Pengertian Kegiatan Ekstra

19

Click here to load reader

Transcript of Pengertian Kegiatan Ekstra

Page 1: Pengertian Kegiatan Ekstra

Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Posted: Juli 4, 2009 by techonly13 in Education 7

1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

2. Visi dan Misi

a.   Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik  yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

b.   Misi

1)   Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

2)   Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan  diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3.   Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler

a.   Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b.   Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik

c.   Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d.   Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4.   Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler

Page 2: Pengertian Kegiatan Ekstra

a.   Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

b.   Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

c.   Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d.   Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

e.   Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

f.    Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5.   Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).

b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.

d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan  substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni  budaya.

6.   Format Kegiatan

a.   Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

b.   Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c.   Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.

d.   Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antarkelas/antarsekolah/madraasah.

Page 3: Pengertian Kegiatan Ekstra

e.   Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

Syarat suatu kegiatan ekstrakurikuler dibentuk

Terdapat beberapa syarat yang mendasari pembentukan ekstrakurikuler yaitu:

Adanya pembina atau pembimbing dalam ekstrakurikuler tersebut.

Umumnya pembina atau pembimbing adalah guru SMA Bunda Hati Kudus sendiri walau tidak tertutup kemungkinan bahwa menggunakan pembina yang bukan guru.

Adanya seksi OSIS yang mengurusi ekstrakurikuler tersebut.

Setiap kegiatan siswa umumnya harus diawasi dan dipertanggungjawabkan oleh OSIS, tak terkecuali kegiatan ekstrakurikuler.

Memiliki sejumlah anggota

Kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki anggota yang cukup agar dapat menjalankan kegiatannya dengan baik. Jumlah anggota ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler tergantung pada besarnya kegiatan tersebut

Disetujui oleh sekolah

Dalam hal ini, disetujui oleh Kepala Sekolah dan guru-guru.

PENTINGNYA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Rabu, 04 Maret 2009

KATA PENGANTAR

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdasakan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh kehidupan yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan Gender.Tantangan dalam pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk hidup di zaman millennium ketiga, hal ini disebabkan karena pada zaman tersebut sebagian besar apa yang terjadi dan kondisinya belum dikenal, penuh akselerasi yang luar biasa, penuh perubahan seta penuh tantangan.Suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan adalah “Belajar”, belajar hendaknya dapat melihat kedepan dan belajar untuk mengantisipasi realita ini menjadi semakin penting bagi peserta didik untuk mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler dan kelenturan dalam pemikiran serta kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara kritis dan kreatif.

Surakarta , Maret 2008Tim penulis

Page 4: Pengertian Kegiatan Ekstra

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009 menekankan bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik atau dengan kata lain menciptan manusia Indonesia seutuhnya. Semua jenjang lembaga pendidikan formal (Sekolah) mempunyai tugas untuk mensintesa itu semua.

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara Yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah, salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat pada Bab 5 pasal 9 ayat 2 “pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni ( porseni ), karya wisata, lomba kreatifitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seutuhnya.” Dalam bagian lampiran keputusan mendiknas ini juga dinyatakan liburan sekolah atau madrasah selama bulan ramadhan diisi dan dimanfaatkan untu melaksanakan berbagai kegiatan, yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman atau amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang diatas dapat difokuskan telaahnya pada 3 permasalahan :

1. Mengapa ekstrakurikuler itu penting ?

2. Apakah yang menjadi inti dari egiatan ekstrakurikuler ?

3. Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

C. Tujuan

Pada umumnya pendidikan bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa didik untuk mengembangkan ptensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ekstraurikuler diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untu

Page 5: Pengertian Kegiatan Ekstra

memperoleh pengetahuan dan pengalaman terhadap berbagai mata pelajaran yang pada suatu saat nanti bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan ekstrakurikuler aan memberikan sumbangan yang berarti bagi siswa untuk mengembangkan miat-minat baru, menanamkan tanggung jawab sebagai warga negara, melalui pengalaman-pengalaman dan pandangan-pandangan kerja sama dan terbiasa dengan kegiatan mandiri.

BAB 2PEMBAHASAN

A. Konsep pengembangan Diri Siswa Melaui Kegiatan Ekstrakurikuler.

1. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah / madrasah.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untu diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

b. Misi

• Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta idik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

• Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3. Fungsi kegiatan ektrakurikuler

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

Page 6: Pengertian Kegiatan Ekstra

perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4. Prinsip kegiatan ektrakurikuler

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, minat peserta didik masing-masing.

b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggebirakan peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didi untuk beerja dengan baik dan berhasil.

f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5. Format kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.

d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstraurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas atau antar sekolah.

e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan diluar kelas atau kegiatan lapangan.

B. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan nilai (Menurut Taylor), yaitu :

Page 7: Pengertian Kegiatan Ekstra

1. Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan.Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.

2. Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb. Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.

3. Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).

Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.

C. Inti dari Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan kepribadian yang matang dalam konteks pengembangan kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap-tahap kemampuan peserta didik . Merea dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan dalam lingkup dunia hunian mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka mampu mengembangkan bakat dan minat, menghargai orang lain, bersikap kritis, terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakuan kegiatan-kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.

Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi, dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya diaraha pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan beragam. Karena itu, pad beberapa sekolah, program ekstrakurikuler dikembangkan secara integral baik dalam pengalaman fisik maupun dalam pengalaman psikis. Model-model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara integral untuk mencapai tahapan-tahapan

Page 8: Pengertian Kegiatan Ekstra

perkembangan kepribadian peserta didik yang matang.

D. Muatan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan-muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/ pembina antara lain:

1. Progaram Keagamaan

Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. Dalam konteks Penidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002 antara lain: pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tharawih, latihan dakwah, baca tulis Al-Qur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program keaagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya: latihan nasyid, seminar, dll.

2. Pelatihan Profesional

Pelatihan profesioal yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpian, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan professional peserta didik.

3. Organisasi Siswa

Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini : Osis, PMR, Pramuka, kelompk pecinta alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi.

4. Rekreasi dan Waktu Luang

Rekreasi dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan lahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.

5. Kegiatan Kultural / Budaya

Page 9: Pengertian Kegiatan Ekstra

Kegiatan kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke museum, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri.

6. Program Perkemahan

Kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan ini berlangsung.

7. Program Live in Exposure

Live in exposure adalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai-niali itu dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.

BAB 3PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan.

1. Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam pendidikan nilai karena dalam kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengalaman langsung, terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan menyediakan cukup waktu diluar jam efektif pelajaran, sehingga pendidikan nilai lebih terakomodasi melalui aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.

2. Pengembangan profil kepribadian yang matang, peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.

3. Muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi :

a. peningkatan kesadaran moral beragama

b. pelatihan prfesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu

c. pembiasaan hidup berorganisasi

d. penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan

Page 10: Pengertian Kegiatan Ekstra

e. penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya

f. penyikapan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat

B. Saran

a. Sekolah hendaknya menyeimbangkan antara academic building dan karakter building.

b. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai satu wahana character building bagi peserta didik hendaknya dikelola secara bai dan professional.

DAFTAR PUSTAKA

Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.www.ex-kul-smk6.com.http/www.wikipedia_blog-spot.com.

Di setiap sekolah atau kampus biasanya ada sederet daftar kegiatan tambahan ekstrakuriluler atau yang disingkat dengan sebutan ekskul yang diizinkan sekolah dengan siswa sekolah atau mahasiswa perguruan tinggi tersebut sebagai anggotanya.

Manfaat, fungsi dan tujuan diadakannya kegiatan ekskul baik di sekolah maupun di kampus adalah sebagai wadah penyaluran hobi, minat dan bakat para siswa / mahasiswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, meningkatkan raa percaya diri, dan lain sebagainya.

Akan lebih baik lagi apabila mampu memberikan prestasi yang gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah atau kampus kita. Walaupun secara akademis nilai dari ekstrakurikuler tidak masuk secara langsung ke nilai rapot, namun kegunaannya jauh lebih bermanfaat daripada tidak melakukan banyak hal di luar jam belajar.

Berikut ini adalah nama-nama ekskul yang umumnya ada di institusi pendidikan formal, yakni :

A. Ekstrakurikuler / Ekskul Olahraga :- Sepak Bola- Bola Basket- Bola Voli- Futsal- Tenis Meja- Bulutangkis- Renang

Page 11: Pengertian Kegiatan Ekstra

- Billyard- Bridge- Fitnes

B. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Beladiri :- Karate- Silat- Tae Kwon Do- Gulat- Tarung Drajat- Kempo- Wushu- Capoeira- Tinju- Merpati Putih

C. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Musik- Band- Paduan Suara- Orkestra- Drumband / Marchingband- Akapela- Angklung- Nasyid- Qosidah- Karawitan

D. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Tari Dan Peran- Cheerleader- Modern Dance / Tari Modern- Tarian Tradisional- Teater

E. Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Media- Jurnalistik- Majalah Dinding / Mading- Redio Komunikasi- Fotografi- Sinematrografi

F. Ekstrakurikuler / Ekskul Lainnya- Komputer- Otomotif / Bengkel- Palang Merah Remaja / PMR- Pramuka- Karya Ilmiah Remaja / KIR

Page 12: Pengertian Kegiatan Ekstra

- Pecinta Alam- Bahasa- Paskibra / Pasukan Pengibar Bendera- Kerohanian (Rohis, Rohkris, dll)- Klub Bikers- Wirausaha- Koperasi Siswa / Kopsis- Video Game, dll

Mungkin tidak semua ektrakulikuler yang ada tercantum di atas. Jika sekolah atau kampus anda belum ada ekskul yang diinginkan, anda mungkin bisa mendirikan ekskul tersebut dengan atas persetujuan pihak sekolah atau kampus anda.

egiatan Ekstrakurikuler Ditinjau dari Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada diluar materi wajib sekolah. Tapi sejauhmanakah efektifitasnya dalam memajukan pendidikan siswa? Efektifitas kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan sumbangan pendidikan yang sangat besar pada diri siswa, namun tentu saja harus didasari dengan elemen dasar tujuan pembelajaran, sehingga target pembelajaran dapat dievaluasi dengan baik. Berikut sedikit ulasan bagaimanakah kegiatan ekstrakurikuler bila ditinjau dari segi tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah suatu rumusan hasil yang diharapkan dari siswa setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar. tujuan ini begitu penting karena merupakan pedoman untuk mengarahkan kegiatan belajar[1].

Tujuan ini dirumuskan dalam rangka mempermudah si pengajar dalam mendesain program dan kegiatan pengajaran ,mempermudah penilaian dan pengawasan hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberi pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan belajarnya. Dan tujuan pengajaran merupakan tujuan intermedier yang paling langsung dalam kegiatan interaksi belajar mengajar di sekolah.

Pemerintah telah menggariskan dasar-dasar tujuan pendidikan dan pengajaran di Indonesia, sebagai pegangan dan sebagai dasar dalam menunaikan tugas kita sebagai pendidik, pembina masyarakat dan bangsa. Tujuan pendidikan dan pengajaran tersebut tertuang dalam Undang-undang No 12 tahun 1954, terutama pasal 3 dan pasal 4 berbunyi sebagai berikut[2]:

Page 13: Pengertian Kegiatan Ekstra

Pasal 3: “ tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

Pasal 4: “ pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila dan UUD Negara Rebublik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia”.

Dari tujuan pembelajaran diatas, diharapkan dalam setiap membangun kegiatan ekstrakurikuler, sekolah mempunyai pijakan yang jelas dan dapat mengarahkan kegiatan ekstrakurkuler dengan tepat.

[1] Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), hal. 71

[2] Lihat, M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rosda karya, 1998), Hal. 27

Read more: http://kafeilmu.co.cc/2010/12/kegiatan-ekstrakurikuler-ditinjau-dari-tujuan-pembelajaran#ixzz1FSqm6Q1j

Kegiatan eks-trakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar akademik.

DI setiap sekolah biasanya ada kegiatan tambahan selain pelajaran yang diadakan di kelas yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakuriktiler sendiri artinya kegiatan yang dilakukan siswa sekolah di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ini ada pada setiap jenjang . pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai universitas.

Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar aspek akademik. Meskipun ada juga kegiatan ekstrakurikuler rang berkaitan dengan sisi akademik siswa. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan lebih baik bila mampu memberikan prestasi gemilang di luar sekolah se-hingga dapat mengharumkan nama sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ada yang bersifat akademik dan non-akademik.

Beberapa contoh kegiatan ekstrakurikuler a.ekstrakurikuler olah raga antara lain bola voli, sepak bola, basket, sepak takraw,b.ekstrakurikuler seni bela diri seperti karate, pencak silat, judo, jiu jit tsu,c.ekstrakurikuler seni musik misalnya band, drumband, olah vokal,d.ekstrakurikuler tari dan peran seperti tarian tradisional, teater,e.ekstrakurikuler seni media antara lain jurnalistik, majalah dinding (mading),f.ekstrakurikuler lainnya

Page 14: Pengertian Kegiatan Ekstra

seperti komputer, otomotif, Pramuka, karya ilmiah remaja (KIR), Palang Merah Remaja (PMR), dll.

Kegiatan ekstrakurikuler selama iniditunjukan kepada murid-murid yang bersekolah di sekolah tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut, kegiatan belajar-mengajar juga dapat lebih lancar dan menambah wawasan lebih dibandingkan dengan di kelas. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler itu banyak sekali. Kita bisa mendapatkan beragam hal positif, baik dari sisi keilmuan maupun aspek psikologis dan sosial setiap siswa. Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih tentu ada dasar-dasar ilmunya. Sebut saja fisika, matematika, atau bahasa Inggris di mana para siswa dapat mempelajari tata bahasanya secara baik dan benar. Bila berada di bawah bimbingan guru yang tepat, kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi wadah yang tepat bagi para siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. Melalui ekstrakurikuler para siswa bisa memupuk jiwa sportif dalam aneka perlombaan (misalnyabola basket atau futsal), baik yang digelar secara internal di sekolah maupun eksternal dengan sekolah lain. Ekstrakurikuler juga bisa mengajarkan siswa tentang arti organisasi, walaupun dalam skala yang kecil. Di sana anak bisa belajar menjadi pemimpin, pengurus, atau bahkan belajar mengemas suatu acara yang menarik dalam suatu pameran ekskul. Dan banyak lagi hal positif yang dapat diperoleh siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler PMR, misalnya, dapat memupuk jiwa sosial dan kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk terampil dan memiliki daya tahan fisik, yang berguna bagi mereka di masa depan nanti. Selain itu, juga membuka wawasan dan pergaulan dengan kelompok dan kegiatan remaja lainnya.

Penulis, guru SMK Negeri 1 Kab. Indramayu.