Pengolahan Data 3D

download Pengolahan Data 3D

of 56

description

Praktikum GeolistrikJurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung

Transcript of Pengolahan Data 3D

PENGOLAHAN DATA 3D(Laporan Praktikum Eksplorasi Geolistrik)

OlehEgi Ramdhani1315051018

LABORATORIUM GEOFISIKAJURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG

2015Judul Percobaan: Pengolahan Data 3DTanggal Percobaan: 2 Juni 2015Tempat Percobaan: Laboratorium Teknik GeofisikaNama: Egi RamdhaniNPM: 1315051018Fakultas : TeknikJurusan: Teknik GeofisikaKelompok: III (Tiga)

Bandar Lampung, 2 Juni 2015

Mengetahui, Asisten,

Ferry Anggriawan NPM. 1215051023iPENGOLAHAN DATA 3D

OlehEgi Ramdhani

ABSTRAK

Geolistrik, merupakan salah satu metode yang digunakan dalam eksplorasi geofisika terutama dalam penentuan keberadaan air tanah bawah permukaan (eksplorasi air tanah). Adapun fungsi lainnya adalah untuk eksplorasi batubara, emas, bijih besi, mangan dan chromites. Praktikum ini dilakukan agar praktikan mampu melakukan pengolahan data 3D dengan menggunakan software khusus. Metode ini menggunakan prinsip penginjeksian arus listrik DC dibawah permukaan untuk mendapatkan data bawah permukaan bumi tentunya dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Setelah didapatkan nilai potensial dan kuat arusnya maka dilakukan perhitungan nilai resisitivitas menggunakan ms. Excel dan dilakukan penginputan data untuk dimasukkan ke software res2dinv. Setelah data diinput dan dilakukan inversi, masih perlu dilakukan edit datum point untuk meminimalisit nilai error yang ada. Setelah itu, dilakukan inversi kedua dan ditampilkan model 2D dengan termasuk nilai topografi didalamnya. Nilai inilah yang disave dengan format (.xyz) untuk selanjutnya diolah dengan Rockwork. Adapun data yang dimasukkan dalam Rockwork merupakan data borehole dan setelah dilakukan input data, terdapat 57 borehole untuk 2 line pengukuran. setelah diinput 57 data borehole, maka dilakukan pemodelan 3D dengan P-Data. Pemodelan yang dilakukan adalah dengan model resisitivity dan model conductivity. Pada model resisitivity, diketahui bahwa nilai resisitivity cinderung seragam dibandingkan dengan kinai conductivitynya. Maka diperlukan peningkatan nilai Iso-Level untuk memunculkan area beresisitivitas rendah dalam model 3D, hal tersebut juga diakukan dalam pemodelan konduktivitas rendah. iiDAFTAR ISI

HalamanLEMBAR PENGESAHAN iABSTRAK iiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARvDAFTAR TABELviI. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan Percobaan 2II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Daerah Pengamatan 32.2 Peta dan Posisi Daerah Pengamatan 42.3 Geomorfologi, Litologi, Fisiografi dan Stratigrafi 5III. TEORI DASARIV. METODOLOGI PRAKTIKUM4.1 Waktu dan Tempat Praktikum94.2 Alat Praktikum94.3 Pengambilan Data Praktikum104.4 Pengolahan Data Praktikum114.5 Diagram Alir Praktikum11V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN5.1 Data Praktikum125.2 Pembahasan33VI. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKAiiiLAMPIRAN

ivDAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 2.2.1 Peta dan Posisi Daerah Pengamatan 4Gambar 2.2.2 Peta dan posisi daerah pengamatan dari google earth 4Gambar 4.2.1 Laptop 9Gambar 4.2.2 Software Res2dinv 9Gambar 4.2.3 Software Surfer 9Gambar 4.2.4 Software Microsoft Excel 10Gambar 4.2.5 Data Pengamatan 10Gambar 4.2.6 Software Notepad 10Gambar 4.2.7 Software Rockwork 10Gambar 5.1.1 Pengurutan nilai berdasarkan borehole lintasan 1 30Gambar 5.1.2 Pengurutan nilai berdasarkan borehole lintasan 2 31Gambar 5.1.3 Peta Topografi Area Pengukuran 31Gambar 5.1.4 3D Display Conductivity 31Gambar 5.1.5 3D Display Conductivity setelah diatur Iso-Level 32Gambar 5.1.6 3D Display Resistivity 32Gambar 5.1.7 3D Display Resistivity setelah diatur Iso-Level 32Gambar 5.1.8 Peta topografi lintasan 1 beserta sebaran titik ukur 33Gambar 5.1.9 Peta topografi lintasan 2 beserta sebaran titik ukur 33Gambar 5.2.1 Dua lintasan pengukuran dilihat dari Google Earth 34

vDAFTAR TABEL

HalamanTabel 5.1.1 Data Pengukuran lintasan 1 12Tabel 5.1.2 Data Pengukuran lintasan 2 16Tabel 5.1.3 Data Input Notepad Lintasan 1 19Tabel 5.1.4 Data Input Notepad Lintasan 2 24Tabel 5.1.5 Data Koordinat GPS lintasan 1 29Tabel 5.1.6 Data Koordinat GPS lintasan 2 29Tabel 5.1.7 Data Koordinat Maksimum dan Minimum 30

viI. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangGeolistrik tahanan jenis merupakan salah satu metode eksplorasi yang digunakan dalam eksplorasi geofisika terutama dalam penentuan keberadaan air tanah bawah permukaan (eksplorasi air tanah). Adapun fungsi lainnya adalah untuk eksplorasi batubara, emas, bijih besi, mangan dan chromites. Metode ini menggunakan penginjeksian arus listrik dibawah permukaan untuk mendapatkan data bawah permukaan bumi tentunya dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Istilah lain dalam penyebutan metode geolistrik ini adalah metode electrical resistivity. Metode resistivity ini bekerja dengan menginjeksikan arus Direct Current (DC) atau arus searah kedalam permukaan bumi dengan elektroda arus dan akan didapatkan beda potensialnya sebagai besaran fisis yang dicari. Selanjutnya, mengukur voltase (beda tegangan) yang ditimbulkan di dalam bumi. Arus Listrik dan Tegangan disusun dalam sebuah susunan garis linier yang biasa disebut dengan konfigurasi elektroda. Proses pengolahan data geolistrik secara satu dimensi ini adalah tahap yang sangat penting, karena akan dapat diketahui profil perlapisan secara vertikal dengan baik. Dengan adanya teknologi komputer yang terus berkembang maka pengolahan data resistivitas 3D dapat dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Rockwork. Oleh karena itu, dilakukan percobaan ini dengan melakukan pengolahan data hasil pengamatan dengan mengunakan bantuan perangkat lunak untuk mendapatkan informasi tentang kedalaman atau ketebalan lapisan batuan dari harga resistivitas secara vertikal serta mengorelasikan data sounding dan mapping 3D vertikal dengan penampang horizontalnya. Untuk lebih memahami pengolahan data, dilakukan praktikum ini.

1.2 Tujuan PercobaanAdapun tujuan dari praktikum mengenai pegolahan data 3D adalah sebagai berikut:1. Dapat memproses data sounding dan mapping geolistrik tahanan jenis dengan menggunakan Rockwork.2. Dapat menentukan volume daerah pengukuran geolistrik tahanan jenis dengan menggunakan Rockwork.3. Dapat mengestimasi jumlah objek pengukuran geolistrik tahanan jenis.

2.II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Pengamatan

Berdasarkan pada peta topografi, wilayah Provinsi Lampung dapat digolongkan menjadi satuan morfologi dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan bergelombang dan morfologi pegunungan. Morfologi pegunungan dan dataran tinggi menempati wilayah tengah, morfologi perbukitan bergelombang menempati wilayah barat dan timur di kaki pegunungan sedangkan dataran rendah menempati wilayah pantai. Kondisi geologi wilayah Provinsi Lampung dikelompokkan menjadi tiga satuan batuan, yaitu : kelompok batuan pratersier, kelompok batuan tersier dan kelompok batuan kuarter. Kelompok batuan pratersier terdiri dari batuan malihan sekis, kuarsit dan genies. Disamping itu mengandung batuan serpih gampingan, batu lempung, batu pasir bersisipan dengan rijang, batu gamping dan basal; juga terdapat batuan terobosan berupa granit, granodiorit dan diorit kuarsa. Batuan tersier terdiri dari tufa, batu pasir tufaan, breksi tufaan serta lava andesit-basalt. Batuan kuarter terdiri dari kerikil, pasir lanau dan endapan volkanik klastika tufaan. Kondisi geologi di wilayah tengah, yang dilintasi oleh zona Sesar Sumatera, ditempati oleh satuan batuan berumur tersier terdiri dari batuan volkanik yang umumnya sudah terkonsolidasi dengan baik. Satuan batuan ini telah mengalami perlipatan yang sangat kuat di beberapa tempat mencerminkan pola kekar yang rapat dan intensif. Satuan batuan kuarter terdiri dari lava andesit, breksi lahar, tufa sisipan lempung, endapan volkanik muda yang belum terkonsolidasi dengan baik. Kelompok batuan lain yang berumur holosen terdiri dari endapan sungai, rawa dan pantai. Tektonik di wilayah ini berada pada zona sesar, yaitu dengan adanya kenampakan berupa depresi yang diakibatkan karena adanya pergeseran sesar. Di beberapa tempat ditemukan pola struktur yang berarah hampir utara-selatan. Struktur regional yang terdapat di daerah ini adalah perlipatan, sesar, kekar dan kelurusan yang mempunyai arah baratlaut-tenggara. Sesar Sumatera merupakan sesar besar yang memotong daerah tengah, yang masih aktif. Struktur kekar yang Berkembang di daerah ini adalah kekar gerus (shear fracture), kekar tarik(gash fracture) dan kekar kolom (setting joint) ( Prawiradisastra, 2013).

2.2 Peta dan Posisi Daerah PengamatanBerikut ini merupakan pete posisi daerah pengamatan yang diambil

Area PengukuranGambar 2.2.1 Peta dan posisi daerah pengamatan

4Gambar 2.2.2 Peta dan posisi daerah pengamatan dari google earthSecara geografis, daerah penelitian terletak di tenggara pulau sumatera yang berbatasan dengan provinsi sumatera selatan dan provinsi bengkulu di bagian utara, samudera hindia di bagian barat, laut jawa di bagian timur dan selatsunda di bagian selatan (Rishartati, 2008).

2.3 Geomorfologi, Litologi, Fisiografi dan StratigrafiStruktur regional yang terdapat di daerah ini adalah perlipatan, sesar, kekar dan kelurusan yang mempunyai arah baratlaut-tenggara. Sesar Sumatera merupakan sesar besar yang memotong daerah tengah, yang masih aktif (Prawiradisastra, 2013). Formasi daerah ini merupakan batuan formasi Lampung (QT1) yakni tuf riolit dasit dan vulkanokastika tufan. Merupakan struktur terpilah buruk yang sering memperlihatkan struktur silang-siung yang umumnya bersusun dasit. Formasi memiliki ketebalan 200m dan tersebar di bagian timur dan timur laut teluk lampung (Rishartati, 2008). Litologi penyusun daerah ini dimulai dari kelompok batuan pra tersier yang terdiri dari kelompok gunung kasih, komplek sulan, formasi mananga, kelompok batuan tersier: formasi satu, formasi campang, formasi tarahan, kelompok batuan kwarter yaitu formasi lampung, formasi kasai, basal sukadana dan endapan gunung api muda. Dari peta geologi yang disusun oleh Nishimura, et.al (1985), sumatera bagian selatan dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan litologinya, yaitu batuan volkanik kuarter melipuyi daerah sukadana menerus kearah utara, rajabasa, tanjung karang dan kota agung batuan dasarnya terletak di daerah teluk betung, barat laut dari tanjung karang (Hidayat dan Naryanto, 1997).

5

III. TEORI DASAR

Semua metode resistivity menggunakan sumber artifisis, yang ditanamkan kedalam tanah melalui titik elektroda atau sepanjang garis kontak antara elektroda dan permukaan tanah. Prosedur dari metode ini adalah untuk mengukur beda potensial antar elektroda yang berbeda di sekitar aliran arus. Karena arus juga diukur, ini memungkinkan untuk mengukur resistivitas efektif. Dalam hal ini, metode resistivity lebih unggul setidaknya secara teori. untuk AL1 metode listrik lainnya, karena hasil kuantitatif yang diperoleh menggunakan sumber dikendalikan dari dimensi tertentu, seperti dalam metode geofisika lain, potensi maksimum tahanan tidak pernah mati, Kepala kelemahan adalah sensitivitas yang tinggi terhadap variasi kecil dalam konduktivitas dekat permukaan; atau biasa dikenal dengan noise, situasi akan ada di tanah survei magnetik jika satu orang untuk menggunakan magnetometer dengan sensitivitas dalam kisaran picotesla(Telford dkk, 2004).

Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari kelompok metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektrode arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektrode potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur. (Batubara, 2014).

Tahap studi geofisika berupa pemodelan fisis memanfaatkan metode geolistrik tahanan jenis. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial dan arus listrik yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus di dalam bumi. Pada pemodelan fisis untuk kasus pencarian air tanah digunakan metode Geolistrik denganalasan bahwa metode ini telah digunakan untuk berbagai keperluan dengan tingkat keberhasilan yang baik, diantaranya oleh Syukri dan Bijaksana (2000) mendeteksi dan melihat kondisi fluida di bawah permukaan dan masalah lingkungan, Grandis dan Yudistira (2000) mengidentifikasi penyebaran polutan bawah permukaan, Reynold, 1998 mengidentifikasikan distribusi polutan baik secara spasial maupun temporal, Rustadi dan Zaenudin (2003) mendeteksi dan memetakan endapan limbah merkuri. Untuk penenentuan kedalaman muka air tanah telah dilakukan oleh Karyanto dan Dzakwan (2005), Ngadimin dan Handayani (2001) telah mengaplikasikan metode geolistrik untuk pemantauan rembesan limbah. Pendugaan potensi tanah longsor dilakukan oleh Gaffar (2009), penentuan sumber anomali geomagnet (Zubaidah et al. 2005). Coppola et al (1994) menggunakan metode Geolistrik untuk mengetahui struktur lapisan tanah untuk perluan pembuatan rel kereta api di Umbria Italia. Penetuan pola sebaran fluida geothermal (Haerudin et al. 2008). Rolia (2011) menggunakan metode geolistrik untuk mendeteksi keberadaan air tanah (Supriyadi dkk, 2012).

7

Metode resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger dilakukan dengan cara mengkondisikan spasi antar elektrode potensial adalah tetap sedangkan spasi antar elektrode arus berubah secara bertahap (Sheriff, 2002). Pengukuran resistivitas pada arah vertikal atau Vertical Electrical Sounding (VES) merupakan salah satu metode geolistrik resistivitas untuk menentukan perubahan resistivitas tanah terhadap kedalaman yang bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas batuan di bawah permukaan bumi secara vertikal (Telford, et al., 1990). Metode ini dilakukan dengan cara memindahkan elektroda dengan jarak tertentu maka akan diperoleh harga-harga tahanan jenis pada kedalaman yang sesuai dengan jarak elektroda. Harga tahanan jenis dari hasil perhitungan kemudian diplot terhadap kedalaman (jarak elektroda) pada kertas loglog yang merupakan kurva lapangan. Selanjutnya kurva lapangan tersebut diterjemahkan menjadi jenis batuan dan kedalamannya. Prinsip konfigurasi geolistrik ditunjukkan pada gambar (Halik dan Widodo, 2008).

Metode resistivity dikembangkan pada awal 1900-an, tetapi telah menjadi sangat jauh lebih banyak digunakan sejak tahun 1970-an, karena terutama adanya ketersediaan komputer untuk memproses dan menganalisis data. Teknik ini digunakan secara luas dalam mencari sumber air tanah dan juga untuk memantau jenis pencematan tahah; dalam survei rekayasa untuk mencari rongga sub-permukaan, sesar dan fraktur, permafrost, mineshafts, dll.; dan arkeologi untuk memetakan luas area sisa-sisa pondasi bangunan kuno yang terkubur, dan banyak aplikasi lainnya. Metode ini juga digunakan secara ekstensif dalam downhole logging. Resistivity adalah dasar fisik dan diagnostik properti yang dapat ditentukan dengan berbagai teknik, termasuk induksi elektromagnetik. Bahwa ada teknik alternatif untuk penentuan properti yang sama sangat berguna karena beberapa metode yang lebih langsung diterapkan atau lebih praktis dalam beberapa keadaan dari yang lain. Selain itu, pendekatan yang digunakan untuk menentukan tahanan listrik mungkin cukup berbeda - misalnya, metode kontakdengan tanah dibandingkan dengan teknik induksi (Reynolds, 1998).8

IV. METODOLOGI PRAKTIKUM

4.1 Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum pengolahan data 3D ini dilaksanakan pada :Waktu: Kamis, 2 Juni 2015Tempat Praktikum: Laboratorium Teknik Geofisika

4.2 Alat PraktikumAdapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2.1 Laptop

Gambar 4.2.2 Software Res2dinv

Gambar 4.2.3 Software Surfer

Gambar 4.2.4 Software Microsoft Excel

Gambar 4.2.5 Data Pengamatan

Gambar 4.2.6 Software Notepad

Gambar 4.2.7 Software Rockwork

4.3 Pengambilan Data PraktikumPengambilan data pada praktikum pengolahan data 3D ini diambil dari data praktikum sebelumnya yakni pada pengukuran sounding dan mapping konfigurasi wenner yang dilaksanakan di dua line pengukuran sekitar area universitas lampung. Line yang dilakukan pengukuran adalah line depan gedung jurusan peternakan fakultas pertanian dan jalan di fakultas keguruan ilmu pendidikan (FKIP). Dua data inilah yang diolah.

10

4.4 Pengolahan Data PraktikumData praktikum diolah setelah didapatkan nilai (I) berupa arus listrik dan beda potensial (V) dan dihitung nilai resistivity semunya atau rho yang didasarkan data pengukuran. Selanjutnya diolah menggunakan software Res2dinv hingga didapatkan penampang yang diinginkan, setelah dilakukan input topografi, maka data disimpan dalam bentuk (.xyz) yang selanjutnya diolah menggunakan Rockwork. Di software ini praktikan akan menginput nilai resistivity dan conductivity berdasarkan borehole. Data sebelumnya telah diurutkan dengan Ms.Excel terlebih dahulu.

4.5 Diagram Alir PraktikumAdapun diagram alir pada praktikum pengolahan data 3D kali ini adalah sebagai berikut :

Mulai

Aplikasi Software SurferAplikasi Software Res2dinv

Aplikasi Software Ms. Excel

Pengolahan data sesuai prosedur pada panduan praktikum menggunakan software Rockwork.

Data hasil pengolahan

Selesai

11

V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

5.1 Data PraktikumAdapun data hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :Tabel 5.1.1 Data Pengukuran Lintasan 1 STEPC1C2P1P2XnakiVRho

1131112145103188.4269.4568.47615

212810194193169.566428.374.97731

31259173683150.724722.3571.67217

41228153273131.885533.780.80647

51197132763113.883441.85140.1729

6116611235394.262111.5169.4081

711359184375.363244.85105.6218

811047143356.524797.7117.4894

9173592337.6855146.3100.2288

10142351318.8452180.9565.55958

11232122245103188.46621.360.80182

1222911204193169.567933.171.04349

1322610183683150.727534.2568.8288

142239163273131.8865.535.771.87963

152208142763113.887373.1114.036

16217712235394.24795.2190.8051

17214610184375.3681121.85113.3656

1821158143356.5268146.1121.4349

19284692337.6870178.996.29931

20253451318.8475.524561.13642

2133012214193169.56258.859.68512

2232711193683150.7212157.2571.31174

2332410173273131.885931.871.08108

243219152763113.88441.253.235227

25318813235394.278159.45192.5665

26315711184375.3665129.15149.7345

2731269143356.523272.25127.6116

28395792337.6892137.456.27426

29364551318.8465199.3557.78083

3043113224193169.566721.6554.79066

3142812203683150.729439.7563.73532

3242511183273131.8856.529.468.62428

3342210162763113.8873.549.777.00457

34419914235394.264.593.7136.8456

35416812184375.3684204.55183.5106

36413710143356.5223.547.15113.4008

374106892337.6864194.6114.5708

38475651318.8438111.8555.45405

3953214234193169.568224.3550.35105

4052913213683150.728630.753.80353

4152612193273131.888340.263.87441

4252311172763113.888047.467.4739

435201015235394.26867.6593.71515

44517913184375.363388200.96

45514811143356.5282182.05125.4813

465117992337.6849157.4121.0374

47586751318.8481.5291.467.36167

4863014223683150.72692248.05565

4962713203273131.881020.20.258588

5062412182763113.8858.52.154.185333

516211116235394.2865155.86279

526181014184375.3683156.45142.0491

53615912143356.5266.5155.75132.3758

5461281092337.6831.524.2529.00762

55697851318.8485280.862.23849

5673115233683150.728736.262.71338

5772814213273131.8810143.656.93038

5872513192763113.8845.527.368.328

597221217235394.28358.2566.11024

607191115184375.3672102.6107.388

617161013143356.5287358.15232.674

6271391192337.6848150.2117.907

637108951318.841148.683.23855

6483216243683150.728644.177.28781

6582915223273131.8883.543.368.38807

6682614202763113.887840.258.692

678231318235394.26436.0553.06109

688201216184375.365756.3574.50063

698171114143356.5239.5104.75149.8853

70814101292337.6892310.85127.3133

7181191051318.8458341.95111.0748

13

7293016233273131.887248.1588.19475

7392715212763113.8899.567.877.59863

749241419235394.2523665.21538

759211317184375.3689.564.2554.09922

769181215143356.5280.5145101.8062

77915111392337.6874305.1155.3536

78912101151318.8441205.294.2919

79103117243273131.8870.562.2116.3537

80102816222763113.8881.579.4110.9457

8110251520235394.25147.6588.01235

8210221418184375.3665187.45217.3266

8310191316143356.525649.6550.11104

841016121492337.6874272.6138.805

851013111251318.8425158.65119.5586

86113218253273131.886563.9129.6482

87112917232763113.886694.05162.279

8811261621235394.25282.75149.9048

8911231519184375.3610.516.8120.576

9011201417143356.5243.545.2558.79379

911117131592337.684967.7552.09837

921114121351318.8465245.671.18622

93123018242763113.881823.25147.095

9412271722235394.21937.65186.6647

9512241620184375.361636.8173.328

9612211518143356.521736.65121.8505

971218141692337.681717.1538.01247

981215131451318.841786.695.97318

99133119252763113.88554899.38618

10013281823235394.274126160.3946

10113251721184375.3646117.4192.3318

10213221619143356.5266206.2176.5822

1031319151792337.6854.5161.55111.6918

1041316141551318.8471167.744.49955

105143220262763113.8882.531.743.75753

10614291924235394.27363.0581.36041

10714261822184375.3670122.4131.7723

10814231720143356.5258.5160.3154.8745

1091420161892337.6868305.1169.0613

1101417151651318.8457115.838.27495

11115302025235394.25532.0554.89291

11215271923184375.3610196.5572.03968

11315241821143356.5268141.9117.9439

1141521171992337.6884.5312.5139.3491

14

1151518161751318.8474401.6102.2452

11616312126235394.267.527.6538.58711

11716282024184375.369560.6548.11141

11816251922143356.5228.53977.34316

1191622182092337.6881109.751.03081

1201619171851318.8452371.35134.543

12117322227235394.25118.834.72471

12217292125184375.364330.6553.71591

12317262023143356.52435572.29302

1241723192192337.6836112.1117.3313

1251720181951318.844144.220.31044

12618302227184375.362527.0581.53952

12718272125143356.5285239.15159.0207

1281824202392337.6850.5333.55248.8745

1291822192151318.8473.596.1524.6458

13019312327184375.365336.7552.25434

13119282225143356.5263.5103.3591.98964

1321925212392337.6814161.6434.9349

1331922202151318.846072.4522.7493

13420322428184375.366945.2549.42087

13520292326143356.525496.6101.108

1362026222492337.6852172.7125.1411

1372023212251318.8448381.95149.9154

13821302427143356.5244.589.55113.7386

1392127232592337.6898295.65113.6744

1402124222351318.8445.5292.3121.0315

14122312528143356.527075.3560.83974

1422228242692337.6897245.495.32652

1432225232451318.8425.543.1531.88024

14423322629143356.5250.542.948.01402

1452329252792337.6848.5117.5591.32544

1462326242551318.8445.5349.35144.6539

1472430262892337.682252.690.08945

1482427252651318.8447.5317.45125.9107

1492531272992337.6835.585.790.9627

1502528262751318.8438271.3134.5077

1512632283092337.6880172.781.3417

1522629272851318.8472382.0599.96975

1532730282951318.8424113.4589.05825

1542831293051318.8492355.872.86165

1552932303151318.8458200.2565.04672

15

Tabel 5.1.2 Data Pengukuran Lintasan 2STEPC1C2P1P2XnakivRho

1131112145103188.45622.274.68714

212810194193169.563815.267.824

31259173683150.726337.2589.11619

41228153273131.884021.5571.05035

51197132763113.885437.8579.82144

6116611235394.26471.8105.6806

711359184375.366896.95107.4434

811047143356.5254116.9122.3553

9173592337.6862169.85103.225

10142351318.8462189.3557.53797

11232122245103188.43011.8574.418

1222911204193169.562813.682.35771

1322610183683150.722112.0586.48457

142239163273131.883119.5583.16948

152208142763113.883022.4585.2202

16217712235394.22423.7593.21875

17214610184375.362846.35124.7477

1821158143356.522351.55126.6785

19284692337.682894.75127.5064

20253451318.8435139.575.09086

2133012214193169.565024.181.72792

2232711193683150.724021.781.7656

2332410173273131.887549.186.33744

243219152763113.888262.887.21541

25318813235394.25149.7591.89118

26315711184375.3668112.1125.1534

2731269143356.524265.988.68257

28395792337.6892301.55124.1793

29364551318.8466277.379.15655

3043113224193169.566229.9582.57434

3142812203683150.724121.4579.82578

3242511183273131.886745.489.36346

3342210162763113.886947.678.5607

34419914235394.27772.5589.33608

35416812184375.366195.95118.5376

36413710143356.5265131.85114.6486

374106892337.6857170.4112.6434

38475651318.8461276.585.3977

3953214234193169.567236.786.4285

4052913213683150.726134.5586.07233

4152612193273131.885736.383.98674

16

4252311172763113.888870.891.62164

435201015235394.28142.9550.2595

44517913184375.366876.2584.50294

45514811143356.5280178.3125.969

465117992337.6873204.05106.0497

47586751318.8468294.282.11449

4863014223683150.724427.594.2

4962713203273131.885335.4588.2103

5062412182763113.884933.478.42458

516211116235394.24112.629.30667

526181014184375.3692100.9583.14308

53615912143356.5286204134.0707

5461281092337.6849147.7114.7492

55697851318.8486369.4580.93533

5673115233683150.722415.6598.282

5772814213273131.882318.35105.2173

5872513192763113.882419.190.6295

597221217235394.22523.8589.8668

607191115184375.362324.580.27478

617161013143356.522342.95107.8904

6271391192337.682061.95116.7138

637108951318.8425108.281.53952

6483216243683150.729762.496.95802

6582915223273131.886951.9599.29226

6682614202763113.887366.1103.116

678231318235394.28989.3595.10475

688201216184375.368570.362.69595

698171114143356.526587.6576.21505

70814101292337.6845165.45138.5368

7181191051318.84850.3750.083609

7293016233273131.885035.693.89856

7392715212763113.885250.45110.4855

749241419235394.28084.199.02775

759211317184375.3689103.187.79227

769181215143356.529386.2552.41774

77915111392337.6880229.9108.2829

78912101151318.8442153.168.67629

79103117243273131.886840.8579.81182

80102816222763113.884740.397.64604

8110251520235394.27674.8593.38901

8210221418184375.367790.1588.22992

8310191316143356.525049.255.61568

841016121492337.686381.248.56533

17

851013111251318.8497367.771.4172

86113218253273131.887944.874.78765

87112917232763113.885541.6586.23822

8811261621235394.27890.95110.5483

8911231519184375.3677113.5111.0826

9011201417143356.5288187.2120.9205

911117131592337.684881.8564.92859

921114121351318.8451168.562.24588

93123018242763113.882418.690.13481

9412271722235394.22826.5590.94582

9512241620184375.36323145.257524.636

9612211518143356.523267.1118.5154

971218141692337.683164.778.64181

981215131451318.8432113.566.82313

99133119252763113.884935.8583.31833

10013281823235394.24721.4542.99128

10113251721184375.365054.5582.21776

10213221619143356.5274132.15100.934

1031319151792337.682166.95120.1274

1041316141551318.8468242.1567.08979

105143220262763113.889371.5587.61413

10614291924235394.21110.489.06182

10714261822184375.368492.582.98571

10814231720143356.52123161.9574.418

1091420161892337.6892294.75120.7193

1101417151651318.8498265.5551.31243

11115302025235394.26563.8592.53338

11215271923184375.363035.2588.548

11315241821143356.52112155.278.32057

1141521171992337.6871122.9565.25008

1151518161751318.841100.6620.1139

11616312126235394.28666.1572.45733

11716282024184375.3669100.05109.272

11816251922143356.523759.3590.66114

1191622182092337.6893182.974.104

1201619171851318.842670.350.94046

12117322227235394.28284.6597.24427

12217292125184375.362233.5114.7527

12317262023143356.5280163115.1595

1241723192192337.6885242.65107.5653

1251720181951318.842491.7573.55617

12618302227184375.3665136.65158.4299

12718272125143356.5266220.35190.1402

18

1281824202392337.681120.56650.190587

1291822192151318.841010.5940.110802

13019312327184375.362129.4105.504

13119282225143356.522041.3116.7138

1321925212392337.682161.3109.9897

1331922202151318.842091.9586.6169

13420322428184375.363449.1108.8287

13520292326143356.523478.5130.4947

1362026222492337.6836121.5127.17

1372023212251318.8437164.9583.99076

13821302427143356.5253109.15116.3992

1392127232592337.6853171.6121.9979

1402124222351318.8480321.0575.60728

14122312528143356.52103240.9132.191

1422228242692337.6887259112.1738

1432225232451318.841180.6360.101977

14423322629143356.5293294.25179.7947

1452329252792337.6895295.85117.9643

1462326242551318.8482247.957.30596

1472430262892337.6861203.1125.4559

1482427252651318.8453301.35107.1214

1492531272992337.6843151.7132.9315

1502528262751318.8438132.2566.4424

1512632283092337.682071.7135.0828

1522629272851318.8420109.05102.7251

1532730282951318.8439191.792.60585

1542831293051318.84850.4680.103731

1552932303151318.84880.5050.108116

Tabel 5.1.3 Data Input Notepad Lintasan 1Lintasan 1 (egi ramdhani)

3

1

155

1

0

453068.48

412774.98

362471.67

322180.81

2718140.17

2315169.41

1812105.62

19

149117.49

96100.23

5365.56

483060.8

442771.04

392468.83

352171.88

3018114.04

2615190.81

2112113.37

179121.43

12696.3

8361.14

472759.69

422471.31

382171.08

33183.24

2915192.57

2412149.73

209127.61

15656.27

11357.78

502754.79

452463.74

412168.62

361877

3215136.85

2712183.51

239113.4

186114.57

14355.45

532750.35

482453.8

442163.87

391867.47

351593.72

3012200.96

269125.48

216121.04

17367.36

512448.06

47210.26

42184.19

20

381555.86

3312142.05

299132.38

24629.01

20362.24

542462.71

502156.93

451868.33

411566.11

3612107.39

329232.67

276117.91

23383.24

572477.29

532168.39

481858.69

441553.06

391274.5

359149.89

306127.31

263111.07

562188.19

511877.6

471565.22

421254.1

389101.81

336155.35

29394.29

5921116.35

5418110.95

501588.01

4512217.33

41950.11

366138.8

323119.56

6221129.65

5718162.28

5315149.9

4812120.58

44958.79

39652.1

35371.19

6018147.1

21

5615186.66

5112173.33

479121.85

42638.01

38395.97

631899.39

5915160.39

5412192.33

509176.58

456111.69

41344.5

661843.76

621581.36

5712131.77

539154.87

486169.06

44338.27

651554.89

601272.04

569117.94

516139.35

473102.25

681538.59

631248.11

59977.34

54651.03

503134.54

711534.72

661253.72

62972.29

576117.33

53320.31

691281.54

659159.02

606248.87

56324.65

721252.25

68991.99

636434.93

59322.75

751249.42

719101.11

666125.14

22

623149.92

749113.74

696113.67

653121.03

77960.84

72695.33

68331.88

80948.01

75691.33

713144.65

78690.09

743125.91

81690.96

773134.51

84681.34

80399.97

83389.06

86372.86

89365.05

3

32

0135

3138

6139

9139

12134

15135

18135

21134

24134

27134

30132

33133

36132

39129

42130

45131

48130

51130

54130

57129

60130

63130

23

66129

69130

72129

75129

78128

81127

84128

87128

90128

93125

1

0

0

0

0

Tabel 5.1.4 Data Input Notepad Lintasan 2Lintasan 2 (egi ramdhani)

3

1

155

1

0

453074.69

412767.82

362489.12

322171.05

271879.82

2315105.68

1812107.44

149122.36

96103.22

5357.54

483074.42

442782.36

392486.48

352183.17

301885.22

261593.22

2112124.75

179126.68

126127.51

8375.09

24

472781.73

422481.77

382186.34

331887.22

291591.89

2412125.15

20988.68

156124.18

11379.16

502782.57

452479.83

412189.36

361878.56

321589.34

2712118.54

239114.65

186112.64

14385.4

532786.43

482486.07

442183.99

391891.62

351550.26

301284.5

269125.97

216106.05

17382.11

512494.2

472188.21

421878.42

381529.31

331283.14

299134.07

246114.75

20380.94

542498.28

5021105.22

451890.63

411589.87

361280.27

329107.89

276116.71

23381.54

25

572496.96

532199.29

4818103.12

441595.1

391262.7

35976.22

306138.54

2630.08

562193.9

5118110.49

471599.03

421287.79

38952.42

336108.28

29368.68

592179.81

541897.65

501593.39

451288.23

41955.62

36648.57

32371.42

622174.79

571886.24

5315110.55

4812111.08

449120.92

39664.93

35362.25

601890.13

561590.95

51127524.64

479118.52

42678.64

38366.82

631883.32

591542.99

541282.22

509100.93

456120.13

41367.09

661887.61

621589.06

26

571282.99

53974.42

486120.72

44351.31

651592.53

601288.55

56978.32

51665.25

4731

681572.46

6312109.27

59990.66

54674.1

50350.94

711597.24

6612114.75

629115.16

576107.57

53373.56

6912158.43

659190.14

6061

5631

7212105.5

689116.71

636109.99

59386.62

7512108.83

719130.49

666127.17

62383.99

749116.4

696122

65375.61

779132.19

726112.17

6831

809179.79

756117.96

71357.31

786125.46

743107.12

816132.93

27

77366.44

846135.08

803102.73

83392.61

8631

8931

3

32

0133

3132

6134

9133

12134

15133

18138

21137

24137

27138

30138

33138

36137

39136

42136

45137

48144

51137

54137

57138

60135

63137

66137

69138

72141

75143

78142

81142

84142

87142

90143

93144

1

0

0

28

0

0

Tabel 5.1.5 Data Koordinat GPS Lintasan 1TitikxYz

15272149406724135

25272129406722138

35272139406719139

45272159406718139

55272209406717134

65272229406716135

75272279406713135

85272289406712134

95272339406710134

105272349406708134

115272369406707132

125272379406704133

135272389406702132

145272429406702129

155272469406700130

165272909406699131

175272149406695130

185272549406695130

195272589406692130

205272619406692129

215272629406690130

225272639406685130

235272689406685129

245272699406683130

255272699406682129

265272749406681129

275272769406679128

285272789406678127

295272819406676128

305272829406675128

315272849406672128

325272859406670125

Tabel 5.1.6 Data Koordinat GPS Lintasan 2TitikxYz

15272349406733133

25272379406733132

35272409406734134

45272419406738133

29

55272439406740134

65272419406741133

75272479406743138

85272499406747137

95272509406749137

105272539406752138

115272539406755138

125272559406756138

135272579406757137

145272599406760136

155272619406762136

165272619406765137

175272659406772144

185272679406774137

195272689406777137

205272709406778138

215272729406779135

225272749406783137

235272759406785137

245272779406785138

255272799406790141

265272819406792143

275272829406795142

285272839406797142

295272849406800142

305272869406802142

315272899406805143

325272919406808144

Tabel 5.1.7 Data Koordinat Maksimum dan Minimum xyzMaksimumMinimum

x527291527212

y94068089406670

z144125

30Gambar 5.1.1 Pengurutan nilai berdasarkan borehole lintasan 1

Gambar 5.1.2 Pengurutan nilai berdasarkan borehole lintasan 2

Gambar 5.1.3 Peta Topografi Area Pengukuran

31Gambar 5.1.4 3D Display Conductivity

Gambar 5.1.5 3D Display Conductivity setelah diatur Iso-Level

Gambar 5.1.6 3D Display Resistivity

32Gambar 5.1.7 3D Resistivity setelah diatur Iso-Level

Gambar 5.1.8 Peta topografi lintasan 1 beserta sebaran titik ukur

Gambar 5.1.9 Peta topografi lintasan 2 beserta sebaran titik ukur

5.2 Pembahasan

33Pengolahan data 3D ini dilaksanakan setelah didapatkan data pengukuran sounding dan mapping. Adapun jenis konfigurasi yang kami gunakan dalam pengukuran atau akuisisi data adalah konfigurasi elektroda wenner-wenner. Pengolahan data 3D dilakukan setelah diselesaikannya pemodelan data 2D karena data yang akan diinput ke software Rockwork merupakan hasil output data dari Res2dinv. Model penampang 2D yang didapatkan melalui pengolahan data software Res2dinv, sebelumya dilakukan pengeditan data dengan Miscrosoft excel yang kemudian dicopy ke notepad, tabel 5.1.3 dan tabel 5.1.4 menunjukkan data yang saya input ke notepad untuk lintasan 1 dan linatasan 2. Data ini adalah data yang dipindahkan dari data awal (tabel 5.1.1 dan tabel 5.1.2) dan data koordinat (tabel 5.1.5 dan tabel 5.1.6). Diinput data ini pula terdapat beberapa ketentuan software res2dinv yang kami ketahui setelah melakukan praktikum. Setelah file notepad disimpan dalam format (.txt), maka file inilah yang kemudian dijalankan dengan mode read data file pada software res2dinv, setelah itu dilakukan inversi data untuk menampil kan penampang bawah permukaan dan didapatkan nilai error. Namun, data ini masih harus dilakukan pengoreksian datum point, oleh karena itu, dilakukan proses editing dengan menu edit bed datum point dan dipilih titik kurva yang menjauhi garis horizontal dengan sudut ekstrim. Setelah itu dilakukan saving data inversi kedua dengan format (.inv) yang kemudian dilakukan penampilan model 2D dengan data datum point yang sudah diedit dengan fungsi show inversion result. Setelah itu, diperlukan untuk memasukan nilai topografi agar didapatkan nilai xyz lengkap. Setelah dimasukan data topografi, maka file disimpan dalam format (.xyz) yang selanjutnya dapat diolah dengan Ms. Excel untuk input data 3D pada rockwork. Adapun peta yang menunjukkan garis pengukuran adalah sebagai berikut.

34Gambar 5.2.1 Dua lintasan pengukuran dilihat dari Google EarthLintasan 1, atau area pengukuran pertama, kami melakukan pengukuran dengan garis bentang line sepanjang 100 meter. Pengukurann ini dilakukan di jalan akses menuju fakultas kedokteran, universitas lampung. Lintasan membentang dari titik 1 dengan koordinat x (527214), y (9406724) dan z (135) ke titik 32 dengan koordinat x ( 526285), y (9406670) dan z (125) adapun koordinat base pengukuran pada titik tengah pengukuran adalah pada koordinat x (527249), y (9406697) dan z (132), koordinat tiap titik dapat dilihat pada tabel 5.1.5. Lintasan 2, terletak di area yang tidak jauh dari atea pengukuran pertama yakni tepat didepan titik 1 lintasan pertama. Area teridentifikasi masuk kawasan fakultas keguruan ilmu pendidikan (FKIP) disamping jurusan Bahasa Inggris. Sama seperti lintasan 1, panjang lintasan ukur pada lintasan 2 ini menbentang 100 meter dengan koordinat di titik awal adalah x (527234), y (9406733), dan z (133) hingga titik 32 dengan koordinat x (527291), y (9406808) dan z (144). koordinat tiap titik dapat dilihat pada tabel 5.1.6. Setelah didapatkan file berformat (.xyz) maka, file tersebutlah yang dibuka dengan Ms. Excel dan dilakukan pengeditan berdasarkan nilai x dengan fungsi kedalaman yang selanjutnya diinterpretasikan sebagai Borehole. Data borehole inilah yang selanjutnya diinput kedalam software Rockwork. Adapun data borehole setelah dilakukan pengeditan dengan Ms. Excel adalah seperti gambar 5.1.1 untuk lintasan pertama dan gambar 5.1.2 untuk lintasan kedua. Pada lintasan pertama, didapatkan sebanyak 29 borehole yang selanjutnya diinput kedalam rockwork dengan memasukkan nilai eastern, northern, elevasi dan total depth sesuai tabel 5.1.5 dan tabel 5.1.6. Lalu dimasukkan nilai kedalaman sebenarnya, resisitivitas dan konduktivitasnya. Adapun nilai total depth yang kami gunakan adalah 30 sesuai arahan asisten. Setelah dimasukkan kesemua data borehole lintasan 1 dan lintasann 2 yang diinput dalah satu lembar project, maka didapatkan 57 borehole yang selanjutnya dapat diolah untuk menampilkan model 3D namun harus terlebih dahulu diinput nilai xmin, xmax, ymin, ymax, zmin dan zmax sesuai tabel 5.1.7 yang didapatkan dari software surfer. Adapun gird topografi dapat dilihat pada gambar 5.1.3.

35

Model konduktivitas 3D yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 5.1.4 sebelum dilakukan penaikan Iso-Level dan gambar 5.1.5 setelah dilakukan penaikan Iso-Level. Pada gambar 5.1.4 tidak diketahui area konduktan rendah karena model menunjukkan nilai resisitivitas seragam. Dan berdasarkan data, area resisitivitasnya bervariasi, dan setelah dilakukann peningkatan Iso-Level, maka dapat dilihat area dengan nilai resistivitas rendah pada model 3D. Warna biru menunjukkan konduktifitas rendah dan warna ungu menunjukkan resistivitas lebih besar. Adapun volume area konduktifitas rendah adalah 405.000 m3 sebagaimana telah ditunjukkan oleh software Rockwork.Model resistivitas 3D yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 5.1.6 sebelum dilakukan penaikan Iso-Level dan gambar 5.1.7 setelah dilakukan penaikan Iso-Level. Pada gambar 5.1.6 dapat dilihat area resistivitas rendah yang dicitrakan oleh warna biru. Maka, dilakukan peningkatan Iso-Level dan didapatkan tampilan area berkonduktivitas rendah yang dicitrakan warna biru. Adapun warna ungu menunjukkan area yang berresistivitas lebih tinggi. Volume area berresistivitas rendah adalah 23.000 m3 sesuai yang ditampilkan oleh software Rockwork itu sendiri.Pada praktikum ini turut saya buat peta topografi area pengukuran dua lintasan sebagaimana terdapat pada gambar 5.1.8 dan 5.1.9. saya menggunakan aplikasi surfer untuk membuat model tersebut. Juga saya turutkan sebaran titik pengukuran sepanjang line pengukuran. dan masih terdapat error pada GPS dikarenakan titik tidak membentuk garis lurus.

36

VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pengolahan data 3D yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Metode Geolistrik merupakan metode yang berguna untuk mendapatkan gambaran penampang bawah permukaan dengan cara menginjeksikan arus listrik kebawah permukaan bumi dan didapat harga potensial, lalu diolah dengan software khusus.2. Pengolahan data 3D ini dilakukan dengan menggunakan software Rockwork untuk mendapatkan model 3D bawah permukaan juga dengan Surfer untuk membuat peta topografi. Dibantu Microsoft excel dan Res2dinv untuk membuat data yang nantinya diolah dengan Rockwork.3. Pada dua line pengukuran yang dilakukan satu pemodelan 3D bawah permukaan, pemodelan yang dilakukan adalah pemodelan resisitivitas dan konduktivitas.4. Nilai resisitivitas cinderung seragam dibandingkan dengan nilai konduktivitasnya. Maka, perlu dilakukan peningkatan nilai Iso-Level untuk menampilkan area beresistivitas rendah.

5. DAFTAR PUSTAKA

Batubara; Abdullah Badawi, 2014, Metode Geolistrik, http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2014/03/metode-geolistrik.html, diakses pada tanggal 14 april 2015 pukul 10.25 WIB.Halik; Gusfan dan Widodo; Jojok, 2008, Pendugaan Potensi Air Tanah Dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Kampus Tegal Boto Universitas Jember, Media Teknik Sipil, Juli, hal 110.Hidayat; Nur dan Naryanto; Heru Sri, 1997, Tektonik dan Pengaruhnya Terhadap Gempa di Sumatera Bagian Selatan, Alami, Vol.2, No.3, hal 9.

Prawiradisastra; Suryana, 2013, Identifikasi Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor di Provinsi Lampung, Jurnal Sains dan Teknilogi Indonesia,Vol. 15, No.1, hal 55.Reynolds; John M, 1998, An Introduction to Applied Environmental Geophysics, England: John Wiley & Sons, hal 421.Rishartati; Peny, 2008, Bentuk Lahan Pesisir di Provinsi Lampung, SkripsiUniversitas Infonesia, FMIPA, hal 43 dan 27.Supriyadi; dkk, 2012, Pemodelan Fisik Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Untuk Mendeteksi Keberadaan Air Tanah, Jurnal MIPA, Vol 1, hal 39.Telford; W.M, 2004, Applied Geophysics Second Edition, USA: University of Cambridge, hal 522.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tugas

1. Buatlah model 3D menggunakan software Rockwork!2. Interpretasikan hasil pemodelan yang dihasilkan.

Jawaban :

1. Terdapat pada bab V, gambar 5.1.5 pada resisitivitasnya dan gambar 5.1.7 pada konduktivitasnya.2. Terdapat pada bab V, bagian pembasahan.

3. Lampiran 2 Referensi Tinjauan Pustaka dan Teori Dasar

http://mineritysriwijaya.blogspot.com/2014/03/metode-geolistrik-tahanan-jenis.html Batubara 2014 - Abdullah Badawi Batubara (2014) Metode Geolistrik