Pengertian Aktivitas Investasi (1)
-
Upload
prayogasawega -
Category
Documents
-
view
173 -
download
3
Transcript of Pengertian Aktivitas Investasi (1)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Auditing atas Siklus Saldo Investasi”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Bandung, 23 Februari 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PEDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. AUDIT SIKLUS SALDO INVESTASI 1
BAB III PENUTUP 16
A. KESIMPULAN 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aktivitas investasi (investing activity) adalah pembelian dan penjualan tanah,
bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk
dijualkembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan
penjualaninstrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan
perdagangan.Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi
pemahamanatas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas
bersangkutan dantingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari
aktiva yangmendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi
meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan. Aktiva
jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas.
Aktifitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan
kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya.Sekuritas ini mencangkup
sertifikat deposito (CD), saham preferen memusatkan pada investasi dalam saham
biasa dan obligasi korporasi.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana Aktivitas Investasi Berlangsung ?
b. Apa Tujuan Audit Siklus Saldo Investasi ?
c. Bagaimana Pertimbangan Rencana Audit ?
d. Pemahaman Struktur Pengendalian Intern ?
e. Bagaimana Pengujian Substantif ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. AUDIT SIKLUS SALDO INVESTASI
1. Aktivitas Investasi
Istilah investasi sangat luas karena mecakup akuisisi perusahaan lain, memperluas dan
meningkatkan kapasitas pabrik, membeli surat berharga, mendirikan anak perusahaan, dan
sejenisnya. Adapun salah satunya adalah siklus investasi sebagai investasi dalam bentuk surat
berharga. Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, devident, dan uang sewa)
untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi terbagi atas
investasi lancar, yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dijual
selama setahun atau kurang. Adapun investasi jangka panjang adalah investasi selain
investasi lancar. Investasi lancar termasuk aktiva lancar. Biaya perolehan suatu investasi
mencakup biaya perolehan lain disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan
pungutan oleh bursa efek.
Investasi dalam surat berharga dapat berupa penamaan dalam surat-surat berharga
yang di klasifikasikan sebagai aktiva lancar maupun bukan sebagai aktiva lancar. Investasi
surat berharga sebagai aktiva lancar merupakan investasi temporer surat berharga yang
marketable investasi temporer ini bertujuan untuk memanfaatkan dana menganggur dalam
jangka pendek untuk memperoleh laba seperti kapital gain. Jangka waktu investasi temporer
ini tidak lebih dari satu periode akuntansi. Disamping investasi temporer, investasi dapat
dilakukan dalam bentuk penanaman modal dalam surat berharga jangka panjang. Investasi ini
pada umumnya merupakan bagian strategi jangka panjang perusahaan. Sebagai contoh,
perusahaan klien membeli surat berharga perusahaan saingan atau perusahaan pemasok bahan
baku perusahaan klien yang dijual di bursa efek. Aktivitas investasi (investing activieties) itu
sendiri adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang
umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali.
Aktiva investasi juga mencangkup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang
tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas
investasi meliputi pemahaman atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas
bersangkutan (misalnya: mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau sumber daya alam) dan
4
tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang
mendasarinya. Langkah kedua meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama periode
berjalan. Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas.
Dengan kata lain, sebagian aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal
tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva
jangka panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang. Logika yang
diterapkan pada audit atas aktiva tetap ini pada dasarnya sama dengan logika yang akan
diterapkan atas aktiva jangka panjang seperti sumber daya alam atau good will yang mungkin
dihasilkan dalam suatu merger atau akuisisi. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas investasi
yaitu kegiatan yang berusaha mencari keuntungan dengan cara membeli dan menjual suatu
barang kembali tanpa ditahan terlebih dahulu, atau juga bisa dengan menanamkan modal
(berupa barang/surat berharga) kepada perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan, dimana
investor akan menerima bayaran (deviden) sebagai apresiasi berinvestasi sesuai kesepakatan.
a. Sifat siklus dan fungsi investasi
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain. Surat berharga tersebut
dapat berupa sertifikat deposito, saham biasa,saham referen,obligasi pemerintah, maupun
obligasi perusahaan.
b. Pengelolaan, Pencatatan,dan Penilaian
Pada umumnya, investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupun oleh
orang/perusahaan eksternal, misalnya perusahaan broker saham (pialang). Jika saham
dikelola secara nternal, minimal dua orang dipekerjakan untuk menanganinya. Bila saham
dikelola orang dalam, perlu diadakan pengecekan secara mendadak. Karyawan yang
mengelola saham perlu membuat cacatan detail mengenai surat berharga yang dipegang baik
jumlah maupun nomor serinya catatan detail tersebut merupakan alat kontrol. Jika surat
berharga dikelola oleh perusahaan luar maka perusahaan pialang tersebut perlu mengirim
catatan tiap bulan ke perusahaan. Sesuai dengan FAC no .12” Accounting for certain
marketable securities” surat berharga harus digolongkan dalam kelompok potofolio sesuai
dengan klasifikasi jangka waktunya dan dilaporkan sesuai dengan prinsip LCOM.
5
c. Akuisisi, penjualan dan pendapatan
Semua akuisisi dan penjualan sahham harus mendapatkan otorisasi dari dewan
direktur dan komite investasi. Secara periodik, akuisisi dan penjualan saham dibandingkan
dengan harga yang dipublikasi kan untuk mengecek keakuratan pencatatan. Utang dan surat
berharga mendatangkan biaya bunga dan pendapatan deviden. Pendapatan deviden diakui
saat diumukan.
d. Rekening yang digunakan dalam pencatatan transaksi investasi adalah:
• surat berharga saham
• surat berharga obligasi
• investasi pada saham
• investasi pada obligasi
• pendapatan bunga
• pendapatan deviden
• laba dari invstasi ( pada metode equity )
• laba penjualan investasi
• rugi penjualan investasi
6
2. Tujuan Audit siklus saldo investasi
Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperoleh bukti tentang masing masing
asersi signifikan yang berkiatan denga transaksi dan saldo siklus investasi. Tujuan audit di
tentukan berdasar atas kelima katagori asersi laporan keuangan yang dinyatakan oleh
manajemen.
Tujuan audit siklus ini adalah sebagai berikut:
a. Asersi keberadaan dan keterjadian Tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian
menekankan pada apakah seluruh saldo investasi surat berharga dan modal saham
benar-benar ada pada tanggal neraca.
b. Asersi kelengkapan Asersi ini menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang
semestinya tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan
disajikan.
c. Asersi hak dan kewajiban Asersi ini berusaha memastikan apakah perusahaan
mempunyai hak kepemilikan yang sah atas saldo modal saham, dan investasi surat
berharga. Tujuan audit asersi hak dan kewajiban: menentukan apakah semua investasi
yang tercatat adalah investasi yang dimiliki klien.
d. Asersi penilaian dan pengalokasian Asersi penilaian berusaha memperoleh bukti
mengenai apakah saldo investasi surat berharga telah disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang tepat.
e. Asersi laporan dan pengungkapan Auiditor perlu menghimpun bukti mengenai apakah
transaksi dan saldo tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan
dalam neraca.
3. Pertimbangan Rencana Audit
a. Materialistis
Surat berharga sebagai investasi jangka pendek mungkin material untuk
kemampuan membayar (solvabilitas) jangka pendek tetapi pendapatan atas investasi
itu jarang siknifikan dengan hasil operasi perusahaan. Dengan demikian,surat
berharga yang dipegang atau dipunyai sebagai investasi jangka pendek, biasanya
material bagi neraca, tetapi tidak bagi laporan laba rugi. Aktiva tetap biasanya
merupakan aspek yang material dari laporan keuangan. Pertimbangan utama dalam
mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah menetukan besarnya salah saji yang akan
7
mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak.
Pertimbangan kedua adalah hubungan dengan biaya yang mendeteksi kesalahan.
Audit atas aktiva tetap relative murah dibandingkan dengan audit atas akun-akun
piutang atau persediaan. Akibatnya auditor biasanya akan mengalokasikan secara
proporsional materialistas yang lebih kecil ke akktiva tetap dibandingkan ke piutang
atau persediaan.
b. Risiko inheren (inherent risk)
Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/ keberadaan seringkali
rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat
meningkat sampai ketingkat sedang atau tinggi keran potensi bahwa aktiva yang
dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Risiko inheren
yang menyangkut assersi penilaian mungkin dinilai sedang atau tinggi berkaitan
dengan estimasi akuntansi dalam hubunganya dengan estimasi penyusutan.
c. Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa risko analitis
akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efekti dari
segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengavaluasi kelayakan laporan
keuangan. Aktiva tetap secara relative harus stabil agar prosedur analitis dapat
memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan. Akan tetapi
auditor harus menunukan tingkat skeptesisme professional ketika mengevaluasi
kelayakan beban penyusutan, termasuk kebijakan mengenai kapitalisasi lawan
langsung membebankan aktiva sebagai beban melalui beban perbaikan dan
pemeliharaan.
d. Risiko Pengendalian Aspek
Risiko Pengendalian Aspek yang sama dari pengendalian internal yang
menetapkan kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan
pengendalian yang kuat, penilaian risiko efektif, akuntabilitias yang efektif atas
penggunaan sumber daya, dan pemantauan system pengendalian adalah penting dalam
konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan
dengan aktiva tetapadalah akuntasi awal untuk akuisisi aktiva tetap. Pengendalian
yang berkaitan dengan asersi pilihan mencakup pengendalian atas estimasi akuntansi
menyangkut beban penyusutan. Seringkali program komputer digunakan untuk
8
menghitung beban penyusutan dan biasanya program-program ini mencakup
pengujian kelayakan seperti pengujian pengecekan yang terbatas untuk memastikan
bahwa aktiva tidak disusutkan terlalu besar.
4. Pemahaman Struktur Pengendalian Intern
Pemahaman struktur pengendalian intern siklus ini meliputi pertimbangan lingkungan
pengendalian, penaksiran resiko, informasi dan komunikasi sistem akuntansi,
pemantauan, dan prosedur pengendalian.
a. Lingkungan pengendalian
Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah pemahaman lingkungan
pengendalian atas siklus investasi. Lingkungan pengendalian sangat penting untuk
mewujudkan SPI siklus investasi yang baik. Perwujudannya adalah memahami
pemberian kekuasaan dan tanggung jawab atas transaksi penanaman investasi pada
bendahara perusahaan, manager keuangan, atau direktur keuangan dengan demikian
pelaksanaan transaksi ini slalu dilakukan oleh orang yang kompeten dan ahli dalam
bidang keuangan. Pemahaman dapat diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kepada
managemen, mempelajari bagan organisasi, dan menelaah deskripsi tugas.
b. Penaksiran risiko
Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan
pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan risiko yang relevan dengan penyusunan
laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di indonesia penaksiran risiko dapat ditujukan sebagai mana
perusahaan mempertimbangkan kemungkinan transaksi dalam siklus investasi yang
tidak dicatat atau mengidentifikasi dan menganalisis estimasi yang signifikan yang
dicatat dalam laporan keuangan.
c. Informasi dan komunikasi (sistem akuntansi)
Penerapan sistem akuntansi sangat mendasar. Perusahaan biasanya memakai buku
pembantu investasi yang terpisah untuk setiap jenis surat berharga. Pemahaman sistem
akuntansi menuntut pengetahuan auditor tentang metode pemrosesan data, dokumen
serta catatan pokok, yang digunakan. Pemahaman sistem akuntasi diperoleh melalui
penelaahan buku manual akuntansi dan flowchaart sistem, mengajukan pertanyaan pada
personil akuntansi, dan pengalaman terdahulu dengan klien. Akuntan harus memahami
9
kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP yang bertanggung jawab atas
pengolahan transaksi siklus investasi.
d. Aktifitas pengendalian
Aktifitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus investasi
dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan:
Otorisasi: setiap transaksi memperoleh persetujuan yang memadai;
Review kinerja: perhitungan sekuritas dilakukan oleh orang yang indefenden dan
secara periodik dicocokkan dengan saldo catatan;
Pengolahan informasi: pencatatan dan penyimpanan, setiap transaksi didukung oleh
dokumen pendukung;
Pengendalian fisik: dokumen disimpan dalam safety deposit box yang aksesnya
hanya dilakukan oleh orang yang ditugaskan;
Pemisahan tugas: adanya pemisahaan yang jelas terhadap fungsi-fungsi pelaksanaan
(operasi).
e. Dokumen dan catatan
Dokumen dan catatan yang dipakai meliputi:
Sertifikat saham, dokumen ini menunjukan jumlah saham yang dimiliki klien
sebagai salah satu pemegang saham. Dokumen-dokumen ini memberikan
pembuktian terhadap assersi eksistensi dan okurensinya.
Sertifikat obligasi, dokumen ini menunjukan jumlah obligasi yang dimiliki klien
sebagai pemegang obligasi. Dokumen-dokumen ini memberikan pembuktian
terhadap assersi eksistensi dan okurensinya.
Bondindenture, kontrak yang memberikan pernyataan atau janji syarat-syarat
obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi.
Broker’s advice, dokumen yang dikeluarkan oleh pialang yang member spesifikasi
mengenai harga pertukaran dalam transaksi investasi. Dokumen ini merupakan
sumber utama pencatatan investasi, serta memberikan pembuktian terhadap assersi
penilaian atau alokasinya
Buku jurnal, buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
terkait dalam investasi
Buku pembantu investasi, merupakan buku pembantu investasi yang digunakan
untuk mencatat berbagai jenis portofolio investasi maupun bentuk sekuritas.
f. Fungsi Fungsi yang terkait meliputi:
10
Pembelian surat berharga pada umum nya dilakukan dalam jumlah nilai rupiah yang
tidak kecil. Oleh karena itu, pengendalian keputusan dan pelaksanaan pembelian
surat berharga harus memadai. Pembelian harus dilakukan sesuai otorisasi
manajemen. Apabila perlu perusahaan dapat membentuk komite investasi.
Penerimaan pendapatan periodik Pendapatan periodik investasi dapat berupa
deviden maupun bunga. Kas yang diterima atas pendapatan periodik tersebut harus
disetor kan sesegera mungkin setelah kas di terima.
Penjualan surat berharga Seperti pembelian surat berharga , penjualan surat
berharga pada umumnya dilakukan dalam jumlah nilai rupuah yang besar. Oleh
karena itu, pengendalian keputusan dan pelaksanaan penjualan surat berharga harus
memadai. Penjualan harus dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen.
Disamping itu kas yang diterima atas penjualan surat berharga tersebut harus di
setor kan sesegera mungkin setelah kas di terima.
Pencatatan transaksi Seorang karyawan yang independen terhadap fungsi pemegang
surat berharga harus menjaga catatan rinci atas transaksi surat berharga yang
dimiliki perusahaan. Catatan rinci tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan surat
berharga yang semestinya ada di pemegang surat berharga. Transaksi dan kejadian
yang mempengaruhi saldo investasi harus di catat pada jumlah, klasifikasi, dan
periode akuntansi yang tepat.
Pengamanan atau penyimpanan surat berharga Surat berharga yang dimiliki
perusahaan dapat dipegang atau di simpan oleh manajemen perusahaan klien atau
dikelola oleh pihak ketiga seperti stock brokerage firm. Apabila disimpan didalam
perusahaan, minimlal dua orang karyawan harus bertanggung jawab atsa
keberadaaan surat berharga tersebut untuk mencegah penjualan tanpa otorisasi. Jadi
surat berharga harus dismpan di tempat yang aman dan akses atas karyawan yang
berwenang.
Penjaga ketepatan buku pembantu investasi Saldo investasi tercatat harus
dibandingkan dengan surat berharga yang disimpan di dalam perushaan maupun
yang dikelola pihak ketiga. Pelaksanaan pembandingan tersebut harus dilakukan
dalam interval waktu yang memadai.
5. Pengujian Substantif
a. Penentuan Risiko Deteksi
11
Auditor harus memperhatikan kombinasi penilaian risiko bawaan dan risiko
kontrol dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dengan mempertimbangkan
keunikan transaksi investasi, selain itu perlu diperhatikan bila perusahaan memilik free
cash flows yang cukup berpengaruh peningkatan volume transaksi investasi sedangkan
bila volume transaksi rendah harus menekankan pada pengujian substantive. Adapun
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam audit terhadap saldo investasi ini yaitu
menentukan nilai wajar dan ketepatan klasifikasi.
b. Initial Procedures
Dapatkan pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan:
• Pentingnya saldo dan transaksi investasi pada entitas
• Kebijakan entitas terhadap surplus saldo kas
• Faktor ekonomi yang memicu perolehan investasi termasuk kemampuan
entitas untuk menggunakan arus kas dari aktivitas financing dan untuk
menghasilkan free cash flows
• Standar industri sejauh mana investasi penting dan pengaruhnya terhadap laba
Lakukan prosedur awal pada saldo dan catatan investasi yang memerlukan pengujian
lebih lanjut.
• Trace saldo awal akun investasi dan ekuitas ke kertas kerja tahun lalu
• Review aktivitas atas seluruh saldo neraca dan laba-rugi yang terkait dengan
investasi yang tampak tidak biasa (sumber & jumlah)
• Dapatkan dari klien skedul investasi dan tentukan bahwa skedu tersebut akurat
mencerminkan catatan akuntansi yang digunakan sebagai dasar penyusunan,
dengan cara:
Jumlah ke bawah dan ke samping dan lakukan rekonsiliasi total dengan buku
bantu dan buku besar.
Uji kecocokan pos-pos dalam skedul dengan ayat-ayat yang ada dalam buku
bantu dan buku besar.
c. Analytical Procedures
12
Lakukan prosedur analitik dengan menghitung rasio-rasio sebagai berikut:
• Investasi jangk pendek dg aktiva lancar
• Investasi jangka panjang dg total aktiva
• Tingkat imbalan (return) per klasifikasi investasi
Analisis hasil rasio dengan membandingkan dengan ekspektasi yang
didasarkan pada tahun yang lalu, anggaran, atau data lain.
d. Tests of details of transactions
Vouching ayat-ayat dalam akun-akun yang terkait dengan investasi dan ekuitas
• Efektif bila volume transaksi rendah
• Baik untuk transaksi debet maupun kredit
• Debet/kredit transaksi perolehan/penjualan investasi ke broker’s advice dan
bukti kas keluar/kas masuk serta otorisasi notulen rapat direksi
• Debet/kredit akun investasi dan market adjustment ke dokumen verifikasi
pengakuan kenaikan/penurunan harga pasar
• Investasi dengan metode ekuitas
e. Tests of details of balances
Inspeksi dan hitung sekuritas yang ada dilakukan bersama-sama dengan penghitungan
kas
• Penyimpan sekuritas harus hadir
• Dapat bukti bahwa sekuritas telah dikembalikan
• Seluruh sekuritas di bawah kendali auditor sampai penghitungan selesai
Amati hal-hal seperti:
• Nomor sertifikat
• Nama pemilik
• Keterangan tentang sekuritas
• Jumlah lembar saham/obligasi
• Nama emiten
13
Konfirmasi sekuritas yang disimpan pihak luar
• Konfirmasi harus sesuai dengan tanggal penyimpanan
• Proses konfirmasi sama dengan konfirmasi piutang usaha
• Konfirmasi juga dilakukan untuk sekuritas yang dijadikan jaminan atau yang
digadaikan
Hitung-ulang pendapatan investasi
• Laba dari investasi
• Dividen
• Pendapatan dan penerimaan bunga investasi obligasi
• Skedul amortisasi premi atau diskonto
• Verifikasi pendapatan investasi à metode ekuitas
Tentukan ketepatan klasifikasi investasi untuk menggolongkan apakah termasuk
: held to maturity (unamortized cost) , trading securities (fair values dg unrealized
gains/losses masuk dalam laba), dan available for sale (fair value dg unrealized
gains/losses dilaporkan terpisah dalam akun ekuitas) dengan cara:
• Mendokumentasikan niat manajemen
• Konsistensi tindakan manajemen
• Kemampuan manajemen untuk mempertahan samap tanggal jatuh tempo
• Surat pernyataan manajemen tentang ketepatan klasifikasi
Dapatkan bukti pendukung harga wajar investasi per tanggal neraca, termasuk,
tetapi tidak terbatas pada:
• Quoted market price
• Fair value estimates
• Kelayakan model penilaian
f. Presentation and Disclosures
14
Bandingkan statemen penyajian dengan PABU
• Tentukan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dalam
statemen keuangan
• Tentukan kelayakan pengungkapan sehubungan dengan dasar penilaian untuk
investasi, komponen realized dan unrealized gain or losses, investasi pihat
terkait, dan investasi yang dijadikan jaminan.
BAB III
15
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas investasi yaitu kegiatan yang berusaha mencari
keuntungan dengan cara membeli dan menjual suatu barang kembali tanpa ditahan terlebih
dahulu, atau juga bisa dengan menanamkan modal (berupa barang/surat berharga) kepada
perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan, dimana investor akan menerima bayaran
(deviden) sebagai apresiasi berinvestasi sesuai kesepakatan.
Surat berharga sebagai investasi jangka pendek mungkin material untuk kemampuan
membayar (solvabilitas) jangka pendek tetapi pendapatan atas investasi itu jarang signifikan
dengan hasil operasi perusahaan. Resiko adalah salah saji pada transaksi penanaman investasi
pada umumnya rendah karena transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi. Strategi audit
tertantung frekuensi transaksi penanaman investasi, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
16