Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak
-
Upload
herwindapresti -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
Transcript of Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 1/18
Penggunaan Exenatide pada Pasien Anak-
Anak dengan Luka Bakar Berat
Gabriel A Mecott, David N Herndon, Gabriela A Kulp, Natasha C Brooks, Ahmed M Al-
Mousawi, Robert Kraft, Haidy G Rivero, Felicia N Williams, Ludwik K Branski, Marc G
Jeschke*
ABSTRAK
Pendahuluan
Pengobatan insulin Intensive (Intensive Insulin Treatment/IIT) telah
menunjukkan perbaikan outcome pada pasien post luka bakar derajat
berat. Akan tetapi IIT dapat meningkatkan insiden hipoglikemia dan
memiliki hubungan dengan beberapa resiko juga komplikasinya. Kami
berhipothesis bahwa exenatide akan menurunkan kadar glukosa plasma
pada pasien post luka bakar dengan memiliki tingkat yang sama seperti
yang dicapai oleh IIT, dan mengurangi jumlah pemberian insulin eksogen.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian open-label yang terdiri dari 24
pasien anak dengan luka bakar berat. Enam diantaranya secara acak
diberikan exenatide dan 18 lainnya menerima IIT selama pengobatan akut
rawat inap di rumah sakit (pengacakan secara blok). Exenatide dan insulin
diberikan untuk mempertahankan kadar glukosa antara 80 da 140 mg/dl.
Kami menentukan pada pukul 6 pagi, rata-rata pemberian harian,
maksimum dan minimum tingkat glukosa. Variabilitas ditentukan dengan
menggunakan Mean Amplitude of Glucose Excursions (MAGE) dan
presentase koefisien dari variabilitas. Jumlah pemberian insulin
dibandingkan pada kedua kelompok.
Hasil
Nilai glukosa dan variabilitas sama pada kedua kelompok : rata-rata
harian adalah 130 ± 28 mg / dl pada kelompok intervensi dan
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 2/18
138 ± 25 mg / dl pada kelompok kontrol (p = 0,31).
Mage 41 ± 6 vs 45 ± 12 (pada masing masing kelompok). Namun
pemberian insulin secara signifikan lebih rendah pada kelompok yang
diberikan exenatide dibandingkan kelompok yang hanya diberikan IIT :22 ± 14 IU pasien/hari pada kelompok intervensi dan 76 ± 11 pasien IU /
hari pada kelompok kontrol (P = 0,01). Insiden terjadinya hipoglikemi
adalah sama pada kedua kelompok (0,38 kejadian/pasien – bulan).
Kesimpulan
Pasien yang menerima exenatide mendapatkan insulin eksogen lebih
rendah secara signifikan dalam mengontrol kadar glukosa plasma.
Exenatide telah dibuktikan dengan baik dan merupakan agen baru yang
berpotensi mengurangi hiperglikemia dalam pengaturan perawatan secara
kritis.
Regristrasi percobaan : NCT00673309
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 3/18
PENDAHULUAN
Hiperglikemia merupakan hal yang sering ditemukan pada pasien
dengan penyakit kritis yang dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan
mortalitas. Pada luka bakar, juga di tunjukkan bahwa hiperglikemia juga
merugikan. Gore et al menemukan bahwa hiperglikemia juga dihubungkan
dengan peningkatan katabolisme protein pada otot dan meningkatkan
morbiditas juga mortalitas pada suatu populasi. Selain itu, Hemmila et al
menemukan bahwa IIT juga dikaitkan dengan penurunan insiden
peneumonia, ventilator yang di hubungkan dengan kejadian pnumonia dan
infeksi saluran kemih; dan Pham et al melaporkan penemuan hal yang
sama dan sebuah kaitan yang positif dari IIT dengan tingkat kelangsungan
hidup pada perawatan pasien luka bakar anak anak. Kelompok kami sudah
menunjukkan bahwa penggunaan IIT pada pasien anak anak dengan luka
bakar derajat berat telah dikaitkan dengan peningkatan morbiditas pasca
terbakar seperti infeksi, sepsis dan fungsi organ.
Namun Normoglycemia in Intensive Care Evaluation and Survival
Using Glucose Algorithm Regulation (NICE-SUGAR) menemukan tidak ada
keuntungan dan meningkat insidensi hipoglikemia pada perawatan kritis
pasien dewasa dengan IIT. Namun analisis detail dari penelitian NICE-
SUGAR menunjukkan hasil yang lebih baik dalam trauma subpopulasi
dengan pengobatan insulin intensif.
Kerena penemuan terbaru saat ini mendukung penggunaan IIT pada
pasien trauma, maka penelitian terapi baru untuk mengurangi
hiperglikemia pada pasien luka bakar tanpa meningkatkan resiko dari
hipoglikemia dibenarkan.Terapi berbasis incretin saat ini merupakan terapi
kelas terbaru yang tersedia dalam penurunan agen glukosa. Efek dari
incretin adalah kenaikan jumlah produksi insulin yang lebih tinggi setelah
penggunaan secara ingesti oral glukosa lalu secara intravena. Kelompok
incretine yang tellah di identifikasi ialah Glucose dependent Insulinotropic
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 4/18
Peptide (GIP) dan Glucagonlike Peptide-1 (GLP-1). GLP-1 eksogen telah
menunjukkan dapat mengurangi konsentrasi glukosa saat diberikan pada
pasien rawat inap. Aktivasi dari reseptor incretin pada sel meningkatanβ
insulin bebas dalam responnya terhadap glukosa dan mungkin memilikiefek tambahan seperti yang elah disebutkan sebelumnya bahwa obat ini
dapat meningkatkan pembuangan glukosa pada jaringan perifer dan
melindungi terhadap kejadian iskemia dan trauma/ cedera reperfusi.
Exenatide merupakan peptida sintesis yang awalnya di identifikasi
pada kadal Heloderma Suspectum yang memiliki aksi incretin-mimetic
termaksuk suspresi dari sekresi glukagon dan menghambat pengosongan
lambung. Exenatide sudah menunjukkan dapat mengikat dan mengaktifkan
reseptor Human Glucagonlike Peptide-1 (GLP-1) secara in-vitro. Kami
berhipotesis bahwa exenatide dapat mengurangi pemberian jumlah insulin
eksogen pada pasien dan insidensi hipoglikemia pada perawatan akut
pasien anak anak dengan luka bakar berat.
METODE DAN BAHAN
PasienDua puluh empat pasien anak anak dengan luka bakar berat direkrut
untuk penelitian ini. Penelitian ini disetujui oleh Institutional Review Board
of The University of Texas Medical Branch. Pasien, orang tua pasien atau
wali menandatangani informed consent untuk penelitian ini.
Perawatan Medis
Perawatan medis ditentukan oleh dokter bedah fakultas, rekan-rekandan residen berdasarkan protokol klinis yang telah dijelaskan sebelumnya.
Secara singkat, pasien diberi makan dengan Vivonex ® T.E.N (Total Enteral
Nutrition).
(Novartis, Minneapolis, MN, USA; 82% karbohidrat, 15% protein, lemak 3%,
glutamin 4,9 g/L dan L-Arginine 2,9 g/L) pada 1,4 kali diukur engeluaran
energi mereka saat beristirahat (REE) dan dimulai dalam 48 jam setelah
terkena luka bakar. Rute gizi yang dipilih pada populasi nutrisi pasien ialah
enteral melalui tabung duodenum (Dobhof). Para pasien menerima
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 5/18
suplement gizi termasuk multivitamin (Enfamil Poli-Vi-Sol ®,
Mead Johnson & Company, LLC, Evansville, IN USA) 29,5 ml (1 fl oz) per os
(PO) setiap hari; asam folat 1 mg PO tiga hari seminggu; zinc sulfat PO 55
mg untuk pasien dibawah 2 tahun, 110 mg untuk pasien 3-11 tahun dan220 mg untuk pasien lebih dari 12 tahun ; dan vitamin C 250 mg PO untuk
pasien dibawah 12 tahun dan 500 mg untuk pasien 12 tahun dan lebih dari
12 tahun.
Pasien luka bakar dimasukkan dalam kriteria eksklusi jika mereka telah
didiagnosis dengan diabetes millitus sebelum mengalami luka bakar. Kami
menggunakan tes toleransi glukosa oral, riwayat perjalanan penyakit medis
dan penetuan dari hemoglobin glikosilasi (HbA1C) untuk mendeteksi pasien
dengan diabetes. Efek samping potensial dari GLP-1 seperti gejala
gastrointestinal (contohnya mual, pyrosis), reaksi di tempat suntikan dan
gejala hipersensitivitas secara prospektif telah dievaluasi dan
didokumentasikan.
Kalorimetri indirect (tidak langsung)
Sebagai bagian dari praktek klinis rutin kami, semua pasien menjalani
pengukuran REE dalam waktu satu minggu setelah mereka masuk rumah
sakit dan setiap minggu selama mereka menjalani rawat inap akut. Semua
pengukuran dari REE dilakukan antara tengah malam sampai jam 5 dinihari
sementara pasien tertidur dan menerima makanan secara teratur. REE
diukur dengan menggunakan Sensor-Medics Vmax 29 metabolic cart (Yorba
Linda, CA, USA) yang telah di kaliberasi sesuai dengan instruksi manufaktur
seperti yang telah diterbitkan sebelumnya. REE dihitung dari konsumsi
oksigen dan produksi karbondiaksida oleh persamaan yang di jelaskan oleh
Weir et al. Ukuran nilai dibandingkan dengan prediksi norma berdasarkan
Harris-Benedict equation dan body mass index (BMI).
Untuk perbandingan statistik, pengeluaran energi dinyatakan sebagai
presentase dari tingkat metabolisme basal yang diprediksi oleh persamaan
Harris-Benedict.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 6/18
Para pasien ada peneitian ini adalah merupkan ventilasi mekanik
hanya untuk prosedur operasi dan tidak ada perbedaan dalam ventilasi
mekanik antara kedua kelompok.
Pengobatan
Partisipan secara acak (randomisasi 1:3) selama mereka menjalani
rawat inap akut di rumah sakit (sampai 95% sembuh) untuk pengobatan
exenatide dan insulin sebagai tambahan jika diperlukan, atau hanya insulin
intensive. Pasien yang diberikan exenatide menerima exenatide secara
subkutan (SQ) dan insulin jika diperlukan, untuk mempertahankan kadar
glukosa plasma antara 80 dan 140 mg/dl
Exenatide telah disesuaikan denan kadar glukosa plasma yang
dimulai dengan 5 µg dari exenatide q selama 12 jam meningkatkan dosis
hingga 10 µg q sampai 4 jam jika kadar glukosa diatas target. Jika glukosa
masih diatas target maka kita menambahkan terapi insulin seperti yang
dijelaskan dibawah ini.
Pasien dengan Intensive insuline treatment (IIT) diobati dengan
insulin intensive untuk mempertahankan kadar glukosa plasma antara 80
dan 140 mg/dl.
Insulin regular diberikan dalam sliding scale untuk mentitrasi sampai
80-140 mg/dl. Infus dimulai pada tingkat 0,1 U / kg/jam dengan kenaikan
muai dari 0,1 U / kg/jam untuk glukosa 141-160 mg/dl sampai dengan 1
U/kg/jam saat 1 U/kg/jam ketika glukosa lebih besar dari 260 mg/dl.
Laboraturium
Sampel darah untuk penenentuan glukosa diperoleh selama rawat
inap di rumah sakit dan di analisis dalam laboratorium rumah sakit. Pada
semua pasien, kadar glukosa diukur dalam sebuah panel dengan enzim hati
dan elektrolit. Level insulin ditentukan dengan ELISA. Awalnya dan jika ada
perubahan dalam infus insulin atau kesalahan pemberian makan atau jika
kadar glukosa berada diluar jangkauan yang tidak diinginkan, maka glukosa
di periksa setiap 15 menit sampai stabil (didefinisikan sebagai
tiga pengukuran berturut-turut dengan glukosa pada kisaran). Setelah
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 7/18
stabil, pemeriksaan glukosa berkurang menjadi setiap 2 jam. Pengukuran
glukosa rutin dilakukan setiap hari pada pukul 06:00.
Pada semua pasien dengan sedikitnya tiga kali pemeriksaan glukosa
pada rata-rata harian, level glukosa maksimum dan minimum level telah ditentukan. Bagi pasien dengan satu sampai dua nilai glukosa perhari, hanya
pukul 06:00 glukosa yang digunakan untuk perhitungan rata rata harian.
Hipoglikemik event didefinisikan jika kadar glukosa plasma <60mg/dl
diidahului oleh setidanya dua nillai normal.
Mean amplitude of glucose excursion (MAGE) dan Percentage of
coefficient of variance (% CV) digunakan untuk menilai variabilitas dari nilai
nilai glukosa. MAGE menilai amplitudo rata rata upstrokes dan downstrooke
dengan besarnya lebih dari satu standar deviasi. Sedangkan CV%
didefinisikan sebagai %CV = 100*SD/mean.
Analisis Statistik
Kami menggunakan tes Mann-Whitney U dan analisis Chi square.
Data di ekspresikan sebagai ± SD atau SEM yang sesuai (SigmaStat
v3.5.1.2 Heame Scientific Software, Chicago, IL, USA). Signifikansi diterima
jika P < 0,05.
HASIL
Enam pasien sudah dipilih secara acak untuk grup treatment dan 18
pasien untuk grup IIT (Figure.1). Tabel dermographi menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan diantara kedua grup (Tabel.1). Nilai glukosa
sama pada kedua grup (Tabel.2). Angka dari penentuan glukosa samaantara kedua grup : 143 ± 38 untuk grup exenatide dan 139 ± 59 untuk
grup IIT (P = 0,79).
Analisis longitudinal untuk semua nilai glukosa (pukul 6 pagi, harian,
tingkat glukosa maksimal dan minimal) selama rawat inap akut di rumah
sakit menunjukkan nilai yang sama antara kedua grup (Figure.2). Tingkat
kejadian harian dengan kurang dari 3 penentuan nilai glukosa per rawat
inap akut adalah 15,5 hari/30 hari pada grup IIT dan 14,5 hari/30 hari pada
grup exenatide (P > 0,05).
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 8/18
Pasien pada grup IIT secara signifikan menerima lebih banyak insulin
untuk mempertahankan kadar glukosa yang sama saat di bandingkan
dengan pasien pada grup exenatide (P=0,01). Sedangkan level serum
insulin (endogen dan eksogen) tidak didapatkan perbedaan yang signifikanpada kedua grup (P > 0,05) (Figure.3). Tiga pasien pada exenatide grup
tidak menerima insulin eksogen sedangkan seluruh pasien pada grup IIT
menerima insulin tersebut.
MAGE tidak menunjukkan perbedaan secara statistik antara kedua
grup (P = 0,61) (Figure.4). Dengan cara yang sama, %CV menunjukkan
kesamaan pada kedua grup (Figure.5).
Tingkat insidensi dari hipoglikemi adalah sama pada kedua grup
(0,38 kejadian/ pasien-bulan). Dilaporkan ada 17 kejadian hipoglikemi
sedang (40-59 mg/dl) dan 1 kejadian hipoglikemi berat (<40 mg/dl) pada
grup IIT dan 6 kejadian hipoglikemi sedang dan tidak ada kejadian
hipoglikemi berat pada grup exenatide.
REE tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan terhadap kedua
grup (Figure.6). Jumlah total dan kalori yang diberikan pada pasien terlihat
dalam Figure 7. Tidak ada perbedaan pada kedua grup.
Exenatide telah ditoleransi dengan baik oleh semua pasien dan tidak
ada reaksi yang merugikan berhubungan dengan pemberian exenatide ini,
dan hal ini telah didokumentasikan. Tidak ditemukan kejadian mortalitas
pada kedua grup.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 9/18
.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 10/18
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 11/18
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 12/18
DISKUSI
Obat berbasis incretin merupakan golongan subtansi yang memilikilevel glukosa lebih rendah dengan cara menangkap glukosa yang
tergantung pada sekresi insulin, dimana kondisi ini dikenal sebagai efek
incretin. Obat berbasis incretin memerlukan keadaan hiperglikemia sebagai
efek mereka, dengan demikian bahkan kejadian hipoglikemia jarang terjadi
dengan dosis tinggi dari obat tersebut. Hal ini dan beberapa hal lainnya
menggambarkan efek dari GLP-1 analog, seperti peningkatan sekresi insulin
endogen dan penyerapan glukosa di perifer juga perlindungan terhadapiskemia/ reperfusi jaringan membuat obat ini sangat cocok untuk pasien
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 13/18
dengan luka bakar. Obat lainnya mungkin dapat menurunan kadar glukosa
dengan resiko hipoglikemia lebih rendah atau dapat meningkatkan uptake
glukosa di perifer, akan tetapi dalam teori GLP-1 analog kami akan
mencapai efek ini hanya dengan menggunakan satu obat.Diantara berbagai obat berbasis incretine, kami memutuskan untuk
menggunakan exenatide karena obat tersebut telah diketahui dapat
menghambat GLP-1 reseptor dengan afinitas yang sama dan memproduksi
secara serupa glucose-lowering actions pada GLP-1. Selain itu, exenatide
juga dikenal dapat meningkatkan penyerapan uptake glukosa insulin-
dependent dalam otot dan lemak, sementara GLP-1 tidak memiliki tindakan
tersebut. Selanjutnya, penggunaan nnya memungkinkan untuk digunakan
secara subkutan q-12 h memfasilitasi pengelolaan pasien dengan luka
bakar parah di ICU. Menurut efek yang telah digambarkan, kami
mengharapka bahwa pasien yang menerima pengobatan exenatide akan
menerima lebih sedikit insulin eksogen. Sejak hiperglkemia diobati dengan
pemberian insulin eksogen pada kedua grup untuk mendapatkan level
glukosa normal, kami tidak menemukan perbedaan glukosa level secara
signifikan diantara pasien yang telah kami observasi.
Variabilitas dari glukosa telah di dikaitkan dengan peningkatan
mortalitas dan telah dianggap sebagai salah satu encpaian keberhasilan
pengobatan glukosa yang paling penting di ICU. Oleh karena itu, kami
menggunakan analisa MAGE. Meskipun rata rata MAGE adalah lebi rendah
pada pasien yang menerima exenatide, dengan ukuran sampel yang
sebenarnya, merupakan hal yang tidak mungkin untuk membuat
kesimpulan apapun dalam hal ini. Kami menemukan tidak ada perbedaan
dalam insidensi kejadian hipoglikemi dalam kedua grup, mungkin sebagai
hasil dari efek pemberian insulin dengan target glukosa level 80-140 mg/dl
pada semua pasien. Dengan memodifikasi level dari target glukosa, kami
berhiotesis bahwa tingkat kejadian hipoglikemia dapat menurun pada
pasien ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan target
glukosa yang paling aman untuk mengubah morbiditas dan mortalitas pada
populasi pasien dengan luka bakar.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 14/18
Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian percontohan open-
label dan merupakan salah satu dari beberapa percobaan kami yang
dilakukan dalam lembaga kami. Di lembaga kami, kami memiliki beberapa
uji klinis untuk mempelajari efek dari anti katabolik, anabolik, dan modulasiagen glukosa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai efikasi
dan kelayaakan (yaitu efek pada insulin dan metabolisme glukosa) pada
populasi yang terbatas pada pasien dengan luka bakar. Berdasarkan
peneitian efikasi sebelumnya di lembaga kami, kami berhipotesis bahwa
kami akan membutuhkan sekitar enam pasien pada kelompok intervensi.
Dalam rangka mengurangi variabilitas dan mengurangi sample error , kami
mengacak sebanyak tiga kali dari semua pasien (18 pasien) sebagai grup
kontrol. Kami memiliki kekuatan yang jelas untuk menggambarkan
kesimpulan efek dari GLP-1 pada morbiditas atau mortalitas. Namun kami
menunjukkan pada saat ini pada percobaan open-label bahwa GLP-1
tampaknya dapat menjadi terapi tambahan yang aman untuk mencapai
glukosa level pada pasien luka bakar anak anak.
Exenatide pada awalnya ditujukan sebagai terapi untuk pasien
diabetes orang dewasa, dan meskipun telah diusulkan untuk digunakan
pada anak anak, literatur yang tersedia mengenai penggunaan nya dan
keamanannya pada pasien ini adalah yang terbaik. Telah dijelaskan bahwa
exenatide dapat menyebabkan beberapa efek samping yang mungkin
dapat menjadi berat (contohnya pankreatitis). Akan tetapi, kami tidak
mengamati adanya komplikasi yang tidak diinginkan berhubungan dengan
penggunaan exenatide pada pasien dalam penelitian ini (sebagai contoh
gejala gastrointestinal, reaksi di tempat suntikan dan hipersensitivitas).
Penelitian ini memiliki keterbatasan dikarenakan jumlah kecil pasien
dan pada kenyataan bahwa pengobatan tidak blinded untuk alasan
keamanan. Ukuran sample yang lebih besar akan diperlukan untuk
mengakses aspek aspek lainnya, seperti tingkat kejadian komplikasi,
variabilitas dari glukosa dan efek dari exenatide pada hipoglikemia dan
REE. Persentase memprediksi REE dapat lebih rendah (mendekati normal)
pada dua minggu pertama setelah pemberian pada pasien exenatide,
meskipun secara statistik tidak signifikan. Penyerapan dari exenatide
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 15/18
setelah pemberian suntikan secara subkutan mungkin tidak konsisten pada
pasien yang mengalami edema. Hal itu telah menunjukkan bahwa
glutamine oral dapat meningkatkan sirkulasi GLP-1 dan berpotensi
merangsang sekresi endogen GLP-1 pada grup IIT. Hal ini mungkin dapatmempengaruhi metabolisme glukosa pada grup IIT. Konsentrasi plasma dari
exenatide dan GLP-1 harus dimasukkan pada penelitian selanjutnya. Hal itu
juga akan menarik untuk menentukan peptida C dalam plasma untuk
menilai produksi insulin endogen dan konsentrasi glukagon. Dan kami
sarankan melakukannya untuk penelitian selanjutnya. Namun penelitian ini
adalah upaya pertama untuk menemukan agen alternatif penurun glukosa
dalam perawatan luka bakar. Kami percaya bahwa utiitas dari obat
alternatif (contohnya Peroxisome Proliferator Activated Receptors (PPAR)
agonists), perlu dinilai sebab banyak dari agen ini lebih murah dan sama
sama aman sebagia GLP-1. Oleh karena itu, sebuah penelitian yang menilai
utilitas obat ini pada populasi pasien dengan luka bakar dibenarkan. Pada
percobaan ini, kami menemukan bahwa exenatide telah efektif, aman dan
dapat di toleransi dengan baik pada pasien anak anak dengan luka bakar
derajat berat.
KESIMPULAN
Pemberian exenatide pada pasien anak anak dengan luka bakar
derajat berat dapat mengurangi jumlah pemberian insulin eksogen dan
telah ditoleransi dengan baik selama pengobatan akut mereka. GLP-1
analog yang telah di uji pada percobaan ini tampaknya aman dan handal
dalam memodulasi glukosa pada pasien ini.
PESAN KUNCI
• Pemberian exenatide menunjukkan pengurangan jumlah
penggunaan insulin eksogen pada pasien anak anak dengan
luka bakar derajat berat.
• Exenatide tampaknya merupakan glukosa modulator yang
aman dan terpercaya pada pasien ini.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 16/18
.
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 17/18
5/17/2018 Penggunaan Exenatide Pada Pasien Anak - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penggunaan-exenatide-pada-pasien-anak 18/18