Cerita Fiksi Dalam Novel

17
CERITA FIKSI DALAM NOVEL Bahasa Indonesia kelas XII Kelompok 4

Transcript of Cerita Fiksi Dalam Novel

Page 1: Cerita Fiksi Dalam Novel

CERITA FIKSI DALAM NOVELBahasa Indonesia kelas XII

Kelompok 4

Page 2: Cerita Fiksi Dalam Novel

Kelompok 4

Elni Depira Ribhy

Ramelan

Rachbini

Syifa Sahaliy

a

Talitha Zhafira

h

Page 3: Cerita Fiksi Dalam Novel

Peta KonsepPengertian Novel dan Cerita Fiksi

Struktur Cerita Fiksi

Ciri Kebahasaan Cerita Fiksi

Unsur Instrinsik Cerita Fiksi

Gaya Bahasa dalam Cerita Fiksi

Kata Sapaan

Page 4: Cerita Fiksi Dalam Novel

1. Pengertian Novel dan Cerita Fiksi

Cerita fiksi adalah cerita rekaan buatan yang dibuat pengarang, dimana cerita di dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya khayal, angan-angan atau fantasi olah fikir ide kreativitas si penulis.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen.

Page 5: Cerita Fiksi Dalam Novel

2. sTRUKTUR TEKS cerita fiksi

• Gambaran atau ringkasan awal ceritaAbstrak

• Bagian awal teks cerita yang berisi pengenalan tokoh Orientasi

• Masalah mulai munculKomplikasi• Masalah mulai memuncakEvaluasi• Penyelesaian masalahResolusi• Pesan penulis Koda

Page 6: Cerita Fiksi Dalam Novel

3. Ciri Kebahasaan Cerita Fiksi

FIKSI NON FIKSIBerusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya.

Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.

Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya.

Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik danmenggugah nalar (pikiran) pembaca.

Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca).

Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.

Page 7: Cerita Fiksi Dalam Novel

4. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

TemaTokoh dan PenokohanLatar/setting

Alur

Sudut Pandang

Page 8: Cerita Fiksi Dalam Novel

1. TemaTema adalah gagasan pokok atau permasalahan yang mendasari isi cerita.

2. Tokoh dan PenokohanTokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan atau tingkat pentingnya dibagi menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.Sedangkan penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu digambarkan dalam cerita tersebut oleh pengarang.

3. Latar/settingDalam arti luas, latar meliputi aspek ruang, aspek waktu, dan aspek suasana saat kejadian atau peristiwa itu terjadi:

a. Aspek ruang merupakan gambaran tempat atau lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita.b. Aspek waktu meliputi waktu cerita dan waktu penceritaan.c. Aspek suasana adalah suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring atau latar belakang kejadian.

Page 9: Cerita Fiksi Dalam Novel

4. Alur Alur cerita adalah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam suatu cerita. Ada tiga alur dalam fiksi: alur maju, alur mundur, serta alur kilas-balik (flashback). Yang mesti diingat, dalam sebuah karya fiksi tidak selalu satu jenis alur yang digunakan. Terkadang penulis sengaja mencampurkan dua jenis alur dalam ceritanya.

5. Sudut pandang Sudut Pandang merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.Sudut Pandang dibedakan menjadi dua jenis, yakni :

Sudut pandang orang pertamaSebuah cerita disampaikan oleh seorang tokoh dalam cerita maka cerita disampaikan oleh aku/saya.

Sudut pandang orang ketigaCerita disampaikan bukan oleh tokoh yang ada dalam cerita, tetapi oleh penulis yang berada di luar cerita. Tokoh cerita disebut sebagai dia/ia.

Page 10: Cerita Fiksi Dalam Novel

6. Amanat Amanat adalah pesan pengarang yang disampaikan kepada pembaca melalui karyanya.

Seperti biasa mengingatkan materi-materi yang sudah diberikan, hendaknya digunakan dalam proses kreatif kita dalam menciptakan fiksi. Akan tetapi, jangan terlalu terpaku dengan teori-teori yang ada. Teori hanyalah sebagai pemandu, tapi kita (penulis) tetaplah Tuhan bagi karya kita. Tapi jangan berkecil hati ketika karya kita dikritik, sebab tanpa masukan dari pembaca seorang penulis tak akan berkembang.

Page 11: Cerita Fiksi Dalam Novel

5. Gaya Bahasa dalam Cerita Fiksi

Gaya Bahasa Sindiran

Gaya bahasa Penegasan

Gaya bahasa Perban-dingan

Page 12: Cerita Fiksi Dalam Novel

•Contoh: Lekas betul abang pulang, hari baru pukul satu malam. (lekas betul=terlambat sekali)

Ironi (sindiran halus)

sindiran yang dikatakan, kebalikan dari apa yang sebenarnya

•Contoh: “Bersih benar badanmu, ya?” Kata ibu kepada anaknya yang belum mandi

Sinisme sindiran lebih kasar dari ironi yang

bermaksud mencemoohkan

•Contoh: Hai binatang, pergi engkau dari sini!Sarkasmesindiran yang sangat tajam dan kasar, hingga kadang-kadang menyakitkan

hati.

GAYA BAHASA SINDIRAN

Page 13: Cerita Fiksi Dalam Novel

•Contoh: Itukah bukti janji yang engkau ucapkan?Retoris : kalimat tanya tak bertanya, yang menyatakan kesangsian atau

bersifat mengejek

•. Contoh: Sejak dari kecil sampai dewasa, malah sampai setua ini perangainya tidak pernah berubah

Klimaks : gaya bahasa yang menguraikan suatu keadaan secara berturut-turut makin lama makin

memuncak

•Contoh: Jangankan sejuta, seribu, seratus pun tak mau aku memberikan uang itu kepadamu

Anti klimaks : gaya bahasa yang menguraikan suatu keadaan secara berturut-turut makin lama makin

menurun.

•Contoh: Ia tidak ingin naik ke atasPleonasme : menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu

dikatakan lagi sebab arti kata tersebut telah terkandung dalam kata yang

diterangkannya

•Contoh: Tidak, tidak mungkin dia yang mencuri uang itu

Tautologi : mengulang beberapa kali sepatah kata dalam sebuah kalimat

GAYA BAHASA PENEGASAN

Page 14: Cerita Fiksi Dalam Novel

•Contoh: Wajahnya cantik bagaikan bulan purnama

Asosiasi : melukiskan suatu keadaan dengan membandingkan terhadap keadaan lain yang menimbulkan suatu asosiasi yang

sama dengan benda tersebut sehingga lebih jelas

•Contoh: Terimalah baju jelek ini sebagai kenang-kenangan

Litotes : gaya bahasa yang melukiskan keadaan sesuatu dengan menyatakan

keadaan yang sebaliknya, guna merendahkan diri

•Contoh: Hatiku rasa terbakar mendengar caci makinya

Hiperbola : gaya bahasa yang menggunakan kata-kata untuk melukiskan

peristiwa atau keadaan dengan cara berlebihan daripada sesungguhnya.

•Contoh: Hatiku berkata, saya harus suksesPersonifikasi : gaya bahasa

perbandingan yang membandingkan benda mati seolah-olah bernyawa sehingga

bertindak, berlaku, berpikir, merasa seperti manusia

GAYA BAHASA PERBANDINGAN

Page 15: Cerita Fiksi Dalam Novel

Kata sapaan sering digunakan untuk menegur orang yang diajak berbicara. 1. Kata sapaan berupa kata ganti orang

pertamaDigunakan untuk mengganti nama diri sendiri. Kata

sapaan yang sering digunakan adalah aku dan saya.

Contoh : Mengingat akan pentingnya kesehatan, saya sependapat bahwa penggunaan masker oleh para pekerja bersifat wajib.

6. Kata Sapaan

Page 16: Cerita Fiksi Dalam Novel

3. Kata sapaan berupa kata ganti orang ketigaDigunakan pada pihak yang tidak ada atau bertatapan langsung dengan kita. Jadi, bisa saja pihak yang kita bicarakan tidak berapa dalam forum diskusi tersebut. Bentuk kata ganti orang ketiga misalnya saudara, saudari, ibu, dan bapak.Contoh : Pendapat yang disampaikan oleh Saudara Udin sudah sesuai

dengan tema.

2. Kata sapaan berupa kata ganti orang keduaDigunakan pada percakapan langsung dengan lawan bicara. Kata sapaan yang sering digunakan adalah Anda dan kamu.Contoh : Pendapat yang Anda sampaikan benar.

Page 17: Cerita Fiksi Dalam Novel

TERIMAKASIH