Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis
-
Upload
riky-maheswara -
Category
Documents
-
view
40 -
download
2
description
Transcript of Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis
PENGGUNAAN KARTUN KONSEP UNTUK MENDIAGNOSIS DAN MENGATASI
MISKONSEPSI PADA MATERI FOTOSINTESIS
CITRA REZEQI
H1A0901009
I. Latar belakang
Menurut pandangan kontruktivis siswa dapat mengembangkan makna serta ide-
ide atas dasar ide yang sudah ada. Dengan kata lain siswa harus diberikan kesempatan
untuk menyelidiki idenya sendiri, namun dalam mengembangkan ide-ide tersebut sering
ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan miskonsepsi, salah satunya pada materi
Fotosintesis. Sehingga untuk mengatasi miskonsepsi tersebut maka Kartun Konsep
dirancang sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah miskonsepsi tersebut.
Kartun Konsep dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan minat
belajar pada siswa. Kartun konsep memberikan kebebasan kepada siswa dalam
mengekpresikan ide-ide mereka, serta mendorong dalam kegiatan diskusi dan
mengidentifikasi pengetahuan mereka sebelumnya sehingga tercipta pengalaman belajar
yang sulit untuk dilupakan. Kartun konsep dirancang untuk memunculkan ide-ide kreatif
siswa sehingga secara tidak langsung mengundang keaktifan belajar siswa didalam kelas.
Oleh karena itu, sangat sulit untuk memperbaiki miskonsepsi mereka dan memberikan
pembelajaran bermakna dengan menggunakan metode pengajaran tradisional. Untuk
alasan itu, alternatif metode pengajaran dengan cara apa pengetahuan sebelumnya
diidentifikasi dan miskonsepsi mereka yang diperbaiki lebih disukai.
II. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendiagnosis dan mengatasi miskonsepsi siswa pada materi fotosintesis
melalui pemanfaatan kartun konsep berbasis mengajar pada siswa Sekolah
Menengah Pertama
2. Untuk mengidentifikasi pera kartun konsep dalam penghapusan miskonsepsi
3. Untuk mengekplorasi pandangan siswa tetang metode pengajaran berbasis onsep
kartun
III. Dasar Teori
Kartun konsep dikembangkan sebagai usaha untuk mencerahkan hubungan antara
pendekatan kontruktivis dan epistemologi dalam kelas dengan menggabungkan elemen-
elemen visual dengan teks yang ditulis dalam bentuk dialog. Kartun konsep
menggabungkan beberapa pemikiran-pemikiran siswa dalam bentuk pernyataan singkat
terhadap suatu subyek dalam bentuk konsep sehingga siswa mudah mengakses
pemikiran-pemikiran tersebut dengan ekspresianya sendiri. Sebagai penggambaran dialog
dimana tiga atau lebih siswa yang terlibat. Setiap karakter dalam kartun konsep yang
disertai dengan kotak dialog yang berbeda perspektif dan pernyataan. Salah satu
pernyataan dalam kotak-kotak dialog adalah salah satu yang diterima secara ilmiah
memang benar namun di sisi lain pernyataan lainnya kurang tepat sehingga siswa terlibat
dalam diskusi yang nyaman serta menikmati diskusi tersebut. Konsep kartun juga dapat
digunakan sebagai titik awal untuk medorong dan mengidentifikasi pengetahuan siswa
sebelumnya (Bing dan Tam, 2003).
IV. Metodologi
Penelitian ini dilakukan dilakukan pada siswa Sekolah Menengah di Ankara, pada
semester kedua tahun 2006-2007 yang digunakan sebagai sampel adalah 24 siswa dari
kelas VIII. Tahap kegiatan awal adalah implementasi dan temu data dengan melakukan
survei pada guru yang bersangkutan sebelumnya tentang miskonsepsi pada subyek
fotosintesis selama jam pelajaran berlangsung. Selanjutnya, dilakukan wawancara kepada
siswa mengenai ide-ide terhadap subyek fotosintesis, hasil wawancara tersebut kemudian
dicantumkan kedalam tabel dengan memeberi tanda kepada siswa yang mengalami
miskonsepsi . tahap selanjutnya adalah menyajikan kartun konsep berdasarkan
wawancarayang dilakukan sebelumnya sehingga terjadi diskusi terarah sehingga
kemudian siswa menemukan konsep yang sebenarnya.
V. Hasil dan Pembahasan
Analisis data menunjukkan bahwa siswa menengah di Ankara dalam sampel kami
memiliki berbagai miskonsepsi tentang fotosintesis. Bahwa pernyataan awal siswa
fotosintesis hanya terjadi pada siang hari saja ketika ada matahari. Namun miskonsepsi
tersebut dapat dipecahkan dalam diskusi yang dilakukan melalui kartun konsep yang
melibatkan siswa secara aktif dalam mengungkapkan pernyataan dalam bentuk visual.
Temuan kelas diskusi, wawancara dan observasi yang dilakukan dalam penelitian
ini kompatibel dengan tujuan dalam literatur. Terutama tinggi jumlah aktif partisipasi
siswa didalam kelas diskusi , siswa nyaman mengekpresikan ide-ide mereka dan
menyelidiki miskonsepsi dalam waktu singkat adalah hasil yang paling penting dari studi
ini. Selain itu, menurut wawancara dan observasi hasil diskusi dibantu oleh kartun konsep
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Temuan ini sejajar denga ide-ide saka et
al . (2006) yang meyatakn bahwa konsep kartun membuat fokus perhatian siswa pada
subyek, menigkatkan motivasi, membuat visual yang didukung dikusi lingkungan dimana
siswa menikmati proses belajar mengajar dan bertukar ide-ide merekaserta membangun
pengetahuan mereka.
VI. Kesimpulan
Miskonsepsi cukup resisten terhadap perubahan dan karena itu mereka sulit
menjadi diatasi dengan metode tradisional. Situasi ini menghambat pembelajaran
bermakna siswa. Oleh karena itu, kegunaan konsep kartun sebagai instruksional alat dan
metode pengajaran dalam mendiagnosis dan menanggulangi miskonsepsi tentang
fotosintesis. Selain itu, konsep kartun sebagai instruksional alat dan metode pengajaran
terutama dalam sains karena melalui kartun konsep selain melakukan pendekatan
konstruktivisme juga berhasil mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar didalam kelas
serta menghapus miskonsepsi yang sebelumnya diidentifikasi.