PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWER POINT UNTUK...
Transcript of PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWER POINT UNTUK...
i
PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWER POINT UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN IPS
PESERTA DIDIK KELAS IV MI SA’ADATUDDARAIN PETANG
JAKARTA
Oleh
Ayu Rifka
11140183000047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Ayu Rifka, NIM, 11140183000047: “Penggunaan Media Microsoft Power
Point untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pembelajaran IPS Peserta
Didik Kelas IV Sa’adatuddarain Petang Jakarta”. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing:
Nafia Wafiqni, M. Pd.
Objek Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data “Penggunaan Media
Microsoft Power Point terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Pembelajaran
IPS di MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta)”. Untuk mendapatkan data tersebut
penulis melakukan penelitian, di antaranya dengan melakukan: persiapan,
penelitian, pelaksanaan penelitian (instrumen penelitian: observasi, wawancara,
dan tes). Observasi ini dilakukan di kelas IV MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta.
Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran IPS dan peserta didik kelas IV
MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta. Siswa-siswi kelas IV mengerjakan tes yang
terdiri dari pretest dan post test sebanyak 21 peserta didik.
Hasil dari tes dan observasi kegiatan belajar peserta didik tentang penggunaan
media microsoft power point untuk meningkatkan pemahaman konsep
pembelajaran IPS pembelajaran IPS peserta didik kelas IV di MI Sa’adatuddarain
Petang Jakarta sudah efektif. Itu dapat dilihat dari hasil pertama dengan rata-rata
66,28% sedangkan hasil akhir siswa meningkat dengan rata-rata 79,28%. Hasil
observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I 52% dan mengalami peningkatan
pada siklus II 76% ini termasuk ke dalam kategori baik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa media Microsoft Power Point dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik. Untuk peneliti selanjutnya disarankan
menggunakan dokumentasi seperti foto – foto untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran saagt kegiatan penggunaan media Microsoft Power Point
berlangsung dan mengatur waktu penelitian dengan baik agar semua tahap
terlaksana dengan baik dan maksimal.
Kata Kunci : Media Microsoft Power Point dan Pemahaman Konsep
vii
ABSTRAK
Ayu Rifka, NIM: 1140183000047, the use of Microsoft power point media to
improve understanding of the concept of social studies learning fourth grade
students of MI Saadatuddarain petaang jakarta madrasah ibtidaiyah teacher
education department (PGMI) Faculty scienes Tarbiyah and Keguruan
University Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Supervisor: Nafia
Wafiqni, M. Pd
The object of this research was to obtain data on the use of microsoft power point
media on the understanding of the concepts of social studies learning students at
the evening Saadatuddarain MI in Jakarta. to get the data the author prepares,
researches, conducts research (the technique uses: observation, interviews and
tests). This observation was done in the fourth grade in the evening of
Saadatuddaraain, Jakarta. interviews were conducted with social studies teachers
and fourth grade students of MI Saadatuddarain Petang, Jakarta. fourth grade
students work on tests consisting of 21 students as pretest and posttest.
the results of tests and observations of student learning activities about the use of
microsoft power point media on understanding the social studies learning concept
of fourth grade students in evening Saadatuddarain MI Jakarta were effective. it
can be seen from the first results with an average of 66.28% while the final results
of students increased by an average of 79.28%. the results of observation of
student learning activities cycle I 52% and experienced an increase in the second
cycle 76% included in the good category. so that it can be concluded that
Microsoft Power Point media can improve students' understanding of concepts.
for the next researcher it is recommended to use documentation such as
photographs to find out the achievement of the learning process when the activity
of using Microsoft Power Point media takes place and arrange research time well
so that all stages are carried out well and maximally.
Keywords: Microsoft Power Point Media and Concept Understanding
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tidak
pernah berhenti mencurahkan rahmat dan karunia-Nya. Dengan curahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Penggunaan Media Media Microsoft Power Point untuk
meningkatkan Pemahaman Konsep Pembelajaran IPS Peserta Didik kelas
IV MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada jenjang Strata Satu (S1) di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis mendapatkan bantuan, dukungan, dan dorongan dari
berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Nafia Wafiqni, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah sabar
membimbing, meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta
masukan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Serta Dosen Pembimbing Akademik yang selama empat tahun ini
menemani perjalanan studi penulis dengan arahan dan motivasinya.
5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
yang telah mengajar dan memberikan ilmunya dengan penuh kesabaran
dan kasih sayang.
6. Azhar Shiddiq, S.Pd, selaku Kepala Sekolah MI Sa’adatuddarain
Petang Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan
penelitian.
ix
7. Kepada ibu Juriyah S.Pd selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) kelas IV MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta yang telah
membantu saya selama penelitian berlangsung.
8. Seluruh peserta didik MI Sa’adatuddarain Petang yang terlibat dalam
penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya
yang telah meluangkan waktu, dan belajar bersama dengan penulis
untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.
9. Kedua orang tua penulis, bapak Imam Maliki dan Mamah Atikah
tersayang. Terimakasih telah membesarkan, mendidik, dan menjaga
Ayu dengan penuh cinta dan kasih sayang. Semua bantuan, dukungan
berupa moril dan materil Bapak dan Mamah tidak ternilai harganya.
Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang terindah. Semoga
Allah senantiasa memberi kesehatan yang barokah. Skripsi ini untuk
Mamah. Untuk adik – adik tercinta, yang telah memberikan dukungan,
motivasi dan mewarnai sepanjang perjalanan hidup penulis sampai saat
ini.
10. Kepada Suami Tercinta, bapak Yazid Fadilah yang tercinta. Terima
kasih telah memberikan dukungan berupa moril dan materil serta
dukungan yang tiada henti dan selalu setia menemani penulis dalam
membantu menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga besar alm H. Abdul Majid. Terimakasih atas segala dukungan,
doa, dan kasih sayangnya.
12. Keluarga besar bapak Abdul Yudy dan ibu Maryani selaku mertua
penulis, terima kasih atas dukungan doa dan kasih sayangnya.
13. Keluarga sekaligus sahabat Nining Kurniasih dan Qorihatul Fikriyah
yang telah menjadi keluarga kedua penulis.
14. Keluarga besar Sahabat dunia akhirat yaitu Vivi Mardatilah dan
Khusnul Khotimah yang selalu menyemangati tiada henti.
15. Keluarga besar PGMI B 2014, yang selalu mendoakan dan mendukung
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
x
16. Keluarga besar PPKT 2017 Naila Qonita dan Intan Sri Ayu selalu
mendoakan dan mendukung penulis untuk segera menyelesaikan skripsi
ini. Semua pihak yang telah membantu mendoakan dan menyemangati
penulis.
Semoga seluruh pihak yang mendoakan dan memberikan bantuan
kepada penulis senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Penulis
menerima kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat memberikan kegunaan bagi seluruh pihak.
Jakarta, 25 Februari 2019
Penulis
Ayu Rifka
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. VIII
DAFTAR ISI ................................................................................................................. XI
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... XIV
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. XV
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ XVI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah...................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN ....................................................................... 6
A. Kajian Teoritik ................................. Error! Bookmark not defined.
1. Media Pembelajaran ICT dan Microsoft Power Point .......... 6
a) Pengertian Media ......................................................................... 6
b) Fungsi Media Pembelajaran ........................................................ 8
c) Ciri- ciri Media Pembelajaran ................................................... 10
d) Pembagian Media Menurut Taksonomi Bretz ........................... 11
e) Pengertian Media ICT (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) ................................................................................... 15
f) Kelebihan dan Kelemahan Media Informasi Komunikasi
Teknologi (ICT).............................................................................. 20
g) Langkah – langkah penggunaan media ICT di Sekolah
Dasar ............................................................................................... 21
xii
2. Pemahaman Konsep ..................................................................... 22
a. Pengertian Pemahaman Konsep ............................................ 22
b. Indikator Pemahaman Konsep ............................................... 25
c. Teknik Mengukur Pemahaman Konsep ................................ 26
3. Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) .............................................. 29
a. Pengertian Pendidikan IPS ..................................................... 29
b. Karakteristik IPS ..................................................................... 31
B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 38
1. Waktu Penelitian ........................................................................ 38
2. Tempat Penelitian ...................................................................... 38
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ................................... 39
C. Peran dan Posisi dalam Penelitian .............................................. 39
D. Tahap Intervensi Tindakan ......................................................... 39
E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................ 41
F. Data dan Sumber Data ................................................................. 41
G. Teknik Pengumpulan ................................................................... 42
H. Tehnik Pemeriksanaan Keterpercayaan .................................... 43
I. Analisis Data dan Interprestasi Data .......................................... 44
J. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..................................... 45
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ................ 46
A. Deskripsi Data ............................................................................... 46
1. Deskripsi Data Pratindakan ....................................................... 46
B. ANALISIS DATA ......................................................................... 55
1. Analisis Data Penelitian Siklus I ............................................... 55
2. Analisis Penelitian Siklus II ....................................................... 59
C. PEMBAHASAN ............................................................................ 64
xiii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...................................... 66
A. Kesimpulan ................................................................................... 66
B. Implikasi ........................................................................................ 66
C. Saran .............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Pelaksanaan Tindakan................ ........................... 38
Tabel 3.2 Tahap Intervensi Tindakan........................................................ 40
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Siswa ............................................................ 44
Tabel 3.4 Kriteria Hasil Pretest dan Posttest ............................................. 45
Tabel 4.1 Hasil Pretest terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik ....... 46
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I ......... 58
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II ........ 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Tentang Penggunaan Media ICT .................... 36
Gambar 3.1 Desain Intervensi Tindakan ......................................... 39
Gambar 4.1 Kurva Hasil Penelitian ................................................ 63
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 3 Pedoman Wawancara
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan ke-1
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan ke-2
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan ke-3
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan ke-4
Lampiran 8 Soal Pretest
Lampiran 9 Soal Posttest
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Prestes dan Posttest
Lampiran 11 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I Siklus I
Lampiran 13 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pertemuan II Siklus I
Lampiran 14 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I Siklus II
Lampiran 15 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pertemuan II Siklus II
Lampiran 16 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I
Lampiran 17 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II Siklus I
Lampiran 18 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II Siklus II.......
Lampiran 20 Penilaian Pretest dan Posttest
Lampiran 21 Power Point Siklus I
Lampiran 22 Power Point Siklus II
Lampiran 23 Daftar Uji Referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi, pendidikan akan pengetahuan sosial menjadi
dasar utama untuk meraih informasi dari berbagai penjuru dunia. Banyak
informasi baru dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berwujud
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial menjadi sarana dalam pengembangan kehidupan bermasyarakat.1
Berdasarkan kurikulum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), pengetahuan
sosial bertujuan untuk:2 (1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi,
geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis dan psikologis.
(2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan ketrampilan sosial. (3) Membangun komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (4) Meningkatkan kemampuan
bekerja sama dan berkompetensi.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik (siswa/siswi) dapat diarahkan
untuk mengembangkan pengetahuan serta pemahaman konsep yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sudah seharusnya
pendidik mendesain pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media
pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran dan
terkuasainya materi yang diajarkan untuk memberikan pemahaman dan
peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Peserta didik dikatakan paham terhadap konsep IPS apabila mampu :
(1) Menyebutkan konsep-konsep IPS yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan; (2) Menjelaskan dengan kata-katanya sendiri mengenai definisi
atau pengertian konsep-konsep IPS yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan; (3) Mendeskripsikan peristiwa yang berkaitan dengan materi yang
1 Riana Sri Palupi, Pelaksanaan pembelajaran IPS di SMK Nasional Pati, Jurnal Fakultas
IKIP , Vol. 1, 2013 , h. 71. 2 Wulan Ika Ashari, Ngandino, Hasan Mahfud., Meningkatkan Pemahaman Konsep IPS
Materi Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang Dengan menggunakan Pendekatan SAVI
(Somatic Auditory, Visual and Intelectual, Jurnal Fakulitas FKIP , Vol. 1, No. 5, 2013 , h. 1.
2
diajarkan; (4) Memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan; (5) Memaknai dari konsep yang berkaitan dengan materi yang di
ajarkan.3
Dalam pembelajaran IPS media pembelajaran yang bervariasi sangat
dibutuhkan. Apalagi pada zaman modernisasi seperti sekarang ini,
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi sudah sangat dibutuhkan
di sekolah- sekolah dalam melakukan proses pembelajaran. Media
pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan seperti: Laptop, Komputer,
LCD, internet, dan lain sebagainya.
Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di kelas IV
kurangnya penggunaan media menarik dan aktif yang menjadi penunjang
belajar peserta didik, peserta didik yang tidak aktif dan gaduhnya suasana
kelas pada saat proses belajar yang menjadikan pembelajaran tidak aktif.
Berdasarkan hasil observasi di temukan beberapa permasalahan
pembelajaran terkait pemahaman konsep. Beberapa permasalahan yang
menjadi kendala dalam proses pembelajaran di kelas yang sering muncul
adalah kurangnya keaktifan dari peserta didik itu sendiri, tidak adanya
ketertarikan peserta didik terhadap materi yang diajarkan guru,
kecenderungan peserta didik untuk bersikap pasif dalam proses pembelajaran.
Keadaan tersebut potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanana serta
menurunkan minat belajar dan pemahaman konsep peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, guru kurang tepat dalam menggunakan
media pembelajaran karena masih ada beberapa guru yang belum paham cara
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan variatif, serta
mengakibatkan situasi belajar di dalam kelas yang masih monoton, gaduh,
dan sibuk sendiri – sendiri. Dimana guru berceramah dan peserta didik pasif
serta tidak memperhatikan (gaduh), dalam mendengarkan informasi yang
disampaikan guru, dalam hal ini juga guru masih belum mampu dalam
mengatasi kegaduhan didalam kelas. Akibatnya pemahaman konsep dan hasil
belajar peserta didik dari nilai KKM pelajaran IPS beberapa peserta didik ada
3 Ibid., h. 2.
3
yang dibawah rata – rata. Hal ini disebabkan oleh pemahaman peserta didik
yang masih kurang terhadap materi yang diajarkan dan pembelajaran IPS
cenderung hanya membaca dan mengerjakan soal LKS serta mendengarkan
guru ceramah sehingga peserta didik pun menjadi pasif, merasa bosan, dan
gaduh selama proses pembelajaran berlangsung.
Menurut Azhar Arsyad perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-
hasil teknologi dalam proses belajar. Untuk itu guru harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang
meliputi : (1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan
proses belajar mengajar; (2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan; (3) Seluk-beluk proses belajar; (4) Hubungan antara metode
mengajar dan media pendidikan; (5) Nilai atau manfaat media pendidikan
dalam pengajaran; (6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan; (7)
Berbagai jenis alat dan tehnik media pendidikan; (8) Media pendidikan dalam
setiap mata pelajaran; (9) Usaha inovasi dalam media pendidikan.4
Menciptakan suasana belajar yang variatif dan atraktif sangatlah
penting. Oleh karenanya pemilihan strategi menggunakan media
pembelajaran merupakan salah satu kunci. Dengan demikian penulis memilih
judul : Penggunaan Media Media Microsoft Power Point untuk
meningkatkan Pemahaman Konsep Pembelajaran IPS Peserta Didik Kelas
IV di MI Saadatuddarain Petang Jakarta
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Pemahaman konsep pada pembelajaran IPS peserta didik masih rendah
terutama pada materi kenampakan alam dan keberagaman sosial dan
budaya.
4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h.2.
4
2. Rendahnya guru dalam memanfaatkan teknologi Media Microsoft Power
Point di sekolah
3. Media pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi dan menarik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Pemahaman konsep siswa kelas IV pada Pembelajaran IPS tentang
SK : memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi
KD : mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota
dan provinsi dengan keberagaman sosial dan budaya.
2. Penggunaan media Media Microsoft Power Point pada proses
Pembelajaran IPS pada siswa kelas IV
3. Media Media Microsoft Power Point yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah Microsoft Power Poin.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah penggunaan media Media Microsoft Power
Point dapat meningkatkan pemahaman konsep IPS siswa kelas IV di MI
Sa’adatuddarain Petang Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini yaitu: untuk
mengetahui pengunaan media Media Microsoft Power Point terhadap
pemahaman konsep IPS kelas IV di MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfat dari hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai pengalaman
dan pengetahuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana pemahaman
konsep IPS kelas IV di MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta dengan
menggunakan media pembelajaran Media Microsoft Power Point.
5
Manfaat ini terinci sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Hasil pemahaman konsep peserta didik dengan menggunkan media Media
Microsoft Power Point dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik.
2. Bagi Guru
Media pembelajaran Media Microsoft Power Point dapat digunakan
sebagai media pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik pada proses pembelajaran.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran ICT dan Micrososft Power Point
a) Pengertian Media
Secara harfiah kata media berarti “perantara” atau “pengantar.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.5
Association For Education and Communication Technology
(AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.6 Menurut
Gagne media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.7 Media
merupakan salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan
atau informasi tentunya sangat bermanfaat jika di implementasikan
ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses
pembelajaran tersebut disebut sebagai media pembelajaran.
Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National
Education Association/ NEA) dalam buku karya Arief S. Sadiman
dkk., menyatakan bahwa media adalah bentuk–bentuk komunikasi
baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media
5 Arsyad azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) cet 14 hlm. 3
6 Usman, M. Basyiruddin- Asnawir, Media Pembelajaran.(Jakarta: Ciputat Pers,2002).h.11
7 Nunuk Suryani., Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT, Workshop Nasional
Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret, 2015.
7
hendaknya dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar dan dibaca.
Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan
tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.8Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar diperlukan
media sebagai pembawa pesannya. Pada hakikatnya media
pembelajaran sebagai sarana untuk menyampaikan informasi kepada
siswa atau peserta didik. Informasi atau bahan ajar yang di
sampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sehingga dalam proses penyampaian memerlukan
media sebagai sub sistem pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran harus terencana sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran adalah salah satu
contoh faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan efisiensi belajar. Hal itu dapat tercapai karena media
pembelajaran dapat mengatasi berbagai hambatan, antara lain:
hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas, sikap siswa yang
pasif, pengamatan siswa yang kurang seragam, sifat objek belajar
yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa
media, tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.9 Media
pembelajaran menempati posisi yang strategis dalam prose
pembelajaran karena menjadi perantara informasi pengetahuan dari
guru kepada siswanya. Banyak manfaat yang diberikan media
pembelajaran kepada siswa. Sudjana & Rivai mengemukakan
manfaat media antara lain: menarik perhatian siswa sehingga dapat
8 Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010), cet. Ke-14, h.7 9 Anjar Purba Asmara., PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL TENTANG PEMBUATAN KOLOID, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA , VOL. 15, NO. 2,
2015, h. 156-178
8
menumbuhkan motivasi belajar dan menjadi metode alternatif dalam
belajar karena siswa tidak semata-mata mendapatkan pembelajaran
dari satu sumber.
Kehadiran media pembelajaran sangat membantu siswa untuk
memahami suatu konsep yang sulit dijelaskan dengan bahasa verbal
(verbal symbol) dan memahami suatu dengan mudah untuk
mengingatnya dalam waktu yang lama, dengan itu pemanfaatan
media pembelajaran sangat tergantung pada karakteristik media dan
kemampuan guru maupun siswa memahami cara kerja media
tersebut, sehingga media dapat di gunakan dan dikembangkan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang di harapkan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
media adalah salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan
pesan atau informasi dalam bentuk–bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Sedangkan media
pembelajaran adalah sarana untuk menyampaikan informasi
kepada siswa atau peserta didik, Informasi atau bahan ajar yang di
sampaikan adalah materi pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
b) Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran cukup penting dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu
siswa dalam belajar.10
Seringkali terjadi banyaknya siswa yang
kurang mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan
guru karena kurang optimalisasi dalam memperdayakan media
pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar. Adapun fungsi
media pembelajaran dalam proses pembelajaran diantaranya:11
10
Dr. Rusman, M. Pd, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. (Bandung:
ALFABETA,cv,2013).h.162. 11
Ibid.h.162-163
9
1) Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat memperjelas ,
mempermudah, memepercepat penyampaian materi
pembelajaran kepada siswa, sehingga inti materi pembelajaran
secara utuh dapat disampaikan pada para siswa.
2) Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang mana di dalamnya
memiliki sub – sub komponen di antaranya adalah komponen
media pembelajaran.
3) Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari
media pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi
apa yang akan disampaikan, atau kompetensi apa yang akan
dikembangkan untuk dimiliki siswa.
4) Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian atau
memotivasi siswa. Media Pembelajaran dapat membangkitkan
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar, karena media
pembelajaran dapat mengakomodasi semua kecakapan siswa
dalam belajar.
Sedangkan media dalam dunia pendidikan memiliki
kegunaan – kegunaan sebagai berikut:12
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalitas (tertulis atau hanya lisan).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Penggunaan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik.
4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap karakteristik
dan lingkungan anak yang berbeda – beda.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi uatama
dari media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Dengan
12
Arief S. Sadiman, dkk., op.cit., h. 17-18
10
demikian, kehadiran media sebagai sumber belajar adalah suatu
keharusan agar proses belajar tersebut dapat memudahkan proses
belajar.
c) Ciri- ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely ada tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu
melakukannya.13
1) Ciri Fiktasif
Ciri ini mengambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekomendasikian,
merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri ini sangat
penting bagi guru karena kejadian atau objek yang telah
direkam dengan format media yang akan digunakan setiap
saat bahkan dapat ditransfer kedalam format lainnya.
Peristiwa yang kejaadiannya hanya sekali dapat diabadikan
dan disusun kembali untuk keperluan kegiatan pembelajaran.
2) Ciri Manipulatif
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan
karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang
memakan waktu lama dapat disajikan kepada siswa dalam
waktu sekejap dengan tehnik pengambilan gambar time-lapse
recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif
memerlukan perhatian lebih karena apabila terjadi kesaalahan
dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan
bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan
penafsiran, sehingga dapat merubah sikap siswa ke arah yang
tidak diinginkan.
3) Ciri Distributif
13
Dr. Rusman, M.Pd., op.cit., h. 166
11
Ciri ini memungkinkan suatu objek atau kejadian di
transportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan
stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
ini.
Dari uraian di atas ciri utama dari media adalah dapat
merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekomendasikian,
merekontruksi suatu peristiwa atau objek.
d) Pembagian Media Menurut Taksonomi Bretz
Banyak taksonomi dengan berbagai pendekatan dibuat oleh
para ahli media, salah satunya menurut Rudi Bretz. Dalam
usahanya, ia mencoba berbagi media berdasarkan indera yang
terlibat sehingga memilih tiga unsur pokok sebagai dasar dari
setiap media, yaitu suara, visual dan gerak.14
Unsur suara adalah
unsur yang melibatkan indera pendengaran dan visual adalah unsur
yang melibatkan indera penglihatan. Bentuk visual dibagi Rudi
Bretz menjadi; gambar, garis (line graphic) dan simbol verbal yang
dapat ditangkap oleh indera penglihatan. Namun, pada unsur gerak,
tampaknya Bretz tidak mendasarkan “gerak” pada keterlibatan
inderawi tapi kepada alat-alat yang mendukung media
bersangkutan.
Pada klasifikasinya tersebut, Bretz juga membedakan antara
media siar (Telecommunication) dengan media rekam (recording),
sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yakni: media audiovisual,
gerak, audio visual diam, audio semi gerak, visual gerak, visual
diam, semi gerak, audio, dan media cetak.15
Dilihat dari intensitasnya, indera yang paling banyak
membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman
14
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Press
Jakarta, 2012), Cet. Ke-4, h.52 15
Ibid., h.52
12
adalah indera pendengaran dan indera penglihatan. Media dalam
proses pembelajaran dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok
besar, yakni media audio, media visual, media audiovisual, dan
multimedia.16
1) Media audio
Media audio adalah media yang hanya melibatkan
indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi
kamampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang
diterimanya, media ini menerima pesan verbal dan non
verbal. Pesan verbal audio seperti bahasa lisan atau kata-kata,
dan pesan non verbal seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi
seperti gerutuan, gumam,musik, dan lainnya.Jenis-jenis
media ini adalah program radio dan pogram media rekam
(software), yang disalurkan melalui hardware seperti radio
dan alat-alat perekam seperti phonograph record (disc
recording), audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita
magnetik (cassette), dan compact disk.
2) Media visual
Media visual adalah media yang hanya melibatkan
indera penglihatan. Yang termasuk media ini adalah media
cetak verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.
Pertama, media visual-verbal, adalah media visual yang
memuat pesan-pesan verbal (pesan linguistik berbentuk
tulisan). Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah media
visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol-
simbol visual atau unsur-unsur grafis, seperti gambar (sketas,
lukisan, dan photo), grafik, diagram, bagan dan peta. Ketiga,
media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual
yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur,
16
Ibid., h. 54-57
13
mock up, specimen, dan diorama. Jenis media visual yang
pertama dan kedua bisa dibuat dalam bentuk media cetak
seperti buku, majalah, koran, modul, komik, poster, dan atlas.
Bisa juga dibuat diatas papan visual dan dalam bentuk
tayangan.
3) Media audio visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan
indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu
proses. Pesan visual yang terdengar dan terlihat, dapat
disajikan melalui program seperti dokumenter, film
docudokumenter, film drama, dan lain-lain. Semua program
tersebut dapat disalurkan melalui peralatan seperti film,
video, dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat
proyeksi.
4) Multimedia atau ICT
Multimedia atau ICT yakni media yang melibatkan
berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran.
Termasuk dalam media ini, segala sesuatu yang memberikan
pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan
internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan
pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat
adalah lingkungan nyata dan karyawisata, sedangkan
termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan
simulasi, bermain peran dan forum teater. Dalam memilih
media yang tepat untuk proses pembelajaran, prinsip-prinsip
pemilihan dan penggunaan media yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut: 17
17
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013),
cet. Ke-6, h. 224
14
a) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b) Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas.
c) Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik
siswa.
d) Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa
serta gaya dan kemampuan guru.
e) Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi
lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk
kebutuhan pembelajaran.
Agar media tersebut benar-benar digunakan untuk
membelajarkan siswa, ada sejumlah prinsip yang perlu
diperhatikan, diantaranya:18
a) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran.
c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat,
kebutuhan, dan kondisi siswa.
d) Media yang akan digunakan harus memerhatikan
efektivitas dan efisien.
e) Media yang digunakan harus sesuai dengan
kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Dari uraian di atas tentang pembagian media menurut
taksonomi bretz, media dalam proses pembelajaran dapat di
kelompokan menjadi 4 kelompok besar, yaitu media audio,
media visual, media audio visual dan multimedia atau ICT.
Media yang digunakan pada penelitian ini adalah medbia
multimedia atau ICT.
18
Ibid., h. 226-227
15
e) Pengertian Media ICT dan Micrososft Power Point
1) Pengertian Media Informasi Komunikasi Teknologi (ICT)
a. Teknologi (tehnology)
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia
menurut Webster Distionary berarti systematic treatment
atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan
techne sebagai dasar kata Teknologi berarti skill, science
atau keahlian, ketrampilan dan ilmu. Kata teknologi secara
harfiah berasal dari bahasa latin texce yang berarti
menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi
seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin,
meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan
dalam sehari-hari. Menurut Roger sebagaimana dikutip
dalam Rusman, et.al,teknologi adalah suatu rancangan atau
desain untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya
memiliki dua aspek, yaitu hardware dan software.Sementara
itu, Jacques Ellul sebagaimana dikutip dalam Rusman, et.al,
mendefinisikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang
secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia. Jadi teknologi adalah cara di mana
kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah praktis.19
b. Informasi (information)
Informasi (information) adalah fakta atau apa pun yang
dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan
informasi. Sedangkan data merupakan data mentah, data
19
Rusman, et.al,, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Mengembangkan Profesionalitas Guru,. (Jakarta: Rajawali Pers, 2013) cet. 3. hlm. 78
16
merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya
menjadi output yang disebut dengan informasi. Informasi
ialah sejumlah data yang telah diolah melalui pengelohan
data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan
kecercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga hal
yang harus diperhatikan dari informasi yaitu : (1) informasi
merupakan pengolahan data, (2) memberikan makna, dan
(3) berguna atau bermanfaat.20
c. Komunikasi (communication)
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communis”
yang berarti “bersama”. Sedangkan menurut kamus, definisi
komunikasi dapat meliputi ungkapan-ungkapan seperti
informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar
pikiran, informasi, atau sejenisnya dengan tulisan atau
ucapan. Definisi lain terbatas pada situasi stimulus-
response. Pesan dengan sengaja disampaikan untuk
mendapatkan respon, seperti pertanyaan yang diajukan
memerlukan jawaban, intruksi yang diberikan perlu diikuti,
atau penyajian iklan untuk stimulan agar orang membeli
suatu produk.21
Ada tiga tujuan sehingga orang melakukan
komunikasi: menyampaikan informasi, memberikan
persuasi dan menghibur.22
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui
perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku yang disebut
komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Frase dua
orang atau lebih perlu ditekankan, karena sebagian literatur
menyebut istilah komunikasi intrapersona, yakni
20
ibid., hlm. 79
21
Mas‟ud Machfoed, Komunikasi Bisnis Modern, Untuk Mahasiswa dan Profesi,
(Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA, 2004) hlm. 1 22
ibid,. hlm. 116
17
komunikasi dengan diri sendiri. Akan tetapi, saya sendiri
kurang setuju dengan istilah ini.
Menurut Burgoom, sebagaimana dikutip dalam
Mulyana Deddy, tidak diragukan lagi bahwa berpikir,
berbicara dengan diri sendiri, meskipun dalam diam,
membaca tulisannya sendiri dan mendengarkan suaranya
sendiri lewat tape, tetapi itu bukan sendirinya komunikasi,
meskipun setiap komunikasi dengan orang lain memang
dimulai dengan komunikasi dengan diri sendiri.23
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata
depan yang berarti dengan,bersama dengan dan unus yaitu
kata bilangan yang berarti satu. Dari kata kedua itu
terbentuk kata benda cummunio dalam bahasa inggris
menjadi cummunion dan berati kebersamaan, persatuan,
persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Karena itu
untuk bercommunio diperlukan usaha dan kerja, dari kata
itu dibuat kata kerja cummunicare yang berarti membagi
sesuatu dengan orang seseorang, memberikan sebagian
kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu
dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan,
berteman. Sehingga kata kerja cummunicare itu pada
akhirnya dijadikan sebagai kata kerja benda cummunicatio,
atau cummunication dan dalam bahasa indonesia diserap
menjadi komunikasi.
Berdasarkan berbagai arti kata cummunicare yang
menjadi asal kata komunikasi, maka secara harfiah berarti
23
Mulyana Deddy, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya,(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya 2004) hlm. 3
18
pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran
pikiran, atau hubungan. 24
Dalam praktik pembelajaran pun,
komunikasi dilakukan guru dan siswa bukan hanya sekedar
proses pertukaran dan penyampaian materi pelajaran,
melainkan ada dimensi relasi guru dengan siswa. 25
Seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT), media komunikasi antara guru dan siswa juga
semakin beragam. Selain berkomunikasi dengan dunia
nyata, guru dan siswa juga bisa berinteraksi di dunia maya
melalui surat elektronik, milis, media sosial seperti
facebook, dan twitter, obrolan online atau berkirim sms.
Kemudahan mengakses internet membuat komunikasi guru
dan siswa bisa menggunakan media berbasis internet yang
cukup beragam. Oleh sebab itu, sudah selayaknya para guru
pun memahami dan menguasai cara kerja media komunikasi
berbasis internet. Teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) memang mengubah sebagian cara hidup kita hidup,
termasuk cara kita berkomunikasi.26
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, memberikan kemudahan kita dalam
menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Selain itu juga
mampu menciptakan lingkungan kelas yang kondusif.
Sehingga terjadi relasi yang baik antara guru dengan siswa
dalam proses pembelajaran.seperti yang sudah dikutip di
atas bahwa teknologi komunikasi informasi dan komunikasi
pada hakikatnya merupakan sebuah ilmu untuk
24
Bambang Shakuntala, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:
KANISIUS, 2003) website :www.kanisiusmedia.com hlm. 10-11 25
Yosal Iriantara dan Usep S, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2013) hlm. 71-72 26
,. ibid,. hlm. 86
19
meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Komunikasi
tersebut dalam dunia pendidikan merupakan interaksi yang
dilakukan antara guru dan siswa dalam menyampaikan
pesan/informasi berupa materi pelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media
Informasi Komunikasi Teknologi (ICT) adalah alat atau sarana
untuk menyampaikan informasi atau fakta dengan menggunakan
perangkat yang terdiri dari perangkat keras dan lunak serta segala
kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi,
pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media.
Media Pembelajaran yang saat ini dibutuhkan adalah media
berbasis Informasi Komunikasi Teknologi (ICT). Berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang paling
efektif digunakan untuk mencapai mutu pendidikan dalam
memasuki era globalisasi sekarang ini adalah dengan menggunakan
media Informasi Komunikasi Teknologi (ICT). Salah satu software
yang banyak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis ICT
adalah Microsoft power point. Program aplikasi ini merupakan
program berbentuk presentasi yang merupakan salah satu aplikasi
dibawah naungan Microsoft. Program ini dibuat untuk mendesain
presentasi dalam penyampaian materi seminar, workshop dan lain
sebagainya.
Keuntungan dari program Microsoft Power Point adalah
sederhananya tampilan ikon-ikon di dalamnya. Ikon – ikon
pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon – ikon yang
ada di dalam Microsoft Word yang sudah sangat di kenal
masyarakat pengguna komputer. Hanya saja di dalam Microsoft
Power Point hasil yang didapatkannya begitu menarik dan sangat
20
baik sebagai media pembelajaran di dalam kelas.27
Selain itu,
program Microsoft power point dilengkapi dengan animasi yang
bukan hanya berlaku pada tekssaja tetapi juga berlaku pada gambar
bangun, garis dan sebagainya, sehingga menjadi interaktif dalam
peyampaian materi. Hal inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran IPS yang menarik dan interaktif, sehingga
mampu menarik perhatian peserta didik.
f) Kelebihan dan Kelemahan Media Informasi Komunikasi Teknologi
(ICT)
Media Pembelajaran ICT mempunyai kelebihan dan
Kelemahan. Diantaranya sebagai berikut :28
1. Kelebihan ICT dalam media Pembelajaran :
a. Lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan
pemikkirannya.
b. Memotivasi Peserta didik.
c. Informasi dari berbagai sumber informasi.
d. Fasilitas dalam mencari informasi khusus dalam cara
berpikir logis.
e. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah
di akses untuk kepentingan pendidikan.
f. Membiasakan siswa dalam mengunakan ICT sebagai media
belajar, membeikan kemampuan personal peserta didik
secara mandiri.
2. Kelemahan ICT dalam pembelajaran :
27
Indra Martha Rusmana, Idha Isnaningrum.,Efektivitas Penggunaan media ICT dalam
peningkatan Pemahaman Konsep Matematika,Jurnal Formatif Fakultas Tehnik, ISSN: 2088-351X,
h. 201 28
Ismail Darimi.,Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media pembelajaran
pendidikan agama islam efektif., Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, VOL. 1, NO. 2.2017, h.
117
21
a. Kemajuan ICT juga akan semakin mempermudah
terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses
data menyebabkan orang yang bersifat plagiat akan
melakukan kecurangan.
b. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan
bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi
suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan
berakibat fatal.
g) Langkah – langkah Penggunaan media ICT dalam bentuk
Microsoft Power Point dalam pembelajaran.29
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran harus mengetahui langkah – langkah penggunaan
media agar pelaksaanaan dapat berjalan secara baik dan tepat.
Media pembelajaran diberikan sebagai inovasi dalam penyampaian
materi sehingga peserta didik mampu memahami konsep konsep
yang diajarkan guru. Menurut Ida A Ananda (Sukirman, 2012: 225-
228) menyatakan bahwa beberapa tehnik yang perlu diperhatikan
dalam penggunaan media microsoft power point adalah sebagai
berikut:
1. Sebelum presentas, mencoba kembali rangkaian
presentasi.
2. Selama presentasi dalam penggunaan dan pemilihan
kata, jaga penampilan , penggunaan suara harus
diperhatikan dengan baik.
3. Sesudah presentasi, guru menyediakan waktu untuk
tanya jawab.
29
Rakhma Muslikhah, Skripsi: “Efektivitas media pembelajaran power point terhadap
kemampuan memahami konsep jenis kelamin dalam pembelajaran IPA pada anak autis kelas VII
SMPLB di sekolah khusus autis bina anggita yogyakarta”(Yogyakarta: Universitas Negri
Yogyakarta, 2016),50.
22
Cucu Eliyawati menyebutkan bahwa langkah – langkah
penggunaan media dapat dibagi kedalam empat tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Guru mempersiapkan diri atas penggunaan materi
pelajaran.
2) Guru menyiapkan media
3) Guru menyiapkan ruangan dan peralatan
4) Guru menyiapkan peserta didik
b. Tahap pelaksanaan
Guru membrikan materi pelajaran dengan menggunakan media
c. Tahap Evaluasi
1) Guru mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar peserta
didik selama proses dan setelah pelajaran selesai.
2) Guru menerangkan hal hal yang dianggap peserta didik
kurang jelas atau kurang dipahami.
d. Tahap Tindak Lanjut
1) Guru mengadakan kegiatan – kegiatan yang mengarahkan
kepada pemahaman lebih luas dan mendalam terhadap
topic yang bersangkutan.
2. Pemahaman Konsep
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Manusia hidup dan berkembang di permukaan bumi sebagai
makhluk yang memiliki akal, sehingga melalui akalnya maka manusia
beradaptasi dan mengolah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.30
Belajar adalah suatu kebutuhan. Belajar merupakan proses
perubahan perilaku manusia menuju arah yang lebih baik.
Proses belajar sesungguhnya bukan hanya kegiatan menghafal
semata. Banyak materi yang perlu ditangkap oleh siswa ketika belajar
30
Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin, Konsep Dasar IPS, (Bandung: CV Yasindo
Multi Aspek, 2006), Cet.Ke-1, h. 112
23
di sekolah dalam waktu beberapa jam. Hal tersebut bukanlah proses
yang mudah bagi siswa yang baru mengetahui hal baru dalam materi
tersebut. Siswa perlu mengolah apa yang mereka dapatkan di sekolah
dan memahaminya untuk disimpan pada memori otaknya. Guru juga
tidak bisa terus bicara untuk menjelaskan satu materi seluruhnya
dengan harapan siswa langsung menerima semua materi kedalam
benaknya.
Lebih lanjut, belajar juga memerlukan kedekatan dengan materi
yang hendak dipelajari, jauh sebelum bisa memahaminya. Bukan
sekedar pengulangan atau hafalan semata. Dengan melakukan
kegiatan yang edukatif dan kreatif di kelas merupakan hal yang
dibutuhkan untuk melangsungkan kedekatan antara materi yang
dipelajari dengan siswanya. Setiap cara atau kegiatan dalam
menyajikan konsep belajar akan menentukan pemahaman siswa.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengenai proses belajar yang
bukan hanya bersifat hafalan, pemahaman konsep sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran. Yang perlu diketahui, pemahaman konsep
itu sendiri terdiri dari kata “pemahaman” dan “konsep”.
Menurut Sudjiono dalam bukunya Pengantar Evaluasi
Pendidikan, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui atau diingat.31
Perlu
ditekankan lagi bahwa pemahaman bukan hanya sekedar hafalan.
Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir setingkat lebih
tinggi dari menghafal atau hanya sekedar mengingat.32
Bloom menyatakan pemahaman dalam domain kognitif
bahwasanya pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan
tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan,
31
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grasindo
Persada,2013), cet. Ke-13, h. 50 32
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara, 2005), cet. Ke-4, h. 121
24
menafsirkan, atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu
konsep.33
Mengerjakan dengan benar bukanlah bukti pemahaman.
Melakukannya dalam cara yang benar dan merefleksikannya dengan
mampu menerangkan kembali merupakan maksud dari pemahaman.
Dalam kegiatan belajar, pemahaman ditunjukkan melalui:
1) mengungkapkan gagasan, atau pendapat dengan kata-kata
sendiri.
2) membedakan, membandingkan, menginterpretasi data,
mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri.
3) menjelaskan gagasan pokok.
4) menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Dengan demikian, Pemahaman sebagai proses berpikir dan
belajar merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu yang
diketahui dan diingatnya dengan baik untuk kemudian
diungkapkannya kembali. Sedangkan konsep berarti gagasan atau ide,
pokok-pokok pikiran dalam pelajaran IPS.34
Konsep juga berarti
kumpulan dari fakta-fakta yang ada. Secara sederhana, konsep
diartikan sebagai penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang
membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami tentang
sesuatu tersebut. Konsep begitu penting bagi manusia karena dapat
membantu mengorganisasikan informasi atau data yang mereka
hadapi.
Ciri-ciri dari konsep, antara lain:35
1) Suatu sifat yang membedakan antara konsep satu dengan konsep
lainnya.
2) Memiliki nilai-nilai dengan banyak variasi yang ada pada suatu
bagian konsep.
33
Wina Sanjaya, op.cit., h. 126 34
Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin, Konsep Dasar IPS, op.cit., h.36 35
Oemar Hamalik, op.cit., h. 162-163
25
3) Jumlah bagian konsep juga bermacam-macam antara satu konsep
dengan konsep lainnya.
4) Setiap konsep memiliki bagian konsep yang lebih dominan
daripada yang lainnya.
Dalam pendidikan, belajar mengenai konsep sangat berguna bagi
siswa dan paling tidak memiliki pengaruh tertentu dalam diri
siswanya. Adapun kegunaan konsep, yaitu sebagai berikut:
1) Mengurangi kerumitan lingkungan yang disajikan.
2) Membantu mengidentifikasi objek-objek yang ada disekitar.
3) Membantu mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas, dan lebih
maju
4) Mengarahkan kegiatan instrumental.
5) Memugkinkan pelaksanaan pengajaran dengan menjadikan
dasar untuk meningkatkan proses pengajaran berikutnya.
6) Dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda
dalam kelas yang sama.36
Dengan demikian, bahwasanya pemahaman konsep sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dengan memahami konsep,
siswa akan mampu membuat gagasan dan ide baru tanpa keluar dari
maksud dan tujuan sesungguhnya serta mengurangi kesalah pahaman.
b. Indikator Pemahaman Konsep
Menurut Bloom dengan buku karyanya yang berjudul
Taxonomy of Educational Objectives, dalam buku Wina Sanjaya,
bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat
digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau domain (bidang), yakni
domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.37
Dalam pembahasan
disini hanya akan membahas domain kognitif sebagai alat ukur hasil
belajar siswa.
36
Ibid., h. 164-165 37
Wina Sanjaya, op.cit., h. 125
26
Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan
dengan kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan
kemampuan memecahkan masalah. Domain kognitif menurut Bloom
terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: pengetahuan (C1), Mengingat (C2),
memahami(C3), mengaplikasi (C4), menganalisis (C5) mengevaluasi
dan (C6) mengkreasi. Mengingat (C1) dan memahami (C2) adalah
tingkatan yang digunakan dalam penelitian ini. Pengetahuan berarti
mengingat, artinya mendapatkan kembali atau pengembalian
pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang.
Pemahaman berarti memahami, yakni mendeskripsikan susunan
dalam artian pesan pembelajara, mencakup moral, tulisan, dan
komunikasi grafik.38
Mengingat (C1) dan memahami (C2) adalah tingkatan yang
digunakan karena penelitian dilakukan pada tingkat kelas tinggi
sehingga dapat dilihat tingkat pemahaman tersebut menurut indikator
C1 dan C2.
c. Teknik Mengukur Pemahaman Konsep
Dalam mengukur pemahaman konsep dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:39
1) Ringkasan atau pertanyaan kartu indeks
Yakni meminta siswa untuk menuliskan ide besar yang
mereka pahami dalam bentuk pernyataan ringkasan dan yang
belum mereka pahami sepenuhnya dalam bentuk pertanyaan.
2) Sinyal tangan
Hal ini dapat dilakukan untuk mengindikasikan
pemahaman mereka. Jika ibu jari keatas maka mereka
memahaminya, ibu jari kebawah maka belum memahaminya,
38
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)
cet. Ke-1, h. 115 39
Grant Wiggins dan Jay McTighe, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, (Jakarta: Indeks,
2012, h. 414-416
27
dan melambaikan tangan berarti mereka tidak yakin
sepenuhnya.
3) Esai satu menit
Setelah pembelajaran selesai, mintalah siswa untuk
menuliskan sebuah esai (satu menit), yang merangkum
pemahaman mereka.
4) Kotak atau papan pertanyaan
Siswa dapat meninggalkan pertanyaan yang mereka tidak
mengerti. Teknik ini dapat dilakukan jika siswa tidak mampu
mengakui secara terbuka.
5) Prompt Analogi
Contohnya : (Konsep yang dituju, prinsip, atau proses) seperti
_______
karena
________________________________________________
6) Representasi visual
Yakni meminta siswa untuk membuat representasi visual
seperti membuat web atau peta konsep. Hal ini efektif untuk
mengungkapkan pemahaman hubungan antara berbagai elemen.
7) Pertanyaan oral
Yakni menanyakan langsung.
8) Penyelidikan kelanjutan
Yakni dilakukan dengan menanyakan hal-hal yang
bertujuan untuk memastikan seperti mengapa?, terangkan, atau
menanyakan maksud.
9) Pemeriksaan kesalahpahaman
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanyakan kesetujuan
atau ketidaksetujuan dari siswa kemudian menjelaskan
responnya. Teknik ini tidaklah digunakan untuk memberikan
nilai. Ini dimaksudkan untuk memberikan umpan balik pada
konsep siswa saat ini (kesalahpahaman), dan untuk
28
menginformasikan penyesuaian instruksional yang diperlukan
untuk meningkatkan pemahaman mereka. Dalam memberikan
pemahaman untuk memberikan nilai, penilaian yang dilakukan
adalah dengan merujuk pada kemampuan aspek kognitif.
Taksonomi Bloom menyatakan bahwa, kemampuan kognitif
adalah kemampuan berpikir secara hirarkis, terdiri dari pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan
evaluasi(C6).40
Ini berarti pemahaman termasuk dalam aspek tersebut
dan peneliti menggunakan kategori pengetahuan (C1), pemahaman
(C2), dan aplikasi (C3) untuk memberikan nilai.Pada tingkat
pemahaman (Comprehension), kategori pemahaman dihubungkan
dengan pengetahuan untuk menjelaskan pengetahuan dan atau
informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap
ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan
kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.41
Bentuk tes kognitif dalam pemahaman ini diantaranya: 42
1) tes atau pertanyaan lisan di kelas,
2) pilihan ganda,
3) uraian obyektif,
4) uraian non obyektif atau uraian bebas,
5) jawaban atau isian singkat,
6) menjodohkan,
7) portofolio, dan
8) performance.
Tingkatan pemahaman (C2) dalam Taksonomi Bloom yaitu
mengklasifikasikan, menjelaskan, mengiktisarkan, meramalkan dan
40
Agung Eko Purwana, Pembelajaran IPS MI Paket 12, (Jakarta: LapisPGMI, 2009), h.8 41
Ibid., h.9 42
Ibid., h.10
29
membedakan. Ciri-ciri pemahaman sebagai acuan dalam pembuatan
soal yaitu:
1) Memuat suruhan untuk mencari persamaan, perbedaan,
hubungan, menjelaskan suatu pengertian, menjelaskan
suatu bagan dan memetik buah pikiran dari suatu teks.
2) Mampu menerjemahkan.
3) Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara verbal.
4) Pemahaman ekstrapolasi.
5) Mampu membuat estimasi.
Dengan demikian Tehnik mengukur pemahaman konsep sangat
di perlukan untuk peserta didik. Dengan mengukur pemahaman
kognitif peserta didik, guru dapat mengetahui sejauh mana
peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam memahami
materi yang di ajarkan oleh guru. Dalam penelitian ini tes kognitif
yang di lakukan adalah pilihan ganda, uraian objektif, isian singkat
dan jawaban.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS)
a. Pengertian Pendidikan IPS
Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) terdiri dari dua kata
yaitu pendidikan dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Menjelaskan
bahwa pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang
disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.
Sedangkan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merujuk pada kajian yang
memusatkan perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia.43
Dengan
demikian, pendidikan IPS merupakan suatu perbuatan yang disengaja
untuk menjadi manusia yang lebih baik dalam aktivitas kehidupannya.
Menurut Numan Sumantri pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan
ilmu – ilmu sosial, idiologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta
43
Nana Supriatna, Ade, dan Sri M., Bahan Belajar Mandiri: Pendidikan IPS di SD, Pdf., h.9
30
masalah – masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Manusia sebagai makhluk sosial merupakan individu yang tidak
mampu hidup sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia
yang senantiasa hidup dengan manusia lainnya (masyarakat). 44
Setiap
individu akan banyak belajar dari interaksinya dengan kehidupan di
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan IPS atau Ilmu Pengetahuan
Sosial menjadi salah satu bekal bagi siswa untuk belajar mengenai
banyak hal tentang masyarakat lingkungan dan dirinya.
Dari pengertian tersebut, tujuan dari IPS yang diberikan untuk
jenjang sekolah adalah untuk memperkenalkan siswa pada pengetahuan
yang berada di lingkup masyarakat secara sistematis agar siswa
nantinya dapat mengambil bagian untuk ikut secara aktif dalam
kehidupan bermasyarakat tersebut.
Dengan semakin pesatnya perubahan tersebut, peran pendidikan
IPS sangatlah dibutuhkan demi keberlangsungan peranan manusia di
masyarakat maupun di dunia. Materi pelajaran IPS yang kurang
menarik di dengar dan metode pembelajaran yang tradisional, membuat
siswa membutuhkan berbagai hal yang dapat menjadikan pembelajaran
IPS menjadi lebih bermakna. Dengan demikian, pendidikan IPS akan
menjadi proses belajar bagi setiap manusia untuk menghadapi
perubahan atau perkembangan yang cepat. Dengan perubahan yang
cepat tersebut, interaksi antarmanusia akan semakin bertambah luas
lagi. Semakin banyaknya interaksi, permasalahan yang muncul di
masyarakat akan semakin banyak pula.
Kehadiran pendidikan IPS akan dapat membantu setiap individu
untuk mampu menemukan solusi yang sedang mereka hadapi. Selain
itu, dapat berbaur dengan banyak kalangan dengan ilmu pengetahuan
44
Herimanto dan Winarno, Ilmu-Sosial dan Kebudayaan Dasar, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2011),cet. Ke-4, h.45
31
sosial yang telah menjadi bekal dalam melakukan peranannya sebagai
anggota masyarakat yang aktif dan warga negara yang baik.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah suatu
penyederhanaan ilmu – ilmu sosial, idiologi negara dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah – masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
b. Karakteristik IPS
Karakteristik IPS meliputi banyak hal yang berkaitan dengan
sosial manusia. Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan
pengembangan kemampuan dan tanggung jawab peserta didik di
masyarakat. Termasuk didalamnya pengembangan pemahaman dan
sikap pisitif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku dalam
masyarakat.45
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut: 46
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Selain tujuan, ruang lingkup IPS yang menjadi karakteristik
pendidikan IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 47
45
Nana Supriatna, Ade, dan Sri M., op.cit., h. 12 46
Ibid.,
32
1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3) Sistem Sosial dan Budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
Pendidikan IPS mempunyai visi dan misi, yaitu mempunyai visi
membentuk dan mengembangkan pribadi menjadi warga negara yang
baik (good citizen). Sedangkan misi pendidikan IPS, yaitu: 48
1) Menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya merupakan makhluk
ciptaan-Nya
2) Mendidik siswa menjadi warganegara yang baik
3) Menekankan pada kehidupan manusia yang demokratis
4) Meningkatkan partisipasi aktif, efektif, dan kritis sebagai
warganegara
5) Membina siswa tidak hanya pengembangan pengetahuan, tetapi
sikap dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif
dalam kehidupan kelak sebagai anggota masyarakat dan
warganegara yang baik.
Dalam materi Pendidikan IPS di SD, masyarakat merupakan
sumber serta objek kajian yang berpijak pada kenyataan hidup yang riil
dengan mengangkat isu-isu yang sangat berarti, mulai dari kehidupan
yang terdekat dengan siswa sampai ke kehidupan yang luas dengan
dirinya. Chappin J.R dan Messie, R.G. dalam sapriya, dkk.,
mengemukakan bahwa pengorganisasian materi IPS dalam kurikulum
sekolah menggunakan dua pola pendekatan, yaitu:49
1) Pendekatan Lingkungan/masyarakat yang semakin meluas
Pendekatan ini dimulai dari lingkungan/masyarakat yang paling
dekat dengan siswa yakni diri sendiri, orang lain, dan keluarga.
47
Lampiran 1, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB,
KTSP 2006, h.575 48
Ibid., h. 10-11 49
Sapriyadi, Tuti Istianti, dan Effendi Zulkifli, op.cit., h. 23
33
Lingkungan tetangga/desa, sekolah, dan lingkungan yang lebih
luas adalah dunia.
2) Pendekatan “Spiral” Pada model pendekatan ini, Hilda taba
mengemukakan bahwa konsep-konsep dasar dan proses
penyelidikan yang pokok dari ilmu-ilmu sosial seperti konsep
keluarga, tetangga, RT/RW, kabupaten, provinsi, saling
ketergantungan, perubahan budaya, dan sebagainya, diajarkan
pada tiap kelas/tiap tahun tetapi dengan kadar yang semakin
mendalam dan meluas, semakin lanjut, atau semakin mempunyai
tingkat abstraksi yang lebih tinggi.
Dengan demikian, Pemahaman konsep IPS merupakan
kemampuan dalam memahami konsep dasar ilmu sosial yang
membangun bahan kajian IPS. Kedudukan konsep dalam IPS
merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Tujuan Pembelajaran IPS
Adapun tujuan pembelajaran IPS yang ada di SD / MI adalah sebagai
berikut :50
1) Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupan masyarakat.
2) Membekali siswa dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3) Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan
seta berbagai keahlian.
4) Membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental yang positif,
dan ketrampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yeng
menjadi bagian kehidupannya.
50
Irfan Tamwifi, dkk, Ilmu Pengrtahuan Sosial I “paket 1”(Surabaya: LAPIS-PGMI,2008)
h. 12
34
5) Membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan:
1. Hermawan (2015) yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan multiple
intellingences untuk kurikulukm 2013”. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian pengembangan (research&development) . Penelitian ini
menghasilkan sebuah prototipe pengembangan media ICT dan
multiple intelligence pada kurikulum 2013 tema pekerjaan sub tema
jenis-jenis pekerjaan untuk kelas IV SD. Tujuan penelitian ini untuk
menghasilkan suatu media yang berbasis ICT dan multiple intelligence
dan menilai kelayakan prototipe mediannya. Objek penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD. Hasilnya, media ini mendapat penilaian
baik, dengan nilai rata-rata aspek sistematik 3,83; aspek bahasa3,5;
aspek tampilan 3,76; dan rerata keseluruhan adalah 3,69 dan tergolong
kategori baik. Jadi, media pembelajaran berbasis ICT pada penelitian
ini baik di gunakan sebagai materi ajar pada pembelajaran tematik
siswa kelas IV.
2. Dalam tesis Hamdan, “Aplikasi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi”, penelitian ini
menyatakan bahwa: pengunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap
guru dan siswa serta dapat merubah paradigma guru yang konvesional
menjadi guru yang modern.
3. Penelitian yang di lakukan oleh king-Dow Su dengan judul an
integrated science course designed with information technologies to
35
enhance unioversity student’s learning performance menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan media ICT dapat
membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam
konsep ilmu yang ditargetkan dan memberikan sikap positif terhadap
pembelajaran sains, hal ini dibuktikan dengan peningkatan kinerja
sebesar 43,27% dan survei sikap enam subskala menunjukkan sikap
positif terhadap pelajaran ilmu pengetahuan dengan respon > 3,50
untuk semua sikap.
C. Kerangka Berpikir
Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi demikian pesat
sehingga berpengaruh pada munculnya berbagai jenis kegiatan berbasis pada
teknologi terutama teknologi yang dimanfaatkan dalam usaha peningkatan
mutu pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan sudah
dimulai sejak lama. Media pembelajaran sebagai salah satu produk teknologi,
mengalami kemajuan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan
pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan
bermakna.
Salah satu masalah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah kesulitan dalam memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Kebanyakan
siswa hanya menghafal daripada memahami. Hal tersebut disebabkan oleh
kurangnya minat peserta didik pada saat pembelajaran yang disebabkan
kurang menariknya media belajar. Maka dari itu, penggunaan media yang
tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran memiliki fungsi yang sangat
penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran.
Salah satu media yang sedang berkembang saat ini adalah media ICT.
Penggunaan media ICT yaitu, suatu alat perantara/ penyampai pesan yang
terdiri dari komputer.
Media ICT juga berkemampuan untuk memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Salah satu media ICT yang dapat digunakan adalah
36
dengan pemanfaatan media microsoft powerpoint dan video, hal itu
disebabkan karena microsoft powerpoint dan video dapat menjelaskan
konsep yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkrit, memberikan jembatan
audiovisual bagi siswa serta dapat diulang jika perlu. Pada jenjang pendidikan
SD/MI terdapat konsep-konsep ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak dan
sulit dipahami oleh pembelajar, maka diperlukan kreativitas guru untuk
menyajikan pembelajaran sehingga lebih mudah dipahami oleh pembelajar.
Kehadiran media ICT dalam pembelajaran IPS sangat mendukung proses
penyampaian berbagai informasi dari guru ke peserta didik. microsoft
powerpoint dan video juga diketahui dapat meningkatkan pemahaman
konsep dan kemampuan berpikir peserta didik, hal itu disebabkan media ICT
memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar. Dengan demikian,
pemanfaatan media ICT diduga berpengaruh terhadap pemahaman konsep
peserta didik.
Pemahaman Konsep Peserta
didik masih rendah pada
Pelajaran IPS di kelas IV
Guru yang kurang kreatif
dalam pemanfaatan
teknologi di sekolah
Penggunaan Media
Microsoft Power Point
pada pembelajaran IPS di
kelas IV
Dengan menggunakan media
Informasi Komunikasi
Teknologi (ICT) siswa
mampu meningkatkan
pemahaman konsep pada
pembelajaran IPS
37
Gambar 1.1 Bagan tentang penggunaan Media ICT (Informasi Komunikasi
Teknologi)
D. Hipotesis Penelitian
Dengan menggunakan media ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV pada
pembelajaran IPS di MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru semester
ganjil 2018/2019. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan
beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif
dikelas.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah MI Sa’adatuddarain Petang yang
beralamat di jln Mampang Prapatan 103 Jakarta Selatan. Mata pelajaran
yang di fokuskan dalam meneliti adalah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Pemahaman Konsep pada
mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Tabel 3.1
Rancangan Pelaksanaan Tindakan
NO Kegiatan Tahun Ajaran 2018/2019
Juli Agust Sept Okt Nov
1 Uji Coba Instrumen X
2 Pengajuan Surat
Penelitian
X
3 Penelitian X
4 Pengumpulan Data X
5 Pengolahan Data X
6 Analisis Data dan Hasil
Penelitian
X
7 Penarikan Kesimpulan X
8 Penyajian Data X
39
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
a) Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action
Reasearch (CAR). Penelitian tindakan kelas memiliki empat tahapan
penting yaitu: Perencanaan , tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukan sebuah siklus atau
kegiatan berulang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
siklus, dimana tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:
Gambar 3.1 Desain Intervensi Tindakan
b) Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas
IV MI Sa’adatuddarain Petang Jakarta yang berjumlah 21 peserta
didik dan terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik
perempuan. Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah peneliti dan
guru mata pelajaran IPS sebagai observer dan teman kolabolator.
C. Peran dan Posisi dalam Penelitian
Dalam penelitian ini penelitian berperan langsung sebagai guru
yang melakukan proses pembelajaran yaitu mengajarkan materi dengan
menggunakan media Informasi Komunikasi Teknologi (ICT).
D. Tahap Intervensi Tindakan
Tahap intervensi tindakan, penelitian dimulai dengan prapenelitian
kemudian dilanjutkan dengan siklus I, setelah itu akan dilanjutkan ke
siklus II. Pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan, jika pada siklus I
Planning
Reflecting Acting
Observing
40
terdapat keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada
pengembangan.
Adapun tahap – tahap intervensi tindakan yang dilakukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tahap Intervensi Tindakan
NO TAHAPAN KEGIATAN
1 Perencanaan
Ide Awal
Penggunaan media Media Microsoft Power Point
untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik pada mata pelajaran IPS (Ilmu
Pengetahuan Sosial).
Temuan Awal Observasi pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar,
pada kegiatan ini peneliti mengamati
kondisi pembelajaran IPS kelas IV di MI
Sa’adatuddarain Petang Jakarta.
b. Wawancara dengan guru dan peserta
didik untuk mengetahui bagaimana
kondisi pembelajaran IPS
Diagnosa Kemampuan pemahaman konsep peserta didik
dapat ditingkatkan dengan menggunakan media
ICT (Informasi Komunikasi Teknologi).
Siklus I
1 Perencanaan a. Pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media ICT (Informasi
komunikasi teknologi).
b. Setiap peserta didik melakukan tugas
sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS
2 Tindakan a. Guru menjelaskan materi, serta manfaat
dari proses pembelajaran dan pentingnya
materi pembelajaran yang akan
dipelajari.
b. Peserta didik dibagi kedalam 5 kelompok
belajar sesuai dengan tempat duduknya.
c. Tiap kelompok ditugaskan untuk
mendiskusikan tentang kenampakan alam
dan keragaman sosial budaya.
d. Peserta didik melaporkan hasil
diskusinya.
41
e. Dengan bantuan guru peserta didik
menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran.
3 Pengamatan Mengumpulkan data dengan cara melakukan
pretest dan posttest serta mengisi lembar
observasi.
4 Refleksi a. Mengumpulkan dan menganalisa hasil
pretest dan hasil observasi siklus 1
b. Melakukan pertemuan dengan guru IPS
untuk membahas hasil siklus I
c. Merencanakan siklus II untuk
memperbaiki kekurangan yang belum
dicapai pada siklus I.
Siklus II dan
seterusnya
Penyusunan
Laporan
Penelitian
E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, peneliti terus
mengupayakan untuk memberikan tindakan dengan cara menyajikan
materi semenarik mungkin yaitu dengan melakukan pengamatan agar
peserta didik lebih tertarik dengan pelajaran IPS sehingga pemahaman
konsep peserta didik meningkat.
Hasil yang diharapkan dengan menerapkan Media Microsoft Power
Point yaitu apabila dari hasil perhitungan skor lembar observasi telah
mencapai lebih dari skor total yang telah ditetapkan dan jumlah peserta
didik yang memiliki kemampuan pemahaman konsep tinggi mencapai
lebih dari skor yang telah di tetapkan yaitu 70% maka dianggap
pemahaman konsep peserta didik meningkat.
F. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif .
Data kualitatif adalah data yang diperoleh dan dianalisis bukan dalam
bentuk angka-angka melainkan dideskripsikan dengan kata-kata. Hasil
wawancara terhadap guru dan peserta didik , hasil observasi aktivitas guru.
42
Data kuantitatif berupa hasil observasi aktivitas siswa dan hasil tes siswa
setelah mengikuti pembelajaran IPS dengan media Media Microsoft Power
Point.
Sumber data diperoleh dari peserta didik kelas IV MI
Sa’adatuddarain Petang Jakarta Tahun Ajaran 2018/2019 untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan pemahaman Konsep
mata pembelajaran IPS setelah menggunakan media Media Microsoft
Power Point dan bagaimana proses pembelajaran IPS dengan
menggunakan media Media Microsoft Power Point.
G. Teknik Pengumpulan
Data teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan pada objek penelitian. Pada penelitian ini
melibatkan 2 observer, antara lain guru dan peneliti. Proses observasi
dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang telah
disusun. Aktivitas dan perhatian siswa diamati untuk mendapatkan
data kualitatif yaitu mengenai seberapa besar proses pembelajaran IPS
dengan menggunakan media Media Microsoft Power Point dapat
mempengaruhi aktifitas siswa dan apakah kegiatan yang dilakukan
guru telah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman
konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran IPS dengan
menggunakan media Media Microsoft Power Point. bentuk tes yang
digunakan adalah pre test dan post test,
3. Wawancara
Dalam penelitian ini digunakan jenis wawancara bebas terpimpin
yaitu saat mewawancara hanya berpedoman pada garis besar tentang
43
hal-hal yang akan ditanyakan. Hasil dari wawancara adalah untuk
mengetahui:
a. informasi mengenai media yang digunakan guru, hasil belajar
siswa, kendala-kendala yang dihadapi guru dalam
pembelajaran IPS, serta tanggapan guru mengenai penerapan
pembelajaran IPS dengan menggunakan media Media
Microsoft Power Point.
b. tanggapan siswa mengenai pembelajaran IPS dengan
menggunakan media Media Microsoft Power Point.
H. Tehnik Pemeriksanaan Keterpercayaan
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan
instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat di tinjau
dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut
mampu mengukur apa yang seharunya diukur.
Pada penelitian ini, untuk memeriksa keabshanan data penelitian,
peneliti akan menggunakan tehnik trigulasi. Dalam buku Sugiyono yang
berjudul Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Trigulasi
adalah tehnik pengujian kreadibiltas data dari berbagai cara dan berbagai
waktu. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan trigulasi
pemeriksaan data dengan sumber lainnya. Untuk mendapatkan data yang
objektif, shahih dan validitasnya dapat dipertanggung jawabkan maka
peneliti akan menggunakan tehnik kepercayaan studi, yaitu:
1. Menggali data dari sumber yang berbeda dengan mengetahui hal
yang sama, untuk memperoleh data tentang pemahaman konsep
peserta didik yang dilakukan dengan mengamatinyapada saat
kegiatan belajar peserta didik dengan menggunakan media ICT
(informasi komunikasi teknologi) dan melihat hasil observasi
kolabolator (guru kelas IV).
2. Memeriksa kembali data yang telah terkumpul dan mengulang
pengolahan data yang sudah terkumpul.
44
I. Analisis Data dan Interprestasi Data
Data yang diperoleh dari setiap instrumen akan dikumpulkan
kemudian dianalisis selanjutnya melakukan refleksi perbaikan tindakan.
Langkah-langkah tersebut dijadikan pedoman pengolahan dan dibuat
laporan sejak dimulainnya penelitian. Kegiatan ini meliputi kegiatan
pemilihan hal hal pokok sesuai dengan fokus penelitian, sehingga
diperoleh data untuk memberikan informasi dalam pengolahan data
selanjutnya terhadap seluruh data yang telah diperoleh akan direfleksikan
dan dievaluasi untuk merancang tindakan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Untuk analisis data dari hasil observasi yang telah terkumpul
digunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, sedangkan untuk
menghitung data aktivitas siswa dan tes menggunakan kuantitatif:
1. Analisis aktifitas Peserta Didik
Data yang diperoleh dari hasil lembar aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dianalisis dengan :
Persentase : Nilai observasi x 100
Nilai Maksimal
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Siswa
Aktivitas (%) Kriteria
86-100 Sangat Baik
76-85 Baik
60-75 Cukup Baik
55-59 Kurang
< 25 Sangat Kurang
2. Analisis pretest dan posttest peserta didik
Setiap siklus diadakan tes untuk mengukur pemahaman konsep pada
peserta didik.
S = R × 100
N
45
Keterangan :
S : Nilai yang dicari
R : Skor yang diperoleh tiap siswa
N : Jumlah seluruh skor/skor maksimum
Tabel 3.4
Kriteria Hasil Pretest dan Posttest
Aktivitas (%) Kriteria
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup Baik
40-55 Kurang
< 40 Sangat Kurang
J. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama (siklus I) setelah dilakukan dan hasil
yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan
pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran IPS maka akan
ditindak lanjut untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana
perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan, tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah
melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator
keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan
siklus II.
Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa peneliti
ini telah berhasil menguji penggunaan media Microsoft Power Point pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik kelas IV MI Sa’adatuddarain Petang
Jakarta.
46
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pratindakan
Hasil prestest Pemahaman konsep peserta didik dalam pratindakan
kelas IV MI Sa’adatuddarain yang dilakukan pada tanggal 06 September
2018 dengan menggunakan instrumen lembar pretest disajikan dalam
bentuk tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Hasil Pretest terhadap pemahaman konsep peserta didik
Pemahaman
Konsep peserta
didik
Skor Pertemuan 1
F %
Sangat Kurang 2 – 6 6 29
Kurang 7 – 11 7 33
Cukup Baik 12 – 16 5 24
Baik 17 – 21 3 14
Total 21 100
Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari pretest dapat diketahui
bahwa pemahaman konsep anak kurang optimal. Hal ini yang menjadi
landasan peneliti untuk meningkatkan pemahaman konsep anak kelas IV
MI Sa’adatuddarain Petang dengan menggunakan media Microsoft Power
Point. Setelah dilakukannya pretest dan pengamatan melalui lembar
observasi, guru kelas IV memiliki permasalahan yang dihadapi saat
pembalajaran IPS berlangsung yakni :
a. Guru masih menggunakan metode ceramah , guru masih monoton
dalam proses pembelajaran yaitu masih fokus pada buku sehingga
peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru.
47
b. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik,
sehingga peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti
pembelajaran IPS.
c. Peserta didik masih sangat pasif untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan guru dan mengeluarkan pendapatnya, jika diberikan
permasalahan .
d. Peserta didik masih sangat pasif dan terlihat hanya 1-3 anak saja
yang mengajukan pertanyaan apabila diberi kesempatan bertanya
oleh guru.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta didik kelas IV MI
Sa’adatuddaraian masih belom optimal, sehingga perlu adanya tindakan
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IV yaitu 70%.
1. Deksripsi Data Penelitian Siklus I
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai data pelaksanaan
tindakan kelas pada siklus I. Siklus satu ini terdiri dari 2 kali
pertemuan. Deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I, mencakup
hasil pretest dan observasi peningkatan pemahaman konsep peserta
didik, hasil pengamatan aktivitas belajar peserta didik, dan aktivitas
mengajar.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dimulai dengan mengidentifikasi
permasalahan yang terdapat disekolah. Dari penelitian pendahuluan
didapat bahwa pada sekolah yang akan diteliti memiliki permasalahan
pola pemahaman konsep peserta didik yang masih rendah. Dari
permasalahan tersebut peneliti merancang desain pembelajaran
dengan menggunakan media Microsoft Power Point untuk
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Setelah diadakannya
pretest dan observasi pratindakan , peneliti bersama guru mata
pelajaran IPS mengadakan diskusi untuk menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran mulai dari menentukan sub bab yang akan
48
di ajarkan serta metode pembelajaran yang akan digunakan ketika
proses pembelajaran berlangsung.
Desain pembelajaran yang di rancang meliputi rencana
pembelajaran yang menggunakan media Informasi Komunikasi
Teknologi (ICT), lembar aktivitas mengajar guru dan aktivitas peserta
didik dan dokumentasi. Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2
kali pertemuan yang berlangsung 2 x 35 menit dengan mempelajari
kenampakan alam dan keragaman sosial dan budaya. Waktu
pelaksanaannya yaitu pada pertemuan I ( senin, 17 September 2018),
pertemuan 2 ( Kamis, 20 September 2018). Rangkaian kegiatan yang
direncanakan dalam perencaaan ini terdiri dari kegitan guru dan
kegiatan peserta didik yang terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru menerapkan kegiatan
pembelajaran berdasarkan rencana yang sudah disusun dengan
menggunakan media Microsoft Power Point dalam RPP.
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.
Pertemuan I (Senin, 17 September 2018)
Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 17 september 2018.
Pukul 13.00 – 14.10 WIB. Sub Bab yang diajarkan adalah jenis –
jenis kenampakan alam dan Cara menjaga kenampakan alam yang
ada di Indonesia. Materi –materi tersebut diberikan melalui diskusi
kelompok, tanya jawab dan penugasan. Pembelajaran dimulai
dengan mengucap salam dan berdoa, kemudian guru melakukan
apersepsi dan motivasi dengan cara mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan materi .” siapa disini yang liburannya ke daerah
pegunungan dan pantai ?” peserta didik terlihat aktif merespon tiap
pertanyaan yang diberikan guru. Selanjutnya guru menjelaskan
materi yang akan di pelajari dan indikator yang akan disampaikan.
49
Pada pertemuan I materi yang dibahas seputar pengertian
dataran tinggi dan dataran rendah. Guru mengarahkan siswa untuk
duduk dengan teman kelompok masing – masing. Pada situasi ini
suasana cukup gaduh sehingga guru belum bisa menenangkan
siswa.Guru mengkondisikan siswa, kemudian guru menampilkan
slide power point yang menarik dan di dalamnya diselipkan video
tentang pengertian dataran tinggi dan dataran rendah. Setelah siswa
siap menerima pelajaran, selanjutnya guru memberi kesempatan
siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai video yang
ditayangkan. Setelah guru menjawab pertanyaan yang diberikan
siswa. Siswa diajak bertukar pikiran, untuk menambah pemahaman
tentang dataran tinggi dan dataran rendah, guru mengajak siswa
untuk berdiskusi tentang pertanyaan yang membedakan antara
dataran tinggi dan dataran rendah, siswa mendiskusikan jawaban –
jawaban yang ada. Kemudian guru meminta setiap siswa
menuliskan jawaban – jawaban dataran tinggi dan dataran rendah,
guru memberi 10 menit untuk siswa mendiskusikan perbedaan
dataran tinggi dan dataran rendah. Guru meminta perwakilan siswa
untuk maju kedepan mempresentasikan hasil diskusinya.
selanjutnya guru menjelaskan kembali materi tentang dataran
tinggi dan dataran rendah menggunakan power point yang menarik
sebagai penguatan materi kepada siswa dan memberikan latihan
soal di LKS.
Setelah siswa diberikan latihan soal, secara klasikal guru
kemudian membahas jawaban – jawaban siswa dan mengoreksinya
bersama – sama. Siswa kemudian diajak untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru memberikan
penghargaan kepada siswa yang menjawa pertanyaan dengan benar
serta aktif dalam kegiatan pembelajaran, setelah itu guru
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya. Setelah itu
siswa bersama guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
50
berdo’a kemudian guru mengucapkan salam dan menutup
pembelajaran.
Pertemuan II (Kamis, 20 September 2018)
Pertemuan II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20
September 2018 pukul 15.25 – 14.15 WIB. Materi yang di akan di
pelajari adalah jenis – jenis dataran tinggi dan dataran rendah serta
cara menjaga keindahan kenampakan alam. Pembelajaran hari ini
menggunakan metode cooperative learning, tanya jawab, diskusi,
presentasi dan latihan serta menggunakan media ICT. Guru
memeriksan kehadiran siswa kemudian menanyakan apakah siswa
siap untuk melakukan pembelajaran hari ini. Guru melakukan
apersepsi dengan cara mengulang kembali materi sebelumnya
tentang dataran tinggi dan dataran rendah. 68% siswa merespon
pertanyaan dengan baik dan siswa lainnya sedikit tidak ingat
tentang membedakan antara dataran tinggi dan dataran rendah.
Setelah mengulas pembelajaran sebelumnya guru menjelaskan
indikator pembelajaran hari ini.
Kegiatan ini yang pertama guru membentuk kelompok
belajar siswa seperti pembelajaran sebelumnya tetapi anggotanya
berbeda. Siswa terlihat sangat antusias kemudian guru
meenginstruksikan kepada perwakilan kelompok untuk mengambil
amplop yang berisi gambar – gambar dan pertanyaan untuk mereka
diskusikan. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang jenis –
jenis dataran tinggi dan dataran rendah menggunakan media ICT
dan bentuk power point yang menarik untuk meningkatkan
pemahaman siswa. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada
beberapa siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. Setelah
melakukan tanya jawab, guru mengintruksikan kepada setiap
kelompok untuk membuka amplop yang diberikan oleh guru
kemudian mereka diskusikan. Guru memberikan waktu 20 menit
51
untuk mendiskusikan yang ada di dalam amplop tersebut, lalu guru
keliling untuk memberi penguatan/ motivasi kepada siswa.
Setelah selesai diskusi, guru meminta perwakilan kelompok
untuk membacakan hasil diskusinya didepan kelas. Setelah selesai
siswa membacakan hasil diskusinya, kemudian guru memberi
penguatan materi kembali dan menunjuk beberapa siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan siswa aktif dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah selesai guru bersama
siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru
memberi soal untuk dikerjakan dirumah. Setelah guru menutup
pelajaran hari ini dengan berdoa dan kemudian guru mengucap
salam dan menutup.
2. Deskripsi Data Penilaian Siklus II
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan pada siklus II merupakan tahapan
perbaikan berdasarkan hasil dari siklus I, perbaikan dimulai dengan
meyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan
media Informasi Komunikasi Teknologi (ICT), Perencanaan pada
siklus II ini lebih menekankan ketegasan yang harus dimunculkan
peserta yaitu dengan memotivasi peserta didik dalam berkelompok
dan berteman.
Pembelajaran siklus II dilaksankan dalam 2 kali pertemuan
yang berlangsung 2 x 35 menit dengan mempelajari Keragaman
sosial dan budaya. Waktu pelaksanaanya yaitu pada pertemuan
pertama senin, (24 September 2018) dan pertemuan 2 Kamis, (27
September 2018). Rangkaian kegiatan tersusun dalam perangkat
pembelajaran yaitu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang pada pelaksanaanya seluruhnya dilakukan didalam kelas.
52
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti
berkolaborasi dengan guru, tugas peneliti adalah melaksanakan
kegiatan belajar mengajar berusaha menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media Informasi Komunikasi
Teknologi (ICT) yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Tugas guru adalah mengamati, menilai dan
mendokumentasikan kegiatan peserta didik ketika sedang
melakukan kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan
tindakan yang dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Pertemuan I (Senin, 24 September 2018)
Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2018
pukul 13.00 – 14.10 WIB, materi pada hari ini adalah keragaman
sosial dan budaya. Pembelajaran pada hari ini menggunakan
metode cooperative learning, diskusi, presentasi dan penugasan.
Pembelajaran dimulai dengan mengucap salam dan berdoa,
kemudian guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan cara
mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi .” siapa disini
yang pernah pergi ketaman mini ngeliat rumah – rumah daerah ?”
siswa terlihat aktif merespon tiap pertanyaan yang diberikan guru.
Selanjutnya guru menjelaskan materi yang akan di pelajari dan
indikator yang akan disampaikan.
Pada pertemuan I materi yang dibahas seputar rumah
adat,alat musik tradisional, dan tarian daerah. Guru mengarahkan
siswa untuk duduk dengan teman kelompok masing – masing.
Guru mengkondisikan siswa, kemudian guru menampilkan slide
power point yang menarik dan di dalamnya diselipkan video
tentang rumah adat, tarian tradisional dan alat musik tradisional .
Setelah siswa siap menerima pelajaran, selanjutnya guru memberi
kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai video
53
yang ditayangkan. Setelah guru menjawab pertanyaan yang
diberikan siswa. Siswa diajak bertukar pikiran, untuk menambah
pemahaman konsep tentang keragaman sosial dan budaya, guru
mengajak siswa untuk berdiskusi tentang pertanyaan yang
membedakan antara rumah adat, tarian dan alat musik dari masing
– masing daerah, siswa mendiskusikan jawaban – jawaban yang
ada. Kemudian guru meminta setiap siswa menuliskan jawaban –
jawaban tentang pertanyaan yang membedakan antara rumah adat,
tarian dan alat musik dari masing – masing daerah, guru memberi
waktu 10 menit untuk siswa berdiskusi. Guru meminta perwakilan
siswa untuk maju kedepan mempresentasikan hasil diskusinya.
selanjutnya guru menjelaskan kembali materi tentang Keragaman
sosial dan budaya menggunakan power point yang menarik sebagai
penguatan materi kepada siswa dan memberikan latihan soal di
LKS.
Setelah siswa diberikan latihan soal, secara klasikal guru
kemudian membahas jawaban – jawaban siswa dan mengoreksinya
bersama – sama. Siswa kemudian diajak untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru memberikan
penghargaan kepada siswa yang menjawa pertanyaan dengan benar
serta aktif dalam kegiatan pembelajaran, setelah itu guru
menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya. Setelah itu
siswa bersama guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
berdo’a kemudian guru mengucapkan salam dan menutup
pembelajaran.
Pertemuan II (Kamis, 27 September 2018)
Pertemuan II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27
September 2018 pukul 15.25 – 14.15 WIB. Materi yang di akan di
pelajari adalah jenis – jenis dataran tinggi dan dataran rendah dan
cara menjaga keindahan kenampakan alam dan keragaman sosial
54
budaya. Pembelajaran hari ini menggunakan metode cooperative
learning, tanya jawab, diskusi, presentasi dan latihan serta
menggunakan media ICT. Guru memeriksan kehadiran siswa
kemudian menanyakan apakah siswa siap untuk melakukan
pembelajaran hari ini. Guru melakukan apersepsi dengan cara
mengulang kembali materi sebelumnya tentang adalah jenis – jenis
dataran tinggi dan dataran rendah dan cara menjaga keindahan
kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. 95% semua
siswa merespon pertanyaan dengan baik dan hanya 1 – 2 siswa
tidak ingat tentang jenis – jenis dataran tinggi dan dataran rendah
dan cara menjaga keindahan kenampakan alam dan keragaman
sosial budaya. Setelah mengulas pembelajaran sebelumnya guru
menjelaskan indikator pembelajaran hari ini.
Kegiatan ini yang pertama guru membentuk kelompok
belajar siswa seperti pembelajaran sebelumnya tetapi anggotanya
berbeda. Siswa terlihat sangat antusias kemudian guru
meenginstruksikan kepada perwakilan kelompok untuk mengambil
amplop yang berisi gambar – gambar dan pertanyaan untuk mereka
diskusikan. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang adalah
jenis – jenis dataran tinggi dan dataran rendah dan cara menjaga
keindahan kenampakan alam dan keragaman sosial budaya
menggunakan media ICT dan bentuk power point yang menarik
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Selanjutnya guru
memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapat terhadap materi yang
dijelaskan oleh guru. Setelah melakukan tanya jawab, guru
mengintruksikan kepada setiap kelompok untuk membuka amplop
yang diberikan oleh guru kemudian mereka diskusikan. Guru
memberikan waktu 20 menit untuk mendiskusikan yang ada di
dalam amplop tersebut, lalu guru keliling untuk memberi
penguatan/ motivasi kepada siswa.
55
Setelah selesai diskusi, guru meminta perwakilan kelompok
untuk membacakan hasil diskusinya didepan kelas. Setelah selesai
siswa membacakan hasil diskusinya, kemudian guru memberi
penguatan materi kembali dan menunjuk beberapa siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan guru dan siswa aktif dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah selesai guru bersama
siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru
memberi soal post test. Setelah guru menutup pelajaran hari ini
dengan berdoa dan kemudian guru mengucap salam dan menutup.
B. ANALISIS DATA
1. Analisis Data Penelitian Siklus I
Pertemuan I (senin, 17 September 2018)
Secara umum pelaksanaan pembelajaran IPS pada pertemuan I
dengan menggunakan media ICT telah berlangsung dengan baik. Hal
tersebut dapat ditunjukan dari presentase hasil observasi yang telah
dilakukan observer dengan memberikan tanda check-list pada setiap
pernyataan. Adapun perolehan presentase yang didapat pada pertemuan I
yaitu 49,3%. Pada pertemuan pertama ini dapat diperoleh data dari hasil
jumlah skor yang didapat pada lembar observasi yang menggunakan check
list dibagi dengan skor maksimal secara keseluruhan dikali 100% sehingga
memperoleh data sekitar 49,3% dari peserta didik yang mengikuti
pembelajaran yaitu 21 peserta didik. Dari 21 peserta didik yang hadir
memiliki pemahaman konsep yang baik. Kriteria baik disini diantaranya
mengingat konsep-konsep IPS dan memahami konsep-konsep IPS dengan
baik.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan I didapatkan bahwa dari 21 peserta didik yang terdaftar,
sebanyak 21 peserta didik mengikuti pembelajaran dengan hasil sebagai
berikut:
56
a. Mengingat konsep-konsep, berdasarkan hasil dari lembar aktivitas
belajar siswa dan mengajar guru dapat diperoleh 9 orang peserta
didik yang mencapai kriteria baik, terlihat pada saat guru
mengajukan pertanyaan spontan kepada siswa tentang materi yang
sedang dijelaskan dan 9 orang peserta didik menjawab dengan
baik.
b. Memahami konsep-konsep, berdasarkan hasil dari lembar aktivitas
belajar siswa dan mengajar guru dapat diperoleh 11orang peserta
didik yang mencapai kriteria baik, terlihat dari siswa yang
menjelaskan pengertian dan perbedaan dari materi yang sedang
dijelaskan.
Pertemuan II (Kamis, 20 September 2018)
Secara umum, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
menggunakan media Informasi Komunikasi Teknologi (ICT) telah
berlangsung dengan baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari
presentase hasil observasi yang telah dilakukan observer dengan
memberikan tanda check-list pada setiap pertanyaan. Adapun
perolehan presentase yang didapat pada pertemuan II ini yaitu 59%.
Pada pertemuan II ini diperoleh data dari hasil jumlah skor yang
didapat pada lembar observasi yang menggunakan check-list dibagi
dengan jumlah skor secara keseluruhan dikali 100% sehingga
memperoleh data sekitar 59% dan peserta didik yang mengikuti
pembelajaran yaitu 20 orang peserta didik dari 21 orang peserta didik
yang hadir memiliki pemahaman konsep yang baik. Kriteria baik disini
diantaranya siswa sudah bisa menjelaskan kembali konsep – konsep
yang di ajarkan guru, mengajukan pertanyaan, berdiskusi dengan baik
dan menjalin kerja sama.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan kedua didapatkan bahwa dari 21 peserta didik yang
57
terdaftar, sebanyak 20 peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dengan hasil sebagai berikut:
a. Mengingat konsep-konsep, berdasarkan hasil dari lembar
aktivitas belajar siswa dan mengajar guru dapat diperoleh 12
orang peserta didik yang mencapai kriteria baik, terlihat pada
saat guru mengajukan pertanyaan spontan kepada siswa tentang
materi yang sedang di jelaskan dan menyebutkan 5 rumah adat
berdasarkan provinsinya dengan baik.
b. Memahami konsep-konsep, berdasarkan hasil dari lembar
aktivitas belajar siswa dan mengajar guru dapat diperoleh
11orang peserta didik yang mencapai kriteria baik, terlihat dari
siswa yang menjelaskan pengertian dan perbedaan dari materi
yang sedang dijelaskan dan menggolongkan alat musik
tradisonal sesuai provinsinya.
a. Pengamatan
Proses pembelajaran pada siklus 1 dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan. Pada tahap ini dilakukan observasi peningkatan
pemahaman konsep, aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
peserta didik. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui
ketercapaian atau keberhasilan kegiatan belajar mengajar selama
proses pembelajaran dengan menggunakan medaia ICT. Dalam
penelitian ini, guru mata pelajaraan IPS berperan sebagai observer.
Pada proses pembelajaran siklus I mengalami beberapa kendala,
diantaranya (1) pada kegiatan inti disaat guru bertanya secara spontan
kepada peserta didik, banyak peserta didik yang pasif dan
menggelengkan kepalanya karena tidak tahu jawabannya. (2) Pada saat
guru menampilkan power point dan video ada beberapa siswa yang
sibuk ngobrol dengan teman sebangkunya. (3) beberapa dari peserta
didik kurang antusias dalam duduk berkelompok.
Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran telah
dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
58
(RPP). Pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi untuk mengetahui
peningkatan pemahaman konsep setelah menggunaka media ICT.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
49,3% 59%
52 %
Data yang terdapat pada tabel diatas diperoleh dari hasil
perhitungan (jumlah skor didapat dibagi jumlah skor secara
keseluruhan dikali 100%) disetiap pertemuan dilakukan oleh peneliti.
Sehingga sangat terlihat jelas perubahan-perubahan yang dilakukan
peserta didik yang mencapai kriteria baik mengalami naik – turun.
b. Refleksi
Perkembangan penggunaan media ICT pada siklus pertama
secara umum belum berhasil, pemahaman konsep peserta didik belum
meningkat secara optimal. Meskipun pertumbuhan penggunaan media
ICT dalam pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan, akan tetapi belum memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada siklus I
yang belum mencapai 85% dari jumlah anak sehingga perlu dilakukan
tindakan perbaikan pada siklus II.
Hasil pengamatan pada siklus I secara rinci sebagai berikut:
1. Siswa sangat pasif dan kurang percaya diri dalam menjawab
pertanyaan saat guru memberikan pertanyaaan spontan.
2. Guru memberikan pengarahan kepada peserta didik agar pada
saat berdiskusi berperan aktif dan banyak mengemukakan
pendapat.
59
3. Peserta didik kurang memahami konsep – konsep yang
diajarkan guru karena pada saat guru menjelaskan siswa masih
ada yang sibuk sendiri.
c. Evaluasi
Kegiatan pembelajaran pada siklus I masih belum memenuhi
indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Sehingga
perlu diingatkan dan dilakukannya perbaikan pada siklus II untuk
mencapai hasil yang optimal. Diperlukan perbaikan dalam langkah
langkah pembelajaran di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Analisis Penelitian Siklus II
Pertemuan I (Senin, 24 September 2018)
Secara umum pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan
media ICT telah berlangsung dengan baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dari presentase hasil observasi kegiatan mengajar guru dan aktivitas
belajar siswa yang telah dilakukan observer dengan memberikan tanda
check-list pada setiap pernyataan. Adapun perolehan presentase yang
didapat pada pertemuan I yaitu 72%.
Pada pertemuan pertama ini diperoleh data dari hasil jumlah skor
yang didapat pada lembar observasi kegiatan mengajar guru dan belajar
siswa yang menggunakan check – list dibagi dengan jumlah skor secara
keseluruhan dikali 100% sehingga memperoleh data sekitar 72% dari
peserta didik yang mengikuti pembelajaran yaitu 21 orang peserta didik
yang hadir dan memiliki pemahaman konsep yang baik. Kriteria disini
diantaranya menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara spontan,
mau menjelaskan ulang materi yang sedang di pelajari dan menyebutkan
konsep – konsep yang sudah dipelajari.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama bahwa sebanyak 21 orang peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan hasil sebagai berikut:
a. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara spontan,
berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh jumlah siswa
60
meningkat menjadi 15 orang peserta didik yang mencapai kriteria
baik, terlihat saat guru sedang menyampaikan materi secara
spontan guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa aktif
dalam menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan.
b. Menjelaskan ulang materi yang dipelajari, berdasarkan hasil
pengamatan dapat diperoleh data 18 orang peserta didik yang
mencapai kriteria baik, terlihat pada saat guru memberikan kepada
peserta didik untuk menjelaskan ulang materi yang dipelajari
didepan kelas.
c. Menyebutkan konsep – konsep yang sudah dipelajari, berdasarkan
hasil pengamatan data diperoleh 15 orang peserta didik yang
mencapai kriteria baik, terlihat saat guru memberikan soal di LKS
dan beberapa peserta didik dapat menyebutkan konsep – konsep
yang sudah dipelajari
Pertemuan II (Kamis, 27 September 2018)
Secara umum pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan
media ICT telah berlangsung dengan baik. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dari presentase hasil observasi kegiatan mengajar guru dan
aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan observer dengan
memberikan tanda check-list pada setiap pernyataan. Adapun
perolehan presentase yang didapat pada pertemuan I yaitu 72%
Pada pertemuan kedua ini diperoleh data dari hasil jumlah skor
yang didapat pada lembar observasi kegiatan mengajar guru dan
belajar siswa yang menggunakan check – list dibagi dengan jumlah
skor secara keseluruhan dikali 100% sehingga memperoleh data sekitar
79% dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran yaitu 21 orang
peserta didik yang hadir dan memiliki pemahaman konsep yang baik.
Kriteria disini diantaranya menjawab pertanyaan yang diberikan guru
61
secara spontan, mau menjelaskan ulang materi yang sedang di pelajari
dan menyebutkan konsep – konsep yang sudah dipelajari.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama bahwa sebanyak 21 orang peserta didik yang
mengikuti pembelajaran dengan hasil sebagai berikut:
a. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara spontan,
berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh jumlah siswa
meningkat menjadi 18 orang peserta didik yang mencapai kriteria
baik, terlihat saat guru sedang menyampaikan materi secara
spontan guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa aktif
dalam menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan.
b. Menjelaskan ulang materi yang dipelajari, berdasarkan hasil
pengamatan dapat diperoleh data 18 orang peserta didik yang
mencapai kriteria baik, terlihat pada saat guru memberikan kepada
peserta didik untuk menjelaskan ulang materi yang dipelajari
didepan kelas.
c. Menyebutkan konsep – konsep yang sudah dipelajari, berdasarkan
hasil pengamatan data diperoleh 16 orang peserta didik yang
mencapai kriteria baik, terlihat saat guru memberikan soal di LKS
dan beberapa peserta didik dapat menyebutkan konsep – konsep
yang sudah dipelajari.
d. Pengamatan
Proses pembelajaran pada siklus II dilakukan sebanyak 2
kali pertemuan. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa serta
memberikan post test diakhir pembelajaran. Kegiatan observasi
dan post test dilakukan untuk mngetahui ketercapaian atau
keberhasilan kegiatan belajar mengajar selam proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh peneliti langsung sesuai dengan tahapan
pembelajaran menggunakan media ICT. Dalam penelitian ini guru
62
mata pelajaran IPS kelas IV sebagai observer. Kegiatan
pendahuluan guru memberikan motivasi agar siswa aktif dalam
memulai pembelajaran.
Pada tahap siklus II terlihat mengalami peningkatan
terhadap pemahaman konsep siswa pada saat guru memberikan
pertanyaan kepada siswa secara rebutan, banyak siswa yang
mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Pada saat guru menerangkan pelajaran menggunakan slide
power point siswa bersemangat mendengarkan dan banyak
mengemukakan pendapat. Pada saat guru memberikan post test
diakhir pembelajaran siswa mengerjakan dengan sangat cepat dan
baik.
Secara umum pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
menggunakan media ICT terlah berlangsung dengan baik. Hasil
observasi menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran telah
dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
72 % 79%
76%
Data yang terdapat pada tabel diatas diperoleh dari hasil
perhitungan (jumlah skor didapat dibagi jumlah skor secara
keseluruhan dikali 100%) disetiap pertemuan dilakukan oleh
peneliti. Sehingga sangat terlihat jelas perubahan-perubahan yang
dilakukan peserta didik yang mencapai kriteria baik mengalami
kenaikan.
63
e. Refleksi
Perkembangan penggunaaan media ICT pada siklus II
berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan refleksi pada siklus II
lebih mengarah pada evaluasi proses dan pelaksanaan setiap
tindakan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru mata
pelajaran IPS kelas IV dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media ICT dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik
telah menunjukan keberhasilan. Pembelajaran pada siklus II telah
dilaksanakan perbaikan – perbaikan untuk mencapai indikator.
Perbaikan tersebut antara lain, dalam indikator mengingat siswa
dapat menjelaskan ulang materi yang disampaikan guru dan dalam
indikator memahami siswa dapat menyebutkan dan menuliskan
konsep – konsep yang dijelaskan oleh guru. Selain itu, guru sudah
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan
pelaksanaan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
Melalui perbaikan yang telah dilakukan akhirnya pembelajaran
pada siklus II sudah mencapai indikator yang sudah ditentukan.
Penjelasan diatas menunjukkan bahawa pada siklus II hasil
yang dicapai telah menunjukkan adanya peningkatan dan telah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetepkan
sebelumnya. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II ini pneliti
dianggap cukup samapai siklus II karena sudah sesuai dengan
hipotesis tindakan dan sudah mencapai indikator keberhasilan yang
sudah ditentukan.
64
Hasil Siklus I dan siklus II
Gambar 4.1 Kurva Hasil Penelitian
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman
konsep peserta didik dikelas IV MI Sa’adatuddaraian Jakarta dapat
ditingkatkan dengan penggunaan media ICT. Hal tersebut diperkuat dengan
peningkatan aktivitas siswa dari siklus ke siklus serta tes pretest dan post test.
Pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kendala yang dialami siswa,
diantaranya pada saat guru memberikan pertanyaan spontan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa, tetapi masih
banyak siswa yang pasif dan tidak percaya diri untuk menjawab. Terdengar
masih gaduh ketika guru menjelaskan pelajaran dan langkah – langkah
pengamatan. Hal tersebut disebabkan oleh siswa belum memiliki dorongan
yang kuat dan kebutuhan dalam belajar, karena mereka tidak mengetahui
manfaat dan tujuan yang akan diperoleh setelah pembelajaran tersebut. Hal
tersebut terjadi karena mata pelajaran IPS masih sukar dipahami oleh siswa
sekolah dasar.
Berdasarkan perolehan data dari kegiatan penelitian yang telah
dilakukan melalui lembar observasi pada siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan kurang dari 75%. Rata – rata persentase
yang diperoleh pada siklus I yaitu 52%. Oleh karena itu, pada siklus II telah
dilakukan perbaikan pada setiap tahapan pembelajarannya yang tercantum
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah dilakukannya
01020304050607080
Series 1
Series 2
Series 3
65
tindakan siklus II data yang diperoleh dari rata – rata hasil kegiatan observasi
aktivitas Peserta Didik yang dapat yaitu 76% perolehan persentase tersebut
setelah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75%.
Terjadinya peningkatan karena adanya perbaikan – perbaikan pada proses
pembelajaran berlangsung baik dari aspek guru maupun peserta didik.
Kondisi ini juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh
Hermawan (2015) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan multiple intellingences untuk
kurikulukm 2013”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan
(research&development). Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe
pengembangan media ICT dan multiple intelligence pada kurikulum 2013
tema pekerjaan sub tema jenis-jenis pekerjaan untuk kelas IV SD. Tujuan
penelitian ini untuk menghasilkan suatu media yang berbasis ICT dan
multiple intelligence dan menilai kelayakan prototipe mediannya. Objek
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD. Hasilnya, media ini mendapat
penilaian baik, dengan nilai rata-rata aspek sistematik 3,83; aspek bahasa 3,5;
aspek tampilan 3,76; dan rerata keseluruhan adalah 3,69 dan tergolong
kategori baik. Jadi, media pembelajaran berbasis ICT pada penelitian ini baik
di gunakan sebagai materi ajar pada pembelajaran IPS siswa kelas IV.
Peningkatan yang terjadi pada siklus II merupakan hasil dari
perbaikan tindakan pada siklus I. Kondisi ini juga terjadi tidak terlepas dari
penggunaan media ICT pada materi kenampakan alam dan keragaman sosial
dan budaya dapat meingkatkan pemahaman konsep siswa. Peserta didik
benar-benar mengalami dan menemukan sendiri apa yang dipelajari sebagai
hasil rekonstruksi sendiri dengan demikian hasil yang dicapai menjadi lebih
maksimal.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengguanaan
media ICT dalam meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPS
peserta didik kelas IV MI Sa’adatuddaraian Petang Jakarta. Oleh sebab itu,
peneliti memutuskan bahwa kegiatan penelitian dihentikan.
66
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan
beberapa temuan sebagai berikut:
Penggunaan media ICT di dalam pembelajaran dapat membuat siswa
merasa senang, tidak adanya kebosanan dan semua siswa fokus dengan media
yang diberikan guru. Dalam penggunaan media ICT juga masih ada dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan sangat optimal.
Peningkatan pemahaman konsep dilakukan sebanyak 2 siklus yang
terdiri dari 4 kali pertemuan. Peningkatan pemahaman konsep siswa
dilakukan melalui pra tindakan, siklus I dan siklus II. Peningkatan
pemahaman konsep terjadi pada siklus I yaitu 52% dengan kategori cukup
dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 76% dengan kategori baik.
Penggunaan media ICT dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik.
Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media
pembelajaran ICT memberikan pengaruh perubahan dalam proses
pembelajaran.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep dapat ditingkatkan melalui penggunaan media ICT. Maka
implikasi yang pertama adalah penerapan dan pengembangan media ICT
secara sistematis dan praktis. Kedua, Pengolahan kelas pada kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media ICT dilakukan dengan baik agar
seluruh kegiatan peserta didik terkontrol. Ketiga, pemberian Instruksi pada
pembelajaran dengan media ICT harus dilakukan dengan jelas. Keempat, pen
ggunaan media ICT pada pembelajaran IPS dengan tepat dapat
meningkatkan Pemahaman Konsep peserta didik.
67
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti. Penelitian dalam meningkatkan pemahaman konsep
dengan menerapkan media ICT masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, peneliti lainnya lebih dipersiapkan lagi perencanaan
pembelajaran yang cukup matang, karena penggunaan media ICT
membutuhkan pegelolaan kelas yang baik.
2. Bagi peserta didik. Lebih dibiasakan lagi dalam proses pembelajaran
dengan media ICT agar peserta didik dapat berinteraksi dengan baik.
3. Bagi guru. Guru bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan tidak membosankan guru bisa membuat siswa lebih aktif dan
kreatif lagi saat pembelajaran IPS agar tidak cenderung membosankan.
4. Bagi sekolah. Untuk mengembangkan program dalam meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan model media
ICT tidak hanya saat proses pembelajaran IPS saja, melainkan pada saat
kegiatan yang menuntut peserta didik untuk aktif berinteraksi dengan
temannya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Riana Sri Palupi. Pelaksanaan pembelajaran IPS di SMK Nasional Pati, Jurnal
Fakultas IKIP , Vol. 1, 2013.
Wulan Ika Ashari, Ngandino, Hasan Mahfud. Meningkatkan Pemahaman Konsep
IPS Materi Perjuangan Melawan Penjajahan Jepang Dengan
menggunakan Pendekatan SAVI (Somatic Auditory, Visual and Intelectual,
Jurnal Fakulitas FKIP , Vol. 1, No. 5, 2013.
Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali pers, 2011
Usman, M. Basyiruddin- Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers,
2002
Nunuk Suryani., Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT, Workshop
Nasional Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas
Sebelas Maret, 2015.
Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2010
Anjar Purba Asmara. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual
Tentang Pembuatan Koloid, Jurnal Ilmiah Didaktika , VOL. 15, NO. 2,
2015.
Dr. Rusman, M. Pd. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung :
Alfabeta, 2013
Wina Sanja. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana,
2013
69
Rusman, et.al. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Mas‟ud Machfoed. Komunikasi Bisnis Modern, Untuk Mahasiswa dan Profesi.
Yogyakarta : Bpfe Yogyakarta, 2004
Mulyana Deddy. Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 2004
Bambang Shakuntala. “Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal”.
www.kanisiusmedia.com. 28 April 2018.
Yosal Iriantara dan Usep S. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2013.
Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin. Konsep Dasar IPS. Bandung: CV
Yasindo Multi Aspek, 2006
Anas Sudjiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Persada, 2013.
Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2005.
Nana Supriatna, Ade, dan Sri M., Bahan Belajar Mandiri: Pendidikan IPS di SD,
Herimanto dan Winarno. Ilmu-Sosial dan Kebudayaan Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2011
70
Agung Eko Purwana. Pembelajaran IPS MI Paket 12,. Jakarta: Lapis PGMI, 2011
Lampiran 1,. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI,
dan SDLB, KTSP
Munandi Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta:
Gaung Press Jakarta, 2012.
Kustandi, Cecep dan Sutjipto Bambang.2011.Media Pembelajaran:Manual dan
Digital.Bogor: Ghalia Indonesia.
Isjoni dan Ismail. Pembelajaran Virtual Perpaduan Indonesia Malaysia.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008.
Wowo Sunaryo.2012.Taksonomi Kognitif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Sa’adatuddarain
Petang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Kelas /Semester : IV/I
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami Sejarah, kenampaan alam, dan keragaman suku bangsa dilingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi
serta hubungannya dengan keberagamana sosial dan budaya.
C. Indikator
Menjelaskan kenampakan alam di Indonesia.
D. TujuanPembelajaran
Dengan bimbingan guru, siswa dapat mendeskripsikan kenampakan alam
di Indonesia.
Dengan bantuan media pembelajaran, siswa mampu memahami konsep
dari kenampakan alam yang ada di Indonesia.
E. Metode/Model Pembelajaran
Metode: tanya jawab, diskusi, presentasi
F. Materi Pokok
Kenampakan alam dan keberagaman sosial budaya (terlampir)
G. Alat dan bahan
Infocus, Laptop, power point, buku paket kelas 4 dan lembar kerja siswa .
72
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Kegiatan Awal
Apersepsi :
Memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali pelajaran dan mengabsen siswa.
Motivasi :
Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan,” siapa disini yang belum pernah
ngeliat gunung ? terus siapa yang belum pernah
ke pantai ? ”
Guru menjelaskan apa saja materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai serta
manfaat yang akan diperoleh jika siswa mampu
menguasai pelajaran.
5 menit
2. Kegiatan inti:
1. Eksplorasi:
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok
Siswa duduk sesuai dengan kelompok mereka masing –
masing.
Guru menayangkan video tentang Kenampakan alam
yang ada di Indonesia.
Siswa mengamati video tersebut dengan seksama.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang video yang mereka amati.
Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.
Guru menjelaskan materi tentang Kenampakan alam
20
menit
73
menggunakan media ICT dalam bentuk power paint.
2. Elaborasi:
Setelah menyampaikan materi, Guru membagikan
lembar kerja kepada tiap kelompok untuk mereka
diskusikan.
Guru menjelaskan prosedur dalam diskusi kelompok
belajar siswa.
Siswa mendiskusikan pertanyaan yang ada didalam
kerja yang diberikan guru.
Guru memberikan waktu selama 15 menit untuk siswa
berdiskusi.
2. Konfirmasi:
Guru berkeliling kelas memberi penguatan/motivasi
kepada siswa.
Setelah selesai berdiskusi, Guru memanggil salah satu
siswa untuk membacakan hasil diskusi pada tiap
kelompok.
Siswa yang tersebut mempresentasikan hasil
diskusinya.
Setelah selesai semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya, guru kembali memberikan
penguatan materi kepada siswa
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan
materi pelajaran yang kurang paham.
3. Kegiatan Penutup
Setelah selesai, Guru bersama siswa merefleksi
pembelajaran yang telah dilaksanakan dan
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada
10
menit
74
siswa untuk membaca materi yang besok akan di
sampaikan.
Guru menyampaikan materi pada pertemuan
berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan berdo’a
I. Sumber Belajar
Buku IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) SD/MI Kelas IV. Penerbit: BUMI
AKSARA, Jakarta. Pengarang: Tim Kreatif.
Deskripsi isi program media jadi.
Media yang digunakan pada pembahasan ini adalah Media ICT slide Power
Point yang di dalamnya di selipkan berupa video tentang kenampakan alam
yang ada di Indonesia seperti: Gunung, dataran tinggi, dataran rendah dll.
Serta slide power point yang menarik untuk menambahkan minat belajar dan
meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pada materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial dan budaya.
J. Penilaian
1. Penilaian proses diskusi
No Nama Siswa Kriteria Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
dst
Keterangan Kriteria Penilaian :
1. Aktivitas dalam kelompok
2. Tanggung jawab individu
3. Pemikiran
4. Keberanian berpendapat
5. Keberanian Tampil (Presentasi hasil diskusi)
Rentang skor : 1-3
12 – 15 : Sangat Baik
75
9 – 11 : Baik
6- 8 : Cukup
3 – 5 : Kurang
2. Penilaian Diskusi Kelompok
No Nama
Kelompok
Aspek Penilaian Total
nilai
Presentasi
Kelompok Sikap Keaktifan Kemampauan
Mengemukakan
Pendapat
Wawasan Kerja
sama
1.
2.
Keterangan : Nilai maksimal 20
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Sa’adatuddarain
Petang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Kelas /Semester : IV/I
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampaan alam, dan keragaman suku bangsa dilingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
76
serta hubungannya dengan keberagamana sosial dan budaya.
C. Indikator
Mengidentifikasi keragaman sosial budaya di Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa mampu memahami keragaman sosial dan
budaya yang ada di Indonesia.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mendeskripsikan keberagaman sosial
dan budaya ada di Indonesia.
E. Metode: Cooperative Learning, diskusi, presentasi, latihan
F. Materi Pokok
Kenampakan alam dan keberagaman sosial dan budaya di Indonesia.
G. Alat dan bahan
Infocus, Laptop, power point, buku paket kelas 4.
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Kegiatan Awal
Apersepsi :
Memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali pelajaran dan mengabsen siswa.
Motivasi :
Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. “Apakah kalian sudah membaca
tentang keragaman sosial dan budaya yang ada di
Indonesia ? ayo siapa disini yang mau
menyampaikan apa yang sudah kalian baca ?”
Guru menjelaskan apa saja materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai serta
5 menit
77
manfaat yang akan diperoleh jika siswa mampu
menguasai pelajaran.
2. Kegiatan inti:
3. Eksplorasi:
Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok belajar.
Siswa duduk di dalam kelompok yang sudah
dibagikan oleh guru.
Guru menjelaskan tentang keberagaman sosial dan
budaya yang ada di Indonesia menggunakan media
ICT dalam bentuk power point uang sudah disiapkan
guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan memberikan pendapat tentang materi
yang disampaikan oleh guru.
2. Elaborasi:
Guru menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang
diajukan siswa
Guru membagikan amplop kepada setiap kelompok.,
Amplop berisi tentang pertanyaan dalam bentuk
gambar tentang keragaman budaya dan sosial yang
ada di Indonesia
Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok
untuk berdiskusi dalam menjawab pertanyaan yang
ada di dalam amplop tersebut.
Guru memberi waktu 10 menit untuk siswa berdiskusi
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
4. Konfirmasi:
Guru berkeliling kelas memberi penguatan/motivasi
kepada siswa
20
menit
78
Setelah selesai berdiskusi, setiap perwakilan
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Setelah selesai semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya, Guru kembali memberikan
penguatan materi kepada siswa dan memberikan
latihan soal.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan penghargaan pada siswa yang
menjawab pertanyaan dengan benar serta aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan materi pada pertemuan
berikutnya.
Guru menutup pelajaran dengan berdo’a
10
menit
I. Sumber Belajar
Buku IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) SD/MI Kelas IV. Penerbit: BUMI
AKSARA, Jakarta. Pengarang: Tim Kreatif.
Deskripsi isi program media jadi.
Media yang digunakan pada pembahasan ini adalah Media ICT slide Power
Point yang di dalamnya berisi tentang beberapa ragam budaya yang ada di
Indonesia, seperti: Adat Istiadat, Rumah adat, Bahasa Daerah ,dll.. Serta slide
power point yang menarik untuk menambahkan minat belajar dan
meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pada materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial dan budaya.
J. Penilaian
1. Penilaian proses diskusi
No Nama Siswa Kriteria Penilaian Skor
1 2 3 4 5
79
1.
2.
3.
Dst
Keterangan Kriteria Penilaian :
1. Aktivitas dalam kelompok
2. Tanggung jawab individu
3. Pemikiran
4. Keberanian berpendapat
5. Keberanian Tampil (Presentasi hasil diskusi)
Rentang skor : 1-3
12 – 15 : Sangat Baik
9 – 11 : Baik
6- 8 : Cukup
3 – 5 : Kurang
2. Penilaian Diskusi Kelompok
No Nama
Kelompok
Aspek Penilaian Total
nilai
Presentasi
Kelompok Sikap Keaktifan Kemampauan
Mengemukakan
Pendapat
Wawasan Kerja
sama
1.
2.
Keterangan : Nilai maksimal 20
80
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Sa’adatuddarain
Petang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Kelas /Semester : IV/I
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampaan alam, dan keragaman suku bangsa dilingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
serta hubungannya dengan keberagamana sosial dan budaya.
C. Indikator
Menyebutkan perilaku masyarakat yang mempengaruhi terjadinya peristiwa
alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa mampu mengidentifikasi terjadinya
peristiwa alam yang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan perilaku masyarakat
yang mempengaruhi terjadinya peristiwa alam
E. Metode Pembelajaran
Cooperative Learning, diskusi, presentasi
F. Materi Pokok
Kenampakan alam dan keberagaman sosial dan budaya di Indonesia.
G. Alat dan bahan
81
Infocus, Laptop, power point, buku paket kelas 4.
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Kegiatan Awal
Apersepsi :
Memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali pelajaran dan mengabsen siswa.
Motivasi :
Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan,”siapa disini yang masih ingat
kenampakan alam apa saja yang ada di Indonesia
?” , “ apa aja ragam budaya yang ada di Indonesia
? “
Guru menanyakan beberapa pertanyaan sekitar
materi yang akan di ajarkan, “ apa saja penyebab
terjadinya banjir ?”
Guru menjelaskan apa saja materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai serta
manfaat yang akan diperoleh jika siswa mampu
menguasai pelajaran.
5 menit
2. Kegiatan inti:
1. Eksplorasi:
Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok belajar.
Siswa duduk di dalam kelompok yang sudah
dibagikan oleh guru.
Guru menjelaskan peristiwa alam yang di pengaruhi
oleh perilaku masyarakat menggunakan media ICT
20
menit
82
dalam bentuk power point yang sudah disiapkan guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya dan memberikan pendapat tentang materi
yang disampaikan oleh guru.
2. Elaborasi:
Guru menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang
diajukan siswa
Guru membagikan amplop kepada setiap kelompok.,
Amplop berisi tentang pertanyaan dalam bentuk
gambar tentang Perilaku Masyarakat yang
mempengaruhi terjadinya peristiwa alam.
Guru menginstruksikan kepada setiap kelompok untuk
berdiskusi dalam menjawab pertanyaan yang ada di
dalam amplop tersebut.
Guru memberi waktu 10 menit untuk siswa berdiskusi
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
3. Konfirmasi:
Guru berkeliling kelas memberi penguatan/motivasi
kepada siswa
Setelah selesai berdiskusi, setiap perwakilan
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
Setelah selesai semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya, Guru kembali memberikan
penguatan materi kepada siswa.
3. Kegiatan Penutup
Bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru Memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada
10
menit
83
siswa untuk mencari tahu peristiwa alam apa saja
yang terjadi di Indonesia.
Guru menutup pelajaran dengan berdo’a
I. Sumber Belajar
Buku IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) SD/MI Kelas IV. Penerbit: BUMI
AKSARA, Jakarta. Pengarang: Tim Kreatif.
Deskripsi isi program media jadi.
Media yang digunakan pada pembahasan ini adalah Media ICT slide Power
Point yang di dalamnya tentang perilaku masyarakat yang mempengaruhi
peristiwa alam. Serta slide power point yang menarik untuk menambahkan
minat belajar dan meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pada
materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial dan budaya.
J. Penilaian
3. Penilaian proses diskusi
No Nama Siswa Kriteria Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
dst
Keterangan Kriteria Penilaian :
6. Aktivitas dalam kelompok
7. Tanggung jawab individu
8. Pemikiran
9. Keberanian berpendapat
10. Keberanian Tampil (Presentasi hasil diskusi)
Rentang skor : 1-3
12 – 15 : Sangat Baik
9 – 11 : Baik
6- 8 : Cukup
3 – 5 : Kurang
4. Penilaian Diskusi Kelompok
84
No Nama
Kelompok
Aspek Penilaian Total
nilai
Presentasi
Kelompok Sikap Keaktifan Kemampauan
Mengemukakan
Pendapat
Wawasan Kerja
sama
1.
2.
Keterangan : Nilai maksimal 20
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Sa’adatuddarain
Petang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
Kelas /Semester : IV/I
Pertemuan : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sejarah, kenampaan alam, dan keragaman suku bangsa dilingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
serta hubungannya dengan keberagamana sosial dan budaya.
C. Indikator
Menentukan Peristiwa alam yang ada di Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
85
1. Dengan bimbingan guru, siswa mampu menjekaskan peristiwa alam
yang ada di Indonesia.
E. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, latihan , diskusi
F. Materi Pokok
Kenampakan alam dan keberagaman sosial dan budaya di Indonesia.
G. Alat dan bahan
Infocus, Laptop, power point, buku paket kelas 4.
H. Kegiatan Pembelajaran
No. Langkah-langkah Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Kegiatan Awal
Apersepsi :
Memberi salam dan mengajak siswa berdoa untuk
mengawali pelajaran dan mengabsen siswa.
Motivasi :
Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sesuai dengan materi yang akan
disampaikan,”siapa disini yang suka baca koran
atau nonton acara di tv ?, lalu apakah kalian tau
berita tentang peristiwa banjir di jakarta ?”
Guru menjelaskan apa saja materi yang akan
dipelajari dan indikator yang akan dicapai serta
manfaat yang akan diperoleh jika siswa mampu
menguasai pelajaran.
5 menit
2. Kegiatan inti:
1. Eksplorasi:
Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok belajar.
Siswa duduk di dalam kelompok yang sudah
20
menit
86
dibagikan oleh guru.
Siswa melampirkan tugas yang telah diberikan pada
minggu lalu mengenai peristiwa alam yang terjadi di
Indonesia.
2. Elaborasi:
Guru menanyangkan video tentang peristiwa alam
yang terjadi di Indonesia.
Siswa mengamati video yang diberikan oleh guru.
Guru memberikan kesempatan siswa memberikan
pendapat tentang isi dari video yang ditayangkan.
Guru memberikan Lembar kerja siswa (LKS)
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang
berkaitan dengan video yang diberikan guru.
Guru memberikan waktu 20 menit kepada siswa untuk
mengerjakan LKS
3. Konfirmasi:
Guru berkeliling kelas memberi penguatan/motivasi
kepada siswa
Setelah selesai mengerjakan LKS, guru memberikan
penguatan materi menggunakan Media ICT berupa
Slide Power Point tentang peristiwa yang terjadi di
Indonesia.
Siswa diberikan kesempatan bertanya terkait materi
yang belum di pahami.
Guru menjawab pertanyaan yang di ajukan siswa.
3. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
Guru memberikan PR (Pekerjaan Rumah) untuk
membaca materi Kenampakan alam dan keragaman
10
menit
87
sosial budaya.
Guru memberikan Post Test kepada siswa
Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a
K. Sumber Belajar
Buku IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) SD/MI Kelas IV. Penerbit: BUMI
AKSARA, Jakarta. Pengarang: Tim Kreatif.
Deskripsi isi program media jadi.
Media yang digunakan pada pembahasan ini adalah Media ICT slide Power
Point yang di dalamnya tentang perilaku masyarakat yang mempengaruhi
peristiwa alam. Serta slide power point yang menarik untuk menambahkan
minat belajar dan meningkatkan pemahaman konsep siswa khususnya pada
materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial dan budaya.
L. Penilaian
5. Penilaian proses diskusi
No Nama Siswa Kriteria Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
dst
Keterangan Kriteria Penilaian :
11. Aktivitas dalam kelompok
12. Tanggung jawab individu
13. Pemikiran
14. Keberanian berpendapat
15. Keberanian Tampil (Presentasi hasil diskusi)
Rentang skor : 1-3
12 – 15 : Sangat Baik
9 – 11 : Baik
6- 8 : Cukup
3 – 5 : Kurang
6. Penilaian Diskusi Kelompok
88
No Nama
Kelompok
Aspek Penilaian Total
nilai
Presentasi
Kelompok Sikap Keaktifan Kemampauan
Mengemukakan
Pendapat
Wawasan Kerja
sama
1.
2.
Keterangan : Nilai maksimal 20
89
PRE TEST
Jawablah soal – soal tersebut dengan baik dan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan pegunungan ?
2. Di dataran apa yang cocok untuk melakukan kegiatan berwisata dan
berkebun ?
3. Dari daerah mana dataran tinggi dieng ?
4. Apa yang dimaksud dengan selat ?
5. Apa nama selat yang menghubungkan pulau jawa dan sumatra ?
Isilah titik titik dibawah ini dengan baik dan benar !
6. Rumah adat disamping dari
daerah……………….
7. Sebutkan 2 lagu daerah yang ada di Indonesia
…………………………………………….
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
90
8. Sebutkan 2 tarian daerah yang ada di
Indonesia……………………………………………..
9. Darimana alat musik
kolintang……………………………………………………………….
10. Jelaskan terjadinya gempa bumi
11. tektonik…………………………………………………….
12. Golok
13. Dataran
Tinggi
14. Angklung
JODOHKANLAH !
91
15. Danau
16. Gambang
ESSAY
17. Jelaskan mengapa terjadi kebakaran hutan !
18. Jelaskan perbedaan danau dengan waduk !
19. Jelaskan penyebab kekeringan !
20. Bedakanlah antara gempa tektonik dan gempa vulkanik !
21. Sebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia ?
92
POST TEST
Jawablah soal – soal tersebut dengan baik dan benar !
1. Di dataran apa yang cocok untuk melakukan kegiatan berwisata dan
berkebun ?
2. Apa nama selat yang menghubungkan pulau jawa dan sumatra ?
3. Apa yang dimaksud dengan pegunungan ?
4. Apa yang dimaksud dengan selat ?
5. Dari daerah mana dataran tinggi dieng ?
Isilah titik titik dibawah ini dengan baik dan benar !
6. Rumah adat disamping dari
daerah……………….
7. Sebutkan 2 lagu daerah yang ada di Indonesia
…………………………………………….
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
93
8. Sebutkan 2 tarian daerah yang ada di
Indonesia……………………………………………..
9. Darimana alat musik
kolintang……………………………………………………………….
10. Jelaskan terjadinya gempa bumi
tektonik…………………………………………………….
11. Golok
12. Dataran
Tinggi
13. Angklung
JODOHKANLAH !
94
14. Danau
15. Gambang
ESSAY
16. Jelaskan mengapa terjadi kebakaran hutan !
17. Jelaskan perbedaan danau dengan waduk !
18. Jelaskan penyebab kekeringan !
19. Bedakanlah antara gempa tektonik dan gempa vulkanik !
20. Sebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia ?
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
PENILAIAN PRETEST dan POSTTEST
PESERTA DIDIK KELAS IV MI SA’ADATUDDARAIN PETANG
JAKARTA
NO Nama Peserta Didik PRE TEST POST TEST
1 Khairul 68 78
2 Faiz 74 80
3 Fabian 55 76
4 Zubair 68 78
5 Fahri 68 76
6 Devina 78 86
7 Zenadin 46 75
8 Akbar 55 78
9 Kesya 78 86
10 Ayu 78 86
11 Aulia 55 76
12 Mutia 68 86
13 Anisa 74 86
14 Raihani 74 80
15 Selly 55 74
16 Aini 68 76
17 Evi 68 76
18 Febri 68 74
112
19 Lutfan 46 72
20 Riyan 74 86
21 Levi 74 80
Jumlah 1.392 1.665
Rata - rata 66,28 79,28