Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN...

159
Kurikulum berasal dari bahasa Inggris “Curriculumberarti Rencana Pelajaran. (Poerwadarminta,1980). Secara istilah, kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan Agama Islam, 2004). Dari pengertian tersebut kurikulum sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar mengajar disekolah yang merupakan jembatan untuk tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. Pada perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang secara terus menerus menuntut perlunya sistem Pendidikan Nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut. Sebenarnya apakah pengembangan kurikulum itu dan mengapa kurikulum perlu dikembangkan? Pengembangan MODUL PENGANTAR KURIKULUM 1 PERTEMUAN 1-2 PENDAHULUAN (Telaah Kurikulum PAUD Dan Konsep Dasar

Transcript of Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN...

Page 1: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Kurikulum berasal dari bahasa Inggris “Curriculum” berarti Rencana

Pelajaran. (Poerwadarminta,1980). Secara istilah, kurikulum adalah

“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

(Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan Agama Islam, 2004). Dari pengertian

tersebut kurikulum sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar

mengajar disekolah yang merupakan jembatan untuk tercapainya suatu

tujuan Pendidikan Nasional. Pada perkembangan dan perubahan yang

terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di

Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta seni dan budaya. Perkembangan

dan perubahan yang secara terus menerus menuntut perlunya sistem

Pendidikan Nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk

mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri

dengan perubahan zaman tersebut. 

Sebenarnya apakah pengembangan kurikulum itu dan mengapa

kurikulum perlu dikembangkan? Pengembangan kurikulum terjadi akibat

dari rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu kurikulum yang

sedang ataupun sudah berlaku. Namun, tidak semua rasa tidak puas ini

memicu pengembangan kurikulum. Maka perlu diteliti lagi tentang konsep

dari pengembangan kurikulum itu. Istilah pengembangan menunjukkan

pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru dimana

selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat

atau cara tersebut terus dilakukan. Kegiatan pengembangan kurikulum

mencakup penyusunan kurikulum, pelaksanaan disekolah-sekolah disertai

pengawasan secara intensif dan penyempurnanaan terhadap komponen-

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 1

PERTEMUAN

1-2

PENDAHULUAN(Telaah Kurikulum PAUD

Dan Konsep Dasar

Page 2: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

komponen tertentu dari kurikulum atas hasil penelitian. Pengembangan

kurikulum juga perubahan dan peralihan total atau dari suatu kurikulum ke

kurikulum yang lain.

Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di

akademi yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat

atau ijazah. Menurut Harold mendefenisikan kurikulum yakni semua

aktivitas yang dilakukan oleh sekolah terhadap para siswanya. Menurut

Taylor dan Alexander (1956) mendefinisikan segala usaha yang dilakukan

oleh sekolah untuk mempengaruhi belajar anak, baik di dalam maupun di

luar kelas.

Ada dua prosedur utama untuk mengubah atau mengembangkan

kurikulum yaitu “administrative approach” yaitu yang direncanakan oleh

pihak atasan untuk kemudian diturunkan kepada instansi-instansi

bawahan sampai kepada guru-guru, jadi”from the top down”, dari atas ke

bawah, atas inisiatif para administrator. Yang kedua yaitu “grass roots

approach” yaitu yang dimulai dari akar “from the bottom up” dari bawah ke

atas yaitu pihak guru atau sekolah dengan harapan akan meluas ke

sekolah-sekolah lainnya. Untuk di Indonesia digunakan administrative

approach. Langkah-langkah pengembangan kurikulum agar dapat berhasil

dengan baik maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengaruh faktor-faktor yang pendorong pembaharuan kurikulum

2. Inisiasi pengembangan

3. Innovasi kurikulum baru

4. Difusi (penyebaran) pengetahuan dan pengertian tentang

pengembangan kurikulum di luar lembaga-lembaga pengembangan

kurikulum

5. Implementasi kurikulum yang telah dikembangkan disekolah-sekolah

6. Evaluasi kurikulum

Kurikulum memiliki posisi sentral dalam setiap upaya pendidikan

Posisi sentral ini menunjukkan bahwa di setiap unit pendidikan kegiatan

kependidikan yang utama adalah proses interaksi akademik antara

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 2

Page 3: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

peserta didik, pendidik, sumber dan lingkungan. Posisi sentral ini

menunjukkan pula bahwa setiap interaksi akademik adalah jiwa dari

pendidikan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan pendidikan atau pengajaran

pun tidak dapat dilakukan tanpa interaksi dan kurikulum adalah desain

dari interaksi tersebut. Dalam posisi maka kurikulum merupakan bentuk

akuntabilitas lembaga pendidikan terhadap masyarakat. Setiap lembaga

pendidikan, apakah lembaga pendidikan yang terbuka untuk setiap orang

ataukah lembaga pendidikan khusus haruslah dapat

mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya terhadap masyarakat.

Lembaga pendidikan tersebut harus dapat memberikan "academic

accountability" dan "legal accountability" berupa kurikulum. Oleh karena

itu jika ada yang ingin mengkaji dan mengetahui kegiatan akademik apa

dan apa yang ingin dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan maka ia

harus melihat dan mengkaji kurikulum. Jika seseorang ingin mengetahui

apakah yang dihasilkan ataukah pengalaman belajar yang terjadi di

lembaga pendidikan tersebut tidak bertentangan dengan hukum maka ia

harus mempelajari dan mengkaji kurikulum lembaga pendidikan tersebut.

Fungsi kurikulum identik dengan pengertian kurikulum itu sendiri

yang berorientasi pada pengertian kurikulum dalam arti luas, maka fungsi

kurikulum mempunyai arti sebagai berikut:

1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada suatu

tingkatan lembaga pendidikan tertentu dan untuk memungkinkan

pencapaian tujuan dari lembaga pendidikan tersebut.

2. Sebagai batasan daripada program kegiatan (bahan pengajaran)

yang akan dijalankan pada suatu semester, kelas, maupun pada

tingkat pendidikan tersebut.

3. Sebagai pedoman guru dalam menyelenggarakan Proses Belajar

Mengajar, sehingga kegiatan yang dilakukan guru dengan murid

terarah kepada tujuan yang ditentukan.

Dengan demikian fungsi kurikulum pada dasarnya adalah program

kegiatan yang tercantum dalam kurikulum yang akan mempengaruhi atau

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 3

Page 4: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

menentukan bentuk pribadi murid yang diinginkan. Oleh karena itu

pengembangan kurikulum perlu memperhatikan beberapa hal: 1) Tuntutan

pembangunan daerah dan nasional; 2)Tuntutan dunia kerja; 3) Aturan

agama, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4) Dinamika

perkembangan global; dan 5) Persatuan nasional dan nilai-nilai

kebangsaan.

Kurikulum merupakan sebuah salah satu alat untuk mencapai

tujuan pendidikan. Maka kurikulum merupakan alat penting dalam proses

pendidikan. Kurikulum hendaknya berperan dan bersifat anticipatory dan

adaptif dalam perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta

teknologi. Di dalam modul ini terdapat beberapa pembahasan mengenai

pengantar kurikulum pada anak usia dini. Setelah menempuh mata kuliah

pengantar kurikulum diharapkan mahasiswa/I memiliki kompetensi

sebagai berikut:

1. Dapat menjelaskan konsep dasar kurikulum

2. Dapat menjelaskan komponen dan organisasi kurikulum.

3. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

4. Dapat menjelaskan pendekatan-pendekatan pengembangan

kurikulum

5. Dapat menjelaskan berbagai model pengembangan kurikulum.

6. Dapat menjelaskan pengembangan kurikulum di Indonesia

7. Dapat menjelaskan konsep dan prosedur perencanaan kurikulum

8. Dapat menjelaskan konsep dan prosedur implementasi kurikulum

9. Dapat menjelaskan konsep dan prosedur evaluasi kurikulum

10. Dapat menjelaskan konsep dan prosedur inovasi kurikulum

11. Dapat menjelaskan telaah kurikulum PAUD 2013

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 4

Page 5: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

1. Komponen Kurikulum

  Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program

pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga

penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan

diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang

pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan

dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam

penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Sedangkan menurut Hilda Taba (1962), Kurikulum sebagai a plan for

learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa.

Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai

dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di

sekolah.

Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam

definisi kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang

dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu

tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Perbedaan pemikiran

atau ide akan menyebabkan terjadinya perbedaan dalam kurikulum

yang dihasilkan, baik sebagai dokumen mau pun sebagai pengalaman

belajar. Oleh karena itu Oliva (1997:12) mengatakan “Curriculum itself

is a construct or concept, a verbalization of an extremely complex idea

or set of ideas”.

Perbedaan ruang lingkup kurikulum juga menyebabkan berbagai

perbedaan dalam definisi. Ada yang berpendapat bahwa kurikulum

adalah “statement of objectives” (McDonald; Popham), ada yang

mengatakan bahwa kurikulum adalah rencana bagi guru untuk

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 5

PERTEMUAN 3 Konsep Komponen Kurikulum

Dan Organisasi Kurikulum

Page 6: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

mengembangkan proses pembelajaran atau instruction (Saylor,

Alexander,dan Lewis, 1981) Ada yang mengatakan bahwa kurikulum

adalah dokumen tertulis yang berisikan berbagai komponen sebagai

dasar bagi guru untuk mengembangkan kurikulum guru (Zais,1976:10).

Ada juga pendapat resmi negara seperti yang dinyatakan dalam

Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa

kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaranserta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untukmencapai

tujuan pendidikan tertentu” (pasal 1 ayat 19).

Definisi yang dikemukakan terdahulu menggambarkan

pengertian yang membedakan antara apa yang direncanakan

(kurikulum) dengan apa yang sesungguhnya terjadi di kelas (instruction

atau pengajaran). Memang banyak akhli kurikulum yang menentang

pemisahan ini tetapi banyak pula yang menganut pendapat adanya

perbedaan antara keduanya. Kelompok yang menyetujui pemisahan itu

beranggapan bahwa kurikulum adalah rencana yang mungkin saja

terlaksana tapi mungkin juga tidak sedangkan apa yang terjadi di

sekolah/kelas adalah sesuatu yang benar-benar terjadi yang mungkin

berdasarkan rencana tetapi mungkin juga berbeda atau bahkan

menyimpang dari apa yang direncanakan. Perbedaan titik pandangan

ini tidak sama dengan perbedaan cara pandang antara kelompok akhli

kurikulum dengan akhli teaching (pangajaran). Baik akhli kurikulum

maupun pengajaran mempelajari fenomena kegiatan kelas tetapi

dengan latar belakang teoritik dan tujuan.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-

komponen tertentu. Komponen-komponen apa saja yang membentuk

sistem kurikulum itu? Bagaimana keterkaitan antar komponen itu?

Anda dapat memperhatikan bagan dibawah ini.

Sistem kurikulum terbentuk oleh empat komponen, yaitu:

komponen tujuan, isi kurikulum, komponen metode atau strategi

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 6

Page 7: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Sebagai suatu sistem,

setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala

salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu

atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum

secara keseluruhan juga akan tergganggu.

 Komponen TujuanKomponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang

diharapkan. Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat

kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat.

Bahkan, rumusan tujuan yang menggambarkan suatu masyarakat yang

di cita – citakan, misalkan, filsafat atau sistem nilai yang dianut

masyarakat Indonesia adalah pancasila, maka tujuan yang diharapkan

tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang

pancasilais. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan

misi dan visi sekolah serta tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan

setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.

Komponen Isi/ Materi PelajaranIsi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan

pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu

menyangkut semua aspek baik yang berhubungan dengan

pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada

isi setiap materi pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan

kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan

untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Komponen Metode/ StrategiStrategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam

pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang

memiliki peran yang sangat penting, sebab berhubungan dengan

implementasi kurikulum. Bagaimana bagus dan idealnya tujuan yang

harus dicapai tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya, maka

maka tujuan itu tidak mungkin dapat tercapai. Strategi meliputi

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 7

Page 8: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat diatas, T. Rajakoni

mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola dan urutan umum

perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dari kedua pengertian diatas, ada dua hal yang patut kita

cermati. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan

(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti

penyusunan atau strategi baru sampai pada proses penyusunan

rencana kerja, belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun

untuk mencapai tujuan tertentu. artinya, arah dari semua keputusan

penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian

penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai

fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya

pencapaian tujuan.

Upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai

secara optimal, dinamakan metode. Ini berarti metode digunakan untuk

merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa

jadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Misalnya

untuk melaksanakan strategi ekspositori bisa digunakan metode

ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan

pemanfaatan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan

media pembelajaran. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan

metode. Strategi menunjuk pada a plan of operation achieving

something, sedangkan metode adalah a way in achieving something.

Istilah lain juga yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah

pendekatan (approach). Sebenarnya pendekatan berbeda dengan

strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak

atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998)

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 8

Page 9: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu

pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan

pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach).

Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau

pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada siswa menurunkan strategi

pembelajaran discovery dan inquiry serta strategi pembelajaran

induktif. Dengan demikian, istilah pendekatan merujuk kepada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang

digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.

 Komponen EvaluasiEvaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum.

Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu kurikulum perlu

dipertahankan atau tidak, dan bagian – bagian mana yang harus

disempurnakan. Evaluasi merupakan komponen untuk melihat

efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat

berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah

tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik

dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Kedua fungsi tersebut

menurut Scriven (1967) adalah evaluasi sebagai fungsi sumatif dan

evaluasi sebagai fungsi formatif. Evaluasi sebagai alat untuk melihat

keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan kedalam dua

jenis, yaitu tes dan nontes.

2. Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang

berupa kerangka umum program-program pengajaran yang di sampaikan

kepada peserta didik guna tercapainya  tujuan pendidikan atau

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 9

Page 10: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pembelajaran yang di tetapkan. Organisasi kurikulum merupakan asas

yang sangat penting bagi proses pengembangan kurikulum dan

berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi

bahan pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan

pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang akan di sajikan

kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan terdidik dalam

implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran

tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan kebudayaan

atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus diajarkan

kepada anak-anak. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan

kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

Implementasi kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa

factor terutama guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.

Dalam proses pengembangan kurikulum organisasi berperan

sebagai suatu metode untuk menentukan  seleksi dan pengorganisasian

pengalaman-pengalaman belajar yang di selaenggarakan oleh sekolah,

organisasi kurikulum menunjukkan peranan guru, peserta didik dan lain-

lain yang terlibat aktif dalam proses perencanaan kurikulum. Struktur

program dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur horizontal

dan struktur vertical. Struktur horizontal berhubungan dengan masalah

pengorganisasian atau penyusunan bahan pelajaran kedalam pola

tertentu, sedangkan struktur vertikal berhubungan dengan masalah 

system-sistem pelaksanann kurikulum sekolah, termasuk di dalamnya

system pengalokasian waktu.

Dalam organisasi kurikulum ada beberapa factor yang perlu di

perhatikan, yakni ruang lingkup (scope), urutan (squence), dan

penempatan bahan (grade placement).

1. Ruang lingkup bahan, adalah keseluruhan materi pelajaran dan

pengalaman yang akan di berikan dari suatu bidan studi mata

pelajaran atau dari suatu bidang studimata pelajaran atau dari suatu

pokok bahasan tertentu.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 10

Page 11: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

2. Urutan bahan, adalahpenyusunan bahan pelajaran menurut aturan

tertentu secara berurutan, menunjukkan sistematika dan merupakan

penyampaian serta penangkapan oleh para siswa.

3. Penempatan bahan, adalah penempatan satu atau beberapa bahan

pelajaran untuk kelas tertentu.

Hamalik berpendapat di dalam bukunya Muhammad Zaini,

pengorganisasian kurikulum terdapat beberapa prosedur yang meliputi :

1. Prosedur Pembelajaran

Pemilihan isi kurikulum didasarkan atas materi yang terkandung di

dalam buku pelajaran atau sejumlah buku pelajaran yang telah di

pilih oleh sebuah panitia tertentu.

2. Prosedur survey pendapat

Pemilihan dan pengorganisasian isi kurukulum di lakukan dengan

jalan mengadakan survey atau penelitian terhadap pendapat

berbagai pihak.

3. Prosedur studi kesalahan

Prosedur ini di laksanakan dengan jalan mengadakan analisis

terhadap kesalahan, kekeliruan, kelemahan atau kebaikan atas hasil-

hasil atau pengalaman kurikuler.

4. Prosedur mempelajari kurikulum lainnya

Prosedur ini dapatdisamakan dengan metode tambal sulam dengan

mempelajari metode sekolah lain, guru atau sekolah dapat

menetapkan atau menentukan isi kurikulum untuk sekolahnya sesuai

dengan tujuan.

5. Analisis kegiatan orang dewasa

Melalui prosedur ini terlebih dahulu di adakan studi terhadap

kegiatan-kegiatan dalam kehidupan untuk menemukan sejumlah

kegiatan yang di perkirakan  berguna untuk di pelajari oleh para

siswa di sekolah. Kegiatan yang di analisis adalah yang berkenaan

dengan pekerjaan atau jabatan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 11

Page 12: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

6. Prosedur fungsi social

Prosedur ini bertalian dengan prosedur analisis kegiatan masyarakat.

Masyarakat melakukan banyak fungsi social dalam kehidupannya

yang bermacam ragam dan bentuknya, dan berada dalam daerah

kehidupan tertentu, fungsi yang telah di tentukan, di klasifikasikan

menjadi sejumlah area of living.

7. Prosedur minat kebutuhan

Menurut prosedur ini, minat dan kebutuhan juga melibatkan

persistent problem, tetapi scope dansequence-nya di dasarkan atas

siswa dan berkenaan dengan fungsi-fungsi personal.

Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum1.     Mata pelajaran terpisah (separated curriculum)

Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam

berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain,

terlepas  dan tidak mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak

jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.[8] Beberapa

hal positif dari separated curriculum ini adalah : Bahan pelajaran

disajikan secara sistematis dan logis dapat dilaksanakan untuk

mewariskan nilai-nilai budaya terdahulu. Kurikulum ini mudah diubah

dan dikembangkan. Bentuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk,

didesain bahkan mudah untuk diperluas dan dipersempit sehingga

mudah disesuaikan dengan waktu yang ada. Sedangkan beberapa

kritik terhadap kurikulum ini antara lain: Mata pelajaran terlepas-

lepas satu sama lain. Tidak atau kurang memperhatikan masalah

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari sudut psikologis,

kurikulum demikian mengandung kelemahan: banyak terjadi

verbalitas dan menghafal serta makna tujuan pelajaran kurang

dihayati oleh anak didik. Kurikulum ini cenderung statis dan

ketinggalan dari perkembangan zaman.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 12

Page 13: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

2.     Mata pelajaran gabungan (corelated curriculum)

Yaitu kurikulum yang menekankan perlunya hubungan

diantara satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap

memperhatikan cirri atau karakteristik tiap bidang studi tersebut.

Misalnya Sejarah dan Ilmu Bumi dapat diajarkan untuk saling

memperkuat. Ada tiga jenis korelasi yang sifatnya bergantung dari

jenis mata pelajaran. Korelasi faktual, misalnya sejarah dan

kesusastraan. Fakta-fakta sejarah disajikan melalui penulisan

karangan sehingga menambah kemungkinan menikmati bacaannya

oleh siswa. Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada

penggunaan generalisasi yang berlaku untuk dua atau lebih mata

pelajaran. Misal psikologi dapat berkorelasi dengan sejarah atau Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada

dalam psikologi untuk menerangkan kejadian-kejadian sosial.

Korelasi normatif, hampir sama denagan korelasi deskriptif,

perbedaannya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial.

Sejarah dan kesusastraan dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-

prinsip moral sosial dan etika. Beberapa kelebihan kurikulum ini

adalah: Dengan korelasi, pengetahuan murid lebih integral, tidak

terlepas-lepas (berpadu). Dengan melihat hubungan erat antara

mata pelajaran satu dengan yang lain, minat murid bertambah.

Korelasi memberikan pengertian yang lebih luas dan mendalam

karena memandang dari berbagai sudut. Dengan korelasi maka yang

diutamakan adalah pengertaian dan prinsip-prinsip bukan

pengetahuan akan fakta, dengan begitu lebih memungkinkan

penggunaan pengetahuan secara fungsional bagi murid-murid.

Berikut beberapa kelemahan dari kurikukum mata pelajaran

gabungan ini adalah : Sulit untuk menghubungkan dengan masalah-

masalah yang hangat dalam kehidupan sehari-hari, sebab dasarnya

subject centered. Brood fields tidak memberikan pengetahuan yang

sistematis dan mendalam untuk sesuatu mata pelajaran sehingga hal

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 13

Page 14: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

ini dipandang kurang cukup untuk bekal mengikuti pelajaran di

perguruan tinggi.

3.     Kurikulum terpadu (integrated curriculum)

Yaitu kurikulum yang menyajikan bahan pembelajaran secara

unit dan keseluruhan tanpa mengadakan batas-batas antara satu

mata pelajaran dengan yang lainnya. Ciri-ciri kurikulum terintegrasi ini

antara lain : Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi, berdasarkan

psikologi belajar gestalt dan organismik, berdasarkan landasan

sosiologis dan sosiokultural, berdasarkan kebutuhan, minat dan

tingkat perkembangan atau pertumbuhan siswa.

a. Bentuk kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata

pelajaran atau bidang studi yang ada, tetapi lebih luas. Bahkan

mata pelajaran baru dapat saja muncul dan dimanfaatkan guna

pemecahan masalah. Sistem penyampaian menggunakan sistem

pengajaran unit, baik pengalaman (experience) atau pelajaran

(subject matter unit). Peran guru sama aktifnya dengan peran

murid. Guru selaku pembimbing. Beberpa manfaat kurikulum

terpadu ini antara lain:

b. Segala sesuatu yang dipelajari anak merupakan unit yang bertalian

erat, bukan fakta yang terlepas satu sama lain.

c. Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang

belajar, murid dihadapkan kepada masalah yang berarti dalam

kehidupan mereka.

d. Kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah

dengan masyarakat.

e. Aktifitas anak-anak meningkat karena dirangsang untuk berpikir

sendiri dan berkerja sendiri, atau kerjasama dengan kelompok.

f. Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan

kematangan murid.

Di samping itu kurikulum ini juga mempunyai beberapa kelemahan

yang diantaranya ialah:

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 14

Page 15: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

a. Guru belum siap untuk melaksanakan kurikulum ini.

b. Organisasin kurang sitematis

c. Tugas-tuganya memberatkan guru.

d. Tidak memungkinkan ujian umum, sebab tidak ada unformitas di

sekolah-sekolah satu sama lain.

e. Siswa dianggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan

kurikulum.

f. Sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Adapun dalam bentuk kurikulum terpadu ini terbagi lagi, meliputi :

a. Kurikulum inti (core curriculum)Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi, melayani

kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar dan hubungan

antara kehidupan dan belajar.

Ciri yang membedakan kurikulum inti, yaitu: Kurikulum inti

menekankan kepada nilai-nilai sosial, unsur universalitas dalam suatu

kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada masyarakat.

Struktur kurikulum inti ditentukan oleh problem sosial. Karakteristik yang

dapat dikaji dalam kurikulum ini adalah : Kurikulum ini direncanakan

secara berkelanjutan (continue), selalu berkaitan dan direncanakan

secara terus-menerus. Isi kurikulum yang dikembangkan merupakan

rangkaian dari pengalaman yang saling berkaitan. Isi kurikulum selalu

mengambil atas dasar masalah atau problema yang dihadapi secara

aktual. Isi kurikulum cenderung mengambil atau mengangkat substansi

yang bersifat pribadi maupun sosial. Isi kurikulum ini difokuskan berlaku

untuk semua siswa, sehingga kurikulum ini sebagai kurikulum umum,

tetapi substansinya bersifat problema, pribadi, sosial dan pengalam

pribadi.

Manfaat kurikulum inti adalah: Segala sesuatu yang dipelajari dalam

unit bertalian erat Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat

modern tentang belajar. Kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 15

Page 16: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

antara sekolah dengan masyarakat. Kurikulum ini sesuai dengan paham

demokrasi. Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat.

b. Kurikulum yang berlandaskan pada proses sosial dan fungsi kehidupan (social functions and persistens situations).

Dalam pengembangan kurikulum ini di dasarkan pada lingkungan

social anak didik, sehingga pelajaran yang di peroleh  memiliki fungsi dan

makna bagi kehidupan sehari-hari dan tidak terpisah dengan kondisi

masyarakat.

c. Kurikulum yang berpusat pada kegiatan atau pengalaman (experience and activity curriculum)Kurikulum ini dikenal juga dengan sebutan activity curriculum.

Mengutamakan kegiatan-kegiatan atau pengalaman-pengalaman siswa

dalam rangka membentuk kemampuan yang terintegritas dengan

lingkungan maupun potensi siswa. Kurikulum ini berupaya mengatasi

kelemahan pada subject curriculum, yakni anak lebih banyak

menerima (passive). Rasional penggunaan bentuk kurikulum ini adalah:

Belajar dapat terjadi dengan proses mengalami. Anak dapat belajar

dengan baik bila ia dihadapkan dengan masalah aktual, sehingga dapat

menemukan kebutuhan reel atau minatnya. Belajar merupakan transaksi

aktif. Belajar secara aktif memerlukan kegiatan yang bersifat vital,

sehingga dapat berupaya mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan

pribadinya

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 16

Page 17: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulumSetiap pengembangan kurikulum, selain harus berpijak pada

sejumlah landasan, juga harus menerapkan atau menggunakan prinsip-

prinsip tertentu. Dengan adanya prinsip tersebut, setiap pengembangan

kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam

pengembangannya mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip

yang telah disepakati.

Prinsip – prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan

kurikulum. Menurut Sudirman S. antara lain:

1. Prinsip Berorientasi pada Tujuan

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu,

yang bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum

mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan

nilai; yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku

peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut dan bertalian

dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuan Pendidikan

Nasional.

2. Prinsip Relevansi

Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system

penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan

masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta

serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Prinsip Efektivitas

Dalam sajian bidang pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan

dengan efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 17

PERTEMUAN 4-5 Prinsip-Prinsip Dan Pendekatan

Pengembangan Kurikulum

Page 18: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Implikasi prinsip ini dalam pengembangan kurikulum ialah

mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil

tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.

4. Prinsip Efisiensi

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler

mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber – sumber lain

secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu

mewadahi dan memenuhi harapan

5. Prinsip Fleksibilitas (keluwesan)

Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, atau

dikurangi berdasarkan tuntutan dan ekosistem dan kemampuan

setempat, jadi tidak statis atau kaku. maka yang dilaksanakan adalah

program pendidikan keterampilan industri.

6. Prinsip Integritas

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar pendidikan dalam suatu

kurikulum menghasilkan manusia seutunya walaupn kegiatan

kurikulernya terjabar dalam komponen kurikulum.

7. Prinsip sinkronisasi

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler

seirama, searah dan satu tujuan. Jangan sampai terjadi suatu

kegiatan kurikuler menghambat, berlawanan atau mematian kegiatan

– kegiatan lainnya.

8. Prinsip berkesinambungan

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian,

aspek - aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan,

tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan

fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan,

struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa

sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan

proses pembelajaran.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 18

Page 19: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

9. Prinsip Objetifitas

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar semua kegiatan kurikuler

dilakukan dengan kegiatan catatan kebenaran ilmiah dengan

menyampaikan pengaruh – pengaruh emosional dan irasional.

10. Prinsip Demokrasi

Implikasi prinsip ini ialah mengusahakan agar dalam

penyelenggaraan pendidikan dikelola dan dilaksanakan secara

demokrasi.

Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip

keterpaduan yang bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi

antara unsur-unsurnya yang pelaksanaannya melibatkan semua pihak,

baik dilingkungan sekolah maupun pada tingkat intersektoral.

Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip

pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu:

a) Prinsip - prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis,

dan efektivitas;

b) Prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan,

prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip

berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip

berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip

berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.

Asep Herry Hernawan dkk (2002) dalam bukunya menjelaskan

bahwa dalam mengembangkan sebuah kurikulum harus menganut lima

prinsip yaitu:

a) Prinsip relevansi

b) Prinsip fleksibilitas

c) Prinsip kontinuitas

d) Prinsip efisiensi

e) Prinsip efektifitas

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 19

Page 20: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Untuk Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajar Pendidikan,

ada beberapa prinsip tambahan yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut

pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan

potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral 1 berarti kegiatan

pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis

pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat

istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.Kurikulum meliputi

substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,dan

pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan

dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan,  teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan

oleh karena itu semangat dan isikurikulum mendorong peserta didik

untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 20

Page 21: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.Oleh karena itu,

pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan

vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan

disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat.

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan

tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional

dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan

sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

B. Pendekatan pengembangan kurikulum1. Pendekatan bidang studi (pendekatan subjek atau disiplin

ilmu)Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran

sebagai dasar organisasi kurikulum misalnya matematika, sains,

sejarah IPS, IPA, dan sebagainya Seperti yang lazim kita dapati

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 21

Page 22: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

dalam sistim pendidikan kita sekarang di semua sekolah dan

universitas.

Yang diutamakan dalam pendekatan ini ialah penguasaan

bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu. Tipe organisasi ini

sesuai dengan falsafah realisme. Pendekatan ini paling mudah

dibandingkan dengan pendekatan lainnya oleh sebab disiplin ilmu

telah jelas Batasannya dan karena itu lebih mudah mempertanggung

jawabkan apa yang diajarkan.

2. Pendekatan InterdisiplinerDibawah ini akan kita bicarakan beberapa pendekatan

interdisipliner dalam pengembangan kurikulum.

a. Pendekatan Broad-field

Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan beberapa disiplin atau

mata pelajaran yang saling berkaitan agar siswa memahami ilmu

pengetahuan tidak berada dalam vakum atau kehampaan akan

tetapi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

Pendekatan broad-field ini juga dapat digunakan agar siswa

memahami hubungan yang kompleks antara kejadian-kejadian di

dunia, misalnya antara perang vietnam dan korea dengan

kebangkitan ekonomi jepang dan lain-lain.

b. Pendekatan Kurikulum Inti(core curriculum)

Kurikulum ini banyak persamaannya dengan broad-field, karena

juga menggabungkan berbagai disiplin ilmu. kurikulum diberikan

berdasarkan suatu masalah sosial atau personal. Untuk

memecahkan masalah itu digunakan bahan dari berbagai disiplin

ilmu yang berkaitan dengan masalah itu.

c. Pendekatan Kurikulum Inti di Perguruan Tinggi

Istilah inti (core) juga digunakan dalam kurikulum Perguruan Tinggi.

Dengan “core” dimaksud pengetahuan inti yang pokok yang diambil

dari semua disiplin ilmu yang dianggap esensial mengenai

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 22

Page 23: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang dianggap layak dimiliki

oleh tiap orang terdidik dan terpelajar.

d. Pendekatan Kurikulum Fusi

Kurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

tradisional menjadi studi baru misalnya: geografi + botani +

arkeologi menjadi earth sciences.

3. Pendekatan RekonstruksionismePendekatan ini juga disebut Rekonstruksi Sosial karena

memfokuskan kurikulum pada masalah-masalah penting yang dihadapi

dalam masyarakat ,seperti polusi, ledakan penduduk dan lain-lain.

Dalam gerakan rekonstruksionisme ini terdapat dua kelompok utama

yang sangat berbeda pandangannya tentang kurikulum, yaitu

rekonstruksionisme konservatif dan rekonstruksionisme radikal.

a. Rekonstruksionisme konservatif.

Aliran ini menginginkan agar pendidikan ditujukan pada peningkatan

mutu kehidupan individu maupun masyarakat dengan mencari

penyelesaian masalah-masalah yang paling mendesak yang

dihadapi masyarakat. Peranan guru ialah sebagai orang yang

menganjurkan perubahan mendorong siswa menjadi partisipan aktif

dalam masyarakat. Pendekatan kurikulum ini konsisten dengan

falsafah pragmatisme.

b. Rekonstruksionisme Radikal.

Aliran ini berpendapat bahwa banyak Negara mengadakan

pembangunan dengan merugikan rakyat kecil yang miskin yang

merupakan mayoritas masyarakat. Golongan radikal ini

menganjurkan agar pendidik formal maupun non-formal

mengabdikan diri demi tercapainya orde sosial baru berdasarkan

pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.

4. Pendekatan HumanistikKurikulum ini berpusat pada siswa, dan mengutamakan

perkembangan efektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 23

Page 24: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

integral dari proses belajar. Para pendidik humanistic yakin, bahwa

kesejahteraan mental dan emosional siswa harus dipandang sentral

dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal.

Pendekatan humanistic dalam kurikulum didasarkan atas asumsi-

asumsi yang berikut:

a. Siswa akan lebih giat belajar dan bekerja bila harga dirinya

dikembangkan sepenuhnya.

b. Siswa yang diturut-sertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan

pelajaran akan merasa bertanggung jawab atas keberhasilannya.

c. Hasil belajar akan meningkat dalam suasana belajar yang diliputi

oleh rasa saling mempercayai, saling membantu, dan bebas dari

ketegangan yang berlebihan.

d. Guru yang berperan sebagai fasilitator belajar memberi tanggung

jawab kepada siswa atas kegiatan belajarnya.

e. Kepedulian siswa akan pelajaran memegang peranan penting dalam

penguasaan bahan pelajaran itu.

f. Evaluasi diri bagian penting dalam proses belajar yang memupuk

rasa harga diri.

5. Pendekatan “Accountability”Accountability atau pertanggung jawaban lembaga pendidikan

tentang pelaksanaan tugasnya kepada masyarakat, akhir-akhir ini tampil

sebagai pengaruh yang penting dalam dunia pendidikan. Namun, menurut

banyak pengamat pendidikan accountability ini telah mendesak

pendidikan dalam arti yang sebenarnya menjadi latihan belaka.

Accountability yang sistimatis yang pertama kalinya diperkenalkan

Frederick Taylor dalam bidang industri pada permulaan abad ini.

Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific management” atau

manajemen ilmiah, menetapkan tugas-tugas spesifik yang harus

diselesaikan pekerja dalam waktu tertentu.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 24

Page 25: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

6. Pendekatan Pembangunan NasionalPendekatan ini mengandung tiga unsur :

a. Pendidikan kewarganegaraan

Dalam masyarakat demokratis, warga negara dapat dimasukkan

dalam tiga kategori:

a) Warganegara yang apatis

b) Warganegara yang pasif

c) Warganegara yang aktif

b. Pendidikan sebagai alat pembangunan nasional

Tujuan pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Para pengembang

kurikulum bertugas untuk mendisain program yang sesuai dengan analisis

jabatan yang akan diduduki.

c. Pendidikan keterampilan praktis bagi kehidupan sehari-hari

Keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan sehari- hari dapat

dibagi dalam beberapa kategori yang tidak hanya bercorak keterampilan

akan tetapi juga mengandung aspek pengetahuan dan sikap, yaitu:

1. Keterampilan untuk mencari nafkah dalam rangka sistim ekonomi

suatu negara.

2. Keterampilan untuk mengembangkan masyarakat.

3. Keterampilan untuk menyumbang kepada kesejahteraan umum.

4. Keterampilan sebagai warganegara yang baik.

C.  PILAR PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUDPengembangan kurikulum anak usia dini hendaknya dikembangkan

berdasarkan tiga pilar, yaitu :

1. Penataan lingkungandi dalam dan di luar kelas.

2. Kegiatan bermain dan alat permainan edukatif.

3. Interaksi yang ditunjukkan oleh guru dan anak serta orang-orang

yang terdapat di lembaga pendidikan tersebut.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 25

Page 26: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Selanjutnya pilar tersebut perlu dijabarkan ke dalam suatu strategi

pembelajaran pada pendidikan anak usia dini yang terdiri dari komponen-

komponen berikut ini

1. Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap

rentangan usia anak.

2. Materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan

karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan

anak.

3. Metodde yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujun

kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif

serta menyenangkan.

4. Media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman,

nyamana dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya

waktu yang cukup untuk bereksplorasi.

5. Evaluasi yang terbaik dan di anjurkan untuk dilakukan adalah

rangkaian sebah asesmen melalui observasi partisipatif terhadap

apa yang dilihat, di dengar dan diperbuat oleh anak.

D.  Pendekatan Dalam Pengembangan KurikulumPada dasarnya terdapat 2 pendekatan yang diguanaka untuk

pendidikan anak usia dini, yaitu : Pendekatana perilaku dan pendekatana

perkembangan (Hainstock, 1999:7).  Pendekatan perilaku beranggapan

bahwa konsep-konsep tidaklah berasal dari dalam diri anak dan tidak

berkembangn secara spontan. Sedangkan perkembangan ,

berpandangan bahwa perkembanganlah yang memberikan kerangka

untuk memahami dan mengahargai pertumbuhan alami anak usia dini.

Adapun pendekatan dalam pengembangn kurikulum paud yaitu :

1. Pendektana tematikPembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan beberapa bidang pengembangan untuk memberikan

pengalaman yang bermakna pada anak. Keterpaduan dalam

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 26

Page 27: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu,

aspekmkurikulum dan aspek belajar mengajar.

Pembelajaran pada tahap ini haruslah, mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut : (1) Berpusat pada anak, (2) memberikan pengalaman langsung

pada anak (3) pemisahan bidang pengembangan tidak begitu jelas (4)

menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam suatu 

proses pembelajaran (5) bersifat fleksibel dan luwes.

Kekuatan pembelajaran tematik adalah :

a. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak.

b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.

c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan

bermakna.

d. Mengembangakan keterampilan berpikir anak dengan permasalahan

yang dihadapai.

e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi,

komunikasi dan taggapan terhadap gagasan orang lain.

2. Pusat kegiatan belajar (sentra)Pusat kegiatan belajar pada pembelajaran yang berpusat pada anak

di bangun atas dasar bahwa setiap anak memiliki modalitas, gaya belajar,

dan minat yang berbeda terhadap pengetahuan yang ingin diketahuinya.

Model pembelajaran sentra memiliki ciri khas pembelajaran sebagai

berikut:

a) Learning by doing

b) Learning by stimulating

c) Learning by modelling

Beberapa pendekatan yang harus diperhatikan setiap sentra, yaitu :

a. Program card, setiap anak harus merencanakan apa yang akan

mereka lakukan pada hari itu.

b. Open choice, guru membagi kelas menjadi kelompok kecil dimana

setiap kelompok akan mendapatkan tugas untuk mengerjakan tugas

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 27

Page 28: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

bersama-sama dan guru mengatur perpindahan dari satu sentra ke

sentra lain.

c. Multi station, berupa tempat pergantian dan waktu menunggu 3-5

menit.

d. Enrichment centers, setelah anak menyelesaikan tugasnya di masing-

masing sentra, apabila ada waktu luang mereka boleh menggunakan

sentra untuk program pengayaan.

3. Pengelolaan kelas berpindah (moving Class activity)Pengelolaan kelas merupakan pengaturan terhadap kegiatan yang

dilakukan oleh guru baik di dalam ruang ataupun di luar dalam rangka

melancarkan proses belajar dan pembelajaran pada anak. Pengatuan

kelas adalah kunci sukses dari prose pembelajaran untuk anak usia dini.

Adapun hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam pengelolaan

ruangan kelas yaitu :

a. Mencegah dan mengurangi tingkah laku dan masalah-masalah

pengelolaan.

b. Membrikan kesempatan dan merespon keberhasilan pertumbuhan

terhadap anak-anak yang mempunyai penyimpangan.

c. Mendukung belajar dari pembelajaran yang terjadi dlam situasi di

ruang kelas.

d. Menumbuhkan harga diri dalam jiwa anak, mengembangakn

kemampuan mereka untuk mengambil keputusan dan dapat

pertanggungjawaban memebantu mengembangakan sikap

pengendalian diri dan disiplin.

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUMPengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberpa

prinsip berikut ini :

1. Relevansi, kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan

dan perkembanagna anak secara individu.

2. Adaptasi, kurikulum anak usia dini harus memperhatikn dan

mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan seni.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 28

Page 29: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

3. Kontinuitas, kurikulum anak usia dini harus disusun berkelanjuatan

antara satu tahapan perkembangan ke tahapn perkembangan

berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki

pendidikan selanjutnya.

4. Fleksibelitas, kurikulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan

dan dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan

kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara.

5. Kepraktisan dan akseotabilitas, kurikulum anak usia dini harus

memberikan kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.

6. Kelayakan (feasibility), kurikulum anak usia dini harus menunjukkan

kelaykan dan keberpihakan pada anak usia dini.

7. Akuntabilitas, kurikulum anak usia dini harus dapat

dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebgai pengguna jasa

pendidikan anak usia dini.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 29

Page 30: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A.  PENGERTIAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

Menurut Good (1972) dan Travers (1973), model adalah abstraksi

dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks atau sistem, dalam

bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambang-lambang lainnya. Model

bukanlah realitas, akan tetapi merupakan representasi realitas yang

dikembangkan dari keadaan. Dengan demikian, model pada dasarnya

berkaitan dengan rancangan yang dapat digunakan untuk menerjemahkan

sesuatu sarana untuk mempermudah berkomunikasi, atau sebagai

petunjuk yang bersifat perspektif untuk mengambil keputusan, atau

sebagai petunjuk perencanaan untuk kegiatan pengelolaan.

Model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu

konsepsi dasar (Zainal Abidin (2012: 137). Dalam pengembangan

kurikulum, model dapat merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses

kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula merupakan ulasan tentang

salah satu bagian kurikulum. Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) model adalah pola, contoh, acuan, ragam dari sesuatu yang

akan dihasilkan. Dikaitkan dengan model pengembangan kurikulum

berarti merupakan suatu pola, contoh dari suatu bentuk kurikulum yang

akan menjadi acuan pelaksanaan pendidikan/pembelajaran.

Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas,

menurut Nana Syaodih Sukmadinata (200:1) pengembangan kurikulum

bisa berarti penyusunan kurikulum yang sama sekali baru (curriculum

construction), bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada

(curriculum improvement). Sedangkan model adalah abstraksi dunia nyata

atau representasi pristiwa kompleks atau sistem, dalam bentuk naratif,

matematis, grafis serta lambang-lambang lainnya. (Wina Sanjaya

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 30

PERTEMUAN 6 Model-Model Pengembangan

Kurikulum

Page 31: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

2007:177). Pengembangan kurikulum adalah proses yang mengaitkan

satu komponen kurikulum lainnya untuk menghasilkan kurikulum yang

lebih baik. (H.M. Ahmad, Dkk, 1997: 62)

Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan

untuk mengembangkan suatu kurikulum, dimana pengembangan

kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan

kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari pemerintah

pusat, pemerintah daerah atau sekolah. Nadler (1988) menjelaskan

bahwa model yang baik adalah model yang dapat menolong si pengguna

untuk mengerti dan memahami suatu proses secara mendasar dan

menyeluruh. Selanjutnya ia menjelaskan manfaat model adalah model

dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku dan interaksi manusia, model

dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil observasi dan

penelitian, model dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat

kompleks, dan model dapat digunakan sebagai pedoman untuk

melakukan kegiatan.

Model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur

sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum. Dengan memahami

esensi model pengembangan kurikulum dan sejumlah alternatif model

pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan akan

bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal. Sehingga

harapan ideal terwujudnya suatu kurikulum yang akomodatif dengan

berbagai kepentingan, teori dan praktik, bisa diwujudkan.

Jadi model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif

prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan

(impelementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum. Oleh

karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan

suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi

berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 31

Page 32: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

B. MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUMa. Model Rogers

Rogers mengemukakan model pengembangan kurikulum yang

disebut dengan Model Relasi Interpersonal Rogers (Rogers Interpersonal

Relation Model). Model relasi interpersonal rogers terdiri dari empat

langkah pengembangan kurikulum yaitu:

1. Diadakannya kelompok untuk mendapatkan hubungan interpersonal.

2. Kurang lebih dalam satu minggu peserta mengadakan saling tukar

pengalaman, dibawah pimpinan staf mengajar.

3. Kemudian diadakan pertemuan dengan masyarakat yang lebih luas

lagi dalam satu sekolah, sehingga hubungan interpersonal akan

menjadi lebih sempurna. Seperti hubungan antara guru dengan guru,

guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dalam

suasanan yang akrab.

4. Selanjutnya pertemuan diadakan dengan mengikutsertakan anggota

yang lebih luas lagi, yaitu dengan mengikutsertakan para pegawai

administrasi dan orang tua peserta didik. Dalam situasi yang

demikian diharapkan masing-masing person akan akan saling

menghayati dana lebih akrab, sehingga memudahkan berbagai

pemecahan problem sekolah yang dihadapi.

b. Model Ralp TylerModel Tyler menekankan pada bagaimana merancang suatu

kurikulum disesuaikan dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan.

Menurut tyler ada empat hal yang dianggap fundamental untuk

mengembangkan suatu kurikulum.

1. Berhubungan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai

2. Berhubungan dengan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

3. Berhubungan dengan pengorganisasian pengalaman belajar

4. Berhubungan dengan pengembangan evaluasi

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 32

Page 33: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

c. Model Hilda TabaModel Taba lebih menitikberatkan pada bagaimana

mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan

penyempurnaan kurikulum. Pendekatan kurikulum yang dilakukan oleh

Taba yaitu dengan memodifikasi model dasar Tyler agar lebih

representatif terhadap perkembangan kurikulum diberbagai sekolah.

Dalam pendekatannya, Taba menganjurkan untuk menggunakan

pertimbangan ganda terhadap isi (organisasi kurikulum yang logis) dan

individu pelajar (psikologi organisasi kurikulum). Langkah-langkah dalam

proses pengembangan kurikulum menurut Taba adalah:

Step 1 : Diagnosa kebutuhan

Step 2 : formulasi pokok-pokok (tujuan)

Step 3 : Seleksi isi

Step 4 : Organisasi isi

Step 5 : Seleksi pengalaman belajar

Step 6 : Organisasi pengalaman belajar

Step 7 : Penentuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara

melakukannya

Taba mengklaim bahwa bahwa keputusan keputusan-keputusan

pada elemen mendasar harus dibuat valid. Kriteria mungkin berasal dari

berbagai sumber yakni, dari tradisi, tekanan tekanan sosial dan

kebiasaan-kebiasaan yang ada. Agar kurikulum menjadi berguna pada

pengalaman belajar murid, bahwa sangatlah penting mediagnosis

berbagai kebutuhan anak. Hal ini merupakan langkah penting pertama

dari Taba. Tentang apa yang anak didik inginkan dan perlukan untuk

belajar. Langkah kedua yakni, formulasi yang jelas dan tujuan tuuan yang

komprehensif untuk membentuk dasar pengembangan elemen-elemen

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 33

Page 34: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

berikutnya. Taba berpendapat bahwa hakikat tujuan akan menentukan

jenis pelajaran yang perlu untuk diikuti.

Langkah 3 dan 4 diintegrasikan dalam realitas meskipun untuk tujuan

mempelajari kurikulum. Taba membedakan diantara keduanya, untuk

menggunakan langkah-langkah ini pendidik perlu menformulasikan dulu

tujuan-tujuan, sebagaimana halnya mengetahui secara mendalam

terhadap isi kurikulum. Begitu juga dengan 5 dan 6 yang berhubungan

dengan tujuan dan isi. Untuk menggunakan langkah ini secara efektif taba

menganjurkan para pengembang kurikulum untuk memperoleh suatu

pengertian terhadap prinsip-prinsip belajar tertentu, strategi konsep yang

dipakai, dan urutan belajar. Pada langkah terakhir (7) Taba menganjurkan

para   pengembang kurikulum untuk mengonsepkan dan merencanakan

berbagai strategi evaluasi. Model kurikulum Tyler dan Taba dikategorikan

kedalam Rational Model atau Objectives Model.

Kelebihan dari model Taba dan model Tyler ini yakni, Rational Model

yang logis strukturnya menjadikan sebagai dasar yang berguna dalam

perencanaan dan pemikiran kurikulum. Model ini telah menghindari

kebingungan, sebuah tugas yang susah dari perspektif kebanyakan

pengembang kurikulum. Para pendidik dan para pengembang kurikulum

yang bekerja dibawah model rasional (rational model) memberikan suatu

jalan yang tidak berbelit-belit dan mempunyai pendekatan waktu yang

efisien. Dalam mengevaluasi proses kurikulum, satu hal yang dapat

diargumenkan adalah tyler dan taba telah mendapatkan sesuatu yang

sifatnya rasional, yang menyokong pembangunan kurikulum setidaknya

dari perspektif rasional.

C. Model-Model Kurikulum Anak Usia DiniAda banyak model kurikulum yang dapat dikembangkan di dunia

pendidikan mana pun dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 34

Page 35: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

sehingga kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan lingkungan.

Model-model tersebut antara lain

a. Model MontessoriPembelajaran model Montessori menggabungkan anak dari berbagai

usia dan kemampuan menjadi satu kelas. Lingkungan pembelajaran diatur

sesuai ukuran tubuh anak, materi bermain yang berurut dari sederhana

menuju komplek, menyiapkan pengalaman langsung dalam setiap

aktivitas anak dengan melibatkan anak secara aktif, dan guru bertindak

membimbing dan mengamati proses perkembangan anak daripada

memberikan instruksi. Pembelajaran menurut model Montessori lebih

diorganisasi secara individualis daripada kelompok. Sekolah Montessori

melaksanakan pembelajaran yang lebih bersifat individu pada anak dan

tidak direncanakan untuk kegiatan kelompok. Anak berpindah dan

berganti materi permainan dengan bebas di seluruh ruangan. Model

Montessori menjabarkan tiga konsep sebagai kunci pembelajarannya,

yaitu:

1. Anak belajar jika melakukan aktivitas secara langsung

2. Anak bebas memilih apa yang dibutuhkannya untuk

mengembangkan       kompetensinya.

3. Guru tidak boleh mendiktekan tujuan belajar kepada anak agar anak

dapat memilih kegiatan dengan bebas sehingga tercipta suasana

belajar yang menyenangkan.

b. Model Bank StreetDikembangkan Oleh Lucy Sprague Mitchell, Caroline Pratt,

Harriet  Johnson (1878 – 1967). Pendekatan Bank Street ini berawal dari

”Nursery School”, bagian dari Biro Eksperimen  Pendidikan. Konsep

pendekatan ini dipengaruhi oleh  kajian John Dewey yang meyakini

bahwa  kekuatan pendidikan untuk mempengaruhi

dan  meningkatkan  masyarakat. Prinsipnya mengenbangakan anak

secara keseluruhan “the whole child”.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 35

Page 36: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Prinsip Umum  pendekatan Bank Street (Gestwicki, 2007):

i. Perkembangan berawal dari simpel ke kompleks.

ii. Sifat individual  terjadi secara kontinum. 

iii. Peningkatan  perkembangan  memerlukan waktu yang lama  dan

halhal baru yang dipelajari.

iv. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya  untuk secara aktif

terlibat  dengan lingkungan.

v. Percaya diri anak  terbentuk dari pengalaman dengan orang lain dan

objek dalam berinteraksi. 

vi. Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara individu

dan orang lain.

Ide Dasar dalam pendekatan Bank Street bahwa anak  merupakan

pembelajar aktif, peneliti, eksplorer,  dan artis. Proses belajar

terjadi  dalam konteks sosial yang memungkinkan anak belajar melalui

interaksi dengan lingkungannya. Aspek perkembangan kognitif dan

afektif  merupakan suatu interkoneksi atau tidak terpisah-pisah.

c. Model High/ScopePendekatan Pendidikan di High/Scope yang digunakan sekarang ini

untuk melayani  anak secara penuh dari usia prasekolah  sampai usia

awal sekolah dasar (Gestwicki, 2007). Pendekatan  ini dikembangkan

Oleh David Weikart  pada tahun 1962. Pendekatan High/Scope muncul

dengan suatu rencana  proses pendidikan yang dofukuskan  pada

aktivitas kelompok kecil, sehingga melibatkan anak sebagai pembelajar

aktif.

Prinsip Dasar:

a) Anak sebagai pembelajar aktif yang menggunakan sebagian besar

waktunya di dalamlearning center yang beragam. Anak terlibat

secara aktif dalam pengalaman belajar baik ketika berinteraksi

dengan teman maupun dengan guru atu orang tua. 

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 36

Page 37: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

b) Rutinitas Sehari-hari yang konsisten dalam Perencanaan dan

Pelaksanaan Pembelajaran secara berulang-ulang (plan – do -

rewiew).

c) Guru membantu anak untuk memilih apa yang akan mereka lakukan

setiap hari.

d) Melaksanakan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. 

e) Mengulang kembali yang telah mereka pelajari yang bertujuan

membuat hubungan pengalaman lalu anak dengan apa yang akan

dipelajari.

f) Pengalaman lingkungan yang banyak mengandung pembelajaran

(key experience). Lingkungan yang digunakan diutamakan

lingkungan familiar dengan kehidupan anak sehingga anak sudah

memiliki dasar bagi pengembangan ilmunya.

g) Dukungan guru dalam interaksi dengan peserta didik sehingga

tercipta hubungan yang positif dalam menumbuhkan potensi anak.

Dukungan ini dapat berupa penguatan maupun hukuman

disesuaikan dengan prilaku yang muncul pada anak.

h) Penggunaan catatan anekdot  untuk mencatat kemajuan yang

diperoleh anak secara berkelanjutan. Catatan anekdot juga berguna

untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pembelajaran.

d. Model Kurikulum KreatifPendekatan Kurikulum Kreatif awalnya dikembangkan Oleh Diane

Trister Dodge  pada tahun 1978 sampai  sekarang. Dasar filosofinya

adalah guru harus mampu menggunakan bermacam-macam strategi

untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek perkembangan sosial,

emosional, fisik, kognisi dan bahasa. Kerangka kerja kurikulum kreatif

seperti terlihat dalam gambar berikut :

Prinsip Dasar Kurikulum Kreatif:

a) Kurikulum kreative mendasarkan prinsipnya pada teori dan riset

tentang otak yang dilakukan oleh Maslow, Erickson, Piaget,

Vygotsky, Smilansky dan Gardner.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 37

Page 38: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

b) Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum.

Proses belajar anak tidak pernah berhenti dan harus berlangsung

terus menerus agar terjadi penambahan pengetahuan sehingga anak

dapat menghubungkan pengelaman lalu dengan yang akan

diterimanya.

c) Menekankan pada  seting lingkungan pembelajaran dalam sentra,

mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, mengorganisasi  pilihan waktu

belajar, dan menciptakan komunitas kelas. Guru harus merancang

lingkungan dan alat pembelajaran yang menarik bagi anak, membuat

rencana kegiatan secara rutin, mengorganisasikan waktu

(masingmasing untuk kegiatan klasikal dan kelompok), mengkreasi

aktivitas belajar untuk menggali ide anak dalam interaksinya dengan

anak lain dan orang dewasa.

d) Guru berperan menjadi pengamat dan menggunakan bermacam

strategi untuk memandu pembelajaran.

e) Bermitra dengan orangtua untuk mendukung pembelajaran. Mitra ini

tidak sebatas pada bermitra dalam hal pembiayaan sekolah, tetapi

mitra yang sesungguhnya, yaitu tanggung jawab dalam proses

pendidikan.

e. Model Regio EmiliaAsal mula Pendekatan Reggio dimulai setelah Perang Dunia II di

utara Kota yaitu kota Reggio Emilia. Sekelompok sukarelawan yang terdiri

dari orang tua dan para guru dipimpin oleh Loris Malaguzzi berkumpul

untuk membangun prasekolah untuk anak-anak dalam rangka

memberikan perubahan positif setelah menderita akibat peperangan dan

Rezim fasis Mussolini. 

Melalui pengalaman Reggio Emilia anak usia dini belajar untuk

terlibat dalam komunikasi dengan orang lain tanpa kekerasan dan bersifat

membangun, seperti halnya untuk mengembangkan ketrampilan berpikir

kritis. Anak-Anak juga didukung untuk menyatakan dan mendiskusikan

gagasan secara terbuka dalam suasana yang demokratis untuk

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 38

Page 39: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

membentuk kedekatan hubungan jangka panjang dengan orang lain di

sekolah.

Prinsip Dasar Reggio Emilia :

1) Gambaran tentang anak.

Pendidik di Reggio Emilia harus memiliki pandangan bahwa setiap

anak memiliki kompetensi, kuat, dan penuh dengan ide sehingga

harus mampu membuat program pengembangan yang dapat

mengoptimalkan semua itu

2) Lingkungan sebagai guru ketiga.

Lingkungan merupakan guru ketiga yang memberikan kesempatan

pada anak untuk membangun pemahaman sosial dan kehidupan,

memberi pengalaman anak sebagai bagian dari masyarakat

senatural mungkin.

3) Hubungan.

Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara anak, guru, dan

orang tua yang merupakan komponen penting dari kurikulum Reggio

Emilia ini. Semua komponen ini terlibat dalam perencanaan, proses,

hingga evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sekolah.

4) Kolaborasi (Kerjasama).

Kerjasama yang berusaha dijalankan dalam kurikulum Reggio Emilia

adalah kerjasama antara berbagai komponen, antara lain kerjasama

antara sesama guru, anak dengan guru, anak dengan anak lain,

anak dengan orang tua, dan komunitas yang lebih besar lagi.

5) Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan kegiatan untuk menyimpan proses kegiatan

anak yang nantinya dapat digunakan sebagai portfolio dan laporan

perkembangan anak serta evaluasi kegiatan pembelajaran.

Dokumentasi meliputi gambaran verbal dan visual dari aktivitas anak

dalam proses pembelajaran, kesempatan pembelajaran yang

dilakukan anak, refleksi pembelajaran, dan interpretasi atas

pembelajaran yang dilakukan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 39

Page 40: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

6) Provokasi.

Kegiatan provokasi berupa kegiatan mendengarkan secara intensif

apa yang menjadi minat anak yang disampaikan melalui percakapan

ataupun pertanyaan. Provokasi juga dapat dilakukan untuk menggali

ide anak lebih jauh lagi menggunakan berbagai pertanyaan terbuka.

7) Seratus bahasa anak.

Merupakan kegiatan untuk memberi kesempatan anak

menyampaikan idenya secara verbal dan simbolik menggunakan

berbagai media yang ada.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 40

Page 41: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Model Pengembangan Kurikuluma. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 di Raudhatul Athfal 

a) Model pengembangan kurikulum Raudhatul Athfal mengacu pada

landasan Pendidikan Anak Usia Dini. Terdapat pengelompokan

kurikulum anak usia dini secara umum, yaitu: 

Model proses pematangan, model ini didasarkan pada teori yang

dikembangkan oleh Gassel Freud dan erikson. Menurut model ini

anak-anak memiliki blue frint atau cetak biru pola tingkah laku

tertentu perubahan tingkah laku terjadi sebagai hasil dari

kematangan psikologis atau kesiapan dan situasi lingkungan yang

mengandung tingkah laku tertentu yaitu tugas-tugas

perkembangan. 

b) Model aliran tingkah laku lingkungan, Model ini didasari oleh teori

Skinner , Baer, Bijou dan Badura. Menurut model ini anak-anak

dilahirkan dengan suatu batu tulis kosong (blank slate) yaitu

tingkah laku pasif dibentuk oleh kondisi lingkungan. Perubahan

tingkah laku terjadi sebagai hasil dari penguatan peristiwa yang

terencana dan tidak terencana.

c) Model interaksi didasarkan pada teori Piaget dan Vygotsky, model

ini beranggapan bahwa perkembangan anak merupakan hasil

perpaduan antara heriditas dan pengaruh lingkungan.

Perkembangan akan terjadi pada seseorang ketika orang

melakukan pengorganisasian diri yang dicapai pada tahap optimal

oleh peristiwa yang diekprientasikan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 41

PERTEMUAN 7 Model Pengembangan

Kurikulum Di Indonesia

Page 42: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Upaya pendidik dalam mengembangkan potensi anak harus

dilakukan seoptimal mungkin, dalam melakukan mengembangkan potensi

anak, pendidik dianjurkan untuk memahami perkembangan anak. Hal ini

disebabkan masa kanak-kanak merupakan periode perkembangan yang

cepat dan terjadi perubahan dalam banyak aspek perkembangan,

pengalamanan masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

perkembangan berikutnya. 

Selain itu pengetahuan tentang perkembangan anak dapat

membantu sang anak mengembangkan diri dan memecahkan masalah

yang dihadapinya, begitu juga dengan pemahaman tentang factor-faktor

yang mempengaruhi perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang

berbagai upaya untuk mempasilitasi perkembangan tersebut baik

dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Tujuan kurikulum

2013 Raudhatul Athfal. bertujuan untuk mendorong perkembangan

peserta didik secara optimal sehingga memberi dasar untuk menjadi

manusia Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan

warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 Raudhatul Athfal dirancang dengan karakteristik

sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai

agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional,

dan seni yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi sikap,

pengetahun, dan keterampilan. 

2. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik

dalam pemberian rangsangan pendidikan. 

3. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan

anak 

4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 42

Page 43: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Dalam proses pelaksanaan Kurikulum 2013 Raudhatul Athfal pada

hakikatnya bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi anak

agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya. 

b. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan 

Standar tingkat pencapaian perkembangan anak merupakan kriteria

minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek

nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

dan seni, yaitu:

a) Nilai-nilai agama dan moral, mengenal agama yang dianut,

mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat,

sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari

besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain. 

b) Fisik Motorik, yaitu 1) motorik kasar: memiliki kemampuan gerakan

tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan

mengikuti aturan. 2) motorik halus: memiliki kemampuan

menggunakan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri

dalam berbagai bentuk. 3) kesehatan dan perilaku Keselamatan:

memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta

memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli

terhadap keselamatannya. 

c) Kognitif yakni, belajar dan pemecahan masalah: mampu memecahkan

masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang

fleksibel dan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau

pengalaman dalam konteks yang baru.berfikir logis, mengenal

berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan

mengenal sebab akibat dan berfikir simbolik: mengenal, menyebutkan,

dan menggunakan lambang bilangan 1-10, mengenal abjad, serta

mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar. 

d) Bahasa, meliputi: memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita,

perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan,

mengekspresikan Bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan,

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 43

Page 44: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui

dan keaksaraan yaitu memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf,

meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita. 

e) Sosial-emosional, yakni, kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan

diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu

menyesuaian diri dengan orang lain, rasa tanggung jawab untuk diri

dan orang lain: mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur

diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan

sesama. Perilaku prososial artinya mampu bermain dengan teman

sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai

hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan

berperilaku sopan. 

f) Seni yaitu, mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi

dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya

(seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya

seni.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa standar tingkat

pencapaian perkembangan anak dalam proses pengembangan kurikulum

2013 PAUD harus mencakup semua aspek perkembangan anak. Kriteria-

kriteria dalam standar pencapaian perkembangan anak harus memenuhi

semua hal yang dibutuhkan anak untuk perkembangan anak selanjut dan

jenjang pendidikan selanjutnya, baik dari segi nilai-nilai, agama, moral

fisik motorik halus dan kasar, kognitif, sosial emosional, seni dan bahasa.

Dengan terpenuhinya standar tingkat pencapaian perkembangan anak

maka akan memudahkan sang anak melanjutkan pendidkan ke jenjang

selanjutnya dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. 

Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Raudhatul Athfal Pengembangan kurikulum 2013 Raudhatul Athfal dikembangkan

berdasarkan tiga pilar yaitu, 1) penataan lingkungan di dalam dan di luar

kelas, 2) bermain dan alat permainan edukatif, 3) interaksi yang

ditunjukan oleh guru dan anak serta orang-orang yang terdapat pada

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 44

Page 45: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

lembaga pendidikan tersebut. Pengembangan kurikulum harus

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

1) Bersifat komprehensif, yaitu harus menyediakan pengalaman belajar

yang meningkatkan perkembangan anak secara menyeluruh dalam

berbagai aspek perkembangan. 

2) Dikembangkan atas dasar perkembangan secara bertahap, yaitu,

harus menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat

didasarkan pada usia dan tahap perkembangan setiap anak.

Program menyediakan berbagai sarana dan bahan untuk anak

dengan berbagai kemampuan. 

3) Melibatkan orang tua, artinya keterlibatan orang tua sebagai pendidik

utama bagi anak, peran orang tua sangat penting dalam

melaksanakan pendidikan. 

4) Melayani kebutuhan individu, yaitu dapat mewadahi kemampuan,

kebutuhan dan minat setiap anak. 

5) Merefleksikan kebutuhan dan nilai masyarakat, yaitu harus

memberikan dan memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai

anggota dari keluarga dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat. 

6) Mengembangkan standar kompentensi anak, artinya kurikulum harus

yang dikembangkan memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai

anggota keluarga dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat. 

7) Mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus yaitu memperhatikan

semua anak termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus. 

8) Menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat, dapat

menunjukan bagaimana membangun sinergi dengan keluarga dan

masyarakat sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. 

9) Memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak, yaitu

memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan anak saat anak

berada di sekolah. 

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 45

Page 46: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

10) Menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga, yaitu menjabarkan

dengan jelas prosedur manajemen dan pengelolaan lembaga

kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas. 

11) Manajemen sumber daya manusia, menggambarkan proses

manajemen pembinaan sumber daya manusia yang terlibat di

lembaga. 

12) Penyediaan sarana dan prasarana, yaitu menggambarkan

penyediaan sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga. 

Selain yang disebutkan diatas, terdapat beberapa prinsip

pengembangan kurikulum PAUD lainnya menurut para ahli secara rinci

sebagai berikut: 

1) Relevansi, yaitu relevan dengan kebutuhan dan perkembangan anak

secara individu. 

2) Adaptasi, yaitu harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan

psikologis, iptek dan seni. 

3) Kontinuitas, kurikulum harus disusun secara berkelanjutan antara

satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya

dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan

selanjutnya. 

4) Fleksibilitas, yaitu harus dipahami, dipergunakan dan dikembangkan

secara fleksibilitas sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak

serta kondisi lembaga penyelenggara. 

5) Kepraktisan dan akseptabilitas, memberikan kemudahan bagi

praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan

pada anak usia dini. 

6) Kelayakan (feasibility) kurikulum anak usia dini harus menunjukan

kelayakan dan keterpihakan pada anak usia dini. 

7) Akuntabilitas, kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggung-

jawabkan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan

usia dini.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 46

Page 47: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Berdasarkan teori diatas dapat ditarik kesimpulan, prinsip

pengembangan kurikulum Paud, harus benar-benar berpihak kepada anak

dan dapat memenuhi kebutuhan dalam proses pendidikan anak, baik

secara psikologis, interaksi sosial dan aspek-aspek lainnya yang

bersentuhan langsung dengan anak dalam rangka proses pembelajaran

untuk perkembangan anak. Dalam pelaksanaan kurikulum terdapat

terdapat tujuh prinsip pelaksanaan, yaitu: 

1) Anak harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu serta

memperoleh kesempatan untuk mengekpersikan diri secara bebas,

dinamis dan menyenangkan. 

2) Menegakan lima pilar belajar, yaitu, belajar untuk bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati,

belajar hidup bersama untuk berbuat secara efektif, belajar untuk

berguna bagi orang lain, belajar untuk membangun dan menemukan

jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. 

3) Anak mendapatkan layanan layanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan dan percepatan. 

4) Menggunakan pendekatan multisrategi, sumber belajar dan teknologi

yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar. 

5) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan

daerah. 

6) Diselenggarakan dalam keseimbangan keterkaitan dan

kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis

pendidikan serta jenjang pendidikan. 

Sementara menurut Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014

yang termuat dalam Salinan Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan

Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 Tentang

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 47

Page 48: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini, penyusunan kurikulum

Raudhatul Athfal dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a. Kurikulum dikembangkan prinsip berpusat pada anak yaitu dengan

mempertimbangkan potensi, minat, bakat, perkembangan, dan

kebutuhan semua anak, termasuk anak yang mempunyai kebutuhan

khusus. 

b. Kurikulum dikembangkan secara kontekstual yaitu dengan

mempertimbangkan karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan

kebutuhan anak. 

c. Substansi kurikulum mencakup semua dimensi kompetensi (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan) dan mencakup semua program

pengembangan yang direncanakan dan disajikan secara terpadu dan

berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak. 

d. Kurikulum disusun agar semua program pengembangan menjadi

dasar pembentukan kepribadian anak secara utuh dalam

pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial anak. 

e. Kurikulum disusun dengan memperhatikan tingkat perkembangan

anak karena anak akan belajar dengan baik jika kebutuhan fisik

terpenuhi serta merasa tenteram, aman dan nyaman. 

f. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan cara anak belajar

dari sederhana ke rumit, konkret ke abstrak, dari gerakan ke verbal,

dan dari keakuan ke rasa sosial. 

g. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan keterpaduan aspek

dalam pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI)

yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan

anak. 

h. Kurikulum disusun dengan menggunakan pendekatan belajar melalui

bermain yang dirancang agar tercipta suasana yang menyenangkan,

fungsional, dan efektif dalam proses pembelajaran. 

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 48

Page 49: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

i. Kurikulum dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar

pada anak dengan memperhatikan dan memanfaatkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. 

j. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial

budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman

budaya. Kurikulum perlu memuat keragaman potensi kebutuhan,

tantangan, dan karakteristik lingkungan daerah setempat untuk

menghasilkan anak yang mengenal, mengapresiasi dan mencintai

budaya daerah.

Sementara itu prosedur dan mekanisme pengembangan kurikulum

dalam operasional meliputi kegiatan yaitu: satuan Raudhatul Athfal

membentuk tim atau kelompok kerja pengembang kurikulum, Tim dan

kelompok kerja pengembang melakukan analisis konteks dengan

mempelajari dan mencermati pedoman-pedoman yang ada dalam

Peraturan Menteri Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini,

menganalisis kondisi, peluang, dan tantangan yang ada di

lembaga/satuan PAUD yang berhubungan dengan anak, pendidik dan

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya dan program-program

yang akan dilakukan. 

Selanjutnya adalah Penyusunan draf dokumen kurikulum Raudhatul

Athfal sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan, kemudian tim atau

kelompok kerja melakukan review, revisi, dan penetapan. Dokumen

tersebut kemudian disahkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

kewenangannya, seperti: dinas pendidikan setempat, kantor kementerian

agama setempat, dan/atau ketua yayasan atau pengelola. Pelaksanaan

KTSP sendiri merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga satuan

Raudhatul Athfal. 

Model Pengembangan kurikulum dapat dianalogikan sebagai

program yang dirancang untuk mencapai tujuan. Jika Tujuannya adalah

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, maka kurikulum sebagai

program Pengembangan PAUD untuk mencapai aspek perkembangan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 49

Page 50: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

tersebut. Karenanya kurikulum memuat program pengembangan sebagai

berikut: 

a) Pengembangan nilai agama dan moral mengenalkan nilai-nilai moral

dan perilaku baik melalui kegiatan rutinitas untuk memunculkan

pembiasaan-pembiasaan perilaku baik. 

b) Pengembangan motorik mencakup stimulasi terencana untuk

mengembangkan kekuatan otot kasar, otot halus. dan perilaku sehat.

Pengembangan motorik dilakukan melalui berbagai aktivitas kegiatan

bermain dan pembiasaan. 

c) Pengembangan kognitif sebagai program fasilitasi agar anak

mengenal dunia dengan cara eksplorasi dan bermain aktif sehingga

anak memiliki pengalaman yang menunjang kematangan berpikir

kritis, analitis, dan problem solving. 

d) Pengembangan bahasa merupakan program untuk meningkatkan

kemampuan memahami bahasa yang disampaikan (reseptif),

mampu menyampaikan dengan jelas dan runtut (ekspresif), dan

pengenalan keaksaraan awal melalui interaksi akti anak dengan

anak, dan anak dengan orang tua. 

e) Pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana

untuk tumbuh-kembangnya sikap dan keterampilan sosial dalam

konteks bermain. 

f) Pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk tumbuh-

kembangnya apresiasi seni dalam konteks bermain.

Muatan pembelajaran pada Raudhatul Athfal berisi materi-materi

yang dikenalkan kepada anak sesuai dengan program pengembangan.

Muatan pembelajaran pada program anak usia dini lebih menekankan

pada pembentukan sikap, etika, pengenalan cinta tanah air. Beban belajar

Raudhatul Athfal merupakan keseluruhan pengalaman belajar yang harus

diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun. 

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 50

Page 51: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Pengertian Manajemen Perencanaan Kurikulum

Dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan lahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Menurut Nasution, lazimnya kurikulum dipandang sebagai suatu

rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di

bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan

beserta staf pengajarnya. Dan sejumlah ahli teori kurikulum berpendapat

bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang

direncanakan melainkan juga peristiwa – peristiwa yang terjadi dibawah

pengawasan sekolah.

Sehingga kurikulum sangat penting dalam dunia pendidikan,

kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang harus

dicapai serta pengalaman belajar yang harus didapatkan oleh para

peserta didik. Dengan demikian dalam merumuskan kurikulum harus

memperhatikan beberapa faktor penting, misalnya faktor perkembangan

dan psikologi peserta didik, lingkungan sekitar, serta teknologi di masing –

masing jenjang pendidikan.

Mengingat objek dalam pendidikan adalah manusia yang memiliki

rasa serta pengetahuan teknologi yang terus mengalami kemajuan, maka

tidak salah jika  rumusan kurikulum sebagaimana yang dikemukakan oleh

para ahli pendidikan selalu menunjukkan kecenderungan untuk berubah.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 51

PERTEMUAN 9 Konsep Dan Prosedur

Perencanaan Kurikulum

Page 52: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Kata Manager biasanya digunakan untuk seorang pemimpin dalam

suatu organisasi. Sedangkan istilah manajemen dalam bahasa inggris

berasal dari kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Jadi

manajemen merupakan seni atau ilmu untuk mengatur dan mengelola

suatu organisasi.

Menurut Horold Koontz dan Cyril O’Donnel, Manajemen adalah

Usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. G.R.

Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang

terdiri atas tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber daya lainnya.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh terry diatas, langkah awal

atau yang pertama kali dilakukan oleh seorang manajer adalah Planning

(perencanaan). Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan

usaha merumuskan suatu program yang didalamnya memuat sesuatu

yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan, kebijakan arah, prosedur dan

tujuan yang harus ditempuh.

Menurut hikmat ada tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh

seorang manajer yakni keterampilan konseptual, keterampilan manusiawi

dan keterampilan teknis. Dari ketiga keterampilan tersebut, Keterampilan

konseptuallah yang paling dibutuhkan dalam merencanakan suatu

progran terutama kurikulum, karena dalam keterampilan ini seorang

manajer dituntut untuk mampu memahami dan mengelola organisasi,

mampu mengoordinasikan dan memadukan berbagai kepentingan dan

kegiatan organisasi, serta seorang manajer dituntut pula untuk mampu

melihat dan memahami bahwa organisasi merupakan suatu keseluruhan

dimana perubahan pada setiap bagian dapat mempengaruhi keseluruhan

organisasi.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 52

Page 53: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk

memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada

usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.

Manajemen dalam perencanaan kurikulum dapat diartikan sebagai

keahlian atau kemampuan merencanakan dan mengorganisasi kurikulum.

Siapa yang bertanggungjawab dan bagaimana perencanaan kurikulum itu

dilaksanakan secara profesional merupakan dua hal yang perlu

diungkapkan dalam perencanaan kurikulum.

B.     Manajement Perencanaan Kurikulum

1.      Organisasi Kurikulum.

Orgaisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan

pelajaran yang akan disampaikan kepada murid – murid. Organisasi

kurikulum ini sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan pendidikan,

karena kurikulum memuat aturan – aturan dalam proses belajar mengajar

untuk mencapai tujuan trsebut.

Menurut Suryosobroto pola pengorganisasian kurikulum ada 3

macam:

a. Separated Subject Curriculum

Kurikulum model ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam

berbagai macam mata pelajaran (subjects) yang trpisah – pisah

satu sama lain, seakan – akan ada batas pemisah antara mata

pelajaran yang satu sama lain, juga antara suatu kelas dengan

kelas lain.

b. Correlated Curriculum

Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata

pelajaran satu sama lain ada hubungan, bersangkut paut

(Correlated) walaupun mungkin batas – batas yang satu dengan

yang lain, masih dipertahankan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 53

Page 54: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

c. Integrated Curriculum

Kurikulum ini meniadakan batas – batas antara berbagai mata

pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau

keseluruhan.

2. Model Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum merupakan kegiatan yang komplek yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan. Maka dalam mendiskusikan

dan mengkoordinasikan proses diperlukan model-model dalam

penyajiannya, yakni berdasarkan asumsi – asumsi rasionalitas tentang

pemrosesan informasi atau data secara cermat.

Adapun model – model dalam perencanaan kurikulum yang

disebutkan oleh Oemar hamalik adalah :

a)      Model Perencanaan Rasional Deduktif atau Rasional Tyler,

menitikberatkan logika dalam merancang program kurikulum dan

bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (Goals and Objectives).Namun

model  ini cenderung mengabaikan masalah – masalah dalam

lingkungan tugas. Model ini dapat diterapkan pada semua tingkat

pembuatan keputusan namun lebih cocok digunakan untuk sistem

pendidikan yang sentralistik yang menitikberatkan pada sistem

perencanaan pusat, dimana kurikulum dianggap sebagai suatu alat

untuk mengembangkan atau mencapai tujuan di bidang sosial

ekonomi.

b)      Model Interaktif Rasional (The rasional-interactive

model), memandang rasional sebagai tuntutan kesepakatan antara

pendapat – pendapat yang berbeda, yang tidak mengikuti urutan

logik. Model ini  seringkali dinamakan model situasional, asumsi

rasionalitasnya ,menekankan pada respons fleksibel kurikulum yang

tidak memuaskan dan inisiatif pada tingkat sekolahan atau tingkat

lokal., implemantasi rencana merupakan fase krusial dalam

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 54

Page 55: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pengembangan kurikulum, dimana diperlukan saling beradaptasi

antara perencana dan pengguna kurikulum.

c)      “The Disciplines Model”, perencanaan ini menitikberatkan pada guru

– guru, mereka sendiri yang merencanakan kurukulum berdasarkan

pertimbangan sistematik tentang relevasi pengetahuan filosofis,

sosiologi dan psikologi.

d)     Model tanpa perencanaan (non planning model), adalah suatu

model berdasarkan pertimbangan – pertimbangan intuitif guru – guru

didalam runag kelas sebagai bentuk pembuatan keputusan.

Secara umum dalam sebuah perencanaan kurukulum dapat

mengandung keempat type diatas, namun untuk membedakannya

antara satu dengan yang lain, diperlukan analisis variabel

kebermaknaan bagi praktek perencanaan.

3. Proses atau Langkah – Langkah Perencanaan

Ada beberapa ahli yang merumuskan proses atau langkah dalam

merencanakan sesuatu, diantaranya:

Model perencanaan menurut Ralph Tyler :

a) Menentukan tujuan

b)  Memilih pengalaman – pengalaman pendidikan

c)  Mengordinisir piont ke 2

d)  Cara mengevaluasi

Selanjutnya model perencanaan menurut Dk. Wheeler.

a.       Menentukan tujuan

b.      Memilih pengalaman – pengalaman pendidikan (belajar)

c.       Menentukan materi pelajaran

d.      Organisasi dan Intregasi point (b) dan (c)

e.       Evaluaasi terhadap efektifitas langkah – langkan perencanaan untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 55

Page 56: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

4. Kegiatan – Kegiatan Manajemen Kurikulum

Kegiatan manajemen di sekolah lebih menitikberatkan pada usaha –

usaha pembinaan situasi belajar mengajar agar selalu belajar dengan

lancar serta mengatur pengalaman – pengalamn belajar yang harus

diterima oleh siswa. Kegiatan manajemen kurikulum yang terpenting disini

dapat disebut dua hal yakni:

a.       Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru.

Kegiatan ini meliputi :

1. Pembagian tugas mengajar

2.  Pembagian tugas / tanggung jawab dalam membina ekstra kurikuler.

3.  Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.

b.      Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar.

a) Menyusun jadwal pelajaran

b)  Penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu tertentu.

c)  Pengisian daftar kemajuan murid.

d)  Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.

e)   Laporan hasil evaluasi.

f)  Kegiatan bimbingan penyuluhan.

Menurut Drs. Ismed Syarif dkk. Kegiatan dalam bidang kurikulum ini

masih diperluas mengatur kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Ketiga

kegiatan ini merupakan satu kesatuan dalam proses belajar mengajar

yang sulit untuk dipisahkan.

5.      Asas – Asas Perencanaan Kurikulum

Ada beberapa asas yang dijadikan dasar dalam perencanaan

kurikulum, yaitu :

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 56

Page 57: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

1)      Objektivitas

Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik

berdasarkan tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai

dengan kebutuhan.

2)      Keterpaduan

Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua disiplin

ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal, serta

keterpaduan dalam proses penyampaian.

3)      Manfaat

Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan

keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan

tindakan, serta bermanfaat sebagai acuan strategis dalam

penyelenggaraan pendidikan.

4)      Efisiensi dan Efektivitas

Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan prinsip efisiensi dana,

tenaga, dan waktu dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.

5)      Kesesuaian

Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik,

kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK, dan

perubahan/perkembangan masyarakat.

6)      Keseimbangan

Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis

bidang studi, sumber yang tersedia, serta antara kemampuan dan

program yang akan dilaksanakan.

7)      Kemudahan

Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para pemakainya

yang membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk

melaksanakan proses pembelajaran.

8)      Berkesinambungan

Perencanaan kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan dengan

tahapan, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 57

Page 58: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

9)      Pembakuan

Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis

satuan pendidikan, sejak dari pusat sampai daerah.

10)  Mutu

Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang bermutu,

sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan

secara keseluruhan.

6.      Sifat Perencanaan Kurikulum

Suatu perencanaan kurikulum memiliki sifat – sifat sebagai berikut :

a) Bersifat stategis, karena merupakan instrumen yang sangat penting

untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

b) Bersifat komprehensif, yang mencakup keseluruhan aspek –

aspek  kehidupan dan penghidupan masyarakat.

c) Bersifat integratif, yang mengintegrasikan rencana yang luas,

mencakup pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas.

d) Bersifat realistik, berdasarkan kebutuhan nyata peserta didik dan

kebutuhan masyarakat.

e)  Bersifat humanistik, menitikberatkan pada pengembangan sumber

daya manusia, baik kuantitatif maupun kualitatif.

f)  Bersifat futuralistik, mengacu jauh ke depan dalam merencanakan

masyarakat yang maju.

g)  Bersifat desentralistik, karena dikembangkan oleh daerah sesuai

dengan kondisi dan potensi daerah.

7.      Fungsi Perencanaan Kurikulum.

Seorang manager dituntut untuk memiliki ketelitian dan kecermatan

yang tinggi dalam merencanakan kurikulum baik secara menyeluruh

maupun secara rinci, karena perencanaan kurikulum memiliki multi fungsi

sebagai berikut :

a. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat

manajemen, yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber belajar,

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 58

Page 59: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

media, bahan ajar, jenjang pendidikan, biaya dan sarana yang

diperlukan, serta sistem kontrol dan evaluasi untuk mencapai tujuan

managemen yang telah dirancang sebelumnya.

b. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai alat atau penggerak roda

organisasi dan tata laksana untuk menciptakan perubahan dalam

masyarakat sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karenanya

perumusan kurikulum perlu memuat informasi kebijakan yang

relevan antara seni kepemimpinan dan pengetahuan yang telah

dimiliki.

c. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai motivasi untuk

melaksanakan sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 59

Page 60: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Pengertian Implementasi KurikulumPengertian secara bahasa sebagaimana dalam Oxford Advance

Leraner’s Dictionary yang dikutip dalam  Mulyasa Implementasi adalah

penerapan suatu yang memberikan efek atau dampak. Lebih lanjut

disebutkan implementasi adalah proses penerapan ide, konsep, kebijakan

atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingg memberiksn dampak

baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, ataupun nilai dan

sikap.

Kemudian implementasi kurikulum dapat juga diartikan sebagai

aktualisasi kurikulum tertulis (written curriculum) kedalam bentuk

pembelajaraan. Implementasi dapat juga diartika sebagai pelaksanaan

dan penerapan. Ada beberapa pendapat yang dikutip dari Binti Maunah

diantaranya pendapat Majone dan Wildavky (1979) yang menegemukakan

bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan

(dalam pressma. dan Wildavzky, 1984). Implementasi juga dapat diartikan

sebagai suatu proses penerapan ide dan konsep. Adapun kurikulum dapat

diartikan dokumen kurikulum (kurikulum potensial). Dikemukakan juga

bahwa implementasi kurikulum merupakan proses interaksi antara

fasilitator sebagai penegembangan kurikulum , dan peserta didika sebagai

subjek belajar.

Maka implementasi kurikulum adalah penerapan, ide, konsep

kurikulum potensial (dalam bentuk dokumen kurikulum) kedalam

kurikulum aktual dalam bentuk proses pembelajaraan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 60

PERTEMUAN 10 Konsep Dan Prosedur

Implementasi Kurikulum

Page 61: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi KurikulumImplementasi Kurikulum dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:

a. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu

kurikulum dan kejelasaanya bagi pengguna di lapangan.

b. Strategi implementasi: yaitu strategi yang digunakan dalam

implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, loka karya,

penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat

mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.

c. Karakteristik pengguna kurikulumyang meliputi pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta

kemempuanya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.

Sejalan dengan uraian di atas, Mars (1998) mengemukakan tiga

faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu dukungan

kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dukungan internal

yang datang dalam diri guru sendiri. Dari beberapa faktor tersebut guru

merupakan faktor penentu di samping faktor-faktor yang lain. 

C. Implementasi KurikulumKurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional

yang di susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

Dokumen KTSP yang dihasilkan oleh satuan pendidikan baik sekolah

maupun madrasah akan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan

pembelajraan. Maka seluruh komponen-komponen sekolah baik

madrasah harus mempersiapkan dengan baik terutama pihak guru.

Sedangakan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat

didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan

kebijaksanaan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktifitas

pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangakat

kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Dalam

garis besarnya implementasi kurikulum berbasis kompetensi mencakup

tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan

pembelajaran, dan evaluasi.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 61

Page 62: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Adapun implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran

berdasar Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Proses,

sebagaimana dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah, mencakup perencanaan proses

pembelajaraan, pelaksanaan proses pembelajraan, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

1. Perencanaan Proses PembelajaranPerencanaan proses pembelajaraan meliputi silabus dan rebcana

pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar isi

(SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, kegiatan pembelajran, penilaian hasil belajar, dan sumber

belajar.

a. Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata

pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajraan, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilain, alokasi waktu,

dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan Standar isi dan Standar Kopetensi Kelulusan.

2. Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan peserta

didik dan upaya mencapai KD. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat

dilaksanakan dalam satu pertemuan atau lebih. Guru merancang

penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan

penjadwalan disatuan pendidikan.

Komponen-komponen RPP:

a. Identitas mata pelajran                       

b. Standar Kompetensi

c. Kompetensi Dasar

d. Indikator pencapaian kompetensi

e. Tujuan pembelajraan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 62

Page 63: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

f. Materi ajar

g. Alokasi waktu

h. Metode pembelajraan

i. Kegiatan Pembelajraan 

Dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga proses:

a. Pembukaan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajraan yang ditunjukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

b. Pembentukan kompetensi

Pembentukan kompetensi peserta didika merupakan kegiatan inti

pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian materi pokok maupun

materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi

pesrta didik. Pembentukan kompetensi ini ditandai dengan keikutsertaan

peseta didik dalam pengelolaan pembelajaran, berkaitan dengan tugas

dan tanggung jawab mereka dalam penyelengaraan program

pembelajaran. Pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah

yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk

mewujudkan standar kompetensi dasar. Prosedur yang harus ditempuh

adalah:

a. Berdasarkan kompetensi dasat dan materi standar yang telah

dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru

menjelaskan standar secara kompetensi minimal.

b. Guru meteri standar secara logis dan sistematis.

c. Membagikan materi standar dan sumber belajar.

d. Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik.

e. Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam

mengerjakan lembaran tugas.

f. Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar

pekerjaan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 63

Page 64: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

g. Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik.

c. Penutup

          Penutup merupakan kegiatan akhir dalam aktivitas pembelajaran

yang dapat dilakukan untuk mengakhiri yang dapat dilakukan dalam

bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik

dan tindak lanjut.

a. Penilaian hasil belajar

b. Sumber Belajar.

3)      Prinsip-prinsip penyusunan RPPa) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun

dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,

tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,

kecepatan belajar, latar belakng budaya, norma, nilai dan lingkungan

peserta didik.

b) Mendorong partisipasi peserta didikprosese pembelajran dirancanag

dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,

minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi. Kemndirian, dan semangat

belajar.

c) Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

d) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. RPP memuat rancangan

pemberiaan umpan balik positif, penguatan,pengayaan, dan remedi.

e) Keterkaitan dan keterpaduan. RPP disusun dengan memperhatikan

keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, dan materi

pembelajaran, kegiatan pembelajran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar.

f) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun

dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 64

Page 65: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

4.  Pelaksanaan Proses Pembelajaran          Persayaratan pelaksanaan proses pembelajaran:

a. Rombongan belajar

b. Beban kerja minimal guru

c. Buku teks pembelajaran

d. Pengelolaan kelas

5. Penilaian Hasil Pembelajaran          Penilaian dilakukan oleh guru terjadap hasil pembelajaran untuk

mengukur tingakat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan

sebagai lahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan

memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisiten,

sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam

bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

penilain hasil karya berupa tugas, proyek atau produk, portofolio, dan

penilain diri. Penilain hasil pembelajaran menggunakan standar penilain

pendidikan dan panduan penilain kelompok mata pelajaran.

6) Pengawasan Proses Pembelajaran1. Pementauan

Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap

perencanaan, pelaksanaan dan penilain hasil belajar. Pemantauan

juga dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman wawancara dan dokumentasi. Sedangakan

kegiatan pemantauan dilaksankan oleh kepala sekolah dan

pengawas satuan pendidikan.

2. Supervisi

Sepervisi merupakan  proses pembelajaran yang dilakukan dengan

tahapan-tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

hasil pembelajaran. Supervisi pembalajaran diselenggarakan dengan

cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi dan juga

supervisi dalakukan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan

pendidikan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 65

Page 66: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

3. Evaluasi

Evaluasi proses pembelajaran untuk menentukan kualitas

pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaraan dan

penilaian hasil pemebalajaran. Evaluasi proses pembelajaran

diselenggarakan dengan cara: (a). Membendingkan proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru satandar proses, (b).

Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaraan sesuai

dengan kompetensi guru.

D. Pengembangan Aktivitas dan Kreativitas Peserta Didik          Proses pembelajaraan pada hakikatnya untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik melaui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar. Peningkatan kualifitas pembelajaran dalam

implementasi KTSP menutut kemandirian guru untuk menciptakan

suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik dapat

mengembangakan kreativitas dan aktivitas belajarnya secra optimal,

sesuai dengan kemampuan masing-masing. Penerapanya dalam

pembelajaran dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengembangkan keberanian dan percaya diri peserta didik.

b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi

secara aktif dan terarah.

c. Melibatkan pserta didik dalam menetukan tujuan belajar dan penilain

hasilnya.

d. Memberikan pangawasan yang tidak terlalu ketat dan otoriter.

e. Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

          Apa yang dikemukakan di atas tidak terlalu sulit untuk dilakukan

dalam pembelajaran, guru dapat melakukanya antara lain dengan

mengembangkan modul pembelajaran yang heuristik dan hipotetik.

Melalui modul, peran guru dalam pembelajaran bisa dikurangi karena

mereka memposisikan dirinya sebagai fasilitator dan mengembangkan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 66

Page 67: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

modul-modul pembelajaran yang efektif dan menyenagkan. Perlu

ditekankan bahwa implementasi KTSP menuntut kemandirian guru dan

kepala sekolah, antara lain dalam mengembangkan program-program

pembelajaran.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 67

Page 68: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A.    PENGERTIAN EVALUASI KURIKULUM

Kurikulum merupakan bagian dari pendidikan dalam lingkup yang

luas. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

Mengevaluasi keberhasilan sebuah pendidikan berarti juga mengevaluasi

kurikulumnya. Hal ini berarti bahwa evaluasi kurikulum merupakan bagian

dari evaluasi pendidikan, yang memusatkan perhatiannya pada program-

program untuk peserta didik. Sedangkan evaluasi merupakan bagian

penting dalam proses pengembangan kurikulum, baik dalam pembuatan

kurikulum baru, memperbaiki kurikulum yang ada atau

menyempurnakannya. Evaluasi yang tepat dan berkelanjutan sangat

diperlukan untuk mendukung terwujudnya fase pengembangan ini dengan

efektif dan bermakana. Dari hasil-hasil evaluasi ini lah pihak pengembang

dapat mengadakan perbaikan dan penyesuaian sebelum kurikulum yang

baru tersebut terlanjur disebarluaskan secara nasional. Menurut Hamid

Hasan (1988:13) evaluasi adalah suatu proses pemberian pertimbangan

mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Jadi dengan

demikian, evaluasi kurikulum adalah suatu proses evaluasi terhadap

kurikulum secara keseluruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup

yang luas (ideal curriculum) maupun lingkup mikro (actual curriculum)

dalam bentuk pembelajaran.

B.     TUJUAN EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat

ketercapaian tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum

yang bersangkutan.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 68

PERTEMUAN 11 Konsep Dan Prosedur Evaluasi

Kurikulum

Page 69: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

1. Untuk perbaikan program

Bersifat konstruktif, karena informasi hasil evaluasi dijadikan input

bagi perbaikan yang diperlukan di dalam program kurikulum yang

sedang dikembangkan.

2. Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak

Diperlukan semacam pertanggungjawaban dari pihak pengembang

kurikulum kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak

tersebut baik yang mensponsori kegiatan pengembangan kurikulum

maupun pihak yang akan menjadi konsumen dari kurikulum yang

telah dikembangkan. Tujuan yang kedua ini tidak dipandang sebagai

suatu kebutuhan dari dalam melainkan lebih merupakan suatu

‘keharusan’ dari luar.

3. Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan

Tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum dapat berbentuk

jawaban atas dua kemungkinan pertanyaan : pertama, apakah

kurikulum baru tersebut akan atau tidak akan disebar luaskan ke

dalam sistem yang ada? Kedua, dalam kondisi yg bagaimana dan

dengan cara yang bagaimana pula kurikulum baru tersebut akan

disebarluaskan ke dalam sistem yang ada? Dan untuk menghasilkan

informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan diperlukan

kegiatan evaluasi kurikulum.

C.    CAKUPAN PROSES EVALUASI KURIKULUM

1. Judgement (menetapkan suatu nilai)

Subjektif

Objektif (berdasar kriteria yang disepakati)

2. Kriteria

Internal (program)

Eksternal (luar program)

3.   Objek penilaian

Luas (program pendidikan)

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 69

Page 70: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Terbatas (program belajar-mengajar)  

D.    KATEGORI EVALUASI KURIKULUM

a) Penilaian Konteks

Dasar dalam menentukan tujuan programo

Fisibilitas dengan kondisi dan situasi di mana program itu akan

dilaksanakan

b) Penilaian Input (Masukan)

Memperoleh informasi dan menyajikan keterangan sebagai dasar

pemanfaatan sumber daya untuk pencapaian tujuan PENILAIAN

PROSES

Mengetahui kekuatan/kelemahan rencana dan pelaksanaano

Memperoleh informasi untuk perbaikan, penyempurnaan,

pengembangan program PENILAIAN

c) Output (Keluaran-Hasil)

Menentukan keberhasilan program dan dampaknya

E.     DIMENSI EVALUASI KURIKULUM

Kurikulum memiliki dimensi yang luas karena mencakup banyak

hal. Aspek-aspek kegiatan kurikulum dimulai dari perencanaan,

pengembangan komponen, implementasi serta hasil belajar dianggap

sebagai ruang lingkup kajian evaluasi kurikulum. Dengan demikian,

evaluasi kurikulum mencakup semua aspek tersebut, artinya bahwa

evaluasi kurikulum merupakan suatu proses evaluasi terhadap kurikulum

secara keseuruhan baik yang bersifat makro atau ruang lingkup yang luas

(ideal curriculum) maupun lingkup mikro (actual curricuum) dalam bentuk

pembelajaran.

            Dimensi evaluasi kurikulum mencakup dimensi program (tujuan, isi

kurikulum dan pedoman kurikulum) dan dimensi pelaksanaan (input,

proses, output dan dampak).

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 70

Page 71: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

1. Dimensi Program

a) Tujuan (institusional, kurikuler, instruksional) yang terdiri dari : Lingkup

abilitas/kompetensi, kedalaman/keluasan tujuan, kesinambungan antar

tujuan, relevansi antar tujuan, rumusan kalimat.

b) Isi Kurikulum (Struktur, Komposisi, Jumlah mata pelajaran, alokasi

waktu) yang terdiri dari : Kesesuaian dengan tujuan, scope dan

sequence, sifat isi,  esensi, kesinambungan, organisasi,

keseimbangan, dan kegunaan.

c) Pedoman Pelaksanaan yang terdiri dari : Proses belajar-mengajar,

sistem penilaian, administrasi dan supervisi, dan sumber belajar.

2.      Dimensi Pelaksanaan

a) Komponen Masukan

o Masukan mentah (input peserta didik)

Komponen-komponen yang ada didalam masukan mentah

ini yaitu:  Jumlah peserta didik, minat dan motivasi, kecakapan

sebelumnya, dan bakat/potensi.

o Masukan Alat yang terdiri dari : Bahan pelajaran/pelatihan, alat-alat

pembelajaran, media dan sumber belajar, pengajar/pelatih (jumlah

dan kualitasnya), Sistem administrasi, dan prasarana pendidikan.

o Masukan Lingkungan yang terdiri dari : lingkungan social,

lingkungan budaya, lingkungan geografis, dan lingkungan religius.

b)  Komponen Proses

Interaksi unsur-unsur masukan untuk mencapai tujuan :

o Peserta – Peserta

o Peserta – Pengajar/pelatih

o Peserta – Lingkungan

o Pengajar – Pengajar

c) Komponen Keluaran

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 71

Page 72: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Komponen keluaran ini nantinya akan menghasilkan suatu

perubahan tingkah laku (kompetensi) setelah mengalami proses:

pengetahuan, sikap/nilai, dan keterampilan.

d)     Komponen Dampak

Dampak yang akan dirasakan oleh peserta didik di masyarakat

/tempat kerja yaitu : Kemandirian, kemampuan intelektual, kemampuan

social,moral, etos kerja, dsb.

F.     PRINSIP-PRINSIP EVALUASI

            Tujuan evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa

ketercapaian tujuan pendidikan  yang ingin diwujudkan melalui kurikulum

yang bersangkutan indikator kinerja yang akan dievaluasikan yang

merupakan  efektivitas program.

            Dalam sebuah evaluasi harus berpatokan pada kurikulum atau

silabi dan dirancang secara jelas yaitu apa yang harus dinilai, materi

penilaian, alat penilai, dan interpretasi hasil penilaian.

Beberapa prinsip yang harus dipegang dalam suatu pelaksanaan

evaluasi pendidikan:

1. Keterpaduan.

Evaluasi tersebut harus memegang pada prinsip-

prinsip  keterpaduan atau keselarasan. Dimana ada kesesuaian antara

tujuan intruksional pengajaran tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

dan metode pembelajaran.

2. Keterlibatan peserta didik

Dalam sebuah prinsip  evaluasi harus memperhatikan keterlibatan

peserta didik merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan

peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif dan seluruhnya mempunyai

keterkaitan yang erat.

3. Koherensi

Suatu evaluasi pendidikan harus berkaitan dengan materi

pembelajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 72

Page 73: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

peserta didik yang hendak diukur dan keselarasan peseta didik dengan

pembelajaran harus sesuai.

4. Pedagogis

Pedagogis adalah seni dalam mengajar. Prinsip evaluasi

pendidikan yang ketujuah adalah perlu adanya alat penilai dari aspek

pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada

akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa atau

peserta didik.

5. Akuntabel

Sudah semestinya hasil evaluasi haruslah menjadi alat

akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang

berkepentingan seperti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.

            Yang harus diperhatikan agar mendapat informasi yang akurat,

diantaranya:

a. Dirancang secara jelas abilitas

b. Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral dalam proses belajar

mengajar.

c. Agar hasil penilaian obyektif, menggunakan penilaian yang

komprehensif.

d. Hasilnya hendaknya diikuti tindak lanjut.

e. Harus dibedakan antara penskoran (scoring) dengan

penilaian  (grading)

f. Penilaian harus bersifat komparabel.

g. Sistem penilaian yang digunakan hendaknya bagi siswa dan juga

guru.

          Secara sederhana dalam penggambaran prinsip-prinsip evaluasi

menyangkut beberapa hal yang mesti diperhatikan  diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Kejelasan Tujuan adalah Menjabarkan segala proses dan hasil

pembelajaran yang dicapai

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 73

Page 74: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

2. Realistik dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi kondisi dan

kemampuan para siswa

3. Ekologi adalah memperhitungkan situasi dimana kurikulum yang

akan dilaksanakan

4. Operasional adalah merumuskan secara spesifik dan terperinci

segala sesuatu yang harus diukur

5. Klasifikasi merupakan Jenjang atau tingkatan, jenis pendidikan, daya

dukung, dan geografis

6. Keseimbangan merupakan Penilaian kurikulum yang ideal dan

aktual, mengenai komponen kurikulum yang mesti diperhatikan

7. Kontinuitas merupakan penilaian yang harus dilakukan secara

menyeluruh terhadap semua program yang akan dilaksanakan.

G.     FUNGSI EVALUASI KURIKULUM

1. Evaluasi Formatif : dilaksanakan apabila kegiatan evaluasi diarahkan

untuk memperbaiki bagian tertentu dari kurikulum yang sedang

dikembangkan.

2. Evaluasi Sumatif : dilaksanakan apabila kurikulum telah dianggap

selesai pengembangannya    (evaluasi terhadap hasil kurikulum).

H.    PROSEDUR EVALUASI KURIKULUM

Prosedur adalah langkah-langkah teratur dan tertib yang harus

ditempuh sesorang evaluator pada waktu melakukan evaluasi kurikulum.

Langkah-langkah tersebut merupakan tindakan yang harus dilakukan

evaluator sejak dari awal sampai akhir suatu kegiatan evaluasi. Prosedur

yang dikemukakan disini adalah hasil revisi dari prosedur, model, PSP

yang dikemukakan Storeange dan Helm (1992).

1.  Kajian terhadap evaluasi

            Langkah pertama yang harus dilakukan evaluator terhadap

kurikulum atau bentuk kurikulum yang menjadi evaluannya. Tujuannya

adalah untuk mendapatkan pemahaman terhadap karakterisitk kurikulum.

Evaluator harus mempelajari secara mendalam latar belakang kelahiran

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 74

Page 75: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

suatu kurikulum, landan filsofi fan teoritis kurikulum tersebut, ide

kurikulum, model kurikulum yang digunakan untuk dokumen kurikulum,

proses pengembangan dokumen kurikulum, proses impelemtasi

kurikulum, dan evaluasi hasil belajar.

2. Pengembangan proposal

            Berdasarkan kajian yang dilakukan pada langkah pertama maka

evaluator kemudian mengembangkan proposalnya. Untuk itu maka

evaluator memutuskan pendekatan dan jenis evaluasi yang akan

dilakukan. Evaluator dapat menentukan apakah yang akan digunakannya

adalah evaluasi kuantitatif ataukah evaluasi kualitatif. Tentu saja berbagai

faktor pribadinya seeprti pendidikan dan pandangan keilmuannya akan

sangat menentukan pendekatan metodologi yang akan digunakan.

3. Pertemuan atau diskusi proposal dengan pengguna jasa evaluasi

Pertemuan atau diskusi proposal dengan pengguna jasa evaluasi

merupakan langkah penting dan menentukan. Hasil diskusi dengan

pengguna jasa akan menentukan apakah proposal yang diajukan akan

dapat ditindak lanjuti atau tidak. Jika evaluator berhasil meyakinkan calon

pengguna jasa evaluasi maka proposal yang diajukan mungkin akan

disetujui dan pekerjaan evaluasi akan dapat dilaksanakan. Artinya, tidak

ada pekerjaan evaluasi yang dilakukan berdasarkan proposal tersebut

4. Revisi Proposal

            Revisi proposal adalah tindak lanjut dari hasil pertemuan antara

pengguna jas evaluasi dengan evaluator. Apabila dalam pertemuan dan

pembicaraan tersebut berbagai kompenen harus direvisi maka adalah

kewajiban evaluator untuk melakukan revisi tersebut. Hasil revisi harus

diperlihatkan kembali kepada pengguna jasa evaluasi dan disetujui. Jika

dari hasil diskusi pada pertemuan itu tidak ada hal yang perlu direvisi

maka langkah revisi ini dengan sendirinya tidak diperlukan.

5. Rekruitmen personalia

            Rekruitmen personalia untuk pekerjaan evaluasi mungkin saja

dilakukan ketika proposal disusun. Jika prosedur itu yang ditempuh maka

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 75

Page 76: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

rekruitmen dianggap sudah terjadi. Dalam hal demikian maka pada

proposal jumlah orang, nama serta kualifikasi harus dicantumkan.

Pencantuman itu akan memberikan nilai lebih pada proposal.

6. Pengurusan persyaratan administrasi

Setiap kegiatan yang berkenaan dengan evaluasi kurikulum

memrlukan berbagai formalitas administrasi. Evaluator harus

mendapatkan persetjuan dari pengguna kurikulum, pimpinan sekolah atau

atasannya, dan mungkin juga dari pejabat yang terkait dengan masalah

keamanan sosial politik. Untuk itu diperlukan berbagai surat seperti surat

izin melakukan evaluasi, surat permohonan kesediaan menjadi

responden, surat identitas anggota t, dan sebagainya. Keberadaan surat

ini sangan penting dan sangat mutlak diperlukan.

7. Pengorganisasian pelaksanaan

            Pengorganisasian pelaksanaan adalah suatu kegiatan

manajemenyang tingkat kerumitannya ditentuakan oleh ruang lingkup

pekerjaan evaluasi dan jumlah evaluator yang terlibat. Semakin luas

wilayah yang harus dievaluasi dan semakin banyak evaluator yang harus

dilibatkan maka semakin rumit pula pekerjaan management yang harus

dilakukan jika evaluasi itu hanya dilakukan oleh seorang maka

management tidak akan serumit jika evaluator terdiri dari sebuah tim.

8. Analisis data

            Pekerjaan analisis data tentu saja merupakan tindak lanjut setelah

proses pengumpuilan data evaluasi berhasil dilakukan. Ketika model yang

digunakan adalah model kuantitatif dan dengan demikian data utama

evaluasiadalah data kuantitatif. Proses dan tekhnik pengolahan data yang

diakui dalam model kuatitatif harus dilaksanakan.

9. Penulisan pelaporan

            Penulisan laporan sebagaimana halnya dengan analisis data,

penulisan laporan harus dilakukan oleh evaluator dan tim evaluator.

Format laporn harus disesuaikan dengan kesepakatan yang dilakukan

pada waktu awal.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 76

Page 77: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

10. Pembahasan Laporan dengan pemakai jasa

            Pembahasan ini diperlukan untuk melihat kelengkapan laporan.

Dalam pembahasan ini jika pengguna jasa memerlukan tambahan

informasi yang memang tercantum dalam kontrak maka adalah kewajiban

evaluator untuk melengkapi laporan tersebut.

11. Penulisan laporan akhir

            Penulisan Laporan akhir adalah sebagai hasil dari revisi yang

harus dilakukan evaluator ketika terjadi pembahasan laporan dengan

pengguna jasa.

Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja

kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria. Indikator

kinerja yang di evaluasi adalah efektifitas, relevansi, evisiensi, dan

kelaiakan ( feasibillty ) program.

Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk keperluan : perbaikan

program, pertanggung jawaban kepada berbagai pihak, dan penentuan

tindak lanjut hasil pengembangan. Model evaluasi digolongkan kedalam

lima model yaitu :

a. Measurement

            Evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran perilaku siswa untuk

mengungkapkan perbedaan individual maupun kelompok. Hasil evaluasi

terutama digunakan untuk keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan

dan perbandingan efektifitas antara dua atau lebih program / metode

pendidikan. Obyek evaluasi model ini menitik beratkan pada aspek kognitif

dan khususnya yang dapat diukur dengan alat evaluasi yang obyektif dan

dapat dibakukan.

b. Congruence

            Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian

antara tujuan pendidikan dan hasil belajar yang telah dicapai, untuk

melihat sejauh mana perubahan atau keberhasilan pendidikan yang telah

terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka penyempurnaan program,

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 77

Page 78: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

bimbingan pendidikan, dan pemberian informasi kepada pihak-pihak diluar

pendidikan. Pada model ini obyek evaluasi menitik beratkan dalam bentuk

kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan sikap. Jenis datayang

dikumpulkan adalah data obyektif khsusunya skor hasil test.

c. Illumination

            Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai : pelaksaan

program, pengaruh faktor lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan

program, serta pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar.

Pada model ini evaluasi lebih didasarkan pada jugment (pertimbangan)

yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program. Obyek evaluasi

pada model ini mencakup latar belakang dan perkembangan program,

proses pelaksanaan, hasil belajar, dan kesulitan-kesulitan yang dialami.

Jenis data yang dikumpulkan pada umumnya data subyektif (judgement

data) dalam kegiatan evaluasi.

d. Educational System Evaluation

            Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara  performance

setiap dimensi program dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu

deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan

program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan. Obyek

evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses, dan hasil

yang dicapai dalam arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan

meliputi baik data obyektif maupun data subyektif (judgment data) dalam

kegiatan evaluasi.

e. Model CIPP

            Model ini menitik beratkan pada pandangan bahwa keberhasilan

program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya :

Karakteristik peserta didik, dan lingkungan, tujuan program, dan peralatan

yang digunakan, serta prosedur, dan mekanisme pelaksanaan program itu

sendiri. Evaluasi kurikulum pada model ini dimaksudkan untuk

membandinghkan performance atau kinerja dari berbagai dimensi

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 78

Page 79: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

program dengan sejumlah kriteria tertentu untuk menimbulkan

pertimbangan.                

A. Perlunya Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang

diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. kurikulum

hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir.

Seiring dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta

perubahan kondisi dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga

mengalami perubahan. Perubahan tersebut adalah:

Dari sisi bentuk dan organisasi inovasinya berupa perubahan dari

kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan dan kurikulum 1975

menjadi kurikulum 1975 yang disempurnakan dan dengan lahirnya

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan

riasional maka terjadilah perubahan kurikulum pada tahun 1994.

Dari sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan pendekatan

belajar-mengajar yang bau, maka muncul berbagai inovasi seperti

keterampilan proses, CBSA dan belajar tuntas.

Dari sisi sosiologis timbul masaah berkenaan dengan tuntutan

masyarakat modern yang semakin tinggi dan kompleks sehingga

muncul inovasi berupa masuknya maka peajaran keterampi1an,

adanyal kerja dan gagasan muatan lokal.

Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem modul paket

untuk pendidikan luar sekolah dan metode SAS (Struktural Analisis

Sintesis) untuk belajar membaca Aiquran.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 79

PERTEMUAN 12

Konsep Dan Prosedur Inovasi Kurikulum

Page 80: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Mengutip pandang Ralph Tyler (1949), almarhum Prof. S. Nasution

mengetengahkan empat faktor, landasan ataupun azas utama yang

selalu mengambil peran dalam pengembangan kurikulum, yakni: 

1) Pertama, azas filosofis, termasuk filsafat bangsa, masyarakat dan

sekolah serta guru-guru;

2) Kedua, azas sosiologis, menyangkut harapan dan kebutuhan

masyarakat (orangtua, kebudayaan, masyarakat, pemerintah,

ekonomi) 

3) Ketiga, azas psikologis yang terkait dengan taraf perkembangan fisik,

mental, emosional dan spiritual anak didik

Keempat, azas epistemologis, berkaitan dengan konsep kita

mengenai hakekat ilmu pengetahuan

4) Keempat asas yang menjadi dasar pengembangan kurikulum dapat

berkembang atau bahkan berubah sama sekali dan yang demikian itu

akan mempengaruhi kurikulum.

Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang

diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Kurikulum

hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir.

Seiring dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta

perubahan kondisi dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga

mengalami perubahan. Perubahan / inovasi tersebut adalah:

1. Dari sisi bentuk dan organisasi inovasinya berupa perubahan dari

kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan dan kurikulum 1975

menjadi kurikulum 1975 yang disempurnakan dan dengan lahirnya

Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional maka terjadilah perubahan kurikulum pada tahun 1994.

2. Dari sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan pendekatan

belajar-mengajar yang baru, maka muncul berbagai inovasi seperti

keterampilan proses, CBSA dan belajar tuntas.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 80

Page 81: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

3. Dari sisi sosiologis timbul masaah berkenaan dengan tuntutan

masyarakat modern yang semakin tinggi dan kompleks sehingga

muncul inovasi berupa masuknya mata pelajaran keterampilan,

adanya kerja dan gagasan muatan lokal.

4. Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem modul

paket untuk pendidikan luar sekolah dan metode SAS (Struktural

Analisis Sintesis) untuk belajar.

Menurut Hilda Taba dalam bukunya “Development Curriculum”

menyatakan bahwa setiap kurikulum biasanya terdiri dari tujuan, isi,

strategi / pola belajar-mengajar, dan evaluasi:

1. Komponen Tujuan: Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan

tujuan setiap program pendidikan yang diberikan kepada anak didik.

Karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan, maka

kurikulum harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Ada dua

jenis tujuan institusional, yaitu tujuan instruksional umum (TIU) dan

tujuan instruksional khusus (TIK). Perbedaan kedua tujuan tersebut

terletak dalam hal kemampuan yang diharapkan dikuasai anak didik.

Pada TIU sifatnya lebih luas dan mendalam, sedangkan TIK lebih

terbatas dan harus dapat diukur pada saat berlangsungnya proses

belajar-mengajar. Dengan demikian TIK harus lebih operasional dan

mudah dilakukan pengukuran.

2. Isi atau Materi Kurikulum: Isi kurikulum adalah berbagai

pengetahuan, sikap, keterampilan dan pengalaman belajar yang

harus diberikan kepada anak untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam menentukan isi kurikulum baik yang berkenaan dengan

pengetahuan maupun pengalaman belajar disesuaikan dengan

tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan masyarakat, (tuntutan

dan kebutuhan), perkembangan dan iptek. Bila kita harus memilih isi

kurikulum, maka kriteria yang bisa digunakan adalah:

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 81

Page 82: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

a. Isi kurikulurn harus sesuai, dengan tepat dan bermakna bagi

perkembangan siswa. Artinya sejalan dengari tahap

perkembangan anak.

b. Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial, artinya

sesuai dengan tuntutan hidup nyata dalam masyarakat.

c. Isi kurikulum dapat mencapai tujuan yang konprehensif, artinya

mengandung aspek intelektual, moral, sosial secara seimbang.

d. Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan

uji, artinya tidak cepat lapuk hanya karena perubahan tuntutan

hidup sehari-hari.

e. Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas, teori,

prinsip, konsep yang terdapat di dalamnya, bukan hanya informasi

aktual.

f. Isi kurikulum harus dapat menunjang tercapainya tujuan

pendidikan.

g. Strategi Pelaksanaan Kurikulum/Proses Belajar Mengajar: Strategi

pelaksanaan kurikulum atau lebih khusus lagi proses belajar-

mengajar adalah cara bagaimana anak memperoleh pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan kurikulum sebagai program

pendidikan pada dasarnya masih merupakan niat atau rencana,

sedangkan bagaimana operasionalisasinya, maka diperlukan

strategi pelaksanaan kurikulum. Strategi pelaksanaan kurikulum

pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan (a) tingkat dan

jenjang pendidikan, (b) proses belajar-mengajar, (c) bimbingan

dan penyuluhan, (d) administrasi supervisi, (e) sarana kurikuler, (f)

evaluasi atau penilaian. Operasional strategi pelaksañaan

kurikulum menerapkan metode dan media yang sesuai dan tepat

guna untuk mencapai tujuan kurikulum.  Sedangkan proses itu

sendiri bertalian dengan bagaimana pengalaman belajar atau isi

kurikulum diorganisasikan. Setiap bentuk organisasi yang

digunakan membawa dampak terhadap proses memperoleh

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 82

Page 83: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pengalaman yang dilaksanakan. Untuk itu perlu ada kriteria pola

organisasi kurikulum yang efektif.

h. Evaluasi Kurikulum: Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk

menilai suatu kurikulum sebagai program pendidikan untuk

menentukan efisiensi, efektifitas, relevansi dan produktivitas

program dalam mencapal tujuan pendidikan. Evaluasi kurikulum

harus dilakukan secara terus-menerus. Hal ini sesuai dengan

pemikiran Nana Syaodih Sukmadinata (1997) bahwa ada prinsip

umum dalam pengembangan inovasi yang perlu dievaluasi

kurikulum tersebut antara lain :

1. Prinsip relevansi. Kurikulum yang kita rancang dan

kembangkan apakah sudah relevan dengan kebutuhan

peserta didik untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

2. Prinsip fleksibilitas. Kurikulum yang kita rancang dan

kembangkan apakah sudah bersifat adaptif, mampu

menyesuaikan diri dengan konteks pembelajaran.

3. Prinsip kontinuitas. Kurikulum yang kita rancang dan

kembangkan memungkinkah peserta didik lebih sanggup

mengembangkan potensinya kelak dalam rencana belajar

berikutnya (prinsip belajar sepanjang hayat).

4. Prinsip praktis. Kurikulum sebaiknya mudah digunakan

dengan alat sederhana dan biaya relatif murah, terutama

dalam situasi ekonmi dewasa ini. Selain itu, apa yang

dipelajari mahasiswa seharusnya mampu membentuk dan

meningkatkan kompetensi mereka di dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Prinsip efektivitas. Efektivitas sebuah kurikulum harus dilihat

dari sejauhmana perubahan peserta didik, sebagaimana

dampak dalam kehidupan dan karyanya.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 83

Page 84: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Menelaah Kurikulum Berdasarkan Landasan Penyusunan Kurikulum

a. Landasan Penyusunan Kurikulum1. Asas Psikologi

Dalam ensiklopedia Indonesia asas berarti kebenaran atau

pendirian, atau yang dijadikan pokok suatu keterangan. Asas psikologi

berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat

psikologi. Havighurs mengemukakan, bahwa kebutuhan anak tergantung

pad fase-fase perkembangan. Piaget berpendapat bahwa perkembangan

anak untuk tiap-tiap tahap mempunyai perkembangan yang berbeda-

beda. Spranger mengungkapkan bahwa jiwa terbagi menjadi dua, yaitu

jiwa yang bersifat subjektif dan jiwa yang bersifat objektif. Jiwa objektif

terpampang pada fenomena kebudayaan, agama, dan seni. Berbagai

aspek lapangan hidup tersebut perlu mendapat perhatian bagi para

pengembang kurikulum untuk dijadikan pertimbangan isi berbagai bahan

ajar.

2. Asas SosiologisSosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai

gejala social hubungan antara individu dengan individu, antar golongan,

lembaga social yang disebut juga ilmu masyarakat. Di dalam kehidupan

sehari-hari anak selalu bergaul dengan lingkungan atau dunia sekitar.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 84

PERTEMUAN 13 Prosedur Telaah Kurikulum

Page 85: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Dunia sekitar merupakan lingkungan hidup bagi manusia. Pada dasarnya 

dunia sekitar manusia dapat digolongkan menjadi tiga bagian besar yaitu.

a. Dunia alam kodrat

Dunia alam kodrat yaitu segala sesuatu di luar diri manusia yang

bukan buatan manusia, misalnya gunung, lautan, cuaca, sungai, hutan

lebat dan sebagainya. Pengaruh dunia ini terhadap manusia sangat kuat,

sebab masuknya secara wajar. Untuk mengubah dan menjinakkan

pengaruh tersebut manusia berusaha dengan menggunakan jasa ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dalam penyusunan isi bahan pelajaran alam

kodrat banyak memberi inspirasi untuk dipelajarinya. Kurikulum

hendaknya dapat merangsang para yang bersangkutan untuk berusaha

menguak dan menggunakan isi serta pengaruh alam kodrat untuk

kesejahteraan manusia. Misalnya menggunakan sinar mata hari,

gelombang laut, gas alam untuk membangkitkan tenaga listrik,

memanfaatkan air sungai menjadi irigasi, memanfaatkan kekayaan dalam

bumi menjadi bahan-bahan tambang yang berharga dan sebagainya.

Dengan demikian penyusunan kurikulum hendaknya berusaha untuk

memasukkan problem-problem yang berupa gejala-gejala dalam alam

kodrat pada lembaga pendidikan yang sesuai, dimulai dari gejala yang

paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks dengan cara

pendekatan secara langsung mulai dari observasi, survey sampai dengan

penelitian yang serius dengan didasari pengalaman dan teori-teori yang

mendukung sehingga dapat diarahkan kebutuhan masyarakat luas.

b. Dunia sekitar benda-benda buatan manusia

Dunia sekitar benda-benda buatan manusia ini dapat dibuat oleh

manusia untuk keperluan pemuasan kebutuhan manusia, yang dapat

berupa yang paling sederhana sampai yang sangat kompleks. Misalnya

meja, kursi, alat makan sampai dengan alat-alat elektronik (mulai dari alat-

alat pijat, telpon, radioa, sinar X, radar, TV, computer, internet sampai

alat-alat ruang angkasa) dan sebagainya. Dengan demikian atas dasar

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 85

Page 86: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

landasan ilmu pengetahuan dan diolah dengan keterampilan baik pisik

maupun psikis akan melahirkan teknologi yang canggih, perlu diajarkan

pada lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai, agar dapat menghasilkan

segala sesuatu yang menjadi sarana/prasarana pada masyarakat.

c. Dunia sekitar manusia

Dunia sekitar manusia ini merupakan dunia sekitar yang paling

kompleks, selalu berubah dan dinamis. Interaksi antara individu yang satu

dengan yang lain terjadi saling aktif. Oleh karena itu agar interaksi dapat

berjalan dengan tertib diadakan norma-norma, baik yang tertulis maupun

tidak tertulis (adat istiadat). Dalam pergaulan inilah masing-masing

individu saling mendewasakan diri, di mana yang satu dengan yang lain

saling to take and to give. Lajunya jumlah penduduk, terutama pada

Negara berkembang akan menimbulkan berbagai  model sekolah.

Misalnya: Sekolah Dasar Pamong, SMP Terbuka, Universitas Terbuka,

dan berbagai sekolah aktif seperti: Sekolah  Aktif, Sekolah Kerja oleh John

Dewey (USA), Metode Aktif oleh Ovide Decroly (Belgia), CBSA, dan

sebagainya.

b. Asas IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat

dipisahkan sebab ilmu pengetahuan. Kadang-kadang suatu karya

penemuan yang sekarang telah berkembang menjadi canggih, mula-mula

hanya ditemukan secara kebetulan bahkan secara trial and erroro .

Misalnya penemuan mesin uap oleh James Watt. Dahulu kala nenek

moyang kita kalau mau mengangkat kayu dari hutan ke rumah mula-mula

dengan cara dipanggul, ternyata dirasa terlalu berat, kemudian timbul

pemikiran dengan cara ditarik, kemudian timbul pemikiran lebih lanjut kayu

tersebut diganjal dengan kayu penggamnjal di bawahnya. Akhirnya

lahirlah roda dengan asnya yang sekarang dapat merubah wajah dunia,

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 86

Page 87: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

lahirlah berbagai kemajuan transportasi industry-industri pertambangan,

pertanian, pertahanan dan sebagainya.

Jadi karya yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dan karsa oleh

seseorang akan menghasilkan kreativitas atau teori, sedang kalau yang

berkatya tersebut raganya akan menghasilkan sautu keprigelan atau

keterampilan. Kalau kekreatifan tersebut bertemu dengan keterampilan,

hasilnya adalah jasa teknologi. Dengan demikian sudah selayaknyalah

kalau para penyusun kurikulum terutama dalam pemasukkan bahan ajar

hendaknya bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan

teknologi.

c. Asas Filsafat

Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti bahwa dalam

penysunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada filsafat

bangsa yang dianut. Filsafat atau falsafat berasal dari bahasa Yunani

philoshopis, philo, philein yang berate cinta, pecinta, mencintai, sedang

Sophia berarti kebijaksanaan, wisdom, kearifan, hikmat, hakikat

kebenaran. Ada berbagai pengertian filsafat, yaitu sebagai berikut.

a. Filsafat dalam arti proses atau produk

b. Filsafat sebagai ilmu atau pandangan hidup

c. Filsafat dalam arti teori atau praktis

Dalam hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu

bangsa seperti Pancasila, kapitalism, sosialism, fasism, komunism, dan

sebagainya dapat digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk/sebagai

pandangan hidup dan falsafah dalam arti praktis.

Sistem nilai inilah yang akan menjiwai untuk semua kegiatan yang

akan dilakukan tiap-tiap individu. Seorang yang mengikuti faham

demokratis. Ia tunduk terhadap suara terbanyak, menghargai perbedaan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 87

Page 88: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pendapat, menghargai hak-hak asasi manusia, mempersilakan terlebih

dahulu buat yang punya hak dan sebagainya.

Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Dengan

sendirinya segala kegiatan yang dilakukan baik oleh berbagai lembaga

maupun oleh perorangan, harapannya tidak boleh bertentangan dengan

asas Pancasila, termasuk dalam kegiatan penyusunan kurikulum.

B. Menelaah Kurikulum Berdasarkan Landasan Penyusunnya1. KBK

KBK merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya

pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa KBK dikembangkan

dengan tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi dan

kecerdasan yang mumpuni dalam membangun identitas budaya dan

bangsanya. Dalam arti, melalui penerapan KBK tamatan diharapkan

memiliki kompetensi atau kemampuan akedemik yang baik, keterampilan

untuk menunjang hidup yang memadai, pengembangan moral yang

terpuji, pembentukan karakteryang kuat, kebiasaan hidupyang sehat,

semangat bekerja sama yang kompak, dan apresiasi estetika yang tinggi

terhadap dunia sekitar. Berbagai kompetensi tersebut harus berkembang

secara harmonis dan berimbang. Berdasarkan pengertian kompetensi di

atas, kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu

konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan

melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi

tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa

penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan

untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,

sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam

bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung

jawab. KBK memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 88

Page 89: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

tertentu peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah

kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan

sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk

prilaku atau ketrampilan peserta didik sesuai criteria keberhasilan.

a. Landasan Filsafat

Struktur keilmuan dan perkembangan psikologis siswa. Sehingga

berdasar pada kompetensi lulusannya

b. Dasar Hukum atau Yuridis

a) Evaluasi Kurikulum 1994

b) UUD 1945, GBHN, UU No. 22 tahun 1999

c) PP No. 25 tahun 2000

d) UU No. 20 tahun 2003

c.  Prinsip KBK

Menyadari bahwa pengembangan kurikulum merupakan proses yang

dinamis, maka penyusunan dan pelaksanaan KBK didasarkan pada

sembilan prinsip, yaitu

1. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur;

2. Penguatan integritas nasional;

3. Keseimbangan antara etika, logika, estetika, dan kinestika;

4. Kesamaan memperoleh kesempatan;

5. Abad pengetahuan dan teknologi informasi;

6. Pengembangan kecakapan hidup (life skill);

7. Belajar sepanjang hayat;

8. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan

komprehensif;

9. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan.

10. Prinsip-prinsip tersebut dikembangkan dan diterapkan dalam rangka

melayani dan membantu siswa mengembangkan dirinya secara

optimal, baik dalam kaitannya dengan tuntutan studi lanjut, memasuki

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 89

Page 90: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

dunia kerja, maupun belajar sepanjang hayat secara mandiri dalam

masyarakat.

11. Karakteristik KBK

12. Depdiknas (2002) mengemukakan hahwa kurikulum berbasis

kompetensi memiliki karakristik sebagai berikut:

a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara

individual maupun klasikal.

b. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)dan

keberagaman.

c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

dan metode yang bervariasi.

d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar

lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

upaya penguasaan suatu pencapaian suatu kompetensi.

Perbedaan paling esensial dari KTSP PAUD dan kurikulum 2013

PAUD ada enam dan didefinisikan sebagai berikut:

NO KTSP KURIKULUM 2013

1 Mata pelajaran tertentu

mendukung kompetensi

tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung

semua kompetensi (Sikap,

Keteampilan, Pengetahuan)

2 Mata pelajaran

dirancang berdiri sendiri

dan memiliki kompetensi

dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait

satu dengan yang lain dan

memiliki kompetensi dasar yang

diikat oleh kompetensi inti tiap

kelas

3 Bahasa Indonesia

sejajar dengan mapel

lain

Bahasa Indonesia sebagai

penghela mapel lain (sikap dan

keterampilan berbahasa)

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 90

Page 91: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

4 Tiap mata pelajaran

diajarkan dengan

pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan

dengan pendekatan yang sama

(saintifik) melalui mengamati,

menanya, menngumpulkan

informasi, mengasosiasi,

mengkomunikasikan.

5 Tiap jenis konten

pembelajaran diajarkan

terpisah

Bermacam jenis konten

pembelajaran diajarkan terkait

dan terpadu satu sama lain.

Konten ilmu pengetahuan

diintegrasikan dan dijadikan

penggerak konten pembelajaran

lainnya

6 Bahasa Indonesia

sebagai pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat

komunikasi dan carrier of

knowledge

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 91

Page 92: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Mengenal Pelaksanaan Kurikulum 2013Hal mendasar dari kurikulum 2013, menurut Mulyoto adalah masalah

pendekatan pembelajarannya. Selama ini, pendekatan yang digunakan

adalah materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-

banyaknya sehingga mereka menguasai materi itu secara maksimal.

Bahkan demi penguasaan materi itu, drilling sudah diberikan sejak awal,

jauh sebelum siswa menghadapi ujian nasional. Dalam pembelajaran

seperti ini, tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang dicapai lebih

kepada aspek kgnitif dengan menafikan aspek psikomotrik dan afektif. 

Ketiga aspek tersebut sebenarnya sudahmendapat penekanan pada

kurikulum kita selama ini. Pada saat pemberlakuan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) 2003, aspek kognitif, psikomotorik dan afektif (yang

dikenal dengan taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan), telah juga

menjadi kompetensi integral yang harus dicapai. Lalu pada saat

pemberlakuan Kurikulum 2006, melalui pendidikan karakter, aspek afektif

yang seolah dilupakan para praktisi pendidikan, digaungkan.

Tapi dalam dataran praksis, hanya aspek kognitif yang dikejar.

Penyebabnya adalah kurikulum tidak dikawal dengan kebijakan yang

sinergis, tetapi malah dijegal dengan kebijakan ujian nasional.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 92

PERTEMUAN 14 Kurikulum PAUD 2013

Page 93: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Soal-soal ujian nasional hanya menguji pencapaian aspek kognitif.

Pencapaian aspek psikomotorik dan afektif tidak bisa diukur dengan

menggunakan tes ini. Padahal tes ini adalah penentu kelulusan. Maka

pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berbasis materi

tanpa memedulikan penanaman keterampilan dan sikap.

Pada kenyataannya, sejak awal siswa-siswa telah dibiasakan

menghadapi soal-soal model ujian nasional. Pembelajaran mengacu

pada kompetensi dasar yang yang nanti akan diujikan dalam ujian

nasional. Bahkan ada pula guru yang menggunakan soal-soal ujian

nasional yang telah diujikan pada tahun sebelumnya sebagai acuan

dalam pembelajaran. Menjelang menghadapi ujian nasional, guru

memberikan pembelajaran ujian nasional pada siswanya. Apapun yang

tidak ada kaitannya dengan ujian nasional ditiadakan.

Berdasarkaan pengalaman selama ini, hal tersebut harus didukung

dengan kebijakan yang konsisten, yaitu sistem avaluasi yang mengukur

pencapaian kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif secara

berimbang. Tidak bisa dipungkiri bahwa ujian nasional harus dihapuskan,

sehingga penentu kelulusan nantinya adalah transkrip nilai yang

diperoleh dari nilai rapor tiap semester. Karena nilai-nilai rapor sebagai

hasil evaluasi pembelajaran mengandung ketiga aspek secara

menyeluruh, maka pembelajaran juga akan diberikan seccara benyeluruh

dalam ketiga aspek itu.

Dengan dihapusnya ujian nasional, wewenang mengadakan evaluasi

kembali kepada guru sehingga lengkaplah kewenangan guru; menyusun

rencana pembelajaran, melaksanakn kegiatan pembelajaran dan

melaksanakan kegiatan evaluasi. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. Sistem Evaluasi dalam Kurikulum 2013

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 93

Page 94: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Kesalahan fatal dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selama ini

menurut saya adalah kemunculan kebijakan yang sejatinya tidak

konsisten dengan kurikulum-kurikulum tersebut. Kebijaksanaan yang

dimaksud adalah pelaksanaan ujian nasional dengan standar

kelulusannya. Dimana siswa dikatakan berhasil jika ia telah mampu

menembus jarring ujian nasional. Sebuah sekolah dikatakan bermutu

apabila kelulusan siswnya 100% dan banyak siswanya yang mendapatkan

nilai 10. Bahkan untuk tujuan itu, kecurangan sistematis selalu terjadi.

Penanaman nilai moral seolah tak diperhatikan.

Oleh karena itu, jika nantinya Kurikulun 2013 diterapkan dan ditujukan

agar guru memperoleh ruang yang lebih leluasa untuk mengembangkan

potensi siswa secara seimbang dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif. Kurikulum ini harus dikawal dengan kebijakan

yang sinergis. Dan akhirnya siswa dapat belajar dengan semangat,

antusias, tidak bosan dan mampu menyerap nilai-nilai moral yang

terkandung secara tersitat dalam setiap materi.

C. Karakteristik Kurikulum 2013Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk

Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut

dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari

peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata

pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 94

Page 95: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan

menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang

pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan

intelektual (kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)

Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema

(SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata

pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD

yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

C. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-

kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler:

a) Pembelajaran intra kurikuler

Pembelajaran intra kurikuler adalah proses pembelajaran yang

berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan

dikelas, sekolah, dan masyarakat.

Pembelajaran didasarkan pada prinsip berikut:

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler Proses pembelajaran di SD/MI

berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang

dikembangkan guru.

b. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa

aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada

tingkat yang memuaskan (excepted).

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 95

Page 96: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

b) Pembelajaran ekstra-kurikuler

Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk

aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran

terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-kurikuler terdiri atas

kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstra-kurikuler

wajib. Kegiatan ekstra-kurikuler adalah bagian yang tak terpisahkan dalam

kurikulum.

1. Kegiatan ekstra-kurikulum berfungsi untuk: 

a. Mengembangkan minat peserta didik terhadap kegiatan tertentu

yang tidak dapat dilaksanakan melalui pembelajaran kelas biasa.

b. Mengembangkan kemampuan yang terutama berfokus pada

kepemimpinan, hubungan sosial dan kemanusiaan, serta berbagai

ketrampilan hidup.

2.Kegiatan ekstra-kurikuler dilakukan di lingkungan:

a. Sekolah

b. Masyarakat

c. Alam 

Kegiatan ekstra-kurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan

sebagai unsur pendukung kegiatan intra-kurikuler.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1) Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran

karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran

untuk mencapai kompetensi. Atas dasar prinsip tersebut maka

kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten

pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah

menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan,

kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta

didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 96

Page 97: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah

perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan

perolehannya di masyarakat.

2) Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang

ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan

program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai

Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang

menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang

harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan

selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang

pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan

dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan

maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar

Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah

serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.

3) Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.

Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan

kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir,

ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata

pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara

khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap

dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat

lintas mata pelajaran, diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip

penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi

vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

F. Tahap Persiapan PelaksanaanDalam pelaksanaan pembelajaran integrasi PPKN, perlu dilakukan

beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan

pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema,

pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 97

Page 98: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

a. Tahap Perencanaan

1. Pemetaan Kompetensi Inti

Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi

dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam

tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam

indikator

Melakukan kegiatan penjabaran Kompetensi Inti dan kompetensi

dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam

mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut: 

a. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta

didik

b. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran

c. Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau

dapat diamati.

b. Menentukan tema

Cara penentuan tema. Dalam menentukan tema dapat dilakukan

dengan dua cara yakni: 

1. Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan

menentukan tema yang sesuai.

2. Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan,

untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan

peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

3. Prinsip Penentuan tema

Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip

yaitu: 

Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 98

Page 99: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Dari yang termudah menuju yang sulit

Dari yang sederhana menuju yang kompleks

Dari yang konkret menuju ke yang abstrak. 

Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses

berpikir pada diri siswa 

Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan

perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan

kemampuannya

F. Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 20131. Kelebihan Kurikulum 2013

a. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah

(kontekstual) karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta

didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan

kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik

merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara

alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan

kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.

b. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi

mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.

Penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu

pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat

dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.

c. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam

pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan

kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

d. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan

inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi

menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter

harus diintegrasikan kesemua program studi.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM 99

Page 100: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

e. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara

anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi

kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.

f. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu

kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon

guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus

menerus.

2. Kelemahan Kurikulum 2013

a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki

kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak

pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan

kurikulum 2013.

b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran

dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai

karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.

c. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak

tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

H. Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013Menurut Sudjana, pembelajaran merupakan setiap upaya yang

dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan

peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut Gulo pembelajaran

adalah untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan

kegiatan belajar. Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu

aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar.

Yang dimaksud lingkungan disini adalah ruang belajar, guru, alat peraga,

perpustakaan, laboratorium dan sebagainya yang relefan dengan

mODUL PENGANTAR KURIKULUM100

Page 101: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

kegiatan belajar siswa.  Biggs membagi konsep pembelajaran dalam tiga

pengertian, yaitu:

1) Pengertian kuantitatif

Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk

menguasai ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga

memberikan hasil optimal.

2) Pengertian institusional

Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien.

Guru harus selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.

3) Pengertian kualitatif

Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak

hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa

dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien. Kesimpulannya

pembelajran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja

oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,

mengorganisasi dan menciptakan sitem lingkunagn dengan berbagai

metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara

efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.

G. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses

pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai

metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan

pembelajaran, antara lain: 

1. Metode ceramah

Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan

baik verbal maupun nonverbal.

2. Metode latihan

Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-

kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap

materi secara optimal.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM101

Page 102: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

3. Metode tanya jawab

Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus

dijwab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan

pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan

pertanyaan dan anak didik menjawab.

4. Metode karya wisata

Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak

didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar

siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.

5. Metode demonstrasi

Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses

atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.

6. Metode sosiodrama

Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak

didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang

terdapat dalam kehidupan sosial.

7. Metode bermain peran

Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan

anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik

tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan

penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi

yang dipelajari.

8. Metode diskusi

Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan

siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.

9. Metode pemberian tugas dan resitasi

Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada

siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada

siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan

guru.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM102

Page 103: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

10. Metode eksperimen

Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.

11. Metode proyek

Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.

Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah

disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif,

penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya

suatu metode dalam pembelajaran antara lain:

a) Tujuan pembelajaran

b) Tingkat kematangan anak didik

c) Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran

H. Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sabagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajran

dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran

termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh

strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah :

1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta tau

pengembangnya.

2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar

(tuuan pembelajran yang akan dicapai).

3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM103

Page 104: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

A. Pengertian Kurikulum, Analisis Kurikulum 2013Analisis Kurikulum 2013, Dalam banyak literature kurikulum diartikan

sebagai: suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas

pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu

pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum

harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis.

Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas

yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum

tersebut.

Dalam konteks ini maka disiplin ilmu memiliki posisi sentral yang

menonjol dalam kurikulum. Kurikulum, dan pendidikan, haruslah

mentransfer berbagai disiplin ilmu sehingga peserta didik menjadi warga

masyarakat yang dihormati. Teori tentang IQ bekerja untuk terutama

intelektualitas dalam pengertian disiplin ilmu karena logic yang

dikembangkan dalam tes IQ adalah logic disiplin ilmu dan secara lebih

khusus adalah logika matematika. Oleh karena itu tidaklah salah

mODUL PENGANTAR KURIKULUM104

PERTEMUAN 15 Telaah Kurikulum PAUD

2013

Page 105: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

dikatakan bahwa matematika adalah dasar pengembangan pendidikan

logika. Analisis Kurikulum 2013

B. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA ; Analisis Kurikulum 2013Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan

setiap sepuluh tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar

kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk

ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kurikulum yang pernah diberlakukan

secara nasional di Indonesia dapat dijelaskan dalam tabel sebagai

berikut: Analisis Kurikulum 2013

Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Tahun

Kurikulum Keterangan

1947 Rencana

Pelajaran 1947

Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama

di Indonesia setelah kemerdekaan.

Istilah kurikulum masih belum digunakan.

Sementara istilah yang digunakan adalah

Rencana Pelajaran

1954 Rencana

Pelajaran 1954

Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum

sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947

1968 Kurikulum 1968 Kurikulum ini merupakan kurikulum

terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa

masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi,

dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami

fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social

Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti

Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya

mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun

Alam (IPS) atau yang sekarang sering

mODUL PENGANTAR KURIKULUM105

Page 106: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

disebut Sains.

1975 Kurikulum 1975 Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom

yang sangat rinci.

1984 Kurikulum 1984 Kurikulum ini merupakan penyempurnaan

dari kurikulum 1975

1994 Kurikulum 1994 Kurikulum ini merupakan penyempurnaan

dari kurikulum 1984

2004 Kurikulum

Berbasis

Kompetensi

(KBK)

Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh

sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah

telah dijadikan uji coba dalam rangka proses

pengembangan kurikulum ini

2008 Kurikulum

Tingkat Satuan

Pendidikan

(KTSP)

KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP,

karena KTSP sesungguhnya telah

mengadopsi KBK. Kurikukulum ini

dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar

Nasional Pendidikan).

2013 Kurikulum 2013 kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan

tahun ini, hasil pengembangan dari KTSP

yaitu pengembangan kurikulum sudah

mencakup silabus, buku teks, serta buku

pedoman guru. Hal tersebut akan

meringankan pekerjaan guru karena tidak

perlu membuat silabus lagi. Guru hanya

tinggal membuat rencana pengajaran dalam

bentuk RPP.

ANALISIS KURIKULUM 2013  Analisis secara umum

mODUL PENGANTAR KURIKULUM106

Page 107: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Analisis Kurikulum 2013

Analisis Kurikulum 2013, Perbedaan kerangka kerja penyusunan

KTSP dan kurikulum 2013, Perbedaan secara keseluruhan KTSP dan

Kurikulum 2013:

mODUL PENGANTAR KURIKULUM107

Page 108: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

No Kurikulum 2013 KTSP

1 SKL  (Standar Kompetensi Lulusan)

ditentukan terlebih dahulu, melalui

Permendikbud No 54 Tahun 2013.

Setelah itu baru ditentukan Standar

Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar

Kurikulum, yang dituangkan dalam

Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70

Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih

dahulu melaui Permendiknas

No 22 Tahun 2006. Setelah

itu ditentukan SKL (Standar

Kompetensi Lulusan) melalui

Permendiknas No 23 Tahun

2006

2 Aspek kompetensi lulusan ada

keseimbangan soft skills dan hard

skills yang meliputi aspek kompetensi

sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

lebih menekankan pada

aspek pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk

kelas I-VI

di jenjang SD Tematik

Terpadu untuk kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per minggu

lebih banyak dan jumlah mata

pelajaran lebih sedikit dibanding

KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih

sedikit dan jumlah mata

pelajaran lebih banyak

dibanding Kurikulum 2013

5 Proses pembelajaran setiap tema di

jenjang SD dan semua mata

pelajaran di

jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan

dengan pendekatan ilmiah (saintific

approach), yaitu standar proses

dalam pembelajaran terdiri dari

Mengamati, Menanya, Mengolah,

Menyajikan, Menyimpulkan, dan

Mencipta.

Standar proses dalam

pembelajaran terdiri dari

Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi

6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran

mODUL PENGANTAR KURIKULUM108

Page 109: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Komunikasi) bukan sebagai mata

pelajaran, melainkan sebagai media

pembelajaran

7 Standar penilaian menggunakan

penilaian otentik, yaitu mengukur

semua kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan

berdasarkan proses dan hasil.

Penilaiannya lebih dominan

pada aspek pengetahuan

8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan

ekstrakurikuler wajib

9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X

untuk jenjang SMA/MA

Penjurusan mulai kelas XI

10 BK lebih menekankan

mengembangkan potensi siswa

BK lebih pada menyelesaikan

masalah siswa

 

Analisis silabus ; Analisis Kurikulum 2013Salah satu perbedaan yang cukup signifikan antara Kurikulum 2006

(KTSP) dengan Kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan

pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006, kegiatan pengembangan silabus

merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum

2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan

pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus

dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.

Meski tidak lagi direpotkan membuat silabus sendiri (diambil alih

kewenangan guru?), seorang guru tetap saja dituntut untuk dapat

memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,

terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Analisis

Kurikulum 2013

mODUL PENGANTAR KURIKULUM109

Page 110: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

Analisis Kurikulum 2013

Analisis RPP ; Analisis Kurikulum 2013

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Kegiatan

Harian) pada kurikulum 2013  masih tetap menjadi kewenangan dari guru

yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku

Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah. Terdapat

nuansa yang berbeda dengan RPP yang dikembangkan selama ini

dengan RPP pada kurikulum 2013, diantaranya:

Langkah-langkah pembelajaran tidak lagi mencantumkan secara

eksplisit dan detil tentang siklus eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, tetapi telah terbingkai secara utuh, dengan merujuk

pada metode pembelajaran yang dipilih.

Nilai-nilai dalam pendidikan karakter tidak hanya sekedar

“ditempelkan” dalam rumusan tujuan atau langkah-langkah

pembelajaran.

Dan yang paling utama, pendekatan pembelajaran yang hendak

dikembangkan telah menggambarkan sebuah proses pembelajaran

yang lebih mengedepankan peran aktif siswa dalam

mODUL PENGANTAR KURIKULUM110

Page 111: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya. Sementara

guru  lebih banyak menampilkan perannya sebagai pembimbing

dan fasilitator belajar siswa (lihat langkah-langkah dalam kegiatan

inti).

REFERENSIAbdul Majid,. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

E. Mulyasa,. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Mohammad Ansyar. 2015. Kurikulum: Hakikat, Fondasi, Desain Dan

Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Oemar Hamalik,. 2013. Dasar-dasar pengembangan kurikulum, cet.v.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sholeh Hidayat.2013. Pengembangan Kurikulum Baru, Cet. II. Bandung:

Rosda karya.

Yunus Abidin,. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam konteks

kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Zainal Arifin,. 2011. Konsep dan model pengembangan kurikulum.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

mODUL PENGANTAR KURIKULUM111

Page 112: Pengertian Kurikulum - PIAUD UIN RADEN FATAHpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/2adb5d2804b37a178ae... · Web viewKurikulum ini men-fusi-kan atau menyatukan dua atau lebih disiplin

mODUL PENGANTAR KURIKULUM112