Penghormatan dan Penghargaan Terhadap Orang Tua dan Guru.

Mengacu kepada Alkitab penghormatan dan penghargaan terhadap orang tua, sudah menjadi suatu penetapan Allah, yang ditulis oleh Allah sendiri untuk bangsa Israel melalui perantaraan Musa sebagai abdi Allah.

Keluaran 3434:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.

Keluaran 3434:4 Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya.

Ulangan 99:10 TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, yang ditulisi jari Allah, di mana ada segala firman yang diucapkan TUHAN kepadamu di gunung itu dari tengah-tengah api, pada hari perkumpulan.

Ulangan 99:11 Sesudah lewat empat puluh hari empat puluh malam itu, maka TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu.

Mengasihi siapa? Atau Siapa yang perlu dikasihi ? Bagaimana Mengasihi ? kapan harus mengasihi?

Dalam keluaran Pasal 20 ayat 12 yang menjadi bagian dari sepuluh perintah Allah, Allah sendiri memerintahkan agar setiap orang menghormati ayah dan ibunya, secara umum setiap orang harus menghormati orang yang lebih tua. Perintah ini disempurnakan lagi di dalam perjanjian baru dimana Yesus sebagai Anak ALLah putera ALLah mengatakan di dalam

Matius 1919:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Dengan kata lain setiap orang harus menghargai, menghormati orang tua, guru, orang yang lebih tua, yang sama umur atau pun orang yang lebih muda. Tidak melihat pada status kaya –miskin, pejabat-bukan pejabat, direktur-klining service, dokter-bidan, pasien kaya-pasien miskin, Presiden-gelandangan pengemis, sesama suku atau bukan, sesama agama atau bukan, ateis atau orang beragama, orang suci atau orang berdosa, intinya harus

mengasihi semua manusia harus dikasihi sama seperti mengasihi dirinya sendiri. Pada kata mengasihi menunjukkan suatu pengertian yang dalam, kata mengasihi itu juga berarti menghormati, menuruti, kesetiaan, membantu, menolong, dapat dilihat dalam 1 korintus 13 dimana dalam pasal tersebut menjelaskan apa yang disebut dengan kasih.

Lalu mengasihi yang seperti apa, apakah mengasihi setengah hati, atau setengah mengasihi, seperempat mengasihi? Orang sering mengatakan mengasihi itu ada takarannya, ada persentasenya, atau ada ukurannya.

Dalam Lukas 10 pasal 27, yang merupakan jawaban dari seorang ahli taurat, yang sudah pasti sangat paham dan mengerti akan taurat atau firman Allah,

Matius 2222:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.Matius 2222:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Jelas sekali dikatakan bahwa kita harus mengasihi sesama manusia, seperti mengasihi diri kita sendiri, Mengapa? karena Allah mengasihi kita maka kita mengasihi Allah, jika mengasihi Allah maka harus melaksanakan kasih ALLah, pelaksanaan Kasih Allah itu nyata dalam mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Dengan kasih yang seperti apa, dengan kasih yang Agape kita mengasihi sesama seperti Tuhan Yesus Kristus mengasihi kita sehingga telah melakukanNya begitu sempurna di Kayu Salib , dalam rencana Allah untuk menyelamatkan dunia ini termasuk saudara dan saya.

z.j.manoe