Makalah Pengertian Filsafat

15
8 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU DAN FILSAFAT ILMU 1. Filsafat Hakekat manusia adalah berpikir, setiap saat dari hidupnya, sejak lahir sampai ke liang lahat. Hampir taka da masalah yang terlepas dari jangakauan pemikirannya.Karena berpikir pada dasarnya merupakan proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berbagai masalah yang telah dipecahkan sebagai hasil pemikiran manusia telah membuahkan banyak karya-karya monumental. Dan sebenarnya berapapun banyak atau beraneka ragamnya buah pemikiran manusia pada hakekatnya adalah upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada tiga masalah pokok yaitu : Apakah yang ingin diketahui? Bagaimanakah kita memperolehnya?Dan apakah kegunaan atau manfaatnya bagi kita? Ketiga pertanyaan itulah yang mendasari cara berpikir filsafat. Berdasarkan etimologinya 1 , arti kata filsafat” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani philoshopia, yangterdiri dari dua kata yaitu 1 Ahmad Syadali dan Mudzakir, Filsafat Umum. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2004). h. 12

Transcript of Makalah Pengertian Filsafat

Page 1: Makalah Pengertian Filsafat

8

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU DAN FILSAFAT ILMU

1. Filsafat

Hakekat manusia adalah berpikir, setiap saat dari hidupnya, sejak lahir

sampai ke liang lahat. Hampir taka da masalah yang terlepas dari

jangakauan pemikirannya.Karena berpikir pada dasarnya merupakan proses

yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak

pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai

pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Berbagai masalah yang

telah dipecahkan sebagai hasil pemikiran manusia telah membuahkan

banyak karya-karya monumental. Dan sebenarnya berapapun banyak atau

beraneka ragamnya buah pemikiran manusia pada hakekatnya adalah upaya

manusia dalam memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada tiga

masalah pokok yaitu : Apakah yang ingin diketahui? Bagaimanakah kita

memperolehnya?Dan apakah kegunaan atau manfaatnya bagi kita? Ketiga

pertanyaan itulah yang mendasari cara berpikir filsafat.

Berdasarkan etimologinya1, arti kata “filsafat” dalam bahasa Indonesia

berasal dari bahasa Yunani philoshopia, yangterdiri dari dua kata yaitu

1Ahmad Syadali dan Mudzakir, Filsafat Umum. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2004). h. 12

Page 2: Makalah Pengertian Filsafat

9

Philein yang artinya cinta (hasrat yang besar atau berkobar-kobar dan

bersungguh-sungguh) dan Sophia artinya kebijaksanaan (kebenaran sejati

atau sesungguhnya). Jadi secara bahasa, filsafat berarti hasrat atau

keinginan sungguh-sungguh akan kebenaran sejati. Atau dengan kata lain

filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat, inti sari, atau esensi dari

segala sesuatu. Orang pertama yang menggunakan istilah Filsafat adalah

Phithagoras (572-497 SM)2.

Sebagaimana pendapat Agustinus dan Descartes3 bahwa berfilsafat

bermula dari keraguan atau kesangsian, yang kemudian dilanjutkan dengan

berpikir secara mendalam dan menyeluruh dan kritis.. Berfilsafat bermula

dari suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri manusia, terutama dalam

menghadapi gejala atau kejadian alam. Manusia akan memikirkan secara

mendalam, menyeluruh serta kritis bahwa diluar manusia yang terbatas pasti

akanada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk

menemukan kebenaran hakiki.

Berfilsafat juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berendah

diri, terhadap segala sesuatu yang kita miliki saat ini, sebagaimana yang

diajarkan oleh Socrates.Kerendahhatian Socrates bukan hanya verbalisme

yang sekedar basa basi semata.Orang yang berfilsafat senantiasa merenung

2Ibid h. 12

3Soetriono dan Rita Hanafie.Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. (Jogjakarta. CV ANDI OFFSET,

2007)

Page 3: Makalah Pengertian Filsafat

10

dan membongkar tempat berpijak secara fundamental.4Berfilsafat seperti

mencoba menanyakan ke dalam diri sendiri dengan rendah hati bahwa dari

segala yang sudah sempurna dan sudah tersedia di dunia ini, termasuk yang

kita miliki perlu kita pikirkan dan kita pertanyakan secara mendasar apa dan

bagaimana hakikat keberadaannya, dengan maksud untuk menemukan

kebenaran hakiki.

Sejalan dengan pendapat Plato bahwa filsafat adalah pengetahuan

yang berniat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli dan pendapat

Aristoteles filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang

terkandung di dalam ilmu-ilmu metafisikan, logika, retorika, etika, ekonomi,

politik dan estetika.Jadi filsafat mempelajari atau mempersoalkan suatu

fenomena, suatu usaha memperoleh pengetahuan yang menyeluruh, utuh

dan fonumental.5

Filsafat menurut Kattsoff Louis O adalah suatu analisa secara hati-hati

terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah dan penyusunan

secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar

suatu tindakan6.Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia

sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini,

menemukan hakekatnya dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu di

4 Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

2000) 5 Surajiyo, Drs. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia “Suatu Pengantar”. (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2009) p. 3 6 Louis O. Kattsoff. Pengantar Filsafat, (Jogjakarta: Tiara Wacana. 1992). H. 4

Page 4: Makalah Pengertian Filsafat

11

dalam bentuk yang sistematis.Filsafat membawa kita kepada pemahaman,

dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak.Kegiatan

kefilsafatan adalah perenungan atau pemikiran.

2. Pengetahuan dan Ilmu

Pengetahuan berasal dari kata dasar tahu, berarti berhubungan

dengan suatu obyek tertentu.Pengetahuan juga merupakan istilah yang

dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengetahui atau

mengenal tentang sesuatu. Ini berarti penngetahuan membutuhkan obyek

sebagai hal yang akan ditelaah atau dibicarakan.

Dalam referensi lain pengetahuan adalah hasil usaha manusia

terhadap obyek tersebut, suatu aktifitasuntuk memahami obyek tersebut dan

hasil usaha untuk memahami obyek tersebut.7

Ilmu adalah pengetahuan yang kita geluti sejak bangku sekolah dasar

sampai perguruan tinggi.Berfilsafat tentang ilmu berarti berterus terang pada

diri sendiri apakah sebenarnya yang kita ketahui tentang ilmu itu.

The Liang Gie menyampaikan bahwa ilmu adalah rangkaian aktifitas

penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh

pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai

seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan

7 Surajiyo, Drs, loc.cit, p 26

Page 5: Makalah Pengertian Filsafat

12

berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.8Ini berarti ilmu merupakan

suatu aktifitas ilmiah yang meliputi penelaahan, penyelidikan, mencari

penjelasan, memperoleh pemahaman guna menemukan suatu pengetahuan

baru.

3. Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah tahapan baru dari epistemology (filsafat

pengetahuan, teori pengetahuan, theory of knowledge) yang menyelidiki

proses keilmuan manusia9. Filsafat ilmu adalah bagian dari epistemology

(filsafat pengetahuan) yang secara spesifik membahas tentang hakikat

ilmu.Ilmu yang merupakan cabang pengetahuan ilmiah memiliki ciri-ciri

tertentu.Atau dengan kata lain bahwa epistemology dan filsafat ilmu

merupakan cabang dari filsafat yang memiliki perbedaan pada obyek

kajiannya. Epistemology menjadikan pengetahuan sebagai oyek kajiannya

sedangkan Filsafat Ilmu menjadikan ilmu pengetahuan sebagai obyek

kajiannya.

The liang Gie juga menyampaikan bahwa filsafat ilmu adalah segenap

pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut

landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dalam kehidupan

8 Ibid. p 56

9 Mohammad Muslih. Filsafat Ilmu, Kajian atas asumsi dasar paradigm dan kerangka teori ilmu

pengetahuan (Jogjakarta: Penerbit Belukar. 2005). h. 18

Page 6: Makalah Pengertian Filsafat

13

manusia.10Jadi filsafat ilmu adalah suatu aktifitas ilmiah dalam rangka

membongkar sesuatu yang fundamental tentang ilmu yang mungkin sudah

menjadi landasan dalam kehidupan manusia selama ini, dengan segala

prosesnya melalui suatu metode dan dengan didukung suatu pemikiran yang

reflektif.

Pada dasarnya dalam bahasan tentang filsafat baik itu ilmu, seni atau

pengetahuan apapun selalu dilandasi oleh tiga hal yaitu landasan ontologis,

landasan epistemologis, dan landasan aksiologis11. Beberapa kumpulan

pertanyaan yang membantu memahami apa yang dimaksud dengan ketiga

landasan di atas adalah :

Obyek apa yang sedang dikaji? Bagaimana wujudnya?Bagaimana

hubungan antara obyek dengan daya tangkap manusia seperti

berpikir, merasa, mengindera yang membuahkan pengetahuan?

(Pertanyaan kelompok landasan ontologis).

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan

yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus

diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa

yang dimaksud kebenaran? Apakah kriterianya?

Cara/tehnik/sarana/metode apa yang bisa membantu kita

10

Surajiyo, Drs, loc.cit, p 46 11

Jujun S. Suriasumantri. Loc. Cit h.

Page 7: Makalah Pengertian Filsafat

14

mendapatkan pengetahuan? (pertanyaan kelompok landasan

epistomologis)

Untuk apa pengetahuan berupa ilmu itu dipergunakan? bagaimana

kaitan antara penggunaan ilmu tersebut dengan kaidah-kaidah moral?

Bagaimana kaitan antara procedural yang merupakan oprasionalisasi

metode ilmiah dengan norma-norma moral/professional? (kelompok

pertanyaan landasan aksiologis)

Dan perbedaan antara satu jenis pengetahuan satu dengan yang lain

saat pengkajian terletak pada ketiga landasan tersebut, Bagaimana materi

perwujudannya dan sejauh mana landasan-landasan dari ketiga aspek

tersebut dikembangkan dan dilaksanakan. Nah yang dimaksud bahwa Ilmu

yang merupakan cabang pengetahuan ilmiah memiliki ciri-ciri tertentu

dijelaskan disini.Ilmu merupakan pengetahuan dengan aspek ontologis,

epistemilogis dan aksiologis yang telah jauh berkembang dan dilaksanakan

secara konsekuen dan penuh disiplin.Ilmu mengembangkan dan

melaksanakan aturan-aturan main dengan penuh tanggung jawab dan

kesungguhan.

Disamping itu memahami ketiga aspek atau landasan di atas dari

suatu pengetahuan membantu kita mengenali berbagai pengetahuan dalam

Page 8: Makalah Pengertian Filsafat

15

kehidupan kita, Kita bukan hanya bisa memanfaatkan keguanaannya dengan

maksimal akan tetapi juga menghindarkan kita salah menggunakannya

B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Filsafat

Dalam rangka memahami bagaimana berpikir atau berfilsafat itu maka

perlu juga kira kita mengetahui juga seperti apa ciri-ciri dan karakteristik

pikiran kefilsafatan. Ciri-ciri pikiran kefilsafatan12 diantaranya adalah :

1. Suatu bagan konsepsional. Konsepsional artinya rencana

kerja.Filsafat adalah pemikiran tentang hasil-hasil atau proses-proses

dalam hubungan yang umum.Proses-proses yang dibicarakan adalah

pemikiran itu sendiri, hal-hal yang dipikirkan adalah pemikiran itu

sendiri.Jadi filsafat adalah hasil menjadi-sadarnya manusia mengenai

dirinya sebagai pemikir dan menjadi-kritisnya manusia terhadap dirinya

sendiri sebagai pemikir di dalam dunia yang dipikirkannya.

2. Sebuah system filsafat harus bersifat koheren, koheren berarti runtut.

Perenungan kefilsafatan itu tidak boleh mengandung pernyataan-

pernyataan yang saling bertentangan.

3. Filsafat merupakan pemikiran secara rasional. Perenungan kefilsafatan

berusaha menyusun suatu bagan konsepsional yang bersifat rasional,

berarti bagan-bagan tersebut bagian-bagiannya logis dan berhubungan

satu dengan lainnya.

12

Louis O. Kattsoff.Loc. cit. H. 7-12

Page 9: Makalah Pengertian Filsafat

16

4. Filsafat senantiasa menyeluruh (komprehensif). Tidak ada sesuatupun

yang berada diluar jangkauannya. Jika tidak maka filsafat akan ditolak

dan dikatakan berat sebelah dan tidak memadai. Filsafat menjelaskan

tentang dunia seluruhnya termasuk dirinya sendiri.

Pada referensi yang lain ciri-ciri berfilsafat dalam filsafat ilmu13 adalah

deskriptif, kritis/analitis, evaluative/normative, spekulatif, sistematis,

mendalam, mendasar dan menyeluruh.

Sedangkan karakteristik berpikir filsafat14 adalah menyeluruh (hakekat

ilmu dalam konstelasi pengetahuan lain), mendasar (membongkar tempat

berpijak secara fundamentalis) dan spekulatif (semua penegtahuan yang ada

dimulai dari spekulasi).

C. Kegunaan Filsafat

Dengan filsafat, manusia mampu meningkatkan kualitas hidupnya baik

dengan penemuan-penemuannya maupun dengan pemikiran-pemikirannya.

Begitu pentingnya berpikir filsafat pada manusia maka perlu kiranya kita

mengetahui lebih jelas tentang kegunaan Filsafat atau berpikir filsafati dalam

13

Soetriono dan Rita Hanafie.Loc. cit 14

Drs. Sudarsono, S.H. Ms. Ilmu Filsafat “Suatu Pengantar” (Jakarta: Rineka Cipta. 2008) h. 6-7

Page 10: Makalah Pengertian Filsafat

17

setiap masalah yang kita hadapi. Kegunaan filsafat atau berpikir filsafati15 itu

diantaranya adalah :

1. Melatih diri berpikir kritis dan runtut serta menyusun hasil pikiran

tersebut secara sistematis

2. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak

berpikir dan bersikap sempit dan tertutup.

3. Melatih dan melakukan penelitian, pengkajian dan memutuskan atau

mengambil kesimpulan mengenai sesuatu hal secara mendalam dan

komprehensif.

4. Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi

problem.

5. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleran dan tenggang rasa

6. Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan

pribadi maupun dalam hubungannya dengan orang lain.

7. Menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun

hubungannya dengan orang lain, alam sekitarnya dan Tuhan Yang

Maha Esa.

8. Menjadi manusia yang lebih taat kepada Tuhan Yang Maha Esa

15

Ahmad Syadali dan Mudzakir,loc. Cit . h. 28

Page 11: Makalah Pengertian Filsafat

18

D. Ruang Lingkup Filsafat

Sebelum kita menjelaskan berbagai persoalan atau ruang lingkup filsafat

perlu adanya kita mengetahui beberapa pendapat para ahli dari tahun-ke

tahun tentang hal-hal yang menjadi persoalan filsafat.

Menurut Drs. Mudzakir bahwa ruang lingkup filsafat16 dari beberapa pendapat

para ahli diantaranya adalah :

A. Al Kindi

1. Ilmu Fisika

2. Ilmu matematika

3. Ilmu ketuhanan

B. Al Farabi

1. Filsafat teori

2. Filsafat Praktek

C. Ibnu Sina

1. Filsafat teori

2. Filsafat praktek

D. Aristoteles

1. Logika

2. Filsafat teoritis (Fisika, Matematika, metafisika)

3. Filsafat poetika (kesenian)

16

Ahmad Syadali dan Mudzakir,loc. Cit . h. 17-22

Page 12: Makalah Pengertian Filsafat

19

E. Prof. Alburey Castel, membagi filsafat sebagai berikut :

1. Theology problem (masalah teologi)

2. Metaphysical problem (masalah metafisika)

3. Epistecal problem (masalah etika)

4. Political problem (masalah politik)

5. Historical politik (masalah sejarah)

F. Dr. M.J. Lanjeveld

1. Lingkungan masalah-masalah keadaan

2. Lingkungan masalah-masalah pengetahuan

3. Lingkungan masalah-masalah nilai

G. H. De Vas

1. Metafisika

2. Logika

3. Ajaran tentang ilmu pengetahuan

4. Filsafat alam

5. Filsafat kebudayaan

6. Filsafat sejarah

7. Filsafat etika

8. Aestika

9. Antropologi

Page 13: Makalah Pengertian Filsafat

20

H. Dr Richard H. Pophin dan Dr. Asrum Astroll

1. Ethies

2. Political philosophy

3. Methaphisics

4. Philosophy of religion

5. Theory of knowledge

6. Logics

7. Contemporary philosophy

Dari kesemua pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa persoalan atau ruang lingkup filsafat17 adalah :

1. Persoalan tentang ada atau Filsafat metafisika, yaitu kajian tentang

sifat paling dalam dan radikal dari kenyataan di balik benda-benda

fisik.

2. Persoalan pengetahuan atau filsafat epistemology, yaitu filsafat yang

mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula

pengetahuan, struktur, metode dan validitas pengetahuan.

3. Persoalan metode atau filsafat metodologi, yaitu kajian/telaah dan

penyusunan secara sistematis dari beberapa proses dan asas-asas

logis dan percobaan yang sitematis yang menuntut suatu penelitian

dan kajian ilmiah atau sebagai penyusun strutur ilmu-ilmu fak.

17

Drs. Sudarsono, S.H. Ms. Loc. Cit. h. 3

Page 14: Makalah Pengertian Filsafat

21

4. Persoalan penyimpulan atau filsafat logika, yaitu telaah mengenai

aturan-aturan penalaran yang benar.

5. Persoalan moralitas atau filsafat etika, yaitu cabang filsafat yang

menghendaki adanya ukuran yang bersifat universal.

6. Persoalan keindahan atau filsafat estetika, yaitu kajian kefilsafatan

mengenai keindahan dan ketidakindahan (masalah seni, rasa, norma-

norma, dan nilai-nilai dalam seni).

Dalam perkembangannya filsafat mengalami perkembangan-

perkembangan menjadi cabang-cabang ilmu yang lebih spesifik, seperti

pembagian filsafat seperti di bawah ini :

1. Epistomologi (filsafat pengetahuan)

2. Etika (Filsafat moral)

3. Estetika (Filsafat Seni)

4. Metafisika (Hakekat keberadaan zat, tentang pikiran, serta kaitan

antara pikiran dan zat)

5. Politik (Filsahat pemerintahan, kajian mengenai organisasi

social/pemerintahan yang ideal)

6. Filsafat agama

7. Filsafat ilmu

8. Filsafat pendidikan

9. Filsafat Hukum

Page 15: Makalah Pengertian Filsafat

22

10. Filsafat Sejarah

11. Filsafat matematika

Dan beberapa yang lain sebagai pengembangan atau cabang-cabang

filsafat yang mengkaji tentang hal-hal yang lebih spesifik lagi. Cabang-

cabang filsafat ilmu digambarkan dengan pohon filsafat sebagai berikut ;

Gambar : Pohon Filsafat