Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

8
PENDEKATAN DAN SISTEMATIKA FILSAFAT I. Pengertian filsafat Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia - philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Sedangkan pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Secara terminologi maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statmen filsafat lantaran batasan filsafat itu banyak, maka sebagai gambaran dikenalkan beberapa batasan sebagai berikut 1

description

Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

Transcript of Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

Page 1: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

PENDEKATAN DAN SISTEMATIKA FILSAFAT

I. Pengertian filsafat

Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau

juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia - philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan.

Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah

pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Sedangkan pengertian

filsafat secara terminologi sangat beragam.

Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan

pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat

adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.

Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu (pengetahuan)

yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,

retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang

berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana

hakikat yang sebenarnya.

Secara terminologi maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statmen

filsafat lantaran batasan filsafat itu banyak, maka sebagai gambaran dikenalkan

beberapa batasan sebagai berikut

1. Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

2. Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab

dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas

penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

3. Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya

yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

4. Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran ,

tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan

universal.

5. Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan

mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat

menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah

mencapai pengetahuan itu.

1

Page 2: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

6. Al Farabi: Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana

hakikat yang sebenarnya.

7. Rene Descartes: Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam,

dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

8. Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari

segala pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat

pengetahuan) yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.

9. Langeveld: Filsafat adalah berpikir tentang masalah - masalah yang akhir dan yang

menentukan, yaitu masalah – masalah yang mengenai makana keadaan, Tuhan,

kebebasan.

10. N. Driakara: Filsafat adalah permenungan yang sedalam – dalamnya tentang sebab –

sebab ada dan berbuat permenungan tentang kenyataan yang sedalam – dalamnya

sampai ke mengapa yang penghabisan.

11. Ir. Poedjawijatna: Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang

sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

Adapun Ali Mudhofir (1996) memberikan arti filsafat sangat beragam, yaitu

sebagai berikut:

1) Filsafat sebagai suatu sikap

2) Filsafat sebagai suatu metode

3) Filsafat sebagai kelompok persoalan

4) Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran

5) Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah

6) Filsafat merupkan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh

Kesimpulannya filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok

orang yang berkaitan dengan konsep dasar mengenai ilmu yang asli dan benar secara

mendalam. Dari semua pengertian filsafat diatas, maka diambil kesimpulan bahwa

filsafat Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang

fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan

(emosional), menuju kearah tabiat manusia yang sesungguhnya. Dari itu maka filsafat

pendidikan dapat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.

2

Page 3: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

II. Metode dalam filsafat

Kata metode berasal dari kata Yunani metodos, sambungan kata depan meta

(ialah menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (ialah jalan,

perjalanan, cara, arah). Kata metodos sendiri lalu berarti penelitian, metode ilmiah,

hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode ialah cara bertindak menurut sistem aturan

tertentu.

Pengertian metode dalam filsafat secara umum:

1. Metode Historis / Sejarah

Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat dapat diikuti dari

jumlahnya. Akan tetapi memakan waktu yang cukup lama untuk permulaannya dan

bisa menimbulkan kesalahpahaman.

2. Metode Ikhtisar

Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan

jawaban.

3. Metode Sistematis

Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia lalu dicari akibat-

akibatnya

4. Metode Kombinasi

Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak

lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi

setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.

Adapun filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu

misalnya:

1. Contemplative (perenungan)

Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya

kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan,

keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak

filsafat, yaitu memikirkan segala sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang

hening dan sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun.

3

Page 4: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

2. Speculative

Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui perenungan dengan pikiran

yang tenang kritis, pikiran umum cenderung menganlisis, mengubungkan antara

masalah berulang-ulang sampai pada tujuan.

3. Deductive

Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran

hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi,

selain melengkapi.

Metode menurut para ahli:

1. Metode kritis: Socrates, Plato

Bersifat analisis istilah dan pendapat. Merupakan hermeneutika, yang menjelaskan

keyakinan, dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan bertanya, berdialog,

membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan menolak akhirnya ditemukan

hakikat.

2. Metode intuitif: Plotinus, Bergson

Dengan jalan instropeksi intuitif dan dengan pemakaian simbol - simbol diusahakan

pembersihan intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu

penerangan pikiran.

3. Metode skolastik: Aristoteles, Thomas Aquina, Filsafat abad pertengahan

Bersifat sintetis deduktif dengan bertitik tolak dari definisi - definisi atau prinsip -

prinsip yang jelas dengan sendirinya ditarik kesimpulan - kesimpulan.

4. Metode geometris: Rene Descartes dan pengikutnya

Melalui analsis mengenai hal - hal kompleks dicapai intuisi akan hakikat - hakikat

sederhana, dari hakikat - hakikat itu dideduksikan seacara matematis segala

pengertian lainnya.

5. Metode empiris: Hobbs, Locke, Berkeley, David Hume

Hanyaa penegalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian

dalam instropeksi dibandingkan serapan - serapan (impresi) dan kemudian disususn

bersama secara geometris

6. Metode trasedental: Immanuel Kant, Neo Skolastik

Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu, dengan jalan analisis diselidiki syarat

- syarat apriori bagi pengertian sedemikian.

4

Page 5: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

7. Metode fenomenologis: Husserl, eksistensialisme

Dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction), refleksi atas fenomin

dalam kesadaran mencapai penglihatan hakikat - hakikat murni.

8. Metode dialektis: Hegel, Marx

Dengan jalan mengikuti dinamik pikiran atau alam sendiri, menurut triade tesis,

antitesis, sintesis dicapai hakikat kenyataan.

9. Metode neo-positivistis

Kenyataan dipahami menurut hakikatnya dengan jalan mempergunakan aturan -

aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif.

10. Metode analitika bahasa: Witgenstein

Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari - hari ditentukan sah atau tidaknya

ucapan - ucapan filosofis.

5

Page 6: Pengertian Dan Metode Filsafat Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Koento Wibisono.1997. Dasar-Dasar Filsafat. Jakarta : Universitas Terbuka

Moersaleh. 1987. Filsafat Administrasi. Jakarta : Univesitas Terbuka

6