat maupun pendapatan lain yang sah.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan

Dalam konteks pembangunan kawasan perdesaan,komunikasi dapat berperan penting untuk menunjang berbagaikegiatan pembangunan perdesaan, dengan kegiatan utamapertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Di manasalah satu faktor penting kesuksesan pembangunan adalahtersedianya akses informasi pada masyarakat. Sehingga merekadapat mencari pengetahuan-pengetahuan baru di berbagai mediauntuk mengembangkan masyarakatnya.

Melihat karakteristik perdesaan dengan kultur agrarisnya,

Page 42: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

25

keperluan masyarakat terhadap berbagai informasi pembangunansebenarnya sangat tinggi. Namun media informasi yang ada,sekarang ini belum bisa memenuhi keperluan informasi masyarakatdesa. Apalagi kawasan perdesaan sebagian besar jauh dari pusatpemerintahan yang notabene juga pusat informasi danperekonomian. Sehingga tidak heran kalau selama ini desa tidakhanya termarjinal dari akses ekonomi tetapi juga akses informasi.

Desa sendiri merupakan sumber data utama pemerintah.Selama ini, kemampuan pemerintah desa dalam mengelola data daninformasi masih mengandalkan cara-cara yang manual dantradisional. Proses pengelolaan data berlangsung lama, baik dalampengumpulan maupun temu kembali data. Selain itu, banyakperangkat desa yang belum dibekali pengkajian dan menganalisisdata untuk menentukan arah pembangunan. Akibatnya, banyakdata yang kurang dimanfaatkan untuk mendukungpenyelenggaraan tata pemerintahan.

Peran desa dalam pembangunan nasional sangatlah sentral.Desa merupakan sumber data yang berhubungan langsung denganwarga selaku penerima manfaat pelayanan publik, seperti pelayananKartu Tanda Penduduk (KTP), administrasi pertanahan, pernikahandan migrasi, hingga pemberdayaan ekonomi. Ironisnya, peran desaacapkali masih dipandang sebelah mata. Situasi struktural dankultural menempatkan desa dalam ruang yang sangat terbatas.

Di lain sisi, desa memiliki kekuatan besar untuk mendorongupaya-upaya perubahan sosial. Desa pun kaya aspek pengetahuanyang dapat menjadi bahan pembelajaran pembangunan danpengembangan komunitas, contohnya desa memiliki keunikansumber daya ekonomi dengan model pengelolaan yang beragam.Selama ini kekayaan sumber daya ekonomi baru bisa dikelola padalevel desa dan tidak diketahui oleh pihak-pihak lain yang

Page 43: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

26

berkemungkinan terkait namun berada di luar desa.Saat ini Desa-desa di Indonesia masih terkendala dengan

berbagai pemasalahan sehingga dapat menghambat prosesperkembangannya. Kendala tersebut diantaranya :

· Informasi tentang Desa kurang terpublikasi secara luassehingga isu perdesaan masih terpinggirkan diranah publik.

· Potensi maupun produk unggulan desa tidak terpromosikandengan maksimal.

· Kebijakan yang dibuat Pemdes menyangkut tata kelolasumberdaya desa belum didukung basis data yang akurat danlengkap.

· Pelayanan publik yang dilakukan Pemdes masih lambat karenamasih dilakukan secara manual.

· Pemerintah Desa belum mampu melaksanakan keterbukaaninformasi publik.Pentingnya sistem informasi pembangunan desa ini,

ditegaskan pada Pasal 86 UU Desa, yang menyebutkan bahwa desaberhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desayang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota. Sisteminformasi desa yang wajib dikembangkan meliputi fasilitasperangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber dayamanusia. Sistem informasi tersebut dikelola oleh pemerintah desadan dapat diakses oleh masyarakat desa dan semua pemangkukepentingan. Kontennya meliputi data desa, data pembangunandesa, kawasan perdesaan, serta informasi lain yang berkaitandengan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan.

Sistem Informasi Desa adalah sebuah aplikasi yang membantupemerintah desa dalam mendokumentasikan data-data milik desaguna memudahkan proses pencarian dan pemanfaatannya.Sedangkan arti luasnya adalah suatu rangkaian/sistem (baik

Page 44: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

27

mekanisme, prosedur hingga pemanfaatan) yang bertujuan untukmengelola sumber daya yang ada di desa.

Tujuan dari pengembangan SID ini adalah sebagai berikut :· Masyarakat dan Pemdes mampu menyebarluaskan isu-isu

perdesaan melalui website desa berdomain desa.id;· Masyarakat dan Pemdes mampu mempromosikan potensi

dan produk unggulan desa melalui website desa;· Pemerintah Desa mampu mengambil kebijakan (contoh:

Perdes) secara tepat karena merujukbasis data sumberdayadesa yang akurat;

· Pemerintah Desa mampu menyelenggarakan pelayananpublik secara prima;

· Pemerintah Desa mampu melaksanakan keterbukaaninformasi publik (KIP);

· Masyarakat desa dapat memantau rencana dan pelaksanaanpembangunan desa melalui sistem informasi desa;

· Masyarakat dan Pemdes memiliki aplikasi/sistem yangmendukung pengelolaan informasi dan penyelenggaraanpelayanan publik yang berjalan dalam platform telepon pintar(smartphone).

Manfaat

Penataan Sistem Infomasi Desa (SID) dengan baik dapatmemberikan berbagai keuntungan yang dapat dirasakan olehmasyarakat desa antara lain:

· Menyelamatkan Dokumen-dokumen desa baik disebabkankarena dimakan usia atau karena terkena bencana, sehinggaada kebutuhan untuk mengubah bentuk arsip dari hardcopymenjadi softfile;

Page 45: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

28

· Ada kebutuhan untuk memanggil/menemukan data secaracepat;

· Beberapa desa sudah pernah memulai dengan menggunakansistem yang berbayar, namun hal tersebut dirasa membebanikeuangan desa dan memiliki ketergantungan yang tinggidengan perusahaan penyedia jasa;

· Banyaknya permintaan dari pemerintahan supra desa yangmeminta data ke desa, namun tidak bisa dipenuhi dalam waktuyang cepat.

Manfaat diberlakukannya SIDeKa memberikan pengaruh terhadapbanyak pihak yang saling berhubungan antar satu dengan lainnya.

Berikut tabel manfaat Sistem Informasi Desa (SID)Berdasarkan Fungsinya:

Pemerintahan· Memperbaiki kualitas pelayanan publik yang

berbasiskebutuhan di tingkat lokal.· Adanya ketersediaan data yang bisa dimanfaatkan di tingkat

lokal maupun supra desa.Pembangunan

· Membantu proses perencanaan dan sebagai kekayaan datadalam menyusun dokumen perencanaan desa.

· Mendorong transparansi dan akuntabilitaspembangunan ditingkat desa.

Pemberdayaan· Mendorong partisipasi dan lahirnya inisiatif masyarakat untuk

terlibat dalam pembangunan desa.

Page 46: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

29

Manfaat Sistem Informasi Desa (SID) Berdasarkan Aktor antara lain:Pemerintahan Supra Desa

· Kemudahan dalam memperoleh data dan informasi desa.· Efisiensi anggaran SKPD pada komponen perjalanan dinas.· Efektifitas kerja.· Membantu proses perencanaan

pembangunan di tingkat kabupaten.Pemerintah Desa

· Ketersediaan data dan informasi secara lengkap dan tertata.· Peningkatan kualitas pelayanan publik dalam urusan

administrasi kependudukan.· Membantu proses perencanaan pembangunan di tingkat desa· Apabila SID bersifat online maka akan membantu dalam

mempromosikan desaMasyarakat Desa

· Mendorong munculnya partisipasi masyarakat dalampembangunan di tingkat desa.

· Menumbuhkan modal sosial.Lembaga-lembaga Desa

· Perumusan kebutuhan dan program kerja menjadi lebihmudah karena ketersediaan data dan informasi yang mudahdiakses.

· Membantu kerja-kerja kelembagaan baik sektoral maupunspasial (kewilayahan).

Pihak-pihak luar yang berkepentingan· Membantu mempercepat pihak-pihak terkait yang

membutuhkan data dan informasi tentang desa.· Pihak luar memiliki potret tentang kondisi desa yang bisa

diakses dengan mudah.· Apabila SID tersedia dalam bentuk online, maka akan

membuka relasi antara pihak-pihak di luar desa dengan desa.

Page 47: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

30

Selain para pihak diatas mendapatkan manfaat dari diberlakukannyaSistem Informasi Desa, mereka juga diharapkan terlibat dalam kerja-kerja penguatan dan pemdampingan sesuai dengankewenangannya. Namun, tugas pokok yang diemban sebagaipelaku utama adalah para perangkat desa dan masyarakat itusendiri. Sementara pihak-pihak lain adalah sebagai pendukung ataupengawal diberlakukannya sistem tersebut.

Rencana Kongkrit

Perangkat Desa dan Masyarakat desa sebagai subjek daripelaksanaan sistem ini yang keterlibatannya berdampak pentingterhadap perubahan pembangunan desa dan kawasan. Indikatornyakeberhasilannya dapat dilihat dari berbagai cara pandang danpenilaian, diantaranya :

· Terselenggaranya pelayanan publik yang baik, efektif danefisien;

· Tersusunnya tata perencanaan, penganggaran, pelaksanaanpembangunan yang akuntabel dan transparan;

· Pengelolaan Sumber Daya Desa yang berkelanjutan dengankearifan kolektif masyarakat desa;

· Penerapan teknologi tepat guna secara mandiri dan berbasissumber terbuka (open source)

Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkahyang akan dilakukan oleh pendamping sebagai berikut :

· Pembuatan website desa secara gratis;· Pelatihan pengelolaan sistem Informasi Desa;· Mengawal dan mengkritisi pelaksanaan UU Desa;· Coaching clinic perangkat terbuka (open source);· Pengelolaan aplikasi mitra desa;

Page 48: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

31

· Pendidikan dan Pelatihan Pewarta Desa;· Pendidikan Kader Pemerintah Desa

Tata kelola pemerintahan yang baik ditandai dengan pengelolaandata dan aset untuk meningkatkan kesejahteraan warga,menyelenggarakan pelayanan publik yang baik, dan memenuhi hakakses informasi warga sebagaimana diatur dalam konstitusi. Inibukan pekerjaan mudah, karena itu semua pihak harus mencari jalankeluar atas permasalahan tersebut secara kolektif.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)harus disikapi dengan cepat dan tepat oleh desa. Namun, urusanTIK bukan sekadar disikapi dengan kepemilikan alat teknologisemata, melainkan perlu juga diikuti dengan kemampuan dankeinginan untuk memanfaatkannya secara maksimal untukperkembangan desa itu sendiri. Ketersediaan akses internet danportal desa idealnya mendorong desa untuk mendayagunakansejumlah metode dan teknik pengelolaan informasi untuk menujudesa 2.0, yaitu desa yang mampu memberikan layanan keterbukaaninformasi dan sumber rujukan pengetahuan tentang desa.

Page 49: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

32

JUNIAR SUNDARA

[email protected][Ciamis – Jawa Barat]

PRA PELATIHAN SISTEM INFORMASI DESA DANKAWASAN

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memilikikewenangan untuk mengaturdan mengurus kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadatsetempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional. Tetapipada kenyataannya selama ini desa belum sepenuhnya dapatmengatur dan mengurus kepentingan masyarakat maupunpemerintahan desa secara mandiri. Setiap kepala desa yang terpilihdiwajibkan membuat rencana pembangunan jangka menengah danharus dijabarkan ke dalam rencana kerja pembangunan tahunan,yang menjadi masalah terbesar adalah tidak pastinya sumber danadari pemerintah secara khusus untuk desa sehingga desa-desa men-jadi obyek bagi para elite-elite politik dan pemangku kepentingan.

Lahirnya Undang-undang No 6 Tahun 2014 menjawab semuakebutuhan desa, UU No 6 Tahun 2014 mengukuhkan desa padaposisi dan peran strategisuntukmembangunnegara, melalui azasRekognisi yang memberikan pengakuan keragaman budaya untuk

Page 50: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

33

membangun keadilan budaya (cultural justice) serta pengakuanterhadap kemandirian desa dengan hak asal-usul, Inisiatif (prakarsa)dan produk hukum desa, tradisi dan institusilokal dan Azazsubsidiaritas yang menjamin kewenangan lokal berskala Desa,Kedua Azas tersebut revolusioner dengan memberikan peluang dantantangan bagaimana desa bisa berkiprah dalam memperkuat desa,serta di dorongoleh cash transfer alokasi dana desa.

Upaya memperkuat desa dapat dilakukan dilakukan melaluilangkah-langkah keberdayaan masyarakat desa yaitu Mendorongkesadaran kritis masyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruangpublik di masyarakat desa sebagai lingkar belajar untuk membangunrefleksi kolektif terhadap kondisi desa sebagai proses belajar untukmembangun komitmen kolektif, memperkuat peran-peran PemerintahDesa dan Lembaga Masyarakat Desa, melalui peningkatan kapasitasyang mendorong pemahamanan pengetahuan, sikap dan keterampilandalam tata kelola pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,mendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelola pembangunanuntuk menciptakan efisiensi dan efektifitas tata kelola, transparansi,akuntabilitas serta mendorong partisipasi kesadaran.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan SiDeKA) bisa menjawab ataspersoalan utama desa, UU No 6 tahun 2014 memberikan ruang,sebagaimana pada Bagian Ketiga Tentang Sistem InformasiPembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan. Pasal 86(1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasiDesa yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sisteminformasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan. (3) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitasperangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumberdayamanusia. (4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

Page 51: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

34

(2) meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan,sertainformasi lain yang berkaitandengan Pembangunan Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desasebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola olehPemerintah Desadan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangkukepentingan. (6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakaninformasi perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dapat mendoronggagasan desa dengan memperkuat akses informasi desa, antar desa,maupun kawasan perdesaan, sebagai bentuk dalam pengelolaansumberdaya yang saling membutuhkan sebagai modal membangunkawasan strategis pertumbuhan ekonomi untuk membangunkesejahteraan desa. Untuk mengembangkan ekonomi di perdesaan,harus dipastikan terjadinya peningkatan basis dukungan modal,aksesproduksi, akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehinggamenciptakan pertumbuhan baru ekonomi di desa-desa. SistemInformasi Desa ini harus di kelola oleh pemerintah desa yang mengaturdan mengelola atas proses-proses pembangunan dan pemberdayaanmasyarakat sehingga memiliki legitimasi dan regulasi yang dapatmemberikan kepastian hukum dalam mengelola pembangunan.

Pendamping seharusnya mampu melakukan kajian atasrealitas keadaan, maka hal yang di butuhkan Pendamping dalamprogram SiDeKA (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) adalahPengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saat ini,pengetahuan tentang TIK dan pemanfaatannya, keterampilan danteknik-teknik fasilitasi dalam kegiatan dan pelatihan masyarakat.

Sebagai upaya sebagai pendamping Program Sistem InformasiDesa dan Kawasan (SiDeKA) dalam mendorong penguatan prakarsadesa untuk pembangunan desa, antar desa dan kawasan perdesaandi lakukan dalam program kerja berikut ini :

Page 52: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

35

GAGAN GANI RACHMAN

[email protected][Garut – Jawa Barat]

PERTANYAAN UNTUK TULISAN PRA PELATIHAN

1. Desa sebagai wilayah administratif tersendiri mempunyaihak otonom dengan berbagai kebijakannya yang ada di suatuwilayah, baik kebijakan yang menyangkut dengan adat istiadat,keberagaman agama, Sumber Daya Alam dll. Posisi Desaadministratif itu membawa konsekuensi atas keterbatasankewenangan Desa, terutama pada proses perencanaan dankeuangan. Kewenangan asal-usul (asli) susah diterjemahkan dandiidentifikasi karena keberagamannya. Kewenangan dalam bidang-bidang pemerintahan yang diserahkan oleh/dari kabupaten lebihbanyak bersifat kewenangan sisa yang tidak dapat dilaksanakanoleh Kabupaten/Kota dan mengandung banyak beban karena tidakdisertai dengan pendanaan yang semestinya. Misalnya kewenanganDesa untuk memberikan rekomendasi berbagai surat administratif,dimana Desa hanya memberi rekomendasi sedangkan keputusanberada di atasnya. Keterbatasan kewenangan itu juga membuatfungsi Desa menjadi terbatas dan tidak memberikan ruang gerakbagi Desa untuk mengurus Tata Pemerintahannya sendiri.

Page 53: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

36

Begitu pula saat ini dalam Undang-Undang Desa No. 6 tahun2014 tentang Desa Bab III tentang Penataan Desa ayat 9,10,11 dan12 dimana status desa bisa berubah sewaktu-waktu menjadiKelurahan, hal ini tentu saja menambah kreatifitas serta membatasikewenangan Desa itu sendiri, karena tidak dapat di pungkiri,beberapa Desa di daerah masih banyak yang ingin berubahstatusnya kepada Kelurahan, alasannya karena akan mudahmenjalankan kebijakan serta pendanaan di daerah desa yg berubahstatusnya jadi Kelurahan, hal ini di danai oleh Kota/Kabupatensehingga Desa yg berubah statusnya jadi Kelurahan hanya tinggalmerealisasikan program-program yang ada di level atasnya yaknikecamatan dan kab/kota.

Untuk memmperkuat Desa dalam menmpuh jalanpemvbaruan Desa diantaranya adalah dengan memberikankesadaran penuh melalui betapa pentingnya Teknologi informasisebagai wahana dalam mengkapnyekan Desanya agar di kenal olehkalangan luas di luar desa tersebut, sehingga tidak menggantungkanpendanaan hanya kepada ADD yg di dapat dari Kota/kabupaten saja,tetapi mereka (Desa) dapat mengembangkan dirinya sendiri denganberbagai potensi yang ada di wilayah tersebut.

2. Adapun mengenai SIDeKa (Sistem Informasi Desa danKawasan) dalam mempercepat gerak kebangunan desa-desadirasakan sangat tepat sekali selama pemerintahan desa tersebutperduli dengan kemajuan wilayahnya dan mempersiapkan SumberDaya Manusianya yang dapat menjalankan Sistem Informasi Desatersebut, hal ini dapat di lakukan baik melalui Internet maupunMedia lokal dimana media lokal tersebut sebagai perantara baikpenyampaian Informasi ke dalam, menggali informasi yang dibutuhkan masyarakat guna pembangunan desa maupun

Page 54: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

37

peningkatan pengetahuan melalui berbagai media yang ada di sana.· Yang harus di lakukan Pemerintah Pusat maupun Daerah :

adalah mendukung upaya pengadaan Sinstem Informasi Desadan Kawasan, baik berupa Materi maupun Non Materi

· Yang harus dilakukan pemerintah Desa : Adalahmempersiapkan Infra struktur berupa tempat, Kebijakan(Perdes kalau bisa), juga Sumber Daya Manusia nya

· Yang harus dilakukan warga Desa : Ikut membantu dan pedulidengan Pemrintah Desa dan ikut terlibat aktif dalampengembangan SIDeKa ( Sistem Informasi Desa dan Kawasan,yang paling penting adalah sebagai Fasilitator atauCommunity Organizer di wilayahnya untuk menggali potensiwilayahnya agar di ketahui oleh masyarakat luar daerahnya

· Yang harus di lakukan para Pendamping : adalah mendapingidan menciptakan para relawan SIDeKa di daerah, mulai daripemerintah desa juga warga sekitar Desa tersebut.

3. Tentunya yang harus dimiliki oleh para calon pendampingdan kuasai adalah bagaimana menjadi fasilitator/CO, kemudianpengetahuan mengenai SIDeKa itu sendiri termasuk Visi dan misiprogram SIDeKa ini akan di bawa kemana dan seperti apa, agar lajuratau jalannya sesuai dengan para pendamping lainnya yang ada didaerah, hal ini guna mensinergikan semuanya, baik SIDeKa, Desayang akan di dampingi serta program pemerintah baik Pusatmaupun daerah.

Adapun rencana yang akan dilakukan di lapangan diantaranyamenggali informasi sebanyak-banyak mengenai apa Kebutuhan,Potensi dan peluang yang ada di Desa tersebut, disana akan di dapatpengetahuan untuk pendekatan kepada Pemerintah Desa maupunwarganya, learning by doing adalah salah satu cara yang cukup baik

Page 55: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

38

untuk mengawali pendampingan ini. Adapun saran kepada BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan adalah mempersiapkanmulai dari Surat Tugas, monitoring kelapangan dengan berkala, jugapengetahuan atau Ilmu tentang menjadi CO, ilmu mengenai SIDeKa.

4. Keterbukaan informasi dari level desa yang cukup signifikanterkait dengan keterbukaan informasi publik, informasi atau beritatentang desa dapat tersebar luas secara global. Pendokumentasiansecara digital harus diiringi dengan penambahan keterampilan untukpengolahan dan visualisasi data untuk perencanaan pembangunantanpa harus menggeser media yang sudah ada di desa. Kebutuhandata atau regulasi sektoral terkait perencanaan pembangunanmenjadi salah satu bagian dari kelayakan pengajuan perencanaanpembangunan, untuk itu perlu adanya suatu mekanismeketerbukaan semua pihak untuk saling berbagi informasi demikemajuan pembangunan kawasan.

Adapun Rencana Kongkrit :· Merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu untuk

mengikuti pelatihan SIDeKa ini seperti Laptop, pakaian dll· Merencanakan langkah-langkah yang akan di lakukan kedepan

setelah mendapatkan ilmu dari pelaatihan TOT SIDeKa ini· Assesment wilayah yang akan di dampingi dengan menggali

banyak sumber informasi· Melakukan pertemuan-pertemuan dalam menggali informasi

wilayah tersebut· Manjalankan rencana yang di sepakati dengan pemerintah

desa dana masyarakatnya· Evaluasi dari program di akhir masa kontrak pendampingan

di wilayah

Page 56: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

39

DEDE WAHYU

[email protected][Pangandaran – Jawa Barat]

Definisi menurut undang-undang sebagaimana kita ketahuiDesa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilikikewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadatsetempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional danberada di Daerah Kabupaten. Sedangkan Kawasan Perdesaanadalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian,termasuk pengelolaan sumber daya alam, dengan susunan fungsikawasan sebagai tempat permukiman perdesaan.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa Desa mempunyai hakpenuh untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang ada diDesa. Peningkatan kapasitas Desa dari mulai pemerintahan Desahingga kepada masyarakat desa secara luas perlu ditingkatkansupaya lebih siap dalam pengaplikasian UU Desa ini. Pengakuanterhadap para pejuang pembangunan Desa bahwa tidak ada lagikekhawatiran terhadap SDM Desa untuk mengambil peran sentraldalam mewujudkan Desa Swakelola, Desa Mandiri, Desa Hebat.

Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan, dengandemikian tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis dan

Page 57: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

40

administrative. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangkayang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinanbagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkahkontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi sisteminformasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari ataske bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasitersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan sistem informasi desa, namun di sisi yang lain,desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, jugamemiliki kesempatan untuk memajukan suatu sistem, terutama agarinformasi yang tersedia benar-benar informasi yang punya maknadalam gerak maju desa.

Pembangunan sistem informasi perdesaan juga dapatmemutus kesenjangan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Sisteminformasi perdesaan yang baik kemudian akan mendorongketerbukaan informasi publik hingga ke level perdesaan.Keterbukaan dan transparansi pasca terbitnya UU Desa menjadisangat penting untuk mencegah penyimpangan penggunaan danadesa oleh perangkatnya. Selain itu, adanya pusat-pusat informasidi perdesaan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalampembangunan. Tentunya sistem informasi perdesaan harusdirancang dengan model komunikasi dua arah, baik antaramasyarakat desa dengan perangkatnya, maupun denganpemerintah daerah. Partisipasi dalam kegiatan pembangunanpenting dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakatsejak perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan pembangunandesa.

Dengan adanya partisipasi, maka pemberdayaan masyarakat

Page 58: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

41

desa dapat ditingkatkan. Pemberdayaan itu sendiri menurut UUDesa merupakan upaya mengembangkan kemandirian dankesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, dan kesadaran.Pelaksanaannya dengan memanfaatkan sumber daya melaluipenetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yangsesuai dengan esensi masalah dan prioritas keperluanmasyarakatdesa.

Hal-hal yang perlu dimiliki oleh pendamping dalam programSiDeKA adalah sebagai berikut

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini ( UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaan5. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan ( sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

9. Dan lain-lain

Sebagai upaya menajamkan Program Sistem Informasi Desa danKawasan (SiDeKA) dalam mendorong penguatan prakarsa desa

Page 59: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

42

untuk pembangunan desa, antar desa dan kawasan perdesaan dilakukan dalam program kerja berikut ini :

Page 60: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

43

BAYU PERMANA

[email protected][Sukabumi – Jawa Barat]

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA DANKAWASAN

Tentang UU No. 6 Tahun 2014

Pandangan umum yang dapat digarisbawahi sejakdisahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang desa memberikan sikapoptimisme yang tinggi bahwa telah tiba saatnya desa bergeraksebagai subjek pembangunan yang berdaulat. Dalam UU Desa telahditegaskan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mengacu padapengertian diatas maka desa telah ditempatkan sebagai subyekpembangunan karena adanya pengakuan dan pelimpahankewenangan yang begitu besar kepada desa. Oleh karena itu desamemiliki ruang kesempatan yang luas untuk tumbuh dan

Page 61: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

44

berkembang sebagai kekuatan yang mendorong percepatanpembangunan di Indonesia.

Upaya untuk menempuh jalan pembaruan desa tentunyamembutuhkan langkah-langkah untuk memperkuat desa setidaknyakini desa memiliki posisi dan tanggungjawab yang sangat besar.Oleh sebab itu desa berhak atas ruang kesempatan yang lebih luasdalam meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik, efektif danefisien. Untuk mencapai tujuan tersebut sudah seharusnya desa kinimemulai melakukan pengembangan tata perencanaan,penganggaran, pelaksanaan pembangunan yang akuntabel dantransparan serta di ikuti oleh penguatan kapasitas pemerintah desasebagai penunjang pelayanan publik termasuk didalamnya hakuntuk mendapatkan informasi pembangunan merupakan langkahawal untuk menjadikan desa sebagai subjek pembangunan yangditandai dengan partisipasi aktif masyarkat desa.

Kontekstualisasi SIDeKa

Dalam rentan kehidupan bernegara, desa merupakan ujungtombak pembangunan yang berkeadilan, syarat minimal yangmemungkinkan pemerintahan desa dapat melakukanpembangunan yang berkeadilan mesti adanya keterlibatan ataupartisipasi aktif dari masyarakat, dalam situasi inilah SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan) menjadi penting. Melalui SIDeKa desadapat mengetahui posisinya dalam kesatuan perencanaanpembangunan nasional. Pembangunan harus didasarkan padapotensi dan sumberdaya yang terdapat di desa, upayapemberdayaan akan lebih tertata baik dan efektif manakala segalainformasi tentang pemetaan kebutuhan, permasalahan sertakondisi objektif lainnya dapat terkelola dengan baik melalui SIDeKa.

Page 62: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

45

Dalam UU Desa pasal 86 ayat 2 menyatakan bahwa“Pemerintah wajib mengembangkan sistem informasi desa danpembangunan kawasan perdesaan” dan pada ayat 6 dinyatakan“Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa”, dalamhal ini kita menyaksikan bahwa sesungguhnya Negara diarahkanuntuk berpihak pada desa dengan menjadikan desa sebagai wilayahyang memungkinkan masyarakat desa dengan seluruh sumberdayayang dimilikinya memfungsikan peran strategis dengan menjadibagian dalam usaha percepatan pencapaian cita-cita proklamasikemerdekaan. Dengan demikian pengembangan SIDeKa harusdilihat sebagai langkah penting yang tidak bisa dihindari. Aksesinformasi harus diposisikan dalam kerangka yang lebih luas sekaligusmenjadi kesempatan bagi desa untuk ambil bagian dalam mengurusurusan rumah tangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadilangkah kontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi sisteminformasi desa penting untuk dikembangkan melalui pendekatanyang lebih akomodatif dan aspiratif.

Seputar Pendampingan

Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam hal ini berkewajibanuntuk mengembangkan sistem informasi desa dan dipihak lain, desadan para pihak yang mendorong pembangunan desa juga memilikikesempatan untuk mengembangkan suatu sistem yang sesuaidengan kebutuhan lokalitas desa. selain itu keberadaan tenagapendamping menjadi peran kunci dalam memastikan SIDeKa dapatmemfasilitasi pengambilan keputusan yang tepat melaluipenyediaan informasi yang menunjang dalam mewujudkan mimpi

Page 63: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

46

desa yang kuat, mandiri dan demokratis sehingga dapatmenciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakanpemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil,makmur, dan sejahtera.

Sebagai upaya mendukung pengembangan SIDeKa sekali lagiperan pendamping atau tenaga professional menjadi penting dalamproses tersebut, mengingat kondisi SDM di desa secara umum masihkurang memadai dalam pemanfaatan berbagai perangkat dalamkonsepsi SIDeKA. Ada banyak kualifikasi keahlian yang harus dimilikioleh para pendamping desa seperti penguasaan atas berbaaiteknologi informasi yang dibutuhkan dalam konsep SIDeKA, sepertipenguasaan pengelolaan informasi desa, penggunaan aplikasi tatakelola pemerintahan desa serta pemanfaatan media sosial dalammewujudkan transparansi dan keterbukaan informasipembangunan desa yang partisipatif dan demokratis. Oleh sebabitu BP2DK (Badan Prakarsa Pemberdaya Desa dan Kawasan)disarankan untuk dapat memfasilitasi para pendamping desa dalampenguatan kapasitas dan peningkatan berbagai keterampilan yangberkaitan dengan program pengembangan SIDeKA, sehingga padagilirannya para pendampingpun dapat menularkan ilmu danpengetahuannya di desa dampingannya masing-masing.Rencana Kongkrit Pendampingan

Rencana pengembangan SIDeKA dapat dimulai dengan :1. Persiapan

Tahapan ini adalah prakondisi pelaksanaan program yaitudengan melakukan konsolidasi pengetahuan denganbeberapa desa dengan tujuan untuk mengukur tingkatkesiapan para pemangku kepentingan di desa.

2. Pelaksanaan pendampingan

Page 64: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

47

· Langkah pertama dimulai dengan melaksanakan lokakaryadesa yang dimaksudkan untuk menginventarisirpermasalah yang ada di desa khususnya yangberhubungandengan tata kelola pelayanan publik.

· Peningkatan kapasitas warga dan perangkat desa dalampenguasaan teknologi informasi seperti “jurnalismewarga/pewarta warga”.

· Pelatihan pengelolaan website desa dan penggunaanmedia sosial untuk meningkatkan peran serta masyarakatdesa dalam mewujudkan pemerintahan yang transparandan akuntabel.

· Penerapan SIDeKA dalam mekanisme pengambilankebijakan bersekala desa.

· Workshop pemanfaatan SIDeKA dalam mendorongpercepatan pembangunan desa.

3. Penguatan pendampingan desa

Pada tahap selanjutnya proses pendampingan direncanakan denganmelakukan komunikasi aktif dengan para stakeholders baikpemerintah daerah ataupun pihak swasta untuk mendukungprogram pengembangan SIDeKA, seperti mengawal pemerintahdaerah agar dapat memfasilitasi jaringan internet di desa baikperangkat software maupun hardware dan mendorong pihakperusahaan setempat untuk dapat mensinergiskan program CSRdengan RPJMDes dan RKPDes

Page 65: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

48

KIKIS KIRWONO

[email protected][Banyumas – Jawa Tengah]

MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI DESA DANKAWASAN (SISDEKA) UNTUK KESEJAHTERAAN

Permasalahan kemiskinan selalu menarik untukdiperbincangkan. Berbagai kajian, diskusi, sampai padaimplementasi penanganannya melalui program-programpemberdayaan terus dilakukan. Namun demikian permasalahan initetap menarik untuk dicermati. Terlebih permasalahan kemiskinanini terjadi di desa, dimana mayoritas penduduk Indonesia bertempattinggal di sana. Dengan kata lain, desa selalu identik dengankemiskinan. Benar.

Kehadiran UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi anginsurga bagi masyarakat Desa. Antusias warga menyambut UU Desabegitu terasa. Harapan demi harapan muncul dari mereka. UUmenempatkan desa sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yangmemiliki kewenangan untuk mengatur urusan rumah tangganyasendiri, merupakan harapan baru dalam mengentaskan kemiskinan.Desa tidak lagi ditempatkan sebagai obyek, tapi subyekpembangunan.

Page 66: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

49

Oleh karena itu, desa perlu mempersiapkan diri gunamenyongsong diberlakukannya UU Desa tersebut. Persiapan-persiapan itu menyangkut persiapan pola pikir, kemampuan, dansikap mental. Pemerintah Desa dan masyarakat hendaknyamemandang bahwa UU Desa tidak semata transfer dana dari pusatke daerah, seperti yang selama ini digembar-gemborkan. Tak dapatdipungkiri, adanya cash transfer memberi warna tersendiri dalampembangunan di desa nantinya. Kegiatan-kegiatan perencanaanselama ini yang sekedar mengugurkan kewajiban, bisa diharapkanberwujud nyata.

Bukan itu saja, cash transfer yang akan dilakukan olehpemerintah memiliki konsekuensi tersendiri. Kemampuanmerencanakan pembangunan desa yang menyeluruh danpartisipatif, keterbukaan informasi khususnya pengelolaan dana,pelaksanaan pembangunan yang tepat, efektif dan efisien, sistemmonitoring, dan evaluasi pencapaiannya mesti dilakukan olehmasyarakat desa. Dengan ini peningkatan kapasitas masyarakatmenjadi hal yang harus dilakukan.

Pertanian yang menjadi salah satu sektor andalan masyarakatdesa, dewasa ini menemui berbagai kendala. Permasalahan pupuk,benih, sumber mata air, saluran irigasi, biaya produksi, dan masihbanyak permasalahan lain menjadi salah satu hal yang perludipecahkan. Kendala-kendala tersebut muncul tidak saja dari pihakpara petani sendiri namun juga dari pihak lain. Hilang atauberkurangnya debit dari mata air yang berada di gunung atau hutanyang dikelola oleh Perhutani menjadi persoalan yang tidak bisadisentuh oleh masyarakat desa.

Ketika kita melihat pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945yang berbunyi: “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandungdidalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-

Page 67: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

50

besarnya kemakmuran rakyat”. Maka seharusnya pengelolaanhutan yang dilakukan oleh Perhutani tidak membuat mati atauberkurangnya debit air pada sumber mata air yang ada di hutan ataugunung tersebut.

Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Demi mengejaromzet penjualan kayu, Perhutani bisa dengan mudah mengeluarkankebijakan tentang jenis kayu yang ditanam, yakni tanaman produktifseperti karet, pinus, atau jati, yang jelas-jelas tidak memiliki dayaserap tinggi terhadap air. Tanaman-tanaman vegetasi basah sepertibambu dan pohon aren yang bisa menjaga mata air justru malahdibuang. Pertimbangannya jelas, mengejar omzet penjualan kayu.

Ini salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakatkhususnya di desa. Masih banyak persoalan-persoalan lain yangdiharapkan bisa terpecahkan dengan adanya UU Desa.

Ketidaktahuan masyarakat akan peraturan-peraturan yangberpihak kepada mereka, membuat masyarakat sering lalai akanhaknya sebagai warga negara. Banyak hak-hak masyarakat yangkemudian dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk keuntunganmereka sendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan, UU Desa yangsedang dipersiapkan implementasinya, masih banyak yang belumpaham.

Sumbatan-sumbatan informasi dan komunikasi menjadipenyebab lain. Desa yang selama ini didudukkan sebagai sub ordinatdari Pemerintah Kabupaten, membuat mereka selalu tunduk danpatuh dari segala perintah dan informasi yang dibawanya. Satu jalurkomunikasi ini membuat pemerintah desa menjadi birokratis. Lebihbanyak melayani pemerintah diatasnya sebagai kekuatan supra desadaripada masyarakat mereka sendiri. Perlu terobosan kreatif untukitu.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SISDeKa) yang

Page 68: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

51

digagas dan dilaksanakan oleh Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa(BP2DK) ini, salah satu upaya mempercepat gerak pembaruan desa.Ini merupakan salah satu terobosan kreatif itu.

Program ini akan membuat masyarakat lebih terbuka dalamurusan informasi dan komunikasi, baik kepada pemerintah pusatdan daerah, sesama masyarakat desa, pemerintah desa denganmasyarakatnya, antar pemerintah desa, dan antar masyarakat diluar desa.

Pemerintah pusat dan daerah tidak terlalu dipusingkandengan urusan kunjungan-kunjungan ke pelosok-pelosok, meski itutetap dibutuhkan. Mereka akan dengan mudah mengaksesinformasi dari desa dengan sistem informasi dan komunikasi yangakan dikembangkan oleh SISDeKa ini. Melalui website, media sosial,teleconference, dan sarana lain, pemerintah pusat dan daerah bisaberkomunikasi langsung, melihat, dan mendapatkan informasi-informasi secara nyata dari masyarakat desa sendiri.

Program yang akan dikembangkan oleh SISDeKa ini jugabermanfaat untuk warga desa. Ambil contoh, misalkan seorangketua RT tidak sempat hadir pada pertemuan di balai desa, dia bisamengakses informasi tentang itu melalui website desa atau mediasosial. Maka salah satu kewajiban pemerintah desa adalahmenginformasikan pula melalui website dan atau media sosial pula.Keterbukaan informasi ini sesuai dengan pasal 82 ayat 1 UU Desa.

Persoalan ini mudah dibicarakan, tapi tidak mudahdilaksanakan, mesti tidak berarti sulit, asalkan semua bersinergiuntuk mensukseskannya.

Dengan adanya domain .desa.id dimana kewenangan KepalaDesa selaku pimpinan di desa untuk melakukan registrasi, akanmempermudah penyebaran informasi-informasi dari desa kepadamasyarakat atau sebaliknya. Sebab website yang didaftarkan

Page 69: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

52

tersebut bukan milik Pemerintah Desa, akan tetapi milik seluruhmasyarakat desa. Maka masyarakat berhak untuk mempostingkegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di website tersebut. Akanlebih baik lagi jika desa membentuk tim tersendiri untuk mengurusiitu.

Lalu dimana peran pemerintah pusat dan daerah?Kesulitan yang dihadapi oleh kebanyakan desa adalah akses

internet. Jaringan internet belum bisa merambah ke semua desa.Di sini lah peran pemerintah, khususnya pemerintah pusat untukbisa memberikan dukungan. Pembangunan infrastrukturkomunikasi menjadi wilayah kerja pemerintah. Sedang untukpemerintah daerah, cukup menyediakan server agar database daridesa-desa di wilayahnya bisa aman. Selain itu, dengan menyediakanserver sendiri, pemerintah desa tidak akan terbebani dengan biayahosting. Perpanjangan domain bisa dilakukan kerjasama antarapemerintah pusat dan atau daerah dengan Pengelola Nama DomainIndonesia (PANDI), sehingga masyarakat tidak terbebani denganbiaya-biaya tersebut.

Sistem pendataan penduduk yang selama ini rancu, berbedaantara satu instansi dengan instansi lain, menjadi pekerjaan bagipemerintah. Pemerintah hendaknya memberikan satu acuan untuksemua dan didasarkan atas pendataan penduduk yang dilakukanoleh masyarakat sendiri. Pemerintah cukup memberikan bantuandalam hal sistem, aturan main, dana, dan peningkatan kapasitaspelaku-pelaku di desa.

Ranah tersebut sesuai dengan pasal 86 UU Desa.Selain itu, dengan disajikannya informasi-informasi kegiatan-

kegiatan pembangunan di desa dan kegiatan yang lain, pemerintahpusat akan dengan mudah mengidentifikasi potensi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Kegiatan-kegiatan di kementrian yang bisa

Page 70: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

53

disinergikan dengan desa akan lebih tepat sasaran mana kalapemerintah pusat mengacu pada informasi-informasi yang disajikanmelalui website desa tersebut. Soal pilihan jatuh kepada desa-desayang mana, itu terserah dari pemerintah pusat. SISDeKa hanyamemberikan pilihan.

Pentingnya arus informasi dan komunikasi ini semestinyamenjadi perhatian pemerintah desa. Kebijakan di desa yangtertuang dalam RPJMDes sebaiknya memasukkan kegiatan inididalamnya. Perlunya peningkatan kapasitas perangkat desa danmasyarakat agar komunikasi berjalan dengan baik, dan informasibisa tersebar dengan cepat. Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukanuntuk mendukung kegiatan itu, bisa dialokasikan dalam APBDes.

Hak masyarakat akan informasi harus dipenuhi. Pemanfaatanteknologi akan sangat membantu dalam penyebaran informasidisamping pola lama misal di Jawa, semacam selapanan, gendhu-gendhu rasa di pos ronda, dan atau budaya ngendong.

Kesadaran akan pentingnya informasi dan komunikasi iniharus di bangun. Di sini lah peran pendamping program SISDeKa.Para pendamping hendaknya bisa memberikan pemahaman kepadamasyarakat pentingnya mengembangkan kemampuan dalammemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pendampingjuga harus belajar dan membelajarkan kemampuannya dalampemanfaatan teknologi guna mendukung program ini.

Khusus untuk pembangunan kawasan, pemerintah perlumemberikan informasi tentang rancangan tersebut. Kawasan mana-mana saja yang akan dijadikan sentra pertanian, sentra homeindustri, kawasan hijau dan sebagainya, harus diinformasikan.Kerjasama antar dua desa atau lebih bisa didelegasikan kepadaBadan Kerjasama Antar Desa dengan tetap didampingi dandinformasikan dan dikomunikasikan kepada masyarakat.

Page 71: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

54

Saya yakin dengan terbangunnya jalinan komunikasi yang baikantara masyarakat desa dengan pemerintah, akan melahirkanmasyarakat yang lebih sejahtera.

Dalam pelatihan yang akan diselenggarakan ini, perlu tukarpengalaman dan pendapat tentang bagaimana memahamkanpentingnya SISDeKa bagi masyarakat. Kita tahu di wilayah desa punselalu ada elit-elit politik yang kadang berseberangan dengankepentingan desa. Bisa jadi dikarenakan soal Pilkades atau sebablain.

Dengan saling bertukar pengalaman dan pendapat, maka parapendamping akan memiliki wawasan yang lebih luas dalammelakukan pendampingan. Dimana salah satunya adalah melakukanpendekatan-pendekatan baik secara formal maupun non formalkepada pemangku kebijakan di daerah dan desa, serta tokoh-tokohmasyarakat yang berpengaruh didalamnya. Membangun jejaringdengan pegiat-pegiat desa yang lain pun diperlukan.

Sosialisasi program SISDeKa kepada masyarakat segeradilakukan. Baik dalam kegiatan formal maupun non formal, baikdalam forum-forum desa maupun masyarakat. Pendampingbersama Pemerintah Desa memetakan potensi baik sumber dayaalam, sumber daya manusia, potensi yang menimbulkan masalahdan yang berimbas ke peningkatan kesejahteraan masyarakat.Penguatan kelembagaan-kelembagaan yang ada di desa dankegiatan kemasyarakatan yang menjadi modal sosial perludikuatkan. Kemudian semua itu diinformasikan melalui berbagaicara, semisal website dan media sosial.

Mengutip apa yang disampaikan oleh Tung Desem Waringindalam bukunya: “FINANCIAL FREEDOM”, maka agar desa memilikinilai tambah HARUS MENGKOMUNIKASIKAN apa-apa yangdilakukan KEPADA ORANG YANG TEPAT, DALAM JUMLAH YANG

Page 72: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

55

BANYAK, dan DENGAN CARA YANG TEPAT.Mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang benar-benar

dilakukan itu sah-sah saja dan bukan merupakan #PENCITRAAN

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)

Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa namun sejakdiberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengannama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah Nagari,di Aceh dengan istilah Gampong, di Papua dan Kutai Barat,Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pulasegala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lainsesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal inimerupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintahterhadap asal usul dan adat istiadat setempat. Dengan lahirnyaUndang-undang No 6 tahun 2014 tentang Desa, maka legalitas Desaatau Gampong tambah kuat dalam segala bidang.

Desa atau Gampong lebih mandiri dengan adaya payunghukum tersebut. Setiap Desa atau Gampong harus adanyatransparansi dalam segala bidang,tertib administrasi berbasis e-government atau e-gampong dan di upayakan semua perangkatDesa atau Gampong bisa mengoperasikan Perangkat Komputer danmemanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasiuntuk membangun Desa atau Gampong.

Dengan adanya Sistem Informasi Desa dan Kawasan makadesa-desa akan memeliki akses untuk mendapatkan informasi yanglebih luas dalam hal ini Pemerintah Pusat dan Daerah harus sinergidalam pembangunan perdesaan jangan cendrung dari atas kebawah (Top Down) tetapi harus dari bawah ke atas (Botton Up) yaitu

Page 73: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

56

membangun Indonesia dari Desa begitu juga membangun Aceh dariGampong, Pemerintah Desa atau Gampong harus terbuka informasipublik kepada warganya dan warga Desa atau Gampong harusberpartisifasi dalam pembangunan desa atau gampong sesuaikemampuan yang dimiliki.

Pendamping melakukan sosialiasasi tentang pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi untuk membangun Desa atauGampong dan meangupayakan warga agar mau menulis melaluiprogram Jurnalisme Warga, Opini dan Kolom yang tersedia sehinggabisa langsung di upload ke media desa atau Gampong untuk di kajioleh masyarakat luas.

Para peserta harus mengetahui seluk beluk permasalahanDesa atau Gampong, Undang-undang Desa, sistem pemerintahanDesa atau Gampong agar memudahkan dalam menjalankanprogram tersebut, memahami pemanfaatan Teknologi Informasidan Komunikasi untuk kemajuan Desa atau Gampong, untukmendapatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut membentukkelompok belajar bersama tentang permasalahan desa danpengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untukmenjawab permasalahan-permasalahn yang ada di Desa atauGampong salah satunya adalah masalah Data.

Saran kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa danKawasan agar pelatihan semacam ini bisa terus dilakukan secaraberkelanjutan dan alangkah lebih baik setiap pelatihan di buat perzona misal (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua) agardapat menghemat anggaran.

Rencana kongkrit pengembangan sistem informasi desa dankawasan dengan memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi berbasis portal atau website yang mana dalam portalatau website tersebut akan tersaji berbagai informasi tentang desa

Page 74: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

57

atau gampong meliputi profil desa, pengembangan ekomoni desa,mata pencaharian warga, kegiatan warga, warta desa dan akuntabeldata desa dan lain-lainya yang bernilai positif untuk kemajuan desa.

Page 75: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

58

AKHMAD FADLI

[email protected][Cilacap – Jawa Tengah]

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa.

Undang-undang desa member harapan baru bagi pemerataanpembangunan masyarakat dan desanya. Undang-undang Desameniscayaan desa untuk mewujudkan mimpi masyarakat danpemerintah desa nya seusai bentuk yang mereka harapkan. AlokasiDana APBN, pemberian kewenangan, pengakuan terhadap asal-usul, amanat keterbukan informasi merupakan bagian dari hal baruyang cukup memberikan harapan tersebut. Berikut bebeapa poinyang menurut saya cukup siginifikan dalam undang-undang desa:

· Alokasi Dana APBN dan bentuk baru regulasi ADDmemungkinkan desa mengelola potensi sumberdaya yangada. Dengan catatan dana alokasi yang diberikan cukup.Kewenangan pengelolaan dana oleh desa juga memberikanpeluang yang baik dalam prioritas pengembangan danpembangunan desa. Tantangannya, kepala desa danpemerintahnya harus mengerti akuntansi agar tidak salahkelola dan berdampak kasus hukum. Teguh Budi Suhartono,Kepala Desa Sidareja, berharap ada Sistem informasi

Page 76: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

59

Keuangan Desa agar kontrol dan laporan keuangan lebihmudah.

· Perubahan aturan kepala Desa; Kepala Desa dan perangkatnyapunya penghasilan tetap, masa jabatan Kades lebih lama yakni3 x 6 tahun. Ada pembagian kewenangan tambahan daripemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat yaitu adanya peluang desa untuk mengaturpenerimaan yang merupakan pendapatan desa yaitusebagaimana diatur dalam Pasal 72 UU Desa.

· Penguatan fungsi BPD yakni fungsi pengawasan· Hak asal-usul desa memungkinkan desa memunculkan

kembali kearifan lokal desa· Amanat keterbukaan informasi public dalam pasal 82; Jika

dijalankan akan memunculkan kepercayaan dan kedekatandengan masyarakat. Keterlibatan dan peran serta masyarakatadalah kunci pengembangan desa.

· Amanat adanya sistem infrmasi Desa di pasal 86. Sisteminformasi Desa memungkinkan pelayanan public prima danperencanaan pembangunan desa berbasis data. Data desayang akurat bisa dicapai dengan adanya sistem infrmasi desa.Selama ini perencanaan pembangunan jarang menggunakanbasis data warga yang akurat.

Langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuh jalanpembaruan desa:

a. Pastikan Dana yang menjadi hak desa ditunaikan sesuaidengan aturan yang berlaku

b. Libatkan masyarakat dalam proses-proses perencanaan,pelaksanaan dan pelaporan

c. Upayakan mencari sumber dana lain baik berupa bumdesmaupun lainnya sesuai kewenangan desa

Page 77: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

60

d. Buka ruang pendidikan dan atau peningkatan kapasitas wargaguna mencapai kemandirian desa, baik ekonomi, energimaupun iformasi.

e. Kerjasama dengan desa lain agar tercipta pembagunan yangberkesinambungan

f. Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk:· Pelayanan public prima,· Pengelolaan administrasi keuangan,· pengelolan database dan· Pengelolaan informasi di Desa. Penyampaian informasi di

desa bisa dilakukan dengan menggunakan media RadioKomunitas, Koran Selembar, papan informasi, SMSGateway, website desa dan media informasi lainnya.

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan par pendamping.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa sangatdiperlukan:

a. Sideka bisa untuk pelayanan publikyang prima bagimasyarakat

b. Database warga yang dimasukkan dalam Sideka bisa akuratdan ada data pilahnya. Data pilah tersebut sangat pentingdigunakan sebagi landasan perencanaan pembagunan desa.

c. Sideka membuat pekerjaan pemerintah desa lebih efektifserta minim manipulasi data.

Page 78: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

61

d. Desa bisa melakukan survey kemiskinan sendiri sesuaikesepakatan warga tentang kriteria kemiskinan tingkat lokaldesa, sehingga bantuan terkait pengentasan kemiskinan bisalebih tepat sasaran.

Page 79: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

62

Pusa

t

Pilo

ting

Prog

ram

Side

ka

Men

doro

ngpe

mer

inta

h D

aera

hun

tuk

men

yedi

akan

aplik

asi S

idek

a da

npr

ogra

mpe

ndam

ping

anny

a

Mem

buat

regu

lasi

yang

men

duku

ngpe

nera

pan

SID

eka

Pem

Da

Men

duku

ngpr

ogra

m P

ilotin

gda

n pr

oyek

siSc

ale

up

Men

yedi

akan

aplik

asi S

idek

ada

n pr

ogra

mpe

ndam

ping

an-

nya

(Sca

le u

p)

Mem

buat

Per

date

ntan

g SI

DeK

a

Pem

Des

Berp

eran

akt

ifda

lam

pen

erap

anSi

deka

Pera

ngka

t des

aak

tif in

putin

gda

ta d

an

Men

gorg

anis

irm

asya

raka

tnya

untu

k te

rliba

t

Mel

aksa

naka

nPe

rda

War

ga

Terli

bat a

ktif

dan

mem

ebrik

anko

ntrib

usi b

aik

seba

gai p

embe

riin

form

asi d

anre

law

an p

ener

apan

SIde

ka

Terli

bat a

ktif

dan

mem

ebrik

anko

ntrib

usi b

aik

seba

gai p

embe

riin

form

asi d

anre

law

an p

ener

apan

SIde

ka

Terli

bat d

alam

pros

es p

ener

apan

SID

eKa

Pend

ampi

ng

Inst

alas

i Mitr

ades

a,Li

nux,

trai

ning

Peng

emas

anin

frm

asi,

men

gung

gah

dan

men

yeba

rkan

Inst

alas

i Mitr

ades

a,Li

nux,

trai

ning

Peng

emas

anin

frm

asi,

men

gung

gah

dan

men

yeba

rkan

Pem

bant

uan

tekn

isin

stal

asi,

peng

emba

ngan

kapa

sita

s

Page 80: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

63

3. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan (para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

[lihat tabel halaman 62]

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

· pemetaan SDM/Peneraan dan pemetaan kebutuhan informasi· Pelatihan tata kelola informasi desa ke masing-masing desa

dengan melibatkan pemerintah desa, lembaga desa, danwarga masyarakat lintas sektor. Materi: mengemas informasi,mengunggah, menyebarkan

· Pelatihan mitra desa: materi instalasi, inputing, kelola data· Pelatihan perencanaan desa berbasis data· Forum evaluasi dan Sekolah Desa

Page 81: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

64

Peng

etah

uan

Yang

di B

utuh

kan

pend

ampi

ng

Fasi

litas

i dan

Pen

gorg

anis

asia

n

Kem

ampu

an te

knis

inst

alas

ilin

ux, m

itrad

esa,

pen

gelo

laan

web

dan

med

sos

Tuju

an

1.M

empu

nyai

tekn

ik F

asili

tasi

yan

g ef

ektif

2.M

enge

tahu

i met

ode

peng

orga

nisa

sian

seh

ingg

apr

oses

pen

dam

ping

an le

bih

efek

tif3.

Bisa

men

gger

akka

n pe

mer

inta

h de

sa, w

arga

dan

rela

wan

unt

uk b

erba

gi p

eran

dal

am m

emba

ngun

desa

nya

1.M

engu

asai

sec

ara

tekn

is m

ater

i Sid

eka

dan

pros

esin

stal

asin

ya2.

Mam

pu m

elat

ih m

ater

i IT

ters

ebut

Stra

tegi

Trai

ning

of

Trai

ner

Trai

ning

Pend

ampi

ngda

n Re

law

an

Sara

n un

tuk

Bada

n Pr

akar

sa P

embe

rday

aan

Desa

dan

Kaw

asan

1.M

embu

at ja

ringa

n re

law

an IT

di d

aera

h2.

Mem

buat

Sek

olah

Des

a pe

r bul

an y

ang

dila

kuka

n di

secr

etar

iat/

ruan

gan

untu

k pe

mer

inta

h de

sa, w

arga

dan

rela

wan

3.M

emfa

silta

si p

erte

mua

n de

gan

pem

angk

u ke

bija

kan

di d

aera

h

Page 82: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

65

FN TRI GUNAWAN

[email protected][Wonosobo – Jawa Tengah]

PENTINGNYA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DESADAN KAWASAN PERDESAAN.

Dalam rangka pra pelatihan Khusus Pendamping SIDeKa

Sebelum jauh membicarakan topik di atas kiranya perlu dilihatterlebih dahulu peraturan perundangan yang pernah digunakanuntuk mengatur desa berserta kewengan yang ada. Secara singkatdapat diawali dari jaman orde lama dengan UU No. 19 tahun 1965tentang Desa Praja dimana kewengan desa meliputi urusan rumahtangga desa (sesuai hak asal usul desa), Jaman orde Barudiberlakukan UU no. 5 thn 1979 tentang Pemerintahan Desa dimanakewenangan desa berupa 1.urusan rumah tangga desa (sesuai hakasal usul dan adat istiadat desa). 2. urusan pemerintahan umum(termasuk pembinaan ketenteraman & ketertiban.

Masa Reformasi muncul UU. no. 22 thn 1999 dan PP no. 76thn 2001, a. kewenangan yg sudah ada berdasarkan hak asal usuldesa, b. kewenangan yg oleh peraturan perUndang-Undangan yangberlaku belum dilaksanakan oleh daerah dan pemerintah tugaspembantuan dari pemerintah, provinsi, dan kabupaten UU. no. 32

Page 83: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

66

thn 2005 dan PP no. 72 thn 2005 memuat kewenangan yg sudahada berdasarkan hak asal usul desa, dan kewenangan kabupaten/kota yg diserahkan pengaturannya kepada desa berupa tugaspembantuan dari pemerintah,provinsi, dan kabupaten/kota urusanpemerintahan lainnya yang oleh perUndang-Undangan diserahkankepada desa.

Dari uraian diatas nampak bahwa selalu ada hak atas asal usulyang diakui oleh pemerintah dan dihormati sebagai hak desa. Sisi lainmengandung implikasi bahwa terdapat kewenangan mengatur adapada tingkat desa, sehingga terjadi: pergeseran kewenangan daripemerintahan kabupaten/kota kepada pemerintahan desa; adanyaprakarsa dan kewenangan mengatur oleh pemerintahan desa,sehingga terjadi peningkatan volume perumusan peratur-an desa,peraturan kepala desa, dan keputusan kepala desa. adanyaanggaran yang diberikan kab/kota kepada desa dalam rangkapelaksanaan urusan pem. tsb, sehingga terjadi: pergeserananggaran dari pos perangkat daerah kepada pos pemerintahandesa; adanya program pembangunan yang bisa mengatasikebutuhan msyarakat desa dalam skala desa

Pasca disahkannya Undang-undang Desa pada 18 Desember2013 lalu, kewenangan desa meliputi bidang :

• penyelenggaraan pemerintahan desa• pelaksanaan pembangunan• pemberdayaan masyarakat• pembinaan kemasyarakatan

Kunci yang terkandung UU Desa Nomor 6 tahun 2014 adalahpemberdayaan. Desa menyusun sendiri perencanaan, mengawasidalam pelaksanaan dan mengontrol dalam evaluasi. Perencanaanitu harus sesuai realitas bukan sekedar angan-angan belaka. MakaUU Desa memberikan penguatan bagi desa, mereka mandiri dalam

Page 84: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

67

menentukan rumah tangganya sendiri. Penguatan tersebut bukanhanya dilakukan bagi desa dan aktor-aktornya tetapi jugapemerintah daerah, agar tidak setengah hati.

Pasal 86 Undang-Undang No. 6 tahun 2014 berbunyi :1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Sistem informasi perlu dibangun untuk mensinergikan komunikasipembangunan mulai tingkat pusat, pemerintah daerah hingga kepemerintahan desa. Sebab dengan alokasi dana hingga Rp1 miliarlebih per desa per tahun, tentunya akan meningkatkanpembangunan di kawasan perdesaan. Baik itu pembangunan fisik,perekonomian, maupun pengembangan potensi lokal lainnya yangdapat dijadikan sebagai penggerak ekonomi perdesaan.

Kondisi saat ini di pedesaan yang umumnya merupakan

Page 85: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

68

masyarakat agraris masih banyak dijumpai pola pikir masyarakatyang sangat sederhana, sebagaian besar masyarakat disibukkanoleh kepentingan dirinya sendiri dan sering melupakan bahwadirinya adalah satu komunitas sebagai warga desa, sisi lain bahwamasyarakat modern desa (kaum muda dan intelektual desa) sudahtumbuh demikian pesat pengetahuannya dengan segala kesibukanmanusia posmo modern. Muncul sekat antar masyarakat yangmemiliki beda pola pikir. Ruang ini yang oleh sekelumit orang bisadimanfaatkan untuk melanggengkan status quonya.

Melihat karakteristik perdesaan dengan kultur agrarisnya,keperluan masyarakat terhadap berbagai informasi pembangunansebenarnya sangat tinggi. Namun media informasi yang ada,sekarang ini belum bisa memenuhi keperluan informasi masyarakatdesa. Apalagi kawasan perdesaan sebagian besar jauh dari pusatpemerintahan yang notabene juga pusat informasi danperekonomian. Sehingga tidak heran kalau selama ini desa tidakhanya termarjinal dari akses ekonomi tetapi juga akses informasi.Termarjinalnya desa dari akses informasi terlihat dari distribusi mediacetak yang saat ini belum menjangkau sebagian besar kawasanperdesaan. Sedangkan siaran televisi umumnya masih menyajikankonten hiburan semata, tertama pada prime time. Apalagi siaranradio, lebih sulit diakses karena jangkauan frekuensinya yangterbatas. Hal itu diperparah dengan minimnya kontenpembangunan sebagian besar media massa.

Peranan Sistem Informasi untuk menjaga transparansipengelolaan dana pembangunan desa diharapkan bisa menjadijembatan antara masyarakat tradisional dengan masyarakat modernyang tentunya dengan penguatan pengetahuan mereka.

Pentingnya sistem informasi pembangunan desa ini,ditegaskan pada Pasal 86 UU Desa, yang menyebutkan bahwa desa

Page 86: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

69

berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desayang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota. Sisteminformasi desa yang wajib dikembangkan meliputi fasilitasperangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber dayamanusia. Sistem informasi tersebut dikelola oleh pemerintah desadan dapat diakses oleh masyarakat desa dan semua pemangkukepentingan. Kontennya meliputi data desa, data pembangunandesa, kawasan perdesaan, serta informasi lain yang berkaitandengan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan.

Dalam konteks pembangunan kawasan perdesaan,komunikasi dapat berperan penting untuk menunjang berbagaikegiatan pembangunan perdesaan, dengan kegiatan utamapertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Di manasalah satu faktor penting kesuksesan pembangunan adalahtersedianya akses informasi pada masyarakat. Sehingga merekadapat mencari pengetahuan-pengetahuan baru di berbagai mediauntuk mengembangkan masyarakatnya.

Berdasarkan konsep di atas, dalam pengembangan sisteminformasi desa perlu mengedepankan konten informasi yangdiperlukan oleh masyarakat. Konten tersebut berkaitan dengankegiatan ekonomi perdesaan yang umumnya di sektor agraris

Sisi lain yang dapat diperoleh dari Sistem informasi ini adalahpemerintah pusat dapat segera mendapatkan data tentang kondisiterkini tentang pembangunan yang telah dilaksanakan, mengambillangkah secara tepat dalam pengambilan keputusan dari hasil datayang langsung dari desa. Peranan pemerintah daerah dalammenyediakan data pembangunan yang dapat diakses langsung olehmasyarakat desa. T idak kalah pentingnya adalahmengkampanyekan internet masuk desa. Penguatan pengetahuan

Page 87: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

70

masyarakat dan pemerintah desa guna melek internet menjadi suatukebutuhan sehingga bagi masyarakat tradisional perlu adanyapenguatan pengetahuan.

Skema sederhana yang dapat disampaikan adalah penyediaansarana prasarana penunjang oleh pemerintah pusat dan daerah.Penguatan bagi pemerintah desa khususnya bagi perangkat desadan kelembagaan masyarakat desa serta penguatan pengetahuanbagi masyarakat luas.

Stategi yang ditempuh adalah dengan memberikanpenguatan kepada kader-kader yang ada di desa dengan perannyamengup-date data serta menularkan pengetahuannya kepadamasyarakat luas.

Terkait dengan penguatan kapasitas pendamping kiranyaperlu diadakan penguatan tentang teknik fasilitasi kepadamasyarakat, strategi transfer pengetahuan kepada kader yang adadi desa. Sementara peran yang diambil oleh Badan Prakarsa adalahsebagai support centre dari semua kegiatan.

Teknis kegaiatan lapangan yang dapat disampaikan antara lainadalah pengidentif ikasian kader yang ada di desa, pemberianpelatihan aplikasi bagi kader serta memberikan ruang untuk salingmemberikan penguatan dengan pola asah, asih asuh.

Page 88: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

71

DESKA TRI MARTHA PUSPITASARI

[email protected][Blora – Jawa Tengah]

JAWABAN UNTUK PERTANYAAN TULISAN PRAPELATIHAN

1. Pandangan umum tentang desa menurut saya seperti yangdicantumkan dalam UU No.6 Tahun 2014, desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan hak tradisionalyang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia. Kepala desa dan dibantu olehperangkat desa adalah sebagai unsur penyelenggara pemerintahandesa. Menurut pandangan saya UU no.6 tahun 2014 efektif danbagus untuk menunjang kemajuan dari desa-desa yang selama inikurang ada perhatian khusus.

Adapun langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaharuan adalah meningkatkan partisipasiseluruh masyarakat dalam keputusan perencanaa, pelaksanaan, danpelestarian pembangunan. Meningkatkan pengelolaanpembangunan dengan mendayagunakan sumber daya lokal.

Page 89: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

72

Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasipengelolaan pembangunan. Menyediakan prasarana sarana sosialdasar ekonomi yang diprioritaskan oleh masyarakat.

2. Pandangan saya pribadi tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan) dalam konteks pemberdayaan desa adalahSIDeKa di dalam kedudukannya di akui kelembagaannya olehpemerintah, di sini desa mempunyai kedudukan yang jelas dengankewenangannya, desa tidak di pandang sebagai sub-ordinatkekuasaan, sebab sistem tata negara dalam konteks NKRI, Negaraadalah realitas legal-formal baru sedang desa adalah realitas organissosio-kultural yang secara historis jauh sebelum tata negara modern.Adapun upaya yang harus dilakukan pemerintah desa, warga desadan para pendamping, yaitu mendorong kesadaran kritismasyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruang publik dimasyarakat desa untuk membangun refleksi kolektif terhadapkondisi desa sebagai proses belajar untuk membangun komitmenkolektif.

3. Rencana saya untuk mendapatkan ketrampilan danpengetahuan adalah dengan cara terjun langsung ke lapangan,komunikasi langsung dengan masyarakat desa, perangkat desa danlembaga-lembaga yang mensuport kemajuan desa. Harus adakelompok masyarakat yang mendedikasikan diri untuk kemajuandesa. Adanya kesadaran dari warga negara untuk memajukan desadengan segala pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Saransaya kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan ialahseharusnya lebih intensif untuk memperhatikan tentangkesejahteraan atau kondisi ekonomi masyarakat desa,bagaimanapun desa merupakan produsen pangan yang penting.

Page 90: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

73

Pada kenyataannya kita masih melihat rendahnya kualitas hidupmasyarakat desa. Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalahlingkungan. Lingkungan masyarakat desa yang bersih dan bebasdari eksploitasi tanah dan air ini sangat perlu diperhatian karenaperubahan ekosistem dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihanbisa berdampak buruk pada struktur tanah tempat tinggalmasyarakat itu sendiri.

Rencana kongkrit saya dalam kerangka pendidikan (pelatihan)maupun dalam kerangka Program SIDeKa adalah sebagai berikut,mengetahui dan memahami sejarah pengelolaan desa, mengetahuitentang ketrampilan tehnik-tehnik fasilitas kegiatan dan pelatihanmasyarakat desa, intens untuk memantau kegiatan-kegiatan yangbersifat positif tentang pembangunan desa dan terjun langsungdalam pengadaan dan pelaksanaannya. Dengan begitu saya bisamembantu mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi sumberdaya ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup untuk masyarakat desa.

Page 91: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

74

ENY LESTYORINI

[email protected][Sragen – Jawa Tengah]

PANDANGAN TERHADAP RENCANA PENDIDIKANDAN PROGRAM SISTEM INFORMASI DESA &KAWASAN

(SIDEKA)

Menurut UU No.6 tahun 2014, Desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untukmemperkuat desa dalam menempuh jalan pembaharuan maka perlubeberapa strategi/langkah, antara lain meningkatkan skill paraperangkat desa sebagai hal yang mutlak, memaksimalkan potensiyang ada di desa dan perlu adanya kerjasama antar desa sehinggapembangunan desa berbasis kawasan bisa terealisasi.

Sistem Informasi Desa dan Kawasa (SIDeKa) adalah perangkatkerja/alat yang dibangun untuk mendukung peran komunitas ditingkat desa dalam pengelolaan potensi dan sumber daya yangdimiliki. Dengan aplikasi perangat lunak SID diharapkan kerja-kerja

Page 92: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

75

pengelolaan sumber daya dapat berjalan lebih efektif, ef isien,akurat, cepat, dan optimal, terutama untuk sisi kebermanfaatanbagi publik. Secara umum, jenis data yang dikelola meliputi datakependudukan di tingkat desa, data aset/ sumber daya di tingkatdesa dan data keuangan (publik) di tingkat desa. Adapun hal-halyang harus dipersiapkan oleh pemerintah (pusat maupun daerah)adalah :

1. Membuat grand desain berkaitan dengan sistem informasidari pusat sampai dengan desa secara berjenjang

2. Penyediaan sarana prasarana sistem informasi dari pusatsampai dengan desa

3. Rekruitment SDM yang akan melakukan pengelolaan sisteminformasi

4. Adanya supervisi, monitoring dan evaluasi secara berjenjangintensif dan obyektif

Pemerintah desa harus menyiapkan semua data secara akuratsebagai bahan input dengan mengorganisir masyarakatnya untukmelakukan penggalian gagasan maupun melakukan sensuspenduduk dengan beberapa kriteria/parameter. Dalam hal ini, wargadesa/masyarakat berkewajiban untuk memberikan data-data yangbenar tentang hal tersebut di atas. Adapun pendampingberkewajiban untuk memastikan bahwa data input sudah akuratdan memastikan juga input data sudah benar.

Supaya kerja pendamping lebih efektif maka hal-hal yangdiperlukan adalah :

1. Menguasai wawasan tentang desa, lengkap dengan segalakondisi yang ada didalamnya pada saat ini

2. Menguasai tentang SIDeKa itu sendiri3. Sarana prasarana sistem informasi beserta pendukungnya4. Mengingat begitu banyak desa yang ada maka penting untuk

Page 93: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

76

adanya pendamping di tingkat desa sehingga pelaporan dapattepat waktu dan akurat

Untuk mendapat pengetahuan tentang hal-hal tersebut di atas,maka saya akan lebih mendalami UU No.6 tahun 2014 tentang desadan juga mencari informasi seberapa jauh desa sudah menggunakanperangkat lunak sebagai sistem informasi. Perlu diketahui bahwadi Kab. Sragen ~ Prov.Jawa Tengah, sejak tahun 2007, di setiap desasudah diwajibkan menggunakan email sebagai alat pelaporan dankomunikasi secara berjenjang hingga ke kabupaten. Sebagaimasukan untuk Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan,kami sangat berharap mendapatkan pelatihan tentang SIDeKadengan segala kelebihannya dan sejelas-jelasnya. Kami juga sangatberharap mendapatkan grand desain yang jelas dan terinci dariBP2DK sehingga kami bisa melaksanakan tugas sesuai dengantupoksi kami.

Rencana kerja saya dalam rangka pengorganisasian SIDeKa:1. Bidang platihan/pendidikan, saya akan membentuk dan

melatih kader di setiap desa yang akan membantu kesuksesanprogram SIDeKa

2. Bidang keprograman SIDeKa, saya akan memberikanpelatihan dan pendampingan khusus kepada para kadersehingga saya tahu pasti para kader benar benar sudahmenguasai Program baru ini.

Page 94: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

77

KUNTHI HESTIWININGSIH

[email protected][Sleman – Yogyakarta]

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN (SIDEKA) :Kesiapan Aktor-Aktor yang Terlibat dan Rencana Konkrit

Pelaksanaan Kebijakan

Mencermati pola perkembangan desa dari masa ke masasangatlah dinamis. Pergantian rezim di Indonesia tidak dapatdipungkiri juga mempengaruhi pola perkembangan desa tersebut.Desa sendiri merupakan unit pmerintahan terkecil yang langsungberhubungan dengan masyarkatnya. Urgensi desa ini adalah desamemiliki peranan penting, diantaranya : Pertama, desa merupakantempat mobilisasi masyarakat dimana masyarakat tinggal danmelakukan aktivitasnya. Kedua, desa menjadi sumber dari segalasumber daya (resource) ekonomi. Ketiga, desa merupakan unit yangmenjadi basis data pengambilan keputusan. Urgensi akankeberadaan desa ini kemudian disambut akan hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Undang-Undang Desaini menempatkan desa sebagai subyek pembangunan danpengakuan atas keberagaman desa di Indonesia.

Dalam undang-undang tersebut juga disampaikan bahwa desa

Page 95: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

78

yang ditempatkan sebagai subyek pembangunan akanmengembangkan sebuah sistem informasi pembangunan desa danpembangunan kawasan perdesaan. Sistem informasi tersebutkemudian lebih dikenal dengan istilah SiDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan). Adanya SiDeKa ini selaras dengan kemajuanteknologi yang tidak dapat dihindarkan. Pengoptimalan teknologimelalui SiDeKa ini juga menjadi peluang bagi pemerintah desa untukmemberikan layanan infomasi kepada masyarakat desa padakhususnya, dan masyarakat luas pada umumnya.

Hadirnya SiDeKa ini semata bukan hanya tugas daripemerintah desa. Bergesernya paradigma dari government kegovernance kemudian mensyaratkan banyak aktor yang terlibatdalam setiap kebijakan. Hal ini pula yang seharusnya terjadi dalamkebijakan SiDeKa. Pemerintah pusat sebagai pemegang regulasitertinggi di tataran nasional, memiliki peranan penting dalammendukung implementasi kebijakan SiDeKa. Peran pentingpemerintah pusat ini dapat diwujudkan dengan memfasilitasipelaksanaan diklat maupun pelatihan bagi kepala desa di Indonesia.Mengingat Indonesia merupakan sebuah negara yang heterogandan memiliki perbedaan kualitas sumber daya, maka diklat secaranasional ini sangat perlu untuk dilaksanakan.

Pemerintah daerah dalam hubungannya dengan kebijakanSiDeKa adalah memastikan pembangunan kawasan dalam lingkupdaerahnya. Pembangunan desa hendaklah tidak terkotak-kotakantara satu desa dan desa yang lain. Memastikan pembangunansecara merata dengan penggunaan teknologi SiDeKa merupakanhal paling awal yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Sementaraitu, pemerintah desa sebagai subyek dari kebijakan ini harus beranimenyiapkan tiga hal pembaharuan. Tiga hal pembaharuan tersebutadalah adanya kesadaran baru, keterampilan baru, dan kebiasaan

Page 96: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

79

baru. Kesadaran baru yang dimaksud merupakan kesadaran daripemerintah desa untuk menempatkan informasi sebagai posisipenting dalam proses pembangunan desa. Keterampilan barumerupakan keterampilan dari pemerintah desa untukmengumpulkan, mengolah, serta menggunakan data informasimenggunakan perangkat teknologi. Dalam hal ini, kemampuandalam pemanfaatan teknologi sangatlah dibutuhkan, sehinggacapacity building untuk pemerintah desa merupakan hal yang vitaluntuk mengoperasikan kebijakan Sistem Informasi Desa danKawasan ini. Selain itu, pemerintah desa juga bisa menggandengmitra dalam menyukseskan kebijakan SiDeKa. Mitra ataupendamping disini memiliki peran sebagai partner kerja sama baikdalam proses menghimpun data, mengolah, menyajikan, maupunmenggunakan data dengan pertimbangan-pertimbangan kajianilmiah yang telah dilakukan terlebih dahulu. Aktor yang terakhir yaitumasyarakat. Masyarakat sendiri diharapkan dapat berperan aktifdalam penggalian data maupun pemanfaatan informasi yang telahdimuat dalam website.

Dalam mempersiapkan pelaksanaan kebijakan SiDeKatersebut haruslah dilakukan secara bertahap. Indonesia merupakansebuah negara yang heterogen sehingga tidak bisa langsungdiseragamkan. Yang perlu dilakukan pertama kali adalah urgensi daripenggunaan sistem informasi desa dan kawasan. Sosialisasitersebut bisa dilakukan dengan obyek pemerintah desa maupunmasyarakat setempat. Hal yang dilakukan selanjutnya adalahmendorong partisipasi aktif dari masyarakat dan melakukantraining, mentoring, maupun coaching dalam hal pemanfaatanteknologi untuk men-digital-kan data yang telah dihimpun darimasyarakat. Selain itu dalam penggunaan teknologi, hal yang perludikuasai adalah prioritas kebutuhan dari masyarakat. Sehingga data

Page 97: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

80

yang dihasilkan merupakan data yang prioritas yang dibutuhkanmasyarakat. Pada prinsipnya, peningkatan kualitas sumber dayamanusia merupakan permasalahan mendasar yang harusdiselesaikan untuk menerapkan kebijakan SiDeKa, dikarenakankapabilitas sumber daya di Indonesia juga tidak dapat diseragamkan.

Page 98: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

81

KURNIA RAHMANI

-[Jember – Jawa Timur]

PENDAMPINGAN MENGEMBANGKAN SISTEMINFORMASI DESA DAN KAWASAN PERDESAAN DALAM

PERSPEKTIF UU No. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, membawa paradigmabaru bagi desa dalam hal prakarsa dan kewenangan desa untukmengatur serta mengelola desanya. Hal ini akan memberikan jalanbagi desa agar menjadi desa yang kuat, maju, mandiri, dandemokratis. Desa harus mampu menyediakan sumber kehidupandan penghidupan bagi masyarakat untuk mencapai kemakmurandan kesejahteraan masyarakat. Desa harus dapat melakukan tatakelola penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,serta pemberdayaan masyarakat di wilayahnya. Dalam melakukanhal tersebut langkah-langkah strategis desa dalam menempuh jalanpembaruan desa ada 3 yaitu: 1) menyusun perencanaanpembangunan desa dan kawasan perdesaan yang partisipatif sesuaidengan tujuan dan kebutuhan pembangunan desanya, 2)pengelolaan potensi/aset desa sebagai sumber-sumber pendanaanuntuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat

Page 99: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

82

desa, 3) mengembangkan sistem informasi desa untuk transparansidan akuntabilitas pengelolaan pemerintahan serta kepentinganpembangunan desa.

Desa ke depan dituntut untuk melakukan percepatanpembangunan desa yang mandiri. Sehingga desa harus siapmelakukan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabelserta melakukan penyediaan informasi pembangunan desa dankawasan diantaranya profil desa, data pembangunan desa dankawasan perdesaan, pendukung sistem administrasi desa, saranapromosi potensi desa dan kawasan perdesaan berbasis teknologiinformasi dan komunikasi. Sistem informasi desa dikelola olehPemerintah Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dansemua pemangku kepentingan. Desa berhak mendapatkan aksesinformasi melalui sistem informasi desa yang dikembangkan olehPemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Pemerintah DaerahKabupaten/Kota harus menyediakan informasi perencanaanpembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa serta melakukanpengembangan kapasitas Pemerintah Desa berbasis teknologiinformasi.

Pengembangan kapasitas Pemerintah desa berbasis teknologiinformasi meliputi beberapa aspek, yakni : kepemimpinan, sumberdaya manusia, regulasi, pendanaan, aplikasi, data/informasi daninfrastruktur jaringan, yang ditinjau dari tiga dimensi, yakni : dimensiindividu, kelembagaan, dan sistem. Pemerintah desa harus dapatmelakukan pengelolaan sistem informasi desa sesuai dengankebutuhan desa dan kawasan perdesaan serta memampukankomunitas/masyarakat agar dapat mengakses informasi yangbersangkut paut dengan hidup dan desa mereka. Masyarakat desaharus dapat mengakses dan memahami informasi sesuai kebutuhanmereka, bertukar informasi antar komunitas, bersama-sama

Page 100: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

83

mengidentifikasi kebutuhan informasi, dan memproduksi informasisecara kolektif. Sedangkan tugas pendamping lebih padamengadvokasi kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota agarmelakukan kewajibannya sistem informasi desa dan kawasanperdesaan sesuai yang diamatkan oleh UU No.6 Tahun 2014 TentangDesa, mendorong Pemerintah Desa mengembangkan kapasitasnyadalam mengelola sistem informasi desa dan kawasan perdesaan,serta mendorong komunitas/masyarakat untuk dapat mengaksesinformasi dan memproduksi informasi yang bersangkut pautdengan hidup dan desa mereka.

Dalam melakukan tugas tersebut seorang pendampingpemberdayaan masyarakat semestinya memiliki 3 kemampuanutama yaitu: kemampuan untuk mengadvokasi kebijakan daritingkat kabupaten/kota hingga desa, melakukan pengorganisasiankomunitas dan masyarakat, serta mentransformasikan ide dangagasan pendampingan dan pengetahuan kepada para pihak. Selainitu tentu kemampuan teknis yang berkaitan dengan sisteminformasi desa berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Berbagai cara dapat dilakukan oleh pendamping untuk memperolehkemampuan utama dan kemampuan teknis tersebut, misalnyadengan mereproduksi pengalaman dan pengetahuan, mengikutipelatihan-pelatihan secara mandiri, belajar bersama, prakteklangsung bersama komunitas, dan kursus-kursus.

Page 101: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

84

RENCANA KERJA PENDAMPINGAN MENGEMBANGKAN SISTENINFORMASI DESA DAN KAWASAN PERDESAAN

Page 102: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

85

YOSEP RUSPENDI

[email protected][Ngawi - Jawa Timur]

Pada tahun 2013 adalah tonggak pengukuhan atas ranah milikrakyat. Pada tanggal 1 Mei 2013, pengakuan atas wilayah desa dijagat internet diumumkan. Dengan di rillisnya domain desa.id, desasebagai entitas yang selama ini minoritas bisa memperkenalkandirinya. Potensi desa yang selama ini tak terlihat bisa dilihat banyakorang di dunia maya. Dengan domain baru ini, desa-desa di Indonesiabisa lebih dikenal di dunia internasional.

Selain itu, di tahun yang sama, Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) mengesahkan Undang-undang (UU) Desa dalam rapatparipurna DPR tanggal 18 Desember 2013 di gedung DPR Jakarta.

Di dalam UU Desa 2014 disebutkan “Desa atau yang disebutdengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakathukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untukmengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat dan sosial budaya masyarakatsetempat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembanganmasyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia….” (BAB 1KETENTUAN UMUM, Pasal 1 ayat 5). Istilah-istilah seperti kesatuanmasyarakat hukum, hak asal-usul, adat istiadat dan sosial budaya,

Page 103: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

86

merupakan sebuah bangunan cultutal yang terejawantahkan dalam subsocio-cultural yang disebut civilization.

Desa yang baru ini mengukuhkan kewenangan yang dikeloladesa. Undang-undang akan mengukuhkan kembali wilayah rakyatyang semula tidak jelas. UU No 6 tahun 2014 telah memberikankewenangan besar pada desa dalam bentuk wewenang berdasarasal usul dan wewenang lokal berskala desa (Pasal 19). Pengukuhankewenangan lokal berskala desa ini diiringi dengan kesiapan desaterhadap tata kelola sumberdaya yang ada. Baik sumberdayamanusia, sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya.

Untuk melaksanakan kewenangannya, pemerintah desa wajibmemiliki Sistem Informasi Desa yang menjamin rencana danpelaksanaan pembangunan desa dapat dipantau oleh masyarakatdesa (Pasal 82-86). Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Desaharus mempertimbangkan keragaman kondisi kawasan perdesaan,baik desa yang belum ataupun sudah memiliki akses internet.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan akan memberikan datadan melakukan identifikasi sumberdaya lokal yang seperti apakahyang bisa dikelola oleh desa. Desa diharapkan bisa melakukanrencana-rencana kegiatan dan pembangunan karena telah memilikidata dan kemampuan membaca informasi di skala desa.

Melalui Sistem informasi desa dan kawasan, desa tidak hanyamampu membaca sumberdaya di wilayah desanya saja, tetapi jugamenjadi cara membaca sumberdaya wilayah atau kawasan. Sepertipersoalan mata air dan sumberdaya lainnya, harus menjadi kajianinformasi dan pengetahuan antar desa. Menjadi sumbermusyawarah agar segala potensi yang ada bisa di kelola bersamakarena memiliki data dan informasi yang akurat.

Setidaknya ada tiga poin yang krusial untuk dikawal dalampengelolaan informasi di perdesaan . Pertama adalah perencanaan

Page 104: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

87

pembangunan berbasis data desa yang partisipatif, keduapengelolaan aset dan tata kelola keuangan desa, dan ketigapenguatan kapasitas sumber daya manusia. Dan pengelolaaninformasi di perdesaan dalam bentuk website dan sistem informasidesa yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaandan pengelolaan pembangunan harus dimulai dengan akses danpemahaman masyarakat terhadap data dan informasi.

Pengelolaan informasi bisa dibantu dengan pemanfaatanteknologi Informasi dan komunikasi (TIK) . Pemanfaatan TIK ditingkat perdesaan pun tidak mudah begitu saja untuk diterapkan.Ada persoalan dalam melakukan defusi inovasi di perdesaan. Olehkarenannya diperlukan para pegiat perdesaan yang paham dengankebutuhan desa dalam melakukan tata kelola sumberdaya. Parapegiat perdesaan harus mempunyai kemampuan akanmenerjemahkan perundangan, kemampuan teknis dan secaratelaten melakukan pendampingan.

Kemampuan membaca perundangan akan menjadi prasyaratutama, agar apa yang dilakukan oleh desa tidak bertentangandengan regulasi yang ada. Setidaknya ada beberapa perundanganyang akan memayungi SIDEKA, yaitu UU Desa, UU Pelayanan Publikdan UU Administrasi Kependudukan. Para pegiat desa harusmemahami perundangan agar tidak menabrak koridor hukumpositif yang berlaku.

Para pegiat perdesaan juga harus membekali diri dengankemampuan teknis. Karena hal ini menyangkut dengan sebuahaplikasi, maka pegiat harus mampu melakukan instalasi, perawatanhingga melakukan proses backup data. Yang paling penting lagiadalah ketelatenan dan ketelitian dalam implementasi siteminformasi dan kawasan ini.

Dalam melakukan defusi invasi berupa sistem informasi desa

Page 105: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

88

maka perlu dilakukan langkah-langkah persuasif secara sistematis.Suatu formula yang biasa disebut AIDDA dapat dijadikan landasanpelaksanaannya. Formulasi AIDDA merupakan kesatuan singkatan daritahap-tahap komunikasi persuasif; A: Attention (perhatian) I: Interest(minat) D: Desire (hasrat) D: Decision (keputusan) A: Action (kegiatan)

Formulasi ini seringkali dinamakan A-A Procedure, sebagaisingkatan dari Attention-Action Procedure; berarti pegiat dalammelakukan kegiatan dimulai dahulu dengan menumbuhkanperhatian. Berdasarkan formulasi AIDDA, defusi inovasi didahuluidengan upaya membangkitkan perhatian. Bagaimana sisteminformasi desa ini mampu menarik perhatian para pengampukebijakan di perdesaan.

Apabila perhatian sudah terwujud, maka menyusul upayamenumbuhkan minat. Upaya ini dapat berhasil, denganmengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan desa. “KnowYour Audience”, pastikan bahwa sideka mampu menjawabkebutuhan di desa akan tata kelola sumberdaya.

Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat keinginanuntuk mengadopsi sideka. Peran imbauan emosional perluditampilkan oleh pegiat, sehingga pada tahap berikutnya parapengampu kebijakan di perdesaan dapat mengambil keputusanuntuk melakukan adopsi inovasi diharapkan.

Dari hal di atas, maka para pegiat di daerah perlu melakukanhal-hal berikut :

1. Peningkatan kapasitas pegiat, kades/perangkat desa danwarga desa dalam bidang legislasi, pengetahuan dan teknis

2. Penguatan jaringan antar elemen baik itu komunitas, edukatif,eksekutif maupun legislatif didaerah

3. Melakukan upaya penguatan kinerja melalui pengelolaankader desa dan pegiat desa.

Page 106: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

89

TJUT ZAKIYAH ANSHARI

[email protected][Tulungagung – Jawa Timur]

PENDAMPINGAN SIDEKA DALAMIMPLEMENTASI UU DESA

UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa memberikan sejumlahperubahan terhadap makna, kepentingan, dan wewenang dari desaitu sendiri. Secara lebih sederhana, desa yang merupakan kesatuanmasyarakat hukum dengan batas wilayah, memiliki kewenangantertentu sesuai dengan kepentingan dan hak-hak khususnya yangharus diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negarakesatuan Republik Indonesia. Pengakuan dan penghormatan inimerupakan pengejawantahan amanat UUD 1945 sebagaimanatercantum dalam pembukaannya, “melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Undang-undang inimerupakan upaya untuk lebih menempatkan masyarakat desasebagai penyelenggara pembangunan dengan memaksimalkanpotensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan secara mandiri.

Page 107: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

90

Perubahan yang berkonsekuensi terhadap pertambahanwewenang berdampak pada suprastruktur dan infrastruktur di desa.Artinya desa memiliki posisi dan tanggungjawab yang lebih besardari sebelumnya, bahkan sangat besar. Salah satu wujudnya adalahkewenangan untuk mengelola dana desa dalam jumlah yangmelebihi tahun-tahun sebelumnya. Maka, diperlukan pendampinganselama masa awal perubahan untuk menghindari dampak negatifperubahan, diantaranya dengan penyiapan peraturanperaturanturunannya hingga tingkat desa serta SDM penyelenggaranya.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Desa dan Kawasan adalahsalah satu perubahan yang harus dilakukan oleh desa di era digitalini. Informasi menjadi kunci dinamika pemerintahan dan masyarakatdalam mengembangkan potensi, sumberdaya, peluang, dankapasitasnya. Baik pemerintah maupun warga desa sudahselayaknya membuka diri atas segala informasi yang berguna bagimereka, serta membuka diri untuk menyediakan informasi yangberguna baik bagi masyarakat secara luas (diluar diri mereka)maupun untuk diri mereka sendiri.

Persoalan hajat hidup tidak lagi dapat diselesaikan secaraisolatif, eksklusif dan konvensional. Pengelolaan penyelenggaraanpemerintahan yang semakin kompleks pun tidak lagi dapatdituntaskan secara konvensional yang menuntut kemudahan dalammengaksesnya kembali. Mudah, cepat, murah juga merupakanprasyarat pelayanan publik yang prima.

Baik pemerintah maupun masyarakat desa, sudah selayaknyamemanfaatkan kesempatan dan peluang ini untuk peningkatankapasitas diri dan lembaga. Pemerintah Desa sebagai pemberilayanan, dapat menjalankan peran, tugas, tanggungjawab dankewenangannya dengan benar dan maksimal, sebagaimanaperaturan perundanganyang mengaturnya. Sementara masyarakat

Page 108: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

91

dapat menggunakan hak dan kewajibannya, dengan memanfaatkanteknologi informasi dan komunikasi. Diantaranya, dalampenyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah desa dapatmembuka kran pengaduan melalui pembentukan mekanismepengaduan, dan warga desa dapat menjadi mata dan telinga untukmeningkatkan mutu layanan, yaitu dengan menyampaikan temuan-temuannya melalui gerakan jurnalisme warga. Jika perbaikan mutulayanan publik dapat dimulai dari pemerintahan desa, maka dapatdiharapkan perbaikan pelayanan public semakin menguat. SIDeKabukan hanya upaya untuk mengusung potensi dan kekayaan desasebagai sumberdaya yang termanfaatkan secara maksimal olehdesa, namun juga sekaligus mendorong desa menjadi lebih mandiridi segala bidang.

Sebagai pendamping SIDeKa, mau tidak mau wajib menguasaitentang pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itukemampuan khusus seperti dalam hal memetakan dan menganalisamasalah, potensi, dan solusi; kemampuan dalam melakukandampingan terhadap upaya advokasi. Sudah seharusnya,pendamping memiliki motivasi sebagai pembelajar. Sehingga selainmateri dasar yang akan diterima melalui pelatihan ini, jugadiperlukan forum komunikasi pendamping sebagai ruang berbagipengalaman dan perumusan solusi dari tantangan-tantangan yangdihadapi para pendamping.

Pengalaman dalam berjejaring juga akan kita manfaatkansebagai sumber-sumber informasi, wacana pengetahuan danketrampilan untuk meningkatkan kapasitas kita. Bahkan jika secaraumum dalam evaluasi pengalaman para pendamping diperlukan,Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan dapat menerimadan merealisasikan usulan untuk pengadaan kegiatan peningkatankapasitas para pendamping sesuai dengan kebutuhan dan

Page 109: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

92

kepentingannya.Selama masa pelatihan, selain berkesempatan untuk

menerima dan mendiskusikan wacana, ketrampilan serta rencanakerja lapangan secara konkrit, ini juga kesempatan untuk parapendamping untuk memulai membangun jaringan antarpendamping, dengan seluruh narasumber, yang nanti akan sangatpenting dalam perjalanan tugas.

Sedang rencana kerja konkrit untuk melakukanpengorganisasian SIDeKa, sebagai berikut:

1. Sebagai percontohan akan dipilih 2 kecamatan saja di tiapkabupaten (Tulungagung dan Malang).

2. Melakukan sosialisasi tentang Pendampingan SIDeKa dankoordinasi (pertemuan formal, nonformal, dan informal)dengan stakeholder setempat, yaitu: Dinas Komunikasi danInformasi Kabupaten, Kecamatan, Pemerintah Desa danPendamping Desa, serta warga desa di desa-desapercontohan SIDeKa.

3. Melakukan analisa bersama dengan stakeholder untukmenentukan desa-desa percontohan.

4. Melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari peningkatankapasitas Pemerintah dan warga Desa terkait SIDeKa(pelatihan, workshop, pendampingan) hingga monitoring danevaluasi.

Page 110: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

93

HIDAYAT MUHAMMAD

[email protected][deli Serdang - Sumatera Utara]

Pertama: pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6Tahun 2014 Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuatdesa dalam menempuh jalan pembaruan desa.

Pasal 18 (UU No. 6 Tahun 2014)Kewenangan Desa meliputikewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatanDesa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.

Secara umum UU Desa No 6 Tahun 2014 membawa anginperubahan bagi masyarakat desa. Sejak Indonesia merdeka, Negaratidak pernah mengeluarkan regulasi setingkat Undang Undanguntuk mengatur Desa. Desa selalu saja menjadi “objek”pembangunan. Dijadikan “tempat sampah” berbagai program2pemerintah pusat dan lokal (Propinsi & Kabupaten), dimanaprogram2 tersebut bukan merupakan usulan pembangunan Desa.

Di masa lalu, pengaturan Desa cukup “dibonceng” di beberapapasal dalam Undang-Undang pemerintahan Daerah. PerencanaanDesa dibuat seolah-olah partisipatif, transparan dan demokrasimelalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

Page 111: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

94

(Musrembang Des). Padahal kita semua insyaf bahwaMusrembangDes itu cuma “lip service” saja. Bagaimana tidak,perencanaan pembangunan Desa yang digali dan dirumuskan darigagsasan masyarakat yang dituangkan dalam MusrembangDestersebut, sering “menguap” entah kemana. Dan sebaliknya, apa-apa yang tidak direncanakan bisa saja datang bagai petir di siangbolong, dengan atas nama program pusat atau pemerintah daerah(Propinsi dan Kabupaten). Akhirnya kedaulatan Desa dilucutisehingga pemerintahan Desa tidak memiliki wibawa dan posisitawar.

Pasal 4 (UU No. 6 Tahun 2014)Pengaturan Desa bertujuan:

a. memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yangsudah ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudahterbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desadalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demimewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;

c. melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budayamasyarakat Desa;

d. mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakatDesa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa gunakesejahteraan bersama;

e. membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien danefektif, terbuka, serta bertanggung jawab;

f. meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desaguna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

g. meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa gunamewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara

Page 112: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

95

kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;h. memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi

kesenjangan pembangunan nasional; dani. memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

Lahirnya Undang-Undang Desa No.6 di awal-awal tahun 2014memberi harapan bagi perubahan Desa dan Kawasan antar Desa.UU No 6 tahun 2014 memberi Kewenangan Desa di bidangpenyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan Pembangunan,pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat Desaberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadatDesa (pasal 18). Hampir bisa dikatakan kewenangan Desa yangdiamanatkan oleh UU Desa tersebut, menjadikan Desa sebagai“Negara Kecil” yang memiliki kewenangan penuh mengelolapotensi wilayah dan masyarakatnya. Hal ini termaktub pada tujuanpengaturan desa tersebut, yakni pada pasal 4.

Namun yang menjadi kekwatiran banyak pihak adalah; apakahpengaturan Desa tersebut dapat dijalankan oleh pemerintah danmasyarakat Desa….?

Kekwatiran ini cukup beralasan dimana secara structural dancultural Desa tidak pernah memiliki pemahaman dan pengalamanmenjalankan kewenangan yang begitu besar seperti yangdiamanatkan oleh UU Desa. Apakah kewenangan yang begitu besartidak akan menjadi “boomerang” bagi Desa sendiri. Alih-alih inginmelakukan perubahan dan pembangunan yang lebih membumi,malah penjara yang bakal diterima. Betapa tidak, perintahan Desadipandang belum cakap mengelolaan keuangan yang pada UU Desasaat ini cukup besar (Dana Perimbangan Daerah dan APBN). Di sisilain masyarakat Desa pun belum memahami perannya di dalampembangunan Desa, malah terkesan “cuek”.

Belum lagi persoalan pengakuan keberadaan Desa yang

Page 113: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

96

secara khusus terjadi di propinsi Sumatera Utara, khususnya diwilayah perkebunan eks Belanda yang saat ini menjadi BUMN.Dimana Desa perkebunan tidak memiliki legalitas status alas hakwilayahnya. Dan lahan-lahan konsensi perkebunan BUMN tersebutbanyak yang tak dikelola dan menjadi lahan garapan. SementaraDesa yang secara de vacto berada di wilayah (sebagian) konsesiperkebunan tersebut tidak bisa berbuat banyak. Diperkirakan tidakkurang ada 5.000 Hektar lahan perkebunan yang kini tidak terkeloladan menjadi lahan garapan.

Di sisi lain pengalihan lahan eks perkebunan Belanda menjadiBUMN yamg merupakan proses Nasionalisasi, menyisakanpersoalan bagi masyarakat adat Melayu yang dahulu atas namaKesultanan Deli menyewakan tanah adatnya kepada PerusahaanBelanda (Deli Maskapai dan Sinembah Maskapai). Namun sebelumwaktu akad sewa-menyewa (konsesi) tersebut habis keburu diambilalih oleh pemerintah (BUMN). Sehingga tanah adat yang merupakanjuga aset Desa tersebut hilang. Padahal kalau saja pemerintah lebihmenghormati dan menghargai hak2 ulayat dan nasib maysarakatadat, lahan-lahan eks perkebunan tersebut seharusnya dapatdikembalikan lagi kepada Desa sebagai aset Desa untukdipergunakan seluas-seluasnya bagi peningkatan kesejahteraanmasyarakat. Lahan-lahan itu dapat dipinjam-pakaikan (sewa) bagimasyarakat tani di Desa tersebut. Bagi Desa uang sewa itu menjadipendapatan Kas Desa dan bagi masyarakat tani bisa membantuekonomi dengan mengelola lahan tersebut.

Secara eksplisit kebijakan ini telah diatur dalam pasal 111 UUDesa, yakni Kekayaan milik Pemerintah dan pemerintah daerahberskala lokal Desa dapat dihibahkan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. Tinggal bagaimana kebijakanPemerintah Jokowi-JK dalam menjawab persoalan ini.

Page 114: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

97

Pasal 111 (PP 43 tahun 2014)1) Pengelolaan kekayaan milik Desa yang berkaitan dengan

penambahan dan pelepasan aset ditetapkan denganperaturan Desa sesuai dengan kesepakatan musyawarahDesa.

2) Kekayaan milik Pemerintah dan pemerintah daerah berskalalokal Desa dapat dihibahkan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Jika persoalan yang melilit Desa saat ini tidak segera dicarikansolusinya, bukan tidak mungkin UU Desa yang saat ini disahkan akanditarik kembali dengan alas an “stabilitas nasional”. Karena ketidaksiapan Desa dalam menjalankan UU Desa tersebut sehinggamenimbulkan “pelanggaran massal” oleh aparat pemerintah Desadan melahirkan konflik horizontal ditengah masyarakat dalammemperebutkan sumber daya dan potensi Desa yang tak terkeloladengan baik itu.

Kedua, pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa.Peserta diminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukanSIDeKa dalam mempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yangharus dilakukan pemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yangharus dilakukan pemerintah desa, apa yang harus dilakukan wargadesa, dan apa yang harus dilakukan para pendamping.

Bagian KetigaSistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaanPasal 86

(1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

Page 115: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

98

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

(3) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

(4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

(5) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Perangkat Lunak (Aplikasi SiDeKa)· Perangkat Lunak dikembangkan tidak hanya mengelola data

kependudukan, potensi desa, analisis sosial, kebencanaan daninformasi pembangunan desa, namun dapat dikembangkankepada pengelolaan data Keuangan Desa (APB Des) dan dataSpasial (Geograf is) Desa. Dengan demikian Desa dapatmerancang perencanaan wilayah, baik di kawasan desa dankawasan antar Desa tetangga.

· Selain itu SiDeKa juga berfungsi sebagai media konvergensibagi masyarakat desa. Yakni melalui pengembangan mediawarga dan perangkat komunikasi yang dimiliki warga, sepertiradio, HP (SMS gateway), HT (Bankom Desa), Corong Mesjid,

Page 116: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

99

majalah dinding (papan informasi), bulletin, Koran desa,website, dll.

Pemanfaatan· Pembangunan Desa harus berpedoman pada informasi dari

hasil pengelolaan data SiDeKa. Pembangunan yang dimaksudadalah implementasi hasil Musrembang dan RKP Desa,program/hibah baik dari pemerintah, kerjasama perguruantinggi (penelitian), swasta (Investasi), BUM Des, dll.

· Dalam pemanfaatan SiDeKa, Desa perlu membangunkesadaran warganya dalam melek Media (Media Literacy).Dalam hal ini Desa dapat membentuk KIM (KelompokInformasi Masyarakat). Sehingga output SiDeKa mampudicerna warga dan mengimplementasikannya dalam gerakanperubahan desa.

· Dalam memberikan akses Output (laporan/berita/informasi)SiDeKa secara lebih luas, Desa dapat membangun mediakomunitas (Buletin atau Radio komunitas). Pembangunanmedia komunitas ini dapat berkerjasama dengan beberapadesa terdekat (sejangkau siar/kecamatan). Sehinggapengelolaan media komunitas lebih efisien dan efektif sertamelibatkan warga secara luas pula.

Pelaksana· Untuk membantu kinerja Perangkat Desa dalam menjalankan

(SiDeKa), pemerintah desa dapat melibatkan partisipasimasyarakat. Baik dalam pengumpulan, pengelolaan danpemanfaatannya.

· Pelibatan masyarakat ini dilakukan dengan merekrut KaderPemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) di bidang informasi

Page 117: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

100

dan komunikasi yang berasal dari masyarakat Desa tersebut.· KPMD bidang Informasi Komunikasi ini dipilih dari anggota

Karang Taruna, Remaja Mesjid, dan organisasi Pemuda ataumasyarakat lainnya.

· Kader2 ini harus dilatih untuk pengumpulan, pengelolaan danpemanfaatan informasi kepada masyarakat.

· KPMD bidang Informasi & Komunikasi ini akan terlibat dalampengumpulan data (questioner) di tingkat masyarakat.

· KPMD bidang Informasi & Komunikasi dapat dilibatkan dalamentry data SiDeKa.

· Selanjutnya kader2 tersebut dipersiapkan untuk membentukmedia warga (komunitas) sebagai media komunikasi daninformasi di tingkat warga desa (public).

· Beberapa Kader tersebut diperankan sebagai jurnalis wargayang akan meliput peristiwa dan menggali pendapatmasyarakat dalam memberi masukan pembangunan Desa.

Ketiga, tentang segi-segi apa yang kawan kawan (para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Peningkatan kapasitas di bidang:· Pengelolaan Anggara pembangunan Desa,· Pengetahuan pembentukan BUMDes· Pengetahuan tentang fasilitasi Musrembang Desa dan

Musrembang Kecamatan

Page 118: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

101

· Pengetahuan Pembuatan Peraturan Desa

Keempat, tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangkapendidikan (pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa.Dalam hal ini setiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrituntuk melakukan pengorganisasian SIDeKa.

Rencana Kerja Pengorganisasian SiDeKa di Tingkat Kabupaten:1. Bentuk tim gugus tugas di tingkat Kabupaten (PMD)2. Diskusikan desa-desa target pengembangan SiDeKa3. Diskusikan Anggaran kerja implementasi SiDeKa di Desa-Desa

Target4. Melakukan Evaluasi dan Monitoring proses Implementasi

SiDeKa5. Merumuskan rencana pengembangan pasca Implementasi

(Exit Strategy)

Rencana Kerja Pengorganisasian SiDeKa di Tingkat Desa:1. Bentuk tim kerja bersama pemerintah desa2. Diskusikan basis data apa saja yang dibutuhkan warga3. Menghimpun data kependudukan warga dari Kartu Keluarga

(KK)4. Install aplikasi SID di komputer desa5. Input data penduduk/entry data ke dalam aplikasi SID6. Pemanfaatan basis data kependudukan7. Mendiskusikan rencana pengembangan SID sesuai kebutuhan

desa8. Sebarluaskan informasi desa melalui beragam media untuk

warga desa

Page 119: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

102

PANDONG SPENRA

[email protected][Darmasraya – Sumatera Barat]

a. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Undang-undang Desa merupakan UU yang memberikanpengakuan dan penghormatan terhadap keberadaan Desa yangmemang sudah hidup dan berkembangan ditengan-tengahmasyarakat Indonesia. Serta pengakuan terhadap keberadaanmasyarakat adat dengan memberikan ruang dalam menjalankansistem pemerintahannya. T indakan tersebut diyakinia akanmengefektifkan pembangunan dalam Negara Republik Indonesiasebagai bagian dari strategi pembangunan untuk mencapaikesejahteraan umum. Sehingga ruang Prakarsa desa menjadi lebihluas dalam menentukan maju mundurnya suatu desa atau namalainnya pada masyarakat adat.

Untuk memperkuat keberadaan desa tersebut, diperlukanperangkat dibeberapa tingkatan

Pada level desa, dibutuhkan kapasitas mengelola kegiatan,program dan kebijakan untuk kesekahteraan masyarakat. Bagianyang lebih penting dalam mengelola sumber daya alam yang berada

Page 120: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

103

didalam desa maupun berada dalam batas desa, sehinggadibutuhkan kerjasama antar desa. Dalam hal pengembangan danpenguatan kapasitas maupun pengelolaan program dibutuhkanmedia komunikasi yang efektif dalam desa, antara desa maupundengan dunia diluar desa.

b. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan para pendamping.

SIDeKa sebagai sistem komunikasi sangat baik. Tentupengembangannnya disesuaikan berdasarkan kebutuhan dankepentingan Desa. Pemamfaatan struktur dari pengembanganprogram sebelumnya seperti Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD)sangat perlu dipikirkan. Dasarnya semangat koordinasi antar desatentu tidak saja bicara tentang pengelolaan sumber daya alam (SDA)tetapi juga terkait dengan proses pengembangan kapasitas atausebagai forum pembelajran bagi pemerintahan desa danmasyarakat desa.

Sistem Informasi Desa sebagai instrumen komunikasi antardesa sangat baik dikembangkan yang disesuiakan dengan keadaandesa, seperti pada daerah yang masih jauh dari infrastrukturtelekomunikasi berbasis Internet bisa dikembangkan denganinfratruktur lain seperti Radio Komunitas dan lain sebagainya.

c. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,

Page 121: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

104

sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Pengetahuan dan pengalaman memfasilitasi forum multipihak, mediasi konflik antar desa dan fasilitasi rencanapembangunan daerah dan penyususnan kebijakan daerah. Haltersebut menjadi bagian yang bisa dimamfaat untuk memfasilitasiprogram pembaharuan desa dan anatar desa yang terhubungdengan pemerintahan daerah,

d. Adapun rencana yang akan dikembangkan adalah1. Mengadakan pertemuan seluruh perangkat desa bertujuan

membangun kesadaran seluruh aparat desa se Kabupatenmelalui organisasi pemerintahan desa, sehingga kegiatantersebut terbangun dari bawah, dalam rangka penyesuaiankebutuhan dan kepentingan desa masing-masing. Hal ini jugabisa menjadi cikal-bakal model pembangunan kawasan desa.

2. Mendinamisir forum desa se kabupaten yang telah adasebagai wadah komunikasi antar desa

3. Kerjasama dengan organisasi masyarakat sipil lainnya, sepertijurnalis independen, RTIK dan LSM yang ada di kabupatenmaupun di Propinsi dalam pengembngan program. Sepertipelatihan jurnalisme warga dll

e. tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

Page 122: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

105

Program kongkrit di Kab Dharmasraya Prop Sumbar1. pertemuan Asosiasi wali Nagari (Aswana) dengan tujuan

sosialisasi UU Desa peluang dan tantangan, target: sosialisasiUU Desa, sosialisasi program, menyusun rencana aksi bersamadalam rangka program. Pertemuan direncanakan 2 kalipertemuan (pertemuan kedua fokus pada membuat rencanaaksi bersama). Rencana aksi ini didorong pembiayaannya olehsunber dana kabupaten atau nagari-nagari secara mandiri.

2. pembuatan website dan pelatihan jurnalisme warga bersamaAJI (aliansi jurnalis independen)

3. pembentukan paguyuban penggiat nagari Online di sumbarbersama komunitas AJI RTIK Sumbar dll sebagai pelanjutgerakan gerakan desa membangun (GDM) di Sumbar

Page 123: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

106

MUTHIA ULFAH

[email protected][Pesisir Selatan – Sumatera Barat]

MENINGKATKAN TRANSPARAN DAN AKUNTABILITASPEMERINTAH DESA MELALUI PROGRAM SIDEKA

1. UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Langkah-langkah untukMemperkuat Desa dalam Menempuh Jalan Pembaruan Desa

Ada banyak aspek yang dapat kita kaji mengenai UU No. 6Tahun 2014 tentang Desa. Tulisanini akan focus pada isu pengelolaanpembangunan desa yang transparan dan akuntabel. Salah satuamanat undang-undang ini adalah desentralisasi f iskal dimanapemerintah pusat mempercayai pemerintah desase bagaipemerintahan terdepan atau actor utama dalam pembangunandesa. Ini memberikan angina segar baru bagi pembangunanperdesaan. Bagaimanapun, pihak yang paling tahu mengenaikebutuhan masyarakat desa tentu pemerintah desa itu sendiri.Selain itu, Selama ini memang terasa sangat sulit bagaimana sebuahusulan bertarung dengan usulan lainnya pada Musrembang Desa,Musrembang Kecamatan, Musrembang Kabupaten sampai masukpada dokumen APBD. Sehingga banyak usulan yang bahkan sudahsampai puluhan tahun belum juga terdanai. Dengan adanya transfer

Page 124: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

107

anggaran dari pusat ke desa ini akan sangat membantu dalampercepatan pembangunan desa.

Pada sisi lain, implementasi undang-undang ini mempunyaitantangan besar, yaitu: apakah sejauh ini pemerintah desa sudahsiap? Apakah pemerintahan desa sudah mampu menyusundokumen perencanaan pembangunan (RPJM) yang partisipatif?Sejauhmana pemerintah desa mampu mengelola pembangunanpartisipatif? Apakah pemerintah desa sudah punya sistempengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul dalam diskusi-diskusi. Danjawaban saya untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ini adalahpemerintah desa masih jauh dari mampu untuk mengelolapembangunan dan keuangan secara transparan dan akuntabel.Pengalamans aya dua bulan terakhir memfasilitasi lokakaryaperencanaanstrategis BKAN (Badan Kerja Antar Nagari)1 untuksepuluh kecamatan yang ada di KabupatenPasaman Barat ProvinsiSumatera Barat, cukup memberikan gambaran kepada saya tentangbagaimana pengelolaan pemerintahan baikdi level nagari maupunkecamatan masih belum transparan dan akuntabel.

Guyonan yang mengatakan “desentralisasi juga mentransferkorupsi dari pusat ke daerah-daerah,” terasa ada benarnya juga.Tidak sedikit kepala daerah yang setelah habis masa jabatannyakemudian masuk bui. “Saya khawatir lima tahun mendatang penjarapenuh oleh kepala-kepala desa, “saya sering mengingatkan hal inikepada pemerintah desa dalam berbagai kesempatan. Dan sayameyakini bahwa hal ini adalah kekhawatiran banyak orang. Sayamelihat, setidaknya ada 3 hal yang harus dilakukan supayakekhawatiran ini tidak terjadi. Pertama, penguatan kapasitas danmentalitas pemeritah desa.Kedua, peningkatan kesadaran kritismasyarakat sebagai kontrol sosial. Ketiga, pendampingan.

Page 125: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

108

2. SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) dalam kontekspemberdayaan desa: analisisnya tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa, peran pemerintah pusatdan daerah, peran pemerintah desa, peran warga desa, dan peranpendamping.

Peningkatan kapasitas pemerintah desa maupun masyarakatyang paling utama guna mewujudkan tata kelola pembangunanyang transparan dan akuntabel adalah tentang keterbukaaninformasi publik. Pemerintah desa harus sadar bahwa mereka berkewajiban menyediakan dan bahkan mempublikasikan informasipublic sebagaimana disebutkan dalam UU No. 14 Tahun 2008. Prinsiptransparansi dan akuntabilitas juga tertuang dalam undang-undangdesa pasal 242 . Kemudian, masyarakat desa harus sadar bahwamereka punya hak untuk mendapatkan informasi sebagaimanadisebutkan dalam UU No. 6 tentang Desa pasal 68 ayat 13. Dengandemikian diharapkan pemerintah desa dapat menerapkan goodgovernance dan masyarakat dapat melakukan control sosial.

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) merupakanbagian penting dalam penerapan transparansi dan akuntabilitaspemerintah desa dalam pengelolaan pembangunan desa ataukawasan. Meskipun SIDeKa tidak hanya bicara tentang transparansidan akuntabilitas pemerintah desa. Kalau kita merujuk kepadaUndang-Undang Desa Pasal 864 tentang Sistem InformasiPembangunan Desadan Pembangunan KawasanPerdesaan, secaraprinsip, ada dua hal yang dikembangkan oleh SIDeKa. Pertama,bagaimana pemerintah nagari mendapatkan akses informasi daripemerintah kabupaten/kota. Kedua, bagaimana pemerintah nagarimemberikan akses informasike pada masyarakat dan pemangkukepentingan lainnya.

Supayaini terwujud tentu pemerintah desa dan pemerintah

Page 126: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

109

kabupaten/kota perlu menyediakan sarana dan prasaranapendukung, baikituperangkat lunak, perangkat keras, jaringanmaupun sumberdaya manusianya. Harus ada satu orang khususyang bertanggung jawab untuk menjalankan sistem informasi ini disetiap nagari. Dan mereka harus dibekali dengan kemampuanpengelolaan sistem informasi dengan menggunakan website, mediasosial, email dan lain sebagainya serta kemampuan dasar untukmenulis. Tantangan lainnya adalah bagaimana dengan desa-desatertinggal yang jangankan jaringan internet, listrik pun tidak ada?Kalaupun bisa menyediakan listrik dengan genset kemudian jaringaninternet dengan satelit khusus -yang tentu berbiaya mahal-,bagaimana masyarakat desa bisa mengakses informasi tersebut?Ini merupakantantangan yang mesti kita pikirkan juga ke depan.

Mengingat pentingnya keberadaan SIDeKa ini, maka sudahseharusnya SIDeKa menjadi urusan strategis yang dituangkan dalamRPJM Desa. Sehingga SIDeKa menjadi program yang berkelanjutandi desa, denganatautanpa dukungan dari pihak luar.

Pendamping mempunyai peran yang sangat penting dalamhal ini. Pertama, memfasilitasi dan koordinasi dengan pemerintahankabupaten/kota untuk menarapkan program SIDeKa ini danmenghimbau pemerintah desa untuk juga terlibat dalam programini. Kedua, memfasilitasi dan memperkuat kapasitas pemerintahdesa untuk mengelola sistem informasi. Ketiga, memberikanpendidikan kritis kepada masyarakat tentang hak informasi.

3. Skil dan Pengetahuan yang Harus Dikuasai Pendamping sertaRencana Pribadi untuk Mendapatkan Pengetahuan dan KetrampilanTersebut.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendampingadalah tentang perencanaan pembangunan desa, teknik fasilitasi,

Page 127: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

110

advokasi, pengetahuan tentang UU Desa dan UU KeterbukaanInformasi Publik serta PP pendukungnya, dan kemampuan dasardalam mengelola sistem informasi. Sebagian dari kemampuan inisudah saya miliki. Namun kemampuan ini akan terus saya tingkatkandengan mengkuti berbagai pelatihan yang terkait, mengikuti diskusi-diskusi, serta membaca berbagaili teratur. Untuk itu, sangatdiharapkan peran Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasandalam memfasilitasi pelatihan-pelatihan serta ruang-ruang diskusiuntuk peningkatan kapasitas pendamping.

4. Rencana Kerja dalam Kerangka Program SIDeKaLangkah kerja yang perlu dilakukanpertamasekaliadalah

sosialisasi dan lobi kepada pemerintah kabupaten/kota untukmenerapkan program SIDeKa serta mendorong lahirnya Perda atauminimal Perbup tentang Sistem Informasi Pembangunan Desa danPembangunan Kawasan Perdesaan. Dengan adanya Perda atauPerbup ini akan memperkuat aturan tentang pelaksanaan SIDeKa.Langkah kedua yaitu memperkuat pemerintah desa dalampengelolaan sistem informasi, baik dalam hal penyediaan saranaprasarana pendukung maupun peningkatan sumberdayamanusianya. Langkah ketiga yaitu mendorong adanya Perdestentang SIDeKa serta menjadikan SIDeKa menjadi agenda prioritasdi dalam RPJM Desa. Langkah keempat yaitu memberikanpendidikan kritis kepada masyarakat tentang hak informasisehingga masyarakat diharapkan dapat melakukan kontrol sosial.

Catatan kaki

1 Sama dengan BKAD (Badan Kerjasama Antar Desa). Nagari adalah sebutanuntuk desa di Sumatera Barat.

Page 128: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

111

2 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas:a. Kepastian hukum;b. tertib penyelenggaraan pemerintahan;c. tertib kepentingan umum;d. keterbukaan;e. proporsionalitas;f. profesionalitas;g. akuntabilitas;h. efektivitas dan efisiensi;i. kearifan lokal;j. keberagaman; dank. partisipatif.

3 Masyarakat desa berhak:a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta

mengawasi kegiatan penyelenggaraan PemerintahanDesa,pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,dan pemberdayaan masyarakat Desa;

4 UU Desa Pasal 861) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi

Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem

informasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.3) Sistem informasiDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi

fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, sertasumberdaya manusia.

4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputidata Desa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan,sertainformasi lain yang berkaitandengan Pembangunan Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan.

5) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelolaoleh Pemerintah Desa dan dapat diakses oleh masyarakat Desa dansemua pemangku kepentingan.

6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Page 129: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

112

HISAM SETIAWAN

[email protected][Indragiri Hilir – Riau]

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Terbitnya UU No 6 Tahun 2014 membuka peluang besar untukDesa di Indonesia melakukan pembenahan dari semua sektor. Saatini bagaimana sebenarnya kesiapan warga dan pemerintahan desamenyikapi dan mengambil peluang ini. Dimana kondisi selama ini,bahkan dimulai sesaat kemerdekaan negara republik indonesia,pembangunan desa lebih banyak diatur oleh pemilik kepentingan.T idak ada kebebasan warga dan pemerintah desa berhakmenentukan nasib dan kesejahteraan desa tersebut.

Seperti tertuang dalam UU Desa No 6 Tahun 2014 Pasal 1 :Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan namalain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 130: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

113

Dalam konteks pengembangan desa untuk wilayah ProvinsiRiau, jelas disebutkan dalam UU Desa tentang defenisi desa yaitu“kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan”.Namun pada kenyataanya hampir sebagain besar desa-desa diProvinsi Riau belum memilki batas-batas wilayah desa yangdituangkan ke dalam bentuk Peta Desa. Sehingga yang terjadi,bagaimana mungkin pemerintah desa dan wargadesa bisamenyusun dan merencanakan pengembangan dan pembangunandesa tanpa mengetahui batas wilayah yang menyimpan seluruhpotensi desa mereka yang pastinya akan sangat terkait denganupaya pemanfaatan potensi desa dalam mensejahterkan wargadesa tersebut. Ditambah dengan penentuan izin-izin atasperkebunan dan industri kehutanan menambah polemic atas statusbatas-batas wilayah desa tersebut yang sampai saat ini masih dalamproses penggodokan di level nasional (Konflik Agraria – One MapPolicy).

Hal ini menjadi yang paling mendasar dalam upayapengembangan desa khususnya di wilayah Provinsi Riau. Dandengan mengandalkan UU Desa No 6 Tahun 2014, hal ini menjadipedoman untuk dapat menyelesaikan sengkarut yang terjadi selamaini dalam rencana pengembangan desa-desa di Riau.

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan para pendamping.

Page 131: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

114

Sistem Informasi Desa & Kawasan (SIDeKa) menjadi pintumasuk dalam upaya penyelesaian mendasar permasalahan di Desa.Perencanaan pembangunan desa melalui Rencana PembangunanJangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kerja PembanguanDesa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan & Belanja Desa (APBDes)tanpa didasari oleh data-data dasar yang dibutuhkan sering sekalimembuat perencanaan pengembangan desa tidak terarah dan tidaksesuai dengan yang dibutukan oleh desa tersebut. Melalui SIDeKaini dapat menjadi pedoman dan arahan serta tujuan desa dalammerencanakan pembangunan oleh desa tersebut.

Pemerintahan Pusat & Daerah dapat mengawasi sertamendukung upaya – upaya yang dilakukan pemerintahan desadalam proses pembangunan dan pembaruan desa, tanpa harusmelupakan hak dan wewenang desa dalam mengatur dan mengurusdesa.

Warga desa dapat berperan aktif dan terlibat dalampenyusunan rencana dan arah pembangunan desa melaluipenerapan Sistem Informasi Desa & Kawasan (SIDeKa).

3. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Aspek yang harus dipahami dalam melakukan kerja-kerjapendampingan desa yaitu mengenal lebih jauh tentang kondisiterkini desa tersebut. Terdapat 3 kategori desa dengan indikator“Keselamatan Warga Desa” diantaranya yaitu: 1. Spot Berdaya Pulih

Page 132: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

115

2. Survive (bertahan) 3. Collaps (Pasrah). Hal ini dapat diketahuidengan melakukan analisa terhadap: a. Tata Produksi & Konsumsi,b. Tata Kelola Kawasan c. Tata Guna Lahan, d. Tata HukumPengaturan & Kelembagaan e. Tata Pembelajaran di desa. Tentunyakondisi desa tidak akan sama tergantung dengan karakteristikmasing-masing desa.

Tentunya beberapa langkah ini sangat dibutuhkan pendekatanpartisipatif dan pendampingan yang tepat untuk dapat mewujudkanpembaruan desa.

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

Rencana kongkrit: Mengupayakan terlaksanakanyapenentuan batas-batas wilayah desa yang akan menjadi lokasi kerja-kerja pendampingan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakatdesa. Bisa saling berbagi bersama dengan teman-teman desa yangtelah memiliki kemampuan untuk melaksanan hal tersebut. Hal inimenjadi modal utama dan dasar dalam rangka melakukanperencanaan dan penngembangan desa. Serta melakukanpenhimpunan data-data dasar yang dibutuhkan dalam upayaperencanaan dan pengembangan desa

Melakukan kordinasi dan komunikasi dengan PemerintahKecamatan & Kabupaten di lokasi kerja pendampingan

Penyebarluasan isu terkait dengan permasalahan desa sertarencana dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahantersebut.

Masyarakat Desa di lokasi kerja pendampingan “Bersuara”

Page 133: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

116

NENDRA ILYADI

[email protected][Natuna – Kepulauan Riau]

1. Pandangan saya tentang Desa mungkin hampir samadengan pandangan orang pada umumnya. Jika melihat dariperjalanannya Desa yang dulunya pada masa Orde Baru, Desadulunya hanya sebutan yang hanya sekedar ada. Namun setelahreformasi keberadaan Desa semakin jelas dan sangat di istimewakansampai saat sekarang ini.

Dengan telah lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014Tentang Desa semakin memberikan kejelasan untuk Desa dalampenjalankan Pemerintahan dengan penuh kemandirian. Berkenaandengan hal tersebut tentang Desa, maka perlu adanya langkah nyatadari segala lapisan, mulai dari pemerintah Pusat, pemerintah Daerah,Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Pemerntahan Desa serta semualapisan masyarakat didalamnya guna untuk memajukan danpembaruan Desa, adapun langkah-langkah yang yang harus diambildiantaranya :

· Melalui kewenangan yang telah diberikan oleh Pemerintahkepada Desa untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan yang bedasarkan asala usul, maka seharusnyaPemerintah Desa (Kepala Desa dan Aparat Desa) harus

Page 134: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

117

memiliki dan berpemikiran untuk maju dengan mengembangdan menggali potensi Desa sehingga keberadaannya dapatmenjadikan suatu hasil yang bermanfaat dan berguna sertameningkatkan pendapatan Desa.

· Sebuah pelatihan mengenai Studi perbandingan Desa danKota perlu dilakunan oleh pihak Pemerintah Kepada KepalaDesa, guna memberikan Kesadaran kepada Desa akan artipentingnya Desa bagi kehidupan Kota.

· Peningkatan Sistem Informasi Bagi Desa-Desa yang beradapada daerah perbatasan atau pedalaman yang sangat terisolir.Karna dengan adanya sistem informasi yang baik dan lancerakan memudahakan terjalinnya suatu hubungan yang efektifdan Intens antar pemerintah Pusat/Daerah dengan Desa.Sehingga apa yang terjdi Di Desa cepat di ketahui olehPemerintah Pusat/Daerah.

· Memberikan pemahaman kepada masyrakat akanartipentinga partisivasi dalam segala hal yang menyangkutpembangunan Desa, baik itu perencanaan, pengendalian,pengawasan, dan evaluasi terhadap pembangunan Desa.Karna dengan itu semua akan menjadikan pembangunan Desayang benar berguna bagi masyarakat.

2. Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang disingkat SiDeKamenurut saya merupakan suatu tindakan nyata dari Pemerintahyang harus didukung dan dijalankan dengan baik guna mewujudkanDesa yang selama ini ketertinggalan dalam hal memperoleh sebuahinfomasi. Dengan adanya SiDeKa ini diharapkan dapat membukapintu bagi Desa dalam guna untuk ambil bagian dalam mengaturrumah tangganya sendiri, dan suatu kontribusi Desa dalam ikut sertamenjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa.

Page 135: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

118

Dalam mempercepat kebangunan Desa, SiDeKa mempunyaiperan mendorong dan membuat suatu ide mengenai informasi, halini harus dengan menganalisa potensi dan kebutuhan Desa dengancara turun langsung ke Desa-Desa sehingga apa yang dibuat danapa yang dibutuhkan dapat sejalan.

Untuk mendukung program SiDeKa ini, adapun hal-hal yangharus dilakukan oleh Pemerintah Pusat/Daerah yakni terlebuhdahulu mempasilitasi Desa dengan Jaringan dan akses Internet yangbaik dan lancer. Hal ini guna untuk mempermudah bagi Desa danPemerintah dalam berbagi informasi.

Bagi pemerintah Desa adapun hal yang harus dilakukan adalahdengan segera membuat rencana pembangunan yang sipat nyaberasal dari kemandirian Desa yang nantinya akan berdampakpositive pada pertumbuhan perekonomian dan pembangunanDesa. Dengan demikian SiDeKa akan lebih mudah menampakkanperannya.

Berikutnya yang harus dilakukan oleh warga desa, dalam halini sebagai penerima atau yang mengkosumsi informasi haruslahbijak dalam menyaring segala informasi yang masuk, serta selalumendukung dan mengawasi segala kegiatan SiDeka gunaterciptanya suatu informasi yang benar-benar member manfaat bagisemua.

Yang harus dilakukan oleh Pendamping yakni harusmemposisikan dirinya sebagai mitra dan bagian daripadamassyarakat. Dengan demikian keberadaannya akan selalu membermanfaat dan nantinya akan saling membutuhkan. Selanjutnya yangtidak luput adalah pemahaman dan wawasan akan SiDeKa itusendiri. Jika tidak memahami dan berwawasan tentang SiDeKa,mustahil program SiDeKa ini dapat akan sampai manfaatnya bagiDesa dan semua.

Page 136: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

119

3. Menurut saya adapun yang vital yang harus saya kuasai yaknipengetahuan tentang maksud dan tujuan dari SiDeKa, denganmengetahui secara menyeluruh apa itu SiDeKa dengan segalakomponen didalamnya, maka saya akan lebih mudah untukmelanjutkan misi yang ingin dicapai tersebut. Jika mengenaiketerampilan, yang paling harus saya kuasai yakni cara membuatwebsite dan mendisign nya semenarik mungkin, karna denganterciptnay suatu website dengan design yang bagus akan dapatmemikat daya tarik sehingga informasi akan dengan cepat dapatditerima masyarakat.

Adapun sarannya, diharapkan dengan ikhlas hati membagikanilmu menyangkut SiDeKa serta harus benar-benar memperhatikanpemanfaatanya dari program yang di buat ini bagi masyarakatbanyak.

4. Rencana kongkrit yang akan saya buat mengenai rencanakerja dalam pengorganisasian SiDeKa ini yaitu melalui 4 (empat)tahapan seperti yang sering terapakkan dalam memecahakan suatupermasalahan yang di antaranya :

· Identif ikasi, yaitu sebuah peoses pengamatan terhadappermasalahan dan peroalan yang ada dan baikpun yang akandatang. Melalui tahap ini segala mermasalahan akan dapatdengan cepat diketahui dan akan cepat ditangani.

· Solusi, setelah tahap identif ikasi selesai maka yang perludilakukan adalah menentukan solusi yang tepat terhadappemasalah yang terjadi. Untuk solusi ini saya perlu bekerjasama dengan pihak terkait dalam hal ini pemerintah pusat/daerah, pemerintah desa dan aparat serta masyarakat. Hal inidilakukan guna memberikan solusi yang benar tepat dandiinginkan oleh Desa dan masyarakat didalamnya.

Page 137: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

120

· Implementasi, dalam hal ini solisi yang telah dibuat kemudiandi implementasikan atau dijalankan.

. Evaluasi, setelah selesai melaksanakan atau menjalankansuatu program. Hal terakhir yang perlu dilakukan yaituevaluasi, hal ini penting guna melihat efektif dan efesiensinyasebuah program atau solusi yang diambil dan yang dijalankan.Seringkali kebanyakan sebuah program atau solusi yangdijalankan tidak di evaluasi sehingga jika ada kegagalan atauhambatan solusi atau program itu kemudian ditinggalkan.

Page 138: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

121

SRI SUMARYANI

[email protected][Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan]

1. Pandangan Umum tentang Desa :Desa sebagai simpul utama pembangunan masyarakat dan

negara, Desa mempunyai kekuatan yang luar biasa namunkenyataannya Desa hanya menjadi sekedar jargon kebijakanpemerintah. Pembangunan hanya dipandang sebagai pertumbuhanekonomi, dan bukannya sebuah proses perubahan inter-bidangkehidupan masyarakat desa. Masyarakat tetap menjadi obyekkebijakan dan korban keputus(asa)an pemerintah. Kebijakanpemerintah terkesan (atau malah sebenarnya?) sporadis, tanpa arahtujuan yang jelas dan nihil konsep perencanaan yang matang.Sehingga terjadi kesalahan-kesalahan yang berulang-ulang, yangmenghamburkan uang masyarakat dan bermain-main api emosimasyarakat.

Kelahiran UUdesa merupakan prestasi besar lembaga legislasiIndonesia. UU ini telah mengatur desa sesuai dengan konsep desayang dianut oleh norma dasar hukum Negara (Pancasila) dan normahukum dasar Negara (UUD NRI 1945). Memberikan kewenanganseutuhnya kepada Kepala Desa ( Pemerintah Desa ) untuk menjalanpemerintahan Desa dengan tetap memperhatikan fungsi-fungsi

Page 139: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

122

pendampingan,pengawasan dan pertanggungjawaban . Dari sekianbanyak Undang-Undang yang mengatur tentang Desa sejakIndonesia merdeka 17 Agustus 1945 memang Undang-Undang DesaNomor 6 Tahun 2014 adalah yang terbaik. Desa sebagai ujungtombak pemerintahan terbawah memiliki otonomi dalam mengaturpembangunan untuk mensejahterakan rakyatnya. Akan tetapidalam pelaksanaannya harus diawasi agar tidak terjadipenyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. BadanPermusyawaratan Desa sebagai unsur pemerintahan Desa harusbisa menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanat Undang-Undang agar Kepala Desa tidak terjebak dalam jeratan hokum.Masyarakat Desa diharapkan juga ikut mengawasi dan mengambilperan aktif melalui musyawarah desa agar pelaksanaanpembangunan bisa benar-benar efektif dan tepat sasaran sertadilakukan secara transparan dan akuntabel.

Langkah-langkah dalam memperkuat Desa :1. Adanya Pendampingan terhadap pengelolaan dana yang di

alokasikan ke masing – masing desa2. Adanya sistem pengawasan dan pertanggung jawaban serta

mekanisme pencairan dana Desa3. Peningkatan Kapasitas terhadap Pemerintahan Desa baik di

bidang adm pemerintahan, perencanaan pembangunan sertaadm pembukuan ( accounting)

4. Adanya sistem Informasi yang desa yang online dan bias aksesoleh siapa saja yang mempunyai kepentingan

2. Pandangan Umum tentang SIDeKA (Sistem Informasi Desa danKawasan) :

Adanya SIDEKA (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)setidaknya dapat menjawab sejumlah permasalahan yang bisa

Page 140: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

123

dirumuskan untuk menyusun langkah strategis penerapan teknologiinformasi dan komunikasi di dunia perdesaan. Kejelian kita dalammerumuskan permasalahan menjadi modal utama untukmemutuskan aktivitas-aktivitas jalan keluarnya. SIDEKA dalam halini dapat di artikan sebagai suatu Bank Data di pelosok Desa yangdapat di akses secara Nasional dan dapat di lakukan oleh siapa sajayang mempunyai kepentingan, menjadikan informasi sebagai halutama yang dapat di jadikan cikal bakal untuk melakukan kajian danmerumuskan langkah – langkah strategis dalam mempercepat gerakpembangunan desa-desa

Langkah-langkah yang harus di lakukan oleh pemerintah pusatmaupun daerah adalah:

· Pembuatan website di dengan domain DESA· Pelatihan produksi konten website (teks, foto, video) yang

bermaterikan dunia perdesaan yang melibatkan masyarakatdan pemerintah desa.

· Pelatihan mengunggah konten (posting) di website desa.· Pelatihan strategi menyebarluaskan konten desa melalui

media sosial (khususnya Facebook, Twitter, dan Google+).· Pembuatan modul dan video tutorial pengelolaan website

desa dan media sosial.· Pembuatan web sindikasi dan agregasi untuk konten

antardesa.· Membangun komunikasi antara desa dan media arus utama

sehingga materi website desa dapat menjadi rujukanpemberitaan media massa, akibatnya isu-isu desa makintersebarluas (amplified).

3. Yang harus di kuasai sehingga pendampingan menjadi lebih efektifdiantaranya adalah :

Page 141: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

124

1. Peran Pendamping SIDeKA (Sistem Informasi Desa danKawasan) dan struktur organisasi di lingkungan wilayahtugas

2. Pemahaman tentang UU Desa No 6 Tahun 2014 besertasubstansinya

3. Pemahaman tentang sistem Informatika Desa yang dibutuhkan ( Data Base )

Langkah-langkah yang akan di lakukan untuk mendukung efektifnyapendampingan melakukan koordinasi , sosialisasi dan advokasikepada steakholder terkait di wilayah tugas

4. Langkah kerja (Rencana Action) dalam rangka pendidikan maupununtuk melakukan pengorganisasian SIDeka :

1. Mengikuti pelatihan secara aktif dan sungguh – sungguhsebagai bekal untuk melaksanakan tugas sebagai pendamping

2. Melakukan Koordinasi dan Sosialisasi kepada steakholderyang tergabung dalam struktur organisasi kerja di wilayahtugas

3. Melakukan advokasi kepada steakholder yang terkait danberkepentingan dalam pengorganisasian SIDeka

4. Melaksanakan tugas sesuai dengan Rencana Action yangsudah di buat dengan beberapa target capaian yang telah disepakati secara bersama

Page 142: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

125

ROSMALA DEWI, SE

[email protected][Bengkulu Utara – Bengkulu]

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Dengan ditetapkannya UU Desa No. 6 Tahun 2014 padatanggal 15 Januari 2014, maka akan banyak dana yang akan masukke desa sesuai dengan pasal 72 ayat (1) point d dan ayat 4 point (1)huruf d menyebutkan bahwa paling sedikit 10%dari danaperimbangan kabupaten/kota dalam APBD setelah dikurangai DanaAloka Khusus (DAK), dilihat dari ini saja bisa nilai bahwa selama initidak ada anggaran dari pusat ke desa sehingga dengan adanya UUDesa ini maka pemerintah wajib memberikan 10% dana per daerahtentunya akan disesuaikan dengan kondisi geograf is, jumlahpenduduk, jumlah kemiskinan jadi dengan adanya UU desa inipemerintah desa bisa membangun desa sesuai dengan kebutuhanskala prioritas spt infrastruktur desa, Ekonomi kerakyatan, pertaniandan sektor2 lain sesuai dengan potensi lokal, harapannya adalahadanya keseimbangan pembangunan daerah perdesaan dengankota. Desa menjadi ujung tombak pemerintah terbawah yangmemiliki otonomi dalam mengatur pembangunan untuk

Page 143: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

126

mensejaterakan masyarakat.Langkah- langkah memperkuat desa dalam menempuh jalan

pembaharuan desa adalah :o Peningkatan kapasitas aparat desao Memperkuat kelembagaan desa spt BUMDeso Memperbaiki sistem informasi desa sehingga bisa diakses oleh

pihak luaro Menjalin kerja sama dengan pihak luar Spt ikut tergabung

dalam Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD)

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan para pendamping.

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) saat sudahmenjadi keharusan untuk menunjang terwujudnya implementasi UUdesa yang disertai dengan data yang real dan mudah diakses daripusat secara online sehingga mempermudah pihak lain untukmengases informasi desa.

Yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan pusatadalah mensosialisasikan sistem SIDeKa ke semua masyarakatmelalui seminar, diklat ataupun media lainnya, selanjutnya tugasDesa adalah (1), membangun kesadaran baru dengan menempatkaninformasi sebagai titik penting dalam keseluruhan pergerakan desamembangun, (2). Meningkatkan keterampilan atau kapasitaskhususnya dalam mengolah, mengelola dan menggunakaninformasi. (3). Kebiasaan baru hal ini terletak bukan saja

Page 144: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

127

menghimpun informasi dan menata menjadi sumber informasi yangakurat. Selanjutnya yang harus dilakukan pendamping adalah 1,Mensosialisasikan SIDeKa, 2. Mendampingi serta memfasilitasiaparat desa dalam mengelola Web Desa, Email, Aplikasiperkantoran, Media Soail, dll kesemuanya ini untuk membuka aksesdesa seluas2nya ke pihak luar demi tercapainya pembangunan desa.

3. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) haruskuasai, a tau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Yang dikuasai oleh peserta adalah :1. Pengertian SIDeKa2. Tupoksi Pendampingan SIDeKa3. Tata cara pembuatan web desa, email,input dana, aplikasi

perkantoran online dllRencana / RKTL rencana pribadi untuk mendapatkan pengetahuandan keterampilan :

1. Mengikuti pelatihan dengan baik2. Menjalin silaturahmi dengan berdiskusi dengan sesama

pesertaSaran untuk Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan

1. Memberikan materi kepada peserta secara efektif demitercapainya tujuan materi

2. Menghadirkan narasumber yang kompten terhadap materi-materi yang akan disampaikan

Page 145: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

128

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

1. Melakukan sosialisasi SIDeKa ke masyarakat Desa.2. Meningkat kapasitas kelembagaan desa dan aparat desa3. Melakukan Evalusai terhadap desa dampingan4. Pelaporan

Page 146: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

129

ASEP NURONI

[email protected][Cianjur – Jawa Barat]

Memasukkan Tulisan tentang Desa, Sistem InformasiDesa dan Kawasan dan Pendampingan

1. a. Secara global desa masih jauh dari sejahtera, makmur danmandiri baik menyangkut pemerintahan desa maupunmasyarakatnya.

b. Dengan adanya Undang - Undang No 6 Tahun 2014 tentangDesa harapan baru bagi desa – desa untuk menyingkirkan/menggantikan permasalahan yang ada di desa-desa.

c. Sumber Daya Manusia (SDM) Desa harus mendapatkanpembinaan pemberdayaan yang intensif; Pendidikan,Ekonomi, Pertanian, Pembangunan dan Kesehtan, untukmenciptakan kesejahteraan masyarakat desa.

2.a. Desa diharapkan sudah mampu mengolah SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan) untuk mempermudah,mempercepat pelayanan baik kinerja desa terhadap publikmaupun pelaporan untuk pemerintah.

b. Pemerintah pusat hingga daerah diharapkan membangun

Page 147: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

130

infrastruktur yang membantu keberlangsungannya SistemInformasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dari desa sebagaitingkat pelayanan paling bawah yang bisa diawasi oleh publik.Pemerintah seharusnya sudah menggunakan pembenahansistem pelayanan dari desa sebagai titik awal pembangunanpemerintahan. Pemerintah diharapkan menempatkanpelayanan yang update yang diawali dari desa – desa, sehinggatidak ada lagi kesalahan database yang digunakan untukkepentingan bersama. Pemerintah seharusnya sudah mampumemanfaatkan sistem yang ada dalam lembaga pemerintahanyang membantu desa-desa. Pemerintah pusat maupun daerahdiharapkan memberikan sarana maupun prasarana yangmemadai untuk menunjang pembangunan pemerintahan.

c. Desa-desa diharapkan mampu mempersiapkan,menggunakan dan memberikan sarana/prasarana sistemSIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) yang bergunabagi keberlangsungan pemerintahan desa yang lebih mandiri.

d. Warga Desa diharapkan berperan aktif dalamkeberlangsungan pemanfaatan, penggunaan SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan).

e. Pendamping Desa mampu membantu desa untukmempercepat kemajuan desa dengan SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan) dengan sistem yang sederhanadan mudah digunakan desa - desa.

3.a. Peserta diharapakan diberikan pengetahuan secara umumuntuk kemajuan desa-desa dalam bidang-bidang:Administratif, Teknologi, dan Pemberdayaan Masyarakat.

b. Mampu mendapatkan ilmu pengetahuan baik secara khususpendidikan (pelatihan) pendampingan baik panduan umum

Page 148: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

131

maupun panduan secara panduan buku.c. Segera dorong pemerintahan pusat dan daerah segera

persiapkan pengembangan pemberdayaan desa-desa yangsaling terintegrasi dengan berbagai lembaga-lembaga untukkemandirian desa.

4.a. Dalam melakukan pendidikan (pelatihan) SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan) terhadap Sumber Daya Manusia(SDM) desa-desa diharapkan adanya peran sertapemerintahan pusat maupun daerah, hingga pemberdayaanmasyarakat. Bentuk team leader (pegiat desa) tiap daerah per-kecamatan untuk membantu secara bersama - sama (gotong-royong) keberlangsungan pendidikan (pelatihan)pemberdayaan desa - desa.

b. Kerjasama team antar pegiat pemberdaya desa-desa, sertadibarengi oleh pemerintahan yang membantu, mempasilitasidan mendorong desa – desa untuk lebih mandiri.

Tag: Penggerak = Pemerintahan>> Pendidikan (Pelatihan)>> Desa –

desa (Pendampingan (intensif))

Page 149: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

132

KUSWARI

[email protected][Purbalingga – Jawa Tengah]

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASANBERBASIS KEARIFAN LOKAL

(Bahan Untuk Pelatihan Pendamping Sideka)

Perjuangan bertahun-tahun untuk menggolkan RUU Desamenjadi Undang-Undang akhirnya berbuah manis. DewanPerwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) akhirnya mengesahkanRancangan Undang-Undang (RUU) Desa menjadi undang-undang(UU) dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan Jakarta padatanggal 18 Desember 2013.

Mengapa Undang-Undang Desa ini menjadi penting? Karenasudah lama kita di Indonesia melupakan desa. Pembangunaninfrastruktur yang tertinggal, pertanian yang kian tak menghasilkantelah membuat semakin banyak orang meninggalkan desa danmengadu nasib ke kota. Kota pun semakin sesak oleh para wargadesa yang berbondong-bondong membanjiri kota denganketrampilan seadanya. Urbanisasi pun tak terhindarkan, kotasemakin kumuh, dan kriminalitas pun semakin tinggi.

Selain itu, Undang-Undang Desa ini juga masih diragukan

Page 150: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

133

“keampuhannya” untuk bisa menyulap desa menjadi lebih berdaya,dikarenakan pengalaman buruk dari euforia otonomi daerah yangtelah melahirkan raja-raja kecil yang sekarang antri di KPK untukpengusutan berbagai kasus korupsi di tingkat Bupati dan Walikota.Maka kekhawatiran akan terjadinya korupsi Dana Desa yang 1 Milyaritu pun mengemuka.

Kekhawatiran yang beralasan, namun hal ini dikarenakankurangnya pemahaman mengenai substansi Undang-Undang Desa.Transparansi dan teknologi informasi menjadi salah satu isu strategisdalam Undang-Undang Desa, dimana setiap desa diwajibkanmemiliki website dan penggunaan Dana Desa wajib pula ditampilkandi website tersebut, sehingga warga desa bisa mengawasipenggunaan anggaran desa mereka secara lebih transparan.

Dalam rangka untuk membangun Sistem Informasi Desa danKawasan (Sideka) di perlukan Pengelolaan informasi denganpelibatan komunitas merupakan salah satu kunci pembangunanmenuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).Ketika pengelolaan informasi sudah baik, maka perwujudanperencanaan pembangunan akan berkesinambungan danberkelanjutan (sustainable) karena informasi ataupun data yangterkelola dengan baik akan dapat digunakan sebagai acuanperencanaan pembangunan.

Tidak dipungkiri bahwa sumber kegagalan pembangunanberawal dari carut marutnya ketersediaan data. Kecarut marutanpengelolaan data yang menjadi benang kusut dalam menentukansikap arah pembangunan dan juga menyebabkan ketidak tepatansasaran arah pembangunan. Beberapa permasalah data dapatdisebabkan oleh banyak hal yaitu mekanisme pengumpulan datayang dilakukan SKPD seringnya tidak terpusat dan konsisten. Selainitu belum ada format baku dalam pelaporan disetiap SKPD yang

Page 151: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

134

sesuai dengan kebutuhan data, sehingga munculnya data yangtumpang tindih. Serta disisi non teknis, permasalahan komitmenSKPD dalam penglolaan data yang masih kurang.

Pengelolaan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka)merupakan salah satu kunci pembangunan menuju tata kelolapemerintahan yang baik. Ketika pengelolaan informasi sudahmembaik maka perwujudan perencanaan pembangunan akanberkesinambungan dan berkelanjutan, karena informasi ataupundata yang terkelola dengan baikakan dapat digunakan dengansebagai acuan perencanaan pembangunan.

Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas calonpendamping Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka) yangdiperlukan antara lain :

1. Pengetahuan Umum tentang Sistem Informasi Desa danKawasan (Sideka)

2. Aplikasi Sistem Informasi Desa3. Pembuatan website Desa.4. Pelatihan produksi konten website (teks, foto, video) yang

bermaterikan dunia perdesaan yang melibatkan masyarakatdan pemerintah desa.

5. Pelatihan mengunggah konten (posting) di website desa.6. Pelatihan strategi menyebarluaskan konten desa melalui

media sosial (khususnya Facebook, Twitter, dan Google+).7. Pembuatan modul dan video tutorial pengelolaan website

desa dan media sosial.8. Pembuatan web untuk konten antar desa.9. Membangun komunikasi antara desa dan media arus utama

sehingga materi website desa dapat menjadi rujukanpemberitaan media massa, agara isu-isu desa makintersebarluas

Page 152: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

135

Saran yang kami harapkan kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan, agar Sistem Informasi Desa danKawasan bisa diterapkan diseluruh Desa di Indonesia sebagai bagiandalam mendukung pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desapasal 86.

Adapun langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan untukmensukseskan pelaksanaan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(Sideka) antara lain :

1. Membuat Modul Pelatihan Sistem Informasi Desa danKawasan

2. Melakukan Koordinasi dengan SKPD terkait untukmengadakan pelatihan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(Sideka)

3. Mengadakan pelatihan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(Sideka)

4. Membentuk tim kerja bersama Pemerintah Desa dan LembagaDesa

5. Diskusikan basis data apa saja yang diperlukan untuk warga6. Himpun data Profil Desa dan data pendukung lainnya7. Membuat aplikasi software Desa dalam rangka membangun

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka)8. Install aplikasi software Sistem Informasi Desa dan Kawasan

(Sideka) di komputer desa9. Diskusikan rencana pengembangan Sistem Informasi Desa

dan Kawasan (Sideka) sesuai kebutuhan desa10. Membuat Conten dan menyebarluaskan informasi desa

melalui beragam media untuk warga desa

Page 153: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

136

IRAWAN SARJONO

[email protected][Pemalang – Jawa Tengah]

PANDANGAN PENDIDIKAN DAN SISTEM INFORMASI

1. UU DESA atau UU no 6 tahun 2014 merupakan sebuahUndang-Undang yang dijadikan acuan kedepan sebagai kerangkapembangunan Desa secara konferhensif dimana titik beratpelaksanaan pembangunan dilakukan secara transparan danakuntabel, karena adanya aspirasi dan partisipasi masyarakat desaterkait dengan penentuan kegiatan atau kebijakan apa yang akandi laksanakan. UU DESA merupakan sebuah komitmen Negaradalam ranah keberpihakannya untuk mengelola sumberdaya danpotensi yang di miliki oleh sebuah desa, dimana pengaturan terkaitpotensi dan keuangan desa tersebut dapat di rencanakan bersamabaik oleh masyarakat desa, LKM, dan Aparatur Desa, sehinggatentang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa akanlebih mudah pengawasannya oleh masyarakat desa, dimanaketerlibatan masyarakat merupakan hal yang mutlak dalamaplikasinya. Dengan adanya UU DESA program atau kebijakan yangdulu sifatnya hanya melihat kepentingana pemegang kekuasaansekarang di balik menjadi apa yang di butuhkan masyarakat,

Page 154: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

137

sejatinya UU DESA menghendaki adanya perubahan kulturdimasyarakat yang menjadikan masyarakat lebih sejahtera, mandiri,dan berdaya juang. Komitmen itu dapat terwujud dengan adanyasikap saling bahu membahu antara warga, perangkat desa, Stakeholder di Setiap daerah dan Pemerintah Pusat yang mengakomodirkebutuhan-kebutahan tersebut melalui sebuah kebijakan yang diturunkan ke desa.

2. Dengan adanya SIDeKa dalam kontek pemberdayaan desa,tentunya sangat menunjang pemberdayaan desa, dimana denganSIDeKa yang baik maka akses informasi terkait dengan potensi danpermasalahan yang ada di sebuah wilayah atau kawasan dapat dilihat dan di antisipasi dengan progress yang cepat dan tepat,terbatasnya informasi mengakibatkan lambatnya penanganan danpenanggulangan apapun terkait hal-hal yang terdapat di desa, baikkebutuhan masyarakat terkait dengan pengembangan potensiuntuk meningkatkan kesejahteraannya maupun dalam rangkapengembangan desa dan wilayahnya. Sehingga pemerataanpembangunan dan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksanadengan baik.

3. Dalam pendampingan tentunya komunikasi merupakan halyang paling penting dalam menjalin sebuah hubungan, terlebihdalam pendampingan desa yang notabene berbicara terkait denganbanyaknya masyarakat yang terlibat dalam proses pendampingantersebut. Demografi dan geografi kawasan juga merupakan hal yangtidak lepas untuk dipelajari saat melakukan pendampingan karenadengan mengetahui demografi dan geografi kawasan kerja-kerjapendampingan akan menjadi lebih mudah karena kita dapatmengetahui kebiasaan masyarakat suatu wilayah tersebut danbagaimana bekerja bersama mereka, tentunya dengan melihatkeadaan geografi suatu wilayah kita juga dapat mengetahui potensi

Page 155: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

138

dan permasalahan yang ada di suatu wilayah. Untuk dapatmendapatkan pengetahuan tersebut dengan metode pemetaanswadaya sehingga kita dapat mengetahui seluk beluk suatu wilayah,potensi dan hambatan yang terdapat di suatu wilayah dengan nyata.

4. Rencana Kerja

No 1 2 3 4

Kegi

atan

Sosi

alis

asi S

IDeK

a ke

pada

Mas

yara

kat

Pela

tihan

Das

ar S

IDeK

a-

Peng

enal

an S

I

-Pe

mbu

atan

aku

nm

edia

Peng

elol

aan

SID

eKa

Opt

imal

isas

i SID

eka

Met

ode

Tata

p m

uka

Tata

p m

uka

Tata

p m

uka

Peng

umpu

lan

Mat

eri D

esa

(dat

a pr

imer

dan

sek

unde

rde

sa)

Dik

elua

rkan

nya

Perd

es d

anPe

rda

Sasa

ran

Mas

yara

kat

Des

a

Mas

yara

kat

Des

aD

ESA

DES

A

PEM

KOT

Page 156: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

139

ROZIKIN

[email protected]@gmail.com

[Batang – Jawa Tengah]

Pandangan Umum terkaitUndang undang Desa UU No 6 Tahun 2014

Berikikut ini pandangan saya pribadi terkait undang undangdesa UU NO 6 Tahun 2014,sebelumnya saya minta maaf bila ditulisansaya ini bnyak kekurangnnnya dan mungkin redaksionalnya yangmasi porak poranda mohon saran dan kritinya dari kawan-kawanprogram

-dengan adanya undang undang No 6 tahun 2014 ini menurutsaya pribadi akan menjadikan desa itu berdaulat dan serta memilikiposisi tawar dalam pemerintahan dengan desa yang mandiri dantak tergantunbg lagi oleh pusat ataupun daerah dengan adanyakucuran dana yang langsung kedesa maka pemerintah desa akanlebih mudah membangun infrastuktur sarana dan prasarana desayang dimana akan dibutuhkan masyarakat serta desa tak lagimengemis ke pemerintahan daerah ataupun pusat untukmelaksnakan pembangunan didesa serta bisa untukmensejahterakan masyarakat didesa itu sendiri

Page 157: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

140

Bukan seperti jaman orde baru desa hanya menjadi pelengkapdari kesatuan NKRI saja akan tetapi pada dasarnya DEsa adalahpenopang utama suatu Negara dan dengan adanya UU NO 6 tahun2014 ini desa benar benar diakui oleh Negara ini menjadi satu bagianyang sangat penting untuk berdirinya suatu Negara

Disisi lain banyak manfaat yang kan didaptkan olehpemerintahan desa seperti kemandirian dalam menerapkan danmelaksnakan kegiatan yang berhubungan dengan kebijaka desa ngterkait dengan besarnya dan ayang akan dikucurkan kedesa sepertidijelakan dalam undang undang bahwa desa akan mendapatkucuran dana dari pusat sebesar 10% dari APBN jadi dana yang cukupbesar untuk desa dan dengan demikian SDM dari perangkat desapunharus mumpuni untuk melaksanakan program2 kemasyarakat sertabisa mengimplementasikan dana yng ada demi kemaslahatanbersama dan pertanyaan mendasarnya apakah masyarakat kitaterutama perangkat desa telah disiapkan secara matang untukmenyambut dan tersebut agar tak terjebak dalam kasus korupsi

SIDeka dalam hal penerepan IT didesa yang salah satunyaharus paham minimal tahu dulu apa itu internet ini akan membukaakses pada masyarakat serta bagaiman cara menggunakan untukmempermudah kinerja dari pemerintahan desa diharapkan denganadanya SIDeka segalanya sesuatunnya akan lebih mudah dalammengakses informasi baik yang dibutuhkan masyarakat itu sendiriserta dapat dengan mudah untuk mengeecek data kependudukan

Peran aktif pemerintah pusat dan daerah untuk mendukungprogram SIDeKa ini juga sangatlah penting untuk menunjangkeberhasilan program , dengan cara menfasilitasi desa denganjaringan Internet serta peran aktif dari masyarakat penerima jugaharus digalakkan untuk lebih memahami arti penting dari programini yang dimana akan dirasakan banyak manfaatnya ketika ini

Page 158: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

141

berjalan sesui dengan harapanUntuk akses informasi yang lebih cepat dan akurat maka peran

dari pendamping juga sangatlah berpengaruh dalam kemajuanataupun keberhasilan yang akan dicapai olehmasing masing desaitu sendiri,dan sebagai pendamping haruslah bijak dalam menyaringsegala macam informasi yang masuk serta berperan aktifmengawasi perkembangan serta mendukung program yangdiamanatkan demi tercapainya SIDeKa

Pengetahuan tentang maksud dan tujuan dari SIDeKa itusendiri harus dikuasai oleh pendamping yang dimana telahdiamanatkan untuk dirinya dan bersedia untuk memberikanpenjelasan kepada masyarakat tentang arti penting dan manfaatSIDeKa

Beberapa tahapan yang akan menjadi rencana kongkrit untukmengemplementasikan SIDeKa di desa yang akan saya dampinginanti meliputi beberapa bagian yang menurut saya pribadi itu adalahmenjadi hal dasr untuk menjalankan SIDeKa.

1. Identifikasia. Data kependudukan yang meliputi banyak aspek baik dari

· Usia· Pendidikan· Tingkat kesejahteraan· Pemetaan desa

2. Solusia. Meliputi temuan apa yang saya dapat ketika identifikasi

3. Menjalankan apa yang telah kita dapat sebagai input data keprogram SIDeKa

4. Dan tahapan yang tak klah penting dari program apa saja yangtelah dikalankan dan ini menurut saya amatlah sangat pentingyaitu Evaluasi dari pa yang telah saya kerjakan dan ini perlu

Page 159: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

142

dipertanggungjawabkan tingkat keberhasilan yang kitadaptkan dari hasil kerja kita selama ini

Demikian yang bisa saya saya paparkan semoga menjadi bergunauntuk diri saya pribadi serta banyak orang ,dan apabila tulisan sayaini jauh dari keinginan ataupun kemauan dari penggiat programSIDeKa mohon kiranya dari kwan2 Pembimbing untuk memberikanpengarahan kepada saya.

Page 160: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

143

MOH. ALI MUSTOFA

[email protected][Demak – Jawa Tengah]

1. Pandangan Umum· Bahwa di pedesaan pada umumnya adalah daerah yang

tertinggal.· Pada umumnya mata pencaharian dalam sehari-hari adalah

sebagai petani dan ada pula yang sebagai buruh pabrik.· Untuk meperkuat di dalam pemerintahan desa yang paling

utama adalah meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia)bagi warga desanya.

· Dengan meningkatnya Sumber Daya Manusia yang ada dipemerintahan desa maka akan meningkat pula dalammengakses segala Informasi yang berguna untuk memajukandesanya.

· Salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan danpengangguran yang ada di pemerintahan desa tersebut.

· Dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan sebagaipenunjang wira usaha.

2. Dalam pandangan umum tentang SIDEKA yang ada di pedesaanadalah untuk meningkatkan cara pengetahuan pemerintahan desa

Page 161: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

144

dan warganya betapa pentingnya adanya SIDEKA tersebut didesanya.

· Guna melakukan pendataan warganya dan menginformasikansecara langsung pada pemerintahan daerah maupunpemerintahan pusat.

· Dalam pandangan kami terkait SIDEKA sangatlah pentingsekali sebab dalam pemerintahan desa tersebut banyak sekaliyang di namakan desa tertinggal yang mana desa tersebutkurang mendapatkan informasi dari pemerintahan daerahmaupun pemerintahan pusat.a. Pemerintah pusat

Untuk lebih sering memberikan bentuk program-programdalam pendidikan peningkatan Sumber Daya Manusiayang ada di pemerintahan desa setempat dalam rangkauntuk memajukan di pemerintah desa tersebut.Segala informasi yang ada pada pemerintahan pusat untuksecepatnya di informasikan ke bawah.

b. Pemerintahan daerahDi dalam pemerintahan daerah untuk lebih proaktifmemberikan penyuluhan-penyuluhan di desa-desa yangnotabeni desa tersebut adalah desa yang tertinggal.Lebih seringnya pemerintah daerah memberikanpendidikan-pendidikan Sumber Daya Manusia yang ada dipemerintahan desa.

c. Pemerintah desaBerupaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia bagiwarganya dan mengupayakan jalan pemerintahan dipemerintahan desanya lebih maju.Pemerintah desa untuk seringnya berkoordinasi baik padapemerintah pusat, pemerintah daerah maupun warga dan

Page 162: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

145

pendamping tersebut agar segala informasi lebih mudahdi dapat.Untuk lebih mudah memajukan pemerintahan desanyasemua itu ada beberapa langkah yaitu :· Dengan melakukan pendataan-pendataan warganya.· Mendata warga miskin dan juga warganya yang

menjadi pengangguran.· Membuat akses jalan desa lebih mudah di lalui.· Melakukan pelatihan-pelatihan dalam ber wira usaha.

d. Warga desaWarga untuk selalu pro aktif dalam meningkatkan di dalampemerintahan desa tersebut dengan cara :· Mengikuti kegiatan-kegiatan baik yang ada di

pemerintah pusat, pemerintah daerah maupunpemerintah desa.

· Seringnya mencari informasi di pemerintah desa.· Bergotong royong dalam membangun di desanya.· Membuat usaha-usaha mandiri yang bisa

meningkatkan pada pendapatan desa.· Membentuk koperasi yang di kelola oleh warga desa

dan di dukung oleh pemerintah desa setempat.· Mengadakan pertemuan warga dalam satu bulan sekali

yang gunanya untuk memberikan informasi ataubahkan membuat rencan-rencana demi kemajuandesanya.

e. PendampingMemberikan penyuluhan-penyuluhan terkaitpemerintahan desa agar lebih maju dan tidak menjadi desayang tertinggal dan di dalam penyuluhan-penyuluhantersebut sesuai dengan informasi yang dari pemerintah

Page 163: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

146

pusat maupun pemerintah daerah.Selalu melakukan pendampingan pada pemerintah desadan warganya untuk meningkatkan Sumber DayaManusia.Memberikan pendampingan pada warga bagaimana carauntuk berwira usaha dan sampai pada penjualan padabarang yang di buat tersebut.Memberikan pendampingan-pendampingan dalamrangka pertemuan warga dengan pemerintah desamaupun pemerintah daerah.Langkah-langkah untuk bagaimana cara mengaksesinformasi.

3. Para peserta untuk di berikan bekal pendampingan untukpemerintah desa maupun warganya dengan adanya id card maupunkartu pendamping sejenis Kartu Tanda Pengenal yg akan di kenakandala bertugas dan juga sebagai pedoman atau pegangan padapendamping dalam melangkah menuju ketempat yang akan di tujudi desa tersebut agar pemerintah desa lebih percaya dan yakinbahwa pendamping tersebut betul-betul legal adanya.

Cara memberikan penyuluhan dalam pendampingan padawarga.Ketrampilan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia bagipemerintah desa maupun warganya agar warga lebihmemahami dan lebih meningkatkan demi kemajuan dipemerintahan desanya.Bagaimana cara untuk membuat uasaha mandiri bagi wargadesa setempat.Memberikan bekal pada pendamping yang lebih mudah untukdi akses oleh pemerintah desa maupun warganya demi

Page 164: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

147

kemajuan di desa tersebut.Dalam pendampingan akan lebih menguasai tingkatpemahaman desa setempat yang notabeni desa tertinggaldalam segala bidang.

Saran pendamping kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa danKawasan :

· Lebih seringnya mengadakan pelatihan-pelatihan pada parapeserta pendamping agar lebih bisa menguasai dalam bidangpendampingan tersebut.

· Untuk lebih bisa memberikan pemberdayaan desa dankawasan agar lebih bisa meningkatkan langkah-langkah dancara-cara dalam melakukan pendampingan agar desa tersebutlebih maju dan lebih meningkat.

4. Rencana konkrit dalam melakukan pendampingan sebagaiberikut:

a. Mengorganiser warga untuk melakukan pertemuan-pertemuan yg gunanya untu memberikan penyuluhan bagiwarga tentang SIDEKA tersebut

b. Memberikan pelatihan-pelatihan dalam berwira usaha.c. Mendata warga yang kurang mampu dan warga miskin serta

warga yang menganggur belum mendapat penghasiland. Lebih meningkatkan pengetahuan pada pemerintah desa

terutama kepala desa apa SIDEKA dan supaya lebihmemahami kondisi di jalannya pemerintahan desa tersebut.

e. Memberikan pendidikan dalam rangka meningkatkan SumberDaya Manusia pada pemerintah desa maupun warganya.

f. Melakukan pendekatan-pendekatan pada warga danpemerintah daerah serta memberikan penyuluhan tentanglangkah-langkah kedepan demi kemajuan desanya.

Page 165: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

148

SAMSUL MA’ARIF

[email protected][Klaten – Jawa Tengah]

1. Desa menurut pengertiannya adalah kesatuan masyarakathukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untukmengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal inimenegaskan bahwa desa tidak lagi ditempatkan pada posisi hanyasebagai pelengkap administrasi kabupaten/ pemerintahan tetapimerupakan desa berdaulat dan otonom, menegaskankan jugabahwa desa tidak lagi sebagai obyek pembangunan yangdidalamnya dipastikan terjadi tumpang tindih Perencanaan,Kelembagaan, pendanaan ataupun kelompok sasaran sehinggapembangunan lebih bersifat keproyekkan yang tidak lestari. Disinidesa hadir sebagai subyek pembangunan, segala bentuk kegiatanyang ada didesa terkonsolidasi dengan baik, baik pembangunanskala lokal desa ataupun pembangunan kawasan perdesaan.

UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa lahir memberikan legitimasiatas kemandirian desa berdasarkan Azas, Kedudukan danKewenangan Desa. UU Desa juga memberikan kepastian Dana Desa

Page 166: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

149

yang Bersumber dari APBN, menjadi pondasi dasar kuat bagi desadalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaanpembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, danpemberdayaan masyarakat Desa. Pemerintahan desa mempunyaihak untuk menjalankan empat kewenangan desa dalampengelolaan pembangunan desa di bidang (pemerintahan desa,kemasyarakatan, pembangunan desa dan pemberdayaanmasyarakat).

Langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuhjalan pembaruan desa antara lain : meningkatkan kapasitaspemerintah desa melalui pelatihan-pelatihan agar terlaksananyasecara maksimal empat kewenangan desa dalam pengelolaanpembangunan.

2. Sistem Informasi Desa dan Kawasan meliputi data Desa,data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lainyang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. Dalam mempercepat pembangunan desa-desa, kedudukan SIDeKa peran Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan, Pemerintah Daerah kabupaten/kotamenyediakan informasi perencanaan pembangunan kabupaten/kota untuk Desa, Desa berhak mendapatkan akses informasi melaluisistem informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerahkabupaten/kota. Selain itu juga ada dukungan pendanaan dari(Pemda/ Pemerintah Pusat/ Pihak Ketika) terkait Wibesite/ mediaon line desa untuk mendukung proses transparansi danakuntabilitas desa sehingga fungsi media informasi desa berfungsisebagai bagaian dari pendataan desa dalam hal: a) Penyaluranaspirasi masyarakat; b) pelayanan masyarakat desa; c) tata kelola

Page 167: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

150

desa; d) pembangunan desa dan pembangunan kawasanperdesaan; dan e) kemandirian desa dan sebagainya. Sisteminformasi Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diaksesoleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan. Bagipendamping Kegiatan pendampingan sistem informasi desa,pendamping perlu dipastikan bahwa Desa berhak mendapatkanakses informasi melalui sistem informasi Desa yang dikembangkanoleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota didukung dengan sumberdaya manusia,

3. Sekurang-kurangnya mempunyai kompetensi meliputi :pemahaman tentang email dan aplikasi perkantoran, pengelolaanwebsite desa, menganalisis Data/informasi yang dikumpulkan,menginformasikan hasil pemantauan kepada masyarakat,menginformasikan inovasi secara lisan maupun dan atau tertulismelalui beberapa media dan lain sebaginya. Untuk mencapaipemahaman yang maksimal tentang kompetensi tersebut adalahdengan sungguh-sungguh mengikuti pelatihan khususPendampingan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)disamping juga mencari pengetahuan tambahan dan belajar dariahlinya pada saat melakukan pendampingan. saran kepada BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan pada saat pelatihannantinya materi yang diberikan diharapkan lebih banyak pada materipraktek. Melakukan monitoring dan evaluasi guna pencapaianprogram Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang lebih optimal;

4. Rencana Kerja kongkrit dalam mlekukan pengorganisasianSIDeKa adalah :

1. pada saat pelatihan : mengikuti materi demi materi dengansungguh-sungguh dan menjaga jalannya pelatihan agar

Page 168: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

151

berjalan dengan baik;2. menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah

guna menunjang kegiatan program SIDeKa;3. menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah desa guna

penyediaan data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan,serta informasi lain yang berkaitan dengan PembangunanDesa dan pembangunan Kawasan Perdesaan. Dalammempercepat pembangunan desa-desa;

4. bersama pemerintah daerah membangun danmengembangakan SIDeKa;

5. mendorong pemerintah daerah dalam pengaturan atauregulasi daerah guna mendukung pembangunan danpengembangan SIDeKa tingkat desa berikut juga dukunganpendanaannya;

6. melakukan peningkatan kapasitas bagi pemerintah desadalam pembangunan dan pengembangan SIDeKa tingkatdesa;

Page 169: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

152

AT ERIK TRIADI

[email protected][Bantul – D. I. Yogyakarta]

SIDeKa Solusi Masalah Rakyat

Dalam Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa,menyatakan dengan tegas bahwa “desa adalah desa dan desa adatatau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yangdiakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.”

Dari pengertian ini terlihat jelas bahwa ada semangat untukmengembalikan kedaulatan rakyat desa, yang sebelumnyadirenggut pemerintah pusat dengan berbagai penyeragamannya.UU No. 6 Tahun 2014 juga menempatkan desa sebagai subyekpembangunan. Apabila selama ini desa hanya menjadi objekpembangunan, tujuan program, proyek bahkan intervensi dariberbagai kementerian, lembaga pemerintah bahkan politisi partai.Kini dengan kewenangan dan kemampuan keuangannya, desa

Page 170: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

153

dapat membangun dengan lebih optimal. Undang-undang desayang baru juga mengakui keberagaman. Sehingga desamendapatkan kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan kondisidan potensi yang ada.

Kehadiran UU Desa membuat peluang pembaruan desa, yaknisebuah transformasi menuju kondisi desa yang lebih bermartabat,sejahtera dan demokratis. Pembaruan desa ini dapat dicapai denganbeberapa langkah (1) peningkatan kapasitas pemerintah desa. (2)membuka ruang partisipasi masyarakat lebih lebar dan luas. (3)meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam berpartisipasi.Tentunya mesti dilandasi dengan prinsip demokrasi dan gotongroyong serta berfokus pada meningkatkan produksi desa.

SIDeKa Teknologi Pembebasan

Sistem Informasi Desa dan Kawasan hendaknya diposisikansebagai pintu masuk untuk melakukan penataan dan pembangunandesa secara menyeluruh. SIDeKa merupakan alat untukmenghadirkan transparansi, partisipasi dan membangunakuntabilitas pemerintah desa. Namun demikian, SIDeKa hendaknyabukan saja alat bantu teknis administratif, tapi secara substantifmenyelesaikan persoalan rakyat. Sebut saja persoalan kemiskinanrakyat desa, kesehatan (hingga menurunkan KIA), pendidikan,peningkatan dan perluasan produksi pertanian, serta lain-lain. Darisisi aplikasi (program) tentu saja sangat memungkinkan untukdiimplementasikan di desa. Apabila SIDeKa dapat mengurusberbagai persoalan rakyat tersebut, maka dengan sendirinyapemerintah dan masyarakat desa akan terdinamisasi.

Untuk melakukan itu perlu sinergi dari pemerintah pusat,kabupaten hingga pemerintah desa dan masyarakat desa. Beberapa

Page 171: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

154

hal yang perlu kita dorong agar dilakukan pemerintah pusat antaralain: (1) melakukan pemerataan akses internet di seluruh wilayah(desa) Indonesia, baik dari segi ketersediaan dan kecepatan. (2)mendorong pemerintah membuat regulasi yang dapat menurunkantarif internet. Sehingga semakin banyak masyarakat mengaksesinternet. (3) mengkoordinasi penyedia-penyedia aplikasi (software)yang terkait SIDeKa agar memberikan transfer teknologi kepemerintah desa secara efektif.

Sedangkan pemerintah kabupaten hendaknya melakukan; (1)menyediakan perangkat, hardware maupun software agarpemerintah dapat memiliki SIKDeKa. (2) mendorong pemerintahdaerah untuk melakukan pemetaan mengenai apa saja layanan yangdibutuhkan pemerintah desa maupun masyarakat dalam SIDeKa.(3) mendorong keterbukaan pemerintah daerah atas usulanpemerintah desa terkait pengembangan program SIDeKa.

Pemerintah desa hendaknya; (1) meningkatkan kapasitaspemerintah desa, dalam menjalankan tata pemerintahan maupunpersonal pelaksana SIDeKa. (2) melakukan pendidikan dan sosialisasike masyarakat (sebagai pengguna) desa terkait perangkat SIDeKa.(3) mendorong pemerintah desa berjejaring dalam sebuah forumbelajar bersama SIDeKa.

Masyarakat desa perlu didorong untuk; (1) memahami filosofidan penyadaran mengenai internet, agar masifnya penggunaaninternet tidak malah berekses negatif. (2) meningkatkankemampuan dalam penggunaan internet dan mengakses SIDeKa.(3)mendorong mengefektifkan penggunaan SIDeKa untukkepentingan masyarakat, misalnya memberikan informasi meupungmenggunakan aplikasi-aplikasi dalam SIDeKa.

Pendamping perlu melakukan; (1) fasilitasi desa untukmemperoleh pengetahuan dan pelaksanaan SIDeKa. (2) melakukan

Page 172: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

155

advokasi apabila ada halangan-halangan yang ditemui dalam prosesSIDeKa. (3) pendampingan dan pendidikan bagi masyarakatmengenai penggunaan internet dan SIDeKa.

Page 173: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

156

KADEK SUARDIKA

[email protected][Gianyar – Bali]

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASANSEBAGAI STIMULATOR GERAKAN DESA MEMBANGUN

Pandangan Umum Dan Bali Terhadapa UU No.6/2014

Reformasi kebijakan desa dilakukan dengan mengadakanrevisi terhadap Undang-Undang Nomer 32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah , yang telah mengalami perubahan terakhirdengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2008. Revisi dilakukan denganmerancang 3 (tiga) Undang-undang, yaknitentang pemerintahanderah, pemilihan kepala daerah dan desa, yang terakhir ini ini telahdiundangkan Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014 pada tanggal15 Januari 2014.

UU 6/2014 dibneruk berdasar pertimbangan, antara lain,bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, desatelah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungidan diberdayakan. Adapun dasar hukum subtantatifnyasebagaimana tercantum dalam bagian, mengingat antara lain pasal18 B ayat (2) berbunyi:

Page 174: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

157

“Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuankesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-haktradisionalnnya sepanjang masih hidup dan sesui denganperkembangan masyarakat dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia, yang diatur dalam Undang-Undang”

Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014 tentang Desa disikapi berbedadi Bali. Undang-undang yang akan mulai berlaku secara efektif diseleuruh Indonesia pada 15 Januari 2015. Menjelang berlakunyadibali, belakangan ini menjadi perbincangan yang hangat, munculpro-kontra, ada yang setuju desa adat di daftarkan ke pusat, adapula yang tidak setuju karena ada sejumlah pasal didalam Undang-Undang Desa ini dinilai melemahkan antara tugas adat danadministratif pemerintahan. Banyak kalangan berharap Bali tetapdengan kondisi saat ini tak harus memilih salah satu opsi .bali harustetap harmonis dan memberikan ruang kepada desa adat tetapotonom mengatur adat dan budaya. Disisi lain ada yang ngotot agardesa adat yang didaftarkan menjadi bagian dari Undang-UndangDesa. Masyarakat Bali berharap agar keputusan diambil sesuaidengan penejelasan pasal 6 dalam Undang-Undang Desa yaitu “…untuk mencegah terjadinya tumpang tindih wilayah, kewenangan,duplikasi kelembagaan antara desa dan desa adat dalam 1 (satu)wilayah hanya terdapat desa atau Desa Adat….” Memberikanjaminan kepada Bali tetap harmonis, baik dalam menjalankankegiatan adat budaya dan urusan kedinasan.

Terkait dengan sikap masyarakat bali berdasarkan jejakpendapat yang dilakukan Pusat Data Bali Post tentang otonomiDesa Adat dalam Undang-Undang Desa ini dominan respondenberharap bali tak perlu memilih. Ada 62.71 persen respondenberharap agar pemerintah menjamin agar desa adat tetap otonomdalam mengatur adat dan budaya serta alam bali. Pemerintah harus

Page 175: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

158

mensosialisasi Undang-Undang Desa secara sederhana, indipenden,gamblang dan berdasarkan kajian yang matang kepada masyarakatsehingga dalam memilih melalui musyawarah desa dipahamiimplkasi-implikasi dari pilihan yang diambil. Jika dengan melimilihdesa adat keberadaannya tidak menjadi otonom, biarkan desa adatdan desa dinas berjalan berdampingan seperti sekarang, denganlain kata desa dinas didaftarkan, kedepankan harmonisasi, bukanterjebak pada dana 1 Milyar dalam mengambil sikap.

Ada 34,53 persen setuju didaftarkan namun dengan catatannamun dengan catatan khusus. Poin-poin kekhususan bali inilahyang perlu dibahas bersama dengan tetap menjaga eksistensi desadinas. Jangan karena dana 1.4 milyar, politisasi dan pejabat di balimemaksakan kehendak mendaftarkan salah satu desa. Langkah iniakan menibulakan persoalan baru baik dalam admistrasi,kependudukan, investasi dan pengaturan fungsi-fungsi desa adatdalam kehidupan berbudaya dan beragama.

Sedangkan ada 2.76 persen responden tidak memberikankomentar terkait hal ini. Mereka mengaku belum tahu betul isiundang-undang desa dan dampaknya bagi bali yang memiliki dualembaga ditingkat desa.

Pandangan tentang SIDeKA

Prokontra pemahaman masyarakat di bali mencerminkanbahwa esensi dari UU 6/2014 tidak sosialisasi secara utuh. UU6/2014ingin membawa semangat yang menempatkan masyarakat desasebagai subyek pembangunan istilah merubah arah pendekatanpembangunan dari gerakan membangun desa menjadi gerakan desamembangun. Dalam implementasinya desa harus mampu mandiridalam menjalankan empat kewenangannya yaitu : 1)

Page 176: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

159

penyelenggaraan pemerintahan desa 2) pelaksanaan pembangunandesa, 3) pemberdayaan masyarakat desa 4) pembinaankemasyarakat desa.

Dengan kembalikan tahta rakyat pada pemiliknya melalui UUNo.6/2014 yang disertai stimulus kebijakan dan penganggaran yangcukup besar per desa harus dibangun kesadaran semua pelakupembangun desa tentang kewajiban-kewajiban yang harusdijalankan melalui peningkatan kapasitas, pengorganisasianmasyarakat sehingga terjadi gerakan desa membangun, danmenempatkan dana cukup besar tersebut sebagai instrument,bukan tujuan, untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian desa.

Untuk membangun kesadaran masyarakat agar tumbuhbangga desa perlu dikembangkan sistem Informasi pemabangunandesa dan pemabangunan kawasan kawasan perdesaan seseui pasal86 UU No. 6/2014. Disebutkan : (1) desa berhak mendapatkan aksesinformasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah kabuapten (2) pemerintah dan pemerintah daerahwajib mengembangkan sistem informasi desa dan pemabangunankawasan perdesaan, (3) sistem Informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia, (4) sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi datadesa, data pembangunan desa, kawasan perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan pembangunan desa dan pembangunankawasan perdesaan (5) sistem infomasi desa sebagaimanadimaksud ayat (2) dikelola oleh pemerintah desa dan dapat diaksesoleh masyarakat desa semua pemangku kepentingan dan ayat (6)pemerintah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaanpembangunan kabupaten/kota.

Didasari amanat undang-undang tersebut diatas sehingga

Page 177: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

160

posisi SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) sangat strategisdalam implementasi UU No.6/2014 berbasis pemberdayaanmasyarakat. Sistem informasi desa dan kawasan yang efektif danefisien akan mempercepat dan lebih menarik bagi masyarakatmengetahui dan memahami potensi dan masalah selanjutnayamerumuskan sistem perenacanaan jangaka menengah (5 tahun)dan pendek (1 tahun). Kemudian dalam pelaksanaan, pengawasandan pemeliharaan sistem informasi desa dan kawasan akanmendorong proses transparansi dan akuntabiltas pembangunandesa sehingga akan terwujud lokal good governance.

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu kerjasama lintas pelakudan jenjang, pemerintah kabupaten wajib memfasilitasi danmegembangkan sistem informasi desa dan kawasan, pemerintahdesa menyiapkan sumberdaya manusia dan perangkat kelokalannyadan masyarakat memanfaatkan sistem informasi tersebut untukmengetahui hak dan kewajiban sebagai masyarakat tentangpembangunan. Pendamping memegang peranan penting dalammembangun kesadaran pelaku pembangunan desa, peningkatankapasitas pelaku dan penorganisasian masyarakat sehingga akanterwujud gerakan desa membangun.

Kompetensi Pendamping

Pengetahuan harus dikuasai sehingga selaku pendampingmampu memberikan contoh, melebur dan mendorong masyarakatuntuk berdaya dan mandiri adalah : (1)memiliki empati terhadapmasyarakat desa (2) menguasai tentang sosiologi perdesaa(3)Pendamping sebagai tenaga profesional yang memilikikompetensi perencanaan dan penganggaran pembangunan desaserta daerah serta pemerintah desa dan lokal, (4) Mempunyai

Page 178: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

161

pengalaman organisasi, pemberdayaan dan pengorganisasianmasyarakat (5) mampu fasilitasi proses kemandirian dan kedaulatanmasyarakat dalam pembangunan, (5) mampu melibatanstakeholder melalui kegiatan penyadaran, pembelajaran, penguatankapasitas dan kelembagaan masyarakat. (6) mampu mendorongterwujudnya proses kedaulatan masyarakat berarti bahwapengelolaan kegiatan pembangunan dilakukan oleh, dari dan untukmasyarakat melalui proses partisipasi dan demokrasi, (7) mampumembantu proses yang memastikan masyarakat mencapai tujuanterkait dengan one village, one plan, one budgeting, (8) mampufasilitasi terjadinya koordinasi dan konsolidasi antar program diwilayah kerjanya. Rencana kami untuk meningkatan kapasitas diri,belajar pada siapapun dan mengembangkan tempat belajardimasyarakat dan ruang belajar masyarakat. Badan Prakarsapemberdayaan Desa dan kawasan harus mengembangkan SIDdengan pendekatan seni kreatif budaya lokal serta menjadikan SIDdan Kawasan sebagai stimulator /perangsang atau istrumen yangmenggerakan pengorganisian masyarakat.

Page 179: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

162

I PUTU HERY INDRAWAN

[email protected][Buleleng – Bali]

1. Undang-undang Desa

Secara umum undang-undang desa menempatkanpembangunan di komunitas masyarakat terkecil. Dengan demikian,dengan adanya undang-undang desa, pengembangan potensi desaakan lebih optimal.

Berdasarkan pasal 18, menyatakan “Kewenangan Desameliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan PemerintahanDesa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaankemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desaberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadatDesa.” Dengan itu, pemerintahan desa memiliki kewenangan yangluas untuk mengembangkan manusia, sumberdaya dan potensi daridesa berdasarkan prakarsa dari masyarakat.

Desa tidak lagi hanya menjadi lembaga yang mengurusmasalah administrasi semata. Namun, pemerintah desa juga wajibmelakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Seperti amanatpasal 26 ayat 1, “Kepala Desa bertugas menyelenggarakanPemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan

Page 180: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

163

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.”Apalagi undang-undang desa juga mengamanatkan adanya

dana perimbangan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerahmaupun dari pajak sebagai sumber pendapatan desa. Selain itu, desajuga memiliki kewenangan untuk mengelola keuangan tersebutsesuai dengan perencanaan pembangunan desa dan pemberdayaanmasyarakat.

Dengan adanya undang-undang desa, pembangunan desaakan menjadi lebih terencana, terukur dan sesuai dengan kebutuhandesa tersebut.

Sayangnya yang menjadi permasalahan mendasar dipemerintahan desa yakni tidak beragamnya kualitas sumberdayamanusia di semua desa. Tidak semua desa “familiar” membuatsebuah perencanaan untuk pembangunan dan pemberdayaanmasyarakat. Jika tidak dilakukan pembinaan, pendampingan danpengawasan yang baik oleh pemerintah dan masyarakat, makadikhawatirkan dana yang digelontorkan pemerintah malah tidakefektif.

2. SIDeKa

Dengan adanya undang-undang desa, maka desa wajib untukmembangun sistem informasi berjaringan untuk kesadaranmasyarakat terhadap peran pemerintah desa untuk membangundan memberdayakan masyarakat desa itu sendiri.

Sistem informasi sangat penting dimiliki oleh desa sebagaisarana komunikasi kepada masyarakat desa terkait denganperencanaan pembangunan, agenda desa, dan transparansipenggunaan anggaran desa.

Apalagi, dengan hadirnya Desa.id, pemerintah desa bisa

Page 181: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

164

memberikan informasi secara murah dan transparan kepadamasyarakat. Sehingga pengawasan terhada prencanapembangunan bisa ikut dilaksanakan oleh masyarakat luar.

Dengan adanya Desa.id, pemerintahan desa tidak hanyamenginformasikan terkait pemerintahan desa. Namun, desa jugabisa melakukan promosi terhadap produk yang dihasilkan danpotensi desa yang bisa dikembangkan. Seperti misalnya desa yangada di Bali. Hampir setiap desa memiliki keunikan tersendiri yanglayak untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Selain informasi berupa website, desa juga bisa membanguninformasi konvensional seperti papan pengumuan. Dengandemikian, desa yang ada di pedalaman yang belum terjamah olehteknologi informasi yang memadai juga tetep bisa memberikaninformasi kepada masyarakat.

3. Pendamping Desa

Beberapakemampuandasar yang harus dimiliki olehpendamping desa diantaranya komunikasi, pengeloaann informasi,media sosial dan website. Selain itu, pendamping desa juga harusmemiliki daya analisa yang baik terhadap terhadap potensi yangdimiliki oleh desa sehingga, sistem informasi yang dibangun bisaberjalan lebih optimal. Untuk mendapatkan pengetahuan itu, harusturun ke desa, membaca buku dan berselancar di dunia maya.

4. Rencana Kongkrit

Pengembangan desa yang paling mendasar adalahmembangun manusianya atau Mencerdaskan Desa. Untukmewujudkan itu, perlu ada pelatihan dan pendampingan untuk

Page 182: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

165

mengelola sistem informasi.1. Pelatihan menulis, Jurnalisme Warga

Pelatihan ini penting untuk mengasah daya kritis masyarakatdan membuatnya dalam bentuk tulisan, fotomaupun video.Pelatihan ini menggandeng Aliansi Jurnalis Independent (AJI)Denpasar. Sasaran adalah pemuda dan siswa SMP, SMA danMahasiswa yang berasal dari desa tersebut.

2. Menggandeng KomunitasMenggandeng beberapakomunitas yang bergerak dalammengembangkan desa. Salah satunya komunitas KampoengIlmu. Komunitas yang beranggotakan mahasiswa dankalangan professional ini konsen pada pembagunansumberdaya manusia yang ada di beberapa desa di Bali.Beberapa desa yang menjadi dampingan komunitas ini yakniDesa Tambakan, Kec. Kubutambahan, Kab. Buleleng.

3. Gerakan kampusSelain komunitas, organisasi internal kampus di Bali jugamemiliki program pengembangan desa. Salah satunya PilotProject yang sudah berjalan dari 3 tahun lalu yaknipengembangan Desa Taro. Baik dari segi pendidikan dankewirausahaan bagi pemuda dan masyarakat. Agenda awal,pada tanggal 25 Januari 2015, Komunitas Kampoeng Ilmu akanmengadakan Live In di Desa Tambakan untuk menggalangrelawan Penggerak Desa.

4. Menggandeng Organisasi ProfesionalBeberapaorganisasi yang potensialuntukdigandeng di BaliyakniPerhimpunan Hotel danRestoran (PHRI) Provinsi Bali,Association of The Indonesian Tours & Travel (Asita)Balidanbeberapaorganisasilain yang relevan.

5. Mengandeng Media

Page 183: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

166

Peran media untuk mempromosikan desa dan potensi desasangat penting untuk menyebarluaskan inforamasi. Denganberbasis Web.desa.id, keberadaan media online local harusdimanfaat untuk turut mempromosikan desa. Salah satumedia yang rencananya digandeng yakni Suarabali.com

Page 184: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

167

UMBU KALEDI DEMU

[email protected][Kupang – Nusa Tenggara Timur]

PANDANGAN UMUM TENTANG DESA, UU NO 06 TAHUN2014, SERTA LANGKAH-LANGKAH PEMBARUAN DESA

Pelaksanaan otonomi daerah yang telah dimulai sejak 2001mengandung konsekuensi yang cukup “menantang” bagi daerah.Di satu sisi, kebebasan berkreasi membangun daerah benar-benarterbuka lebar bagi daerah. Namun demikian, di sisi yang lain telahmenghadang setumpuk masalah yang harus diselesaikan. Masalahyang sangat mendasar adalah perubahan pola pengelolaan daerahdari sentralistik menjadi desentralisasi, misalnya sumber dana untukmembiayai pembangunan, sumber daya manusia sebagai aparatpelaksana seluruh aktivitas pembangunan, dan masih banyak yanglain.

Desa merupakan basis kekuatan sosial ekonomi dan politikyang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.Perencanaan pembangunan desa selama ini menjadikan masyarakatdesa sebagai objek pembangunan bukan sebagai subjekpembangunan, dimana desa selalu dipandang harus diberdayakandengan beragam cara, misalnya, memberikan bantuan secara

Page 185: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

168

kontinyu (yang umumnya tidak tepat sasaran dan tidak sesuaidengan kebutuhan sebenarnya dari masyarakat desa itu sendiri)namun tidak diberikan pelatihan secara tepat dan memadai kepadamasyarakat desa.

Masyarakat desa sebagai objek, hanya menjadi saluranpemberian bantuan tanpa diberikan bekal yang cukup agar dapatmeberdayakan dirinya sendiri dengan memanfaatkan segala asset,potensi yang dimilikinya, muali dari perencanaan kebutuhan desayang benar-benar tepat sasaran, pengadaan, hingga pengelolaan.Berbagai program bantuan pemerintah yang mengalir ke desa tidaksecara signifikan mampu mengangkat harkat hidup orang desa,memerangi kemiskinan desa, mencegah urbanisasi, menyediakanlapangan pekerjaan dan lain-lain. Yang terjadi adalahketergantungan, orang desa terhadap bantuan pemerintah. Parapejabat pemerintah malah bisa menikmati proyek bantuan yangmenjadikan kemiskinan desa sebagai obyek pembangunan daritahun ke tahun. Kegagalan program pemerintah itu disebabkan olehbanyak hal, mulai dari strategi dan pendekatan yang keliru sampaidengan pengelolaan program yang selalu salah urus. Disisi lain, desatidak diberikan kemudahan dalam menyaring informasi yangdibutuhkannya, dikarenakan tidak adanya kesadaran akankebutuhan informasi, kurangnya keterampilan dalam mengelolainformasi yang masuk.

Keadaan ini mengakibatkan desa selalu identik denganketerbelakangan, sebagai penonton pembangunan, kemiskinan,dan lain-lain dikerenakan tidak mumpuninya sumber dayamasyarakat dalam menegelola apa yang menjadi kekuatannya.

Dengan adanya UU No 06 tahun 2014 tentang desa, dimanadesa diberikan keleluasaan dan kewenangan dalam mengatur danmengurus kepentingan masyarakat setempat,keleluasaan untuk

Page 186: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

169

mengorganisisr dirrinya sendiri kearah yang lebih baik danbermartabat, diberikan hak untuk mengakses dan menerimainformasi, diharapkan, desa diharapkan menjadi suatu landasanutama dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunanmenuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Denganadanya UU No 06 tahun 2014, dimana desa ditempatkan dalamkedudukan yang jelas dalam kewenangannya, maka desadiharapkan benar-benar mampu menggerakkan dan memotivasimasyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatanpembangunan, memberikan pandangan pada masyarakat dalammengartikulasikan kebutuhan umum dan membantumengidentif ikasi masalahnya, memampukan masyarakat sertamemberikan kapasitas pada masyarakat agar dapat menanganimasalah yang dihadapi secara efektif, mendorong dan memberikandaya serta memandirikan masyarakat untuk menangani masalahdan mengembangkan program pemberdayaan masyarakat,membangkitkan kesadaran individu atau kelompok masyarakatbahwa ketidakberdayaan mereka disebabkan oleh ketidaksadaranmereka pada berbagai masalah yang ada, mendorong kesadarankritis masyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruang publik dimasyarakat desa sebagai “bejana sosial” untuk membangun refleksikolektif terhadap kondisi desa sebagai proses belajar untukmembangun komitmen kolektif.

Peranan SIDeKa dalam mempercepat gerakan pembangunandesa

Persoalan ketertinggalan desa selama ini bukan saja hanya dipandang akibat ketertinggalan infrastruktur desa, memangketerbatasan dan tidak adanya atau rusaknya infrastruktur desa

Page 187: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

170

yang berdampak pada upaya mendorong upaya-upaya membangunkesejahteraan rakyat, tetapi persoalan mendasar desa selama iniadalah akses informasi yang menyebabkan ketergantungan desapada supra desa, kedaulatan atas tata kelola desa terhadap sumber-sumber yang ada di desa, antar desa dan kawasan perdesaan.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan ( SiDeKA ) bisamenjawab persoalan utama desa, UU No 6 tahun 2014 memberikanruang, sebagaimana pada Bagian Ketiga Tentang Sistem InformasiPembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan. Pasal86 (1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sisteminformasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajibmengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (3) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. (4) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi dataDesa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapatdiakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dpatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.

Page 188: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

171

Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa

Pengetahun yang harus dimiliki sedemikian rupa oleh calonpendamping desa agar pendampingan berjalan efektif yaitu sebagaiberikut:

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini ( UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaan5. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan ( sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

Secara pribadi, adapun untuk mendapatkan pengetahuan danketerampilan seperti yang dimaksudkan diatas, saya akan berusahasemaksimal mungkin untuk memiliki pengetahuan terhada regulasipendukung yang ada, dan kaitannya dengan desa, berbagaiteknologi terapan yang ada saat ini dalam upaya mendorongpembangunan didesa, serta budaya, sikap, dan tingkat pemahamanmasyarakat desa terhadapap UU No 06 tahun 2014 dan sejauh mana

Page 189: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

172

implementasinya, serta keanekaragaman budaya pada lokasi terkait.Saran kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan

Kawasan, agar diadakan pelatihan dan pendampingan secarakontinyu kepada pendamping, bahkan kepada kader-kader desasehingga timbul semangat untuk pembaharuan desa ke depannya.

Rencana Konkrit Dalam Pelatihan dan PengorganisasianSIDeKa

Rencana konkrit dalam pengorganisasian SIDeKa, pertama,akan mendalami materi dan bahan-bahan terkait SIDeKa, kedua,akan melakukan sosialisasi hasil pelatihan sehingga dapatmenghasilkan antuasisme pihak-pihak terkait dalam menerima danmengimplementasikan program-program SIDeKa di wilayah masing-masing sehingga dapat mempermudah pengorganisasian SIDeKalebih lanjut.

Page 190: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

173

ELVIRA

[email protected][Sumba – Nusa Tenggara Timur]

Latar Belakang

Disahkannya UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa, telahmembawa harapan baru terutama dalam penguatan posisi desa.Harapan ini tentu saja tidak serta merta tercapai dengan mudah,tanpa adanya berbagai implementasi yang bersifat masif, terukurdan terencana. Pada dimensi yang berbeda, regulasi ini tentu sajamemunculkan berbagai keraguan ketika kesiapan pada level desasendiri terbilang belum memadai.

Penegasan UU No. 06 Tahun 2014 bahwa “desa adalah desadan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnyadisebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilikibatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia” mengandung beberapatujuan besar yaitu :

a. Pengakuan dan penghormatan atas Desa dengan

Page 191: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

174

keberagamannya;b. Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa

demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;c. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya

masyarakat Desa;d. Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat

Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa untukkesejahteraan;

e. Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien danefektif, terbuka, serta bertanggung jawab;

f. Meningkatkan pelayanan publikg. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desah. Memajukan perekonomiani. Menjadi subjek pembangunan

Tercapainya UU Desa ini bergantung pada kualitas perencanaan danpengawasan implementasi agenda pembangunan desa. Halterpenting yang perlu disiapkan adalah:

1. sosialisasi UU harus dilakukan kepada seluruh komponen desa(Pemdes, BPD, Organisasi Warga, Tokoh Adat;

2. pendidikan politik warga agar UU Desa diimplementasikanberbasis modal sosial yang berkarakter saling percaya daninklusif;

3. pengelolaan anggaran desa harus diintervensi denganpendekatan yang komprehensif agar akuntabel dantransparan sehingga mengarah pada good governance; dan

4. Capacity building kepada pemerintah desa, BPD, Kader, danSKPD Kabupaten.

Page 192: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

175

Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan

Ketertinggalan, keterbelakangan dan keuangan desasemestinya tidak sekedar dilihat sebagai dari sisi infrastruktur desa,akses pelayanan dan SDM. Walaupun sejatinya ketiga hal tersebutmemberikan kontribusi pada pelemahan upaya mendorongpembangunan kesejahteraan rakyat, tetapi persoalan krusial desaselama ini adalah kurangnya akses informasi yang memaksa desabergantung pada supra desa. Hal ini berakibat pada hilangnyakedaulatan atas tata kelola desa terhadap sumber-sumber yang adadi desa, antar desa dan kawasan perdesaan.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan ( SiDeKA )diyakini menjadi salah satu solusi atas persoalan utama desa.Amanat UU No 6 tahun 2014 memberikan ruang untukpengembangan dan Sistem Informasi Pembangunan Desa danPembangunan Kawasan Perdesaan.

Sesuai dengan pasal Pasal 86 ada beberapa point penting yangmenegaskan perlunya SiDeKA

1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sisteminformasi Desa

2. Pengembangan Sistem Informasi Desa menjaditanggungjawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

3. Ketersediaan fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem Informasi Desa meliputi data Desa, data PembangunanDesa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lain yang berkaitandengan Pembangunan Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

5. Sistem informasi Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dandapat diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku

Page 193: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

176

kepentingan.6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasi

perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.Sistem Informasi Desa dan Kawasan akan mendorong penyebarangagasan dan ide desa dengan memperkuat akses informasi desa,antar desa, maupun kawasan perdesaan. Gagasan yang mengalirini menjadi ruh dari semangat partisipasi dan keterbukaan informasisatu dengan yang lainnya.

Dengan demikian, semua pihak yang ada dipastikan harusmengambil peran dan tanggungjawab masing-masing agarsemuanya berhasil dengan baik.

1. Pihak pemerintah Pusat perlu mempersiapkan SistemInformasi Desa dan Kawasan yang dapat menjelaskan secaralengkap dan transparan segala hal yang menjadi informasidesa. Sistem ini nantinya menjadi sebuah aplikasi baku danterintegrasi dengan sistem pengawasan pada level supra desa.Hal ini untuk memastikan sistem memberikan informasi yangsesuai, terkini dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki tanggungjawabmenyediakan informasi pembangunan Kabupaten/Kota untukDesa yang dapat diakses dengan mudah. Sehingga distribusiinformasi dapat berjalan secara baik. Pada aspek lainPemerintah Daerah harus memastikan sistem ini bekerjadengan baik, melakukan pengawasan secara rutin danmempersiapkan tenaga yang memiliki kapasitas yang cukup.Meskipun nantinya akan ada pendamping yang membantumenangani pembuatan sistem ini, akan tetapi PemerintahDaerah perlu memahami bagaimana sistem ini bekerja,sehingga dalam penerapannya dapat diketahui secarabersama-sama. Hal ini juga untuk memastikan keberlanjutan

Page 194: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

177

penggunaan sistem ini.Untuk membantu pengoperasian SiDeKA, Pemerintah daerahdapat melakukan intervensi dengan mempersiapkan tenagaterampil yang nantinya dapat menangani SiDekA pada tiap-tiap Desa. Mengingat penerapa SideKA berkaitan erat denganpersoalan teknis, maka sudah semestinya Pemerintah Daerahmenempatkan tenaga yang memiliki kualifikasi memadai.

3. Pemerintah Desa berperan dalam mempersiapkan kondisidimana keterbukaan informasi pada level desa dapat berjalansecara baik. Kebijakan yang transparan, informasi akurat sertadata-data pendukung harus dipersiapkan secara berkala dansistematis. SiDeKA akan memberi hasil optimal jikaobyektifitas dari content (isi) dapat dipertanggungjawabkan,sesuai keadaan, lengkap dan terupdate secara berkala.Pemerintah Desa juga dapat mempergunakan tenaga terampilyang ada di desa untuk menunjang SiDeKA. Penggunaantenaga terampil berbasis asset desa ini, akan memberikan hasiloptimal karena dipercaya lebih memahami kondisi desa secarabaik.

4. Warga Desa memiliki peran yang sangat sentral baik dari segiketerbukaan data (misalnya tingkat ekonomi, penghasilan,kesejahteraan), maupun ketika memastikan seluruh informasiyang ada di desa. Partisipasi Warga dengan semangatmembangun desa tidak saja pada pemberian informasi yangtepat, perencanaan pembangunan secara bersama- sama,akan tetapi sampai pada titik pengawasan bagaimana data,potensi dan kemampuan desa dipergunakan secara tepat.

5. Tenaga Pendamping memiliki peran strategis dalammemfasilitasi berbagai kegiatan pembuatan SiDeKA di Desa.Pendamping bukan hanya mengurusi hal yang bersifat teknis,

Page 195: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

178

tetapi dapat melakukan kajian secara baik tentang kondisidesa, memastikan berlangsungnya seluruh prosespengambilan, penginputan dan verifikasi data.

Hal-hal yang harus kami miliki agar langkah pendampingan berjalandengan baik

1. Kemampuan teknisa. Memahami aplikasi Office (Open Office, Ms Office, Libre

Office)b. Memahami Operation Sistem LINUX secara baik,

mengingat SiDeKA terinstal (dari jadwal kegiatan) padaOS yang menggunakan platform LINUX

c. Pemahaman instalasi berbagai apikasid. Pengetahuan tentang Hosting dan pengurusan domain.

2. Non tehnisa. Kemampuan berkomunikasi dengan multipihakb. Pendekatan humanistik (bukan semata-mata karena

adanya program, tetapi mencoba memahami kondisi dankeadaan dengan baik, menggali informasi walaupun tidakberkaitan langsung dengan intervensi program)

Rencana Kerja

1. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait(Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Desa)

2. Sosialisasi SiDeKA dan kelebihannya dalam memastikantransformasi informasi.

3. Melakukan penguatan kapasitas terhadap Desa, dan Pihakterkait agar memiliki kemampuan teknis dari proses

Page 196: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

179

pembuatan, penyajian, penggunaan dan pemutakhiran dataSiDekA

4. Membuat forum pembelajaran bersama desa untuk berbagipembelajaran menarik terhadap penerapan SiDeKA pada desamasing-masing.

5. Melakukan monitoring secara bersama-sama untukmemastikan SiDeKA dapat dipergunakan demi menunjangkemajuan desa.

6. Publikasi perkembangan SiDeKA pada media

Page 197: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

180

DEMAN HURI

[email protected][Kubu Raya – Kalimantan Barat]

MEMPERKUAT AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAPINFORMASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN

KEDAULATAN PEMBANGUNAN DESA

Desa selalu diidentikan dengan ketertinggalan. Peryataan itubisa dibenarkan, karena pembangunan wilayah Desa penuhketerbatasan, dari mulai keterbatasan pelayanan publik, keterbasanalat produksi, keterbatasan infrastruktur, termasuk keterbatasaninformasi.

Desa sebagai sebuah wilayah secara troterial diakui sebagaistruktur sistem kenegaraan paling bawah, namun kedaulautan desaselama ini dibatasi, ini tercermin dari orientasi pembangunan dankebijakan-kebijakan yang dibangun oleh pemerintah selalubeorientasi pada perkotaan.

Tak pelak, karena paradigma dimasyarakat bahakanpemerintah selalu diidentikkan dengan ketertinggalan, masyarakatberbondong-bondong melakukan urbanisasi mencari penghidupanyang lebih layak keperkotaan, karena menganggap bahwa peluangmencapai cita-cita kehidupan lebih baik ada dikota.

Page 198: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

181

Mereka melupakan bawa, basis-basis sumber daya alamsebenarnya ada disekitar pedesaan, sebenar Desa bisa memenuhiharapan hidup bagi masyarakat, masyarakat tidak perluberbondong-bondong apabila sebuah Desa mampu memeberilapangan kerja yang baik, pasilitas pendidikan, infra struktur daninformasi yang bagus.

Lemahnya informasi tentang desa terutama potensi Desamembuat masyarakat di pedesaan disorientasi dalam mendapatkanpekerjaan, bahwa pekerjaan menjadi nelayan, petani, peternakselalu identik dengan ketertinggalan.

Orientasi tersebut tidak terlepas dari konsumsi informasi olehmasyarakat Desa dimana informasi selama ini monopoli olehpemodal besar sehingga orientasinya selalu identik dengan tradisiperkotaan.

Keterbatasan saluran informasi ini telah membuat masyarakatDesa tidak berdaulat karena telah terjadi kesenjagan informasiantara masyarakat Kota dan Desa yang bermetamorfosis padakesenjangan pengetahuan, kesenjangan spasial, kesenjangan sosial,kesenjangan alat produksi, dan kesejangan pasar.

Kesenjangan terhadap akses informasi membuat masyarakatdaya tidak berdaya keluar dari berbagai hegomoni kekuasaan baikekonomi, sosial, budaya dan spasial.

Ada peluang masyarakat Desa keluar dari ketidak berdayaanitu, setelah disahkanya Undang-Undang Desa no 6 tahun 2014, adaharapan kepada masyarakat Desa dalam mengurangi kesenjanganinformasi ditingkat Desa, karena dalam undang-undang tersebutdiamanahkan Desa harus mempersiapkan sistem Informasi Desa.

Dalam UU Desa no 6 tahun 2014 pasal Pasal 86, tentang SistemInformasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan,ada beberapa point penenkanan dalam pasal tersebut,

Page 199: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

182

pertama, Desa berhak mendapatkan akses informasi, kedua:Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan, ketiga: fasilitas perangkatkeras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia,keempat: data informasi yang pelu dipenuhi. kelima: pengelolainformasi desa adalah aparatur desa, dan keenam: perecanaanpembangunan.

Tantangan jelas cukup besar bagi aparatur Desa dalammengelola dan menyediakan sistem informasi desa, ada beberapatantangan yang akan dihadapi oleh pemerintah Desa dalammenyediakan sistem informasi Desa, pertama: sumber dayamanusia, kedua: keterbatasan sistem informasi yang aksesibilitas,ketiga: penyedia infomasi Desa.

Untuk memperkuat Sistem Informasi Desa dan Kawasantentunya diperlukan sistem informasi Desa yang aksesibilitas bagiwarga Desa sebagai pengguna informasi,dan familiar bagi aparatDesa dalam menggunakan sistem informasi Desa.

Memang sudah banyak beredar dan dibuat sistem informasimasi Desa berbasiskan online,namun sistem itu belum tentumamfaat bagi warga desa ataupun bagi aparat Desa, karenadisebabkan beberapa hal, pertama:tidak semua Desa memiliki akses,kedua: lemahnya sumber daya manusia, ketiga:ketersediaan datadan informasi, keempat:sistem managemen informasi.

Oleh sebab itu diperlukan pendampingan pada aparat Desadalam mengelola sistem informasi Desa dan Kawasan, banyak halyang harus diperkuat oleh para pendamping sistem Informasi Desadan Kawasa, pertama: pemahaman undang-undang Desa nomor 6tahun 2014, kedua: membuat sistem informasi Desa yangaksesibilitas, ketiga: manajemen sistem informasi Desa, ketempat:identifikasi kebutuhan tentang informasi oleh sebuah Desa, kelima:

Page 200: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

183

model pendampingan sistem informasi Desa dan kawasan.Maka, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Prakarsa

Pemberdayaan Desa dan Kawasan harus menyediakan, pertama:Tools pelatihan dan pendampingan, kedua: menyiapkan sisteminformasi Desa dan kawasan, ketiga: melakukan identif ikasikebutuhan dan model sistem informasi Desa yang aksesibiltas.

Rencana kongrit yang akan dilakukan, pertama: membanguntim pengelola program sistem informasi Desa dan kawasan kedua:identif ikasi kebutuhan dan model sistem informasi Desa danKawasan, ketiga: membuat guiden dan SOP dalam mengelola sisteminformasi Desa, keempat: penguatan sumber daya manusia dalammembuat dan mengelola sistem informasi Desa, kelima:pendampingan dalam mengelola sistem informasi Desa danKawasan, keenam: melakukan penguatan pada masyarakat Desadalam memproduksi informasi, mengakses informasi danmengunankan informasi Desa serta Kawasan.

Page 201: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

184

ALFIATUL LAILI

[email protected][Katingan – Kalimantan Tengah]

Menurut KBBI, ‘Desa’ adalah kesatuan wilayah yang dihunioleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahansendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa). Lalu, dalam UU No 6Tahun 2014 Tentang Desa disebutkan, desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalan sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahandesa memiliki peran penting dalam tatanan kepemerintahan skalapaling dasar yang tidak bisa dianggap remeh peran serta fungsinyadalam megatur dan menata perencanaan dan pembangunandesanya. Kepemerintahan desa mempunyai peran penting dalammewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

Dengan diaturnya desa dalam UU No 6 Tahun 2014 TentangDesa, dimulai dari isitilah Desa sampai kepada sistemkepemerintahan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya, maka desasemakin memiliki status yang jelas dan sangat penting dan kuat.Setiap desa dirasa penting untuk memiliki perencanaan penggunaan

Page 202: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

185

lahan yang disepakati oleh pemerintah desa dan perwakilanberbagai unsur keagamaan desa, kaum wanita, pemuda danmasyarakat desa itu sendiri. Langkah perencanaan penggunaanlahan ini merupakan salah satu cara dalam menyusun perencanaanpenggunaan lahan atau kawasan dari berbagai kelompok sosial-ekonomi dalam suatu wilayah. Keterlibatan dan aspirasi masyarakatdapat dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan, alternativepengembangan, pilihan investasi, pengelolaan dan pemantauanpembangunan dalam suatu wilayah.

Perencanaan penggunaan lahan ini bisa dimasukkan ke dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yangkemudian bisa dijadikan pengajuan oleh desa kepada pemerintahkabupaten dalam mengatur rencana kerja kabupaten.

Kedudukan SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan),dalam konteks pemberdayaan desa untuk mempercepat gerakkebangunan desa-desa sesuai dengan amanat UU No 6 Tahun 2014.Bahwa desa harus memanfaatkan teknologi tepat guna untukmenginformasikan kinerja pemerintahan desa, dana atau anggarandesa, proyek yang dilaksanakan di desa, capaian yang sudahdilaksanakan dan rencana kerja pemerintahan desanya. SIDeKa bisadimanfaatkan oleh desa secara maksimal dalam upayamempercepat gerak pembangunan desa. Hal ini akan memberikankesan bahwa desa yang memberikan informasi melalui sistem yangmudah diakses untuk saat ini yaitu website adalah desa yang sangatterbuka akan informasi yang ada di desa. Sistem ini juga bisadijadikan ajang promosi desa dalam hal hasil alam di desa (pertaniandan perkebunan) atau objek wisata yang ada di desa tersebut.

Pemerintah (baik pusat maupun daerah) harus mendukungdesa dalam mengupayakan guna memanfaatkan sistem informasidesa ini. Dukungan yang diberikan bisa berupa menyediakan sarana

Page 203: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

186

pendukung bagi desa untuk menjalankan sitem informasi ini(perangkat komputer dan jaringan). Pemerintah desa sendiri jugaharus mengupayakan dengan arif dan bijaksana terkait penggunaansistem informasi desa ini. Pemerintah desa bisa merangkul berbagaiunsur di desa untuk bersama-sama mengumpulkan informasi yangnantinya akan dimasukan ke dalam sistem informasi. Warga desapada dasarnya tidak akan menolak sebuah pembaruan yangbermanfaat bagi desanya. Warga desa bisa bersama-sama denganpemerintah desa memanfaatkan sistem informasi yang disediakan.Pemerintah dan masyarakat desa juga harus belajar carapenggunaan, pengelolaan dan perawatan sistem ini, agarpemerintah dan masyarakat desa dapat mengelola sistem searamandiri. Adalah tugas dari pendamping untuk mengupayakan agarpemerintah dan warga desa dapat memanfaatkan sistem informasiini dengan tepat dan baik dengan pengarahan dan praktik langsungoleh pendamping yang dilaksanakan di desa. Pedamping sendirisudahlah harus mengerti tentang fungsi dari sistem informasi dalammempercepat gerak pembanguna desa. Pendamping harus bisamengoperasikan sistem informasi desa ini dengan baik sampai padaperawatan pada data.

Terkait hal ini saya akan terus menggali kemampuan sayadengan mencari beberapa penjelasan terkait UU Desa danpenggunaan sistem informasi sampai perawatan pada data.

Rencana kerja konkrit pengorganisasian SIDeKa sebagaiberikut :

1. Membentuk tim desa yang nantinya berfungsi sebagaipengurus atau pengelola sistem yang disepakati melaluimusyawarah desa.

2. Melibatkan perwakilan pemerintahan desa, pemuda, kaumwanita serta para petani yang memiliki usaha di desa untuk

Page 204: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

187

mengumpulkan data-data yang diperlukan, sebagai bahaninput data pada sistem.

3. Melatih Tim desa untuk mengoperasikan sistem informasidesa.

4. Memberi arahan tentang sosial media kepada masyarakatdesa. Sosial media dimanfaatkan untuk mempromosikansistem informasi desa yang sudah dibuat.

Page 205: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

188

ARI RAHMAN

[email protected][Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan]

Desa, sebagai entitas masyarakat yang sudah ada sejakIndonesia belum merdeka tentu seharusnya menjadi bagian pentingdari fokus pembangunan Negara dalam rangka mengisikemerdekaannya. Namun demikian, ternyata selama ini (setidaknyahingga sebelum RUU Desa disahkan) perhatian Negara kepada desasangat kecil, fokus pembangunan terutama sektor ekonomi lebihdigerakkan oleh ekonomi makro dan pembangunan perkotaan.

Lahirnya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)memberi harapan dan road map baru pada pembangunan Desasecara keseluruhan. Walaupun awal perjuangan UU Desa adalahperjuangan para perangkat Desa yang menuntut kesejahteraan,tetapi kemudian pada akhirnya UU Desa lahir dengan lengkap,mengatur tata pemerintahan, aset dan keuangan, BUMDes,kerjasama antar Desa, pembangunan dan pemberdayaan hinggatransparansi dan sistem informasi Desa.

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) berperanpenting dalam percepatan perbaikan tata kelola Desa danmendukung sektor-sektor lain dalam konteks pembangunan danpemberdayaan Desa.

Page 206: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

189

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDEKa) merupakansuatu sistem informasi yang mencakup atau meliputi semua aspekyang ada di desa, oleh karena itu desa mempunyai peranan yangsangat penting dalam implementasi sistem informasi ini, warga desajuga di tuntut untuk lebih aktif, SDM yang ada di Pemerintahan Desadipacu untuk lebih “melek” Teknologi Informasi.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan salah satujawaban dari Pasal 86 UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dimana ;

1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sisteminformasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Pemerintah baik pusat maupun daerah, mempunyai kewajibanseperti pasal 86 tadi dalam hal pengadaan infrastruktur baiksoftware maupun hardware, dan juga pengembangan sumber dayamanusia, dari segi pemahaman, pemanfaatan tekonologi, dengan

Page 207: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

190

mengadakan pelatihan-pelatihan maupun pendampingan.Agar SIDeKa dapat berfungsi optimal, maka diperlukan sinergi

multipihak yang terpadu. Mulai dari Pemerintah Desa sendiri, wargamasyarakat (melalui lembaga-lembaga kemasyarakatan) hinggapemerintah daerah dan pusat.

Masyarakat desa harus aktif berpartisipasi dalam semuaproses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunanDesa, melalui lembaga-lembaga Desa maupun melalui media, sesuaiamanat UU Desa pasal 82.

Pemerintah dan pemerintah daerah, berkewajibanmengembangkan sistem informasi pembangunan desa dankawasan sesuai amanat UU Desa pasal 86.

Pemerintah Desa tentu menjadi aktor paling penting dalamimplementasi SIDeKa, sehingga semua kebutuhan dalammenjalankan UU Desa seharusnya dapat didukung oleh SIDeKa yangbaik.

SIDeKa nantinya diharapkan akan dapat digunakan untuk :1. Menjelaskan dan menginformasikan tata kelola Desa yang

baru, sesuai UU Desa2. Mempublikasikan aset dan keuangan Desa, akuntabilitas &

transparansi3. Mempromosikan potensi, produk unggulan dan jasa Desa4. Menjadi media komunikasi dan jejaring kerjasama antar Desa,

juga antara desa dengan pemerintah, pemerintah daerahmaupun masyarakat umum

5. Mengkonsolidasikan program-program pembangunan yangada di Desa, lewat perencanaan dan pengawasan terpadu

6. menjadi alat untuk pelayanan publik di Desa yang prima.Pendamping Desa, berperan penting dalam memfasilitasi SIDeKadi setiap Desa dampingan, sekaligus memediasi komunikasi desa

Page 208: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

191

dengan pemerintah daerah / pusat terkait keterpaduan data daninformasi program pembangunan. Karena itu pendamping desatentu harus siap secara konsep dan teknis.

Pendamping yang merupakan garda terdepan dalam programini, berusaha untuk melakukan pendekatan yang “soft” walaupunini merupakan hal yang baru bagi sebagian masyarakat desa yangkurang memahami nya, hendaklah penyampaiannya dengan bahasa-bahasa yang mudah di mengerti oleh masyarakat desa tersebut,agar tujuan dari SIDEKa ini bisa tercapai dan tepat.

Pengetahuan, pemahaman dan kemampuan minimalpendamping desa dalam konteks program SIDeKa menurut saya :

1. Pemahaman UU Desa, terutama terkait pentingnya SIDeKadalam implementasi UU Desa.

2. Pemahaman program SIDeKa, sebagai bagian dari strategipemberdayaan desa yang terpadu dan berkelanjutan bersamapemerintah dan lembaga terkait lainnya.

3. Pengetahuan teknis dan penguasan alat-alat / aplikasi yangdigunakan dalam program SIDeKa.

4. Pengetahuan dan kemampuan mengorganisir kegiatan,pelatihan dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait desa.

Rencana saya sebagai calon pendamping desa dalam programSIDeKa.

1. Pelatihana. Mengikuti pelatihan khusus pendamping di Jakartab. Mendokumentasikan hasil pelatihan menjadi dokumen

panduan teknis di lapangan2. Koordinasi

a. Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Provinsib. Koordinasi dengan Kecamatan, dimana lokasi desa-desa

pelaku program SIDeKa

Page 209: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

192

c. Melibatkan pegiat / aktivis yang ada di Desa / daerah.3. Aksi

a. Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan Program SIDeKadi wilayah yang saya dampingi.

Page 210: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

193

YUSTINUS SAPTO HARDJANTO

[email protected][Kutai Timur – Kutai Timur]

UU Desa dan langkah tranformasi untuk memperkuat danmenempuh pembaharuan desa.

Lahirnya UU Desa (UU No.6 Tahun 2014) adalah sebuahkesempatan sekaligus kekuatan untuk menjadikan desa sebagaibasis pembangunan kualitas kehidupan baik pada tataran warga(manusia) maupun lingkungan hidupnya.

Dalam konteks otonomi daerah sebelum lahirnya UU Desa ini,perhatian lebih banyak diberikan kepada Kabupaten/Kota, desahanya ditempatkan sebagai wilayah sub-ordinat untuk kepentinganpolitik elektoral. Hal ini tercermin dalam pembagian dana desadimana lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan operasionaldan perangkat desa.

Potensi desa menjadi tidak bisa dimanfaatkan oleh desakarena minimnya kewenangan desa dalam mengatur sumberdayayang ada di wilayahnya.

Meski demikian tentu tidak mudah merubah paradigmakepemerintahan desa sebagaimana yang telah berjalan. Perlulangkah untuk memperkuat basis perencanaan desa, mendorong

Page 211: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

194

akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan desa yang bebaskorupsi.

Orientasi pembangunan desa harus diarahkan padapemberdayaan, partisipasi dan emansipasi warga. Pengambilankeputusan yang strategis harus melibatkan warga dalam bentukforum musyawarah desa.

Dalam konteks hubungan antar desa perlu didorong adanyakomunikasi, kerjasama yang terbuka antar desa dalam sebuahkawasan agar membentuk satu kesatuan langkah dantanggungjawab dalam konteks lingkungan (ekologi), pengelolaanSDA dan kebudayaan.

Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan perangkat desadan warga terkait dengan pelaksanaan UU Desa agar antusiasmepemerintah desa dan warga tidak semata-mata tertuju padaanggaran desa. Bentuk persipannya adalah sosialisasi UU Desa danpelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perangkat desadan warga dalam melakukan perencanaan pembangunan,pengelolaan keuangan dan pengawasan kinerja pemerintahan desa.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan untuk mempercepatgerak kebangunan desa

Salah satu tekanan dan kekhasan dari UU Desa adalahpartisipasi warga dan sistem informasi desa. Sesuai dengan UU 6/2014 tentang Desa, pembangunan desa dan kawasan perdesaanmemiliki tujuan akhir (impact) peningkatan kualitas hidup,kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, serta pengurangankemiskinan. Tujuan akhir pembangunan desa dan kawasan perdesanjuga mencakup tercapainya kemandirian, pendapatan desa dan dayasaing desa.

Page 212: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

195

Untuk mencapai tujuan itu perlu ada integrasi rencanapembangunan dari berbagai tingkatan. Integrasi itu dimungkinkandengan pengembangan sistem informasi desa dan kawasan yangberbasis pada TIK. Dengan demikian akses informasi akan meratadan semua pihak terutama warga bukan hanya berpartisipasi dalamperencanaan melainkan juga dalam pengawasan.

Terkait dengan kawasan banyak desa berada dalam kawasanekologi dan kebudayaan yang sama misalnya Daerah Aliran Sungai,Hutan, Danau/Rawa Gambut dan lain sebagainya. Selama inisumberdaya alam justru menjadi pemicu konflik antar desa dalamurusan ekploitasi atau pemanfaatannya. Sistem informasi kawasanbisa menjadi peluang untuk kembali memperkuat ikatan sosial dankultural antar desa yang berada dalam satu kawasan, agar bisamengembangkan kerjasama melakukan pemanfaatan sumberdayasecara bersama dan berkelanjutan.

Pemerintah di atas desa, Kabupaten/Kota, Provinsi danNasional berkewajiban untuk menyediakan dukungan sarana(perangkat keras maupun lunak) untuk memampukan desa dalammengelola sistem informasi desa dan kawasan, sertamengintegrasikan dalam sistem informasi yang lebih luas.

Pemerintah desa dan warga perlu diberi penyadaran tentangpentingnya informasi dalam kaitan dengan peningkatan kualitashidup dan keberlanjutan lingkungan. Pendamping diperlukan untukmelakukan penjangkauan dan penyadaran serta memberi bantuandalam berbagai bentuk sehingga pemerintah desa dan wargamampu mengelola sistem informasi desa dan kawasan secaramandiri.

Page 213: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

196

Pengetahuan dan ketrampilan untuk pendampingan yangefektif

Untuk melakukan pendampingan yang efektif beberapa halyang perlu dikuasai adalah :

· UU Desa, peluang dan tantangannya.· Perencanaan desa partisipatif· TIK dan sosial media· Essensi sistem informasi desa dan kawasan.· Networking

Dukungan pasca pelatihan juga tetap harus diberikan dalam bentukpenyediaan resources centre yang mudah diakses dari berbagaiwilayah.

Rencana ke depan· Sosialisasi UU Desa· Sosialisasi SIDeKa· Membangun jejaring kerja dengan mitra dan relawan.· Melakukan kesepakatan dan kesepahaman dengan pihak

terkait.SiDeKa ini penting bukan hanya untuk wilayah yang menjadi sasarankegiatan melaikan juga daerah lain, maka di tingkat propinsi akandidorong untuk muncul tim kerja dan relawan untuk mendalami halyang sama dan kemudian memperkenalkan kepada daerah daerahlain sehingga bisa mempersiapkan atau melakukan hal yang samalewat kerjasama dengan desa yang bersedia atau berminat untukmengembangkan SIDeKa.

Page 214: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

197

TRI SETYO WALUYO

[email protected][Bulungan – Kalimantan Utara]

1. UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Lahirnya UU No.6 Tahun 2014 adalah menyempurnakanbeberapa hal yang belum diatur secara detail di PP 72 / 2005 sertadengan lahirnya UU tentang desa ini untuk mewujudkan desasebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yangdiakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Tujuan dari UU No.6 Tentang Desa diantaranya adalah untuk:1. Memberikan pengakuan dan penghormatan atas desa yang

ada dengan keberagamanya2. Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas desa3. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi dan budaya

masyarakat4. Mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi masy5. Membentuk pemerintahan desa yang profesional, efisien dan

Page 215: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

198

efektif, terbuka, bertanggungjawab6. Meningkatkan pelayanan publik guna perwujudan

kesejahteraan umum7. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat8. Memajukan perekonomian masyarakat desa9. Memperkuat masy. Desa sebagai subyek pembangunan

Dalam UU tentang desa ini menghadirkan pola “Satu desa SatuPerencanaan, Satu desa satu sistem anggaran”

Dalam pelaksanaan pembangunan desa dilaksanakan olehPemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desadengan semangat gotong royong. Pelaksanaan Pembangunan Desadilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumberdayaalam Desa. Pembangunan lokal berskala Desa dilaksanakan sendirioleh Desa. Pelaksanaan program sektoral yang masuk ke Desadiinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikandengan pembangunan Desa.

Didalam undang2 tentang desa ini juga diatur terkait denganPembangunan kawasan perdesaan merupakan perpaduanpembangunan antar-Desa dalam satu kabupaten/kota. Yangsebelumnya belum pernah disinggu dalam tata kelola pembangunandesa. Pembangunan kawasan perdesaan ini meliputi : (ps.83)

· penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangkapenetapan kawasan pembangunan sesuai dengan tata ruangkabupaten/kota;

· pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat perdesaan;

· pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaandan pengembangan teknologi tepat guna; dan

· pemberdayaan masyarakat Desa untuk meningkatkan aksesterhadap pelayanan dan kegiatanekonomi.

Page 216: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

199

Jika digambar dalam diagram pembangunan kawasan perdesaanadalah sebagai berikut :

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Pemerin-tahan Desa

PemerintahanKabupaten • Tata ruang kawasan perdesaan • Unit-unit pelayanan (puskesmas, sekolah) • Unit-unit pembangunan ekonomi (pasar,

irigasi, rumah potong hewan, jalandll) • Unit administrasi (kantorkecamatan) • Sistem informasi terpadu

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Program/Kegiatan

Pemerin-tahan Desa

MusrenbangKecamatan& PIK

PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KerjaSama • Musyawarah

AntarDesa • Kelembagaan

(BKAD)

Dalam rangka pelaksanaan UU Desa perlu beberapa hal yang harusdi advokasi di antaranya :

· Prosedur Perencanaan, Pelaksanaan dan PengawasanPembangunan Pembangunan Desa dan PembangunanKawasan Perdesaan.

· Manajemen Keuangan dan AsetDesa· Pengelolaan Kerjasama Antar Desa· Pengelolaan BUMDesa – BUMADesa· Manajemen Tata Kelola Desa yang Demokratis dan

Berkeadilan Sosial (Musyawarah Desa, BPD, Partisipasi

Page 217: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

200

Masyarakat, Lembaga-Lembaga Masyarakat Desa)· Gerakan Swadaya Politik Rakyat untuk Pilkades Bersih, Murah,

Jujur dan Adil serta Penyusunan produk hukum dari desa(Perdes) dan Perda yang Partisipatif

· Pengembangan Sistem Informasi Desa dan kawasan· Manajemen Pendampingan Desa· Pilot Project Desentralisasi Pemberdayaan Masyarakat

2. Sistem Informasi Desa dan Kawasan (ps.86)

Sistem informasi memegang peran sangat penting baik itusaat perencaan pelaksanaan maupun hasilnya. Sistem informasijangan bersifat hasilnya saja yang ditampilkan tetapi menjawabkebutuhan aparatus desa misal bagaimana sistematika APBdesayang benar, bagaimana sistem keuangan desa yang sesuai standardll sampai dengan hasil yang sudah dilaksanakan, besar dana yangdikelola, program kementrian apa saja yang masuk di suatu desa,yang semua dapat diperoleh dalam sistem informasi desa ini. Tentusaja hal ini menjadi tugas diberbagai lini mulai dari pemerintah pusatsampai daerah sebagaimana di sebutkan dalam UU no.6 pasal 86.Beberapa hal yang harus di lakukan adalah :

a. Infrastruktur sistem informasi harus mendukung. Hal initerkait dengan jaringan internet, perangkat keras pendukunglainnya yang diera pemerintahan sebelumnya sebetulnyasudah ada jarigan internet kecamatan tapi karena sistemkelola yang tidak ada pendamping khusus maka banyakfasilitas tersebut tidak terpakai dan rusak.

b. Penyiapan peningkatan kapasitas pelaku di tingkat aparaturdesa dengan pola pendampingan yang khusus.

c. Pendamping desa harus meng-upgrade diri dengan

Page 218: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

201

pengetahuan dan ketrampilan terkait dengan pengelolaansistem informasi.dalam hal ini khusus dengan kemampuanpengoperasian komputer dengan berbagai aplikasididalamnya utamanya yang berbasis web aplikasi.

3. Beberapa hal konkrit yang harus dilakukan pendampingadalah :

a. Melakukan koodinasi dan sosiallisasi kepada stakeholderterkait dengan pentingnya sistem informasi desa dankawasan.

b. Mengidentifikasi potensi, kendala dan masalah yang ada didesa sample sebelum penerapan sistem informasi desa dankawasan

c. Melakukan studi kebutuhan pelatihan terhadap aparatur desaterkait penerapan sistem informasi desa dalam upayapercepatan pembangunan desa melalui implementasiUndang2 desa

d. Menyusun rencana kerja sesuai dengan target dan capaindalam rentang waktu yanng akan ditentukan.

Page 219: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

202

SYAHRIBULAN PALEMMA

[email protected][Bantaeng – Sulawesi Selatan]

Membangun Desa dan Kawasan Berbasis Potensi dan Data

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memilikibatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebutmenandakan bahwa desa diakui mempunyai kewenangan untukmengatur pemerintahannya sendiri dan masyarakatnya sendiri.Dalam UU No. 6 tahun 2014 pasal 18 juga menegaskan khusustentang kewenangan desa yang meliputi kewenangan di bidangpenyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunandesa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaanmasyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usuldan adat istiadat desa. Kewenangan desa merupakan elemenpenting dalam memandirikan desa. Desa menjadi subyek dalamproses pembangunan, pemerintahan desa, pelayanan desa,pemberdayaan dan kelembagaan desa.

Page 220: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

203

Konsep kewenangan desa harus dipahami dengan baik karenaini akan terkait dengan perencanaan dan penganggaran desa,pemberdayaan perempuan atau masyarakat, pelayanan kepadamasyarakat juga pengelolaan potensi-potensi desa yang dapatdigunakan dalam proses pembangunan dan pengembanganekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Kesemua ini harusdijalankan oleh pemerintah desa dan dalam menjalankannyadibungkus dalam suatu regulasi yang harus ditaati oleh semua pihaktermasuk oleh pemerintah dan desa sehingga sistem pemerintahandesa berjalan dengan baik dan menuju pemerintahan yangpartisipatif, transparan dan akuntabel.

Kehadiran UU No. 6 tahun 2014, menjadi suatu regulasi yangmerupakan babak baru dalam pengembangan dan pembangunandi desa. Walaupun regulasi ini memerlukan waktu yang sangatpanjang untuk diperdebatkan untuk dapat memberikan pengakuandan penghormatan kepada desa, patutlah diacungi jempol bahwadesa telah mempunyai payung hukum tersendiri yang telah terpisahdari pengaturan pemerintahan daerah.

Dalam UU ini, desa menjadi pemerintahan masyarakat secaramandiri harus mampu menyelenggarakan pembangunan,pemerintahan, pemberdayaan dan kelembagaan kemasyarakatanyang bertindak sebagai subyek untuk dapat memberi manfaat yangsesuai dengan kepentingan masyarakat dan emansipasi local dalampelayanan public. Ke semua ini dilakukan berbasis asset/potensi jugadata yang akurat dan dapat dipercaya untuk memberikan pelayanandan pemerintahan desasecara baik, efektif dan cepat. UU desadiharapkan akan mendukung desa membangun dari dalam sepertiberdaulat dalam politik, bertenaga secara sosial, bermartabat secarabudaya dan berdaya secara ekonomi.

Adapun langkah-langkah dalam memperkuat desa :

Page 221: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

204

1. Memberikan kewenangan kepada desa berdasarkan hal asalusul

2. Pemetaan apresiatif desa dan pengembangan dan penerapanSideka untuk menjalankan pemerintah desa yang tepatsasaran, akurat, cepat juga pelayanan untuk semua

3. Membuat perencanaan dan penganggaran desa denganmelibatkan semua unsur di desa termasuk perempuan danmasyarakat lainnya.

4. Pengelolaan asset desa dalam pengembangan ekonomiwarga-BUMDES

5. Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Desasecara transparan dan akuntabel

6. Pembuatan regulasi desa secara partisipatif, demokratis dansesuai dengan kondisi desa serta mengacu pada peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi dan mengikat dalammenjalankan sistem pemerintah desa.

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan), dalam kontekspemberdayaan desa

Dalam UU no 6 tahun 2014 Pasal 86 membahas tentang SistemInformasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan. Hal inijelas bahwa setiap desa secara spesifik untuk mengatur sisteminformasi desanya. Hal ini dianggap penting karena suatu kebutuhanpemerintah desa untuk mengamankan dokumen desa secara digitalyang dapat tersimpan di komputer desa, adanya suatu kebutuhanuntuk mencari data kependudukan dan data lainnya secara cepatdan tepat, dapat melakukan pelayanan administrasi desa yang cepatdan adil bagi semua, adanya kebutuhan untuk membagi informasidesa secara luas tentang potensi dan asset yang dimiliki oleh desa

Page 222: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

205

yang dapat dikembangkan secara bersama, adanya suatukebutuhan agar program Perlindungan sosial tepat sasaran sesuaidengan status kesejahteraan sosial ekonomi warga, dll.

Hal ini, mengungkapkan bahwa Sideka ternyata kebutuhanyang sangat mendesak untuk dikembangkan dan digunakan dalammempercepat pelayanan, mempermudah menjalankanpemerintahan yang bukan hanya pemerintahan desa tetapi jugahingga ke kabupaten dengan adanya sistem jaringan tanpa batasdalam mengaplikasikannya, sehingga proses-proses pembangunandi desa dapat bergerak cepat dan sustain/berkelanjutan menujudesa mandiri dan sejahtera.

Apa yang harus dilakukan :Pemerintah pusat atau Daerah

1. Pemerintah pusat dan daerah menyediakan regulasi untukmenjadikan data Sideka sebagai basis data untuk program-program Perlindungan sosial.

2. Pemerintah pusat dan daerah mengakui dan menjadikan dataSideka sebagai acuan program-program Perlindungan sosialdari pusat dan program Perlindungan sosial yang menjadiinisiasi dari pemerintah daerah.

3. Pemerintah pusat dan daerah menyediakan jaringan internethingga ke desa-desa dengan kualitas dan jaminan yang lebihbagus dan dapat digunakan secara berkelanjutan.

4. Pemerintah daerah melakukan singkronisasi data dari Sidekadengan semua SKPD untuk melakukan program-programnya.

5. Pemerintah daerah menjadikan data Sideka sebagai basisperencanaan pembangunan daerah (RPJM dan APBD).

6. Pemerintah daerah dan SKPD menjadikan Sideka sebagairujukan data terpilah (profil gender,dll).

7. Pemerintah Kabupaten/SKPD menjadikan data Sideka sebagai

Page 223: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

206

penghubung antara desa untuk program pengembanganekonomi, pengelolaan sumberdaya alam dan bencana alam.

Pemerintah Desa1. Pemerintah desa menjadikan data Sideka sebagai basis data

dalam proses penyusunan RPJMDes dan APBDes/perencanaan dan penganggaran desa.

2. Pemerintah desa menjadikan Sideka dalam membuat,menyimpan dan memperbaiki database penduduk secaraaman dan akurat.

3. Pemerintah desa menjadikan Sideka sebagai alat kesadaranwarga untuk terlibat dalam proses perencanaan danpenganggaran desa.

4. Pemerintah desa menjadikan Sideka sebagai prosespemberdayaan ekonomi warga yang berbasis potensi desadan pengembangan kelembagaan ekonomi desa sepertiBUMDES dan Kelompok-kelompok perempuan.

5. Pemerintah desa menjadikan Sideka sebagai basis informasikegiatan, potensi, program, dokumen desa yang terbukakepada semua warga dan pihak lainnya.

6. Pemerintah desa menjadikan Sideka sebagai alat untukmelakukan pelayanan administrasi sebagai semua wargasecara adil dan cepat.

Warga Desa1. Memberikan informasi-informasi secara terbuka, benar dan

akurat dalam penyusunan data by name by address.2. Warga desa dapat menjadikan Sideka sebagai acuan dan

informasi untuk dapat terlibat dalam proses dan mengawalperencanaan dan penganggaran desa.

3. Warga desa dapat menjadikan Sideka sebagai alat untuk

Page 224: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

207

memasarkan produk-produk ekonomi kepada pihak lain.4. Warga desa dapat menjadikan Sideka sebagai bulletin digital

untuk mengetahui kegiatan, program, potensi, produk-produk/sumber-sumber ekonomi dan dokumen desa secaraterbuka dan update.

Pendamping1. Melakukan pendataan secara akurat, door to door kepada

semua kepala keluarga yang ada di desa.2. Melakukan pendampingan dalam penyusunan data sosial

ekonomi desa yang sesuai indicator yang telah disepakatibersama

3. Melakukan Pendampingan kepada pemerintah desa/petugasdesa/kader untuk melakukan penginputan data desa agartepat waktu.

4. Bersama dengan pemerintah desa/petugas/kader melakukanpemetaan sosial ekonomi desa berbasis openstreetmap.

5. Mengadvokasi dan memastikan pemerintah desa untukmenjadikan data Sideka sebagai acuan dalam prosesperencanaan dan penganggaran desa

6. Mendampingi dan memastikan data Sideka masuk dalamcomputer desa secara online.

7. Memastikan pemerintah kabupaten atau pemerintah desamenyediakan jaringan internet di tingkat desa.

8. Memastikan data Sideka digunakan oleh pemerintahkabupaten dan pemerintah desa untuk melaksanakanprogram-program Perlindungan sosial untuk tepat sasarandan akurat.

9. Memastikan Sideka menjadi jaringan website desa untukmengembangkan informasi potensi ekonomi desa, kegiatan,

Page 225: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

208

program dan dokumen desa secara update.

Pengetahuan apa Yang harus dikuasai/dimiliki1. Pemahaman yang mendalam tentang Sideka (latar belakang,

manfaat, informasi apa saja yang terdapat di dalamnya,mengapa harus dengan Sideka, tujuan, dasar hukum).

2. Tahapan-tahapan dalam pembuatan dan penyusunan Sideka3. Strategi dan tantangan dalam melakukan advokasi terhadap

pemerintah Kabupaten, Pemerintah desa dan warga agarsideka dapat digunakan dan diterima dan dipahami denganbaik.

4. Contoh Desa yang telah menerapkan Sideka5. Kunjungan ke Desa yang telah menerapkan Sideka (kalau bisa)

Rencana pribadi untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilantentang Sideka yakni :

1. Mempelajari dan memahami tata cara pembuatan Sidekasesuai dengan perangkat/software

2. Menginstal laptop sesuai dengan sistem Sideka3. Bersama dengan pendamping lainnya dan pemerintah desa/

petugas/kader membuat proses pemetaan, input data, dll4. Terlibat dalam proses pendampingan dan pelatihan dalam

proses peningkatan kapasitas pendamping dan pemerintahdesa/petugas/kader yang bertugas selama pembuatan,penyusunan data, pemetaan hingga menjadi perangkat onlineyang siap pakai.

5. Mengadvokasi pemerintah desa, warga, kader danpemerintah kabupaten untuk menjadi data Sideka sebagaiacuan pembangunan desa dan kabupaten.

6. Mengadvokasi pemerintah kabupaten untuk menyusun

Page 226: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

209

regulasi pembangunan yang berbasis data Sideka baik dalambentuk perda atau peraturan bupati.

7. Melakukan sharing learning tingkat provinsi dan kabupatententang manfaat Sideka bagi desa, kabupaten dan provinsi.

8. Membuat dokumentasi yang baik, benar dan update untukmelihat perkembangan program.

9. Membuat tulisan perubahan sebagai bahan yang dapatmempengaruhi pihak lain untuk dapat melakukan hal yangsama dengan perubahan yang ada di tulisan tersebut.

Saran kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan1. Menyiapkan alat yang dapat mendukung proses Kerja dan

program di lapangan.2. Komunikasi, informasi dan interaksi dengan sesama itu

terbuka

Rencana kerja kongkrit untuk melakukan pengorganisasian SIDeKa. 1. Komunikasi, audiensi dengan kesepakatan bersama dengan

masing-masing pemerintah kabupaten untuk menjelaskanmaksud dan tujuan program.

2. Bersama dengan pemerintah kabupaten menentukan desayang akan menjadi desa sasaran.

3. Komunikasi dan audiensi dengan pemerintah desa dan kaderuntuk mendukung pelaksanaan program.

Melakukan pengembangan kapasitas kepada pihak-pihak yang telahditunjuk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam upayapengembangan program (pemerintah kabupaten, desa dan kader).

Page 227: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

210

NURYANTI

[email protected][Polewati Mandar – Sulawesi Barat]

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Setelah melalui perdebatan panjang selama 7 tahun akhirnyasidang paripurna DPR RI, menyetujui rancangan Undang-UndangDesa untuk disahkan menjadi Undang-Undang Desa. Ribuan KepalaDesa diseluruh Indonesia menyambut dengan gegap gempita danpenuh dengan sukacita - See more at:

Mengapa Undang-Undang Desa yang disahkan oleh PresidenSusilo Bambang Yudhoyono itu terasa begitu istimewa? Bahkanberkali-kali Kepala Desa dari beberapa daerah di Indonesiaberkumpul di Jakarta melakukan unjuk rasa menuntut agar RUUDesa segera disahkan menjadi Undang-Undang. Apa keistimewaanUndang-undang Desa tersebut ? ada beberapa hal yang membuatUU Desa sangat istimewa yaitu :

a. Dana Milyaran Rupiah akan masuk ke Desab. Penghasilan Kepala Desac. Kewenangan Kepala Desa -d. Masa Jabatan Kepala Desa bertambah

Page 228: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

211

e. Penguatan Fungsi Badan Permusyawaratan DesaKebijakan pemerintah menetapkan arahpengelolaan pemerintahanmenuju tata kelola pemerintahan yang baik (goodgovernance) danreformasi birokrasi, merupakan pilihan yang rasional(rationalchoice). Salah satu agenda besar menuju good governancedan reformasi birokrasiadalah peningkatan profesionalismeaparatur pemerintah, baik di tingkat pusatmaupun di tingkat desa.

Untuk itu Dalam rangka peningkatan profesionalismeaparaturpemerintah desa, perlu diperhatikan: pengembangan kapasitasaparaturpemerintah desa dengan prioritas peningkatankemampuan dalam pelayanan publikseperti kebutuhan dasarmasyarakat, keamanan dan kemampuan di dalam menghadapibencana, kemampuan penyiapan rencana strategis pengembanganekonomi desa,kemampuan pengelolaan keuangan desa, danpengelolaan kelestarian lingkungan hidup.

Untuk itu, aparatur pemerintah desa patut memahami peranstrategisnya agar belajar mendalami, menggali serta mengkajiberbagai permasalahan dan tantangan pelaksanaan goodgovernance dan reformasi birokrasi ke depan, untuk dapatditerapkan secara optimal di lingkungan kerjamasing-masing.

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan)), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (daerah), baik pusat maupun apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan para pendamping

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dpatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat akses

Page 229: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

212

informasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa

Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan, dengandemikian tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis danadministrative. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangkayang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinanbagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkahkontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi sisteminformasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari ataske bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasitersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan sistem informasi desa, namun di sisi yang lain,desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, jugamemiliki kesempatan untuk memajukan suatu sistem, terutama agarinformasi yang tersedia benar-benar informasi yang punya maknadalam gerak maju desa.

Dalam soal yang terakhir ini, desa sendiri harus mulai dengantiga kebaruan, yakni: (1) kesadaran baru – suatu kesadaran yangmenempatkan informasi sebagai titik penting dalam keseluruhanpergerakan desa untuk membangun; (2) ketrampilan baru – padakhususnya dalam menghimpun, mengolah, mengelola danmenggunakan informasi, termasuk penggunaan teknologi

Page 230: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

213

informasi; dan (3) kebiasaan baru. Apa yang paling utama dari halyang terakhir ini adalah bahwa soalnya bukan terletak padapenghimpunan informasi dan menatanya menjadi sumber informasiyang akurat. Soal utamanya adalah apakah desa akan punyakemampuan mempergunakan semua informasi yang ada menjadielemen penting penggerak seluruh pihak di desa untuk bersama-sama membangun desa? Kemampuan inilah yang harusberkembang, sehingga sistem informasi desa, bukan menjadi halyang bermakna bagi pihak luar, tetapi bermakna bagi desa danwarga desa sendiri. (dj)

Tugas dilakukan pemerintah (daerah), baik pusat maupunserta pemerintah desa adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotamenyediakan informasi perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.. sedangkan massyarakat harus proaktif dalammenerima setiap informasi atau perkembangan yang adadilingkungan sekitar

pendamping Desa seyogyanya mampu melakukan kajianreflektif atas realisasi pendampingan yang dilakuan dalam program-program pemberdayaan selama inibahwa pendampingan padamasyarakat dipahami sebagai kerja “sementara” sampai subjekyang didampangi mampu “dewasa” dan akfif mandiri, ukurannyakemampuan mentransformasikan kesadaran diri subjek secarakolektif. Cara pandang “dewasa dan aktif” tentu cara versi subjekyang didampingi, bukan fasilitator; kesadaran emansipatoriktumbuh berakar dari mereka dan organik. Cara pandang inimaknanya adalah masyarakat akan bangkit oleh dirinya, agen-agendi masyarakat akan mampu mendampingi dan mempengaruhistruktur sosial di komunitasnya masing-masing, sehingga spiritrelawan masyarakat yang ditransformasikan menjadi fasilitator danpendamping masyarakatnya, sehingga seorang pendamping tidak

Page 231: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

214

terjebak pada instrumen birokrasi, tetapi justru menempatkanmasyarakat menjadi subjek kunci dan MENGAKTIVASI kesadarankritis secara otentik. Meminjam istilah Bito Wikantosa Pendampingberperan sebagai guru kader.

3. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Aparencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Untuk meng”AKTIVASI” kesadaran kritis masyarakat sebagaisubyek pembangunan maka hal yang di butuhan oleh fasilitator/Pendamping Desa dalam program SiDeKA ( Sistem Informasi Desadan Kawasan ) adalah:

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini ( UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaan5. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan ( sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

Page 232: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

215

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

Saran kami kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa danKawasan adalah kami sangat mengharapkan program ini bisaberkesinambungan jangan sampai ini program berhenti karena sayamelihat bahwa dampaknya sngat bagus bagi perkembangan desadalam menyongsong persaiangan di dunia inetrnasional

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

Setelah kami kembali kedaerah masing-masing dari pelatihanini kami akan langsung bergerak dan memberikan informasi tentangapa yang kami dapatkan dari pelatihan. Berkoordinasi denganpemerintah desa maupun pemerintah daerah tentang hal-hal yangperlu atau berkaitan dengan SIDEKA. Dan tidak lupa kepada BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan agarsesering mungkinmeng-Update informasi sedini mungkin tentang pelaksanaanSIDEKA ini apalagi kami yang berada di pedalaman yang mungkininformasi terlambat kami terima.

Page 233: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

216

FITRIA SARI

[email protected][Banggai Kepulauan – Sulawesi Tengah]

1. Pandangan umum tentang desa menurut UU No. 6 Tahun 2014 danlangkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuh jalanpembaruan desa.

Menurut UU No. 6 Tahun 2014, Desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalampercepatan pembangunan desa perlu adanya persepsi yang samadan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, pemerintah desa,maupun pihak-pihak terkait (stakeholder) bahwa akselerasipembangunan desa merupakan salah satu strategi peningkatanpelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa guna terwujudnyakesejahteraan masyarakat.

Upaya memperkuat desa dapat dilakukan melalui langkah-langkah pemberdayaan masyarakat desa yaitu mendorongkesadaran kritis masyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruangpublik di masyarakat desa untuk membangun refleksi kolektif

Page 234: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

217

terhadap kondisi desa sebagai proses belajar untuk membangunkomitmen kolektif. Memperkuat peran-peran pemerintah desa danLembaga Masyarakat Desa, melalui peningkatan kapasitas yangmendorong pemahaman pengetahuan, sikap dan keterampilandalam tata kelola pembangunan dan pemberdayaan masyarakatdesa.

2. Pandangan umum tentang SIDeKa dalam konteks pemberdayaandesa.

Praktek pemberdayaan masyarakat diarahkan untukmemberikan jaminan masyarakat desa mampu mengelola secaramandiri perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasikegiatan pembangunan desa beserta pendayagunaan hasil-hasilpembangunan desa yang semuanya itu dilakukan secara mandiri.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dapatmendorong gagasan/ide desa dengan memperkuat akses informasidesa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagai bentukketerhubungan dalam pengelolaan sumberdaya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.

Sistem Informasi Desa diharapkan dapat menitikberatkanpada beberapa aspek yang mendorong pembangunan danpemberdayaan masyarakat yang dapat menciptakan pertumbuhanekonomi pedesaan dengan memperhatikan :

a. Peningkatan keberdayaan masyarakat desa dalammendayagunakan potensi diri secara maksimal untukkesejahteraan masyarakat desa itu sendiri

b. Membangun dan mengembangkan pendekatanpembangunan dan pemberdayaan masyarakat dan desasecara terintegrasi sehingga memberikan rasa aman, nyaman,

Page 235: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

218

berkeadilan sosial, serta mensejahterakan masyarakat desac. Mendorong kinerja kelembagaan yang dapat menumbuh

kembangkan kultur dand. budaya dengan tetap memperkuat hubungan sosial serta

mendorong demokratisasi masyarakat desa.

3. Pengetahuan yang harus diketahui sehingga pendampinganmenjadi lebih efektif. Rencana untuk mendapatkan pengetahuantersebut.

Pengertian pendamping pada dasarnya adalah siapa saja yangberperan mendampingi masyarakat yang dapat mendorongterjadinya proses perubahan kreatif yang diprakarsai olehmasyarakat sendiri. Pendamping Desa diharapkan mampumelakukan kajian reflektif atas realisasi pendampingan yangdilakukan dalam program-program pemberdayaan masyarakat,antara lain menciptakan subjek aktif yang mana pendampinganpada masyarakat bersifat sementara sampai subjek yang didampingiaktif dan mandiri. Kegiatan pendampingan dilakukan dalam upayamendorong partisipasi dan kemandirian masyarakat. Kegiatanpendampingan menjadi salah satu bagian dalam prosespemberdayaan masyarakat. Dalam pendampingan dibutuhkantenaga yang memiliki kemampuan untuk mentransfer pengetahuan,sikap dan perilaku tertentu kepada masyarakat. Disamping itu, perludukungan dana dan sarana pengembangan diri dalam bentuk latihanbagi para pendamping.

Seorang pendamping harus memiliki kemampuanberkomunikasi yang baik, kemampuan beradaptasi yang baik, dalamhal ini mampu menyesuaikan dengan gaya hidup, adat ataukebiasaan masyarakat. Tetapi juga kemampuan untuk mengajakmasyarakat menerima hal-hal baru diluar gaya hidup atau kebiasaan

Page 236: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

219

mereka selama ini. Selain itu, seorang pendamping harus dapatmemahami dinamika dan realita sosial yang dihadapi masyarakat.Oleh karena itu , seorang pendamping dituntut untuk selalumengasah kemampuannya dalam melihat dan menganalisis kondisisosial masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana yangmemadai untuk mengakses sistem informasi yang dapatmendorong pemberdayaan desa secara mandiri dan produktif.

4. Rencana kongkrit, baik dalam kerangka pendidikan (pelatihan)maupun dalam kerangka program SIDeKa

Salah satu hal penting dari pemberdayaan desa adalahmendorong meningkatnya kemampuan desa dalam meningkatkanakses informasi. Beberapa program-program yang telah lebih duludilakukan khususnya di Kabupaten Banggai Kepulauan antara lainmembentuk kelompok-kelompok tani, kelompok nelayan, jikamendapatkan informasi yang lebih luas tentang pengolahan produk-produk potensi komoditi unggulan di desa maka diharapkan akanmenghasilkan masyarakat desa yang lebih produktif.

Berikut rencana kerja yang kiranya akan dilakukan selamapendampingan, antara lain:

· Mensosialisasikan Program SIDeKa pada masyarakat Desa· Menyiapkan perangkat ;· Memepersiapakn SDM, yakni dengan menyusun Rencana

Kerja T indak Lanjut pelaksanaan kegiatan bersamamasyarakat.

· Melaksanakan pelatihan ;· Melakukan pendampingan ;· Melakukan evaluasi.

Page 237: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

220

IBRAHIM AWANI

[email protected][Konawe – Sulawesi Tenggara]

1. Pandangan umum tentang desa, UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desadan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuh jalanpembaruan desa.

a. Pandangan umum tentang desa, UU No 6 Tahun 2014 TentangDesa

Desa adalah ujung tombak pembangunan di negeri ini, makajika ingin membanguna negeri ini, maka harus diawali dari desa.Lahirnya undang-undang desa Nomor 6 Tahun 2014 yang ditetapkanpada tanggal 15 Januari 2014 merupakan awal dari upaya untukmenciptakan kemadirian desa. Hal ini berdasarkan rumusan pasal 1angka 1 bahwa desa memiliki kewenangan untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati. Jadi yang dimaksudpenyelenggaraan urusan pemerintahan adalah “untuk mengatur”,untuk mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakatsetempat, dengan demikian pemeritah desa, masyarakat, dansemua elemen terkait yang ada di desa memiliki kemandirian untuk

Page 238: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

221

mengelola dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki olehdesa dengan tetap mempetahankan nilai-nilai kearifan lokan yangdimiliki.

Berdasarkan Pasal 22 ada empat penugasan yang ias datangdari pemerintah, dan atau pemerintah daerah (ias PemerintahaDaerah Provinsi, ias Pemerintah daerah Kabupaten Kota) yakni;

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa2. Pelaksanaan Pembangunan Desa3. Pembinaan kemasyarakatan Desa4. Pemberdayaan masyarakat Desa

Apabila keempat hal tersebut diatas terlaksana, maka desa sesuaidengan amanah undang-undang desa akan terwujud.

b. Langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam menempuh jalanpembaruan desa.

1. Menciptakan Kemandirian Dalam Pengelolaan Pembangunandi desa dalam hal ini terkait dengan perencanaan danpartisipasi warga.

2. Menciptakan Kemandirian dalam Pelayanan Dasar(Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat) yangberkualitas

3. Menciptakan Kemandirian dalam Pemerintahan Desa dalamhal ini terkait dengan Hak, Kewajiban dan Kewenangan Desa,Pengelolaan Keuangan Desa, Kapasitas Pemerintahan Desa.

4. Kemandirian Dalam Lembaga Kemasyarakatan dalam hal iniberhubungan dengan Organisasi dan KelembagaanMasyarakat yang kuat dan menjadi mitra strategis Pemdesdalam pembangunan desa.

5. Kemandirian Dalam Pemberdayaan Warga

Page 239: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

222

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan).

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan), merupakanlembaga yang focus pada adanya perubahan dam memperkuatposisi desa melalui sistem informasi desa. Sesuai dengan amanahundang-undang desa no 6 tahun 2014. Hadirnya SIDeKa memberikandampak positif dalam menciptakan kemandirian desa Pengem-bangan sistem informasi desa dan kawasan, dengan demikian tidakbisa dilihat sebagai langkah teknis dan administratif. Dengan demi-kian akan tercipta tata kelola pemerintahan desa yang transparandan akutabilitas serta peran warga dalam pemgangunan desa.

Terkait hal tersebut di atas tidak terlepas peran daripemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan cita-cita luhurtersebut. Maka dibutuhkan sinerjitas antara pemerintah pusat,aerah dan desa untuk merancang program-program pembangunanyang berorientasi pada desa.

Sementara itu pemerintah desa harus mempersiapkan diriuntuk secara matang untuk menyambut program-program baik itudari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Oleh sebab itudibutuhkan peran pendamping dalam memberikan penguatankepada pemerintah desa, kelembagaan masyarakat danmasyarakat. Hal-hal yang dilakukan oleh pendamping adalah :

1. Mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan danpembangunan Desa yang dilaksanakan secara swakelola olehDesa.

2. Mengembangkan program dan kegiatan pembangunan Desasecara berkelanjutan dengan mendayagunakan sumber dayamanusia dan sumber daya alam yang ada di Desa.

3. Mempasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan Desasesuai dengan prioritas, potensi, dan nilai kearifan lokal.

Page 240: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

223

3. Segi-segi yang harus dikuasai oleh pendamping dan saran kepadaBadan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan.

a. Segi-segi yang harus dikuasai oleh pendamping.· Memahami karakteristik desa dampingan.· Memahami dan mampu memfasilitasi pertemuan multi

pihak· Memahami tehnik resolusi konflik· Mampu melakukan pemetaan potensi yang ada di desa.

b. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang pendampingandiatas, makan dibutuh proses belajar dan latihan sehinggadapat menambah pengalaman yang dimiliki dari pengalamanyang telah dilalui selama ini.

c. Saran kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa danKawasan.· Membangun kemitraan lembaga-lembaga didaerah

sehingga program-program Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan diketahui danmengakat di daerah.

· Memperkuat sosialisasi kepada elemen terkait

4. Rencana Kerja1. Mengikuti kursus pendamping SIDeKa2. Asesment Desa Dampingan3. Membangun komunikasi dengan elemen terkait (pemerintah

daerah) untuk membangun kolaborasi dalam pelaksanaanprogram.

4. Melakukan sosialisasi program kepada desa dampingan5. Pelaksanaan progras sesuai dengan juknis pelaksanaan

program6. Monitoring dan Evaluasi bersama

Page 241: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

224

JANNY H. F ROTINSULU

[email protected][Minahasa Utara – Sulawesi Utara]

DIGITASI PROFIL DESA DALAM KERANGKAPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEDESAAN

Desa Terkini

Desa adalah satu kesatuan territory terkecil dalam tatanangeografis bangsa Indonesia yang sering diabaikan peran bahkaneksistensinya. Dari waktu ke waktu seiring pergantian pemerintahandan kepemimpinan desa-desa seakan kehilangan identitasnya.Pemerintah pusat melalui perpanjangan tangan pemerintah Daerahmengganti beberapa nama dan identitas desa. Asal usul desa yangmemiliki nilai historis tergerus dan hilang tak berbekas denganadanya proses kebijakan-kebijakan ini. Modernisasi desa yang takterkontrol juga memberikan peran hilangnya kekuatan dan peranpenting desa-desa yang ada. Konversi lahan pedesaan menjadikompleks kompleks perumahan modern bukan membawakemajuan kepada desa tetapi banyak merubah fungsi agrarianperdesaan. Batas-batas geografis desa yang masih dianggap sacralhilang dengan adanya pembangunan perumahan modern yang

Page 242: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

225

bergerak dengan sangat massive.Komponen terkuat dari hilangnya kekuatan desa adalah dari

internal desa itu sendiri. Desa-desa yang ada tidak memiliki posisitawar yang kuat untuk menghalau kekuatan dari luar. Desa tidakmemiliki apa yang dikenal dengan “Data Base” yang terukur danterdokumentasi dengan baik. Data mentah bertebaran dimana-mana, baik itu data populasi, demografi secara umum, mortalitas,peta dasar desa, peta potensi sumberdaya dan masih banyak lagi.Hal ini menjadikan desa rentan untuk dieksploitasi. Masyarakat desaakan terpapar dengan data-data yang berasal dari luar tanpa melaluiproses analisa dan interpretasi. Ujung-ujungnya masyarakat desaakan menerima saja semua informasi yang dipaparkan dari luar,karena masyarakat atau desa tidak memiliki data awal yang bisadijadikan acuan.

Langkah pembaruan desa tanpa memiliki data basedesa yangbaik akan nihil hasilnya. Desa tidak tahu mau bergerak kemana dandarimana. T idak akan mungkin terjadi proyeksi terhadappembangunan kalau desa tidak memiliki landasan awal yaitu database desa. Kerjasama antar desa untuk membangun kekuatanbersama juga tidak akan berjalan dikarenakan masing-masing desatidak memiliki informasi yang akurat sebagai bahan pertukaraninformasi untuk pembelajaran.

SIDeKa

SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) adalah hal yangtelah dilakukan di beberapa daerah dan berhasil baik, yang wajibdilakukan dan dimiliki oleh setiap desa di Indonesia. Setiap aktifitasmasyarakat pasti memiliki dampak baik terhadap lingkungan sekitarmaupun bagi masyarakat itu sendiri. Seringkali dengan tidak adanya

Page 243: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

226

informasi data base yang baik, masyarakat hanya berpikir dalamlingkup kecil. Tanpa disadari dampak aktifitas ini berpengaruh jauhke desa-desa sekitarnya. Sebut saja sebagai contoh Daerah AliranSungas (DAS), tanpa adanya data atauinformasi yang baik,masyarakat di hilir akan selalu menyalahkan masyarakat di hulu bilaterjadi pencemaran, bencana alam dan lain sebagainya. Ketikamasyarakat desa memiliki sistem informasi atau data base desa yangbaik, hal-hal seperti ini akan mudah ditanggulangi. Dengan masing-masing data yang dimiliki maka pekerjaan akan semakin terintegrasidan akan memiliki dampak dengan skala yang lebih besar. Bukanhanya diselesaikan desa per desa saja tapi per kawasan.

Terbangunnya sistem informasi di pedesaan juga akanmerasang pertumbuhan perkenomian di desa. Masyarakat akanmemiliki akses informasi yang luas mengenai pasar. Akses pasaryang luas ini akan merangsang pertumbuhan produksi desa baikhasil pertanian maupun industri kerajinan dan masih banyak hal lainlagi.

Untuk mewujudkan ini pemerintah perlu melakukan analisakebutuhan infrakstruktur untuk mengembangkan sistem informasiini. Perangkat keras perlu disediakan, pendamping perlu dilatihuntuk menjadi fasilitator. Bukanhanya sebagai fasilitator saja tapimampu menguasai teknis pengembangan sistem informasi ataudata base desa ini. Hal ini perlu untuk nantinya melatih masyarakatdesa agar mampu mandiri dalam mengembangkan sistem informasidesa yang baik ini.

Secara spesifik hal-hal yang perlu dikuasai oleh pendampingadalah yang pertama tentunya tech awareness (melek teknologi),kemudian kemampuan menyelesaikan konflik (conflict resolution).Ada satu aspek yang penting dikuasai juga yaitu kemampuanpengorganisasian data. Mulai dari pengumpulan data, analisa data

Page 244: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

227

dan interpretasi data.Untuk tujuan ini juga Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan

Kawasan. Hendaknya menjadi akselerator yang bisa mendorongtokoh-tokoh kunci untuk berpartisipasi. Tokoh tokoh kunci di sinitentunya para tenaga teknis yang ahli di bidangnya, dan ini bisadidorong dari instansi-instansi pemerintah ataupun tenaga-tenagaprofessional yang terkait dengan setiap isu teknis yang nantinyaterindetifikasi di lapangan.

RencanaKerja

Manajemen Proses Pengembangan Sistem Informasi PedesaanPhase I

I. Identifikasi Scope Kegiatana. Kunjungan ke desa-desa oleh pendamping dan tim

representasi desab. Identifikasi stakeholder, nasional, regional maupun level

pedesaanc. Identifikasi isu

II. Membangun Kemitraana. Semua pihak terkait akan dilibatkan dalam satu pertemuan

untuk membangun kemitraan ini.b. Pada pertemuan ini akan diidentifikasi tokoh-tokoh yang

memiliki potensi menjadi pemimpin dalam mendorongterjadinya partisipasi aktif untuk kegiatan ini.

III. Identifikasi tim kerja teknisa. Tim teknis ini bisa terdiri dari tenaga professional maupun

instansi pemerintah terkait kegiatan didesa.IV. PengembanganProfilDesa (Benchmarking)

a. Pengumpulan Data dan Informasi yang tersedia

Page 245: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

228

b. Identifikasi pimpinan desa, tenaga sukarela dan berbagaikomponen yang bisa terlibat dalam pembuatan profil desaini

c. Pekerjaan lapangan dan digitasi datad. Validasi

V. AnalisadanIdentifikasi data menggunakan data GPS (GIS)

Phase IIVI. Forum Stakeholder

a. Mengembangkan pertemuan-pertemuan danpendampingan bagi para pihak di desa

b. Brif ing mengenai informasi dan pembelajaran akanpentingnya nilai dari Proses Pengelolaan Sistem InformasiPedesaan

c. Mengembangkan sistem Memorandum of Agrement yangakan memperkuat mandat, struktur dan administrasidalam lingkup desa untuk Pengembangan SistemInformasi Desa.

VII. Pelembagaan Tim Pengelolaan Sistem Informasi Desaa. Ini akan melibatkan mereka dalam pelatihan-pelatihan,

lokalatih serta pengembangan kapasitas dan kemampuan.

Phase IIIVIII. Implemetasi Pengembangan Sistem Informasi Pedesaan

a. Aktifitas ini lebih banyak pada persiapan detail rencanakerja dan implemetasi strategi pengelolaannya.

IX. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporana. Kegiatan ini adalah dengan mengembangkan instrument

untuk monitoring, penilaian program dan periodesasipelaporan.

Page 246: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

229

DANNY ALBERT ROGI

[email protected][Boalemo – Gorontalo]

Pertanyaan:

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6Tahun 2014 Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuatdesa dalam menempuh jalan pembaruan desa.

2. pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa.Peserta diminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukanSIDeKa dalam mempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apayang harus dilakukan pemerintah (baik pusat maupun daerah), apayang harus dilakukan pemerintah desa, apa yang harus dilakukanwarga desa, dan apa yang harus dilakukan para pendamping.

3. tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta)harus kuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki, sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampinganmenjadi lebih efektif (langkah pendampingan sampai kepadamaksud). Apa rencana pribadi kawan kawan untuk mendapatkanpengetahuan dan ketrampilan tersebut. Apa saran kepada BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan.

Page 247: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

230

4. tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangkapendidikan (pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa.Dalam hal ini setiap peserta diminta menyusun rencana kerjakongkrit untuk melakukan pengorganisasian SIDeKa.

Jawaban:

1. Desa adalah satu entitas penting yang menjadi ujungtombak bagi pembangunan negara Indonesia. Kemajuan satunegara ditentukan oleh keberadaan desa-desa yang hidupdidalamnya. Bagi saya desa harus memiliki satu kemampuan untukmenentukan nasibnya sendiri, apa-apa yang dianggap baik dan apa-apa yang dianggap buruk untuk kemajuan desa tersebut. Dalammenentukan nasibnya sendiri, desa (masyarakat dan pemerintahdi dalamnya) harus mempunyai kemampuan untuk mengenaliberbagai potensi, permasalahan, kelemahan serta kelebihan,maupun situasi dan kondisi serta berbagai peluang yang terkaitdengan keberadaan desa tersebut. Selanjutnya berbagai aspektersebut dijadikan sebagai bahan dasar atau pedoman untukmembuat perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupunpengambilan keputusan. Desa juga harus belajar untukmengembangkan tata kelola kehidupan masyarakat maupunpemerintahan yang modern yang mendepankan prinsip-prinsipmusyawarah, mufakat, transparansi, akuntabilitas, partisipatis dandemokratis yang berlandas pada kearifan nilai-nilai lokal setempat.

UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa hanya merupakan salahsatu capain dan langkah penting dari kerja-kerja besar dan panjangdalam pemberdayaan masyarakat untuk menuju kemandirian desa.Dalam undang-undang tersebut memang telah diatur dan semakinjelas tentang pengakuan akan keberadaan desa, kewenangannya,

Page 248: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

231

serta berbagai macam hak dan kewajibannya. Undang-undangtersebut akan membantu berbagai upaya untuk mengejarketertinggalan yang ada di desa. Namun dalam pelaksananannyamasih perlu banyak di atur lagi langkah-langkah, strategi yang dapatmenjawab berbagai permasalahan dan tantangan yang ada di desa,seperti kapasitas

Page 249: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

232

RUSLI DJALIL

-[Halmahera Utara – Mauluk Utara]

MEMBANGUN DESA SECARA BERMARTABAT Desa harfiahnya adalah sekumpulan kelompok sosial-ekonomi

atau dusun yang mendiami satu kawasan serta memiliki adat istiadatatau perangkat hukum sederhana, dan berdaulat secara terbatasdi wilayahnya. Para ahli banyak yang berbeda pendapat tentangbagaimana desa terbentuk dan desa didefinisikan. Tapi intinya sama.Sejarah pembentukan desa dan kota itu bermula dari pembentukanklan atau keluarga yang mendiami suatu daerah secara terbatas,lalu berkembang seiring pertumbuhan penduduknya.

Desa di Maluku Utara, awalnya adalah sebuah komunitas kecilyang mandiri. Mereka membentuk perkampungan dengan tujuanberagam. Mulai dari karena kesamaan latar belakang, kultur, hinggaagama. Ada juga yang membuka lahan untuk desa dengan tujuandijadikan sebagai lumbung pangan bagi wilayah. Bahkan ada yangmenjadikan desa baru, utamanya di perbatasan antar kerajaan,sebagai kolone kelima atau ujung tombak spionase kerajaan di masaperang dan damai.

Karenanya, setiap desa di Maluku Utara senantiasa memiliki

Page 250: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

233

perangkat pemerintahan, tokoh agama, dan seorang komandanperang wilayah. Warga desanya sewaktu-waktu dapat dimobilisasiuntuk kepentingan perang. Ketergantungan pada pemerintah dipusat kerajaan sangat kecil, karena desa atau “Gam” memilikikemandirian di sector pangan maupun militer.

Seiring perkembangan, kemandirian itu merosot menyusulupaya mengkerdilkan masayarakat desa lewat sejumlah aturan.Entah itu penyeragaman penggunakan istilah desa, dan hilangnyaistilah nagari, gam, wanua, serta negri. Penyeragaman modelpemerintahan juga berlangsung intens. Pemerintahan berbasisadat, perlahan namun pasti disingkirkan. Kini mereka tinggalmenjadi symbol saat ada upacara adat.

Pemberlakuan subsidi desa, hingga terakhir, alokasi dana desa(sebelum pemberlakuan UU Desa), bukannya menjadikan desamakin mandiri, malahan secara perlahan menempatkan desa makintidak mampu mandiri sama sekali. Pada saat bersamaan, desamenghadapi sejumlah kendala berat.

Masalah paling pokok saat ini di desa-desa di Maluku Utaraadalah lemahnya kualitas Sumberdaya Manusia di desa. Hal ituberakibat pada tata kelola pemerintahan desa. Problem AlokasiDana Desa yang tak seberapa namun pertanggungjawabannyaamburadul, perencanaan desa yang asal jadi, sumberdaya alam desayang tak mampu dikelola, lemahnya pengawasan oleh lembagaperwakilan desa (Badan Permusyawaratan Desa=BPD), adalahbeberapa masalah pokok yang selama ini sering terjadi di desa.

Masalah ini tak berdiri sendiri. Dia diakibatkan oleh sejumlahhal. Diantaranya, putra-putra terbaik desa disekolahkan ke kotauntuk mengejar sekolah tinggi dan mutu sekolah yang lebih baik,setelah selesai mereka menetap di kota, sebagai salah satu upayaperbaikan nasib/keluar dari lilitan kemiskinan. Kedua, pemerintah

Page 251: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

234

daerah umumnya lepas tangan dan tak melakukan sosialisasimaupun pelatihan yang memadai, atau mendampingi perangkatpenyelenggara pemerintahan di tingkat desa tentang bagaimanamenyusun program kerja, anggaran, bagaimana memanfaatkanpotensi desa untuk kepentingan rakyat desa, serta tak melakukanpendampingan maupun pengawasan secara serius pada aparaturpemerintah desa. Ketiga, kesengajaan beberapa aparat pemerintahdesa yang kendati paham tentang mekanisme tata kelolapemerintahan desa tapi sengaja memelihara mata rantaiketidaktahuan mereka, agar laporan keuangan tentang alokasi danadesa dari APBD Kabupaten tak bisa dimintakanpertanggungjawaban oleh inspektorat atau auditor internal pemda.

Ketahanan pangan yang kian merosot karena lahan makinsempit, kemampuan petani mendayagunakan sumberdaya jugabelum baik, serta sumberdaya alam yang makin sedikit, juga menjadisekian factor yang selama ini dihadapi warga desa. Sementaratransfer tekhnologi pertanian misalnya, sangat lambat di daerah.Ini dikarenakan tenaga terdidik kebanyakan sudah tak kembali lagike kampong halamannya.

Penggunaan tekhnologi juga menjadi masalah tersendiri.Dengan kemampuan yang serba minim, ditambah listrik yang hanyamenyala pas siang hari dan jaringan telepon seluler yang parah,membuat penduduk desa makin terkucil dari pergaulan masyarakatdi luar desa.

Masalah ini ditambah dengan sikap perangkat penyelenggarayang masih buta memanfatkan sarana tekhnologi informasi. Banyakyang bahkan tak bisa membuka alamat email di internet. Merekamasih gamang terhadap banjir informasi, dan belum mampumenyaring informasi itu menjadi berguna bagi masyarakat desa.Tentu ini merupakan satu hal penting untuk diseriusi.

Page 252: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

235

Pelemahan selama ratusan tahun itu kemudian menempatkandesa—tak hanya manusianya—menjadi miskin. Kemiskinan akibatdampak kebijakan structural ini, sangat luas. Jumlahnya lumayanbesar. Diperkirakan sekitar 60-70 persen rakyat miskin dankekurangan gizi, hidup di pedesaan. World Food Programme dalamlaporan tahun 2014 menyebutkan, mereka sulit keluar dari lingkarankemiskinan tanpa ada perubahan kebijakan pemerintah yangsignifikan.[1]

Entah karena rekomendasi dari world food programme, atauatas analisa perkembangan desa dan angka kemiskinan yang takjuga turun, DPR dan pemerintah kemudian mengeluarkan regulasibaru tentang desa, Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 dan diikutibeleid turunannya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 43 tahun 2014.

Kendati belum memuaskan, dan anggarannya masih jadiperdebatan, setidaknya ada niat baik pemerintah untukmengembalikan kadaulatan desa dalam mengelola potensi dansumberdayanya sendiri. Aturan itu mengatur seluruh aspekpenyelenggaraan pemerintah desa, termasuk pengelolaan dansumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Dalam UU Desaitu akan direalisasikan dana untuk desa rata-rata Rp 1,4 miliar perdesa.

Problem yang muncul kemudian, setelah terjadinya migrasitenaga terdidik dari desa ke kota, bagaimana berharap desa mampumelakukan pengelolaan sumberdaya alamnya secara mandiri,dengan sumberdaya manusia terdidiknya berkurang atau habis?Tentu ini butuh jawaban serius. Karena mobilitas manusia dari desake kota, terus berlangsung dan sulit bisa dibendung.

Alasan utama mobilitas manusia dari desa ke kota, lebihdisebabkan oleh pendidikan dan perbaikan ekonomi. Anak-anak

Page 253: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

236

desa bergerak ke kota untuk mengejar pendidikan dan mutunya,yang lebih bagus di kota besar. Selesai sekolah, mereka berkiprahdi berbagai pekerjaan, di berbagai level. Yang lainnya, ke kota untukbekerja di sector informal, seperti menjadi buruh kasar di berbagaipabrik maupun pada pekerjaan borongan bangunan.

Yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana memberiruang yang lebih baik bagi desa dalam memajukanperekonomiannya secara mandiri, sesuai kemampuan dankeinginannya. Hak-hak publik rakyat di desa, utamanya desa-desaadat, dikembalikan. Eksploitasi lingkungan yang merugikan rakyatsetempat dibatasi. Ekonomi digenjot dengan membuka akses yanglebih luas bagi desa, sesuai karakteristik desa, misalnya desa agrarisatau desa nelayan.

Proteksi juga perlu dilakukan Negara terhadap harga pupukdan bibit tanaman, penggusuran lahan pertanian sebisa mungkindihindari, dan pengamanan pangan masyarakat ditingkatkan.Negara tidak boleh memberikan ruang terlalu besar padamasyarakat desa yang belum terlalu kuat fondasi ekonominya,untuk bersaing di pasar global. Karena dengan kondisi yang masihrentan, rakyat kita pasti akan kalah.

Liberalisasi di bidang pertanian dan perikanan, sebisa mungkindiikuti pemerintah dengan cermat, agar rakyat kita yang belumpunya daya saing, tak menjadi hancur usahanya. Proteksi terbataspemerintah masih perlu di beberapa sector yang menjadi tumpuanpetani dan nelayan di desa yang belum mampu dan kuat dalam dayasaing, agar harga pasar hasil bumi pertanian dan perikanan, sertadistribusi hasil pertanian dan perikanan kita, tak digilas petani dannelayan Negara tetangga yang harga serta produknya sudahberdaya saing, dan kemampuan mereka sudah lebih baik dari petanidan nelayan kita.

Page 254: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

237

Liberalisasi pada satu sisi seperti jawaban terhadap masalahmendasar, sebenarnya sistem ini berwajah paradoks. Karena tanpakemampuan dan daya saing yang kuat, jika tak diproteksi lewatsubsidi pemerintah, petani dan nelayan kita pasti dilibas persainganpasar yang kejam.

Perangkat pemerintahan di tingkat desa harus dikuatkankapasitasnya, agar kemampuan tata kelola keuangan danmanajemen desa, diikuti dengan kemampuan pengawasan terhadapalokasi penggunaan anggaran desa. Penyiapan perangkat ini dapatdilakukan secara baik. Kabupaten Morotai misalnya, sudah beranimenggelontorkan anggaran 1 milyar per desa per tahun, dengantenaga terdidik pendamping desa, kendati belum memiliki payunghukum bagi pembiayaan ini. Selama satu tahun, program ini ternyataberjalan tanpa masalah.

Selain Morotai, sukses tentang kemandirian desa juga terjadidi salah satu desa di Jawa Barat. Mereka sukses membangunkemandirian desa, dan sukses mengelola potensi desa secaramaksimal, sehingga mendapat pengakuan dan penghargaannasional dan internasional. Mereka juga belajar dari ketidaktahuan,dan didampingi anak-anak muda berpotensi yang sudah punyapengalaman.

Beranjak dari fakta ini, pelatihan terhadap perangkat desa,pendampingan oleh tenaga terdidik yang berpengalaman, sertapengawasan yang baik dan tak terlalu mengintervensi internalkelembagaan pemerintah desa maupun kebijakan anggarannya,adalah langkah yang saat ini sudah mendesak untuk dilakukan.

Para relawan pendamping desa ini harus memiliki kemampuanmanajemen, kemampuan menyusun program kerja sederhanauntuk ukuran desa, kemampuan membaca program danmenerjemahkan anggaran sesuai program yang dibutuhkan rakyat

Page 255: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

238

desa, serta mampu memberi penguatan kapasitas pada perangkatpenyelenggara desa, agar mampu menjalankan tugasnya sesuaikewenangan yang dimiliki, dan mampu mengelola anggaransedemikian besar itu, serta mampu mencegah hasrat parapenyelenggara pemerintah desa untuk menghabiskan anggarantanpa tujuan.

Sejumlah syarat di atas, tanpa didukung kemampuanberkomunikasi dengan masyarakat secara baik, mustahil dapatterlaksana. Intinya, di desa anda harus paham benar bagaimanakondisi sosial budaya mereka, serta mampu beradaptasi secara baikdengan masyarakatnya. Tidak boleh memposisikan diri sebagaiobserver dalam program ini, tapi sebagai pendamping yang siapsetiap saat ketika dibutuhkan atau tidak.

Para pendamping juga harus membangun komunikasi yangbaik dengan pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, agarsemua kebijakan pemerintah daerah dapat diketahui. Jika adaprogram yang perlu dilakukan sinkronisasi dengan programpemerintah kabupaten atau provinsi, maka pemerintah desa dapatmelakukan kordinasi secara baik dengan pemerintah yang lebih diatas.

Dengan demikian, dana yang dikucurkan pemerintah lewatregulasi UU nomor 6/2014 tentang Desa, mampu dikelola secaramaksimal untuk penguatan kapasitas desa, peningkatan mutu SDMpemerintah desa, peningkatan kuantitas dan kualitas produksipertanian/hasil tangkap nelayan, pembukaan akses ke sentra-sentraekonomi, serta peningkatan mutu pendidikan desa, dapat berjalanbaik. Harapan kita, regulasi di atas dan dana yang dikucurkan sesuaiamanat undang-undang itu punya hasil yang baik bagi desa.

Page 256: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

239

MARKUS BINUR

[email protected][Sorong – Papua Narat]

TANGGAPAN TERHADAP PERTANYAAN YANG DIAJUKAN

Pertama:UU No.6 Tahun 2014, tentang Desa adalah langkah maju dari

uu sebelumnya.Namun kalau dilihat dari isi uu No.6 ini, kaitan dengan

kekhususan di wilayah geografis dan sistem pemerintahan di Papua-papua barat, adalah beberapa pasal yang belum akomodirkekhususan dan permasalahan di tanah Papua.

Sebagai contoh Pasal 4, pasal 9 masih harus di kaji ulang untukmelihat kontek di Papua. Katakanlah soal suatu wilayah harusmenjadi desa, di papua tidak bisa harus mencapai target 100 ribu kkdulu baru membentuk satu kampong/desa. Karena di papua sistemsosial budayanya berpengaruh terhadap berdirinya satu kampong/desa.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:· Penguatan kapasitas pemerintahan desa dalam hal :

Manajemen pemerintahan (kepemimpinan-penyusunanprogram kampong-implementasi-evaluasi- sebagai satu siklus

Page 257: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

240

kerja yang terus beputar dan berjalan)· Penataan Ulang struktur pemerintahan Kampung sesuai UU

No.6· Pendampingan pengelolaan dan pelaporan sistem keuangan

kampong/desa· Sistem komunikasi-teknologi yang dapat dikuasai oleh aparat

pemerintahan desa-masyarakat kampong secara umum

Kedua,Sebelum menerapkan SIDeKa, penting untuk melihat sistem

informasi lama yang sudah di terapkan di kampung2. ContohInternet Kampung yang di pasang di kantor desa, sekolah2 dikampung2 yang hanya di pasang terus tidak ada tenaga khusus yangdilatih untuk mengelola fasilitas seperti ini.

Untuk itu apa bilah hendak menerapkan SIDeKa, makapemetaan kebutuhan sumberdaya juga penting untuk diperhatikan.

Kita belum tahu SIDeKa seperti apa yang hendak mau dibangun sebagai upaya mempercepat gerak pembangunan dikampong-kampung. Karena SIDeKa yang hendak di bangun jugaharus benar-benar disesuaikan dengan kondisi dari suatu kampong/desa.

Sehingga saran saya, untuk SIDeKa, bisa di ujicoba dikampong/Desa yang benar2 punya sumberdaya yang memadai dandidukungan sistem pemerintahan yang baik dari desa/kampong.

Yang utama adalah pembenahan sistem kerja di PemerintahanKampung, baru bangun sistem Informasi yang menggunakanteknologi.

Tugas Pemerintah Pusat :· Konsisten dalam menerapkan UU No.6

Page 258: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

241

· Memfasilitasi, Kebutuhan Desa sesuai amanat UUPemerintah Daerah :

· Pengawasan, dan pendampingan dalam manajemenpemerintahan kampong

Pemerintah DesaAktif untuk :

· Menjelaskan isi UU No.6 kepada warga, sehingga warga jugamengetahui hak dan kewajibanya yang dilindungi dan diaturdlm UU

· Melakukan perubahan sistem structural secepatnya sesuaidengan UU No6

· Membuat perencaan2 program, dll sesuai kebutuhankampong yang prioritas

Warga :Yg dapat dilakakukan warga :

· Memahami isi UU No.6· Pengawasan Aktif terhadap Pemerintahan Kampung· Berinisiatif secara aktif dalam ikut serta memutuskan

program-program prioritas yang sesuai dengan konndisigeografis dan sumberdaya yang dimiliki oleh kampong.

Pendamping· Mendengar, mencatat, membantu merumuskan ide2, gagasan

pembangunan kampong· Tidak menggurui tetapi menjadi pengerak yang memberikan

motifasi, pencerahan, dll· Kerja yang berhasil bukan karena pendampingan tapi

kesadaran pemerntah kampong dan warga untukmembangun secara bersama –sama, aktif, dll

Page 259: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

242

Ketiga,Manajement pengelolaan SIDeKaApa saran kepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa danKawasan?

Belum ada saran , karena belum mengetahui Fungsi dari BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan. Kalau sudahmengetahui Tugas dan Fungsi nya baru dapat memberikan Saran

Keempat,Rencana Kongkrit adalah mendampingi pemeritahan

kampong dalam membenahi sistem Pemerintahan, ManajemenKerja, Penyusunan Program, dll.

Untuk Program SIDeKa, belum diketahui sehingga belum bisamemberikan komentar soal SIDeKa, kalau sudah diketahui baru akandilakukan penyusunan program yang sesuai dengan ProgramSIDeKa untuk kemajuan Kampung.

Page 260: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

243

SOETARDJO PS

[email protected][Ciamis – Jawa Barat]

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN UPAYAPERCEPATAN KEMANDIRIAN DESA

Lahirnya UU No 6 Tahun 2014 telah menghembuskan anginsegar dalam kehidupan masyarakat desa, tidak saja dilihat dari nilai“Cash Trasfer”, tetapi yang lebih subtantial adalah desa ditempatkan dalam kedudukan yang jelas dengan kewenangannya,Desa tidak di pandang sebagai sub-ordinat kekuasaan, sebab SistemTata Negara dalam kontek NKRI, negara adalah realitas legal-formalbaru, sedangkan desa adalah realitas organis sosio-kultural yangsecara historis terjadi jauh sebelum tata-negara modern saat ini.

Desa sebagai realitas historis sosio-kultural itu kini beroperasidalam tata kedaulatan & jurisdiksi tata-negara modern, Desa sbgkomunitas sosio-kultural dan keanggotaan seorang di dalamnyatidak lenyap, namun dalam kedaulatan tata-negara modern dengan„kewarganegaraan ( citizenship ) sbg identitas keanggotaan, statuskomunitas sosio-kultural desa secara legalformal “di-absorbsi”dalam bangunan kedaulatan baru ini. Maka, persoalan „desa dalamkonsep kedaulatan tata-negara modern (a) bukan apakah secara

Page 261: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

244

legal-formal desa merupakan bagian kedaulatan negara, (b)melainkan skema institusional terbaik macam apa yang menjamin„desa sebagai locus dan garda-depan koordinasi „kehidupanbersama yang persis (setidaknya secara teoritis) merupakanmaksud konstitusional tata-negara modern1.

Bagaimana Memperkuat Desa?

UU No 6 Tahun 2014 mengukuhkan Desa pada posisi dan peranstrategis untuk membangun negara, melalui azas Rekognisi yangmemberikan pengakuan keragaman budaya untuk membangunkeadilan budaya (cultural justice) serta pengakuan terhadapkemandirian desa dengan hak asal-usul, Inisiatif (prakarsa) danproduk hukum desa, tradisi dan institusi lokal dan Azaz subsidiaritasyang menjamin kewenangan lokal berskala Desa, Kedua Azastersebut revolusioner dengan memberikan peluang dan tantanganbagaimana desa bisa berkiprah dalam memperkuat desa, serta didorong oleh cash transfer alokasi dana desa, tentunya akanmendorong berjalannya kinerja fungsi-fungsi dalam organik desauntuk memperkuat desa, meliputi :

1. Upaya memperkuat desa dapat dilakukan dilakukan melaluilangkah-langkah keberdayaan masyarakat desa yaituMendorong kesadaran kritis masyarakat desa denganmenciptakan ruang-ruang publik di masyarakat desa sebagai“bejana sosial” untuk membangun refleksi kolektif terhadapkondisi desa sebagai proses belajar untuk membangunkomitmen kolektif. Realitas Desa saat ini cenderungmendapatkan treatment bersifat sektoral yang tidakmenumbuhkan kerja-kerja kolektif, di sebabkan prilakupembangunan sektoral melalui proses proyek pemberdayaan

Page 262: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

245

saat ini hanya mendorong kelompo fungsional “pemainproyek” tidak mendorong berjalannya peran-peran struktural“yang cenderung dinampikan” karena di bangunnyaparadigma kontrol dalam kontek “good governance”, “cleanGoverment”, sehingga lembaga-lembaga strukural desaseolah tidak mendapat tempat dan terkucilkan, tidak sedidikitdianggap sebagai musuh bersama dalam imlementasi prosespemberdayaan masyarakat desa, sehingga peranpemerintahan desa dan lembaga-lembaga masyarakat desamenjadi mandul. Upaya pemberdayaan Masyarakat Desamelalui program sektoral telah 1. menciptakan terganggunyakerja kolektif masyarakat desa, 2. Proses pelemahan peranpemerintah dan lembaga masyarakat desa yang di perparahpandangan “kriminalisasi” terhadap pemerintah desa danlembaga desa, 3. Ketergantungan pada peran-peranpendampingan sebagai jembatan anggaran dan berfungsiproses-proses mekanik pembangunan sehingga partisipasicenderung bersifat mobilisasi bukan sebagai tindakankesadaran kolektif.

2. Memperkuat peran-peran Pemerintah Desa dan LembagaMasyarakat Desa, melalui peningkatan kapasitas yangmendorong pemahamanan pengetahuan, sikap danketerampilan dalam tata kelola pembangunan danpemberdayaan masyarakat desa.

3. Mendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelolapembangunan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitastata kelola, transparansi, akuntabilitas serta mendorongpartisipasi kesadaran.

4. Mendorong tumbuh dan berkembangnya Kader-kader, untukmenjamin proses-proses keberlanjutan dalam mendorong

Page 263: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

246

tata kelola pembangunan yang bertumpu pada prinsip-prinsip“good governace” untuk kesejahteraan rakyat dankepemimpinan yang bervisi kerakyatan

5. Mendinamisasi peran-peran hubungan antara MasyarakatDesa, Lembaga Masyarakat Desa, Pemerintah Desa dan BadanPermusyaratan Desa dalam proses-proses membangunkemandirian desa dengan mendorong kerja-kerja kolektifuntukmencapai tujuan kolektif sebagai wujud sebuahkesadaran kritis.

SIDeKA perkuat pembangunan desa-desa

Persoalan ketertinggalan desa selama ini bukan saja hanya dipandang akibat ketertinggalan infrastruktur desa, memangketerbatasan dan tidak adanya atau rusaknya infrastruktur desayang berdampak pada upaya mendorong upaya-upaya membangunkesejahteraan rakyat, tetapi persoalan mendasar desa selama iniadalah akses informasi yang menyebabkan ketergantungan desapada supra desa, kedaulatan atas tata kelola desa terhadap sumber-sumber yang ada di desa, antar desa dan kawasan perdesaan.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) bisamenjawab atas persoalan utama desa, UU No 6 tahun 2014memberikan ruang, sebagaimana pada Bagian Ketiga TentangSistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan. Pasal 86 (1) Desa berhak mendapatkan akses informasimelalui sistem informasi Desa yang dikembangkan oleh PemerintahDaerah Kabupaten/Kota. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (3) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras dan

Page 264: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

247

perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. (4) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi dataDesa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapatdiakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dpatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa

Untuk Tumbuhnya proses Pengembangan PertumbuhanEkonomi diperlukan beberapa hal seperti :

? Akses permodalan melalui pemberian kredit lunak, mudah danfleksible

? Akses produksi melalui dukungan Teknologi dan sektorindustri lokal berbasis sumberdaya lokal

? Akses pasar melalui dukungan regulasi yg membangun kondisioptimal sistem perekonomian perdesaan dan kepastian hukum

? Akses Informasi yang di dukung oleh Sistem Informasi Desayang tepat dan membuka inter-koneksitas berbagai sumbermodal, bahan baku/potensi, produksi dan pasar

Page 265: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

248

Sistem Informasi Desa ini harus di kelola dengan oleh pemerintahdesa yang mengatur dan mengelola atas proses-prosespembangunan dan pemberdayaan masyarakat sehingga memilikilegitimasi dan regulasi yang dapat memberikan kepastian hukumdalam mengelola pembangunan.

Sistem Informasi Desa di harapkan dapat menitik beratkanpada beberapa aspek yang mendorong pembangunan danpemberdayaan masyarakat yang menciptakan pertumbuhanekonomi perdesaan dengan memperhatikan :

? Peningkatkan keberdayaan masyarakat desa dalammendayagunakan potensi diri secara maksimum untukkemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.

? Membangun dan mengembangkan pendekatanpembangunan dan pemberdayaan masyarakat dan desasecara terintegrasi sehingga menberikan rasa aman-nyaman,berkeadilan sosial dan mensejahteraan masyarakat desa.

? Mendorong kinerja Kelembagaan dan Modal sosial/ModalKapital kawasan perdesaan yang dapat menumbuhkembangkan kultur dan budaya dengan tetap memperkuatkohesi sosial, mendorong gerakan demokratisasi lokal dalambingkai NKRI.

Page 266: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

249

Secara sederhana dapat di gambarkan dalam bagan berikut :

Untuk mendorong upaya peningkatan kesejahteraanmasyarakat desa melalui loncatan-loncatan yang signifikan dari“keterisolasian” dengan mendorong optimalisasi sistem informasidan teknologi, sehingga desa lebih leluasa menggali berbagaipotensi sumber daya untuk di kembangkan lebih lanjut melaluihubungan terintegrasi dalam desa, antar desa dan kawasan.

Realitas saat ini berdasarkan Kata Data PNPM Suffort Facilitiesdesember 2014 terdapat sebanyak 6.914 kecamatan atau ± 63.000desa terlibat dalam proses PNPM Mandiri dan hasil-hasil praktekprogram pemberdayaan saat ini suka tidak suka, telahmenyumbangkan konstribusi positif berupa modal sosial (asset eksprogram), Sistem partisipatif, dan pelaku sebagai kader-kaderterorganisir yang memiliki keterlibatan aktif dalam proses-prosespembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa sertaberbagai hasil dari proses-proses fasilitasi program ( penguatanperencanaan desa seperti dokumen RPJMDes/RKPDes, APBDes,LKPDes dan LPPDes, penguatan Tools perencanaan partisipatif,dorongan regulasi kabupaten dalam proses pemberdayaanmasyarakat desa ).

Terhadap hal-hal di atas Program Sistem Informasi Desa danKawasan pada dasarnya memperkuat proses pembangunan desa

Page 267: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

250

dengan merevitalisasi peran masyarakat dan lembaga masyarakat,serta memperkuat pemerintah desa untuk peningkatan pelayananpublik dan memperkuat pemetaan dalam perencanaan partisipatifdengan pemanfaat teknologi informasi maupun teknologi terapanlainnya. Mendekatkan Teknologi dalam tata kelola pembangunandesa dan pemberdayaan masyarakat desa oleh pemerintah desaadalah loncatan quantum yang mampu merubah secara cepatproses pembangunan desa.

Penguasaan Materi Pendampingan Program SiDeKA

Semangat yang dibangun dari UU No. 6 tahun 2014 tentangDesa adalah mendorong terbangunnya Desa yang mandiri,demokratis dan sejahtera, UU Desa telah melakukan koreksi atasperlakukan desa masa lalu dan memproyeksi ke Desa masa depan

Pendamping Desa seyogyanya mampu melakukan kajianreflektif atas realisasi pendampingan yang dilakuan dalam program-program pemberdayaan selama ini, Menurut Ari Sujito dalam DiskusiNasional IPPMI menyatakan bahwa2 tantangan penting yang perludijawab oleh pendamping berkaitan implementasi UU Desa adalahmenciptakan subjek aktif bagi masyarakat komunitas menjadi kuncikebangkitan masyarakat. Subjek aktif berarti, bahwa pendampinganpada masyarakat dipahami sebagai kerja “sementara” sampaisubjek yang didampangi mampu “dewasa” dan akfif mandiri,ukurannya kemampuan mentransformasikan kesadaran diri subjeksecara kolektif. Cara pandang “dewasa dan aktif” tentu cara versisubjek yang didampingi, bukan fasilitator; kesadaran emansipatoriktumbuh berakar dari mereka dan organik.

Cara pandang ini maknanya adalah masyarakat akan bangkitoleh dirinya, agen-agen di masyarakat akan mampu mendampingi

Page 268: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

251

dan mempengaruhi struktur sosial di komunitasnya masing-masing,sehingga spirit relawan masyarakat yang ditransformasikan menjadifasilitator dan pendamping masyarakatnya, sehingga seorangpendamping tidak terjebak pada instrumen birokrasi, tetapi justrumenempatkan masyarakat menjadi subjek kunci danMENGAKTIVASI kesadaran kritis secara otentik. Meminjam istilahBito Wikantosa Pendamping berperan sebagai guru kader.

Untuk meng”AKTIVASI” kesadaran kritis masyarakat sebagaisubyek pembangunan maka hal yang di butuhan oleh fasilitator/Pendamping Desa dalam program SiDeKA ( Sistem Informasi Desadan Kawasan ) adalah:

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini ( UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaan5. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan ( sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

9. Dan lain-lain

Page 269: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

252

Membumikan Program SiDeKA dalam Rencana Kerja TindakLanjut

Sebagai upaya menajamkan Program Sistem Informasi Desadan Kawasan (SiDeKA) dalam mendorong penguatan prakarsa desauntuk pembangunan desa, antar desa dan kawasan perdesaan dilakukan dalam program kerja berikut ini :

[lihat tabel]

Catatan kaki

1 B. Herry Priyono, Kedaulatan Negara dan Tata kelola Desa, bahan tayangpada Workshop Program Pelatihan Desa: “Menggagas Desa Ideal &Kelembangan Pembangunan Desa”, PNPM Support Facility. Jakarta, 28Februari 2013

2 Arie Sujito, “Pendampingan Organik” Media Tayang Seminar NasionalIPPMI, Hotel Gren Alia Kwitang Jakarta, 20 Desember 2014

Page 270: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

253

CHARLES IMBIR

[email protected][Raja Ampat – Papua Barat]

Terkait dengan pertanyaan yang di sampaikan kepada kamiselaku peserta pada pelatihan Khusus Pendamping Program SistemInformasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)

1. Desa / KampungTerkait dengan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, ini patut

diapresiasi karena mencantumkan kebijakan-kebijakan yangprogresif dan strategis bagi kemajuan dan perkembangan desa. UUini juga menghargai eksistensi desa/ kampung dan peranan aparaturdesa / kampung. Hal ini karena mengingat pentingnya kedudukandan peranan desa dalam sistem ketatanegaraan kita. Disamping ituUU Desa / kampung juga menunjukkan ketegasannya denganadanya ancaman pemberian sanksi / efeck jerah ( hukuman ) kepadakepala desa atau perangkatnya yang tidak menjalankankewajibannya. Sanksinya bisa teguran tertulis, pemberhentiansementara dan pemberhentian tetap. Ini tentu positif untukmendorong kinerja dan disiplin pemerintah desa / kampung. Kamisangat mendukung UU ini..

Kemudian secara vertical pastilah kami yakini UU No 6 Tahun

Page 271: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

254

2014 Tentang Desa akan sampai kepada Pemerintah Provinsi/Daerahnamun kondisi yang sering terjadi dengan pengalaman yang kamialami di Kabupaten Raja Ampat lima Tahun terakir banyak program-program kampung sering keliru penerjemahannya.kami berharapdengan adanya Program ini masyarakat lebih lagi di berikan ruanguntuk dapat berkembang dalam segala Aspek.

Selantjutnya mengingat kondisi letak Geograf is Desa /Kampung di seluruh Indonesia yang beragam teritorialnya secaraumum berbeda maka secepatnya program pendampingan ini dapatdi jalankan mengingat waktu dan kondisi khusus di Kabupaten RajaAmpat yang desa / kampung – kampung kami merupakan daerahkepulawan maka perlu di sesuaikan dengan kondisi cuaca alam

2. UU No 6 tahun 2014 tentang Desa adalah UU yangdinantikan oleh masyarakat desa / kampung selama ini.kemudianuntuk menjaga stabilitas dari penerapan dan pengawasanterhadapa UU tersebut maka program SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan) perlu dilaksakan agar bersama Pemerintah desa/ kampung, warga desa dapat lebih lagi dipermudah untukmenjalakan tugas dan fungsinya sesuai dalam UU No 6 tahun 2014tentang Desa pasal 1 ayat 2. Selanjutnya untuk mengantisipasikondisi peristiwa alam dalam wilayah Desa / kampung tertentubilamana berkaitan dengan koordinasi dan komunikasi antarapemerintah desa / kampung dan pemerintah ( Pusat maupun daerah)Pemerintah Desa / kampung bersama warga desa / kampung tidaklagi kesulitan mencari alternative akses penghubung karena telahtersedianya (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) bagi masyarakatitu sendiri sehingga fungsi control dan pengawasan dari Pemerintah( Pusat dan daerah ) bersama dengan pendampin tetap berjalandengan baik.tinggal kemudian tugas dari pendamping untuk bagaimana bisa eksis bersama dengan masyarkat desa / kampung

Page 272: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

255

kedepan dapat menjalankan sistes tersebut dengan bersamasepakat untuk komunikasi

3. Ketiga, tentang segi-segi apa yang kawan kawan(parapeserta) harus kuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yangharus kuasai/dimiliki, sedemikian rupa sehingga kerja-kerjapendampingan menjadi lebih efektif (langkah pendampingansampai kepada maksud). Apa rencana pribadi kawan kawan untukmendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut. Apa sarankepada Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan.

Dari pertanyaan ini kami berharap dalam segi EkonomiKerakyatan bisa dapat kami terima dan kuasai untuk menjaditambahan pengetahuan dalam pelatihan nanti.sehingga padapendampingan kepada masyarakat desa / kampung kami dapatpaham apa yang harus di kerjakan bersama sesuai dengan potensidasar kampung / desa kami,saran kami kepada Badan prakarsaPemberdayaan Desa dan kawasan perlu di perhatikan bahwa khususuntuk Papua dan Papua barat intervensi sering terjadi dari parapejabat untuk melakukan klaim dengan adanya program – programyang langsung secara Nasional ke desa / kampung. untuk itu kamiberharap adanya metode yang dapat di terapkan kemudian tidaklagi ada Klaim dari pemangku kepentingan di daerah kepadamasyarakat.

4. Keempat, tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalamkerangka pendidikan (pelatihan) maupun dalam kerangka programSIDeKa. Dalam hal ini setiap peserta diminta menyusun rencanakerja kongkrit untuk melakukan pengorganisasian SIDeKa.

a. Persiapan yang baik dan menjadikan pelatihan ini sebagailangkah awal yang baik untuk selanjutya dapat bersamamembangung desa / kampung – kampung kami.

b. Setelah adanya Program SIDEKA ini,dapat terciptanya

Page 273: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

256

komunikasi yang dan relasi kepada Pemerintah ( Pusat dandaerah ) demi terlaksanaya program yang kepada masyarakatdesa / kampung

c. Bersama masyarakat desa /. kampung Melihat Pendidikan danKesehatan menjadi Program Prioritas untuk di bahas dalammusyawarah kampung serta adanya pendelegasian jikadiangap perlu dalam menyikapi UU No 6 Tahun 2014 ini

d. Selanjutnya Menciptakan Ekonomi Kerakyatan sesuai Sumberdaya desa / kampung

Page 274: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

257

MURPHY KUHU

[email protected][Minahasa – Sulawesi Utara]

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Desa merupakan suatu wilayah atau tempat yang dihuni olehmasyarakat yang memiliki sistem pemerintahan sendiri atau suatukesatuan masyarakat berdasarkan adat dan hukum adat yangmenetap dalam suatu wilayah yang tertentu batas-batasnya:memiliki ikatan lahir dan batin yang sangat kuat, baik karenaseketurunan maupun karena sama-sama memiliki kepentinganpolitik, ekonomi, sosial dan keamanan: memiliki susunan pengurusyang dipilih bersama; memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu danberhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.

Selama ini desa hanya dijadikan objek pembangunan dansering tidak ada pengakuan yang jelas oleh oknum-oknum tertentu.Pembangunan yang tidak merata karena bersifat politis,pembangunan bersifat proyek dan tidak berkesinambungan dll halyang memiriskan yang diperlakukan didesa.

UU no 6 tahun 2014 tentang desa:UU No 6 tentang desa merupakan regulasi yang tepat yang

Page 275: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

258

sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Dimana dalampengaturannya berbeda dengan yang selama ini diterapkan bagidesa menyangkut kedudukan masyarakat hukum adat,demokratisasi, partisipasi masyarakat, pemerataan pembangunanyang selama ini menimbulkan kesenjangan antar wilayah,kemiskinan dan masalah sosial. Tinggal kedepan bagaimana ini akandilaksanakan butuh manajemen pengendalian yang baik.Melalui UUNo 6 tahun 2014 bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur danmengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Langkah-langkah untuk memperkuat desa dalam MenempuhJalan Pembaruan Desa:

· Melakukan konsolidasi awal melalui pertemuan kecil antarpemangku kepentingan baik Pemerintah Desa, BPD,kelembagaan didesa dan masyarakat dalam rangkapemahaman, satu persepsi.

· Melakukan Sosialisasi melalui musyawarah desa mengenaipentingnya kebersamaan dalam satu tindakan untukmenjadikan desa sebagai tempat kehidupan danpenghidupan, desa sebagai subjek pembangunan danmenjadikan desa sebagai ujung tombak penyelengaraanpemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

· Memperkenalkan proses perencanaan partisipatif dandimasukan dalam setiap agenda penguatan melalui pelatihan

· Melakukan Penguatan untuk peningkatan kemampuanaparatur pemerintah desa, penguatan lembaga pemerintahdan lembaga masyarakat desa, pengembangan kemampuan

Page 276: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

259

sosial ekonomi masyarakat desa, pengembangan sarana danprasarana pedesaan dan melakukan pemantapanketerpaduan pembangunan desa berwawasan lingkungan.

· Apabila semuanya sudah terkonsolidasi baik, maka pihakPemerintah Desa bersama BPD membuat suatu blue printtenatng Desa yang didalamnya menyangkut adanya RPJMDesdan RKPDes dan semuanya dilegitimasi lewat Peraturan desa.

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yangharus dilakukan para pendamping.

SIDeka merupakan salah satu model dari sekian proses yangakan dilakukan di desa yang merupakan pengejawantahan amanatdari Undang-undang mengenai sistem informasi. Terlebih dalam UUno 6 tahun 2014 pasal 86 mengamanatkan bahwa desa berhakmendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa untukmendukung pengelolaan sumber daya komunitas di tingkat desa.Dikaitkan dengan kawasan yang memiliki fungsi utama lindung ataubudidaya, sehingga dengan adanya pelibatan masyarakat secarapartisipatif mulai dari proses perencanaan sampai pada pelaksanaanmelalui sistem informasi yang terbuka dan dapatdipertanggungjawabkan menjadikan SIDeKa akan menjadi pelopordan pembaharu sistem informasi yang demokratis.

Kedudukan SIDeKa sebagai stabilisator, dinamisator,motivator dalam mempercepat gerak pembangunan didesa-desa,dimana dengan adanya informasi yang terbuka, aksesnya lebih cepat

Page 277: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

260

dan semuanya dapat menggunakan informasi secara fleksibel,efisien dan efektif

Pemerintah pusat menyediakan payung hukum yang lebih propoor, pro job, pro environmental dan pro growth dalam kerangkapemberdayaan masyarakat, sedangkan pemerintah daerahmelakukan implementasi dan pengendalian kebijakan yang sudahdilakukan.

Pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan desamelalui Kepala Desa dan perangkat sesuai dengan kewenanganyang ada wajib mendukung setiap kegiatan/program untukkepentingan masyarakat terlebih dalam mendapatkan informasiuntuk percepatan pembangunan didesa.

Warga Desa/masyarakat wajib ikut serta dalam setiap prosesyang dilakukan lewat program SIDeKA mulai dari prosesperencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kegiatan secaratransparan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pendamping melakukan fungsi fasilitator, mediasi,stabilisator, motivator, Informtion dan teknoli dan reporting untukkerja pemerintah dan masyarakat.

3. Tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) haruskuasai, atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Sebagai pendamping nantinya harus memiliki pengetahuanyang lengkap walaupun nantinya akan berkembang seiring prosespembelajaran dilapangan. Pengetahuan yang harus dimiliki dan

Page 278: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

261

dikuasai adalah mengenai Manajemen, Komunikasi, IT, sosial danbudaya, community development, lobbying, pemberdayaan,reporting.

Rencana mendapatkan pengetahuan tersebut adalah denganbelajar otodidak, mengasah kembali pengetahuan yang sudah ada,mempraktekan dilapangan.

Saran kepada BP2DK adalah segera menerbitkan guidlines/petunjuk awal dalam melaksanakan tugas didaerah.

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa. Rencana Kerja:

· Untuk Pendidikan : Memahami tugas dan tanggung jawabselaku relawan pendamping

· Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Bupati/WakilBupati) dalam memperkenalkan Program SIDeKa sebagailangkah awal dalam sosialisasi kepada Pemerintah Daerah,sekaligus adanya kesediaan Pemkab dalam memfasilitasiproses penyediaan anggaran dalam kegiatan Sosialisasi

· Sosialisasi Program SIDeKa ke DPRD, SKPD dan LSM sertaCamat

· Pelaksanaan kegiatan Program SIDeKa di KabupatenMinahasa sampai di Kecamatan dan Desa Sample.

Page 279: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

262

MUHAMMAD SYAFE’I

-[Pemda Belitung Timur]

GAMBARAN UMUM TENTANG DESA DALAMPENGIMLEMENTASIAN UU DESA NOMOR 6 TAHUN 2014

SERTA PENGIMPLEMENTASIAN SIDEKA

Desa adalah suatu bentuk implementasi undang-undangRevormasi dimana embrionya adalah untuk meningkatkanpercepatan pembangunan dan pengkawasan daerah tertentudimana negara kita masih menganggap suatu daerah tertinggal danbelum politan. Desa dapat bergerak sebagai sumber manusia besardi Indonesia yang dominan kependudukan ada di wilayahnyatersebut. Percepatan pembangunan yang diharapkan pemerintahbelum bisa menjawab semua jawaban tentang pencita-citaan muliadesa yaitu membangun kewilayah otonom sesuai dengankarakteristik daerah / wilayah tersebut. Dapat juga dikatakan desaadalah ruh yang terlupaan dari sejarah Indonesia.

Keluasan wilayah desa yang ada di Indonesia seharusnyamampu menjawab semua problema nasional mulai dari sumberdayamanusia, pendikdikan, sosial sampai dengan sumber daya alam yangmasih dikelola dengan sistem masing-masing daerah (Otonomi

Page 280: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

263

Daerah) bukan berdasarkan sistem nasional yang memang belummemilki panduan / kebijakan yang lebih tepat untuk menjawabseluruh problema yang ada sekarang ini. Dapat kita lihat masihbanyak didesa khusunya diluar pulau jawa masih berbicara tentangstatus area/tanah dan sebagainya, belum dampak lain dari problemainventasi yang tidak terarah apa lagi daerah yang belum memilkirancangan RTRW kewilayahannya, setatus batas desa, kecamatan,kabupaten dalam satu provinsi pun terkadang masih menjadi suatukendala dalam membangun peradaban desa. Sehingga untuksekarang ini dibutuhkan pembangunan yang lebih bermanusia.Pemerintah Desa khusunya masyarakat dan pemerintahan desaharus bergerak cepat dengan Sistem UU desa Nomor 6 tahun 2014sudah dapat sedikit terjawab tentang arah desa.

Desa dapat berdikari dan maju untuk kedepannya hanya perlukeberanian untuk membangun desa mulai dari manusia desanyasampai dengan sistem yang sudah lama berjalan harus segera ditatadan diperbaharui. Perbedaan mencolok untuk daerah desa kawasantambang dibutuhkan sistem pembangunan manuasi yang cukuplama sedangkan untuk daerah desa kawasan ekonomi/jasa lebihmengarah pada perceptan sistem peluang usaha dan penciptaansumber kreatifitas yang berkesinambungan.

Langkah-langkah untuk memperkuat desa dapat dimulaidengan sistem / regulasi yang harus matang dan mengena disemualapisan sektoral. Kebijakan nasional. kebijakan daerah dan kebijakanyang ada didesa harus seraah dan sejalan berbicara yang sama untukmembangun desa dan barulah perlu penguatan kemandirian desayang harus mandiri dalam menjalankan roda pemerintahannya,dengan aturan pemeritah pusat terhadap kebijakan keuang desayang akan ditrasfer ke desa harus dapat pengawalan dalam sistempengeloaannya, mulai dari perencanaan yang harus berkualitas

Page 281: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

264

sampai dengan sistem keuangan yang akuntabel.SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) perlu diterapkan

didesa. sistem informasi yang terpusat dan terintegrasi baik masalahkependudukan, sosial, ekonomi, sampai dengan pengelolaansumber daya manusia dan alam haru bisa dijawab dengan sisteminformasi ini. Sistem informasi yang memilki data akurat dapatmenjadi acuan dan nilai suatu desa. Dalam sistem informasi iniperencanaan pembangunan dapat berguna dan tepat guna apabilaadanya kebersamaan/ terintegrasinya sistem informasi mulai daripemerintah pusat sampai dengan pemerintah desa. Akses-aksesinfromasi nasional,daerah perlu ada didesa-desa yang tertinggaldalam pembangunannnya. Masyarakat desa harus lebih berperanaktif dan berkontribusi dalam percepatan pendataan yang lebihakurat dan pengimlementasi sistem ini harus dapat dirasakan olehmasyarakat umum/masyarakat desa khusunya. Kesiapanpendampingan kepada masyarakat harus ada dan berjenjang untukseluruh masyarakat.

Pendalaman ilmu masyarakat, kesabaran, pemetaan potensidan kendala yang tepat disuatu desa adalah hal penting yang harusdikuasi oleh pendamping selain pengetahuaan sistem yang akanditerapkan kemasyarakat desa nantinya. Belajar, berkomunikasi,bentuk komunitas yang lebih focus terhadap kesadaran masyarakatuntuk membangun diri mereka sendiri. Pelatihan TOT perludilaksanakan secara berkelanjutan dalam penguatanpendampingan.

Pendalaman ilmu dan pemahaman menyeluruh tentangSIDeKa harus dilakukan dalam pendidikan ini, SIDeKa dapat berjalandengan baik apabila dapat dioperasionalkan oleh pemeritah desaitu sendiri. Adapun rencana kerja yang dapat dilaksanakan anataralain :

Page 282: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

265

1. Koordiansi dengan tim yang ikut dalam TOT2. Melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan

daerah/ kabupaten Agar adanya Persetujuan dan pemahamanpemangku kepentingan daerah/ kabupaten tentang SIDeKa.

3. Pertemuan dengan Camat, kepala desa dan BPD se Kabupaten4. Pelatihan kepada Apartur desa tentang pengoperaian SIDeKa.5. Penerapan SIDeKa dimasing-masing desa.6. Evaluasi penerapan SIDeKa.7. Laporan berkala kepada pemangku kepentingan daerah/

kabupaten/nasional.

Page 283: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

266

SASTRA WIJAYA

-[Pemda Belitung Timur]

a. Pandangan Umum Kawan-Kawan Tentang Desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan Langkah-Langkah Untuk Memperkuat Desa DalamMenempuh Jalan Pembaruan Desa ?

Desa merupakan tempat yang paling sentral bagi masyarakatdesa itu sendiri, karena di desa semua kegiatan-kegiatan masyarakatdikoordinir, dari mulai pendataan penduduk, pendataan rumahtangga miskin dan masih banyak persoalan-persoalan yang krusiallainnya, sedangkan yang terlihat hari ini, masih banyak sekalikekurangan-kekurangan yang belum bisa diselesaikan oleh aparaturdesa itu sendiri atau bahkan belum tersedianya fasilitas yangmemadai di desa tersebut.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 pasal 1 yang berbunyi: “kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintahan, kepentingan masyarakat setempatberdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau haktradisional yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Undang-undang ini sudah cukup baik dan bisa diterapkan di dalam

Page 284: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

bab satu

267

pemerintahan Desa, namun di samping itu tentu ada kekurangan-kekurangan yang belum bisa teratasi dengan diundangkannya UUtentang Desa tersebut. seperti perlengkapan alokasi dana DesaAPBDes, kesulitan untuk menindaklanjuti Perda/Perbup namun initidak menjadi beban dalam kemampuan aparatur Desa, dan lainsebagainya. Jadi langkah-langkah yang perlu dilakukan harus adanyapengawasan secara intens terkait pelaksanaan undang-undang Desaini. Pengawasan penggunaan dana alokasi yang paling berperandalam pengawasan ini tentu masyarakat desa, BPD dan PemerintahDaerah. Dengan begitu Desa menjadi tertib dan dapat memperkuatuntuk menuju desa yang progresif dan cekatan dalam menjalankanamanah yang diberikan masyarakat sesuai undang-undang yangtelah diterapkan.

b. Pandangan Umum Kawan-Kawan tentang Sideka (Sistem InformasiDesa Dan Kawasan), Dalam Konteks Pemberdayaan Desa. PesertaDiminta Pandangan dan Analisisnya, Tentang Kedudukan SidekaDalam Mempercepat Gerak Kebangunan Desa-Desa. Apa yang HarusDilakukan Pemerintah (Baik Pusat Maupun Daerah), Apa yang HarusDilakukan Pemerintah Desa, Apa yang Harus Dilakukan Warga Desa,dan Apa yang Harus Dilakukan Para Pendamping?

Saya sangat merespon positif tentang SIDeKa ini. Karenaseiring perkembangan zaman bahwasannya desa berhakmemperoleh informasi-informasi melalui sistem informasi desa dankawasan ini dengan baik sehingga desa dapat menggunakan sistemini untuk mendorong pembangunan-pembangunan desa, karenadesa bisa terlibat langsung dalam pengembangan sistem informasiini.

Yang harus dilakukan pemerintah baik pusat maupuan daerahsederhana, pemerintah harus mendukung program SIDeKa ini,

Page 285: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

268

kenapa demikian karena Departemen Luar Negeri dan PerdaganganAustralia (perwakilan pemerintah Australia) mereka siap untukmembantu pembangunan SIDeKa ini tentu memberikan motivasikepada pemerintah kita untuk terus mendorong dan mendukungjuga sistem informasi ini.

Yang harus dilakukan pemerintah desa tentu harus menerimadengan sungguh-sungguh program SIDeKa karena dengan SIDeKa,desa bisa mandiri. Begitu juga masyarakat desa harus meresponpositif terkait program ini karena bisa membantu masyarakat dalammemperoleh informasi mengenai apa-apa yang ada di desa.Tentunya peran pendamping di sini sangat penting, kenapademikian karena pendamping bertanggung jawab penuh atasSIDeKa ini apabila nanti bisa diterapkan di desa-desa. Karena berhasilatau tidaknya penerapan sistem informasi ini tergantung peran daripendamping mensosialisasikan SIDeKa baik itu kepada PemerintahDesa maupun masyarakat itu sendiri. pendamping harusmengkosolidasikan kemampuan apa yang sudah didapatkan dalampelatihan khusus pendamping ini. Tujuannya supaya banyak desayang mempunyai sistem informasi desa dan kawasan.

c. Tentang Segi-Segi Apa yang Kawan Kawan (Para Peserta) HarusKuasai, atau Pengetahuan Tentang Apa Saja yang Harus Kuasai/Dimiliki, Sedemikian Rupa Sehingga Kerja-Kerja PendampinganMenjadi Lebih Efektif (Langkah Pendampingan Sampai KepadaMaksud). Apa Rencana Pribadi Kawan Kawan untuk MendapatkanPengetahuan dan Ketrampilan Tersebut. Apa Saran Kepada BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa Dan Kawasan ?

Yang harus dikuasai yang paling utama bagaimana kitamelakukan pendekatan kepada aparatur desa, setelah itupendampingan SIDeKa terhadap masyarakat, SIDeKa dalam

Page 286: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

269

bab dua

kerangka pembangunan desa dan kawasan, serta mengelolawebsite dan input data.

Rencana pribadi ketika pelatihan saya akan mengikuti denganbersungguh-sungguh, karena ini merupakan tanggung jawab kamikepada instansi yang memberikan tugas (amanah) ini kepada kami.Seperti halnya mengikuti diskusi dan simulasi.

Saran kapada BP2DK Program ini boleh ambisius bahkanharus, tapi untuk hasil yang lebih baik agar proses ini bisa berjalansebagaimana mestinya kita harus ada kesabaran untuk berproses.Kami yakin dalam 1 tahun bisa lebih dari 1000 desa dan kami mintauntuk tetap memberikan masukan, arahan serta bimbingan kepadakami peserta pendamping supaya hal ini bisa berjalan sebagaimanayang diharapkan.

d. Tentang Rencana Kongkrit Kawan, Baik dalam Kerangka Pendidikan(Pelatihan) Maupun dalam Kerangka Program Sideka. Dalam Hal IniSetiap Peserta Diminta Menyusun Rencana Kerja Kongkrit UntukMelakukan Pengorganisasian Sideka ?

Rencana kongkrit sangat sederhana, tentu kami akanmensosialisasikan dan juga kami akan ikut mendampingi programini untuk desa-desa yang ada di kabupaten kami sesuai kemampuandan pengetahuan yang kami dapatkan di pelatihan khususpendamping ini. Kami akan berusaha untuk menjadi organisatoryang professional dalam arti penguasaan pada masalah kita akanberbagi pengetahuan dengan desa untuk proses berlangsungnyaSIDeKa tersebut.

Page 287: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

270

JIMMY TANGGUPATI

-[Kupang – Nusa Tenggara Timur]

PERTANYAAN UNTUK TULISAN PRA PELATIHAN

1. Pandangan umum kawan-kawan tentang desa, UU No 6 Tahun 2014Tentang Desa dan langkah-langkah untuk memperkuat desa dalammenempuh jalan pembaruan desa.

Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam upayamengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melaluipenetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yangsesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakatDesa.”

2. Pandangan umum kawan-kawan tentang SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan), dalam konteks pemberdayaan desa. Pesertadiminta pandangan dan analisisnya, tentang kedudukan SIDeKa dalammempercepat gerak kebangunan desa-desa. Apa yang harus dilakukanpemerintah (baik pusat maupun daerah), apa yang harus dilakukanpemerintah desa, apa yang harus dilakukan warga desa, dan apa yang

Page 288: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

271

bab dua

harus dilakukan para pendamping.Pandangan umum Tentang SIDeKa dalam konteks

pemberdayaan sangat membantu pemerintan desa dalam prosespelayannan public di desa dalam urusan peadataan penduduk,penyimpana data dalam Membantu proses penyusunanperencanaan desa dan menjadi alat partisipasi warga desa agardapat terlibat dalam pembangunan desa.

a. yang di lakukan pemerintah pusat maupun daeran Dukungan/pengakuan segal tentang kedudukan SIDeKa

b. yang di lakukan warga desa berpartisipasi dalam prosespembetukan tim pengumpul data sampai pada prosespenginputan sistem SAIeKa

c. melakukan pendampingan dalam memperkuat pemerintahdesa untuk perubahan pelayanan administrasi desa sertainformasi desa dengan mengembangkan Sistim Informasi dankawan (SIDeKa).

3.tentang segi-segi apa yang kawan kawan(para peserta) harus kuasai,atau pengetahuan tentang apa saja yang harus kuasai/dimiliki,sedemikian rupa sehingga kerja-kerja pendampingan menjadi lebihefektif (langkah pendampingan sampai kepada maksud). Apa rencanapribadi kawan kawan untuk mendapatkan pengetahuan danketrampilan tersebut. Apa saran kepada Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan.

Tentang apa itu SIDeKa cara /proses implementasi SIDeKayang mengakomodir kebutuhan desa dan kelompok marginal, caramenulis informasi desa, pelatihan cara mengupdate informasi danregulasi pada tingkat desa secara berkala,

4. Tentang rencana kongkrit Kawan, baik dalam kerangka pendidikan

Page 289: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

272

(pelatihan) maupun dalam kerangka program SIDeKa. Dalam hal inisetiap peserta diminta menyusun rencana kerja kongkrit untukmelakukan pengorganisasian SIDeKa.

a. Proses Asesment (terkait Mencari tau komitmen desaterhadap penerapan SIDeKa di desa)

b. Penentuan desa dampingan dan desa dampakc. Pendampingan Pelaksanaan program dan kegiatan

(penguatan kapasitas terkait SIDeKa)d. Pembentukan tim pengumpul datae. penginput data (operator di desa)

Page 290: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

Bab DUA

Page 291: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

.

Page 292: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

275

bab dua

AGUS GUNTORO

[email protected][Pringsewu dan Lampung Tengah – Lampung]

SIDeKa sebagai Cara Baru Menghadirkan Negara

Lahirnya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desatidak saja merupakan kemajuan Demokratisasi namun sebagiananggapan masyarakat republik ini merupakan langkah yangrevolusioner yang selama ini sangat jarang dilakukan Pemerintahdalam membuat Peraturan yang menyangkut hajat hidup orang-orang Desa. Desa yang merupakan bagian terkecil dari NegaraKesatuan Republik Indonesi (NKRI) sudah seyogyanya diberi porsikewenangan yang luas dalam mengatur Rumah Tangganya sendirisebagi Entitas Pemerintah yang berdaulat secara Politik.Kemandirian Pemerintahan Desa dengan melakukan ReformasiBirokrasi Desa merupakan amanah yang di usung oleh Undang-Uandang Desa, hingga kemandirian dalam pengelolaan Asetmaupun potensi Desa yang bersekala lokal dengan meredusirIntervensi dari Pemerintah level atas.

Sistem yang bercokol pada rezim pemerintahan sebelumnyadan Pola-pola lama yang sudah terstruktur pada level Kabupatendan pemerintahan Desa seperti penyakit kronis, dari Bias Elite,

Page 293: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

276

Kuatnya Hegemoni dan Subordinasi Pemerintah Level atas(Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pusat) terhadapDesa, tentu harus di eliminasi pada era pemerintahan saat ini. Salahurus Negara terhadap rakyat dan Sumber daya alam merupakankontribusi besar system pemerintahan masa lalu, Desa danmasyarakat Pinggir Hutan maupun Pesisir sangat tertinggal dalamsegala hal, baik Pendidikan, Kesehatan, bahkan Akses Informasi,mereka hanya ditekan oleh Pemerintah atas untuk jaga hutan dansumbedaya alam tanpa keleluasaan akses.

Ditengah-tengah melemahnnya Inisiasi lokal baik dalamkontek Praktek Pemerintahan di tingkat Desa, maupun dalammempertahankan jati diri dari bagian Pemerintah NKRI, SIDeKadiharapkan menjadi Antitesa dari Praktek Praktek penyelenggaraanKepemerintahan yang selama ini sudah menjadi menopoli Negara(Pusat dan Elite). Sebagai sebuah cara baru yang diharapkan Mampumembawa perubahan yang signif ikan bagi penyelenggaraanPemerintah dan Pengelolaan Sumber daya alam yang berorientasilokal.

Kemerdekaan dan Keterbukaan Informasi bagi masyarakatakan di ejawantahkan oleh SIDeKa, oleh karena Hak atas Informasisangat mendasar dan SIDeKa pada posisi ini sebagai Instrumenuntuk memenuhi Hak-hak Informasi seperti yang di amanatkan padaUndang-Undang No:6 Tentang Desa seperti yang termaktub padapasal 86. Keinginan dan Aspirasi warga terekspresi dengansendirinya, melalui warga sendiri yang menyuarakan dan tidak lagidisuarakan, maka tidak ada lagi manipulasi suara warga, Selama iniSuara Warga juga sudah direduksi oleh para kalangan Elite bahkanMedia massa yang diharapkan menjadi kontrol sosial bahkankeberpihakannya sudah Bias Elite dan Bias Corporasi Seperti Media2Mainstream lainya (TV, TV Perampas Frekwensi)

Page 294: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

277

bab dua

Adalah Benar Jika Negara menempatkan Desa sebagai cikalbakal dan Panggung dalam memerankan secara utuh pada prosespembangunan dengan modal pemahaman karakteristik, nilai-nilai,Genus Lokal, Komunitas bahkan struktur/lingkup komunikasi.Komunikasi yang berkembang atau yang telah terbangun melaluiforum-forum kemasyarakatan, forum pemerintahan bahkan forumadat ataupun Sumber Informasi berbasis Data, Cetak maupun suaramenjadi bagian Integral dalam Penguatan SIDeKa di tengah-tengahmasyarakat. Sebagai sebuah cara baru SIDeKa menjadi bagianpenyelesaian dalam proses pembangunan Desa dan Kawasan Desamenuju Negara yang bermartabat seperti cita-cita luhur UndangUndang Dasar 45. Dengan demikian melalui SIDeKa Blok-blok politikditingkat lokal sudah menjadi milik orang Desa dan Negara akanhadir ketika rakyat (masyarakat Desa) menjadi Pandu yang baikuntuk ibu pertiwi.

Posisi dan Strategi Pendampingan

Membangun dari Desa atau Desa membangun merupakanpendekatan yang ideal dilakukan sesuai dengan ruhnya Undang-Undang Desa. Namun tidak serta merta atau semudah membalikantangan untuk pelaksanaanya. Pendampingan perlu ada strategi agarkehadirannya bisa diteriama oleh Pemerintah Desa. Tinggal Bersamadi tengah-tengah masyarakat akan lebih membangun hubunganemosional dan memahami karakter Pemerintah Desa, tidak sajacukup hanya dengan meningkatkan intensitas kunjungan ke desa-desa namun tidak kalah penting bagaimana membangunkesepahaman dengan para stake holder Pemerintah Desa dari LevelProvinsi hingga kecamatan, maka dibutuhkanya kemampuan lobi-lobi bagi para pendamping, dan membangun perkawanan maupun

Page 295: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

278

jejaring yang mempunyai kesamaan visi dalam melakukanpergerakan.

Tidak berhasilnya Pembangunan Kapasitas (Capacity Building)oleh pemerintah bagi Para Pelaku Pemerintahan di Desa melaluiPelatihan-Pelatihan, Loka karya maupun Binteks menjadi indikasiada proses yang salah dilakukan oleh Pemerintah, tentu hal inijangan sampai terulangi oleh Pendamping, Jika SIDeKa menjadi AlatBaru untuk melakukan Perubahan, tentu SiDeKa sendiri tidakterlepas dari bagaimana cara pendamping mengemasnya.Pentingnya dasar-dasar Pengetahuan Fasilitasi yang benar jugamenjadi bekal yang harus dimiliki oleh Pendamping.

Trainer Of fasilitator (TOF) juga sangat penting dilakukandisekolah Pandu Desa, dengan mencetak Pandu-Pandu yang handalyang nantinya akan mencetak juga para C.O (Community Organizer)sebagai motor gerakan sipil di tingkat/masing-masing Desa, dengandemikian para C.O lokal yang akan tumbuh berkembang dan majudengan pemerintah desa dalam membangun negeri ini, dan akanmembuktikan bahwa sekolah pandu telah mencetak pemimpinpemimpin Indonesia masa depan.

Langkah-langkah Percepatan dalam Mewujudkan SIDeKa

Peran pemerintah sangat besar dalam percepatanmewujudkan SIDeKa,Pertama : Dukungan Regulasi dari Pemerintah pusat harus

disegerakan yang akan dijadikan pedoman bagiPemerintah di Daerah untuk melakukan hal yang sama,yang selanjutnya SIDeka ada Legalitas hukumnya ditingkat desa melalui Perdes.

Kedua : Dukungan sarana prasarana Telekomunikasi bagi desa-

Page 296: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

279

bab dua

desa tertinggal tentunya perlu disegerakan.denganpeningkatan Anggaran yang memadahi.

Ketiga : Peran Aktif Pemerintah dalam Mendorong CSR untukPenyediaan/Peningkatan layanan jaringan, danPerangkat lunak untuk desa-desa tertinggal.

Keempat : Revitalisasi mekanisme pendataan baik dari BPS,Disduk Capil, Badan Informasi Geospacial (BIG)maupun oleh Intansi-intansi terkait lainya dan Validasibasis data melalui pendataan desa dan sinkronosasidengan Intansi-intansi terkait.

Kelima : Ada identitas yang jelas legalitasnya dan disepakatipada domain Desa di internet

Keenam : Subsidi dari pemerintah untuk bea registrasi, danhosting minimum 1 tahun di desa-desa rintisan

Ketujuh : Penganggaran dari masing-masing daerah untukkegiatan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan SIDeKa,dan Bantuan Fasilitasi dari BP2DK bagi daerah-daerahyang masih sulit untuk diajak kompromi bagipengembangan SIDeKa

Page 297: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

280

AKHMAD FADLI

[email protected][Cilacap – Jawa Tengah]

1. Pandangan tentang Sideka dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “Negara” sedemikian rupa sehingga Negaramenempuh jalan benar dalam merealisasikan tujuannya

Sideka adalah program yang memanfaatkan IT untuk tatakelola informasi dan tata kelola sumberdaya desa dan kawasan.Sistem Informasi desa dan Kawasan dalam kontek pemanfaatan ITsebelumnya jarang digunakan dalam skala desa, sehinggadiharapkan persoalan yang selama ini selalu muncul tiap kali adaprogram pemerintah bisa teratasi. Masalah yang paling krusialadalah data penduduk dan data kemiskinan yang tidak akuratsehingga menyebabkan program pemerintah tidak tepat sasaran.Secara singkat beberapa manfaat Sideka sebagai “cara baru” dalammembangun desa antara lain:

a. Keterbukaan informasi pemerintah desa melalui website desabisa memunculkan kepercayaan masyarakat, sehinggamasyarakat bersedia terlibat lebih banyak dalam prosesperencanaan dan pembangunan desa. Kunci pembangunandesa adalah keterlibatan masyarakat

b. Mengabarkan desa melalui media internet bisa memunculkan

Page 298: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

281

bab dua

potensi yang selam ini tidak tergali, bahkan bisa memunculkankepedulian warga desa yang tinggal di luar kota atau luarnegeri atas persoalan desa yang ada

c. Data base penduduk yang akurat, baik terkait data pilah,survey kemiskinan skala desa, dan kejelasan peta desa,sumberdaya desa bisa sebagai bahan perencanaanpembangunan yang tepat. Dengan syarat Negara sebagaibagian supra desa menerima data desa tersebut.

d. Sideka adalah “cara desa’ menjawab amanat undang-undangDesa no. 6 tahun 2014 dengan memanfaatkan IT.

e. Sideka harus mampu mensinkronisasi program dan dataditingkat desa sampai pusat, disitulah kehadiran “Negara”berperan. Data dasar yang ada dipusat semestinya mengacukepada data dan program yang ada di desa, dengan syaratdata di desa sudah akurat.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pendampingdan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut

a. Undang-undang baru dan semangat yang dibawanya tentuharus tersampaikan dengan benar. Jangan sampai menjadialat kekuasaan yang justru sering mengaburkan tujuan danfilosofi yang mendasarinya. Proses transfer pemahaman inimembutuhkan pendampingan yang terus menerus melaluimedia diskusi agar undang-undang ini juga mampu berdialogdengan kebutuhan local, tidak matematis dan bias diserappemerintah serta warga desanya. Maka kemampuanpendamping dalam menguasai Undang-undang desa danfilosofi yang mendasari kemunculannya sangat dibutuhkan.

Page 299: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

282

b. Sideka sebagai “alat” yang membantu mempermudah prosesjuga memerlukan proses pendampingan agar bias digunakansesuai kebutuhan dan fungsinya. Kemampuan IT mutlakdibutuhkan, baik terkait teknis IT maupun pengemasankonten

c. Kemampuan pendampingan dalam proses perencanaanpembangunan desa berbasis data base dan potensi lokal

Berikut rincian kebutuhan kemampuan pendamping

Page 300: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

283

bab dua

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana cara melakukan langka-langkahpercepatan dalam mewujudkan Sideka yang bermakna bagi desa.

Langkah-langkah untuk percepatan adalah:q Tim Prakarsa melakukan Komunikasi dengan pemerintah

daerah dan kecamatan untuk mendapatkan dukunganterhadap pelaksanaan program SIDeka

q Bekerjasama dengan paguyuban Kepala Desa untuktransformasi tujuan dan pengorganisiran kepala desa

q Membuat tim redaksi pengelolaan web desa di masing-masingdesa yang terdiri dari perangkat desa, lembaga desa danwarga desa

q Membuat komitmen tentang sinkronisasi data pendudukadengan disdukcapil Kabupaten serta pembantuan dalampemenuhan soft file data penduduk terbaru

q Mengorganisir relawan IT/ helpdesk di masing-masingKecamatan, jika memungkinkan desa untuk dilatih programSIdeka melalui sekolah Desa di wilayah Kabupaten

q Sinkronisasi potensi desa dengan program-programkementrian

Page 301: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

284

ALFIATUL LAILI

[email protected][Katingan – Kalimantan Tengah]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”. Sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasikan tujuannya.

Dalam merealisasikan tujuannya, Negara biasanyamenggunakan program kerja yang dilakukan dan dilaksanakan olehpemerintah pusat dan masyarakat hanya sebagai objek program.Melalui SIDeKa ini diharapkan, desa dapat berpartisipasi besar gunamembangun dan memajukan negara melalui desa. Karena hal initidak lepas dari fungsi desa sebagai tonggak awal pembangunannegara. Jika tanpa desa, maka apalah artinya negara. Karena negaramerupakan gabungan anatar desa-desa yang ada di nusantara.

Pentingnya basis data/data base yang dimiliki desa, memilikipotensi yang luar biasa untuk membangun negara. Ragam basis datayang dimiliki oleh masing-masing desa dapat dijadikan rujukan bagiprogram pemerintah pusat seperti program Indonesia Pintar,Indonesia Sehat, Raskin, dll.

Dalam pemaparannya, Budiman Sujatmiko di kegiatan“Pelatihan khusus Pendampingan Sistem Informasi Desa & Kawasanuntuk 100 Kabupaten” 14-18 Januari 2015 menjelaskan tentang

Page 302: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

285

bab dua

Kewenangan Desa. Bahwa desa memiliki kewenangan berdasarkanhak asal-usul, kewenangan lokal berskala desa, serta kewenanganyang ditegaskan oleh Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota.

Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat desa, penyelenggaraan pemerintahandesa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatandesa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Seiring juga dengan amanat UU pasal 26 ayat (2) tentang desayang menyatakan bahwa ada pemanfaatan teknologi tepat guna.Serta menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik,yang tertuang dalam UU Desa pasal 26 ayat (4) h.

SIDeKa dapat dimanfaatkan desa untuk mancari informasi,media informasi desa yang mencakup data desa, data pembangunandesa, kawasan perdesaan, layanan masyarakat serta informasilainnya yang dapat diakses oleh masyarakat dan pemerintah selakupemangku kepentingan bangsa dan negara.

Dengan adanya dana yang digulirkan oleh pemerintah pusatkepada desa dan dikelola oleh desa, SIDeKa dapat dimanfaatkansebagai media kontrol terkait pengelolaan dan penggunaan danaoleh desa. SIDeKa membuka ruang diskusi dan mendorongkesadaran kritis warga. Warga semakin kritis terhadap kebijakanNegara. Dan Fasilitator menggunakannya sebagai alat untukpengorganisasian warga. Peta dan visualisasi tentang desadimanfaatkan sebagai alat kontrol terhadap pembangunan desatermasuk pembangunan desa.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkan

Page 303: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

286

kemampuan tersebut.Seorang pendamping harus mencerminkan pendamping yang

teladan yang baik dan edukatif bagi desa. Seorang pendamping desaharus bisa memfasilitasi terhadap apa yang diputuskan desa melaluimusyawarah desa yang dijalankan secara demokratif.

Terkait UU Desa, pendamping diharuskan memfasilitasi desadalam penyusunan RPJMDes/RKPDes. Melalui SIDeKa, makaRPJMDes yang ada di desa dapat terintegrasi dengan MusrenbangKecamatan dan Kabupaten. Dalam perencanaan menjadi lebihmudah untuk fokus berpihak pada orang miskin, responsive genderdan tepat sasaran. Termasuk mempermudah targeting yang tepatsasaran karena memanfaatkan data sebaran keluarga berdasarkanperingkat kesejahteraannya.

Cara untuk mendapatkan kemampuan-kemampuan sepertihalnya di atas, dapat dilakukan dengan banyak hal. Bisa melalui carakerja pendekatan yang dilakukan oleh pegiat-pegiat PNPM yang adadi desa. Pendamping, bisa bekerjasama dengan pegiat PNPMsebelumnya, demi terwujudnya vis dan misi desa.

3. Usulan konkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

SIDeKa haruslah mudah digunakan dan mempermudahmasyarakat desa untuk mencpai visi-misi desa mereka. SIDeKa jugatetap harus ditangani oleh pendamping yang handal. Seorangpendamping dalam mengoperasikan SIDeKa juga tetap harusmemberdayakan masyarakat di desa.

Page 304: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

287

bab dua

MOHAMAD ALI MUSTOFA

[email protected][Demak – Jawa Tengah]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “carabaru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasikan tujuannya.

Dalam pandangan SIDeKa yang di tujukan pada pemerintahandesa dengan tujuan desa akan lebih mandiri dalam pembangunanyang ada di wilayahnya.

Karena dengan kehadiran SIDeKa di pemerintahan desa yangnotabeni desa tersebut desa tertinggal akan mendorong desatersebut lebih bisa mandiri dan lebih bisa menentukan kebijakannyasendiri dengan cara antra warga masyarakat desa dsanpemerintahan desa tidak lagi adanya jarak yang selama ini terjadi.

Akan tetapi lebih mengedepankan system desa membangundengan peran aktifnya masyarakat desa dan pemerintahan desa tukbersatu padu memajukan desanya yang selama ini tertinggal.

Dengan adanya system informasi lewat internet lebihmemudahkan segala akses yang di butuhkan desa.

Masyarakat desa akan lebih memiliki lagi daerahnya yaitudidesa di karenakan desa tersebut di lihat lebih maju dan baik lagi.

Mengembalikan masyarakat desa yang selama ini sudah

Page 305: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

288

meninggalkan desa (merantau) akan kembali kedesanya untukmemajukan desanya dan bisa lebih menyukai system SIDeKa yangnotabeni mendorong desa lebih mandiri.

System transparasi pemerintah desatentang dana-dana daripemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang di gulirkan didesanya akan lebih terarah dalam pembangunan yang di harapkanoleh para masyarakat desa.

Dengan pertanian yang lebih maju, hasil laut juga lebihmemadai, kehutanan juga bisa di manfaatkan lebih baik lagi karenadengan adanya system informasi di internet tersebut.

Di antara desa satu dengan desa yang lainnya akan salingmengisi dan saling menutupi kekurangan di dalam pembangunanmasing-masing desa,karena saling komunikasi dan bisa salingmenginformasikan.

Terutama dalam kerukunan antar desa dan masyarakat di desatersebut.

Data-data lebih akurat lagi dan akan lebih mudah dan bisa ditanggulanginya para pengangguran dan para putus sekolah.

Dengan hadirnya Negara di tengah-tengah masyarakat desayang sangat di harapkan, akan lebih memudahkan dalampembangunan.

Dalam peran Negara terhadap desa akan lebih terarah dalampembangunan desa yang menjadi targetan pemerintah pusat.

Tidak luput pula peran aktif yang ada di desa denganpemerintahan daerah akan lebih sinkronisasi dalam mewujudkandesa membangun dan tidak lagi pemerintahan desa hanyamengandalkan pembangunan yang ada di pemerintahan daerah ygdi anggap kurang di minati oleh masyarakat desa.

Lebih memajukan anak-anak desa yang kurang mengenaltentang internet dan kegunaannya akan di perkenalkan dan cara

Page 306: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

289

bab dua

mengakses dunia yang lebih positif.Untuk lebih mendorong pada system informasi desa

membangun yang selama ini di anggap kurang oleh masyarakat desatentang akses internet.

Begitu besar manfaatnya kehadiran SIDeKa bagi masyarakatdesa dan pemerintah desa serta membantu pemerintahan daeahmaupun pusat dan juga Badan Statistik untuk akses data yang lebihakurat.

Karena desa lebih tahu dan lebih memahami kondisi didesanya masing-masing.

Pemerintah pusat berupaya untuk pembangunan desa yanglangsung di lakukan oleh masing-masing desa dengan cara baru yaitudesa membangun.

Dengan dasar peran aktifnya pemerintah desa dan masyrakatdesa saling bahu membahu memajukan desanya agar tidaktertinggal lagi.

Seperti halnya pembangunan sanggar seni atau tempat pautdan atau pembelajaran tentang bagaimana cara mengakses internetyang lebih manfaat bagi para pelajar dan masyarakat khususnyapetani dengan menginformasikan hasil tani dan seandainya adapuntempat wisata di desanya.

Adanya kepemilikan aset-aset desa dan pemasukan desa yanglebih transparasi lagi.

2. Pandangan tentang posisi dan strategipergerakan pendampingan,dan karenanya perlu di uraikan kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Pendamping untuk lebih menguasai medan yang akandidampinginya dan mengedepankan komunikasi pada masyarakat

Page 307: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

290

dan pemerintahan desa.q Berkomunikasi dan melobby serta memperkenalkan SIDeKa

yaitu desa membangun dengan cara baru yang akan di milikioleh desa itu sendiri demi kemajuan desanya.

q Mengadakan musyawarah warga masyarakat desa danpemerintahan desa untuk memperkenalkan SIDeKa yang notabeni “cara baru” untuk desa membangun dan cara-caramengakses internet atau web tersebut dan kegunaannya.

q Mengkolaborasikan antara desa satu dengan desa yanglainnya untuk membentuk kawasan desa yang nanti akansangat di butuhkan pada masing-masing desa tersebut.

q Dengan system jemput bola yaitu berkomunikasi padamasyarakat yang lebih suka dengan adanya desa membangun.

q Dengan komunikasi tersebut maka masyarakat akanmelakukan perbincangan dengan masyarakat yang lainnyadengan pembangunan yang ada di desanya dengan cara baruyaitu SIDeKa tersebut.

q Berkomunikasi dengan kepala desa dan jajarannya sertamembincangkan sekaligus melobby adanya SIDeKa di desanyadan manfaat serta kegunaannya bagi pemerintahan desa danmasyarakat.

q Berkomunikasi dengan ketua paguyuban kepala desa untukbisa memfasilitasi pertemuan semua kepala desa yang ada dibawah naungannya untuk di perkenalkan SIDeKa di desanyadan atau kepala kecamatan juga perlu untuk di lobby agarmendukung adanya SIDeKa di wilayah kewenangannya danbisa memfasilitasi pertemuan di di wilayahnya agar semuakepala desa bisa di datangkan dan diperkenalkan cara baruyaitu desa membangun dan SIDeKa itulah cara yang tepatuntuk adanya kemajuan di desa masing-masing.

Page 308: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

291

bab dua

q Diadakannya pertemuan masyarakat desa dan di beritahukanSIDeKa adalah cara baru untuk membangun desanya tersebut.

q Pertemuan desa dan masyarakat bagaimana mengupayakanagar masyarakat bisa memulai untuk mengakses informasidari daerah lainnya yang telah lebih maju dahulu dari padadaerahnya.

Pengalaman terjun langsung pada masyarakata desa setempat.q Mencari informasi dan data.q Menganalisa keadaan pemerintahan desa dan masyarakat

desa.q Mengumpulkan semua data-data dan informasi yang ada di

masyarakat maupun kepala desa untuk di pelajarilebih lanjut.q Menyiapkan pandu desa yang ada di wilayah masing-masing

desa.q Mengadakan lobby-lobby pada masyarakat desa maupun

pemerintahan desa.q Membuat peta desa dan mengamati keadaan di sekitar desa

agar lebih memahami kondisi reel di desa tersebut dan lebihmudah untuk di pahami serta di amati.

q Berkomunikasi pada lembaga yang ada di wilayah tersebut.q Belajar dari pengalaman dan mencari akses informasi pada

pemerintahan daerah setempat.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Berkomunikasi dan melobby pada pemerintahan kabupatensetempat.

q Beromunikasi dengan paguyuban kepala desa setempat.q Berkomunikasi dan melobby pada kepala kecamatan

setempat

Page 309: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

292

q Berkomunikasi pada kepala desa setempat.q Berkomunikasi pada masyarakat desa setempat.q Mengadakan pertemuan-pertemuan baik pada tingkat kepala

desa maupun kepada masyarakat desa untuk di perkenalkanSIDeKa.

q Membangun jaringan internet pabila belum ada jaringannyakarena akan lebih mempermudah pengenalan padamasyarakat maupun kepala desa tentang SIDeKa.

q Melakukan langkah-langkah kongrit yang bisa di rasakan olehmasyarakat desa dengan adanya SIDeKa tersebut.

Page 310: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

293

bab dua

ARI RAHMAN

[email protected][Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan]

SIDeKa atau Sistem Informasi Desa dan Kawasan dimanasistem informasi ini di kembangkan untuk menjadikan Desa sebagaiujung tombak dalam pengelolaan data base desa, sepertikependudukan, pertanian, kawasan dan lain-lain dimana sisteminformasi ini berbasis partisipatif warga desa.

Data penduduk yang simpang siur di tingkat nasional,merupakan masalah yang terus menerus terjadi di Indonesia,program yang salah sasaran sangat sering terjadi, ini karena datayang ada di tingkat pemerintah pusat dan daerah tidak sama denganyang ada di tingkat paling bawah, yaitu di Desa.

Dalam amanat UU Desa No. 6 Tahun 2014 Tentang Desadimana pasal 82 :

1. Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenairencana dan pelaksanaan PembangunanDesa.

2. Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadappelaksanaan Pembangunan Desa.

3. Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagaikeluhan terhadap pelaksanaanPembangunan Desa kepadaPemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.

Page 311: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

294

4. Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan danpelaksanaan Rencana PembangunanJangka Menengah Desa,Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatandan Belanja Desakepada masyarakat Desa melalui layananinformasi kepada umum dan melaporkannyadalamMusyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.

5. Masyarakat Desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desauntuk menanggapi laporan pelaksanaanPembangunan Desa

Pasal 86 :1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Jadi dari pasal di atas maka sangat perlu adanya suatu sisteminformasi yang bisa di manfaatkan oleh Desa dalam menunjang atau

Page 312: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

295

bab dua

mengembangkan desa sesuai dengan apa yang di amanatkan olehUndang –Undang.

Pemerintah pusat, daerah maupun kabupaten harusnyamendukung SIDeKa dalam pengembangan wilayah dan kemajuandaerahnya, karena data yang valid dari tingkat bawah dan diteruskansampai ke tingkat atas, sehingga data tersebut bisa menjadikanrujukan oleh pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan ataukeputusan yang strategis dalam mensejahterakan rakyatnya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) merupakan halyang baru bagi Desa, sehingga sangat perlu adanya pendampingan,dalam penggunaan SIDeKa ini. Jadwal pendampingan di susunsedemikian rupa dari tahap sosialiasi, workslhop maupun TOT bagirelawan-relawan Pandu Desa, dengan adanya jadwal ini di harapkanFasilitator dapat menyusun starategi-strategi dalam peningkatandirinya sendiri maupun nanti nya para relawan-relawan pandu desa.

SIDeKa adalah merupakan produk Teknologi Informasi danKomunikasi sehingga Fasilitator di harapkan mempunyaikompetensi dibidang TIK tersebut, minimal mengetahuimenggunakan SIDeKa ketika mensosialiasikan SIDeKa di Desa-Desa.

Memang kendala yang kita rasakan adalah kurangnyapengetahuan kita tentangg penggunaan SIDeKa karena materi yangkita dapat waktu pelatihan selama 4 hari masih sangat kurang,sehingga di usulkan agar ada pelatihan secara mendalam lagimengenai SIDeKa dan di harapkan pelatihan ini bisa di lakukansecara regional atau per kawasan, sehingga lebih fokus.

Langkah kongkrit yang perlu di lakukan adalah berkolaborasidengan semua pihak, khususnya pemerintah. Memanfaatkan goodrelationship yang selama ini mungkin sudah dibina oleh para teman-teman fasilitator di seluruh kabupaten di Indonesia, sampaiketingkat pemerintahan desa dan warga desa itu sendiri.

Page 313: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

296

Tim BP2DK yang menekan yang terdiri dari orang-orang yangmempunyai pengalaman banyak dan juga mempunyai hubunganyang baik dengan pemerintah pusat dan daerah bisa mendorongprogram SIDeKa ini, sehingga apa yang kita inginkan bersama dalammembangun desa supaya mandiri dari berbagai aspek melaluiSIDeKa bisa dipercepat.

Page 314: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

297

bab dua

ASEP NURONI

[email protected][Cianjur – Jawa Barat]

a. Pandangan tentang Sistem Informasi Desa dan Kawasan ( SIDeKa )dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “negara”,sedemikian rupa sehingga “negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Pasal 86 Undang-undang Nomer 6 Tahun 2014 tentang Desa:(1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

(3) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

(4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

(5) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Page 315: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

298

dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Secara umum UU Desa No 6 Tahun 2014 membawa angin perubahanbagi masyarakat desa. Sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945,Negara tidak pernah mengeluarkan regulasi setingkat UndangUndang untuk mengatur Desa. Desa selalu saja menjadi objekpembangunan. Menjadikan tempat berbagai program - programpemerintah pusat dan daerah, dimana program - program tersebutbukan merupakan usulan pembangunan Desa dan belum tentutepat sasaran terhadap masyarakat Desa.

Dalam pasal 86 no 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintahdiharapkan mampu merealisasikannya guna mempercepat segalapembangunan yang berada di desa maupun kawasasan perdesaan.Dengan hadirnya Sistem Informasi Desa dan Kawsan ( SIDeKa ), desadiharapkan mampu diidentifikasi oleh negara terhadap problemyang selama ini melekar erat di desa. Seperti halnya kemiskinan,kesenjangan infrasntruktur, kesehatan, dan sebagainya.

Dengan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)diharapkan desa tidak akan canggung lagi dalam mengusulkanpembangunannya dan memetakan wilayah pembangunannya, sertalebah berperan aktif dalam mengusulkan pembangunan untukkemajuan negara ini. Sebagaimana Desa memiliki hak asal usul danhak tradisional dalam mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-citakemerdekaan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun1945;

b. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,

Page 316: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

299

bab dua

dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Pasal 1, ayat (12) :Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya

mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatdengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melaluipenetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yangsesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakatDesa.

Pasal 90 (b) :b. melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar;Pasal 112 ayat (4) :Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan,pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan KawasanPerdesaan.

Pasal 114 (e) :Melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa

melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuanteknis;

Pasal 115 (l) :Upaya percepatan pembangunan melakukan upaya

percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan,bantuan pendampingan, dan bantuan teknis;

Sangat jelas dari beberapa pasal yang menyinggungpendampingan, maka dari itu perlu adanya pendampingan bagi desauntuk membantu desa makmur dan berkembang. Pemerintahdiharapkan mampu membentuk / mempersiapkan pendamping

Page 317: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

300

untuk diterjunkan di desa, setelah mendapatkan keahlian ataupembinaan.

Pendamping Desa secara teknis dalam PP 43 Tahun 2014,dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kotadan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kaderpemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.

c. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Page 318: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

301

bab dua

AMRULLAH

[email protected][Kabupaten Majalengka – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

SIDeKa merupakan cara baru kolektif dari Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan untuk memanfaatkan Sisteminformasi desa dan kawasan (SIDeKa) dalam aktivitas tata kelolasumberdaya dan pelayanan publik di desa. UU No 6 tahun 2014 telahmemberikan kewenangan besar pada desa dalam bentukwewenang berdasar asal­usul dan wewenang lokal berskala desa(Pasal 19).

Untuk melaksanakan kewenangannya, pemerintah desa wajibmemiliki Sistem Informasi Desa yang menjamin rencana danpelaksanaan pembangunan desa dapat dipantau oleh masyarakatdesa (Pasal 82­86).

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Page 319: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

302

Perlunya posisi pendamping di Setiap desa yang mendukungpenyelenggaraan tata pemerintahan desa secara baik dan bersih(good and clean governance). Melalui dukungan pendampingansistem informasi desa dan Kawasan, desa dapat mengelolabasisdata desa dan menyebarluaskan isu­isu perdesaan.

Pemerintah desa dapat mengambil kebijakan yang tepatkarena merujuk pada sistem pendukung pengambilan keputusan(decision support system) berbasis data yang lengkap dan akurat.Sistem Informasi Desa dan Kawasan mendukung tata kelola desasecara akuntabel dan transparan.

Konten desa menjadi bagian penting dari keberagamankonten internet di Indonesia. Penyebarluasan konten­konten desadapat mengurangi isu­isu miring atas dunia perdesaan.Selain itu, dengan SIDeKa desa dapat mempromosikan potensi danproduk unggulan mereka melalui dunia internet. Aktivitasinfomobilisasi desa akan meningkatkan pengarusutamaan isu­isuperdesaan di ranah publik.

APJII (2013) melaporkan sebagian besar desa belum bisamenikmati infrastruktur telekomunikasi yang baik. Pengembanganaplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan harusmempertimbangkan keragaman kondisi kawasan perdesaan, baikdesa yang belum ataupun sudah memiliki akses internet.

Aplikasi juga dirancang dengan tampilan/antarmuka yangramah dan responsif bagi pengguna internet bandwidth rendah,termasuk keragaman piranti keras (desktop maupun mobile).Aplikasi Sistem Informasi Desa sebaiknya berplatform free andopen source sehingga desa dapat mengkostumisasi sumber kodesesuai dengan kebutuhan desa. Aplikasi akan terus berkembang darimasa ke masa. Desa juga bisa memanfaatkan aplikasi secara gratisansehingga mengurangi tindak pembajakan piranti lunak. Akhirnya,

Page 320: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

303

bab dua

tata kelola desa makin transparan, akuntabel sebagai realisasi dariUU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Sosialisasi Programq Lokakarya/ Rembug antar desa Penguatan SIDeKaq Pembuatan Rumah (website) desa untuk menyebar isu desa

dan menunjukkan potensi desaq Pengelolaan Website Desaq Pengelolaan dan Pengemasan Kontenq Media Sosialq Aplikasi Sistem Data Desa

Page 321: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

304

BAYU PERMANA

[email protected][Sukabumi – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Seperti kita ketahui bahwa Indonesia dibagi habis pada desa/kelurahan sehingga mengurus desa berarti mengurus Indonesiakarenanya upaya penyelesaian masalah bangsa harus dimulai daripembenahan tata kelola pemerintahan desa. Selama inipermasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam pembangunanselalu mengalami miss­konsepsi, seperti rencana pembangunanjembatan selat sunda padahal kita adalah Negara kepulauan yangluas lautnya lebih besar dari daratan oleh karenanya kita menyebutsebagai Negara poros maritim, pembanguan yang bias kota padahalsebagian besar rakyat miskin tinggal di desa, kebijakan pencabutansubsidi BBM sementara konsumen terbesar BBM adalah rakyat kecilyang tinggal di desa juga setali tiga uang dengan penyaluran BLSMyang tidak tepat sasaran, dan beragam kebijakan lainnya yangtentunya menjadi tidak tepat sasaran sebagai akibat daripengolahan data dan informasi yang tidak benar.

Atas fakta tersebut SIDeKa hadir sebagai “cara baru” dalam

Page 322: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

305

bab dua

menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan, kesenjangan,kesehatan dan sebagainya. Melalui SIDeKa desa akan mendapatkangambaran yang utuh tentang kondisi masyarakat dan potensi yangdimilikinya pada gilirannya data tersebut dapat merekomendasikankebijakan yang sesuai dengan kebutuhan desanya. Lebih jauh lagidata yang telah diolah menjadi informasi dapat diakses olehpemerintah daerah sampai pusat untuk selanjutnya dijadikan dasardalam mengambil keputusan. Kebijakan­kebijakan yang diambilberdasarkan informasi yang diperolah melalui SIDeKa diharapkandapat mengantarkan Negara menempuh jalan benar dalammerealisasikan tujuannya.

Melalui SIDeKa kita membayangkan bahwa segala sesuatuyang terjadi di desa secara otomatis dapat langsung diketahui olehpemerintah daerah, pusat dan lembaga lainnya, sehingga desasebagai ujung tombak pemerintahan dapat terintegrasi satu samalain dalam pembangunan nasional. Seiring dengan rencanaimplementasi UU Desa yang memberikan kewenangan besarkepada desa untuk mengurusi wilayahnya serta 10% danaperimbangan APBN yang secara bertahap akan segera ditransferkedesa telah semakin membuat kita yakin betapa SIDeKa menjadisangat penting untuk menunjang kerja­keja desa khususnya dalamhal prinsip transparansi dan akuntabilitas serta mekanismeperencanaan dan pembangunan desa yang berbasis pada kondisiobjektif, oleh karena itu melalui SIDeKa untuk menjadikan desasebagai garis depan kemajuan bangsa telah menemukanmomentumnya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkan

Page 323: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

306

kemampuan tersebut.Mengingat sebagian besar desa masih mengalami

keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia yang lemah,minim wawasan, dan keterampilan teknis dalam teknologiinformasi, oleh karena itu dalam rangka menjadikan desa yangberdaulat diperlukan tenaga pendamping yang tidak hanyaprofesional (keterampilan teknis) tetapi juga memiliki kemampuanuntuk mengungkapkan secara kritis sebab­sebab yang menjadikandesa belum mampu mengembangkan potensi deanya sehinggadesa mengalami kesulitan untuk mencapai kehidupan yang adil danmakmur.

Selain pengetahuan dan keterampilan teknis yang harusdimiliki oleh pendamping juga kemampuan dalam menggerakankesadaran masyarakat desa untuk dapat berdaya dan berpartisipasisecara aktif dalam memajukan desa. Kerja pengorganisasian SIDeKaniscaya membutuhkan pendamping yang memiliki keterampilandalam mengkomunikasikan berbagai kepentingan desa kepadaseluruh kekuatan baik yang ada didalam dan di luar desa sehinggakehendak untuk menjadikan desa yang kuat, mandiri dan berdaulatmenjadi tanggungjawab semua pihak.

Dengan demikian pendamping desa sesungguhnya ia yanghidup di desa mengalami segala sesuatu yang dialami oleh wargadesa dalam kehidupan kesehariaannya. langkah pembelajaran yangdibutuhkan oleh pendamping adalah menjalani kehidupan di desasehingga dapat melihat langsung kondisi obektif desa denganberbagai seluk beluk dan kesaling hubungannya sembari dilengkapidengan pengetahuan teoritis sebagai pelengkap dalam mencarisolusi untuk penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapioleh desa.

Page 324: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

307

bab dua

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Dari uraian singkat pandangan di atas tentang signifikansiSIDeKa dan kerja pengorganisasiannya maka dibutuhkan langkahkongkrit untuk mendukung percepatan SIDeKa.

q Mengidentif ikasi desa yang berpotensi untuk dijadikanpelopor dalam gerakan implementasi SIDeKa dan segeramenjalankan SIDeKa di desa tersebut sebagai projekpercontohan.

q Mendorong berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta(CSR Perusahaan) untuk segera terlibat dalam melakukanpengadaan perangkat kerja SIDeKa seperti jaringan internet,computer, dll.

q Mendorong para aktivis, LSM, NGO untuk turut terlibatmelakukan pendampingan dan pembinaan sumber dayamanusia dan menggerakan kesadaran segenap warga desauntuk dapat memanfaatkan website desa sebagai mediakomunikasi di desa untuk penunjang proses pengorganisasianSIDeKa.

q Menunjukan projek percontohan SIDeKa kepada SKPD terkaitdi Pemda dan DPRD bahwa desa sudah siap untuk mandirisecara informasi.

q Mendorong pemda / DPRD untuk segera menginisiasi PERDAtentang SIDeKa.

q Melakukan pengawalan dalam penyusunan regulasi di tingkatpemda sambil memperluas jaringan lingkar belajar antar desamelalui pemanfaatan website desa.

Page 325: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

308

DANNY ALBERT ROGI

[email protected][Boalemo – Gorontalo]

Posisi SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) sebagai“cara baru” menghadirkan “negara” merupakan satu perangkatstrategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan desa.SIDeKa menjadi bagian penting dalam membantu desa melakukanperencanaan desa, pemandu dalam pelaksanaan dan pengendaliankegiatan, serta membantu dalam proses pengambilan keputusan,yang semuanya berbasis partisipatif. Selain itu SIDeKa dapat jugamembantu untuk mengenalkan atau mempromosikan desa ketingkat yang lebih luas lagi dengan semakin majunya perkembangandunia internet sekarang ini. Perangkat ini juga dapat menjadi alatuntuk meningkatkan partisipasi warga dalam pembangunan desasekaligus alat kontrol pemerintah desa sebagai bagian dari prinsiptransparansi dan akuntabilitas. Untuk mempercepat prosespenguatan SIDeKa, Pemerintah (pusat dan daerah) memilikikewajiban dalam mendukung semua upaya tersebut melaluikewenangan yang dimilikinya, mendukung regulasinya, pendanaan,serta memperkuat kapasitas kelembagaannya, dan selalumenyediakan informasi yang relevan terkait pembangunan desa dankawasan disekitarnya.

Page 326: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

309

bab dua

Selanjutnya Pemerintah Desa bersama warga harus mulaibelajar untuk mengerti mulai dari konsep dasar (maksud dan tujuan)SIDeKa ini, terampil dalam mengelola dan mengoperasikannya,paham dan terampil akan konten­konten apa yang penting harusmasuk didalamnya. Yang tidak kalah penting adalah mampu untukmerawat, melestarikan bahkan mengembangkan secara terusmenerus menjadi lebih baik sesuai dengan situasi dan kondisi yangsedang dialaminya baik sekarang maupun kedepannya, dengantetap memperhatikan kondisi maupun kebutuhan yang ada padasetiap tempat atau lokasi sesuai dengan karakeristik dan keunikanwilayahnya masing­masing.

Terkait posisi dan strategi pergerakan pendampingan, makaseorang pendamping harus memiliki sikap dan keberpihakan yangjelas terhadap desa, khususnya upaya­upaya untuk memperjuang­kan kemandirian dan kedaulatan desa. Membangun kesadaran kritispada masyarakat desa bahwa mereka mampun mandiri danberdaulat harus menjadi salah satu prioritas utama. Aspek yangharus dikuasasi oleh para pendamping adalah konsepsi tentang desadan pemberdayaan masyarakat desa, mengetahui tentangperencanaan pembangunan desa dan kawasan, keterampilan dalampengorganisasian masyarakat, membangun jaringan, serta tentunyadari sisi teknis menguasasi aspek Sistem Informasi Desa danKawasan, maupun pemanfaatan media komunikasi internet.

Cara untuk memperoleh kemampuan tersebut tentunya dapatbelajar secara mandiri aspek­aspek tersebut melalui berbagai mediayang saat ini banyak bertebaran dimana­mana, baik media cetakmaupun internet. Selain itu berusaha berdiskusi dengan orang­orang yang ahli di aspek­aspek tersebut di daerah masing­masing,sambil membangun hubungan baik dan penguatan jaringan .Kemudian masukan saran kepada Badan Prakarsa Desa dan

Page 327: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

310

Kawasan agar dapat secara rutin mengadakan kegiatan peningkatankapasitas terkait aspek­aspek di atas tersebut.

Semua komponen atau kelompok yang berkepentingan akankemajuan desa harus duduk bersama, menyatukan visinya,membangun jaringan untuk memperkuat Desa. Bersamamasyarakat desa berusaha membangun kesadaran akan pentingnyamembangun kemandirian. Berusaha mengenali berbagai potensidan masalah yang ada, mengetahui berbagai kekuatan dankekurangannya, melihat dan paham akan situasi dan kondisi yangsementara dihadapinya serta membaca berbagai peluang yangdapat membantu untuk memperkuat posisinya. Selanjutnyameningkatkan kapasitasnya dalam melakukan berbagaiperencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta monitoring danevaluasi. Maupun memiliki kemampuan untuk mengambilkeputusan apa yang dirasa terbaik bagi desanya tanpa campurtangan dari pihak manapun juga. Kemampuan lainnya yang harusdimiliki desa adalah dapat membangun dan memperkuat jaringanyang memungkinkan untuk memperkuat keberadaan desanya.

Langkah kongkrit yang dapat dilakukan adalah:q Memperkuat kerjasama atau kemitraan dengan para pihak

terkait, seperti pemda/SKPD, perguruan tinggi, NGO/CSO,kalangan pers, dll terkait pengawalan pelaksanaan UU Desa,baik secara kelembagaan maupun personal.

q Membuat jaringan relawan SIDeKa di level kabupaten/desayang terdiri dari kader muda desa yang potensial

q Membuat pelatihan jaringan relawan SIDeKaq Mengumpulkan semua data dan informasi dari berbagai pihak

terkait pengelolaan SIDeKaq Membuat diskusi­diskusi kritis kepada relawan SIDeKa di level

desa

Page 328: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

311

bab dua

DEDE WAHYU

[email protected][Pangandaran – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya :

Pengembangan system informasi desa dan kawasan, dengandemikian tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis danadministrative. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangkayang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinanbagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkahkontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah­masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi systeminformasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari ataske bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasitersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan system informasi desa, namun di sisi yang lain,desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, jugamemiliki kesempatan untuk memajukan suatu system, terutamaagar informasi yang tersedia benar­benar informasi yang punyamakna dalam gerak maju desa.

Page 329: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

312

Pembangunan sistem informasi perdesaan juga dapatmemutus kesenjangan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Sisteminformasi perdesaan yang baik kemudian akan mendorongketerbukaan informasi publik hingga ke level perdesaan.Keterbukaan dan transparansi pasca terbitnya UU Desa menjadisangat penting untuk mencegah penyimpangan penggunaan danadesa oleh perangkatnya. Selain itu, adanya pusat­pusat informasidi perdesaan akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalampembangunan. Tentunya sistem informasi perdesaan harusdirancang dengan model komunikasi dua arah, baik antaramasyarakat desa dengan perangkatnya, maupun denganpemerintah daerah. Partisipasi dalam kegiatan pembangunanpenting dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakatsejak perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan pembangunandesa.

Dengan adanya partisipasi, maka pemberdayaan masyarakatdesa dapat ditingkatkan. Pemberdayaan itu sendiri menurut UUDesa merupakan upaya mengembangkan kemandirian dankesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, dan kesadaran.Pelaksanaannya dengan memanfaatkan sumber daya melaluipenetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yangsesuai dengan esensi masalah dan prioritas keperluanmasyarakatdesa.

Tentu kita menyambut penuh antusias adanya perubahan danpenguatan posisi desa. Namun, kita juga percaya bahwa terbitnyakebijakan bukan akhir dari proses. Dalam soal ini, kita sangat perluuntuk melakukan langkah­langkah yang dibutuhkan, gunamembunyikan kebijakan yang sudah hadir

Page 330: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

313

bab dua

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut

Hal­hal yang perlu dimiliki oleh pendamping dalam programSiDeKA adalah sebagai berikut

q Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini ( UU Desa, PP, Permen, dll)

q Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desaq Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakatq Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaanq Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakatq Pengetahuan tentang Teknologi terapan ( sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

q Keterampilan Teknik­teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

q Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

q Dan lain­lainUntuk mendapatkan kemampuan tersebut diatas perlu adanyapelatihan­pelatihan lanjutan dari SIDeKa ini, karena kemampuanindividu akan sangat berbeda setiap orangnya dalam segala aspek,membaca referensi­referensi mengenai teknik pendampingan ini,berdiskusi dengan kawan­kawan lainya.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkah

Page 331: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

314

percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.Tindakan paling konkrit adalah sosialisasi dan pendekatan

secara intensive ke desa­desa, melakukan pemahaman mengenaiSIDeKa sehingga desa mampu dan paham mengenai maksud dantujuan program SIDeKa ini.

Page 332: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

315

bab dua

DESKA TRI MARTHA PUSPITASARI

[email protected][Blora – Jawa Tengah]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sistem informasi desa merupakan bagian yang tak terpisahkandalam implementasi Undang­Undang Desa. Seperti yang diaturdalam Undang­Undang No.6 Tahun 2014, SIDeKa ini merupakansistem informasi yang berbasis pada Undang­Undang tersebut.SIDeKa pada perkembangannya bukan hanya alat untuk memantauperkembangan desa namun juga sebagai pustaka desa yang berisidata untuk merencanakan pembangunan desa dan kawasanperdesaan. Pembangunan desa dan perencanaan pembangunandesa bukanlah merupakan hal yang mudah, namun dengan adanyaSIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan ) telahmenghembusakan angin segar bagi masyarakat desa. SIDeKamendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelolapembangunan, dapat mendorong gagasan/ide desa denganmemperkuat akses informasi desa, antar desa, maupun kawasanpedesaan sebagai bentuk dalam pengelolaan sumber daya yangsaling membutuhkan. Hal ini merupakan strategis pertumbuhan

Page 333: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

316

ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Sistem Informasi Desa ini dapat menitik beratkan pada

beberapa aspek yang mendorong pembangunan danpemberdayaan masyarakat yang dapat menciptakan pertumbuhanekonomi. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yangterstruktur akan memberikan rasa aman, nyaman, berkeadilan sosialdan mensejahterakan masyarakat. Dengan akses informasi melaluiSistem Informasi Desa dan Kawasan yang baik, secara otomatis akanmelibatkan desa sehingga desa merupakan bagian penting daripergerakan dan kemajuan Negara NKRI. Berawal dari desa­desayang terorganisasi dengan baik maka akan menjadikan sedemikanrupa sehingga Negara dapat merealisasikan segala tujuannya.SIDeKa berusaha membangun Negara dari bawah, dan desatermasuk bagian yang dianggap penting untuk kemajuan suatuNegara.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan ialah pendampingan merupakan kegiatan yangdiyakini mampu mendorong pemberdayaan masyarakat. Perlunyaadanya pendampingan karena dalam pelaksanaan tugasnya,pendamping memposisikan dirinya sebagai perencana,pembimbing, pemberi informasi, penghubung, fasilitator sekaligusevaluator.

Kemampuan dasar yang dibutuhkan pendamping:a) Mempelajari PTO (Petunjuk Teknis Operasional) beserta

pelaksanaan dan petunjuk teknisnya.

Page 334: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

317

bab dua

b) Melakukan kaji data di lapangan antara lain input data, olahdata, surver lapangan, penjabaran hasil survey lapangan,evaluasi kegiatan RKTL (Rencana Kerja Tindak Lanjut).

Praktek lapangan meliputi observasi, evaluasi kegiatan, pengecekankembali semua kegiatan.

Untuk kegiatan di lapangan perlu adanya:a) Materi.b) Metode.c) Media.d) Alat.e) Narasumber.f) Koordinasi dengan pihak terkait.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

a) Koordinasi dengan Kepala Desa beserta perangkat.b) Menyampaikan materi tentang SIDeKa.c) Mohon calon peserta pelatihan SIDeKa.d) Menyiapkan bahan pelatihan.e) Menyusun TOR (Term Of Reference).f) Menyiapakan materi, metode, media, dan sarana pendukung.g) Menyiapkan perangkat pelatihan meliputi jadwal kegiatan

pelatihan, tempat, jam/waktu, bahan, mediaPelaksanaan pelatihan dengan menggunakan metode POD(Pembelajaran Orang Dewasa) sarana penunjang flashdisk, aplikasi,ATK (alat tulis kantor).

Page 335: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

318

ELVIRA

[email protected][Sumba – Nusa Tenggara Timur]

A. SIDeKA sebagai Cara Baru Menghadirkan Negara

Menghadirkan Negara pada level terkecil pemerintahan yangkita kenal dengan Desa tentu saja menjadi pengharapan dansemestinya diposisikan sebagai ruh dalam pembangunan Negara.Desa sesungguhnya adalah cerminan dari sebuah Negara, sepertiapapun kondisi dan keadaannya, Desa tetaplah berdiri sebagaiminiatur dari Republik Indonesia.

Hadirnya SIDeKA bukan sekedar untuk menegaskan bahwaDesa harus memiliki akses informasi, tenaga terampil dan fasilitasyang memadai. Tetapi SIDeKa merupakan rangkaian prosesperubahan perilaku yang mengedepankan Desa pada porsi yanglebih bermartabat, dihargai, menghargai dirinya sendiri danmembangun sesuai dengan asset dan kebutuhan mereka.

Ada beberapa hal penting yang mengedepankan SIDeKAsebagai instrumen menghadirkan Negara dengan “cara baru”

Pertama : SIDeKA mengandung unsure partisipasi terbuka.Artinya setiap pihak manapun pada level dese berhak mendapatkaninformasi yang utuh secara akurat dan tepat. Partisipasi yang

Page 336: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

319

bab dua

ditawarkan SIDeKA bukanlah yang bersifat hambar. Pada ranahsupra desa, SIDeKA akan berperan sebagai dalil baru untuk melihatsejauh mana desa mengembangkan diri, mencari solusi atasdekapan persoalan mereka sendiri dan sebagai dasar penentuankebijakan yang tertata, tentu saja semuanya berbasis kebutuhandesa.

Kedua : Jika selama ini informasi yang diperoleh terkait sebuahdesa hanya berdasarkan informasi sepihak dari unsur supra desa,maka SIDeKA hadir dalam ranah sebagai media informasi yangberasal dari desa sendiri. Hal ini akan mengurai benang kusut biasinformasi yang selama ini cenderung tidak pasti. Desa akan beradapada pihak penting dan sangat memungkinkan untuk membukaseluas­luasnya informasi kepada pihak manapun. PadaporsiiniNegara akan disajikan kemudahan dalam melakukan identifikasipermasalahan, potensi dan asset sehingga intervesi kebijakan akanberbasis pada harapan desa sendiri.

Ketiga : Semangat UU No 6 Tahun 2014 tentang desa, akansemakin mendapat lisensi positif masyarakat. Wacana desamembangun yang dicanang kanoleh Negara akan mengalamipercepatan dengan sendirinya.

B. Posisi Pendampingan dalam Pengembangan Sideka

Membangun dan memberdayakan masyarakat merupakanproses pelibatan dan tindakan social dimana warga desamengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan tindakanbersam adalam memecahkan masalah social atau memenuhikebutuhan social sesuai dengan sumberdaya yang ada.

Proses ini tidak muncul secara instan, melainkan mengalamievolusi dan perubahan berdasarkan interaksi social kemasyarakatan

Page 337: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

320

setempat dengan pihak luar atau para pekerja social, baik yangbekerja atas dorongan karitatif maupun perspektif profsionalisme.

Sesuai dengan prinsip utama pendampingan desa yaitumeningkatkan sumber daya terbaik dari potensi desa, pendampingtidak akan memandang masyarakat desa dan lingkungannya sebagaisystem yang pasif dan tidak memiliki potensi apa­apa. Melainkanmenempatkan mereka sebagai system social yang memiilikikekuatan posistif dan bermanfaat bagi problem solving.

DalamkontekspengembanganSIDeKA, pendampingan socialmemiliki peran yang sangat menentukan keberhasilan SIDeKA.Sesuai dengan prinsip pemberdayaan, sangat perlu memperhatikanpentingnya partisipasi masyarakat desa yang kuat. Dalam hal ini,perans trategis seorang pendamping sudah seharusnya diwujudkanbukan sebagai penyembuh (pemecah masalah) secara langsung.Pendamping semestinya terlibat dalam penguatan partisipasi dalamproses perencanaan, implementasi, maupun monitoring sertaevaluasi program SIDeKA.

Pendamping haruslah memiliki pengetahuan dan kemampuanmengenai bagaimana bekerja dengan individu­individu dalamkonteks masyarakat local, maupun bagaimana mempengaruhiposisi­posisi masyarakat dalam konteks lembaga social yang lebihluas.

Selain memiliki kapasitas profesionalisme dan kerelawanan,pendamping sudah seharusnya memiliki pengetahuan danketerampilan mengenai pengembangan SIDeKA dan penangananpermasalahan masyarakat desa yang didampingi. Pendamping jikadituntut memiliki sense of humanity, sabar dan peka terhadapsituasi, kreatif dan mau mendengarkan, tidak mendominasi, terbukadan mau menghargai pendapat orang lain, akrab, tidak menggurui,menilai dengan proporsional serta belajar dari berbagai

Page 338: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

321

bab dua

pengalaman.Seluruh kemampuan tersebut dapat diperoleh secara mudah

dengan melakukan proses secara benar dengan memegang prinsipmelayani dengan tulus. Walaupun pada sisi lain, pendamping jugasudah semestinya mengikuti beberapa penguatan kapasitas, diskusipembelajaran serta menerapkan sikap disiplin.

Mewujudkan Sideka Yang Bermakna

Agar SIDeKA dapat memberikan kontribusi yang lebihmendalam, sebagai cerminan penghargaan atas kedasaranpentingnya penghargaan pada pembangunan Desa, ada beberapahal yang seharusnya dilakukan :

1. SIDeKA harusnya menjadi gerakan bersama. Semua pihakmulai dari Pemerintah Pusat sampai pada level desa perlumenjadikannya sebagai agenda nasional sehingga semuapihak dapat melakukan sinergi untuk percepatan dan outputyang berbasis pada kebutuhan desa

2. SIDeKA haruslah dipandang sebagai proses kerja besar danberkembang dari masa ke masa. Baik dari sisi systeminformasi, pendekatan pengembangan maupun pelaku yangterlibat. Memandang SIDeKa dengan wawasan yang tidakparsial akan menempatkan peran semua pihak sebagai agenpembaharuan.

Pengembangan SIDeKA berorientasi pada pendekatan kebutuhandesa dan seluruh elemen yang ada di dalamnya. Bukan karenakepentingan penyelesaian project, tetapi memandang SIDeKAsebagai sebuah kekuatan yang akan terus mengalir secaraberkelanjutan

Page 339: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

322

AT ERIK TRIADI

[email protected][Bantul – D. I. Yogyakarta]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) merupakanpendekatan baru yang digunakan untuk mendinamisasi desa yangpada akhirnya diharapkan dapat mentransformasi desa menujukesejahteraan dan lebih bermartabat. Mengurus SIDeKa artinya kitasedang mengurus “pusat syaraf” (jika dianalogikan tubuh manusia)yang akan masuk kesegala lini desa. Mulai dari administrasi desayang meliputi data base (data kependudukan, demografi, potensi,dan lainnya), pelayanan surat menyurat yang cepat, dan lainnya.Serta menuju transparansi dan akuntabilitas desa denganmenampilkan rencana pembangunan, anggaran desa, laporankegiatan dan feed back dari masyarakat. SIDeKa juga memacupartisipasi masyarakat, dengan memberikan informasi, masukan,kritik serta saran kepada pemerintah desa (tentunya harusdipikirkan dan didesain software yang mendukung).

Terlebih lagi, dengan SIDeKa diharapkan dapat menyelesaikanpersoalan­persoalan kongkrit masyarakat. Mulai dari kesehatan,

Page 340: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

323

bab dua

pendidikan, peningkatan produksi, promosi produk desa, danlainnya. Kesehatan misalnya, perlu dipikirkan desain program/software yang dapat mengupdate kasus penyakit menular, adanyaibu hamil dan lainnya. Sehingga dapat direspon secara cepat olehpemerintah desa. Jika SIDeKa dapat menyelesaikan persoalan­persoalan kongkrit yang ada di masyarakat tentunya negara hadirdengan “cara baru”, tidak lagi hadir dengan tentara, senjata,intimidasi dan lainnya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut

Pendamping berposisi sebagai mitra pemerintah danmasyarakat desa untuk bersama­sama memajukan desa.Pendamping berkerja berdasarkan kebutuhan lokal dan untukmemacu sebanyak­banyaknya keterlibatan dari aktor­aktor desasetempat. Melakukan transfer pengetahuan sebanyak­banyaknyake aktor desa sehingga diharapkan program SIDeKa dapatberkelanjutan, walau tidak lagi didampingi.

Kemampuan dasar yang perlu dimiliki, menurut saya ada tigahal, yakni:

a. Kemampuan berkerja bersama masyarakat desa. Kemampuanini antara lain, pendekatan, fasilitasi forum, membuatperencanaan bersama, kemampuan advokasi, kemampuananalisis sosial dan lainnya.

b. Kemampuan teknis SIDeKa. Kemampuan ini terkait denganpenguasaan teknologi informasi (internet) hingga bagaimanamengelola sebuah website.

c. Kemampuan dalam pengisian (konten) SIDeKa. Mulai dari

Page 341: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

324

pengetahuan dasar jurnalistik, kemampuan dasar tentangdata base, kemampuan pemetaan, pemasaran (untuk produkdesa), serta lainnya yang disesuaikan dengan karakteristiklokasi atau desa.

Kemampuan­kemampuan tersebut selain berusaha untuk dipenuhisendiri oleh peserta pendidikan, tetapi diharapkan dari BP2Dk jugaproaktif untuk memberikan masukan dan informasi bahkan modul/materi untuk para peserta pendidikan.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Langkah percepatan dilakukan di dua level, yakni pemerintahkabupaten dan desa. Di pemerintah kabupaten perlu dilakukan:

a. Audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Bupati), Bappeda,Dishubkominfo / KPDE (Kantor Pengelola Data Elektronik),Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) yangtujuannya untuk meminta pemerintah kabupaten berkerjasama dengan kita untuk implementasi SIDeKa. PemerintahKabupaten juga didorong untuk memfasilitasi desa dalam hal,infrastruktur, jaringan, software serta pelatihan bagipemerintah desa. Hal ini termaktub dalam UU Desa pasal 86,yang salah satu pointnya adalah kewajiban kabupaten dalamimplementasi SID.

b. Lokakarya tentang SIDeKa di tingkat Kabupaten yang diikutioleh pemerintah desa dengan tujuan pemerintah desamemberikan dorongan dan fasilitasi kepada desa untukmembangun SIDeKa

c. Pertemuan pemerintah desa di tingkat kecamatan atau antarkecamatan untuk melakukan pendaftaran domain danpelatihan pengelolaan website dan data.

Page 342: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

325

bab dua

Sedangkan di level desa, perlu dilakukan;a. Pendekatan ke pemerintah desa dan kelompok­kelompok

masyarakat, memberikan pemahaman mengenai pentingnyaSIDeKa.

b. Diskusi dan pembentukan tim tentang SIDeKa, untukmembuat kesepahaman dan kesepakatan akan pentingnyaSIDeKa. Setelah tim terbentuk, barulah proses implementasiSIDeKa dilakukan mulai dari membuat perencanaan bersama,eksekusi hingga monitoring dan evaluasi.

Page 343: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

326

FITRIA SARI

[email protected][Banggai Kepulauan – Sulawesi Tengah]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Pengembangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan harusdiletakkan dalam kerangka yang lebih luas yakni satu pintu yangmembuka banyak kemungkinan bagi desa untuk berkembangsecara mandiri. Dan pada saat bersamaan menjadi langkahkontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah­masalah bangsa. Oleh sebab itu, konsep pengembanganSistem Informasi Desa dan Kawasan penting untuk dilihat tidak sajadalam kerangka dari atas kebawah, tetapi juga dari bawah keatasdan dinamika relasi tersebut.

Pemerintah daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan system informasi desa, namun disisi lain desa danpara pihak yang mendorong pembangunan desa juga memilikikesempatan untuk memajukan suatu system informasi, terutamaagar informasi yang tersedia benar­benar informasi yang dapatmenjadikan desa tersebut mendorong kemajuannya. Maka melaluipengembangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan, diharapkan

Page 344: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

327

bab dua

dapat mendorong gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk keterhubungan dalam pengelolaan sumberdaya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Pengertian pendamping pada dasarnya adalah siapa saja yangberperan mendampingi masyarakat yang dapat mendorongterjadinya proses perubahan kreatif yang diprakarsai olehmasyarakat sendiri. Secara garis besar pendamping masyarakatharus memiliki keterampilan sebagai pembimbing, pendampingmemiliki tugas utama yaitu membantu masyarakat untukmemutuskan/menetapkan tindakan. Dalam hal ini pendampingperlu memberikan banyak informasi kepada masyarakat, agarmasyarakat memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapatmemilih dan menetapkan tindakan yang dapat menyelesaikanmasalah mereka. Seorang pendamping juga diharapkan mempunyaikemampuan sebagai enabler, yang dapat mendorong masyarakatuntuk mengenali masalah atau kebutuhannya berikut potensinya.Mendorong masyarakat untuk mengenali kondisinya, sangatpenting karena hal ini dapat menjadi langkah awal untuk memulaikegiatan yang berorientasi pada peningkatan kemampuanmasyarakat.

Seorang pendamping harus memiliki kemampuanberkomunikasi yang baik, kemampuan beradaptasi yang baik, dalamhal ini mampu menyeseuaikan dengan gaya hidup, adat atau

Page 345: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

328

kebiasaan masyarakat. Tetapi juga kemampuan untuk mengajakmasyarakat menerima hal­hal baru diluar gaya hidup atau kebiasaanmereka selama ini. Selain itu, seorang pendamping harus dapatmemahami dinamika dan realita sosial yang dihadapi masyarakat.Oleh karena itu, seorang pendamping dituntut untuk selalumengasah kemampuannya dalam melihat dan menganalisis kondisisosial masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sarana dan prasarana yangmemadai untuk mengakses system informasi yang dapatmendorong pemberdayaan desa secara mandiri dan produktif.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Untuk mewujudkan Sistem Informasi yang bermakna bagidesa, tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadaiserta sumber dana yang tidak sedikit. Desa telah berkembang dalamberbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agarmenjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapatmenciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahadan pembangunan menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

Beberapa langkah­langkah yang diharapkan mampumempercepat terlaksananya SIDeKa antara lain :

q Perlu adanya kebijakan pemerintah daerah untuk mendukungdan mendorong terlaksananya SIDeKa

q Mengajak pemerintah desa, tokoh­tokoh masyarakat, sertamasyarakat itu sendiri untuk lebih sadar akanmengembangkan sistem informasi yang sesuai dengankebutuhan desa.

q Melakukan pengorganisasian dan pengumpulan dataq Melakukan pelatihan/pendampinganq Melakukan evaluasi

Page 346: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

329

bab dua

FN TRI GUNAWAN

[email protected][Temanggung dan Wonosobo – Jawa Tengah]

Kemampuan dasar, strategi pergerakan pendampingan, danlangkah konkrit pendampingan Sideka dalam menghadirkannegara menuju ke langkah yang benar.

Sebelum banyak membahas materi diatas terlebih dulu perludisampaikan beberapa pengertian agar menjadi jelas sudutpandangnya. Informasi adalah sesuatu yang teramat penting danberharga dalam sebuah organisasi dewasa ini. Informasi yang akuratdan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuahorganisasi. Pengelolaan informasi dipandang penting demikelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisaperkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Itulah sebabnya munculapa yang dikenal dengan Sistim Informasi Manajemen, atau SIMyaitu sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatuorgnisasi yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,dan prosedur untuk memecahkan masalah. Sistem informasimanajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIMdigunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkanpada aktivitas operasional organisasi.

Page 347: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

330

Tujuan sistem informasi manajemen antara lain untuk :q Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusanq Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam

perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikanberkelanjutan.

Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnyaperlu memiliki akses ke informasi dan mengetahui bagaimana caramenggunakannya. Informasi dapat membantu mengidentifikasisuatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja(informasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahapmanajemen, termasuk perencanaan, pengendalian danpengambilan keputusan). Ada banyak teknologi yang mendukungSIM baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yangdigunakan pada Sistiem Informasi Manajemen adalah aplikasidatabese. sistem ini harus mampu mengolah data yang dikumpulkanpada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkanpenggunanya. Sistim ini juga harus bisa membagi informasi yangdiproduksinya menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiaptingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yangkekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupunbudayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayahtersebut negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatusistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayahtersebut, dan berdiri secara independent.

Miriam Budiharjo menyatakan bahwa Negara dapat dipandangsebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejarbeberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiapnegara adalah menciptaka kebahagiaan bagi rakyatnya.

Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis

Page 348: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

331

bab dua

dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat;q Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesiaq Memajukan kesejahteraan umumq Mencerdaskan kehidupan bangsaq Ikut melaksanakan ketertiban dunia

SISTEM INFORMASI DESA (SID) adalah sebuah teknologi informasikomunikasi untuk mendukung pengelolaan sumber daya komunitasdi tingkat desa. Inisiatif ini bersifat terbuka bagi siapa saja yang akanbergabung dalam gerakan membangun kemandirian komunitas.

Sistem Informasi Desa (SID) adalah perangkat kerja/alat yangdibangun untuk mendukung peran komunitas di tingkat desa dalampengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki desa . SID terdiridari beberapa bagian yang merupakan himpunan dari perangkatberbasis teknologi dan perangkat sosial yang dikelola dalamdinamika kehidupan komunitas/masyarakat di tingkat desa.

Peran SIDEKA dalam menghadirkan Negara di tengahmasyarakat antara lain database yang realtime dan akuratmerupakan data untuk pengambilan keputusan bagi pengambilkebijakan baik pada tataran pusat, daerah ataupun pemerintahdesa, sementara itu masyarakat dapat menerima informasi danpengetahuan yang mereka butuhkan termasuk informasi tentangkebijakan yang mereka perlukan langsung di depan mata. Dengandemikian akan terjadi komunikasi timbale balik antara Negara (pemerintah ) dengan warga negaranya.

Penggerak masyarakat atau pendamping masyarakatmerupakan upaya personal yang dilakukan oleh seorang untukmengorganisir masyarakat lainnya agar dengan sadar mau bergerakmelakukan aksi bersama menyelesaian permasalahan yang terjadidi lingkungan mereka. Upaya ini dilakukan secara sadar, tanpa ada

Page 349: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

332

pretensi kepentingan pribadi yang dominan. Oleh karena itu, untukdapat menjadi pendamping masyarakat, dibutuhkan kemampuankhusus, mengingat kompleks ruang lingkup yang terkait denganpermasalahan yang ada. Kaitan­kaitan tersebut dapat terdiri daribeberapa faktor, seperti faktor alam, perilaku masyarakat (budaya),kebijakan pemerintah, perilaku aparat dan swasta. Idealnyapendamping masyarakat itu dilakukan oleh warga setempat. Namundemikian sering dijumpai masyarakat justru buntu terhadappermasalahan mereka sendiri, untuk itu sangatlah dibutuhkanhadirnya orang lain sebagai pendamping yang mampu menjadicermin bagi mereka, memberikan penguatan bagi masyarakat,walaupun bukan sebagai masyarakat setempat.

Dengan mengusung konsep pendampingan desa makapembangunan desa dapat dijalankan dengan pemberdayaan kepadamasyarakatnya. Pemberdayaan masyarakat desa dimulai denganmengorganisir, mengembangkan impian masyarakat melaluimetode partisipatif, merencanakan bersama atas dasar peta impianbersama, kemudian menyusun rencana tindak lanjut untuk mewu­judkan impian masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sebuahstruktur kekuasaan politik terkuat di desa, sehingga memungkinkanjuga untuk mengembangkan kontrol publik atas implementasi darikeputusan­keputusan publik yang berlaku di desa, sehinggapemberdayaan masyarakat sejalan dengan pembangunan desa.Kontrol public ini yang salah satunya akan dicapai dengan SiDEKA.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendampingmasyarakat adalah mampu mengenali masalah yang ada dilingkungannya. Untuk itu pendamping masyarakat dituntut jelimengidentifikasi isu dan menganalisa isu tersebut sebagai dasarmengorganisir masyarakat, memdiasai agregasi kepentingan yangmuncul di permukaan. Ketepatan di dalam mengidentifikasi isu dan

Page 350: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

333

bab dua

menganalisanya sangat menentukan upaya penyelesaian masalahyang ada dengan pengambilan keputusan oleh masyarakat itusendiri.

Setelah kita ketahui bersama bagaimana beratnya tantanganmenjadi pendamping masyarakat. Pendampingan yang bukan dalamkonteks keproyekan, namun sebagai pendamping program untukpembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat desa. Makaperlu dilakukan langkah penguatan dengan langkah awal maumendengar, membuka hati untuk mereka, hadir sebagai gelaskosong yang menerima masukan dari pihak manapun. Penguatandengan saling berbagi pengalaman untuk saling menguatkandengan sesame pendamping, mencari referensi kepada mentor.Sikap membuka diri untuk selalu belajar bekerja dan belajar akansangat berarti bagi diri sendiri maupun masyarakat yang didampingi.

Langkah percepatan yang dapat ditempuh antara lain adalah :Minimal ada tiga langkah yang mestinya ditempuh yaitu pada

aras pengambil kebijakan. Aras penggiat masyarakat dan arasmasyarakat desa. Pengambil kebijakan bisa dari Pemerintah pusat,Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa termasuk instansiterkait pada tingkatannya. Dinamika serta aktivitas di setiap daerah,biasanya ditentukan oleh aktor­aktor yang ada di daerah tersebut.Oleh sebab itu perlu diketahui siapa saja yang berperan dalamsebuah permasalahan. Dengan mengenali aktor­aktor tersebut,maka akan lebih mudah untuk menganalisa motif dan kepentinganmereka. Dalam aras ini maka diperlukan pendekatan langsung dariorang yang paling erat hubungan emosionalnya dengan berbagiperan dalam mengadakan looby maupun usaha pendekatan lain.

Pada aras penggiat masyarakat, sangat perlu menemukenalijaringan yang ada lengkap dengan karakter dari masing­masing pelaku

Page 351: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

334

agar terjadi nilai rasa yang sama (chemistry). Dalam proses ini alangkahbaiknya tidak muncul dikotomi dari kelompok mana kader tersebutberasal, namun apa peran yang bisa diberikan. Mengembangkan sikapuntuk berani bekerjasama dengan semua orang yang berkehendakbaik, dengan saling mengisi kelemahan masing­masing dan melakukanpertemuan rutin untuk menyatukan arah gerak.

Aras ketiga adalah masyarakat yanSg perlu dicermati adalahbahwa diakui atau tidak ada kelompok masyarakat yang pro aktifdan sebagian lain masih bersifat konservatif. Kelompok masyarakatadapat dibedakan dalam kelompok tokoh (key person), kelompok­kelompok katagorial, dan kelompok masyarakat awam. Dalam halini, setelah dipahami kelompok­kelompok kepentingan, maka perludiketahui pula hubungan mereka dengan sebuah permasalahan.Dari sana masyarakat akan mengetahui siapa saja yang dapatdijadikan pendukung upaya penyelesaian masalah atau siapa yangharus dihadapi. Menemukenali posisi tawar (kepentingan) darimasing­masing kelompok menjadi sangat penting untuk melakukanpercepatan kegiatan.

Sumber :Efrizal Adil Lubis, Rahmat Hidayat dan Rusiadi (Fakultas Ekonomi

& Bisnis UNPAB) (http://www.pancabudi.ac.id/news/news/2014­12­09~mengenal­peran­community­organizer­co­dalam­pendampingan­masyarakat­desa­binaan­fakultas­ekonomi—bisnis­unpab­medan#.VMMX2y59Ank) (diunduh tanggal 24Jan 2015)

Definisi Negara (http://id.wikipedia.org/wiki/Negara) (diunduhtanggal 24 Jan 2015 )

Sistem Informasi manajemen (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen) (diunduh tanggal 24 Jan 2015)

Page 352: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

335

bab dua

GAGAN GANI RACHMAN

[email protected][Garut – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Setiap negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupanpermerintahannya. Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan.Ada beberapa macam sistem pemerintahan di dunia ini sepertipresidensial dan parlementer. Setiap sistem pemerintahan memilikikelebihan dan kekurangan, karakteristik, dan perbedaan masing­masing. Sejak tahun 1945 Indonesia pernah berganti sistempemerintahan. Indonesia pernah menerapkan kedua sistempemerintahan ini. Selain itu terjadi juga perubahan pokok­pokoksistem pemerintahan sejak dilakukan amandemen UUD 1945.

Berdasarkan Undang­undang Dasar 1945, Indonesia adalahnegara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Namundalam perjalanannya, Indonesia pernah menerapkan sistempemerintahan parlementer, karena kondisi dan alasan yang adapada waktu itu.

Asas­asas penyelenggaraan “negara” Republik Indonesiadiantaranya, Setelah dilakukan amandemen UUD 1945 sebanyak

Page 353: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

336

empat kali sejak 1999­2002, maka sistem penyelenggaraanpemerintahan negara didasarkan pada asas­asas sebagai berikut:

1. Negara Indonesia adalah Negara hukum (rechstaat) (Pasal 1ayat (3). Pasal ini menyatakan bahwa Indonesia adalah negarahukum, bukan negara berdasarkan kekuasaan (machstaat).

2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurutUUD 1945 (Pasal 1 ayat (2). Pasal ini menyatakan bahwa NegaraRepublik Indonesia menganut sistem konstitusional. Pasal 1ayat (2) UUD 1945 ini juga mengandung pengertian bahwakekuasaan negara tertinggi di tangan rakyat, tidak lagi ditangan MPR. Hal tersebut berkaitan dengan sistem pemilihanPresiden dan Wakil Presiden yang dipilih secara langsung olehrakyat (Pasal 6 ayat (1). Namun demikian berdasarkan TAPMPR No. II/MPR/2003 dinyatakan bahwa MPR berfungsisebagai pemegang pelaksana kedaulatan rakyat menurutketentuan UUD 1945.

Sebagai sebuah Sistem terobosan yang baru untuk memotret dariluar sebuah “negara” yang di analogikan ke Desa, SIDeKa (SistemInformasi Desa dan Kawasan) dapat diterapkan ke semua Desa, halini menjadi salah satu pendukung yang amat sangat pentingkeberdannya, karena dengan adanya Sistem informasi desa dankawasan yang baik dan berani untuk di publish keluar, maka potensiserta peluang Desa untuk maju akan lebih cepat.

Desa sebagai sebuah teritorial administratif dapat digambarkan seperti sebuah “negara” kecil dimana pemerintahandesa sangat penting keberadaannya sebagai sebuah ujung tombakdari kedaulan sebuah “negara” karena di dalmnya terdapatmasyarakat bai sipil maupun aparat seperti TNI dan Polri yangditempatkan di desa guna menjaga stabilitas desa tersebut.

Secara kepengurusan administratif di desa itu baik, maka

Page 354: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

337

bab dua

kepengurusan ini akan di lanjutkan ke tingkat yang lebih besar, yaknikecamatan, Kabupaten sampai pusat akan jauh lebih baik lagi danteratur.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Posisi pendamping dan strategi pendampingan menjadisangat penting sehingga perlu adanya skill mengenai tekhnikfasilitasi warga yang memposisikan dirinya belajar bersama denganmasyarakat sekitarnya, mengutuip pendapatnya Ife ((1995:182) :

“Menyiapkan kepada masyarakat berupa sumber daya,kesempatan, pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkankapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depanmereka, serta berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupandalam komunitas masyarakat itu sendiri”.

Ini menjelaskan dalam pendampingan masyarakat dibutuhkanpengetahuan dan cara memfasilitasi warga dengan dukunganSumber daya yang ada baik berupa materi maupun non materi, agarmasyarakat mau mengembangkan dirinya dengan partisipasi aktifmereka di dalam pertemuan­pertemuan dan pengelolaan SistemInformasi Desa dan Kawasan ke depan.

Adapun cara mendapatkan pengetahuan tersebut adalahdengan cara belajar bersama masyarakat, juga referensi mengenaitekhnik fasilitasi warga dan wawasan tentang program SIDeKa itusendiri, dimana beberapa tulisan dan catatan itu didaptkan disaatpelatihan pandu desa kemarin.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkah

Page 355: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

338

percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.Langkah­langkah kongkrit dalam melakukan percepatan

SIDeKa dapat di terapkan di desa dan bermakna bagi masyarakatadalah pendampingan secara terus menerus. Pendampinganmerupakan kegiatan yang diyakini mampu mendorong terjadinyapemberdayaan masyarakat desa secara optimal. Perlunyapendampingan dilatarbelakangi oleh adanya kesenjanganpemahaman diantara pihak dan masyarakat desa denganmasyarakat yang ada di luar desa atau “kota”. Kesenjangan dapatdisebabkan oleh berbagai perbedaan dan keterbatasan kondisisosial, budaya dan ekonomi. Dalam melaksanakan tugasnya, parapendamping memposisikan dirinya sebagai perencana,pembimbing, pemberi informasi, motivator, penghubung,fasilitator, dan sekaligus evaluator.

Kegiatan pemberdayaan dapat dilakukan melaluipendampingan sosial. terdapat 5 (lima) kegiatan penting yang dapatdilakukan dalam melakukan pendampingan sosial, yaitu:

1. MotivasiMasyarakat khususnya keluarga miskin perlu didorong untukmembentuk kelompok untuk mempermudah dalam halpengorganisasian dan melaksanakan kegiatanpengembangan masyarakat. Kemudian memotivasi merekaagar dapat terlibat dalam kegiatan pemberdayaan yangnantinya dapat meningkatkan pendapatan mereka denganmenggunakan kemampuan dan sumber daya yang merekamiliki.

2. Peningkatan Kesadaran dan pelatihan kemampuanMembantu masyarakat desa untuk menciptakan danmembantu meningkatkan keterampilan dan keahlian merekamelalui pendidikan dasar mengenai Internet, pengelolaan

Page 356: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

339

bab dua

pemahaman pentingnya website desa, media sosial, RadioKomunitas dan media komunitas lainnya (Mix Media) jugacara­cara liputan warga (jurnalis warga) Sementarapengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat melaluipengalaman mereka dapat dikombinasikan denganpengetahuan yang dari luar.

3. Manajemen diriPada tahap awal, pendamping membantu mereka untukmengembangkan sebuah sistem. Kemudian memberikanwewenang kepada mereka untuk melaksanakan danmengatur sistem tersebut, dimana setiap kelompok harusmampu memilih atau memiliki pemimpin yang nantinya dapatmengatur kegiatan mereka sendiri seperti melaksanakanpertemuan­pertemuan atau melakukan liputan­liputan didesanya, juga pengelolaan web, pencatatan dan pelaporan.

4. Mobilisasi sumberPengembangan sistem penghimpunan, pengalokasian, danpenggunaan sumber­sumber ini perlu dilakukan secara cermatsehingga semua anggota masyarakat memiliki kesempatanyang sama dan hal ini dapat menjamin kepemilikan danpengelolaan secara berkelanjutan. Ini didasari oleh pandanganbahwa setiap orang memiliki sumber daya yang dapatdiberikan dan jika sumber­sumber ini dihimpun, maka nantinyaakan dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomimasyarakat desa secara substansial.

5. Pembangunan dan pengembangan jaringanPengorganisasian kelompok­kelompok swadaya masyarakatperlu disertai dengan peningkatan kemampuan paraanggotanya membangun dan mempertahankan jaringandengan berbagai sistem sosial disekitarnya. Jaringan ini sangat

Page 357: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

340

penting dalam menyediakan dan mengembangkan berbagaiakses terhadap sumber dan kesempatan bagi peningkatankeberdayaan masyarakat desa.

Dengan semua tahapan di atas diharapkan Sistem Informasi Desadan Kawasan dapat di terapkan di Desa­desa serta mereka jugadapat menciptakan agen­agen perubahan dengan kesadaran yangpenuh mengenai betapa pentingnya Sistem Informasi berada ditengah­tengah mereka

Page 358: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

341

bab dua

Ir. HASAN MOHAMAD

[email protected][Gorontalo – Gorontalo]

SKEMA SEKOLAH PENDIDIKAN DESAPROGRAM BELAJAR PENGORGANISASIAN SIDEKA

1. Sebagai Negara Kesatuan Repoblik Indonesia yang BerazaskanPancasila Dan UUD 1945 dan menjalankan tugas untuk kesejahteraanmasyarakat maka sepantasnya negara hadir dalam setiap aktivitaskebangsaan dan kerakyatan sehingga terwujudnya masyarakat yangadil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan

Sistim Informasi Desa dan Kawasan akan menjadi instrumenpenting bagi masyarakat untuk mengetahui hal – hal yang mendasardalam penyelenggaraan pemerintahan Pusat, Provinsi dan Daerahsehingga Desa dan rakyat dapat mengakses sumber – sumberpengelolaan pembangunan dan juga pemerintah ditingkat atas akantahu setiap kegiatan pembangunan ditingkat Desa baik potensi yangdimiliki maupun maslah yang dihadapi oleh Desa.

Dengan demikian batas antara Desa dan Negara tidakdipengaruhi oleh batas Wilayah, kepulauan, terpencil dan terisolirdan juga batas batas antara pemerintah dan rakyat tidak ada sekatpemisah karena jabatan dan kedudukan secara strukturan.

Page 359: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

342

Selain daripada itu peran dan partisipasi masyarakat dalampembangunan meningkat dengan demikian pula kebijakanpemerintah akan tepat sasaran dalam merealisasikan tujuannya

2. Strategi pergerakan pendampingan ini harus dilaksanakan secaraterstruktur dan dapat diukur serta berdampak luas terhadapkehidupan masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkan kemampuan :

a. Pengorganisasian Masyarakatb. Kemampuan bernegosiasi dan lobyingc. Berkemunikasi yang efektifd. Paham tentang arah kebijakan pembangunan Desa dan

Daerahe. Strategi pelaksanaan pembangunan sosial dan ekonomisf. Dapat meningkatkan posisi tawar masyarakatg. Advokasi Hak – hak Rakyath. Kemampuan teknis informasi dan komunikasii. Managemen keuangan Desaj. Penyusunan regulasi

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan tersebutdiperlukan usaha dan tindakan yang lebih Fokus dan intensif untukmencapai hal diatas melalui :

q Pengalaman Dasar yang dimilikiq Belajar mandiriq Belajar bersma komunitasq Media Informasi,bahan bacaanq Praktek lapangan

3. Langkah-Langkah Percepatan dalam mewujudkan SIDEKAa. Koordinasi dengan pemerintah Daerah dan Desab. Menyusun langkah kerja bersama pemerintah Kabupaten dan

Page 360: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

343

bab dua

Desac. Mengkonsolidasikan dengan Tim yang terlibat dalam kegiatan

SIDEKAd. Melakukan Pelatihan – pelatihan Kadere. Membuat dan menyusun tatacara kerja Tim SIDEKAf. Rencana aksi dan program kerjag. Evaluasi hasil kerjaf. Kerja dan kerja

Page 361: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

344

MUHAMMAD HIDAYAT

[email protected][Deli Serdang ­ Sumatera Utara]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

“Siapa yang menguasai informasi maka akan menguasaidunia”. Ungkapan Alfin Toffler tersebut memang tidak berlebihan,kenyataannya bisa kita liat saat ini. Bahkan kesenjanganpembangunan dibelahan dunia ini terjadi akibat kesenjanganinformasi antara Utara dan Selatan.

Sejak negara ini “dirampas” rezim oteriter orde baru,kebebasan berpendapat dan berekspresi dibungkam habis. Rakyattidak dapat bebas berbicara. Informasi yang merupakan hak asasirakyat ditutup rapat­rapat. Jika ada yang berani bersuara danamenyebarkan informasi, apalagi informasi yang menyudutkanpenguasa, maka akan ditangkap, disiksa dan dijebloskan ke penjaradengan alasan pemberontakan kedaulatan negara dan mengganggustabilitas nasional.

Desa sebagai wilayah hukum yang tak terpisahkan dari NKRI,pun tidak luput mendapat terpaan “bar­bar” nya rezim orbatersebut. Desa­Desa yang berada di Deli Serdang, Serdang Bedagai

Page 362: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

345

bab dua

(dulu masuk Deli Serdang), Langkat dan daerah­daerah lainnya,terutama di wilayah perkebunan, menjadi “arena” bagipembantaian korban kejamnya rezim militeristik orba. Peristiwa initerkenal dengan pembantaian PKI tahun 65.

Sejak itu warga desa menjadi takut dan tertutup. Apalagi sejakperistiwa 65 itu, militer semakin menunjukkan taringnya sampai kedesa­desa. Setiap desa ditempatkan petugas Bintara Pembina Desa(BABINSA) untuk “memastikan” seluruh program pembangunanberjalan dengan aman di Desa. Sejarah kelam inilah yang membuatDesa lemah tak berdaulat dan akhirnya kehilangan wibawa baik didepan warganya maupun orang “luar” desa.

Lahirnya Undang­Undang Desa No.6 thn 2014 memberiharapan baru kepada Desa. UU Desa No.6/2014 mengamanatkanagar Negara menyerahkan seluruh kewenangan “hakikat”nyakepada Desa yang dahulu dirampas. Kewenangan itu meliputikewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatanDesa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Namun di tengah kondisi dimana Desa tidak lagi berdaulat,kehadiran UU Desa No.6/2014 tentu akan sulit diterapkan sebagaimana mestinya. Desa sudah terlanjur tak berdaya dan hanya menjadiobjek pembangunan. Untuk mengatasi persoalan ini, diperlukanlangkah strategis untuk menyebuhkan “penyakit” desa itu yaknimatinya kebebasan berpendapat dan berekspresi.

SiDeKa sebagai instrument Desa untuk mengelola data basedesa, dipandang cukup strategis dalam membangkitkan kembalikebaranian bersuara dan berekspresi. SiDeKa yang diterapkan diDesa ini akan mendorong partisipasi warga untuk memberikanpendapatnya terhadap rencana dan pelaksanaan pembangunanDesanya. Dengan SiDeKa diharapkan mampu mendorong

Page 363: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

346

masyarakat terlibat aktif dalam proses pembangunan di Desa danikut mengawasinya. Karena pembangunan tanpa partisipasi dancontrol masyarakat, akan mengalami kegagalan.

Oleh karenanya implementasi UU Desa No.6/2014, seharusnyadimulai dengan mengimplementasikan SiDeKa terlebih dahulusebagai instrument penting dalam mengukur kesiapan warga Desadalam menjalankan UU Desa tersebut.

Melalui SiDeKa diharapkan terjadi “revolusi mental” di tengahwarga desa yang selama ini “dimatikan” haknya yang paling dasar,yakni hak untuk bicara dan berpendapat. Dengan SiDeKa secaratidak langsung warga akan meningkat pengetahuannya, karenamelalui SiDeKa seluruh informasi yang berkembang di Desa danbahkan yang ada dunia luar disebarluaskan keseluruh penjuru Desamelalui media warga yang ada di desa.

Di samping itu SiDeKa akan memberi kemudahan kepadapemerintah Daerah (Kabupaten dan Propinsi) dan Pusat untukmemahami kondisi dan potensi di setiap Desa melalui Desa Online(website Desa). Dan akhirnya perencanaan pembangunan desa akanlebih mudah merangkul kerjasama ke seluruh skate holder karenakondisi dan potensi Desa terpampang dengan lengkap di websitedesa yang bisa diakses di seluruh penjuru dunia.

Akhirnya Anggaran Alokasi Desa yang digelontorkanPemerintah Pusat dan Daerah akan mudah direalisasikan sesuaiperencanaan pembangunan Desa yang tertuang pada Musrembangdan RKP Desa. Karena secara sistematis informasi penggunaananggaran pembangunan itu telah transparan diketahui warga dansecara terbuka pula warga bisa mengawasi pelaksanaannya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangat

Page 364: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

347

bab dua

dibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Dalam kondisi lapangan Desa seperti yang dijelaskan di atas,ada beberapa persiapan dan kemampuan yang harus dimiliki olehpandu desa.

q Memahami kondisi, sejarah Desa dan peta politik desa yanghingga saat ini berlangsung. Secara umum posisi desa saat inilemah dan sangat mudah terbelah oleh tarik menarikkepentingan, baik politik maupun ekonomi. Kepekaanseorang pandu desa terhadap perkembangan desa wajibdimiliki. Seorang pandu desa harus memposisikan dirinyasebagai actor perubahan di desa. Oleh karenanya seorangpandu desa harus memiliki jiwa social dan kemampuanmengorganisir masyarakat. Untuk mendapatkanpengetahuan dan kemampuan tersebut, pandu desa harusberinteraksi langsung ke seluruh elemen dan kelembagaanDesa yg ada, seperti kelompok tani, karang taruna, remajamesjid, kelompok PKK, kader Posyandu, dll.

q Memahami sinergi pembangunan yang ada di Desa denganpembangunan pemerintahan daerah dan pusat. Kemampuanini penting untuk menstimulasi pembanguanan desa agarterwujudnya visi misi pemerintahan secara lebih luas. Danpada akhirnya desa mampu memberi sumbangsihnya dalampembangunan Nasional. Untuk meningkatkan pemahamanini, tim “dewan guru” harus terus menerus melakukan sharinginformasi dan arahan kepada seluruh kepanduan desa yangtersebar di republiken. Selanjutnya bagaimana sinergitasagenda pembangunan nasional ini dapat wujudkan dilapangan kerja desa.

q Memiliki kemampuan membangun jaringan ke seluruh stake

Page 365: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

348

holder penggerak desa yang ada di wilayah kepanduan desa.Termasuk kepada pemerintah Daerah kabupaten, agar dapatmemahami tujuan, misi dan visi SiDeKa yang akan diterapkandi wilayah pemerintahnya. Sebab secara eksplisit tanggungjawab itu sudah diamanahkan dalam UU Desa No.6/2014 pasal86, yakni Desa berhak mendapatkan akses informasi melaluisistem informasi Desa yang dikembangkan oleh PemerintahDaerah Kabupaten/Kota. Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan. Kemampuanmengembangkan jaringan ini sebenarnya merupakanpembelajaran dari pengalaman seorang pandu desa. Semakinsering seorang pandu desa melakukan upaya lobby danmembangun komunikasi kerjasama dengan stake holder,maka semakin piyawai dia dalam melakukan deal­dealkerjasama……

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Sebagai seorang pandu desa yang berasal dari penggiat radiokomunitas, usulan konkrit saya agar terjadinya percepatan dalammewujudkan SiDeKa yang bermakna bagi Desa:

a. Secara khusus dan fokus implementasi SiDeKa ini dilakukanberdasarkan pendekatan fungsi dan peran radio komunitasyang sudah berjalan selama ini. Peran dan fungsi radiokomunitas selama ini diukur oleh partisipasi pendengar yangada di sejangkau siar (wilayah layanan siar) radio komunitas.Untuk Kabupaten Deli Serdang, terdapat 2 radio komunitas(rakom) yang eksis dan dapat mengemban gerakanimplementasi SiDeKa ini di Desa­Desa yang masuk wilayah

Page 366: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

349

bab dua

siarnya, Yakni, rakom BAHANA FM yang berlokasi di DesaSambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan dan MITRA FMyang berlokasi di Desa Tandem Hilir II, Kecamatan HamparanPerak.Penentuan Desa SiDeka yang berdasarkan pendekatanwilayah siar radio komunitas ini cukup beralasan, karena keduarakom ini telah melibatkan beberapa kepala desa yang masukjangkauan siarnya sebagai anggota organisasi rakom tersebut.Dan secara terus menerus, mengajak keterlibatan para kepaladesa masuk ke dalam organisasi rakom sebagaimana amanatPP No. 51/2005.Berikut kepala desa yang telah terlibat dalam organisasi di 2rakom tersebut:Rakom BAHANA FM:1. Kepala Desa Sambirejo Timur, Kec. Percut Sei Tuan, Joko

Susilo2. Kepala Desa Tembung, Kec. Percut Sei Tuan, Sisman3. Kepala Desa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, SuripnoRakom MITRA FM:1. Kepala Desa Tandem Hilir II, Kec. Hamparan Perak, Wardi

Spd2. Kepala Desa Telaga Tujuh, Kec. Labuhan Deli, Amri3. Kepala Desa Kota Datar, Kec. Hamparan Perak, SamsonImplementasi SiDeKa ini juga akan mempercepat keterlibatanpara Kepala desa lain yang belum masuk kedalam organisasiradio, diantaranya;Rakom BAHANA FM:1. Kepala Desa Amplas, Kec. Percut Sei Tuan, Iwan2. Kepala Desa Bandar Khalifah, Kec. Percut Sei Tuan, Misno3. Kepala Desa Bandar Setia, Kec. Percut Sei Tuan, Jalal

Page 367: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

350

4. Kepala Desa Kolam, Kec. Percut Sei Tuan,5. Kepala Desa Sei Rotan, Kec. Percut Sei Tuan,6. Kepala Desa Sena, Kec. Batang Kuis, Bantu7. Kepala Desa Bintang Meriah, Kec. Batang Kuis,8. Kepala Desa Dalu X A, Kec. Tanjung Morawa, Arul Laili9. Kepala Desa Dalu X B, Kec. Tanjung Morawa10. Kepala Dessa Tumpatan Nibung, Kec. Tanjung Morawa,

SuwarnoRakom MITRA FM:1. Kepala Desa Karang Gading, Kec. Labuhan Deli2. Kepala Desa Paluh Manan, Kec. Hamparan Perak3. Kepala Desa Batang Serai, Kec. Hamparan PerakDari pemetaan layanan siar rakom tersebut, target awalimplementasi SiDeKa pada semester ini dapat dengan mudahdilakukan. Karena relative “diikat” dalam jangkauan layananradio komunitas. Dan keberadaan rakom tersebut relativesudah dikenal oleh seluruh kepala desa di sejangkau siarrakom.

b. Pendekatan implementasi SiDeKa secara umum, yakni melaluipendekatan pihak pemerintah Kabupaten untuk penetapanDesa­Desa target SiDeKa baru kemudian melakukanpengorganisasian di Desa. Berikut langkah­langkah yang harusdilakukan:Rencana Kerja Pengorganisasian SiDeKa di T ingkatKabupaten:q Bentuk tim gugus tugas di tingkat Kabupaten (PMD)q Diskusikan desa­desa target pengembangan SiDeKaq Diskusikan Anggaran kerja implementasi SiDeKa di Desa­

Desa Targetq Melakukan Evaluasi dan Monitoring proses Implementasi

Page 368: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

351

bab dua

SiDeKaq Merumuskan rencana pengembangan pasca

Implementasi (Exit Strategy)Rencana Kerja Pengorganisasian SiDeKa di Tingkat Desa:q Bentuk tim kerja bersama pemerintah desaq Diskusikan basis data apa saja yang dibutuhkan wargaq Menghimpun data kependudukan warga dari Kartu

Keluarga (KK)q Install aplikasi SID di komputer desaq Input data penduduk/entry data ke dalam aplikasi SIDq Pemanfaatan basis data kependudukanq Mendiskusikan rencana pengembangan SID sesuai

kebutuhan desaq Sebarluaskan informasi desa melalui beragam media

untuk warga desa

Page 369: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

352

HISAM SETIAWAN

[email protected][Pelalawan dan Indragiri Hilir – Riau]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Pengorganisasian SIDeKa dalam upaya melakukanperencanaan pembangunan desa dapat dikatakan menjadi cara baruuntuk melakukan pembaruan desa. Karena kondisi selama ini,sebagian besar perencanaan pembangunan desa masih dikelola dandiputuskan oleh pemerintahan di luar desa. Sebab banyak pihakberanggapan pemerintahan desa tidak mempunyai kemampuanuntuk melakukan hal ini. Atas dalil tersebut, pemerinatah desa tidakpernah diberi kesempatan dan pembuktian.

Kondisi­kondisi di masa (hari) lalu saat ini sudah mulai dirubaholeh negara. Dimulai dengan diterbitkannya UU Desa No 6 Tahun2014 dan ditegaskan dengan Nawacita di Pemerintahan Jokowi­JKdimana salah satunya adalah Membangun Indonesia dariPinggir.Dengan hal ini, Desa tidak lagi ditempatkan menjadi objekpembangunan namun dirubah dengan cara baru yaituDesamerupakan subjek yang melakukan pembangunan.

Tentunya, proses pembangunan yang akan dilakukan oleh

Page 370: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

353

bab dua

desa harus berlandaskan atas apa­apasaja yang ada di desa tersebutbaik mulai dari potensi sampai dengan permasalahan yang adasertasolusi bagaimana mengatasi dan mengeksplorasinya. Ditambah dengan upaya apa yang akan dilakukan dalama spekkawasan perdesaan untuk saling melengkapi. Di sinilah arti pentingdan manfaat SIDeKa dalam upaya merencanakan pembangunanyang terarah, terukur dan sesuai dengan kebutuhan desa tersebut.

Serta melalui pengorganisasian SIDeKa diharapkan Supra Desajuga dapat berbenah untuk mendukung upaya­upaya pembaruandesa.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Seperti dijelaskan di atas, banyak pihak menilai desa tidakmampu dalam merencanakan pembangunan desa oleh merekasendiri. Di sinilah posisi dan strategi pendampingan sangatberperan. Peningkatan kapasitas, kemampuan dan keahlianpemerintahan desa menjadi aktor baru dengan arena baru menjadisangat penting. Namun tidak hanya pemerintahan desa saja,melainkan bagaimana peran warga masyarakat dapat terlibat aktifdalam merencanakan, mengawasi dan melakukan evaluasi terhadapprose­proses pembangunan desa.

Sehingga sangat diperlukan kemampuan dasar bagi parapendamping untuk dapat memahami kondisi permasalahan danpotensi di kawasan perdesaan dalam menentukan pendekatan apayang akandi lakukan. Ditambah dengan kemampuan berkomunikasidengan para pihak mulai dari tingkat warga, pemerintah desa sertasupra desa.

Page 371: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

354

Tentunya kemampuan seperti ini tidak akan diperoleh jikalautidak pernah melakukan langsung di tingkat lapangan. Pengalamandar isetiap proses selama ini yang pernah dilakukan menjadi sumberpengetahuan yang sangat berarti.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Dapat diawali dengan observasi, koordinasi dan komunikasidengan pemerintahan desa serta supra desa di wilayahpendampingan. Dilanjutkan dengan melakukan lobby dan dialogtentang arti penting pengorganisasian SIDeKa dalam melakukanpercepatan pembangunan desa (pembaruan desa).

Tentunya dengan menggambarkan kondisi masa lalu sertarencana yang akan dilakukan dalam pengorganisasian SIDeKa. Hallainnya adalah bersama dengan pemerinatahan desa dan wargadesa mencoba mendiskusikan dan memahami UU Desa No 6 Tahun2014 sebagai awal langkah baru dalam melakukan kerja­kerja baru.

Menghasilkan champion­champion baik desa maupun aktoryang telah berhasil melakukan pengorganisasi SIDeKa dalammelakukan percepatan pembangunan tingkat desa. Hal ini pentinguntuk menjadikan pembuktian bahwa desa sudah berbuah menjadisubjek pembangunan dan hal ini berhasil dilakukan, dengan catatankemauan untuk berubah.

Page 372: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

355

bab dua

IBRAHIM AWANI

[email protected][Konawe – Sulawesi Tenggara]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Desa selama ini menjadi bagian penting di bangsa ini yangterabaikan, pada hal Desa merupakan ujung tombak daripembangunan di negeri ini. Desa merupakan bagian yang selamaini selalu tertinggal dalam beberapa aspek, terutama pembangunaninfrastruktur dan akses informasi.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA)merupakan sebuah strategi untuk bisa menjawab berbagai macampersoalan yang ada di desa. Kehadiran program SIDeKA sebagairespon atas UU No 6 tahun 2014 yang memberikan ruang kepadapendamping desa untuk lebih giat melakukan pendampingan didesa. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam UU Do 6 tahun 2014tentang Desa pada Bagian Ketiga Tentang Sistem InformasiPembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan.Dimana melalui sistem informasi desa dan kawasan masyarakatdapat pro aktif dalam setiap proses pembangunan yang ada di desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) adalah

Page 373: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

356

cara baru unbtuk mwenghadirkan Negara di tentah­tengahmasyarakat yang selama ini merasa diabaikan oleh Negara. Modelpendekatanya adalah mendorong prakarsa/gagasan/ide desadengan memperkuat akses informasi desa dengan membuka aksesinformasi antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagai bentukinter­koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa danmelibatkan masyarakat desa dalam pengelolaan informasi dankampanye potensi yang dimiliki oleh desa. Untuk menumbuhkanketerlibatan masyarakat desa, tentunya harus didukung dengankapasitas sumber daya manusia pemerintah desa dan masyarakatserta infrastruktur pendukung lainya. Pada akhirnya desamendapatkan Kemandirian dalam mengelola sumber daya alamyang dimiliki desa dan kemandirian pengelolaan informasi yangberiflikasi pada kesejahteraan rakyat.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Sebagai upaya memperkuat posisi desa, maka hal pentingyang perlu dilakukan adalah keberdayaan masyarakat desa sehinggatercipta kondisi masyarakat yang miliki kesadaran kritis terhadanisu­isu strategis yang ada di desa. Dalam hal ini penciptaan relawan­relawan di tingkat desa untuk mentraspormasi kesadaran danpengetahuan yang diliki sangatlah penting. Proses ini dapatdilakukan dengan menciptakan pola kemitraan dengan tetapmemerhatikan nilai­nilai kearifan lokal yang dimiliki oleh desa. Perludigaris bawahi bahwa peran lembaga pemerintahan dan lembaga­

Page 374: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

357

bab dua

lembaga kemasyarakatan yang ada di desa sangat penting, olehsebab itu kelembagaan yang ada di desa harus di kuatkan melaluipeningkatan kapasitas yang mendorong pemahamananpengetahuan, sikap dan keterampilan dalam tata kelolapembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. apa bilakelembagaan yang ada di tingkat desa berfunsi secara maksimalakan mampu melahirkan komitmen dan tanggung jawab kolektif didesa.

Kemampuan­kemampuan dasar yang dibutuhkan dalampendampingan antara lain:

q Pengetahuan tanteng tentang UU Desa, PeraturanPemerintah dan Kepmen, hal ini dituhkan agar dalam prosespendampingan, pendamping dapat memberikan pandanganterkait bagaimana implementasi UU Desa.

q Kemampuan memfasilitasi Fasilitasi dalam PembangunanDesa dan Pemberdayaan Masyarakat .

q Kemampuan dalam analisis Sosial untuk memahami dinamikaperubahan sosial di wilayah dampingan.

q Kemampuan memfasilitas pertemuan multi pihak untukmembangun kemitraan/kolaborasi dengan pemerintahdaerah, LSM Lokal dan pihak lain dalam memsukseskanpelasanaan program.

q Kemampuan di bidang IT untuk mendukung kerja­kerjapendampingan, contohnya penguasaan system kerja MitraDesa 2.0 untuk pengelolaan data dan website desa.

q Kemampuan dalam memanfaatkan media­media sosial(facebook, twitter dan google+) strategi menyebarluaskankonten desa melalui media sosial.

q Pemahaman dalam pengelolaan media komunitas yang adadi desa.

Page 375: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

358

Kemampuan­kemapuan tersebut dapat diperoleh denganmelakukan pengkajian­pengkajian terhadap regulasi dan instrumenyang berhubungan dengan keterampilan tersebut, pengalamanproses pendampingan yang dilakukan sebelumnya, memperbanyakdiskusi­diskusi terarah terkait kemampuan­kemampuan yangdibutuhkan dalam pendampingan, proses belajar bersamamasyarakat dalam inflementasi program.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Memperjelas kemitraan dengan pemerintah daerah (Provinsidan Kabupatan) dalam bentuk MOU pelaksanaan program.Bagi daerah yang sulit untuk dilakukan komunikasi/kerjasamadengan pemerintah daerahnya, dibutuhkan bantuan dari timnasional dalam menjalin komunikasi.

q Dukungan administrasi/surat menyurat untuk memudahkankomunikasi dengan pemerintah daerah.

q Jalur Komunikasi antara pendaping daerah dan tim nasionalyang mudah dan cepat.

q Pelibatan media komunitas yang ada di desa/sekitar desa.

Page 376: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

359

bab dua

IPAN ZULFIKRI

[email protected][Tasikmalaya – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “carabaru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan adalah salah atu cara barudalam membangun Desa, sebab posisi sideka ini merupakankerangka baru pola pembangunan yang berdasar pada informasiyang akaurat.

Negara sebagai lembaga yang mengatur regulasi pemangkukepentingan seharusnya memberikan prioritas pada sideka ini,sebab melalui sisdeka ini pola baru dalam pembanguan desa akanterjadi, pola ini yang kana melahirkan keangakan baru, baik darirencana pembangunan, maupun keterbukaan informasi desa.

Dalam UU Desa pasal 86 telah diatur suatu ketentuan:1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

Page 377: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

360

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Jika Negara benar­mengaplikasikan UU ini,dan desa menantanyamenjadi modal dalam kerangka pembangunannya, maka cara barudalam menentukan pembangunan pun akan lahir.Ketika cara baru lahir, maka potensi rancangan/gagasan barupasti kan lahir, seperti bentuk pelayanan, data base desa,prioritas pembangunan dan pembuatan kebijakan, karenadasarnya pun lebih akurat.

Sideka ini juga merupakan salah satu bentuk penguasaan desaatas informasi desanya sendiri, dan menjadikan desa lebih berdaulatdalam informasi. Kemudian cara baru ini juga bisa menghasilkankebiasaan baru di masyarak desa dalam membangun desanya,bahakan pola pembangunannya pun akan menjadi dari bawah keatas bukan lagi dari atas ke bawah, ini merupakan kedaulatan ataspembangunan infastruktur atau pun suprastruktur, kemudiansideka ini juga bisa menjadikan desa mandiri dalam ekonomi sertapunya kepribadian dalam adat budaya.

Pada akhirnya desa pun akan merasa kan bahwa Negara hadirdi depannya.

Page 378: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

361

bab dua

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Mampu mengenali masalah yang ada di lingkungannya. Untukitu pendamping dituntut jeli mengidentifikasi isu dan menganalisaisu tersebut sebagai dasar mengorganisir masyarakat. Ketepatandi dalam mengidentif ikasi isu dan menganalisanya sangatmenentukan upaya penyelesaian masalah yang ada. Setelah kitaketahui bersama bagaimana beratnya tantangan menjadiPendamping. Pendampingan yang bukan dalam kontekskeproyekan, namun sebagai Pendamping dalam program sideka.Tepatnya pendampingan untuk pembangunan desa melaluipemberdayaan masyarakat desa.

Berkaitan dengan pelatihan dan pemberian penjelasan kepadamasyarakat dan stakeholder, pendamping harus mampu membuatpresentasi yang menarik dan akurat , serta menyiapkan demonstrasiatau menyiapkan contoh desa yang terlah menggunakansideka.supaya program berkelanjutan pendamping harusmelakukan pengkaderan

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Page 379: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

362

IRAWAN SARJONO

[email protected][Pemalang – Jawa Tengah]

SIDeKa dalam Posisinya sebagai “Cara baru” Menghadirkan“Negara”

UU No 6 Tahun 2014 merupakan jembatan menuju perubahanyang nyata di desa, dimana kedepan desa akan menjadi subyekdalam rangka pembangunan, baik itu pembangunan secara fisikmaupun pembangunan sumberdaya manusia yang merupakantonggak dalam pembangunan tersebut. UU No 6 Tahun 2014mengukuhkan desa pada posisi dan peran strategis untukmembangun negara. Upaya memperkuat desa dapat dilakukanmelalui langkah­langkah keberdayaan masyarakat desa yaitumendorong kesadaran kritis masyarakat desa dengan menciptakanruang­ruang publik di masyarakat desa.

Kondisi desa sebagai proses belajar untuk membangunkomitmen memerlukan fungsi adanya sistem informasi desa dankawasan (SIDeKa) sebagai alat negara untuk membuka seluas­luasnya informasi yang di butuhkan oleh masyarakat desa dalammenjangkau segala kebutuhannya akan informasi dan penguatankarakter baik itu secara pribadi maupun sebagai bagian dalam

Page 380: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

363

bab dua

masyarakat desa, sehingga dapat menciptakan good governancedan clean goverment yang menjadikan kuatnya peran LembagaMasyarakat Desa dengan adanya peningkatan kapasitas denganmendorong pemahaman pengetahuan, sikap dan keterampilandalam tata kelola pembangunan dan pemberdayaan masyarakatdesa. SIDeKa sebagai bagian dari salah satu fungsi informasitentunya dapat mendekatkan desa dengan teknologi dalam tatakelola pembangunan untuk menciptakan efisensi dan efektifitastata kelola, transparansi, akuntabilitas serta mendorong partisipasikesadaran sehingga terjadi dinamisasi peran­peran hubungan antarmasyarakat desa, lembaga masyarakat desa, pemerintah desa danbadan permusyawaratan desa dalam proses­proses membangunkemandirian desa dengan mendorong kerja­kerja kolektif untukmencapai tujuan sebagai kesadaran kritis.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dapatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraanmasyarakat desa. Sistem Informasi Desa ini harus di kelola denganoleh pemerintah desa yang mengatur dan mengelola atas proses­proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sehinggamemiliki legitimasi dan regulasi yang dapat memberikan kepastianhukum dalam mengelola pembangunan.

Posisi dan Strategi Pendampingan

Sebagai upaya mendukung pengembangan SIDeKa sekali lagiperan pendamping atau tenaga profesional menjadi penting dalam

Page 381: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

364

proses tersebut, mengingat kondisi SDM di desa secara umummasih kurang memadai dalam pemanfaatan berbagai perangkatdalam konsepsi SIDeKa. Ada banyak kualifikasi keahlian yang harusdimiliki oleh para pendamping desa seperti penguasaan atasberbagai teknologi informasi yang dibutuhkan dalam konsepSIDeKa, seperti penguasaan pengelolaan informasi desa,penggunaan aplikasi tata kelola pemerintahan desa sertapemanfaatan media sosial dalam mewujudkan transparasi danketerbukaan informasi pembangunan desa yang partisipatif dandemokratis. Peningkatan berbagai keterampilan yang berkaitandengan program pengembangan SIDeKa, sehingga pada gilirannyapara pendampingpun dapat menularkan ilmu dan pengetahuannyadi desa dampingannya masing­masing.

Pendamping desa seyogyanya mampu melakukan kajianreflektif atas realisasi pendampingan yang dilakukan. Tantanganpenting yang perlu di jawab oleh pendamping berkaitanimplementasi UU Desa adalah menciptakan subjek aktif bagimasyarakat sehingga menjadi kunci kebangkitan masyarakat.Pendampingan masyarakat dipahami sebagai kerja sementarasampai subjek yang didampingi mampu menjadi aktif untuk mandiri,ukurannya kemampuan mentransformasikan kesadaran diri subjeksecara kolektif. Sehingga spirit relawan masyarakat yang ditransformasikan tidak terjebak pada instrumen birokrasi, tetapijustru menempatkan masyarakat menjadi subjek kunci danmengaktivasi kesadaran kritis secara otentik. Untuk dapatmengaktivasi kesadaran kritis masyarakat sebagai subyekpembangunan maka hal yang dibutuhkan oleh pendamping desadalam program SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)adalah:

a. Pengetahuan atas pemikiran mendasar terhadap regulasi saat

Page 382: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

365

bab dua

ini (UU Desa, PP, Permen, dll).b. Pengetahuan dan Pemahaman sejarah pengelolaan desa.c. Pengetahuan, sikap dan keterampilan fasilitasi dalam

pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.d. Pengetahuan tentang pembangunan desa, antar desa dan

kawasan perdesaan.e. Pengetahuan, sikap dan keterampilan analisa sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat.f. Pengetahuan tentang teknologi terapan ( sistem informasi,

dan teknologi, pembebasan desa ).g. Pengetahuan dan keterampilan pengelolaan media

mainstream desa.

Rencana Kongkrit Pendampingan

Rencana pengembangan SIDeKa dapat dimulai dengan :1. Persiapan

Tahapan ini adalah prakondisi pelaksanaan program yaitudengan melakukan konsolidasi pengetahuan denganbeberapa desa dengan tujuan untuk mengukur tingkatkesiapan para pemangku kepentingan di desa.

2. Pelaksanaan Pendampingana. Melaksanakan lokakarya desa yang dimaksudkan untuk

menginventarisir permasalahan yang ada di desakhususnya dengan tata kelola pelayanan publik.

b. Peningkatan kapasistas warga dan perangkat desa dalampenguasaan teknologi informasi seperti jurnalisme warga

c. Pelatihan pengelolaan website desa dan penggunaanmedia sosial untuk meningkatkan peran serta masyarakatdesa dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan

Page 383: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

366

dan akuntabel.d. Penerapan SIDeKa dalam mendorong percepatan

pembangunan desa.3. Penguatan Pendampingan Desa

Proses pendampingan direncanakan dengan melakukankomunikasi aktif dengan stakeholder baik pemda ataupunpihak swasta untuk mendukung program pengembanganSIDeKa, seperti mengawal pemda agar dapat memfasilitasijaringan internet di desa baik perangkat software maupunhardware dan mendorong pihak perusahaan untuk dapatmensinergiskan program CSR dengan RPJMDes dan RKPDesdi desa setempat.

Page 384: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

367

bab dua

KADEK SUARDIKA

[email protected][Gianyar – Bali]

GERAKAN SOSIAL MELALUI SIDeKaMENUJU DESA KUAT INDONESIA HEBAT

Belakangan ini banyak kerancuan dalam menanggapipersoalan munculnnya permasalahan bangsa. Akar masalahnnyaboleh jadi disebabkan oleh cara memahami perubahan padalingkunngan internal dan eksterternal dengan menggunakanpendekatan lama. Pola piker yang kaku tanpa idologi mencerminkanresistensi kalangan terhadap tuntutan perubahan yang merupakansuatu keniscayaan.

Reformasi kebijakan desa dilakukan dengan mengadakanrevisi terhadap Undang­Undang Nomer 32 tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, revisi dilakukan dengan merancang 3 (tiga)Undang­undang, yakni tentang pemerintahan derah, pemilihankepala daerah dan desa, yang terakhir ini ini telah diundangkanUndang­Undang Nomer 6 Tahun 2014 pada tanggal 15 Januari 2014.Jadi UU 6/2014 tentang Desa dibentuk berdasar pertimbangan,antara lain ,

1. Bahwa Desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam

Page 385: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

368

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempatdan berperan mewujudkan cita­cita kemerdekaanberdasarkan Undang­Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945

2. bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehinggaperlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju,mandiri dan demokratis sehingga dapat menciptakanlandasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan danpembangunan menuju masyarakat adil, makmur dansejahtera.

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas desa memegangperanan penting dalam membangun bangsa ini menuju banga yangberdaulat politik, berdikari secara ekonomi dan memiliki prilaku yangberbudaya. Bisa kita sebut bangsa ini adalah kumpulan dari desa­desa, sehingga desa kuat Indonesia kuat. Untuk menuju ke arahtersebut perlu dibangun kesepahaman yang sama dari anak bangsasehingga akan terjadi gerakan berbuat bersama berperan setaradengan operasional pemberdayaan masyarakat.

Untuk membangun kesepahaman bersama agar terjadigerakan desa membangun perlu cara dan pendekatan baru.Berdasarkan kebiasaan dan budaya masyarakat yang lebih banyak“dijajah’ oleh lensa /kaca (handphone, computer dan perangkat ITlainnya) perlu menjadikan system infomasi berbasis IT sebagaistimulator penggorganisasian masyarakat khususnya dalammembumikan UU No.6/2014 yang dalam hal ini disebut SIDeKAuntuk membangun Indonesia dari pinggiran, NAWA CITA 3.

Dalam mengembangkan kemandirian dan kesejahteraanmasyarakat dengan membangun kesadaran masyarakat,meningkatkan pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku,

Page 386: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

369

bab dua

kemampuan dan penggorganisaian masyarakat sesuai potensimasalahnya serta kebutuhannya berbasis SIDeKA , sehingga dalamini sangat dibutuhkan peran pendamping.

Kompetensi pendamping yang dibutuhkan untuk mengerakanSIDeKA menjadi stimulator pemberdayaan masyarakat sekurang­kurangnya memenuhi unsur kualifikasi :

a. memiliki empati terhadap masyarakat desa, masyarakatmiskin khususnya

b. dimakanai ajaran/idiologi trisaktic. memiliki cara berpikir bahwa kerja dan ibadah adalah samad. Memiliki pengalaman dalam pengendalian dan manajemen

program pemebrdayaan masyarakate. Memiliki pengalaman dalam pengorganisasian masyarakatf. Mampu melakukan teknik fasilitasi kelompok­kelompok

masyarakat desa dalam musyawarah desag. Memiliki kemampuan lobi dan advokasi kebijakanh. Memiliki kemampuan melakukan analisis kebijakan terhadap

implementasi program di wilayahnyai. Pengalaman dalam melakukan fasilitasi kerja­kerja sama antar

lembaga kemasyarakatanj. Memiliki peengetahuan dan kemampuan dalam

menggorganisir pelaksanaan program dan kegiatan sektoralberdasarkan kewenangan lokal desa

k. Memiliki kepekaan terhadap kebiasaan, adat istiadat dan nilai­nilai budaya masyarakat Desa

l. Bisa mengoperasikan computer dan media socialBelajar dari program community driven development (CDD) sepertiPNPM Mandiri, pendampig sering terjebak pada tuntutan programyang administrative teknokratis, kemampunnya baru hanya mampumembuat laporan lokal good governance tapi tidak mampu

Page 387: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

370

memfasilitasi pemerintahan desa yang baik, atau tidak lebih menjadi“teknokratis partikelir.” Dengan demikian perlu cara baru merekrutpendamping. Ruang belajar untuk mendapatkan kemampuan daripendamping adalah masyarakat, sehingga waktu pembelajaranlebih banyak dimasyarakat dibandingkan di kelas, kelulusan seorangpendamping ditentukan oleh proses yang dilakukan dimasyarakatdengan parameter yang disepakati secara partisipatif.

Menjadi tantangan kedepan harus tetap terjaga kesadaranbahwa kita ini adalah pelaku gerakan social sehingga kita mampumengikuti dan menganalisis secara kongkrit pergerakan menyempitdan meluas perjalanan dari gerakan kekuatan social yang mengarahpada aktualisasi pembangunan kapitalis.

Untuk mempercepat mewujudkan SIDeKa yang bermaknabagi desa perlu langkah­langkah sebagai berikut :

a. Mensosialisasi secara formal dan informal lintas jenjang danpelaku SIDeKa

b. Melakukan audensi dan koordinasi denga Bupati dan SKPDterkait SIDeKa

c. Memetakan dan mengidentifikasi desa­desa yang memilikipotensi sebagai desa percontohan SIDeKa

d. Menetapkan minimal 10 desa percontohane. Melakukan pendekatan social ke desa­desa contoh termasuk

mengidentifikasi kader­kader muda SIDeKaf. Merancang dan Menetapkan pola SIDeKa serta kader Desag. Pelatihan kader SIDeka perdesa/klasterh. Mobilisasi Kader SIDeKA dan pendampingani. Peluncuran SIDeKAj. Pengelolaa, pendampingan, pengembangan dan

pemeliharaan SIDeKA

Page 388: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

371

bab dua

KUNTHI HESTIWININGSIH

[email protected][Sleman – Yogyakarta]

CARA BARU UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN :Korelasi Gerakan dan Kebijakan dalam

Implementasi SIDeKa

“...untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesiayang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”1

Dari pembukaan Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesiatahun 1945 alinea keempat tersebut jelas disebutkan bahwa salahsatu tujuan dari berdirinya Negara Indonesia adalah untukmemajukan kesejahteraan umum. Hal ini berarti negaraberkewajiban untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapipasca 69 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, perihalkesejahteraan tersebut masih menjadi problema di Indonesia.Kesenjangan sosial ekonomi dan tidak meratanya pembangunanmenjadi faktor utama dalam upaya mencapai kesejahteraan.

Page 389: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

372

Sementara itu, negara merupakan institusi politik yang bersifatpublik dan didanai oleh publik (Heywood, 2001). Negara sebagaipemegang kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnyaseharusnya mampu memberikan kesejahteraan melalui kebijakan­kebijakan yang dihasilkan.

Hadirnya Undang­Undang nomor 06 tahun 2014 tentang Desamerupakan suatu bentuk arah kebijakan baru yang mengubahparadigma desa sebagai unit pemerintahan terendah dalam NegaraIndonesia. Desa yang selama ini dimaknai sebagai obyek daripembangunan, kemudian diubah kedudukannya menjadi desasebagai subyek dari pembangunan. Desa sebagai unit pemerintahanterendah tersebut memiliki beberapa urgensi, diantaranya desamerupakan basis data dalam pengambilan keputusan, desamerupakan pusat dari sumber daya ekonomi, serta desa merupakantempat terjadinya mobilisasi. Dari peran penting desa tersebutkemudian yang perlu diperhatikan adalah cara menghadirkan negaramelalui pemerintah desa yang secara langsung “berhadapan”dengan masyarakat dalam mencapai tujuan negara itu sendiri.

Cara baru menghadirkan negara ini dalam Undang­Undangnomor 06 tahun 2014 ini disebutkan dalam pasal 86 mengenaiSistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan. Sistem informasi ini dikelola oleh pemerintah desa danpemangku kepentingan yang dapat diakses oleh seluruh lapisanmasyarakat. Adanya sistem informasi desa dan kawasan ini akanmempermudah akses masyarakat dalam menyerap informasi baikberupa permasalahan­permasalahan yang terjadi di desa, kebijkan­kebijakan pemerintah desa, akses pelayanan publik secara online,serta input/masukan dari masyarakat kepada pemerintah desa.Dengan demikian dimanapun keberadaan warga desa, mereka tetapdapat mengakses website desa. Disini pula berarti kehadiran negara

Page 390: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

373

bab dua

melalui pemerintah desa, tidak hanya sebatas interaksi tatap mukadi balai desa maupun di forum­forum pedesaan, melainkan jugadimanapun warga desa tersebut berada, negara melalui pemerintahdesa dapat dihadirkan menggunakan website sistem informasi desadan kawasan.

Arah implementasi kebijakan sistem informasi desa dankawasan tersebut kemudian diterjemahkan oleh Badan PemrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan dalam bentuk Sekolah PanduDesa Program Belajar Pengorganisasian SIDeKa. Inovasi ini didasarioleh semangat kerelawanan dalam sebuah gerakan untukmembangun sistem informasi desa dan kawasan. Pada nantinyasistem informasi desa dan kawasan tersebut menjadi salah satubahan pertibangan dalam penyusunan Rencana PembangunanJangka Menengah Desa maupun kebijakan lainnya. Semangatgerakan yang diusung ini kemudian dituangkan dalam polapendampingan untuk setiap desa. Dimana akan ada pendampingyang akan befungsi memandu dan menjadi mitra desa dalammengimplementasikan kebijakan sistem informasi desa dankawasan yang sesuai dengan amanat undang­undang.

Beragamnya kapasitas yang dimiliki oleh pemerintah desamensyaratkan setiap desa untuk membutuhkan bantuan tenagapendamping desa. Pendamping atau pandu desa disini berfungsimemiliki fungsi koordinator dan fasilitator bagi pemerintah desadalam menjalankan kebijkan sistem informasi desa dan kawasan.Fungsi koordinator disini dimaksudkan adalah, pendampingmembantu pemerintah desa dalam melakukan koordinasi baikdengan kabupaten maupun desa­desa yang masih dalam satukawasan terkait pembangunan desa dan kawasan desa tersebut.Sementara fasilitator disini dimaksudkan bahwa pendamping desadibantu oleh pemerintah desa merupakan aktor yang menginisiasi

Page 391: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

374

adanya sistem informasi desa. Selain itu pemantauan dari segisubstansi, proses input data, pendigitalan data, serta pemanfaatandata juga perlu dipastikan oleh pendamping. Untuk itu, kemampuanpendamping desa dalam hal menentukan prioritas kebutuhan desa,kemampuan mengelola website, serta mendorong partisipasi aktifwarga desa menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan.

Adapun kebermanfaatan SIDeKa ini dapat diwujudkan dengankerjasama berbagai pihak, baik pemerintah desa, warga desa,pendamping, masyarakat sipil (NGO) maupun masyarakat ekonomi.Mengintegrasikan partisipasi aktor­aktor tersebut merupakan suatuhal mendasar bagi keberlangsungan kebijakan sistem informasi desadan kawasan melalui website. Penyusunan data prioritas,kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta pelayanan publik secaraonline merupakan pokok dari substansi sistem informasi desa ini.Akan tetapi, komitmen utama dari pemerintah desa dan warga desamaupun desa lain dalam sebuah kawasan untuk menggunakanwebsite sistem informasi desa dan kawasan ini menjadi faktor yangpaling utama sebagai penentu kebermanfaatan program SIDeKa.Selain itu, koordinasi dan dukungan dari pemerintah daerah baikprovinsi maupun kabupaten juga memiliki porsi tersendiri dalamkeberlangsungan kebijakan.

Catatan kaki

1 Pembukaan Undang­Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 alinea4

Page 392: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

375

bab dua

LORANITA

[email protected][Belitung Timur ­ Bangka Belitung]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “Cara Baru”menghadirkan “Negara”, sedemikian rupa sehingga “Negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya

SIDeKa dalam posisinya sebagai cara baru dalammenghadirkan Negara yang menposisikan dirinya sebagai suatumetode yang merapikan, memetakan, mempermudah,memaksimalkan setiap tujuan dan fungsi yang selama ini diterapkandengan menggunakan cara yang lama (\misalnya mencatat laporandalam di atas kertas lalu disimpan di lemari arsip) maka denganadanya SIDeKa ini hal tersebut dapat dihasilkan denganca ra yangbaru yaitu dengan membuat laporan dalam bentuk word yang dapatdisimpan dalam database. Sehingga ketika data­data yang sudahlama diperlukan kembali maka dapat dipermudah denganmencarinya di database SIDeKa yang telah dibangun. Itu salah satucontoh kongkrit penerapan SIDeKa dalam memposisikan dirinyasebagai cara baru.

Selain itu posisi SIDeKa sebagai carabaru dalam menghadirkanNegara antara lain menjadi system yang saling terhubung secarastimulan antara pemerintah di tingkat kabupaten, SKPD­SKPD,

Page 393: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

376

maupun pemerintahan yang ada di tingkat kecamatan maupun ditingkat desa. Yang tadinya jika pemerintahan di tingkatka bupatenmembutuhkan data di tingkat desa maka harus mendatangi desatersebut hal ini dapat digantikan dengan cara baru yaitu cukupdengan menerapkan program SIDeKa yaitu dengan memanfaatkanDatabase yang saling terhubung. Akan tetapi arsip­arsip pentingdalam bentuk hardcopy juga diperlukan sebagai dokumen fisik.Sebelum adanya program SIDeKa ini yang tadinya untukmengirimkan data yang diminta oleh pemerintahan di tingkatkabupaten maka pemerintahan di tingkat desa harus menggunakankendaraan, maka dengan adanya SIDeKa ini hal tersebut dapatdigunakan melalui email ataupun aplikasi data base yang salingterhubung. Sehingga lebih efisien dalam menghemat waktu danmenghemat biaya.

Posisi SIDeKa sebagai cara baru selain yang telah diuraikan diatas yaitu misalnya dari segi pelaporan keuangan, jika secara manualpelaporan keuangan sering terjadi selisih perhitungan, maka denganadanya program SIDeKa ini hal tersebut tidak lagi terjadi karenaperhitungan keuangan dibantu dengan menggunakan system.Begitu juga dengan jumlah penduduk atau keadaan penduduksehingga program­program kesejahteraan masyarakat dapatberjalan dengan seharusnya dan tepat sasaran. Dan denganposisisnya SIDeKa sebagai cara baru diharapkan dapat mengaturbatas­batas daerah di tingkat desa sehingga tidak ada lagi tumpangtindih kepemilikan tanah yang sering kali menjadi konflik.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pemdamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut

Page 394: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

377

bab dua

Posisi pendamping sangatlah diperlukan karena jika mengacupada undang­undang no 6 tentang desa tahun 2014 jelas dinyatakanbahwa harus adanya pendampingan. Strategi pergerakan yangdibutuhkan adalah dengan mensosialisasikan program SIDeKa inikepada masyarakat luas. Sehingga dengan pahamnya mereka akankehadiran program SIDeKa ini, maka mereka juga akan lebihbersemangat dalam penerapannya. Sebagai pendamping sudahseharusnya memahami dan mengetahui kondisi dan situasi daerahyang akan didampingi. Hal ini sangat dibutuhkan agar pendampingdapat lebih efektif dan efisien dalam pendampingan. Bagaimanacara untuk mendapatkannya? Caranya tidak lain adalah denganlansung turun ke lapangan.

Dengan mengetahui secara lansung apa yang terjadi,bagaimana kondisi dan situasinya maka pendamping dapatmenentukan bagaimana pola pendampingan yang tepat untukdilakukan. Selain itu pendekatan masyarakat juga sangat diperlukan,masyarakat perlu untuk percaya dan yakin dengan bersama­samadalam mewujudkan keberhasilan penerapan program SIDeKa ini.Pendamping dalam konteks posisinya hanyalah mendampingi,menemani, sebagai partner ketika ada masalah yang terjadi dapatmenuntun masyarakat untuk mencari solusi demi kepentinganbersama, akan tetapi pendamping tidak seharusnya menentukankeputusan akan suatu masalah.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa adalahdengan mengetahui apa saja kebutuhan desa yang akan dijawaboleh SIDeKa ini, sehingga desa dapat mengetahui solusi apa yangharus dilakukan untuk menjawab kebutuhan mereka. Mengatur

Page 395: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

378

administrasi desa sehingga tertata dengan rapi, data­data desa yangtadinya belum tepat dengan adanya SIDeKa ini maka diharapkanhal­hal tersebut tidak lagi terjadi. Misalnya pendataan raskin yanghingga sampai saat ini masih ada yang belum tepat sasaran makadengan adanya SIDeKa ini hal tersebut tidak lagi terjadi. Sehinggakesejahteraan warga desa pun meningkat. Dan dengan adanyaSIDeKa ini warga desa dapat mengakses dunia luar melalui internet.Misalnya para petani yang sebelumnya belum mengetahuibagaimana cara menanam yang lebih ef isien, dengan adanyainternet menjawab apa yang mereka butuhkan.

Page 396: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

379

bab dua

MURPHY E. K. KUHU

[email protected][Minahasa – Sulawesi Utara]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

SIDeKa menurut pandangan saya adalah merupakan suatuprogram atau tatanan dalam mengejahwantakan persoalan­persoalan community development terhadap nilai­nilai moralbangsa dengan melakukan intuisi dan intervensi cara belajar tentangbagaimana melakukan proses enabler dan empower kepada setiappranata social dan kelembagaan pemerintah yang ada di tingkatpusat sampai di desa­desa.

Banyaknya persoalan­persoalan yang terjadi di NegaraIndonesia penyebabnya antara lain adalah kurangnya perhatiankepada masyarakat berkaitan dengan pembangunan baik mental,spiritual dan sarana prasarana yang terabaikan, tidak dilibatkannyamasyarkat dan pemerintah, kurangnya akses informasi kepadaseluruh masyarakat mengenai kegiatan didesa (apapun bentuknya).

Sehingga dengan demikian kehadiran SIDeKa akan menjadipelopor dan pembaharu sistem informasi yang demokratis.Kedudukan SIDeKa sebagai stabilisator, dinamisator, motivator

Page 397: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

380

dalam mempercepat gerak pembangunan didesa­desa, dimanadengan adanya informasi yang terbuka, aksesnya akan lebih cepatdan semuanya dapat menggunakan informasi secara fleksibel,efisien dan efektif. Inilah suatu konsep atau cara baru menghadirkanNegara dimana setiap orang atau warga masyarakat merasakanadanya perlakuan berbeda dengan cara­cara yang lama yang akanmenambah gerak hidup menuju kepada kesejahteraan Negaratersebut yang didalamnya terhimpun masyarakat, organisasimsyarakat, kelembagaan desa dan pemerintahan.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Posisi pergerakan pendampingan masih sangat esensial dalamproses community development dan hal tersebut masih sangatstrategis dalam melakukan perubahan­perubahan mental danspiritual masyarakat maupun pmerintah, terlebih jika masyarakatdikutsertakan dan dilabtkan dalam proses pembangunan. Dimanaperan pendamping adalah melakukan fungsi fasilitator, mediator,stabilisator, reporting dan tidak kalah pentingnya adalah melakukanfungsi informasi dan teknologi untuk kerja masyarakat danpemerintah. Untuk itu agar peran pendamping dapat dirasakan olehmasyarakat dan stakeholders lainnya maka pendamping harusmemiliki pengetahuan mengenai social kemasyarakatan yangdidalamnya memiliki ilmu tentang komunikasi, pemberdayaan.Disamping itu juga pendamping harus memiliki ilmu dasar mengenaiManajemen, IT, Lobbying dan reporting.

Cara mendapatkan kemampuan tersebut adalah melalui sharepengetahuan kepada teman, orang yang peduli tentang

Page 398: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

381

bab dua

pendampingan (LSM dan organisasi lainnya), orang yang memahamidan sudah lama terjun dalam kegiatan kemasyaraktan, belajarotodidak tentang ilmu komunikasi dan pemberdayaan, mengikutipelatihan­pelatihan atau kegiatan­kegiatan workshop, seminar danlain­lain yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas diri sertamendapatkan ilmu dan pengetahuan dari masyarakat diwilayahdampingan (dimana banyak hal yang akan didaptkan disuatu tempatyang tidak dimiliki oleh pendamping)

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Berkaitan dengan usulan kongkrit ada beberapa hal yang sayausulkan baik kepada BP2DK dan percepatan kerja di kabupaten dandesa yaitu:

a. BP2DK: Badan Prakarsa segera menerbitkan profil tentangBP2DK untuk menjadi pegangan pendamping dalammelakukan koordinasi awal dengan pemerintah maupunstakeholdes yang ada dikabupaten sampai didesa, BadanPrakarsa segera menerbitkan pedoman tentang SIDeKa yangdetail serta panduan atau langkah kerja (action plan) dalammelakukan percepatan intuisi program SIDeKa serta Badanprakarsa segera menerbitkan surat tugas atau kontrak kerjadengan pendamping.

b. Langkah percepatan setelah dilapangan adalah:c. Menginformasikan kepada Pemerintah daerah dikabupaten,

DPRD, tentang program SIDeKa agar mendapatkan legitimasidan selanjutnya pihak pemkab melakukan support melaluirapat koordinasi dengan SKPD terkait guna adanya dukungansampai ke tingkatan kecamatan dan desa.

d. Membuat Profil SIDeKa yang memuat tentang deskriptif,

Page 399: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

382

tujuan, hasil yang akan dicapai, untuk diberikan kepadamasyarakat dan kelembagaan yang ada didesa.

e. Memperkenalkan awal tentang program SIDeKa secarakolektif baik dalam musyawarah desa maupun di tempat­tempat ibadah

f. Pelatihan kepada penyelenggara pemerintah desa dankelembgaan desa baik BPD dan LPMD

g. Pelatihan kepada Tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader­kader desa dalam mempercepat proses intuisi SIDeKa di desa

h. Menginformasikan hasil sosialisasi tersebut kepada siapapunyang ingin mendapatkan informasi secara transparan

Page 400: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

383

bab dua

MUTHIA ULFAH

[email protected][Pesisir Selatan – Sumatera Barat]

1. SIDeKasebagai “carabaru” menghadirkan “negara”

Informasi adalah hak masyarakat, sama halnya denganpendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya.Belum banyak masyarakat yang sadar akan hal ini. Dan mereka tidaktahu sudah berapa banyak mereka dirugikan karenaketidakterbukaan informasi. Mereka kehilangan kesempatan untukmengakses program­program social pemerintah pusat dan daerahhanya karena informasi tersebut tidak terbuka secara luas. Hanyasegelintir orang yang menikmati program tersebut. Dengan adanyaketerbukaan informasi diharapkan semua orang mendapatkesempatan yang sama untuk mengakses program­programpemerintah baik di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, danbantuan­bantuan sosial.

Di sisi pemerintahan, mereka membutuhkan data­data untuksupaya program­program mereka tepat tepat guna dan tepatsasaran. Basis data yang paling ril menurut saya adalah desa. Masing­masing desa akan lebih tahu tentang potensi dan kebutuhanmereka. Jika setiap desa sudah memiliki data yang baik dan

Page 401: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

384

terinterkoneksi sehingga bisa diakses dengan mudah olehpemerintah, hal ini akan sangat membantu pemerintah dalammembuat perencanaan pembangunan dan mengurangi biaya sertatingkat eror dalam pengumpulan data. Dengan ini diharapkanprogram­program pembangunan yang dilakukan pemerintah akanlebih tepat guna dan tepat sasaran.

SIDeKa mempunyai peranan penting untuk menjawab hal diatas. SIDeKa mampu mendorong keterbukaan informasi gunamemenuhi hak informasi masyarakat.SIDeKa juga mampumemberikan input (berupa data­data) bagi perencanaanpembangunan Negara sehingga program­program pembangunanyang dilakukan oleh pemerintah benar­benar menjawab kebutuhanmasyarakat yang berbeda­beda di setiap wilayah. Yang tidak kalahpenting adalah peran SIDeKa dalam mendorong transparansi danakuntabilitas pemerintahan desa tidak hanya ke atas (Negara) tapijuga ke bawah (masyarakat).

2. PosisidanStrategiPergerakanPendampingan

Saya yakin saat ini banyak pemerintah desa yang belum siapmenyambut implementasi UU Desa. Ini saya dengar langsung darisejumlah kepala desa yang saya temui akhir­akhir ini. Oleh karenaitu mereka berharap ada pendampingan seperti PNPM MandiriPerdesaan. Ketika didampingi saja masih cukup banyak persoalan,apalagi jika tidak, dalih mereka. Dari sini saya berkesimpulan bahwaperan dan posisi pendamping sangat penting dan strategis,keberadaannya sangat dibutuhkan oleh Negara untuk mengawalpembangunan desa dan sangat dibutuhkan desa untukmemperkuat pemerintahan desa (termasuk dalam mengurus tatakelola informasi).

Page 402: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

385

bab dua

Saya pikir, strategi masing­masing orang untuk kontekswilayah yang berbeda akan berbeda pula. Setidaknya menurut sayaseorang pendamping harus bisa membaur dengan masyarakat,menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat, mengorganisirmasyarakat, dan meningkatkan kapasitas masyarakat. Masyarakatyang saya maksudkan di sini termasuk pemerintahan desa. Selainitu pendamping juga harus punya exit strategy yang mendorongkemandirian masyarakat dan keberlanjutan program­programpembangunan, bukan ketergantungan terhadap pendamping.Seperti yang terjadi pada program PNPM Mandiri Perdesaan saatini.

Menurutsaya, kemampuan dasar yang mesti dimilikipendamping adalah pengetahuan tentang UU Desa dan PPpendukungnya, UU keterbukaan informasi publik, perencanaanpembangunan desa, teknik PRA (participatori Rural Appraisal),community development, teknik fasilitasi, advokasi, dan kemampuandalam mengelola sistem informasi dengan menggunakan mediayang ada (karena konteks di sini adalah SIDeKa). Semua kemampuanini dapat diperoleh dari pelatihan, diskusi, membaca dan berlatih.

3. Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa

Prapelaksanaan SIDeKaq Prakarsa desa harus melengkapi pandu desa dengan legalitas

yang jelas (misal: surat tugas) sehingga pandu desa lebihleluasa bergerak, terutama jika berkaitan denganpemerintahan.

q Prakarsa desa juga perlu membekali pandu desa dengankemampuan teknis berkaitan dengan website dan aplikasimitradesa yang kemarin belum sempat diberikan.

Page 403: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

386

Pelaksanaan SIDeKaq Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintahan

terkait untuk memperoleh dukunganq Menetapkan desayang akan didampingi dan memulai proses

pendaftaran Websiteq Pelatihan pengelolaan website untuk admin website desa dan

sekaligus memulai entri data dari data yang sudah ada.q Sosialisasi dan launching website desa

Pengorganisasian (Jangka Panjang)q Pembentukan kader­kader informasi desaq Pelatihan untuk kader­kader informasi desa, minimal pelatihan

jurnalistik dan PRAq Pengumpulan, pengolahan, dan entri data/berita oleh kader­

kader informasi desa bersama dengan adminq Musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa dan

Badan Koordinasi Antar Desa untuk mendorong lahirnyaPeraturan Bersama Kepala Desa tentang kerjasama antar desadan sistem informasi desa dan kawasan.

Page 404: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

387

bab dua

NENDRA ILYADI

[email protected][Natuna – Kepulauan Riau]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Indonesia adalah negara yang mayoritas kehidupanyasebagian banyak berada di pedesaan, disana tempat masyarakathidup dengan segala keseragaman budaya dan adat istiadat yangmengabiskan hidup mereka dengan bercocok taman dan bagi desadi persisir mereka menghabiskan hidup dengan melaut. Kegiatanitu rutin merka lakukan hanya untuk bertahan hidup tampa adarencana kedepan untuk kehidupan yang akan ada dimasa yang akandatang.

Dengan kebiasaan warga yang seperti disampaikan diatas,kehadiran SiDeKa yang merupakan sebuah metode atau cara baruuntuk membantu dan memberikan serta melatih masyarakat desauntuk dapat lebih berperan dalam memajukan dan meningkatkantarap hidup dimasa sekarang dan yang akan datang dengan caramelakukan inovasi­inovasi dan pemikiran­pemikiran yang dapatmembangun desa dan kehidupan masyarakat didalamnya. MelaluiSiDeKa masyarakat akan mendapatkan data dan gambaran

Page 405: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

388

sebenarnya tentang masyarakat serta potensi­potensi yang adayang kemudian data tersebut dapat direkomendasikan menjadisebuah terobisan atau kebijakan baru. Selanjutnya SiDeKa sebagaijembatan penghubung bagi desa dengan pemerintahan diatasnyatampa batas dan dengan mudah.

SiDeKa hadir juga pendampingan dari UU No 6 tentang desa,yang mana didalamnya mengungkapkan bahwa desa dapatmerasakan 10% dari APBN. Sehingga nantinya diharapakan SiDeKamenjadikan desa transparansi dan akuntabilitas serta dapatmemaksimalkan.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Data yang telah ada banyak menunjukan kehidupan di Desasangat berbanding terbalik dengan kehidupan di daerah perkotaan,yang mana desa dengan infrasteruktur yang kurang memadai dansumberdaya manusia, serta keterampilan teknik dalam pengolahantekonologi informasi. Dengan persoalan yang ada, Pendampinghadir guna mendidikasikan diri dan pro pada rakyat perdasaandengan segala keistimewaan, keindahan dan potensi yang ada didesa, mereka yang hadir tidak diharapkan memiliki kemampuan dibidang teknis tetapi juga mereka harus dapat berpandangan keritisterhadap persoalan yang saat ini terjadi pada desa.

Selain kemampuan teknis dan memiliki pandangan yang kritis,pendamping juga harus memiliki kemampuan dalammengorganisasikan masyarakat agar dapat bergerak danmemberikan partisipasi sepenuhnya bagi kemajuan desa, hal lainyang tak kalah pentingnya adalah kemampuan komunikasi yang baik

Page 406: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

389

bab dua

dan intens pada masyarakat sehingga apa yang disampaikan dapatmemberi arti serta dapat diimplementasi. Hal diatas adalahkemampuan dasar bagi pendamping guna mewujudkan cita­citabangsa yang adil berdaulad dan makmur.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Untuk usulan langkah Kongkrit agar SiDeKa bisa segeramemberikan dampak atau bermakna bagi desa yaitu diantaranya :

a. Pendampingan yang terorganisasi, maksudnya pendampingharus mendapatkan sebuah pernyataan yang menyebutkanmereka hadir sebagai perwujudan mitra desa yang ada dansiap membantu desa. Dengan demikian desa atau pihakdiatasnya akan cepat dan tepat dalam merespon maksud dantujuan yang ingin dicapai.

b. Dukungan dari Pemerintah Daerah, dalam hal ini yaitu bupatidan SKPD yang terkait, hal ini dipandang perlu gunamengsingkronisasi tujuan daerah dan tujuan UU desa. Danagar nantinya segala yang menjadi prioritas PEMDA dan Desaakan cepat terelisasi.

c. Identifikasi, bermakna menentukan desa yang akan dijadikanprojek percontohan bagi program dari SiDeKa, sehingganantinya desa tersebut akan dapat menjadi plopor bagi desadesa lainnya.

d. Kerjasama yang pihak swasta, bertujuan agar pihak­pihaktersebuat dapat mempasilitasi dan membatu guna percepatankemajuan desa, seperti bantuan komputer, jaringan internetdan lain sebagainya.

e. Mengikutsertakan LSM dan aktivis, dengan adanya kerjasamadan keikutsertaan mereka akan dapat mendampingan dan

Page 407: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

390

pembina masyarakat agar lebih aktif dan cepat dalammamfaat dari website desa sebagai sumber informasi yaituSiDeKa.

Page 408: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

391

bab dua

NURYANTI

[email protected][Polewati Mandar dan Mamasa – Sulawesi Barat]

SIDeKa atau Sistem Informasi Desa dan Kawasan dimanasistem informasi ini di kembangkan untuk menjadikan Desa sebagaiujung tombak dalam pengelolaan data base desa, sepertikependudukan, pertanian, kawasan dan lain­lain dimana sisteminformasi ini berbasis partisipatif warga desa.

Data penduduk yang simpang siur di tingkat nasional,merupakan masalah yang terus menerus terjadi di Indonesia,program yang salah sasaran sangat sering terjadi, ini karena datayang ada di tingkat pemerintah pusat dan daerah tidak sama denganyang ada di tingkat paling bawah, yaitu di Desa.

Dalam amanat UU Desa No. 6 Tahun 2014 Tentang Desadimana pasal 82 :

1. Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenairencana dan pelaksanaan PembangunanDesa.

2. Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadappelaksanaan Pembangunan Desa.

3. Masyarakat Desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagaikeluhan terhadap pelaksanaanPembangunan Desa kepadaPemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.

Page 409: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

392

4. Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan danpelaksanaan Rencana PembangunanJangka Menengah Desa,Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatandan Belanja Desakepada masyarakat Desa melalui layananinformasi kepada umum dan melaporkannyadalamMusyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali.

5. Masyarakat Desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desauntuk menanggapi laporan pelaksanaanPembangunan Desa

Pasal 86 :1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Jadi dari pasal diatas maka sangat perlu adanya suatu sisteminformasi yang bisa di manfaatkan oleh Desa dalam menunjang atau

Page 410: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

393

bab dua

mengembangkan desa sesuai dengan apa yang di amanatkan olehUndang –Undang.

Pemerintah pusat, daerah maupun kabupaten harusnyamendukung SIDeKa dalam pengembangan wilayah dan kemajuandaerahnya, karena data yang valid dari tingkat bawah dan diteruskansampai ke tingkat atas, sehingga data tersebut bisa menjadikanrujukan oleh pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan ataukeputusan yang strategis dalam mensejahterakan rakyatnya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) merupakan halyang baru bagi Desa, sehingga sangat perlu adanya pendampingan,dalam penggunaan SIDeKa ini. Jadwal pendampingan di susunsedemikian rupa dari tahap sosialiasi, workslhop maupun TOT bagirelawan­relawan Pandu Desa, dengan adanya jadwal ini di harapkanFasilitator dapat menyusun starategi­strategi dalam peningkatandirinya sendiri maupun nanti nya para relawan­relawan pandu desa.

SIDeKa adalah merupakan produk Teknologi Informasi danKomunikasi sehingga Fasilitator di harapkan mempunyaikompetensi dibidang TIK tersebut, minimal mengetahuimenggunakan SIDeKa ketika mensosialiasikan SIDeKa di Desa­Desa.

Memang kendala yang kita rasakan adalah kurangnyapengetahuan kita tentangg penggunaan SIDeKa karena materi yangkita dapat waktu pelatihan selama 4 hari masih sangat kurang,sehingga di usulkan agar ada pelatihan secara mendalam lagimengenai SIDeKa dan di harapkan pelatihan ini bisa di lakukansecara regional atau per kawasan, sehingga lebih fokus.

Langkah kongkrit yang perlu di lakukan adalah berkolaborasidengan semua pihak, khususnya pemerintah. Memanfaatkan goodrelationship yang selama ini mungkin sudah dibina oleh para teman­teman fasilitator di seluruh kabupaten di Indonesia, sampaiketingkat pemerintahan desa dan warga desa itu sendiri.

Page 411: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

394

Tim BP2DK yang menekan yang terdiri dari orang­orang yangmempunyai pengalaman banyak dan juga mempunyai hubunganyang baik dengan pemerintah pusat dan daerah bisa mendorongprogram SIDeKa ini, sehingga apa yang kita inginkan bersama dalammembangun desa supaya mandiri dari berbagai aspek melaluiSIDeKa bisa dipercepat.Terutama pelatihan pembuatan websitedesa yang masih kurang kami dapat selama pelatihan kami masihsangat minim dalam hal ilmu wesite ini,jadi mudaha­mudahan dalampelatihan selanjutnya agar supaya lebih maksimal.

Page 412: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

395

bab dua

RIFKY INDRAWAN

[email protected][Pesawaran dan Tanggamus – Lampung]

SIDeKA, Cara Baru Menghadirkan Negara untuk MembangunDesa dan Kawasan

SIDeKa atau Sistem Informasi Desa dan Kawasan sebenarnyabukanlah sistem yang asing dan baru. SIDeKa menjadi sangatistimewa dimata banyak orang justru karenaorang banyak merasajenuh dengan informasi yang disajikan oleh Negara. Orangbanyakmenilai bahwa informasi yang dijadikan dasar negara dalammengambil kebijakan strategis banyak mengandung kekeliruaninformasi.

Selama ini informasi yang dimiliki negara dikumpulkan olehpihak ke tiga (konsultan, LSM, dan sebagainya). Selama itu pulaterjadi distorsi informasi yang diakibatkan beberapa faktor, antaralain sumber informasi, fakta dan data yang dikumpulkan danpengumpul informasi itu sendiri. Hasilnya dapat kita lihat dariprogram bantuan tunai yang dikucurkan pemerintah tidak tepatsasaran, prioritas pembangunan yang tidak hadap masalah dankondisi sumberdaya manusia yang tidak sesuai dengan data.

Kehadiran SIDeKa menjadi istimewa karena menghadirkan

Page 413: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

396

Desa dan Pemerintah Desa sebagai subyek sekaligus obyekinformasi. Semakin istimewa karena secara de facto dan secara dejure, Pemerintah Desa adalah bagian dari Negara. Pemerintah Desamerupakan unit terkecil dan representasi Pemerintah dalampembangunan dan pelayanan publik.

Pemerintah Desa harus kita akui adalah wujud PemerintahanNegara dalam unit wilayah terkecil di Indonesia. Pemerintah Desaadalah sebuah organisasi pemerintahan yang menjadi representasinegara dalam melayani masyarakat.

SIDeKa yang di pergunakan oleh Pemerintah Desamenunjukan kepada banyak orang bahwa Pemerintah Desasanggup mengelola rumahtangga Pemerintahan. Dengan SIDeKa,kita dapat mengukur secara langsung kemajuan, masalah danpotensi negara.

Memang, SIDeKa bukanlah satu­satunya indikator yangmenunjukan kehadiran Negara di Desa. Namun, SIDeKa hadirsebagai instrumen informasi yang menggambarkan kekuatan dankelemahan untuk dirumuskan menjadi strategi pembangunanterintegrasi dan hadap masalah.

Setidaknya, SIDeKa adalah jejak yang dapat dijadikan dasarpijakan Negara dalam merumuskan startegi dan kebijakanpembangunan dan pelayanan publik.

Stategi SIDeKa untuk Kedaulatan Desa

Banyak model dan teori pendampingan untuk Desa danKawasan, semisal pendampingan model LSM yang kuat dalampendekatan kelompok masyarakat dan tokoh (pemimpin alternatif)atau pendampingan model PNPM yang kuat dalam prosesperencanaan dan publikasi. Kehadiran SIDeKa menjadi model dan

Page 414: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

397

bab dua

teori pendampingan baru yang memadukan beberapa aspek, antaralain kehadiran negara (Pemerintah Desa), pengolahan pengetahuanmasyarakat dan perumusan kebijakan.

Ada dua strategi utama dalam pendampingan menggunakanSIDeKa yang dapat dipertimbangkan, yaitu pengarusutamaan desadan implementasi Undang­Undang No. 6/2014 Tentang Desa. Poladasar gerak dari strategi ini adalah mengkolaborasi peranrepresentasi negara (Pemerintah Desa) dan peran masyarakat.

Pengarusutamaan desa menjadi penting dilakukan olehPemerintah Desa dan masyarakat Desa karena minimnyaketertarikan orang banyak membicarakan Desa sebagairepresentasi negara. Pengarus utamaan ini akan membawa Desasebagai informasi penting dalam membicarakan negara.

Walaupun model pengarusutamaan desa baru sebatasmemberikan informasi perkembangan desa, produk kebijakan desadan peran masyarakat desa, pengarusutamaan desa ini justrumendorong keterlibatan masyarakat desa. Model pengumpulaninformasi, sumber informasi dan penyaji informasi yangdiarusutamakan dapat mendorong lebih banyak partisipasimasyarakat desa yang diarusutamakan melalui instrumen milikPemerintah Desa.

Satu hal yang terkadang luput kita perhatikan adalah, denganpengarusutamaan desa, akan muncul persaingan antar Desa dalamsebuah kawasan. Persingan ini menjadi segi positif dari SIDeKakarena masing­masing Desa akan berlomba menunjukan kemajuanyang dicapai dan luasnya partisipasi masyarakat Desa.

Selanjutnya adalah implementasi Undang­Undang No. 6/2014Tentang Desa. Proses pengimplementasian Undang­Undang No. 6/2014 Tentang Desa dan peraturan pemerintah terkait (PP No. 43/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan UU Desa dan PP No. 60/2014

Page 415: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

398

tentang Keuanga Desa) terbantu dengan informasi dan partisipasimasyarakat desa yang telah diarusutamakan.

Dengan data, fakta tentang masalah, potensi, kelemahan dankekuatan desa, implementasi Undang­Undang No. 6/2014 TentangDesa dapat sepenuhnya diarahkan untuk membangun impiankesejahteraan Desa. Selain itu, implementasi Undang­Undang No.6/2014 Tentang Desa yang dibarengi pengarusutamaan desa melaluipenyajian informasi akan mudah dikontrol dan diawasi masyarakatdesa.

Syarat utama dari pendampingan dengan pendekatan SIDeKaadalah pemberdayaanPemerintah Desa dan pelibatan masyarakatDesa dalam implementasi Undang­Undang No. 6/2014 Tentang Desayang disusun berdasarkan masalah, potensi, kelemahan dankekuatan desa. Bahasa kerennya community organizer.

Kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam pendampinganmodel ini justru bukan terletak pada kemampuan menguasaiteknologi informasi. Teknologi hanyalah bagian dari instrumenpengarusutamaan desa. Begitu juga dengan kemampuanperencanaan dan manajemen, juga bukan kemampuan dasar yangperlu ditonjolkan untuk membangun desa.

Kemampuan dasar dalam pendampingan model ini terletakdari bagaimana kita meyakinkan bahwa Desa berdaulat untukmengelola pembangunan Desa dan Kawasan yang mensejahterakanmasyarakat desa serta meyakinkan pemerintah desa bahwapemerintah desa adalah representasi negara di unit wilayah terkecil.Selain itu, perlu diperkuat juga kemampuan belajar bersama antarapendamping dan yang didampingi karena harus diakui bahwa yangdidampingi dalam SIDeKa justru adalah pihak yang punya kuasa danwewenang untuk memajukan negara dengan pembangunan di unitwilayah terkecil.

Page 416: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

399

bab dua

Dalam strategi ini perlu beberapa langkah percepatan, yaitu :q Pembelajaran teknologi informasi bagi Desa untuk

mempercepat pengarusutamaan desa dan persebaraninformasi.

q Penyediaan alat pengelolaan informasi di Desa.q Pengumpulan data dan informasi penting Desa (demografi,

kewilayahan, tata ruang, masalah desa, dan sebagainya)q Pengumpulan dokumen desa sebagai informasi dasar

perbaikan kebijakan Desa.q Pelibatan Pemerintah Kabupaten (dalam hal ini SKPD terkait),

ini perlu dibantu oleh tim BP2DK.q Peningkatan kapasitas pendamping dalam menyusun

perencanaan, evaluasi dan pelaporan pembangunan desa.q Advokasi peraturan perundang­undangan yang memberikan

ruang bagi keterlibatan pendamping di desa.q Advokasi peraturan perundang­undangan untuk memperkuat

kewenangan Pemerintah Desa.

Page 417: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

400

ROEDY RUSTAM

[email protected][Pangkajene Kepulauan – Sulawesi Selatan]

1. SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan“negara”, sedemikian rupa sehingga “negara” menempuh jalan benardalam merealisasi tujuannya.

Sebagai amanah dari undang­ undang , Desa berhakmendapatkan akses informasi melalui sistem informasi Desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota didukungdengan sumber daya.

Sumber daya manusia sekurang­kurangnya mempunyaikompetensi untuk menganalis data, fakta dan kemudianmengolahnya menjadi informasi sehingga bisa bermanfaat bagiwarga desa.

Dengan membangun kesadaran bersama, bahwa informasiadalah kunci utama dalam sebuah pembangunan, baik itu yangberasal dari Bawah (masyarakat ) maupun dari atas (pemerintah)serta pihak lain harus memiliki kesamaan visi dalam mewujudkanpembangunan.

Perubahan ParadigmaSistem Informasi dan Kawasan , menjadi cara baru

Page 418: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

401

bab dua

menghadirkan negara ke tingkat desa, SiDeKa pun menjadi wahanamemperluas ruang dan kualitas partisipasi warga serta kesempatanuntuk tumbuh dan berkembang serta mengoptimalkan seguluhpotensi sumber daya yang dimiliki desa.

Berawal dari proses perencanaan yang matang , identifikasikebutuhan serta potensi sumber daya sehingga bisa menjadipeluang dalam memajukan desa menjadi cikal bakal motorperubahan. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa hal yangharus dilakukan , antara lain dan paling utama adalah PerubahanParadigma , selama desa hanya dipandang sebagai subjekpembangunan , tidak pernah diberi kesempatan untuk mengaturdirinya serta mengolah potensi yang dimiliki. Cara berfikir danmelihat “Desa” pun kini harus dirubah , bahwa desa kini menjadipelaku utama dalam melakukan pembangunan serta diberikesempatan unutk menetukan nasibnya dan mengembangkanpotensinya dan tentu saja pemeritah berkewajiban untukmendorong hal tersebut dengan menyediakan ragam kebutuhanserta pedoman khusus sehingga desa bisa berdaulat dan otonom ,akan tetapi tidak serta merta bebas tanpa pangawasan.

Perubahan PerilakuSiDeKa sebagai Alat untuk sistem mengelola informasi yang

berkaitan dengan Potensi sumber daya , dimana warga desa diberikesempatan dan ruang untuk mengenal teknologi danmemanfaatkannya semaksimal mungkin , secara partisifatif wargabisa memetakan kawasan potensial , mengumpulkan danmenganalis data yang dimiliki , dikelola secara bersama , sehinggamenjadi informasi yang tepat guna.

Selama ini akses informasi bagi warga desa masih tertutup,terbatasnya infra struktur dan jalur komunikasi menjadi kendala

Page 419: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

402

tersendiri dalam mengembangkan potensinya, dengan SiDeka,media komunikasi dan informasi yang ada di desa bisadimaksimalkan , dengan adanya aplikasi adminstratif, sertadukungan perangkat lunak lainnya, maka hal ini bisa memudahkanwarga desa untuk mengelola informasinya sendiri sertamengakasesnya kembali dengan cepat sesuai kebutuhan. semuapihak juga terkena dampak dari hal ini, publik bisa melihat danmendapatkan berbagai ragam informasi lagsung dari desa seperti,ketersediaan komoditi, ritual budaya hingga info wisata.

Jika selama ini media internet, oleh sebahagian orang hanyadijadikan sebagai ruang interaksi dan media sosial , dengan adanyaSideka, maka hal tersebut dijadikan sebagai Alat untuk mengubahperilaku serta menjadi pemanfaaatan ruang menjadi alat yang lebihberguna . sehingga warga desa bisa mendapat manfaat dari mediatersebut tanpa menanggalkan kearifan lokal yang telah dimiliki.warga desa akhirnya tidak lagi canggung dalam pemafaatanteknologi dan informasi. Karena mereka pada awalnya telah terlibatlangsung dalam pengelolaanya. Warga juga bisa mengetahui danmengelola sumber –sumber pendapatan yang ada di desa sertamengawasi penggunaanya. Kemandirian desa akhirnyabisa tercapaijika semua komponen bisa saling bekerjasama dalam mengelolapotensi yang dimiliki.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Sebagai wujud nyata hadirnya “ negara” di tingkat desa , halini telah tertuang dalam PP 43 PASAL 128

Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan

Page 420: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

403

bab dua

pemberdayaan masyarakat Desa dengan pendampingansecara berjenjang sesuai dengan kebutuhan

secara teknis pendampingan yang dimaksud dilaksanakan olehsatuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantuoleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaanmasyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga.

Dalam hal ini, BP2DK dengan SiDeKa punya andil besar dalammewujudkan proses tersebut.

Dalam gerakan pendampingan, seorang pendamping haruslahmemiliki kemampuan dan kompetensi, ada tiga kemampuan utamayang harus dimiliki sebagai seorang pendamping Profesional :

a. Kemampuan Pendampinganmendampingi Desa dalam penyelenggaraan PemerintahanDesa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, danpembangunan yang berskala lokal Desa (perencanaan )

b. Kemampuan Teknikmendampingi Desa dalam pelaksanaan program dan kegiatansektoral (penerapan sistem informasi desa dan kawasan)

c. Kemampuan Pemberdayaanmeningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangkapenyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaanpembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, danpemberdayaan masyarakat Desa. (Impelementasi danPengawasan)

ketiga hal utama itu mutlak diperlukan, olehnya diperlukanpendidikan dan pelatihan khusus dalam mewujudkan hal tersebut,seperti yang telah dilakukan Oleh BP2DK, dengan mengadakankelas-kelas yang fokus bertujuan untuk meningkatkan kemampuanpeserta didik.

Page 421: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

404

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Khusus penyusunanpedoman dan standar pelaksanaan penyelenggaraanPemerintahan Desa, perencanaan dan pembangunanpartisipatif , serta juknis fasilitas BUM desa dan KerjasamaAntar Desa

q Mengadakan Pendidikan Dan Pelatihan khusus Teknik SistemInformasi Desa dalam mengelola informasi dan komunikasi ,yang bertujuan untuk pengembangan sumber daya danpotensi Desa.

q Mengadakan ruang interaksi bersama dalam pengelolaaninformasi terkait informasi potensi desa dan pengawasannya.

Page 422: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

405

bab dua

ROSMALA DEWI, SE

[email protected][Bengkulu Utara – Bengkulu]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

SIDeKa Merupakan hal yang baru untuk masyarakat desaterutama desa dipropinsi Bengkulu. Ada beberapa faktor yangmenurut ku SIDeKa menghadirkan tantangang baru di perdesaanantara lain :

a. Kepala desa dan aparatnya dituntut wajib memahamiKomputer karena kebanyakan kepala desa dan aparat yangterpilih tidak bisa mengoperasikan komputer atau laptop,sehingga dengan hadirnya SIDeKa maka otomatis ini menjadikwajiban bagi mereka untuk belajar dan memahami SIDeKa.

b. SIDeKa nantinya memudahkan kepala desa dan aparat desadalam memberi Pelayanan yang lebih cepat dan mudahdiakses oleh masyarakat.

c. Dengan SIDeKa masyarakat luar bisa mengetahui kondisi danpotensi serta kendala yang ada didesa tersebut, jika dulu yanghanya bisa melihat wilayah suatui desa dari peta maka denganSIDeKa masyarakat bisa memandang desa tersebut secara

Page 423: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

406

keseluruhand. Dengan SiDeka masyarakat dituntut untuk berpartisipasi atau

ikut memberikan sumbang sarannya terhadap arahpembangunan desa dgn memberikan informasi ke dunia luardengan harapan masyarakat luar bisa melakukan investasi kedesa yang nantinya akan menambah lapangan kerja bagimasyarakat desa.

e. Melalui SIDeKa pemerintah pusat bisa mengetahui keadaandesa yang sebenarnya sehingga dalam membuat rencanapembangunan untuk tahun berikutnya bisa sesuai denganpotensi dan permasalahan desa.

f. Untuk lebih memantapkan rencana pembangunan pusatdengan daerah ada baiknya SIDeKa ini berlaku untuk semuadesa diseluruh indonesia shg tidak ada lagi desa pinggiran dantumpang tindih terhadap program2 yang akan masuk kedesa2.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Posisi dan Strategi Pergerakan PendampinganPendampingan merupakan hal yang wajib untuk suatu

program yang baru mulai seperti SIDeKa karena sukses atautidaknya suatu program itu dimulai dari Tim Pendamping yangmendampingi suatu program, kecakapan seorang pendampingdalam mensosialisasikan program, penguatan kapasitas pelaku danimplementasi secara nyata dilapangan akan menumbuhkankepercayaan di masyarakat dan biasanya jika masyarakat sudah

Page 424: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

407

bab dua

merasa nyaman dan terbantu dengan kehadiran pendamping makaseorang pendamping dianggap orang yang serba bisa yang menjadipanutan masyarakat sehingga kredo fasilitator benar2 tercapai.

Strategi yang tepat menjadikan pendampingan sebagai suatupergerakan adalah :

q Sistem Rekrutmen calon pendamping yang selektif dan yangberpengalaman

q SIDeKa harus menjangkau semua desa di Indonesiaq Cara Kerja SIDeKa yang tidak terlalu kaku dan saklak dengan

aturan2 sehingga bisa diterapkan sesuai dengan kearifan lokalq Cara pendekatan pendamping kepada masyarakat harus

memahami karakter masyarakat setempatq Berikan bukti bukan janji kepada masyarakat bahwa adanya

SIDeka ini masyarakat merasa diperhatian berbagai pihak baikpemerintah pusat s.d daerah atau pihak swasta terutamamasyarakat pinggiran.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Segera mobilisasi pendamping ke kabupaten, kecmatan danDesa berjenjang dan SKPD sebagai tempat koordinasifasilitator.

q Menyiapkan tenaga pendamping IT terhadap Fasilitator yangpelatihan angkatan pertama karena dalam tahapan SekolahPandu Desa tahap 1 tidak cukup waktu untuk memahami IT.

q Menyiapkan perangkat pendukung untuk SIDeKaq Meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan masyarakatq Memberikan dukungan kepada Desa dengan baik terutama

sarana pra sarana untuk pembuatan sekolah pandu desa.

Page 425: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

408

ROZIKIN

[email protected]@gmail.com

[Batang – Jawa Tengah]

Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya

Diharapkan dengan adanya SIDeKa ( system informasi desadan kawasan ) ini akan sangat membantu untuk pemetaan dalamwilayah desa serta dapat menjamin suatu desa akan lebih majudalam pelayanan terhadap masyarakat serta memiliki kemandiriandalam pembangunan seperti yang tercantum dalam UU no 6 tahun2014 bahwa desa mempunyai kekuatan seutuhnya pada bidangpembangunan dan perekonomian desa untuk lebih mendukungNegara yang berdaulat adil dan makmur seperti yang dicita citakanoleh sang proklamator kita bapak Ir. Soekarno yang tercantumdalam Undang Undang Dasar 1945 untuk membuat Indonesiamenjadi lebih baik lagi dalam kehidupanbermasyarakat

SIDeKa merupakan salah satu alat untuk mendukung desauntuk lebih maju dan mempunyai posisi dalam NKRI ini, jika selamaini program yang berbasi masyarkat akan tetapi sekali lagimasyarakat hanya menjadi objek suatu pembangun diharapkan

Page 426: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

409

bab dua

dengan adanya SIDeKa ini maka peran masyrakat bukan lagi menjadiobjek tapi subyek dalam pembangunan.

Program yang selama ini mengatasnamakan masyarakatsemoga kedepan akan lebih tepat sasaran dalam program yang akandijalankan ini

Seperti halnya yang telah disampaikan oleh Bapak KepalaBAPPENAS “pada tanggal 16 Januari 2014 : Disampaikan dalam acaraPelatihan Khusus Pendamping Sistem Info Desa dan Kawasan untuk100 Kabupaten di Indonesia Badan Prakarsa Pemberdayaan Desadan Kawasan (BP2DK) Di Ciputat-Tangerang Selatan, 16 Januari 2015.

Diantaranya :q Mengejar peningkatan daya saingq Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui

pembangunan mentalq Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang &

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitasq Mengurangi ketimpangan antarwilayahq Memulihkan kerusakan lingkunganq Memajukan kehidupan bermasyarakat

PEMBANGUNAN PERDESAANq Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai dengan

kondisi geografis Desaq Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha

ekonomi masyarakat Desaq Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan

Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial BudayaMasyarakat Desa

q Penguatan Pemerintahan Desaq Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan

Page 427: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

410

q Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untukmendorong keterkaitan desa-kota.

PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN1. Penguatan pelayanan imigrasi dan Penegasan batas wilayah

negara2. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat

ARAH KEBIJAKAN:Pengembangan Daerah Tertinggal

1. Pengembangan perekonomian masyarakat lokal2. Pemenuhan standar pelayanan minimal untuk pelayanan

publik dasar3. Peningkatan aksesibilitas daerah4. Pembangunan Tekno Park

Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa1. Percepatan Industrialisasi/hilirisasi pengolahan SDA à (a)

menciptakan nilai tambah; (b) menciptakan kesempatan kerjabaru, terutama industri manufaktur, industri pangan, industrimaritim, dan pariwisa.

2. Percepatan pembangunan konektivitas/infrastruktur3. Pengembangan SDM dan Iptek4. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)5. Pemberian insentif fiskal dan non fiskal

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Berdasarkan pengalaman yang sudah saya jalani selama ini

Page 428: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

411

bab dua

digerakan rakyat dalam hal ini pendampingan terhadap kasus tanahyang selama ini saya geluti maka saya akan menggunakan jaringanyang sudah ada untuk media sosialisasi terkait adanya SIDeKa , dantetntunya juga hubungan baik yang selama ini telah terjalin denganpememrintahan daerah ini juga akan saya gunakan untuk merapatkejaringan Pemda ataupun Bupati untuk ikut mendorong programyang menurut saya ini sangat baik demi kemajuan suatu desa/tatanan masyrakat desa yang lebih baik lagi

Untuk kemampuan dalam bersosialisasi menurut saya pribadisudah cukup mampu untuk mengorganisir masyarakat dan apabilamasi kurang maka saya akan melakukan dialog bersama kawanjaringan yang sudah ada terkait pengorganisasian /pengorganisiranmasyarakat

Dalam bidang IT yang dimana disni dituntut untuk bisamenguasai IT saya akan berkoordinasi dengan kwan kawan yangkebetulan sudah paham dan mengerti tentang IT atau biladiperlukan saya akan mengikuti kursus dalam bidang IT untukmenjamin kemampuan saya dan tetntunya saya kan banyak ber-tanya kepada temen teman GEDHE FOUNDATION terkait maslah IT

Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

q Segera terbentuknya relawan di SIDeKa dimasing –masingKota / Kabupaten bahkan sampai tingkat Desa

q Segera untuk membuat website sebagai sarana input datauntuk mendukung program SIDeKa

q Menjalin hubungan yang baik kepada pemerintahan daerahataupun pusat untuk mendukung program SIDeKa

Demikian yang bisa saya sampaikan mohon maaf untuk segalakekurangan dan keterbatasan dalam tulisan saya ini

Page 429: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

412

RUSLI DJALIL

-[Halmahera Barat – Mauluk Utara]

I. Sistem Informasi Desa dan Kawasan, salah satu konsep dalam UUnomor 6 tahun 2014 tentang Desa, merupakan satu masalah yangharus dituntaskan. System database terintegrasi, dan terhubungsecara online, desa yang mandiri memanfaatkan database yangdikelola sendiri untuk kemaslahatan rakyar desa, serta bagaimanakomunikasi dan informasi itu kemudian menjadi sarana komunikasiwarga, selain sebagai pusat dokumentasi online, menjadi pentinguntuk memangkas posisi isolasi desa di pelosok dan daerahterpencil.

Dengan konsep pengelolaan desa sebagaimana diamanatkanUU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sebenarnya rakyat diberikewenangan mengelola pemerintahan dan menyusun programpembangunannya secara mandiri. Mereka diberi hak untukberdaulat di wilayahnya sendiri. Ini adalah model baru,menghadirkan Negara langsung ke tengah rakyat desa. Merekadapat merasakan, Sistem Informasi Desa dan Kawasan, sebagaisalah satu cara baru yang hadir langsung dan menyapa mereka, sertamembuka akses hubungan dan akses informasi yang lebih besarpada rakyat desa yang selama ini cenderung diabaikan dan terisolir.

Page 430: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

413

bab dua

Perencanaan pembangunan desa yang berbasis datakemudian mengharuskan adanya perangkat pemerintahan desa danwarganya untuk paham tekhnologi komputerisasi dan tekhnologiinformasi secara baik. Di sini pentingnya system informasi desa dankawasan diterapkan.

Kehadiran SIDeKa di level desa dan membantu systemdatabase desa, serta membantu mensinergikan kebijakan antarapemerintah provinsi, kabupaten, dan desa, diharapkan menjadisolusi bagi pemecahan beragam masalah yang selama ini seringterjadi. System ini juga diharapkan mampu menjadikan rakyat desasadar bahwa Negara hadir di tengah mereka, dan merekamerupakan bagian penting dari mata rantai kekuasaan dankedaulatan Negara.

SIDeKa juga diharapkan mampu menjawab masalah yangselama ini dihadapi rakyat desa: pemanfaatan tekhnologi tepat gunaserta penyelenggaraan administrasi desa yang baik, sebagaimanadijelaskan dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

System ini jika dikelola secara baik dan benar, membawaperubahan bagi keterbukaan informasi public di desa. Laporankegiatan desa dapat diakses rakyat desa atau siapapun yangmembutuhkannya, di website desa, dan dievaluasi oleh rakyat,Badan Perwakilan Desa (BPD) serta auditor eksternal pemerintahdalam model pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, dantertanggungjawab.

Skema SIDeKa diharapkan mampu mendorong penguatankapasitas pemerintahan di level desa, baik pemerintah desa maupunbadan perwakilan desa. Selain itu, skema ini juga harus memberipenguatan kapasitas pada masyarakat, dengan pelibatan elemen-elemen penting di desa seperti; karang taruna, perempuan/PKK,pemuda, pelajar dan mahasiswa, tokoh agama dan adat, para

Page 431: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

414

pimpinan kelompok tani dan nelayan,Pada unsur pemerintah desa dan perwakilan desa, system ini

juga diharapkan membuat mereka mampu memanfaatkan informasiyang tersedia, guna perumusan konsep perencanaan di level desa.System ini juga diharapkan menjadi rujukan bagi para pengambilkebijakan di level desa untuk mendata penduduknya secara baikdan benar, agar kondisi ekonomi desa, utamanya kemiskinan, putussekolah, gizi buruk dan sebagainya sebagai bahan rujukan untukmerumuskan metode penanggulanan yang diturunkan dalamkebijakan desa, entah berbentuk RPJMDesa, RKPDesa, maupunAPBDesa. Karena desa, sesuai UU nomor 6 tahun 2014, memilikimandat penuh dalam pengelolaan sumberdaya, menyusun,mengembangkan dan mengkordinasikan program desa yang sesuaidengan kebutuhan desa.

Di sini, desa diharapkan mampu berdaulat secara politik danekonomi, serta mampu merumuskan sendiri konsep kemiskinan didaerahnya, dan program-program penanggulangan kemiskinanyang sesuai kemampuan desa. Desa juga diharapkan terbantudengan data SIDeKa ini dalam menyusun langkah-langkahpenanggulangan anak putus sekolah.

Dengan SIDeKa juga, semua database desa dapatdimutakhirkan tiap saat, sesuai kebutuhan desa, tanpa menunggusensus penduduk nasional maupun pemutakhiran pendudukberkala oleh pemerintah daerah. System ini mendorong pemerintahdan rakyat desa untuk melek IT, mampu menerapkan teknologitepat guna secara baik, dan membangun sistem administrasi daninformasi desa berbasis IT.

Mendidik rakyat desa agar mampu merumuskan masalah yangdihadapinya, dan disampaikan dalam musyawarah desa sebagaipengambil kebijakan tertinggi di desa, dan memperkuat posisi BPD,

Page 432: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

415

bab dua

baik sebagai pembuat regulasi di desa mamupun pengawas jalannyapembangunan desa.

Mendidik rakyat untuk mampu merencanakan pembangunaninfrastruktur dan pelayanan dasar desa, pengembangan ekonomilokal dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secaraberkelanjutan. Serta pembangunan perdesaan lintas desa, investasiyang berorientasi memperbesar skala ekonomi desa, meningkatkanproduktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta penyediaanlapangan pekerjaan.

II. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan, dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasaryang sangat dibutuhkan pendamping dan bagaimana caramendapatkan kemampuan tersebut.

Pendampingan desa adalah salah satu langkah penting dalamkaitan dengan pelaksanaan UU no. 6 tahun 2014 tentang Desa. Parapendamping inilah yang nantinya diharapkan mampu merealisasikandesa mandiri dan berdaulat secara ekonomi dan politik. Desa yangmandiri dan berdaulat adalah desa yang mampu merumuskanrencana kebutuhannya sendiri, mampu mengalokasikan anggaranberdasarkan kemampuan desa sesuai kebutuhan, mampumenjawab beragam masalah di desa, dan mampu mengaksesinformasi demi kepentingan kemajuan desanya.

Karenanya, posisi para pendamping desa menjadi sangatpenting artinya. Mereka diharapkan dapat memberdayakan danmendayagunakan kemampuan pemerintah dan rakyat desa, untuktujuan di atas. Kemampuan mengorganisir dan melakukanpendidikan pada rakyat, serta kemampuan membangun jaringan didesa maupun jaringan antar komunitas antar desa, serta kelompokLSM dan media, pemerintah daerah, adalah beberapa dari sekian

Page 433: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

416

banyak kemampuan dasar yang harus dimiliki para pandupendamping desa ini.

Kemampuan ini dapat diperoleh dari pendidikan formal, danpengalaman lapangan para pandu desa, saat bersentuhan langsungdengan rakyat dan pemerintah desa di lapangan.

Pendidikan pada rakyat itu meliputi, membangun kesadaranrakyat, penguatan kapasitas pemerintah desa, dan membangunsemangat untuk tumbuhnya prakarsa secara mandiri. Peningkatankualitas pendidikan, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatankemandirian desa dengan menggerakkan kembali semangat gotongroyong yang selama ini hampir hancur digerus arus modal didesa.Mereka juga didorong untuk melek informasi dan teknologi,mampu memanfaatkan teknologi tepat guna, menerapkan sistemadministrasi dan informasi desa berbasis IT.

Dengan demikian, para pandu desa diharapkan mampumenguasai kemampuan dasar meliputi:

1. Mengorganisir pemerintah dan rakyat desa2. Menguasai teknologi dan informasi sebagai dasar mendidik

bagaimana membangun database berbasis IT.3. Memahami kerja-kerja media dan memahami cara menulis di

media4. Memahami kewenangan desa sesuai UU Nomor 6 tahun 2014

tentang secara baik5. Mampu bekerja dibawah tekanan.6. Mampu menjadi motivator bagi pemuda dan mahasiswa di

desa7. Mampu menjelaskan pada rakyat, pemerintah dan badan

perwakilan desa, bagaimana mereka melakukan fungsinyamasing-masing sesuai UU Desa.

8. Dalam mensosialisasikan program desa mandiri dan berdaulat,

Page 434: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

417

bab dua

mampu menyampaikan ide-ide visioner sehingga dapatberguna bagi desa dalam mengoptimalkan potensinya.

III. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.Usulan saya meliputi:

a. Membangun jaringan telekomunikasi dan sarana pendukungteknologi, sebagai pendukung bagi terlaksananya SIDeKa

b. Penyediaan sarana pendukung teknologi informasi modernbagi perangkat pemerintahan di tingkat desa.

c. Penguatan kapasitas pandu desa secara seriusd. Pandu desa yang dididik, idealnya diambil dari mereka yang

sudah berpengalaman di bidang pengorganisasian,pendampingan masyarakat/ex pelaku PNPM, para relawan dibidang pendampingan desa,

e. Pendampingan dan sosialisasi intensif ke desa oleh pandu desa

Page 435: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

418

SAID BANTENG

[email protected][Bolaang Mongondow Utara – Sulawesi Utara]

SISTEM INFOMASI DESA DAN KAWASANAkselerasi terbentuknya SIDeKa

1. SIDeKa sebagai Upaya Menghadirkan NegaraSetiap wialayah (Desa) memiliki masalah yang kompleks yang

tak bisa diselesaikan dengan cara yang instan, Masalah-Masalahyang ada di Desa membutuhkan penyelesaian yang komprehensifdan tidak hanya dilakukan secara sektoral. Begitu kompleksnyaMasalah yang dihadapi Desa maka perlu konsep baru untukmenangani Masalah yang semakin hari semakin bertambah.Permasalahan yang mendasar yang dihadapi Desa adalah mengenalipermasalahannya sendiri, termasuk bagaimana mengelola datatentang masalah-masalah dan juga potensinya agar bisa diketahuisecara luas oleh pihak yang ikut bertanggung jawab terhadapmenyelesaikan permasalahan yang di hadapi Desa. Tidak akan adasebuah kebijakan yang baik kalau tidak didasari oleh hasilindentifikasi yang baik pula. Oleh karena itu pengelolaan data Desa,mulai dari kondisi Desa secara umum dan permasalahannya harusdilakukan secara sistematik dan bisa dipahami dan di akses oleh

Page 436: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

419

bab dua

pihak pengambil kebijakan adalah hal penting agar pengambilankebijakan akan menyasar pada tujuan yang diharapakan.

Pengelolaan pembangunan Desa membutuhkan Sisteminfiormasi Desa yang baik, oleh karenanya system informasi Desasangat penting karena tidak semua pihak-pihak yangberkenpentingan dalam pengelolaan pembangunan bisa langsungmengakses secara langsung informasi tentang Desa, baikpermasalahan dan kebutuhannya, termasuk tentang perencanaanpembangunan yang melibatkan beberapa wilayah pemerintahanyang saling betkaitan. Sebuah kebijakan yang baik lahir dari sebuahhasil analisa yang baik pula. Hasil analisa yang baik ini sangatmembutuhkan sebuah informasi yang berkaitan dengan kebijakanyang akan ditempuh. Oleh karena itu system informasi Desa danKawasan ini akan menjadi sebuah dasar membuat kebijakan yangmengarah pada tujuan yang telah dibuat oleh Negara, yang dalamhal ini ingin mewujudkan harapan rakyatnya.

Dengan terbangunnya system informasi Desa akanmenjadikan Desa tak akan lagi terasing, mengingat informasi yangtersajikan dengan baik akan menjadi pusat perhatian untukmenyusun kebijakan oleh pengambil kebijakan (Negara).

Pengelolaan system informasi Desa dan Kawasan harusdilakukan dengan mealibatkan semua komponen yang ada di Desa,agar data yang terhimpun benar-benar mencerminkan keadaanDesa yang sebenarmya. Pengelolaan sitem informasi Desa ini jugatermasuk mempublikasikan secara luas agar siapapun bisamengakses dan mengetahui permasalahan yang sesungguhnyayang ada di Desa. Penyebarluasan informasi ini menjadi bagianpenting dalam system informasi Desa mengingat tidak semua pihakpengambil kebijakan mengetahui permasalahan di Desa.Ketidaktahuan ini akan melahirkan kebijakan yang keliru dari tinjaun

Page 437: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

420

pencapain tujuan. Dengan tersebar luasnya informasi tentangkondisi Desa akan menarik perhatian semua, dan di sinilah harapanmengelola system informasi Desa dilakukan. Selain itu, denganterkelolanya data Desa secara sitematis, akan menjadi dasar bagipenyelenggara Daerah/Pusat untuk menggunakan data Desasebagai acuan dalam pengambilan kebijakan.

Di sisi lain, dengan adanya system informasi Desa dan kawasanyang maka proses perencanaan kegiatan di Desa akan berjalansesuai dengan kebutuhan, dan masyarakatpun akan mengetahusecara detail tentang permasalahanya serta bisa memberikanmasukan dalam proses perencanaan pembangunan dan lainnya.

Hal lain ini menjadi salah satu factor sering munculnya konflikhorizontal dan bahkan vertical akibat dari belum terbangunanyasystem informasi yang baik. Berkaitan dengan ini maka hal-hal yangpenting dilakukan dalam rangkah membangunan system informasiDesa dan Kawasan ini adalah:

a. Pemerintah Pusat/daerah harus membuat regulasi terkaitdengan system informasi Desa sebagai dasar/panduan Desauntuk membanguan system informasi Desa

b. Pelembagaan system informasi desa harus termuat dalamregulasi yamg mengatur system informasi Desa.

System Informasi Desa dan Kawasan adalah salah satu upaya untukmembangun Desa secara partisipatif, oleh karena itu membangunsystem ini harus dilakukan dengan dasar kebutuhan. Penting bagipelaku pembangunan Desa untuk melihat bahwa system informasisebagai salah satu upaya menghindari terjadinya kegiatan yang tidaksesuai dengan ketentuan atau kebutuhan dan terhindar daripengelolaan pembangunan yang menyimpang. Kaitanya denganhal-hal yang disebutkan di atas maka penting dilkukan adalah:

1. Penguatan/pemahaman pelaku pembangunan Desa tentang

Page 438: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

421

bab dua

pengelolaan system informasi Desa dan Kawasan.2. Penguatan secara teknis tentang pengelolaan system

informasi Desa dan Kawasan3. Pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan tentang system

informasi4. Fasilitasi regulasi tentang system informasi, baik di Daerah

maun di Desa.

2. Posis dan Strategi Pergerakan pendampinganPerwujudan Sistem informasi Desa menempatkan

pendamping pada posisi sebagai Fasilitator yang mampumemfasilitasi berbagai kalangan dalam rangkah terwujudnya systeminformasi Desa. Pada posisi ini, pendamping tidak sebagai pengambilkeputusan, artinya seorang pendamping adalah orang/lembagayang berperan memberi pemahaman tentang pentingnya systeminformasi Desa dan melatih keterampilan masyarakat untukmelakukan pengelolaan sisten informasi Desa. Pendampingan yangdilakukan oleh pendamping adalah mengkomunikasi terlebih dahulutentang kegiatan ini ke Pemerintah Kabupaten sebagai upayasosialisasi untuk mendapatkan dukungan setelah Pemerintahkabupaten memahami manfaat system informasi Desa, di sisi lainpendampingan ke Pemerintah Desa dan masyarakat harus dilakukansecara intens untuk memberi pemahaman dan keterampilantentang system informasi Desa.

Dalam mewujudkan system informasi Desa, dibutuhkansebuah proses pendampingan yang efektif. Pendampingan yangefektif ini terkait dengan hasil-hasil capaian dari sebuah prosespendampingan. Perlu sebuah langkah yang strategis untukmenghasilkan pendampingan efektif. Secara umum strategipendmapingan melaiputi:

Page 439: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

422

1. Memahami tentang karakter pihak-pihak yang akandidampingiPemahaman karakter ini akan membawa kita pada strategi/teknik pendampingan yang bisa diterima oleh pihak yangdidampingi, baik Pemerintah maupun masyarakat. Olehkarenanya pemahaman karakter ini harus dilakukan dengankomunikasi efektif dengan menggali sebanyak mungkintentang informasi secara internal tentang pihak yang akandidamping. Di sisi lain penting juga menggali informasi daripihak lain yang mengetahui tentang karakter dari kelompokmasyarakat/pemerintah yang aka didampingi.

2. Mengkomunikasikan apa yang akan dilakukan kepada pihakyang akan didampingi, sambil mensosialisasikan kepadastakeholders tentang manfaat kegiatan.Pada proses ini, perlu pemahaman pendamping tentangkonsep atau yang menjadi krangka kegiatan dengan tujuanyang jelas sehingga kegiatan yang akan dilakukan bisatersampaikan dengan baik dan diterima.

3. Menjalin hubungan antar stakeholders adalah hal pentingyang tak bisa diabaikan dalam proses pendampingan.Hal ini dibutuhkan agar dukungan dari semua pihak akansemakin banyak dan dengan demikian kegiatan yang akandidampingi tersebar luas kepada public dan tentu responpublic ini akan bisa menjadi modal lain dalam prosespencapaian tujuan pendampingan.

4. Komunikasi yang intens dengan semua pihak agar kegiatanini akan terus menggaung, dan akan terus membangkitkansemangat yang akan terus ada pada pihak yang akandidampingai

5. Selalu melakukan evaluasi di setiap tahapan atau hasil yang

Page 440: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

423

bab dua

dicapai,. Evaluasi ini dibutuhkan agar bisa mengetahui sejauhmana capaian dan apa saja kendala yang dihadapi untukmenyusun langkah strategis lainnya.

Oleh karena itu, seorang pendamping harus memiliki kemampuantentang:

a. Harus memiliki kemapuan fasilitasi yang meliputi;q Kemampuan berkomunikasi, baik dengan Pemerintah

Kabupaten, Desa maupun masyarakatq Mengenal karakter dampinganq Memiliki sikap yang familiar sehingga bisa diterimaq Mudah beradaptasi dengan lingkunganq Memahami bahasa localq Memahami tradisi lokal

b. Memahami system pendataanc. Harus menguasi tentang system perencanaan pembangunan

nasionald. Menguasai Regulasi-regulasi yang berkaitan dengan:

q System informasiq Perencanaan pembangunan nasional/daerahq Perencanaan desaq Prosedur system tentang penyusunan perencanaan

pembangunanq Regulasi daerah tentang pembangunan

e. Menguasai UUD dan petunjuk teknis pengelolaanpembangunan desa

f. System pembangunan yang teransparan dan akuntableg. System informasi serta motode penerapan system informs

Desah. Kemampuan mengakses kebijakan public

Page 441: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

424

i. Advokasi kebijakanj. Kemapuan mengelola system infomasik. Kemampuan berinterakasi dengan media local dan nasionall. Mampu menjadi pelatih/nara sumber atau Fasilitatorm. Menguasai system pengelolaan adminitrasi pemerintahan

desan. Menguasai pengelolaan keuangan yang baik (akintable)o. Mampu meniplementasikan kebijakan-kebijakan pusat/dearah

dengan baikp. Membuat Domain Desa

Beberapa kemampuan ini akan diperoleh melalui beberapa referensidan pengalaman, namun beberapa hal yang berkaitan dengankonsep Sideka ke depan serta pembuatan Domain akandikomunikasikan dengan Prakarsa Desa.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

System informasi Desa dan Kawasan intinya adalah, sebuahupaya menggali sebanyak mengkin tentang Desa danpermasalahanya dan terkomunikasi dengan pihak pengambilkebijakan serta sebagai bahan pembelajaran bagi masyarakattentang kondisi Desanya, apalagi berkaitan dengan implementasiUUD. Oleh itu langkah percepatan yang harus dilakukan adalah:

q Komunikasi dengan Bupati tentang system informasi Desa danKawasan, tentang manfaatnya bagi percepatan pengelolaanperencanaan yang efektif serta peran serta masyarakat dalammenggali tentang Desa

q Komunikasi dan penjelasan tentang informasi Desa danmanfaatnya

q Sosialisasi di beberapa Desa Pilot serta pembentukan Kader

Page 442: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

425

bab dua

SiDekaq Pelatihan Kaderq Pendataan Desa secara keseluruhan tentang Desaq Pengelolaan Data hasil pendataanq Pembuatan domain Desa

Page 443: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

426

SAMSUL MA’ARIF

[email protected][Klaten – Jawa Tengah]

1. Pertama, Dalam UU Desa no. 6 Tahun 2014 memberikankerangka yang jelas tetang stratus desa yang mempunyaikewenangan mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dandihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RepublikIndonesia;

Kedua, dalam UU Desa tersebut juga memberikan kepastianDana Desa yang Bersumber dari APBN, menjadi pondasi dasar kuatbagi desa untuk menjalankan empat kewenangan desa dalampengelolaan pembangunan desa di bidang (pemerintahan desa,kemasyarakatan, pembangunan desa dan pemberdayaanmasyarakat)

Dari dua hal tersebut dapat diterjemahkan bahwa desa tidaklagi ditempatkan pada posisi hanya sebagai pelengkap administrasikabupaten/ pemerintahan tetapi merupakan desa yang berdaulatdan otonom yang menggabungkan fungsi self-governing communitydengan local self government. menegaskankan juga bahwa desatidak lagi sebagai obyek pembangunan yang didalamnya dipastikan

Page 444: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

427

bab dua

terjadi tumpang tindih Perencanaan, Kelembagaan, pendanaanataupun kelompok sasaran sehingga pembangunan lebih bersifatkeproyekkan yang tidak lestari. Sebaliknya, peran desa adalahsebagai subyek dari pembangunan, Desa berhak mendapatkanakses informasi melalui Sistem Informasi Desa dan Kawasan, yangbaik, yang melibatkan desa secara langsung demi terwujudnya gerakpembangunan dan kemajuan desa.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang meliputi data Desa,data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lainyang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan merupakan instrumen penting untukmembantu transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan danmendayagunakan potensi dan sumber-sumber pendapatan desasehingga program yang berbasis Desa dan kawasan berjalan efektif,merata dan berkeadilan.

Sejalan dengan hal tersebut dalam mempercepatpembangunan desa-desa, peran Pemerintah dan PemerintahDaerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan, dimana Pemerintah Daerahkabupaten/kota menyediakan informasi perencanaanpembangunan kabupaten/kota untuk Desa, Desa berhakmendapatkan akses informasi melalui system informasi Desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dansebaliknya desa juga menyajikan data-data dasar terkaitpermasalahan yang dihadapinya berikut potensinya yang mudahdiakses oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah sehinggatujuan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan akan mudahdan cepat tercapai.

2. Pendampingan desa tidak bisa dipisahkan dengan yang

Page 445: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

428

namanya proses pendekatan pemberdayaan masyarakat, yaitusuatu upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraanmasyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, sertamemanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program,kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalahdan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

Dalam konteks implementasi UU Desa no. 6 Tahun 2014,Pendampingan masyarakat Desa dalam upaya - upayapemberdayaan masyarakat Desa secara teknis dilaksanakan olehsatuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantuoleh tenaga pendamping profesional, dan kader pemberdayaanmasyarakat Desa, dalam hal ini dapat diartikan SKPD Kabupatentidak memerlukan pendamping jika memang dirasa sudah mampumelaksanakan upaya – upaya pemberdayaan masyarakat Desasecara mandiri. Akan tetapi banyak dijumpai dilapangan ternyatakemampuan SKPD Kabupaten tersebut dalam hal pendampinganmasyarakat desa dirasa masih kurang, karena minimnyapemahaman pengertian dan tupoksi akan pendampinganmasyarakat itu sendiri. Oleh karena itu kondisi ini merupakantantangan dan peluang bagi para pegiat pendamping masyarakatDesa. Mengingat pendampingan masyarakat tidak hanya sekedarteori akan tetapi juga pengalaman-pengalaman belajar denganmasyarakat itu sendirilah yang dapat menjelaskan seperti apa modelpendampingan itu, sehingga dari hal tersebut setidaknya adabeberapa kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pendampingantara lain :

a. Dapat memastikan proses kelancaran pelaksanaanpembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan,antar desa dan untuk memberikan pendampingan kepada

Page 446: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

429

bab dua

masyarakat desa, dan pemerintah lokal untuk tidak terlibatdalam masalah baik yang bersifat hukum adat dan hukumformal;

b. Mempunyai jiwa kader dan relawan dalam menjalankantugasnya yang mampu mentransformasikan kompetensidalam perencanaan dan penganggaran pembangunan desaserta daerah serta pemerintah desa dan lokal;

c. memastikan seluruh pemerintah desa dan masyarakatmasyarakat aktif dan prokatif dan mengembangkankemandirian desa dalam melaksanakan empat kewenangandesa;

d. Mempunyai pengalaman organisasi masyarakat,pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat;

e. Mampu mendorong terwujudnya proses kedaulatanmasyarakat yang mana pengelolaan kegiatan pembangunandilakukan “oleh, dari dan untuk masyarakat” melalui prosespartisipasi, pendelegasian dan demokrasi;

f. Mampu memfasilitasi terjadinya koordinasi dan konsolidasiantar kegiatan pembangunan desa dan kawasan perdesaandi wilayah kerjanya;

3. Langkah-langkah guna percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa secara formal adalah sebagai berikut:

a. Di level pemerintah pusat sesegera mungkin untukmenerbitkan peraturan pelaksana baik peraturan pemerintah,peraturan menteri yang membidanginya serta yang dirasapenting adalah Pedoman Pendampingan dan PemberdayaanMasyarakat serta SIDeKa;

b. Di level provinsi / Kabupaten perluditerbitkan payung hukumataupun regulasi daerah baik berupa Pergub, perbub ataupun

Page 447: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

430

perda yang mengatur tentang pendamping dan SIDeKa;c. Di level desa SIDeka merupakan sebuah kebutuhan bukan lagi

sebuah keinginan, oleh karenya perlu difasilitasi dalam forumMusyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes)agar SIDeka dapat menjadi prioritas kegiatan yang mendesakuntuk segera dilaksanakan sehingga menjadi usulan kegiatanyang dituangkan dalam dokumen RPJMDesa dan RKPDesayang untuk selanjutnya diterbitkan Perdes dan Perkadesterkait dokumen tersebut;

d. Jika memungkinkan secara informal melakukan pengkaderanpengorganisasian SIDeKa guna tercapianya pembangunandesa

Page 448: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

431

bab dua

SIFAH S.Y. NURLETTE

[email protected][Ambon – Maluku]

1. Pandangan tentang SIDeka dalam posisi sebagai cara barumenghadirkan negara sedemikian rupa sehingga negara menempuhjalan benar dalam merealisasi tujuannya

Saatnya Indonesia dengan kepemimpinan yang baru denganpola baru untuk mendapatkan hasil yang baru berupaya untukmerealisasikan peubahan dalam segala bidang, dengan informasidan komunikasi, kedepan SIDeKa akan mampu meningkatkankualitas manusia dalam bidang IPTEK serta akan mampumeningkatkan manusia dalam bidang Pemerintahan,pembangunan, pemberdayaan dan kemasyarakatan

SIDeKa akan menjadikan desa mandiri dan mengurangiketerbelakangan, ketertinggalan, membuka akses desa danmembangun manusia yang profesional, transparan dan akuntabel

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatklankemampuan tersebut

Dalam SIDeKa Posisi kami sebagai pendamping / pandu desa

Page 449: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

432

adalah untuk memfasilitasi kegiatan di desa – desa yang bersifatformal maupun informal.Kemampuan dasar yang dibutuhkan pendamping antara lain

q Mengetahui cara dan Pola dari pemberdayaanq Mampu meningkatkan dan membangkitkan prakarsa

kesadaran masyarakat desaq Mampu meningkatkan kapasitas dalam pelatihan – pelatihan

kader desaBagaimana cara mendapatkan kemampuan tersebut

q Banyak belajar dari pengalaman organisasi tentangpemberdayaan

q Banyak sharing dengan teman yang mempunyai pengetahuanlebih tentang pemberdayaan dan informatika

3. Usulan kongkrit tentang bagaiman melakukan langkah –langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa:

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa bagiDesa

q Berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam berproses /memfasilitasi program SIDeKa

q Melakukan pelatihan dan pendampingan secara berjenjangbagi para kader desa

q Melakukan pendekatan dengan Pihak ketiga (LSM, maupunindividu) yang mempunyai kompeten dalam pembangunandesa

Page 450: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

433

bab dua

SOLIHIN NURODIN

[email protected][Tasikmalaya – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Perjalanan pembangunan bangsa yang diurus oleh negaradengan sistem manual telah menghantarkan segenap pemikir erasekarang ini untuk mengevaluasi diari berbagai sisi baik keberhasilanmaupun kegagalan. Rumit dan bertele-telenya sistempembangunan, sangat berdampak pada keterbelakangan bangsasendiri. Contoh yang sangat sederhana misalnya masalah datakependudukan, dari dulu sampai saat ini selalu menjadi persoalan,padahal setip waktu pemilu dilakukan pendataan. Berbagaikebijakan menjadi tidak tepat sasaran akibat data yang tidak bener.Dalam kondisi seperti itu negara seolah tidak berdaya dan tetapbertahan dengan data yang ada padahal tahu itu bahwa data yangada kontropersial. Belum lagi data tentng agraria, potensi alam yangsangat luas dan melimpah dan data-data penting lainnya. Yangsangat memprihatinkan, kementrian keuangan kebingungandengan data jumlah desa yang akan dijadikan pembagi atas danadesa dalam implementasi undang-undang desa.

Page 451: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

434

Atas kondisi itu, sangat penting untuk mensolusi atas berbagaipersoalan yang ada. Maka dibutuhkan cara baru untukmenghasilkan sesuatu yang baru. Sistem informsi desa dan kawasan(SIDeKa) merupakan sebuah alat yang bisa mengurai berbagaipersoalan bangsa. Kesenjangan informasi dan komunikasi antarapemerintahan pusat, pemerintah daerah dan desa tidak akan lagijadi kendala. Akses informasi kota dan desa akan sama. Berbagaipotensi yang ada di sudut negri akan tergali, carut marut datakependudukan bisa dirapihkan, masyarakat bisa berinteraksilangsung dengan pemimpinnya, pemerintah pusat akan mengetahuiapa yang sebenarnya dibutuhkan masyarat. itulah peran SIDeKadalam kerjanya.

SIDeKa akan menjadi cara baru dalam menyusun sistem sarafpembangunan bangsa, sehingga negara akan berlaju di jalan yangbenar untuk menjalankan tugasnya dalam mensejahterakan rakyat.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Pola pembangunan partisipatif yang difasilitasi olehpendamping secara perlahan telah menempatkan rakyat dalamposisinya sebagai bangsa yang mandiri. Peran pendamping sangatpenting dalam upaya pemberdayaan masyarakat, tidak terkecualidengan peroses suksesi SIDeKa. Peran pendamping menjadipemersatu kesenjangan anatar masyarakat dengan pemimpinnya,membantu masyarakat dalam kesulitan berfikir, mendorongnyadalam kebuntuan kreatif itas dan inopasi serta mendukungnyadalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Sedemikian kompleknya persoalan yang ada di masyarakat

Page 452: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

435

bab dua

menjadikan pendamping harus memilik strategi yang baik dan kuat.Dinamika yang ada di lapisan masyarakat sangat komplek, mulai daripersoalan ekonomi, pendidikan, kesehatan, inprastruktur, sosial,politik dana lain sebagainya. Beragamnya budaya dan adat istiadatmasyarakat menjadi dinamika lain dalam dunia pemberdayaanmasyarakat.

Untuk suksesi pemberdayaan masyarakat, pendampinganharus menjadi sebuah gerakan yang terencana dan terarah, olehkarenanya pendamping wajib memiliki kafasitas yang cukup sebagaikemampuan dasar seperti berikut:

Kemampuan adaptasi, pendamping harus mampu menyesuaikandiri dengan budaya dan kebiasaan masyarakat dampingannya.Seperti pribahasa bilang “di mana bumi dipijak di sana bumidijunjung”.

Kemampuan komunikasi, tujuan yang baik sering kali terhambatkarena cara penyampaian yang kurang tepat, pendampingmasyarakat penting untuk meyakinkan masyarakat atastujuan dari apa yang didampinginya.

Kemampuan sosialisasi, banyak kasus terjadi pendampingmasyarakat tidak begitu dikenal oleh masyarakatdampingannya. Tujuan program seringkali tidak sampai secarautuh kepada masyarakat. Maka keberadaan pendampingmutlak harus dikenal oleh masyarakat sehingga bisamenyampaikan tujuan program yang di dampinginya denganbaik.

Kemampuan koordinasi, artinya pendamping harus mampumenyambungkan antar kepentingan yang berkaitan dengantujuan pendampingan.

Kemampuan negosiasi, yaitu memampuan berkompromi untukmelancarkan peroses yang diinginkan.

Page 453: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

436

Kemampuan advokasi, pendamping harus memiliki kemampuanuntuk menyadarkan pemahaman semua pihak ataskepentingan pendampingan.

dan keahlian khusus sesuai bidang dampingannya.Lebih dalam dari semua itu, penting bagi lider BP2DK untukmengurai semua yang harus menjadi kemampuan dasarpendamping dan menguatkannya dengan pelatihan danpembinaan.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa

SIDeKa adalah cara baru untuk mencapai tujuan yang baru,dalam menjalankannya perlu dengan cara yang baru pula. Jalan yangdilewati harus menembus ruang dan waktu, kebekuan sistem harusdiurai.

Untuk mempercepat perjalanan agar sistem informasi desabisa segera sampai dan digunakan oleh desa hingga berfungsi dalammewujudkan cita-cita desa perlu dilakukan langkah-langkah berikut:

q Terbitkan kerangka kerja SIDeKa untuk acuan dan rambu-rambu bagi pendamping dan oprator dalam menjalankantugasnya.

q Menugaskan pandu dengan disertai dokumen yang jelas.Bekali pandu dengan surat tugas dan MoU atas kerjasamayang dilakukan BP2DK dengan semua kementrian. UntukKabupaten Tasikmalaya jumlah pendamping sekurang-kurangnya 5 orang ditambah 2 orang oprator. Idealnya adapendamping disetiap kecamatan dan kader ITE di setiap desa.

q Mengkoordinasikan SIDeKa dengan cepat diberbagaitingkatan. Tim BP2DK menyampaikan keberadaan lembaga

Page 454: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

437

bab dua

dan tujuan SIDeKa serta peran pandu kepada pemerintahprovinsidan kabupaten.

q Membuat MoU antara BP2DK dengan pemerintah provinsidan kabupaten.

q Merekrut dan melatih pendamping/oprator tambahan untukdi tingkat kabupaten kader TIK kecamatan dan desa yangberkualitas.

q Melatih pemerintahan dan kader TIK desaq Sosialisasi dan lokakarya dari tingkat kabupaten sampai desa.q Melibatkan semua sticholder terkait.q Meningkatkan kemampuan panduq Mengadakan pengkajian keadaan desa.q Membuat pemetaan data.q Pembuatan dokumen perencanaan desaq Pembuatan SIDeKaq Menggunakan SIDeKa sebagai alat utama dalam sistem

pemerintahan desa, kabupaten, provinsi dan pusat.

Page 455: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

438

SRI SUMARYANI

[email protected][Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan]

1. Pandangan tentang SIDeka dalam posisinya sebagai cara barumenghadirkan Negara sedemikian rupa sehingga Negara menempuhjalan benar dalam merealisasikan tujuannya.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan ( SiDeKA )merupakan salah satu program yang bisa menjawab atas persoalanutama desa, UU No 6 tahun 2014 memberikan ruang, sebagaimanapada Bagian Ketiga Tentang Sistem Informasi Pembangunan Desadan Pembangunan Kawasan Perdesaan. Pasal 86 (1) Desa berhakmendapatkan akses informasi melalui sistem informasi Desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (2)Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sisteminformasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan. (3) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputifasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, sertasumber daya manusia. (4) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi data Desa, data PembangunanDesa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lain yang berkaitandengan Pembangunan Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada

Page 456: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

439

bab dua

ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan. (6)Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dpatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan.Pemberdayaan Masyarakat memiliki definisi yang beragam

namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Namun yang memilikikaitan erat terhadap strategi pendampingan sosial adalah menurutIfe ((1995:182).

“Providing people with the resources, opportunities,knowledge and skills to increase their capacity to determinetheir own future, and to participate in and affect the life of theircommunity”.(Menyiapkan kepada masyarakat berupa sumber daya,kesempatan, pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkankapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depanmereka, serta berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupandalam komunitas masyarakat itu sendiri).

Salah satu strategi yang tidak umum dipakai dalam proses

Page 457: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

440

pemberdayaan masyarakat adalah pendampingan. MenurutSumodiningrat (2009:106), pendampingan merupakan kegiatanyang diyakini mampu mendorong terjadinya pemberdayaan fakirmiskin secara optimal. Perlunya pendampingan dilatarbelakangioleh adanya kesenjangan pemahaman diantara pihak yangmemberikan bantuan dengan sasaran penerima bantuan.Kesenjangan dapat disebabkan oleh berbagai perbedaan danketerbatasan kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Dalammelaksanakan tugasnya, para pendamping memposisikan dirinyasebagai perencana, pembimbing, pemberi informasi, motivator,penghubung, fasilitator, dan sekaligus evaluator. Kegiatanpemberdayaan dapat dilakukan melalui pendampingan sosial.Kemampuan dasar yang paling tidak harus di miliki adalahkemampuan untuk pendekatan untuk memberikan motivasi,,mengorganisir, mengadvokasi, peningkatan kapasitas,pengembengan jaringan sedangkan cara untuk memperolehnyadengan cara melakukan langsung pembelajaran bersamamasyarakat serta mengembangkan kemampuan manajemen diri

3. Usulan Konkrit untuk mempercepat keberhasilan dalammewujudkan program SIDeKA :

q Adanya Kader / Pandu Desa yang trampil dan berkeinginanuntuk memajukan desa

q Tersedianya sarana pendukungq Adanya pendampingan yang di lakukan secara intent kepada

kader desa / panduq Dukungan Pemerintah Daerah

Page 458: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

441

bab dua

SOETARDJO PS

[email protected][Sukabumi, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan Majalengka –

Jawa Barat]Support Center: DeDeMIT Kabupaten Ciamis

PENGARUS-UTAMAAN SIDEKA DI DAERAH

Pasca mengikuti TOT Sistem Informasi Desa da Kawasan(SiDeKa) yang di gagas Badan Prakarsa Pemberdayaan, saya dankawan-kawan komunitas mendapatkan harapan baru dari berbagipengkayaan yang di sampaikan dalam TOT,selama ini kami bersamapara penggiat desa telah membangun kerja-kerja kolaborasi (pemerintah desa, lembaga desa, dan lain-lain) bersama GerakanDesa Membangun (GDM).

SiDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) menjadi alatperjuangan untuk capai cita-cita kolektif sesuai gerakan yang sedangdilakukan saat ini dengan kata lain SiDeKa adalah Scalling up GerakanDesa Membangun. Gerakan Desa Membangun di beberapa daerahtelah mencuri perhatian desa-desa untuk bersama-sama berjuangagar mencapai kedaulatan dan kemandirian desa.

Page 459: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

442

Negara Hadir Memperkuat Desa

Desa sebagai kesatuan wilayah hukum dan memiliki hak atasasal usul sudah terlahir lebih dahulu dibanding Negara ini, sehinggatugas negara hadir di desa untukmendorong memperkuat dirinyadengan dukungan regulasi dan infrastruktur yang bisamembangkitkan desa sebagai penyangga atau pilar-pilar Negara.Kitab Nagara Kertagama mengajarka hubungan Negara dan Desayaitu Negara Mawa Tata dan Desa Mawa Cara.

Pengalaman masa lalu dalam proses pembangunan negaradan bangsa ini, desa di posisikan sebagai obyek berbagaikepentingan dengan berbagai dalih program pemberdayaan, sertaperan desa melalui pemerintahan desa dan masyarakat desa diposisikan “just only” sebagai sub-ordinat dalam hirarkis negara,untuk memfungsikan kebutuhan negara dalam tata laksanapembangunan, sebagai contoh Negara ( baca : Pemerintah Pusat,Pemprop, Pemda ) membebankan tugas-tugas pendataan danperbantuan lainnya seperti layaknya hubungan sub ordinansi atasan-bawahan, dengan tanpa mendapat hak yang selayaknya sebagai“pekerja yang mendapat tugas Negara”, bagaimana tidak hampirsetiap Dinas, Departemen, Kantor atau SKPD di lingkup propinisidan kabupaten membebankan kebutuhannya kepada pemerintahdesa, dengan dalih pemerintah desa berseragam sang “AbdiNegara” yang melekat pada uniform pemerintah desa, desa menjadiobyek kepentingan supra desa ( contoh: Pendataan ), sementarapada saat desa membutuhkan data untuk kebutuhan dirinya makabegitu sulit mendapat akses kembali terhadap data supra desa(Baca:BPS,Disdukcapil,dll), sehingga permasalahan raskin ( berasMiskin) dan Bantuan Langsung Tunai ( BLT) senantiasa desa menjadikorban karena ketidak validan data supra desa yang updatingnya

Page 460: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

443

bab dua

bergantung “proyek pendataan” karena peran-peran birokrasiberjalan dengan dukungan anggaran terlebih dahulu “Money followFunction”.

Data Base berbasis desa dengan azaz kedaulatan data menjadimutlak sebagai istrument tata kelola pembangunan desa berbasispartisipatif dan demokratis sehingga sesuai dengan kebutuhandesa, sehingga peran Negara hadir di desa bukan dalam bentukproyek-program “berbingkai pendataan dan pemberdayaaan”,seyogyanya Negara hadir menyediakan upaya yang mendorongpeningkatan kapasitas pemerintah desa, menyediakan infrastrukturyang menunjang kebutuhan desa, antar desa dan kawasan untukmembuka isolasi desa, karena persoalan desa selama ini adalahpersoalan akses terhadap berbagai hal-halyangmendorong prosespembangunan desa.

Membangun Kolaborasi antar Pemangku Kepentingan

Untuk mengawali proses perancangan kegiatan SIDeka JawaBarat tetap membangun kultur kerja gerakan yang tidak tersekatpada wilayah administratif, fasilitasi antar kebupaten menjadibentuk kultur kerja kolektif pelaksanaan Program SIDeka. Untukmendorong program selain dilakukan koordinasi tingkat kabupatendengan stakeholder terkait termasuk pemegang kebijakan daerahdan lembaga-lembaga di daerah, di propinsi di fasilitasi proses yangsama dengan stakeholder tingkat propinsi untuk memberikandukungan terhadap daerah.

Dalam rangka penguatan program SiDeka, DedeMIT ( Desa-Desa Melek IT) menjadi agen komunikasi membangun jejaring kerjadan menetapkan kegiatan yang bersifat kolektif untuk menjaminterciptanya ruang-ruang pembelajaran dan konsolidasi melalui even-

Page 461: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

444

even ( Seminar, Lokakarya, festival,dll ) bersama yang di hadiri desa-desa sasaran program.

Untuk mendapatkan dorongan pemerintah daerah dibangunsekretariat SiDeka, dan membangun komunikasi intensif denganSKPD terkait ( BPMPD, Bappeda, Kominfo,dll )

Penguatan Sistem Informasi Desa

Dalam memperkuat tujuan SIDEKA, maka dilakukan tindakanberbeda terhadap desa yang belum memiliki keterjangkaun SID,yang sudah memiliki Website dan Desa yang sudah memiliki aplikasisistem Informasi Dasar di desa. Kegiatan yang dilakukan berupa :

1. Pelatihan-pelatihan dasar SID dan tata Kelola2. Pelatihan lanjutan untuk penerapan Sistem Aplikasi Mitra

Desa3. In House Training dan Technical Coaching terhadap desa-desa4. Lokakarya Desa terkait Sistem Informasi Desa5. Lokalatih bagi penggiat desa dan lembaga masyarakat di desa6. Mendorong Desa-desa bersuara melalui forum-forum On-Line7. Rapat Koordinasi antar stakeholder dengan pelibatan aktif

SKPD ( Kominfo)Kegiatan-kegiatan tersebut tidak saja mendorong terbangunnyadan atau meleknya desa melek terhadap IT, tetapi terbangunnyakomitmen antar pihak bahwa Sistem Informasi Desa menjadi saranadasar mendukung pembangunan desa, Mendorong regulasi dansupporting Pemerintah Daerah terhadap SID, Memperkuat danmemelihara kader-kader Desa dalam proses program SIDeKa untukmelahirkan berbagai prakarsa desa, antar desa dan Kawasan, sertamembongkar sekat ego sektoral di daerah.

Page 462: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

445

bab dua

Agenda Pengarusutamaan Pemberdayaan Desa, antar Desadan Kawasan

Bentuk pengarus utamaan pembangunan Desa, antar desadan kawasan dalam kerangka kerja kolektif program SIDeka di JawaBarat adalah bentuk tindakan korektif dan proses review terhadapproses perencanaan partisipatif yang dilakukan saat ini melaluifasilitasi PNPM Mandiri Perdesaan. Pendekatan perencanaanpembangunan Desa, Antar Desa dan Kawasan dilakukan denganpendekatan Data Base Desa (profil desa) dalam Sistem InformasiDesa ( support aplikasi mitra desa ) dan pemetaan berbasisteknologi dan partisipatif.

Teknologi Informasi dan Pemetaan sebagai bagian bentukunjuk perebutan peran Desa dalam mendorong keseriusan daerahmenjaring perencanaan berbasis partisipatif dalam perencanaananggaran daerah, sehingga terbangun sinergitas perencanaanpolitik, teknokratik dan partisipatif melalui one plan one budgeting.

Agenda yang dirancang dalam rangka mendorong programSIDeKa di jawa barat meliputi :

1. Festival Kopi Rakyat, bertempat di Desa SukamantriKecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis dengan agendapentas dan unjuk kerja Desa berupa:a. Pentas Seni Buhun /Tradisional berkolaborasi pentas

musik Iwan Fals untuk Desab. Pentas Teknologi Terapan Desac. Gelar Sistem Informasi Desad. Bursa RPJMDesa dan RKPDes dan Kawasane. Lokakarya Sistem Informasi Desa Basis Pemberdayaan

Desa dan KawasanKegiatan diselenggarakan kolaborasi PPDI, Ruang Belajar

Page 463: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

446

Masyarakat Ciamis, Asosiasi UPK, Gerakan Desa Membangundan Pemerintah Desa Sukamantri.

2. Lokakarya Sistem Informasi Desa dan Pengelolaan HutanMangrove bertempat di Desa Karangjaladri Kecamatan ParigiKabupaten Pangandaran, agenda kegiatan meliputi :a. Semiloka Sisten Informasi Desa dan Pembangunan

Kawasan dan Pengelolaan Hutan Mangroveb. Lokalatih tata kelola Sistem Informasi DesaKegiatan diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Karangjaladri

3. Festival Forum CSR dengan Desa, kegiatan bertempat di DesaKalapanunggal Kecamatan Kalapanunggal KabupatenSukabumi, agenda kegiatan meliputi:a. Seminar Implementasi UU Desa dan Peran CSR

membangun Desab. Pelatihan Lanjutan Tata Kelola Sistem Informasi Desac. Pameran Forum CSR (Chevron, Aqua, Yakult dan Telkom)Kegiatan di selenggarakan kolaborasi pemerintahan Desa, PTChevron, Yayasan Pustikom Persada, Lembaga Alam LestariIndonesia dan Gedhe Fondation.

4. Piloting Teknologi Pemetaan dan Review RPJMDes, kegiatanbertempat di desa Sidamulih Kecamatan PamaricanKabupaten Ciamis. Kegiatan ini bertujuan membongkarperencanaan konvensional dengan pemanfaatan teknologiyaitu drone utk pemetaan desa dan kawasan perdesaa.

Kegiatan tersebut diatas adalah upaya mendorong keterlibatanberbagai pihak untuk mendorong silang belajar antar desa-desajawa barat, sekaligus konsolidasi membangun kekuatan desa dalammembangun komitmen dalam mengelola desa.

Bentuk penguatan desa dalam mendorong desa berdaulatatas kehendak dan cita-cita desa perlu di dorong dengan

Page 464: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

447

bab dua

memperkuat basis data bagi desa yang bersumber pada data baseSistem Informasi Desa (Aplikasi Mitra Desa ) dan TeknologiPemetaan Desa, kedua Teknologi ini adalah teknologi pembebasanyang mampu memecah ketertinggalan akses informasi, kemudahanperencanaan dan mendorong partisipasi masyarakat desa, denganharapan Teknologi Informasi dan Pemetaan menjadi solusi desaterhadap permasalahannya saat ini, sehingga Sistem Informasi Desadan Kawasan dengan pemanfaatan Teknologi pembebasandiharapkan sebagai berikut*):

1. Memudahkan akses informasi terkait fasilitas publik dansumberdaya termasuk asset dan potensi lain sebagai modalkeswadayaan dan solidaritas warga. Warga dengan cepatmengetahui asset/ potensi dan kondisi desa mereka.Pengetahuan ini membangun penyadaran warga tentangsituasi desa mereka termasuk hak dan kewajiban mereka sertaketidak adilan yang terjadi di desa. Warga menggunakan petavisualisasi untuk memperjuangkan perbaikan akses terhadappelayanan publik.

2. Penyusunan RPJMDes/RKPDes/APBDes dan Musrenbangtermasuk integrasi rencana di Musrenbang Kecamatan danKabupaten. Dalam perencanaan menjadi lebih mudah untukfokus berpihak pada orang miskin, responsive gender dantepat sasaran. Termasuk mempermudah targeting yang tepatsasaran karena memanfaatkan data sebaran keluargaberdasarkan peringkat kesejahteraannya. Pihak akan sangatterbantu untuk bisa langsung berkonsultasi dengan keluargayang benar-benar miskin dan marjinal. Pemerintah Kabupatenmelalui TKPKD sangat terbantu dan mendapatkan kemudahandalam mendeteksi, maupun menentukan ke arah manadistribusi kebijakan harus disampaikan secara tepat.

Page 465: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

448

3. Membuka ruang diskusi dan mendorong kesadaran kritiswarga. Warga menjadi semakin kritis terhadap kebijakanNegara. Fasilitator menggunakannya sebagai alat untukpengorganisasian warga. Peta dan visualisasi tersebut menjadialat kontrol terhadap pembangunan desa termasuk kinerjapembangunan desa. Disisi lain akan meningkatkan komitmenpemerintah desa terhadap penyelesaian isu-isu sosial/kemiskinan di lingkup desa.

Kita Buktikan desa lebih berdaya, lebih mampu untukmembangun dirinya sendiri, saatnya menghentikan pembodohan,kriminalisasi terhadap desa, agar desa lebih berdaulat danbermartabat.*) Diambil Paparan SiDeka

Page 466: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

449

bab dua

TRI SETYO WALUYO

[email protected][Bulungan – Kalimantan Utara]

1. SIDeKa sebagai “cara baru” menghadirkan “negara”, sehingga“negara” menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

1.1 Latar BelakangAda beberapa hal penting sebelum membangun sebuah

sistem terutama dalam sistem tata pemerintah/ negara dan harusdiliahat dalam segala aspek. Dalam penataan negara tidak lepas daripentingnya informasi. Menurut Francis Bacon, pengetahuan adalahkekuasaan (knowledge is power),barang siapa menguasaipengetahuan dia akan menguasai dunia, demikianlah artipentingnya pengetahuan, dalam hal ini termasuk informasi, menjadikekuatan yang luar biasa karena informasi adalah salah satu sumberyang berharga.

Informasi adalah suatu nilai untuk mengetahui kerahasiaansuatu hal. Saat ini informasi dalam arti kesanggupan mengirim,menyimpan dan menggunakan informasi sudah dianggap sebagaiunsur yang sama nilainya dengan energi atau bahan baku. Tanpamenguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi denganmenguasai informasi seseorang akan mendapat suatu rangsangan

Page 467: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

450

sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk melakukan sesuatu.Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasimenjadi sangat penting agar seseorang/masyarakat/ institusi dannegara dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Ada hubunganantara informasi dan kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraandiperlukan adanya suatu kemampuan daya saing yang ditunjangoleh informasi, ilmu, knowledge, sumber daya manusia (SDM),teknologi, dan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan informasidibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi danketersediaan informasi. Akses terhadap informasi membutuhkanketersediaan infrastruktur (telekomunikasi, listrik) dan perangkat(hardware dan software) serta penguasaan penggunaan komputer.Dengan demikian tujuan akhir dari penggunaan komputer adalahkesejahteraan dari rakyat yang tercermin dalam kemampuanekonomi dari negara tersebut dengan penyediaan dan penguasaaninformasi oleh masyarakatnya.

Belum siapnya negara kita dalam menghadapi era informasiadalah karena bangsa kita pada saat ini tidak fokus dan tidak seriusmelaksanakan pembangunan baik dalam penyiapan infrastrukturmaupun sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas.Sebagaimana kita ketahui bahwa infrastruktur teknologi informasidan komunikasi membutuhkan modal yang besar saat ini rusakdengan sia-sia. Hal ini terjadi karena penyadaran dan knowledgemanusia/ masyarakat tidak disiapkan. manusia sebagai humancapital sangat menentukan dalam mencapai suatu tujuan.Masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai agent of change.Masyarakat selain sebagai obyek juga sebagai subyek daripembangunan itu sendiri. Sebesar apapun modal fisik yang dipunyaidan secanggih apapun teknologi yang digunakan maka semua ituakan sia-sia apabila kualitas sumber daya manusianya masih rendah.

Page 468: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

451

bab dua

Rendahnya kualitas sumber daya manusia tersebut dapatmenyebabkan rendahnya posisi tawar dan fungsi kontrol merekaterhadap kelemahan berbagai lembaga pelayanan publik di negaraini.

Beberapa hal lagi juga karena kesenjangan informasi antaramasyarakat kota dengan masyarakat pedesaan dan daerahterpencil. Kesenjangan ini disebabkan masih terbatasnyainfrastruktur di daerah pedesaan dan daerah terpencil sehinggamasih kesulitan untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan,sedangkan di perkotaan sumber-sumber informasi itu relatif banyakdan mudah didapatkan.

Sehingga dengan hadirnya Sistem Informasi Desa danKawasan ini menjadi relevan menjadi jalan baru negara melihatrakyatnya dan potensinya untuk mengambil sebuah keputusan yangtepat demi kesejahteraan rakyatnya. Keberadaan SiDeKa tidak sajauntuk kepentingan keatas saja namun juga ke bawah ataukemasyarakat sebagai bentuk transparansi pertanggungjawabanpemerintah desa kepada masyarakat dan kesamping atau untukmasyarakat sebagai media mengapresiasi diri keberadaannya danaktifitasnya.

1.2 Treatment SiDeKaSiDeKa Diharapakan mempunyai karakteristik yang unik yang

memberikan kemanfaatan baik ke level birokarsi pusat maupundaerah serta memberi manfaat ke level bawah tertutamapemerintahan desa dan aparatnya dan tidak kalah penting memberimanfaat kepada masyarakat sebagai ruang mengapresiasikan daneksistensi masyakarat desa.

Page 469: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

452

2. Posisi dan strategi pergerakan pendampingan.Pendampingan menjadi penting karena dengan

pendampingan yang bebas dari unsur kepentingan maka sebuahtujuan akan tercapai dengan catatan pola pendampingan yang tidakmenciptakan unsur ketergantungan. Pendampingan bersifatsebagai pengawal aturan untuk mencapai agar sebuah tujuan/targettercapai dengan beberapa langkah kerja misal memberi contoh,memberi arahan, mengevaluasi dll.

Pendampingan tidak lepas dengan unsur pendamping.Pendamping ini dapat dari unsur mana saja. Bisa dari birokasi,swasta, atau kader desa sendiri. Idealnya pendamping harusmempunyai spesifikasi tertentu. Misal pendamping posyandu ataubiasa disebut kader posyandu mereka adalah orang-orang yangsudah dilatih tentang bagaimana gizi seimbang yang baik untukbalita, kapan harus dilakukan imunisasi dll, begitu juga misalnyapendamping SiDeKa mereka adalah para pandu-pandu desa yangmempunyai spesifikasi dalam hal mengumpulkan data, mengolahdata, menampilkan data, namun perlu diimbangi dengankemampuan akurasi data harus penjadi perhatian dasar. Caramemperoleh data yang akurat bagaimana sebelum data tersebutmasuk sebuah sistem.

Inti pendampingan adalah mengerahkan kemampuanmasyarakat di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan danpelestarian kegiatan ekonomi lokal yang di ikuti peningkatankemampuan dan kapasitas kelembagaan masyarakat sertapemerintah daerah didalam mewujudkan kesejahteraan didesa.Pandu desa/ pendamping akan bertugas sebagai pendamping/pendorong tumbuhnya upaya/kreativitas warga dalammemanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya sehinggaterjadi peningkatan kesejahteraan, Peningkatan inovasi dan

Page 470: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

453

bab dua

pemanfaatan teknologi tepat guna.Pengetahuan-pengetahuan dasar maupun pengatahuan

khusus bagi pendamping harus dimiliki bisa melalui mengikutipelatihan-pelatihan selain itu juga dengan melakukan pembelajaranmandiri dengan referensi-referensi yang dibutuhkan. Selain itu jugakemampuan berinteraksi dengan masyarakat, kemampuanmemobilisasi dan fasilitasi sangat di perlukan dalam sebuah kontekpendampingan.

3. Usulan kongkrit langkah-langkah percepatan dalam mewujudkanSIDeKa yang bermakna bagi desa.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan dalam skema SekolahPandu Desa menjadi sebuah proses yang panjang karena prosesbelajar atau pembelajaran terhadap masyarakat memerlukan waktulama terutama ini khusus dalam hal tehnologi. Mendapatkan ataumembangkitkan rasa / Sense pada masyarakat butuh waktu yangtidak singkat maka perlu sejuta langkah dan kelihean pendampinguntuk menterjemahkan tataran teoritis menjadi bahasa praktis dimasyarakat. Proses inilah yang disebut sebagai prosespemberdayaan masyarakat.

Langkah Konkret dalam pengorganisasian SiDeKa :q Melakukan need assesment kebutuhan Sidekaq Sosialisasi SiDeka mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten,

Kecamatan dan Desa dengan melibatkan unsur-unsur terkaitq Menentukan Lokasi desa Utama dan lokasi desa Rintisanq Membentuk organisasi Sideka Mulai dari T ingkat Desa

Kecamatan dan Kabupatenq Rekrutmen Pandu Desa yang akan masuk dalam pola

pendidikan pengelolaan SiDeKa.q Pelatihan Pandu Desa dalam rangka pengelolaan SiDeKa

Page 471: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

454

(Materi lebih ke Jurnalis warga)q Pelembagaan pengelolaan SiDeka masuk dalam Pemerintahan

Desa.q Peresmian dan Lounching SiDeKa Tingkat Kabupaten.q Evaluasi dan Pengembangan SIDeKa

Page 472: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

455

bab dua

YOSEP RUSPENDI SUSIANTO, S.Sos

[email protected][Madiun, Ngawi , Magetan – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) yangdiamanatkan pasal 86 UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa,menawarkan paradigma baru bagaimana desa melakukan prosespembangunan. Dari berbagai pendekatan bagaimana seharusnyadesa bisa bangkit dari kemiskinan sudah banyak dilakukan. Darimetode bangun desa, pembangunan berdasar partisipatif hinggasarjana penggerak pembangunan. Namun berbagai pendekatantersebut masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Banyaknya elemen bangsa yang bergerak untuk

Page 473: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

456

membangkitkan desa tidak membuat desa menjadi lebih baik.Institusi pendidikan, lsm, ormas hingga partai politik mempunyaiagenda dan metode masing-masing untuk membangun desa.berbagai istilah di perkenalkan, dari desa binaan, desa dampingan,desa berbasis partisipatif. Namun karena metode ini bergeraksendiri-sendiri, menghasilkan sesuatu yang tumpang tindih. Dankembali desalah yang menjadi korban.

Sementara itu pemerintah selaku pemegang kendali negaramasih tetap menggunakan paradigma lama dalam melakukan upayapembangunan. Konsep pemerataan pembangunan yang dilakukanmalah menghasilkan jurang kesenjangan sosial ekonomi yang cukuplebar. Angka perkembangan ekonomi secara makro masih menjadialat ukur bahwa rezim pemerintahan terdahulu berhasilmengentaskan kemiskinan di perdesaan.

Persoalan ketidakselarasan dan tumpang tindihnya kerjapemberdayaan masyarakat di desa seharusnya bisa dijembatanimelalui ke akuratan data yang dimiliki setiap lokal desa. melalui databerskala lokal desa, maka akan menghasilkan pembangunan desaberbasis kebutuhan. Pembangunan yang mampu menjawabkebutuhan desa sehingga tidak lagi menjadi sebuah pembangunganberdasarkan proyek kerja semata.

Pembangunan berbasis data inilah yang mencoba dijawaboleh undang-undang desa. Melalui SIDeKa, data bukan hanyasekedar sebuah sistem administrasi kependudukan untuk sebuahpelayanan yang prima saja , tetapi SIDEKA akan memberikanpengetahuan tentang pengelolaan potensi , mitigasi bencana,pemetaan sosial kemasyarakatan hingga perencanaanpembangunan perdesaan. Ini yang menjadi paradigma baru dalammembangun desa yakni menjadi kan desa sebagai pusatpengetahuan dan mengukuhkan desa agar menjadi mandiri serta

Page 474: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

457

bab dua

memutus ketergantungan terhadap perkotaan.SIDeKa merupakan amanat UU dan menjadi hukum positif,

maka sudah menjadi keharusan pemerintah untukmelaksanakannnya. Pasal 86 UU Desa jelas di katakan bahwapemerintah dan pemerintah daerah harus memfasilitasi akan adanyaSIDeKa. Sebab sistem informasi ini bukan sekedar piranti atauproses defusi inovasi semata, maka peran pemerintah harus jelasada. Data pengetahuan berskala desa inilah yang harus menjadiacuan bagaimana pemerintah bisa merumuskan konseppembangunan, menjawab kebutuhan.

Karena pentingnya SIDEKA sebagai masukan dalamperencanaan desa, maka perlu dilakukan proses pemahaman dalampenerapannya. Bagaimana SIDEKA mampu menjadi sumberinformasi yang akurat dan data menjadi salah satu indikator pentingdalam rumusan penyelesaian persoalan yang ada di desa. Makadalam penerapan SIDEKA diperlukan pendampingan yang dilakukansecara profesional, sesuai dengan UU desa pasal 112 ayat 4.Pendampingan yang harus ikut dalam perencanaan, pelaksanaandan pemantauan pembangunan desa dan kawasan perdesaan.

Tak banyak yang para calon pendamping / pandu berskala lokaldesa paham bagaimana menjadi pendamping profesional. Harusmemiliki teknik pendampingan dan kepemahaman akan regulasiyang berlaku. Dan ini harus di jawab dengan cara melakukanupgrade pengetahuan dalam bentuk sanggar pengetahuan desadan sinergi komunikasi antar jaringan. Sangatlah penting untuk parapendamping desa ini untuk mengikuti proses belajar kembali.

Bila meminjam pendapat E.F. Schumacher dalam buku “Smallis Beautiful” bahwa pembangunan masyarakat bukan dimulai daribarang melainkan manusianya melalui pendidikan, organisasi dandisiplin. Maka hal yang sangat dibutuhkan untuk menunjang SIDeKA

Page 475: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

458

ini adalah ketiga hal tersebut yaitu melalui pendidikan dan pelatihanserta pengintegrasian dalam sebuah semangat pertukaraninformasi menuju identitas sebagai desa informasi. Desa informasimerupakan integrasi dari konsep desa bersuara (desa dengankemampuan mengelola informasi), desa mandiri (desa yang mampumengurangi ketergantungan), serta desa prima (desa denganpelayanan publik yang prima). Dengan intetgrasi ketiga konsep ini,desa informasi memungkinkan masyrakat untuk mengelola danmemproduksi data dan informasi baik berskala desa, daerah dannasional

Untuk mempercepat akselerasi pemanfaatan SIDeKa ini,diperlukan beberapa langkah kongkrit diantaranya adalah :

q Web DesaWebdesa lebih mengarah kepada kemampuan desa untukmengelola dan memproduksi sebuah informasi. Website desaharus mampu menjawab pasal 82 UU Desa tentang hak wargamendapatkan informasi dari pemerintahan desa.

q TIK DesaTehnologi Informasi dan Komunikasi ini adalah membuat TIKmenjadi sebegitu ramah di desa. Dengan mengedepankantingkat kebutuhan desa akan tehnologi informasi dankomunikasi maka diperlukan solusi yang cerdas agar TIK dapatdi pahami dan dimanfaatkan oleh desa secara baik

q Pustaka Desa informasiPentingnya pustaka bagi desa menjadi bagian yang sangattidak dapat ditawar lagi. Optimalisasi pemanfaatanperpustakaan desa harus terus dilakukan melaluikepemahaman tentang pentingnya kemampuan literasi diperdesaan.

q Opensource ramah bagi Desa

Page 476: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

459

bab dua

Keselarasan penerapan tehnologi yang ramah bagi penggunaharus di imbangi dengan penggunaan piranti legal yang murahdan aman. Penggunaan piranti opensource adalah solusinya.Selain itu melalui penerapan FOSS di desa, menjadi cara belajardesa agar mulai mengurangi ketergantungan terhadapteknologi.

q Lingkar Belajar desaLingkar desa desa merupakan upaya pembuatan sanggarbelajar desa yang akan diisi dengan diskusi dan kajian, agarmemiliki pengetahuan yang baik. Lingkar belajar ini idealnyamengambil narasumber dari birokrasi, lsm, komunitas danwarga desa yang seusuai dengan kebutuhan di masing-masingdesa.

Page 477: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

460

YUSTINUS SAPTO HARDJANTO

[email protected][Samarinda – Kalimantan Timur]

Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai cara barumenghadirkan negara sedemikian rupa sehingga negara menempuhjalan benar dalam merealisasikan tujuannya

Desa merupakan garda paling depan dari dinamika kehidupannegara, selama ini desa mengabdi kepada kepentingan kekuasaandiatasnya. Pun demikian dengan cara pandang terhadap desa. Desadipandang dan dikontruksi dari atas.

Sistem informasi desa dan kawasan apabila diterapkan denganbenar akan menjadi langkah mengembalikan desa sebagai pemilikkedaulatan. Apa dan siapa desa itu dirumuskan oleh desa itu sendiri(pemerintah dan warga desa). Dengan SIDeKa, desa kembali akanmengenali jati dirinya, bukan merumuskan segala sesuatuberdasarkan arahan dari atas.

Selama ini dengan model pembangunan yang berbasis padaproyek, membuat perencanaan desa tak lebih dari daftar belanjayang panjang. Lebih mengarah pada pembangunan fisik dan abaipada kepentingan lain seperti pembangunan SDM dan pengelolaanserta pelestarian lingkungan hidup dan penghidupan warga desa.Negara hadir sebagai pemilik wilayah desa dan punya hak untuk

Page 478: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

461

bab dua

menentukan yang terbaik bagi desa sehingga desa tak menarik bagiwarganya terutama generasi muda untuk terus tinggal disana.

Dengan SIDeKa maka negara hadir sebagai yang menyerapaspirasi dari bawah, merancang skema pembangunan besarberdasarkan informasi dan kebutuhan masyarakat desa. Dankemudian memberikan dukungan yang sesuai dengan yangdiharapkan oleh perdesaan.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan dankarenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangat dibutuhkanpendamping dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

UU Desa mempunyai roh untuk mengembalikan kedaulatandesa oleh karenanya butuh bukan sekedar pendampingan yangmemberi pengetahuan terhadap pemerintah dan masyarakat desamelainkan juga penyadaran bagi desa untuk merubah cara pandangterhadap dirinya sendiri. Pendampingan terhadap desa tidaksekedar aspek teknis soal bagaimana menyusun, merencanakanatau melaksanakan dan mengawasi pembangunan belaka.Pemerintah dan warga desa perlu diberi penyadaran bahwa merekamempunyai kekuatan dan kekuasaan atas desanya serta berhakmemutuskan yang terbaik untuk desanya secara bersama.

Pendamping perlu tahu bagaimana sejarah hubungan negaradan desa mulai dari jaman kemerdekaan hingga sekarang inibagaimana dinamika dan dampaknya bagi kehidupan di perdesaan.Aspek berikutnya yang perlu diperkuat adalah kemampuanpendamping untuk mendorong demokratisasi di desa, lewat praktekperencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan danpengawasan yang partisipatif. Iklim keterbukaan menjadi faktorpenting yang harus disadari oleh segenap elemen di desa.

Page 479: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

462

Adapun kemampuan dasar yang penting dikuasai oleh parapendamping adalah komunikasi dengan berbagai elemen perdesaanserta kemampuan mengembangkan jejaring dengan parapemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan desa.

Sementara kemampuan teknis yang dibutuhkan terkaitpengetahuan soal UU Desa, fasilitasi perencanaan desa partisipatif,TIK dan pengembangan database desa. Kemampuan seperti ini bisadidapat lewat pelatihan, dukungan kepustakaan, ketersedianaplikasi yang mudah untuk diterapkan dan adanya support centreyang mudah diakses.

Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeka yang bermakna bagi Desa

Di Kalimantan Timur, UU Desa belum tersosialisasi denganbaik, kebijakan-kebijakan terkait dengan UU Desa dari PemerintahDaerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten juga belum ada.Untuk mempercepat penerapan SIDeKa maka langkah yang perludilakukan harus dimulai dari desa. Pertama adalah denganmelakukan sosialisasi UU Desa terhadap pemerintah danmasyarakat desa dan pentingnya SIDeKa bagi perdesaan.

Setelah sosialisasi mulai dijajaki Desa-Desa yang tertarik atauberminat untuk menerapkan SIDeKa. Kepada desa yang tertarikakan dilakukan perkenalan lebih lanjut dan kemudian direncanakanlangkah berikutnya bersama pemerintah desa dan stakeholderlainnya.

Percepatan juga bisa dilakukan dengan membuka komunikasidengan organisasi atau lembaga yang bekerja atau tengahmelakukan pendampingan di desa untuk kemudian ditawarkankerjasama untuk melengkapi kegiatan dengan SIDeKa. Jikakemitraan ini disambut kemudian dilakukan perencanaan bersama

Page 480: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

463

bab dua

dengan lembaga tersebut dan stakeholder lainnya di desa.Setelah itu mulai dilakukan pendampingan dalam bentuk

pelatihan pengenalan website desa dan sistem informasi desa.Kemudian dari informasi dalam bentuk database desa didoronguntuk dipakai dalam perencanaan desa atau pengembangan inisiatifdesa lainnya.

Jika kemudian beberapa desa telah berhasil menerapkanSIDeKa, capaian ini akan diperkenalkan atau disosialisasikan ketingkatan yang lebih tinggi, misalnya pemerintah kabupaten.Dengan perkenalan ini diharapkan pemerintah Kabupaten akantergerak untuk memassalkan dan memberikan dukungan lainnyaseperti menyediakan infrastruktur yang diperlukan untukmengembangkan SIDeKa secara terintegrasi di seluruh wilayahnya.

Page 481: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

464

YUSUF HAD

[email protected][Dompu – Nusa Tenggara Barat]

Dalam Upaya menghadirkan “negara” dalam tataranpelayanan pemerintahan di level desa, maka Yang paling Utamayang terlebih dahulu dilakukan adalah membangun rasa kepemilikanmasyarakatnya terhadap desa merupakan hal yang mutlak harusdilakukan baik bagi aparatur desa maupun warga desa itu sendiri,karena hal ini akan berkontribusi pada motivasi penyelenggarapembangunan dilevel desa dalam beraktivitas. Perubahan perilakuini kemudian akan diteruskan dengan peningkatan kapasitaspenyelenggara pemerintahan didesa dalam melakukan prosesperencanaan dan penganggaran yang baik. Selain kapasitas,tentunya ketersediaan data dan informasi yang akurat akan menjadisangat penting untuk dipenuhi sebagai referensi dalampengambilan keputusan dan penentuan skala prioritas agendapembangunan Desa. Langkah selanjutnya adalah penguatan Wargadan Organisasi Warga yang telah ada dan tumbuh didesa, penguatanini meliputi membangunkan kesadaran kritis, memperkuatorganisasi warga serta melakukan mobilisasi sumberdaya. Interaksidinamis antar pihak juga akan memberikan dampak keberlanjutanagenda pembangunan serta menjamin keterbukaan informasi bagi

Page 482: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

465

bab dua

semua pihak, serta yang terakhir adalah selain inovasi sertakreativitas yang lahir dari desa yang bersangkutan, replikasi danperluasan praktek-praktek yang baik di daerah atau desa lain melaluikolaborasi dan mengembangkan relasi.

Kemampuan Desa unntuk mengelola pembangunan lebihmandiri yang didukung oleh semua unsure dan sumber daya desasangat penting bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat, terlebihbagi masyarakat miskin didesa. Desa yang dapat menjalankanpengelolaan secara mandiri bukan hanya mampu menggerakkanseluruh asset sumber daya yang dimiliki desa, tetapi juga desamampu memperbaiki pelayanan terhadap kebutuhan dasar warga,kebutuhan penghidupan, memperjuangkan hak warga dan menatakehidupan secara berkelanjutan. Untuk itu Desa membutuhkansistim administrasi dan informasi yang menyimpan, memproses danmemperbaharui data serta informasi tentang warga dan potensidesa. Sistim ini diharapkan mampu diterapkan secara partisipatifdan dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Melalui sistimini juga pemerintah desa akan dipermudah dalam melakukanpelayanan public dan juga memetakkan potensi desa yangdimilikinya. Sebagai percontohan, Kabupaten Dompu telahmelakukan Pendataan dan pemetaan yang partisipatif dankemudian diproduksi secara digital, Peta interaktif seacara digitalini kemudian telah mampu menunjang perbaikan databasekependudukan dari segi social ekonomi, sehingga data yangdihasilkan dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan musrenbangdi level desa sampai kabupaten. Kabupaten dompu juga telahmelakukan uji coba terhadap penggunaan Sistim Administrasi danInformasi Desa yang kemudian Ujicoba ini dapat membuktikanbahwa pelayanan administrasi warga desa dapat terlaksana denganbaik, cepat dan akurat.

Page 483: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

466

Dengan sebuah sistim yang berbasis teknologi informasi,tentunya pengelolaan data dan informasi yang dibutuhkan olehwarga, pemerintah desa serta pihak lain akan dengan mudah, cepat,dan akurat dalam penyajiannya. Pada akhirnya, program apapunyang dilakukan oleh pemerintah akan semakin berkualitas, berdayaguna dan tepat sasaran.

Mengingat Desa-desa yang tersebar di wilayah Indonesiamemiliki ciri dan karakter serta prioritas kebutuhan yang berbeda,Pemerintah pusat melalui regulasi harus menjamin keberadaansistim administrasi dan informasi desa. Keberadaan sistim inikemudian akan mempermudah dan memperkuat fungsi monitoringpemerintah pusat terhadap pelaksanaan pembangunan diseluruhwilayah Indonesia. Regulasi yang dimaksud inipun harus disertaidengan komitmen dari seluruh level pemerintahan (pusat sampaidesa), karena bagaimanapun juga sistim pemerintahan yangberjenjang ini akan diimpelemntasikan dengan pengawasan yangberjenjang pula.

Selain kapasitas terkait dengan Sistim Informasi Desa yangharus dimiliki oleh pendamping, pemahaman terhadap nilai-nilailocal yang telah terbangun dan berkembang dimasyarakatpun harusmenjadi referensi bagi pola pendekatan yang dikedepankan. Disisilain, pendamping harus mampu membangun komunikasi denganberbagai pihak sehingga kebutuhan akan keberadaan serta manfaatdari sistim informasi ini dapat disadari sebagai kebutuhanberkelanjutan bagi semua kalangan.

Dalam pelaksanaan Program ini, pembacaan terhadap nilai-nilai local yang hidup dan berkembang dimasyarakat jugasemestinya dilakukan. Hal ini diperlukan dalam rangka membangunkepemahaman dan semangat bersama dalam rangka pencapaianmaksud program dan cita-cita yang lebih besar lagi yaitu

Page 484: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

467

bab dua

mewujudkan kemandirian desa. Oleh karenanya, BP2DK dapatmengedepankan pendekatan dengan penggunakan nilai local desadalam melaksanakan program SIDEKA. Disisi lain, karena sistim inijuga akan memuat informasi tentang kewilayahan, maka diharapkanBP2DK dapat mendorong pemerintah untuk segera memfasilitasidesa-desa dalam penetuan batas wilayah desa masing-masing, halini sangat diperlukan karena pengalaman kami dilapanganmenunjukkan bahwa sangat sulit memproduksi Informasi secarageografis (Peta) tanpa adanya kesepakatan antar desa terkaitdengan Batas wilayah desanya masing-masing.

Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermaknabagi desa tertuang dalam uraian berikut :

Perubahan yang diharapkanMasyarakat Desa dan Warga menganggap penting adanya

satu sistim penyebarluasan informasi dan pelayanan administrasiyang cepat, tepat sehingga dapat mempermudah fungsi pelayanandan akses informasi desa yang bersangkutan.

Penanda Kemajuan1. Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten memiliki

keinginan untuk Mempromosikan Aset dan Potensi Desa.2. Adanya Komitmen serta Dukungan secara legal dari

Pemerintah Desa, kecamatan dan Kabupaten.3. Meningkatkatnya kesadaran kritis masyarakat desa terkait

dengan Kewajibannya sebagai warga Negara dalam hal turutberpartisipasi pada Proses pembangunan Desa.

4. Masyarakat desa dan pemerintah desa mengedepankan rasamemiliki desa sebagai motivasi dalam membangun Desa .

Page 485: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

468

5. Aparat Desa dan secara khusus pandu Desa memilikikemampuan untuk melakukan Update Data yang sudah ada,kemampuan menuangkan cerita dalam tulisan.

6. Aparat Desa (Pandu Desa) dapat mengoperasikan sistimAdministrasi dan Informasi Desa.

7. Aparat Desa (Pandu Desa) menggunakan SAID sebagai MediaPenyebaran Informasi desa dan Pelayanan Administrasi Desa

Page 486: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

469

bab dua

TJUT ZAKIYAH ANSHARI

[email protected][Tulungagung – Jawa Timur]

PERSIAPAN PENDAMPINGAN SIDEKA

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) yangmerupakan implementasi UU No.6 Tahun 2014 tentang Desamerupakan upaya nyata bagaimana dalam proses pembangunan,desa sebagai pelaku penting untuk menentukan langkah cita dalampenyejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya sistempengelolaan data dan potensi desa, baik pemerintah desa hinggapemerintah pusat, dalam menentukan akan kebijakan dan programpembangunan, wajib mengacu pada data dan potensi riil desa.

Dalam mengembangkan potensi-potensinya, desa berhakuntuk mendapatkan akses informasi, baik dalam mendapatkaninformasi yang dibutuhkan maupun mengabarkan informasi daridesanya untuk membangun jaringan penguatan dan pemanfaatpotensi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa.Sehingga sistem informasi desa bukan hanya suatu alat danmekanisme yang sedemikian penting, namun juga sangat strategisbagi desa.

SIDeKa akan mendorong penyelenggaraan tata pemerintahan

Page 487: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

470

desa yang baik. Dalam pengelolaannya juga menuntut pelibatanmasyarakat secara aktif, merangsang kesadaran kritis masyarakat,dan transparan. SIDeKa juga akan mendorong transparansi danakuntabilitas pemerintahan desa dalam mengelola sumber daya danpotensi desa yang ada, mulai dari proses perencanaanpembangunan sampai monitoring dan evaluasi. Proses yangdemikian yang dimaksud menghadirkan negara, yaitu prosespengorganisasian yang legal, berbasis pada konstitusi yang memilikiroh idealisme yang tertuang dalam kewenangan dalam mengontrolteritori1.

SIDeKa relatif baru bagi desa, itu mengapa diperlukan peranpendamping dalam percepatan mewujudkan SIDeKa di seluruhwilayah Indonesia. Namun, SIDeKa ini juga hal yang baru bagi parapendamping, meskipun bagi mereka, telah mengetahui sejumlahprinsip pendampingan. Selain wajib mengetahui landasan gerakSIDeKa secara benar —yaitu UU No.6/2014 tentang Desa dan PPNo. 43/2014— serta regulasi lain yang mendukung konsep danpenyelenggaraan SIDeKa —sepeti UU No.14 Tahun 2008 TentangKeterbukaan Informasi Publik, dan lainnya— juga ada hal-hal lainyang patut dipelajari dan kuasai oleh pendamping SIDeKA, yaitu:

1. Pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik-teknik fasilitasipemetaan potensi masyarakat dan desa, pemberdayaanmasayarakat, kegiatan-kegiatan kelompok masyarakat, danpembangunan desa.

2. Pengetahuan dan perkembangan informasi seputarpembangunan desa, antar desa dan kawasan perdesaan.

3. Pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan analisa sosial.4. Pengetahuan dan ketrampilan teknis teknologi informasi.5. Pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan kerjasama

dengan media arus utama dan memberdayakan media

Page 488: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

471

bab dua

komunitas atau sosial untuk kepentingan percepatanpembangunan desa.

6. Pengetahuan dan ketrampilan advokasi pembangunan, danbagaimana menularkan ketrampilan ini kepada masyarakatdesa.

Pengetahuan-pengetahuan dapat diperoleh melalui ragam bacaanyang dihadirkan di dunia internet, buku perpustakaan, serta diskusisesama pendamping dengan memanfaat media komunikasi yangada. Setiap pengalaman pendamping adalah pengetahuan yangsangat berharga, baik keberhasilan ataupun terkendala, patut untukdicatat, dianalisa, dan diformulasi menjadi pengetahuan baru bagisesama pendamping. Perlu juga pembelajaran bersama dalam kelasatau semacam pelatihan khusus.

Di antara sekian pengalaman berharga, ada yang denganmudah dapat diterapkan, namunmungkin tak sesuai untukditerapkan di beberapa wilayah tertentu. Perencanaan langkah-langkah untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan programSIDeKa ini, antara lain:

1. Berkoordinasi dengan Kepala Daerah, yang dapat jugadirepresentasikan perannya oleh Badan PerencanaanPembangunan Daerah tentang Program SIDeKa. Langkahpertama ini sangat penting, mengingat UU Desa meletakkanPemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai pihak yangberkewajiban mengembangkan sistem informasi Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan (Pasal 86 UU Desa). Halini akan menghindari terjadinya konflik vertical ketika terjadiproses keterbukaan dan kesadaran akan hak Desa danmasyarakat Desa terhadap informasi.

2. Berkoordinasi dengan media baik arus utama maupunkomunitas. Tujuannya adalah menyebarluaskan gagasan-

Page 489: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

472

gagasan dalam UU Desa dan khususnya SIDeKa, sehinggamenjadi noising dan kemelekan ersama tentang pentingnyaSIDeKa dan upaya untuk mewujudkannya. Secara konkritdiupayakan ada jam khusus untuk talkshow denganmenghadirkan stakeholder lokal sebagai narasumber.

3. Berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Pemerintah Desa,stakeholder desa, organisasi kemasyarakatan dankepemudaan, seni budaya, pengembangan ekonomi dan lainsebagainya. Membuat pertemuan-pertemuan formal yangdikoordinir Pemerintah Desa, selain untuk membangunkesepahaman tentang SIDeKa, merencanakan SIDeKa secarapartisipatif, juga memetakan kebutuhan terhadap SIDeKa.

4. Melakukan inhouse training di tingkat desa sebagai upayapembekalan stakeholder pengelola SIDeKa. Melakukanpemetaan desa bersama dengan stakeholder desa.

5. Mendampingi tahapan pengelolaan data desa.Selama 6 bulan pendampingan, pada dasarnya adalah memberikandasar penyelenggaraan SIDeKa bagi Pemerintah Desa, masyarakatdesa, khususnya pengelolanya. Sementara itu, masih panjang jalanbagi desa untuk mewujudkan SIDeKa sebagai tool yang sangatpenting perannya dalam pembangunan desa.

Page 490: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

473

bab dua

LAURENS GERALD WOMSIWOR

[email protected][Papua]

Peserta harus membuat tulisan sebanyak 2-3 halaman dalamformat word berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “carabaru” menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga“negara” menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan, dan karenanya perlu diuraikan kemampuandasar yang sangat dibutuhkan pendamping dan bagaimanacara mendapatkan kemampuan tersebut.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa.

Ulasannya sebagai berikut:1. SIDeKa dapat dipandang sebagai cara baru dalam

menghadirkan “negara” di kampung/desa dan kawasan tertentukarena dengan adanya sistem informasi yang tepat maka dapatmenjadi masukan yang berarti untuk menentukan kebijakan negarabagi realisasi tujuannya. Dengan adanya sistem informasi yang baik

Page 491: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

474

dan benar maka dapat melahirkan kebijakan pemerintah yang tepatpula terhadap warganya seperti dalam hal pengentasan kemiskinan,pendidikan dan kesehatan serta layanan publik lainnya yangmerupakan bagian dari sistem informasi.

Dalam penentuan kebijakan negara haruslah bersumber darikebutuhan warganya, bukan berasal dari keinginan pemerintah.Untuk itulah maka diperlukan informasi yang tepat dan akurattentang kebutuhan warga dalam pembangunan mulai dari tingkatdesa / kampung hingga ke kabupaten dan selanjutnya ke pusat.

Berbagai informasi desa dan kawasan yang dapat dijadikansebagai input penentuan kebijakan diantaranya fasilitas dan pelayanpemerintah yang terdapat di desa dan kawasan untuk pengelolaanpotensi dan sumberdaya yang dimiliki untuk pengembangan dalampemenuhan kebutuhan warga negara dalam realisasi tujuan negara.

Oleh sebab itu maka pelaksanaan SIDeKa diharapkan dapatmenjadi landasan pemerintah desa bagi penyusunan RPMJ Desasebagai bagian dari proses menghadirkan / mendekatkan “negara”kepada warganya.

2. Dalam konteks posisi dan strategi pergerakanpendampingan, maka sebaiknya pendampingan dapat diposisikansebagai mitra pemerintah dalam upaya pengembangan/penguatankapasitas pemerintah desa untuk peningkatan pelayanan terhadapwarganya.

Pengelolaan sistem informasi di desa atau sebuah kawasanpada prinsipnya merupakan bagian dari pelayanan pemerintah,namun dalam pengelolaannya perlu melibatkan partisipasi seluruhwarganya dan lembaga yang ada di desa agar SIDeKa kemudianmenjadi kebutuhan dan konsumsi bersama warga desa ataukawasan.

Page 492: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

475

bab dua

Secara teknis pelaksanaan SIDeKa ini dapat menentukan suatuunit lembaga yang berada dilokasi tersebut sebagai pengelolanya,misalnya dari unsur pemuda. Dengan demikian maka pemudadiharapkan akan turut aktif dalam pembangunan di desa ataukawasannya. Dalam hal tersebut maka perlu diadakan kursus ataupelatihan bagi unit pengelola SIDeKa tersebut.

3. Beberapa langkah kongkrit dalam mewujudkan SIDeKa yangbermanfaat bagi desa, diantaranya: (a) Penguatan kapasitas aparatpemerintah desa terutama dalam hal pemanfaatan teknologi; (b)Pengorganisasian unsur pemuda desa dalam hal pengelolaanSIDeKa; (c) Meningkatan partisipasi masyarakat dan lembaga desadalam pengelolaaan SIDeKa.

Dalam pelaksanaan program BP2DK dan SIDeKa di TanahPapua (Provinsi Papua dan Papua Barat), beberapa langkah kongkrityang harus dilakukan seperti:

q Pelatihan sistem perencanaan pembangunan desa / kampungbersama partisipasi masyarakat

q Pelatihan pengelolaan anggaran (Anggaran Belanja Desa /Kampung)

q Pelatihan pembuatan peraturan desa atau kampung terutamadalam hal melindungi aset-aset desa / kampung dan hak-hakmasyarakat adat.

q Pelatihan sistem informasi dan komunikasi(Pendokumentasian dan Database serta dasar jurnalismewarga)

q Pelatihan pengelolaan data dan informasi berbasis internet

Page 493: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

476

ENY LESTYORINI, ST

[email protected][Sragen – Jawa Tengah]

Menurut UU No.6 tahun 2014, Desa adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalamsistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untukitu sangatlah tepat bila SIDeKa sebagai perangkat kerja/alat yangdibangun untuk mendukung peran komunitas di tingkat desa dalampengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki, dihadirkanuntuk masyarakat desa.

Dalam ‘mengawal’ SIDeKa maka perlu adanya pendampingansehingga diperlukan pula para pendamping yang mempunyaikemampuan yang berkompeten dan mempunyai strategipendampingan yang menyesuaikan sikon desa yang berbeda-beda.Posisi pendamping hanya sebagai motivator/pendorong karenakelak program ini yang menjalankan adalah masyarakat sendiri.Kemampuan dasar pendamping SIDeKa yang sangat dibutuhkanantara lain :

1. Familier dengan internet dan bisa membuat Web untuk desa

Page 494: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

477

bab dua

2. Menguasai instalasi Mitra Desa 2.03. Menguasai UU No.6 tahun 2014 tentang desa4. Mampu mengadvokasi kebijakan5. Mampu mengorganisir masyarakat termasuk merekrut para

relawanKemampuan dasar tersebut bisa didapat dengan banyak belajar dariberbagai pihak utamanya dari para senior / pejabat BP2DK. Kamisecara pribadi sangat membutuhkan pendampingan di awalpergerakan ini. Adapun beberapa strategi yang bisa diambil antaralain :

1. Pelibatan relawan desa untuk pelaksanaan rencana kerja2. Pelibatan media komunitas yang ada di sekitar Desa3. Memperkuat pemahaman aparat Desa dan relawan Desa

tentang implementasi UU Desa4. Pelaksanaan rencana kerja di tingkat Desa dilakukan

bersamaan untuk Desa-Desa yang jaraknya berdekatan.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa antara lain:Tingkat Kabupaten :

1. Audiensi (bersama dengan Tim Pakar dari BP2DK) denganBupati untuk sosialisasi program SIDeKa dan penjajakansinkronisasi program SRT dengan program SKPD terkait danimplementasi UU Desa serta perumusan draft Perbup tentangKewenangan Desa

2. Audiensi (bersama dengan Tim Pakar) denganSKPD terkaitdan Diskominfo Kabupaten untuk penjajakan sinkronisasiprogram RST dan implementasi UU Desa

3. Pembuatan tools untuk pendataan potensi DesaTingkat Kecamatan :

Page 495: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

478

1. Lokakarya SIDeKa untuk Desa2. Lokakarya pemanfaatan Mitra Desa 2.0 sebagai dasar

pendataan Desa3. Diskusi implementasi UU Desa, SIDeKa dan pemanfaatan

Mitra Desa 2.0 dengan APBDESI Kecamatan4. Pelatihan untuk mengidentif ikasi, mengumpulkan, dan

menginventarisasi potensi maupun produk unggulan di desa.Tingkat Desa :

1. Pembentukan relawan SIDeKa (3-5 orang per desa)2. Instalasi Mitra Desa 2.0 untuk pendataan desa3. Diskusi implementasi UU Desa dan pemanfaatan media

komunitas bersama relawan desa dan masyarakat desa4. Pelatihan produksi konten website, strategi menyebarluaskan

konten desa melalui media sosial, strategi promosi potensidan produk unggulan desa

Page 496: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

479

bab dua

FILEP YUNUS PAUL IMBIR

[email protected][Raja Ampat – Papua Barat]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Menurut kami SIDeKa merupakan metode atau formula baruyang tepat untuk menciptakan kembali rasa cinta tanah Air,terhadapa bangsa dan Negara yang selama ini mulai pudar olehsistem kapitalisme yang menguasai seluruh hak – hak dasarmasyarakat dan adat secara umum dan khusus di berbagai wilayah,yang tidak lagi merasakan kemerdekaan bangsa ini lewatpembangunan selama kemerdekaan itu ada.

Beberapa kepemimpinan yang telah kita jalani bersamadengan begitu banyak program - program yang sasarannya untukrakyat tidak terealisasi dengan baik karena adanya interfensi daridalam pemerintah dan pelaku bisnis asing sehingga rakyat hanyamenjadi objek,Korupsi seakan menjadi budaya yang sulit dihilangkan angka kemiskinan meningkat,pendidikan yang mahal dantertutupnya ruang – ruang bagi rakyat hal inilah yang kemudianmembuat rakyat tidak lagi cenderung / merespon dan tidak sejalandengan pemerintah baik dari pusat sampai ke daerah – daerah.

Page 497: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

480

SIDeKa hadir denga cara baru menjadikan rakyat Subjek bukanlagi objek atas ketidak adilan yang sudah sekian lama di kuasai olehpara kapitalisme.cara baru dengan pembenaran yang baru haruslahdi mulai dengan pengawasan dari rakyat sendiri sehingga menjadisumber informasi bagi semua pihak baik pemerintah pusat daerahdan pemerintah desa / kampung dalam sistim yang terorganisirsecara baik, dalam mewujudkan pembangunan, pendidikan,kesehatan yang merata kepada seluruh rakyat.

Informasi yang tersedia di sertai denga pengawasan yangterkontrol bersama dengan rakyat menciptakan jalur kordinasi yangbaik dari Pemerintah pusat sampai kedaerah, merupakan jalur yangbaik dalam setiap pemberatasan korupsi dengan demikianberkurangan kemiskinan,tersedianya layanan pendidikan danKesehatan yang layak, degan sendiriya rasa pengakuan akan rasamemiliki bangsa dan negara itu muncul dalam kehidupanmasyarakat secara nyata dengan terlibat dalam pembangunan yangadalah tujuan negara itu sendiri untuk kemakmuran rakyatya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Secara strategis dalam melakukan pendampingan kepadakelompok / idividu bukanlah hal yang mudah untuk di terapkankarena pastilah akan dihadapakan dengan dinamika budaya dan adat/ kebiasaan yang adat dalam kelompok tertentu dalam konteks inipendampingan kepada masyarakat desa / kampung yang moderenatau masyarakat adat untuk itu. Agar tercapainya tujuan yang baikdalam pelaksanaan pendampingan kepada kelompok masyarakatharuslah cara yang baru dengan pembenaran yang baru secara

Page 498: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

481

bab dua

contiuneMempunyai jiwa kepemimpian serta mampu beradaptasi,

komunikasi yang lancar kepada Stockhooldaer.Secara mendasarharuslah pendamping lebih dulu wajib menguasai materi – materiyang berkaitan dengan hal – hal strategis yang ingin di sampaikansehingga prosesnya pendampinganya tidak keliru atau salah dalampelaksanaannya.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

a. Adanya legalitas dari pemerintah daerah kepada pemerintahkampung dalam menerjemahkan Program SIDeKa

b. Tersedianya sarana dan prasarana SAID yang layakc. Kesiapan Masyarakat Pemerintah kampung dalam

menyambut SIDeKa di kampung masing-masing

4. Rencana Program Kerja Sideka Kabupaten Raja Ampata. Rencana Kerja

Audiensi bersama (Kelompok Pemuda Raja Ampat) denganBupati dan DPRD untuk sosialisasi SIDeKa dalam menerapkanUU desa sehingga adanya singkronisasi ProgramSecara strategis lewat Perda pelimpahan wewenang bupatikepada kepala-kepala kampung.Selanjutnya dapat memberikan pelatihan kepada Aparatkampung membuat sinergitas format dana otsus, sideka /kampung

b. Audiensi bersama (Kelompok Pemuda Raja ampat ) denganbeberapa SKPD terkait dalam menerapkan SideKa dalampelaksanaan UU Desa

c. Pembentukan TIM Pencari data di 24 distrik yang terdiri dari

Page 499: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

482

121 Kampung yang ada di kabupaten raja ampatd. Penambahan 5 fasilitator untuk kemudian dapat membantu

kerja pendataan di distrik dan kampung percontohan sehinggamudah untuk menjadi sentral informasi dari kampong-kampung yang jauh,karena kondisi Geografisny adalah terdiridari kepulauwan.

Sehingga program sideka secara umum dapat di terapkan denganbaik.

5. Target Pencapaian Pelaksanaan Sideka di Kampung.Masyarakat kampung dapat mampu untuk memberdayakan

potensi kampungnya lewat sistim informasi yang telah tersediauntuk kepentingan bersama dalam menyabut pembangunanbersama pemerintah daerah dan nasional dalam satu kesatuannegara yang kuat.

a. Pelatihan website (teks, foto, video) tentang pedesaan /kampung-kampung yang ada di indonesia yang melibatkanmasyarakat dan pemerintah Desa

b. Pelatihan strategi menyebarluaskan konten desa melaluimedia sosial (khususnya Facebook, Twitter, dan Google+)

c. Pelatihan untuk mengemas informasi dan visual dari setiappotensi kampung

d. Pelatihan strategi promosi potensi dan produk unggulanmelalui internet.

e. Pemerintah Kampung, Distrik dan Kabupaten memilikikeinginan untuk Mempromosikan Aset dan Potensi Daerahya.

f. Adanya Legalitas Kampungg. Terciptanya SDM Masyarakat Kampung yang baik kemudian

dapat memotivasi perkembangan kampong-kampug lainya.h. Adanya akurasi data yang sesuai dengan kondisi kehidupan

Page 500: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

483

bab dua

masyarakat kampung tertentui. Terdapatnya data sejarah kampung yang jelas bagi masyarakat

kampungj. Adanya Pembuatan Website Desa / kampungk. Masyarakat dapat berbagi dan belajar dari SIDeKA dari Pandu/

relawan yang telah terlatih di kampung.l. Pelatihan website (teks, foto, video) tentang perdesaan/

kampung-kampung yang ada di idonesia yang melibatkanmasyarakat dan pemerintah Desa

m. Pelatihan strategi menyebarluaskan konten desa/kampungmelalui media sosial (Facebook, Twitter, dan Google+)

6. Identifikasi Tantangan :a. Secara Geografis Kabupaten Raja Ampat terdiri dari pulau-

pulau oleh karena itu dalam tugas pendampingan SIDeKauntuk bisa mencapai seluruh kampung pasti akan terkendaladengan transportasi laut yang tidak cukup .juga biayadistribusi harga BMM (Bahan bakar minyak) yang tidak stabildi daerah mulai dari Rp.8500 – 9000 oleh karena itu faktorutama yang pasti akan kami Pandu bersama relawan akanhadapi dalam penjajakan sampai pendampingan akan sangatsulit,berikut kami lampirkan peta luas wilayah dan jangkauankabupaten ke distrik dan kampong-kampung.

b. Terbatasnya tenaga teknis dan aparat desa yang mempunyaiKomputer / laptop dan juga cara mengoperasikanya. Untukitu perlu di fasilitasi dan harus bisa di berika pelatihan / kursus

c. Kurangnya ketersedian fasilitas komunikasi internetsehingga,banyak potensi kampung yang nantinya sulit dipublikasi lewat website

d. Bertepatan pelaksanaan Pilkada di Raja Ampat

Page 501: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

484

e. Adanya potensi kelompok pemuda yang mampumengoperasikan internet tetapi tidak mempuyai fasilitaspendukung,untuk itu perlu di fasilitasi sehingga dapatmembantu di distrik atau kampug ( 5 orang ).

[lihat tabel]

7. Potensi Lembaga atau Jaringan yang bisa diajak kerja samaDari penjelasan kami terkait dengan kendala – kendala

pendampingan di lapangan maka yang menjadi prioritas utama,kami juga mohon bantuan dari T im Prakasa untuk bersamamemainkan peran dari pusat untuk mengeluarkan rekomendasikepada Bupati DPRD dan Dinas terkait (parawisata, perikanan,keminfo, kependudukan) sehingga bersama Tim Pandu dapat difasilitasi menjangkau kampung-kampung...

Juga bisa melalui Lembaga Concervation International RajaAmpat ( CII )

8. Target Pandu Perdesa dan Antar Desaq Sistim Administrasi yang mudah dan cepat bagi warga

masyarakat kampung dalam menerima da melaksanakanSIDeKa

q Pandu (Tenaga Teknis) Per kampung : 2 Orang x 121 kampung= 242 Orang

q Pandu Antar Desa : 1 Orang x 24 Distrik = 24 Orangq TIM Pandu Kabupaten 5 Orang.

Page 502: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

485

bab dua

JUNIAR SUNDARA

[email protected][Ciamis – Jawa Barat]

Setelah lahirnya UU No 6 Tahun 2014 akan merubah paradigmayang ada selama ini, dimana desa menjadi obyek pembangunandimana pembangunan bersifat proyek (tidak berkesinambungan)dan lokasi pembangunan tidak merata. menyebabkan carutmarutnya pembangunan yang ada diperdesaan, kondisi inimenyebabkan keterpurukan kesejahteraan masyarakat desasehingga masyarakat desa lebih memilih mencari peruntungan kekota. Hal ini terjadi tidak sesuainya perencanaan desa atau tidakterakomodirnya perencanaan desa oleh perencanaan kabupatenapalagi dengan perencanaan nasional. Membangun SistemInformasi Desa dan Kawasan ( SIDeKa) sangat penting untukmemperkuat data base di desa. Sehingga perencanaanpembangunan serta kebijakan desa diputuskan berdasarkan datalapangan yang valid dan terupdate setiap waktu. SIDeKa merupakansalah satu cara untuk menjembatani pemerintah dan masyarakatdesa. Dengan Sistem informasi ini dapat menjadi kebiasaan barupemerintah dan masyarakat desa dalam pembuatan perencanaanpembangunan. Sehingga yang menjadi tujuan Negara dalampembangunan nasional akan tercapai dengan penerapan SIDeKa.

Page 503: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

486

Dalam hal penerapan SIDeKa memerlukan pendampinganyang mengetahui dan menguasai tentang perencanaan desa dankawasan, selain menguasai tentang kemampuan teknis tentangpengelolaan Sistem Informasi Desa dan Kawasan. Kemampuandasar Pendamping SIDeKa ini harus ditunjang dengan kemampuanmenganalisa karakteristik daerah pendampingan sebagai dasaruntuk menerapkan strategi-strategi pendekatan dalampendampingan, memiliki kemampuan untuk mengungkapkansecara kritis dan benar penyebab desa belum mampu sepenuhnyamenggunakan seluruh potensi yang dimilikinya , memilikikemampuan untuk menjadi bagian dari upaya meningkatkanpartisifasi masyarakat untuk memastikan langkah pembaruan desa,yang sesuai dengan kenyataan-kenyataan dan kehendak desa danmemiliki kemampuan untuk menjadi bagian dalam memajukankesadaran warga desa dalam proses pembaharuan desa. Untukmendapatkan semua kemampuan dasar tersebut seorangpendamping harus melakukan langkah konkrit terjun ke masyarakatsecara langsung untuk mengembangkan kapasitas untukmeyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pendampingan.Diharapkan pendamping dapat mendapatkan berbagai pengalamanyang dapat meningkatkan kapasitas pendamping baik disadarimaupun tidak. Selain itu pendamping harus terus menambahrefarensi-referensi pendampingan baik melalui buku, internetmaupun diskusi-diskusi.

Langkah-langkah kongkrit untuk mempercepat dalammewujudkan SIDeKa yang bisa dilakukan pendamping yaitu pertamamelakukan koordinasi dengan SKPD terkait diantaranya BAPPEDA,BPMPD dan DISHUBKOMINFO. Hal ini merupakan langkah awalyang harus ditempuh oleh Pandu Desa, untuk mempercepat dalammewujudkan SIDeKa. Tanpa dorongan dan legalitas dari pemerintah

Page 504: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

487

bab dua

daerah sangat tidak mungkin percepatan mewujudkan SIDeKadapat berhasil. Pendamping harus bisa meyakinkan pemerintahdaerah pentingnya SIDeKa dalam perencanaan pemerintah daerahdan merupakan salah satu amanat UU No 6 Tahun 2014 yaitu pasal86 (1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui systeminformasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajibmengembangkan system informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (3) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. (4) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi dataDesa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapatdiakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.Diharapkankan pemerintah daerah mendukung untuk percepatanmewujudkan SIDeKa dan mengeluarkan regulasi mengenai SIDeKa.

Langkah yang kedua Pendamping terus melakukanpendekatan-pendekatan dan sosialisasi mengenai SIDeKa kepadadesa-desa yang akan menjadi target pendampingan yang ditugaskanoleh BP2DK melalui Program. Hal ini Pendamping bisamemanfaatkan jejaring teman, forum desa tingkat kabupatensampai kecamatan misalkan Asosiasi Kepala Desa dan PersatuanPerangkat Desa atau media sosial sebagai media informasi, haltersebut untuk meyakinkan SIDeKa merupakan suatu kebutuhanbagi desa. Selain target desa-desa pendampingan. Pendamping juga

Page 505: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

488

harus bisa membuat desa-desa rintisan sebagai targetpendampingan selanjutnya. Apabila kedua langkah tersebutdilakukan Pendamping yaitu mendorong pemerintah daerah untukbersama-sama mewujudkan SIDeKa sebagai dasar pembuatanperencanaan pemerintah daerah dan meyakinkan bahwa SIDeKaadalah salah satu kebutuhan desa kedepan. Saya yakin percepatanmewujudkan SIDeKa yang yang merupakan sebagai cara baru bagidesa dan pemerintah bisa terwujud.

Page 506: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

489

bab dua

AJI SAHDI SUTISNA

[email protected][Lebak - Banten]

MEMPERKUAT DESA DAN KOMUNITAS ADATKASEPUHAN MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI DESA DAN KAWASAN (SIDEKA)

A. Latar belakang

Dalam konteks pembangunan kawasan perdesaan,komunikasi dapat berperan penting untuk menunjang berbagaikegiatan pembangunan perdesaan, dengan kegiatan utamapertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Di manasalah satu faktor penting kesuksesan pembangunan adalahtersedianya akses informasi pada masyarakat. Sehingga merekadapat mencari pengetahuan-pengetahuan baru di berbagai mediauntuk mengembangkan masyarakatnya.

Melihat karakteristik perdesaan dengan kultur agrarisnya,keperluan masyarakat terhadap berbagai informasi pembangunansebenarnya sangat tinggi. Namun media informasi yang ada,sekarang ini belum bisa memenuhi keperluan informasi masyarakat

Page 507: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

490

desa. Apalagi kawasan perdesaan sebagian besar jauh dari pusatpemerintahan yang notabene juga pusat informasi danperekonomian. Sehingga tidak heran kalau selama ini desa tidakhanya termarjinal dari akses ekonomi tetapi juga akses informasi.

Desa sendiri merupakan sumber data utama pemerintah.Selama ini, kemampuan pemerintah desa dalam mengelola data daninformasi masih mengandalkan cara-cara yang manual dantradisional. Proses pengelolaan data berlangsung lama, baik dalampengumpulan maupun temu kembali data. Selain itu, banyakperangkat desa yang belum dibekali pengkajian dan menganalisisdata untuk menentukan arah pembangunan. Akibatnya, banyakdata yang kurang dimanfaatkan untuk mendukungpenyelenggaraan tata pemerintahan.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pengembangan SID ini adalah sebagai berikut :q Masyarakat dan Pemdes mampu menyebarluaskan isu-isu

perdesaan melalui website desa berdomain desa.id;q Masyarakat dan Pemdes mampu mempromosikan potensi

dan produk unggulan desa melalui website desa;q Pemerintah Desa mampu mengambil kebijakan (contoh:

Perdes) secara tepat karena merujuk basis data sumberdayadesa yang akurat;

q Pemerintah Desa mampu menyelenggarakan pelayananpublik secara prima;

q Pemerintah Desa mampu melaksanakan keterbukaaninformasi publik (KIP);

q Masyarakat desa dapat memantau rencana dan pelaksanaanpembangunan desa melalui sistem informasi desa;

Page 508: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

491

bab dua

q Masyarakat dan Pemdes memiliki aplikasi/sistem yangmendukung pengelolaan informasi dan penyelenggaraanpelayanan publik yang berjalan dalam platform telepon pintar(smartphone).

Manfaat dari penataan Sistem Infomasi Desa (SID) dengan baikdapat memberikan berbagai keuntungan yang dapat dirasakan olehmasyarakat desa antara lain:

q Menyelamatkan Dokumen-dokumen desa baik disebabkankarena dimakan usia atau karena terkena bencana, sehinggaada kebutuhan untuk mengubah bentuk arsip dari hardcopymenjadi softfile;

q Ada kebutuhan untuk memanggil/menemukan data secaracepat;

q Beberapa desa sudah pernah memulai dengan menggunakansistem yang berbayar, namun hal tersebut dirasa membebanikeuangan desa dan memiliki ketergantungan yang tinggidengan perusahaan penyedia jasa;

q Banyaknya permintaan dari pemerintahan supra desa yangmeminta data ke desa, namun tidak bisa dipenuhi dalam waktuyang cepat.

C. Wilayah Kerja dan Target

q Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang Propinsi BantenTarget wilayah : 10 Desa di Kab. Lebak dan 10 Desa di

Kab. Pandeglang

D. Waktu

q Tahap 1 : Bulan Januari – Mei 2015

Page 509: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

492

q Tahap 2 : Juni – Desember 2015

E. Program Kerja

q Pembuatan website desa secara gratis;q Pelatihan pengelolaan sistem Informasi Desa;q Mengawal dan mengkritisi pelaksanaan UU Desa;q Coaching clinic perangkat terbuka (open source);q Pengelolaan aplikasi mitra desa;q Pendidikan dan Pelatihan Pewarta Desa;q Pendidikan Kader Pemerintah Desa;q Membangun Jaringan

F. Methode

Assesment, Pelatihan, Lokakarya, Pendampingan, Evaluasi

G. Pihak yang terlibat

q Perangkat Desaq Pemerintah Kecamatanq BPMPD Kab.q Dishubkominfoq Relawan TIKq Masyarakat umum lainnya

H. Agenda Kerja (terlampir)

Page 510: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

493

bab dua

SYAHRIBULAN PALEMMA

[email protected][Bantaeng dan Takalar – Sulawesi Selatan]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Berbicara tentang SIDeKa, banyak orang menganggap suatuhal yang baru. Banyak diperbincangkan setelah lahirnya UU No. 6tahun 2014 tentang Desa dimana didalamnya secara khususmembahas tentang hal ini. Dalam pasal 86 yang mengatakan SistemInformasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan yakni (1) Desa berhak mendapatkan akses informasimelalui sistem informasi Desa yang dikembangkan oleh PemerintahDaerah Kabupaten/Kota. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (3) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. (4) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi dataDesa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimana

Page 511: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

494

dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapatdiakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Hal ini menandakan bahwa SIDeka yang merupakan bagiandari sistem informasi desa merupakan yang harus tersedia di tingkatdesa. Namun dalam upaya penyediaan ini, perangkat, jaringanhingga pada data dan informasi pembangunan adalah tanggungjawab semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadapperkembangan pembangunan desa termasuk, pemerintah pusat,pemerintah daerah, pemerintah desa itu sendiri, masyarakat desahingga pihak lain seperti NGO, donor dalam menyediakannya saranadan mempersiapkan SDM melalui pengembangan kapasitas.

Memang diakui bahwa pemerintah desa sekarang ini telahmemiliki data dalam bentuk manual. Data inilah yang dipedomanidalam melakukan pelayanan kepada warganya. Namun data yangada, tidak/belum terpilah dengan baik, belum ada pedoman untukmengetahui peringkat kesejahteraan warga, sehingga penentuankaya, sedang, miskin dan miskin sekali hanya melalui pandangansecara kasak mata. Olehnya itu, penentuan sasaran untuk program-program perlindungan sosial baik dari pemerintah pusat maupunprogram inovasi kabupaten juga mengalami kerancuan karena tidakadanya alat yang digunakan dan penentuan sasaran juga belumtersingkronisasi data antara pemerintah desa dengan lembagapemerintah juga dengan pemerintah kabupaten untuk hal ini.

SiDeKa adalah salah satu cara untuk dapat menjawabtantangan diatas. Ketersediaan data yang akurat dari hasil sensusyang dilakukan dan diverf ikasi oleh warga secara langsung,menjamin keakuratan data yang dapat dipedomani oleh semuapihak. Namun baik lembaga yang ditunjuk oleh negara dapat

Page 512: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

495

bab dua

mengakuinya sebagai bagian strategi dalam program yang tepatsasaran baik program Perlindungan sosial maupun program-program lainnya dari swasta.

Selain itu, dalam sistem yang akan dikelola dalam SIDeKAdalam bentuk web, memberikan ruang kepada masyarakat untukmenjadi alat promosi terhadap produk-produk mereka, penyebaraninformasi pemerintah desa terhadap kegiatan dan keberhasilan-keberhasilan lainnya dalam melakukan proses pembangunan.Pembelajaran-pembelajaran baik, dapat menjadi contoh pihak lainuntuk melakukan hal sama sehingga menjadi gerakan perubahanuntuk diakui bersama.

Pengelolaan SIDeKa dalam bentuk web secara baik danbertanggung jawab merupakan bagian dari kehadiran negara untukmelakukan perlindungan dan promosi untuk kehidupan warga yanglebih baik, sejahtera dan berkesinambungan sebagai bagian daritujuan pembangunan pemerintah yang terdapat dalam UU no 6tahun 2014 tentang desa.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Posisi dan strategi pergerakan pendampingan untuk dapatmemastikan tujuan dari program terlaksana dengan baik yaknimenempatkan fasilitator 1 orang di tingkat kabupaten, dan untukmembantu fasilitator kabupaten ini, diperlukan pendampinglapangan 1 orang untuk 3-4 desa. Sehingga apabila desa sasaransebanyak 10 desa, maka membutuhkan sekitar 3 orang mendampingdalam melakukan dan memastikan kegiatan berjalan sesuai denganrencana. Selain itu di tingkat desa diperlukan sekitar 2-3 orang untuk

Page 513: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

496

dapat melakukan penginputan/ekspor data dan membuat beritadesa untuk dapat dimasukkan dalam web desa baik dalam bentukonline maupun offline.

Kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan oleh parapendamping lapangan atau semua tim yang terlibat adalahpengenalan tentang web hingga menjadi web yang dapatdioperasikan baik dalam bentuk online maupun offline. Selain itucara menulis dengan baik, yang mudah dipahami, dimengerti olehsemua pihak dan dapat mempengaruhi orang untuk maumembacanya dan membuat masyarakat tertarik untuk selalumembuka web tersebut.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Percepatan SIDeKa dilakukan dengan melibatkan pemerintahkabupaten dengan penanda tanganan MOU sebagai bagain daritanggung jawab pemerintah kabupaten untuk mengawal programdan agar pemerintah kabupaten mengetahui tujuan dan rencanakegiatan yang akan dilakukan. Demikian juga bahwa pelibatan SKPDpada beberapa kegiatan/pengembangan kapasitas yangmendukung percepatan proses ini. Hal ini dilakukan agar SKPD yangbersangkutan dapat menjadi penyambung lidah dengan Bupati/Sekda dan menyakinkan pemerintah desa dalam melakukanlangkah-langkah percepatan aksi kegiatan. Dan dapat menyakinpemerintah desa lainnya untuk melakukan reflikasi terhadappembelajaran baik dari pemanfaatn SIDeKa, juga membuat suatukebijakan-kebijakan baik regulasi maupun anggaran untuk menjagasustanaibilitiy dan perluasan gerakan desa membangun yangberbasis web/ SIDeKa.

Langkah-langkah percepatan lainnya dalam mewujudkan

Page 514: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

497

bab dua

SIDeKa yang bermakna bagi desa yakni dalam penguatan kapasitas,juga melibatkan pemerintah desa sebagai peserta. Hal ini dilakukanagar pemerintah desa mempunyai pengetahuan dasar, mengertidan mengetahui tujuan dari program SIDeKa tersebut sehinggapemerintah desa mempunyai tanggung jawab mempercepat prosespembuatan dan pemanfaatn SIDeKa, selain itu promosi kepadawarganya untuk menggunakan ruang-ruang dalam web dalammenulis berita desa juga promosi produk warga.

Selain itu, mengajak masyarakat desa untuk menggunakanjaringan / web desa sebagai ruang komunikasi dan sharing informasiantara pemerintah desa dengan masyarakat dengan menemptakansistem jaringan internet di kantor desa sehingga masyarakat selainberkomunikasi rutin juga masyarakat dapat membangun jaringan-jaringan sosial antara mereka, pemerintah desa, pemerintahkabupaten hingga pihak lainnya.

Dan yang penting adalah melakukan pengembangankapasitas bagi tim pendampingan lapangan juga tim desa yangterkait dengan web dan cara menulis berita desa dan bagaimanamembangun komitmen dengan mereka untuk dapat melakukankegiatan-kegiatan yang sesuai dengan etika, sesuai dengan rencanayang tepat waktu dan target tujuan dan output dan outcomeprogram, juga menjadi tim kerja yang solid dan mempunyaitanggung jawab bersama-sama dalam menyukseskan pelaksanaanprogram. Namun yang harus diperhatikan juga bahwa tim yangterlibat setidaknya mempunyai pengetahuan dasar tentang IT,pernah memegang komputer/laptop, pernah terlibat dalam prosesmembuka/menggunakan web, menggunakan jaringan internet,punya jaringan sosial, dll

Melakukan monitoring, evaluasi secara berkala baik dengantim pelaksana setiap bulan juga dengan pemerintah desa dan

Page 515: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

498

kabupaten (SKPD) dan warga/masyarakat setiap 6 bulan untukmemastikan rencana terlaksana dengan baik.

Demikian ulasan penjelasannnya, mohon maaf apabila ada halyang belum dimengerti dan terlalu penjang penjelasannya

Page 516: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

499

bab dua

PANDONG SPENRA

[email protected][Dharmasraya – Sumatera Barat]

Menggambarkan posisi Indonesia dalam pergaulan global, halini ditergambar dalam program pembangunan di Indonesia yangdifasilitasi oleh negara-negara maju pada negara berkembang(terminologi ini juga belum nyaman di telinga saya). Hal menarikbagi saya, bahwa ada kajian atau pendapat yang disampaikanpemateri, kalau Gini Ratio 0,40 biasanya terjadi pemberontakan,karena hal tersembut menggambarkan adanya ketidakadilan atauketimpangan dalam pembangunan, saat ini Indonesia Gini rationya0,41 tidak terjadi apa-apa. Potret tersebut patut diduga dampakprogram PNPM yang didukung oleh International di NegaraIndonesia. Karena kesibukan kaum klas menengah menjalankanprogram teknis yang tidak punya kesadaran kritis terhadap posisiIndonesai dalam perspektif politik global. Sehingga Indonesai tidakperna bangkit membangun peradaabnnya yang selalu terpinggirkanbahkan selalu menjadi mangsa negara Industri di Dunia.

Sejarah Indonesai perna melahirkan UU yang progresif yakniUUPA (Undang-undang pokok Agraria) tahun 1960 tetapipelaksanaannya tidak sejalan dengan roh dan semangat UUtersebut. Saat ini Indonesai melahirkan UU Desa yang memulai

Page 517: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

500

mandat kedaulatan pada desa sebagian bagian dari sistempemerintahan yang berasal dari asal-usul. Hal ini sebagai semangatbaru yang akan menuntun sistem bernegara Indonesia kedepanyang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Sehinggi sangat pentinguntuk dikawal dan ditafsirkan secara benar yang sesuai dengan rohdan semaagat UU Desa tersebut. Ini adalah pekerjaan yang pajangyang membutuhkan banyak energi, dalam berbagai aspek. Tatananbaru ini perlu menjadi keyakian bersama sehingga bisa menjadigerakan yang menuntut dan mengawal roh serta semnagat UU Desatersebut

Zaman globalisasi memberikan peluang dan tantangan,sebagai peluang hal ini tentu sangat diharapakn bisa berkontribusibesar dalam mendukung dan mengawal roh serta semangat UUDesa tersebut. Sistem Informasi yang melekat di Desa atau Kawasansebagaimana yang dimandatkan UU Desa menjadi sangat penting.Sehingga sistem tersebut dapat tercipta sedemikian rupa yang bisamenggambarkan sistem pada organ tubuh manusia. hal yang luarbisa bisa tercipta, karena sistem ini akan memangkas ruang danwaktu serta massif.

Sebagai panduan dalam bergerak Indonesai sudah cukup kuatdengan semangat dalam Tri Sakati , berdaulat secara politik, mandirisecara Ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. Saat ini tertuangdalam program Nawacita-nya Jokowi sebagai turunan lansung dariTri Sakti tersebut. Pancasila yang mendasarkan pondasi yang kuatnegara Indonesia, bisa menopang semangat Bhineka Tunggal Ika,“Dasa Sila Bandung” sebagai panduan dalam pergaulan dunia.Sungguh suatu hal yang layak untuk kita perjuangkan dalammemaknai hidup-kita masing-msaing dalam tatanan Hidupbernegara dan berbangsa Indonesia.

Page 518: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

501

bab dua

KURNIA RAHMANI

-[Jember – Jawa Timur]

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN (SIDeKa)MENUJU KEMANDIRIAN DESA

Kebebasan atas informasi merupakan hak dasar masyarakatyang harus dipenuhi oleh negara. Dasar legitimasi ini tertuang dalamUUD 45 pasal 28 F(2), Deklarasi umum Hak Azasi Manusia (Pasal 19)serta kovenan internasional untuk masalah hak sipil dan politik(Pasal 19 Ayat 2). Kebebasan informasi membuat masyarakat dapatmengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh pejabatpemerintahan yang berpengaruh pada kehidupan mereka. UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) danUU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa menjadi jaminan adanya aksespublik terhadap informasi yang dibutuhkan masyarakat. UU KIPmengatur kewajiban badan publik memberikan akses informasiterbuka dan efisien kepada publik. Kewajiban untuk memberikaninformasi, dokumen, dan data diintegrasikan sebagai bagian darifungsi birokrasi pemerintahan. UU Desa mengatur sistem informasidesa dan kawasan perdesaan yaitu menjadi kewajiban pemerintahdan pemerintah daerah mengembangkan sistem informasi desa dan

Page 519: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

502

pembangunan kawasan perdesaan, serta kewajiban pemerintahdaerah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaanpembangunan kabupaten/kota untuk desa. UU Desa memberikanjaminan terhadap hak desa untuk mendapatkan akses informasimelalui sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintahdaerah kabupaten/kota.

SIDeKa memuat data desa, data pembangunan desa, kawasanperdesaan, informasi fasilitas publik, sumberdaya asset, potensi lain,serta kondisi desa dan kawasan perdesaan. Dalam perencanaandesa menjadi lebih mudah untuk fokus, mempermudah target,kemudahan mendeteksi data, maupun menentukan distribusikebijakan. SIDeKa membangun kemandirian desa dalammenyediakan dan mengakses data sendiri secara cepat dan akurat,serta juga mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yangbaik, efektif, transparan, dan akuntabel. Pada akhirnya SIDeKamembangun kesadaran kritis tentang permasalahan desa sertakebijakan pemerintah, baik yang langsung berkaitan dengan desamaupun yang menjadi akar penyebab masalah-masalah di desa.SIDeKa kemudian menjadi alat kontrol terhadap komitmenpemerintah dalam penyelesaian isu-isu permasalahan desa danmembangun kemandirian desa. SIDeKa dalam hal ini kembalimenghadirkan negara untuk melaksanakan amanat UU, menjaminhak-hak masyarakat desa, dan membangun kemandirian desa.

Posisi dan strategi pergerakan pendampingan dalammewujudkan SIDeKa sebagai bagian untuk membangunkemandirian desa menjadi penting. Posisi penting pendampinganadalah membangun kesadaran kritis masyarakat agar mampumenggunakan sistem informasi desa dan kawasan perdesaantersebut untuk kemandirian desa. Strategi pergerakanpendampingan diantaranya mengadvokasi kebijakan pemerintah

Page 520: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

503

bab dua

kabupaten/kota agar melakukan kewajibannya sesuai yangdiamatkan oleh UU; mendorong pemerintah dan masyarakat desamengembangkan kapasitasnya dalam mengelola sistem informasidesa dan kawasan perdesaan; mendorong kesadaran kritis wargatentang situasi desa, hak dan kewajiban warga; mendorongkemandirian desa dimulai dari kemandirian desa dalam menyediakandan mengakses data sendiri secara cepat dan akurat. Dalammelakukan tugas tersebut seorang pendamping semestinyamemiliki 3 kemampuan dasar yaitu: kemampuan untukmengadvokasi kebijakan dari tingkat kabupaten/kota hingga desa,melakukan pengorganisasian komunitas dan masyarakat, sertamentransformasikan ide dan gagasan pendampingan danpengetahuan kepada para pihak. Selain itu tentu kemampuan teknisyang berkaitan dengan sistem informasi desa berbasis teknologiinformasi dan komunikasi. Berbagai cara dapat dilakukan olehpendamping untuk memperoleh kemampuan dasar dan teknistersebut, diantaranya mereproduksi pengalaman dan pengetahuan,mengikuti pelatihan-pelatihan secara mandiri, belajar bersama,praktek langsung bersama komunitas, dan kursus-kursus.

Usulan kongkrit langkah-langkah percepatan dalammewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa diantaranya:melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa tentang SIDeKaberbasis IT, mendorong terbentuknya pandu SIDeKa di masing-masing desa, melakukan pelatihan SIDeKa dengan berbasis IT danpelatihan jurnalisme pada pandu desa, mendorong terbentuknyakelembagaan di pemerintahan daerah yang berperan sebagai pusatinformasi daerah dan desa, mendorong pemerintah kabupaten/kotaagar menetapkan ketentuan aturan bagi desa untuk membentuksistem informasi desa berbasis IT, mendorong dibentuknya unitorganisasi khusus pada pemerintahan kabupaten/kota yang

Page 521: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

504

mengelola SIDeKa, mendorong pemerintah desa agar memasukkanSIDeKa dalam RPJMDes sehingga dapat dialokasikanpengembangan kapasitas desa dan pengelolaan sistem informasidesa dan kawasan dalam APBDes, serta mendorong pemerintahuntuk membangun SIDeKa yang teritegrasi antara pemerintahkabupaten dengan pemerintah desa.

Page 522: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

505

bab dua

KUSWARI

[email protected][Purbalingga – Jawa Tengah]

SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN (SIDeKA)

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “Negara”, sedemikian rupa sehingga “Negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Untuk merubah cara baru membangun negara adalah salahsatunya dengan Revolusi Mental, Cara pandang yaang sekarangmenjadi Slogan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan WakilPresiden Jusuf Kalla sebenarnya bukanlah istilah baru. IstilahRevolusi Mental telah beberapa kali di lontarkan oleh KH. MustofaBisri, Seorang Ulama dan Budayawan dari Rembang Jateng pernahmengatakan “Reformasi politik ekonomi sosial budaya di negeri initelah gagal. Maka harus ada perubahan cara pandang masyarakatdan sudah saatnya ada revolusi mental”

Revolusi Mental Ala Presiden Joko Widodo dan Wakil PresidenJusuf Kalla adalah ajakan kepada seluruh warga negara Indonesiauntuk segera dan tidak menunda-nunda melakukan perubahansikap, perilaku dan etos kerja. Antara lain : Menghadirkan Negarayang Bekerja, kedua ditekankan pada hubungan ketauladanan

Page 523: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

506

pemimpin dan perubahan sikap, ketiga perilaku dan etos kerja warganegara untuk menumbuhkan suatu sinergitas dalam produktifitasbangsa

Pada acara pelatihan Presiden RI, Joko Widodo menegaskan,kerja keras, persatuan, dan gotong royong adalah modal pentingguna mewujudkan RI sebagai bangsa besar yang berdaulat dalampolitik, bedikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam bidangbudaya. Tiga prinsip itulah yang dikenal sebagai Trisakti Bung Karno.

Ini bagian penting dari semangat “Nawacita” dalam upayamenghadirkan negara dalam semua kehidupan warga negara.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Di kalangan dunia pengembangan masyarakat istilah“pendampingan” merupakan istilah baru yang muncul sekitar awal90-an, sebelum itu istilah yang banyak dipakai adalah “pembinaan”.Ketika istilah pembinaan ini di pakai terkesan ada tingkatan yaituada pembina dan ada yang dibina, pembinaan adalh orang / lembagayang melakukan pembinaan sedangkan yang dibina adalah pbyek.Kesan lain yang muncul adalah pembina adalah pihak yang aktifsedang yang dibina pasif atau pembina adalah sebagai subyek danyang dibina adalah obyek.

Oleh karena itu ketika istilah pendampingan dimunculkan,langsung mendapat sambutan positif dikalangan praktisipengembangan masyarakat. Karena kata pendampinganmenunjukkan kesejajaran (tidak ada yang satu lebih dari yang lain),yang aktif justru yang didampingi sekaligus sebagai subyekutamanya, sedang pendampingan lebih bersifat membantu saja.

Page 524: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

507

bab dua

Dengan demikian pendampingan dapat diartikan sebagaisuatu interaksi yang terus-menerus antaraa pendamping dengananggota kelompik/masyarakat hingga terjadi proses perubahankreatif yang diprakarsai oleh anggota kelompok/masyarakat yangsadar diri dan terdidik (=> tidak berarti punya pendidikan formal).

Persyaratan menjadi seorang pendamping KelompokMasyarakat antara lain :

q Mempunyai komitmen pada pengembangan orang miskin/desa

q Percaya pada kreativitas kaum miskinq Mempromosikan pembebasan keamampuan kreatif kaum

miskinq Membantu menanggulangi rintangan menuju pada tindakanq Obyektif, pandangannya bebas dari prasangka atau tidaak

terikat pada suatu paham pengetahuan tertentu, tetapi lebihmendasarkan pada suatu perspektif sosial tertentu yang adapada masyarakat.

Sedangkan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorangpendamping Masyarakat adalah

q Berkomunikasi dua arah (horisontal)Hal ini ditekankan guna menjaga hubungan yang sejajar antarapendamping dengan kelompok hubungan antara subyekdengan bukan subyek dengan obyek.

q Beradaptasi (= penyesuaian diri)Kemampuan beradaptasi ini hendaknya dilihat bukan hanyasecara sepihak dalam arti pendamping harus mampumenyesuaikan diri dengan gaya hidup, adat atau kebiasaanmasyarakat.

q Studi dan analisis SosialUntuk dapat memahami dinamika dan realita sosial yang

Page 525: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

508

dihadapi oleh masyarakat serta tujuan pendampingan yangmengarah pada tingkat partisipasi dan kemandirian kelompokmasyarakat.

q Menangani ketegangan dan konflikMenangani ketegangan dan konflik disini bukan hanya yangterjadi di dalam kelompok masyarakat, tetapi jugamenyangkut yang luar kelompok.Sebab pekerjaan pendampingan yang berbeda. Mereka yangmenolak perubahan atau dirugikan oleh inisiatif mandirimasyarakat, akan memilih pendamping sebagai targetserangan.

q Belajar secara terus menerusPadahal kemampuan seorang pendamping tidak akan cukupbila hanya mendasarkan pada pelatihan awal sebagaipersiapan sebagai pendamping.Sumber belajar bagi pendamping hendaknya dilihat bukanhanya sebatas pelatihan dan buku, tetapi interaksi denganberbagai pihakpun akan dapat dijadikan belajar yang efektif.

q Animasi (Menghapuskan diri)Kemampuan ini menjadi yang paling menantang bagi seorangpendamping bukan karena sulit untuk dilakukan, tetapi lebihkarena adanya hambatan psikologis.Seorang pendamping dengan bangganya akan menceritakanbagaimana kelompok masyarakat “menangis” dan merasakehilangan ketika ia mengakhiri tugasnya sebagaipendamping di sana.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Langkah-langkah untuk percepatan dalam mewujudkan

Page 526: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

509

bab dua

SIDeKa yang bermakna bagi desa antara lain :q Merubah paradigma Desa dan Masyarakat Desa, yang selama

ini menjadi komsumen informasi menjadi produsen informasitentang Desanya sendiri

q Mensosialisasikan tentang Undang-undang Nomor : 6 Tahun2014 tentang Desa, khususnya pasal 86 yang mengamanatkanDesa untuk mempunyai Sistem Informasi Desa

q Menjalin komitmen dan kerjasama dengan PemerintahKabupaten, SKPD terkait, Pemerintah Desa dan Kader Desayang peduli dan bersedia mendukung pelaksanaan SistemInformasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)

q Semantiasa berkonsultasi dengan Gerakan Desa Membangun(GDM) sebagai Tim IT yang dapat membantu secara teknispembuatan web Desa

q Menjalin kerjasama dan komitmen dengan Komunitas RuangBelajar Masyarakat (RBM) dan Komunitas blogger di wilayahKabupaten Purbalingga guna mendukung pelaksanaan SistemInformasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)

q Membuat Rencana kerja yang terukur antara lain dari aspek :Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasipendampingan pelaksanaan Sistem Informasi Desa danKawasan (SIDeKa)

Page 527: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

510

YERMIAS TANGGUPATI

-[Kupang – Nusa Tenggara Timur]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya

Memudahkan akses informasi terkait informasi, fasilitas publikdan sumberdaya termasuk asset dan potensi lain dan Warga dengancepat mengetahui asset/ potensi dan kondisi desa mereka.

q Basis data kependudukan desa, meliputi data dasar keluarga(13 informasi dasar keluarga: KK, NIK, kepe-milikan lahan,pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dll).

q Informasi dokumen-dokumen desa seperti RPJM Desa,Peraturan Desa dan lain sebagainya.

q Basis data sumber daya desa, memuat data tentang potensidesa.

q Informasi jumlah keluarga yang dibagi dalam klasifi-kasi sosialekonomi (kaya, sedang, miskin, sangat mis-kin) di tingkat desa/kelurahan.

q Informasi jumlah keluarga penerima Raskin & Jamkesmasberdasarkan klasif ikasi sosial ekonomi di tingkat desa/kelurahan.

Page 528: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

511

bab dua

Desa membutuhkan Sistem Administrasi dan Infor-masi untukmenyimpan, memproses dan memperbaha-rui data dan informasitentang warga dan potensi desa. SADeKa memiliki spesifikasi dankeunggulan yang dapat mendukung pemerintah desa dalammemberikan layanan administrasi surat-menyurat yang dibutuhkanwarga. Desa yang memiliki SIDeKa dapat menjadi lebih baik dalamme-mahami kondisi dan kebutuhannya, sehingga dapatmerencanakan desa dengan merujuk pada ketersediaan sum-berdaya di dalam maupun di luar desa. Desa membutuhkan SistemInformasi Desa dan Kawasan untuk menyimpan, memproses danmemperbaha-rui data dan informasi tentang warga dan potensidesa. SIDeKa memiliki spesif ikasi dan keunggulan yang dapatmendukung pemerintah desa dalam memberikan layanan.

Perencanaan Pembangunan DesaData dasar kependudukan yang dijadikan dasar penen-tuan

perencanaan menjadi sangat penting dilakukan. Misalnya, SIDeKadipergunakan untuk merencanakan suatu program perbaikan gizibalita di suatu desa. Dalam perencanaan ini sangat diperlukan databerapa.

Banyak jumlah anak usia balita yang ada di desa terse-but.Untuk keperluan ini, penggunaan SIDeKa sangat membantumenemukan data dengan cepat dan aku-rat. Dalam praktiknya dibeberapa desa yang belum mengaplikasikan SIDeKa, biasanya untukmemper-oleh data anak usia balita ini masih sangat kesulitan danmembutuhkan waktu yang lama. Ini disebabkan proses secaramanual untuk memilih dan mengklasifi-kasi atau mengelompokkandata usia balita memerlukan ketelitian tinggi dan membosankan.

Page 529: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

512

Keterbukaan InformasiSebagai bentuk praktik demokrasi maka setiap war-ga

diberikan hak untuk mengetahui informasi terkait rencanapembuatan kebijakan dan prosesnya. Dalam konteks ini SIDeKatelah memberikan manfaat dan ruang serta akses bagi warga desauntuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pendataan Kesejahteraan Sosial Ekonomi WargaUntuk kepentingan olah data pemetaan kesejahteraan so-sial

ekonomi secara partisipatif dengan indikator lokal. Dalampraktiknya menunjukkan bahwa desa yang melakukan pemetaankemiskinan ini dapat dengan mu-dah menemukenali di mana dansiapa yang masuk dalam kategori miskin atau tidak miskin. kemudianmenjadi dokumen desa yang dapat diguna-kan untuk verifikasi datayang berasal dari pemerintah maupun dari pihak non-pemerintah.

Peningkatan Pelayanan DasarTidak tersedianya data yang akurat serta penggunaan sistem

manual dalam membangun data di desa biasanya pelayanannyalamban.

Penanggulangan KebencanaanDi wilayah rawan bencana, SIDeKa dapat dimanfaat-kan untuk

membangun basis data kependudukaan dan sumber daya yangditujukan sebagai bagian dari pemetaan potensi penanggulanganbencana. Desa rawan bencana dapat bekerjasama dengan desapenyangga (desa aman terdekat dari wilayah bencana) untukmembangun basis data bersama tentang keadaan yang terkaitdengan kebencanaan. Untuk keperlu-an ini dapat memanfaatkanSIDeKa misalnya, untuk membuat basis data inventarisasi jalur

Page 530: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

513

bab dua

evakuasi, titik kumpul, persebaran lokasi penampungan korbanben-cana beserta daya tampungnya, membuat database.

Tentang jumlah, identitas dan karakteristik lainnya daripenduduk desa rawan bencana, dan seterusnya. Jika terjadibencana, hal tersebut sangat membantu dalam menyediakaninformasi tentang berbagai keadaan kor-ban bencana sehinggamempermudah dalam koordi-nasi penanganannya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Membuka ruang diskusi dan mendorong kesadaran kritiswarga. Warga menjadi semakin kritis terhadap kebijakan Negara.Fasilitator menggunakannya sebagai alat untuk pengorganisasianwarga. SIDeKa dan Peta visualisasi tersebut menjadi alat kontrolterhadap pembangunan desa termasuk kinerja pembangunan desa.Disisi lain akan meningkatkan komitmen pemerintah desa terhadappenyelesaian isu-isu sosial/kemiskinan di lingkup desa.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa

Pendampingan dan penguatan kapasitas terhadap aparatPemerintah desa dan kelopok motifator desa.

Page 531: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

514

MUHAMMAD DAHLAN

[email protected][Pidie – Aceh]

1. Pandangan tentang SIDeKa dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara”, sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya

SIDeKa merupakan suatu trobosan progran terbaru untukmenertibkan sistem administrasi dan sebagai upaya percepatankemandirian desa.

Lahirnya UU No 6 Tahun 2014 telah menghembuskan anginsegar dalam kehidupan masyarakat desa, tidak saja dilihat dari nilai“Cash Trasfer”, tetapi yang lebih subtantial adalah desa ditempatkan dalam kedudukan yang jelas dengan kewenangannya,Desa tidak di pandang sebagai sub-ordinat kekuasaan, sebab SistemTata Negara dalam kontek NKRI, negara adalah realitas legal-formalbaru, sedangkan desa adalah realitas organis sosio-kultural yangsecara historis terjadi jauh sebelum tata-negara modern saat ini.

Desa sebagai realitas historis sosio-kultural itu kini beroperasidalam tata kedaulatan & jurisdiksi tata-negara modern, Desa sbgkomunitas sosio-kultural dan keanggotaan seorang di dalamnyatidak lenyap, namun dalam kedaulatan tata-negara modern dengankewarganegaraan ( citizenship ) sbg identitas keanggotaan, status

Page 532: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

515

bab dua

komunitas sosio-kultural desa secara legalformal “di-absorbsi”dalam bangunan kedaulatan baru ini. Maka, persoalan „desa dalamkonsep kedaulatan tata-negara modern (a) bukan apakah secaralegal-formal desa merupakan bagian kedaulatan negara, (b)melainkan skema institusional terbaik macam apa yang menjamin„desa sebagai locus dan garda-depan koordinasi kehidupanbersama yang persis (setidaknya secara teoritis) merupakanmaksud konstitusional tata-negara modern.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pendamping dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Legalitas seorang pendamping sistem informasi desa dankawasan sangat dibutuhkan ketika terjun menghadap aparaturdesa, camat dan pihak kabupaten.

Pedamping melakukan sosialiasasi tentang pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi untuk membangun Desa atauGampong dan meangupayakan warga agar mau menulis melaluiprogram Jurnalisme Warga, Opini dan Kolom yang tersedia sehinggabisa langsung di upload ke media desa atau Gampong untuk di kajioleh masyarakat luas.

Para peserta harus mengetahui seluk beluk permasalahanDesa atau Gampong, Undang-undang Desa, sistem pemerintahanDesa atau Gampong agar memudahkan dalam menjalankanprogram tersebut.

Memahami pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasisecara produktif untuk kemajuan Desa atau Gampong, untukmendapatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut membentukkelompok belajar bersama tentang permasalahan desa dan

Page 533: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

pengorganisasian sideka 1

516

pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untukmenjawab permasalahan-permasalahn yang ada di Desa atauGampong salah satunya adalah masalah Data.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Rencana kongkrit pengembangan sistem informasi desa dankawasan dengan memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi berbasis portal atau website yang mana dalam portalatau website tersebut akan tersaji berbagai informasi tentang desaatau gampong meliputi profil desa, pengembangan ekomoni desa,mata pencaharian warga, kegiatan warga, warta desa dan akuntabeldata desa dan lain-lainya yang bernilai positif untuk kemajuan desa.

konsepsi data.pdfkonsepsi data.pdfkonsepsi data.pdf

Page 534: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan
Page 535: Pengorganisasian SIDeKa - bp2dk.idbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-1-L.pdf · ARI RAHMAN [Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan – ... karena posisi kelembagaan

Buku-buku lain:

1. Panggilan Tanah Air

2. Pedoman Umum Penyelenggaraan SIDeKa

3. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

4. Tentang Pengaturan Desa

5. Konsepsi Data Sistem Informasi Desa dan Kawasan

6. Skenario Pendampingan SIDeKa