Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan...

14
PEMBELAJARAN KONSEP REPRODUKSI HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK DAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jarangnya pemanfaatan komputer pada pembelajaran biologi di tingkat SMP. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan quasi experiment yang melibatkan 44 orang siswa yang belajar menggunakan ilustrasi animasi serta video dan 44 orang siswa lainnya belajar menggunakan dengan ilustrasi statis. Dari data tes awal dan tes akhir yang dianalisis oleh uji Z dua pihak, diperoleh hasil bahwa siswa yang belajar dengan memanfaatkan ilustrasi animasi dan video unggul secara signifikan dalam keterampilan generik dan berpikir kritis. Sekolah yang memiliki sarana komputer yang memadai hendaknya memaksimalkan pemanfaatan komputer dalam berbagai kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi lebih akrab dengan tombol-tombol pengoperasian. Kata kunci: Multimedia Interaktif, Ilustrasi Animasi dan Video, Ilustrasi Statis, Keterampilan Generik, Berpikir Kritis, Reproduksi Hewan. A. PENDAHULUAN Berdasarkan studi pendahuluan di dua SMP di kota Cimahi, diketahui bahwa komputer jarang dipergunakan dalam pembelajaran biologi. Jarangnya penggunaan komputer dalam pembelajaran di kelas, dapat disebabkan oleh kekurangmampuan guru dalam

description

Dipublikasikan di Jurnal Asosiasi Guru Sains Indonesia

Transcript of Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan...

Page 1: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

PEMBELAJARAN KONSEP REPRODUKSI HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK DAN BERPIKIR KRITIS SISWA

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh jarangnya pemanfaatan komputer pada pembelajaran biologi di tingkat SMP. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan quasi experiment yang melibatkan 44 orang siswa yang belajar menggunakan ilustrasi animasi serta video dan 44 orang siswa lainnya belajar menggunakan dengan ilustrasi statis. Dari data tes awal dan tes akhir yang dianalisis oleh uji Z dua pihak, diperoleh hasil bahwa siswa yang belajar dengan memanfaatkan ilustrasi animasi dan video unggul secara signifikan dalam keterampilan generik dan berpikir kritis. Sekolah yang memiliki sarana komputer yang memadai hendaknya memaksimalkan pemanfaatan komputer dalam berbagai kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi lebih akrab dengan tombol-tombol pengoperasian.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, Ilustrasi Animasi dan Video, Ilustrasi Statis, Keterampilan Generik, Berpikir Kritis, Reproduksi Hewan.

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan studi pendahuluan di dua SMP di kota Cimahi,

diketahui bahwa komputer jarang dipergunakan dalam pembelajaran

biologi. Jarangnya penggunaan komputer dalam pembelajaran di

kelas, dapat disebabkan oleh kekurangmampuan guru dalam

mengoperasikan program-program komputer (Priyono, 2004). Di sisi

lain, guru sebagai fasilitator dan kreator kegiatan pembelajaran

diamanatkan oleh Undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 Pasal 40

Ayat 2 untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

Suasana pembelajaran yang menyenangkan dapat diwujudkan

dengan memanfaatkan multimedia komputer dalam pembelajaran

(Universitas Negeri Jakarta, 2005). Multimedia merupakan

gabungan teks, suara, gambar, warna, animasi, dan video dengan

Page 2: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

alat bantu (tool) dan koneksi (link) untuk dapat menyampaikan

informasi sehingga pengguna dapat bernavigasi (The Florida Center

for Instructional Technology University of South Florida, 2007).

Jenis multimedia yang dianjurkan dipergunakan dalam

pembelajaran adalah multimedia interaktif (MMI). MMI setidaknya

memiliki dua elemen penting, yaitu animasi dan video (Reiber, 1994

dalam Nurtjahjawilasa, 2004; Chia, 2003). Animasi dan video dapat

menjadi media pembelajaran yang baik karena dapat

memperlihatkan aspek-aspek yang dinamik. Keunggulan ini

menyebabkan keduanya lebih jelas menampilkan materi subjek

sehingga siswa mampu membuat interpretasi yang benar. Selain itu

tampilannya yang memikat dapat menarik perhatian siswa karena

pada dasarnya manusia lebih menyukai sesuatu yang dinamis

daripada statis (Rieber 1990 dalam Chan dan Black, 2005; Park dan

Gittelman 1992 dalam Chan dan Black, 2005; Lowe, 2001;

Nurtjahjawilasa, 2004; Suheri, 2006; Utami 2007).

Keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh animasi pada

intinya diperlukan untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang

abstrak dan sulit untuk dipraktekkan di kelas (Tapilouw et al., 2007).

Salah satu materi biologi yang tersusun atas konsep-konsep abstrak

adalah reproduksi hewan.

Akan tetapi, selama ini banyak program multimedia

pembelajaran dengan ilustrasi animasi hanya dirancang untuk

meningkatkan penguasaan konsep siswa (Meranti et al., 2007).

Padahal pembelajaran di sekolah diharapkan mampu membekali

siswa dengan berbagai kemampuan yang dapat dipergunakan untuk

memecahkan permasalahan dalam kehidupannya di masa depan,

dua diantaranya adalah keterampilan generik dan berpikir kritis yang

termasuk kegiatan berpikir kompleks (Cohen 1971 dalam Costa,

1985; Hartono, 2006).

Page 3: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

Bertolak dari permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu

penelitian mengenai penggunaan MMI untuk meningkatkan

keterampilan generik dan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu

dirumuskan suatu permasalahan, “Bagaimana perbandingan

keterampilan generik dan berpikir kritis siswa yang belajar

menggunakan animasi-video dengan siswa yang belajar dengan

menggunakan ilustrasi statis?”

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi guru, hasil penelitian dapat memperkaya wawasan

sehingga terpacu untuk turut meningkatkan keterampilan generik

dan berpikir kritis siswa melalui MMI.

2. Siswa mengalami pembelajaran yang menyenangkan sehingga

pembelajaran menjadi bermakna dan dapat merangsang siswa

untuk membangun konsepnya sendiri, pada akhirnya diharapkan

keterampilan generik dan berpikir kritis siswa meningkat.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di SMPN Y Kota Cimahi. Sebanyak dua

kelas dipilih secara acak dari sepuluh kelas IX yang ada. Masing-

masing kelas terdiri atas 44 orang siswa. Oleh karena itu jenis

penelitian yang dilakukan tergolong quasi experiment. Indikator

keterampilan generik yang dikembangkan didasarkan pada indikator

yang dikemukakan oleh Brotosiswoyo (2001), sedangkan indikator

berpikir kritis didasarkan pada indikator dari Ennis (Costa, 1985).

Pengumpulan data utama dilakukan melalui pelaksanaan tes awal

dan akhir keterampilan generik berbentuk uraian, tes awal dan akhir

berpikir kritis berbentuk pilihan ganda.

Desain pelaksanaannya digambarkan sebagai berikut:

Page 4: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen O X1 O

Pembanding O X2 O

Keterangan:

O = Observed (tes awal dan tes akhir).

X1 = Penggunaan MMI menggunakan ilustrasi animasi dan video.

X2 = Penggunaan MMI menggunakan ilustrasi statis.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Keterampilan Generik Siswa

Di bawah ini merupakan statistik nilai keterampilan generik siswa di

kedua kelas.

37,25

56,098

29,4

20,732

47,561

35,3

0

10

20

30

40

50

60

Tes Awal Tes Akhir N-Gain

Rer

ata

Nil

ai S

isw

a

Pembanding

Eksperimen

Gambar 1. Statistik Nilai Keterampilan Generik Siswa di Kedua

Kelas

Berdasarkan hasil uji Z dua pihak terhadap rerata N-Gain di kedua

kelas diketahui bahwa N-Gain siswa di kelas eksperimen unggul

signifikan (α = 0,05). N-Gain siswa di kelas eksperimen termasuk

kategori sedang, sedangkan N-Gain siswa di kelas eksperimen

tergolong rendah. Melalui uji Z satu pihak diketahui pula bahwa

ilustrasi animasi dan video efektif dan efisien dalam

Page 5: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

mengembangkan keterampilan generik siswa (α = 0,05). Berikut

disajikan N-Gain siswa pada empat indikator keterampilan generik

yang diukur.

17,9 21,8

43,8

64

29,1

7,7

36,2

19,9

0

10

20

30

40

50

60

70

Pemod

elan

Logic

al fra

me

Infe

rensia

logik

a

Hukum

seba

b ak

ibat

Indikator Keterampilan Generik

Rat

a-ra

ta N

-Gai

n

Kelas Eksperimen

Kelas Pembanding

Gambar 2. Rata-rata N-Gain Siswa pada Indikator yang Diukur

Peningkatan keterampilan generik siswa secara umum pada

pembelajaran konsep Reproduksi Hewan menggunakan ilustrasi

animasi dan video ini dapat terjadi karena siswa memiliki

kesempatan untuk lebih menggunakan kemampuan berpikirnya.

Hartono (2006) mengemukakan bahwa pembelajaran yang dapat

mengembangkan keterampilan generik merupakan pembelajaran

yang dapat mengkondisikan siswa untuk aktif berpikir.

Animasi dan video mampu memfasilitasi siswa untuk

mengeksplorasi materi ajar. Pembelajaran yang demikian

memfasilitasi siswa untuk berpikir sistematis sesuai urutan kejadian

didasarkan pada keteraturan fenomena (logical frame). Melalui

urutan kejadian yang dipaparkan secara eksplisit, siswa dapat

memahami mengapa sesuatu dapat terjadi dan apa akibat yang

ditimbulkannya (causality) sehingga siswa dapat membuat

generalisasi atau mengambil suatu kesimpulan (inferensia logika).

Page 6: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

Namun perolehan rata-rata N-Gain siswa di kelas

eksperimen masih tergolong sedang. Menurut Gibb (2001 dalam

Rahman et al, 2007), untuk mengembangkan keterampilan generik

memerlukan waktu yang lama, sekalipun sudah dilatihkan

berulangkali hasilnya belum seluruhnya tergolong kategori tinggi.

Kemampuan siswa dalam membuat pemodelan

menunjukkan rerata N-Gain yang rendah. Keterampilan siswa dalam

memodelkan situasi-situasi ke dalam bentuk matematik, yaitu grafik

termasuk dalam keterampilan komunikasi matematik (National

Council of Teachers of Mathematics, 1989 dalam Putri, 2007).

Selanjutnya juga dikemukakan bahwa pengetahuan awal (prior

knowledge) siswa sebagai akibat proses belajar sebelumnya

mempengaruhi kemampuan komunikasi matematik. Ketiadaan

latihan pembuatan grafik yang benar menyebabkan keterampilan

generik siswa untuk indikator pemodelan kurang berkembang.

2. Berpikir Kritis Siswa

Berikut disajikan statistik nilai berpikir kritis siswa di kedua kelas.

42,614

56,818

19,2

45,265

50,379

4,3

0

10

20

30

40

50

60

Tes Awal Tes Akhir N-Gain

Rat

a-ra

ta N

ilai

Sis

wa

Eksperimen

Pembanding

Gambar 3. Statistik Nilai Berpikir Kritis Siswa di Kedua Kelas

Berdasarkan hasil uji Z dua pihak terhadap nilai tes akhir, diketahui

bahwa rata-rata nilai berpikir kritis siswa di kelas eksperimen unggul

Page 7: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

signifikan (α = 0,05). Hasil uji Z satu pihak terhadap N-Gain,

membuktikan ilustrasi animasi dan video efektif dan efisien

meningkatkan berpikir kritis siswa (α = 0,05). Berikut ditampilkan

rata-rata nilai tes akhir siswa pada setiap indikator berpikir kritis yang

diadopsi dari Ennis (1985 dalam Costa, 1985).

47,727

61,364

28,409

56,818

73,295

59,091

40,909

59,65959,091

23,864

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Men

cari

alas

an

Men

cari

alte

rnat

if

Ber

piki

ran

terb

uka

Fok

us p

ada

sebu

ahpe

rtan

yaan

Men

gana

lisis

argu

men

Indikator Berpikir Kritis

Rat

a-ra

ta N

ilai

Eksperimen

Pembanding

Gambar 4. Statistik Nilai Berpikir Kritis Siswa di Kedua Kelas

Siswa di kelas eksperimen unggul dalam tiga indikator, yaitu mencari

alternatif, berpikiran terbuka, fokus pada sebuah pertanyaan, dan

menganalisis argumen.

Lebih tingginya berpikir kritis siswa di kelas eksperimen yang

belajar memakai ilustrasi animasi dan video ini sejalan dengan

pendapat Uhlig (2002). Ia menyatakan bahwa berpikir kritis yang

termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi memerlukan banyak

sumber kognitif.

Animasi dan video terdiri atas informasi audio dan gambar

dinamik. Kedua komponen tersebut mampu menyediakan muatan

kognitif lebih banyak kepada pembelajar. Animasi dapat lebih

menjelaskan, karena animasi menyediakan multiple visual dan

perspektif konseptual terhadap materi subjek. Karakteristik-

karakteristik tersebut mampu memperluas cakrawala berpikir siswa

Page 8: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

yang penting untuk meningkatkan berpikir kritis siswa (Bittner dan

Tobin, 1998 dalam Simpson dan Courtney, 2001). Kendala yang

menyebabkan siswa di kelas eksperimen mencapai nilai yang

rendah pada indikator mencari alasan dikarenakan sedikitnya waktu

yang tersedia untuk belajar.

D. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Siswa yang belajar dengan memanfaatkan ilustrasi animasi

dan video unggul secara signifikan dalam keterampilan generik dan

berpikir kritis.

2. Saran

Sekolah yang memiliki sarana komputer yang memadai

hendaknya memaksimalkan pemanfaatan komputer dalam berbagai

kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi lebih akrab dengan

tombol-tombol pengoperasian sehingga kegiatan pembelajaran

secara mandiri dengan menggunakan program komputer dapat

berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Brotosiswoyo, B. (2001). “Hakikat Pembelajaran Fisika di Perguruan Tinggi”, dalam Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PAU-PPAI UT.

Chan, M. dan Black, J. (2005). When can animation improve learning? Some implications for human computer interaction and learning. [Online]. Tersedia: http://www.ilt.columbia.edu. Download:10 Mei 2008.

Chia, H. (2003). Perancangan dan Pembuatan Program Aplikasi Alkitab Multimedia. [Online]. Tersedia: http://digilib.petra.ac.id. Download: 4 Juni 2008.

Page 9: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

Costa, A. (1985). Developing Minds. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Hartono. (2006). Pembelajaran Fisika Modern bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi IPA SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Lowe, R. (2001). Beyond “Eye-Candy”: Improving Learning with Animations. [Online]. Tersedia: http:// auc.uow.edu.au. Download: 10 Mei 2008.

Meranti, D. et al. (2007). “The Use of Computer Animation in Learning Process of Electrolysis Topic for Supporting Practical Activity to Improve Conceptual Understanding and Basic Skill of Scientific Work (BSSW)”. Makalah pada Seminar Internasional Pendidikan IPA I SPs UPI, Bandung.

Nurtjahjawilasa. (2004). Efektifitas Multimedia dalam Menunjang Pembelajaran. [Online]. Tersedia: www.pusdiklathut.com. Download: 26 Februari 2007.

Priyono, E. (2004, 28 Agustus). Muh. Saefudin Guru Berprestasi Tingkat Nasional. Suara Merdeka [Online], halaman 1. Tersedia: http://www.suaramerdeka.com. Download: 14 September 2007.

Putri, S. (2007). Pembelajaran Konsep Bakteriologi dan Virologi Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Mahasiswa. Tesis IPA SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Rahman, T. et al. (2007). “Peran Praktikum dalam Membekali Kemampuan Generik pada Calon Guru”. Makalah pada Seminar Internasional Pendidikan IPA I SPs UPI, Bandung.

Simpson, E. dan Courtney, M. (2001). Critical Thinking in Nursing Education: A literature review. [Online]. Tersedia: http://eprints.qut.edu.au. Download: 4 Juni 2008.

Suheri, A. (2006). Animasi dalam Pembelajaran. Dalam Animasi dalam Pembelajaran [Online], Vol 2 (1), 7 halaman. Tersedia: http:// unsur.ac.id. Download: 2 Juni 2007.

The Florida Center for Instructional Technology University of South Florida. (2007). Multimedia in The Classroom. [Online]. Tersedia:

Page 10: Penggunaan Multimedia Interaktif Reproduksi Hewan untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Siswa SMP

http://fcit.usf.edu/multimedia/overview/overviewa.html. Download: 22 Mei 2007.

Uhlig, G. (2002). Teaching Critical Thinking Online. [Online]. Tersedia: http://www.freelibrary.com/2002/june.htm. Download: 28 Mei 2008.

Universitas Negeri Jakarta. (2005). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Multimedia dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.unj.ac.id Download: 5 Juni 2008.

Tapilouw, F. et al. (2007). “Analisis Pembelajaran Biologi Berbasis Multimedia Interaktif Pada Berbagai Jenjang Pendidikan”. Makalah pada Seminar Internasional Pendidikan IPA I SPS UPI, Bandung.

Utami, D. (2007). Animasi dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.uny.ac.id. Download: 14 September 2007.