Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

8
PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK DAN RUANG LINGKUPNYA PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS Strategi berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. 2. DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIS MENURUT PARA AHLI: Menurut Fred R.David (2004 : 5) :Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan- keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar (1999 : 86): Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan

description

manajemen strategi

Transcript of Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

Page 1: Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK DAN RUANG LINGKUPNYA

PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS

Strategi berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan

suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian

atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang

luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi

berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-

keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya.

Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan

perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan

kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan

aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan

direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis

memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

2. DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIS MENURUT PARA AHLI: Menurut Fred R.David (2004 :

5) :Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menurut Husein Umar

(1999 : 86): Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating),

penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan startegis antara fungsi yang

memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang. Menurut Lawrence R. Jauch

dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategis

adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau

sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan Wheelan dan Hunger

(Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) : Manajemen strategis adalah suatu

kesatuan rangkaian keputusan dan

tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Tercakup di dalamnya

mengenali dan menganalisa lingkungan, memformulasi strategi, mengimplementasikan strategi dan

melakukan evaluasi berikut pengendalian.

Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen

dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang

menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi

secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Page 2: Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

Dari berbagai pengertian atau defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah

suatu seni dan ilmu dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi

(evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi

mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001). Manajemen stratejik bertugas membuat

keputusan stratejik yang menggolkan ketetapan tujuan dan sasaran. Kemudian manajemen stratejik

pun menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang. Dan lantas menentukan siapa-

siapa yang melakukannya serta bagaimana tindakannya. Setelah itu manajemen stratejik meninjau,

menggerakkan aktifitas operasional total pihak-pihak yang bertanggung jawab, yang terlibat dalam

pencapaian tujuan dan sasaran. Singkatnya, manajemen stratejik berfungsi membuat keputusan

stratejik, menyusun planning stratejik, serta berfungsi juga untuk peninjauan atau evaluasi stratejik

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang

ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya

peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa

sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara

bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif.

Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk

kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata

(Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)

Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing

dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup seluruh

komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis (Renstra)

yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional, yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk

program kerja dan proyek tahunan.

2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.

3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk,dan tujuan strategi organisasi untuk

jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik

penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat

didalamnya.

4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program

operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing juga sebagai

keputusan manajemen puncak.

5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat

mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan

dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.

6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai

sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen lainnya yang mencakup

Page 3: Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

Dimensi Manajemen Strategi

1. Dimensi waktu dan orientasi masa depan

2. Dimensi Internal dan Eksternal

3. Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber

4. Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

5. Dimensi Multi Bidang

Tahapan dalam Manajemen Strategis (Fred R. David, 2004 : 6-7) Perumusan strategi : Meliputi

kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman

eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan

jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih

strategi tertentu untuk digunakan. Pelaksanaan strategi : Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan

sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya

sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan

budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur

organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–usaha pemasaran, penyiapan anggaran,

pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan

dengan kinerja organisasi.

3. TANTANGAN MANAJEMEN STRATEGIS

Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar

AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar

di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah

gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar

dibandingkan dengan pesaingnya). Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa

hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari

bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata

dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang,

sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata,

perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

4. MODEL BERBASIS SUMBER DAYA

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa

model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu

perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi.

Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan

unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan

bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya

yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki

Page 4: Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber

daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak

mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar

keunggulan bersaing.

Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para

pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat

diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi. Satu

jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat

menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya

dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi

lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).

Gambar: Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi

Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing.

Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas

atau aktivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh

sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi seagai dasar keunggulan bersaing yang

berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga,

langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga

mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan

kesempatan dan menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya, sumber daya disebut langka

apabila, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun tidak ada, sumber daya tersebut tak

dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya, serta tidak dapat digantikan jika

tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, maka sumber daya

dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing

perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.

5. TUGAS AHLI STRATEGI YANG EFEKTIF

Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli

strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam

menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully , menyarankan bahwa tidur sepanjang

malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya

“Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5” Selain kerja keras, analisis yang

menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan

melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat

menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan

dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-

mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi,

taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga

Page 5: Pengertian Manajemen Strategik Dan Ruang Lingkupnya

pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama

dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide

ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak

dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam

lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.

Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu

jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun

peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik

untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven

J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada

tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12

jam, orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal;

dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu

mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang

paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam

menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.