Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita...

download Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di Kelas VI

of 38

Transcript of Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita...

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    1/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Materi pembelajaran sastra di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian

    dari pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa dan sastra

    dilaksanakan secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud,

    1999:2 dan Depdiknas, 21:1!)" Materi pembelajaran sastra memiliki

    karakteristik #ang tidak dimiliki oleh pembelajaran bahasa Indonesia pada

    umumn#a" $al ini sejalan dengan apa #ang dikemukakan oleh Solchan

    %a&i'udin dan udiasih (dalam $a&id 22:) bah*a teks sastra memiliki ciri

    khas #ang tidak dimiliki oleh bahan ajar #ang lainn#a, #aitu struktur teks, isi

    pesan, aspek keji*aan #ang ditumbuhkembangkan dan strategi penangkapan

    isi teks #ang diperlukan"

    +ern#ataan tersebut di atas menunjukkan bah*a pendidikan sekolah

    dasar bertujuan membina kemampuan mengapresiasi sastra" emampuan #ang

    akan dibentuk #aitu kemampuan memahami sastra dan keterampilan

    mengapresiasi, karena hal ini harus dimiliki bagi setiap peserta didik" -leh

    karena itu guru harus melatih murid mengapresiasi dan diharapkan dapat

    mempertajam perasaan.perasaan penalaran dan da#a kha#al serta kepekaan

    terhadap mas#arakat, buda#a, dan lingkungan hidupn#a"

    Dalam pencapaian kemampuan mengapresiasi sastra di sekolah dasar,

    murid diberi pengalaman belajar sastra melalui kegiatan diskusi kelompok" $al

    ini sejalan dengan each dan Marshall (dalam $a&id 22:/) dalam

    pembelajaran sastra ada tiga &aktor utama #ang berinteraksi secara dinamis,

    1

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    2/38

    #aitu guru, murid, dan teks" Interaksi antara ketiga komponen tersebut dapat

    mengembangkan potensi anak, karena interaksi dengan kar#a sastra dapat

    membantu perkembangan kogniti&, bahasa, moral dan sosial anak"

    Salah satu bahan pembelajaran sastra di SD adalah cerita &iksi" Sejalan

    dengan itu Mason (dalam $a&id 22:0) men#atakan bah*a teks cerita lebih

    digemari anak.anak daripada buku.buku cerita" eks cerita merupakan suatu

    bentuk sastra #ang memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri"

    ahan pembelajaran cerita &iksi #ang dipilih dan dikembangkan di

    sekolah dasar harus sesuai dengan karakteristik sis*a" -lehn#a itu kesesuaian

    antara bahan pembelajaran cerita &iksi dengan karakteristik murid #ang

    berkaitan dengan perkembangan ji*a dan kemampuan bahasa serta lingkungan

    hidupn#a, merupakan kriteria #ang harus digunakan sebagai pembelajaran

    cerita &iksi dengan bahan #ang sesuai" Menurut Santosa, (20:!) ada empat

    proses dalam pembelajaran cerita &iksi #aitu (1) pemilihan materi, (2)

    pemilihan metode #ang sesuai dengan keadaan sis*a, () kegiatan

    pembelajaran apresiasi sastra anak, dan (!) ealuasi belajar sebagai indikator

    keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra"

    3uru diharapkan tidak memandang akti&itas pembelajaran sastra

    sebagai suatu pekerjaan #ang selesai dalam *aktu #ang singkat, tetapi dapat

    dipandang sebagai suatu proses secara bertahap dalam *aktu tertentu untuk

    menghasilkan pembelajaran apresiasi sastra, #aitu murid mampu memahami

    unsur.unsur kar#a sastra"

    $arapan tersebut di atas belum sesuai dengan ken#ataan, hal ini

    terungkap melalui prapenelitian pada bulan Desember 21 di kelas 4I SD5

    2

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    3/38

    angkolo ecamatan abandungan, melalui obserasi dan *a*ancara kepada

    guru dan sis*a" Dari hasil obserasi terungkap: #aitu (1) guru dalam

    mengajarkan cerita &iksi belum maksimal, guru han#a menentukan tema saja,

    tidak menentukan unsur.unsur lain#a seperti menentukan alur, per*atakan,

    latar dalam cerita, (2) guru kurang melibatkan sis*a secara akti& dalam proses

    pembelajaran, #aitu han#a dapat mendengarkan cerita #ang dibaca oleh guru

    dalam hal ini sis*a tidak diajak untuk mendiskusikan tentang tema, alur,

    per*atakan dan latar #ang terkandung dalam cerita tesebut, () dalam proses

    pembelajaran, guru tidak membentuk kelompok diskusi kepada sis*a, dalam

    menemukan tema, alur, per*atakan dan latar dalam cerita &iksi, (!) guru

    kurang mempresentasekan hasil kerja kelompok mengapresiasi cerita &iksi di

    depan kelas, tetapi guru han#a mengumpulkan saja hasil kerja kelompok sis*a"

    Selain itu juga berdasarkan hasil tes prapenelitian kepada sis*a kelas

    4I SD5 angkolo ecamatan abandungan tersebut terungkap: (1) murid

    tidak mampu membedakan antara tema dan judul cerita, (2) murid sulit

    menentukan tema, alur, seting dan amanat #ang tekandung dalam sebuah cerita

    &iksi tersebut dengan baik, () murid sukar menetukan jalann#a cerita, (!)

    murid sukar menentukan si&at.si&at tokoh dalam cerita" es prapenelitian #ang

    dilakukan han#a mencapai !67 murid #ang dapat menentukan unsur.unsur

    #ang terkandung dalam cerita &iksi dan 667 murid #ang masih rendah dalam

    menentukan unsr.unsur #ang terkandung dalam cerita &iksi tersebut"

    Dari hasil temuan di atas, dapat disimpulkan bah*a pen#ebab

    rendahn#a kemampuan mengapresiasi cerita &iksi adalah ketidakmampuan guru

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    4/38

    menggunakan pendekatan #ang sesuai #ang dilakukan oleh guru sehingga

    murid tidak dapat menentukan unsur.unsur #ang terkandung dalam cerita &iksi"

    8ika masalah tersebut tidak dapat diatasi akan berdampak negati& pada

    sis*a, dalam hal ini sis*a tidak dapat memahami unsur.unsur intrinsik #ang

    terkandung dalam cerita &iksi, dan juga akan berdampak pada rendahn#a minat

    mengapresiasi kar#a sastra" ntuk itu peneliti bermaksud untuk mengatasi

    permasalahan di atas dengan menggunakan pendekatan kooperati& model

    SD (Student Teams Achievement Divisions)" Sejalan dengan itu 5ur

    (199;:9) men#atakan bah*a untuk mencapai pembelajaran sastra #ang

    maksimal guru harus menggunakan model koperati& learning tipe SD dan

    membuat kelompok diskusi kecil, sehingga dapat membantu murid dalam

    meningkatkan keakti&an antar mereka dan saling kerjasama dalam proses

    pembelajaran cerita &iksi"

    nggota.anggota kelompok memiliki tanggung ja*ab dan saling

    bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama" elompok.

    kelompok kecil ini saling berinteraksi satu sama lain dan berusaha menemukan

    ja*aban terhadap permasalahan #ang dihadapi" ujuan pembentukan kelompok

    kecil ini akan memudahkan murid #ang berkemampuan rendah dapat

    berinteraksi dengan teman kelompokn#a #ang dianggap mampu"

    erdasarkan harapan dan ken#ataan tersebut di atas, maka peneliti

    melakukan tindakan perbaikan pembelajaran melalui +enelitian indakan

    elas (+) dengan judul +enggunaan Model ooperati& iksi di elas 4I

    SD5 angkolo ecamatan abandungan"

    !

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    5/38

    B. Rumusan Masalah

    erdasarkan latar belakang #ang telah diuraikan di atas maka rumusan

    masalah dalam penelitian inui adalah : Bagaimanakah meningkatkan

    kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita fiksi dengan menggunakan

    model Kooperatif Learning Tipe STAD di VI SDN Tangkolo

    C. Tujuan Penelitian

    ujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

    mengapresiasi cerita &iksi dengan menggunakan model kooperati& learning tipe

    SD kelas 4I SD5 angkolo ecamatan abandungan"

    D. Manfaat Penelitian

    . Manfaat Te!retis

    a) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5 angkolo

    ecamatan abandungan memiliki pengetahuan tentang teori

    penggunaan model kooperati& learning tipe SD sebagai salah satu

    bentuk ino&asi pembelajaran di Sekolah Dasar"

    b) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5 angkolo

    ecamatan abandungan memiliki teori pembelajaran #ang dapat

    dijadikan acuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar

    mengapresiasi cerita &iksi di Sekolah Dasar"

    ". Manfaat Praktis

    a) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5

    angkolo ecamatan abandungan mendapat pengalaman secara

    6

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    6/38

    langsung menggunakan model kooperti& learning tipe SD dalam

    pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi"

    b) $asil penelitian ini diharapkan mahasis*a mendapat

    pengalaman secara langsung dalam menggunakan model kooperati&

    learning tipe SD dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi

    cerita &iksi"

    E. Hi#!tesis Tin$akan

    $ipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menggunakan model

    kooperati& learning tipe SD maka dapat meningkatkan kemampuan

    mengapresiasi cerita &iksi di kelas 4I SD5 angkolo ecamatan abandungan

    abupaten Sukabumi"

    0

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    7/38

    BAB II

    %A&IAN PU'TA%A

    A. Pengertian Belajar

    Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terjadi sebuah proses

    #aitu interaksi antara guru dengan sis*a, sis*a dengan sis*a jika terjadi

    kegiatan belajar kelompok" Dalam interaksi tersebut akan terjadi sebuah proses

    pembelajaran, pembelajaran secara umum dide&inisikan sebagai suatu proses

    #ang men#atukan kogniti&, emosional, dan lingkungan pengaruh dan

    pengalaman untuk mem peroleh, meningkatkan, atau membuat perubahan's

    pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Illeris, 2?

    -rmorod,1996)"

    elajar sebagai suatu proses ber&okus pada apa #ang terjadi ketika

    belajar berlangsung" +enjelasan tentang apa #ang terjadi merupakan teori.teori

    belajar" eori belajar adalah upa#a untuk menggambarkan bagaimana orang

    dan he*an belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks

    inheren pembelajaran"(@ikipedia)

    ertolak dari perubahan #ang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, para

    ahli teori belajar berusaha merumuskan pengertian belajar" Di ba*ah ini

    dikutip beberapa batasan belajar, agar dapat menjadi bahan pemikiran dan

    renungan mengenai pengertian belajar #ang berlangsung di kelas"

    elajar proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu

    situasi tertentu #ang disebabkan oleh pengalamann#a #ang berulang.ulang

    dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

    /

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    8/38

    atau dasar kecendrungan respon pemba*aan, pemaksaan, atau kondisi

    sementara (seperti lelah, mabuk, perangsang dan sebagain#a)"

    Menurut Morgan (3ino, 19;;: 6) men#atakan bah*a belajar adalah

    merupakan salah satu #ang relati& tetap dari tingkah laku sebagai akibat dari

    pengalaman" Dengan demikian dapat diketahui bah*a belajar adalah usaha

    sadar #ang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk

    memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku #ang

    relati& tetap, sebagai akibat dari latihan" Menurut $ilgard (Sur#abrata,

    21:22) men#atakan belajar merupakan proses perbuatan #ang dilakukan

    dengan sengaja, #ang kemudian menimbulkan perubahan, #ang keadaann#a

    berbeda dari perbuatan #ang ditimbulkan oleh lainn#a"

    Selanjutn#a menurut 3ero* (19;9:10;) mengemukakan bah*a

    ALearning is demonstrated !" a relativel" permanent change in !ehavior that

    occursas there sult of practice or e#perienceB"

    elajar adalah ditunjukkan oleh perubahan #ang relati& tetap dalam

    perilaku #ang terjadi karena adan#a latihan dan pengalaman.

    pengalaman"emudian menurut o*er (19;/: 16) A

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    9/38

    1" elajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

    perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku #ang baik, tetapi juga

    ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku #ang buruk" +erubahan

    itu tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di

    kesempatan #ang akan datang"

    2" elajar merupakan suatu perubahan #ang terjadi melalui latihan dan

    pengalaman"

    " ntuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokokn#a adalah

    didapatkann#a kecakapan baru, #ang berlaku dalam *aktu #ang relati&

    lama"

    !" ingkah laku #ang mengalami perubahan karena belajar men#angkut

    berbagai aspek kepribadian baik &isik maupun phisikis"

    eori manapun pada prinsi&n#a, belajar meliputi segala perubahan baik

    berpikir, pengetahuan, in&ormasi, kebiasaan, sikap apresiasi maupun

    pengertian" Ini berarti kegiatan belajar ditunjukan oleh adan#a perubahan

    tingkah laku sebagai hasil pengalaman" +erubahan akibat proses belajar

    adalah karena adan#a usaha dari indiidu dan perubahan tersebut

    berlangsung lama" elajar merupakan kegiatan #ang akti&, karena kegiatan

    belajar dilakukan dengan sengaja, sadar dan bertujuan"

    gar kegiatan belajar mencapai hasil #ang optimal, maka diusahakan

    &aktor penunjang seperti kondisi peserta didik #ang baik, &asilitas dan

    lingkungan #ang mendukung serta proses belajar mengajar #ang tepat"

    Macam.macameorielajar da tiga kategori utama atau kerangka

    &iloso&is mengenai teori.teori belajar, #aitu: teori belajar behaiorisme, teori

    9

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    10/38

    belajar kognitiisme, dan teori belajar konstruktiisme" eori belajar

    behaiorisme han#a ber&okus pada aspek objekti& diamati pembelajaran" eori

    kogniti& melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis

    otak" Dan pandangan konstruktiisme belajar sebagai sebuah proses di mana

    pelajar akti& membangun atau membangun ide.ide baru atau konsep"

    . Te!ri (elajar Beha)i!risme

    eori behaioristik adalah sebuah teori #ang dicetuskan oleh 3age

    dan erliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman"

    eori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar #ang

    berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan

    pembelajaran #ang dikenal sebagai aliran behaioristik" liran ini

    menekankan pada terbentukn#a perilaku #ang tampak sebagai hasil belajar"

    eori behaioristik dengan model hubungan stimulus.responn#a,

    mendudukkan orang #ang belajar sebagai indiidu #ang pasi&" %espon atau

    perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan

    semata" Munculn#a perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan

    dan akan menghilang bila di kenan hukuman"

    ". Te!ri Belajar %!gniti)isme

    eori belajar kogniti& mulai berkembang pada abad terakhir sebagai

    protes terhadap teori perilaku #ang #ang telah berkembang sebelumn#a"

    Model kogniti& ini memiliki perspekti& bah*a para peserta didik memproses

    in&romasi dan pelajaran melalui upa#an#a mengorganisir, men#impan, dan

    kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan #ang baru dengan

    1

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    11/38

    pengetahuan #ang telah ada" Model ini menekankan pada bagaimana

    in&ormasi diproses"

    +eneliti #ang mengembangkan teori kogniti& ini adalah usubel,

    runer, dan 3agne" Dari ketiga peneliti ini, masing.masing memiliki

    penekanan #ang berbeda" usubel menekankan pada apsek pengelolaan

    (organiCer) #ang memiliki pengaruh utama terhadap belajar"runer bekerja

    pada pengelompokkan atau pen#ediaan bentuk konsep sebagai suatu

    ja*aban atas bagaimana peserta didik memperoleh in&ormasi dari

    lingkungan"

    *. Te!ri Belajar %!ntrukti)isme

    ontruksi berarti bersi&at membangun, dalam konteks &ilsa&at

    pendidikan dapat diartikan onstruktiisme adalah suatu upa#a membangun

    tata susunan hidup #ang berbuda#a modern"

    onstruktiisme merupakan landasan ber&ikir (&iloso&i)

    pembelajaran konstektual #aitu bah*a pengetahuan dibangun oleh manusia

    sedikit demi sedikit, #ang hasiln#a diperluas melalui konteks #ang terbatas

    dan tidak sekon#ong.kon#ong"

    +engetahuan bukanlah seperangkat &akta.&akta, konsep, atau kaidah

    #ang siap untuk diambil dan diingat" Manusia harus mengkontruksi

    pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman n#ata"

    Dengan teori konstruktiisme sis*a dapat ber&ikir untuk

    men#elesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan" Sis*a akan

    lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan

    baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikann#a dalam

    11

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    12/38

    semua situasi" Selian itu sis*a terlibat secara langsung dengan akti&, mereka

    akan ingat lebih lama semua konsep"

    B. %ajian Te!ri

    . Pengertian $an Manfaat Menga#resiasi Cerita $i 'D

    Istilah apresiasi berasal dari bahasa latin aprecatio #ang berarti

    AmengindahkanB atau AmenghargaiB minudin (dalam %indiani 2!:!)"

    Dalam konteks #ang lebih luas, istilah apresiasi menurut 3oe (dalam

    %indiani 2!:!), mengandung makna: (1) pengenalan melalui perasaan

    atau kepekaan batin (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai.nilai

    keindahann#a #ang diungkapkan pengarang"

    Sejalan dengan pengertian apresiasi di atas &&endi (dalam $a&id

    22:10) mengungkapkan bah*a apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli

    kar#a sastra secara sungguh.sungguh sehingga menumbuhkan pengertian,

    penghargaan, kepekaan, pikiran kritis, dan kepekaan perasaan #ang baik

    terhadap kar#a sastra"

    Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bah*a kegiatan apresiasi

    dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa

    akrab dengan teks sastra #ang diapresiasin#a, menumbuhkan sikap sungguh.

    sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari

    hidupn#a, sebagai suatu kebutuhan #ang mampu memuaskan rohanin#a"

    ". Cerita +iksi $an Unsur,unsurn-a

    =erita &iksi biasa juga disebut prosa atau kar#a &iksi, juga

    diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi atau cerita berplot" $al ini

    12

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    13/38

    sejalan dengan pendapat minuddin (dalam $a&id 22:1) mengemukakan

    pengertian cerita &iksi adalah keesahan atau cerita #ang diemban oleh

    pelaku.pelaku tertentu dan peranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita

    tertentu #ang bertolak dari hasil imajinasi pengarangn#a sehingga menjalin

    suatu cerita"

    +embelajaran apresiasi sastra #ang e&ekti& dapat dilakukan melalui

    pembelajaran cerita &iksi secara bertingkat #aitu menggemari, menikmati,

    merespon, menceritakan dan memahami cerita &iksi"

    +embelajaran apresiasi #ang e&ekti& dapat dilakukan melalui

    pembelajaran cerita &iksi secara bertingkat #aitu menggemari, menikmati,

    merespon, dan memproduksi kar#a sastra %o&i'udin dan udiasih, (dalam

    $a&id 22:)"

    8ika anak diberitahu bah*a sesuatu itu baik misaln#a, maka akan

    lebih baik dengan memberikan bukti konkret #ang mengungkapkan hal itu

    baik daripada memberitahu kepada anak bah*a itu tidak baik" +esan #ang

    disampaikan dalam cerita &iksi lebih tepat dijadikan sarana pen#ampaian

    pesan kepada anak" kan jauh lebih e&ekti& menanamkam sesuatu sikap

    dengan contoh dalam cerita dibanding dengan han#a memberi tahu" nak

    lebih memahami pentingn#a suatu kejujuran misaln#a jika diramu dalam

    suatu cerita #ang telah terbukti, dibanding dengan han#a men#atakan

    kepada anak bah*a jujur itu baik"

    eks cerita harus disesuaikan dengan perkembangan anak atau usia

    anak" %ubbin (1996:16) men#atakan bah*a teks cerita dapat disajikan

    sebagai landasan tumpuh empat keterampilan berbahasa" Selain itu teks

    1

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    14/38

    cerita dapat mengembangkan aspek keji*aan anak" Sebagaimana #ang

    dikemukakan oleh %o&i'uddin dan Euchdi (dalam $a&id 2:20)

    men#atakan bah*a aspek keji*aan #ang ditumbuhkembangkan melalui teks

    cerita adalah da#a nalar, kepekaan, emosi, dan da#a imajinasi, perluasan

    *a*asan dan da#a kreasi" Dengan potensi #ang dimiliki teks cerita sastra

    relean untuk diakrabkan pada anak.anak sejak usia Sekolah Dasar"

    *. Manfaat Cerita +iksi

    =erita &iksi mempun#ai peranan #ang sangat penting khususn#a

    dalam peningkatan minat baca bagi murid" Ditinjau dari segi man&aatn#a

    pragmatikahn#a sastra anak khususn#a cerita &iksi berman&aat sebagai

    pendidikan dan hiburan"

    Man&aat pendidikan pada sastra memberi ban#ak in&ormasi tentang

    sesuatu hal, memberi ban#ak pengetahuan, memberi kreati&itas atau

    keterampilan anak dan juga memberi pendidikan moral pada anak" Man&aat

    hiburan sastra anak jelas memberi kesenangan, kenikmatan, dan kepuasan

    pada diri anak"

    Selain man&aat pendidikan dan hiburan menurut ndras*aro (22)

    sastra anak khususn#a cerita &iksi juga berman&aat membentuk kepribadian

    dan menuntut kecerdasan emosi anak" +erkembangan emosi anak akan

    dibentuk melalui kar#a sastra #ang dibacan#a setelah menikmati cerita &iksi

    #ang dibacan#a itu, anak.anak secara alamiah akan terbentuk

    kepribadiann#a menjadi pen#eimbang emosi secara *ajar, menanamkan

    konsep dari harga diri, menanamkan kemampuan #ang realitas, membekali

    anak untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri, dan membentuk

    1!

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    15/38

    si&at.si&at kemanusiaan pada diri si anak" Seperti ingin dihargai, ingin

    mendapatkan cinta kasih #ang tulus, ingin menikmati keindahan dan ingin

    meraih kebahagiaan"

    +ada dasarn#a dalam kar#a sastra khususn#a cerita &iksi terkandung

    masalah.masalah kesemestaan #ang dapat dipelajari anak.anak dan dapat

    membuahkan pengalaman estetik" ahasa imajinati& kar#a sastra dapat

    menghasilkan responsi interal dan responsi emosional" %esponsi interal

    dan emosional akan menuntun anakFanak merasakan dan mengha#ati para

    tokoh berbagai kon&lik dan masalah kehidupan manusia

    Sastra anak.anak akan membantu murid memperoleh kesenangan

    dan kebahagiaan diri, keindahan dan kesedihan, kelucuan dan keajaiban

    #ang pernah dialamin#a" =erita &iksi memiliki nilai personal dan nilai

    pendidikan #ang sangat besar pengaruhn#a bagi perkembangan anak.anak"

    Dengan demikian sastra anak dapat memberikan: kenikmatan dan

    kesenangan, memperkuat cara berpikir, mengembangkan imajinasi,

    memberi pengalaman, mengembangkan kemampuan berprilaku

    menjanjikan"

    dapun sastra cerita &iksi mengandung nilai pendidikan,

    membantu perkembangan bahasa, mengembangkan kemampuan membaca,

    mengembangkan kepekaan cerita dan meningkatkan kemampuan menulis"

    . Unsur,unsur -ang Mem(angun Cerita +iksi

    Supriadi (20:69) pada hakikatn#a unsur #ang membangun cerita

    &iksi sama dengan unsur #ang membangun cerita &iksi lain seperti cerpen,

    noel, dan dongeng lainn#a" nsur ekstrinsik adalah: (a) latar belakang

    16

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    16/38

    pendidikan pengarang, (b) latar belakang penciptan#a, () situasi ekonomi,

    politik, sosial dan buda#a" Sedangkan unsur intrinsik adalah: (a) tema atau

    amanat, (b) alur atau plot, (c) per*atakan atau penokohan, dan (d) latar"

    eempat unsur intrinsik tersebut diuraikan sebagai berikut :

    a" ema atau manat

    ema adalah dasar atau makna suatu cerita atau noel"

    Selanjutn#a dikatakan bah*a tema adalah pandangan hidup #ang tertentu

    atau perasaan tertentu #ang membentuk atau membangun dasar atau

    gagasan utama dari suatu kar#a &iksi" ema tidak lain adalah suatu

    gagasan sentral #ang menjadi dasar tujuan #ang hendak dicapai oleh

    pengarang"

    Mengetahui tema suatu ceritaGnoel, maka kita harus merangkum

    unsur.unsur lain dan sekaligus membaca secara tuntas cerita tersebut"

    Mengetahui suatu tema dalam cerita, maka terlebih dahulu kita harus

    menja*ab pertan#aan seperti apakah motiasi tokoh, apa problemn#a

    dan apa keputusann#a #ang diambiln#a" Selain itu harus dijejaki kon&lik

    sentral" Dan kon&lik sentral inilah akan menjurus kepada sesuatu #ang

    hendak dicari"

    b" lur atau +lot

    lur cerita suatu cerpen pada umumn#a terdiri atas

    (1) bagian pembuka, #aitu situasi #ang mulai terbentang sebagai suatu

    kondisi permulaan #ang akan dilanjutkan dengan kondisi berikut,

    (2) bagian tengah, #aitu kondisi bergerak ke arah #ang mulai memuncak,

    10

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    17/38

    () bagian puncak, #aitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks

    peristi*a,

    (!) bagian penutup, #aitu kondisi memuncak sebelumn#a mulai

    menampakkan pemecahan masalah atau pen#elesainn#a"

    lur merupakan tulang punggung cerita sebab alur menuntun

    pembaca menelusuri cerita secara keseluruhan tidak ada jalan cerita #ang

    bisa kita tinggalkan apabila kita tidak mengetahui jalan cerita secara

    utuh" etapi unsur alur #ang paling perlu adalah kon&lik dan klimaks"

    Sebab dalam kon&lik itulah tampak masalah secara utuh dan jelas secara

    menarik pembaca untuk mengikuti kejelasan cerita"

    c" +er*atakan atau +enokohan

    Sumarjo (dalam %ida#ani, 2!:1) berpendapat, karakter adalah

    si&at.si&at khas pelakuGtokoh #ang diceritakan, bagaimana kualitas nalar,

    sikap, tingkah laku pribadi, ji*a, #ang membedakan dengan tokoh lain

    dalam sebuah cerita"

    Masalah per*atakanGpenokohan adalah suatu hal #ang

    kehadirann#a dalam sebuah &iksi amat penting dan menentukan karena

    tidak mungkin ada suatu kar#a &iksi tanpa adan#a tokoh #ang diceritakan

    #ang membetuk alur" okoh dan per*atakan harus terstruktur pula" Ia

    memiliki &isik dan mental secara bersama membentuk totalitas pelaku

    #ang bersangkutan" Segala tindakan dan prilaku merupakan jalinan

    hubungan logis, suatu hubungan #ang termasuk akal *alaupun relati&"

    ntuk mengetahui tokoh utama atau tokoh tambahan dalam

    sebuah cerita, maka kita harus melihat keseringan pemunculann#a dalam

    1/

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    18/38

    sebuah cerita" Selain itu dapat juga diketahui le*at petunjuk #ang

    diberikan oleh pengarang dan juga le*at juduln#a"

    okoh dalam sebuah cerita digambarkan oleh pengarang seperti

    haln#a manusia mempun#ai *atak.*atak #ang berbeda, ada #ang baik

    ada pula #ang jahat, sehingga dalam cerita dikenal istilah pelaku

    protagonis, #aitu pelaku disenangi dan pelaku antagonis #aitu pelaku

    #ang tidak disenangi pembaca"

    Dalam cerita &iksi, penggambaran penokohan tidak serumit #ang

    di atas tetapi pengarang langsung men#ebutkan karakter pelakun#a

    misaln#a, langsung disebutkan bah*a tokoh itu licik, pen#abar, dungu,

    dan sebagain#a" Demikian pula posisi tokoh sangat jelas #ang memihak

    kepada kebaikan dan #ang memihak kepada kejahatan"

    d"

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    19/38

    2)

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    20/38

    pembelajaran #ang terdapat dalam kurikulum 20 mata pelajaran ahasa

    dan Sastra Indonesia sebagai berikut :

    a" Melengkapi bagian a*al atau akhir sebuah cerita"

    b" Membaca cerita kemudian menceritakan ciri si&at pelakun#a atau

    kebiasaan pelakun#a"

    c" Membaca buku cerita #ang baik dan melaporkan di depan kelas"

    d" Membaca cerita, mencatat hal #ang pentingGmenarik, kemudian

    men#usun pertan#aan"

    Sasaran tersebut memiliki implikasi bah*a guru sastra di Sekolah

    Dasar perlu memiliki kemampuan #ang memadai tentang strategi

    pembelajaran sastra agar strategi #ang digunakan sesuai dengan sasarann#a"

    Selain itu, guru perlu memiliki penguasaan ber sastra #ang memadai agar

    proses pen#ampaian guru tidak tergelincir pada hal.hal #ang bersi&at

    meklanis, teori.teori saja, bahkan agar guru dapat membagikan pengalaman

    pada sis*a"

    8ika diperhatikan kedua pendekatan tadi, keduan#a bertentangan"

    ntuk itu #ang lebih sesuai adalah menggabungkan kedua pendekatan

    tersebut karena muara terakhir pembelajaran cerita &iksi adalah terbinan#a

    apresiasi dan kegemaran terhadap sastra #ang didasari oleh pengetahuan

    cerita &iksi dan keterampilan dari sastra untuk itu, perlu ditetapkan

    pandangan bah*a sastra adalah sesuatu #ang kehadiran#a untuk dipelajari

    dan dinikmati" imbingan atau dasar.dasar pena&siran dalam batas.batas

    tertentu perlu diberikan oleh guru agar proses penikmatan terjadi lebih

    terarah" Murid diberi kebebasan dan tanggungja*ab dalam menelusuri kar#a

    2

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    21/38

    cerita &iksi dengan cara sis*a diminta men#iapkan satu presentasi atau

    penampilan tentang kar#a cerita &iksi #ang dinikmatin#a baik dalam bentuk

    tulis maupun lisan" +eran guru lebih ban#ak sebagai &asilitator"

    C. Pengertian Pem(elajran %!!#eratif Ti#e 'TAD

    Model SD #ang dikembangkan oleh %obert dan kolega.kolegan#a di

    niersitas 8ohn $opkin, merupakan salahsatu model pembelajarn kooperati&

    #ang paling sederhana, dan merupakan salah satu model #ang ban#ak

    digunakan dalam pembelajaran kooperati&" Slain (dalam 5ur, 20:!)

    menjelaskan bh*a pembelajaran kooperati& dengan tipe SD, Murid di

    tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan !.6 orang murid #ang

    merupakan campuran dari kemampuan akademik #ang berbeda, sehingga

    dalam setiap kelompok terdapat sis*a #ang berprestasi tinggi, sedang, dan

    rendah atau ariasi jenis kelamin, kelompok ras, dan etnis atau kelompok sosial

    lainn#a"

    +embelajaran kooperati& model SD merupakan salah satu model

    pembelajaran#a #ang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokFkelompok

    kecil beker jasama untuk mencapai tujuanFtujuan bersama

    =ooper dan $einich (dalam %osma*an 2/:1) menjelaskan bah*a:

    pembelajaran kooperati& tipe SD sebagi metode pembelajaran #ang

    melibatkan kelompok.kelompok kecil #ang heterogen dan murid bekerja sama

    untuk tujuan.tujuan dan tugas.tugas akademik bersama, sambil bekerja sama,

    belajar keterampilan.keterampilan kolaborati& dan sosial"

    nggota.anggota kelompok memiliki tanggung ja*ab dan saling

    bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama" erdasarkan

    21

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    22/38

    beberapa de&enisi di atas dapat dikatakan bah*a belajar model kooperati&

    learning tipe SD mendasarkan bah*a murid bekerjasama dalam belajar

    kelompok dan sekaligus masing.masing bertanggung ja*ab pada akti&itas

    belajar anggota kelompokn#a, sehingga seluruh anggota kelompok dapat

    menguasai materi pelajaran dengan baik"

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bah*a dengan belajar kelompok

    sis*a dapat bekerjasama, antar sesama kelompok #aitu saling tukar pendapat

    dalam men#elesaikan soal #ang dikerjakan"

    . Langkah,Langkah Penggunaan M!$el %!!#eratif Learning Ti#e 'TAD

    elompok belajar kooperati& tipe SD diterapkan pada

    bimbingan belajar dalam kelas, biasan#a akan terjadi tutorial antara sis*a

    dimana murid #ang telah menguasai konsep atau permasalahan (tutor) akan

    memberikan penjelasan pada murid lain pada kelompokn#a" +roses

    pengembangan kemampuan akan terjadi baik untuk tutor seba#a maupun

    temann#a mengalami peningkatan pemahaman" kelebihan #ang dimiliki

    oleh tutor seba#a adalah dapat memahami materi lebih baik dibandingkan

    dengan teman.temann#a, Slain (dalam sma (20:61)

    8umlah anggota adalah kelompok #ang berkisar .! orang #ang

    terdiri dari murid dengan kemampuan #ang beragam, sehingga dalam satu

    kelompok akan terdapat sis*a #ang berkemampuan tinggi, sedang, dan

    rendah" Selanjutn#a mereka diharapkan akan bekerjasama dan saling

    menolong antar anggota untuk kesuksesan bersama" esuksesan kelompok

    ini menjadi &aktor pemicu peningkatan motiasi belajar sis*a, karena sis*a

    22

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    23/38

    akan merasa bah*a kompetisi #ang diterapkan berjalan adil, Slain (dalam

    sma 20:62)

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    24/38

    ) Menentukan Skor Dasar

    Skor dasar merupakan skor rata.rata pada kuis sebelumn#a"

    jika mulai mengunakan SD setelah memberikan tes kemampuan

    pras#aratGtes pengetahuan a*al, maka skor tes tersebut dapat dipakai

    sebagai skor dasar" Selain skor tes kemampuan pras#aratGtes

    pengetahuan a*al, nilai sis*a pada semester sebelumn#a juga dapat

    digunakan skor dasar"

    (. Taha# " Pen-ajian Materi

    ahap pen#ajian materi ini menggunakan *aktu sekitar 2.!6

    menit setiap pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan

    pen#ajian materi oleh guru" Sebelum men#ajikan materi pelajaran, guru

    dapat memulai dengan penjelasan tujuan pelajaran, memberikan motiasi

    untuk berkooperati&, menggali pengetahuan pras#arat dan sebagain#a"

    Dalam pen#ajian kelas dapat digunakan model ceramah, dan tan#a

    ja*ab, diskusi dan sebagain#a, sesuai dengan isi bahan ajar dan

    kemampuan belajar"

    0. Taha# * %egiatan Belajar %el!m#!k

    Dalam setiap kegiatan belajar kelompok digunakan lembar

    kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci ja*aban" Masing masing dua

    lembar untuk setiap kelompok" dengan tujuan agar terjalin kerjasama

    diantara kelompokn#a"

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    25/38

    diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan setelah

    pen#erahan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan

    dan &ungsi belajar kelompok dari tipe SD" Setiap sis*a mendapat

    peran pemimpin anggota.anggota dalam kelompokn#a dengan harapan

    bah*a setiap anggota kelompok termotiasi untuk memulai pembicaraan

    dalam diskusi"

    $. Taha# Pemeriksaan Terha$a# Hasil %egiatan %el!m#!k

    +emeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan

    dengan memprensentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh

    *akil dari setiap kelompok" +ada tahap kegiatan ini diharapkan terjadi

    interaksi antar anggota kelompok pen#ajian dengan anggota kelompok

    lain untuk melengkapi ja*aban kelompok tersebut" egiatan ini

    dilakukan secara bergantian" +ada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan

    hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci ja*aban dan setiap

    kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaan#a serta memperbaiki jika

    masih terdapat kesalahan.kesalahan"

    e. Taha# / 'is1a Mengerjakan '!al,s!al se0ara In$i)i$u

    +ada tahap ini setiap sis*a harus memperhatikan kemampuann#a

    dan menunjukan apa #ang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan

    cara menja*ab soal tes sesuai dengan kemampuann#a" Sis*a dalam

    tahap ini tidak diperkenangkan bekerjasama

    26

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    26/38

    f. Taha# 2 Pemeriksaan Hasil Tes

    +emeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat da&tar skor

    peningkatan satu indiidu, #ang kemudian dimasukan menjadi skor

    kelompok" +eningkatan rata.rata skor setiap indiidu merupakan

    sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok"

    D. Pem(elajaran Bahasa In$!nesia $i 'D

    +roses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil

    belajar" pembelajaran merupakan kegiatan #ang dilakukan oleh guru

    (+engajar) dan sis*a (+embelajar)"

    S#amsu, dkk (1992:2) mengemukakan bah*a AH"pembelajaran adalah

    suatu rangkaian akti&itas (egiatan indiidu sis*a dalam *ujud interaksi

    dinamis untuk mencapai perubahan perilaku pribadin#aH""B

    Menurut 3agne,riggs dan @ager (1992:1"19) men#atakan

    pembelajaran adalah serangkaian kegiatan #ang dirancang untuk

    memungkinkan terjadin#a proses belajar pada sis*a" +embelajaran adalah

    upa#a mengorganisir lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi

    peserta didik"

    Dari pengertianFpengertian diatas, dapat disimpulkan bah*a

    pembelajaran adalah setiap upa#a #ang sistematis dan sengaja #ang dilakukan

    oleh pendidik untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat melakukan

    belajar

    Secara uniersal, ahasa adalah suatu bentuk ungkapan #ang bentuk

    dasarn#a ujaran" ahasa merupakaan alat bantu komunikasi antara anggota

    mas#arakat berupa lambang bun#i ujaran #ang dihasilkan oleh alat ucap

    20

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    27/38

    manusia" ahasa #ang digunakan sebagai alat komunkasi antara anggota

    mas#arakat terbagi atas 2 unsur utama #akni bentuk dan makna (isi)"

    +embelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dimaksudkan untuk

    meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa

    Indonesia dengan baik dan benar secara lisan maupun tulis" ntuk

    me*ujudkan tujuan tersebut, diperlukan keterampilan guru dalam menentukan

    dan memilih metode #ang tepat #ang sesuai dengan karakterisitik serta

    kebutuhan perkembangan peserta didik"

    +engajaran bahasa indonesia #ang dilaksanakan dengan baik dapat

    memberikan ban#ak man&aat pendidikan #ang luar biasa" eberapa man&aat

    tersebut antara lain: 1) Man&aat akademis, +engajaran bahasa indonesia #ang

    baik dpat menjadikan sis*a mahir berbahasa Indonesia" arena, bahasa

    indonesia merupakan bahasa pengantar semua mata pelajaran" Sis*a #ang

    mahir berbahasa indonesia akan lebih mudah dan lebih cepat dalam belajar" 2)

    Man&aat Sosial, +engajaran bahasa Indonesia #ang baik dapat menjadikan

    sis*an#a gemar membaca" Sehingga mereka dapat menemukan kesenangan

    atau rekreasi dari bacaan tersebut"

    Mengingat pentingn#a serta ban#ak man&aat #ang diambil dari

    pembelajaran bahasa indonesia, maka perlu dikembangkan pengajaran bahasa

    Indonesia #ang salah satun#a pemilihan metode serta alat peraga #ang sesuai

    dengan kebutuhan perkembangan bahasa indonesia khususn#a kelas rendah

    (elas I)" Mengingat kelas I merupakan a*al mula pendidikan &ormal #ang

    akan menentukan keberhasilan pendidikan pada tingkatan selanjutn#a"

    2/

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    28/38

    . Tujuan Pem(elajaran Bahasa In$!nesia

    erdasarkan +anduan urikulum ingkat Satuan +endidikan

    (S+) SDGMI (20: 22) mata pelajaran ahasa Indonesia bertujuan agar

    peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

    a" erkomunikasi secara e&ekti& dan e&isien sesuai dengan etika #ang

    berlaku, baik secara lisan maupun tulis"

    b" Menghargai dan bangga menggunakan ahasa Indonesia sebagai

    bahasa persatuan dan bahasa negara"

    c" Memahami ahasa Indonesia dan menggunakann#a dengan tepat dan

    kreati& untuk berbagai tujuan"

    d" Menggunakan ahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

    intelektual, serta kematangan emosional dan sosial"

    e" Menikmati dan meman&aatkan kar#a sastra untuk memperhalus budi

    pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa"

    &"Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khaCanah

    buda#a dan intelektual manusia Indonesia"

    erdasarkan teori tersebut, secara umum tujuan pembelajaran

    ahasa Indonesia adalah untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun

    tulisan" kan tetapi tujuan #ang lainn#a juga sangat penting, baik itu #ang

    berhubungan dengan identitas bangsa kita maupun dengan tujuan bahasa

    #ang berkaitan dengan sastra dan buda#a"

    2;

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    29/38

    E. Temuan Hasil Penelitian -ang Rele)an

    +enelitian #ang relean dengan penggunaan Model ooperati&

    iksi, antara lain : +enelitian #ang dilakukan oleh starina, " Shinta Marga"

    211, 8urusan ependidikan Sekolah Dasar dan +ra Sekolah" +rogram Studi S1

    +endidikan 3uru Sekolah Dasar >I+ niersitas 5egeri Malang, dengan hasil

    penelitian menunjukkan bah*a penerapan model pembelajaran ini dapat

    terbukti hasil belajar sis*a meningkat" $al ini dapat dilihat dari peningkatan

    rata.rata hasil belajar sis*a dari 69 dengan persentase ketuntasan !7

    kemudian mengalami peningkatan pada akhir siklus .1 #aitu 0/,1 dengan

    persentase ketuntasan !7 dan meningkat lagi pada akhir siklus .2 #aitu /0,/

    dengan persentase ketuntasan 917" esimpulan dari penelitian adalah

    penerapan model pembelajaran kooperati& learning tipe SD dapat

    meningkatkan hasil belajar mengapresiasi cerita &iksi sis*a kelas SD5

    anjungrejo 6 Malang" Diharapkan dalam menerapkan model ini pada

    pengorganisasian kelas sebaikn#a dilakukan guru sebelum pembelajaran,

    model ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mengapresiasi sastra sis*a

    kelas sehingga dapat menjadi alternati& pembelajaran #ang inoati& dan

    menarik sis*a antusias belajar"

    +. %erangka Pikir

    erdasarkan kerangka teori #ang mendasar pelaksanaan penelitian

    tentang meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita &iksi sis*a kelas 4I

    SD5 angkolo ecamatan abandungan #ang terdiri atas penggunaan model

    kooperati& learning tipe SD pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi #ang

    29

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    30/38

    terdiri atas 0 tahap #aitu persiapan pembelajaran, pen#ajian materi, kegiatan

    belajar kelompok, pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok, sis*a

    mengerjakan soal.soal secara indiidu, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan

    kelompok" ntuk lebih jelasn#a dapat dilihat kerangka pikir sebagai berikut :

    +ersiapan

    +embelajran

    +en#ajian

    Materi

    elajar

    elompok

    +emeriksaa

    n $asil lp"

    Soal

    Indiidu

    Strategi ooperati& iksi

    +emeriksaa

    n $asil es

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    31/38

    BAB III

    MET3DE PENELITIAN

    A. 'etting Penelitian

    +enelitian ini dilaksanakan di kelas 4I SD5 angkolo ecamatan

    abandungan abupaten Sukabumi" lasan memilih sekolah ini #aitu:

    1" empat peneliti melaksanakan tugas sebagai guru,

    2" idak mengeluarkan bia#a ban#ak,

    " dan#a dukungan dari kepala sekolah dan ka*an.ka*an guru #ang lain

    untuk melaksanakan penelitian di sekolah ini,

    !" dan#a masalah sis*a #ang ditemukan dalam pembelajaran apresiasi cerita

    &iksi, dan

    6" +eneliti ingin menjelaskan lebih jauh lagi dengan cara penerapan

    penggunaan model kooperati& #ang e&ekti& pada guru.guru di sekolah itu"

    B. L!kasi $an 4aktu Pelaksanaan

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    32/38

    orang perempuan" Memilih sis*a kelas 4I sebagai responden dengan alasan:

    (1) tingkat perkembangan kogniti& usia antara 11.12 tahun sudah dapat

    memahami unsur.unsur instrinsik #ang terkandung dalam cerita &iksi secara

    sederhana, karena mereka telah belajar memahami, membaca ceita.cerita &iksi

    sejak dikelas tiga sampai kelas lima, (2) adan#a ariasi sis*a dilihat dari status

    sosial, pendidikan, pekerjaan orang tua mereka, () adan#a masalah #ang

    dialami sis*a kelas 4I dalam belajar memahami isi #ang terkandung dalam

    cerita &iksi, dan (!) dilihat dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata

    pelajaran ahasa Indonesia pada semester satu rendah"

    D. Pr!se$ur Penelitian

    . Pen$ekatan $an &enis Penelitian

    +enelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas,

    #aitu rancangan penelitian berdaur ulang (Siklus) hal ini mengacu pada

    pendapat M=" aggart (199;:12) dan @ardani (2/:6) bah*a penelitian

    tindakan kelas mengikuti proses siklus atau daur ulang mulai dari

    perencanaan tindakan, +elaksanaan tindakan, -bserasi, dan %e&leksi

    (perenungan, pemilihan, dan ealuasi) tahapan tindakan digambarkan dalam

    bagan "1 berikut ini"

    2

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    33/38

    indakan Siklus II

    .+ersiapan+embelajaran

    . +elaksanaanpembelajaran

    .aluasi

    erhasilesimpulan

    Ide a*al

    Diagnosis

    masalah

    Men#usun

    %encana Siklus I

    indakan siklus I.persiapan

    +embelajaran

    .pelaksanaan pembelajaran

    .ealuasi

    -bserasi Siklus I

    Siklus I

    %e&leksi nalisis dan

    aluasi

    elum erhasil

    Men#usun %encanaSiklus II

    -bserasiSiklus II

    %e&leksi indakanSiklus II

    .nalisis

    .aluasi

    indakan Siklus III

    .+ersiapan

    +embelajaran

    . +elaksanaanpembelajaran

    .aluasi

    elum erhasil

    Men#usun %encana

    Siklus III

    -bserasi

    Siklus III

    %e&leksi indakan

    Siklus III

    .nalisis.aluasi

    indakan Siklus II

    .+ersiapan

    +embelajaran

    . +elaksanaan

    pembelajaran

    .aluasi

    erhasilesimpulan

    Ide a*alDiagnosis

    masalah

    Men#usun

    %encana

    Siklus I

    indakan siklus I

    .persiapan

    +embelajaran

    .pelaksanaan

    pembelajaran

    .ealuasi

    -bserasi

    Siklus I

    Siklus I

    %e&leksi

    nalisis dan

    aluasi

    elum erhasil

    Men#usun%encana Siklus II

    -bseras

    i Siklus

    II

    %e&leksi

    indakan

    Siklus II

    .nalisis.aluasi

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    34/38

    a" Men#amakan persepsi antara peneliti dengan guru tentang konsep

    dengan tujuan penggunaan model kooperati& learning tipe SD dalam

    pembelajaran mengapresiasi puisi"

    b" Secara kolaborati& men#usun rencana tindakan pembelajaran siklus I

    c" Menentukan bahan dan media pembelajaran #ang akan digunakan

    d" Men#usun rambu.rambu instrumen data keberhasilan guru maupun

    instrumen data keberhasilan sis*a berupa: &ormat obserasi, tes, dan

    maupun rekaman &oto pelaksanaan tindakan"

    e" +eneliti memberi latihan kepada guru juga menginplementasikan

    rencana pembelajaran siklius I sebelum melaksanakan tindakan"

    *. Pelaksanaan Tin$akan

    ahap pelaksanaan tindakan #aitu tahap mengimplementasikan

    rencana #ang telah disusun secara kolaborati& antara peneliti dengan guru

    kelas 4I" egiatan #ang dilakukan adalah guru melaksanakan tindakan

    pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi dengan menggunakan pembelajaran

    kooperati& learning tipe SD dengan 0 tahap #aitu: (1) persiapan

    pembelajaran, () pen#ajian materi, (!) kegiatan belajar kelompok, (!)

    pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok, (6) sis*a mengerjakan soal.

    soal tes secara indiidu, dan (0) pemeriksaan tes"

    . Pengamatan 53(ser)asi6

    ahap obserasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan

    pada saat selesai tindakan &okus obserasi adalah akti&itas guru dan sis*a"

    akti&itas guru dapat diamati mulai pada tahap a*al pembelajaran, saat

    pembelajaran, dan akhir pembelajaran" Data aktiitas guru dan sis*a

    !

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    35/38

    diperoleh dengan menggunakan &ormat obserasi, pedoman *a*ancara,

    rekaman, dan hasil pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi setiap

    responden"

    /. Refleksi

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    36/38

    +. Teknik Pengum#ulan Data

    eknik pengumpulan data dapat diperoleh dengan teknik obserasi,

    catatan harian, dan tes akhir pembelajaran" eknik obserasi bertujuan untuk

    mengamati proses aktiitas guru dan aktiitas sis*a selama berlangsung

    pembelajaran" eknik catatan harian bertujuan untuk mendapatkan data tentang

    kejadian penting #ang berkaitan dengan data" eknik tes bertujuan untuk

    mendapat data hasil dari pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi (menentukan

    unsur.unsur cerita &iksi) dengan menggunakan pendekatan kooperati& model

    SD #ang terdiri dari enam tahap"

    7. Teknik Analisis Data

    nalisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru

    dan aspek sis*a, men#ajikan data, mena&sirkan data, dan men#impulkan" Data

    aspek aktiitas guru dan sis*a dalam proses pembelajaran dianalisis

    berdasarkan kemunculan indikator" Sedangkan data hasil mengapresiasi cerita

    &iksi (menentukan unsur cerita &iksi) dianalisis berdasarkan kemampuan

    mengerjakan tes akhir &ormati& tiap.tiap akhir siklus satu dan dua" Dengan

    indikator dapat dilihat pada tabel "2 sebagai berikut

    +ena&siran data proses pembelajaran pada aspek guru dan aspek

    murid digunakan acuan dengan rumus:

    onden$umlahresp

    %rekwensi 1 7

    Selanjutn#a data dita&sirkan dengan menggunakan rentang tara&

    keberhasilan seperti dalam abel "2 berikut ini

    0

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    37/38

    abel "2 ara& uali&ikasi indakan +embelajaran

    5o ara& eberhasilan uali&ikasi

    1" ;6 7 . 1 7 Sangat aik (S)

    2" / 7 . ;! 7 aik ()

    " 66 7 . 09 7 =ukup (=)

    !" !0 7 . 6! 7 urang ()

    6" 7 . !6 7 Sangat kurang (S)

    Setiap jenis ob#ek #ang dimulai diksi&ikasi dan ditemukan

    kecenderungan kategori #aitu Sangat aik (S) jika semua dekripti& muncul,

    kuali&ikasi aik () jika 1 deskriptor tidak muncul, kuali&ikasi =ukup (=) jika

    deskriptor muncul, kuali&ikasi urang () jika 2 deskriptor muncul dan

    dikategorikan Sangat urang (S) jika 1 deskriptor muncul"

    H. In$ikat!r %e(erhasilan

    indakan dikatakan berhasil bila minimal ;7 pelaksanaan proses dan

    hasil telah sesuai dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang kemampuan

    mengapresiasi cerita &iksi melalui model pembelajaran kooperati& learning tipe

    SD

    /

  • 7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di

    38/38

    DA+TAR PU'TA%A

    sma" 20" &odel 'em!ela(aran Kooperatif" 8akarta : Direktorat Dikti"

    Depdikbud" 1999" Kurikulum 'endidikan Dasar )aris*garis Besar 'rogram

    'enga(aran +)B'', Sekolah Dasar +SD, Kelas VI" 8akarta Depdikbud"

    Depdiknas"20"Kurikulum Tingkat Satuan 'endidikan +KTS', &ata 'ela(aran

    Bahasa INdonesia"8akarta Depdiknas"

    Mc arigan dan enmis, S"%"Mc, aget" 19;;"($a&id 22:6) The Action

    -esearch 'lanner" 4ictoria : Deakin niersit# +ress"

    +ice" 1999" Tingkat 'erkem!angan Anak Dan 'roses Bela(ar. erjemahan8akarta : 3ramedia"

    %indi#ani" 2!"&emahami kar"a sastra.andung : lumni"

    %o&i'udin dan udiasih"199/G199;"($a&id 22:) 'endidikan Bahasa dan

    Sastra Indonesia di Kelas Tinggi" 8akarta : Departemen +endidikan Dan

    ebuda#aan" Direktorat 8enderal +endidikan inggi, +ro#ek +endidikan

    3uru Sekolah Dasar"

    %o&i'uddin dan Euchdi" 1999"($a&id:22:!) 'endidikan Bahasa Dan Sastra

    Indonesia di Kelas Tinggi" 8akarta : Depdikbud"

    Santosa +uji" 20" &ateri Dan 'em!ela(aran Bahasa Indonesia SD" 8akarta:

    niersitas erbuka " Dikti"

    Slain, %"" 1996" /ooperative Learning0 Theor"1 -esearch And 'ractice Second

    2dition" Massachusetts : ll#n nd acon +ublishers"

    Supr#adi" 20" 'em!ela(aran Sastra 3ang Apresiatif Dan Integratif di SD"

    Direktorat Dikti"

    @ardani, I3"2/"'enelitian Tindakan Kelas" 8akarta" niersitas erbuka"