Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

13
Pengetahuan Warna Ragam Hias Betawi Institut Kesenian Jakarta Arshinta Nidira Adikara

description

Makalah yang membahas tentang ragam hias dan warna khas Betawi.

Transcript of Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

Page 1: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

Pengetahuan WarnaRagam Hias Betawi

Institut Kesenian Jakarta

Arshinta Nidira AdikaraNIM. 3150350005

I. Suku Betawi

Page 2: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.

Namun menurut sebagian Peneliti yang sepaham dengan Lance Castles yang pernah meneliti tentang Penduduk Jakarta dimana Jurnal Penelitiannya diterbitkan tahun 1967 oleh Cornell University dikatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar,dan Ambon, serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

II. Ragam Hias Betawi

1. Arsitektur Khas Betawi

a. Gigi BalangLisplang berornamen gigi balang berupa papan kayu berbentuk ornamen segitiga berjajar menyerupai gigi belalang yang melambangkan bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar, karena belalang hanya bisa mematahkan kayu jika dikerjakan secara terus menerus dan biasanya dalam tempo waktu yang dapat dikategorikan lama namun secara keseluruhan bisa bermakna ‘pertahanan yang kuat’.

Page 3: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

b. BanjiBanji memiliki pola segi empat, pola ini dikembangkan dari ornamen dasar Swastika yang merupakan pengaruh kebudayaan Hindu yang artinya dinamis. Ornamen banji sering dikombinasi dengan unsur tumbuh-tumbuhan. Yang paling banyak dipilih adalah bunga lima atau bunga tapak dara.

c. Bunga MelatiOrnamen bunga melati terdapat pada sisi penutup depan atap, ornamen ini merupakan simbol keceriaan, keharuman, dan keramahan terhadap siapapun, tidak heran jika masyarakat betawi selalu terbuka bagi siapapun yang ingin bertamu ke kampungnya. Seperti halnya bunga melati, ornamen bunga cempaka merupakan simbol bahwa kehidupan pemilik rumah haruslah selalu wangi dan harmonis.

d. Bunga MatahariOrnamen bunga matahari berupa ukiran tembus yang biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang tamu ini sebagai perlambang bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar, karena matahari dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan

Page 4: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

terang, terang matahari disini diartikan bahwa pemilik rumah harus selalu memiliki pemikiran dan batin yang terang.

2. Batik Khas BetawiSeperti halnya daerah-daerah lain, Betawi memiliki Batik

Betawi yang sangat khas dengan warna dan cerita budaya Betawi. Namun, tidak seperti pemakaian batik di beberapa daerah, tidak ada aturan khusus dalam pemakaian Batik Betawi, jadi setiap orang di seluruh lapisan masyarakat dapat memakai Batik Betawi, dan dalam segala acara maupun rutinitas sehari-hari.

Berbagai motif dan corak batik khas Betawi diproduksi dengan mengangkat unsur kebudayaan Betawi yang dipengaruhi oleh 4 unsur budaya, yaitu budaya Arab, India, Belanda, dan Cina.

Ciri khas kain batik betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan.

Berikut adalah beberapa motif khas batik Betawi :a. Pucuk Rebung/Tumpal

Batik Betawi Motif Pucuk Rebung merupakan khas batik pesisir yang menggambarkan “pucuk batang bambu”. Motif Pucuk Rebung menjadi seragam wajib ketika pemilihan Abang-None Jakarta. Batik Betawi Motif Pucuk Rebung sering digunakan sebagai busana bawahan None Jakarta.

Page 5: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

b. Ondel-OndelMotif Ondel-ondel pada Batik Betawi diangkat dari figur Ondel-ondel yang digunakan sebagai boneka penolak bala. Motif Ondel-ondel dibuat untuk mendapatkan kehidupan yang tenteram dan jauh dari bala bencana. Pada zaman dahulu, Motif Ondel-ondel digunakan pada acara-acara adat Betawi. Selain itu, ondel-ondel menjadi ciri khas Jakarta apalagi ketika perayaan ulang tahun Kota Jakarta.

c. Nusa KelapaIde pembuatan Batik Betawi Motif Nusa Kelapa terinspirasi dari Peta Ceila yang dibuat pada masa kekuasaan Prabu Siliwangi 1482-1521. Peta Ceila menjabarkan bahwa Jakarta dulunya berganti-ganti nama mulai dari Nusa Kelapa, Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta. Nama “Nusa Kelapa” diberikan oleh leluhur masyarakat Betawi yang kini dijadikan salah satu motif Batik Betawi. Selain itu, bagi orang Betawi, daun kelapa merupakan simbol upacara adat Betawi.

Page 6: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

d. CiliwungBatik Betawi Motif Ciliwung bermula dari peradaban manusia di tepian Sungai Ciliwung. Konon bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda ingin menguasai Jakarta karena tertarik dengan Sungai Ciliwung. Penggunaan Sungai Ciliwung sebagai motif Batik Betawi diharapkan sebagai daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus mengalir bagaikan aliran sungai Ciliwung.

e. RasamalaBatik Betawi Motif Rasamala mengisahkan ketika Belanda mulai memasuki wilayah Sunda Kelapa. Ketika itu Sunda Kelapa masih seperti hutan belantara yang ditumbuhi pohon Rasamala. Orang Betawi menganggap pohon Rasamala sebagai pohon keramat karena memiliki bau yang wangi.

Page 7: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

f. SalakanagaraMelalui Motif Salakanegara, Batik Betawi ingin bercerita tentang kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada tahun 130 M. Orang Betawi percaya bahwa gunung memiliki kekuatan dan gunung yang mereka percayai itu adalah Gunung Salak. Sehingga mereka menamai kerajaannya dengan nama Salakanegara.

g. Dan lain-lain

III. Warna Khas Betawi

Orang Betawi, seperti masyarakat pesisir pada umumnya, menyukai warna-warna yang cerah dan kontras. Hijau, kuning, oranye, merah. Ini dapat kita lihat dari rumah adat maupun pakaian dan batik khas Betawi.

Page 8: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

Rumah adat Betawi, yang disebut Rumah Kebaya.

Baju pengantin betawi merupakan perpaduan dari

budaya Arab dan Cina.

Baju demang (untuk laki-laki) dan kebaya encim

(untuk perempuan)

Page 9: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

Baju kurung dan batik pucuk rebung.

Page 10: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

IV. Color Chip

1. Warna Rumah Betawi

2. Warna Batik Betawi

3. Warna Pakaian Betawi

- Pakaian Pengantin

- Baju Demang & Kebaya Encim/Baju Kurung

Page 11: Pengetahuan Warna : Ragam Hias Betawi

V. Penerapan Dalam Desain

Walaupun menurut orang-orang tua “kalo nggak ngejreng gak keliatan Betawi”, tapi banyak anak-anak muda yang kurang suka menggunakan warna-warna kontras dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi menggunakan batik Betawi. Kebanyakan remaja lebih menyukai batik geometris. Menurut mereka, batik Betawi memiliki motif yang terlalu jelas bentuknya, seperti ondel-ondel, monas, sehingga mereka tidak pede mengenakannya.

Karena itu, saya mencoba membuat desain yang disukai anak muda tetapi tetap memiliki ke-khas-an Betawi. Warna-warna merah, biru, kuning, hijau, ungu tetap saya gunakan tetapi ditambahkan warna putih hingga menjadi pastel. Warna-warna lembut, walaupun bertabrakan atau kontras, tetap mudah untuk di harmoniskan.

Untuk motifnya, saya menggunakan motif yang sudah akrab bagi orang-orang, yaitu motif Pucuk Rebung. Tujuannya, agar ciri Betawi tetap terlihat. Selain pucuk rebung, saya juga menggunakan motif burung hong. Burung hong atau phoenix adalah burung api dari legenda Tiongkok. Kebudayaan Betawi tidak lepas dari pengaruh budaya Cina yang dibawa oleh para tauke ke Batavia. Karena itu kita banyak menjumpai sekelompok Betawi yang disebut ‘Betawi Cina’. Saya juga memiliki alasan pribadi dalam pemilihan burung hong, yaitu untuk menghormati dan mengenang mendiang Oma saya yang merupakan keturunan Cina.

Kemudian dalam model pakaian, saya membuat dua desain. Pakaian kasual dan pakaian pengantin. Karena ditujukan untuk anak-anak muda, pakaian kasual saya memiliki model yang simpel dan hanya menekankan pada blocking motif dan warna. Selain pakaian kasual, saya juga membuat desain pakaian pengantin. Pembuatan desain ini didasari oleh kerabat-kerabat saya yang menghadapi dilema dalam pemilihan baju pengantin. Antara menggunakan baju pengantin tradisional yang warnanya kontras dan tidak sesuai dengan selera, atau memakai kebaya nasional yang warna dan modelnya beragam tetapi tidak memiliki ciri khas Betawi. Karena itu saya mendesain pakaian pengantin dalam bentuk kebaya gaun. Saya berusaha sebanyak mungkin tetap menggunakan pakem-pakem baju pengantin Betawi pada umumnya, tetapi dalam bentuk yang dimodifikasi sedemikian rupa. Contohnya, terate sebagai penutup dada digantikan dengan bordir di leher dan bahu. Kerah shanghai juga digunakan tetapi menyambung dengan bordir di leher. Batik pucuk rebung tetap dalam bentuk rok suai panjang, tetapi dilapis kain lagi. Kain lapisan luar ini dipotong dalam pola lingkar atau dikerut sehingga mengembang seperti gaun.