Pengertian Teori Ketergantungan

download Pengertian Teori Ketergantungan

of 4

Transcript of Pengertian Teori Ketergantungan

A. Pengertian Teori Ketergantungan Teori ketergantungan awal mulanya adalah teori struktural yang menelaah jawaban yang diberikan oleh teori modernisasi. Teori struktural berpendapat bahwa kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga yang mengkhusukan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang eksploitatif dimana yang kuat mengeksploitasi yang lemah. Teori ketergantungan mengacu pada pendapat Karl Marx tentang masyarakat yang digambarkan sebagai satu kesatuan system atas dua struktur utama: 1. Struktur atas / superstructure (bangunan atas / idea atau non material) 2. Struktur bawah (bangunan bawah / kondisi material)

Dimana struktur atas digerakkan oleh struktur bawah. Struktur bawah adalah system ekonomi, sedangkan struktur atas terdiri dari system budaya, ideologi, politik dan system social. Struktur bawah digambarkan oleh adanya pertentangan kelas antara pemilik modal (borjuis) dan pekerja (proletar) atau dengan kata lain sebagai aspek struktur gejala sosial. Jadi, bila struktur bawah berubah, maka struktur atas akan mengikutinya (aspek materi lebih penting dari aspek ide). Teori ketergantungan telah dikembangkan sebagian besar oleh ilmuwan Amerika Latin antara lain : Celso Furtado, Theotonio Dos Santos, Fernando Henrique Cardoso, Oswaldo Sunkel, Enzo Faletto, Marini, dan Andre Gundre Frank serta Paul Baran. Kedua orang terakhir adalah ilmuwan non Amerika Latin yang sama-sama mengembangkan teori ketergantungan.

B. Pengertian Voluntarisme

1

Voluntarisme adalah paham yang menyatakan bahwa kehendak adalah kunci untuk segala yang terjadi dalam hidup manusia. Kehendak manusia memiliki kontrol penuh atas apa yang ia anggap baik dan benar.

1.1. Pengertian Feodalisme Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra. 1.2. Pengertian Kapitalisme Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. 1.3. Pengertian Sosialisme Sosialisme adalah susunan sosial atau sistem masyarakat yang berdasarkan atas pemilikan bersama faktor produksi. ~ Menurut Marxist, sosialisme adalah kepemilikan komunal alat produksi, sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dari pembagian secara merata.

C. Pengertian Determinisme Determinisme adalah paham yg menganggap setiap kejadian atau tindakan, baik yg menyangkut jasmani maupun rohani, merupakan konsekuensi kejadian sebelumnya dan ada di luar kemauan 2.1. Kapitalisme Pusat dan Kapitalisme Pinggjran 2

~ Anggapan Marxis Klasik, menyatakan bahwa : a. Negara negara pinggiran yang pra-kapitalis merupakan negara negara yang tidak dinamis, yang memakai cara produksi Asia yang berlainan dengan cara produksi feudal Eropa yang menghasilkan kapitalisme. b. Negara negara pinggiran ini, setelah disentuh oleh kapitalis maju, akan bangun dan berkembang mengikuti jejak negara negara kapitalis maju. ~ Menurut Raul Prebisch, mengatakan bahwa negara negara di dunia dibagi menjadi dua yaitu negara pusat (core countries) dan pinggiran (periphery). ~ Sedangkan menurut Paul Baran, menyatakan bahwa negara kapitalis (negara pusat) dan pra-kapitalis (kapitalis pinggiran) serta negara kapitalis pinggiran tidak bisa besar (kretinisme).

D. Voluntarisme vs Determinisme Penganut marxis klasik melihat perkembangan sejarah sebagai suatu yang deterministic. Masyarakat akan berkembang sesuai tahapan dari feodalisme ke kapitalisme dan akan kepada sosialisme. Penganut Neo Marxis seperti Frank kemudian mengubahnya melalui teori ketergantungan. Menurutnya kapitalisme negara-negara pusat berbeda dengan kapitalisme negara pinggiran. Kapitalisme negara pinggiran adalah keterbelakangan karena itu perlu di ubah menjadi negara sosialis melalui sebuah revolusi. Dalam hal ini Frank adalah penganut teori voluntaristik. Determinisme memandang bahwa manusia sepenuhnya ditentukan oleh situasi atau lingkungan tempat ia berada. Sedangkan voluntarisme kebalikannya, memandang bahwa manusia sepenuhnya otonom dan memiliki kehendak bebas.

3

4