PENGENGELOLAAN PENGHIMPUNAN DAN ...repository.uinjambi.ac.id/536/1/SES141484, RINA CAHYATI...Halimah...

79
PENGENGELOLAAN PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA ZAKAT PADA BAZNAS KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: RINA CAHYATI NIM: SES141484 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Transcript of PENGENGELOLAAN PENGHIMPUNAN DAN ...repository.uinjambi.ac.id/536/1/SES141484, RINA CAHYATI...Halimah...

  • PENGENGELOLAAN PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA ZAKAT

    PADA BAZNAS KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

    Skripsi

    Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

    Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Oleh:

    RINA CAHYATI

    NIM: SES141484

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2018

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    تَِىأَقَاُمىا۟ َوَعِملُىا۟ إِوَّٱلَِّذيَهَءاَمىُىا ِلَحَّٰ ةََوَءاتَُىا۟ ٱلصََّّٰ لَىَّٰ ةَلَُهْمأَْجُزُهْمِعىدََربِِّهْمَىََلخََ۟ ٱلصَّ َكىَّٰ ٱلزَّ

    ْوفٌعَلَْيِهْمَىََلُهْميَْحَزوُىنََ

    “Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan

    shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala disis Tuhannya. Tidak ada

    rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS AL- Baqarah 277)

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,

    bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku,

    yang telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu,

    Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

    Di penghujung awal perjuangan ku

    SegalaPujibagi Mu ya Allah,

    Alhamdulillah ..Alhamdulillah ..Alhamdulillahirobbil’alamin..

    Sujud syukur ku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lag

    iMaha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa

    berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga

    keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

    Terimakasih telah kautempatkan aku diantara kedua malaikat mu yang setiap waktu

    ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah

    balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari

    panasnya sengat hawa api nerakamu..

    Untukmu Ayah (Solohin,,,Ibu (Rukiah)...Terimakasih....

    Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang

    kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa

    dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu

    kupersembahkan ungkapan terimakasih kepada kakak – kakaku yang terkasih, yang selalu

    memberikan motivasi dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

    "Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan dirisendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan

    orang lain.

    "Tak ada tempat terbaiku untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

    Terimakasih ku ucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

  • vii

    ABSTRAK

    Dari hasil penelitian skripsi ini untuk mengetahui Pengelolaan Penghimpunan dan

    Penyaluran Dana Zakat Pada BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Untuk

    mengetahui Pengelolaan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat Pada

    BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi ini menggunakan

    pendekatan kualitati, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan

    dokumentasiberdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan diperoleh sebagai

    berikut: Pengelolan Penghimpunan Dana Zakat di Kabupaten Tanjung Jabung

    Timur terbesar dari zakat profesi , guru yang beragama Islam dilingkungan

    Dinas/Instansi/Swasta dan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di setiap Kecamatan.

    Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    disalurkan kepada 8 asnaf dan 5 program unggulan BAZNAS Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur yaitu: Tanjung Jabung Timur Religius, Tanjung Jabung Timur

    Sehat, Tanjung Jabung Timur Cerdas, Tanjung Jabung Timur Sejahtra dan

    Tanjung Jabung Timur Peduli.

    Kata Kunci: BAZNAS, Pengelolaan, Zakat, Penyaluran, Penghimpunan Dana

    Zakat

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’laikumWr. Wb

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah

    memberikan kesahatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

    ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada

    junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

    dan bimbingan dari berbagai pihak tentunya sangatlah sulit bagi penulis untuk

    dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan

    terimakasih kepada :

    1. Allah SWT karena berkat kehendak dan keridhoan-Nya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    2. Ayahanda Solihin dan Ibunda Rukiah yang senantiasa mendukung penuh

    semua cita-cita dan selalu mendoakan penulis.

    3. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

    Jambi.

    4. Bapak Dr. Subhan, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    5. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, Ibu Dr.

    Halimah Ja’far, M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II dan III di Lingkungan

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

  • ix

    6. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Eja Armaz Hardi, Lc., MAselaku pembimbing I

    dan II.

    7. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    yang telah meberikan ilmu pengetahuan selama masa kuliah.

    8. Ketua H. Arsuatman Arsyad, M. Ag dan Staffnya di Baznas Kabupaten

    Tanjung Jabung Timur yang telah memberikan izin penelitian.

    9. Kepada Agus Jamaluddin, Desi Astuti Wulandari, Rina Budiarti, Eli Erfiani,

    dan Khafifatul Maulidah yang telah membantu dan selalu memberikan

    motivasi sehingga skripsi ini akhirnya bisa terselesaikan dengan baik.

    10. Temen teman seperjuang Perbankan A Angkatan 2014 terimakasih atas

    semangatnya.

    Tiada kata selain ucapan terimakasih, semoga Allah SWT memberikan

    balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis. Akhir

    kata penulis berharap semoga hasil penulisan skripsi ini bermanfaat bagi kita

    semua. Amin Wassalamu’alaikum Wr.Wb

    Jambi, 2018

    Penulis

    Rina Cahyati

    SES.141263

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    LEMBAR PERYATAAN .............................................................................. ii

    NOTA DINAS ................................................................................................. iii

    MOTTO .......................................................................................................... iv

    PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR SINGKAT ...................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................ 10

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

    E. Batasan Masalah .......................................................................... 11

    F. KerangkaTeori ............................................................................. 11

    G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 24

    BAB II. METODE PENELITIAN ........................................................... 26

    A. Pendekatan penelitian .................................................................. 26

    B. Jenis dan sumber data .................................................................. 26

    C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 28

    D. Teknikanalisis data ...................................................................... 29

    E. SistematikaPenulisan ................................................................... 31

    BAB III. GAMBARAN UMUM ................................................................. 33

    A. Profil BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur ...................... 33

  • xi

    B. Susunan Pengurusan BAZNAS ...................................................... 33

    C. Visi & Misi ..................................................................................... 36

    D. Biodata BAZNAS Tanjung Jabung Timur...................................... 36

    E. Program BAZNAS Tanjung Jabung Timur..................................... 37

    F. Persyaratan Program Tanjung Jabung Timur................................... 39

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 42

    A. Analisis Pengelolaan Penghimpunan Dana Zakat .......................... 43

    B. Analisis Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat ................................ 48

    BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 55

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 55

    B. Saran ............................................................................................... 56

    C. Kata Penutup .................................................................................. 56

    DAFTAR PUSTAKA

  • xii

    DAFTAR SINGKATAN

    BAZNAS : Badan Amil Zakat Nasional

    PAD : Pendapatan Asli Daerah

    OPD : Organisasi Perangkat Daerah

    UPZ : Unit Pengumpulan Zakat

    BAZDA : Badan Amil Zakat Daerah

    PNS : Pegawai Negeri Sipil

    ZIS : Zakat, Infak, Shadaqah

    LAZ : Lembaga Amil Zakat

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 : Pendapatan Asli Daerah Tanjung Jabung Timur ............... 2

    Tabel1.2 : Klasifikasi Pekerjaan ............................................................ 3

    Tabel 1.3 : Jumlah Penduduk Miskin .................................................... 4

    Tabel 1.4 : Jumlah Mustahiq Tahun 2017 .............................................. 5

    Tabel 1.5 :Pengumpulan Zakat Baznas ................................................... 7

  • 14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kabuapaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibu kota Muara Sabak sejak

    akhir tahun 1999 telah menjadi Kabupaten baru yang terpisah dari Kabupaten

    Tanjung Jabung (Berdasarkan UU RI NO. 45 tahun 1999 tanggal 4 Oktober

    1999). Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2016

    bertambah sebanyak 8.497 dari 213.670 jiwa pada tahun 2015 menjadi

    222.167 jiwa pada tahun 2016 atau dengan pertumbuhan 3,98%. Tingkat

    kepadatan penduduk rata-rata tahun 2016 sebesar 40,80% jiwa/km2 dan sex

    ration 105. 1

    Jumlah penduduk juga mempengaruhi belanja daerah. Jumlah

    penduduk yang besar akan menjadi beban jika struktur belanja daerah

    rendah, sehingga menjadi tanggungan penduduk yang bekerja secara efektif.

    Perkembangan angka jumlah penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    mengalami peningkatan hal ini dikarenakan selain jumlah penduduk dan

    lapangan pekerjaan yang lebih banyak namun ada pula faktor yang

    menunjang dalam peningkatan tenaga kerja yaitu tingkat Pendapatan Asli

    Daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 2

    1Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Tanjung Jabung Timur (2016) hlm. 3-6.

    2Stasya DKK,Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di

    Kota Manado, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 17 No. 01, (2017), hlm. 173.

  • 15

    Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur mengalami peningkatan selama periode Tahun 2015 sampai

    dengan Tahun 2016 hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1

    Tabel 1.1

    Pendapatan Asli Daerah Kab. Tanjung Jabung Timur 2015-20163

    Sumber: BPS Kab. Tanjung Jabung Timur, 2016

    Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur mengalami peningkatan 14,20% dari Realisasi Pendapatan

    Asli Daerah pada tahun 2016 mencapai Rp. 43.935.738.483,85 atau

    mengalami penambahan sebesar Rp. 5.462.131.590,55 dari target yang

    ditetapkan yaitu sebesar Rp. 38.473.606.893. Berkembangnya jumlah

    penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Wilayah Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur saat ini, maka dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap

    jumlah tenaga kerja dan bisa dilihat perkembangan yang baik dalam

    mereduksi atau mengurangi jumlah pengangguran.

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan daerah yang padat akan

    penduduk dan lapangan pekerjaan yang cukup banyak baik Instansi

    Pemerintah maupun swasta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur, jumlah tenaga kerja yang ada semakin

    meningkat dapat dilihat pada Tabel 1.2

    3BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016

    Wilayah Kab.

    Tanjung Jabung

    Timur

    Pendapatan Asli Daerah

    2015 2016

    38.473.606.893 43.935.732.483,85

  • 16

    Tabel I.2

    Klasifikasi Pekerjaan4

    Sumber: BPS Kab. Tanjung Jabung Timur, 2016

    Klasifikasi Pekerjaan pada tahun 2011 sampai 2015 yang mengalami

    peningkatan lapangan usahanya yaitu Jasa Keuangan dan Asuransi, Industri

    4BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016

    No

    Lapangan Usaha

    Tahun

    2011 2012 2013 2014 2015

    1 Pertanian, kehutanan, dan perikan 4,21 4,52 5,14 9,67 5,62

    2 Pertambangan dan Penggalian 8,60 0,21 2,42 5,35 (0,42)

    3 Industri Pengelolaan 5,49 18,09 10,90 (0,70) 2,68

    4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,97 11,53 13,77 6,43 7,09

    5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

    Limbah dan Daur Ulang

    2,13 1,28 0,25 2,85 4,53

    6 Konstruksi 5,03 10,37 24,09 4,40 2,66

    7 Perdagangan Besar dan Eceran;

    Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor

    7,74 7,84 10,18 11,56 13,11

    8 Transportasi dan Perdugaan 3,13 5,82 8,84 7,83 3,62

    9 Penyedian Akomodasi dan Makan

    Minum

    6,59 6,33 7,50 16,19 9,57

    10 Informasi dan Komunikasi 7,41 5,08 5,57 10,46 6,05

    11 Jasa Keuangan dan Asuransi 14,01 10,44 9,95 5,93 3,23

    12 Real Estase 6,58 4,54 5,45 1,70 4,17

    13 Jasa Perusahaan 2,97 3,61 1,66 5,38 6,83

    14 Administrasi Pemerintahan,

    Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

    3,48 2,59 3,21 12,29 9,39

    15 Jasa Pendidikan 3,21 3,21 3,97 2,46 5,02

    16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,00 4,04 9,24 15,26 13,43

    17 Jasa Lainnya 3,17 3,18 4,67 5,45 6,78

    Laju Pertumbuhan 7,36 2,78 4,57 5,81 1,87

  • 17

    Pengelolaan, Kontruksi, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dan Jasa

    Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Dari total jumlah laju pertumbuhan dalam

    kurun waktu 2011 sampai 2015 mengalami tren angka menurun.

    Selain pertumbuhan ekonomi, salah satu aspek penting untuk melihat

    kinerja pembangunan sumber-sumber daya yang ada sehingga lapangan kerja

    dapat menyerap angkatan kerja yang tersedia. Pertumbuhan ekonomi yang

    semakin meningkat berarti produksi barang/jasa yang dihasilkan meningkat.

    Dengan demikian diperlukan tenaga kerja semakin banyak untuk memproduksi

    barang/jasa tersebut sehingga penggangguran berkurang dan kemiskinan yang

    semakin menurun. Dapat dilihat pada tabel 1.3

    Tabel 1.3

    Jumlah Penduduk Miskin5

    Wilayah

    Kab. Tanjab

    Timur

    Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    25.40 24.55 26.17 28.31 28.79 30.18 27.42

    Sumber: BPS Tanjung Jabung Timur

    Penduduk miskin Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam kurun waktu

    tahun 2010 sampai dengan 2011 menunjukkan tren angka menurun. Sedangkan

    tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 jumlah penduduk miskin menunjukkan

    adanya peningkatan dengan jumlah 24.55 orang kemudian meningkat hingga

    pada tahun 2015 berjumlah 30.18 orang pada tahun 2016 berjumlah 27.42.

    Adapun rata-rata laju pertumbuhan penduduk miskin adalah sebesar 3,61

    persen pertahun.

    5BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2016

  • 18

    Tingginya angka kemiskinan merupakan indikator paling nyata dari

    permasalahan masyarakat yang terus mendesak untuk dilakukannya

    revitalisasi terhadap lembaga zakat yang ada menjadi lembaga yang

    profesional, amanah sehingga mampu menggali potensi dana filantropi yang

    ada sebesar-besarnya bagi program-program produktif serta terhadap

    masyarakat pendermawan sehingga potensi dana filantropi yang sangat besar

    ini dapat menjadi modal untuk pemberdayaan umat.6

    Organisasi Zakat adalah organisasi filantropi yang mengumpulkan,

    mengelola, dan mendistribusikan dana zakat di kalangan masyarakat muslim.

    Filantropi ini mengacu pada tindakan menyumbangkan sesuatu untuk

    membantu orang atau memperbaiki kualitas hidupnya. Organisasi filantropi

    mengacu pada lembaga amal atau kemiskinan yang mengumpulkan dan

    mengelolah sumbangan untuk membantu orang dan atau memperbaiki

    kualitas kehidupan masyarakat. 7

    Tabel 1.4

    Jumlah Mustahik Tahun 20178

    No

    Jumlah Mustahik Tahun 2017

    Delapan Asnaf Jumlah

    1 Amil 97

    2 Fakir- Miskin 4.249

    3 Gharim -

    6Besse Wediawati, Revitalisasi Filantropi Islam di Kota Jambi (Studi Pada Lembaga Zakat

    dan Masyarakat Muslim Pemberi Derma di Kota Jambi), Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri

    Humaniora, Vol. 14 No. 1, Januari- Juni (2012), hlm. 48. 7Muhtada, Islamic Philanthropy and The Third Sector. The Potrait Of Zakat Organization in

    Indonesia, hlm. 107-111. 8Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 19

    4 Muallaf 4

    5 Rikab -

    6 Fisabililah 666

    7 Ibnu Sabil 1

    Total 5.017

    Sumber: Baznas Kab Tanjung Jabung Timur

    Jumlah total mustahik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun

    2017 berjumlah 5.017 Orang dengan golongan delapan asnaf menunjukkan

    tren angka yang berbeda. Golongan Fakir-Miskin menunjukan tingkat paling

    tinggi yang berjumlah 4.249 Orang. Sedangkan golongan Ibnu Sabil

    merupakan golongan paling rendah dengan jumlah 1 Orang. Fisabililah

    berjumlah 666 Orang serta pada golongan Amil berjumlah 97 Orang.9

    al-sayyid Sabiq menulis: “Tidak ada perbedaan yang berarti antara fakir

    dan miskin dari segi kebutuhan, kekurangan dan hak mendapat zakat.

    Penggabungan orang fakir dan miskin dengan menggunakan kata sambung

    yang cenderung membedakan antara keduanya didalam ayat diatas tidak

    bertentangan dengan apa yang saya sebutkan. Hal itu karena orang- orang

    miskin dimana mereka merupakan bagian dari orang- orang fakir memiliki

    sifat yang khusus.Sifat khusus ini sudah cukup untuk menjadi pembeda

    diantara keduanya”. (Sabiq,t.th:383).10

    Baznas Kabupaten Tanjung Jabung Timur bersinergi dengan

    pemerintahan melalui program pengentasan kemiskinan. Salah satu program

    unggulan Baznas adalah program bedah rumah melalui perbaikan rumah tidak

    9Data Baznas Tanjung Jabung Timur. Senin 14 Mei 218

    10

    Dede Rodin, Rekontruksi Konsep Fakir dan Miskin Sebagai Mustahik Zakat, Jurnal

    Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Vo. 15 No. 1, Juni (2015), hlm. 139.

  • 20

    layak huni. Tujuan program ini mengurangi jumlah rumah tidak layak huni

    yang menjadi salah satu target Baznas dalam rangka pengentasan

    kemiskinan.11

    Pengumpulan yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu pada Tabel 1.5

    Tabel 1.5

    Data Pengumpulan Zakat Baznas (Juta)12

    Sumber: Data Baznas Tanjung Jabung Timur

    Pengumpulan Zakat dan Infaq Baznas Tanjung Jabung Timur terbagi

    dalam 4 bagian yaitu pengumpulan dari OPD , Kecamatan, Vertikal dan

    Perorangan. Jumlah pengumpulan zakat pada tahun 2017 dengan jumlah

    tertinggi yaitu pada setoran OPD berjumlah Rp 804.305.197 Vertikal

    berjumlah Rp 127.068.956 dan pengumpulan Infaq tertinggi pada setoran

    OPD berjumlah 201.588.510 Kecamatan berjumlah Rp 151.953.254. pada

    Tahun 2018 baru terkumpul sampai bulan Maret dengan jumlah Zakat

    tertinggi pada pengumpulan Kecamatan berjumlah Rp 230.416.783 dan

    jumlah pengumpulan Infaq pada setoran OPD berjumlah Rp 42.260.000 .

    pengumpulan Zakat Baznas Tanjung Jabung Timur diperoleh dari 32 Instansi

    11

    http://jambi.kemenag.go.id./new/503221/baznas-tanjab-timur-entaskan-kemiskinan

    melalui-zakat.html. Diakses 19 Februari 2018. 12

    Dokumentasi BAZNAS Kab. Tanjung Jabung Timur

    Thn Setoran OPD Kecamatan Vertikal Perorangan

    Zakat Infaq Zakat Infaq Zakat Infaq Zakat Infaq

    2017 804.305 201.588 1.852 151.953 127.068 2.370 13.120 3.163

    2018 197.380 42.260 230.416 16.940 9.008 200.000 11.170 380.000

    http://jambi.kemenag.go.id./new/503221/baznas-tanjab-timur-entaskan-kemiskinan%20melalui-zakat.htmlhttp://jambi.kemenag.go.id./new/503221/baznas-tanjab-timur-entaskan-kemiskinan%20melalui-zakat.html

  • 21

    dengan jumlah 1082 pegawai OPD, Instansi Vertikal dari BPBD 22 pegawai

    dan SKB 7 orang pegawai, dari tingkat SLTA yaitu SMK N 1 TJT 22 orang

    pegawai, SMA N 8 TJT 28 orang pegawai, SMA N 2 TJT 16 orang

    pegawai.13

    Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) louncing program satu desa satu

    hafizh (penghafal) Al- Qur’an, pendistribusian Zakat, Infaq dan Sadaqah.

    Basnaz Tanjabtim memiliki 5 program yaitu pertama memprogramkan

    Tanjabtim Relegius, Tanjabtim Sehat, Tanjabtim Cerdas, Tanjabtim Sejahtra

    dan TanjabtimPeduli. Kegiatan ini merupakan louncing program Tanjabtim

    Relegius yang bisa merubah masyarakat miskin menjadi bisa mengeluarkan

    zakat kedepannya.14

    Pendistribuasian pada dana zakat pada Periode 2017 yang di peroleh

    oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    di salurkan pada 5 program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten

    Tanjung Jabung Timur. Pendistribusian program Tanjung Jabung Timur

    Religius Badan Amil Zakat Nasional berjumlah 161.725.00 dengan 5 kategori

    dan 298 mustahik. Program Tanjung Jabung Timur Sehat berjumlah

    38.141.00 dengan 2 kategori 17 mustahik. Program Tanjung Jabung Timur

    Peduli berjumlah 309.782.000 dengan 3 kategori 1491 mustahik. Program

    Tanjung Jabung Timur Cerdas berjumlah 12.70.00 dengan 4 kategori 55

    13

    Baznas Tanjung Jabung Timur, Senin 15 Mei 2018 14

    Wawancara Ketua Baznas H. Arsuatman Arsyad M. Ag, Kamis 3 Mei 2018 jam 8:15

    WIB.

  • 22

    mustahik. Program Tanjung Jabung Timur Sejahtra berjumlah 86.000.00

    dengan 3 kategori 52 mustahik. 15

    Dalam hal yang berkaitan dengan lembaga filantropi dalam

    menyalurkan dana zakat, penulis menemukan beberapa hasil penelitian

    terdahulu yang melakukan hal yang serupa. Mila Sartika menyatakan bahwa

    adanya pengaruh yang signifikan antara jumlah dana yang disalurkan

    terhadap pendapatan mustahiq. Ini berarti bahwa jumlah dana (zakat) yang

    disalurkan benar- benar mempengaruhi pendapatan mustahiq, dengan kata

    lain semakin tinggi dana yang disalurkan maka akan semakin tinggi pula

    pendapatan mustahiq.16

    Abdul Kholiq menyatakan bahwa model pendayagunaan zakat untuk

    pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin adalah program pemanfaatandana

    zakat untuk mendorong mustahiq mampu memiliki usaha dalam proses

    perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program pengentasan kemiskinan17

    .

    Kemudian Agustina Mutia dan Elvia Zahara menyatakan bahwa jumlah

    pengaruh zakat yang diterima dan jumlah anggota rumah tangga mempunyai

    pengaruh positif terhadap kenaikan pendapatan. Sedangkan usia dan

    pendidikan mempunyai pengaruh negatif terhadap pendapatan.18

    15Wawancara Ketua Pendistribusian Baznas Tanjung Jabung Timur K. Ihsan

    Hidayatullah, Senin 08 Mei 2018 jam 10:15 WIB 16Mila Sartika, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, Jurnal Ekonomi Islam, Vo. II No. 1 (Juli

    2008), hlm. 87.

    17

    Abdul Kholiq, Pendayagunaan Zakat, Infak dan Sedekah Untuk Pemberdayaan

    Ekonomi Masyarakat Miskin Di Kota Semarang, Jurnal Riptek, Vol. 6 No. 1 ( 2012) hlm. 45.

    18

    Agustina Muntia dan Elvia Zahara, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

    Kesejahtraan Ekonomi Mustahik Melalui Pemberdayaan Zakat (Studi Kasus Penyaluran Zakat

    Produktif/Modal Uasaha pada Bazda Kota Jambi), Jurnal Kontekstualita, Vol. 25 No. 1 (Juli

    2009), hlm. 9.

  • 23

    Berdasarkan uraian di atas penulis mengidentifikasi permasalahan

    yang serupa oleh karena itu dengan tema yang berjudul: Pengelolaan

    Penghimpunan Dan Penyaluran Dana Zakat Pada Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Pengelolaan Penghimpunan Dana Zakat Pada BAZNAS

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

    2. Bagaimana Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat Pada BAZNAS

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui Pengelolaan Penghimpunan Dana Zakat Pada

    BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

    2. Untuk mengetahui Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat Pada BAZNAS

    Kabupaten Jabung Timur.

    D. Manfaat Penelitian

    a. Bagi Penulis

    Menambah wawasan serta memahami tentang Pengelolaan Mustahik

    Zakat yang selama ini penulis peroleh dari artikel-artikel.

    b. Akademik

    Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan referensi

    mengenai Pengelolaan Zakat.

    c. Lembaga Baznas

    Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menentukan kelangsungan Baznas

    Tanjung Jabung Timur dalam menjalankan tugasnya.

  • 24

    d. Masyarakat

    Bagi masyarakat diharapkan menghasilkan informasi yang dapat

    dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan zakat yang sesaui

    dengan prinsip syari’ah.

    E. Batasan Masalah

    Karena adanya keterbatasan waktu dan tenanga, teori-teori, dan supaya

    penelitian dilakukan secara lebih mendalam maka tidak semua masalah yang

    telah di identifikasikan akan di teliti. Agar dalam penyusunan peneltian ini

    terfokuskan dalam ruang lingkup penelitian maka penulis membatasi

    permasalahan pada Pengelolaan Mustahik Zakat Berbasis Stakeholder

    Management Kab. Tanjung Jabung Timur.

    F. Kerangka Teori

    1. Pengertian Zakat

    Zakat menurut bahasa, berarti nama’ berarti kesuburan,thaharah

    berarti kesucian, barakah berarti keberkatan dan berarti juga tazkiyah

    tathhir yang artinya mensucikan. Syara’ memakai kata tersebut untuk

    kedua arti ini. Pertama, dengan zakat diharapkan akan mendatangkan

    kesuburan pahala. Karenanya dinamakanlah “harta yang dikelurkan

    kesuburan itu” dengan zakat. Kedua, zakat merupakan suatu kenyataan

    jiwa yang suci dari kikir dosa.19

    Dasar hukum kewajiban zakat terdapat dalam beberapa firman

    Allah SWT .

    19

    Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syari’ah Di Indonesia, (Jakarta: PT

    Kharisma Putra Utama, Cet 1, 2015), hlm. 253.

  • 25

    ََعلَْيِهْمَ يِهْمَبَِهاََوَصّلِ ُزُهْمََوتَُزّكِ ََصََلتََكََسَكٌهَلَُهْمََۖ ُخْذَِمْهَأَْمَىاِلِهْمََصدَقَتًَتَُطّهِ ََُۖ إِنَّ َوَّللاَّ

    َسِميٌعََعِليمٌَ

    Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.

    Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. dan Allah

    Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (Q.S At-Taubah ayat 103)20

    Menurut garis besar Zakat terbagi menjadi dua yaitu; pertama

    Zakat Mal (Harta): emas, perak, binatang, tumbuh-tumbuhan, (buah-

    buahan dan biji-bijian) dan barang perniagaan. Kedua, Zakat Nafs, Zakat

    jiwa yang disebut juga “Zakatul Fitrah”. (Zakat yang diberikan berkenaan

    dengan selesainya mengerjakan shiyam ( puasa yang difardhukan).21

    Zakat maal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan

    hukum yang wajib diberikan kepada orang-orang tertentu setelah

    mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka

    waktu tertentu pula.22

    2. Konsep Penghimpunan Dana

    a. Pengertian Penghimpunan Dana

    Menurut April Purwanto, fundraising adalah proses

    mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu atau

    perwakilan masyarakat maupun lembaga agar menyalurkan dananya

    kepada sebuah organisasi.23

    Untuk mendapatkan hasil yang memaksimal dari penghimpunan

    dana (fundraising) di suatu lembaga, maka dibutuhkan suatu strategi dan

    20

    Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan terjemah, tahun 2000 21

    Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009) hlm. 3-8 22

    Mardani, Op. Cit., hlm. 258.

    23

    April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelolaan Zakat (Yogyakarta: Sukses, 2009), hlm. 12.

  • 26

    pendekatan yang tepat serta harus menentukan arah yang benar demi

    keberlanjutan langkah berikutnya. Namun, tanpa strategi yang kuat maka

    dalam menjalankan penghimpunan dana maka tidak akan maksimal dalam

    memperoleh dana.

    Penggalangan dana zakat juga merupakan kegiatan yang sangat

    penting bagi pengelolaan zakat dalam upaya mendukung jalannya program

    dan menjalankan roda operasional agar pengelola tersebut dapat mencapai

    maksud dan tujuan dari organisasi pengelolaan zakat. Setiap organisasi

    nirlaba dalam melaksanakan penghimpunan/penggalangan dana memiliki

    berbagai cara dan strategi dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang

    optimal. Oleh karena itu, aktivitas fudraising dalam sebuah lembagaharus

    dikembangkan, baik dalam konteks awal perencanaan maupun

    pengawasan oleh pengelolaan lembaga dengan berbagai perspektif

    manajemen modern yang ada. Ada beberapa rumpun manajemen yang

    perlu diramu untuk mengembangkan fundraising dalam sebuah lembaga,

    yaitu: manajemen pemasaran dan manajemen produksi/operasi. 24

    3. Penyaluran Zakat

    Kata penyaluran dan pendistribusian berasal dari bahasa inggris

    yaitu distribuse yang berarti pembagian, secara terminologi penyaluran

    adalah (pembagian, pengirim) kepada orang banyak atau beberapa

    tempat. Pengertian lain mendeinisikan distribusi sebagai penyalur barang

    24Miftahul Huda, Pengelolaan Wakaf dalam Perspektfi Fundraising, (Jakarta: Kementrian

    Agama RI, 2012), hlm. 25.

  • 27

    keperluan sehari- hari (terutama dalam masa darurat ) oleh pemerintah

    kepada pegawai negeri, penduduk dan sebagainya.25

    Manfaat zakat dibuktikan dari penelitian terdahulu yang dilakukan

    oleh Irafan Sauqi Beik yang menyebutkan bahwa zakat mampu

    mengurangi jumlah keluarga miskin dari 48% menjadi 74%. Dari aspek

    kedalaman miskin, zakat juga terbukti mampu mengurangi kesenjangan

    kemiskinan dan kesenjangan pendapatan dari Rp. 540.657,01 menjadi

    410.337,06. Ditinjau dari tingkat keparahan kemiskinan, yang ditandai

    dengan penurunan nilai Indeks Sen. Indeks Sen adalah indeks

    kemiskinan yang menggabungkan pendekatan Headcount Ration, Income

    Gap Ration, dan Koeisien Gini, dalam hal ini, Headcount Ration, yaitu

    rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa jumlah orang miskin

    yang sebenarnya berdasarkan garis kemiskinan negara. Income Gap

    Ration, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat kedalaman

    kemiakinan. Sedangkan Koefisien Gini sebagi indikator distribusi

    pendapatan di antara kelompok miskin. Dalam analisisnya, Indeks Sen

    mengalami penurunan dari 0,46, menjadi 0,33. Kajian ini menjadi bukti

    bahwa instrumen zakat memiliki potensi yang sangat luar biasa dalam

    mengatasi kemiskinan. 26

    25 W.H.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),

    cet. 7, hlm. 259.

    26

    Irfan Sauqi Beik, “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan: Studi Kasus Dompet Duaah’ Republika”, Jurnal Pemikiran dan Gagasan, Vol. II, 2009, hlm. 87.

  • 28

    Bentuk Penyaluran Dana

    Ada dua bentuk penyaluran dana antara lain:

    1. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti bahwa zakat hanya diberikan

    kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga

    berarti bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai target

    terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini

    dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi

    mandiri, seperti diri pada orang tua yang sudah jompo, orang

    cacat. Sifat dan bantuan sesaat ini idealnya adalah hibah.

    2. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai

    target merubah keadaan penerima dari kondisi ketegori mustahik

    menjadi muzaki. Target ini adalah target yang amat besar yang

    tidak dengan mudah dalam jangka waktu yang sangat singkat.

    Untuk itu penyaluran dana zakat harus disertai dengan

    pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada

    penerima. Apabila permasalahannya adalah kemiskinan, harus

    diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga dapat dicarikan

    solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah

    dicanangkan.27

    a. Pos- pos Mustahik Zakat

    Dalam penyaluran dana zakat pihak penerima zakat (mustahik)

    sudah sangat jelas diatur keberadaanya. Pembelanjaan atau pendayagunaan

    27

    Syaipudin Elman, “Strategi Penyaluran Dana Zakat BAZNAS Melalui Program Pemberdayaan

    Ekonomi, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2015) hlm. 25.

  • 29

    dana zakat diluar dari ketentuan- ketentuan yang ada harus memiliki dasar

    hukum yang kuat. Dalam satu hadist riwayat Abu Daud Rasulullah

    bersabda mengenai penyaluran dana zakat.

    “sesungguhnya Allah SWT tidak berwasiat dengan hukum nabi

    dan juga tidak dengan hukum lainnya samapi Dia memberikan

    hukum didalamnya. Maka, Allah membagi zakat kepada delapan

    bagian. Apabila kamu termasuk salah satu dari bagian tersebut,

    maka aku berikan hakmu.”(HR Abu Daud).28

    4. Organisasi Pengelolaan Zakat

    a. Pengertian Organisasi Pengelolaan Zakat

    Organisasi pengelolaan zakat merupakan sebuah institusi yang

    bergerak di bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah29

    . Definisi

    menurut UU No 38 Tahun 1999 BAB 1 Ketentuan Umum pasal (1)

    tentang Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

    pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian dan

    pendayagunaan zakat.30

    b. Fungsi Organisasi Pengelolaan Zakat

    Organisasi pengelolaan zakat apapun bentuk dan posisinya secara

    umum mempunyai dua fungsi:

    a). Sebagai perantara keuangan

    Amil berperan menghubungkan antara pihak muzakki dengan

    mustahik. Sebagai perantara keuangan Amil dituntut menerapkan azas

    trust (kepercayaan). Sebagaimana layaknya lembaga keuangan yang lain,

    28Sintha Dwi Wulansari, “Analisis Peranan Dana Zakat Produkti Terhadap Perkembangan

    Usaha Mikro Mustahik (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang), Skripsi Universitas

    Diponogoro Semarang, (2013) hlm. 36. 29

    Fakhrrudin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, Cet 1 (Yogyakarta: UIN Malang

    Press, 28), hlm. 345. 30

    UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

  • 30

    azaz kepercayaan menjadi syarat mutlak yang harus dibangun. Setiap amil

    dituntut mampu menunjukkan keunggulan masing-masing sampai terlihat

    jelas positioning organisasi, sehingga masyarakat dapat memilihnya.

    Tanpa adanya, positioning, maka kedudukan akan sulit untuk berkembang.

    b). Pemberdayaan

    Fungsi ini, sesungguhnya upaya mewujudkan misi pembentukan

    Amil, yakni bagaimana masyarakat muzakki menjadi lebih berkah

    rezekinya dan ketentraman kehidupannya menjadi terjamin disatu sisi dan

    masyarakat mustahiq tidak selamanya tergantung dengan pemberian

    bahkan dalam jangka panjang diharapkan dapat berubah menjadi muzzaki

    baru.31

    c. Pengawasan Lembaga Pengelolaan Zakat

    Yang berhak melakukan pengawasan berdasarkan UU No. 23

    tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, pasal 34 dan 35 bahwa yang berhak

    memberlkan pengawasan adalah menteri, gubernur, bupati/waliKota dan

    juga masyarakat pada masing-masing wilayah domisili. Menteri yang

    dimaksud disini adalah Menteri Agama Republik Indonesia, dalam hal ini

    adalah pejabat Kementerian Agama.

    Pengawasan berfungsi untuk mencegah secara dini kemungkinan

    terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan,

    31

    Mila Sartika, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq

    pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. II No. 1, (Juli 2008), hlm.

    81.

  • 31

    kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta

    pelaksanaan tugas-tugas organisasi. 32

    5. Pendayagunaan Zakat Produktif

    Pendayagunaan zakat dapat diartikan sebagai suatu usaha dalam

    mengelolah dana hasil pengumpulan zakat agar memiliki manfaat atau

    daya guna sesuai dengan tujuan zakat itu sendiri.

    Adapun pendayagunaan zakat telah dijelaskan dalam Undang-

    Undang No 38 Tahun 1999 sebagai berikut:33

    a) Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai

    dengan ketentuan agama.

    b) Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas

    kebutuhan mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang

    produktif.

    Persyaratan dan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan zakat

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan keputusan

    menteri.34

    Pendayagunaan dana zakat adalah bentuk pemanfaatan sumber

    daya (dana zakat) secara mksimum sehingga berdayaguna untuk

    mencapai kemaslahatan bagi umat sehingga memiliki fungsi sosial dan

    sekaligus fungsi ekonomi . pendayagunaan diarahkan pada tujuan

    32

    Pedoman Pengawasan Lembaga Zakat, Kementrian RI Direktorat Jendral Bimbingan

    Masyarakat Islam Diektorat Pemberdayaan Zakat, 2012, hlm.12 33

    UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pendayagunaan Zakat 34

    Fakkhrruddin, Op. Cit.,hlm. 349.

  • 32

    pemberdayaan melalui berbagai program yang berdampak positif

    (maslahat) bagi masyarakat khususnya umat islam yang kurang

    beruntung (delapan asnaf).

    6. Zakat Dalam Usaha Produktif

    Zakat terhadap produktif dengan asumsi para muzakki adalah

    golongan yang umumnya bekerja sebagai produsen, maka manfaat zakat

    oleh produsen akan disarankan melalui tingkat konsumsi yang terus

    terjaga, akibat zakat yang mereka bayarkan belanjakan oleh mustahiq

    untuk mengkonsumsi barang dan jasa dari produsen. Saat ini zakat tidak

    hanya dimanfaatkan yang sifatnya hanya konsumtif, akan lebih bermanfaat

    jika zakat dapat dipeberdayakan secara produktif. Karena ini yang akan

    membantu para mustahik tidak hanya dalam jangka pendek tetapi untuk

    jangka yang lebih panjang. Keberadaan zakat yang memang pada mulanya

    ditujukan untuk memberantas kemiskinan menimbulkan pemikiran-

    pemikiran dan inovasi dalam penyaluran dana zakat itu sendiri, salah

    satunya sebagai bantuan dalam usaha produkti.35

    7. Mustahik Zakat

    Dalam QS. At-Taubah (9): 60, dijelaskan bahwa yang menjadi

    mustahiq zakat adalah fakir, miskin, amil, para muallaf, riqab

    35Sintha Dwi Wulansari, “Analisis Peranan Dana Zakat Produkti Terhadap Perkembangan

    Usaha Mikro Mustahik (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang) Skripsi Universitas

    Diponogoro Semarang, (2013),hlm. 43.

  • 33

    (hambasahaya), gharimin (orang-orang yang berhutang), fi sabilillah, ibn

    sabil (para musafir).36

    دَقَاتُِلْلفُقََزاِءَواْلمََ االصَّ قَاإِومَّ َساِكيىَِىاْلعَاِمِليىَعَلَْيهاَواْلُمَؤلَّفَِتقُلُىبُهْمَىفِيالّزِ

    بَِىاْلغَاِرِميىَىفِيَسبِيَِلهللََواْبىِالسَّبِيِلفَِزيَضتًِمىَالَِّلهَىالَّلُهعَِليٌمَحِكيمٌَ

    Artinya:Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

    orangfakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,

    paramu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang- orangyang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka

    yangsedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

    diwajibkanAllah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana37

    Berikut ini akan diuraikan bagaimana batasan dari masing-masing

    mustahik zakat tersebut, dan bagaimana pendistribusian zakat kepada

    masing-masing mustahik:

    1. Fakir

    Adalah orang yang tidak memiliki harta dan tidak memiliki

    pekerjaan dan penghsilan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok diri

    dan keluarga berupa pangan, pakaian, dan perumahan.38

    2. Miskin

    Adalah orang yang memiliki pekerjaan atau usaha tapi

    penghasilannya hanya mampu menutupi sebagian kebutuhan hidup

    diri maupun keluarganya. Menurut jumhur ulama, kedua golongan ini

    36

    Razalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasi pada Aktivitas Ekonomi, Cet 1,(Jakarta:

    Rajawali Pers, 2014), hlm. 262. 37

    Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an, Tahun 2000. 38

    Razalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasi pada Aktivitas Ekonomi, Cet 1,(Jakarta:

    Rajawali Pers, 2014), hlm. 262.

  • 34

    sebetulnya sama, yakni mereka yang kekurangan dalam memenuhi

    kebutuhannya.39

    3. Amil

    Adalah orang-orang lembaga yang melaksanakan segala kegiatan

    yang urusan zakat, mulai dari pengumpulan, mencatat, dan

    mendistribusikannya. Untuk dapat melaksanakan tugas sebagai amil,

    seseorang harus memenuhi persyartan, seperti muslim, Mukalaf, adil,

    jujur, memahami hukum-hukum zakat seperti perhitungannya,

    pembagiannya, dan mustahiknya dan mempunyai kemampuan untuk

    memelihara harta zakat. Jumlah bagian zakat yang berhak diterima

    oleh amil menurut pendapat syafi’i adalah seperdelapan dari jumlah

    harta zakat. Sementara itu, menurut Imam Abu Hanafi, diberikan

    sesuai dengan pekerjaannya dan diucapkan kebutuhannya secara

    ma’aruf. Para amil ini mendapat zakat adalah karena pekerjaannya

    sebagai orang yang mengurus zakat walaupun tergolong orang yang

    mampu.40

    4. Golongan Muallaf

    Menurut al- Qurtubhi dalam tafsirnya, dinyatakan bahwa orang-

    orang kafir tabiat mereka terbagai tiga macam: (1) mereka dapat

    meninggalkan kekufuran mereka dengan dalil-dalil, (2) mereka dapat

    meninggalkan setelah ada paksaan atau peperangan. (3) mereka yang

    dapat meninggalkan kekufurannya dengan kebaikan ataupemberian

    39

    Ibid., hlm. 263. 40

    Ibid., hlm. 263.

  • 35

    hadiah. Tujuannya adalah agar mereka terpanggil, bersimpati dan

    tertarik pada islam. 41

    .

    5. Rikab

    Adalah hamba mukarab (hamba yang dijanjikan akan

    dimerdekakan tuannya dengan membayar sejumlah uang) yang

    Muslim tidak mempunyai uang untuk menebus kemerdekaannya. Pada

    dasarmya hukum yang terkandung dari makna al-riqab adalah unsur

    ekspolitasi yang dilakukan manusia terhadap manusia lain, baik secara

    individu maupun kolektif. Oleh karena itu, termasuk dalam pengertian

    al-riqab adalah tawanan perang dari kalangan orang-orang Muslim.

    Atas dasar ini, zakat dapat diberikan kepada: pertama, untuk menebus

    orang-orang Islam yang ditawan oleh musuh, seperti tawanan perang

    Irak yang ditawan tentara kafir Amerika. Kedua, diberikan untuk

    membantu negara Islam atau negara mayoritas Islam yang berusaha

    melepaskan diri dari belenggu penjajahan modern, seperti negara

    Palestina yang dikepung oeh kaum kafir Israil.42

    6. Ghariminadalah orang- orang yang mempunyai hutang kepada orang

    lain, atau orang –orang yang memikul beban hutang dalam rangka

    memperbaiki hubungan atau untuk membayar diyat, atau mereka

    41

    Rahmad Hakim, Konteksualisasi Fikih Golongan Penerima Zakat ( Asnaf Tsamaniyah)

    Zakat dan Relevansinya Dengan Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia, Universitas

    Muhammadiyah Malang, ( 22 April 2018), hlm. 397. 42

    Razalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasi pada Aktivitas Ekonomi, Cet 1,(Jakarta:

    Rajawali Pers, 2014), hlm. 263.

  • 36

    menanggung hutang untuk kebutuhan –kebutuhan khususnya, dan ia

    tidak mempunyai kemampuan untuk melunasi hutangnya tersebut. 43

    7. Fisabililah

    Secara bahasa fisabilillah berarti dijalan Allah. Imam nawawi

    menyatakan makna sabilillah adalah sukarelawan yang tidak

    mendapat tunjangan tetap dari pemerintah. Ada tiga sasaran yang

    disepakati para ulama dalam masalah ini yaitu; 1) Termasuk dalam

    ruang lingkup makna sabilillah itu adalah jihad. 2) Disyaratkan

    menyerahkan zakat kepada pribadi mujahid. 3) Tidak diperbolehkan

    menyerahkan zakat demi kepentingan kebaikan dan kemaslahatan

    bersama, sepertimendirikan jembatan, masjid, sekolah dan

    sebagainya.44

    8. Ibnu Sabil, secara khalifah arti ibnu sabil adalah’ anak jalan’ yang

    tidak mempunyai rumah untuk tempat ditinggali. Atau orang yang

    terpaksa lebih sering dalam perjalanan jauh dari kota tempat

    tinggalnya demi memenuhi nafkah hidupnya. Termasuk dalam

    kategori ini, musafir yang kebetulan kehabisan ongkos di tengah

    perjalanan, sehingga memerlukan bantuan keuangan. 45

    43

    Syahril Jamil, Prioritas Mustahiq Zakat Menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash

    Shuddieqy, Jurnal Istinbath, No 16/Th.XIV (Juni 2015). Hlm. 155. 44

    Razalinda, Op. Cit.,hlm. 264. 45

    Umi Hani, Analisis Tentang Penyamarataan Pembagian Zakat Kepada Asnaf Zakat

    Menurut Pendapat Imam Syafi’, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol. II No. II, (Juni 2015)

  • 37

    G. Tinjauan Pustaka

    Penelitian Isro’iyatul Mubarokah DKK yang berjudul: Dampak Zakat

    terhadap Kemiskinan dan Kesejahteraan Mustahik (Kasus : BAZNAS Provinsi

    Jawa Tengah). Menyatakan bahwa: Berdasarkan Model CIBEST menunjukkan

    bahwa dengan adanya bantuan zakat meningkatkan kesejahteraan mustahik dan

    menurunkan indeks kemiskinan material mustahik.46

    Penelitian Rani Rahmat Dkk yang berjudul: Transparasi Dan

    Akuntabilitas Pengelolaan Zakat,Infaq,Shadaqah,(Studi Kasus Pada Badan

    Amil Zakat Nasional Kabupaten Buleleng). Menyatakan bahwa: unit

    pengumpul zakat yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan organisasi

    yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat di semua tingkatan dengan tugas

    mengumpulkan zakat untuk melayani muzakki yang berada

    padadesa/kelurahan, instansi pemerintahan dan swasta baik dalam daerah

    maupun luar Kabupaten Buleleng”.47

    Penelitian Dina Fitrisia Septiarini yang bejudul: Pengaruh Trans Parasi

    Dan Akuntabilitas Terhadap Pengumpulan Dana Zakat, Infaq Dan Shadaqoh

    Pada Laz Di Surabaya. Menyatakan bahwa: Tabligh (Transparansi informasi)

    dan amanah (Akuntabilitas organisasi) secara bersama-sama mempengaruhi

    pengumpulan zakat, infaq dan shadaqoh pada Lembaga Amil Zakat di

    Surabaya. 48

    46

    Isro’iyatul Mubarokah DKK, Dampak Zakat terhadap Kemiskinan dan Kesejahteraan

    Mustahik (Kasus : BAZNAS Provinsi Jawa Tengah),Jurnal Al- Muzara’ah Vol. 05 No. 1 (2017) 47

    Rani Rahmat, Transparasi dan Akuntabilitas Pengelolaan Zakat, Infaq, Shadaqah, (Studi

    Kasus Pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Buleleng), Jurnal Akuntasi , Vol 7 No. 1,

    (2017) 48

    Dina Fitrisia Septiarini, Pengaruh Transparasi dan Akuntabilitas Terhadap

    Pengumpulan Dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah Pada LAZ di Surabaya, Jurnal Akuntasi, (2011)

  • 38

    Penelitian Ahmad Atabik yang berjudul: Manajemen Pengelolaan Zakat

    Yang Efektifitas di Era Kontemporer. Menyatakan bahwa: Konsep zakat dalam

    Islam adalah kadar sebagian hartadari harta yang memenuhi syarat minimal

    (nishab) danrentang waku satu tahun (haul) yang menjadi hak dandiberikan

    kepada mustahiq (penerima zakat).49

    Penelitian Ayu Ardhillah Anwar yang berjudul: Analisis Perspekti

    Stakehorder Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

    (Studi kasus pada PT Samsung Electrinics Indonesia). Menyatakan bahwa:

    Implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

    menggembangkan konsep Comunity Development pada PT. Samsung

    Electronics Indonesia (PT SEIN), masih belum merata kepada seluruh

    stakeholder. Program CSR perusahaan sudah menerapkan konsep Community

    Development. Keterlibatan masyarakat dalam upaya pembagunan diharapkan

    dapat mengembangkan rasa memilikiterhadap inisiatif pembagunan yang ada,

    sekaligus membuat proyek pembangunan menjadi lebih efisien. 50

    Walaupaun sudah banyak penelitian yang dilakukan terkait peran

    Baznas, penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang lain, adapun

    perbedaannya adalah Pengelolaan Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat

    Pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

    49

    Ahmad Atabik, Manajemen Pengelolaan Zakat Yang Efektif Di Era Kontemporer,

    Jurnal Ziswaf, Vol. 2 No. 1 (Juni 2015) 50

    Ayu Ardillah Anwar, Analisis Perspektif Stakeholder Terhadap Implementasi Corporate

    Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Pada PT Samsung Electronics Indonesia), Skripsi

    Universitas Hasanuddin Makasar, (2013)

  • 39

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian

    kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data

    deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang

    diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian

    yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tau perilaku yang dapat

    diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi

    tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut

    pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.51

    B. Jenis dan Sumber Data

    1. Sumber Data

    Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian.

    Kesalahan dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka data

    yang diperoleh juga akan meleset dari yang diharapkan. Oleh karena itu,

    penelitian harus mampu memahami sumber data mana yang mesti

    digunakan dalam penelitiannya itu. Sumber data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data primer dan sekunder.52

    51

    V.Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian, Pustaka Baru Press,( Yogyakarta, 2014), hlm.

    19. 52

    H.M.Burhan Bungin. Metode Penelitian social & ekonomi, (Jakarta: Pranadamedia

    Grup.2013). hlm. 129.

  • 40

    Data primer adalah data yang diperoleh dari respondent melalui

    kuesioner, kelompok focus, dan panel, atau juga data hasil wawancara

    penelitian dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini

    harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada

    pengumpulan data. Sumber data pada penelitian ini diambil dari

    BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, adapun data yang

    diperlukan adalah:

    1. Data mengenai Penghimpunan Dana Zakat 2017-2018

    2. Data mengenai Penyaluran Dana Zakat 2017-2018

    Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah

    berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,

    artikel, buku-buku sebagai tori, majalah dan lain sebagainya, data yang

    diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang

    tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data. 53

    Sumber data

    pada penelitian ini diambil dari BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

    adapun data yang diperlukan adalah:

    1. Data mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur selama periode tahun 2015-2016.

    2. Data mengenai Klasifikasi Pekerjaan di Kabupaten Tanjung Jabung

    Timur selama periode tahun 2011- 2015.

    3. Data mengenai Penduduk Miskin di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    selama periode tahun 2010- 2015.

    53

    Wiratna Sujarweni, Op.ci.t, hlm. 73-74.

  • 41

    C. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan Data adalah alat atau fasilitas yang

    digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

    mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Wawancara

    Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang

    diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu

    untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara merupakan alat re-

    cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

    diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara digunakan dalam penelitian

    kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah

    proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya

    jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan

    atau orang yang di wawancarai.54

    Peneliti melakukan wawancara dengan pihak terkait yaitu Ketua

    BAZNAS dan Mustahiq yang mendapatkan bantuan dari BAZNAS

    dengan maksud untuk mendapatkan informasi.

    2. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah sejumlah besar kota dan data tersimpan

    dalam bahan berbentuk dokumen. Sebagaian besar data yang tersedia

    54

    Juliansyah Noor, Metode Penelitian, (Jakarta: Pranadamedia Group, 2011), hml. 138-

    139.

  • 42

    yaitu berbentuk surat laporan. Sifat utama data ini tak terbatas pada

    ruang dan waktu sehingga memberi peluang pada peneliti untuk

    mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu silam.55

    Dari dokumen yang ada peneliti akan memperoleh data tentang

    sejarah berdirinya Baznas Tanjung Jabung Timur, struktur organisasi,

    serta visi dan misi.56

    D. Teknis Analisis Data

    Data lunak yang bersifat kualitatif diperoleh melalui riset yang

    mengunakan pendekatan kualitatif, atau riset kualitatif. Data lunak atau

    data kualitatif ini sebagaimana dijelaskan berbentuk kata-kata yang

    diperoleh dari dokumen, wawancara, dan observasi yang biasanya

    digunakan dalam catatan lapangan. Catatan lapangan adalah catatan

    atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraph untuk memperoleh arti

    dari data semacam ini melalui intreprestasi data digunakan teknis

    analisis data kualitatif.

    Menurut Miles dan Huberman. Data kualitatif bersifat kaya akan

    deskripsi, dan mampu menjelaskan tentang proses. Meskipun

    demikian, sebab keberadaanya dalam bentuk kata-kata, kalimat dan

    paragrap sering kali sulit dibedakan antara data dan kesan-kesan

    55

    Ibid.,hlm138-140. 56

    Ibid., hml. 140.

  • 43

    pribadi. Sebaiknya, agar data itu memberi makna maka dalam analisis

    yang dilakukan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:57

    1. Reduksi Data

    Pada langkah reduksi data, pelaku riset melakukan seleksi

    data memfokuskan data pada permasalahan yang dikaji, melakukan

    upaya penyederhanaan, melakukan abstraksi dan melakukan

    transformasi. Hal ini berarti dalam menempuh langakah ini, pelaku

    riset memilih mana yang benar-benar data dan mana yang bersifat

    kesan pribadi, dan kesan-kesan pribadi itu dieliminasi dari proses

    analisis. Data kualitatif dalam bentuk catatan lapangan biasanya

    dalam jumlah besar. Tidak jarang catatan lapangan itu berjumlah

    ratusan halaman yang kondisinya masih belum terfokus pada

    penjelasan tentang sesuatu. Data itu memberi makna dan memberi

    penjelasan permasalahan yang sedang dikaji melalui riset yang

    dilakukanya maka data itu perlu difokuskan.

    2. Penyajian Data (Display Data)

    Display data adalah langkah mengorganisasi data dalam suatu

    tataan informasi yang padat atau kaya makna sehingga mudah

    dibuat kesimpulan display data biasanya dibuat dalam bentuk cerita

    atau teks. Display ini disusun dengan sebaik-baiknya sehingga

    memungkinkan pelaku riset dapat menjadikanya sebagai jalan

    untuk menuju pada pembuatan kesimpulan. Menurut Misel N

    57

    Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, metode dan aplikasi riset pendidikan, (Jakarta:

    2014), hlm. 287-288.

  • 44

    Huberman (1989) (Batter display is a Major avenoe to valid

    kualitatife analisis). Artinya, display yang baik adalah jalan utama

    menuju analisis kualitatif yang valid; dan analisis kualitatif yang

    valid merupakan langkah penting untuk menghasilkan kesimpulan

    riset dari kualitatif yang dapat diverifikasi dan direplikasi.

    3. Kesimpulan dan Verifikasi

    Berdasarkan hasil analisis data, melalui langkah reduksi dan

    display data, langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dan

    melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat.

    Kesimpulan yang dibuat adalah jawaban yang dibuat terhadap

    masalah riset. Akan tetapi, sesuai-tidaknya isi kesimpulan dengan

    keadaan sebenarnya, dalam arti valid atau tidaknya kesimpulan

    yang dibuat, perlu diverifikasi. Verifikasi adalah uapaya

    membuktikan kembali benar atau tidaknya kesimpulan yang dibuat,

    atau sesuai tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.58

    E. Sistematik Penulisan

    Untuk memudahkan pemahaman penjelasan, dan penelaahan

    pokok permasalahan yang akan dibahas maka skripsi ini disusun dengan

    sistematik sebagai berikut:

    BAB I : Bab ini menguraikan Latar Belakang, Rumusan

    Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

    58

    Ibid., hlm. 288-289.

  • 45

    Batasan Masalah, Kerangka Teori, dan Telaah

    Pustaka.

    BAB II : Bab ini membahas tentang Metode Penelitian yang

    meliputi Pendekatan Penelitian, Sumber data,

    Metode Pengumpulan Data dan Teknis Analisis

    Data.

    BAB III : Bab ini membahas tentang Gambaran Umum

    mengenai Pengelolaan Mustahiq Zakat Berbasis

    Stakeholder Manajemen di Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur.

    BAB IV : Bab ini membahas tentang Hasil Penelitian yang

    akan diteliti oleh diteliti mengenai Pengelolaan

    Mustahiq Zakat Berbasis Stakeholder Manajemen di

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

    BAB V : Bab ini merupakan Bab Penutup yang berisi

    tentang kesimpulan dan saran.

  • 46

    V BAB III

    GAMBARAN UMUM

    A. Profil Baznas Tanjung Jabung Timur

    Badan Amil ZakatNasional (BASNAZ) Kabupaten Tanjung

    Jabung Timur adalah lembaga zakat, dibentuk berdasarkan keputusan

    Bupati nomor 61 Tahun 2016 tanggal 06 Januari 2016, yang sebelumnya

    bernama Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA), memiliki tugas pokok,

    memungut zakat dan infaq dari gaji (zakat/infaq profesi) PNS yang

    beragama Islam dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung

    Timur dan instansi vertikal tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang

    kemudian ditasyarufkan/ didistribusikan sesuai dengan ketentuan syari’at

    Islam. 59

    Dengan diterbitkannya Undang-undang No 23 Tahun 2011 tentang

    Pengelolaan Zakat dan peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun 2014

    tentang pelaksanaan Undang- Undang No 23 tahun 2011, tentang

    pengelolaan zakat, maka BAZDA Tanjung Jabung Timur menjadi

    BAZNAS Tanjung Jabung Timur.60

    B. Sususan Pengurus Baznas Tajung Jabung Timur

    Pengurus BAZNAS Tanjung Jabung Timur diangkat dan disahkan

    dengan keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur nomor 61 Tahun 2016

    tanggal 06 Januari 2016 Tentang Penepatan Pimpinan Badan Amil Zakat

    59Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    60

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 47

    Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tanjung Jabung Timur, berdasarkan

    rekomendasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pusat nomor 053

    tanggal 26 Januari 2016 tentang jawaban dan permohonan pertimbangan

    Pimpinan BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak 5 (lima)

    orang; Satu orang Ketua dan empat wakil ketua; Wakil Ketua I Bidang

    Pengumpulan; Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan

    Pendayagunaan; Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan

    pelaporan; dan Wakil Ketua IV Bidang Administrasi, SDM dan Umum.

    Ditambah 5 (lima) orang pegawai atau lebih (disesuaikan dengan

    kebutuhan). Dalam struktur kepengurusan Baznas terhadap juga Dewan

    Pembina dan Satuan Audit Internal, Periode kepengurusan.61

    1. DEWAN PEMBINA62

    Ketua : Bupati Tanjung Jabung Timur

    Wakil Ketua : Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur

    Sekretaris : Sekertaris Daerah Tanjab Timur

    Anggota : Kepala Kantor Kemenag Tanjab Timur

    Anggota : Kepala Bappeda

    Anggota : Kepala Inspektorat

    Anggota : Kepala Bagian Keuangan Daerah

    61Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    62Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 48

    2. SATUAN AUDIT INTERNAL63

    Ketua : Inspektorat (Audit Keuangan)

    Anggota : MUI (Audit Syari’ah)

    Anggota : Kemenag (Audit Kinarja)

    3. PIMPINAN BAZNAS64

    Ketua : H. Arsuatman Arsyad, M.Ag

    Wakil Ketua I : H. Syarkoni, S.Ag

    Wakil Ketua II :K. Ihsan Hidayatullah

    Wakil Ketua III : Jailnai Naib

    Wakil Ketua IV : Jailnai Naib

    4. SATUAN AUDIT INTERNAL65

    Ketua : Inspektorat (Audit Keuangan)

    Anggota : MUI (Audit Syari’ah)

    Anggota : Kemenag ( Audit Kinerja)

    5. PEGAWAI/PELAKSANA HARIAN66

    Penghimpunan : Titin Handayani, SP

    Pendistribusian dan Pendayagunaan : Nurmiati, SE

    Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan : Nur Baity, S.Pd

    Staf : Sihabawi, S.Pd

    63

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 64

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 65

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 66

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 49

    C. Visi dan Misi BAZNAS Tanjung Jabung Timur

    Visi

    “Menjadi Badan Zakat Nasional yang Amanah,Transparan dan

    Profesional”

    Misi

    1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat

    2. Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional

    sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajemen modern

    3. Menumbuh kembangkan pengelola/amil zakat yang amanah

    transparan professional dan terintegrasi.

    4. Mewujudkan pusat data zakat nasional.

    5. Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi masalah

    kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan koordinasi dengan

    lembaga terkait.67

    D. Biodata BAZNAS Tanjung Jabung Timur68

    Adapun biodata BAZNAS Tanjung Jabung Timur sebagai berikut:

    Nama Organisasi : BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Tahun Berdiri : 2016

    Alamat Kantor : Gedung BAZNAS Komplek Perkantoran

    (Samping lapangan tenis) Bukit Menderang Muara

    Sabak

    67Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    68Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 50

    Nomor Telepon : 082281911777

    Email / Fax : [email protected]

    E. Program BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    1. Tanjung Jabung Timur Religius

    Tanjung Jabung Relgius adalah kegiatan yang dilakukan untuk

    meningkatkan nilai- nilai keberagamaan dan syari’ah agama ditengah

    masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

    Bentuk Program:

    1. Bantuan insentif guru agama

    2. Bantuaan Satu Desa/Kelurahan Satu Hafiz (Penghafal) al-

    Qur’an

    3. Bantuan Operasional Da’i69

    2. Tanjung Jabung Timur Makmur

    Tanjung Jabung Timur Sejahtera adalah kagiatan memberikan

    bantuan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan kesejahtraan

    dan mengangkat derajat mereka ke arah yang lebih baik:70

    Bentuk Program:

    1. Bantuan modal usaha kecil

    2. Bantuan perbaikan tempat usaha

    3. Bantuan perbaikan rumah tak layak huni

    4. Bantuan bedah rumah tak layak huni

    69

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 70

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 51

    5. Bantuan fasilitas umum dilingkungan miskin

    3. Tanjung Jabung Timur Sehat

    Tanjung Jabung Timur Sehat adalah kegiatan memberikan bantuan

    pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu yang bertujuan

    untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    Bentuk Program:

    1. Bantuan perawatan pasien opname

    2. Bantuan biaya pengobatan

    3. Bantuan biaya bersalin bagi warga miskin

    4. Bantuan khitanan bagi warga miskin71

    4. Tanjung Jabung Timur Cerdas

    Tanjung Jabung Timur Cerdas adalah kegiatan memberikan bantuan biaya

    kepada anak didik warga miskin dalam peningkatkan prestasi pendidikan.

    Bentuk Program:

    1. Bantuan Siswa kurang mampu berprestasi

    2. Bantuan Siswa kurang mampu SD, SLTP, SLTA/ sederajat dan

    pondok pesantren

    3. Bantuan Siswa kurang mampu Perguruan Tinggi (D3, S1)72

    5.Tanjung Jabung Timur Peduli

    Tanjung Jabung Timur Peduli adalah program yang dilakukan

    dalam rangka kepedulian terhadap masarakat miskin, terlantar dan warga

    71

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 72

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 52

    yag ditimpa musibah dan bencana guna meringankan beban penderitaan

    yang bersangkutan.

    Bentuk Program:

    1. Bantuan paket lebaran

    2. BLT komsumtif masyarakat tidak mampu

    3. Bantuan konsumtif permanen

    4. Bantuan bencana alam

    5. Bantuan musafir/muallaf/gharimin dan orang terlantar73

    F. Persyaratan Program

    1. Tanjung Jabung Timur Religius

    a) Surat permohonan

    b) Fotocopy KTP suami/istri/wali

    c) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

    d) Surat rekomendasi lembaga/pegurus masjid/RT

    e) Mengisi formulir74

    2. Tanjung Jabung Timur Makmur

    a) Surat permohonan

    b) Fotocopy KTP suami/istri/wali

    c) Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

    d) Surat keterangan tidak mampu (asli atau terbaru)

    e) FotocopySertifikat Tanah

    f) Photo dokumentasi

    73Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    74Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 53

    g) Mengisi formulir data mustahik75

    3. Tanjung Jabung Timur Sehat

    a) Surat permohonan

    b) Fotocopy KTP suami/istri/wali

    c) Fotocopy KK

    d) Surat keterangan kurang mampu (asli dan terbaru)

    e) Surat keterangan sakit/rujukan

    f) Kwitansi berobat

    g) Mengisi formulir data mustahik76

    4. Tanjung Jabung Timur Cerdas

    a) Surat permohonan

    b) Fotocopy KTP Ayah/ibu + kartu pelajar/mahasiswa/i

    c) Fotocopy KK

    d) Surat keterangan tidak mampu (asli dan terbaru)

    e) Surat keterangan aktif sekolah/kuliah (asli dan terbaru)

    f) Fotocopy raport/KHS terakhir

    g) Proposal TA/skripsi yang telah di-acc pembimbing + SK

    pembimbing (bagi yang memohon bantuan biaya TA/skripsi)

    h) Bukti pembayaran SPP terakhir

    i) IP minimal 3,0

    j) Mengisi formulir data mustahik77

    75Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    76Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    77Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 54

    5. Tanjung Jabung Timur Peduli

    a) Surat permohonan

    b) Fotocopy KTP suami-istri

    c) Fotocopy KK

    d) Surat keterangan tidak mampu (asli dan terbaru)

    e) Mengisi formulir data mustahik78

    78

    Dokumentasi BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

  • 55

    BAB IV

    HASIL PENELITAN

    Dalam Bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh

    penulis terhadap kinerja Baznas dalam Pengelolaan Penghimpunan dan

    Penyaluran Dana Zakat Pada BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung.

    Penelitian melakukan wawancara yakni dengan Bapak H. Arsuatman

    Arsyadselaku Ketua BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur wawancara

    dilakukan di kantor beliau dengan alamat kantor Gedung BAZNAS Komplek

    Perkantoran (Samping lapangan tenis) Bukit Menderang Muara Sabak pada

    tanggal 02 Juli 2018.

    Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi yang

    dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001

    yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan

    sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

    Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

    Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang

    melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS

    dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan

    bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.

  • 56

    Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk

    mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah,

    kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.

    BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:

    1. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

    2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

    3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

    4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

    Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka BAZNAS

    memiliki kewenangan:

    1. Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.

    2. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi,

    BAZNAS Kabupaten/Kota, dan LAZ

    3. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan

    dana sosial Keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.79

    A. Analisis Pengelaolaan Penghimpunan Dana Zakat BAZNAS

    Tanjung Jabung Timur

    Mustahik zakat ialah orang-orang yang berhak menerima zakat.

    Pada ayat 60 surah Al- Taubat, dijelaskn kelompok – kelompok yang

    berhak menerima zakat.

    Berdasarkan Surat Edaran Bupati Tanjung Jabung Timur Undang-

    undang No.23/2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan

    79

    Dokumtasi BAZNAS Kab. Tanjung Jabung Timur

  • 57

    Pemerintah No.14/2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang

    no.23/2011 dan Keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur Periode

    2016-2021, yang berwenang melakukan pengumpulan zakat melalui

    UPZ atau secara langsung.80

    Berdasarkan hasil wawancara, tanngapan beliau mengenai

    pertanyaan peneliti yaitu: Bagaimana cara lembaga menarik minat para

    muzaki untuk membayar Zakat Infaq dan Shadaqoh ? jawaban beliau

    seperti ini:

    “Melakukan sosialisai secara berkesinambungan terus menerus dan

    tidak hanya dilakukan oleh Baznas tetapi kita melibatkan ulama, tokoh

    agama, kedepannya Baznas akan merekrut penyuluh agama non PNS

    yang ada disetiap kacamatan, ini merupakan pekerjaan yang berat

    memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa zakat itu wajib

    berinfak itu perlu bersedekah itu perlu untuk membantu saudara-saudara

    kita yang tidak mampu kadang-kadang justru yang mengerti ini tidak

    mau berzakat itu tantangannya jadi caranya melakukan sosialisasi

    memberikan pemahanan tanpa tidak kenal lelah“.81

    Kemudian ditambah lagi tanggapan beliau mengenai pengelolaan

    ZIS saat ini di BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seperti yang

    dijelaskan:

    “Pengelolaan kita alhamdulilah berjalan dengan baik karna kita sudah

    punya bidang- bidangnya, bidang penghimpunan ada khusus

    pimpinannya ada stafnya kemudian pendistribusian juga seperti itu juga

    ada konsultanya artinya kita sudah berupaya untuk melakukan yang

    terbaik yang mampu kita lakukan sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku”.82

    80

    Surat Edaran Nomor: 450/333/Kesra/2017 Bupati Tanjung Jabung Timur pada tanggal

    26 Januari 2017 81

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

    82Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

  • 58

    Selanjutnya mengenai strategi Penghimpunan dana ZIS di

    BAZNAS Kabupaten Tanjung Jabung Timur, beliau mengungkapkan:

    “Pertama membentuk unit pengumpul zakat sebanyak banyaknya jadi

    menjadi masif jadi kita harus punya UPZ (unit pengumpul zakat) jadi

    baznas itu hanya di kabupaten dan Ibu Kota dan untuk kebawahnya

    kecamatan desa, musholah, lembaga perusahaan itu namanya UPZ (unit

    pengempulan Zakat) mereka hanya mengumpulkan menghimbau

    menyarankan lalu mengumpulkan disetor ke rekening baznas”.83

    Pelaksaan program penghimpunan dana ZIS di BAZNAS

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menurut beliau sebagai berikut:

    “Kendalanya bahwa UPZ yang kita bentuk itu hanya untuk mengumpul

    mereka mestinya itu harus mengkampanyekan zakat memberikan

    penjelasan karena memang rata- rata yang ditunjuk dibawah itu pegawai

    negeri karena memang disitu ada UPTD Pendidikan karena memang

    punya guru sementara sumber zakat punya kita terbesar dari PNS dan

    guru permasalahannya mereka adalah orang yang sibuk sehingga tidak

    bisa melakukan kampanye zakat penjelasan hanya menghimpun apa

    yang ada tapi kita masih bersyukur karena kabupaten -kabupaen lain

    para PNSnya masih kurang kesadaraannya”.84

    Tidak ada persyarat secara khusus untuk para mustahik dalam

    mendapatkan bantuan dari BAZNAS Kabputen Tanjung Jabung Timur.

    Beliau menjelaskan bahwa:

    “Syaratnya 8 sesuai dengan aturan agama fakir, miskin yang terbanyak

    pada kita adalah fakir dan miskin ada juga memang yang mualaf,

    fisabillah, ibnu sabil, tidak ada persyaratan yang berat sesaui dengan

    ketentuan al-quran dan kita surve karena mereka mengajukan kesini dan

    kita lihat memang mereka layak mereka punya KTP, KK jelas tempat

    tinggalnya kita bantu tetapi untuk kemanusiaan kalau mereka perlu

    bantuan tetapi kita upayakan memerikan bantuan kalau tidakada KTP

    surat keterangan”. 85

    83

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 84

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 85

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

  • 59

    Dari hasil wawancara yang diperoleh dijelaskan bahwa masih

    banyak kurangnya pemahaman tentang zakat bahwa membayar zakat itu

    wajib ada beberapa faktor yang menjadikan alasan antara lain, tingkat

    kepercayaan masyarakat yang masih rendah kepada lembaga-lembaga

    pengelolaan zakat. Akibatnya masyarakat lebih dominan mengeluarkan

    zakat langsung kepada mustahiqnya. Namun, pemahaman keislaman

    mereka masih rendah atau belum banyak mengerti tentang zakat dan

    ajaran islam lainnya, maka BAZNAS terus berupaya melakukan sosialisasi

    memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka lebih mengenal

    dengan zakat.

    1. Implikasi Dari Hasil Pengelolaan Dana Zakat Pada BAZNAS

    Tanjung Jabung Timur

    Upaya BAZNAS dalam mensejahtrakan masyarat menurut beliau

    yaitu:

    “Upaya kami menghimpun zakat sebanyak banyaknya supaya

    masyarakat bisa merasakan manfaat yang sebesar-besarnya”.86

    Selanjutnya keberhasilan pelaksanaan pengelolaan BAZNAS,

    sebagai berikut:

    “Kami belum bisa mengatakan keberhasilan karena memang banyak

    sekali harus dipenuhi dalam memenuhi target keberhasilan itu tetapi

    setidak tidaknya setiap tahun adaprogres yang kita lakukan selalu ada

    inovasi, tahun kemarin hanya bisa membagi tapi tahun ini kita sudah

    bisa louncing ada namanya kampung zakat fokus pada ekonomi

    kerakyatan bantuan ekonomi yang kita berikan ke kecamatan kemudian

    nanti mereka kelola tetapi tidak memberatkan Bank atau semacamnya

    86

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

  • 60

    lembaga- lembaga lain kita betul- betulmembantu mereka demi

    kesejahtraan mereka”.87

    Selanjutnya beliau menjelaskan perbedaan kondisi masyarakat

    setelah adanya didirikan BAZNAS:

    “Iya sangat, kalau sebelumnya mereka menganggap acuh tak acuh

    dengan zakat sekarang ini kita mengkampanyekan zakat bahwa zakat

    itu wajib tidak ada tawar menawar yang didukung oleh pemerintah

    daerah ada surat edaran bahwa pegawai itu wajib berzakat,masyarakat

    serta lembaga -lembaga ,pengusaha- pengusaha berzakat”.88

    Pertanyaan selanjutnya, apakah ada ketentuanbatasan dana yang

    diterima oleh mustahik, beliau menjelaskan bahwa:

    “Iya ada batasan dan itu sudah ketentuannya yang diberikan itu tidak

    terlalu besar modal usahany sesaui dengan kondisi hasil surve yang

    kita lakukan”.89

    Terakhir batasan usaha Mikro di setiap Kecamatannya, beliau

    menjelaskan:

    “Iya kita membatasi setiap kecamatannya karena melihat kondisi uang

    misalnya perorangan ada 3 perkecamatan kemudian ada yang

    kelompok 2,3,juta per kelompok bahkan ada kecamatan yang belum

    memang masyarakatnya semuanya mau dapat itukan tidak mungkin”.90

    Dari hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa mengenai

    pengelolaan zakat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki potensi

    yang sangat besar. Saat ini Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten

    Tanjung Jabung Timur masih pengoptimalkan Zakat profesi dari para

    Aparat Sipil Negara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

    87

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 88

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 89

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 90

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

  • 61

    Pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS kabupaten

    Tanjung Jabung Timur kurang efektif. Hal ini tidak sesuai dengan pasal

    29 ayat 2UUD 1945 dimana masih banyak muzaki khususnya para

    Aparat Sipil Negara Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang belum

    melaksanakan kewajibanya untuk membayar zakat.

    B. Analisis Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat Pada BAZNAS

    Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Salah satu konsep yang telah dilakukan oleh lembaga amil zakat

    pada umumnya adalah dengan yang biasa disebut “zakat produktif”

    pokok gagasannya adalah menolong golongan miskin tidak memberi

    “ikan” melainkan dengan “kail” kalau zakat diberikan hanya semata-

    mata untuk dikonsumsi maka pertolongan itu bersifat sementara. Tetapi

    kalau diberikan untuk membantu yang bersangkutan untuk produksi

    atau usaha, maka pertolongan itu akan sangat membantu yang

    bersangkutan untuk keluar dari garis kemiskinan. 91

    BAZNAS memiliki 5 program unggulan, beliaupun menjelaskan:

    “Program kita ada 5, pertama Tanjung Jabung Timur Religius

    membantu guru mengaji atau guru agama yang ada dipondok

    pesantren yang selama ini tidak mendapat bantuan kita membantu 9

    pondok pesantren masing-masing 10 juta satu tahun sekali kita

    distribusikan sesaui dengan apa yang diusulkan oleh pondok pesantren,

    program unggulan yaitu satu desa satu hafiz al quran kita punya 70

    desa 20 kelurahan 11 kecamatan mulai 2017 kita sudah satu orang

    perkecamatan untuk dibina menjadi para penghafal al-quran yang

    ditanggung oleh BAZNAS pertama, uang makan kedua uang sakunya

    kemudian pakaiannya sholat ,al-quran ,menggaji guru penghafal , guru

    tilawah, guru ilmu tentang ilmu- ilmu yang lain, tentang fiqih ilmu

    91Anggun Sukmawati, “Peran Pengelolaan Zakat Dalam Penyaluran Dana Zakat Pada

    BAZNAS Kaupaten Tanggerang Banten”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah (2016), hlm. 48.

  • 62

    shoroknya , yang di tanggung oleh PEMDA adalah tempat tu

    kerjasama dengan pemerintah setempat dan PEMDA punya pesantren

    namanya Nur Addarajad guru pembina ini yang kita pakai anaknya di

    didik disitu tahun depan kita tambah kita target mereka setiap 3 tahun

    khatam kemudian ada kiyai yang kita bayar untuk membina di LP

    karena LP mereka orang-orang yang sudah terpuruk yang dipenjara

    kemudian kita berharap mereka keluar menjadi orang yang baik dan

    diterima oleh masyarakat maka kita mengutus setiap minggu satu

    orang kiyai kesana mereka ada penceramah khotbah mereka sholat

    jumat mereka dialog.92

    Tanjung Jabung Timur Sehat biaya pengobatan bagi warga yang tidak

    mampu yang tidak terkaver oleh pemerintah, PEMDA ada bantuan

    pengobatan tetapi yang masih kurang itu pendampingan 1,5 untuk

    biaya pendampingan , fisabilitas bantu pengobatan modal usaha ada

    juga yang cacat tidak punya kaki kita belikan kaki palsu 9 juta lebih

    sudah bantu 2, kursi roda dan fasilitas kesehatan lainnya.93

    Tanjung Jabung Timur Cerdas beasiswa untuk SLTP sederajat 300.000

    per orang masing masing Kecamatan 20 orang untuk SLTA sederajat

    50.000 untuk 20 orang perguruan tinggi perkecamatan 1 juta 1 orang,

    bantuan biaya bagi anak -anak yang terancam putus sekolah.94

    Tanjung Jabung Timur Sejahtra adalah modal usaha bagi pedangang

    kecil ada bentuk uang, barang, untuk menjaga mereka agar tidak

    meminjam pada rintenir.95

    Tanjung Jabung Timur Peduli adalah kemanusiaan bencana alam,

    kebakaran, angin puting beliung dll,kemudian konsumtif mereka yang

    tidak punya keluarga butuh makan dan lain-lain.96

    Bagi para mustahik untuk mendapat zakat, beliau menjelaskan

    sebagai berikut:

    “Bisa langsung ke BAZNAS, melalui Kecamatan, melalui Pemerintah

    yang merekomendasikan dengan melampirkan KTP, KK, Surat

    Keterangannya, foto yang diperlukan”.97

    92

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 93

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 94

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 95

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018 96

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02Juli 2018 97

    Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Arsuatman Arsya pada tanggal 02 Juli 2018

  • 63

    Adapun langkah dalam pemdayagunaan zakat, yaitu sebagai

    berikut:

    “Inovasi pertama Bidang Ekonomi kita memberikan modal usaha agar

    zakat itu tidak habis dimakan tapi ba