Penggunaan Obat Obatan Selama Kehamilan

24
Penggunaan obat obatan selama kehamilan Dr. agus sunarto SpOG FKUMJ

description

Penggunaan Obat Obatan Selama Kehamilan

Transcript of Penggunaan Obat Obatan Selama Kehamilan

  • Penggunaan obat obatan selama kehamilan Dr. agus sunarto SpOGFKUMJ

  • tahapan kehamilan berkaitan dengan perkembangan janinTrimester I :Organogenesis awalEmbryonalEktodermMesodermentoderm

  • Tahapan kehamilan berkaitan dengan perkembangan janinTrimester IIOrganogenesis lanjutProliferasi sel sel organBentuk organ mulai sempurnaFungsi mulai berkembang

  • Tahapan kehamilan berkaitan dengan perkembangan janinTrimester III :Pematangan organFungsi organ menjadi maksimalBentuk organ definitif

  • Pemberian obat selama kehamilan dan efek kepada janinTak berpengaruh apapunToksik : trimester I, II, IIITeratogenik : trimester IGangguan fungsi : trimester II, III Gangguan anatomik : trimester I, II, IIILainnya

  • Teknik penentuan obat untuk kehamilanPola dari US FDA (category)Usia kehamilan Cara pemberian Dosis Lamanya pemberian obatKepentingan pengobatan dan prioritasInteraksi obat

  • Category Adalah pemilahan obat berdasarkan faktor risiko terhadap janin A: penelitian terhadap wanita hamil tidak membuktikan efek/risiko terhadap fetus pada trimester I maupun trimester berikutnya. Masih selalu dipantau kemungkinan bahayanya.

  • Antibiotika Ampisilin : oral ( B ), Penicillin : parenteral ( B ) Amoksisilin : oral ( B ) Makrolide :Eritromisin :oral/parenteral/topikal(B),Aminoglikoside : Gentamisin:op/otparenteral/topikal(C), Kanamycin : oral / parenteral ( D )Sefalosporin : ceftriaxone (B)Tetrasiklin (D)

  • categoryB : meski percobaan pada reproduksi hewan belum bisa membuktikan efek buruk / risiko janin tetapi tidak ada penelitian pada wanita hamil ataupun reproduksi hewan percobaan yang menunjukkan efek negatif ( selain penurunan fertilitas). Begitupun untuk penelitian wanita hamil pada trimester I belum ada konfirmasi dan belum dijumpai risiko pada trimester selanjutnya.

  • categoryC : meski penelitian pada hewan telah menunjukkan adanya efek negatif (teratogenik, embryocidal, yang lain) tetapi belum ada percobaan pada wanita atau hewan yang layak. Pemberian obat seharusnya hanya bila kepentingannya lebih diutamakan dengan mempertimbangkan risiko pada janin.

  • categoryD : terdapat bukti risiko pada janin, tetapi keuntungan pemakaiannya pada wanita hamil lebih dipertimbangkan selain risikonya. (misalnya jika obat sangat dibutuhkan untuk penyelamatan kehidupan pasien atau pada penyakit yang sangat serius dimana obat lainnya tidak efektif)

  • categoryX : penelitian hewan atau kehidupan manusia telah menunjukkan adanya abnormalitas janin atau adanya risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya. Risiko penggunaan obat pada wanita hamil sama sekali menyingkirkan kemungkinan keuntungan obat itu sendiri. Obat tersebut kontra indikasi pada wanita atau wanita yang akan hamil.

  • Dosis obatDosis terapeutikDosis minimalDosis maksimalDosis letalDosis toksik

  • Dosis obatNon kehamilan : dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan medik. Pada kondisi penyakit yang berat biasanya dosis akan dinaikkan untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan.Kehamilan : dosis harus dipertimbangkan pemberiannya karena harus mempertimbangkan efek terapeutik dan efek samping pada kehamilan

  • Dosis obatContoh pemberian pada wanita hamil:Kasus : wanita usia 30 tahun, hamil 12 minggu mengalami demam tinggi disertai batuk pilek sejak 3 hari yll. Diagnosis yang dibuat adalah laringofaringitis akuta.Bagaimana pemberian obatnya ? Parasetamol (dosis ?) antibiotika eritromisin (dosis?) berapa mg/kg BB/hari yg diberikan ?

  • Jenis obat Gastrointestinal Antasida : tanpa kategoriRanitidin : BAntispasmodik / hyoscine butylbromide : CAntidiare / loperamide : BLaksatif / bisacodyl : B

  • Jenis obatKardiovaskuler1. Dopamine (C), dobutamin (B)2. Digoksin (C)3. Antihipertensi nifedipin (C), metil dopa (B)4. Diuretik furosemid (C) (D)5. Propanolol (C), (D trimester II,III)

  • Jenis obatSistem Respirasi Antiasma teofilin (C), terbutalin (B), salbutamol (C)Dekongestan triamsinolon (C) (D trimester I)Obat batuk dekstrometorfan (C)Lainnya tanpa kategori

  • Jenis obatSistem neuromuskulerAntipiretik ; parasetamol (B) ibuprofen (B) (D menjelang persalinan)Aspirin (C) (D trimester III dengan dosis tinggi)Asam mefenamat (C) (D trimester III /menjelang persalinan)

  • Jenis obat Hormonal / KortikosteroidBeta metason / deksametason (C) (D trimester I)Androgenik : danazol (X)Norethisteron (X) etinil estradiol (X)Metil predinosolon (C)

  • Jenis obatAntihistamin antialergiChlorpheniramin maleat / CTM ( B)Cyproheptadin (B)Loratadine ( B )

  • Jenis obatKemoterapetik Antituberkolosis : ethambutol (B), pyrazinamide (C), rifampisin (C), Antiamoeba : metronidazole (B)Antihelmintik : mebendazole (C), piperazine (B), pyrantel pamoate ( C)Antiviral : acyclovir (B), entecavir (C), zidovudin (C), lamivudin (C)

  • Jenis obatHipnotik sedativ :Flurazepam (X), Midazolam (D), Zolpidem tartrate (B)Antikonvulsan : phenobarbital (D), phenitoin (D)Anxiolitik: diazepam (D), chlodiazepoxide (D), hydroxizine (C), buspirone (B)

  • TERIMA KASIH

    ada obat yang bisa masuk plasenta ada yang tidakTiap zat yang masuk bisa mempengarhui pertumbuhan janin. :anatomi, fungsi,mental,dll.Sebagian obat ada yang aman ada yang tidak pada janin?*Trimester 1: fase pembentukan...memberi efek teratogenik.Obat rifampisin membuat bayi *Pedoman USDA?-- klasifikasi obat dgn A B C D.Kelas A: obat aman, karena pada percobaan secara reproduktif tidak ada masalahKelas B: tidak ada bukti karena tidak cukup pada penelitiannya, belum ada penelitian khusus. (A DAN B termasuk aman)Kelas C: pada hewan terbukti tidak bagus, tapi ga ada penelitian ke manusia. Aman utk wanita hamil, berbahaya bagi janin.Kelas D: asal dari A, saat diteliti ada bukti resiko pada janin, masuk dalam kriteria D.Kelas X: terbukti sangat bersiko, menimbulkan kerugian, lebih dari Kelas D.

    *F ed gfdvfdevfdefdsxaz*Intinya pada hamil: kalo prinsip nya dosis lebih kecil mencapai dosis tera tidak menghasilkan hasil berat, buat apa cari obat dosis tinggi yang bisa nimbulkan kecacatanCth parasetamol: antipiretik, bedakan dengan amoxixilin. Ibu hamil 3 bulan, demam tinggi 40 drjt. Kasih apa? Parasetamol. Dosis? Kalo bisa 200mg atau 250mg bisa turun, kenapa engga? Jangan langsung kasih tinggi.Pasien sakit paringitis, anda kasih amoxixilin, kasih 100mg atau 500? Cari dosis utk aktivitas membunuh kuman pada manusia, berapa mg?**