Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam...
Transcript of Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam...
i
PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW
CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG SUHU DAN
KALOR
Oleh,
Ni Putu Dian Purnamasari
NIM: 192010008
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunia
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Debora
Natalia Sudjito, S.Pd.,M.Ps.Ed selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi, dan berbagi
pengalaman. Membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian hingga
tugas akhir ini selesai.
2. Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Bapak
Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Santi, Bapak Surya Satria Trihandaru, Bapak
Andreas, Ibu Marmi, Bapak Ferdi S Rondonuwu, Bapak Wahyu H.K., Bapak Nur Aji
Wibowo, Ibu Debora Natalia S, dan Bapak Alva atas bimbingan dan ilmu yang
diberikan kepada penulis selama kuliah.
3. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM
UKSW atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.
4. Keluarga tercinta ibu, ayah, nenek, seluruh tante terkhususnya tante nila dan tante rini
dan om terimakasih atas dukungan doa, materil, semangat, dan perhatiannya selama ini.
5. Adik tersayang Ardita Bintari terimakasih selalu memberikan semangat selama ini.
6. I.A Dian Saraswati terimakasih untuk selalu memberikan semangat dan mendengarkan
keluh kesah dan bemberikan dukungan.
7. Dwiki Yudha P yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa.
8. Teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika 2010. Eigche, Galuh, Erfy, Uchie, Anti,
Kukuh, Wahyu, Gigih, Desman, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, terimakasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan.
9. Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan
penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas
akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
perbaikan penulis. Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya penulis
vi
berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Salatiga, Januari 2015
Penulis
1
Penggunaan Metode Fast Feedback Model Rainbow Card dalam
Pembelajaran Fisika tentang Suhu dan Kalor Ni P. D. Purnamasari, Debora N. Sudjito, Marmi Sudarmi
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Sains dan Matematika-Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dipenogoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia
Intisari – Evaluasi digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah paham akan suatu
materi ajar yang sudah diajarkan. Namun yang terjadi guru-guru seringkali mengevaluasi
siswa setelah 1 bab sampai 2 bab selesai dahulu. Sehingga kesalahan siswa terlambat untuk
diketahui (slow feedback). Untuk itu perlu digunakan metode umpan balik cepat (fast feedback)
yaitu metode koreksi cepat yang dapat membantu guru untuk mengoreksi dan mengetahui
hasilnya saat itu juga. Metode fast feedback dapat dilakukan guru sesering mungkin dan tidak
menghabiskan banyak waktu sehingga dapat dilakukan berkali-kali dalam satu
pertemuan.Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh umpan balik (feedback) secara cepat
dan mengembangkan model baru dari metode fast feedback model rainbow card dalam
pembelajaran fisika tentang suhu dan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model guru sebagai peneliti. Sampel yang digunakan
adalah mahasiswa fisika berjumlah 32 mahasiswa. kartu tugas dikerjakan secara individu. Jika
jumlah mahasiswa yang menjawab benar ≥70%, maka diberikan tugas baru. Jika jumlah
mahasiswa yang menjawab benar <70% dilakukan pembelajaran. Demikian seterusnya sampai
tugas selesai. Analisa dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan:
diperlukan 1 siklus feedback pada setiap tahap pembelajaran. Waktu untuk melakukan 1 siklus
feedback adalah <10menit. 80-100% mahasiswa aktif merespon tugas yang diberikan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa metode fast feedback dengan model rainbow card efektif digunakan
sebagai umpan balik cepat,
Kata kunci: Feedback, Fast feedback, Rainbow card
Abtract – Evaluation used to see if students have understand the teaching material that
had been taught. But usually, teachers evaluate students after one until two chapter
finished, it causing the teachers may become late for knowing if students make mistakes
(slow feedback method). So, method of fast feedback (fast feedback method) is needed.
Fast feedback is a method of fast correction that can help teachers to correct and find
its result at that moment.Fast feedback method can be done by teachers as often as
possible and it is not spend much time so that can be done many times in one meeting.
the goal of this research is receiving feedback quickly and develop new models of the
fast feedback method with rainbow model card in learning physics about temperature
and heat engine. Research method using Penelitian Tindakan Kelas (PTK) with teachers
as researchers.The sample used 32 students of physics students. Cards duty is done
individually. If the number of students who answered right is ≥70%, they will recieve a
new assignment. If the number of students who answered right is <70% so learning is
done. it will done until the tasks is done. the analysis done by qualitative descriptive.
The results of research shows: it needs one feedback systems cycle for every stage of
learning. estimate time to make one feedback systems cycle is < 10 minutes. from 80 to
100 % active students respond to a task assigned. So the conclution is fast feedback
systems method with rainbow card is effective for fast feedback.
Key words : Feedback, Fast feedback, Rainbow card
2
I. PENDAHULUAN
Evaluasi digunakan untuk mengetahui
apakah siswa sudah paham akan suatu
materi ajar yang sudah diajarkan. Jika
materi yang diajarkan sudah dirasa
cukup dimengerti oleh siswa maka
dapat dilanjutkan ke materi selanjutnya.
Ketika masih banyak yang belum
paham maka materi tersebut harus
diulang kembali. Namun yang terjadi
guru-guru seringkali mengevaluasi
siswa setelah 1 bab sampai 2 bab selesai
dahulu. Soal-soal evaluasi yang berupa
soal uraian dengan jawaban panjang
akan membuat koreksi lama sehingga
untuk mengetahui hasilnya diperlukan
waktu yang lama. Walaupun soal-soal
dapat diganti dengan soal dengan model
pilihan berganda, waktu yang
diperlukan untuk mengulang kembali
materi sudah tidak cukup karena
mengejar materi yang lain dan akhirnya
hanya dibiarkan saja [1]. Untuk itu perlu digunakan metode umpan
balik cepat yaitu metode koreksi cepat yang
dapat membantu guru untuk mengoreksi
dan mengetahui hasilnya dengan cepat.
Metode ini dapat dilakukan guru sesering
mungkin dan tidak menghabiskan banyak
waktu sehingga dapat dilakukan berkali-kali
dalam satu pertemuan.
Metode fast feedback dapat digunakan
guru-guru untuk merencanakan langkah
pembelajaran selanjutnya, karena
segera mungkin hasilnya dapat
diketahui. Jika masih banyak anak yang
belum paham, pembelajaran dapat
diulangi. Jika sudah banyak anak yang
paham, pembelajaran dengan materi
selanjutnya dapat dilakukan. Sehingga
tidak ada anak yang ketinggalan jauh
dan semua anak paham bersama.
Tujuan dari penelitian ini adalah
memperoleh umpan balik (feedback)
secara cepat dan mengembangkan
model baru dari metode fast feedback
model rainbow card pada materi suhu
dan kalor. Kemudian diterapkan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan diujicobakan
keberhasilannya.
II. LANDASAN TEORI
A. Evaluasi
Suatu proses belajar atau transformasi
belajar dapat dinilai keberhasilannya
melalui evaluasi pembelajaran karena
evaluasi pembelajaran itu sendiri adalah
suatu proses untuk menentukan nilai
belajar dan pembelajaran yang
dilaksanakan, melalui kegiatan
penilaian atau pengukuran belajar dan
pembelajaran[2].
B. Fast Feedback
Umpan balik memegang peranan
sangat penting baik bagi siswa maupun
bagi guru. Melalui umpan balik, siswa
dapat mengetahui sejauh mana dia
mengerti materi yang diajarkan oleh
guru. Sedangkan bagi guru, dapat
digunakan sebagai sarana untuk
mengetahui sejauh mana materi yang
diajarkannya dimengerti oleh siswa[3].
Dengan kata lain, umpan balik bisa
dijadikan sarana koreksi bagi siswa
dalam belajar sekaligus menjadi koreksi
bagi guru dalam mentransformasikan
ilmu [4].
Umpan balik terbagi menjadi dua,
yaitu umpan balik lambat (slow
feedback) dan umpan balik cepat (fast
feedback). Slow feedback diberikan
beberapa waktu setelah suatu
pembelajaran (1 bab, 1 semester) selesai
(tidak diberikan pada saat pembelajaran
berlangsung) guru memperbaiki
kelemahan siswa setelah memberikan
tes dan materi sudah berlalu sehingga
terkadang guru sudah tidak punya
waktu lagi untuk memperbaikinya.
Guru membutuhkan waktu lama untuk
koreksi sehingga kesalahan siswa
terlambat diketahui dan kesalahan itu
sudah terlanjur tertanam dalam otak
mereka sehingga akan menjadi
miskonsepsi [5]. Hal ini mengakibatkan
siswa yang tidak mengerti, seterusnya
tidak akan mengerti karena dalam
pembelajaran fisika, materi yang satu
dengan yang lainnya saling
berkesinambungan. Untuk mengatasi
masalah di atas digunakan metode fast
3
feedback, yang bisa dilaksanakan saat
pelajaran berlangsung tanpa membuang
banyak waktu untuk koreksi [4].
Metode fast feedback sudah banyak
dikembangkan di luar negeri dan akhir-
akhir ini juga mulai dikembangkan di
Indonesia khususnya di Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
Beberapa mahasiswa seperti Debora N.
Sudjito dalam skripsinya yang berjudul
Penggunaan Metode Fast Feedback
secara Klasikal dalam Pembelajaran
Fisika Tentang Cermin Datar, Singgih
A.S. Utami dalam skripsinya yang
berjudul Penggunaan Metode Fast
Feedback Model Peer to Peer Support
In Group dalam Pembelajaran Fisika
Tentang Gaya-Gaya yang Bekerja pada
Benda Jatuh Bebas dan Benda Diam,
Pratiwi Oktavianidalam skripsinya yang
berjudul Penggunaan Metode Fast
Feedback Model Stick Card dalam
Pembelajaran Fisika tentang
Kinematika Gerak Lurus, Siti Kongidah
dalam skripsinya yang berjudul
Penggunaan Metode Fast Feedback
Model “Grouping Answer”dalam
Pembelajaran Fisika tentang Kecepatan
dan Percepatan, dan Indah Dwi Lestari
dalam skripsinya yang berjudul
Penggunaan Metode Fast Feedback
Model Papan Angkat; Morita Dewi
Yuliana mengembangkan model voting,
serta Tri Prasetyo menggunakan model
tarik ulur.
Langkah-langkah fast feedback secara
umum : (1) Topik pembelajaran
diperkenalkan guru, (2) Diberikan
ketentuan-ketentuan gambar seperlunya.
(3) Tugas pertama diberikan pada siswa
secara individu atau berpasangan. (4)
Jawaban siswa diamati oleh guru dan
beberapa siswa diwawancarai 20-60
detik. (5) Kesalahan umum yang
dilakukan siswa dibahas dan diberikan
penjelasan yang benar sebagai feedback
untuk siswa, (6) Tugas kedua diberikan
kepada siswa, (7) Jawaban siswa
diamati oleh guru dan beberapa siswa
diwawancarai 20-60 detik, (8) Jika
tugas sudah diselesaikan siswa
dibiarkan untuk mendiskusikan jawaban
mereka, (9) Kesalahan umum yang
dilakukan siswa dibahas dan diberikan
penjelasan yang benar, (10) Demikian
seterusnya sampai pembelajaran usai
[4].
C. Suhu dan kalor
Suhu adalah hebatnya getaran partikel
dalam benda[6]. Panas atau dinginnya
suatu benda dapat dirasakan oleh indra
peraba namun indra peraba tidak dapat
menukur berapa suhu suatu benda[7].
Hal tersebut dapat dicoba dengan
memasukan salah satu tangan (kanan)
ke dalam gelas yang berisi air dengan
suhu tinggi (60OC) dan satu tangan lagi
(kiri) ke dalam gelas yang berisi air
dengan suhu air rendah (10OC). Tangan
kanan akan merasakan panas dan tangan
kiri merasakan dingin. Setelah beberapa
saat kedua tangan dimasukan ke dalam
air dengan suhu ruangan. Tangan kanan
yang sebelumnya merasa panas terasa
dingin dan tangan kiri yang merasa
dingin terasa panas. Hal tersebut
menunjukan indra perasa tidak dapat
menedeteksi suhu. Suhu tidak
dipengaruhi oleh massa [6].
Kalor adalah energi yang ditransfer
antara sistem dan lingkungannya
dikarenakan perbedaan suhu yang ada
di antara sistem dan lingkungannya.
Benda yang suhunya sama indra peraba
bisa merasakan hal yang berbeda karena
kalor dipengaruhi oleh masa. Air
dengan suhu yang sama (60OC) namun
massanya berbeda akan terasa lebih
panas air yang bermassa lebih besar.
Semakin besar massa suatu benda maka
kalor benda semakin besar. Kalor
mengalir dari suhu tinggi ke rendah.
Aliran kalor terjadi ketika dua benda
bersentuhan dan benda bersuhu
berbeda[8].
D. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas guru
sebagai peneliti merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja
4
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan[9]. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa [10].
PTK dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses pembelajaran
menjadi lebih efektif karena guru
melakukan sendiri penelitian terhadap
proses pembelajaran. Dengan hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut, guru
akan dapat menggali dan menemukan
metode pembelajaran baru yang lebih
inovatif dalam upaya perbaikan serta
dapat meningkatkan profesionalisme
tugas guru [11].
Tahapan dalam melakukan peneitian
tindakan yaitu:
(1) Menyusun Rancangan Tindakan.
Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa,
dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan, (2) Pelaksanaan Tindakan,
tahap ini merupakan pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan yaitu mengenai
tindakan yang dilakukan di kelas, (3)
Pengamatan, dalam tahapan ini tidak
dapat dipisahkan dari pelaksanaan
tindakan karena pengamatan dilakukan
saat tindakan sedang berlangsung dalam
waktu yang sama, (4) Refleksi, tahap
refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat
dilakukan oleh guru pelaksana yang
telah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti
untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan [10]
III. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, metode yang
digunakan adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK) jenis guru sebagai
peneliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan
2014 Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga yang berjumlah 32 orang.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah RPP, Kartu tugas
(jenis soal pilihan berganda), dan
lembar observasi.
Pada tahap pertama instrumen yang
perlu disiapkan adalah (1) Kartu tugas
untuk mengetahui feedback yang
diberikan terhadap tugas, (2) RPP untuk
panduan mengajar,(3) Lembar observasi
untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran.
Pada tahap kedua dilakukan uji coba
instrumen dengan memberikan
preliminary-test untuk melihat apakah
soal-soal yang diberikan sudah baik,
maksud setiap soal sudah jelas dan
dapat dipahami. Hasil dari preliminary-
test akan digunakan sebagai acuan
untuk membuat RPP dan pertimbangan
untuk membuat kartu tugas.
Pada tahap ketiga setelah kartu tugas,
RPP dan lembar observasi siap,
dilakukan pembelajaran dengan metode
fast feedback model rainbow card.
Prosedur pelaksanaan metode fast
feedback model rainbow card: kartu
tugas diberikan lewat slide, mahasiswa
diberi tiga kartu jawaban dengan warna
yang berbeda-beda (misalnya merah,
kuning, dan hijau). Dua jawaban salah
dan satu jawaban benar. Jawaban benar
hanya ditulis pada kartu berwarna
tertentu (misalnya merah). Siswa tidak
mengetahui jika jawaban benar dibuat
pada kartu berwarna merah saja.
Jawaban yang dianggap benar
ditempelkan pada sisi meja.
Gambar 1. Jawaban kartu tugas
Untuk mengecek jawaban benar
hanya perlu berkeliling dan melihat
banyaknya kartu berwarna merah.
5
Gambar 2. Bagan siklus fast feedback
Jika persentase mahasiswa menjawab
benar <70% maka dilakukan
pembelajaran lagi dengan menekankan
hal-hal yang kurang dipahami.
Kemudian tugas diberikan lagi dengan
tingkat kesulitan yang sama. Langkah
ini terus diulang sampai mahasiswa
yang menjawab benar ≥70%.
Cara menghitung prosentase
keberhasilan:
%100kelassatu dalam mahasiswaJumlah
benar yang mahasiswajawaban Jumlah x
Indikator keberhasilan dikatakan
tercapai jika (1) Prosentase jawaban
benar mahasiswa ≥70% pada setiap
tahap pembelajaran, (2) Waktu untuk 1
siklus feedback tidak lebih dari10 menit,
(3) Setiap tahap pembelajaran tidak
lebih dari 3 siklus feedback. Observasi
dilakukan oleh observer dengan mengisi
lembar observasi yang sudah disiapkan
sebelumnya,
Tahap keempat dilakukan refleksi,
jawaban siswa dan lembar observasi
dikaji. Data yang yang diperoleh
dianalisa secara deskripstif kualitatif.
IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tabel 1. Tahapan, siklus, waktu dan hasil
belajar mahasiswa
Data yang didapat kemudian dianalisa
setiap tahap pembelajaran per kartu
tugas yang telah dijawab mahasiswa.
Setiap pembelajaran disiapkan 3 kartu
tugas dengan tingkat kesulitan yang
setara. Untuk setiap kartu tugas terdapat
3 pilihan jawaban dalam bentuk kartu
berwarna merah, kuning dan hijau.
A. Tahap pembelajaran I
Tahap pembelajaran ini dibagi menjadi
3 yaitu tahap pembelajaran I.A, tahap
pembelajaran I.B dan tahap
pembelajaran I.C.
Tahap pembelajaran I.A. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
mahasiswa mampu menjelaskan bahwa
suhu tidak tegantung oleh massa.
Mahasiswa diberi kartu tugas I.A1.
Mahasiswa ditanya berapa suhu air pada
gelas A dan B yang dituangkan dari
gelas X berusuhu 60OC bila mA=0,5mB.
Jawaban mahasiswa dicek. Ada 46,9%
mahasiswa yang memilih kartu kuning
(jawaban benar, tertulis “TA= 60OC dan
TB=60OC”). Sedangkan 53,1%
mahasiswa lain memilih kartu hijau.
Prosentase siswa menjawab benar <70%
sehingga perlu diberikan feedback.
Kesalahan umum mahasiswa adalah
beranggapan bahwa suhu dipengaruhi
oleh massa. Hal tersebut terlihat dari
jawaban mahasiswa yang memilih kartu
hijau (tertulis “TA=20OC dan
TB=40OC”). Feedback yang diberikan
untuk mengatasi kesalahan mahasiswa
tersebut adalah dengan mengadakan
demonstrasi yang dibantu oleh salah
satu mahasiswa. Mahasiswa diminta
untuk menuangkan air dari gelas X (100
ml) ke gelas A (10 ml) dan gelas B (10
ml). Kemudian mahasiswa diminta
untuk merasakan apakah tangan kanan
yang dimasukan ke dalam gelas A dan
tangan kirinya yang dimasukan ke
Tahap Sub
Tahap
Kartu
Tugas
Waktu 1
Siklus
Feedback
(menit)
Jawaban Mahasiswa pada kartu
(%)
Merah Kunin
g
Hijau
I A 1 8,2 46,9 53,1
2 100
3 Tidak perlu
B 1 6,3 87,5 12,5
2 6,25 93,7
3 Tidak perlu
C 1 5,5 53,1 46,9
2 100
3 Tidak perlu
II A 1 7,1 40,6 59.4
2 100
3 Tidak perlu
B 1 4 59,4 31,3 0,9
2 96,9 0,31
3 Tidak perlu
≥70%
<70
%%
Tugas Jawaban
Siswa
Koreksi
cepat Tugas
baru
6
dalam gelas B merasakan panas yang
sama. Hal yang sama juga dilakukan
pada gelas X (kanan) dan A (kiri), X
(kanan) dan B (kiri). Terakhir
mahasiswa diminta untuk mengukur
berapa suhu air di gelas X, A, dan B.
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa
tangan terasa sama panas di dalam gelas
A dan B. Tangan terasa lebih panas di
dalam gelas X dari pada di dalam gelas
A dan B . Suhu air di gelas X, A, dan B
sama. Mahasiswa diberikan pertanyaan
menggiring menyimpulkan, jika tangan
terasa sama panas di dalam gelas A dan
B (mA=mB) dan tangan terasa lebih
panas di dalam gelas X dari pada A dan
B (mX>mA dan mX>mB) padahal suhu
air di dalam gelas X, A, dan B sama
apakah suhu tergantung oleh massa?
(tidak). Dapat disimpulkan bahwa suhu
tidak tergantung oleh massa. Setekah
feedback diberikan mahasiswa diberi
kartu tugas I.A2 untuk mengecek
apakah feedback yang diberikan sudah
benar. Pada kartu tugas I.A2 mahasiswa
ditanya berapa suhu air digelas X jika
air dari gelas A dan B yang suhunya
30OC dituangkan ke dalam gelas X.
siswa yang memilih kartu kuning
(jawaban benar, tertulis “TX=30OC”)
100%. Waktu yang diperlukan untuk 1
siklus feedback yaitu 8,2 menit.
Prosentase jawaban benar mahasiswa
≥70% pembelajaran dilanjutkan ke
tahap pembelajaran I. B.
Tahap pembelajaran I.B. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
mahasiswa mampu menjelaskan bahwa
kalor tegantung oleh massa. Mahasiswa
diberi kartu tugas I.B1. Mahasiswa
ditanya bagaimana besarnya kalor QX
dibandingkan QA dan QX dibandingkan
QB jika 1 liter air di gelas A dan 1 liter
air digelas B dituangkan kedalam gelas
X (VA=VB=5liter). Jawaban mahasiswa
dicek. Ada 12,5% mahasiswa yang
memilih kartu hijau (jawaban benar,
tertulis “QX>QA dan QX>QB”).
Sedangkan 87,5% mahasiswa lain
memilih kartu kuning. Prosentase siswa
menjawab benar <70% sehingga perlu
diberikan feedback. Kesalahan umum
mahasiswa adalah beranggapan bahwa
kalor tidak dipengaruhi oleh massa. Hal
tersebut terlihat dari jawaban
mahasiswa yang memilih kartu kuning
(tertulis “QX=QA dan QX=QB”).
Feedback yang diberikan untuk
mengatasi kesalahan mahasiswa
tersebut adalah: dari hasil pengamatan
pada tahap pembelajaran I.A mahasiswa
diberi pertanyaan menggiring
menyimpulkan, jika semakin panas
yang dirasakan apakah suhunya
semakin tinggi? (belum tentu). Dapat
disimpulkan bahwa semakin panas
suatu benda belum tentu suhunya
semakin tinggi, tergantung massanya.
Setekah feedback diberikan mahasiswa
diberi kartu tugas I.B2 untuk mengecek
apakah feedback yang diberikan sudah
benar. Mahasiswa ditanya bagaimana
besarnya kalor QX dibandingkan QA dan
QX dibandingkan QB jika 1 liter air
digelas X dituangkan ke dalam gelas A
dan 1 liter ke gelas B (VX=3liter).
Mahasiswa yang memilih kartu kuning
(jawaban benar, tertulis “QX=QA dan
QX=QB”) 100% . Waktu yang
diperlukan untuk 1 siklus feedback yaitu
6,3 menit. Prosentase jawaban benar
mahasiswa ≥70% pembelajaran
dilanjutkan ke tahap pembelajaran I.C.
Tahap pembelajaran I.C. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
mahasiswa mampu menjelaskan apa
yang mengalir ketika tangan merasakan
panas atau dingin ketika menyentuh
suatu benda. Mahasiswa diberi kartu
tugas I.C1. Mahasiswa ditanya apakah
yang mengalir ketika ujung batang
sebuah logam dimasukan ke dalam es
batu yang besar dan ujung lainnya
dipegang dan lama-kelamaan tangan
akan terasa dingin. Jawaban mahasiswa
dicek. Ada 53,1,% mahasiswa yang
memilih kartu merah (jawaban benar,
tertulis “kalor”). Sedangkan 56,9%
mahasiswa lain memilih kartu kuning.
Prosentase mahasiswa menjawab benar
7
<70% sehingga perlu diberikan
feedback. Kesalahan umum mahasiswa
adalah beranggapan yang mengalir
ketika merasakan panas atau dingin
adalah suhu. Hal tersebut dapat dilihat
dari jawaban mahasiswa yang memilih
kartu kuning (tertulis, “suhu”).
Feedback yang diberikan untuk
mengatasi kesalahan mahasiswa
tersebut adalah: dari hasil pengamatan
tahap pembelajaran I.A, suhu air digelas
X, A dan B sama namun tangan
merasakan air digelas X lebih panas
dibandingankan A dan B. Mahasiswa
diberi pertanyaan menggiring
menyimpulkan, apakah tangan dapat
mendeteksi suhu? (tidak) . Jika tangan
tidak dapat mendeteksi suhu apa yang
tangan deteksi? (panas). Dapat
disimpulkan bahwa tangan tidak dapat
mendeteksi suhu, yang tangan deteksi
adalah panas (kalor). Setekah feedback
diberikan kemudian mahasiswa diberi
kartu tugas I.C2 untuk mengecek
apakah feedback yang diberikan sudah
benar. Mahasiswa ditanya apakah yang
yang mengalir ketika ujung batang
sebuah logam dipanaskan dan ujung
lainnya dipegang dan lama-kelamaan
tangan akan terasa panas. Mahasiswa
yang memilih kartu merah (jawaban
benar, tertulis “kalor”) 100% . Waktu
yang diperlukan untuk 1 siklus feedback
yaitu 5,5 menit. Prosentase jawaban
benar mahasiswa ≥70% pembelajaran
dilanjutkan ke tahap pembelajaran II.
B. Tahap pembelajaran II
Tahap pembelajaran ini dibagi
menjadi 2 yaitu tahap pembelajaran II.A
dan tahap pembelajaran II.B
Tahap pembelajaran II.A. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
mahasiswa mampu menjelaskan
bagimana arah aliran kalor. Mahasiswa
diberi kartu tugas II.A1. Mahasiswa
ditanya dari mana ke mana kalor
mengalir jika tangan yang bersuhu 37OC
dimasukan ke dalam air di gelas X yang
bersuhu 60OC. Jawaban mahasiswa
dicek. Ada 40,6% mahasiswa yang
memilih kartu kuning (jawaban benar,
tertulis “air ke tangan”). Sedangkan
59,4% mahasiswa lain memilih kartu
merah. Prosentase mahasiswa
menjawab benar <70% sehingga perlu
diberikan feedback. Kesalahan umum
mahasiswa mungkin belum mengerti
tentang bagaimana arah aliran kalor. Hal
tersebut dapat dilihat dari jawaban
mahasiswa yang memilih kartu merah
(tertulis, “tangan ke air”). Feedback
yang diberikan untuk mengatasi
kesalahan mahasiswa tersebut adalah
dengan mengadakan demonstrasi yang
dibantu oleh salah satu mahasiswa.
Mahasiswa diminta untuk mengukur
suhu tangan, air digelas A dan air
digelas B. Kemudian mahasiswa
diminta untuk merasakan air digelas A
dan B. Dari hasil pengamatan diperoleh
TA>TT>TB , tangan yang dimasukan ke
dalam gelas A terasa panas dan tangan
yang dimasukan kedalam gelas B terasa
dingin. Mahasiswa diberi pertanyaan
penggiring menyimpulkan, saat
tanganmu dimasukan ke dalam gelas A
terasa panas atau dingin? (panas). Jika
terasa panas kamu menerima atau
melepaskan panas? (menerima).
Bagaimana dengan suhunya tinggi suhu
air atau tangan? (air). Jadi panas
mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau
rendah ke tinggi? (dari suhu tinggi ke
rendah). Saat tanganmu dimasukan ke
dalam gelas B terasa panas atau dingin?
(dingin). Jika terasa dingin kamu
menerima atau melepas panas?
(melepas). Bagaimana dengan suhunya,
tinggi suhu air atau tangan? (tangan).
Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke
rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari
suhu tinggi ke rendah). Dapat
disimpulkan ketika tangan terasa panas
artinya menerima kalor sedangkan
ketika tangan terasa dingin artinya
mlepas kalor. Kalor mengalir dari suhu
tinggi ke suhu rendah. Mahasiswa
diberikan kartu tugas II.A2 untuk
mengecek apakah feedback yang
diberikan sudah benar. Mahasiswa
8
ditanya dari mana ke mana kalor
mengalir jika tangan yang bersuhu 37OC
menyentuh es yang bersuhu 10OC.
Mahasiswa yang memilih kartu kuning
(jawaban benar, tertulis “tangan ke es’)
100% . Waktu yang diperlukan satu
siklus feedback dengan waktu 7,1
menit. Prosentase jawaban benar
mahasiswa ≥70% pembelajaran
dilanjutkan ke tahap pembelajaran II.B.
Tahap pembelajaran II.B. Tahap ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
mahasiswa mampu menjelaskan syarat
kalor mengalir. Mahasiswa diberikan
kartu tugas II.B1. Mahasiswa ditanya
apakah kalor mengalir dan bagaimana
arah alirannya jika tangan yang bersuhu
37OC menyentuh air dalam ember yang
bersuhu 37OC. Jawaban mahasiswa
dicek. Ada 56,4% mahasiswa yang
memilih kartu merah (jawaban benar,
tertulis “tidak”). Sedangkan 31,3%
siswa lain memilih kartu kuning dan
sisanya 0,9% mahasiswa yang memilih
kartu hijau. Prosentase mahasiswa
menjawab benar <70% sehingga perlu
diberikan feedback. Kesalahan umum
mahasiswa adalah belum tahu syarat
kalor mengalir. Hal tersebut dapat
dilihat dari jawaban mahasiswa yang
memilih kartu kuning (tertulis, “ya,
tangan ke air”) dan kartu hijau (tertulis,
“ya, air ke tangan”). Feedback yang
diberikan untuk mengatasi kesalahan
mahasiswa tersebut adalah: dari hasil
pengamatan pada tahap pembelajran
II.B mahasiswa diberi pertanyaan
menggiring menyimpulkan, saat
tanganmu merasakan panas atau dingin
kamu menyentuh air tidak?
(menyentuh). Apakah suhu tangan dan
air sama? (berbeda). Dapat disimpulkan
bahwa aliran kalor terjadi ketika dua
benda bersentuhan dan benda bersuhu
berbeda. Mahasiswa diberi kartu tugas
II.B2 untuk mengecek apakah feedback
yang diberikan sudah benar. Mahasiswa
ditanya apakah kalor mengalir dan
bagaimana arah alirannya jika tangan
yang bersuhu 37OC menyentuh air
dalam ember yang bersuhu 70OC.
Mahasiswa yang memilih kartu merah
(jawaban benar, “ ya air ke tangan”)
96,9% . Waktu yang diperlukan satu
siklus feedback dengan waktu 4 menit
dan prosentase jawaban benar
mahasiswa ≥70%.
Pada setiap tahap pembelajaran 80-
100% mahasiswa aktif merespon tugas
yang diberikan.
V. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukan:
diperlukan 1 siklus feedback pada
setiap pembelajaran. Waktu untuk
melakukan 1 siklus feedback adalah
<10menit. 80-100% mahasiswa aktif
merespon tugas yang diberikan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa metode fast
feedback dengan model rainbow card
efektif digunakan sebagai umpan balik
cepat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada mahasiswa fisika
UKSW ankatan 2014 yang sudah
menjadi sampel untuk penelitian ini.
PUSTAKA
Skripsi:
[1] Sudjito, Debora.2010.Skripsi
Penggunaan Fast Feedback
secara Kasikal dalam
Pembelajaran Fisika tentang
Cermin Datar. Salatiga : UKSW
Buku:
[2] Dimyati, Mudjiono. Belajar dan
Pembelajaran. Depdikbud dan
PT. Rineka Cipta. Jakarta : 2006
[3] Berg, Ed van den dan Dick
Hoekzema. Teaching, Learning,
and Quick Feedback Methods in
Classical and Modern Physics.
Amsterdam : 2006.
[4] Berg, Ed van den, Ron Volk,
Willem Bustraan. Fast
Feedback. 2008
9
[5] Berg, Ed van den. Miskonsepsi
Fisika dan Remediasi. UKSW.
Salatiga : 1991
[6] Hewitt, Paul G.1998.
Conceptual Physic, Eighth
Edition. New York: Addison
Wesley Longman
[7] Peasodjo, Budi. Physics For
Junior High School. Yudistira.
2009
[8] Halliday, Resnick, Walker.
Fisika Dasar. Erlangga. Jakarta :
2010
[9] Zuriah, Nurul. Metodologi
Penelitian Sosial dan
Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta : 2006
[10] Arikunto, Suharsimi. 2010.
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara
[11] Wiriaatmadja, Rochiati. 2005.
Metode Penelitian Tindakan
Kelas: Untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
10
L
A
M
P
I
R
A
N
11
Lampiran 1. Preliminari Test 1 Ada dua buah benda Adan B yang massanya sama.
Suhu A lebih tinggi daripada B. Kedua benda
bersentuhan. Maka akan terjadi aliran ... A. suhu panas B. suhu dingin
C. kalor
mA = mB
TA > TB
2 Ada dua buah benda Adan B yang massanya sama.
Suhu B lebih tinggi daripada A. Kedua benda
bersentuhan. Maka akan terjadi aliran... A. suhu panas B. suhu dingin
C. kalor
mA = mB TA < TB
3 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kapasitas
kalor A lebih besar dari pada B. Kedua benda
bersentuhan. Maka akan terjadi aliran...
A. kapasitas kalor B. kalor C. tidak ada aliran
mA = mB CA > CB
4 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kapasitas
kalor B lebih besar dari pada A. Kedua benda
bersentuhan. Maka akan terjadi aliran...
A. kapasitas kalor B. kalor C. tidak ada aliran
mA = mB CA < CB
5 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kalor jenis A
lebih besar dari pada B. Kedua benda bersentuhan.
Maka akan terjadi aliran... A. kalor jenis B. kalor
C. tidak ada aliran
mA = mB
TA = TB CA > CB
6 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Suhu A sama dengan suhu B. Kalor jenis B
lebih besar dari pada A. Kedua benda bersentuhan.
Maka akan terjadi aliran...
A. kalor jenis B. kalor C. tidak ada aliran
mA = mB
TA = TB CA < CB
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
A B
12
7 Ujung A dari batang logam dipanaskan, sedangkan
ujung lainnya B dipegang. Lama-kelamaan tangan
terasa panas, hal ini menunjukan adanya aliran/
perpindahan....
A. suhu panas B. suhu dingin C. kalor
8 Ujung A batang logam dimasukan ke dalam es
batu yang besar, ujung B dipegang. Lama-
kelamaan tangan terasa dingin, hal ini menunjukan
adanya aliran/ perpindahan.... A. suhu panas B. suhu dingin C. kalor
9 Air di gelas X dibagi menjadi dua bagian yang
sama di gelas A dan B. Bagaimana suhu digelas A
dan B? A. TA < TB B. TA = TB C. TA > TB
10 Air di gelas X dibagi menjadi dua bagian yang
sama di gelas A dan B. Bagaimana suhu digelas A
dan B?
A. TA < TB B. TA = TB C. TA > TB
11 Dua gelas air yang suhunya sama di gelas A dan B
dituang menjadi satu di gelas X. Bagaimana suhu
di X dibandingkan suhu di A?
A. TA < TX B. TA = TX C. TA > TX
12 Dua gelas air yang suhunya sama di gelas A dan B
dituang menjadi satu di gelas X. Bagaimana suhu
di X dibandingkan suhu di A?
A. TA < TX B. TA = TX C. TA > TX
A B
B A
X
A B
X
A B
A B
X
A B
X
13
13 Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas
A dan B dalam jumlah yang sama. Berapa suhu air
di gelas A dan B bila mA= mB .... A. TA = 30
o dan TB = 30
o B. TA = 60
o dan TB = 60
o
C. TA = 15o dan TB = 15
o
14 Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas
A dan B dalam jumlah yang sama. Berapa suhu air
di gelas A dan B bila mA= 0,5 mB .... A. TA = 30
o dan TB = 30
o B. TA = 60
o dan TB = 60
o
C. TA = 15o dan TB = 15
o
15 Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur
menjadi satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X
bila mA= mB
A. TX = 15o
B. TX = 30o
C. TX = 60o
16 Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur
menjadi satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X
bila mA= 2 mB
A. TX = 15o
B. TX = 30o
C. TX = 60o
17 Dua buah kelereng besi dimasukan ke dalam
wadah yang berisi air yang terus mendidih selama
beberapa saat. Kelereng X lebih besar daripada Y.
Kelereng mana yang suhunya lebih tinggi? A. TX < TY
B. TX = TY C. TX > TY
18 Ada dua buah es yang diletakan di atas meja. Es A
lebih besar dari pada es B. Es manakah yang
suhunya lebih rendah? A. TA < TB B. TA = TB
C. TA > TB
X= 60O
A=? B=?
X= 60O
A=? B=?
A=30O B=30O
X=?
A=30O B=30O
X=?
A
B
14
19 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Bila kedua benda tersebut dipanaskan
bersama, ternyata benda A lebih cepat panas
daripada benda B. Bagaimana kalor jenis A dibandingkan kalor jenis
B? A. cA = cB
B. cA > cB C. cA < cB
20 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Bila kedua benda tersebut dipanaskan
bersama, ternyata benda A lebih cepat panas
daripada benda B. Bagaimana kapasitas kalor A dibandingkan
kapasitas kalor B?
A. CA = CB B. CA > CB C. CA < CB
21 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Bila kedua benda tersebut didinginkan
bersama, ternyata benda B lebih cepat dingin
daipada benda A. Bagaimana kalor jenis A
dibandingkan kalor jenis B? A. cA = cB
B. cA > cB C. cA < cB
22 Ada dua buah benda A dan B yang massanya
sama. Bila kedua benda tersebut didinginkan
bersama, ternyata benda B lebih cepat dingin
daipada benda A. Bagaimana kapasitas kalor A
dibandingkan kapasitas kalor B? A. CA = CB B. CA > CB
C. CA < CB
A B
A B
A B
A B
15
Lampiran 2. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Topik : Suhu dan kalor
Indikator :
1. Mahasiswa dapat membedakan suhu dan kalor
2. Mahasiswa dapat menjelaskan aliran kalor
Langkah – langkah pembelajaran
Mengamati:
Guru meminta salah satu orang anak untuk memasukan tangan kanan ke dalam gelas A
dan tangan kiri ke dalam gelas B.
Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kananmu?” (panas)
Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kirimu?” (dingin)
Setelah beberapa saat, guru meminta anak tersebut untuk memasukan kedua tangannya
ke dalam gelas B secara bersamaan.
Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kananmu?” (dingin)
Guru bertanya, “ Apa yang dirasakan tangan kirimu?” (panas)
Guru meminta anak tersebut untuk mengukur air dalam gelas B dengan termometer
Guru bertanya, “ Kenapa tanganmu kananmu bisa merasakan panas dan tangan kirimu
dingin, padahal kedua tanganmu di masukan pada air yang bersuhu sama?” Bisakah
tanganmu mendeteksi suhu? (tidak)
TAHAP PEMBELAJARAN 1 (Membedakan suhu dan kalor)
Menanya : Apa yang dirasakan tangan?
Siswa dibagikan kartu tugas tahap I
Tugas I a 1
air
ledeng
A B
air es
C
air
panas
Ujung A batang logam dimasukan ke dalam es batu yang
besar, ujung B dipegang. Lama-kelamaan tangan terasa
dingin, hal ini menunjukan adanya aliran
A. Suhu
B. Kalor
C. Dingin
B A
16
Tugas I a 2
Tugas I a 3
Tugas I a 4
Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”
Jika prosentase jawaban benar siswa <70%, maka dilakukan pembelajaran
sebagai berikut:
Mencoba:
Guru meminta siswa untuk menuangkan masing-masing 10 ml air dari gelas X ke
dalam gelas A dan gelas B.
Pertanyaan menggiring mengamati:
1. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke dalam
gelas A dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas B ?(iya)
2. a. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke
10 ml
X
A B
80 ml 10 ml
X (100
ml)
Air di gelas X yang suhunya 60o dituang ke gelas A dan B.
Berapa suhu air di gelas A dan B bila mA= 0,5 mB ....
A. TA = 30o dan TB = 30
o
B. TA = 60o dan TB = 60
o
C. TA = 20o dan TB = 40
o
X A B
1L air di gelas A dan 1 L air di gelas B dituangkan
kedalam gelas X. Bagaimana besarnya kalor, QX
dibandingkan QA dan QX dibandingkan QB ?
A. QX < QA & QX < QB
B. QX > QA & QX > QB
C. QX = QA & QX = QB
A B
VA= VB=3L TA = TB=30OC
X
Jika tangan kanan dimasukan ke dalam gelas A dan tangan
kiri dimasukan ke dalam gelas B, maka tangan merasakan
air digelas A . . . daripada B
A. Lebih panas
B. Lebih dingin
C. Sama
B A
TA=TB=80OC
VA=5ml , VB=50ml
17
dalam gelas A dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas X?(tidak, lebih panas X)
b. Apakah kamu merasakan panas yang sama saat tangan kanan dimasukkan ke
dalam gelas B dan tangan kirimu dimasukan ke dalam gelas X?(tidak, lebih panas X)
3. Berapa suhu air digelas X, A, dan B?
Hasil Pengamatan:
1. Tangan terasa sama panas di dalam gelas A dan B
2. Tangan terasa lebih panas di dalam gelas X dari pada di dalam gelas A dan B
3. TX= 50oC, TA = 50°C, TB = 50°C.
Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan:
1. Tangan terasa sama panas di dalam gelas A dan B. Tangan terasa lebih panas di
dalam gelas X dari pada di gelas A dan B (mA=mB, mX>mA, mX>mB,). padahal
suhu air di dalam gelas X, A, dan B sama. Apakah suhu bergantung massa? (tidak)
2. Apakah semakin panas yang dirasakan berarti suhunya semakin tinggi? (belum
tentu)
3. Bisakah tanganmu mendeteksi suhu? (tidak)
4. Jika tanganmu tidak dapat mendeteksi suhu, apa yang tanganmu rasakan? (panas)
Kesimpulan:
1. Suhu tidak tergantung oleh massa sedangkan kalor tergantung massa.
2. Semakin panas suatu benda belum tentu suhunya semakin tinggi, tergantung
massanya.
3. Tangan tidak dapat mendeteksi suhu, yang tangan deteksi adalah panas (kalor)
Apa perbedaan suhu dan kalor?
No Dilihat dari Suhu Kalor
1 Pengertian Hebatnya getaran partikel
dalam benda.
Salah satu bentuk energi alam
yang dapat mengalir dari satu
benda ke benda lain.
2 Alat Ukur Termometer Kalorimeter
3 Satuan OC,
OR,
OF,
OK Joule
4 Pengaruh
Massa
Tidak dipengaruhi massa Dipengaruhi oleh massa
Tugas I b 1
Ujung A dari batang logam dipanaskan, sedangkan ujung
lainnya B dipegang. Lama-kelamaan tangan terasa panas,
hal ini menunjukan adanya aliran....
A. Suhu
B. Kalor
C. Dingin
A B
18
Tugas I b 2
Tugas I b 3
Tugas I b 4
Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”
Jika prosentase jawaban benar siswa <70% maka dilakukan pembelajaran lagi
dengan menekankan hal-hal yang kurang dipahami. Jika prosentase jawaban
benar siswa ≥70%, guru membahas kartu tugas I b1, I b2, I b3, dan I b4 dan
lanjut dengan memberikan tugas selanjutnya yaitu kartu tugas II (tahap
selanjutnya)
TAHAP PEMBELAJARAN 1I (Aliran kalor)
Menanya
Bagaimana kalor mengalir?
Tugas II a 1
1L air di gelas X dituangkan kedalam gelas A dan 1L ke
gelas B. Bagaimana besarnya kalor, QX dibandingkan QA
dan QX dibandingkan QB ?
A. QX < QA & QX < QB
B. QX > QA & QX > QB
C. QX = QA & QX = QB
VX=3L
TX=60OC
X A B
Air di gelas A dan B yang suhunya 30o dicampur menjadi
satu di gelas X. Berapa suhu di gelas X
A. TX = 15o
B. TX = 30o
C. TX = 60o
X A B
Jika tangan kanan dimasukan ke dalam gelas A dan tangan
kiri dimasukan ke dalam gelas B, maka tangan meraskan
air digelas A . . . daripada B
A. Lebih panas
B. Lebih dingin
C. Sama
B A
TA=100OC , TB=70OC VA=5ml , VB=50ml
Jika tangan dimasukan ke dalam air di gelas X, Kalor mengalir
dari.....
A. Air ke tangan B. Tangan ke air
X
TX=60OC
Ttangan=37OC
19
Tugas II a 2
Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”
Jika prosentase jawaban benar siswa <70%, maka dilakukan pembelajaran
sebagai berikut:
Mencoba
Kegiatan 2 : Aliran kalor
Guru meminta siswa mengukur suhu air pada ketiga gelas dan mencelupkan tangannya
ke dalam ke dalam gelas.
Pertanyaan menggiring mengamati :
1. Berapa suhu air di dalam gelas A, gelas B, dan tanganmu?
2. Apakah tanganmu merasakan panas ketika dimasukan ke dalam gelas A?
3. Apakah tanganmu merasakan dingin ketika dimasukan ke dalam gelas B?
Hasil Pengamatan :
1. TT= 28°C , TA= 70OC , TB= 20
OC
2. Tangan yang dimasukan ke dalam gelas A terasa panas
3. Tangan yang dimasukan ke dalam gelas B terasa dingin
Pertanyaan menggiring menyimpulkan :
1. Saat tanganmu dimasukan ke dalam gelas A terasa panas atau dingin? (panas)
2. Jika terasa panas kamu menerima atau melepaskan panas? (menerima)
3. Bagaimana dengan suhunya, tinggi suhu air atau tangan? (air)
4. Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari
suhu tinggi ke rendah)
5. Saat tanganmu dimasukan ke dalam gelas B terasa panas atau dingin? (dingin)
6. Jika terasa dingin kamu menerima atau melepas panas? (melepas)
7. Bagaimana dengan suhunya, tinggi suhu air atau tangan? (tangan)
Jika tangan menyentuh air di dalam ember, maka terjadi
aliran kalor atau tidak? Jika ya, kalor mengalir dari... A. Ya, air ke tangan B. Ya, tangan ke air C. Tidak
air
Tair=37OC
Ttangan=37OC
mA=mB
TA> TB
B A
70OC 20OC
20
8. Jadi panas mengalir dari suhu tinggi ke rendah atau suhu rendah ke tinggi? (dari
suhu tinggi ke rendah)
9. Saat tanganmu menyentuh merasakan panas atau dingin kamu menyentuh air tidak?
(menyentuh)
10. Apakah suhu tangan dan air sama? (berbeda)
Kesimpulan :
1. Terasa panas artinya menerima kalor. Terasa dingin artinya melepas kalor.
2. Aliran kalor terjadi ketika dua benda bersentuhan dan kedua benda bersuhu berbeda.
Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Tugas II b 1
Tugas II b 2
Lakukan “Prosedur Fast Feedback model Rainbow Card”
Jika prosentase jawaban benar siswa <70% maka dilakukan pembelajaran lagi
dengan menekankan hal-hal yang kurang dipahami. Jika prosentase jawaban
benar siswa ≥70%, guru membahas kartu tugas.
Jika tangan menyentuh es, Kalor mengalir dari.....
A. Air ke tangan B. Tangan ke air
es Tes=10OC
Ttangan=37OC
Jika tangan menyentuh air di dalam ember, maka terjadi
aliran kalor atau tidak? Jika ya, kalor mengalir dari...
A. Ya, air ke tangan B. Ya, tangan ke air C. Tidak
air
Tair=70OC
Ttangan=37OC
21
Lampiran 3. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI KBM
TAHAP PEMBELAJARAN I a
“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG
PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan
1
Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback
• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit
2
Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap
pembelajaran
• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh
sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
3
Aktivitas sampel selama KBM
• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk
dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah
5
Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi
pembelajaran
≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%
22
LEMBAR OBSERVASI KBM
TAHAP PEMBELAJARAN I b
“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG
PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan
1
Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback
• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit
2
Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap
pembelajaran
• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh
sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
3
Aktivitas sampel selama KBM
• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk
dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah
5
Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi
pembelajaran
≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%
23
LEMBAR OBSERVASI KBM
TAHAP PEMBELAJARAN II a
“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG
PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan
1
Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback
• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit
2
Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap
pembelajaran
• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh
sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
3
Aktivitas sampel selama KBM
• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk
dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah
5
Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi
pembelajaran
≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%
24
LEMBAR OBSERVASI KBM
TAHAP PEMBELAJARAN II b
“PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL RAINBOW CARD PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG
PERBEDAAN SUHU DAN KALOR”
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan
1
Waktu untuk melakukan 1 kali siklus feedback
• Waktu untuk melakukan feedback secara klasikal kurang dari 5 menit 5 menit 5-10 menit 10 menit lebih dari 10 menit
2
Banyaknya siklus feedback yang terjadi pada satu tahap
pembelajaran
• Feedback dilakukan secara klasikal untuk seluruh
sampel 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
3
Aktivitas sampel selama KBM
• Jumlah sampel bertanya 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel berdiskusi 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
• Jumlah sampel memperhatikan penjelasan guru 0-20 % 20-40 % 40-60% 60-80% 80-100%
4 Tingkat kemudahan langkah-langkah pembelajaran untuk
dapat diikuti oleh sampel sulit Cukup mudah Sangat mudah
5
Prosentase sampel yang menjawab benar setelah diberi
pembelajaran
≥20% ≥40% ≥60% ≥80% ≥100%
25
26