Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam...

32
i PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SUHU DAN KALOR Oleh, Ni Putu Dian Purnamasari NIM: 192010008 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam...

Page 1: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

i

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW

CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SUHU DAN

KALOR

Oleh,

Ni Putu Dian Purnamasari

NIM: 192010008

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

ii

Page 3: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

iii

Page 4: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

iv

Page 5: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunia

dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Debora

Natalia Sudjito, S.Pd.,M.Ps.Ed selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi, dan berbagi

pengalaman. Membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian hingga

tugas akhir ini selesai.

2. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Bapak

Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Santi, Bapak Surya Satria Trihandaru, Bapak

Andreas, Ibu Marmi, Bapak Ferdi S Rondonuwu, Bapak Wahyu H.K., Bapak Nur Aji

Wibowo, Ibu Debora Natalia S, dan Bapak Alva atas bimbingan dan ilmu yang

diberikan kepada penulis selama kuliah.

3. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM

UKSW atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.

4. Keluarga tercinta ibu, ayah, nenek, seluruh tante terkhususnya tante nila dan tante rini

dan om terimakasih atas dukungan doa, materil, semangat, dan perhatiannya selama ini.

5. Adik tersayang Ardita Bintari terimakasih selalu memberikan semangat selama ini.

6. I.A Dian Saraswati terimakasih untuk selalu memberikan semangat dan mendengarkan

keluh kesah dan bemberikan dukungan.

7. Dwiki Yudha P yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa.

8. Teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika 2010. Eigche, Galuh, Erfy, Uchie, Anti,

Kukuh, Wahyu, Gigih, Desman, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu, terimakasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan.

9. Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan

penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas

akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi

perbaikan penulis. Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata yang kurang

berkenan di hati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya penulis

Page 6: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

vi

berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Salatiga, Januari 2015

Penulis

Page 7: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

1

Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam

Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Ni P. D. Purnamasari, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Matematika-Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Dipenogoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia

[email protected]

Intisari – Evaluasi digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham akan suatu

materi ajar yang sudah diajarkan. Namun yang terjadi guru-guru seringkali mengevaluasi

siswa setelah 1 bab sampai 2 bab selesai dahulu. Sehingga kesalahan siswa terlambat untuk

diketahui (slow feedback). Untuk itu perlu digunakan metode umpan balik cepat (fast feedback)

yaitu metode koreksi cepat yang dapat membantu guru untuk mengoreksi dan mengetahui

hasilnya saat itu juga. Metode fast feedback dapat dilakukan guru sesering mungkin dan tidak

menghabiskan banyak waktu sehingga dapat dilakukan berkali-kali dalam satu

pertemuan.Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh umpan balik (feedback) secara cepat

dan mengembangkan model baru dari metode fast feedback model rainbow card dalam

pembelajaran fisika tentang suhu dan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model guru sebagai peneliti. Sampel yang digunakan

adalah mahasiswa fisika berjumlah 32 mahasiswa. kartu tugas dikerjakan secara individu. Jika

jumlah mahasiswa yang menjawab benar ≥70%, maka diberikan tugas baru. Jika jumlah

mahasiswa yang menjawab benar <70% dilakukan pembelajaran. Demikian seterusnya sampai

tugas selesai. Analisa dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan:

diperlukan 1 siklus feedback pada setiap tahap pembelajaran. Waktu untuk melakukan 1 siklus

feedback adalah <10menit. 80-100% mahasiswa aktif merespon tugas yang diberikan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa metode fast feedback dengan model rainbow card efektif digunakan

sebagai umpan balik cepat,

Kata kunci: Feedback, Fast feedback, Rainbow card

Abtract – Evaluation used to see if students have understand the teaching material that

had been taught. But usually, teachers evaluate students after one until two chapter

finished, it causing the teachers may become late for knowing if students make mistakes

(slow feedback method). So, method of fast feedback (fast feedback method) is needed.

Fast feedback is a method of fast correction that can help teachers to correct and find

its result at that moment.Fast feedback method can be done by teachers as often as

possible and it is not spend much time so that can be done many times in one meeting.

the goal of this research is receiving feedback quickly and develop new models of the

fast feedback method with rainbow model card in learning physics about temperature

and heat engine. Research method using Penelitian Tindakan Kelas (PTK) with teachers

as researchers.The sample used 32 students of physics students. Cards duty is done

individually. If the number of students who answered right is ≥70%, they will recieve a

new assignment. If the number of students who answered right is <70% so learning is

done. it will done until the tasks is done. the analysis done by qualitative descriptive.

The results of research shows: it needs one feedback systems cycle for every stage of

learning. estimate time to make one feedback systems cycle is < 10 minutes. from 80 to

100 % active students respond to a task assigned. So the conclution is fast feedback

systems method with rainbow card is effective for fast feedback.

Key words : Feedback, Fast feedback, Rainbow card

Page 8: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

2

I. PENDAHULUAN

Evaluasi digunakan untuk mengetahui

apakah siswa sudah paham akan suatu

materi ajar yang sudah diajarkan. Jika

materi yang diajarkan sudah dirasa

cukup dimengerti oleh siswa maka

dapat dilanjutkan ke materi selanjutnya.

Ketika masih banyak yang belum

paham maka materi tersebut harus

diulang kembali. Namun yang terjadi

guru-guru seringkali mengevaluasi

siswa setelah 1 bab sampai 2 bab selesai

dahulu. Soal-soal evaluasi yang berupa

soal uraian dengan jawaban panjang

akan membuat koreksi lama sehingga

untuk mengetahui hasilnya diperlukan

waktu yang lama. Walaupun soal-soal

dapat diganti dengan soal dengan model

pilihan berganda, waktu yang

diperlukan untuk mengulang kembali

materi sudah tidak cukup karena

mengejar materi yang lain dan akhirnya

hanya dibiarkan saja [1]. Untuk itu perlu digunakan metode umpan

balik cepat yaitu metode koreksi cepat yang

dapat membantu guru untuk mengoreksi

dan mengetahui hasilnya dengan cepat.

Metode ini dapat dilakukan guru sesering

mungkin dan tidak menghabiskan banyak

waktu sehingga dapat dilakukan berkali-kali

dalam satu pertemuan.

Metode fast feedback dapat digunakan

guru-guru untuk merencanakan langkah

pembelajaran selanjutnya, karena

segera mungkin hasilnya dapat

diketahui. Jika masih banyak anak yang

belum paham, pembelajaran dapat

diulangi. Jika sudah banyak anak yang

paham, pembelajaran dengan materi

selanjutnya dapat dilakukan. Sehingga

tidak ada anak yang ketinggalan jauh

dan semua anak paham bersama.

Tujuan dari penelitian ini adalah

memperoleh umpan balik (feedback)

secara cepat dan mengembangkan

model baru dari metode fast feedback

model rainbow card pada materi suhu

dan kalor. Kemudian diterapkan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan diujicobakan

keberhasilannya.

II. LANDASAN TEORI

A. Evaluasi

Suatu proses belajar atau transformasi

belajar dapat dinilai keberhasilannya

melalui evaluasi pembelajaran karena

evaluasi pembelajaran itu sendiri adalah

suatu proses untuk menentukan nilai

belajar dan pembelajaran yang

dilaksanakan, melalui kegiatan

penilaian atau pengukuran belajar dan

pembelajaran[2].

B. Fast Feedback

Umpan balik memegang peranan

sangat penting baik bagi siswa maupun

bagi guru. Melalui umpan balik, siswa

dapat mengetahui sejauh mana dia

mengerti materi yang diajarkan oleh

guru. Sedangkan bagi guru, dapat

digunakan sebagai sarana untuk

mengetahui sejauh mana materi yang

diajarkannya dimengerti oleh siswa[3].

Dengan kata lain, umpan balik bisa

dijadikan sarana koreksi bagi siswa

dalam belajar sekaligus menjadi koreksi

bagi guru dalam mentransformasikan

ilmu [4].

Umpan balik terbagi menjadi dua,

yaitu umpan balik lambat (slow

feedback) dan umpan balik cepat (fast

feedback). Slow feedback diberikan

beberapa waktu setelah suatu

pembelajaran (1 bab, 1 semester) selesai

(tidak diberikan pada saat pembelajaran

berlangsung) guru memperbaiki

kelemahan siswa setelah memberikan

tes dan materi sudah berlalu sehingga

terkadang guru sudah tidak punya

waktu lagi untuk memperbaikinya.

Guru membutuhkan waktu lama untuk

koreksi sehingga kesalahan siswa

terlambat diketahui dan kesalahan itu

sudah terlanjur tertanam dalam otak

mereka sehingga akan menjadi

miskonsepsi [5]. Hal ini mengakibatkan

siswa yang tidak mengerti, seterusnya

tidak akan mengerti karena dalam

pembelajaran fisika, materi yang satu

dengan yang lainnya saling

berkesinambungan. Untuk mengatasi

masalah di atas digunakan metode fast

Page 9: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

3

feedback, yang bisa dilaksanakan saat

pelajaran berlangsung tanpa membuang

banyak waktu untuk koreksi [4].

Metode fast feedback sudah banyak

dikembangkan di luar negeri dan akhir-

akhir ini juga mulai dikembangkan di

Indonesia khususnya di Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

Beberapa mahasiswa seperti Debora N.

Sudjito dalam skripsinya yang berjudul

Penggunaan Metode Fast Feedback

secara Klasikal dalam Pembelajaran

Fisika Tentang Cermin Datar, Singgih

A.S. Utami dalam skripsinya yang

berjudul Penggunaan Metode Fast

Feedback Model Peer to Peer Support

In Group dalam Pembelajaran Fisika

Tentang Gaya-Gaya yang Bekerja pada

Benda Jatuh Bebas dan Benda Diam,

Pratiwi Oktavianidalam skripsinya yang

berjudul Penggunaan Metode Fast

Feedback Model Stick Card dalam

Pembelajaran Fisika tentang

Kinematika Gerak Lurus, Siti Kongidah

dalam skripsinya yang berjudul

Penggunaan Metode Fast Feedback

Model “Grouping Answer”dalam

Pembelajaran Fisika tentang Kecepatan

dan Percepatan, dan Indah Dwi Lestari

dalam skripsinya yang berjudul

Penggunaan Metode Fast Feedback

Model Papan Angkat; Morita Dewi

Yuliana mengembangkan model voting,

serta Tri Prasetyo menggunakan model

tarik ulur.

Langkah-langkah fast feedback secara

umum : (1) Topik pembelajaran

diperkenalkan guru, (2) Diberikan

ketentuan-ketentuan gambar seperlunya.

(3) Tugas pertama diberikan pada siswa

secara individu atau berpasangan. (4)

Jawaban siswa diamati oleh guru dan

beberapa siswa diwawancarai 20-60

detik. (5) Kesalahan umum yang

dilakukan siswa dibahas dan diberikan

penjelasan yang benar sebagai feedback

untuk siswa, (6) Tugas kedua diberikan

kepada siswa, (7) Jawaban siswa

diamati oleh guru dan beberapa siswa

diwawancarai 20-60 detik, (8) Jika

tugas sudah diselesaikan siswa

dibiarkan untuk mendiskusikan jawaban

mereka, (9) Kesalahan umum yang

dilakukan siswa dibahas dan diberikan

penjelasan yang benar, (10) Demikian

seterusnya sampai pembelajaran usai

[4].

C. Suhu dan kalor

Suhu adalah hebatnya getaran partikel

dalam benda[6]. Panas atau dinginnya

suatu benda dapat dirasakan oleh indra

peraba namun indra peraba tidak dapat

menukur berapa suhu suatu benda[7].

Hal tersebut dapat dicoba dengan

memasukan salah satu tangan (kanan)

ke dalam gelas yang berisi air dengan

suhu tinggi (60OC) dan satu tangan lagi

(kiri) ke dalam gelas yang berisi air

dengan suhu air rendah (10OC). Tangan

kanan akan merasakan panas dan tangan

kiri merasakan dingin. Setelah beberapa

saat kedua tangan dimasukan ke dalam

air dengan suhu ruangan. Tangan kanan

yang sebelumnya merasa panas terasa

dingin dan tangan kiri yang merasa

dingin terasa panas. Hal tersebut

menunjukan indra perasa tidak dapat

menedeteksi suhu. Suhu tidak

dipengaruhi oleh massa [6].

Kalor adalah energi yang ditransfer

antara sistem dan lingkungannya

dikarenakan perbedaan suhu yang ada

di antara sistem dan lingkungannya.

Benda yang suhunya sama indra peraba

bisa merasakan hal yang berbeda karena

kalor dipengaruhi oleh masa. Air

dengan suhu yang sama (60OC) namun

massanya berbeda akan terasa lebih

panas air yang bermassa lebih besar.

Semakin besar massa suatu benda maka

kalor benda semakin besar. Kalor

mengalir dari suhu tinggi ke rendah.

Aliran kalor terjadi ketika dua benda

bersentuhan dan benda bersuhu

berbeda[8].

D. Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas guru

sebagai peneliti merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja

Page 10: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

4

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersamaan[9]. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan

oleh siswa [10].

PTK dapat dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses pembelajaran

menjadi lebih efektif karena guru

melakukan sendiri penelitian terhadap

proses pembelajaran. Dengan hasil yang

diperoleh dari penelitian tersebut, guru

akan dapat menggali dan menemukan

metode pembelajaran baru yang lebih

inovatif dalam upaya perbaikan serta

dapat meningkatkan profesionalisme

tugas guru [11].

Tahapan dalam melakukan peneitian

tindakan yaitu:

(1) Menyusun Rancangan Tindakan.

Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa,

dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan, (2) Pelaksanaan Tindakan,

tahap ini merupakan pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau

penerapan isi rancangan yaitu mengenai

tindakan yang dilakukan di kelas, (3)

Pengamatan, dalam tahapan ini tidak

dapat dipisahkan dari pelaksanaan

tindakan karena pengamatan dilakukan

saat tindakan sedang berlangsung dalam

waktu yang sama, (4) Refleksi, tahap

refleksi merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat

dilakukan oleh guru pelaksana yang

telah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti

untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan [10]

III. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, metode yang

digunakan adalah metode penelitian

tindakan kelas (PTK) jenis guru sebagai

peneliti.

Sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan

2014 Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga yang berjumlah 32 orang.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah RPP, Kartu tugas

(jenis soal pilihan berganda), dan

lembar observasi.

Pada tahap pertama instrumen yang

perlu disiapkan adalah (1) Kartu tugas

untuk mengetahui feedback yang

diberikan terhadap tugas, (2) RPP untuk

panduan mengajar,(3) Lembar observasi

untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran.

Pada tahap kedua dilakukan uji coba

instrumen dengan memberikan

preliminary-test untuk melihat apakah

soal-soal yang diberikan sudah baik,

maksud setiap soal sudah jelas dan

dapat dipahami. Hasil dari preliminary-

test akan digunakan sebagai acuan

untuk membuat RPP dan pertimbangan

untuk membuat kartu tugas.

Pada tahap ketiga setelah kartu tugas,

RPP dan lembar observasi siap,

dilakukan pembelajaran dengan metode

fast feedback model rainbow card.

Prosedur pelaksanaan metode fast

feedback model rainbow card: kartu

tugas diberikan lewat slide, mahasiswa

diberi tiga kartu jawaban dengan warna

yang berbeda-beda (misalnya merah,

kuning, dan hijau). Dua jawaban salah

dan satu jawaban benar. Jawaban benar

hanya ditulis pada kartu berwarna

tertentu (misalnya merah). Siswa tidak

mengetahui jika jawaban benar dibuat

pada kartu berwarna merah saja.

Jawaban yang dianggap benar

ditempelkan pada sisi meja.

Gambar 1. Jawaban kartu tugas

Untuk mengecek jawaban benar

hanya perlu berkeliling dan melihat

banyaknya kartu berwarna merah.

Page 11: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

5

Gambar 2. Bagan siklus fast feedback

Jika persentase mahasiswa menjawab

benar <70% maka dilakukan

pembelajaran lagi dengan menekankan

hal-hal yang kurang dipahami.

Kemudian tugas diberikan lagi dengan

tingkat kesulitan yang sama. Langkah

ini terus diulang sampai mahasiswa

yang menjawab benar ≥70%.

Cara menghitung prosentase

keberhasilan:

%100kelassatu dalam mahasiswaJumlah

benar yang mahasiswajawaban Jumlah x

Indikator keberhasilan dikatakan

tercapai jika (1) Prosentase jawaban

benar mahasiswa ≥70% pada setiap

tahap pembelajaran, (2) Waktu untuk 1

siklus feedback tidak lebih dari10 menit,

(3) Setiap tahap pembelajaran tidak

lebih dari 3 siklus feedback. Observasi

dilakukan oleh observer dengan mengisi

lembar observasi yang sudah disiapkan

sebelumnya,

Tahap keempat dilakukan refleksi,

jawaban siswa dan lembar observasi

dikaji. Data yang yang diperoleh

dianalisa secara deskripstif kualitatif.

IV. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tabel 1. Tahapan, siklus, waktu dan hasil

belajar mahasiswa

Data yang didapat kemudian dianalisa

setiap tahap pembelajaran per kartu

tugas yang telah dijawab mahasiswa.

Setiap pembelajaran disiapkan 3 kartu

tugas dengan tingkat kesulitan yang

setara. Untuk setiap kartu tugas terdapat

3 pilihan jawaban dalam bentuk kartu

berwarna merah, kuning dan hijau.

A. Tahap pembelajaran I

Tahap pembelajaran ini dibagi menjadi

3 yaitu tahap pembelajaran I.A, tahap

pembelajaran I.B dan tahap

pembelajaran I.C.

Tahap pembelajaran I.A. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui apakah

mahasiswa mampu menjelaskan bahwa

suhu tidak tegantung oleh massa.

Mahasiswa diberi kartu tugas I.A1.

Mahasiswa ditanya berapa suhu air pada

gelas A dan B yang dituangkan dari

gelas X berusuhu 60OC bila mA=0,5mB.

Jawaban mahasiswa dicek. Ada 46,9%

mahasiswa yang memilih kartu kuning

(jawaban benar, tertulis “TA= 60OC dan

TB=60OC”). Sedangkan 53,1%

mahasiswa lain memilih kartu hijau.

Prosentase siswa menjawab benar <70%

sehingga perlu diberikan feedback.

Kesalahan umum mahasiswa adalah

beranggapan bahwa suhu dipengaruhi

oleh massa. Hal tersebut terlihat dari

jawaban mahasiswa yang memilih kartu

hijau (tertulis “TA=20OC dan

TB=40OC”). Feedback yang diberikan

untuk mengatasi kesalahan mahasiswa

tersebut adalah dengan mengadakan

demonstrasi yang dibantu oleh salah

satu mahasiswa. Mahasiswa diminta

untuk menuangkan air dari gelas X (100

ml) ke gelas A (10 ml) dan gelas B (10

ml). Kemudian mahasiswa diminta

untuk merasakan apakah tangan kanan

yang dimasukan ke dalam gelas A dan

tangan kirinya yang dimasukan ke

Tahap Sub

Tahap

Kartu

Tugas

Waktu 1

Siklus

Feedback

(menit)

Jawaban Mahasiswa pada kartu

(%)

Merah Kunin

g

Hijau

I A 1 8,2 46,9 53,1

2 100

3 Tidak perlu

B 1 6,3 87,5 12,5

2 6,25 93,7

3 Tidak perlu

C 1 5,5 53,1 46,9

2 100

3 Tidak perlu

II A 1 7,1 40,6 59.4

2 100

3 Tidak perlu

B 1 4 59,4 31,3 0,9

2 96,9 0,31

3 Tidak perlu

≥70%

<70

%%

Tugas Jawaban

Siswa

Koreksi

cepat Tugas

baru

Page 12: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

6

dalam gelas B merasakan panas yang

sama. Hal yang sama juga dilakukan

pada gelas X (kanan) dan A (kiri), X

(kanan) dan B (kiri). Terakhir

mahasiswa diminta untuk mengukur

berapa suhu air di gelas X, A, dan B.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa

tangan terasa sama panas di dalam gelas

A dan B. Tangan terasa lebih panas di

dalam gelas X dari pada di dalam gelas

A dan B . Suhu air di gelas X, A, dan B

sama. Mahasiswa diberikan pertanyaan

menggiring menyimpulkan, jika tangan

terasa sama panas di dalam gelas A dan

B (mA=mB) dan tangan terasa lebih

panas di dalam gelas X dari pada A dan

B (mX>mA dan mX>mB) padahal suhu

air di dalam gelas X, A, dan B sama

apakah suhu tergantung oleh massa?

(tidak). Dapat disimpulkan bahwa suhu

tidak tergantung oleh massa. Setekah

feedback diberikan mahasiswa diberi

kartu tugas I.A2 untuk mengecek

apakah feedback yang diberikan sudah

benar. Pada kartu tugas I.A2 mahasiswa

ditanya berapa suhu air digelas X jika

air dari gelas A dan B yang suhunya

30OC dituangkan ke dalam gelas X.

siswa yang memilih kartu kuning

(jawaban benar, tertulis “TX=30OC”)

100%. Waktu yang diperlukan untuk 1

siklus feedback yaitu 8,2 menit.

Prosentase jawaban benar mahasiswa

≥70% pembelajaran dilanjutkan ke

tahap pembelajaran I. B.

Tahap pembelajaran I.B. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui apakah

mahasiswa mampu menjelaskan bahwa

kalor tegantung oleh massa. Mahasiswa

diberi kartu tugas I.B1. Mahasiswa

ditanya bagaimana besarnya kalor QX

dibandingkan QA dan QX dibandingkan

QB jika 1 liter air di gelas A dan 1 liter

air digelas B dituangkan kedalam gelas

X (VA=VB=5liter). Jawaban mahasiswa

dicek. Ada 12,5% mahasiswa yang

memilih kartu hijau (jawaban benar,

tertulis “QX>QA dan QX>QB”).

Sedangkan 87,5% mahasiswa lain

memilih kartu kuning. Prosentase siswa

menjawab benar <70% sehingga perlu

diberikan feedback. Kesalahan umum

mahasiswa adalah beranggapan bahwa

kalor tidak dipengaruhi oleh massa. Hal

tersebut terlihat dari jawaban

mahasiswa yang memilih kartu kuning

(tertulis “QX=QA dan QX=QB”).

Feedback yang diberikan untuk

mengatasi kesalahan mahasiswa

tersebut adalah: dari hasil pengamatan

pada tahap pembelajaran I.A mahasiswa

diberi pertanyaan menggiring

menyimpulkan, jika semakin panas

yang dirasakan apakah suhunya

semakin tinggi? (belum tentu). Dapat

disimpulkan bahwa semakin panas

suatu benda belum tentu suhunya

semakin tinggi, tergantung massanya.

Setekah feedback diberikan mahasiswa

diberi kartu tugas I.B2 untuk mengecek

apakah feedback yang diberikan sudah

benar. Mahasiswa ditanya bagaimana

besarnya kalor QX dibandingkan QA dan

QX dibandingkan QB jika 1 liter air

digelas X dituangkan ke dalam gelas A

dan 1 liter ke gelas B (VX=3liter).

Mahasiswa yang memilih kartu kuning

(jawaban benar, tertulis “QX=QA dan

QX=QB”) 100% . Waktu yang

diperlukan untuk 1 siklus feedback yaitu

6,3 menit. Prosentase jawaban benar

mahasiswa ≥70% pembelajaran

dilanjutkan ke tahap pembelajaran I.C.

Tahap pembelajaran I.C. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui apakah

mahasiswa mampu menjelaskan apa

yang mengalir ketika tangan merasakan

panas atau dingin ketika menyentuh

suatu benda. Mahasiswa diberi kartu

tugas I.C1. Mahasiswa ditanya apakah

yang mengalir ketika ujung batang

sebuah logam dimasukan ke dalam es

batu yang besar dan ujung lainnya

dipegang dan lama-kelamaan tangan

akan terasa dingin. Jawaban mahasiswa

dicek. Ada 53,1,% mahasiswa yang

memilih kartu merah (jawaban benar,

tertulis “kalor”). Sedangkan 56,9%

mahasiswa lain memilih kartu kuning.

Prosentase mahasiswa menjawab benar

Page 13: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

7

<70% sehingga perlu diberikan

feedback. Kesalahan umum mahasiswa

adalah beranggapan yang mengalir

ketika merasakan panas atau dingin

adalah suhu. Hal tersebut dapat dilihat

dari jawaban mahasiswa yang memilih

kartu kuning (tertulis, “suhu”).

Feedback yang diberikan untuk

mengatasi kesalahan mahasiswa

tersebut adalah: dari hasil pengamatan

tahap pembelajaran I.A, suhu air digelas

X, A dan B sama namun tangan

merasakan air digelas X lebih panas

dibandingankan A dan B. Mahasiswa

diberi pertanyaan menggiring

menyimpulkan, apakah tangan dapat

mendeteksi suhu? (tidak) . Jika tangan

tidak dapat mendeteksi suhu apa yang

tangan deteksi? (panas). Dapat

disimpulkan bahwa tangan tidak dapat

mendeteksi suhu, yang tangan deteksi

adalah panas (kalor). Setekah feedback

diberikan kemudian mahasiswa diberi

kartu tugas I.C2 untuk mengecek

apakah feedback yang diberikan sudah

benar. Mahasiswa ditanya apakah yang

yang mengalir ketika ujung batang

sebuah logam dipanaskan dan ujung

lainnya dipegang dan lama-kelamaan

tangan akan terasa panas. Mahasiswa

yang memilih kartu merah (jawaban

benar, tertulis “kalor”) 100% . Waktu

yang diperlukan untuk 1 siklus feedback

yaitu 5,5 menit. Prosentase jawaban

benar mahasiswa ≥70% pembelajaran

dilanjutkan ke tahap pembelajaran II.

B. Tahap pembelajaran II

Tahap pembelajaran ini dibagi

menjadi 2 yaitu tahap pembelajaran II.A

dan tahap pembelajaran II.B

Tahap pembelajaran II.A. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui apakah

mahasiswa mampu menjelaskan

bagimana arah aliran kalor. Mahasiswa

diberi kartu tugas II.A1. Mahasiswa

ditanya dari mana ke mana kalor

mengalir jika tangan yang bersuhu 37OC

dimasukan ke dalam air di gelas X yang

bersuhu 60OC. Jawaban mahasiswa

dicek. Ada 40,6% mahasiswa yang

memilih kartu kuning (jawaban benar,

tertulis “air ke tangan”). Sedangkan

59,4% mahasiswa lain memilih kartu

merah. Prosentase mahasiswa

menjawab benar <70% sehingga perlu

diberikan feedback. Kesalahan umum

mahasiswa mungkin belum mengerti

tentang bagaimana arah aliran kalor. Hal

tersebut dapat dilihat dari jawaban

mahasiswa yang memilih kartu merah

(tertulis, “tangan ke air”). Feedback

yang diberikan untuk mengatasi

kesalahan mahasiswa tersebut adalah

dengan mengadakan demonstrasi yang

dibantu oleh salah satu mahasiswa.

Mahasiswa diminta untuk mengukur

suhu tangan, air digelas A dan air

digelas B. Kemudian mahasiswa

diminta untuk merasakan air digelas A

dan B. Dari hasil pengamatan diperoleh

TA>TT>TB , tangan yang dimasukan ke

dalam gelas A terasa panas dan tangan

yang dimasukan kedalam gelas B terasa

dingin. Mahasiswa diberi pertanyaan

penggiring menyimpulkan, saat

tanganmu dimasukan ke dalam gelas A

terasa panas atau dingin? (panas). Jika

terasa panas kamu menerima atau

melepaskan panas? (menerima).

Bagaimana dengan suhunya tinggi suhu

air atau tangan? (air). Jadi panas

mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau

rendah ke tinggi? (dari suhu tinggi ke

rendah). Saat tanganmu dimasukan ke

dalam gelas B terasa panas atau dingin?

(dingin). Jika terasa dingin kamu

menerima atau melepas panas?

(melepas). Bagaimana dengan suhunya,

tinggi suhu air atau tangan? (tangan).

Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke

rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari

suhu tinggi ke rendah). Dapat

disimpulkan ketika tangan terasa panas

artinya menerima kalor sedangkan

ketika tangan terasa dingin artinya

mlepas kalor. Kalor mengalir dari suhu

tinggi ke suhu rendah. Mahasiswa

diberikan kartu tugas II.A2 untuk

mengecek apakah feedback yang

diberikan sudah benar. Mahasiswa

Page 14: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

8

ditanya dari mana ke mana kalor

mengalir jika tangan yang bersuhu 37OC

menyentuh es yang bersuhu 10OC.

Mahasiswa yang memilih kartu kuning

(jawaban benar, tertulis “tangan ke es’)

100% . Waktu yang diperlukan satu

siklus feedback dengan waktu 7,1

menit. Prosentase jawaban benar

mahasiswa ≥70% pembelajaran

dilanjutkan ke tahap pembelajaran II.B.

Tahap pembelajaran II.B. Tahap ini

bertujuan untuk mengetahui apakah

mahasiswa mampu menjelaskan syarat

kalor mengalir. Mahasiswa diberikan

kartu tugas II.B1. Mahasiswa ditanya

apakah kalor mengalir dan bagaimana

arah alirannya jika tangan yang bersuhu

37OC menyentuh air dalam ember yang

bersuhu 37OC. Jawaban mahasiswa

dicek. Ada 56,4% mahasiswa yang

memilih kartu merah (jawaban benar,

tertulis “tidak”). Sedangkan 31,3%

siswa lain memilih kartu kuning dan

sisanya 0,9% mahasiswa yang memilih

kartu hijau. Prosentase mahasiswa

menjawab benar <70% sehingga perlu

diberikan feedback. Kesalahan umum

mahasiswa adalah belum tahu syarat

kalor mengalir. Hal tersebut dapat

dilihat dari jawaban mahasiswa yang

memilih kartu kuning (tertulis, “ya,

tangan ke air”) dan kartu hijau (tertulis,

“ya, air ke tangan”). Feedback yang

diberikan untuk mengatasi kesalahan

mahasiswa tersebut adalah: dari hasil

pengamatan pada tahap pembelajran

II.B mahasiswa diberi pertanyaan

menggiring menyimpulkan, saat

tanganmu merasakan panas atau dingin

kamu menyentuh air tidak?

(menyentuh). Apakah suhu tangan dan

air sama? (berbeda). Dapat disimpulkan

bahwa aliran kalor terjadi ketika dua

benda bersentuhan dan benda bersuhu

berbeda. Mahasiswa diberi kartu tugas

II.B2 untuk mengecek apakah feedback

yang diberikan sudah benar. Mahasiswa

ditanya apakah kalor mengalir dan

bagaimana arah alirannya jika tangan

yang bersuhu 37OC menyentuh air

dalam ember yang bersuhu 70OC.

Mahasiswa yang memilih kartu merah

(jawaban benar, “ ya air ke tangan”)

96,9% . Waktu yang diperlukan satu

siklus feedback dengan waktu 4 menit

dan prosentase jawaban benar

mahasiswa ≥70%.

Pada setiap tahap pembelajaran 80-

100% mahasiswa aktif merespon tugas

yang diberikan.

V. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukan:

diperlukan 1 siklus feedback pada

setiap pembelajaran. Waktu untuk

melakukan 1 siklus feedback adalah

<10menit. 80-100% mahasiswa aktif

merespon tugas yang diberikan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa metode fast

feedback dengan model rainbow card

efektif digunakan sebagai umpan balik

cepat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada mahasiswa fisika

UKSW ankatan 2014 yang sudah

menjadi sampel untuk penelitian ini.

PUSTAKA

Skripsi:

[1] Sudjito, Debora.2010.Skripsi

Penggunaan Fast Feedback

secara Kasikal dalam

Pembelajaran Fisika tentang

Cermin Datar. Salatiga : UKSW

Buku:

[2] Dimyati, Mudjiono. Belajar dan

Pembelajaran. Depdikbud dan

PT. Rineka Cipta. Jakarta : 2006

[3] Berg, Ed van den dan Dick

Hoekzema. Teaching, Learning,

and Quick Feedback Methods in

Classical and Modern Physics.

Amsterdam : 2006.

[4] Berg, Ed van den, Ron Volk,

Willem Bustraan. Fast

Feedback. 2008

Page 15: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

9

[5] Berg, Ed van den. Miskonsepsi

Fisika dan Remediasi. UKSW.

Salatiga : 1991

[6] Hewitt, Paul G.1998.

Conceptual Physic, Eighth

Edition. New York: Addison

Wesley Longman

[7] Peasodjo, Budi. Physics For

Junior High School. Yudistira.

2009

[8] Halliday, Resnick, Walker.

Fisika Dasar. Erlangga. Jakarta :

2010

[9] Zuriah, Nurul. Metodologi

Penelitian Sosial dan

Pendidikan. Bumi Aksara.

Jakarta : 2006

[10] Arikunto, Suharsimi. 2010.

Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara

[11] Wiriaatmadja, Rochiati. 2005.

Metode Penelitian Tindakan

Kelas: Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 16: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

10

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 17: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

11

Lampiran 1. Preliminari Test 1 Ada dua buah benda Adan B yang massanya sama.

Suhu A lebih tinggi daripada B. Kedua benda

bersentuhan. Maka akan terjadi aliran ... A. suhu panas B. suhu dingin

C. kalor

mA = mB

TA > TB

2 Ada dua buah benda Adan B yang massanya sama.

Suhu B lebih tinggi daripada A. Kedua benda

bersentuhan. Maka akan terjadi aliran... A. suhu panas B. suhu dingin

C. kalor

mA = mB TA < TB

3 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kapasitas

kalor A lebih besar dari pada B. Kedua benda

bersentuhan. Maka akan terjadi aliran...

A. kapasitas kalor B. kalor C. tidak ada aliran

mA = mB CA > CB

4 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kapasitas

kalor B lebih besar dari pada A. Kedua benda

bersentuhan. Maka akan terjadi aliran...

A. kapasitas kalor B. kalor C. tidak ada aliran

mA = mB CA < CB

5 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kalor jenis A

lebih besar dari pada B. Kedua benda bersentuhan.

Maka akan terjadi aliran... A. kalor jenis B. kalor

C. tidak ada aliran

mA = mB

TA = TB CA > CB

6 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kalor jenis B

lebih besar dari pada A. Kedua benda bersentuhan.

Maka akan terjadi aliran...

A. kalor jenis B. kalor C. tidak ada aliran

mA = mB

TA = TB CA < CB

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

A B

Page 18: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

12

7 Ujung A dari batang logam dipanaskan, sedangkan

ujung lainnya B dipegang. Lama-kelamaan tangan

terasa panas, hal ini menunjukan adanya aliran/

perpindahan....

A. suhu panas B. suhu dingin C. kalor

8 Ujung A batang logam dimasukan ke dalam es

batu yang besar, ujung B dipegang. Lama-

kelamaan tangan terasa dingin, hal ini menunjukan

adanya aliran/ perpindahan.... A. suhu panas B. suhu dingin C. kalor

9 Air di gelas X dibagi menjadi dua bagian yang

sama di gelas A dan B. Bagaimana suhu digelas A

dan B? A. TA < TB B. TA = TB C. TA > TB

10 Air di gelas X dibagi menjadi dua bagian yang

sama di gelas A dan B. Bagaimana suhu digelas A

dan B?

A. TA < TB B. TA = TB C. TA > TB

11 Dua gelas air yang suhunya sama di gelas A dan B

dituang menjadi satu di gelas X. Bagaimana suhu

di X dibandingkan suhu di A?

A. TA < TX B. TA = TX C. TA > TX

12 Dua gelas air yang suhunya sama di gelas A dan B

dituang menjadi satu di gelas X. Bagaimana suhu

di X dibandingkan suhu di A?

A. TA < TX B. TA = TX C. TA > TX

A B

B A

X

A B

X

A B

A B

X

A B

X

Page 19: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

13

13 Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas

A dan B dalam jumlah yang sama. Berapa suhu air

di gelas A dan B bila mA= mB .... A. TA = 30

o dan TB = 30

o B. TA = 60

o dan TB = 60

o

C. TA = 15o dan TB = 15

o

14 Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas

A dan B dalam jumlah yang sama. Berapa suhu air

di gelas A dan B bila mA= 0,5 mB .... A. TA = 30

o dan TB = 30

o B. TA = 60

o dan TB = 60

o

C. TA = 15o dan TB = 15

o

15 Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur

menjadi satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X

bila mA= mB

A. TX = 15o

B. TX = 30o

C. TX = 60o

16 Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur

menjadi satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X

bila mA= 2 mB

A. TX = 15o

B. TX = 30o

C. TX = 60o

17 Dua buah kelereng besi dimasukan ke dalam

wadah yang berisi air yang terus mendidih selama

beberapa saat. Kelereng X lebih besar daripada Y.

Kelereng mana yang suhunya lebih tinggi? A. TX < TY

B. TX = TY C. TX > TY

18 Ada dua buah es yang diletakan di atas meja. Es A

lebih besar dari pada es B. Es manakah yang

suhunya lebih rendah? A. TA < TB B. TA = TB

C. TA > TB

X= 60O

A=? B=?

X= 60O

A=? B=?

A=30O B=30O

X=?

A=30O B=30O

X=?

A

B

Page 20: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

14

19 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Bila kedua benda tersebut dipanaskan

bersama, ternyata benda A lebih cepat panas

daripada benda B. Bagaimana kalor jenis A dibandingkan kalor jenis

B? A. cA = cB

B. cA > cB C. cA < cB

20 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Bila kedua benda tersebut dipanaskan

bersama, ternyata benda A lebih cepat panas

daripada benda B. Bagaimana kapasitas kalor A dibandingkan

kapasitas kalor B?

A. CA = CB B. CA > CB C. CA < CB

21 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Bila kedua benda tersebut didinginkan

bersama, ternyata benda B lebih cepat dingin

daipada benda A. Bagaimana kalor jenis A

dibandingkan kalor jenis B? A. cA = cB

B. cA > cB C. cA < cB

22 Ada dua buah benda A dan B yang massanya

sama. Bila kedua benda tersebut didinginkan

bersama, ternyata benda B lebih cepat dingin

daipada benda A. Bagaimana kapasitas kalor A

dibandingkan kapasitas kalor B? A. CA = CB B. CA > CB

C. CA < CB

A B

A B

A B

A B

Page 21: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

15

Lampiran 2. RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Topik : Suhu dan kalor

Indikator :

1. Mahasiswa dapat membedakan suhu dan kalor

2. Mahasiswa dapat menjelaskan aliran kalor

Langkah – langkah pembelajaran

Mengamati:

Guru meminta salah satu orang anak untuk memasukan tangan kanan ke dalam gelas A

dan tangan kiri ke dalam gelas B.

Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kananmu?” (panas)

Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kirimu?” (dingin)

Setelah beberapa saat, guru meminta anak tersebut untuk memasukan kedua tangannya

ke dalam gelas B secara bersamaan.

Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kananmu?” (dingin)

Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kirimu?” (panas)

Guru meminta anak tersebut untuk mengukur air dalam gelas B dengan termometer

Guru bertanya, “ Kenapa tanganmu kananmu bisa merasakan panas dan tangan kirimu

dingin, padahal kedua tanganmu di masukan pada air yang bersuhu sama?” Bisakah

tanganmu mendeteksi suhu? (tidak)

TAHAP PEMBELAJARAN 1 (Membedakan suhu dan kalor)

Menanya : Apa yang dirasakan tangan?

Siswa dibagikan kartu tugas tahap I

Tugas I a 1

air

ledeng

A B

air es

C

air

panas

Ujung A batang logam dimasukan ke dalam es batu yang

besar, ujung B dipegang. Lama-kelamaan tangan terasa

dingin, hal ini menunjukan adanya aliran

A. Suhu

B. Kalor

C. Dingin

B A

Page 22: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

16

Tugas I a 2

Tugas I a 3

Tugas I a 4

Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”

Jika prosentase jawaban benar siswa <70%, maka dilakukan pembelajaran

sebagai berikut:

Mencoba:

Guru meminta siswa untuk menuangkan masing-masing 10 ml air dari gelas X ke

dalam gelas A dan gelas B.

Pertanyaan menggiring mengamati:

1. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke dalam

gelas A dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas B ?(iya)

2. a. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke

10 ml

X

A B

80 ml 10 ml

X (100

ml)

Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas A dan B.

Berapa suhu air di gelas A dan B bila mA= 0,5 mB ....

A. TA = 30o dan TB = 30

o

B. TA = 60o dan TB = 60

o

C. TA = 20o dan TB = 40

o

X A B

1L air di gelas A dan 1 L air di gelas B dituangkan

kedalam gelas X. Bagaimana besarnya kalor, QX

dibandingkan QA dan QX dibandingkan QB ?

A. QX < QA & QX < QB

B. QX > QA & QX > QB

C. QX = QA & QX = QB

A B

VA= VB=3L TA = TB=30OC

X

Jika tangan kanan dimasukan ke dalam gelas A dan tangan

kiri dimasukan ke dalam gelas B, maka tangan merasakan

air digelas A . . . daripada B

A. Lebih panas

B. Lebih dingin

C. Sama

B A

TA=TB=80OC

VA=5ml , VB=50ml

Page 23: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

17

dalam gelas A dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas X?(tidak, lebih panas X)

b. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke

dalam gelas B dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas X?(tidak, lebih panas X)

3. Berapa suhu air digelas X, A, dan B?

Hasil Pengamatan:

1. Tangan terasa sama panas di dalam gelas A dan B

2. Tangan terasa lebih panas di dalam gelas X dari pada di dalam gelas A dan B

3. TX= 50oC, TA = 50°C, TB = 50°C.

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan:

1. Tangan terasa sama panas di dalam gelas A dan B. Tangan terasa lebih panas di

dalam gelas X dari pada di gelas A dan B (mA=mB, mX>mA, mX>mB,). padahal

suhu air di dalam gelas X, A, dan B sama. Apakah suhu bergantung massa? (tidak)

2. Apakah semakin panas yang dirasakan berarti suhunya semakin tinggi? (belum

tentu)

3. Bisakah tanganmu mendeteksi suhu? (tidak)

4. Jika tanganmu tidak dapat mendeteksi suhu, apa yang tanganmu rasakan? (panas)

Kesimpulan:

1. Suhu tidak tergantung oleh massa sedangkan kalor tergantung massa.

2. Semakin panas suatu benda belum tentu suhunya semakin tinggi, tergantung

massanya.

3. Tangan tidak dapat mendeteksi suhu, yang tangan deteksi adalah panas (kalor)

Apa perbedaan suhu dan kalor?

No Dilihat dari Suhu Kalor

1 Pengertian Hebatnya getaran partikel

dalam benda.

Salah satu bentuk energi alam

yang dapat mengalir dari satu

benda ke benda lain.

2 Alat Ukur Termometer Kalorimeter

3 Satuan OC,

OR,

OF,

OK Joule

4 Pengaruh

Massa

Tidak dipengaruhi massa Dipengaruhi oleh massa

Tugas I b 1

Ujung A dari batang logam dipanaskan, sedangkan ujung

lainnya B dipegang. Lama-kelamaan tangan terasa panas,

hal ini menunjukan adanya aliran....

A. Suhu

B. Kalor

C. Dingin

A B

Page 24: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

18

Tugas I b 2

Tugas I b 3

Tugas I b 4

Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”

Jika prosentase jawaban benar siswa <70% maka dilakukan pembelajaran lagi

dengan menekankan hal-hal yang kurang dipahami. Jika prosentase jawaban

benar siswa ≥70%, guru membahas kartu tugas I b1, I b2, I b3, dan I b4 dan

lanjut dengan memberikan tugas selanjutnya yaitu kartu tugas II (tahap

selanjutnya)

TAHAP PEMBELAJARAN 1I (Aliran kalor)

Menanya

Bagaimana kalor mengalir?

Tugas II a 1

1L air di gelas X dituangkan kedalam gelas A dan 1L ke

gelas B. Bagaimana besarnya kalor, QX dibandingkan QA

dan QX dibandingkan QB ?

A. QX < QA & QX < QB

B. QX > QA & QX > QB

C. QX = QA & QX = QB

VX=3L

TX=60OC

X A B

Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur menjadi

satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X

A. TX = 15o

B. TX = 30o

C. TX = 60o

X A B

Jika tangan kanan dimasukan ke dalam gelas A dan tangan

kiri dimasukan ke dalam gelas B, maka tangan meraskan

air digelas A . . . daripada B

A. Lebih panas

B. Lebih dingin

C. Sama

B A

TA=100OC , TB=70OC VA=5ml , VB=50ml

Jika tangan dimasukan ke dalam air di gelas X, Kalor mengalir

dari.....

A. Air ke tangan B. Tangan ke air

X

TX=60OC

Ttangan=37OC

Page 25: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

19

Tugas II a 2

Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”

Jika prosentase jawaban benar siswa <70%, maka dilakukan pembelajaran

sebagai berikut:

Mencoba

Kegiatan 2 : Aliran kalor

Guru meminta siswa mengukur suhu air pada ketiga gelas dan mencelupkan tangannya

ke dalam ke dalam gelas.

Pertanyaan menggiring mengamati :

1. Berapa suhu air di dalam gelas A, gelas B, dan tanganmu?

2. Apakah tanganmu merasakan panas ketika dimasukan ke dalam gelas A?

3. Apakah tanganmu merasakan dingin ketika dimasukan ke dalam gelas B?

Hasil Pengamatan :

1. TT= 28°C , TA= 70OC , TB= 20

OC

2. Tangan yang dimasukan ke dalam gelas A terasa panas

3. Tangan yang dimasukan ke dalam gelas B terasa dingin

Pertanyaan menggiring menyimpulkan :

1. Saat tanganmu dimasukan ke dalam gelas A terasa panas atau dingin? (panas)

2. Jika terasa panas kamu menerima atau melepaskan panas? (menerima)

3. Bagaimana dengan suhunya, tinggi suhu air atau tangan? (air)

4. Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari

suhu tinggi ke rendah)

5. Saat tanganmu dimasukan ke dalam gelas B terasa panas atau dingin? (dingin)

6. Jika terasa dingin kamu menerima atau melepas panas? (melepas)

7. Bagaimana dengan suhunya, tinggi suhu air atau tangan? (tangan)

Jika tangan menyentuh air di dalam ember, maka terjadi

aliran kalor atau tidak? Jika ya, kalor mengalir dari... A. Ya, air ke tangan B. Ya, tangan ke air C. Tidak

air

Tair=37OC

Ttangan=37OC

mA=mB

TA> TB

B A

70OC 20OC

Page 26: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

20

8. Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari

suhu tinggi ke rendah)

9. Saat tanganmu menyentuh merasakan panas atau dingin kamu menyentuh air tidak?

(menyentuh)

10. Apakah suhu tangan dan air sama? (berbeda)

Kesimpulan :

1. Terasa panas artinya menerima kalor. Terasa dingin artinya melepas kalor.

2. Aliran kalor terjadi ketika dua benda bersentuhan dan kedua benda bersuhu berbeda.

Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah.

Tugas II b 1

Tugas II b 2

Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”

Jika prosentase jawaban benar siswa <70% maka dilakukan pembelajaran lagi

dengan menekankan hal-hal yang kurang dipahami. Jika prosentase jawaban

benar siswa ≥70%, guru membahas kartu tugas.

Jika tangan menyentuh es, Kalor mengalir dari.....

A. Air ke tangan B. Tangan ke air

es Tes=10OC

Ttangan=37OC

Jika tangan menyentuh air di dalam ember, maka terjadi

aliran kalor atau tidak? Jika ya, kalor mengalir dari...

A. Ya, air ke tangan B. Ya, tangan ke air C. Tidak

air

Tair=70OC

Ttangan=37OC

Page 27: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

21

Lampiran 3. Lembar Observasi

LEMBAR OBSERVASI KBM

TAHAP PEMBELAJARAN I a

“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG

PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan

1

Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback

• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit

2

Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap

pembelajaran

• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh

sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

3

Aktivitas sampel selama KBM

• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk

dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah

5

Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi

pembelajaran

≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%

Page 28: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

22

LEMBAR OBSERVASI KBM

TAHAP PEMBELAJARAN I b

“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG

PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan

1

Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback

• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit

2

Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap

pembelajaran

• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh

sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

3

Aktivitas sampel selama KBM

• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk

dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah

5

Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi

pembelajaran

≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%

Page 29: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

23

LEMBAR OBSERVASI KBM

TAHAP PEMBELAJARAN II a

“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG

PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan

1

Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback

• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit

2

Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap

pembelajaran

• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh

sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

3

Aktivitas sampel selama KBM

• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk

dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah

5

Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi

pembelajaran

≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%

Page 30: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

24

LEMBAR OBSERVASI KBM

TAHAP PEMBELAJARAN II b

“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG

PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan

1

Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback

• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit

2

Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap

pembelajaran

• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh

sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali

3

Aktivitas sampel selama KBM

• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%

4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk

dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah

5

Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi

pembelajaran

≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%

Page 31: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

25

Page 32: Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9605/2/T1_192010008_Full... · kelemahan siswa setelah memberikan tes dan materi

26