Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran...

14
2 1. Pendahuluan Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat,karena cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa [1]. Hasil dari pengamatan yang dilakukan di SMP KANISIUS GIRISONTA dalam penyajian materinya kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran konvensional ini menyebabkan proses pembelajaran berlangsung satu arah karena dalam proses pembelajarannya belum melibatkan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di dalam kelas diperoleh bahwa siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa cepat bosan karena dalam penyampaian materinya hanya dengan ceramah. Kebosanan tersebut menyebabkan siswa tidak fokus lagi terhadap materi yang diberikan guru sehingga siswa akan mencari kesibukan sendiri untuk mengatasi kebosanannya. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan siswa untuk mengatasi kebosanannya antara lain berbicara dengan teman sebangkunya, melamun sendiri, dan tak jarang bermain handphone. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikembangkan model mengajar atau media pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara lebih aktif baik secara fisik maupun mental selama proses pemebelajaran sehingga proses pembelajaran akan semakinmenarik. Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru[2]. Dari kajian-kajian tersebut maka maka peneliti mencoba menerapkan proses pembelajaran menggunakan media Courselab sebagai sumber belajar dan menggunakan metode snowball throwing sebagai model pembelajaran untuk dapat membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar nantinya tidak bergantung pada guru lagi serta tidak menyebabkan siswa bosan dan pada akhirnya akan dapat memaksimalkan hasil belajar siswa. CourseLab merupakan aplikasi pembuat bahan ajar interakatif yang mudah serta menarik.Software ini memiliki fungsi membantu siswa dalam memahami konsep dari materi yang di sampaikan serta dapat menghadirkan bahan ajar yang tidak bisa dihadirkan secara langsung seperti dalam bentuk video, gambar dan animasi yang dapat menarik perhatian siswa [3]. Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini nantinya hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya pembelajaran[4].

Transcript of Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran...

Page 1: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

2

1. Pendahuluan

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan

fasilitas belajar, pemanfaatan waktu, dan penggunaan metode belajar. Pada

pelaksanaan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode

pembelajaran yang tepat,karena cara guru dalam menyampaikan materi

pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat

siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa [1].

Hasil dari pengamatan yang dilakukan di SMP KANISIUS

GIRISONTA dalam penyajian materinya kebanyakan guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran

konvensional ini menyebabkan proses pembelajaran berlangsung satu arah

karena dalam proses pembelajarannya belum melibatkan siswa. Berdasarkan

hasil pengamatan yang dilakukan di dalam kelas diperoleh bahwa siswa

cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa cepat bosan karena

dalam penyampaian materinya hanya dengan ceramah. Kebosanan tersebut

menyebabkan siswa tidak fokus lagi terhadap materi yang diberikan guru

sehingga siswa akan mencari kesibukan sendiri untuk mengatasi

kebosanannya. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan siswa untuk

mengatasi kebosanannya antara lain berbicara dengan teman sebangkunya,

melamun sendiri, dan tak jarang bermain handphone.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikembangkan model

mengajar atau media pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara

lebih aktif baik secara fisik maupun mental selama proses pemebelajaran

sehingga proses pembelajaran akan semakinmenarik. Penggunaan media

pembelajaran adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh guru dalam

mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Fungsi utama media

pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi

iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh

guru[2].

Dari kajian-kajian tersebut maka maka peneliti mencoba menerapkan

proses pembelajaran menggunakan media Courselab sebagai sumber belajar

dan menggunakan metode snowball throwing sebagai model pembelajaran

untuk dapat membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran

sehingga proses belajar nantinya tidak bergantung pada guru lagi serta tidak

menyebabkan siswa bosan dan pada akhirnya akan dapat memaksimalkan

hasil belajar siswa. CourseLab merupakan aplikasi pembuat bahan ajar

interakatif yang mudah serta menarik.Software ini memiliki fungsi

membantu siswa dalam memahami konsep dari materi yang di sampaikan

serta dapat menghadirkan bahan ajar yang tidak bisa dihadirkan secara

langsung seperti dalam bentuk video, gambar dan animasi yang dapat

menarik perhatian siswa [3]. Snowball Throwing merupakan salah satu

model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya

banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini nantinya hanya sebagai

pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya

penertiban terhadap jalannya pembelajaran[4].

Page 2: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

3

2. Kajian Pustaka

Nuryadin dalam penelitiannya membahas tentang Aplikasi Software

CourseLab Untuk Implementasi Model Pembelajaran Interactive Problem

Solving Pada Mata Kuliah Matematika, Studi kasus pada Universitas

Negeri Yogyakarta. Salah satu tujuan penelitian ini adalah menganalisa

implementasi model pembelajaran Interactive Problem Solving pada mata

kuliah matematika dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi belajar

mahasiswa. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan media

CourseLab pada model pembelajaran interaktif terbukti dapat meningkatkan

prestasi belajar mahasiswa[5].

Azizah dalam penelitiannya membahas tentang Pengembangan bahan

Ajar Berbasis Multimedia Interaktif dengan Memanfaatkan CourseLab 2.4

pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

Konsep Siswa SMA kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

bahan ajar berbasis multimedia interkatif dalam mata pelajaran Fisika. Hasil

dari penelitian ini adalah adanya peningkatan motivasi belajar siswa sebesar

25% dari kondisi awal dan tingkat pemahaman pada materi tersebut[6].

Penelitian kali ini peneliti mengimplementasikan CourseLab sebagai

media pembelajaran di tingkat SMP. Perbedaan penelitian ini dari penelitian

sebelumnya adalah penerapan model pembelajaran snowball Throwing.

Dengan penerapan ini diharapkan hasil yang dicapai sesuai dengan

penelitian-penelitian terdahulu yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa untuk tingkat SMP.

Hasil belajar/prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki

siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat

diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa [7].

Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan individu terhadap materi

pembelajaran sebagai akibat dari perubahan perilaku setelah mengikuti

proses belajar mengajar berdasarkan tujuan pengajaran yang ingin

dicapai[7]. Prestasi belajar adalah kecakapan nyata yang dapat diukur

langsung dengan suatu alat dalam hal ini tes. Prestasi belajar adalah hasil

yang dicapai murid dalam suatu mata pelajaran tertentu dengan

menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan seorang siswa.

Indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi

belajar siswanya. Bila prestasi belajar siswa tinggi, maka dapat dikatakan

proses belajar mengajar yang dilakukan berhasil, demikian pula sebaliknya

apabila prestasi belajar siswa rendah maka proses belajar mengajar kurang

berhasil[7]. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil belajar setelah mengikuti program

pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan

pencapaian prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ialah

diharapkan adanya peningkatan prestasi belajar dalam materi yang

diajarkan.

Page 3: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

4

Media pembelajaran adalah segala segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta

didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif[8]. Media pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar

sehingga mendorong terjadinya proses belajar[8]. Menurut beberapa

pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan

pembelajaran). Sehingga dengan media pembelajaran diharapkan dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian

dalam proses pembelajaran. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk

melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan

kesenangan dari pelajaran tersebut [9].Hakikat motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku. Pada umunya motivasi dari seseorang

siswa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: (1) Adanya hasrat keinginan

belajar (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya

harapan dan cita-cita masa depan, Adanya perhatian terhadap pembelajaran,

dan (4) Adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran ,(5) Adanya

lingkungan belajar yang kondunsif [10]. Indikator dari motivasi belajar dari

seseorang siswa dapat dilihat dari: (1) Kesenangan siswa terhadap

pembelajaran (2) Kemauan siswa selama mengikuti pembelajaran, (3)

Adanya perhatian terhadap pembelajaran, dan (4) adanya peningkatan

prestasi setelah mengikuti pembelajaran [11]. Dari beberapa pendapat di

atas dapat disimpulkan bahawa motivasi belajar merupakan suatu keinginan

siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Hal tersebut timbul

karena adanya perasaan atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut

sehingga akan mendorong siswa untuk terus giat belajar.

CourseLab merupakan piranti lunak, digunakan untuk menyusun

bahan ajar multimedia berbasis e-Learning (authorings tools e-learning)

yang powerful dan mudah digunakan. CourseLab menawarkan lingkungan

WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang bebas dari pemrograman

untuk menghasilkan bahan ajar interaktif yang dapat di publikasikan di

Internet, Learning Management Systems (LMS), serta CD-ROM. Aplikasi

Courselab 2.4 merupakan aplikasi gratis yang dapat digunakan untuk

membuat bahan ajar. Dengan menggunakan aplikasi ini kita dapat membuat

sebuah bahan ajar yang nantinya dapat diintegrasikan dengan Learning

Management System berbasis web. Penggunaan aplikasi CourseLab 2.4

hampir sama dengan penggunaan aplikasi Microsoft Powerpoint, sehingga

para pengajar yang sudah terbiasa membuat bahan ajar menggunakan

Microsoft Powerpoint tidak akan menemukan kesulitan di dalam pembuatan

bahan ajar menggunakan CourseLab 2.4 ini. Beberapa keunggulan aplikasi

Page 4: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

5

CourseLab 2.4diantaranya : 1) Freeware, 2) Menu dan navigasi yang

mudah, 3) Layout aplikasi sama dengan powerpoint, 4) Dapat di export

kedalam bentuk Scoorm 1.2 LMS, 5) Dapat dipublikasikan ke dalam LMS,

6) Dapat dipublikasikan ke dalam auto run - play CD, 7) Banyak template

yang sudah disediakan, 8) Banyak object yang dapat ditambahkan, 9) Dapat

langsung ditambahkan soal interaktif di dalamnya [3].

Pengertian Snowballsecara etimologi berarti bola salju, sedangkan

throwing artinya melempar.S nowball Throwingsecara keseluruhan dapat

diartikan melempar bola salju.Bola salju yang dimaksud merupakan kertas

yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada

temannya sendiri untuk dijawab. Snowball Throwing merupakan salah satu

model pembelajaran aktif (activelearning) yang dalam pelaksanaannya

banyak melibatkan siswa [12].Peran guru di sini hanya sebagai pemberi

arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban

terhadap jalannya pembelajaran. Snowball throwing dapat diartikan sebagai

model pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang

digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di

antara kelompok [4].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

yakni menitikberatkan pada penggunaan media CourseLab dengan model

Snowball Throwingdalam proses pembelajaran TIK di SMP Kanisius

Girisonta dalam meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Mertode yang

digunakan daalam penelitian ini adalah metode eksperiment. Penelitian

eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan

(treatment) tertentu terhadap subjek penelitian yang

bersangkutan[13].Penelitian eksperimen ini peneliti menggunakan desain

eksperimen Nonequivalent Control Group Design.

Tabel 1. Nonequivalent Control Group Design.

Kelompok

(Group) Pretest Treatment Posttest

Kelas Eksperimen O1 X O2

Kelas Kontrol O3 - O4

Keterangan :

Kelas

eksperimen

: Kelompok siswa yang mendapatkan treatment

(Pembeajaran dengan menggunakan media

CourseLab dengan model Snowball Throwing).

Kelas

kontrol

: Kelompok siswa yang tidak diberikan

perlakuan (pembelajaran secara konvensional).

O1 : Tes awal kelompok eksperimen sebelum

diberikan treatment.

O2 : Tes akhir kelompok eksperimen setelah

diberikan treatment.

Page 5: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

6

O3 : Tes awal kelompok kontrol sebelum diberikan

treatment.

O4 : tes akhir kelompok kontrol.

X : treatment yang diberikan pada kelompok

eksperimen.

- : tidak adanya perlakuan pada kelompok kontrol

Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok kelas diberikan pretest

terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada

masing-masing kelas. Setelah diberikan perlakuan pada masing-masing

kelas, selanjutnya dilakukan posttest untuk mendapatkan nilai hasil belajar

akhir yang kemudian akan dapat memperlihatkan hasil belajar dengan media

CourseLab dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilakasanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap

persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis

data.Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi observasi,

penentuan sampel, studi literatur, penyusunan instrumen dan perancangan

media. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran, perangkat pembelajaran yang ada di sekolah tempat

penelitian yang akan dilaksanakan sehingga nantinya hasil dari observasi ini

digunakan untuk menentukan materi, instrumen penelitian, dan memilih

sampel dari populasi. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas

VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas

kontrol.Kelas-kelas tersebut dipilih atas rekomendasi dari guru yang

bersangkutan. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori mengenai

permasalahan yang akan diteliti sehingga nantinya dapat mempermudah

dalam memperoleh informasi-informasi yang digunakan dalam penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian berupa lembar

observasi aktivitas siswa dan Soal Test. Aktivitas siswa dalam peneltian ini

diamati untuk melihat aktivitas seberapa besar siswa ikut serta dalam proses

pembelajaran. Indikator aktivitas siswa yang diamati dalam kelas menurut

Paul B. Diedrich dalam Sardiman adalah (1) Visual Activities, siswa

memperhatikan tampilan yang diberikan, (2) Oral activities, siswa

berpendapat, bertanya atau berdiskusi, (3) Writing activities, siswa mencatat

atau menyalin, (4) Listening activities, siswa menengarkan dan

memperhatikan informasi yang disampaikan, (5) Emotional activities, siswa

antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran[14].

Tabel 2.Indikator aktivitas siswa

NO Indikator Skor

0:(Tidak) 1:(Ya)

1 Memperhatikan tampilan yang diberikan

2 Memberikan pendapat, bertanya atau berdiskusi

3 Mencatat atau menyalin informasi yang diberikan.

4 Mendengarkan dan memperhatikan informasi yang

disampaikan guru

5 Antusias dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran

[14]

Page 6: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

7

Perancangan media dalam penelitian ini menggunakan media

Courselab.Isi materi dari media pemebelajaran harus sesuai dengan silabus

dan RPP sehingga nantinya tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Hasil

dari peracangan media menggunakan Courselab kemudian di cek oleh guru

TIK SMPK Grisonta untuk penyesusian konten terhadap materi yang akan

diajarkan.

Tahap kedua yaitu tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang akan dilakukan

pada tahap ini adalah memberikan tes awal (pretest) kepada kelas kontrol

dan kelas eksperiment. Setelah pretest dilakukan kemudian memberikan

perlakuan (treatment) kepada kelas Ekperimen dan kelas Kontrol. Perlakuan

(treatment)yang diberikan berupa penggunaan media Courselabdengan

model Snowball Throwingpada kelas eksperimen dan menggunakan media

konvensional pada kelas kontrol. Setelah treatment dilakukan, langkah

selanjutnya adalah memberikan tes akhir (postest) kepada kelas kontrol dan

kelas eksperimen dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Tabel 4.Tahapan Kegiatan Pembelajaran

NO STRUKTUR KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

1 Pendahuluan

Apresiasi Mengecek kehadiran peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menanyakan kepada peserta didik

tentang materi minggu lalu

3 menit

2 Kegiatan inti

Membagi siswa kedalam kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang.

Guru menjelaskan pentingnya penggunaan

internet saat ini.

Guru membagi topik bahasan yang akan di diskusikan ke dalam kelompok.

Didalam kelompok siswa berdiskusi

membahas topik materi yang telah tersedia

di Courselab.

Setiap siswa membuat pertanyaan

berdasarkan topic bahasan.

Hasil dari diskusi di tulis di selembar kertas

yang kemudian kertas tersebut di bentuk

seperti bola dan dilempar ke depan untuk di

ambil kelompok lain.

Siswa mendiskusikan kembali pertanyaan-pertanyaan yang di dapat dari kelompok lain

dengan menggunakan media CourseLab.

2 menit

5 menit

2 menit

20 menit

3 menit

2 menit

20 menit

Evaluasi Guru mengecek hasil pengamatan dan

diskusi ke setiap kelompok

Siswa mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas.

3menit

20 menit

3 Penutup Melakukan refleksi bersama terhadap

pembelajaran yang sudah dilakukan

Menarik kesimpulan tentang materi

pembelajaran

5 menit

Page 7: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

8

Pembelajaran menggunakan media Courselab dengan metode

Snowball Throwing terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: (1) Guru

membagi siswa dalam kelompok kelompok heterogen berdasarkan

kemampuan dan jenis kelamin. Setelah kelompok terbentuk guru meminta

perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan guna mendapatkan

penjelasan-penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran. (2)Perwakilan dari

tiap kelompok kembali ke kelompok asal kemudian menjelaskan kembali

apa yang telah di sampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya. (3) Tiap

kelompok melakukan diskusi berdasarkan topik yang telah diberikan. Dalam

diskusi ini siswa membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan topik materi

yang diberikan dan telah tersedia di dalam media courselab yang ada pada

komputer tiap kelompok.Materi yang tersedia berupa video penjelasan

mengenai materi. (4) Hasil dari diskusi tersebut ditulis di selembar kertas

dan diremas hingga membentuk seperti bola kemudian melempar bola

kertas ke depan kelas untuk di ambil kelompok lain. (5)Masing-masing

kelompok berdiskusi kembali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

didapat dari kelompok lain. Cara kelompok berdiskusi adalah dengan

mencari jawaban pada materi yang telah tersedia di media courselab

kemudia menuliskan jawaban tersebut di selembar kertas. (6) Setelah selesai

menjawab pertanyaan tersebut tiap kelompok membacakan hasil diskusi

yang berupa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain.

Tahap ketiga yaitu pengolahan dan analisis data. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini adalah mengolah data hasil pretest dan

postest.Membandingkan hasil tes antara sebelum diberikan perlakuan dan

setelah diberikan perlakuan guna melihat dan menentukan apakah terdapat

peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Courselabdengan

model Snowball Throwing. Menghitung atau mengolah skor aktivitas belajar

siswa untuk mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran di dalam

kelas dan menghitung skor dari angket motivasi belajar siswa.Pengolah data

angket/kuisioner dalam penelitian ini menggunakanskala likert dengan

rumusan sebagai berikut [14]: Menghitung data hasil kuisioner diberikan 4

pilihan jawaban dan skornya, dengan ketentuan: (1) Sangat Setuju dengan

skor 4; (2) Setuju dengan skor 3, (3) Tidak Setuju dengan skor 2 dan (4)

Sangat Tidak Setuju dengan skor 1. Indikator pertnayaan untuk angket

motivasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5.Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

NO Aspek Motivasi No Butir Soal

1 Kesenangan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media CourseLab.

1,2,14, 15, 12

2 Antusiasme/kemauan siswa selama mengikuti

proses pembelajaran.

3,7, 8, 10, 13

3 Perhatian siswa terhadap pembelajaran. 4, 5, 9

4 Peningkatan pemahaman. 6, 11

Rumus perhitungan persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

Page 8: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

9

Langkah selanjutnya adalah memberikan kesimpulan berdasarkan

hasil yang diperoleh dari pengolahan data.Langkah terakhir dalam tahap ini

adalah pembuatan laporan penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh

selama penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode observasi,angket dan tes.Metode

observasi dilakukan sebelum melakukan penelitian untuk mengamati

kondisi lingkungan sekolah, aktivitas siswa di dalam kelas dan perangkat-

perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru seperti RPP dan silabus

serta fasilitas-fasilitas yang ada dalam sekolah tersebut. Metode tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar untuk mengukur

pencapaian penguasaan materi siswa.

4. Pembahasan

Dari hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa proses

pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan dikelas lebih didominasi oleh

guru, yaitu guru menjelaskan dan siswa sebagai pendengar. Model

pembelajaran ini menyebabkan proses pembelajaran hanya berjalan satu

arah dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Di

dalam kelas siswa lebih cenderung diam dan hanya mendengar penjelasan

dari guru.Dari hasil observasi juga menujukan bahwa fasilitas yang ada

disekolah kurang dimanfaatkan secara maksimal.

Pada pertemuan pertama siswa dibimbing untuk mengakses materi

pertama dengan pokok bahasan pengenalan Ms. Excel.Karena keterbatasan

perangkat komputer dalam Lab maka tiap komputer digunakan oleh 2 siswa.

Pada pertemuan pertama ini siswa dapat memahami setiap menu dan icon

pada Microsoft excel beserta dengan fungsinya. Diakhir pertemuan guru

meminta siswa untuk mengakses materi yang kedua mengenai „Penggunaan

Rumus dan Fungsi dalam Ms Excel‟ yang kemudian akan didiskusikan pada

pertemuan kedua. Tugas tersebut diberikan dengan tujuan untuk memotivasi

agar siswa tetap giat belajar.

Pada pertemuan kedua siswa diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya tentang materi yang sudah mereka pelajari sebelumnya

dirumah. Pada pokok bahasan ini siswa sudah disediakan materi beserta

contoh dan latihan soal yang dilengkapi dengan video tutorial.Di dalam

materi ke-dua ini terdapat video tutorial tentang penggunaan rumus dan

fungsi. Video dalam media pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam

memahami bagaimana mengaplikasikan rumus dan fungsi secara benar di

microsotft excel. Dengan adanya media pembelajaran dan proses diskusi ini

siswa diberikan kesempatan untuk mengeskplorasi kemampuan yang

dimiliki tiap siswa. Hal ini juga memberikan efek positif karena jika siswa

merasa kesulitan mereka bisa langsung menanyakan kepada teman

sebangkunya atau kepada pengajar.

Pada pertemuan selanjutnya diterapkanya metode Snowball Throwing

dengan mengkolaborasikan dari penggunaan media Courselab. Langkah

pertama yang dilakukan pada saat pelaksaan pembelajaran dengan media

Courselab model Snowball Throwing adalah mengenalkan kembali kepada

Page 9: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

10

siswa tentang media pembelajaran yang akan dipakai. Tujuan dari kegiatan

ini adalah untuk mengenalkan suatu media pembelajaran yang akan dipakai

sehingga dari kegiatan ini akan menumbuhkan rasa ketertarikan akan media

tersebut. Selanjutnya menjelaskan dengan menyajikan informasi-informasi

tentang materi yang akan diajarkan dengan media Courselab dan materi

yang di ajarkan adalah “Pengenalan Internet”. Kegiatan ini bertujuan untuk

merangsang pemahaman-pemahaman siswa tentang materi yang akan di

ajarkan. Gambar 1.Tampilan Materi.

Kegiatan selanjutnya adalah guru membentuk 5 kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa. Jumlah kelompok yang dibentuk disesuaikan

dengan jumlah topik bahasan yang akan didiskusikan ditiap kelompok.

Kelompok dibentuk secara heterogen yaitu berdasarkan jenis kelamin dan

tingkat akademik siswa. Hal ini bertujuan agar kemampuan dari masing-

masing kelompok sama dan tidak ada yang mendominasi. Setelah

pembagian kelompok selesai dan siswa telah berkumpul pada tiap

kelompok, maka masing-masing kelompok menunjuk salah satu dari

anggota kelompok untuk maju kedepan guna mendapatkan penjelasan

mengenai jalannya kegiatan yang ada akan dilaksanakan dalam kelompok.

Ketika pemberian penjelasan pada perwakilan kelompok selesai maka tugas

dari perwakilan kelompok tersebut adalah menjelaskan kembali apa yang

sudah dijelaskan oleh guru kepada tiap-tiap anggota kelompok.

Tahap selanjutnya yaitu siswa berdiskusi membahas materi yang

sudah tersedia dimedia Courselab pada komputer yang ada ditiap kelompok.

Selama berdiskusi setiap kelompok diwajibkan membuat pertanyaan-

pertanyaan berdasarkan topik yang mereka dapat. Kegiatan-kegiatan

berdiskusi ini diamati guru secara langsung untuk melihat dan mengevaluasi

aktivitas atau kegiatan yang dilakukan siswa, sehingga ketika ada siswa

yang kurang ikut serta dalam proses pembelajaran maka akan langsung

ditegur secara langsung.

Page 10: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

11

Gambar 2.Kegiatan diskusi siswa

H

Setelah berdisksusi untuk membuat pertanyaan selesai maka tiap

kelompok diwajibkan menulis daftar pertanyaan tesebut pada satu lembar

kertas yang sudah disediakan. Kertas yang berisikan daftar pertanyaan

kemudian diremas sampai membentuk seperti bola. Selanjutnya bola kertas

yang berbentuk bola tersebut di lempar kedepan kelas dan perwakilan dari

tiap kelompok maju kedepan kelas untuk mengambil bola kertas yang

berisikan daftar pertanyaan. Kegiatan melempar bola kertas ini membuat

siswa semangat. Dalam mengambil bola kertas dilakukan secara acak, jika

kelompok mendapatkan bola kertas yang dibuat oleh kelompoknya sendiri

maka bola kertas itu akan segera ditukar kepada kelompok lain.

Tahap berikutnya adalah perwakilan dari tiap kelompok yang sudah

mengambil bola kertas dari kelompok lain menyampaikan isi kertas yang

tersebut kepada anggota kelompoknya. Kemudian soal-soal tersebut

didiskusikan untuk mancari jawaban dari soal yang didapat dari kelompok

lain dengan menggunakan media Courselab. Hasil dari diskusi di tulis pada

selembar kertas yang sudah di sediakan, hasil dari diskusi dalam kelompok

berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang didapat dari kelompok lain.

Gambar 4.Kegiatan Diskusi Menjawab Soal

Setelah hasil diskusi selesai maka perwakilan kelompok yang telah

ditunjuk memaparkan hasil diskusinya yaitu menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari kelompok lain. Kegiatan ini dilakukan sampai semua soal

terjawab dan bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi

yang diberikan. Setelah semua soal terjawab guru akan menyimpulkan dan

Page 11: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

12

mengevaluasi materi-materi yang sudah diberikan kepada siswa dengan

tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami materi.

Diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing dengan

memanfaatkan Courselab sebagai media pembelajaran dapat membuat

siswa lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang dalam

proses pembelajaran sebelumnya cenderung diam tapi dengan menerapkan

model pembelajaran Snowball Throwing siswa menjadi lebih aktif. Proses

kegiatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada

Tabel 6. Tabel 6.Presentase Aktivitas Belajar Siswa

No Indikator Kelas

Kontrol Eksperimen

1 Memperhatikan tampilan yang diberikan 57.14 % 71.43 %

2 Menyatakan pendapat, bertanya dan

berdiskusi

53.57 % 85.71 %

3 Mencatat atau menyalin informasi yang

diberikan

60.71 % 82.14 %

4 Mendengar dan memperhatikan informasi

yang disampaikan guru

53.57 % 78.57 %

5 Antusias dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran

60.71 % 82.14 %

Total 57.14% 80.00 %

Tabel 7.Kriteria Penilaian

No Skala Interval Kriteria

1 81- 100 % Sangat Baik

2 61-80 % Baik

3 41-60 % Cukup

4 21-40 % Rendah

5 0-20 % Sangat Rendah

Dari Tabel 6 menujukan presentase aktivitas belajar siswa pada kelas

kontrol dan kelas eksperiemen. Keseluruhan presentase aktivitas belejar

kelas kontrol sebesar 57.14 % dan kelas eksperimen sebesar 80.00 %.

Setelah dimasukan pada Tabel 7 yaitu tentang kriteria penilaian maka

aktivitas belajar siswa kelas kontrol berada pada kriteria cukup dan kelas

eksperimen masuk pada kriteria baik.

Indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil

belajar siswanya. Bila hasil belajar siswa tinggi, maka dapat dikatakan

proses belajar mengajar yang dilakukan berhasil, demikian pula sebaliknya

apabila prestasi belajar siswa rendah maka proses belajar mengajar kurang

berhasil [7]. Di dalam penelitian ini pelaksanakaan pembelajaran dengan

memberi perlakuan media Courselab pada kelas eksperimen dengan metode

Snowball Throwing diukur menggunakan tes meningkat sebesar 5.4% yaitu

dari 7.21 menjadi 7.75. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa

Page 12: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

13

pembelajaran menggunakan media Courselab dengan metode Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Linda S. Lumsden dalam Hariyadi motivasi belajar adalah

keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.

Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk

dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran

tersebut[9]. Indikator yang dapat memperlihatkan motivasi siswa

diantaranya yaitu adanya hasrat keinginan belajar dan adanya perhatian

terhadap pembelajaran[11]. Menurut Hermine Marshall dalam Suyanto

salah satu indikator motivasi belajar dari seseorang siswa dapat dilihat dari

kemauan siswa selama mengikuti pembelajaran[11]. Di dalam penelitian ini

disamping hasil belajar siswa yang meningkat, kelebihan-kelebihan lain dari

penggunaan media Courselab adalah dapat memotivasi siswa. Hal ini dapat

ditunjukkan dari beberapa indikator memotivasi siswa yang telah diukur

selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Courselab. Aspek

yang diukur berdasarkan dalam ranah melihat motivasi belajar siswa adalah

kesenangan, antusias, perhatian, dan pemahaman. Maksud dari aspek

kesenangan siswa di sini adalah kesenangan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan media courselab. Maksud dari antusias

adalah keinginan atau kemauan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Maksud dari aspek perhatian adalah adanya keinginan siswa

dalam memperhatikan apa yang di jelaskan guru dengan menggunakan

media Courselab. Kemudian maksud dari aspek pemahaman adalah adanya

pemahaman terhadap materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan

media Courselab. Aspek-apsek tersebut diterjemahkan kedalam beberapa

pertanyaan quisioner dan kemudian pertanyaan tersbut dijawab oleh siswa.

Hasil dari perhitungan angket motivasi siswa dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7.Hasil Perhitungan Pertanyaan Angket

1 14 18 10 17 59 98.33

2 18 18 11 6 53 88.33

3 15 13 10 8 46 76.67

4 17 15 8 6 46 76.67

5 16 14 9 7 46 76.67

6 17 16 12 6 51 85.00

7 15 18 8 7 48 80.00

8 16 17 9 8 50 83.33

9 17 15 9 7 48 80.00

10 16 14 8 7 45 75.00

11 16 15 11 6 48 80.00

12 18 18 9 6 51 85.00

13 14 15 9 7 45 75.00

14 19 18 11 7 55 91.67

15 16 16 8 7 47 78.33

16 15 17 9 7 48 80.00

17 15 17 9 7 48 80.00

18 18 18 10 7 53 88.33

19 17 17 10 6 50 83.33

20 19 16 10 7 52 86.67

21 19 19 12 6 56 93.33

22 13 16 10 8 47 78.33

23 13 16 9 6 44 73.33

24 16 17 9 5 47 78.33

25 15 14 8 6 43 71.67

26 14 16 9 6 45 75.00

27 15 15 11 5 46 76.67

28 17 13 9 6 45 75.00

Indikator Pertanyaan

Kesenangan Antusias Perhatian Pemahaman

% 80.36 80.5 76.5 81.7

1298450 451 267 194SKOR

NO Absen SKOR %

Page 13: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

14

Secara persentase yang ditunjukan Tabel 7, indikator motivasi yang

berhubungan dengan kesenangan terhadap pembelajaran sebesar 80,36 %,

antusiasme/kemauan/keinginan siswa dalam mengikuti pembelajaran

sebesar 80,5%, perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran sebesar

76,5%, dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan sebesar 81,7%. Dari

uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media

Courselab membuat siswa merasa senang, membuat antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran, memperhatikan selama pembelajaran dan

membuat siswa paham atau mengerti tentang materi yang diajarkan.

5. Simpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan Courselab sebagai media pembelajaran dengan metode

Snowball Throwing dapat menigkatkan prestasi belajar siswa. Presentase

penigkatan hasil belajar siswa sebesar 5,4% dari kondisi awal. Selama

proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa dalam pembelajaran di

kelas eksperimen lebih tinggi di bandingkan dengan kelas kontrol.

Pembelajaran Snowball Throwing dengan memanfaatkan Courselab sebagai

media pembelajaran dapat membuat siswa lebih berpartisipasi dalam proses

pembelajaran. Siswa yang dalam proses pembelajaran sebelumnya

cenderung diam tapi dengan menerapkan model pembelajaran Snowball

Throwing siswa menjadi lebih aktif.

Hasil dari pengolahan data angket dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan media CourseLab dapat dikatakan memberikan

tanggapan yang positif terhadap siswa serta dapat memotivasi siswa. Hal ini

ditunjukan dari hasil dari presentase indikator motivasi kesenangan terhadap

pembelajaran sebesar 80,36 %, antusiasme/kemauan/keinginan siswa dalam

mengikuti pembelajaran sebesar 80,5%, perhatian siswa selama mengikuti

pembelajaran sebesar 76,5%, dan pemahaman terhadap materi yang

diajarkan sebesar 81,7%.

Berdasarkan kesimpulan maka beberapa saran yang diusulkan sebagai

upaya dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran antara lain: (1) Bagi

guru hendaknya menggunakan media Courselab dengan metode Snowball

Throwing sebagai variasi dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga akan

menambah pengalaman siswa dalam proses pembelajaran. (2) Bagi sekolah

yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan cukup baik dibidang

teknologi informasi dan komunikasi, hendaknya menerapkan pembelajaran

dengan menggunkan media CourseLab dalam kegiatan belajar mengajar

pada setiap mata pelajaran. (3) Bagi peneliti lain dapat mengembangkan

media Courselab ini sebagai e-modul atau modul elektronik dalam proses

pembelajaran dan nantinya pemanfaatan/penggunaanakan media Courselab

dalam pendidikan akan lebih bervariatif.

Page 14: Penggunaan Courselab Sebagai Media Pembelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5131/3/T1_702010064_Full... · pada Materi Listrik Dinamis untuk membantu Menigkatkan Pemahaman

15

6. Daftar Pustaka

[1] Kamsinah, 2008, Metode Dalam Proses Pembelajaran, Lentera

Pendidikan, 11: 101-114.

[2] Arsyad, Azhar, 2003, Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Pers

[3] Halstead, Sam, 2010 CourseLab, Free Tool For Free People

http://store.courselab.com/free/CourseLab.2.4.pdf, Diakses tanggal 8

Agustus 2014. [4] Widodo, Rachmad, 2009, Model Pembelajaran Snowball Throwing,

Jakarta: Bumi Aksara

[5] Nuryadin, Eko R, 2010, Aplikasi Software CourseLab Untuk

Implementasi Model Pembelajaran Problem Solving Pada Mata Kuliah

Matematika, Poshiding Seminar Nasional, Universitas Negeri

Yogyakarta.

[6] Azizah, Evi, dan Nurul, 2013, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

Multimedia Interaktif dengan Memanfaatkan CourseLab 2.4 pada

Materi Listrik Dinamis untuk Membantu Meningkatkan Pemahaman

Konsep Siswa SMA kelas X. Pend Fisika FMIPA Skripsi, Universitas

Negeri Malang, Malang–Indonesia.

[7] Hamdu, G., Agustina, L., 2011, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Siswa, Jurnal Penelitian Pendidikan, 12: 90-

96.

[8] Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: PT

Pustaka Insan Madani.

[9] Hariyadi, Sigit, 2012, Menigkatkan Motivasi Balajar Melalui Layanan

Penguasaan Dukungan Tampilan Kepustakaan Berbasis TIK, Indonesia

Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 1: 49-

56.

[10] Hamzah, 2012, Teori Motivasi & Pengukurani. Jakarta: Alfabeta.

[11] Suyanto, Wardan, 2013, Penggunaan Efi Scanner Sebagai Media

Pembelajaran Untuk Menigkatkan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar

Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3: 192-209.

[12] Asrori, Mohib, 2010, Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing

Dalam Meningkatkan Keaktivan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.

[13] Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta.

[14] Sardiman, A.M., 2010 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,

Jakarta: CV. Rajawali.