Pengertian aswaja

7
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) AGAMA ISLAM V I : Pengertian & Asal Usul Istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) II : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tawassuth, Tawaazun) III : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tasaamuh, Musawa) IV : Perbedaan Pendapat pd Masa Rasulullah saw V : Permasalahan Khalifah (pengganti) Rasulullah VI : Perbedaan Pendapat pd Masa Khulafa’ al-Rasyidin & Timbulnya Fitnah al-Kubro ----------- U T S ----------- VII : Munculnya Firqoh pd Masa Khalifah ‘Ali ra. & Sesudahnya. VIII : Aswaja sbg Golongan Mayoritas & sbg Metoda Pemikiran IX : ‘Aqidah Aswaja X : Ijtihad & Taqlid XI : Madzhab-madzhab dalam Fiqh XII : Biografi Mujtahid Madzhab XIII : Aswaja dlm Bidang Tasawwuf

Transcript of Pengertian aswaja

Page 1: Pengertian aswaja

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) AGAMA ISLAM V

I : Pengertian & Asal Usul Istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja)II : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tawassuth, Tawaazun)III : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tasaamuh, Musawa)IV : Perbedaan Pendapat pd Masa Rasulullah sawV : Permasalahan Khalifah (pengganti) RasulullahVI : Perbedaan Pendapat pd Masa Khulafa’ al-Rasyidin & Timbulnya

Fitnah al-Kubro----------- U T S -----------

VII : Munculnya Firqoh pd Masa Khalifah ‘Ali ra. & Sesudahnya.VIII : Aswaja sbg Golongan Mayoritas & sbg Metoda PemikiranIX : ‘Aqidah AswajaX : Ijtihad & TaqlidXI : Madzhab-madzhab dalam FiqhXII : Biografi Mujtahid MadzhabXIII : Aswaja dlm Bidang TasawwufXIV : Qo’idah Ushuliyah dlm Bidang Keagamaan dan Kemasyarakatan

---------- U A S -----------

Page 2: Pengertian aswaja

Pengertian Ahlussunnah Wal Jama’ah

Secara etimologis berasal dari kata :AHLU(N) = kaum, keluarga, golonganASSUNNAH = segala hal yg datang dari Nabi saw, baik berupa ucapan, sikap, kebiasaan, tindakan, ataupun persetujuan.WA = danAL-JAMA’AH = kumpulan, atau kelompok

Secara terminologis, berasal dari beberapa hadits Nabi yg menjelaskan makna ASWAJA dg istilah : “Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii”= apa-apa yang aku berada di atasnya sekarang bersama para sahabatku

Hadits-hadits yg dikutip dr kitab “Al Qaul al Musyaddad Fidz Dzabbi ‘An Musnadi Ahmad” al.:Nabi bersabda: . . . Dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, dari 73 golongan itu hanya satu yg selamat sedang yg lainnya celaka, ditanyakan (kepada beliau) siapakah golongan yg selamat itu?, beliau menjawab “Ahlussunnah wal Jama’ah”, ditanyakan lagi “apakah Assunnah wal Jama’ah itu?, beliau menjawab “Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii”

Page 3: Pengertian aswaja

Dari Mu’awiyah, Rasulullah bersabda:. . .dan sesungguhnya ummatku ini akan terpecah menjadi 73 golongan, yang 72 golongan di neraka, dan satu golongan di surga, para sahabat bertanya “wahai Rasul, siapakah satu golongan itu?”, beliau menjawab ” Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Dari kitab Al Bariqatul Mahmudiyah (juz 1, hal.156) :Dari ‘Ali ra., Rasulullah bersabda :” seorang mu’min apabila mencintai ASSUNNAH WAL JAMA’AH, maka Allah mengabulkan do’anya, memenuhi kebutuhannya, mengampuni dosanya, dan menetapkan dia terhindar dari neraka serta terhindar dari kemunafiqan.

Dari ‘Abdullah bin Umar, bahwa Nabi bersabda:”barang siapa beriman kepada Allah dan barang siapa menetapi ASSUNNAH WAL JAMA’AH, maka Allah menetapkan setiap langkahnya sebagai 10 kebaikan, dan mengangkat baginya 10 derajat kemuliaan,. . . .”

Dari kitab Al Milal Wan Nihal (juz 1, hal.12) juga tdp hadits seperti pada kitab Al Qaul al Musyaddad

Page 4: Pengertian aswaja

Analisis :As-sunnah = segala yg datang dari Nabi, Meskipun as-Sunnah bukan Al-Qur’an, tetapi hakikatnya juga bersumber dari wahyu Allah. seorang Nabi, tidak pernah sedikitpun berbeda dg Al-Qur’an, dan tidak berbicara berdasarkan dorongan hawa nafsunya, setiap ucapan, sikap maupun tindakannya pasti berdasar wahyu dari Allah.

(3وما ينطق عن الهوى * إن هو إال وحي يوحى )النجم : Dan tiadalah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya, tiada lain ucapannya itu kecuali wahyu yang diwahyukan (kepadanya)

> AHLUSSUNNAH = pasti AHLUL QUR’AN

QS an Nahl, ayat 44 : وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم

Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikraa (al Qur’an) agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka.

Page 5: Pengertian aswaja

Al-Qur’an tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berdampingan dg Hadits (sunnah)

تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما كتاب الله وسنتيAku tinggalkan kepada kalian dua hal yg kalian tidak akan tersesat kalau mengikutinya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).

Tidak boleh menafsirkan Al Qur’an tanpa dasar hadits Rasul, sebab hak utk memberi tafsir thd Al Qur’an hanya ada pd Rasulullah saw.

Al Jama’ah = kumpulan, yg dimaksud adalah kumpulan para sahabat terutama sahabat terkemuka.Mereka adalah orang-orang yg melihat dan mendengar langsung suatu hadits sekaligus menghayati hal-hal yg tersirat dlm hadits tsb. Karena :Mengetahui sebab-sebab timbulnya suatu hadits (asbabul wurud)Mengatahui situasi pd saat sebuah hadits disampaikanMengetahui hubungan antara satu hadits dg hadits lain atau dg Al Qur’an

Penghayatan para sahabat (atsar) merup dasar pertimbangan utk menyimpulkan suatu pendapat tentang sebuah hadits.

Page 6: Pengertian aswaja

Otoritas Tasyri’ (penetapan Syari’at) hanya ada pd Rasulullah, tetapi dlm hal Tathbiq (penerapan Syari’at) para sahabatlah pelakunya.Penghayatan para sahabat bukan sumber hukum seperti Al-Qur’an dan Hadits, tetapi utk memahami implementasi kedua sumber hukum tsb tidak mungkin mengabaikan penghayatan sahabat.

Rasulullah juga merekomendasi kpd ummatnya agar mengikuti sunnah beliau sendiri dan sunnah para sahabatnya.

عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين Hendaknya (wajib bagi) kalian mengikuti sunnah-sunnahku dan sunnah para Khulafa’ al-Rasyidin (HR. Abu Dawud)

Pemaknaan AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH Adalah :Golongan yg selalu berusaha berada pd garis kebenaran seperti yg diajarkan dlm sunnah-sunnah Nabi dan penghayatan serta praktek pengamalannya oleh para sahabat beliau.

Page 7: Pengertian aswaja

Asal-usul istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah, ada tiga pendapat :

1. Istilah tsb sudah dinyatakan oleh Rasulullah sendiri, (berdasar hadits-hadits yg telah disebutkan)

2. Istilah tsb baru ada pada tahun 40-41 hijriyah, pd saat terjadinya penyatuan pemerintahan Islam yg disebut ‘Aamul Jama’ah”(Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan pemerintahan kepada Mu’awiyah)

3. Istilah tsb baru muncul pd akhir abad ke 3 Hijriyah, pd saat adanya usaha-usaha pemurnian kembali ‘aqidah Islamiyah oleh tokoh-tokoh tauhid (Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidy).