Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya
description
Transcript of Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya
PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK DAN RUANG LINGKUPNYA
PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS
Strategi berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan
suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian
atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang
luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi
berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-
keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.
Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan
direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis
memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
2. DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIS MENURUT PARA AHLI: Menurut Fred R.David (2004 :
5) :Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar
(1999 : 86): Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan startegis antara fungsi yang
memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang. Menurut Lawrence R. Jauch
dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategis
adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau
sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan Wheelan dan Hunger
(Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) : Manajemen strategis adalah suatu
kesatuan rangkaian keputusan dan
tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya
mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan
melakukan evaluasi berikut pengendalian.
Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen
dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang
menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi
secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Dari berbagai pengertian atau defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah
suatu seni dan ilmu dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001). Manajemen stratejik bertugas membuat
keputusan stratejik yang menggolkan ketetapan tujuan dan sasaran. Kemudian manajemen stratejik
pun menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang. Dan lantas menentukan siapa-
siapa yang melakukannya serta bagaimana tindakannya. Setelah itu manajemen stratejik meninjau,
menggerakkan aktifitas operasional total pihak-pihak yang bertanggung jawab, yang terlibat dalam
pencapaian tujuan dan sasaran. Singkatnya, manajemen stratejik berfungsi membuat keputusan
stratejik, menyusun planning stratejik, serta berfungsi juga untuk peninjauan atau evaluasi stratejik
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang
ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya
peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa
sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara
bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif.
Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk
kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata
(Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing
dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup seluruh
komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra)
yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk
program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk,dan tujuan strategi organisasi untuk
jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik
penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat
didalamnya.
4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program
operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai
keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat
mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan
dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai
sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Dimensi Manajemen Strategi
1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan
2. Dimensi Internal dan Eksternal
3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
5. Dimensi Multi Bidang
Tahapan dalam Manajemen Strategis (Fred R. David, 2004 : 6-7) Perumusan strategi : Meliputi
kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan
jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih
strategi tertentu untuk digunakan. Pelaksanaan strategi : Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan
sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan
budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur
organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–usaha pemasaran, penyiapan anggaran,
pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan
dengan kinerja organisasi.
3. TANTANGAN MANAJEMEN STRATEGIS
Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar
AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar
di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah
gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar
dibandingkan dengan pesaingnya). Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa
hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari
bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata
dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang,
sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata,
perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.
4. MODEL BERBASIS SUMBER DAYA
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa
model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu
perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi.
Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan
unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan
bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya
yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki
sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber
daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak
mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar
keunggulan bersaing.
Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para
pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi. Satu
jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat
menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya
dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi
lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).
Gambar: Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing.
Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas
atau aktivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh
sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi seagai dasar keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga,
langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga
mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan
kesempatan dan menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya, sumber daya disebut langka
apabila, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun tidak ada, sumber daya tersebut tak
dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya, serta tidak dapat digantikan jika
tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, maka sumber daya
dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing
perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.
5. TUGAS AHLI STRATEGI YANG EFEKTIF
Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli
strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam
menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully , menyarankan bahwa tidur sepanjang
malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya
“Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5” Selain kerja keras, analisis yang
menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan
melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat
menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan
dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-
mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi,
taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga
pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama
dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide
ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak
dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam
lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.
Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu
jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun
peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik
untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven
J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada
tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12
jam, orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal;
dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu
mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang
paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam
menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.