pengolahan dan pengawetan makanan

7
Judul : Usut Kelalaian Penyebab Keracunan Belasan Pelajar SD Penulis Redaksi : Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Fernan Rahadi. Sumber Dikuti dari : Suara Pembaruan - Berita Satu (http://sp.beritasatu.com/home/usut-kelalaian-penyebab- keracunan-belasan-pelajar-sd/3960 ) Kamis, 24 Februari 2011 | 10:15 [MEDAN] Pihak kepolisian diminta mengusut unsur kelalaian di balik kasus keracunan yang menimpa 14 orang pelajar sekolah dasar (SD) Al Jamiyatul Washliyah setelah mengkonsumsi minuman kemasan botol di Jl Bromo Gang Santun, Kecamatan Medan Area, Sumatera Utara (Sumut). Sebab, upaya hukum perlu diambil agar menimbulkan efek jera terhadap distributor, penyalur, penjual maupun pengawas, Rabu (23/2). "Kelalaian yang menyebabkan pelajar keracunan setelah mengkonsumsi minuman kemasan botol yang banyak dijual di pasaran bisa dijerat pidana. Polisi bisa memulai penyelidikan ini dengan mengambil sisa minuman yang diduga sebagai penyebab keracunan tersebut," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Sumut, Farid Wadji kepada SP, Kamis (24/2). Farid memastikan, ada unsur kelalaian di balik kasus keracunan belasan pelajar SD tersebut. Untuk

description

kasus bahaya kemasan dan kerusakkan pangan

Transcript of pengolahan dan pengawetan makanan

Page 1: pengolahan dan pengawetan makanan

Judul : Usut Kelalaian Penyebab Keracunan Belasan Pelajar SD

Penulis Redaksi : Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Fernan Rahadi.

Sumber Dikuti dari : Suara Pembaruan - Berita Satu

(http://sp.beritasatu.com/home/usut-kelalaian-penyebab-keracunan-belasan-

pelajar-sd/3960 )

Kamis, 24 Februari 2011 | 10:15

[MEDAN] Pihak kepolisian diminta mengusut unsur kelalaian di balik

kasus keracunan yang menimpa 14 orang pelajar sekolah dasar (SD) Al Jamiyatul

Washliyah setelah mengkonsumsi minuman kemasan botol di Jl Bromo Gang

Santun, Kecamatan Medan Area, Sumatera Utara (Sumut). Sebab, upaya hukum

perlu diambil agar menimbulkan efek jera terhadap distributor, penyalur, penjual

maupun pengawas, Rabu (23/2). "Kelalaian yang menyebabkan pelajar keracunan

setelah mengkonsumsi minuman kemasan botol yang banyak dijual di pasaran

bisa dijerat pidana. Polisi bisa memulai penyelidikan ini dengan mengambil sisa

minuman yang diduga sebagai penyebab keracunan tersebut," ujar Direktur

Eksekutif Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Sumut, Farid

Wadji kepada SP, Kamis (24/2). 

Farid memastikan, ada unsur kelalaian di balik kasus keracunan belasan

pelajar SD tersebut. Untuk memastikan ini, perlu diperhatikan masa berlaku

minuman kemasan yang dijual itu. Selain itu, perlu dilakukan penelitian atas

kandungan zat maupun kadar di dalam minuman baik kemasan botolnya dan

kandungan yang terdapat dalam minumannya tersebut. Sehingga, ada bukti yang

cukup kuat untuk dapat memproses sejumlah pihak yang lalai setelah kejadian

tersebut. "Kasus keracunan diduga akibat mengkonsumsi minuman kemasan ini

tidak hanya sekali atau dua kali terjadi di daerah ini. Sepekan yang lalu seorang

anak tewas karena diduga mengkonsumsi minuman kemasan. Kasus yang sama

meski tidak merenggut korban jiwa kembali terjadi. Saya mengkhawatirkan kasus

yang sama kembali terjadi menimpa pelajar lainnya," katanya.

Menurutnya, kasus yang sama bisa menimpa anak - anak lainnya jika tidak

ada upaya pihak aparat penegak hukum untuk melakukan pengusutan. Tindakan

hukum perlu diambil aparat penegak hukum terhadap mereka yang lalai agar

Page 2: pengolahan dan pengawetan makanan

kasus keracunan tidak terulang. Selama ini, belum ada proses hukum yang

menyentuh pihak produsen, penyalur maupun di tingkat pengawasan peredaran

minuman kemasan tersebut.

Keracunan Minuman

Seperti yang dilaporkan, sebanyak 14 pelajar Al Jamiyatul Alwashliyah

mengalami mual dan muntah - muntah setelah mengkonsumsi minuman kemasan

yang dibeli dari kantin sekolahnya. Para korban ini langsung dilarikan ke Rumah

Sakit (RS) Badrul Aini, yang tidak jauh dari lokasi sekolah tersebut. Tim medis

kemudian memberikan obar penawar racun yang masuk ke tubuh korban. "Tujuh

di antaranya sudah diperbolehkan untuk pulang. Selebihnya terpaksa dirawat

sementara di rumah sakit ini. Mereka akan diperbolehkan pulang bila kondisi

mereka sudah mulai membaik. Kemungkinan besar mereka mengalami mual dan

muntah - muntah akibat keracunan. Kami sudah memberikan obat untuk

mengeluarkan racun dari dalam tubuh mereka," ujar dokter anak, Sri Zamzam. 

  Iqbal, salah seorang pelajar SD yang turut keracunan minuman tersebut,

saat ditemui di rumah sakit menyampaikan, mereka sebelumnya mengkonsumsi

minuman kemasan rasa jeruk di kantin sekolah. Tidak lama setelah itu, Iqbal

bersama rekan - rekannya merasa pusing. Perut kemudian mual - mual, dan

sebagian di antaranya mengalami muntah - muntah. Oleh pihak sekolah, mereka

dilarikan ke rumah sakit. Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Medan,

Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan, polisi sudah mengamankan sisa

minuman kemasan yang diduga sebagai penyebab keracunan belasan pelajar

tersebut. Sisa minuman tersebut sudah dikirim untuk diteliti di Balai Pengawasan

Obat dan Minuman. Polisi masih menunggu hasil dari penelitian sisa minuman

kemasan tersebut. "Unsur kelalaian dari penyebab keracunan ini akan ditelusuri.

Untuk menelusuri ini kan harus diawali dari temuan di lapangan. Kam,i masih

menyelidiki penyebab dari keracunan tersebut. Nanti hasilnya akan dikabari,"

sebutnya. [155].

Page 3: pengolahan dan pengawetan makanan

Ringkasan :

Telah terjadi kasus keracunan di kota Medan yang menimpa 14 orang

pelajar sekolah dasar (SD) Al Jamiyatul Washliyah setelah mengkonsumsi

minuman kemasan botol. Diduga terjadi kelalaian pihak produsen, maka dari itu

menurut pihak kepolisian perlu diusut tanggal kadaluarsa dari kemasan maupun

kandungan yang terkandung dalam minuman tersebut karena diduga mengandung

zat – zat yang cukup berbahaya bagi kesehatan, kemungkinan pula ada kandungan

zat yang terkandung dalam botol kemasan karena terbukti dari kasus ini tidak

hanya terjadi pada hari itu namun beberapa waktu sebelumnya sudah terjadi kasus

yang sama bahkan menyebabkan kematian pada korban. Para korban merasa

pusing dan nyeri perut kemudian mual - mual, dan sebagian di antaranya

mengalami muntah – muntah. Polisi sudah mengamankan sisa minuman kemasan

yang diduga sebagai penyebab keracunan belasan pelajar tersebut. Sisa minuman

tersebut sudah dikirim untuk diteliti di Balai Pengawasan Obat dan Minuman.

Tanggapan :

Menurut saya, perlu dilakukan warning, perhatian dan pendidikan terlebih

dahulu tentang makanan dan bahaya apabila mengkonsumsi makanan

sembarangan kepada anak – anak usia sekolah karena menurut saya pada usia

anak – anak sekolah sangat rentan terkena penyakit apabila tidak dikontrol

terhadap jajanan sekolah. Pada masa modern seperti jaman sekarang, sudah

semakin marak ditemukan makanan – makanan yang menurut saya cukup

membahayakan bagi kesehatan tubuh kita, apalagi masyarakat Indonesia

cenderung konsumtif, lebih ingin instant, tetapi relatif murah karena mayoritas

penduduk Indonesia masih tergolong rendah pendapatan per kapita, kurangnya

pendidikan juga membuat para produsen atau pedagang jajanan yang “nakal”

memakai zat – zat penambah makanan yang menurut BPOM berbahaya, dibatasi

ataupun dilarang. Pemberian warning, perhatian dan pendidikan bisa dilakukan

oleh guru yang memperingati agar murid – murid tidak jajan sembarangan, dan

bisa juga dilakukan oleh orangtua dengan membiasakan anaknya agar membawa

Page 4: pengolahan dan pengawetan makanan

bekal agar tidak jajan sembarangan di sekolah, dan jelaskan kepada anaknya

bahwa manfaatnya membawa makanan selain lebih sehat dan lebih hemat.

Selain itu, pihak sekolah pun harus membatasi dan menjamin jajanan yang

ada di sekolah itu aman, sehat dan bersih. Lalu dari pihak BPOM agar selalu

memberikan penyuluhan tidak hanya untuk kalangan – kalangan menengah keatas

namun seharusnya penyuluhan diberikan secara transfaran yaitu kepada para

pedagang kecil, produk - produk homemade dan karyawan – karyawannya. Serta

memperketat peraturan jika suatu perusahaan ingin memproduksi produknya

harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dan selalu melakukan operasi

secara rutin kepada pedagang – pedagang nakal yang diketahui seringkali

menggunakan zat – zat yang berbahaya. Pihak BPOM tentu harus bekerjasama

dengan pihak kepolisian agar memberiakn sangsi yang membuat jera para pelaku.

BPOM dan pihak kepolisian juga harus transfaran tidak boleh pandang bulu dan

harus menolak apabila dari para produsen makanan memberikan sogokan baik

dalam maupun luar negeri yang diketahui mengandung zat – zat yang berbahaya

bagi kesehatan manusia dan ingin meloloskan produknya harus diberikan sanksi

tegas karena diketahui Indonesia merupakan target pasar Internasional yang dapat

menguntungkan produsen untuk memasarkan produknya tentu BPOM dan pihak

berwenang harus selektif memilih produk yang dijamin keamanan dan

kualitasnya.