Pengembangan Ekstra Kurikuler PAI

34
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER PAI MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Semester IV Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah Kelompok Kelas : B Reguler Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum Dosen Dr. RAHMAT RAHARJO, M.Ag Disusun Oleh : 1. EKO SUMARNO 2. MUHAMAD MU’MINAN 1

description

Semoga bemanfaat

Transcript of Pengembangan Ekstra Kurikuler PAI

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER PAI

MAKALAHDisusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Semester IV Program Strata Satu (S1)Fakultas Tarbiyah

Kelompok Kelas : B Reguler Mata Kuliah : Pengembangan

KurikulumDosen

Dr. RAHMAT RAHARJO, M.Ag

Disusun Oleh :

1. EKO SUMARNO2. MUHAMAD MU’MINAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA(STAINU) KEBUMEN

2012

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan rahmat,

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna

memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum, dengan judul

Pengembang Ekstrakurikler PAI.

Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Yth. Dr. Rahmat Raharjo, M.Ag selaku pembimbing mata kuliah

Pengembangan Kurikulum.

2. Kedua Orang Tua Kami yang telah memberikan motivasi kepada

kami semua.

3. Teman – teman seperjuangan kami yang telah memberi semangat.

4. Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini.

Tidak ada yang dapat kami perbuat untuk membalas budi semua

pihak kecuali mendoakan semoga amal baik yang telah diberikan kepada

kami termasuk amal sholeh yang diterima disisi Allah swt.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua pada

khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Kebumen, Juni 2012

Penyusun2

DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………..………

DAFTAR ISI……………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………….…….……….…

B. Rumusan Masalah………………………….…………….…

C. Tujuan Penulisan……………………………………………

D. Manfaat Penulisan………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekstrakurikuler PAI …………………….………

B. Kedudukan Ekstrakurikuler PAI dalam KTSP.……………

C. Manfaat Ekstrakurikuler PAI ……………...………………..

D. Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler PAI ..……………

E. Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler PAI ………………..…

F. Perbedaan Ekstrakurikuler dengan Kurikuler ………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………

B. Saran……………………………………………….………

DAFTAR PUSTAKA

i

ii

iii

1

2

3

3

4

6

7

9

11

15

17

18

19

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang melaksanakan

pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana.

Dengan kata lain, sekolah sebagai institusi pendidikan yang formal

menyelenggarakan pendidikan secara berencana, sengaja, terarah, dan

sistematis oleh para guru profesional dengan program yang dituangkan

ke dalam kurikulum untuk jangka waktu tertentu dan diikuti oleh para

peserta didik pada setiap jenjang pendidikan tertentu.

Sebagai lembaga pendidikan formal, secara umum, sekolah

memiliki tiga tanggung jawab yang mendasar, yaitu:1 Tanggung jawab

formal, Tanggung jawab keilmuan, dan Tanggung jawab fungsional,

Sekolah dituntut untuk mampu menjalankan tiga bentuk tanggung

jawab tersebut secara optimal. Untuk itu, pada umumnya, sekolah tidak

membatasi tanggung jawab formal kependidikan dengan sekedar

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara

rutin, tapi juga berupaya mengembangkan keterampilan siswa melalui

kegiatan-kegiatan terprogram lainnya, dengan tujuan agar hasil belajar

yang diperoleh siswa menjadi lebih maksimal.

1 Asep Hery Hermawan, dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: UT. 2008, hal. 20 4

Di antara kegiatan-kegiatan terprogram yang diselenggarakan

oleh sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswanya adalah

program kegiatan ekstrakurikuler, baik yang sama sekali tidak terkait

dengan mata pelajaran maupun yang masih memiliki kaitan dengan mata

pelajaran tertentu. Program kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran

tertentu yang diselenggarakan sekolah lebih sering untuk mata pelajaran

ilmu-ilmu eksakta dan bahasa, seperti matematika, fisika, kimia, dan

bahasa Inggris. Sementara, mata pelajaran lain sering diabaikan termasuk

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Padahal, bidang studi

Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa serta wujud

pelaksanaan tanggung jawab sekolah terhadap orang tua yang

mempercayakan penanaman nilai-nilai agama anak kepada sekolah,

terlebih alokasi waktu untuk bidang studi Pendidikan Agama Islam yang

sangat minim, yaitu hanya 2 jam pelajaran dalam satu minggu atau ± 90

menit dalam seminggu.

B. Rumuusan Masalah

Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, dalam makalah ini akan

menguraikan mengenai:

1. Apa pengertian Ekstrakurikuler PAI?

2. Bagaimana kedudukan Ekstralurikuler PAI dalam KTSP?

3. Apa prinsip-prinsip Ekstrakurikuler PAI?

4. Apa perbedaan Ekstrakurikuler dengan Kurikuler?

5

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan, diantaranya yaitu:

1. Mengetahui pengertian Ekstrakurikuler PAI.

2. Mengetahui kedudukan Ekstrakurikuler PAI dalam KTSP.

3. Mengetahui prinsip-prinsip Ekstrakurikuler PAI.

4. Mengetahui perbedaan Ekstrakurikuler dengan Kurikuler.

D. Manfaat Penulisan

1. Memberikan pengertian dan pemahaman pada para pendidik

tentang Pengembangan Ekstrakurikuler PAI.

2. Memberikan tambahan wahana kepustakaan pada Sekolah Tinggi

Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen.

6

BAB II

PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER PAI

A. Pengertian Ekstrakurikuler PAI

Pengertian ekstrakurikuler dapat ditemukan dalam panduan

pengembangan diri yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata

pelajaran untuk membantu pengambangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang

secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di

Sekolah/Mandrasah.2

Ekekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa Sekolah

atau Universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-

kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai

Universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat

mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya diberbagai

bidang diluar akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak

2 Depdiknas RI, Panduan Pengembangan Diri, Jakarta: Depdiknas, 2006, hal. 12 7

sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar

jam pelajaran Sekolah.3

Pendidikan Agama Islam “merupakan istilah yang menunjuk pada

operasional dalam usaha pendidikan ajaran-ajaran agama Islam dan

merupakan sub sistem pendidikan Islam.Dengan kata lain lain,

Pendidikan Agama Islam adalah aplikasi pendidikan agama Islam dalam

pembelajaran di sekolah, baik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

ataupun kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan

pendidikan Islam. Maka yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam

dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran agama Islam melalui

bidang studi Pendidikan Agama Islam.

Dari pengertian di atas, dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud

dengan program kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam

adalah rancangan atau usaha-usaha yang dijalankan dalam bentuk

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, baik

dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari

siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.4

B. Kedudukan Ekstrakurikuler dalam Kurikulum KTSP

3 Asep Herry Hermawan, dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pelajaran, Jakarta: UT, 2008, hal. 4

4 Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997) hlm.271 8

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia,

pemerintah terus berupaya melakukan berbagai reformasi dalam

pendidikan diantaranya dwngan diluncurkannya permendiknas No. 22

tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta

permendiknas No. 23tentang standar kompetensi kelulusan untuk satuan

pendidikan dasar dan menengahuntuk mengatur pelaksanaan peraturan

tersebut pemerintah mengeluarkan pula permendiknas no. 24 tahun 2006.

Ketiga peraturandiatas memuat hal-hal penting, diantaranya adalah

bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah mengembangkan dan

menetapkan kurikulum tingkat satuan dasar dan menengah.

Di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan struktur kurikulum

yang dikembangkan mencakup 3 komponen yaitu: 1. Mata pelajaran, 2.

Muatan local, 3. Pengembangan diri. Komponen pengembangan diri

yang relatif baru dan berlaku untuk dikembangkan pada semua jenjang

pendidikan.5 Baik pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan

khusus, meskipun demikian pengembangan diri bukan merupakan mata

pelajaran yang harus diasuh oleh guru, tetapi juga bisa difasilitasi oleh

koselor atau tenaga pendidikan lain yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler.6

5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009), hlm.413

6 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 283 9

C. Manfaat Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah, tentunya

membawa manfaat, baik bagi siswa, sekolah, pendidikan, maupun bagi

masyarakat luas. Secara terinci manfaat kegiatan ekstrakurikuler sebagai

berikut :

1. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa :

Untuk memberikan kesempatan bagi pemantapan ketertarikan

yang telah tertanam serta pembangunan ketertarikan yang baru.

Untuk memberikan pendidikan sosial melalui pengalaman dan

pengamatan, terutama dalam hal perilaku kepemimpinan,

persahabatan, kerjasama, dan kemandirian.

Untuk membangun semangat dan mentalitas bersekolah.

Untuk memberikan kepuasan bagi perkembangan jiwa anak atau

pemuda.

Untuk memberikan kesempatan bergaul bagi siswa.

Untuk mengembangkan religiusitas, juga kepedulian terhadap

kondisi sosial budaya masyarakat.7

2. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi pengembangan

kurikulum :

Untuk memberikan tambahan pengayaan pengalaman di kelas.

7 Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum PAI : Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) hlm. 156 10

Untuk mengeksplorasi pengalaman belajar yang baru yang

mungkin menunjung kurikulum.

Untuk memberikan tambahan kesempatan dalam bimbingan

kelompok ataupun individu.

Untuk memberikan motivasi dalam proses pembelajaran di kelas.

3. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi masyarakat:8

Untuk mempromosikan sekolah yang lebih baik dan hubungan

masyarakat.

Untuk meningkatkan ketertarikan yang besar pada masyarakat

dan dorongan mereka kepada sekolah.

4. Manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah :

Untuk membantu perkembangan kerjasama kelompok yang lebih

efektif antara personel dan penanggung jawab akademis siswa.

Untuk mengintegrasikan lebih dekat beberapa devisi di sekolah.

Untuk menyediakan sedikit peluang yang dirancang untuk

membantu siswa dalam memanfaatkan situasi guna memecahkan

masalah yang dihadapi.

D. Prinsip-Prinsip Program Ekstrakurikuler

8 Ibid, hal. 13 11

Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program

ektrakurikuler. Program ekstrakurikuler adalah:9

Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut

serta dalam usaha meningkatkan program.

Proses adalah lebih penting daripada hasil.

Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus

sekolah.

Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada

nilai-nilai pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber

motivasi yang kaya bagi pengajaran kelas, sebaliknya

pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan sumber

motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai

integral dari kesekuruhan program pendidikan di sekolah,

tidak sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri

sendiri.

Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara

kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam dengan kegiatan

ekstrakurikuler pada umumnya, baik tujuan, manfaat, prinsip, dan lain

sebagainya. Perbedaan yang ada hanya pada orientasi pelaksanaannya

9 Oteng sutisna, Administrasi Pendidikan (Bandung: Nuansa, 2003), hlm. 14612

kepada ajaran agama Islam serta dalam jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang diselenggarakan.

Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Departemen

Pendidikan Nasional tentang kegiatan ekstrakurikuler dapatlah

didefinisikan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam sebagai

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan

di sekolah atau di luar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari oleh siswa

dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.

Dengan demikian, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan

Agama Islam yang diselenggarakan sekolah bertujuan untuk mencapai

tujuan-tujuan kurikuler Pendidikan Agama Islam yang mencakup 7

pokok bahan pelajaran, yaitu: Keimanan, Ibadah, Al Qur'an, Akhlak,

Muamalah, Syariah, dan Tarikh.

E. Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler PAI

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan baik secara perorangan

atau kelompok. Kegiatan perseorangan dimaksudkan untuk

meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat serta minat siswa.

13

Sedangkan kediatan kelompok dimaksudakn untuk oembinaan

masyarakat.10

Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama

Islam di sekolah adalah sebagai berikut:11

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki kaitan dengan bidang studi

Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini, kegiatan ekstrakurikuler

tersebut diarahkan kepada kegiatan pengayaan dan penguatan

terhadap materi-materi pembahasan dalam bidang studi Pendidikan

Agama Islam, seperti program kegiatan ekstrakurikuler membaca al-

Qur’an (kursus membaca al-Qur’an). Kegiatan ini sangat penting

“mengingat kemampuan membaca al-Qur’an merupakan langkah

awal pendalaman dan pengakraban Islam lebih lanjut.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak memiliki kaitan dengan bidang

studi Pendidikan Agama Islam. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler

tersebut dapat berupa:

a. Kesenian, Kesenian sebagai kegiatan ekstrakurikuler

Pendidiakn Agama Islam bisa berupa seni baca al-Qur’an,

qasidah, kaligrafi, dan sebagainya. Di samping memberikan

keterampilan kepada siswa, seni seperti dinyatakan oleh

Wardi Bachtiar, bisa membangun sesuatu perasaan

10 Moh. User usman, lilies setiawati, Upaya Opitmalkan Kegiatan Belajar

Mengajar, (Bandung: PT. Remajaja Rosdakarya, 1993), hlm. 22

11 ibid 14

keagamaan atau mengganti perasaan yang telah melekat

dengan perasaan yang baru.

b. Pesantren Kilat, Pesantren kilat adalah “kajian dasar Islam

dalam jangka waktu tertentu antara 2-5 hari tergatung situasi

dankondisi. Kegiatan ini dapat diadakan di dalam atau di luar

kota asalkan situasinya tenang, cukup luas, dapat menginap

dan fasilitas memadai”.

c. Tafakur Alam, Tafakur alam adalah “kegiatan yang bertujuan

untuk menyegarkan kembali jiwa yang penat sambil

menghayati kebesaran penciptaan Allah s.w.t. dan

menguatkan ukhuwah. Biasanya berlangsung 1-3 hari dan

diadakan di luar kota: pegunungan, perbukitan, taman/kebun

raya, pantai dan lain sebagainya.

d. Shalat Jum’at berjamaah. Bagi sekolah yang memiliki fasilitas

untuk menyelenggarakan shalat Jum’at berjamaah, bisa

menjadikan aktivitas ibadah ini sebagai bagian dari program

kegiatan esktrakurikuler. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini,

siswa tidak hanya sekedar menjalankan shalat secara

berjamaah, tapi juga terlibat dalam penyelenggaraannya.12

e. Majalah dinding.Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, majalah

dinding memiliki dua fungsi, yaitu : “a). wahana informasi

keislaman, b). pusat informasi kegiatan Islam baik internal

12 Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum PAI : Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran (Yogyakarta: Magnum Pustaka, 2010) hlm. 156 15

sekolah maupun eksternal. Agar efektif, muatan informasi

Islam dalam majalah dinding hendaknya yang singkat, padat,

informatif, dan aktual. dan Masih banyak lagi jenis-jenis

kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan di

sekolah tergantung kepada kebutuhan sekolah dan siswa.

F. Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan

Kurikuler (Intrakurikuler)

Kegiatan ektrakuriluler berbeda dengan kegiatan kurikuler

(intrakurikuler). Perbedaan keduanya ini dapat Dilihat dari beberapa

aspek, antara lain (1) sifat kegiatan; (2) waktu pelaksanaan; (3) sasaran

dan tujuan program; (4) teknis pelaksanaan dan; (5) evaluasi dan criteria

keberhasilan.

a. Sifat Kegiatan

Bila dilihat dari sifat kegiatan, kegitan kurikuler

merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap siswa.

Kegiatan kurikuler bersifat mengikat. Program kurikuler berisi

berbagai kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus

dimiliki siswa di suatu tingkat sekolah (lembaga pendidikan).

16

Oleh karenanya maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh

pencapaian siswa pada tujuan kegiatan kurikuler ini.

Sebaliknya, kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai

kegiatan penunjang untuk mencapai program kegiatan kurikuler

serta untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai

kegiatan penunjang, maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih

luwes dan tidak terlalu mengikat. Keikutsertaan siswa dalam

kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan lebih bergantung

pada bakat, minat, dan kebutuhan siswa itu sendiri.

b. Waktu Pelaksanaan

Kalau ditinjau dari waktu pelaksanaan, waktu untuk

kegiatan kurikuler pasti dan tetap, dilaksanakan sekolah secara

terus-menerus setiap hari sesuai dengan kalender akademik.

Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat

bergantung pada sekolah yang bersangkutan, lebih bersifat

fleksibel dan dinamis.

c. Sasaran dan Tujuan

Sebagai kegiatan inti persekolahan yang wajib diikuti oleh

seluruh siswa, kegiatan kurikuler memiliki sasaran dan tujuan

yang berbeda dengan kegiatan ekstrakurikuler.

17

Kegiatan kurikuler berhubungan dengan kegiatan untuk

menumbuhkan kemampuan akademik siswa, sementara kegiatan

ekstrakurikuler lebih menumbuhkan pengembangan aspek-aspek

lain seperti pengembangan minat, bakat, kepribadian, dan

kemampuan sebagai makhluk sosial, disamping tentu saja,

sebagai pembantu pencapaian tujuan kegiatan kurikuler.

d. Teknis Pelaksanaan

Teknis pelaksanaan kegiatan kurikuler, sebagai kegiatan

inti persekolahan, sangatlah ketat dan teratur, dengan struktur

program yang pasti sesuai kalender akademik. Kegiatan kurikuler

berada di bawah tanggungjawab guru bidang studi atau guru

kelas.

Sementara itu kegiatan ekstrakurikuler, penanggung

jawabnya dapat guru kelas, guru bidang studi yang mungkin lebih

bersifat team work, sesuai dengan keahlian para guru tersebut

untuk bidang-bidang tertentu. Bahkan tak jarang sekolah

mempekerjakan tenaga dari luar untuk melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler, di mana tenaga luar tersebut memiliki keahlian-

keahlian khusus yang diprogramkan pada kegiatan

ekstrakurikuler.

e. Evaluasi dan Kriteria Keberhasilan

18

Keberhasilan kegiatan kurikuler ditentukan oleh

keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang sesuai

dengan kurikulum yang diberlakukan oleh sekolah. Evaluasi

keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes. 

Pada kegiatan ekstrakurikuler, kriteria keberhasilan lebih

ditentukan oleh proses dan keikutsertaan dalam kegiatan itu.

Analisis dan evaluasi keberhasilan dilakukan secara kualitatif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

19

Dari Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam adalah

rancangan atau usaha-usaha yang dijalankan dalam bentuk

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, baik

dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah

dipelajari siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.

2. Di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan struktur kurikulum

yang dikembangkan mencakup 3 komponen yaitu: 1. Mata

pelajaran, 2. Muatan local, 3. Pengembangan diri

3. Perbedaan ekstrakurikuler dengan kurikuler dapat dilihat dari

beberapa aspek, antara lain (1) sifat kegiatan; (2) waktu

pelaksanaan; (3) sasaran dan tujuan program; (4) teknis

pelaksanaan dan; (5) evaluasi dan criteria keberhasilan.

4. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan baik secara perorangan

atau kelompok. Kegiatan perseorangan dimaksudkan untuk

meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat serta minat siswa.

Sedangkan kediatan kelompok dimaksudakn untuk oembinaan

masyarakat.

B. Saran

Demikian makalah yang bisa kami sampaikan, makalah ini

pasatinya jauh dari kesempurnaan, tidak lain dikarenakan minimnya

20

pengetahuan kami. Dengan tangan terbuka dan lapang dada kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan dengan rendah hati kami akan

mendengar saran, guna mengevaluasi makalah ini, semoga makalah ini

memberi manfaat bagi kita. Amin….

DAFTAR PUSTAKA

21

Depdiknas RI, Panduan Pengembangan Diri, Jakarta: Depdiknas, 2006

Hermawan, Asep Hery, dkk. Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran, Jakarta: UT. 2008

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Raharjo, Rahmat, Inovasi Kurikulum PAI, Pengembangan

Kurikulum dan Pembelajaran, Yogyakarta: Magnun, 2010

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009

Suryobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997

Sutisna, Oteng, Administrasi Pendidikan. Bandung: Nuansa, 2003

Usman, Moh. User, lilies setiawati, Upaya Opitmalkan Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remajaja Rosdakarya, 1993),

22