Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni...

5
199 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MUSIK KERONCONG BERBASIS ADOBE FLASH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI SISWA Damar Arum Prili Anggara Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Kirana Hilbra Pramaditya Jl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, [email protected] Yossi Gritakarina Jl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Abstrak Perkembangan teknologi yang semakin pesat kini berdampak pada semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu terhadap peserta didik. Pendidikan seni sebagai salah satu pelajaran yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat membentuk pribadi peserta didik yang harmonis antara logika, etika, rasa estetis, artistik serta menumbuhkan apresiasi terhadap keragaman seni budaya Indonesia. Keroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan jenis musik yang telah banyak mengalami perkembangan. Berdasarkan studi pendahuluan, dalam pembelajaran seni musik terdapat kecenderungan peserta didik kurang memiliki pengetahuan mengenai keroncong. Oleh karena itu kami berupaya mengembangkan teknologi berbasis adobe flash yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keroncong sebagai media yang menarik, mempermudah peserta didik untuk memperoleh informasi, dan menambah apresiasi pe- serta didik terhadap musik keroncong. Kata kunci: Teknologi, Keroncong, Adobe Flash Abstract This rapid development of technology may cause some effects in all fields including education. An education basically becomes, an effort to deliver the specific knowledge, insight, skill, expertise towards the pupils. This art education is one of the program implied at school expected to be able to form a harmonic character among logic, ethic, aesthetic and artistic sense of the pupil and also to grow an apreciation towards the diversity of Indonesian culture. Keroncong are forms of music that grows and develops in the archipelago. Keroncong that is a kinds of music that has undergone many develop- ments. Based on preliminary studies, the art of music there is a tendency of students lack knowledge about keroncong. Therefore we seek to develop technology based adobe flash which can be utilized in the learning keroncong as an attractive media, enabling learners to acquire information, and increase appreciation of learners towards Keroncong. Keyword: Technology, Keroncong, Adobe Flash PENDAHULUAN Teknologi menjadi sebuah kebutuhan yang pent- ing bagi kehidupan manusia, karena dengan teknologi memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengeta- huan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu ter- hadap peserta didik. Pendidikan seni sebagai salah satu mata pelajaran yang diterapkan di sekolah mempunyai peran yang pent- ing guna mendukung tujuan pendidikan nasional. Pen- didikan seni merupakan bagian dari sistem pendidikan umum dengan basis kognitif, afektif, dan psikomotor yang diharapkan dapat membentuk pribadi peserta didik yang harmonis antara logika, etika, rasa estetis, artistik serta menumbuhkan apresiasi terhadap keragaman bu- daya Indonesia. Pendidikan seni merupakan integrasi dari beberapa cabang seni seperti gambar (rupa), gerak (tari), dan bunyi (musik). Pelaksanaan pembelajaran seni musik mengacu pada kurikulum. Kurikulum seni musik untuk kelas X sekolah menengah atas juga telah dijabarkan secara rinci tujuan dan sebaran materi yang harus dikuasai oleh pe- serta didik. Secara umun materi yang dipelajari untuk ke- las X adalah musik tradisional dan musik nontradisional. Musik tradisional setempat seperti musik gamelan, an- gklung dan musik calung. Musik nontradisional setem- pat terdiri dari beberapa jenis musik antara lain seperti

Transcript of Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni...

Page 1: Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan

199

PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MUSIK KERONCONG BERBASIS ADOBE FLASH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI SISWA

Damar Arum Prili AnggaraUniversitas Negeri Yogyakarta,

Jl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Kirana Hilbra PramadityaJl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281,

[email protected]

Yossi GritakarinaJl. Colombo No.1, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281

Abstrak

Perkembangan teknologi yang semakin pesat kini berdampak pada semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu terhadap peserta didik. Pendidikan seni sebagai salah satu pelajaran yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat membentuk pribadi peserta didik yang harmonis antara logika, etika, rasa estetis, artistik serta menumbuhkan apresiasi terhadap keragaman seni budaya Indonesia. Keroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan jenis musik yang telah banyak mengalami perkembangan. Berdasarkan studi pendahuluan, dalam pembelajaran seni musik terdapat kecenderungan peserta didik kurang memiliki pengetahuan mengenai keroncong. Oleh karena itu kami berupaya mengembangkan teknologi berbasis adobe flash yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keroncong sebagai media yang menarik, mempermudah peserta didik untuk memperoleh informasi, dan menambah apresiasi pe-serta didik terhadap musik keroncong.Kata kunci: Teknologi, Keroncong, Adobe Flash

Abstract

This rapid development of technology may cause some effects in all fields including education. An education basically becomes, an effort to deliver the specific knowledge, insight, skill, expertise towards the pupils. This art education is one of the program implied at school expected to be able to form a harmonic character among logic, ethic, aesthetic and artistic sense of the pupil and also to grow an apreciation towards the diversity of Indonesian culture. Keroncong are forms of music that grows and develops in the archipelago. Keroncong that is a kinds of music that has undergone many develop-ments. Based on preliminary studies, the art of music there is a tendency of students lack knowledge about keroncong. Therefore we seek to develop technology based adobe flash which can be utilized in the learning keroncong as an attractive media, enabling learners to acquire information, and increase appreciation of learners towards Keroncong.Keyword: Technology, Keroncong, Adobe Flash

PENDAHULUANTeknologi menjadi sebuah kebutuhan yang pent-

ing bagi kehidupan manusia, karena dengan teknologi memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada semua bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengeta-huan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu ter-hadap peserta didik.

Pendidikan seni sebagai salah satu mata pelajaran yang diterapkan di sekolah mempunyai peran yang pent-ing guna mendukung tujuan pendidikan nasional. Pen-didikan seni merupakan bagian dari sistem pendidikan umum dengan basis kognitif, afektif, dan psikomotor

yang diharapkan dapat membentuk pribadi peserta didik yang harmonis antara logika, etika, rasa estetis, artistik serta menumbuhkan apresiasi terhadap keragaman bu-daya Indonesia. Pendidikan seni merupakan integrasi dari beberapa cabang seni seperti gambar (rupa), gerak (tari), dan bunyi (musik).

Pelaksanaan pembelajaran seni musik mengacu pada kurikulum. Kurikulum seni musik untuk kelas X sekolah menengah atas juga telah dijabarkan secara rinci tujuan dan sebaran materi yang harus dikuasai oleh pe-serta didik. Secara umun materi yang dipelajari untuk ke-las X adalah musik tradisional dan musik nontradisional. Musik tradisional setempat seperti musik gamelan, an-gklung dan musik calung. Musik nontradisional setem-pat terdiri dari beberapa jenis musik antara lain seperti

Page 2: Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan

200 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

dangdut, campursari, dan keroncong.Keroncong merupakan bentuk karya seni musik

yang tumbuh dan berkembang di nusantara sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini masih menunjuk-kan eksistensinya. Pengetahuan mengenai keroncong sangat penting diberikan kepada peserta didik karena bentuk musik keroncong mempunyai makna tersendiri dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehingga ke-beradaan musik keroncong tetap dapat digemari. Namun pada kenyataannya peserta didik kurang mengenal lagu-lagu keroncong, mereka menganggap bahwa keroncong merupakan jenis musik yang kurang menarik. Kurangn-ya apresiasi terhadap keroncong.

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat melalui kemampuan guru dalam bermain musik, peng-gunaan media pembelajaran yang mendukung serta sa-rana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan studi pendahuluan di Banyumas, masih banyak sekolah yang belum memiliki alat musik keroncong. Disamping itu, guru yang mengampu pelajaran musik bukan berlatar belakang pendidikan musik sehingga mengakibatkan proses pembelajaran tidak optimal. Keterbatasan guru musik dalam pembuatan dan pemilihan media pembe-lajaran yang menarik juga mengakibatkan peserta di-dik kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Padahal, metode pembelajaran yang didukung dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat ber-pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Berdasar-kan permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan multimedia pembelajaran keroncong di SMA agar dapat menumbuhkan apresiasi, motivasi, dan hasil belajar pe-serta didik terhadap musik keroncong.

PEMBAHASANKeroncong merupakan bentuk karya seni musik

yang tumbuh dan berkembang di nusantara sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini masih menunjuk-kan eksistensinya. Keroncong tidak dapat dipisahkan dengan semangat pergerakan melawan penjajah pada saat itu, sehingga tema dari lagu yang diciptakan ban-yak yang mengangkat tema perjuangan, percintaan, dan tanah air. Keroncong yang ada saat ini merupakan jenis musik yang telah banyak mengalamai perkembangan. Banyak dijumpai lagu-lagu keroncong saat ini yang di-aransir ulang ataupun lagu pop yang dibawakan dengan irama keroncong sehingga keroncong masih tetap dige-mari.

Istilah keroncong sudah lama dikenal dan dalam perkembangannya mempunyai berbagai macam arti. Menurut Soeharto dkk (1996: 22-24) menyebutkan empat istilah keroncong, pertama bahwa istilah keron-cong berasal dari gelang keroncong perhiasan wanita yang dipakai di pergelangan tangan maupun kakinya yang jika digerakan menimbulkan bunyi crong-crong-keroncong. Kedua, istilah keroncong berasal dari alat musik keroncong yang jika dimainkan akan menghasil-

kan bunyi crong. Ketiga, istilah keroncong berasal dari teh keroncong adalah minuman teh yang cara membuat minuman tehnya langsung dikeroncong atau dituang air panas. Keempat, keroncong berasal dari nasi keroncong adalah nasi yang cara menanaknya dengan dikeroncong atau dituang langsung dengan air.

Keroncong adalah terjemahan bunyi alat ukulele yang dimainkan secara arpegio (rasqueado-Spanyol), dan menimbulkan bunyi crong, crong akhirnya muncul musik keroncong (Harmunah,1994:9). Berdasarkan be-berapa pengertian istilah tersebut bahwa istilah keron-cong berasal dari bunyi alat musik ukulele atau cuk yang merupakan asal mula terbentuknya musik keroncong.

Alat Musik KeroncongAlat musik yang digunakan dalam musik keron-

cong telah mengalami evolusi. Untuk membentuk se-buah musik keroncong minimal terdiri dari tujuh macam alat musik seperti biola, seruling, gitar, ukulele (keron-cong, cuk), tenor banyo (cak), cello, dan bass (Soeharto, 1994: 43). Setiap alat musik yang tergabung akan memi-liki fungsi masing-masing. Biola dan seruling disebut dengan alat musik depan karena biasanya membawakan melodi pokok, sedangkan alat musik yang lain disebut dengan alat musik belakang atau pengiring . Menurut Harmunah (1994: 21-22) fungsi masing-masing alat musik adalah sebagai berikut:1. Biola

Biola berfungsi sebagai pemegang melodi dan se-bagai kontrapung dari vokal dengan imitasi-imitasinya. 2. Flute

Flute berfungsi sebagai pemegang melodi seperti biola dan mengisi kekosongan selain untuk intro dan coda.3. Gitar

Gitar berfungsi sebagai pengiring tetapi dapat pula sebagai pembawa melodi4. Ukulele

Alat ini termasuk instrumen tali petik dan berfungsi sebagai pemegang ritme5. Banyo

Alat banyo ini dalam keroncong sering disebu den-gan nama Cak atau Cak tenor. Sama dengan alat ukulele, termasuk ke dalam instrumen tali petik dan berfungsi se-bagai pemegang ritmis.6. Cello

Alat ini termasuk ke dalam instrumen tali gesek, hanya bentuknya lebih besar. Alat ini berfungsi sebagai pemegang ritmis. Cello dimainkan dengan cara dipetik7. Bass

Bass atau contrabass termasuk ke dalam instrumen tali yang berfungsi sebagai pemegang ritmis.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk musik keroncong diperlukan

Page 3: Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan

Bagian III: Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran 201

tujuh macam alat musik seperti biola, seruling atau flute, gitar, ukulele, tenor, cello, dan bass yang memiliki fung-si masing-masing didalam permainan musiknya. Alat musik keroncong lebih ditekankan pada jenis alat musik dawai.

Jenis-Jenis Musik KeroncongMusik keroncong yang ada saat ini pada dasanya

telah mengalami perkembangan. Menurut Harmunah (1994) ada beberapa jenis keroncong dilihat dari segi bentuk dan harmoni yaitu jenis keroncong asli, langgam, dan stambul I dan stambul II.

Multimedia PembelajaranMultimedia adalah alat bantu penyampai pesan

yang menggabungkan dua elemen atau lebih media, meliputi teks, gambar, grafik, foto, suara, film, dan ani-masi secara terintegrasi (Kustandi dkk, 2013: 68). Mul-timedia dapat dikatakan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan men-yampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis, animasi, dan video (Rusman dkk, 2012: 71). Selanjut-nya Mayer (2001: 3) menjelaskan bahwa multimedia merupakan sebuah presentasi materi dengan menggu-nakan kata-kata sekaligus gambar-gambar. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan suatu alat yang merupakan gabungan dari beberapa unsur media dan digunakan dalam proses pem-belajaran. Multimedia membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.

Dalam dunia pendidikan, multimedia dipandang sebagai suatu proses interaksi penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Tujuan pen-didikan musik dengan teknologi musik yaitu untuk mengembangkan sistem pendidikan musik yang mana dapat memudahkan, menarik, dan sesuai untuk mengem-bangkan keterampilan bermusik (Dittmar et al., 2012) (dalam Ruismaki, 2013). Multimedia digunakan sebagai sarana belajar, multimedia ini disebut multimedia pem-belajaran. Aplikasi multimedia yang dimanfaatkan da-lam proses belajar dan pembelajaran (menyalurkan pe-san berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta merangsang pikiran, kemauan dan perhatian pebelajar sehingga secara sengaja belajar terjadi dan terkendali) (Kustandi dkk, 2013: 69).

Mayer (2001:116) menyatakan bahwa dengan menambahkan ilustrasi pada teks atau menambahkan animasi pada narasi dapat membantu siswa lebih mema-hami materi atau penjelasan yang disajikan. Multime-dia merupakan gabungan berbagai macam grafik, teks, suara, video, dan animasi (Azhar Arsyad, 2011: 171). Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang se-cara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. multimedia interaktif (Daryanto: 2013: 51).

Rencana Produk Multimedia Pembelajaran Keron-cong

Hasil identifikasi dan potensi masalah di sekolah adalah masih ditemukan banyak sekolah menengah atas yang tidak memiliki alat musik keroncong, kurangnya keterampilan guru musik dalam memainkan alat musik keroncong, serta kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran. Dari permasalahan yang ditemukan, dilakukan studi pustaka dan pengumpulan data untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Multimedia yang dapat digunakan dalam pembela-jaran adalah multimedia interaktif. multimedia interak-tif yang baik adalah multimedia yang dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dapat melibatkan peserta didik secara langsung dalam penggunaannya. Ada beberapa kelebihan dalam menggunakan multime-dia interaktif antara lain (1) interaktif, karena dirancang untuk dipakai oleh peserta didik secara individual, (2) memberikan iklim afeksi secara individual, (3) mening-katkan motivasi belajar, (4) memberikan umpan balik (respon) terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh pe-serta didik, (5) kontrol pemanfaatannya sepenuhnya ada pada pengguna.

Model dan desain pengembangan yang digunakan dalam rencana produk ini mengacu pada model pengem-bangan yang dikembangkan oleh Stephen M. Alessi dan Satanley R. Trollip. Prosedur pengembangan dalam pe-nelitian ini melalui 3 tahapan yaitu perencanaan, desain, dan pengembangan yang telah disederhanakan sesuai dengan kebutuhan. Adapun rencana desain multimedia pembelajaran ini disusun dengan beberapa kriteria an-tara lain sebagai berikut :1. Tampilan Awal2. Menu Utama3. Pendahuluan4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar5. Materi6. Evaluasi7. Profil pengembang

Gambar 1 Tampilan awal multimedia

Page 4: Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan

202 Prosiding Seminar Nasional Reforming Pedagogy 2016

Gambar 1 menampilkan halaman awal multimedia yang berisikan judul dan ditujukan untuk siapa multime-dia pembelajaran ini.

Gambar 2 Menu Utama

Gambar 2 menampilkan menu utama dalam multi-media pembelajaran yang berisikan pendahuluan, stan-dar kompetensi dan kompetensi dasar, materi, evaluasi, dan profil pengembang.

Gambar 3 Pendahuluan

Gamber 3 berisikan pendahuluan yang menampil-kan petunjuk belajar yang berisi tombol-tombol yang ada pada halaman multimedia pembelajaran. Petunjuk belajar memudahkan pengguna untuk menggunakan multimedia pembelajaran.

Gambar 4 Standar kompetensi dan kompetensi dasar

Gambar 5 Materi

Gambar 5 menampilkan materi-materi mengenai keroncong. Materi yang disajikan adalah sejarah keron-cong, jenis keroncong, tokoh keroncong, alat musik keroncong, dan latihan bernyanyi.

Gambar 6 Evaluasi

Gambar 6 menyajikan evaluasi dari materi-materi yang sudah dipelajari. Pada akhir evaluasi akan diketa-hui skor yang diperoleh pengguna ketika melakukan evaluasi.

PENUTUPBerdasarkan permasalahan yang telah diuraikan

maka dapat muncul suatu pemikiran perlu adanya me-dia pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Media yang akan dibuat untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan mengembangkan suatu multime-dia pembelajaran keroncong berbasis flash. Keuntungan menggunakan produk multimedia pembelajaran ini yai-tu efektif dalam memperbaiki kemampuan peserta didik terhadap pemahaman keroncong serta memberikan efek yang positif pada sikap peserta didik dalam mendalami materi pelajaran secara mandiri.

DAFTAR PUSTAKAAlessi, Stephen M., Stanley R. Trollip. 2001. Multime-

dia for Learning. New York: A Pearson Education Company.

Page 5: Penggunaan Multimedia Pembelajaran Musik Keroncong ... fileKeroncong merupakan bentuk karya seni musik yang tumbuh dan berkembang di nusantara. Keroncong yang ada saat ini merupakan

Bagian III: Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran 203

Azhar, Arsyad. 2011. Media pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Harmunah. 1994. Musik Keroncong. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Kustandi, Cecep., Bambang Sutjipto. 2013. Media pem-belajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Kustandi, Cecep., Bambang Sutjipto. 2013. Media pem-belajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Mayer, Richard E. 2001. Multimedia Leraning. New

York: Cambrige University Press. Ruismaki, Heikiki, dkk.2013. “The iPad and Music in

the New Learning Environment”. The Europen Journal of Social & Behavioural Sciences (eISSN: 2301-2218).

Rusman dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Pro-fesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Soeharto, dkk. 1996. Serba-Serbi Keroncong. Jakarta: Musika.