pengolahan citra

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin canggihnya kamera sangat menolong pengguna kamera untuk kegiatan foto yang sebelumnya belum ada kamera digital, pada awanya kamera masih menggunakan sistem analog, karena keterbatasan sistem analog maka ahirlah sistem digital yang lebih efesien dalam penggunaaannya. Banyak bermunculan berbagai macam jenis kamera belakangan ini, namun setiap kamera pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,seperti halnya pada kamera analog dan kamera digital. Penulis tertarik untuk membahas kedua hal ini untuk referensi lebih dalam mengenai hal-hal penggunaan dua jenis kamera. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah kamera ANALOG itu? 1.2.2 Apakah kamera DIGITAL itu? 1.2.3 Apa perbedaan keduanya? 1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui kamera ANALOG 1.3.2 Mengetahui kamera DIGITAL 1.3.3 Mengetahui perbedaan keduanya 1.4 Manfaat Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi para pengguna kamera ANALOG dan kamera DIGITAL, karena pada umumnya masih banyak pengguna yang belum mengerti akan penggunaan yang baik dari kedua jenis kamera ini. BAB II

description

kamera digital dan kamera analog

Transcript of pengolahan citra

Page 1: pengolahan citra

BAB IPENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Semakin canggihnya kamera sangat menolong pengguna kamera untuk kegiatan foto yang sebelumnya belum ada kamera digital, pada awanya kamera masih menggunakan sistem analog, karena keterbatasan sistem analog maka ahirlah sistem digital yang lebih efesien dalam penggunaaannya.

Banyak bermunculan berbagai macam jenis kamera belakangan ini, namun setiap kamera pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,seperti halnya pada kamera analog dan kamera digital.

Penulis tertarik untuk membahas kedua hal ini untuk referensi lebih dalam mengenai hal-hal penggunaan dua jenis kamera.

1.2       Rumusan Masalah

1.2.1                    Apakah kamera ANALOG itu?1.2.2                    Apakah kamera DIGITAL itu?1.2.3                    Apa perbedaan keduanya?

1.3       Tujuan

1.3.1                    Mengetahui kamera ANALOG1.3.2                    Mengetahui kamera DIGITAL1.3.3                    Mengetahui perbedaan keduanya

1.4       ManfaatPenulis berharap makalah ini bermanfaat bagi para pengguna kamera ANALOG dan kamera DIGITAL, karena pada umumnya masih banyak pengguna yang belum mengerti akan penggunaan yang baik dari kedua jenis kamera ini.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 AnalogAnalog adalah salah satu kategori kamera yang dalam tehnik pengambilan gambarnya, masih

menggunakan film seluloid. Film seluloid ini mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optikal

yang berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupafilm seluloid itu sendiri, serta elemen mekanik

Page 2: pengolahan citra

yang berupa badan dari kamera itu sendiri. Selain itu, kamera analog membutuhkan bukaan diafragma

1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterimaoleh film tersebut menjadisebuah gambar.

Di dalam kehidupan masyarakat, kamera analog ini biasanya lebih akrab dengan sebutan kamera film. Hal

ini disebabkan karena penggunaan film pada kamera tersebut, sebagai media perekam atau

penyimpanannya. Film tersebut juga biasa dikenal dengan sebutan klise atau negatif.

2.2 Digital

Kamera digital adalah kamera yang tidak tergantung pada film negative (klise). Pada kamera

digital, peran film negative diambil oleh sebuah chip berebentuk kartu kecil yang berfungsi untuk

menyimpan hasil pemotretan. Ada dua tipe cip yaitu CCD (Charge Coupled device) dan CMOS

(complementary metal oxide semiconductor). Cip berfungsi menangkap cahaya dari luar melalui lensa

dan mengubahnya menjadi electron-elektron sehingga membentuk gambar digital. Kelebihan dari

kamera ini adalah hasil pemotretan dapat langsung dilihat pada layar monitor yang terletak di bagian

belakang kamera. Jika gambar yang diambil tidak sesuai dengan yang diinginkan, bisa langsung dihapus.

Biasanya kamera digital juga dilengkapi dengan fasilitas zoom yaitu pengaturan perbesaran objek yang

akan diambil tanpa harus mendekatkan kamera ke objek, serta pengaturan terang gelap lampu blitz.

Kemampuan kamera digital diukur dalam megapixel, yaitu kemampuan kamera untuk menangkap objek.

Makin besarnya angka, berarti makin detaik gambar yang dihasilkan sehingga kualitas gambar makin

tajam. Untuk kamera digital dengan kemampuan 1 megapixel misalnya objek yang dapat diambil hanya

seukuran kartu pos. untuk kamera dengan kemampuan 2-3 megapixel, gambarnya bisa dicetak dari mulai

ukuran 8 x 6 inchi sampai 10 x 8 inchi. Untuk kamera dengan kemampuan 4 -6 megapixel, gambarnya bisa

dicetak dengan ukuran 10 x 9 inchi sampai 12 x 10 inchi.

2.3 Perbedaan Keduanya2.3.1 Analog            Penyimpanan menggunakan film dengan ukuran berbeda-beda, auto fokus tidak ada dalam analog masih manual fokus sehingga pengguna mengfokuskan gambar secara manual lensa, warna tidak sebagus digital, terkadang muncul efek garis-garis pada hasil cetak biasanya pengaruh dari kualitas film yang digunakan.

2.3.2 Digital            Kegunaan sudah tak kenal batas, memiliki layar LCD untuk langsung melihat hasil foto,terdapat efek-efek yang dapat digunakan,warna-warna dapat diubah secara langsung, memiliki ketajaman tersendiri dilihat dari ukuran lensa yang di gunakan, penyimpanan menggunakan memori, mampu mengambil abjek dengan auto fokus maupun sebaliknya mengguakan manual fokus juga bisa digunakan, sesuai kebutuhan.

Page 3: pengolahan citra

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 Kamera ANALOG            a. Penyimpanan gambar melalui roll film.            b. Tidak auto focus.

3.2 Kamera DIGITAL            a. Penyimpanan gambar melalu memory card.            b. Hasil lebih maksimal.            c. Pengambilan gambar bisa manual focus maupun auto focus.

3.3 Perbedaan kamera ANALOG dan DIGITAL       a. Pada ANALOG data penyimpanan melalui roll film.            b. Pada DIGITAL data penyimpanan melalui memory card.            c. Pada ANALOG setelah film habis kita harus mencuci film untuk melihat hasil.            d. Pada DIGITAL gambar bisa dilihat langsung melalui layar kamera atau mentransfer                data ke komputer.

Page 4: pengolahan citra

Cara Kerja Kamera Digital

Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk memproses gambar.

Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :- Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor yang berfungsi sebagai view finder, mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantul yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder)

- Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length, jarak ini pula yang akan menjadi faktor penggali pada lensa.

- Tugas Sensor adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada Sensor ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini. Semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.

- Gambar yang ditangkap oleh sensor diteruskan ke bagian pemrosesan gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap merek kamera memiliki software dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.

- Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yangdipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan sebagainya.

Tahapan selanjutnya adalah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera digital moderen, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.

Cara Kerja Kamera Analog

Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya.Diafragma menutup secara otomatis dan tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya ”CUCI” lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini “arang sisa pembakaran” terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam.Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau “CETAK”. Istilah proses ini macam-macam: Calotype/Ambrotyp/Tintype/ Ferrotyping dsb. Proses ini harus

Page 5: pengolahan citra

dilakukan di ruang gelap, karena adanya cahaya akan mempengaruhi proses trasfer tersebut. Kertas yang digunakan adalah kertas foto khusus yang dilapisi senyawa ferro.Beda foto hitam putih dan foto berwarna adalah terletak pada film-nya. Film untuk foto hitam putih hanya terdiri satu lapis senyawa garam perak halida. Sedang film berwarna terdiri minimal 3 lapis. Dimana masing-masing lapis terdiri dari campuran (komposisi kimia) yang berbeda.