PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG...

87
Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009. PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG BARANGAN DENGAN KEMASAN ATMOSFER TERMODIFIKASI AKTIF SKRIPSI OLEH : HOTMAN FEBRIANTO SIAGIAN 050305007/THP DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

Transcript of PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG...

Page 1: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG BARANGAN DENGAN KEMASAN

ATMOSFER TERMODIFIKASI AKTIF

SKRIPSI

OLEH :

HOTMAN FEBRIANTO SIAGIAN 050305007/THP

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2009

Page 2: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG BARANGAN DENGAN KEMASAN

ATMOSFER TERMODIFIKASI AKTIF

SKRIPSI

OLEH :

HOTMAN FEBRIANTO SIAGIAN 050305007/THP

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara Medan

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing,

Dr. Ir. Elisa Julianti, M. Si Dr. Ir. Herla Rusmarilin, M.S

Ketua Anggota

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2009

Page 3: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

ABSTRACT

THE UTILIZATION OF ETHYLENE ADSORBERS IN STORAGE OF BARANGAN BANANA IN ACTIVE MODIFIED ATMOSPHERE

PACKAGING

The aim of this research was to find the effect of ethylene adsorbers and storage time in maintaining the quality of barangan banana. The research had been performed using completely randomized design with two factors : i.e : ethylene adsorber type : A1 = KMnO4; A2 = zeolite; A3 = active carbon and storage time : L1 = 0 day, L2 = 5 days, L3 = 10 days, L4 = 15 days. Parameters analyzed were water content, weight loss, vitamin C content, sugar content, organoleptic value of color, texture (using texturometer) and organoleptic value of texture. The result showed that the ethylene adsorber type had highly significant effect on weight loss and sugar content and had significant effect on vitamin C content and organoleptic value of color but had no significant effect on water content, texture (using texturometer) and organoleptic value of texture. Storage time had highly significant effect on all parameters. The interaction of ethylene adsorber type and storage time had highly significant effect on weight loss and total sugar but had no significant effect on the rest of the parameters. KMnO4 preserved the quality of barangan banana during 15 days of storage. Keywords : barangan banana, ethylene adsorbers, storage time.

ABSTRAK

PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG BARANGAN DENGAN KEMASAN ATMOSFER

TERMODIFIKASI AKTIF Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan penjerap etilen dan lama penyimpanan dalam mempertahankan mutu buah pisang barangan. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis penjerap etilen : A1 = KMnO4, A2 = zeolit, A3 = karbon aktif dan lama penyimpanan L1 = 0 hari, L2 = 5 hari, L3 = 10 hari, L4 = 15 hari. Parameter yang diamati meliputi kadar air, susut bobot, kadar vitamin C, kadar gula, uji organoleptik warna, uji tekstur dengan teksturometer dan uji tekstur secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis penjerap etilen berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap susut bobot dan kadar gula dan berpengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar vitamin C dan nilai organoleptik warna tetapi berpengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, tekstur (menggunakan teksturometer) dan nilai organoleptik tekstur. Lama penyimpanan berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap semua parameter. Interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap susut bobot dan kadar gula dan berbeda tidak nyata terhadap parameter yang lain. Jenis penjerap KMnO4 dapat mempertahankan mutu buah pisang barangan selama penyimpanan 15 hari. Kata kunci : pisang barangan, penjerap etilen, lama penyimpanan.

Page 4: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

RIWAYAT HIDUP

HOTMAN FEBRIANTO SIAGIAN, dilahirkan di Pematangsiantar pada

tanggal 17 Februari 1987, anak pertama dari empat bersaudara dari Bapak

F. Siagian dan Ibu R. br. Sitorus, beragama Kristen Protestan.

Adapun pendidikan formal yang pernah ditempuh, pada tahun 1993

penulis memasuki SD Budi Mulia I Pematangsiantar, lulus tahun 1999. Tahun

1999 penulis memasuki SLTP Bintang Timur Pematangsiantar, lulus tahun 2002.

Tahun 2002 penulis memasuki SMU Negeri 3 Pematangsiantar, lulus tahun 2005.

Tahun 2005 penulis memasuki Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian,

Departemen Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

melalui jalur Panduan Minat dan Prestasi (PMP).

Selama kuliah penulis pernah menjadi anggota Ikatan Mahasiswa

Teknologi Hasil Pertanian (IMTHP). Pada bulan Juli 2008, penulis mengikuti

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PMKS Gunung Melayu II Asian Agri

International, Asahan, Sumatera Utara.

Page 5: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini berjudul “Penggunaan Bahan Penjerap Etilen pada Penyimpanan Pisang

Barangan dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif.” Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Elisa Julianti, M. Si selaku

Ketua Komisi Pembimbing dan Dr. Ir. Herla Rusmarilin, MS selaku Anggota

Komisi Pembimbing penulis yang telah membimbing dan memberikan arahan

kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada kedua

orangtua penulis, Bapak F. Siagian dan Ibu R. br. Sitorus, juga kepada adik-adik

saya Fridaningsih F. Siagian, Horas F. Siagian dan Fransiska W. Siagian, yang

telah memberikan doa, kasih sayang, nasehat, semangat kepada penulis. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan guru-guru yang berjasa

mulai dari SD sampai sekarang : Daniel C. Samosir, Rimhot P. Sitorus, Aris M.

Simamora, Sihar Naibaho, Bobby A. H. Sihombing, Linda C. Aritonang, Mardin

W. A. Saragih, Juandri Simamora, Markam A. Sinaga, David C. Napitupulu,

Andikabul Siregar, Dewi R. Silitonga, semua teman IPA1 SMUN 3 P. Siantar,

(Alm.) Johansen Simangunsong, M. Iqbal, Pak K. Sirait, Ibu R. Nadeak, Pak G.

Marbun, Pak E.L. Fau, Pak J. Tambunsaribu, Pak J. Sirait, Pak M. Hutapea, dan

kepada dosen statistika Pak Ahmad Ilmuwan, kepada teman-teman kuliah:

Nehemia F. T. Simanjuntak dan keluarga yang telah ikut serta membimbing saya,

rekan-rekan PKL : Imelda M. Lumban tobing, Willy A. Chandra dan Fati K.

Page 6: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Gulo, Veronika, dan teman-teman stambuk 2005 serta seluruh pihak yang tidak

sempat tertulis, atas segala bantuan moral, doa serta motivasinya kepada penulis.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan untuk

kepentingan penelitian selanjutnya.

Medan, Agustus 2009

Penulis

Page 7: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRACT.................................................................................................... i

ABSTRAK...................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR................................................................................... iii

DAFTAR ISI . ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

PENDAHULUAN Latar Belakang ...................................................................................... 1 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 3 Hipotesa Penelitian ............................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tanaman Pisang ........................................................... 5 Pisang Barangan..................................................................................... 7 Komposisi Kimia Pisang Barangan ........................................................ 10 Manfaat Pisang Barangan ....................................................................... 10 Sifat Fisiologis Buah Klimakterik .......................................................... 11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi ......................................... 12 Perubahan-Perubahan yang Terjadi Selama Pematangan dan Penuaan .... 13 Tinjauan Umum Etilen ........................................................................... 16 Bahan Penjerap Etilen ............................................................................ 17 Penyimpanan dengan Kemasan Termodifikasi Aktif .............................. 21 Penggunaan Styrofoam Sebagai Wadah Pengemas……………………... 25 Penggunaan Kemasan Film....................................……………………... 26 BAHAN DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 27

Bahan Penelitian .................................................................................. 27 Reagensia ............................................................................................. 27 Alat Penelitian ..................................................................................... 27 Metode Penelitian................................................................................. 28 Model Rancangan................................................................................. 29 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 29

Page 8: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Pengamatan dan Parameter Mutu Penentuan Kadar Air (%) ................................................................ 31 Penentuan Susut Bobot (%) ............................................................ 31 Penentuan Kadar Vitamin C (mg/100 g) ......................................... 32 Penentuan Kadar Gula (%) ............................................................. 32 Uji Organoleptik Warna (skor)……………………………………. 33 Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm2) .................................... 34 Uji Tekstur (organoleptik) (skor) .................................................... 34

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Parameter yang Diamati ......... 36 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Parameter yang Diamati ........... 37 Kadar Air (%) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Air (%) ........................ 38 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%) ......................... 38 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%).......................................... 39 Susut Bobot Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Susut Bobot (%) ..................... 40

Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot (%) ...................... 41 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot (%) ...................................... 42 Penentuan Kadar Vitamin C (mg/100 g) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g) .. 44 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g) .... 46 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g) ................... 47 Penentuan Kadar Gula (%) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Gula (%) ...................... 48 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula (%) ........................ 49 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula (%) ....................................... 51 Uji Organoleptik Warna (skor) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Uji Organoleptik Warna (skor) 53 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Uji Organoleptik Warna (skor) . 54 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Uji Organoleptik Warna (skor) ................ 56 Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm2) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Tekstur (g/mm2) ..................... 56 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (g/mm2) ....................... 56 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (g/mm2) ...................................... 58 Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor) Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Tekstur (Organoleptik) (Skor) 58 Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (Organoleptik) (Skor) .. 59 Pengaruh Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (Organoleptik) (Skor) ................. 60

Page 9: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 63

LAMPIRAN

Page 10: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1

2 3 4 5 6

7

8

9

10 11 12 13 14 15

Standar Mutu Buah Pisang Barangan..................................................

Komposisi Kimia Buah Pisang Barangan per 100 g Bahan...............

Perbandingan Umur Simpan Produk pada Udara Normal dan Udara Terkendali………………………………………………….................. Nilai Numerik 1 – 8 untuk Menunjukkan Warna Buah Pisang Barangan pada Berbagai Tingkat Kematangan..................................... Skala Uji Hedonik Organoleptik Tekstur…………………………….. Hasil Analisis Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Parameter yang Diamati.......................................................................................... Hasil Analisis Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Parameter yang Diamati………………………………………………………….. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%)........................................................................................ Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Penjerap terhadap Susut Bobot (%)..................................................................................... Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot (%)………………………………………………………. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot (%)………………………. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g).......................................................................... Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g).......................................................................... Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Gula (%)……………………………………………………….. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula (%).................................................................................................

8

10 25 34 34

36

37

38

40

41

43

44

46

48

49

Page 11: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

16 17 18 19 20

Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula (%)……………………….. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap OrganoleptikWarna (Skor).................................................................... Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Organoleptik Warna (Skor)................................................................... Uji LSR Efek Pengaruh Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (g/mm2)...................................................................... Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (Organoleptik) (Skor)…………………………………………………

51

53

54

57

59

Page 12: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1

2 3 4

5 6 7

8 9

10 11 12 13 14 15

Berbagai Tingkat Kematangan Buah Pisang…………........................

Skema Penelitian....................................................................................

Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%)..........

Hubungan Jenis Penjerap Etilen terhadap Susut Bobot (%)………… Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot (%)…... Grafik Hubungan Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Susut Bobot…………………………... Grafik Hubungan Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g)…………………………………………………………... Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 g)........................................................................................... Histogram Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Kadar Gula (%)………………………………………………………. Grafik Hubungan antara Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula (%)..................................................................................... Grafik Hubungan Interaksi antara Jenis Penjerap Etilen dengan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Gula…………………………… Histogram Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Organoleptik Warna (Skor)………………………………………………………… Grafik Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Organoleptik Warna (Skor)..................................................................................................... Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (g/mm2)…… Grafik Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Tekstur (Organoleptik) (Skor)………………………………………………....

9

35

39

40

42

44

45

47

49

50

52

53

55

57

60

Page 13: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1

2

3

4

5

6

7 8

Data Pengamatan Analisis Kadar Air (%)……...................................

Data Pengamatan Analisis Susut Bobot …………………………….

Data Pengamatan Analisis Kadar Vitamin C (mg/100 g)……………

Data Pengamatan Analisis Kadar Gula (%)………………………….

Data Pengamatan Uji Organoleptik Warna (Skor)…………………..

Data Pengamatan Analisis Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm2)……………………………………………………………….. Data Pengamatan Analisis Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor)………..

Kurva Standar Konsentrasi Gula (mg) terhadap Absorbansi………….

66

67

68

69

70

71

72

73

Page 14: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pisang merupakan jenis buah lokal yang berpotensi untuk dikembangkan

sebagai bahan makanan, karena selain dapat dimakan dalam bentuk segar, juga

dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti keripik, pisang sale dan

sebagainya. Salah satu varietas pisang yang unggul dan banyak ditanam di

Sumatera Utara adalah pisang barangan (Musa acuminata) yang disukai

masyarakat daerah ini. Pisang barangan lebih disukai dikonsumsi dalam keadaan

segar, dan banyak disajikan di restoran-restoran sebagai makanan pencuci mulut.

Pemasaran pisang dalam bentuk segar untuk pasar dalam negeri cukup

baik mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan hampir semua orang

menyukai dan mengkonsumsi buah pisang sehingga tak heran bila angka

konsumsi buah pisang lebih tinggi dibandingkan dengan buah-buah lainnya. Hal

ini karena pisang tidak bersifat musiman, harganya murah dan nilai gizinya tinggi.

Tingkat konsumsi pisang segar dari tahun 2005 sampai 2010 diasumsikan

meningkat dari 8,2 menjadi 10 kg/kapita/tahun. Berdasarkan proyeksi peningkatan

jumlah penduduk dari 220 juta ke 230 juta jiwa, diperkirakan kebutuhan konsumsi

pisang segar dari dalam negeri akan mencapai 1,8 – 2,3 juta ton per tahun.

Kebutuhan konsumsi pisang segar ini hanya 40 – 50 % dari total produksi pisang

nasional tahun 2004, yaitu 4.400.000 ton dengan luas panen 300.000 ha.

Berdasarkan hal ini maka pemanfaatan pisang dan hasil sampingannya dalam

bentuk olahan lain sangat diperlukan (Suyanti dan Supriyadi, 2008).

Page 15: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Mutu buah pisang barangan ditentukan dari derajat kematangan,

kebersihan, bentuk, ada tidaknya buah kembar (dempet), buah yang lepas, serta

terkena hama atau penyakit. Buah dipanen pada saat sudah cukup matang. Dengan

pemilihan pisang barangan yang bermutu baik, maka prospek pengembangannya

sebagai komoditas unggulan dapat ditingkatkan bukan hanya untuk pemasaran

lokal tetapi juga untuk ekspor.

Buah pisang mempunyai sifat yang mudah rusak terutama karena kondisi

lingkungan yang tidak sesuai seperti suhu yang tinggi dan udara yang lembab,

yang dapat mempercepat proses kerusakan dan meningkatkan kehilangan

pascapanen. Hal ini menjadi masalah dalam menyediakan pisang yang bermutu

baik bagi konsumen baik untuk pasar lokal maupun ekspor.

Metode penyimpanan produk buah-buahan dan sayuran segar yang saat ini

banyak dikembangkan adalah metode penyimpanan dengan sistem kemasan

modifikasi atmosfir, yaitu pengemasan produk dengan menggunakan bahan

kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas sehingga konsentrasi gas di

dalam kemasan berubah, laju respirasi menurun, mengurangi pertumbuhan

mikroba, kerusakan oleh enzim berkurang serta dapat memperpanjang masa

simpan.

Penyimpanan pisang dengan sistem modifikasi atmosfer sudah diterapkan

pada beberapa varietas pisang. Dari hasil penelitian Chauhan, et al., (2006),

diketahui kondisi atmosfer termodifikasi yang sesuai untuk penyimpanan pisang

varietas Pachbale adalah 3 % O2, 5 % CO2 dan 92 % N2. Pisang yang dikemas

dengan kemasan atmosfer termodifikasi yaitu dengan kemasan polietilen yang

tebalnya 0,025 mm dan 0,037 mm memberikan mutu pisang yang baik dan dapat

Page 16: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

memperpanjang masa simpan 5 hari lebih panjang daripada penyimpanan tanpa

kemasan. Pisang yang telah disimpan dengan kemasan atmosfer termodifikasi ini

juga memiliki mutu yang lebih baik setelah diberi perlakuan etilen di akhir

penyimpanan (Ahmad, Perviez, Thompson dan Ullah, 2007).

Dari hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk

memperpanjang masa simpan buah pisang barangan dengan kemasan

termodifikasi aktif, menggunakan bahan penjerap etilen dengan harapan akan

dapat mempertahankan buah pisang baik secara kualitatif maupun kuantitatif

ketika sampai di tangan konsumen.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

berbagai bahan penjerap etilen dalam mempertahankan mutu buah pisang

barangan.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai sumber data dalam penyusunan skripsi di Departemen Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

- Sebagai sumber informasi dalam upaya mempertahankan dan

memperpanjang masa simpan buah pisang barangan.

Hipotesa Penelitian

- Perbedaan jenis penjerap etilen berpengaruh terhadap mutu buah pisang

barangan.

- Lama penyimpanan berpengaruh terhadap mutu buah pisang barangan.

Page 17: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

- Interaksi antara jenis penjerap etilen dan lama penyimpanan berpengaruh

terhadap mutu buah pisang barangan.

Page 18: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tanaman Pisang

Pisang adalah tanaman yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

(termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian menyebar luas ke kawasan

Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Penyebaran

tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah

tropis dan sub tropis, dimulai dari Asia Tenggara ke timur melalui Lautan Teduh

sampai ke Hawai. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke barat melalui

Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari sampai Benua Amerika

(Suyanti dan Supriyadi, 2008).

Pisang merupakan tanaman semak yang berbatang semu (pseudostem),

tingginya bervariasi antara 1 – 4 meter, tergantung varietasnya. Daunnya melebar,

panjang, tulang daunnya besar, dan tepi daunnya tidak mempunyai ikatan yang

kompak sehingga mudah robek bila terkena tiupan angin kencang. Batangnya

mempunyai bonggol (umbi) yang besar sekali dan terdapat banyak mata yang

dapat tumbuh menjadi tunas anakan. Bunganya tunggal, keluar pada ujung batang

dan hanya sekali berbunga selama hidupnya (monokarpik) (Sunarjono, 2000).

Tanaman pisang yang dibudidayakan untuk diambil manfaatnya bagi

kesejahteraan hidup manusia sebenarnya berasal dari jenis-jenis herba berumpun

yang hidup menahun. Secara garis besar, jenis-jenis pisang dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian sebagai berikut :

Page 19: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

1. Pisang serat (Musa textilis)

Pisang serat adalah pisang yang tidak untuk diambil buahnya, tetapi untuk

diambil seratnya. Pada awal abad ke – 16, penduduk asli Filipina memanfaatkan

serat pisang sebagai bahan baku pembuatan pakaian. Oleh karena itu, pisang ini

dinamakan Musa textilis.

2. Pisang hias (Heliconia indica Lamk)

Seperti halnya pisang serat, pisang hias juga tidak dimanfaatkan untuk

diambil buahnya. Jenis pisang ini mempunyai morfologi daun yang indah

sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman penghias halaman rumah atau pinggir

jalan. Berdasarkan jenisnya, pisang hias terbagi dua, yaitu pisang kipas dan

pisang-pisangan. Disebut pisang kipas karena bentuknya persis seperti kipas.

Sedangkan pisang-pisangan memiliki batang semu berukuran kecil-kecil dan

tumbuh secara berumpun sehingga indah bila dipandang.

3. Pisang buah (Musa paradisiaca Linnaeus)

Berdasarkan Satuhu dan Supriyadi (2008), pisang buah dapat digolongkan

menjadi 4 jenis :

a. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang, misalnya pisang

kepok, pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja dan pisang

barangan.

b. Pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya

pisang tanduk, pisang uli, pisang kapas dan pisang bangkahulu.

c. Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang maupun diolah

terlebih dahulu, misalnya pisang kepok dan pisang raja.

Page 20: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

d. Pisang yang dapat dikonsumsi sewaktu masih mentah, misalnya pisang

klutuk atau pisang batu untuk campuran membuat rujak.

Pisang Barangan

Kedudukan pisang barangan dalam taksonomi tumbuhan menurut

Suprapti (2005) adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Scitaminae

Famili : Musaceae

Sub famili : Muscoideae

Genus : Musa

Spesies : Musa acuminata Linn.

Petunjuk memilih buah pisang barangan yang baik dapat dilihat pada

standar mutu buah pisang barangan (Tabel 1) yang dikeluarkan oleh Standar

Nasional Indonesia. Standar mutu ini disusun untuk memudahkan transaksi

perdagangan, melindungi konsumen, sebagai dasar pengujian dan sertifikasi mutu

serta menyediakan bahan informasi yang dapat digunakan untuk bahan

pembinaan kepada petani/konsumen/pedagang eksportir buah pisang barangan

(Standar Nasional Indonesia, 1999).

Page 21: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 1. Standar mutu buah pisang barangan

Berat tandan : 12 – 20 kg Jumlah sisir : 8 – 12 sisir per tandan Berat sisir : 1 – 2,5 kg Banyak buah : 12 – 20 buah per sisir Ukuran buah : panjang 12 – 20 cm diameter 2 – 4 cm Kulit buah matang : berwarna kuning jingga tebal Daging buah : agak keras dan berwarna kejinggaan Rasa : manis dengan aroma yang kuat Sumber : Standar Nasional Indonesia, (1999). Pisang yang ditanam secara komersial dipanen dalam keadaan hijau pada

berbagai tingkat kemasakan. Bila harus diangkut ke tempat-tempat yang jauh,

pisang itu dipetik dalam keadaan kurang matang, kira-kira 75 – 80 % matang,

yang sudah menampakkan sudut-sudutnya dengan jelas, dan yang akan matang

dalam kira-kira 3 minggu. Pisang untuk pengapalan antar pulau dipetik dalam

keadaan 85 – 95 % matang (Pantastico, 1993).

Perubahan utama yang terjadi pada pematangan buah pisang adalah

berkurangnya pati secara nyata bersamaan dengan kenaikan kadar gula. Dalam

buah hijau kadar gula daging buah sekitar 1 – 2 %, sedangkan pada buah matang

penuh menjadi 15 – 20 %. Kadar pati turun dari 20 % pada daging buah hijau

menjadi 1 – 2 % pada daging buah matang. Kadar asam askorbat menjadi dua kali

lipat bila diperam dalam keadaan hijau menjadi kuning kecoklatan

(Harris dan Karmas, 1989).

Page 22: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Berikut adalah gambar berbagai tingkat kematangan buah pisang

barangan :

gambar 1. Berbagai tingkat kematangan buah pisang Sumber : Satuhu dan Supriyadi, (2000). Keterangan : No Warna kulit % Pati % Gula Kriteria 1 Hijau 20 0,5 Keras, belum matang 2 Hijau kekuningan 18 2,5 Mulai terjadi pematangan 3 Hijau lebih banyak

daripada kuning 16 4,5 -

4 Kuning lebih banyak daripada hijau

13 7,5 -

5 Kuning dengan ujung berwarna hijau

7 13,5 -

6 Kuning penuh 2,5 18 Matang penuh 7 Kuning penuh dengan

bercak cokelat 1,5 19 Matang penuh dengan

aroma yang kuat 8 Kuning dengan bercak

coklat yang lebih luas 1 19 Lewat matang, daging buah

lunak, aroma sangat kuat Sumber : Satuhu dan Supriyadi, (2000).

Page 23: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Komposisi Kimia Pisang Barangan

Secara umum, komposisi kimia pisang barangan dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi kimia buah pisang barangan per 100 g bahan

Komposisi Kimia Jumlah Kalori (kal) 120 Protein (gr) 1,2 Lemak (gr) 0,2 Karbohidrat (gr) 31,8 Kalsium (mg) 10 Fosfor (mg) 22 Besi (mg) 0,8 Vitamin A (S.I) 950 Vitamin B1 (mg) 0,06 Vitamin C (mg) 10 Air (gr) 65,8 Bagian yang dapat dimakan (%) 70 Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R. I., (1996).

Manfaat Pisang Barangan

Dalam pengobatan, daun pisang yang masih tergulung digunakan sebagai

obat sakit dada dan tapal dingin untuk kulit yang bengkak atau lecet. Air yang

keluar dari pangkal batang pisang digunakan untuk mengobati penyakit raja singa,

disentri dan diare. Air ini juga digunakan untuk menghentikan rontoknya rambut

dan merangsang pertumbuhan rambut. Cairan yang keluar dari akar bersifat anti

demam dan memiliki daya pemulihan kesehatan kembali. Dalam bentuk tepung,

pisang digunakan dalam kasus anemia dan rasa letih pada umumnya, serta untuk

yang kekurangan gizi. Buah yang belum matang merupakan sebagian dari diet

bagi orang yang menderita penyakit batuk darah (haemoptysis) dan kencing

manis. Dalam keadaan kering, pisang bersifat anti sariawan usus. Tepung yang

Page 24: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

dibuat dari pisang digunakan untuk gangguan pencernaan yang disertai perut

kembung dan kelebihan asam (Widyastuti dan Paimin, 1993).

Sifat Fisiologis Buah Klimakterik Pisang tergolong buah klimakterik, ditandai dengan peningkatan CO2

secara mendadak, yang dihasilkan selama pematangan. Klimakterik adalah suatu

periode mendadak yang khas pada buah-buahan tertentu, dimana selama proses

tersebut terjadi serangkaian perubahan biologis yang diawali dengan proses

pembentukan etilen, hal tersebut ditandai dengan terjadinya proses pematangan.

(Syarief dan Irawati, 1988).

Buah-buahan non-klimakterik menghasilkan sedikit etilen dan tidak

memberikan respon terhadap etilen kecuali dalam hal degreening (penurunan

kadar klorofil) pada jeruk dan nenas. Buah klimakterik menghasilkan lebih

banyak etilen pada saat matang dan mempercepat serta lebih seragam tingkat

kematangannya pada saat pemberian etilen (Sakti, 2008).

Untuk membedakan buah klimakterik dari buah non-klimakterik adalah

responnya terhadap pemberian etilen (C2H4) yang merupakan gas hidrokarbon

yang secara alami dikeluarkan oleh buah-buahan dan mempunyai pengaruh dalam

peningkatan respirasi. Buah non-klimakterik akan bereaksi terhadap pemberian

etilen pada tingkat manapun baik pada tingkat pra-panen maupun pasca panen.

Sedangkan buah klimakterik hanya akan mengadakan reaksi respirasi bila etilen

diberikan dalam tingkat pra klimakterik dan tidak peka lagi terhadap etilen setelah

kenaikan respirasi dimulai (Pantastico, 1993).

Page 25: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi Respirasi adalah suatu proses metabolisme biologis dengan menggunakan

oksigen dalam perombakan senyawa kompleks (seperti karbohidrat, protein dan

lemak) untuk menghasilkan CO2, air dan sejumlah besar elektron-elektron. Pada

umumnya bahan hasil pertanian setelah dipanen masih melakukan proses respirasi

serta metabolisme lain sampai bahan tersebut rusak dan proses kehidupan berhenti

(Syarief dan Irawati, 1988).

Adanya aktivitas respirasi pada hasil-hasil pertanian dapat menyebabkan

hasil pertanian menjadi matang dan menjadi tua. Proses matangnya hasil pertanian

merupakan perubahan dari warna, aroma, dan tekstur berturut-turut menuju ke

arah hasil pertanian yang dapat dimakan/dapat digunakan dan memberikan hasil

sebaik-baiknya. Proses menjadi tua (senescence) merupakan proses

secara normal menuju ke arah kerusakan sejak lewat masa optimal

(Hadiwiyoto dan Soehardi, 1981).

Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi terbagi dua, yaitu :

1. Faktor Internal

Semakin tinggi tingkat perkembangan organ, semakin banyak jumlah CO2

yang dihasilkan. Susunan kimiawi jaringan mempengaruhi laju respirasi, dimana

pada buah-buahan yang banyak mengandung karbohidrat, maka laju respirasi

akan semakin cepat. Pada produk-produk yang memiliki lapisan kulit yang tebal,

maka laju respirasinya rendah, dan pada jaringan muda proses metabolisme akan

lebih aktif daripada organ-organ tua (Pantastico, 1993).

Page 26: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

2. Faktor Eksternal

Umumnya laju respirasi meningkat 2 – 2,5 kali tiap kenaikan suhu 10 ˚C.

Pemberian etilen pada tingkatan pra-klimakterik, akan meningkatkan respirasi

buah klimakterik. Kandungan oksigen pada ruang penyimpanan perlu

diperhatikan karena semakin tinggi kadar oksigen, maka laju respirasi semakin

cepat. Konsentrasi CO2 yang sesuai dapat memperpanjang masa simpan buah-

buahan dan sayur-sayuran, karena CO2 menimbulkan gangguan respirasi pada

produk tersebut. Kerusakan atau luka pada produk sebaiknya dihindari, karena

dapat memacu terjadinya respirasi, sehingga umur simpan produk semakin pendek

(Pantastico, 1993).

Perubahan-Perubahan yang Terjadi Selama Pematangan dan Penuaan 1. Perubahan Warna

Perubahan warna adalah perubahan yang paling menonjol, pada waktu

pematangan, terjadi sintesa pigmen tertentu, seperti karotenoid dan flavonoid

disamping terjadinya perombakan klorofil. Terjadinya warna kuning pada

pisang disebabkan hilangnya klorofil dan menyebabkan timbulnya karotenoid

yang kuning (Apandi, 1984).

2. Perubahan Tekstur

Zat-zat pektin terutama dilekatkan dalam dinding sel dan lamela

tengah dan berfungsi sebagai bahan perekat. Zat-zat itu merupakan derivat

asam poligalakturonat dan terdapat dalam bentuk protopektin, asam-asam

pektinat, pektin dan asam pektat. Jumlah zat-zat pektat bertambah selama

perkembangan buah. Pada waktu buah menjadi matang, kandungan pektat dan

pektinat yang larut meningkat, sedangkan jumlah zat-zat pektat seluruhnya

Page 27: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

menurun. Selama pematangan buah, terjadi 2 proses pada zat-zat pektin :

depolimerisasi (pemendekan rantai) dan de-esterifikasi (penghilangan gugus

metil dari polimernya). Dengan perubahan pektin, ketegaran buah berkurang

(Pantastico, 1993).

Selama penyimpanan terjadi degradasi pektat, lignin, selulosa dan

hemiselulosa oleh aktivitas enzim pektin metil esterase dan poligalakturonase

dalam proses pematangan buah sehingga terjadi perubahan tekstur dari keras

menjadi lunak (Kartasapoetra, 1994).

Salah satu bentuk penilaian bahwa suatu produk pertanian masih layak

simpan untuk dikonsumsi adalah ketika tekstur buah masih cukup keras. Pada

penyimpanan dengan suhu ruang, buah cepat menjadi lunak. Penurunan

tingkat kekerasan ini terjadi akibat proses pematangan sehingga komposisi

dinding sel berubah menyebabkan menurunnya tekanan turgor sel dan

kekerasan buah menurun. Perubahan kekerasan ini dapat dijadikan indikator

tingkat kematangan buah (Hartanto dan Sianturi, 2008).

3. Perubahan Karbohidrat

Perubahan komponen kimia terbesar dalam pematangan adalah

perubahan karbohidrat yang menyebabkan perubahan rasa dan tekstur buah.

Semakin matang buah, semakin tinggi kadar gula. Karena gula merupakan zat

yang dominan dalam bahan padat yang terlarut pada buah maka tingkat

kematangan sering ditentukan dengan soluble solid (Purba dan Sitinjak, 1987).

Konsentrasi pati pada daging buah meningkat sampai 70 hari pada

masa pertumbuhan buah pisang dan kemudian menurun. Kandungan pati pada

buah pisang yang belum masak 20 – 25 % dari total berat segarnya dan sekitar

Page 28: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

2 – 5 % saja yang mampu diubah menjadi gula dan sebagian dilepas dalam

bentuk gas CO2 melalui proses respirasi. Pada awal pertumbuhan buah

konsentrasi gula total, gula reduksi dan bukan reduksi sangat rendah. Tetapi

saat proses pemasakan, gula total meningkat tajam dalam bentuk glukosa dan

fruktosa. Naiknya kadar gula yang tiba-tiba ini dapat digunakan sebagai

indeks kimia kemasakan. Pada saat pemasakan buah terjadi peningkatan

respirasi, produksi etilen serta terjadi akumulasi gula (Sumadi, et al., 2004).

4. Perubahan Vitamin C

Kandungan asam askorbat (vitamin C) akan mengalami penurunan

selama penyimpanan terutama pada suhu penyimpanan yang tinggi.

Kandungan asam askorbat setelah penyimpanan kira-kira setengah sampai dua

per tiga dari waktu panen. Hal ini disebabkan asam askorbat mudah

teroksidasi, misalnya oleh enzim asam askorbat oksidase yang terdapat dalam

jaringan tanaman (Pantastico, 1993).

5. Perubahan Berat

Pengurangan berat pada bahan hasil pertanian terutama buah-buahan

mempunyai korelasi positif dengan jumlah gas CO2 dan air yang dilepaskan.

Penguapan air dari produk holtikultura adalah suatu proses yang terus-

menerus pada semua buah dan sayuran. Hal ini merupakan penyebab

kehilangan berat secara langsung. Pengaruh yang lebih nyata akibat

kehilangan air adalah perubahan pada rupa (penampakan), kelayuan atau

pengkerutan (Wills, et al., 1981).

Page 29: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

6. Perubahan Asam-Asam Organik

Keasaman (total asam) buah sebelum dipanen tinggi, karena adanya

asam sitrat, asam malat, asam tartarat, asam oksalat dan asam laktat. Asam-

asam organik ini dapat dipandang sebagai energi tambahan untuk buah dan

oleh karenanya diperkirakan banyak menurun selama aktivitas metabolisme

(Sitinjak, et al., 1993).

Tingkat kematangan buah sering ditunjukkan oleh rasio gula dan asam.

Buah yang telah matang, kandungan gulanya mengalami kenaikan dan kadar

asamnya menurun sehingga rasio gula/asam akan mengalami perubahan yang

drastis. Hal ini berlaku bagi komoditi klimakterik, sedangkan pada produk non

klimakterik perubahan rasio gula/asam tidak menunjukkan keteraturan pola

(Winarno dan Aman, 1981).

Tinjauan Umum Etilen Etilen adalah suatu senyawa kimia yang mudah menguap yang dihasilkan

selama proses masaknya hasil pertanian terutama pada buah-buahan dan sayur-

sayuran. Pada hasil hasil pertanian klimakterik, produksi etilen sangat efektif

selama fase permulaan klimakterik, sedangkan pada hasil-hasil pertanian yang

non klimakterik, produksi etilen terlihat meningkat setelah hasil tersebut dipanen

(Hadiwiyoto dan Soehardi, 1981).

Etilen dapat memberi pengaruh negatif terhadap produk segar, karena

etilen akan mempercepat proses pematangan pada produk seperti pisang dan

tomat, sehingga produk menjadi cepat busuk, tetapi jika digunakan pada produk

seperti jeruk, maka dapat menghilangkan warna hijau (degreening), sehingga

dihasilkan jeruk dengan warna yang merata, dan penampilannya lebih menarik.

Page 30: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Secara umum, etilen merupakan bahan yang tidak diinginkan untuk penyimpanan

produk segar, sehingga etilen harus disingkirkan dari lingkungan penyimpanan,

karena :

- dalam jumlah sedikit sudah dapat menurunkan mutu dan masa simpan

produk,

- dapat meningkatkan laju respirasi sehingga akan mempercepat pelunakan

jaringan dan kebusukan buah

- mempercepat degradasi klorofil yang kemudian akan menyebabkan

kerusakan-kerusakan pasca panen lainnya

(Julianti dan Nurminah, 2006).

Produksi etilen erat hubungannya dengan aktivitas respirasi, yaitu

banyaknya penggunaan oksigen pada kehidupannya, karena itu apabila produksi

etilen banyak maka biasanya aktivitas respirasi meningkat dengan ditandai oleh

meningkatnya penggunaan oksigen oleh tanaman. Namun, pemacuan aktivitas

respirasi oleh etilen mempunyai sifat yang berbeda pada tanaman klimakterik dan

non klimakterik. Pada tanaman klimakterik, tidak banyak oksigen yang diserap

untuk respirasi, sedangkan pada buah non klimakterik, makin tinggi produksi

etilen, aktivitas respirasi semakin meningkat, yang ditandai dengan makin

banyaknya oksigen yang diserap (Kartasapoetra, 1994).

Bahan Penjerap Etilen Penjerap yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalium permanganat

(KMnO4), zeolit dan karbon aktif yang dimasukkan ke dalam pembungkus.

Page 31: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

A. Kalium Permanganat (KMnO4)

Kalium permanganat mengoksidasi etilen menjadi etanol dan asetat, dan

didalam proses ini terjadi perubahan warna KMnO4 dari warna ungu menjadi

coklat yang menandakan proses penjerapan etilen. Pada aplikasinya, KMnO4 tidak

boleh terkontak langsung dengan bahan pangan, karena KMnO4 bersifat racun

(Coles, et al., 2003).

Kalium permanganat merupakan senyawa yang dapat berperan sebagai

oksidator yang kuat. Senyawa ini mudah sekali bereaksi dengan cara apa saja,

tergantung seberapa besar pH larutannya. Kekuatan oksidator dari kalium

permanganat bergantung pada keadaan pH larutannya ketika bereaksi. Faktor

penyebab keragaman dari reaksi kimia senyawa ini adalah karena perbedaan

valensi dari unsur Mn (mangan) mulai dari 1 – 7 yang hampir semuanya stabil

kecuali 1 dan 5.

Adapun sifat dan karakteristik dari KMnO4 adalah sebagai berikut :

1. Kristal berwarna ungu jelas atau hampir gelap

2. Larut 16 bagian dalam air pada suhu 20 ˚C dan membentuk larutan ungu

3. Berat jenis 2,703 g/cc

4. Berat molekul 158

5. KMnO4 merupakan bahan pengoksidasi dan bahan antiseptik

6. KMnO4 mudah rusak bila terkena cahaya matahari langsung, yakni akan

terbentuk MnO2 yang mengendap. Karena itu, KMnO4 harus disimpan dalam

botol yang tidak tembus cahaya

(Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, 1998).

Page 32: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

B. Zeolit

Dewasa ini, banyak produsen kemasan film muncul di pasaran

memadukan kemampuan mineral tanah untuk menjerap etilen dan menghasilkan

pancaran anti mikroba. Ada beberapa jenis mineral aktif yaitu tanah liat, batu

apung, zeolit, koral, keramik dan batu oya dari Jepang. Mineral-mineral ini

dicampurkan atau disimpan ke dalam kemasan film yang digunakan untuk

mengemas produk segar (Day, 2003).

Secara umum, zeolit memiliki struktur molekul yang unik, dimana atom

silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan

dengan pola yang teratur. Zeolit memiliki beberapa sifat, antara lain mudah

melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air

dalam udara lembab, sehingga sering digunakan sebagai bahan pengering. Zeolit

juga mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya

(Wikipedia, 2008 a).

Kerangka dasar struktur zeolit terdiri dari unit-unit tetrahedral AlO4 dan

SiO4 yang saling berhubungan melalui atom O dan di dalam struktur tersebut Si 4+

dapat diganti dengan Al 3+, sehingga rumus empiris zeolit menjadi :

M2nO.Al2O3.xSiO2.yH2O

Keterangan :

M = kation alkali atau alkali tanah

n = valensi logam alkali

x = bilangan tertentu (2 s/d 10)

y = bilangan tertentu (2 s/d 7)

(Wikipedia, 2007).

Page 33: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Menurut proses pembentukannya, zeolit dapat digolongkan menjadi

2 kelompok, yaitu zeolit alam dan zeolit sintesis.

1. Zeolit Alam

Zeolit alam terbentuk karena proses perubahan alam (zeolitisasi) dari

batuan vulkanik tuf, sedangkan zeolit sintesis direkayasa oleh manusia secara

kimiawi.

Jenis zeolit alam dibedakan menjadi 2 kelompok :

a. Zeolit yang terdapat di antara celah-celah bebatuan atau di antara

lapisan bautan. Zeolit ini biasanya terdiri dari beberapa jenis

mineral zeolit bersama-sama dengan mineral lainnya seperti kalsit,

kuarsa, renit, klorit, fluorit, mineral sulfida dan lain-lain.

b. Zeolit yang berupa batuan. Hanya sedikit jenis zeolit yang

berbentuk batuan, diantaranya adalah klinoptilotit, analsim

laumontit, mordenit, filipsit, erionit, kabasit, dan heulandit.

2. Zeolit Sintetis

Zeolit sintetis dapat diproduksi dengan cara hidrotermal dan kebanyakan

diproduksi di bawah kondisi tidak seimbang, akibatnya zeolit yang

dihasilkan merupakan bahan metalabil (mudah berubah).

(Wikipedia, 2007).

C. Karbon Aktif

Aktivasi karbon bertujuan untuk memperbesar luas permukaan arang

dengan membuka pori-pori yang tertutup, sehingga memperbesar kapasitas

penjerapan. Pori-pori dalam arang biasanya diisi oleh tar, hidrokarbon dan zat-zat

Page 34: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

organik lainnya yang terdiri dari fixed carbon, abu, air persenyawaan yang

mengandung nitrogen dan sulfur (Ketaren, 1986).

Karbon aktif, atau sering juga disebut dengan arang aktif, adalah suatu

jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini dapat

dicapai dengan mengaktifkan karbon tersebut. Dari satu gram karbon aktif, akan

didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan kira-kira sebesar 500 m2

(didapat dari pengukuran gas). Pengaktifan bertujuan untuk memperluas

permukaannya saja, dan meningkatkan kemampuan penjerapan karbon aktif itu

sendiri (Wikipedia, 2008 b).

Karbon aktif dengan berbagai katalis logam juga secara efektif menjerap

etilen. Karbon aktif telah banyak digunakan untuk menghilangkan etilen pada

gudang penyimpanan buah-buahan dan sayur-sayuran dan juga diproduksi dalam

kemasan sachet yang dimasukkan ke dalam kantongan pengemas atau kotak kayu

pada penyimpanan hasil pertanian (Abeles, et al., 2002).

Penyimpanan dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif Kemasan atmosfer termodifikasi aktif adalah cara pengemasan suatu

produk yang mudah rusak di mana komposisi udara dalam kemasan telah diubah,

sehingga komposisi udara tersebut tidak sama lagi dengan kondisi atmosfer

(Hintlian dan Hotchkiss, 1986).

Pengemasan atmosfir termodifikasi adalah pengemasan produk dengan

menggunakan bahan kemasan yang dapat menahan keluar masuknya gas sehingga

konsentrasi gas di dalam kemasan berubah, dan ini menyebabkan laju respirasi

produk menurun, mengurangi pertumbuhan mikroba, mengurangi kerusakan oleh

enzim serta memperpanjang masa simpan (Julianti dan Nurminah, 2006).

Page 35: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Ada 2 jenis kemasan atmosfir termodifikasi (AT), yaitu AT aktif dan AT

pasif. Pada AT aktif, produk disimpan dengan atmosfir terkendali dimana udara di

dalam kemasan awalnya dikontrol dengan menarik semua udara dalam kemasan

kemudian diisi kembali dengan udara dan konsentrasinya diatur sehingga

keseimbangan langsung dicapai. Sedangkan pada AT pasif, keseimbangan antara

O2 dan CO2 diperoleh melalui pertukaran udara dalam kemasan (mengandalkan

permeabilitas kemasan) (Julianti dan Nurminah, 2006).

Meningkatkan kadar gas CO2 dengan konsentrasi 2 % atau lebih pada

kemasan dapat menguntungkan bagi penyimpanan produk. Menaikkan kadar CO2

dapat mengurangi sensitivitas produk terhadap etilen, dan juga memperlambat

perombakan klorofil pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Meningkatkan kadar

CO2 juga dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis jamur yang dapat

menyebabkan kebusukan. Kadar O2 dan CO2 harus diperhatikan agar tidak

dibawah batas toleransi. Konsentrasi O2 dibawah batas toleransi akan

menyebabkan respirasi anaerob dan terbentuk aroma yang tidak diinginkan.

Konsentrasi CO2 dibawah batas toleransi menyebabkan kerusakan fisiologis pada

buah-buahan dan sayur-sayuran (Jobling, 2001).

Memperhatikan kadar oksigen penting saat pengemasan buah-buahan dan

sayur-sayuran segar karena buah-buahan dan sayur-sayuran tersebut masih

melakukan respirasi. Ketiadaan oksigen dapat menyebabkan respirasi anaerob,

sehingga meningkatkan kelayuan dan kebusukan. Konsentrasi O2 yang terlalu

tinggi dapat meningkatkan laju respirasi. Umumnya, kadar oksigen yang sesuai

untuk buah-buahan dan sayur-sayuran untuk masa simpan yang optimal sekitar

3 – 5 % (Wikipedia, 2008 b).

Page 36: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Pengemasan aktif adalah suatu konsep inovatif yang mengubah kondisi

pengemasan untuk memperlama masa simpan atau meningkatkan penampakan

dan keselamatan produk, dan sekaligus mempertahankan mutu produk tetap

tinggi. Untuk itu, ke dalam kemasan dimasukkan bahan tambahan. Berbagai

bahan tambahan yang dikenal saat ini dapat berfungsi secara khusus, misalnya

mampu menyerap O2 dan etilen, menyerap dan melepas CO2, mengatur

kelembapan, bersifat antimikroba, melepas antioksidan, melepas atau penyerap

flavor atau bau buah. Penurunan konsentrasi O2 (atau sebaliknya, peningkatan

konsentrasi CO2) hingga konsentrasi yang belum memicu terjadinya fermentasi

menjadi salah satu parameter utama teknologi pengemasan buah. Pada umumnya,

penurunan O2 akan menurunkan laju respirasi, yang selanjutnya akan

menghambat pemasakan buah, sehingga mampu memperpanjang masa simpannya

(Wikipedia, 2008 b).

Saat ini Modified Atmosphere Packaging (MAP) telah berkembang dengan

sangat pesat, hal ini didorong oleh kemajuan fabrikasi film kemasan yang dapat

menghasilkan kemasan dengan permeabilitas gas yang luas serta tersedianya

penjerap untuk O2, CO2, etilen dan air. Ahli-ahli pengemasan sering menganggap

bahwa MAP merupakan satu dari bentuk kemasan aktif, karena banyak metode

kemasan aktif juga memodifikasi komposisi udara di dalam kemasan bahan

pangan (Hurme, et al., 2002).

Keterbatasan dalam mengatur kondisi atmosfir terkendali (MA) secara

pasif, menyebabkan MA aktif lebih disukai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mengeluarkan semua gas dari dalam kemasan dan mengisinya kembali dengan gas

yang komposisinya sesuai. Sistem modifikasi atmosfir ini juga dapat disesuaikan

Page 37: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

dengan penggunaan bahan-bahan penjerap O2, CO2, dan / atau etilen (C2H4).

Meski cara ini membutuhkan tambahan biaya, tetapi kondisi atmosfir yang

diinginkan lebih cepat tercapai. Adsorber etilen dapat memperlambat laju respirasi

yang merupakan masalah dalam buah-buahan klimakterik. Adsorber CO2 dapat

mencegah meningkatnya konsentrasi CO2 ke level yang menyebabkan kebusukan

dan mungkin terjadi pada kondisi penyimpanan MA secara pasif

(Kader dan Watkins, 2000).

Penyimpanan pisang dengan sistem modifikasi atmosfer sudah diterapkan

pada beberapa varietas pisang. Dari hasil penelitian Chauhan, et al. (2006),

diketahui kondisi atmosfer termodifikasi yang sesuai untuk penyimpanan pisang

varietas Pachbale adalah 3 % O2, 5 % CO2 dan 92 % N2. Pisang yang dikemas

dengan kemasan atmosfer termodifikasi yaitu dengan kemasan polietilen yang

tebalnya 0,025 mm dan 0,037 mm memberikan mutu pisang yang baik dan dapat

memperpanjang masa simpan 5 hari lebih panjang daripada penyimpanan tanpa

kemasan. Pisang yang telah disimpan dengan kemasan atmosfer termodifikasi ini

juga memiliki mutu yang lebih baik setelah diberi perlakuan etilen di akhir

penyimpanan (Ahmad dan Thompson, 2007).

Menurut Jobling (2001), berikut adalah beberapa produk yang disimpan

dalam udara terkendali, yang ternyata memiliki umur simpan lebih lama dari

produk yang disimpan pada komposisi udara normal :

Page 38: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 3. Perbandingan umur simpan produk pada udara normal dan udara terkendali

Produk Suhu

(˚C) O2 (%) CO2 (%) Umur simpan

udara normal (hari)

Umur simpan udara

terkendali (hari) Apel Gala 0 - 2 1,5 - 2,5 1 - 5 120 180 Apokat 5 - 13 3 - 10 3 - 10 42 84 Pisang 13 - 16 2 - 5 2 - 5 28 49 Buncis 4 - 8 4 - 7 4 - 7 7 14 Brokoli 0 - 1 5 -15 5 - 15 28 56 Lettuce 0 - 1 < 1 < 1 21 28 Pir - 1 - 1 0 - 1 0 - 1 90 180 Lada 7 -12 2 - 5 2 - 5 21 28 Strawberry - 0,5 - 0 15 - 20 15 - 20 14 21

Sumber : Jobling, (2001).

Penggunaan Styrofoam Sebagai Wadah Pengemas Saat ini styrofoam banyak digunakan sebagai wadah pengemas bahan

pangan, karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat mempertahankan

panas atau dingin produk yang dikemasnya, tetap dapat mempertahankan

bentuknya saat dipegang, ringan, murah, memiliki kekuatan yang baik, ukurannya

dapat diatur, tidak menimbulkan alergi, tahan terhadap kelembaban dan

permeabilitas terhadap uap sangat rendah (Vedder, 2008).

Styrofoam dibuat dari polimer polistiren yang terdiri atas monomer-

monomer stiren. Monomer-monomer ini dapat bermigrasi ke dalam bahan

makanan yang dikemas. Dewasa ini penggunaan styrofoam sebagai pengemas

mulai dibatasi karena stiren dapat bersifat karsinogenik (memacu timbulnya

kanker). Styrofoam sebagai pengemas tidak dianjurkan untuk dipakai dalam

pengemasan bahan pangan yang masih panas, mengandung banyak lemak,

vitamin A dan asam (Vedder, 2008).

Page 39: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Penggunaan Kemasan Film

Polietilen densitas rendah (LDPE = Low Density Polyethylene) dihasilkan

dengan cara polimerisasi pada tekanan tinggi, mudah di kelim dan harganya

murah. Plastik ini mempunyai kekuatan terhadap kerusakan dan ketahanan untuk

putus yang tinggi. Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,

mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik. Sifat-sifat plastik

polietilen adalah :

- Tembus pandang (transparan), bersih dan jernih

- Tahan terhadap suhu tinggi (300 °C)

- Permeabilitasnya terhadap uap air dan gas rendah

- Tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik dari buah-buahan,

sehingga dapat digunakan untuk mengemas minuman sari buah

(Julianti dan Nurminah, 2006).

Permeabilitas film akan meningkat dengan meningkatnya suhu, dan hal ini

perlu diperhitungkan dengan teliti sebelum memilih jenis film kemasan yang akan

digunakan. Dalam beberapa hal peningkatan permeabilitas ini diinginkan,

misalnya pada produk-produk yang berespirasi, yaitu untuk mencegah terjadinya

respirasi anaerob (Julianti dan Nurminah, 2006).

Page 40: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

BAHAN DAN METODA

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2009 di Laboratorium

Analisa Kimia Bahan Pangan Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah pisang barangan dengan tingkat

kematangan matang fisiologis. Buah pisang barangan diperoleh dari petani pisang

barangan dari Kecamatan Medan Denai, Kelurahan Tegal Sari, Mandala III. Buah

pisang barangan diangkut ke lokasi penelitian 1 hari setelah pemanenan. KMnO4,

zeolit dan karbon aktif diperoleh dari Rudang Jaya Simpang Kampus USU,

Medan.

Reagensia Reagensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquadest, pereaksi

Anthrone, alkohol 80 %, HPO3 3 % , 2,6-diklorofenol indofenol.

Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah aluminium foil, oven,

desikator, timbangan, mortar, alu, beaker glass, teksturometer, gelas ukur, pipet

tetes, pH meter, tabung reaksi, spektrofotometer, styrofoam, kertas saring,

polyetilen, tabung gas, Cosmoprotector tipe XPO – 318, Cosmoprotector tipe

XP – 314, buret, erlenmeyer, spatula, sentrifus, penangas air dan kuvet.

Page 41: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Rancang Acak Lengkap (RAL)

faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu :

Faktor I : Jenis Penjerap Etilen (A)

A1 = KMnO4

A2 = Zeolit

A3 = Karbon Aktif

Faktor II : Lama Penyimpanan (L)

L1 = 0 hari

L2 = 5 hari

L3 = 10 hari

L4 = 15 hari

Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah 3 x 4 = 12, maka jumlah ulangan (n)

adalah sebagai berikut :

Tc (n-1) ≥ 15

12 (n-1) ≥ 15

12 n – 12 ≥ 15

12 n ≥ 27

n ≥ 2,25 ……….. dibulatkan menjadi n = 3

Maka untuk ketelitian, dilakukan ulangan sebanyak 3 (tiga) kali.

Page 42: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Model Rancangan

Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial

dengan model :

Ŷijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Ŷijk : Hasil pengamatan dari faktor A dari taraf ke – i dan faktor L pada

taraf ke – j dengan ulangan ke – k

µ : Efek Nilai Tengah

αi : Efek dari Faktor A pada taraf ke – i

βj : Efek dari Faktor L pada taraf ke – j

(αβ)ij : Efek interaksi faktor A pada taraf ke – i dan faktor L pada

taraf ke – j

εijk : Efek galat dari faktor A pada taraf ke – i dan faktor L pada taraf

ke – j dalam ulangan ke – k.

Pelaksanaan Penelitian

- Disortasi pisang dan ditimbang beratnya sebanyak ± 300 gram

- Dimasukkan ke dalam styrofoam

- Bahan penjerap etilen dimasukkan ke dalam kertas saring yang dibentuk

menjadi bungkusan kecil

- Styrofoam ditutup dengan kemasan plastik dengan cara sebagai berikut :

pinggiran styrofoam diberi double tape 1 cm dan pada badan styrofoam

digunakan selotip 2,5 cm untuk meletakkan film polyetilen. Film kemasan

tidak menutupi bagian bawah styrofoam . Untuk pengaturan gas O2 dan CO2

di dalam kemasan, dibuat 2 lubang pada salah satu sisi kemasan yang

dihubungkan dengan selang plastik.

Page 43: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

- Kemasan yang telah berisi produk disegel dengan lilin dan selang dijepit

dengan penjepit

- Komposisi atmosfir di dalam kemasan dimodifikasi dengan cara mengurangi

konsentrasi gas O2 menggunakan gas Nitrogen hingga konsentrasinya

mencapai 6 ± 2 % O2 yang diukur dengan menggunakan Cosmoprotector

tipe XPO – 318, sedangkan gas CO2 ditambahkan dari tabung gas CO2

hingga konsentrasinya 4 ± 2 % CO2 yang diukur dengan menggunakan

Cosmoprotector tipe XP – 314

- Disimpan pada suhu ruang

- Dilakukan pengamatan dalam selang waktu tertentu yaitu 5, 10, 15 dan 20

hari

Pengamatan dan Parameter Mutu

Pengamatan dan pengukuran data dilakukan dengan cara analisa sesuai

dengan parameter sebagai berikut :

1. Penentuan Kadar Air

2. Susut Bobot

3. Penentuan Kadar Vitamin C

4. Penentuan Kadar Gula

5. Uji Organoleptik Warna

6. Uji Tekstur dengan Teksturometer

7. Uji Tekstur secara Organoleptik

Page 44: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

1. Penentuan Kadar Air (Apriyantono, et al., 1989)

- Ditimbang contoh seberat 5 gram dalam aluminium foil yang telah

diketahui beratnya

- Dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ˚C selama 3 jam. Kemudian

didinginkan dalam desikator selama 15 menit, lalu ditimbang

- Dipanaskan kembali dalam oven selama 30 menit, didinginkan

kembali dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Perlakuan ini

diulangi sampai didapat berat yang konstan

- Dihitung pengurangan berat yang merupakan banyaknya air dalam

bahan dengan perhitungan :

% Kadar air = Berat awal – Berat Akhir x 100 % Berat awal

2. Penentuan Susut Bobot

- Ditimbang berat awal bahan sebelum perlakuan

- Ditimbang berat akhir bahan setelah perlakuan

- Dihitung pengurangan berat bahan sebagai susut bobot, dengan

perhitungan :

Susut bobot = Wa – Wb x 100 % Wa

dimana Wa = berat awal bahan sebelum perlakuan

Wb = berat akhir bahan setelah perlakuan

Untuk susut bobot 0 hari, angka 0 diganti dengan cara

data ditransformasikan menggunakan persamaan (y + 0,5)0,5

(Steel dan Torrie, 1989).

Page 45: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

3. Penentuan Kadar Vitamin C (Apriyantono, et al., 1989)

- Dihancurkan 5 g sampel

- Dimaserasikan dengan 25 ml larutan 3 % HPO3

- Disentrifus pada 4000 rpm selama 15 menit dan kemudian disaring

- Dipipet 5 ml filtrat

- Dibuat larutan pencelup (dye solution) dari 50 g 2,6-diklorofenol

indofenol didalam aquadest panas yang mengandung 42 mg sodium

bikarbonat

- Dititrasi dengan larutan pencelup (dye solution) hingga terbentuk

warna merah jambu

- Dihitung kadar vitamin C

Kadar Vitamin C (mg/100 g bahan) = T x F x FP x 100 W Dimana : T = jumlah ml titrasi F = faktor dye (mg/ml)

FP = faktor pengenceran

W = berat sampel (g)

4. Penentuan Kadar Gula (Apriyantono, et al., 1989)

- Diambil 25 g sampel (daging buah pisang barangan)

- Ditambahkan alkohol 80 % dengan perbandingan 1 : 1

- Diblender dan disaring bubur buah dengan menggunakan kapas

- Dicuci sisa padatan sampai seluruh gula terekstrak

- Ditepatkan filtrat hingga 100 ml

- Diambil 10 ml filtrat dan diencerkan hingga 250 ml

Page 46: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

- Diatur pH, jika larutan asam maka ditambahkan 2 g CaCO3

- Dipanaskan pada penangas air (100 ˚C) selama 30 menit, didinginkan

dengan cepat dan disaring dengan kertas saring

- Dipanaskan kembali filtrat pada suhu 85 ˚C sampai alkoholnya

menguap, kemudian dipipet 10 ml dan diencerkan lagi hingga 100 ml

- Dimasukkan 1 ml filtrat akhir ke dalam tabung reaksi dan ditambah

dengan pereaksi Anthrone

- Direndam dalam air mendidih selama 15 menit

- Dipindahkan ke dalam kuvet

- Dibaca absorbansinya pada λ = 630 nm

- Ditentukan kadar gula dengan menggunakan kurva standar dengan

persamaan kurva standar Ŷ = 2,4625 x + 0,12

- Dihitung kadar gula pada pisang barangan dengan rumus:

Total gula (%) = A x FP x 100 % W x 1000 Dimana A = Absorbansi FP = Faktor Pengencer W = berat bahan (g)

5. Uji Organoleptik Warna (Skor) (Satuhu dan Supriyadi, 2000)

Penentuan tingkat kematangan buah pisang barangan dilakukan dengan

kriteria warna kulit luar berdasarkan tingkat yang paling muda (hijau) sampai

tingkat yang paling matang (kuning bercak coklat), berdasarkan kadar Color

Chart Classification berikut :

Page 47: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 4. Nilai numerik 1 – 8 untuk menunjukkan warna buah pisang barangan pada berbagai tingkat kematangan

Skor Warna Kulit Pisang 1 Warna hijau, keras belum matang 2 Warna kulit hijau tanda kuning sedikit 3 Warna kulit hijau lebih banyak daripada kuning 4 Warna kulit kuning lebih banyak daripada warna hijau 5 Warna kulit kuning dengan ujung berwarna hijau 6 Warna kulit kuning penuh 7 Warna kulit kuning dengan sedikit bercak coklat 8 Bercak coklat lebih melebar/banyak

6. Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm2) ( Muchtadi, 1997)

- Diambil bahan, diletakkan pada teksturometer

- Diukur tekstur bahan pada bagian pangkal, tengah dan ujungnya

- Dihitung tekstur rata-rata dengan menggunakan rumus :

Tekstur = 250 x / 10

dimana x = nilai rata-rata pengukuran pada tiga tempat yang

berbeda dari buah pisang

250 = berat beban teksturometer (g)

10 = pembacaan skala pada teksturometer (1 cm = 10 mm)

7. Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor) (Soekarto, 1981)

- Diambil buah pisang barangan dan ditekan dengan jari tangan

- Diberi skala kekerasan tekstur pisang barangan :

Tabel 5. Skala uji hedonik organoleptik tekstur (numerik)

Skala Hedonik Skala Numerik Sangat Keras 4 Keras 3 Agak Keras 2 Tidak Keras 1

Page 48: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Dimasukkan kedalam styrofoam yang telah ditutup dengan polyetilen

Diberi 2 lubang pada salah satu sisi styrofoam untuk pengaturan gas O2 dan CO2

Analisa

Gambar 2. Skema Penelitian

Penjerap Etilen A1 = KmnO4 A2 = Zeolit A3 = Karbon aktif

Lama Penyimpanan L1 = 0 hari L2 = 5 hari L3 = 10 hari L4 = 15 hari

1. Kadar Air 2. Susut Bobot 3. Kadar Vitamin C 4. Kadar Gula 5. Uji Organoleptik

Warna 6. Uji Tekstur

dengan Teksturometer

7. Uji Tekstur secara Organoleptik

Dimasukkan penjerap ke dalam kertas saring yang dibentuk menjadi sachet

Dimasukkan ke dalam styrofoam

Disortasi pisang dan ditimbang

Modifikasi atmosfer dalam kemasan; Konsentrasi O2 : 6 ± 2 %, Konsentrasi CO2 : 4 ± 2 %

dan N2 hingga 100 %

Kemasan atmosfer termodifikasi aktif disimpan pada suhu kamar

Page 49: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Jenis Penjerap Etilen terhadap Parameter yang Diamati

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, jenis penjerap etilen

memberikan pengaruh terhadap kadar air, susut bobot, kadar vitamin C, kadar

gula, organoleptik warna dan tekstur, yang dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil analisis pengaruh jenis penjerap etilen terhadap parameter yang diamati

Jenis Penjerap

Etilen (A) Kadar Air

(%) Susut Bobot (%)

Kadar Vitamin C (g/100 gr)

Kadar Gula (%)

Tekstur (g/mm2)

Organoleptik (Skor) Tekstur Warna

A1 = KMnO4 66,510 3,000 4,620 12,567 577,900 3,120 2,620 A2 = Zeolit 66,540 3,580 4,760 13,358 514,040 3,050 2,670 A3 = Karbon

Aktif 66,580 3,400 4,850 13,813 565,430 3,100 2,680

Dari Tabel 6 dapat dilihat kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan A3

yaitu sebesar 66,58 % dan terendah pada perlakuan A1 sebesar 66,51 %. Susut

bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan A2 sebesar 3,58 % dan terendah pada

perlakuan A1 sebesar 3,00 %. Kadar vitamin C tertinggi diperoleh pada perlakuan

A3 sebesar 4,85 mg/100 g dan terendah pada perlakuan A1 sebesar 4,62 mg/100 g.

Kadar gula tertinggi diperoleh pada perlakuan A3 sebesar 13,813 % dan terendah

pada perlakuan A1 sebesar 12,567 %. Tekstur bahan (menggunakan

teksturometer) tertinggi diperoleh pada perlakuan A1 sebesar 577,90 g/mm2 dan

terendah pada perlakuan A2 sebesar 514,04 g/mm2. Nilai organoleptik tekstur

terbesar diperoleh pada perlakuan A1 sebesar 3,12 % dan terendah pada perlakuan

A2 sebesar 3,05 %. Nilai organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan

A3 sebesar 2,68 dan terendah pada perlakuan A1 sebesar 2,62.

Page 50: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Parameter yang Diamati

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, secara umum lama

penyimpanan memberikan pengaruh terhadap kadar air, susut bobot, kadar

vitamin C, kadar gula, organoleptik warna dan tekstur, yang dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel 7. Hasil analisis pengaruh lama penyimpanan terhadap parameter yang diamati

Lama

Penyimpanan (L)

Kadar Air (%)

Susut Bobot (%)

Kadar Vitamin C (g/100 g)

Kadar Gula (%)

Tekstur (g/mm2)

Organoleptik (Skor)

Tekstur Warna

L1 = 0 hari 60,480 0,710 2,930 2,411 786,670 4,00 1,00 L2 = 5 hari 66,660 1,800 4,460 5,186 639,160 3,84 1,00 L3 = 10 hari 68,830 4,480 5,200 18,278 462,460 2,76 2,66 L4 = 15 hari 70,200 6,310 6,400 27,109 321,530 1,76 5,96 Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan, maka kadar

air, susut bobot, kadar vitamin C, kadar gula dan nilai organoleptik warna pisang

barangan semakin meningkat, sedangkan tekstur pisang barangan semakin

menurun. Kadar air tertinggi diperoleh dari perlakuan L4 sebesar 70,200 % dan

terendah pada L1 sebanyak 60,480 %. Susut bobot tertinggi diperoleh dari

perlakuan L4 sebesar 6,310 % dan terendah pada perlakuan L1 sebesar 0,710 %.

Kadar vitamin C tertinggi diperoleh dari perlakuan L4 sebesar 6,400 mg/100 g,

sedangkan terendah terdapat pada perlakuan L1 sebesar 2,930 mg/100 g. Kadar

gula tertinggi diperoleh pada perlakuan L4 sebesar 27,108 % dan terendah pada

perlakuan L1 sebesar 2,411 %. Tekstur (menggunakan teksturometer) tertinggi

diperoleh dari perlakuan L1 sebesar 786,670 g/mm2 sedangkan yang terendah pada

perlakuan L4 sebesar 321,530 g/mm2. Nilai organoleptik tekstur tertinggi

diperoleh pada perlakuan L1 sebesar 4,000 dan terendah pada perlakuan L4

Page 51: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

sebesar 1,760. Nilai organoleptik warna tertinggi diperoleh pada pada perlakuan

L4 sebesar 5,960 dan terendah pada perlakuan L1 dan L2 sebesar 1,000.

Kadar Air (%)

Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar air (%)

Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap

kadar air pisang barangan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air (%) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

kadar air pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh lama

penyimpanan terhadap kadar air untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar air (%)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - L1 = 0 hari 60.48 D D 2 0.76187 1.0686 L2 = 5 hari 66.66 C C 3 0.79897 1.12549 L3 = 10 hari 68.83 B B 4 0.82371 1.15765 L4 = 15 hari 70.20 A A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata

dengan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan L3 dan L4.

Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan L4. Kadar air tertinggi diperoleh pada

perlakuan L4 (15 hari) yaitu sebesar 70,200 % dan terendah pada L1 (0 hari)

sebesar 60,480 %.

Page 52: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Hubungan lama penyimpanan terhadap kadar air pisang barangan dapat

dilihat pada Gambar 3.

y = 0,6266L + 61,843r = 0,94138

58,000

60,000

62,000

64,000

66,000

68,000

70,000

72,000

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Kada

r Air

(%)

Gambar 3. Grafik Hubungan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Air (%) Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

kadar air pisang barangan akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh

pisang barangan masih melakukan proses respirasi selama masa penyimpanan.

Menurut Syarief dan Irawati (1988), respirasi adalah suatu proses metabolisme

biologis dengan menggunakan oksigen dalam perombakan senyawa kompleks

(seperti karbohidrat, protein dan lemak) untuk menghasilkan CO2, air dan

sejumlah besar elektron.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap kadar air (%)

Dari hasil analisis sidik ragam pada (Lampiran 1), interaksi jenis penjerap

etilen dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata

(P>0,05) terhadap kadar air pisang barangan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

0

Page 53: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Susut Bobot (%)

Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap susut bobot (%)

Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 2), jenis penjerap etilen

memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap susut bobot pisang

barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh jenis penjerap etilen terhadap

susut bobot untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh jenis penjerap terhadap susut bobot (%)

Jarak LSR Jenis Penjerap Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1 = KmnO4 3,000 c C 2 0.11032 0.15473 A2 = Zeolit 3,580 a A 3 0.11569 0.16297 A3 = Karbon aktif 3,400 b B

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata

dengan A2 dan A3. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata dengan A3. Susut bobot

tertinggi diperoleh pada perlakuan A2 (zeolit) yaitu sebesar 3,580 % dan terendah

pada perlakuan A1 (KMnO4) sebesar 3,000.

Histogram pengaruh jenis penjerap etilen terhadap susut bobot pisang

barangan dapat dilihat pada Gambar 4.

2.600

2.800

3.000

3.200

3.400

3.600

3.800

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Jenis Penjerap Etilen

Susu

t Bob

ot (%

)

Gambar 4. Histogram pengaruh jenis penjerap etilen terhadap susut bobot (%)

0

Page 54: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Kehilangan berat pada buah mempunyai korelasi positif dengan jumlah

gas CO2 dan air yang dilepaskan. Kehilangan berat pada buah diakibatkan oleh

proses respirasi dan transpirasi pada buah tersebut. Meningkatnya laju respirasi

akan menyebabkan perombakan senyawa seperti karbohidrat dalam buah, dan

menghasilkan CO2, energi dan air yang menguap melalui permukaan kulit buah

yang menyebabkan kehilangan bobot pada pisang barangan. Dari Gambar 2 dapat

dilihat susut bobot terendah terdapat pada perlakuan A1 (KMnO4), karena KMnO4

dapat mengoksidasi etilen, sehingga dapat menekan laju respirasi buah, sehingga

dapat menghambat proses penguapan air dari dalam buah, dan penurunan berat

pisang dapat diperkecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wills et al. (1981), yang

menyatakan bahwa etilen dapat dihancurkan oleh KMnO4 sebagai oksidator yang

kuat.

Pengaruh lama penyimpanan terhadap susut bobot (%) Dari hasil analisa sidik ragam (Lampiran 2), lama penyimpanan

memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap susut bobot pisang

barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh lama penyimpanan terhadap

susut bobot untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap susut bobot (%)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - L1 = 0 hari 0,710 d D 2 0.12738 0.17867 L2 = 5 hari 1,800 c C 3 0.13359 0.18818 L3 = 10 hari 4,480 b B 4 0.13772 0.19356 L4 = 15 hari 6,310 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Page 55: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata

dengan L2, L3, dan L4. L2 berbeda sangat nyata dengan L3 dan L4. Perlakuan L3

berbeda sangat nyata terhadap L4.

Hubungan lama penyimpanan terhadap susut bobot pisang barangan dapat

dilihat pada Gambar 5.

Ŷ = 0,3896L + 0,403r = 0,9887

0,0001,0002,0003,0004,0005,0006,0007,000

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Susu

t Bob

ot (%

)

Gambar 5. Grafik hubungan lama penyimpanan terhadap susut bobot (%)

Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

susut bobot pisang barangan akan semakin meningkat. Buah masih melakukan

respirasi selama penyimpanan, semakin lama penyimpanan, maka kehilangan

berat pada buah akan semakin meningkat.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dan lama penyimpanan terhadap susut bobot (%) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 2), interaksi jenis penjerap etilen

dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap susut bobot pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh

interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap susut bobot

untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 56: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 11. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap susut bobot (%)

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1L1 0,710 h G 2 0.22063 0.30946 A1L2 1,670 g F 3 0.23138 0.32594 A1L3 3,880 f E 4 0.23854 0.33525 A1L4 5,730 c B 5 0.24069 0.34098 A2L1 0,710 h G 6 0.24356 0.34456 A2L2 1,850 g F 7 0.24499 0.35244 A2L3 5,290 d C 8 0.24642 0.35531 A2L4 6,460 b A 9 0.24642 0.3596 A3L1 0,710 h G 10 0.24785 0.36319 A3L2 1,890 g F 11 0.24785 0.36534 A3L3 4,260 e D 12 0.24785 0.36748 A3L4 6,740 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa susut bobot tertinggi terdapat pada

perlakuan A3L4 yaitu sebesar 6,74 % dan terendah pada A1L1, A2L1, dan A3L1

sebesar 0,71 %.

Ketersediaan etilen akan meningkatkan laju respirasi pada buah-buahan.

Tetapi dengan adanya penjerap etilen maka kegiatan respirasi tersebut akan

dikurangi. Lama penyimpanan juga mempengaruhi respirasi. Semakin lama buah

disimpan, maka respirasi akan terus berlanjut. Menurut Wills et al. (1981), proses

respirasi dan transpirasi dapat mengakibatkan kehilangan substrat sehingga terjadi

kehilangan berat. Buah-buahan yang telah dipanen merupakan struktur hidup yang

masih tetap melakukan aktivitas metabolisme, seperti respirasi. Proses ini akan

mengakibatkan pelepasan CO2 dan air dari buah sehingga berat buah akan

berkurang. Respirasi ini akan semakin meningkat sampai puncak klimakterik dan

Page 57: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

selanjutnya akan terjadi pembusukan buah yang akan menurunkan mutu buah,

termasuk berat buah.

Pada penyimpanan 10 hari dengan penjerap zeolit terjadi susut bobot yang

meningkat tajam dikarenakan zeolit mudah menyerap air pada kondisi lembab,

pada lama penyimpanan 10 hari zeolit hampir jenuh, sehingga pada lama

penyimpanan 15 hari, peningkatan susut bobot relatif lebih kecil dibanding yang

lain.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan

terhadap susut bobot pisang barangan dapat dilihat pada Gambar 6.

Ŷ1 = 0.3457L + 0.4056r = 0.9893

Ŷ2 = 0.4138L + 0.4729r = 0.9764

Ŷ3 = 0.4094L + 0.3276r = 0.9887

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (hari)

Susu

t Bob

ot (%

)

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Gambar 6. Histogram hubungan interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap susut bobot

Kadar Vitamin C (mg/100 g) Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar vitamin C (mg/100 g) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap

Page 58: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

kadar vitamin C pisang barangan. Hasil pengujian LSR jenis penjerap etilen

terhadap kadar vitamin C dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Uji LSR efek utama pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar vitamin C (mg/100 g)

Jarak LSR Jenis Penjerap Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1 = KMnO4 4,620 b A

2 0,157 0,220 A2 = Zeolit 4,760 ab A

3 0,164 0,232 A3 = Karbon aktif 4,850 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf

5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda tidak nyata

dengan perlakuan A2. Perlakuan A1 berbeda nyata dengan A3. Perlakuan A2

berbeda tidak nyata dengan A3. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan

A3 sebesar 4,85 mg/100 g, dan kadar vitamin C terendah terdapat pada perlakuan

A1 sebesar 4,62 mg/100 g.

Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar vitamin C dapat dilihat pada

Gambar 7.

4,54,554,6

4,654,7

4,754,8

4,854,9

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Jenis Penjerap Etilen

Kad

ar V

itam

in C

(mg/

100

gr)

Gambar 7. Histogram pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar vitamin C (mg/100 g)

0

Page 59: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

KMnO4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi etilen,

sehingga proses respirasi dapat ditekan, akibatnya proses pematangan buah dapat

dihambat. Dengan penghambatan kematangan buah ini, maka peningkatan kadar

vitamin C dapat terhambat pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harris dan

Karmas (1989), yang menyatakan bahwa selama proses pematangan, akan terjadi

peningkatan kadar vitamin C. Hal ini disebabkan karena peningkatan asam-asam

pada pisang termasuk asam askorbat (vitamin C).

Pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C (mg/100 g) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

kadar vitamin C pisang barangan. Hasil pengujian LSR pengaruh lama

penyimpanan terhadap kadar vitamin C untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada

Tabel 13.

Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C (mg/100 g)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi

0.05 0.01 0.05 0.01 - - - L1 = 0 hari 2,930 d D

2 0,181 0,254 L2 = 5 hari 4,460 c C 3 0,190 0,267 L3 = 10 hari 5,200 b B 4 0,196 0,275 L4 = 15 hari 6,400 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata

dengan L2, L3, dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata terhadap L3 dan L4.

Perlakuan L3 berbeda sangat nyata terhadap L4. Kadar vitamin C tertinggi

Page 60: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

diperoleh dari perlakuan L4 sebesar 6,400 mg/100 g, sedangkan kadar vitamin C

terendah diperoleh dari perlakuan L1 sebesar 2,930 mg/100 g.

Hubungan lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C pisang barangan

dapat dilihat pada Gambar 8.

Ŷ = 0,223L + 3,075r = 0,99161

0.000

2.000

4.000

6.000

8.000

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Kada

r Vita

min

C (m

g/10

0 gr

)

Gambar 8. Grafik hubungan lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C

(mg/100 g)

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

kadar vitamin C pisang barangan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Harris dan Karmas, (1989), yang menyatakan bahwa kadar asam

askorbat pada pisang akan meningkat bila diperam dari keadaan hijau menjadi

kuning kecoklatan.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dan lama penyimpanan terhadap kadar vitamin C (mg/100 g)

Dari analisis sidik ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa interaksi

antara jenis penjerap dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda

Page 61: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar vitamin C pisang barangan, sehingga uji LSR

tidak dilanjutkan.

Kadar Gula (%) Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar gula (%) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 4) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

kadar gula pisang barangan. Hasil pengujian LSR pengaruh lama penyimpanan

terhadap kadar vitamin C untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar gula (%)

Jarak LSR Jenis Penjerap Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1 = KMnO4 12.567 C C 2 0,179 0,251 A2 = Zeolit 13.358 B B 3 0,187 0,264 A3 = Karbon aktif 13.813 A A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata

dengan A2 dan A3. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata terhadap A3. Kadar gula

tertinggi diperoleh dari perlakuan A4 sebesar 13,813 %, sedangkan kadar gula

terendah diperoleh dari perlakuan A1 sebesar 12,567 %.

KMnO4 merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi etilen,

sehingga proses respirasi dapat ditekan, akibatnya proses pematangan buah dapat

dihambat. Dengan penghambatan kematangan buah ini, maka peningkatan kadar

gula dapat terhambat pula. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sumadi et al. (2004),

yang menyatakan bahwa pada awal pertumbuhan buah konsentrasi gula total, gula

reduksi dan bukan reduksi sangat rendah. Tetapi saat proses pemasakan, gula total

Page 62: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

meningkat tajam dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Naiknya kadar gula yang

tiba-tiba ini dapat digunakan sebagai indeks kimia kemasakan. Pada saat

pemasakan buah terjadi peningkatan respirasi, produksi etilen serta terjadi

akumulasi gula.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen terhadap kadar gula pisang

barangan dapat dilihat pada Gambar 9.

11,812

12,212,412,612,8

1313,213,413,613,8

14

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Jenis Penjerap Etilen

Kada

r Gul

a (%

)

Gambar 9. Histogram pengaruh jenis penjerap etilen terhadap kadar gula (%) Pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar gula (%) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 4) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total

gula pisang barangan. Hasil pengujian LSR pengaruh lama penyimpanan terhadap

total gula untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 15.

0

Page 63: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar gula (%)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - L1 = 0 hari 2,411 d D 2 0,206 0,289 L2 = 5 hari 5,186 c C 3 0,216 0,305 L3 = 10 hari 18,278 b B 4 0,223 0,314 L4 = 15 hari 27,109 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata

dengan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan L3 dan L4.

Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan L4. Total gula tertinggi diperoleh pada

perlakuan L4 sebesar 27,109 % dan terendah diperoleh pada perlakuan L1 sebesar

2,411 %.

Hubungan lama penyimpanan terhadap kadar gula pisang barangan dapat

dilihat pada Gambar 10.

Ŷ = 1,7437L + 0,1681r = 0,9749

0

5

10

15

20

25

30

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (hari)

Kada

r Gul

a (%

)

Gambar 10. Grafik hubungan antara lama penyimpanan terhadap kadar gula (%) Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

kadar gula akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena selama proses

pematangan terjadi perombakan pati menjadi gula. Menurut Sumadi, et al. (2004),

Page 64: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

pada awal pertumbuhan buah, konsentrasi gula total sangat rendah. Tetapi pada

saat proses pemasakan, gula total meningkat tajam dalam bentuk glukosa dan

fruktosa. Naiknya kadar gula yang tiba-tiba ini dapat digunakan sebagai indeks

kimia kematangan.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap kadar gula (%)

Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 4), interaksi jenis penjerap etilen

dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap kadar gula pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh

interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap susut bobot

untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap kadar gula (%)

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1L1 2,370 j I

2 0.35742 0.50132 A1L2 4,100 h G

3 0.37483 0.52801 A1L3 17,630 e D

4 0.38643 0.5431 A1L4 26,170 b B

5 0.38991 0.55238 A2L1 2,200 j I

6 0.39456 0.55818 A2L2 5,430 g F

7 0.39688 0.57095 A2L3 18,400 d C

8 0.3992 0.57559 A2L4 27,400 a A

9 0.3992 0.58255 A3L1 2,670 ij HI

10 0.40152 0.58835 A3L2 6,020 f E

11 0.40152 0.59183 A3L3 18,800 c C

12 0.40152 0.59532 A3L4 27,760 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf

5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Page 65: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa kadar gula tertinggi terdapat pada

perlakuan A3L4 yaitu sebesar 27,760 % dan terendah pada A2L1 sebesar 2,200 %.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan

terhadap kadar gula pisang barangan dapat dilihat pada Gambar 11.

Ŷ1= 1.6987L - 0.1733r = 0.9662

Ŷ2 = 1.7713L + 0.0733r = 0.9782

Ŷ3 = 1.7611L + 0.604r = 0.9792

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Kada

r Gul

a (%

)

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Gambar 11. Histogram hubungan interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap kadar gula

Ketersediaan etilen akan meningkatkan laju respirasi pada buah-buahan,

tetapi dengan adanya bahan penjerap etilen, maka kegiatan respirasi buah tersebut

dapat dihambat sehingga pematangan buah termasuk perombakan pati menjadi

gula juga dapat dihambat. Selama masa penyimpanan maka kadar gula akan

semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena selama proses pematangan terjadi

perombakan pati menjadi gula. Menurut Sumadi, et al. (2004), pada awal

pertumbuhan buah, konsentrasi gula total sangat rendah. Tetapi pada saat proses

pemasakan, gula total meningkat tajam dalam bentuk glukosa dan fruktosa.

Naiknya kadar gula yang tiba-tiba ini dapat digunakan sebagai indeks kimia

kematangan.

Page 66: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Uji Organoleptik Warna (Skor)

Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap organoleptik warna (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap total gula

pisang barangan. Hasil pengujian LSR pengaruh jenis penjerap etilen terhadap

organoleptik warna (skor) untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh jenis penjerap etilen terhadap organoleptik warna (skor)

Jarak LSR Jenis Penjerap Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - A1 = KMnO4 2,620 b A

2 0,047 0,066 A2 = Zeolit 2,660 ab A

3 0,049 0,069 A3 = Karbon aktif 2,680 a A Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf

5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda tidak nyata

dengan perlakuan A2. Perlakuan A1 berbeda nyata dengan A3. Perlakuan A2

berbeda tidak nyata dengan A3. Nilai organoleptik warna tertinggi diperoleh pada

perlakuan A3 sebesar 2,680 dan terendah pada perlakuan A1 sebesar 2,620,

dimana warna kulit pisang barangan pada perlakuan A3 dan A1 ini masih hijau dan

terdapat sedikit warna kuning.

Hubungan jenis penjerap etilen terhadap organoleptik warna (skor) dapat

dilihat pada Gambar 12.

Page 67: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

2,592,6

2,612,622,632,642,652,662,672,682,69

KMnO4 Zeolit Karbon Aktif

Jenis Penjerap Etilen

Org

anol

eptik

War

na (S

kor)

Gambar 12. Histogram pengaruh jenis penjerap etilen terhadap

organoleptik warna (skor) Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa jenis penjerap yang baik untuk

mempertahankan warna pisang barangan adalah KMnO4. Dengan terhambatnya

laju respirasi maka aktifitas enzim klorofilase pada pisang akan terhambat untuk

mendegradasi senyawa klorofil menjadi warna kuning. Menurut Apandi (1984),

terjadinya warna kuning pada pisang disebabkan karena hilangnya klorofil dan

menyebabkan tampaknya karotenoid yang kuning.

Pengaruh lama penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

organoleptik warna pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh lama

penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor) pisang barangan untuk tiap

perlakuan dapat dilihat pada Tabel 18.

0

Page 68: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi

0.05 0.01 0.05 0.01 - - - L1 = 0 hari 1,000 C C 2 0.054 0.076 L2 = 5 hari 1,000 C C 3 0.057 0.080 L3 = 10 hari 2,640 B B 4 0.059 0.082 L4 = 15 hari 5,960 A A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda tidak nyata

dengan A2, berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat

nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A3 berbeda sangat nyata dengan A4.

Organoleptik warna tertinggi diperoleh pada perlakuan L4 sebesar 5,96 dan

terendah pada perlakuan A1 dan A2 sebesar 1,00.

Hubungan lama penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor) pisang

barangan dapat dilihat pada Gambar 13.

Ŷ= 0,3304L + 0,172r = 0,91214

0

1

2

3

4

5

6

7

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Org

anol

eptik

War

na (S

kor)

Gambar 13. Grafik pengaruh lama penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor)

Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

organoleptik warna (skor) pisang barangan semakin meningkat, yaitu perubahan

Page 69: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

warna pisang dari warna hijau menjadi kuning. Proses perubahan warna pisang

barangan merupakan proses yang berlangsung ke arah masaknya pisang barangan

tersebut, yang mana selama proses tersebut terjadi pembongkaran klorofil.

Menurut Apandi, (1984), perubahan warna merupakan sintesa pigmen tertentu,

seperti karotenoid dan flavonoid disamping terjadinya perombakan klorofil. Oleh

karena terjadi perombakan klorofil, maka karotenoid yang sudah ada namun tidak

nyata, menjadi nyata, dan berubah menjadi berwarna kecoklatan jika kelewat

matang dan mengarah pada pembusukan.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap organoleptik warna (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa interaksi

jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang

berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap organoleptik warna (skor) pisang barangan,

sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm2) Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap tekstur (g/mm2) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap

tekstur pisang barangan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh lama penyimpanan terhadap tekstur (g/mm2)

Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

Page 70: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

tekstur pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh lama

penyimpanan terhadap tekstur untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Uji LSR efek pengaruh utama pengaruh lama penyimpanan terhadap tekstur (g/mm2)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi 0.05 0.01 0.05 0.01

- - - L1 = 0 hari 786,670 A A

2 136,147 190,959 L2 = 5 hari 639,160 B AB

3 142,777 201,126 L3 = 10 hari 462,460 C BC

4 147,198 206,872 L4 = 15 hari 321,530 D C Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf

5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar) Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda nyata terhadap L2,

dan L1 berbeda sangat nyata dengan L3, dan L4. Perlakuan L2 berbeda nyata

terhadap L3 dan berbeda sangat nyata dengan L4. Perlakuan L3 berbeda nyata

terhadap L4. Tekstur tertinggi diperoleh pada perlakuan L1 sebesar 786,670 g/mm2

dan terendah diperoleh pada perlakuan L4 sebesar 321,530 g/mm2.

Hubungan lama penyimpanan terhadap tekstur pisang barangan dapat

dilihat pada Gambar 14.

Ŷ = -31,439L + 788,29r = - 0,9991

0100200300400500600700800900

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Teks

tur (

Teks

turo

met

er) (

g/m

m2 )

Gambar 14. Grafik hubungan lama penyimpanan terhadap tekstur (g/mm2)

Page 71: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

tekstur pisang barangan semain menurun. Hal ini disebabkan karena selama

penyimpanan buah melakukan metabolisme khususnya respirasi dengan

merombak senyawa makromolekul seperti karbohidrat, termasuk protopektin

menjadi pektin. Zat pektin merupakan bahan perekat dinding sel yang termasuk

dalam derivat asam poligalakturonat yang terdapat dalam bentuk protopektin,

asam-asam pektinat, pektin dan asam pektat. Jumlah zat pektat bertambah selama

perkembangan buah, pada waktu buah menjadi matang kandungan pektat dan

pektinat yang larut meningkat, sedangkan jumlah zat-zat pektat seluruhnya

menurun (Pantastico, 1993). Menurut Kartasapoetra (1994), selama penyimpanan

terjadi degradasi pektat, lignin, selulosa dan hemiselulosa oleh aktivitas enzim

pektin metil esterase dan poligalakturonase dalam proses pematangan buah,

sehingga terjadi perubahan tekstur dari keras menjadi lunak.

Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap tekstur (g/mm2) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 6), menunjukkan bahwa

interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh

berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap tekstur pisang barangan, sehingga uji LSR

tidak dilanjutkan.

Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor) Pengaruh jenis penjerap etilen terhadap tekstur (organoleptik) (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 7) menunjukkan bahwa jenis

penjerap etilen memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap

tekstur (organoleptik) pisang barangan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Page 72: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Pengaruh lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik) (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 7) menunjukkan bahwa lama

penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap

tekstur (organoleptik) pisang barangan. Hasil pengujian dengan LSR pengaruh

lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik) dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Uji LSR efek utama pengaruh lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik) (skor)

Jarak LSR Lama Penyimpanan Rataan Notasi

0.05 0.01 0.05 0.01 - - - L1 = 0 hari 4,000 A A 2 0,091 0,127 L2 = 5 hari 3,840 B B 3 0,095 0,134 L3 = 10 hari 2,760 C C 4 0,098 0,138 L4 = 15 hari 1,760 D D

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1 % (huruf besar)

Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata

terhadap A2, A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata terhadap A3 dan A4.

Perlakuan A3 berbeda sangat nyata terhadap A4. Tekstur (organoleptik) tertinggi

diperoleh pada perlakuan L1 sebesar 4,000. Tekstur terendah diperoleh pada

perlakuan L4 sebesar 1,760.

Dari Gambar 15 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka

nilai organoleptik tekstur pisang barangan semakin rendah. Hal ini disebabkan

karena semakin lama penyimpanan, maka tekstur pisang barangan semakin lunak

sehingga kurang disukai oleh panelis. Menurut Kartasapoetra (1994), selama

penyimpanan terjadi degradasi pektat, lignin, selulosa dan hemiselulosa oleh

aktivitas enzim pektin metil esterase dan poligalakturonase dalam proses

pematangan buah, sehingga terjadi perubahan tekstur dari keras menjadi lunak.

Page 73: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Hubungan lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik) (skor)

pisang barangan dapat dilihat pada Gambar 15.

Ŷ = -0,156L + 4,26r = - 0,9647

0,000

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

0 5 10 15

Lama Penyimpanan (Hari)

Teks

tur (

Org

anol

eptik

) (S

kor)

Gambar 15. Grafik pengaruh lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik)

(skor) Pengaruh interaksi antara jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan terhadap tekstur (organoleptik) (skor) Dari hasil analisis sidik ragam (Lampiran 7), menunjukkan bahwa

interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan memberikan pengaruh

berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap tekstur (organoleptik) pisang barangan,

sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Page 74: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis penjerap etilen memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap susut bobot dan kadar gula, berbeda nyata (P<0,05)

terhadap kadar vitamin C dan organoleptik warna (skor), dan memberikan

pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air, tekstur

(menggunakan teksturometer) dan organoleptik tekstur.

2. Lama penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata

(P<0,01) terhadap kadar air, susut bobot, kadar vitamin C, kadar gula,

organoleptik warna (skor), tekstur (menggunakan teksturometer) dan

organoleptik tekstur. Semakin lama penyimpanan pisang barangan maka kadar

air, susut bobot, kadar vitamin C, kadar gula dan organoleptik warna (skor)

semakin meningkat, sedangkan tekstur (menggunakan teksturometer) dan

organoleptik tekstur semakin menurun.

3. Interaksi jenis penjerap etilen dengan lama penyimpanan memberikan

pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap susut bobot dan kadar

gula.

4. Berdasarkan hasil penelitian, jenis penjerap KMnO4 merupakan jenis penjerap

etilen yang baik untuk menghambat kematangan buah pisang barangan dalam

penyimpanan selama 15 hari.

Page 75: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Saran 1. Pada penyimpanan pisang barangan perlu dilakukan kontrol terhadap

komposisi udara di dalam kemasan selama penyimpanan, dengan cara

penambahan bahan penjerap oksigen dan karbondioksida.

2. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai kombinasi bahan penjerap etilen dengan

bahan penjerap oksigen atau karbondioksida untuk memperpanjang masa

simpan buah pisang barangan.

Page 76: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Abeles, F.B., P.W. Morgan and M.E. Saltveit, 2002. Ethylene in Plant Biology. Academic Press Ltd., London, UK. Ahmad, S., M.A. Perviez, A.K. Thompson and H. Ullah, 2006. Effect of storage

of bananas in controlled atmosphere before ethylene treatments on its ripening and quality. J. Agric. Res. 44 (3) : 219 – 229.

Apandi, M., 1984. Teknologi Buah dan Sayur. Alumni, Bandung. Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarwati dan S. Budiyantono,

1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. IPB-Press, Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, 1998. Peningkatan Kapabilitas

Alat Pembuat Media Aktif dari Kalsium Silika. Balai Industri, Medan. Chauhan, O.P., P.S. Raju, D.K. Dasgupta and A.S. Bawa, 2006. Instrumental

textural changes in banana (var. Pachabale) during ripening under active and passive modified atmosphere. International Journal of Food Properties 9 (2) : 237 – 253.

Coles, R., D. McDowell and M.J. Kirwan, 2003. Food Packaging Technology.

Blackwell Publishing, Denmark. Day, B.P.F. (2000). Consumer Acceptability of Active and Intelligent Packaging.

Proceedings of the Active & Intelligent Packaging conference Zeist, The Netherlands.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., 1996. Daftar Komposisi Bahan

Makanan. Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Hadiwiyoto, S. dan Soehardi, 1981. Penanganan Lepas Panen 1. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Harris, R.S. and E. Karmas, 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan.

Penerjemah : S. Achmadi. ITB-Press, Bandung. Hartanto, R. dan C. Sianturi, 2008. Perubahan Kimia, Fisika dan Lama Simpan

Buah Pisang Muli Dalam Penyimpanan Atmosfir Pasif. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 Universitas Lampung.

Hintlian, C.B. and J.H. Hotchkiss, 1986. The safety of modified atmosphere

packaging. J. Food Tech. 40 (12) : 70 – 76.

Page 77: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Hurme, E., T.S-Malm, R. Ahvenainen and T. Nielsen, 2002. Active and Intelligent Packaging. In : Minimal Processing Technologies in Food Industry. T. Ohlsson and N. Bengtsson (Ed). CRC Press, Cambridge, England.

Jobling, J., 2001. Modified atmosphere packaging : not as simple as it seems.

Good Fruit and Vegetables Magazine. Julianti, E. dan M. Nurminah, 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan.

USU-Press, Medan. Kader, A.A. and C.B. Watkins, 2000. Modified atmosphere packaging- Toward

2000 and beyond. J. HorTech. 10 (3) : 483 – 486. Kartasapoetra, A.G., 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Rineka Cipta,

Jakarta. Ketaren, S., 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI - Press, Jakarta. Muchtadi, T.R., 1997. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan

Pangan. IPB-Press, Bogor. Mullan, M. and D. McDowell, 2003. Food Packaging Technology.

Blackwell Publishing, Denmark. Pantastico, E.R.B., 1993. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan

Buah-Buahan dan Sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan Kamariyani. UGM-Press, Yogyakarta.

Purba, A. dan K. Sitinjak, 1987. Teknologi Pasca Panen Buah-Buahan dan

Sayuran. USU-Press, Medan. Sakti, 2008. Buah Matang, Buah Masak dan Kualitasnya. http://www.intisuti.com

[5 Januari 2009]. Satuhu, S. dan A. Supriyadi, 2000. Pisang, Budidaya, Pengolahan dan Prospek

Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta. Sitinjak, K., T. Karo-Karo, S. Siahaan dan A. Purba, 1993. Teknologi Pasca

Panen Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran. USU-Press, Medan. Soekarto, S.T., 1981. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi

Pangan. IPB-Press, Bogor. Standar Nasional Indonesia, 1999. Pisang Barangan Segar. Badan Standarisasi

Nasional, Jakarta.

Page 78: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Steel, R.G.D and J.H. Torrie, 1960. Principles and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Book Company, New York. Sumadi, B. Sugiharto dan Suyanto, 2004. Metabolisma Sukrosa Pada Proses

Pemasakan Buah Pisang Yang Diperlakukan Pada Suhu Berbeda. Jurnal Ilmu Dasar Vol. 5 No. 1 Universitas Jember.

Sunarjono, H.H., 2000. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya, Jakarta. Suprapti, M.L., 2005. Aneka Olahan Pisang. Kanisius, Yogyakarta. Suyanti dan A. Supriyadi, 2008. Pisang, Budidaya, Pengolahan dan Prospek

Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta. Syarief, R. dan A. Irawati, 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian.

Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Vedder, T., 2008. Bahaya Kemasan Styrofoam. http ://www.medika.com

[5 Maret 2009]. Widyastuti, Y.E. dan F.B. Paimin, 1993. Pisang Barangan.

http://www.progressio.id [5 Januari 2009]. Wikipedia, 2007. Jenis-jenis Zeolit. http://www.wikipedia.org [5 Januari 2009]. Wikipedia, 2008 a. Zeolit. http://www.wikipedia.org [5 Januari 2009]. Wikipedia, 2008 b. Modified Atmosphere Packaging. http://www.wikipedia.org

[5 Januari 2009]. Wills, R.H., T.H. Lee, D. Graham, W.B. McKasson and E.G. Hall., 1981.

Postharvest, An Introduction To The Physiology and Handling of Fruits and Vegetables. New South Wales University Press, Kensington, Australia.

Winarno, F.G. dan M. Aman, 1981. Fisiologi Lepas Panen. Sastra Hudaya,

Jakarta.

Page 79: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 1. Data Pengamatan Analisis Kadar Air (%)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 60.980 59.710 60.720 181.410 60.470 A1L2 66.620 66.520 66.890 200.030 66.677 A1L3 68.710 68.390 69.030 206.130 68.710 A1L4 69.120 70.860 70.600 210.580 70.193

A2L1 60.560 60.400 61.320 182.280 60.760 A2L2 66.220 66.720 66.860 199.800 66.600 A2L3 68.820 67.880 68.960 205.660 68.553 A2L4 70.200 70.330 70.220 210.750 70.250

A3L1 60.200 60.340 60.130 180.670 60.223 A3L2 67.100 66.240 66.790 200.130 66.710 A3L3 69.87 68.60 69.24 207.71 69.24 A3L4 70.58 69.32 70.57 210.47 70.16 Total 2395.62

Rataan 66.55 Daftar Analisis Sidik Ragam Kadar Air (%)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 499.2903 45.3900 82.4249 ** 2.72 4.22

A 2 0.0290 0.0145 0.0263 tn 3.88 6.93 L 3 498.0561 166.0187 301.4776 ** 3.49 5.95

A Lin 1 441.3614 441.3614 801.4796 ** 4.75 9.33 A Kuad 1 52.0803 52.0803 94.5739 ** 4.75 9.33 A Kub 1 4.6144 4.6144 8.3794 * 4.75 9.33

AxL 6 1.2052 0.2009 0.3647 tn 3.00 4.82 Error 12 6.6082 0.5507 Total 23 505.8985

Keterangan : FK = 159416,533 KK = 1,115 % ** = Sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata

Page 80: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 2 Data Pengamatan Analisis Susut Bobot (%)

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

A1L1 0.707 0.707 0.707 2.121 0.707 A1L2 1.760 1.660 1.600 5.020 1.673 A1L3 3.870 3.950 3.820 11.640 3.880 A1L4 5.680 5.850 5.670 17.200 5.733

A2L1 0.707 0.707 0.707 2.121 0.707 A2L2 1.900 1.850 1.800 5.550 1.850 A2L3 5.290 5.210 5.380 15.880 5.293 A2L4 6.470 6.470 6.430 19.370 6.457

A3L1 0.707 0.707 0.707 2.121 0.707 A3L2 1.810 1.750 2.100 5.660 1.887 A3L3 4.260 4.100 4.420 12.78 4.260 A3L4 6.720 6.760 6.740 20.220 6.740 Total 119.683

Rataan 3.32 Daftar Analisa Sidik Ragam Susut Bobot (%)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 179.5812 16.3256 1060.4844 ** 2,720 4,220

A 2 2.1051 1.0525 68.3717 ** 3,880 6,930 L 3 174.6766 58.2255 3782.2438 ** 3,490 5,950

L Lin 1 170.8221 170.8221 11096.3454 ** 4,750 9,330 L Kuad 1 1.2184 1.2184 79.1486 ** 4,750 9,330 L Kub 1 2.6361 2.6361 171.2375 ** 4,750 9,330

AxL 6 2.7995 0.4666 30.3089 ** 3,000 4,820

Error 12 0.1847 0.0154 Total 23 179.7660

Keterangan : FK = 397,889 KK = 3,732 % ** = Sangat nyata

Page 81: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 3 Data Pengamatan Analisis Kadar Vitamin C (mg/100 g)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 2.920 2.780 2.780 8.480 2.827 A1L2 4.480 4.220 4.750 13.450 4.483 A1L3 5.050 4.890 5.050 14.990 4.997 A1L4 6.120 6.120 6.280 18.520 6.173

A2L1 2.920 2.920 3.050 8.890 2.963 A2L2 4.220 4.220 4.480 12.920 4.307 A2L3 5.220 5.380 5.220 15.820 5.273 A2L4 6.450 6.620 6.450 19.520 6.507

A3L1 3.050 2.920 3.050 9.020 3.007 A3L2 4.490 4.490 4.750 13.730 4.577 A3L3 5.220 5.380 5.380 15.980 5.327 A3L4 6.620 6.450 6.450 19.520 6.507 Total 170.840

Rataan 4.75 Daftar Analisa Sidik Ragam Kadar Vitamin C (mg/100 g)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 57.2789 5.2072 167.5230 ** 2.720 4.220

A 2 0.3342 0.1671 5.3754 * 3.880 6.930 L 3 56.7026 18.9009 608.0708 ** 3.490 5.950

L Lin 1 55.7780 55.7780 1794.4665 ** 4.750 9.330 L Kuad 1 0.2401 0.2401 7.7244 * 4.750 9.330 L Kub 1 0.6845 0.6845 22.0214 ** 4.750 9.330

AxL 6 0.2421 0.0404 1.2982 tn 3.000 4.820 Error 12 0.3730 0.0311 Total 23 57.6519

Keterangan : FK = 810,731 KK = 3,715 % ** = Sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata

Page 82: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 4 Data Pengamatan Analisis Kadar Gula (%)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 2.600 2.400 2.100 7.100 2.367 A1L2 4.200 3.800 4.300 12.300 4.100 A1L3 17.600 17.700 17.600 52.900 17.633 A1L4 26.000 26.300 26.200 78.500 26.167

A2L1 2.400 2.100 2.100 6.600 2.200 A2L2 5.400 5.400 5.500 16.300 5.433 A2L3 18.300 18.400 18.500 55.200 18.400 A2L4 27.400 27.300 27.500 82.200 27.400

A3L1 2.700 2.600 2.700 8.000 2.667 A3L2 5.970 6.100 6.000 18.070 6.023 A3L3 18.700 18.900 18.800 56.400 18.800 A3L4 27.650 27.860 27.770 83.280 27.760 Total 476.85

Rataan 13.25 Daftar Analisis Sidik Ragam Kadar Gula (%)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 3611.2355 328.2941 8126.0924 ** 2.720 4.220

A 2 9.5404 4.7702 118.0745 ** 3.880 6.930 L 3 3598.7765 1199.5922 29692.8756 ** 3.490 5.950

A Lin 1 3420.5945 3420.5945 84668.1805 ** 4.750 9.330 A Kuad 1 82.5372 82.5372 2043.0006 ** 4.750 9.330 A Kub 1 95.6448 95.6448 2367.4456 ** 4.750 9.330

AxL 6 2.9185 0.4864 12.0402 ** 3.000 4.820 Error 12 0.4848 0.0404 Total 23 3611.7203

Keterangan : FK = 6316,276 KK = 1,517 % ** = Sangat nyata

Page 83: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 5 Data Pengamatan Analisis Uji Organoleptik Warna (Skor)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A1L2 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A1L3 2.600 2.600 2.600 7.800 2.600 A1L4 6.000 5.800 5.800 17.600 5.867

A2L1 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A2L2 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A2L3 2.700 2.600 2.600 7.900 2.633 A2L4 6.000 6.000 6.000 18.000 6.000

A3L1 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A3L2 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 A3L3 2.700 2.700 2.700 8.100 2.700 A3L4 6.000 6.000 6.000 18.000 6.000 Total 95.4

Rataan 2.65 Daftar Analisis Sidik Ragam Uji Organoleptik Warna (Skor)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 147.3967 13.3997 4823.8909 ** 2.720 4.220

A 2 0.0217 0.0108 3.9000 * 3.880 6.930 L 3 147.3456 49.1152 17681.4667 ** 3.490 5.950

L Lin 1 122.6776 122.6776 44163.9200 ** 4.750 9.330 L Kuad 1 24.6678 24.6678 8880.4000 ** 4.750 9.330 L Kub 1 0.0002 0.0002 0.0800 tn 4.750 9.330

AxL 6 0.0294 0.0049 1.7667 tn 3.000 4.820 Error 12 0.0333 0.0028 Total 23 147.4300

Keterangan : FK = 252,810 KK = 1,989 % ** = Sangat nyata * = nyata tn = tidak nyata

Page 84: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 6 Data Pengamatan Analisis Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm 2)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 833.330 1072.960 681.820 2588.110 862.703 A1L2 625.000 625.000 625.000 1875.000 625.000 A1L3 469.040 441.690 577.360 1488.090 496.030 A1L4 357.140 300.120 326.370 983.630 327.877

A2L1 833.330 577.370 625.000 2035.700 678.567 A2L2 535.550 625.000 681.200 1841.750 613.917 A2L3 471.690 446.430 446.430 1364.550 454.850 A2L4 300.000 300.120 326.370 926.490 308.830

A3L1 939.850 833.333 683.060 2456.243 818.748 A3L2 833.333 577.370 625.000 2035.703 678.568 A3L3 446.430 446.430 416.670 1309.530 436.510 A3L4 300.120 357.140 326.370 983.630 327.877 Total 19888.426

Rataan 552.46 Daftar Analisis Sidik Ragam Uji Tekstur dengan Teksturometer (g/mm 2)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 1183177.3176 107561.5743 6.1165 ** 2.720 4.220

A 2 27497.4879 13748.7439 0.7818 tn 3.880 6.930 A Lin 1 934.0532 934.0532 0.0531 tn 4.750 9.330 A Kuad 1 26563.4347 26563.4347 1.5105 tn 4.750 9.330

L 3 1114215.7758 371405.2586 21.1200 ** 3.490 5.950 A Lin 1 1112220.1903 1112220.1903 63.2464 ** 4.750 9.330 A Kuad 1 97.2853 97.2853 0.0055 tn 4.750 9.330 A Kub 1 1898.3001 1898.3001 0.1079 tn 4.750 9.330

AxL 6 41464.0539 6910.6757 0.3930 tn 3.000 4.820 Error 12 211026.1806 17585.5150 Total 23 1394203.4982

Keterangan : FK = 10987485,800 KK = 24,004 % ** = Sangat nyata tn = tidak nyata

Page 85: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 7 Data Pengamatan Analisis Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor)

Perlakuan Ulangan

Total Rataan I II III

A1L1 4.000 4.000 4.000 12.000 4.000 A1L2 4.000 3.800 3.800 11.600 3.867 A1L3 2.800 2.800 2.800 8.400 2.800 A1L4 1.800 1.800 1.800 5.400 1.800

A2L1 4.000 4.000 4.000 12.000 4.000 A2L2 3.700 3.800 3.900 11.400 3.800 A2L3 2.700 2.800 2.700 8.200 2.733 A2L4 1.600 1.700 1.700 5.000 1.667

A3L1 4.000 4.000 4.000 12.000 4.000 A3L2 3.900 3.900 3.800 11.600 3.867 A3L3 2.600 2.800 2.800 8.200 2.733 A3L4 1.800 1.800 1.800 5.400 1.800 Total 111.200

Rataan 3.09 Daftar Analisis Sidik Ragam Uji Tekstur (Organoleptik) (Skor)

SK DB JK KT F Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 11 29.6622 2.6966 346.7013 ** 2.720 4.220

A 2 0.0289 0.0144 1.8571 tn 3.880 6.930 A Lin 1 0.0017 0.0017 0.2143 tn 4.750 9.330 A Kuad 1 0.0272 0.0272 3.5000 tn 4.750 9.330

L 3 29.6089 9.8696 1268.9524 ** 3.490 5.950 L Lin 1 27.5342 27.5342 3540.1143 ** 4.750 9.330 L Kuad 1 1.6044 1.6044 206.2857 ** 4.750 9.330 L Kub 1 0.4702 0.4702 60.4571 ** 4.750 9.330

AxL 6 0.0244 0.0041 0.5238 tn 3.000 4.820 Error 12 0.0933 0.0078 Total 23 29.7556

Keterangan : FK = 343,484 KK = 2,855 % ** = Sangat nyata tn = tidak nyata

Page 86: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

Lampiran 8. Kurva Standar Konsentrasi Gula (mg) terhadap Absorbansi

y = 2,4625x + 0,12r = 0,9667

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.000 0.050 0.100 0.150 0.200

Konsentrasi Gula (mg)

Abs

orba

nsi

Page 87: PENGGUNAAN BAHAN PENJERAP ETILEN PADA PENYIMPANAN PISANG ...repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7533/1/09E02717.pdf · Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.