Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis

5
PENGGUNAAN KARTUN KONSEP UNTUK MENDIAGNOSIS DAN MENGATASI MISKONSEPSI PADA MATERI FOTOSINTESIS CITRA REZEQI H1A0901009 I. Latar belakang Menurut pandangan kontruktivis siswa dapat mengembangkan makna serta ide-ide atas dasar ide yang sudah ada. Dengan kata lain siswa harus diberikan kesempatan untuk menyelidiki idenya sendiri, namun dalam mengembangkan ide- ide tersebut sering ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan miskonsepsi, salah satunya pada materi Fotosintesis. Sehingga untuk mengatasi miskonsepsi tersebut maka Kartun Konsep dirancang sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah miskonsepsi tersebut. Kartun Konsep dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan minat belajar pada siswa. Kartun konsep memberikan kebebasan kepada siswa dalam mengekpresikan ide- ide mereka, serta mendorong dalam kegiatan diskusi dan mengidentifikasi pengetahuan mereka sebelumnya sehingga tercipta pengalaman belajar yang sulit untuk dilupakan. Kartun konsep dirancang untuk memunculkan ide-ide kreatif siswa sehingga secara tidak langsung mengundang keaktifan belajar siswa didalam kelas. Oleh karena itu, sangat sulit untuk memperbaiki miskonsepsi mereka dan memberikan pembelajaran bermakna dengan menggunakan metode pengajaran tradisional. Untuk alasan itu, alternatif metode pengajaran

description

Konsep Kartun

Transcript of Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis

Page 1: Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis

PENGGUNAAN KARTUN KONSEP UNTUK MENDIAGNOSIS DAN MENGATASI

MISKONSEPSI PADA MATERI FOTOSINTESIS

CITRA REZEQI

H1A0901009

I. Latar belakang

Menurut pandangan kontruktivis siswa dapat mengembangkan makna serta ide-

ide atas dasar ide yang sudah ada. Dengan kata lain siswa harus diberikan kesempatan

untuk menyelidiki idenya sendiri, namun dalam mengembangkan ide-ide tersebut sering

ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan miskonsepsi, salah satunya pada materi

Fotosintesis. Sehingga untuk mengatasi miskonsepsi tersebut maka Kartun Konsep

dirancang sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah miskonsepsi tersebut.

Kartun Konsep dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan minat

belajar pada siswa. Kartun konsep memberikan kebebasan kepada siswa dalam

mengekpresikan ide-ide mereka, serta mendorong dalam kegiatan diskusi dan

mengidentifikasi pengetahuan mereka sebelumnya sehingga tercipta pengalaman belajar

yang sulit untuk dilupakan. Kartun konsep dirancang untuk memunculkan ide-ide kreatif

siswa sehingga secara tidak langsung mengundang keaktifan belajar siswa didalam kelas.

Oleh karena itu, sangat sulit untuk memperbaiki miskonsepsi mereka dan memberikan

pembelajaran bermakna dengan menggunakan metode pengajaran tradisional. Untuk

alasan itu, alternatif metode pengajaran dengan cara apa pengetahuan sebelumnya

diidentifikasi dan miskonsepsi mereka yang diperbaiki lebih disukai.

II. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendiagnosis dan mengatasi miskonsepsi siswa pada materi fotosintesis

melalui pemanfaatan kartun konsep berbasis mengajar pada siswa Sekolah

Menengah Pertama

2. Untuk mengidentifikasi pera kartun konsep dalam penghapusan miskonsepsi

3. Untuk mengekplorasi pandangan siswa tetang metode pengajaran berbasis onsep

kartun

III. Dasar Teori

Page 2: Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis

Kartun konsep dikembangkan sebagai usaha untuk mencerahkan hubungan antara

pendekatan kontruktivis dan epistemologi dalam kelas dengan menggabungkan elemen-

elemen visual dengan teks yang ditulis dalam bentuk dialog. Kartun konsep

menggabungkan beberapa pemikiran-pemikiran siswa dalam bentuk pernyataan singkat

terhadap suatu subyek dalam bentuk konsep sehingga siswa mudah mengakses

pemikiran-pemikiran tersebut dengan ekspresianya sendiri. Sebagai penggambaran dialog

dimana tiga atau lebih siswa yang terlibat. Setiap karakter dalam kartun konsep yang

disertai dengan kotak dialog yang berbeda perspektif dan pernyataan. Salah satu

pernyataan dalam kotak-kotak dialog adalah salah satu yang diterima secara ilmiah

memang benar namun di sisi lain pernyataan lainnya kurang tepat sehingga siswa terlibat

dalam diskusi yang nyaman serta menikmati diskusi tersebut. Konsep kartun juga dapat

digunakan sebagai titik awal untuk medorong dan mengidentifikasi pengetahuan siswa

sebelumnya (Bing dan Tam, 2003).

IV. Metodologi

Penelitian ini dilakukan dilakukan pada siswa Sekolah Menengah di Ankara, pada

semester kedua tahun 2006-2007 yang digunakan sebagai sampel adalah 24 siswa dari

kelas VIII. Tahap kegiatan awal adalah implementasi dan temu data dengan melakukan

survei pada guru yang bersangkutan sebelumnya tentang miskonsepsi pada subyek

fotosintesis selama jam pelajaran berlangsung. Selanjutnya, dilakukan wawancara kepada

siswa mengenai ide-ide terhadap subyek fotosintesis, hasil wawancara tersebut kemudian

dicantumkan kedalam tabel dengan memeberi tanda kepada siswa yang mengalami

miskonsepsi . tahap selanjutnya adalah menyajikan kartun konsep berdasarkan

wawancarayang dilakukan sebelumnya sehingga terjadi diskusi terarah sehingga

kemudian siswa menemukan konsep yang sebenarnya.

V. Hasil dan Pembahasan

Analisis data menunjukkan bahwa siswa menengah di Ankara dalam sampel kami

memiliki berbagai miskonsepsi tentang fotosintesis. Bahwa pernyataan awal siswa

fotosintesis hanya terjadi pada siang hari saja ketika ada matahari. Namun miskonsepsi

Page 3: Penggunaan Konsep Kartun Dalam Mendiagnosis Dan Mengatasi Kesalahpahaman Terkait Dengan Fotosintesis

tersebut dapat dipecahkan dalam diskusi yang dilakukan melalui kartun konsep yang

melibatkan siswa secara aktif dalam mengungkapkan pernyataan dalam bentuk visual.

Temuan kelas diskusi, wawancara dan observasi yang dilakukan dalam penelitian

ini kompatibel dengan tujuan dalam literatur. Terutama tinggi jumlah aktif partisipasi

siswa didalam kelas diskusi , siswa nyaman mengekpresikan ide-ide mereka dan

menyelidiki miskonsepsi dalam waktu singkat adalah hasil yang paling penting dari studi

ini. Selain itu, menurut wawancara dan observasi hasil diskusi dibantu oleh kartun konsep

mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Temuan ini sejajar denga ide-ide saka et

al . (2006) yang meyatakn bahwa konsep kartun membuat fokus perhatian siswa pada

subyek, menigkatkan motivasi, membuat visual yang didukung dikusi lingkungan dimana

siswa menikmati proses belajar mengajar dan bertukar ide-ide merekaserta membangun

pengetahuan mereka.

VI. Kesimpulan

Miskonsepsi cukup resisten terhadap perubahan dan karena itu mereka sulit

menjadi diatasi dengan metode tradisional. Situasi ini menghambat pembelajaran

bermakna siswa. Oleh karena itu, kegunaan konsep kartun sebagai instruksional alat dan

metode pengajaran dalam mendiagnosis dan menanggulangi miskonsepsi tentang

fotosintesis. Selain itu, konsep kartun sebagai instruksional alat dan metode pengajaran

terutama dalam sains karena melalui kartun konsep selain melakukan pendekatan

konstruktivisme juga berhasil mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar didalam kelas

serta menghapus miskonsepsi yang sebelumnya diidentifikasi.