PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS...

201
PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh HALIMAH NIM 108016200005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN

BERBASIS KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HALIMAH

NIM 108016200005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Yang

Menggunakan LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme Dengan LKS

Eksperimen Yang Terdapat Dalam Buku disusun oleh Halimah, NIM.

108016200005, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Juni 2013

Yang mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan LKS Eksperimen Berbasis

Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Siswa disusun oleh HALIMAH

108016200005, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah

pada tanggal 23 Juli 2013 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.

Jakarta, 23 Juli 2013

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

Sesungguhnya sesudah kesulitan

terdapat kemudahan, maka….

Berusahalah….

ITS DEDICATED FOR MY PRECIOUS MOM AND

DAD…. I LOVE YOU

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

i

ABSTRAK

Halimah. Pengaruh Penggunaan LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

Terhadap Hasil Belajar Siswa. Quasi eksperimen. Skripsi. Jakarta: Program Studi

Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKS eksperimen

berbasis konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju

reaksi. Penelitian ini dilakukan bulan Oktober 2012 di SMAN 90 Jakarta. Metode

penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian

pretest posttest control group design. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil

belajar berupa tes uraian. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada rata-rata

post test didapatkan = > = 1,6646 maka H0 ditolak. Karena

bila thitung lebih kecil atau sama dengan dari ttabel, maka H0 diterima. Maka dapat

disimpulkan hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dari pada hasil

belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat

dalam buku. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan LKS eksperimen berbasis

konstruktivisme berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada

konsep laju reaksi.

Kata kunci : LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, Penggunaan LKS.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

ii

ABSTRACT

Halimah. Influence of Constructivism Eksperiment Worksheet to Student

Learning Outcome. Quasi Experiment.Thesis. Jakarta: Chemical Education

Studies Program, Departement of Educational Science, Faculty of Science and

Teacher Training Tarbiya, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The aim of this study to know influence of constructivism experiment worksheet to

student learning outcome on the concept of chemical reaction rate. The research

was conducted at SMAN 90 Jakarta on October 2012. The method used in the

research is quasi experiment using pretest posttest control group design. The

instrument in this research is used student achievement test. The result calculated

used t test, t count value is 6,06 while t table 1,6646. Because t count > t table it

mean refuses H0. It can concluded the influence of constructivism experiment

worksheet is accepted. This is show that used constructivism experiment

worksheet give influence that significant to student learning outcome on the

concept of chemical reaction rate.

Keywords : constructivism experiment worksheet, using experiment worksheet.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

segala nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam senantiasa penulis curahkan

kepada nabi besar Muhammad SAW yang senantiasa menuntun para umatnya.

Skripsi ini merupakan proses yang cukup panjang bagi penulis. Akan tetapi

hal ini membawa harapan baru dan menjadi motivasi bagi penulis dalam penyelesaian

Skripsi ini. Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan LKS Eksperimen

Berbasis Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

Penulis sangat menyadari bahwa selesainya penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena, MA., Ph.D sekalu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hanna Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dedi Irwandi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Studi Pendidikan Kimia sekaligus

pembimbing I yang dengan kesabarannya dan ketekunannya menghadapi

saya.

4. Nanda Saridewi, M.Si sekali dosen pembimbing II yang begitu banyak

menginspirasi, memotovasi, memberikan pencerahan dengan penuh

kesabaran.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Drs. Matalih, M.Si selaku kepala sekolah SMAN 90 Jakarta

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

iv

7. Drs. Parjuangan Lubis, MM selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum

SMAN 90 Jakarta.

8. Dra. Nurdiana, selaku guru pengampu mata pelajaran kimia kelas XI, yang

dengan kemurahan hatinya menizinkan saya melakukan penelitian dan saya

banyak mengambil pelajaran dari beliau.

9. Drs. Sentot Sumitro, MM, dan Erita Sy, S.Pd selaku guru MGMP mata

pelajaran kimia SMAN 90 Jakarta yang banyak memberi saya inspirasi dan

motivasi.

10. Seluruh Guru dan Staff SMAN 90 Jakarta.

11. Mama yang dengan ikhlas dan sabar mendidik saya serta memotivasi saya

(love you mama). Ayah walaupun jasadmu telah tiada namun ruh mu masi

sangat terasa (dad.. miss you). Dan seluruh anggota keluargaku (kakak dan

keponakanku) yang mendukung secara moral maupun materil.

12. Seluruh Teman-teman Pendidikan Kimia 2008 (Lilis, Winda, Silvi, Arif, Vivi,

Lena, Devi, Eka, Chaerani, Citra, Debby, Devi, Gofar, Feri, Nika, Rosalia)

dan lainnya yang tidak disebutkan namanya satu persatu. Terima kasih untuk

hari-hari yang indah kawan.

13. Jamil, Tari, Desi, Luki, IPA 2008, Muiz, Ipin, Reza, Weno dan semua orang

yang berpengaruh dalam hidupku yang telah banyak membantu, memberikan

dorongan dan banyak motivasi.

Kritik dan saran sangat dibutuhkan bagi penulis untuk kesempurnaan dalam

skripsi ini, sehingga mudah dipahami dan berguna bagi semua orang yang

membutuhkannya.

Jakarta, Juni 2013

Penulis

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................... i

ABTRACT ............................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................... 4

E. Tujuandan Manfaat Penelitian ......................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL ........ 6

A. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................... 6

B. Konstruktivisme ............................................................................ 11

C. Hakikat LKS .................................................................................. 20

D. Eksperimen .................................................................................... 25

E. LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme ................................. 28

F. Laju Reaksi .................................................................................... 29

G. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 34

H. Kerangka Berfikir .......................................................................... 37

I. Hipotesis ........................................................................................ 38

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

vi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 39

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 39

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 39

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 43

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................................. 43

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 46

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 50

A. Data ......................................................................................... 50

B. Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 52

C. Pembahasan .................................................................................... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 64

A. Kesimpulan .................................................................................... 64

B. Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 66

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Laju Reaksi Perubahan Konsentrasi

Produk dan Konsentrasi Reaktan ................................... 30

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir .......................................................... 37

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Skor Post Test Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 56

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Gain Score Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol .......................................................... 56

Gambar 4.3 Klasifikasi Gain .............................................................. 57

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

dan LKS Eksperimen yang Terdapat dalam Buku ............... 22

Tabel 3.1 Desain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar......................................... 41

Tabel 4.1 Deskiripsi Nilai Pre Test Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ....................................................................... . 50

Tabel 4.2 Deskiripsi Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ....................................................................... 51

Tabel 4.3 Deskiripsi Gain Score Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ................................................................................. 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test ...................................... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pre Test .......................................... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post Test dan Gain Score .......... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Post Test dan Gain Score ........ 54

Tabel 4.8 Hasil Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 55

Tabel 6.1 Data Terurut Hasil Pre Test Kelas Eksperimen .................... 146

Tabel 6.2 Data Terurut Hasil Pre Test Kelas Kontrol ........................... 146

Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Eksperimen ................. 147

Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Kontrol ........................ 148

Tabel 6.5 Data Terurut Hasil Post Test Kelas Eksperimen................... 150

Tabel 6.6 Data Terurut Hasil Post Test Kelas Kontrol ......................... 150

Tabel 6.7 Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Eksperimen ................ 151

Tabel 6.8 Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Kontrol ....................... 152

Tabel 6.9 Data Terurut Hasil Gain Score Kelas Eksperimen ............... 154

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

ix

Tabel 6.10 Data Terurut Hasil Gain Score Kelas Kontrol ...................... 154

Tabel 6.11 Distribusi Frekuensi Gain Score Kelas Eksperimen ............. 155

Tabel 6.12 Distribusi Frekuensi Gain Score Kelas Kontrol.................... 155

Tabel 6.13 Sebaran Frekuensi Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen .. 158

Tabel 6.14 Sebaran Frekuensi Normalitas Post Test Kelas

Eksperimen .......................................................................... 160

Tabel 6.15 Sebaran Frekuensi Normalitas Gain Score Kelas

Eksperimen .......................................................................... 161

Tabel 6.16 Sebaran Frekuensi Normalitas Pre Test Kelas Kontrol ....... 162

Tabel 6.17 Sebaran Frekuensi Normalitas Post Test Kelas Kontrol ...... 164

Tabel 6.18 Sebaran Frekuensi Normalitas Gain Score Kelas Kontrol ... 165

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 69

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ............................................................ 79

Lampiran 3 LKS Kelas Eksperimen ..................................................... 88

Lampiran 4 LKS Kelas Kontrol ............................................................ 106

Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrument Penilaian Hasil Belajar .................... 110

Lampiran 6 Format Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar ................. 118

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument ................. 135

Lampiran 8 Hasil Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 137

Lampiran 9 Hasil Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 140

Lampiran 10 Hasil Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 143

Lampiran 11 Data Hasil Pre Test ............................................................ 146

Lampiran 12 Data Hasil Post Test .......................................................... 150

Lampiran 13 Data Gain Score ................................................................. 154

Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .............................................................................. 158

Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 166

Lampiran 16 Hasil Uji t Gain Score dan Post Test ................................. 170

Lampiran 18 Foto Penelitian ................................................................... 174

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian .......................................................... 176

Lampiran 20 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................. 177

Lampiran 21 Bimbingan Skripsi ............................................................. 178

Lampiran 22 Uji Referensi ..................................................................... 179

Lampiran 23 Biodata Penulis ................................................................. 180

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah utama pada pendidikan formal dewasa ini adalah masih

rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar

peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini

tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu

bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa

proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan

tidak memberikan akses pada anak didik untuk berkembang secara mandiri

melalui penemuan dalam proses berfikirnya.1

Penggunaan media atau alat bantu pembelajaran disadari oleh banyak

praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di

dalam kelas maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan hasil belajar

siswa.2 Namun, dalam implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkan

media pembelajaran tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu

media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah LKS (lembar

kerja siswa). “Lembar kerja siswa merupakan panduan bagi siswa untuk

mengerjakan pekerjaan tertentu yang dapat meningkatkan dan memperkuat hasil

belajar”.3 Menurut diknas, LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus di isi oleh peserta didik.4 LKS ini juga berkontribusi fositif dalam

membangun konsep sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan.

1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta, Prenada Media

Group, 2009), h.5

2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru,(Jakarta: Gaung Persada

Press, 2008), h.2

3 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran,(Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h.171

4 Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva press,

2011), h.203

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

2

Salah satu keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil

belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya adalah kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Penerapan

kegiatan pembelajaran yang sesuai dapat memberi kontribusi positif terhadap

hasil belajar siswa yaitu meningkatnya hasil bejar siswa. Bahan ajar yang

dibebankan kepada guru saat ini pada pembelajaran kimia untuk bisa

disampaikan kepada siswa sangat banyak. Oleh karena itu guru cenderung

memilih metode pembelajaran yang lebih menekankan bagaimana

menyelesaikan beban kurikulum tepat waktu dari pada menerapkan metode

pembelajaran yang mengajak siswanya untuk mengembangkan kemampuan

dirinya dalam kehidupan sehari-hari.

Akibat dari pembelajaran tersebut adalah adanya kesulitan siswa dalam

menyerap konsep kimia yang diajarkan oleh guru. Untuk mempermudah siswa

menyerap konsep yang diajarkan, maka harus dilakukannya metode eksperimen,

metode ini diyakini sebagai metode yang paling tepat dalam mengajarkan

konsep-konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal yang bersifat fakta.5

Sedangkan menurut Nana Sudjana, ekperimen merupakan metode mengajar

yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan

usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar.6

Sejalan dengan metode eksperimen, konstruktivisme merupakan salah

satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia.

Konstruktivisme yaitu mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih

bermakna dengan cara berkerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.7 Manusia

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan objek,

fenomena, pengalaman dan lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme siswa diharapkan lebih matang dalam memahami materi yang

5 Tonih Feronika, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009), h.104

6 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010), h.83

7 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009),

h.57

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

3

diajarkan. Metode eksperimen dan pendekatan konstruktivisme ini mempunyai

tujuan yang sama yaitu siswa diharapkan dapat lebih memahami materi yang

diajarkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada metode eksperimen, siswa di tuntut untuk bekerja sendiri dan

menemukan sendiri pengetahuan yang baru, hal ini sejalan dengan pendekatan

konstruktivisme. Pada metode eksperimen ini, dibutuhkan lembar kerja

eksperimen sebagai media agar mencapai tujuan pembelajaran sesuai standar

kompetensi dan kompetensi dasar. LKS yang digunakan guru cenderung tidak

sesuai dengan kebutuhan siswa dan tidak dapat mengkonstruk dengan maksimal

materi yang dipelajari. “Komponen-komponen LKS meliputi: Judul eksperimen,

teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data

pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi”.8 Sedangkan

pada kenyataannya Seperti di SMAN 90 Jakarta, guru kimia cenderung untuk

menggunakan LKS yang sudah tersedia di dalam buku pelajaran, tanpa

mengetahui apakah LKS memenuhi kompenen utama LKS dan LKS tersebut

tepat digunakan dan dapat membantu siswa untuk lebih mengerti dan

mengkonstruk sendiri pemahamannya sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Pada kenyataannya LKS yang terdapat dalam buku tidak

memenuhi komponen-komponen lengkap LKS seperti yang tertera di atas.

Komponen LKS yang terdapat dalam buku hanya judul percobaan, alat dan

bahan, cara kerja, dan kesimpulan.

Dalam Proses belajar mengajar, guru yang paling mengetahui keadaaan

siswa dan apa yang dibutuhkan oleh siswa, akan lebih baik jika LKS tersebut

didesain sesuai kebutuhan siswa. Alangkah lebih baiknya LKS yang didesain itu

juga dapat mengkonstruk pemahaman siswa sehingga mencapai tujuan

pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian

tersebut, peneliti dalam penelitian ini ingin mengetahui “Pengaruh

Penggunaan LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme Terhadap Hasil

Belajar Siswa”.

8 Trianto, Op. cit., h. 223

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

4

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih

mendalam maka diperlukan identifikasi masalah. Identifikasi masalah yang

ada sebagai berikut:

1. Kurangnya media pembelajaran terutama LKS eksperimen.

2. Guru tidak membuat sendiri LKS eksperimen yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

3. LKS eksperimen yang dimanfaatkan tidak memenuhi komponen lengkap

LKS.

4. LKS eksperimen yang dimanfaatkan cenderung tidak membangun

pemahaman siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka

diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. LKS eksperimen yang digunakan adalah LKS eksperimen kimia berbasis

konstuktivisme pada pokok bahasan laju reaksi.

2. LKS eksperimen berbasis konstuktivisme dirancang untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia.

3. LKS eksperimen berbasis konstuktivisme juga dirancang untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar kimia.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang terkait dengan

penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh penggunaan LKS eksperimen

berbasis konstruktivisme terhadap hasil belajar kimia?”.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

5

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan KS eksperimen berbasis

konstruktivisme terhadap hasil belajar kimia.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan produk berupa LKS eksperimen berbasis konstuktivisme

yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran kimia khususnya media

LKS eksperimen pada materi laju reaksi.

2. Bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan LKS

eksperimen yang tepat untuk pengajaran kimia.

3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan/pengalaman sebagai bekal

untuk menjadi seorang guru yang profesional.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Hakikat Hasil Belajar

1. Belajar

“Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya”.1

“Menurut Gagne belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang

meliputi kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan

perubahan kemampuannya, yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan

berbagai jenis kerja”.2 “Sedangkan menurut Suyono dan Hariyanto belajar

adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap dan mengokohkan

kepribadian”.3 Belajar bukan menghafal bukan juga mengingat. “Belajar

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang”.4 Perubahan sebagai proses hasil proses belajar dapat ditunjukkan

seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,

ketrampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.5

Jadi, belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh pengetahuan

yang ditandai dengan adanya perubahan kemampuan menjadi lebih baik.

Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO) Terdapat 4 hakikat universal dari belajar atau bisa disebut juga

empat pilar belajar,6 yaitu :

1 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2005), h. 5

2 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), h.12

3 Ibid., h.9

4 Nana Sudjana, Op. cit., h.28

5 Ibid.

6 Suyono dan Hariyanto, op. cit., h.29-33

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

7

a. Learning to know

Belajar untuk mengetahui (learning to know), berkaitan dengan

perolehan, penguasaan dan pemanfaatan pengetahuan. Belajar untuk

mengetahui menurut UNESCO dipahami sebagai cara dan tujuan dari

eksistensi manusia. Belajar untuk mengetahui berimplikasi terhadap

diakomodasikannya konsep belajar tentang bagaimana belajar (learning how

to learn) dengan mengembangkan seluruh potensi konsentrasi pembelajar,

ketrampilan meningat dan kecakapan untuk berpikir.

b. Learning to do

Belajar untuk berkerja (learning to do), adalah belajar atau berlatih

menguasai ketrampilan dan kompetensi kerja. Jadi menurut konsep UNESCO

belajar jenis ini berkaitan dengan pendidikan vokasional.

c. Learning to live together

Belajar untuk hidup bersama (learning to live together), mengisyaratkan

keniscayaan interaksi berbagai kelompok dan golongan dalam kehidupan

global yang dirasakan semakin menyempit akibat kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi.

d. Learning to be

Belajar untuk menjadi manusia yang utuh mengharuskan tujuan belajar

dirancang dan diimplementasikan sedemikian rupa, sehingga pembelajar

menjadi manusia yang utuh, paripurna. Manusia yang utuh adalah manusia

yang seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan

seimbang, baik aspek ketakwaan terhadap Tuhan, intelektual, emosi, sosial,

fisik, maupun moral.

2. Hasil belajar

Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil. “Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.7 Hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya

kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan

7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005) h.22

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

8

hasil yang sama.8 Jadi, hasil belajar adalah akibat yang diperoleh oleh siswa

setelah memperoleh suatu pengetahuan.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.9 Ranah

kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Ranah afektif berkenaan

dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau

reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Sedangkan ranah psikomotoris

berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga

ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di

sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi

bahan pelajaran.10

Ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap

pengetahuan dan informasi, serta pengembangan keterampilan intelektual.11

Taksonomi atau penggolongan tujuan ranah kognitif oleh Bloom,

mengemukakan adanya 6 (enam) kelas atau tingkat yakni:12

a. Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa

pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta,

istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.

b. Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif

berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang

dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.

Dalam pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia

memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.

8 Sumiati dan Asra, Op. cit., h.38

9 Nana Sudjana, Op. cit., h.22

10

Ibid., h.22-23

11

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.202

12

Ibid., h.202-204

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

9

c. Penggunaan atau penerapan, merupakan kemampuan menggunakan

generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret

dan/atau situasi baru. Untuk penggunaan/penerapan, siswa dituntut

memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih generalisai/abstraksi

tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk

diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.

d. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-

bagian yang menjadi unsur pokok. Untuk analisis, siswa diminta untuk

menganalisis hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep

dasar.

e. Sintesis, merupakan kemampuan mengabungkan unsur-unsur pokok ke

dalam struktur yang baru. Dalam sintesis, siswa diminta melakukan

generalisasi.

f. Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu

maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa diminta untuk

menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh 2 faktor inti, yaitu faktor

internal (dari dalam diri) dan faktor eksternal. Berikut ini adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar13

:

a. Faktor internal

1. Faktor fisiologis

Secara umum, kondisi fisiologi seperti kesehatan yang prima, tidak

dalam keadaan lelah, tidak dalam keadaan cacat jasmani, semuanya akan

membantu dalam proses dan hasil belajar. Bahkan menurut Aminuddin

Rasyad dalam Yudhi, pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu

pengetahuan. Artinya, kondisi panca indera tersebut akan memberikan

pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan

kelemahan panca indera dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman

akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau

stimuli dalam proses belajar.

13 Yudhi Munadi, Op. cit., h.24-35

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

10

2. Faktor psikologis

Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal

jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan

hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis antara lain,

intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan

daya nalar.

b. Faktor eksternal

1. Faktor lingkungan

Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula

lingkungan sosial.

2. Faktor instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor-faktor yang keberadaan dan

penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. faktor-

faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-

tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat

berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.

Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah:14

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang

telah diberikan.

2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta

didik terhadap program pembelajaran.

3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta

didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah

ditetapkan.

4. Untuk mendiagonsis keunggulan dan kelamahan peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat

14 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h.15

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

11

dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan

pengembangan lebih lanjut, sedangkan kelemahannya dapat dijadikan

acuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan.

5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai

dengan jenis pendidikan tertentu.

6. Untuk menentukan kenaikan kelas.

7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

“Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang

telah ditetapkan dan dikumpulkan dengan berbagai bentuk penilaian, misalnya

tes tertulis (paper and pencil test) serta penilaian unjuk kerja

(performance)”.15

Tes tertulis yang sering digunakan adalah tes objektif dan

tes uraian. Sedangkan unjuk kerja siswa sering dinilai dengan cara pemberian

tugas atau portofolio.

B. Konstruktivisme

“Belajar lebih dari sekedar mengingat. Bagi siswa untuk benar-benar

mengerti dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan, mereka harus bekerja

untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu bagi dirinya sendiri, lalu

selalu bergulat dengan ide-ide”.16

“Menurut pandangan konstruktivistik

belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini

harus dilakukan oleh si pembelajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif

berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang

dipelajari”.17

Selain itu menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan

belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi

juga pada pengetahuan awal siswa. “Teori konstruktivis ini menyatakan

bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi

kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan

15 Adi Suryanto, Evaluasi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h.4.3

16

Endang Widi Winarni, Mengajar IPA Secara Bermakna, (Bengkulu: UNIB Press, 2009),

h.46

17

Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h.58

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

12

merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai”18

. Bagi memahami dan

dapat menerapkan pengetahuan mereka harus berkerja memecahkan masalah,

menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah

dengan ide-ide.19

“Belajar menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

pembentukan pengetahuan”.20

Pembentukan ini harus dilakukan oleh peserta

didik sendiri. Maka peserta didik harus aktif berfikir, melakukan kegiatan,

aktif berfikir, menyusun konsep dan member makna sesuatu yang

dipelajarinya.21

“Belajar melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari

apa yang mereka lakukan, lihat dan dengar”.22

Pada dasarnya, pengetahuan

dibentuk pada diri manusia berdasarkan pengalaman nyata yang dialaminya

dan hasil interaksinya dengan lingkungan sosial di sekelilingnya. Belajar

adalah perubahan proses mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan

pengalamannya yang dialami para siswa sebagai hasil interaksinya dengan

lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang mereka peroleh itu adalah hasil

interpretasi pengalaman tersebut yang disusun dalam pikiran/otaknya. Jadi

siswa bukan berasal dari ada yang diberikan guru, melainkan merupakan hasil

usahanya sendiri berdasarkan hubungannya dengan dunia sekitar. Mengajar

adalah suatu upaya yang berusaha membantu siswa dalam merekonstruksi

pengetahuannya berdasarkan pengalamannya masing-masing. Jadi mengajar

bukan menyampaikan sejumlah informasi secara utuh kepada siswa. Dengan

demikian, konstruktivis ini merupakan suatu preposisi yang sederhana yaitu

siswa mengkosntruk pengertiannya terhadap dunia tempatnya hidup.23

Konstruksitivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi

premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun,

18 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta,

Prestasi Pustaka, 2007), h.13

19

Ibid.

20

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h.78

21

Ibid.

22

Nuryani Rustaman dkk, Materi dan Pembelajaran IPA SD, (Jakarta: Universitas

Terbuka,2010), h.2.6

23

Lukmanul Hakim, Op. cit., h.46

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

13

mengkonstruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita

hidup.24

Kontruktivisme melandasi pemikirannya bahwa pengetahuan

bukanlah sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak manusia dengan

alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif manusia

itu sendiri.25

Konstruktivis percaya bahwa pembelajar mengkonstruk sendiri

realitasnya atau paling tidak menterjemahkannya berlandaskan persepsi

tentang pengalamannya, sehingga pengetahuan individu adalah sebuah fungsi

dari pengalaman sebelumnya, juga struktur mentalnya, yang kemudian

digunakannya untuk menterjemahkan objek-objek serta kejadian-kejadian

baru.26

Jadi, konstruktivisme adalah proses pebentukan pengetahuan yang

dilakukan oleh peserta didik berdasar pengalaman yang dialaminya.

Asumsi-asumsi dasar dari konstruktivisme seperti yang diungkap oleh

Merril (1991) dalam Suyono adalah sebagai berikut 27

:

a. Pengetahuan dikonstruksikan melalui pengalaman;

b. Belajar adalah penafsiran personal tentang dunia nyata;

c. Belajar adalah sebuah proses aktif di mana makna dikembangkan

berlandaskan pengalaman;

d. Pertumbuhan konseptual berasal dari negoisasi makna, saling berbagi

tentang perspektif ganda dan pengubahan representasi mental melalui

pembelajaran kolaboratif;

e. Belajar dapat dilakukan dalam setting nyata, ujian dapat diintegrasikan

dengan tugas-tugas dan tidak merupakan aktivitas yang terpisah (penilaian

autentik).

“Dalam belajar konstruktivistik guru atau pendidik berperan membantu

agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar”. 28

Guru tidak mentransfer pengetahuan yang dimilikinya, melainkan membantu

24 Suyono dan Hariyanto, Op. cit., h.105

25

Ibid.

26

Ibid., h.106

27

Ibid.

28

Asri Budiningsih, Op. cit., h.59

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

14

siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri.29

Guru dituntut untuk lebih

memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru tidak

dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan

sesuai dengan kemauannya.30

Tugas guru adalah memfasilitasi proses dengan

membuat (1) membuat pengetahuan menjadi bermakna dan relevan bagi

siswa, (2) memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan dan

menerapkan idenya sendiri, dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan

strategi mereka sendiri dalam belajar.31

1. Prinsip Pendekatan Konstruktivis

Ada beberapa prinsip pendekatan konstuktivis yang dapat dijadikan

sebagai acuan dalam mengelola proses pembelajaran, yaitu32

:

a. Siswa diberi masalah yang sesuai dengan kehidupannya.

b. Penstukturan belajar pada konsep primer.

c. Menjajagi dan menghargai pendapat siswa.

d. Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

e. Menilai belajar siswa dalam konteks mengajar.

2. Elemen Belajar yang Konstruktivis

Konstruktivis mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Ada lima

elemen belajar yang konstruktivistik, yaitu33

:

a. Pengaktifan pengetahuan baru (activating knowledge).

b. Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge).

c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge).

d. Memprektekkan pengetahuan dan pengalaman (applying knowledge).

29 Ibid.

30 Ibid.

31 Suwarna, Pengajaran Mikro, (Yongyakarta: Tiara Wacana, 2006), h.121

32

Lukmanul Hakim, Op. cit., h.46

33

Ibid., h.47

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

15

e. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut

(reflecting knowledge)

3. Ciri-ciri Pembelajaran Konstruktivisme

Ada sejumlah ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh

teori konstrukstivisme, yaitu34

:

a. Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar.

b. Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.

c. Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin

dicapai.

d. Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan

pada hasil.

e. Mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan.

f. Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.

g. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.

h. Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dalam pemahaman siswa.

i. Medasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip teori kognitif.

j. Banyak menggunakan terminologi kognitif untuk menjelaskan proses

pembelajaran; seperti: prediksi, inferensi, kreasi, dan analisis.

k. Menekankan pentingnya “bagaimana” pada siswa belajar.

l. Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi

dengan siswa lain dan guru.

m. Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif.

n. Melibatkan siswa dalam situasi dunia nyata.

o. Menekankan pentingnya konteks dalam belajar.

p. Memperhatikan keyakinan dalam sikap siswa dalam belajar.

q. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan

dan pemahaman baru yang didasarkan pada pengalaman nyata.

34 Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: CV.Wacana Prima, 2009), h.28

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

16

4. Penerapan Teori Konstruksivisme di Kelas

Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran konstruksivisme tersebut di atas,

berikut ini dipaparkan tentang penerapannya di kelas35

:

a. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar.

Dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa serta

mendorong siswa berpikir mandiri, berarti guru membantu siswa menemukan

identitas intelektual mereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaan-

pertanyaan dan kemudian menganalisa serta menjawabnya berarti telah

mengembangkan tanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri serta

menjadi “pemecah masalah” (problem solvers).

b. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan

beberapa waktu kepada siswa untuk merespon.

Berpikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan seringkali atas

dasar gagasan-gagasan dan komentar orang lain. Cara-cara guru mengajukan

pertanyaan dan cara-cara siswa merespons atau menjawabnya akan

mendorong siswa mampu membangun keberhasilan dalam melakukan

penyelidikan.

c. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi.

Guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan

menantang para siswa untuk mampu menjangkau hal-hal yang berada di balik

respon-respon faktual yang sederhana. Guru mendorong siswa untuk

menghubungkan dan merangkum konsep-konsep melalui analisis, prediksi,

justifikasi dan mempertahankan gagasan-gagasan atau pemikirannya.

d. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan

siswa lainnya.

Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang

bersifat intensif sangat membantu siswa untuk mampu mengubah atau

menguatkan gagasan-gagasannya. Jika mereka memiliki kesempatan untuk

mengemukakan apa yang mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan-

gagasan orang lain, maka mereka akan mampu membangun pengetahuannya

35 Ibid., h.29-30

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

17

sendiri yang didasarkan atas pemahaman mereka sendiri. Jika mereka merasa

nyaman dan aman untuk mengemukakan gagasan-gagasannya, maka dialog

yang sangat bermakna akan terjadi dikelas.

e. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong

terjadinya diskusi.

Jika diberi kesempatan untuk membuat berbagai prediksi, seringkali

siswa menghasilkan berbagai hipotesis tentang fenomena alam ini. Guru yang

menerapkan konstruktivisme dalam pembelajaran memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk menguji hipoteses yang mereka buat,

terutama melalui diskusi kelompok dan pengalaman nyata.

f. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-

materi interaktif.

Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme

melibatkan para siswa dalam mengamati dan menganalisis fenomena alam

dalam dunia nyata. Kemudian guru membantu para siswa untuk menghasilkan

abstraksi atau pemikiran-pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut

secara bersama-sama.

5. Format pelajaran konstruktivis

a. Fase start

Guru dapat memulai dengan pertanyaan umum terbuka

(misalnya,”menurut kalian kimia itu ilmu tentang apa?”) lalu mendorong

murid untuk memberikan jawaban-jawaban terbuka dan mendiskusikan

tentang subjek ini. sebagai alternatif adalah mulai dengan sebuah masalah

yang relevan dengan kehidupan murid sehari-hari. Setalah itu pelajaran yang

dimaksud dapat di indroduksikan. Guru mungkin juga mengintroduksikan

suatu situasi yang membingungkan atau mengejutkan, yang menyebabkan

murid memikirkan tentang situasi tersebut.36

36 Daniel Muijs dan David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, (Jogakarta:

Pustaka Pelajar, 2008) h. 105-106

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

18

b. Fase eksplorasi

Murid mengerjakan kegiatan yang ditetapkan sesuai fase 1. Kegiatan

biasanya bersifat eksploratik, melibatkan situasi atau bahan-bahan riil, dan

memberikan kesempatan untuk kerja kelompok. Kegiatannya harus di

stukturisasikan sedemikian rupa sehingga para murid menghadapi isu-isu yang

memungkinkan mereka mengembangkan pemahaman, dan mestinya juga

cukup menantang. Ada baiknya untuk meningatkan murid tentang proses-

peroses metakognitif yang mungkin inin mereka terapkan ketika

menyelesaikan masalah.37

c. Fase refleksi

Pada fase ini, murid mungkin diminta untuk menengok kembali kegiatan

itu dan menganalisis serta mendiskusikan apa yang telah mereka kerjakan,

baik dengan kelompok-kelompok lain maupun dengan guru. Guru dapat

memberikan scaffolding yang bermanfaat selama fase ini, melalui pertanyaan

dan komentar yang dirancang untuk mengaitkan eksprolasi itu dengan konsep

kunci yang sedang di eksprorasi.38

d. Fase aplikasi dan diskusi

Setelah itu guru dapat meminta seluruh kelas untuk mendiskusikan

berbagai temuan yang menarik esimpulan. Langkah berikutnya dapat

diidentifikasi oleh guru atau murid, dan poin-poin kunci direkap.39

Secara rinci dapat dikemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar

konstruktivisme, seorang pendidik harus memperhatikan hal sebagai berikut40

:

a. Mengakui adanya konsepsi awal yang dimiliki siswa melalui

pengalaman sebelumnya.

b. Menekankan pada kemampuan awal minds-on dan hands-on.

c. Mengakui bahwa dalam proses pembelajaran terjadi perubahan

konseptual.

37 Ibid., h.106

38

Ibid.

39

Ibid.

40

Endang Widi Winarni, Op. cit., h.49

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

19

d. Mengetahui bahwa pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif.

e. Mengutamakan terjadinya interaksi social

Implementasi konstruktivisme dalam pembelajaran meliputi 4 tahapan

yaitu41

:

a. Apersepsi

Tahap pertama, siswa didorong agar mengemukanakan pengetahuan

awalnya tentang konsep yang akan dibahas. Bila perlu pendidik memancing

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan problematic tentang fenomena

yang sering ditemui sehari-hari dengan mengaitkan konsep yang akan dibahas.

Siswa diberi kesempatan untuk mengomunikasikan, mengilustrasikan

pemahamannya tentang konsep itu.

b. Eksplorasi

Tahap kedua, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan

menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan

penginterpretasian data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang pendidik.

c. Diskusi dan penjelasan konsep

Tahap ketiga, saat siswa memberikan penjelasan dan solusi didasarkan

hasil observasi ditambah dengan penguatan pendidik, maka siswa membangun

pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari, sehingga siswa

memperoleh konsep secara bermakna.

d. Pengembangan dan aplikasi

Tahap keempat, pendidik berusaha menciptakan iklim pembelajaran

yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman

konseptualnya, baik dengan kegiatan atau pemunculan dan pemecahan

masalah-masalah yang berkaitan isu-isu di lingkungannya.

41 Ibid., h.49-50

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

20

C. Hakikat LKS

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran.42

“LKS

merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa

diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri”.43

Sedangkan menurut diknas, LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus di kerjakan oleh peserta didik.44

Menurut Warsita, Lembar kegiatan

siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan

penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan biasanya berupa

petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas

tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.45

Lembar kerja

siswa merupakan panduan bagi siswa untuk mengerjakan pekerjaan tertentu

yang dapat meningkatkan dan memperkuat hasil belajar.46

Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian

rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut

secara mandiri. Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi,

ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik

juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang

diberikan. Dan, pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta

tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Dari penjelasan ini dapat kita

pahami bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar

kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai.47

LKS disusun harus sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan

pembelajaran yang akan dihadapi. Selain itu, Keberadaan LKS memberi

42 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 74

43

Denny Setiawan, dkk, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),

h. 2.25

44

Andi Prastowo, Op. cit., h.203

45

Ibid., h.204

46

Sumiati dan Asra, Op. cit., h.172

47

Andi Prastowo, Op. cit., h.204

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

21

pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar, sehingga

penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan misalnya syarat

didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.48

“LKS memuat sekumpulan

kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan

pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator

pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh”.49

Pengaturan awal (advance

organizer) dari pengetahuan dan pengetahuan siswa diberdayakan melalui

penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi

belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada

pemahaman siswa. Karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu

dampak pada kegiatan pembelajaran, maka muatan materi setiap LKS pada

setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu.50

“Komponen-komponen LKS meliputi: Judul eksperimen, teori singkat tentang

materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta

pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi”.51

Untuk kelas eksperimen LKS yang digunakan adalah LKS eksperimen

dengan pendekatan konstruktivisme, sedangkan untuk kelas kontrol adalah

LKS eksperimen yang terdapat dalam buku paket BSE karya Budi Utami, dkk.

LKS yang terdapat dalam buku ini terdapat kekurangan, diantaranya adalah

tidak memiliki komponen lengkap LKS yang sudah disebutkan diatas. LKS

yang terdapat dalam buku hanya mempunyai komponen judul eksperimen, alat

dan bahan, cara kerja, data hasil pengamatan dan pertanyaan hanya untuk

memberikan kesimpulan dari hasil eksperimen. Bahkan pada LKS untuk

eksperimen pengaruh konsentrasi, LKS tersebut hanya sampai pada tabel data

hasil pengamatan. Berikut ini Tabel 2.1 mengenai perbedaan LKS eksperimen

berbasis konstuktivisme dan LKS eksperimen yang terdapat dalam buku.

48 Eli Rohaeti, dkk, Pengembangan LKS Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP kelas

VII,VIII dan IX

49

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta, Prenada Media

Group, 2009), h.223

50

Ibid.

51 Ibid.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

22

Tabel 2.1 Perbedaan LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme dan LKS

Eksperimen yang Terdapat dalam Buku

Komponen LKS Berbasis Konstruktivisme LKS yang Terdapat dalam

Buku

Judul

eksperimen Ya Ya

Teori singkat

tentang materi

Siswa diminta untuk mencari

sendiri teori dari berbagai

sumber

Tidak

Alat dan bahan

Ya, disesuaikan dengan

kondisi alat dan bahan di

sekolah

Ya

Prosedur

eksperimen Ya, berupa skema

Ya. Terdapat beberapa

bagian yang dapat membuat

siswa miskonsepsi.

Data

pengamatan Ya Ya

Pertanyaan Ya Tidak

Kesimpulan Ya Ya

Kelebihan Content disesuaikan dengan

kebutuhan siswa.

Terdapat dalam buku yang

terpublikasi secara Nasional

sehingga bisa digunakan

oleh banyak orang.

Kekurangan

Penggunaan masih sangat

terbatas (hanya untuk

penelitian).

Pada LKS pengaruh

konsentrasi tidak terdapat

pertanyaan maupun tugas

untuk menyimpulkan hasil

eksperimen.

Terdapat beberapa content

yang tidak sesuai

penggunaannya di sekolah.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

23

2. Macam-macam bentuk LKS

Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada

masing-masing LKS, hal ini berakibat LKS memiliki berbagai macam

bentuk.52

Terdapat lima macam bentuk LKS, sebagaimana dijelaskan berikut

ini :

a. LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep

Sesuai prinsip konstruktivisme, seorang akan belajar jika ia aktif

mengonstruksi pengetahuan di dalam otaknya. Salah satu cara

mengimplementasikannya dikelas adalah dengan mengemas materi

pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri mengetengahkan

terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret, sederhana, dan

berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan

mereka, selanjutnya peserta didik kita ajak untuk mengkonstruksi pengetahuan

yang mereka dapat tersebut.

LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, meliputi

melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu

merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian

kita minta peserta didik untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya.

Selanjutnya, kita berikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu

peserta didik unutk mengaitkan fenomena yang mereka amati dengan konsep

yang akan mereka bangun dalam benak mereka.

b. LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan

berbagai konsep yang telah ditemukan.

Di dalam sebuah pembelajaran, setelah peserta didik berhasil

menemukan konsep, peserta didik selanjutnya kita latih untuk menerapkan

konsep yang telah dipelajari. Caranya dengan memberikan tugas kepada

mereka untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih

memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.

52Andi Prastowo, Op. cit., h. 208-211

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

24

c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar

LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di

dalam buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka

membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta

didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat dalam

buku. LKS jenis ini juga sesuai untuk keperluan remediasi.

d. LKS yang berfungsi sebagai penguatan

LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik mempelajari topik

tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas dalam LKS ini mengarah pada

pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat didalam buku

pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga cocok untuk

pengayaan.

e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum kedalam buku tersendiri, kita

dapat menggabunggan petunjuk praktikum kedalam kumpulan LKS. Dengan

demikian, dalam LKS bentuk ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi

(content) dari LKS.

3. Fungsi LKS

Menurut Andi Prastowo (2011) LKS memiliki setidaknya empat fungsi

sebagai berikut 53

:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan peserta didik.

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami

materi yang diberikan.

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

d. Mempermudah pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

4. Tujuan penyusunan LKS

Menurut Sumiati dan Asra, tujuan penyusunan LKS adalah54

:

53 Ibid., h.205-206

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

25

a. Menyiapkan kondisi siswa untuk siap belajar sebelum pelaksanaan

kegiatan pembelajaran.

b. Membimbing siswa untuk memproses hasil belajarnya (menemukan atau

membuktikan konsep yang dipelajarinya).

c. Memotivasis siswa untuk belajar mandiri.

d. Memperkaya konsep yang telah siswa pelajari untuk diterapkan di dalam

kehidupan nyata.

Pengerjaan LKS bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.

Dengan demikian kemampuan siswa dapat diketahui, dan penguatan serta

umpan balik pun dapat dirasakan secara perorangan maupun kelompok juga.

LKS juga dapat berfungsi sebagai alat untuk memberi pengayaan terhadap

hasil belajar, karena dapat memperluas dan memperkaya materi pelajaran

yang dipelajari. Jika LKS tersebut dikerjakan secara cermat dan hati-hati akan

menambah pengalaman belajar siswa, tidak hanya sesuai dengan materi

pembelajaran, tetapi juga diperkaya dengan pengalaman lain yang lebih luas.55

D. Eksperimen

“Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara

mempraktekan langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang

sedang dipelajari. Metode ini, diyakini sebagai metode yang paling tepat

dalam mengajarkan konsep-konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal

yang bersifat fakta”.56

“Menurut Sagala, metode eksperimen adalah cara

penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan

mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang

dipelajari”.57

Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini

siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan

54

Sumiati dan Asra, Op. cit., h.172 55

Ibid.

56

Tonih Feronika, Op. cit., h.104.

57

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.220

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

26

menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses

sesuatu.58

Dalam metode eksperimen siswa mempraktekan dan melakukan

percobaan secara langsung. “Pelaksanaan eksperimen memperjelas hasil

belajar karena setiap siswa melakukan kegiatan percobaan”.59

Berikut ini

merupakan langkah-langkah dalam melakukan eksperimen :60

a. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai

siswa.

b. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

c. Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau

tidak.

d. Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien.

e. Memperhitungkan/menetapkan alokasi waktu.

f. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan

dalam eksperimen.

g. Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi

pembelajaran yang diperlukan, variabel yang perlu diamati dan hal yang

perlu dicatat.

h. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama

eksperimen.

i. Menetapkan apa follow-up (tindak lanjut) eksperimen.

Metode eksperimen mempunyai kebaikan sebagai berikut :61

a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri dari pada hanya menerima kata

guru atau buku saja

b. Dapat mengembangkan sikap untuk menadakan studi eksploratoris tentang

sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuan

58

Ibid.

59

Sumiati dan Asra, Op. cit., h.101

60

Ibid., h.102

61

Syaiful Sagala, Op. cit., h.220-221

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

27

c. Metode ini di dukung oleh asas-asas didaktik modern antara lain: satu,

siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau

kejadian. Kedua, siswa terhidar jauh dari verbalisme. Ketiga, memperkaya

pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis. Keempat,

mengembangkan sikap berfikir ilmiah. Kelima, hasil belajar akan tahan

lama dan internalisasi.

Selain kebaikan tersebut, metode eksperimen mengandung beberapa

kelemahan, sebagai berikut :62

a. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan

bahan yang tidak terlalu mudah diperoleh dan murah.

b. Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena

mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan

kemampuan atau pengendalian.

c. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan

bahan mutakhir.

Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelamahan dari metode

eksperimen yaitu :63

a. Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin

dicapai sehingga ia mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab

dengan eksperimen.

b. Hendaknya guru membicarakan bersama-sama dengan siswa tentang

langkah yang dianggap baik untuk memecahkan masalah dalam

eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variable yang perlu

dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat.

c. Bila perlu, guru menolong siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang

diperlukan.

62 Ibid.

63

Ibid.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

28

d. Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen berakhir, ia membanding-

bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain dan

mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan-

kekeliruan.

Tindak lanjut metode eksperimen adalah, setelah selesai berikanlah tugas

kepada siswa baik secara tertulis atau secara lisan, misalnya membuat

karangan laporan dan lain-lain. Dengan demikian kita dapat menilai sejauh

mana hasil eksperimen dipahami siswa.

E. LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

“Dalam proses pembelajaran konstruktivisme, siswa harus terlibat aktif

dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas”.64

Guru

dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar mengunakan cara-cara yang

membuat sebuah informasi menjadi bermakna dan relevan bagi siswa. Untuk

itu guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

mengaplikasikan, yaitu dengan cara eksperimen yang di fasilitasi media

lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi

ajar tersebut secara mandiri. Selain itu, metode eksperimen adalah metode

mengajar dengan cara mempraktekan langsung untuk menguji atau

membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari dalam metode eksperimen

siswa mempraktekan dan melakukan percobaan secara langsung. Pelaksanaan

eksperimen memperjelas hasil belajar karena setiap siswa melakukan kegiatan

percobaan. Sedangkan konstruktivisme merupakan sebuah pendekatan yang

menganggap mengajar adalah suatu upaya yang berusaha membantu siswa

dalam merekonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya masing-

masing. Jadi mengajar bukan menyampaikan sejumlah informasi secara utuh

kepada siswa.

64 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media Group, 2007), h. 116

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

29

Berdasarkan definisi diatas, dapat kita bentuk menjadi kesatu kesatuan,

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme adalah materi ajar saat melakukan

eksperimen yang dikemas agar siswa dapat mempelajari dan membangun

pengetahuan baru dari pengetahuan yang dimiliki. LKS eksperimen berbasis

konstruktivisme memiliki komponen yang diantaranya adalah judul

eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen,

data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Dalam

LKS eksperimen konstruktivisme ini, menurut pemikiran peneliti tidak

diberikan dasar teori, hal ini bertujuan agar siswa dapat menemukan dari

sumber lain agar menambah daya ingat akan hal tersebut. Selain itu prosedur

eksperimen tidak seperti LKS kebanyakan, dalam LKS ini prosedur berupa

skema agar siswa lebih mudah mengerti. Dan pada bagian akhir terdapat

berbagai pertanyaan berupa analisis yang sejalan dengan percobaan yang

dilakukan yaitu laju reaksi. Pertanyaan tersebut dibuat oleh peneliti untuk

merangsang siswa mengkonstruk pengetahuannya berdasar percobaan yang

dilakukan.

F. Laju Reaksi

Laju reaksi adalah kecepatan dalam suatu reaksi kimia. “Menurut ilmu

kimia, laju reaksi adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi

per satuan waktu”. “Perubahan ini biasa dinyatakan sebagai perubahan

konsentrasi molar (molaritas) sehingga laju reaksi dapat dinyatakan sebagai

perubahan konsentrasi akhir (hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal

(pereaksi) per satuan waktu. Satuan laju reaksi kimia dinyatakan dengan

molaritas perdetik (M/detik)”.65

Molaritas di definisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam 1

liter larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua komponen zat atau

lebih. Komponen yang jumlahnya banyak disebut pelarut, sedangkan

komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.

65 Sandri Justiana dan Muchtaridi. Kimia 2. (Jakarta: Yudhistira, 2009), h.71

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

30

Gambar 2.1 Grafik laju reaksi perubahan konsentrasi produk dan konsentrasi

reaktan

Pada awal reaksi reaktan berada dalam keadaan maksimum sedangkan

produk dalam keadaan minimum. Setelah reaksi berlangsung, maka produk

mulai terbentuk. Semakin lama produk akan semakin banyak terbentuk,

sedangkan reaktan semakin lama semakin berkurang.66

Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang

sehingga laju reaksinya adalah berkurangnya konsentrasi R terhadap satuan

waktu, dirumuskan sebagai :67

v = -

Dan dari Gambar 2.1 juga terlihat bahwa produk semakin bertambah,

sehingga laju reaksinya adalah bertambahnya konsentasi P setiap satuan

waktu, dirumuskan sebagai berikut :

v = +

Secara matematika, laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut.

Misalkan diketahui reaksi :

66 Budi Utami, dkk, Kimia. (Jakarta: Pusat Perbukuan Diknas, 2009), h. 82

67

Ibid.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

31

mA + nB pC + qD

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, laju reaksi dapat diartikan

sebagai laju berkurangnya konsentrasi molar A atau B atau pertambahan

konsentrasi molar C atau D. koefisien reaksi sangat mempengaruhi laju reaksi,

yang dapat dituliskan :

Laju pengurangan B =

x laju berkurangnya A

Laju pengurangan C =

x laju berkurangnya A

Laju pengurangan D =

x laju berkurangnya A

Untuk membedakan pengurangan dan pertambahan suatu laju reaksi,

laju pengurangan bertanda negatif, sedangkan laju pertambahan bertanda

positif.

Laju reaksi = -laju berkurangnya A = -

laju berkurangnya B =

laju

pertambahan C =

laju pertambahan D

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat

yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya

diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau

dengan kata lain, ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya

menjadi lebih kecil tetapi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan

antar zat pereaksi akan semakin besar.68

Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat

tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin

banyak permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang

terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan

68 Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h.75

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

32

semakin cepat. Jadi, dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan

berlangsung lebih cepat.69

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi

gerakatau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering

terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan

terjadinyatumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin

besar.Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu

zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar

menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak

mampumelampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan

memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan meng-

hasilkan reaksi.70

Jadi, semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan

berlangsung.71

c. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Selain luas permukaan dan suhu, laju reaksi juda dipengaruhi oleh

konsentrasi. Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika

konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung

jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun

lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang

susunannya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan

partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi

makin besar.72

Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan dalam

persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.73

Reaksi : mA + nB pC +qD

Persamaan laju reaksi : v = k . [A]x . [B]

y

69 Budi Utami, dkk, Op. cit., h.84

70

Ibid.

71

Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 76

72

Budi Utami, dkk, Op. cit., h.83

73

Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 79

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

33

Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau

tingkat atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah

pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total.

d. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat

reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis

yang umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak

digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa

reaksi kimia dialam juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis

bergantung jenis katalisnya.74 Fungsi katalis adalah menurunkan energi

aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi

akan lebih mudah terjadi.75

Katalis dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu 76

:

1. Katalis homogen

Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud

zat-zat pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi

sebagai zat perantara (fasilitator). Berikut ini contoh reaksi kimia yang

melibatkan katalis homogen

Pembuatan gas SO3

2SO2 + O2 2SO3 (lambat)

2SO2 + O2 → 2SO3 (cepat)

Mekanisme

2SO2 + 2 NO2 2SO3 + 2NO

2NO + O2 2NO2

+

2SO2 + O2 2SO3

2. Katalis heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan

pereaksi. Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung

74 Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 83

75

Budi Utami, dkk, Op. cit., h.84

76

Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 83-88

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

34

pada permukaan katalis tersebut. Misalnya, reaksi hidrogenasi etena

(C2H4) dengan katalis logam nikel (Ni).

3. Enzim

Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam

makhluk hidup, sehingga enzim dikenal juga sebagai biokatalis. Enzim

bersifat khas, artinya hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu.

4. Autokatalis

Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis.

Artinya, zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.

Contohnya adalah reaksi antara kalium permanganate dengan asam oksalat

dan perusakan ozon.

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Nizarwati, Yusuf Hartono dan Hj.

Nyimas Aisyah yang berjudul “Pengembangan perangkat pembelajaran

berorientasi konstruktivisme untuk mengajarkan konsep perbandingan

trigonometri siswa kelas X SMA” menyimpulkan bahwa perangkat

pembelajaran berorientasi konstruktivisme yang dikembangkan dalam

penelitian ini dikategorikan valid dan praktis dan dari hasil analisis data tes

hasil belajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran berorientasi

konstruktivisme diketahui bahwa nilai rata-rata siswa telah mencapai 17,61

dalam kategori memiliki kemampuan pemahaman konsep yang sangat baik.

Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran berorientasi konstruktivisme

yang digunakan sudah termasuk kategori efektif.77

Penelitian dilakukan oleh Een Yulianti, Budi Purwanto, dan Slamet

“Perbedaan peningkatan hasil dan minat belajar fisika menggunakan LKS

77 Nizarwati., dkk. Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi konstruktivisme

untuk mengajarkan konsep perbandingan trigonometri siswa kelas X SMA. Jurnal pendidikan

matematika.Volume 3 No 2. 2009.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

35

berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi” menunjukkan bahwa

LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dalam meningkatkan hasil dan minat

belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok “Momentum dan

Impuls” pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan

dengan LKS Berbasis Demonstrasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata

standart gain hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Berbasis

Eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan LKS

Berbasis Demonstrasi (0,3396 > 0,1568).78

Penelitian yang dilakukan oleh Sanni Merdekawati dan Himmawati Puji

Lestari yang berjudul “Developing Student Worksheet In English Based On

Constructivism Using Problem Solving Approach For Mathematics Learning

On The Topic Of Social Arithmetics” menyatakan bahwa tingkat validitas

adalah 4,01, dari 5 yang artinya adalah valid. Kemudian tingkat efektivitas

sebesar 80,56% yang artinya sangat efektif berdasar tes siswa. Dan tingkat

kepraktisan adalah 81,6% (berdasarkan pengamatan proses pembelajaran) dan

3,03 dari skala 4 (berdasar respon siswa).79

Penelitian yang dilakukan oleh Nora Surmilasari yang berjudul

“Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme untuk

Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII SMA” menyatakan

bahwa Berdasarkan penilaian dari pakar konstruktivism, guru dan pemerhati

matematika, LKS berbasis konstruktivisme dikategori valid. Tahapan small

group menggambarkan kepraktisan LKS. Berdasarkan observasi aktivitas

siswa penggunaan LKS berbasis konstruktivisme dalam kategori sangat baik

(81%), sehingga LKS memiliki potensial efek terhadap aktivitas siswa. Hasil

78 Yulianti, Een, Budi Purwanto, dan Slamet, Perbedaan peningkatan hasil dan minat

belajar fisika menggunakan LKS berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi.

Prosiding Seminar Nasional, Penelitian Pendidikan dan Penerapan IPA, UNY 14 Mei 2011.

79

Sanni Merdekawati, dan Lestari, Himmawatipuji, “Developing Student Worksheet In

English Based On Constructivism Using Problem Solving Approach For Mathematics

Learning On The Topic Social Arithmetics”, Makalah disampaikan pada International

Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education, 21-23 Juli.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yongyakarta, 2011.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

36

belajar siswa tahap field test yaitu dengan rata-rata 82 termasuk dalam

kategori baik. 80

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Elniati dengan judul Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme

menyatakan bahwa secara statistic hasil belajar kelompok siswa yang

menggunakan perangkat konstruktivis lebih baik dari siswa yang mengikuti

pembelajaran secara konvensional. Namun dalam proses pembelajaran siswa

yang berada pada sekolah kelompok tinggi dan sedang jauh lebih aktif dan

kreatif dibandingkan dengan siswa yang berada pada sekolah kelompok

rendah.81

Penelitian yang dilakukan oleh Ellizar dengan judul Models Of Teaching

By Constructivism Approach With Module menyatakan bahwa Pendekatan

konstruktivisme merupakan cara yang efektif dalam pembelajaran Kimia.

Dalam penelitian ini pendekatan konstruktivisme menggunakan modul dapat

meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar siswa sekolah biasa bahkan mampu

menyamai hasil belajar siswa sekolah favorit. Dalam penelitian ini juga

terungkap bahwa baik pada sekolah favorit maupun pada sekolah biasa,

pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan modul sebagai media

pembelajaran ternyata sangat efektif untuk pembelajaran Kimia.82

80 Surmilasari, Nora, “Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme untuk

Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII”, Makalah dipresentasikan dalam

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Pendidikan

Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa. 10 November.

Yongyakarta: FMIPA UNY, 2012.

81

Sri Elniati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi

Konstruktivisme”, Jurnal Guru No.1, Vol.4, Juli 2007, h.25

82

Ellizar, Models Of Teaching by Constuctivism Approach With Module, Jurnal

kependidikan triadik, April 2009 Volume 12, No.1

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

37

H. Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Hasil Belajar

Internal Eksternal

Faktor

fisiologis

Faktor

psikologis

Instrumental Lingkungan

Media LKS Eksperimen berbasis konstruktivisme

LKS

materi ajar yang

sudah dikemas

sehingga siswa

dapat

mempelajari

materi ajar

tersebut secara

mandiri

Eksperimen

Metode mengajar

dengan cara

mempraktekan

langsung untuk

menguji atau

membuktikan

suatu konsep

yang sedang

dipelajari.

Konstruktivisme

Proses pembentukan

pengetahuan yang

dilakukan oleh

peserta didik

berdasar pengalaman

yang dialaminya.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

38

I. Hipotesis

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme tidak lebih baik dari pada penguasaan

materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat

dalam buku.

Ha = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi

siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam

buku.

Hipotesis statistik

H0 : μe ≤ μk

Ha : μe ≥ μk

Keterangan

μe : rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

μk : rata-rata hasil belajar kelas kontrol

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 90 Jakarta yang berlokasi di Jl. Sabar

Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Penelitian dilaksanakan

pada semester 1 (ganjil) pada 16 - 19 Oktober 2012.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi-

experimental research), karena peneliti tidak memungkinkan untuk

mengontrol semua variabel yang tidak diperlukan. Kelas eksperimen

mendapat pembelajaran dengan menggunakan media lembar kegiatan siswa

(LKS) eksperimen berbasis konstuktivisme sedangkan kelas kontrol mendapat

pembelajaran menggunakan LKS yang terdapat pada buku sumber yang

digunakan dikelas yaitu LKS pada buku BSE dengan pengarang Budi Utami

dkk. Pada akhir eksperimen, hasil belajar kedua kelas tersebut diukur dengan

menggunakan post test pada materi laju reaksi. Desain yang digunakan

adalah “Nonequivalent Control Group Design” dapat dilihat pada Tabel 3.1.1

Tabel 3.1 Desain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

Keterangan

O1 : Pre test (hasil sebelum dilaksanakan treatment)

1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 78

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

40

O2 : Post test (hasil sesudah dilaksanakan treatment)

X : Treatment dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme

Y : Treatment dengan LKS eksperimen yang terdapat dalam buku

Adapun racangan penelitian dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

1. Memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan purposive sampling.

2. Memberikan pre test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Memberikan dua perlakuan yang berbeda pada kedua kelas ini. Kelas

eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen dengan

pendekatan konstruktivisme sedangkan kelas kontrol mendapatkan

pembelajaran dengan LKS praktikum yang terdapat pada buku BSE

dengan pengarang Budi Utami dkk.

4. Memberikan post test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

5. Menghitung skor hasil belajar siswa pada kedua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

6. Menghitung skor peningkatan (gain score) penguasaan materi.

7. Menganalisis apakah hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi

secara signifikan dari pada kelas kontrol.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 90 Jakarta tahun pelajaran 2012-2013

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-

siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

dimungkinkan untuk membuat kelompok baru secara acak. Jadi, Sampel

dalam penelitian ini adalah 2 kelas yang dipilih secara purposive dari 4 kelas

yang ada. Pada pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

41

Kelas XI-IA3 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI-IA4 sebagai kelas

kontrol. Masing-masing kelas tersebut terdapat 40 siswa. Tujuan dipilihnya

Kelas XI-IA3 sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI-IA4 sebagai kelas

kontrol berdasarkan guru pengampu mata pelajaran kimia, jam pelajaran

kimia, dan laboratorium.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara.2 Teknik yang digunakan untuk memperoleh data

dalam penelitian ini adala tes. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang

dapat dijadikan ddasar bagi penetapan skor angka.3 Tes yang diberikan dalam

penelitian ini adalah pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang bertujuan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pembelajaran kimia sebelum

mendapat perlakuan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada siswa

setelah mendapat perlakuan. Bentuk tes yang diberikan berupa tes uraian

(essai).

Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

No Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah

1 Menyebutkan reaksi yang

berlangsung cepat dan reaksi yang

berlangsung lambat

1 1

2 Menjelaskan Pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

2,3,4* 3

3 Menganalisis pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

5* 6* 2

4 Menyebutkan contoh aplikasi luas

permukaan dalam kehidupan

7 1

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 137

3 S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h.170

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

42

sehari-hari

5 Menjelaskan pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

8*,9*,10* 3

6 Menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

11,

12*

2

7 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh konsentrasi terhadap laju

reaksi

13* 1

8 Menjelaskan pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

14, 15 2

9 Menganalisis pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

16,

17*

2

10 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh suhu terhadap laju reaksi

18* 1

11 Menjelaskan pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

19*, 20 21* 3

12 Menganalisis pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

22*,

23

2

13 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh katalis terhadap laju

reaksi

24 1

Jumlah 1 14 2 6 1 24

Keterangan :

Tanda * menyatakan soal yang signifikan

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

43

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.4 Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah :

1. Tes kemampuan awal (pre test)

Pre test adalah tes yang diberikan kepada siswa sebelum guru

mengajarkan program yang telah disusun.5 Pre test dilakukan sebelum

pelaksanaan pembelajaran dan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa sebelum kedua kelas mendapatkan perlakuan yang berbeda. Data yang

terkumpul dari pre test akan digunakan sebagai perbandingan dengan hasil

post test yang diberikan nantinya. Pre test yang diberikan kepada siswa berupa

tes esai.

2. Test prestasi belajar (post test)

Post test adalah tes yang diberikan kepada siswa setelah belajar selesai. 6

Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah kedua kelas

mendapatkan perlakuan yang berbeda. Data yang terkumpul dari hasil post

test ini kemudian akan dianalisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan

hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Post test yang

diberikan kepada siswa berupa tes esai.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Satu hal yang paling penting dalam sebuah penelitian adalah mengenai

validitas dan reliabilitas alat ukur atau instrumen yang digunakan, sehingga

pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung

jawabkan dari penelitian tersebut. Hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan

4 Sugiyono. Op. cit., h. 102

5 Nana Sudjana, Op. cit., Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h.144

6 Ibid., h.144

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

44

antara data dalam waktu yang berbeda.7 Instrumen yang valid dan reliabel

dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan manjadi valid

dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan penelitian yang valid dan reliabel.8

1. Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi

atau arti sebenarnya yang diukur.9 Validitas berkenaan dengan keterkaitan

data yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi adalah prosedur yang sangat penting dalam proses penyusunan tes

sebab validitas isi menentukan langkah secara berurut dari ukuran-ukuran

validitas dan reliabilitas.10

Untuk instrumen yang berbentuk test seperti dalam

penelitian ini, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.11

Maksudnya butir-butir soal disusun sesuai dengan materi dan indikator

pembelajaran. Selanjutnya instrumen tes tersebut diuji cobakan ke siswa untuk

mengetahui soal yang valid. Rumus yang dapat digunakan untuk menguji

validitas soal, yaitu :12

√ ∑ ∑

= koefisien korelasi antara skor butir dan skor total

∑ = jumlah perkalian x dengan y

x2 = kuadrat dari x

y2 = kuadrat dari y

7 Sugiyono, Op. cit., h.121-122

8 Ibid., h.122

9 Consuelo G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI press, 1993, ), h.176

10

Ibid., h.179

11

Sugiyono, Op. cit., h.129

12

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006) h. 170

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

45

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rxy dibandingkan

dengan rtabel dengan taraf signifikasi (α=0,05). Jika rxy ≥ rtabel maka soal

tersebut valid dan jika rxy < rtabel maka soal tersebut tidak valid. Jadi, apabila

valid soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar. Unutk

mengetahui validitas dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES

versi 4.0.5. Dari 24 butir soal yang diujicobakan, 13 soal yang dinyatakan

valid (lihat Tabel 3.3).

2. Reliabilitas

Reliabilitas biasanya didefinisikan sebagai konsistensi dari tes yaitu

derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument

pengukuran.13

Reliabilitas ialah mengukur instrumen terhadap ketepatan

(konsisten).14

Untuk mengukur reliabilitas tes digunakan rumus Cronbach

Alpha :

(

)(

)

Keterangan :

α = koefisien realibilitas tes

k = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

∑ = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir

= varian total

Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan

program ANATES versi 4.0.5. Dari hasil ANATES, diperoleh nilai reliabilitas

sebesar 0,85.

13 Consuelo G. Sevilla, Op. cit., h.175

14

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar. Pengantar Statistika. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008) h.287

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

46

G. Teknik Analisis Data

1. Gain score

Gain adalah selisih antara nilai pos test dan pre test. Untuk mengetahui

sejauh mana peningkatan penguasaan materi siswa dari pre test ke post test .

Untuk mencari skor peningkatan pemahaman (gain score) yang diperoleh

siswa digunakan rumus:15

Kemudian hasil perhitungan gain score diberi kategori rendah, sedang

dan tinggi. Menurut Hake bahwa gain score ternormalisasi menunjukkan

tingkat efektivitas perlakuan dari pada perolehan skor atau post test. Terdapat

tiga kategori perolehan, yaitu16

:

Gain tinggi : nilai (<g>) > 0,7

Gain sedang : nilai 0,7 > (<g>) > 0,3

Gain rendah : nilai (<g>) < 0,3

2. Uji Normalitas

Sebelum data hasil pre test dan post test, gain score di analisis lebih

lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji distribusi normal. Dalam penelitian ini

digunakan rumus Chi-Kuadrat 17

:

Keterangan

X2 : Normalitas data

oi : Frekuensi yang diamati

hi : Frekuensi yang diharapkan

Uji normalitas dilakukan pada data hasil pre test, post test, dan gain

score. Hipotesis yang digunakan pada uji normalitas adalah :

15 David E Meltzer, The relationship between mathematics preparation and conceptual

learning gains in physics: a possible “hidden variable” in diagnostic pretest scores.

16 Richard R. Hake. Anlyzing change / gain score. (Dept. of Physics: Indiana University)

17

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Op. cit., h.279

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

47

H0 : data yang akan diuji berdistribusi normal

Ha : data yang diuji tidak berdistribusi normal

H0 diterima atau data yang diuji berdistribusi normal jika X2 hitung ≤ X

2

tabel dengan taraf signifikasi (α) = 0,05 dan db=k-3 dengan k adalah kelompok

interval, k=6 maka db=6-3 = 3.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut

homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua varians

sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dianggap homogen. Namun untuk varian yang tidak sama

besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas.18

Berikut ini rumus untuk

uji homogenitas19

:

Uji homogenitas dilakukan pada data hasil pre test, post test, dan gain

score. Hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas adalah :

H0 : data kelas eksperimen dan data kelas kontrol mempunyai variansi yang

homogen.

Ha : data kelas eksperimen dan data kelas kontrol mempunyai tidak variansi

yang homogen.

Hipotesis statistik :

H0 : s12 = s2

2

Ha : s12 ≠ s2

2

Kriteria keputusannya adalah H0 diterima atau data yang diuji homogen

jika F hitung ≤ F tabel dengan taraf signifikasi (α)= 0,01. Ftabel dengan F0,01(39,39)

adalah 2,13.

18 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar , Op. cit., h. 133

19

Ibid., h.134

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

48

4. Uji t

Uji t dilakukan terhadap r, rata-rata gain score, dan rata-rata skor post

test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah ada

perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Digunakan

rumus20

:

: rata-rata skor kelas eksperimen

: rata-rata skor kelas kontrol

: banyaknya siswa kelas eksperimen

: banyaknya siswa kelas kontrol

: variansi kelas eksperimen

: variansi kelas kontrol

Taraf signifikasi (α) yang digunakan adalah 0,05. dan pengujian statistik

yang digunakan dalam :

a. uji t terhadap rata-rata gain score kelas eksperimen dan kelas control.

H0 : µge ≤ µgk = peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme tidak

lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku.

Ha : µge ≥ µgk = peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik

dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku.

20 Sugiyono, Op. cit., h.197

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

49

Kriteria keputusan H0 ditolak jika > dengan db = n1+ n2 –

2, db=40+40-2= 78. t tabel dari α=0,05 dengan db=78 adalah =

1,6646.

b. uji t terhadap post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H0 : µe ≤ µk = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme tidak lebih baik dari

pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

LKS yang terdapat dalam buku.

Ha : µe ≥ µk = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada

penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

yang terdapat dalam buku.

Kriteria keputusannya adalah H0 diterima jika t hitung ≤ tα dan jika t hitung ≥

tα maka H0 ditolak dengan db=78. t tabel dari α=0,05 dengan db=78 adalah

= 1,6646.

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data

Penelitian dilaksanakan pada kelas XI-IA3 (sebagai kelas eksperimen)

dan XI-IA4 (sebagai kelas kontrol) di SMAN 90 Jakarta.Data yang diambil

dari penelitian ini adalah kemampuan awal dan kemampuan akhir.Setelah itu

dianalisis untuk mengetahui hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar

kelas kontrol.

1. Hasil Belajar

a. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil tes awal (pretes) pengolahan data penelitian mengenai

hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa

kelas eksperimen 40 siswa dan kelas kontrol juga 40 siswa. Berikut ini Tabel

4.1 mengenai deskripsi data pretest.

Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pre Test Siswa Pada Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Xmin 14 12

Xmaks 66 46

Mean 37,05 28,27

Median 37 28

Modus 40 32

Standar deviasi 9,89 7,00

Varians 97,83 49,01

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata hasil pre tes kelas

eksperimen dalah 37,05 dan kelas kontrol adalah 28,27. Sedangkan nilai yang

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

51

sering muncul (modus) kelas eksperimen adalah 40 dan kelas kontrol adalah

32. Dan di dapatkan varians 97,83 untuk kelas eksperimen, 49,01 untuk kelas

kontrol.

b. Data Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukannya treatment pada kelas eksperimen dengan LKS

eksperimen berbasis kontruktivisme dan kelas kontrol dengan LKS eksperimen

yang terdapat di dalam buku, maka siswa diberikan tes akhir (post test).

Berikut ini Tabel 4.2 mengenai deskripsi data post tes.

Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Post Test Siswa Pada Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Xmin 68 54

Xmaks 90 88

Mean 78,80 70,67

Median 78 70

Modus 78 76

Standar deviasi 4,90 6,96

Varians 24,09 48,56

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai post test tertinggi terdapat

pada kelas eksperimen yaitu 90. Sedangkan rata-rata hasil post test kelas

eksperimen dalah 78,80 dan kelas kontrol adalah 70,67. Sedangkan nilai yang

sering muncul (modus) pada post test kelas eksperimen adalah 78 dan kelas

kontrol adalah 76 dengan nilai tengah (median) kelas eksperimen 78 dan kelas

kontrol 70. Selain itu, di dapatkan varians 24,09 untuk kelas eksperimen, 48,56

untuk kelas kontrol.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

52

c. Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Skor peningkatan (gain score) didapatkan setelah data hasil pre test dan

post test diketahui. Berikut ini Tabel 4.3 mengenai deskripsi gain score.

Tabel 4.3 Deskripsi Gain Score Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Xmin 0,41 0,38

Xmaks 0,86 0,77

Mean 0,645 0,583

Median 0,64 0,60

Modus 0,64 0,54

Standar deviasi 0,0935 0,0923

Varians 0,00874 0,00851

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata gain score kelas

eksperimen dalah 0,645 dan kelas kontrol adalah 0,583. Sedangkan nilai yang

sering muncul (modus) pada kelas eksperimen adalah 0,64 dan kelas kontrol

adalah 0,54 dengan nilai tengah (median) kelas eksperimen 0,64 dan kelas

kontrol 0,60. Dengan Standar deviasi 0,0935 untuk kelas eksperimen dan

0,0923 untuk kelas kontrol.

B. Uji Prasarat Analisis

1. Uji Prasyarat Sampel

Uji prasyarat sampel dilakukan pada data pre test.Uji prasyarat sampel

menggunakan uji normalitas dan homogenitas.Uji normalitas digunakan untuk

menguji apakah data berdistribusi normal sehingga analisis bisa

dilanjutkan.Pada data ini digunakan rumus chi kuadrat. Sedangkan uji

homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi data yang akan

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

53

dianalisis homogen atau tidak.uji homegenitas dilakukan dengan

membandingkan kedua variansnya. Berikut ini disajikan data mengenai hasil

uji normalitas dan homogenitas pre test.

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Xhitung 7,16 3,07

Xtabel 7,81 7,81

Keputusan Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa data pre test dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena semua nilai X2

hitung >

X2

(0,05;3). Perhitungan hasil uji normalitas dapat di lihat pada lampiran 14.

Sedangkan hasil uji homogenitas data pre test dapat di lihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test

Nilai

Fhitung 1,99

Ftabel 2,13

Keputusan Homogen

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa data pre test homogen karena F

hitung<

).Perhitungan hasil uji normalitas dapat di lihat pada lampiran

15. Karena data pre test berdistribusi normal dan homogen maka sampel dapat

digunakan untuk penelitian dan data dapat dianalsis lebih lanjut.

2. Uji Prasyarat Statistik

Uji prasyarat statistik dilakukan pada data post test dan gain score. Uji

prasyarat statistik menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

54

disajikan data mengenai hasil uji normalitas dan homogenitas dari data post

test dan gain score.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post test dan Gain Score

Xhitung Xtabel Keputusan

Post test 5,08 7,81 Normal

Gain score 4,65 7,81 Normal

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa data post test dan gain score dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena semua nilai X2

hitung > X2

(0,05;3). Perhitungan hasil uji normalitas dapat di lihat pada lampiran

14. Sedangkan hasil uji homogenitas data post test dan gain score dapat di lihat

pada Tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data Post test dan Gain Score

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui post test dan gain score dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol homogeny karena F hitung<

).Perhitungan

hasil uji normalitas dapat di lihat pada lampiran 15. Karena post test dan gain

score dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan

homogen maka data dapat dianalsis lebih lanjut menggunakan uji t.

3. Uji Statistik

Dari hasil uji prasayat sampel dan uji prasyarat statistik diketahui data

berdistribusi normal dan homogen.Sehingga dapat dilakukan uji hipotesis.Pada

penelitian ini digunakan uji t (t test).Uji t (t-test) digunakan jika ingin menguji

perbedaan dua rata-rata dari dua sampel tentang suatu variabel yang diteliti.

Post test Gain Score

Fhitung 2,01 1,02

Ftabel 2,13 2,13

Keputusan Homogen Homogen

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

55

Dalam penelitian ini dilakukan uji t terhadap gain score (skor peningkatan) dan

post test. Tabel 4.8 merupakan ringkasan hasil uji t.

Tabel 4.8 Hasil Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Thitung Ttabel

Post test 6,06 1,66

Gain Score 3,10 1,66

Dari Tabel 4.8 diketahui data hasil pengujian yang telah dilakukan pada

rata-rata rata-rata post test didapatkan = > = 1,66 maka H0

ditolak. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme

lebih baik dari pada hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku. Sedangkan untuk rata-rata gain score

didapatkan = 3,10> = 1,66 maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa peningkatan penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dari

pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

yang terdapat dalam buku.Perhitungan uji t dapat di lihat pada Lampiran 16.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuipengaruh penggunaan LKS

eksperimen berbasis konstuktivisme.Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui

peningkatan hasil belajar antara kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan

media LKS eksperimen berbasis konstruktivisme dan kelas yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS eksperimen yang terdapat dibuku.

Sebelum data dianalsis lebih lanjut, peneliti ingin membahas secara

deskiptif data hasil post test. Berikut ini disajikan Gambar 4.1 Post test kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

56

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Skor Post Test Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Dari Gambar 4.1 diketahui rata-rata data post test kelas eksperimen lebih

unggul dari kelas kontrol. Sedangkan untuk rata-rata post test kelas

eksperimen sudah mencapai KKM, dan untuk kelas kontrol belum mencapai

KKM yaitu 76. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas eksperimen

mempunyai nilai diatas KKM yaitu 76. Sedangkan untuk rata-rata skor

peningkatan atau gain score dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari dari Tabel 4.3 diketahui bahwa gain skor tertinggi pada kelas

eksperimen mencapai 0,86 sedangkan pada kelas kontrol hanya 0,77. Selain

itu, pada Gambar 4.2 diketahui bahwa rata-rata gain score kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata gain score kelas kontrol. Kelas

eksperimen mempunyai rata-rata gain score 0,645 dan kelas kontrol hanya

65

70

75

80

kelaseksperimen

kelas kontrol

rata

-rat

a p

ost

te

st

post test

0.54

0.56

0.58

0.6

0.62

0.64

0.66

kelas eksperimen kelas kontrol

Gai

n s

core

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

57

0,583 (Lampiran 13). Dari rata-rata gain score kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata gain score kelas kontrol dapat diambil

kesimpulan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang

menggunakan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada

peningkatan hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan LKS eksperimen

yang terdapat dalam buku paket. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Asrul Karim menemukan bahwa pemahaman konsep siswa

yang belajar dengan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari siswa

yang belajar dengan pembelajaran konvensional serta kemampuan berpikir

kritis siswa yang belajar dengan metode penemuan terbimbing terlihat lebih

baik dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar

dengan pembelajaran konvensional.1

Selain itu, peneliti juga mengklasifikasikan gain score kelas eksperimen

dan kelas kontrol ke dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini

disajikan Gambar 4.3 data klasifikasi gain score.

Gambar 4.3 Klasifikasi Gain Score

Dari Gambar 4.3 diketahuisiswa pada kelas eksperimen lebih unggul

pada gain tinggi dari pada kelas kontrol. Artinya siswa kelas eksperimen yang

mendapat nilai gain score > 0,7 dalam hal ini masuk dalam klasifikasi gain

1 Asrul Karim, Penerapan metode penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika

untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berfikir kritsi siswa sekolah dasar,

ISSN 1412-565X , Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011, h.29

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Tinggi Sedang

Jum

lah

Klasifikasi Gain

Eksperimen

Kontrol

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

58

tinggi, kelas eksperimen lebih banyak dari pada siswa dari kelas kontrol.

Sedangkan untuk klasifikasi gain sedang yang mempunyai nilaiantara 0,7>

(<g>) > 0,3 kelas kontrol lebih unggul dari pada kelas eksperimen. Untuk

gain rendah, tidak ada satupun siswa yang memperoleh gain rendah dari kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Hal ini berarti, siswa kelas eksperimen

lebih unggul untuk gain tinggi, artinya pembelajaran dengan menggunakan

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme lebih meningkatkan hasil belajar

siswa dari pada kelas kontrol yang menggunakan LKS yang terdapat dalam

buku paket.

Sebelum dilakukannya pengujian hipotesis dari data yang didapatkan,

maka harus melalui uji normalitas dan homogenitas.Uji normalitas data

digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga

analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, dapat dilaksanakan.Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan uji chi kuadrat untuk pengujian

normalitas data dengan menggunakan uji chi kuadrat dengan taraf signifikasi

(α)= 0,05 dan db=3.

Dari data yang didapatkan diketahui bahwa chi kuadrat hitung pre test,

post test dan gain score dari kelas eksperimen lebih kecil dari pada chi kuadrat

tabel, maka data kelas eksperimen berdistribusi normal. Karena, bila harga chi

kuadarat hitung lebih kecil atau sama dengan chi kuadrat tabel (Xh2≤ Xt

2)

maka distribusi data dinyatakan normal dan bila lebih besar (>) dinyatakan

tidak normal. Sedangkan untuk kelas kontrol, mempunyai chi kuadrat hitung

pre test, post test dan gain score kelas kontrol lebih kecil dari pada chi kuadrat

tabel, maka data kelas kontrol berdistribusi normal. Karena, bila harga chi

kuadarat hitung lebih kecil atau sama dengan chi kuadrat tabel (Xh2≤ Xt

2)

maka distribusi data dinyatakan normal dan bila lebih besar (>) dinyatakan

tidak normal (Lampiran 14).

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut

homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya.Jika kedua varians

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

59

sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena

datanya sudah dianggap homogen. Namun untuk varian yang tidak sama

besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas. Dari data diketahui bahwa

data pre test, post test, dan gain score lebih keci ldari Ftabel, maka data yang

diuji homogen. Karena jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima (homogen).

Keseluruhan data yang didapatkan yaitu data pre test, post test dan gain

score berdistribusi normal dan homogen.Maka data dapat dianalisis lebih

lanjut pengujian hipotesis dengan uji t. Uji t untuk membandingkan gain skor

dan post test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikasi (α) 0,05

dan db=78. Data hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.8.Uji dilakukan untuk

mengetahui peningkatan penguasaan materi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol terhadap rata-rata gain score kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari

uji yang dilakukan di dapatkan hasil = 3,10 > = 1,66 maka H0

ditolak. Karena bila thitung lebih kecil atau sama dengan dari ttabel, maka H0

diterima. Hasil thitung dari penelitian ini lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak,

dapat disimpulkan bahwa peningkatan penguasaaan materi siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme

lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Een Yulianti, Budi Purwanto, dan Slamet menunjukkan bahwa

LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dalam meningkatkan hasil dan minat

belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok “Momentum dan

Impuls” pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan

dengan LKS Berbasis Demonstrasi.Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata

standart gain hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Berbasis

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

60

Eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan LKS

Berbasis Demonstrasi (0,3396> 0,1568).2

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan uji t dengan taraf signifikasi (α) 0,05

dan db=78 terhadap rata-rata post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dari uji yang dilakukan di dapatkan hasil = . Ternyata =

> = 1,66 sehingga H0 ditolak. Karena bila thitung lebih kecil atau

sama dengan dari ttabel, maka H0 diterima. Hasil thitung dari penelitian ini lebih

besar dari ttabel maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen

berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada hasil belajar kimia siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku. Hal ini

juga didukung oleh beberapa peneltian sebelumnya diantaranya penelitian

yang dilakukan oleh Sri Elniati. Dalam penelitiannya, Sri Elniati memaparkan

bahwa hasil belajar matematika kelompok siswa yang menggunakan

perangkat konstruktivis lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran

secara konvensional.3 Penelitian yang dilakukan oleh Sanni Merdekawati dan

Himmawati Puji Lestari, menyatakan bahwa LKS berbasis konstruktivisme

membuat siswa mengkonstruk pengetahuan melalui pengalaman mereka

dalam kegiatan mereka dan merefleksi pengalaman mereka untuk membentuk

pengetahuan baru dan kesimpulan.4

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kelas eksperimen yang

menggunakan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme mempunyai nilai

gain atau skor peningkatan hasil belajar yang lebih baik dari pada kelas

2Een Yulianti, Budi Purwanto, dan Slamet, Perbedaan peningkatan hasil dan minat belajar

fisika menggunakan LKS berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi, Prosiding

seminar nasional, penelitian Pendidikan dan Penerapan IPA,UNY 14 Mei 2011.

3Sri Elniati, Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berorientasi

konstruktivisme, Jurnal Guru No.1, Vol.4, Juli 2007, h.25 4 Sanni Merdekawati dan Himmawati Puji Lestari, Developing student worksheet in English

based on constructivism using problem solving approach for mathematics learning on the

topic social arithmetics, h.192

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

61

kontrol yang hanya menggunakan LKS yang terdapat dalam buku, hal tersebut

juga didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya

yang menggunakan perangkat pembelajaran yang salah satunya adalah LKS

konstruktivisme yang efektif digunakan dan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Karena LKS eksperimen berbasis konstruktivisme ini didesain agar

siswa dapat mengkonstuksi pengetahuannya. Kelebihan utama dari LKS

eksperimen ini adalah adanya pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan dan

membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya yang berhubungan erat

dengan materi yang dipraktikumkan. Kelebihan tersebut tidak ditemukan pada

LKS eksperimen yang terdapat dibuku, LKS eksperimen yang terdapat dibuku

cenderung terlihat apa adanya, dan hanya seperti skenario yang harus

dimainkan oleh siswa.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ellizar, menyatakan bahwa

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS dapat meningkatkan rasa

ingin tahu siswa selanjutnya setelah dia dapat menjawab benar setiap

pertanyaan yang diberikan dalam modul.5 Hal ini dapat kita hubungkan

dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, pertanyaan dalam LKS

eksperimen tersebut selain untuk mengarahkan dan membantu siswa

mengkonstruksi pengetahuannya juga dapat meningkatkan rasa ingin tau siswa

akan materi yang dipraktikumkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Sedangkan LKS yang terdapat dalam buku tidak mempunyai komponen

pertanyaan.

LKS yang terdapat dalam buku paket BSE karya Budi Utami, dkk tidak

memenuhi komponen utama LKS.Pada LKS pengaruh konsentrasi tidak ada

komponen pertanyaan maupun tugas untuk membuat kesimpulan dari

eksperimen. Sedangkan pada LKS pengaruh luas permukaan bidang sentuh,

suhu dan katalis, pertanyaan hanya berupa tugas untuk membuat kesimpulan

5 Ellizar, Models of teaching by constuctivism approach with module, Jurnal kependidikan

triadik, April 2009 Volume 12, No.1

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

62

dari hasil eksperimen tanpa ada pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan

dengan eksperimen yang dilakukan.

Pada LKS yang terdapat dalam buku juga mempunyai beberapa

kekurangan dari segi content. Pada LKS pengaruh suhu, salah satu

perbandingannya adalah suhu 25°C. Saat melakukan eksperimen suhu ruangan

> 25°C sehingga siswa mengalami kesulitan untuk melakukan percobaan. Hal-

hal seperti ini yang seharusnya menjadi fokus guru karena tidak semua content

yang terdapat dalam buku sesuai dengan keadaan dilapangan. Pada LKS

pengaruh katalis, menggunakan NaCl sebagai inhibitor. Tetapi menurut

peneliti hal tersebut tidak banyak bermanfaat, justru hanya banyak membuang

waktu percobaan karena menggunakan waktu pengamatan yang cukup lama

dan terjadinya reaksi tidak dapat diamati dengan jelas. Oleh karena itu, kelas

eksperimen yang menggunakan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme

lebih memberikan pengaruh dan meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan LKS eksperimen yang

terdapat dalam buku.

LKS eksperimen berbasis konstuktivisme memberikan pengaruh dan

meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

menggunakan LKS eksperimen yang terdapat dalam buku. Rata-rata gain

score siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol

dan setelah itu dilakukan uji t diketahui bahwa peningkatan penguasaan materi

siswa kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi

siswa kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang

terdapat dalam buku. Selain itu, rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen

juga lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol dan setelah

dilakukan uji t diketahui hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme

lebih baik dari pada hasil belajar kimia siswa kelas kontrol yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku . Hal ini dikarenakan

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

63

LKS eksperimen berbasis konstuktivisme mempunyai pertanyaan-pertanyaan

yang didesain untuk meningkatkan rasa ingin tahu, serta untuk mengarahkan

dan membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya.6

6Nizarwati, dkk,Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi

konstruktivisme untuk mengajarkan konsep perbandingan trigonometri siswa kelas X

SMA.Jurnal pendidikan matematika.Volume 3 No 2. 2009.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, interpretasi hasil dan pembahasan

penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS

eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada hasil belajar

kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat

dalam buku.

2. Peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS eksperimen berbasiskonstruktivisme lebih baik dari pada

peningkatan penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas maka penulis

mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Pembelajaran dengan media LKS eksperimen berbasis konstruktivisme

diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran kimia

di sekolah, karena pembelajaran ini telah terbukti memberikan pengaruh dan

meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran

2. Bagi guru kimia

Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar kimia siswa dapat

memanfaatkan media LKS eksperimen berbasis konstruktivisme dalam

kegiatan eksperimen.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

65

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mengukur

kecerdasan yang lain seperti berfikir kritis, kecakapan hidup siswa, maupun

keterampilan proses sains siswa.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

66

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. ___________. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006. Asrori, Mohammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima, 2009. Baharuddin, dan Wahyuni, EsaNur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media Group, 2007. Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Ellizar. Models Of Teaching by Constuctivism Approach With Module. Jurnal

kependidikan triadik, April 2009 Volume 12, No.1 Elniati, Sri. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi

Konstruktivisme. Jurnal Guru No.1, Vol.4, Juli 2007. Feronika, Tonih., dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, 2009. Hake, Richard R. Anlyzing change / gain score. Dept. of Physics: Indiana

University. Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima,

2009. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011. Justiana, Sandri,dan Muchtaridi. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira, 2009. Karim, Asrul. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran

Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan

Berfikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. ISSN 1412-565X , Edisi Khusus No. 1,

Agustus 2011. Meltzer, David E. The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In

Diagnostic Pretest Scores. Merdekawati, Sanni, dan Lestari, Himmawatipuji. Developing Student Worksheet

In English Based On Constructivism Using Problem Solving Approach For

Mathematics Learning On The Topic Social Arithmetics. Makalah

disampaikan pada International Seminar and the Fourth National

Conference on Mathematics Education. 21-23 Juli. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yongyakarta, 2011.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

67

Muijs, Daniel, dan Reynolds, David. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.

Yongyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta: Gaung

Persada Press, 2008. Nizarwati.,dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi

Konstruktivisme Untuk Mengajarkan Konsep Perbandingan Trigonometri

Siswa Kelas X SMA. Jurnal pendidikan matematika.Volume 3 No 2. 2009. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva

press, 2011. Rustaman, Nuryani.,dkk. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas

Terbuka,2010. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010. S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Setiawan, Denny.,dkk. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka,

2007. Sevilla, Consuelo G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI press, 1993. Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010. ____________. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya,

2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta,2010. Sumiati., dan Asra. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009. Surmilasari, Nora. Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme

untuk Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII. Makalah

dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika dengan tema Pendidikan Matematika dan Matematika dalam

Membangun Karakter Guru dan Siswa. 10 November. Yongyakarta:

FMIPA UNY, 2012. Suryanto, Adi. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Suyono., dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011. Suwarna.Pengajaran Mikro. Jongjakarta: Tiara Wacana, 2006. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta, Prenada

Media Group, 2009. ______. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

68

Usman, Husaini., dan Akbar, Purnomo Setiadi. Pengantar Statistika. Jakarta:

Bumi Aksara, 2008. Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2005. Utami, Budi.,dkk. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Diknas, 2009. Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta, 2008. Wapole, Ronald E. Pengantar Statistik. Jakarta, Gramedia, 1995. Winarni, EndangWidi. Mengajar IPA Secara Bermakna. Bengkulu: UNIB Press,

2009. Yulianti, Een, Budi Purwanto, dan Slamet. Perbedaan peningkatan hasil dan

minat belajar fisika menggunakan LKS berbasis eksperimen dan LKS

berbasis demonstrasi. Prosiding seminar nasional, penelitian Pendidikan dan

Penerapan IPA, UNY 14 Mei 2011.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

69

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil

Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi

kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi

dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Indikator

3.1.1 Menyebutkan reaksi yang

berlangsung cepat dan reaksi yang

berlangsung lambat

3.1.2 Menjelaskan pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

3.1.3 Menganalisis pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas

permukaan dalam kehidupan sehari-hari

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas

permukaan dalam kehidupan sehari-hari

3.1.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap

laju reaksi

3.1.6 Menganalisis pengaruh suhu terhadap

laju reaksi

3.1.7 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

70

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

2. Mengetahui aplikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi suhu terhadap laju reaks di dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang

bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas

dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau dengan kata lain,

ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi

banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antar zat pereaksi akan semakin

besar.

Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat

tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin banyak

permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi

semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Jadi,

semakin besar luas permukaan zat, semakin mudah zat tersebut larut. Seperti yang

akan kita lakukan pada praktikum ini, menganalisis pengaruh luas permukaan.

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan berlangsung. Selain

mempengaruhi kecepatan pelarutan, suhu reaksi juga mempengaruhi kecepatan suatu

reaksi kimia. Karena suhu reaksi mengakibatkan bertambahnya energi kinetik

molekul-molekul pereaksi sehingga energi kinetiknya melebihi harga energi aktivasi.

Oleh Karena itu, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

71

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh suhu terhadap laju

reaksi mengunakaan natrium tiosulfat dan asam klorida. Dengan suhu ruangan, 35oC

dan 45oC. semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Jadi percobaan

natrium tiosulfat dan asam klorida dengan suhu 45oC lebih cepat dibandingkan yang

lainnya.

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum)

D. Media Pembelajaran

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, Papan tulis, spidol, alat-alat

praktikum

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter yang

diharapkan

Pendahuluan

( 10 menit)

1. Guru menginformasikan

kepada siswa agar

berkumpul dalam

kelompok. Terdapat 8

kelompok yang terdiri

dari 5 orang

perkelompoknya. Dan

guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok

1. Siswa berkumpul dengan

teman satu kelompok dan

mempersiapaka diri untuk

melaksanakan praktikum.

Kerja sama,

keaktifan

2. Guru menginformasikan

tujuan praktikum

2. Siswa mendengarkan

tujuan praktikum yang

diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

3. Siswa mengecek alat dan

bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan , rasa

ingin tahu

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

72

mengecek alat dan bahan

yang terdapat dalam meja

praktikum

Kegiatan Inti

(70 menit)

4. Guru mempersilahkan

siswa untuk membuka

dan mengerjakan bagian

pendahuluan LKS

4. Siswa mengerjakan bagian

awal LKS yaitu

menyebutkan reaksi yang

berlangsung cepat berdasar

gambar yang diberikan

keseriusan

5. Guru mempersilahkan

siswa mengerjakan

praktikum pengaruh luas

permukaan dan suhu

terhadap laju reaksi

secara berkelompok

berdasar LKS

eksperimen berbasis

konstruktivisme

5. Siswa melakukan praktikum

pengaruh luas permukaan

dan suhu terhadap laju

reaksi secara berkelompok

berdasar LKS eksperimen

berbasis konstruktivisme.

Rasa ingin tahu,

berfikir kritis,

keseriusan,

kerja sama,

kerja keras

Penutup (10

menit)

6. Guru menanyakan

kepada siswa

kesimpulan yang di

dapat dari praktikum

pengaruh luas

permukaan dan suhu

terhadap laju reaksi

6. Siswa menyimpulkan yang

di dapat dari praktikum

pengaruh luas permukaan

dan suhu terhadap laju

reaksi adalah semakin luas

permukaan, semakin cepat

laju reaksi. Semakin tinggi

suhu laju reaksi semakin

cepat.

Berfikir kritis,

rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

73

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test

Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 18 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

NIM.108016200005

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

KELAS EKSPERIMEN

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil

Alokasi Waktu 1 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi

kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi

dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Indikator

3.1.8 Menjelaskan pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

3.1.9 Menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

3.1.10 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.11 Menjelaskan pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

3.1.12Menganalisis pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

3.1.13 Menyebutkan contoh aplikasi katalis

dalam kehidupan sehari-hari..

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

75

2. Mengetahui aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi katalis terhadap laju reaksdi dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

c. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin besar konsentrasi, laju

reaksi akan semakin cepat. Ini dikarenakan, jika konsentrasi semakin tinggi karena

banyaknya partikel yang bertumbukan. Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi

dinyatakan dalam persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.

Reaksi : mA + nB pC +qD

Persamaan laju reaksi : v = k . [A]x . [B]

y

Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat

atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah pangkat

konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi mengunakaan pita magnesium dan larutan HCl konsentrasi 1 M,

2 M dan 3 M. seperti yang sudah dijelaskan diatas semakin besar konsentrasi, laju

reaksi akan semakin cepat maka pada praktikum ini pita magnesium dan larutan HCl

3 M memiliki laju yang paling cepat.

d. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat

reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis yang

umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak digunakan

dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa reaksi kimia dialam

juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis bergantung jenis katalisnya. Katalis

dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu:

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

76

1. Katalis homogen

Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-

zat pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat

perantara (fasilitator). Berikut ini contoh reaksi kimia yang melibatkan katalis

homogen

Pembuatan gas SO3

2SO2 + O2 2SO3 (lambat)

2SO2 + O2 → 2SO3 (cepat)

Mekanisme

2SO2 + 2 NO2 2SO3 + 2NO

2NO + O2 2NO2

+

2SO2 + O2 2SO3

2. Katalis heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi.

Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung pada permukaan

katalis tersebut.

3. Enzim

Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam

makhluk hidup, sehingga enzim dikenal juga sebagai biokatalis. Enzim bersifat

khas, artinya hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu.

4. Autokatalis

Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya,

zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh katalis terhadap laju

reaksi percobaan pertama mengunakaan hidrogen peroksida dan percobaan kedua

menggunakan hidrogen peroksida yang ditambahkan dengan besi klorida. Percobaan

kedua yang mengunakan katalis besi klorida berlangsung lebih cepat dan tidak

merubah (secara fisik) larutan hidrogen peroksida.

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

77

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum)

D. Media Pembelajaran

LKS eksperimen berbasis konstruktivisme, Papan tulis, spidol, alat-alat

praktikum

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

yang

diharapkan

Pendahuluan

(5 menit)

1. Guru menginformasikan

kepada siswa agar

berkumpul dalam

kelompok. Terdapat 8

kelompok yang terdiri

dari 5 orang

perkelompoknya. Dan

guru membagikan LKS

kepada setiap kelompok

1. Siswa berkumpul dengan

teman satu kelompok dan

mempersiapaka diri untuk

melaksanakan praktikum.

Kerja sama,

keaktifan

2. Guru menginformasikan

tujuan praktikum

2. Siswa mendengarkan

tujuan praktikum yang

diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

mengecek alat dan

bahan yang terdapat

dalam meja praktikum

3. Siswa mengecek alat dan

bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan ,

rasa ingin tahu

Kegiatan Inti 4. Guru mempersilahkan 4. Siswa melakukan Rasa ingin

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

78

(35 menit) siswa mengerjakan

praktikum pengaruh

konsentrasi dan

pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

secara berkelompok

berdasar LKS

eksperimen berbasis

konstruktivisme

praktikum pengaruh

konsentrasi dan pengaruh

katalis terhadap laju reaksi

secara berkelompok

berdasar LKS eksperimen

berbasis konstruktivisme.

tahu, berfikir

kritis,

keseriusan,

kerja sama,

kerja keras

Penutup (5

menit)

5. Guru menanyakan

kepada siswa

kesimpulan yang didapat

dari praktikum pengaruh

konsentrasi dan

pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

5. Siswa menyimpulkan yang

didapat dari praktikum

pengaruh konsentrasi dan

pengaruh katalis terhadap laju

reaksi.

Berfikir kritis,

rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test

Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 19 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

NIM.108016200005

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

79

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

KELAS KONTROL

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil

Alokasi Waktu 2 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi

kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi

dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Indikator

3.1.1 Menyebutkan reaksi yang

berlangsung cepat dan reaksi yang

berlangsung lambat

3.1.2 Menjelaskan pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

3.1.3 Menganalisis pengaruh luas

permukaan terhadap laju reaksi

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas

permukaan dalam kehidupan sehari-hari

3.1.4 Menyebutkan contoh aplikasi luas

permukaan dalam kehidupan sehari-hari

3.1.5 Menjelaskan pengaruh suhu terhadap

laju reaksi

3.1.6 Menganalisis pengaruh suhu terhadap

laju reaksi

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

80

3.1.7 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

2. Mengetahui aplikasi pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi suhu terhadap laju reaks di dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang

bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas

dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau dengan kata lain,

ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi

banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan antar zat pereaksi akan semakin

besar.

Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat

tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin banyak

permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi

semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Jadi,

semakin besar luas permukaan zat, semakin mudah zat tersebut larut. Seperti yang

akan kita lakukan pada praktikum ini, menganalisis pengaruh luas permukaan.

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan berlangsung. Selain

mempengaruhi kecepatan pelarutan, suhu reaksi juga mempengaruhi kecepatan suatu

reaksi kimia. Karena suhu reaksi mengakibatkan bertambahnya energi kinetik

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

81

molekul-molekul pereaksi sehingga energi kinetiknya melebihi harga energi aktivasi.

Oleh Karena itu, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh suhu terhadap laju

reaksi mengunakaan natrium tiosulfat dan asam klorida. Dengan suhu ruangan, 35oC

dan 45oC. semakin tinggi suhu maka laju reaksi semakin cepat. Jadi percobaan

natrium tiosulfat dan asam klorida dengan suhu 45oC lebih cepat dibandingkan yang

lainnya

C. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum)

D. Media Pembelajaran

LKS praktikum, Papan tulis, spidol, alat-alat praktikum

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter

yang

diharapkan

Pendahuluan

(10 menit)

1. Guru

menginformasikan

kepada siswa agar

berkumpul dalam

kelompok. Terdapat 6

kelompok yang terdiri

dari 6-7 siswa

perkelompoknya.

1. Siswa berkumpul dengan

teman satu kelompok dan

mempersiapakan diri untuk

melaksanakan praktikum.

Kerja sama,

keaktifan

2. Guru menginformasikan

tujuan praktikum

2. Siswa mendengarkan

tujuan praktikum yang

diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

mengecek alat dan

3. Siswa mengecek alat dan

bahan yang sudah

disiapkan

Keaktifan ,

rasa ingin tahu

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

82

bahan yang terdapat

dalam meja praktikum

Kegiatan Inti

(70 menit)

4. Guru mempersilahkan

siswa mengerjakan

praktikum pengaruh luas

permukaan dan suhu

terhadap laju reaksi

secara berkelompok

berdasar LKS

praktikum.

4. Siswa melakukan praktikum

pengaruh luas permukaan

dan suhu terhadap laju

reaksi secara berkelompok

berdasar LKS praktikum.

Rasa ingin

tahu, berfikir

kritis,

keseriusan,

kerja sama,

kerja keras

Penutup (10

menit)

5. Guru menanyakan

kepada siswa

kesimpulan yang di

dapat dari praktikum

pengaruh luas

permukaan dan suhu

terhadap laju reaksi

5. Siswa menyimpulkan yang

di dapat dari praktikum

pengaruh luas permukaan

dan suhu terhadap laju

reaksi adalah. Semakin luas

permukaan, semakin cepat

laju reaksi. Semakin tinggi

suhu laju reaksi semakin

cepat.

Berfikir kritis,

rasa ingin tahu

F. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test

Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 17 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

NIM.108016200005

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

KELAS KONTROL

Nama Sekolah SMA NEGERI 90 JAKARTA

Mata Pelajaran Kimia

Kelas/Semester XI / Ganjil

Alokasi Waktu 1 x 45 menit

Standar Kompetensi

3. Memahami kinetika reaksi

kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor

yang mempengaruhi serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar

3.1 Mendeskripsikan pengertian laju rekasi

dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi

Indikator

3.1.8 Menjelaskan pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

3.1.9 Menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi

3.1.10 Menyebutkan contoh aplikasi

pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

3.1.11 Menjelaskan pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

3.1.12Menganalisis pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

3.1.13 Menyebutkan contoh aplikasi katalis

dalam kehidupan sehari-hari..

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

84

2. Mengetahui aplikasi pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh katalis terhadap laju reaksi

4. Mengetahui aplikasi katalis terhadap laju reaksdi dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin besar konsentrasi, laju

reaksi akan semakin cepat. Ini dikarenakan, jika konsentrasi semakin tinggi karena

banyaknya partikel yang bertumbukan. Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi

dinyatakan dalam persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.

Reaksi : mA + nB pC +qD

Persamaan laju reaksi : v = k . [A]x . [B]

y

Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat

atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah pangkat

konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh konsentrasi

terhadap laju reaksi mengunakaan pita magnesium dan larutan HCl konsentrasi 1 M,

2 M dan 3 M. seperti yang sudah dijelaskan diatas semakin besar konsentrasi, laju

reaksi akan semakin cepat maka pada praktikum ini pita magnesium dan larutan HCl

3 M memiliki laju yang paling cepat.

b. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi

Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat

reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis yang

umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak digunakan

dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa reaksi kimia dialam

juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis bergantung jenis katalisnya. Katalis

dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu:

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

85

5. Katalis homogen

Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-

zat pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat

perantara (fasilitator). Berikut ini contoh reaksi kimia yang melibatkan katalis

homogen

Pembuatan gas SO3

2SO2 + O2 2SO3 (lambat)

2SO2 + O2 → 2SO3 (cepat)

Mekanisme

2SO2 + 2 NO2 2SO3 + 2NO

2NO + O2 2NO2

+

2SO2 + O2 2SO3

6. Katalis heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi.

Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung pada permukaan

katalis tersebut.

7. Enzim

Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam

makhluk hidup, sehingga enzim dikenal juga sebagai biokatalis. Enzim bersifat

khas, artinya hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu.

8. Autokatalis

Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya,

zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.

Praktikum yang dilakukan adalah menganalisis pengaruh katalis terhadap

laju reaksi percobaan pertama mengunakaan hidrogen peroksida dan percobaan

kedua menggunakan hidrogen peroksida yang ditambahkan dengan besi klorida.

Percobaan kedua yang mengunakan katalis besi klorida berlangsung lebih cepat

dan tidak merubah (secara fisik) larutan hidrogen peroksida

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

86

c. Metode Pembelajaran

Metode : Eksperimen (praktikum)

d. Media Pembelajaran

LKS praktikum, Papan tulis, spidol, alat-alat praktikum

e. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Karakter yang

diharapkan

Pendahuluan

( 5 menit)

(6 m

e

n

i

t

)

1. Guru menginformasikan

kepada siswa agar

berkumpul dalam

kelompok. Terdapat 6

kelompok yang terdiri

dari 6-7 siswa

perkelompoknya.

1. Siswa berkumpul dengan

teman satu kelompok dan

mempersiapaka diri untuk

melaksanakan praktikum.

Kerja sama,

keaktifan

2. Guru menginformasikan

tujuan praktikum

2. Siswa mendengarkan tujuan

praktikum yang

diinformasikan guru

Perhatian

3. Guru memberikan waktu

kepada siswa untuk

mengecek alat dan

bahan yang terdapat

dalam meja praktikum

3. Siswa mengecek alat dan

bahan yang sudah disiapkan

Keaktifan , rasa

ingin tahu

Kegiatan Inti

(35 menit)

4. Guru mempersilahkan

siswa mengerjakan

praktikum pengaruh

konsentrasi dan

pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

secara berkelompok

4. Siswa melakukan praktikum

pengaruh konsentrasi dan

pengaruh katalis terhadap

laju reaksi secara

berkelompok berdasar LKS

praktikum.

Rasa ingin tahu,

berfikir kritis,

keseriusan,

kerja sama,

kerja keras

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

87

berdasar LKS

praktikum.

Penutup (5

menit)

5. Guru menanyakan

kepada siswa

kesimpulan yang di

dapat dari praktikum

pengaruh konsentrasi

dan pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

5. Siswa menyimpulkan yang

di dapat dari praktikum

pengaruh konsentrasi dan

pengaruh katalis terhadap

laju reaksi.

Berfikir kritis,

rasa ingin tahu

6. Sumber Belajar

Justiana,sandri dan Muchtaidi.2009. Kimia 1. Jakarta: yudhistira

Utami,Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

7. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Jenis Tagihan : Pre test dan Post test

Bentuk Instrumen : Essay

Mengetahui, Jakarta, 19 Oktober 2012

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Dra. Nurdiana Halimah

NIM.108016200005

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

88

Lampiran 3. LKS Kelas Eksperimen

LEMBAR KERJA SISWA

PRAKTIKUM LAJU REAKSI

Oleh

Halimah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

89

Perhatikan reaksi-reaksi berikut. Tentukan mana reaksi yang berlangsung cepat dan mana

yang berlangsung lambat….

Pengkaratan besi Pembakaran arang

Pelapukan kayu Pembakaran kayu

Reaksi berlangsung

…………………………….

Reaksi berlangsung

…………………………….

Reaksi berlangsung

…………………………….

Reaksi berlangsung

…………………………….

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

90

LEMBAR KERJA SISWA

PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP LAJU REAKSI

Standar kompetensi : 3. memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :3.1 mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. TUJUAN

Menyelidiki pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi heterogen

dan homogen.

2. TEORI

Carilah dasar teori dari buku, internet !!

3. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

3 buah tabung reaksi

Gelas Ukur 25 mL

Neraca

Lumpang dan alu

Stopwatch

B. BAHAN

Pualam (CaCO3)

Larutan HCl 3 M

Air

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

91

4. LANGKAH KERJA

CaCO3(s) + HCl(aq) → *

*tentukan hasil reaksi antara pualam dan asam klorida

Masukan 10 mL larutan HCl 3 M

kedalam gelas kimia

Tambahkan 0,5 g keping-keping pualam

(CaCO3) kedalam gelas kimia

Nyalakan stopwatch ketika CaCO3 jatuh kedalam HCl,

catat waktu sejak hingga pualam habis berekasi

Siapkan 0,5 g keping pualam

(CaCO3)

Ulangi dengan cara yang sama,

dengan pualam (CaCO3) 0,5 g

berupa serbuk (telah digerus

halus)

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

92

5. HASIL PENGAMATAN

No Bentuk zat Molaritas HCl (M) Waktu (detik)

1 Keping pualam (CaCO3)

2 Serbuk pualam (CaCO3)

6. PERTANYAAN

A. Sebutkan hasil reaksi antara pualam dan asam klorida ….

………………………………………………………………………............................................................................

………………………………………………………………………............................................................................

………………………………………………………………………............................................................................

………………………………………………………………………............................................................................

B. Sebutkan nama garam campuran yang merupakan hasil reaksi antara pualam

dan asam klorida….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

C. Apa gas hasil reaksi antara pualam dan asam klorida, dan sebutkan ciri-ciri gas

tersebut….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

D. Mana waktu (detik) yang lebih cepat antara kepingan pualam atau serbuk

pulam….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

93

E. Jelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi seperti pada percobaan

antara pualam dan asam klorida….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

F. Sebutkan contoh pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

7. KESIMPULAN

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

94

LEMBAR KERJA SISWA

PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI

Standar kompetensi : 3. memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :3.1 mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. TUJUAN

Menyelidiki pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

2. TEORI

Carilah dasar teori dari buku, internet !!

3. ALAT DAN BAHAN

ALAT

3 buah Gelas kimia 50 mL Kaki tiga

Gelas ukur 25 mL Kasa asbes

Gelas kimia 1000mL Pembakar spirtus

Stopwatch Thermometer

Kertas Spidol

BAHAN

Larutan HCl 2 M

Larutan Na2S2O3 0,2 M

4. LANGKAH KERJA

Na2S2O3(aq) + 2HCl (aq) → *

*tentukan hasil reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

95

Gelas 1

Siapkan gelas kimia dan

masukan larutan Na2S2O3

0,2M dengan suhu ruangan

Ukur suhu ruangan

Buatlah tanda silang

pada secarik kertas

kemudian letakan

dibawah gelas kimia yg

berisi larutan Na2S2O3

Siapkan 20 mL larutan Na2S2O3 0,2M

masing-masing kedalam 3 gelas kimia.

Beri tanda gelas 1, 2 dan 3

Hentikan pencatat waktu

setelah tanda silang

tertutupi

Masukan 10 mL larutan

HCl 2M kedalam gelas

kimia

Tekan Stopwatch

Gelas 2 Gelas 3

Panaskan larutan

Na2S2O3 0,2M

sampai suhu 35oC

Panaskan larutan

Na2S2O3 0,2M

sampai suhu 45oC

Masukan 10 mL larutan

HCl 2M kedalam gelas

kimia yg telah

dipanaskan 35oC, dan

Tekan Stopwatch

Masukan 10 mL larutan

HCl 2M kedalam gelas

kimia yg telah dipanaskan

45oC, dan Tekan

Stopwatch

Buatlah tanda silang

pada secarik kertas

kemudian letakan

dibawah gelas kimia yg

berisi larutan Na2S2O3

Buatlah tanda silang

pada secarik kertas

kemudian letakan

dibawah gelas kimia yg

berisi larutan Na2S2O3

Hentikan pencatat waktu

setelah tanda silang

tertutupi

Hentikan pencatat waktu

setelah tanda silang

tertutupi

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

96

5. HASIL PENGAMATAN

No Suhu (oC) Molaritas HCL (M) Molaritas Na2S2O3 (M) Waktu (detik)

1

2

3

6. PERTANYAAN

A. Sebutkan hasil reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

B. Reaksi antara natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan asam klorida (HCl) akan

menghasilkan zat baru berupa endapan yang dapat menutupi tanda silang. Apa

nama zat tersebut dan sebutkan ciri-cirinya ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

C. Sebutkan nama garam campuran hasil reaksi antara natrium tiosulfat dan asam

klorida ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

D. Apa gas hasil reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida, dan sebutkan ciri-ciri

gas tersebut….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

97

E. Apa yang terjadi pada percobaan antara natrium tiosulfat dan asam klorida jika

suhu dinaikan 200C….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

F. Mengapa semakin tinggi suhu, waktu yang diperlukan untuk bereaksi semakin

sedikit ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

G. Jelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi seperti reaksi yang terjadi antara

natrium tiosulfat dan asam klorida ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

H. Sebutkan contoh pengaruh suhu terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-

hari….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

7. KESIMPULAN

………………………………………………………………………………………….………

………………………………………………………………………………….………………

………………………………………………………………………….………………………

………………………………………………………………….………………………………

………………………………………………………….………………………………………

………………………………………………….………………………………………………

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

98

LEMBAR KERJA SISWA

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI

Standar kompetensi : 3. memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :3.1 mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. TUJUAN

Menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

2. TEORI

Carilah dasar teori dari buku, internet !!

3. ALAT DAN BAHAN

ALAT

3 Buah Tabung Reaksi

Gelas ukur 25 mL

Stopwatch

BAHAN

Larutan HCl 1 M, 2 M, 3 M

3 batang pita magnesium (Mg) dengan panjang 3 cm

4. LANGKAH KERJA

Mg(s) + HCl (aq) → *

*tentukan hasil reaksi antara pita magnesium dan asam klorida

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

99

5. HASIL PENGAMATAN

No Panjang pita Mg (cm) Molaritas HCl (M) Waktu (detik)

1

2

3

Siapkan 10 mL larutan HCl 1 M kedalam gelas

kimia

Siapkan Stopwatch, masukan 3 cm pita

Mg kedalam gelas kimia, nyalakan

stopwatch !

Catat waktu yang diperlukan,

sampai pita Mg Habis bereaksi

dengan HCl

Ulangi dengan cara yang

sama, dengan konsentrasi

HCl 2M dan 3 M

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

100

6. PERTANYAAN

A. Berdasarkan percobaan diatas, urutkanlah kosentrasi (M) dari waktu yang paling

cepat ….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

B. Buatlah Grafik hubungan antara waktu dan konsentrasi berdasarkan data hasil

percobaan….

C. Sebutkan hasil reaksi antara pita magnesium dan asam klorida berdasar percobaan

diatas….

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

D. Apa gas hasil reaksi antara magnesium dan asam klorida, dan sebutkan ciri-ciri gas

tersebut….

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

…………………………………………………………………………………………………………………...………...

Wak

tu R

eaks

i (d

etik

)

Konsentrasi HCl (M)

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

101

E. Jelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan percobaan

diatas….

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

F. Sebutkan contoh pengaruh Konsentrasi terhadap laju reaksi dalam kehidupan

sehari-hari….

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

…………………………………………………………………………………………………………………...………

7. KESIMPULAN

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

102

LEMBAR KERJA SISWA

PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI

Standar kompetensi : 3. memahami kinetika reaksi kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :3.1 mendeskripsikan pengertian laju rekasi dengan melakukan percobaan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

1. TUJUAN

Menyelidiki pengaruh Katalis terhadap laju reaksi

2. TEORI

Carilah dasar teori dari buku, internet !!

3. ALAT DAN BAHAN

ALAT

Gelas kimia 100 mL Stopwatch

Gelas Ukur 50 mL Pipet tetes

BAHAN

Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2) 5%

Larutan Besi III Klorida (FeCl3) 0,1 M

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

103

4. LANGKAH KERJA

Percobaan 1

Percobaan 2

Nyalakan stopwatch dan amati apa

yang terjadi pada larutan tersebut

Catat waktu hingga gelembung gas tak

terbentuk lagi

Masukan 50 mL larutan H2O2

5% kedalam gelas kimia

Masukan 20 tetes Larutan FeCl3

0,1 M

Nyalakan stopwatch sejak penambahan Larutan

FeCl3 dan amati apa yang terjadi pada larutan

tersebut

Catat waktu hingga gelembung gas tak terbentuk lagi

Masukan 50 mL larutan H2O2

5% kedalam gelas kimia

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

104

5. HASIL PENGAMATAN

No Larutan H2O2

(mL)

Larutan yang

ditambahkan (mL)

Waktu (detik) Hasil Pengamatan

1

2

6. PERTANYAAN

A. Bagaimanakah keadaan masing-masing larutan dengan dalam percobaan tersebut….

…………………………………………………………………...................................................................................

…………………………………………………………………...................................................................................

…………………………………………………………………...................................................................................

…………………………………………………………………...................................................................................

…………………………………………………………………...................................................................................

…………………………………………………………………...................................................................................

B. Urutkan waktu (detik) dari kedua percobaan tersebut dari yang paling cepat ….

…………………………………………………….....................................................................................................

…………………………………………………….....................................................................................................

…………………………………………………….....................................................................................................

…………………………………………………….....................................................................................................

C. Apakah Besi Klorida mengalami perubahan selama bereaksi dengan hidrogen

peroksida mengalami peruraian….

…………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………..

D. Apa yang dimaksud dengan katalis….

……………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………..

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

105

E. Jelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi seperti yang terjadi pada percobaan

di atas….

…………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………..

F. Sebutkan contoh pengaruh katalis terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-

hari….

……………………………………………….............................................................................................................

……………………………………………….............................................................................................................

………………………………………………........................................................................................................... ..

………………………………………………........................................................................................................... ..

………………………………………………........................................................................................................... ..

………………………………………………........................................................................................................... ..

………………………………………………........................................................................................................... ..

7. KESIMPULAN

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...……………………………………………………….......

………………………………………………………………...………………………………………………………......

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

106

Lampiran 4. LKS Kelas Kontrol

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

107

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

108

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

109

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

110

Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Hasil Belajar

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Laju Reaksi

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenjang

Mendeskripsikan

pengertian laju reaksi

dengan melakukan

percobaan tentang

faktor-faktor yang

Menyebutkan reaksi yang

berlangsung cepat dan

reaksi yang berlangsung

lambat

1. Nyatakan apakah masing-masing perubahan berikut tergolong cepat atau

lambat

a. Pengkaratan besi

b. Memudarnya warna pakaian

c. Proses nyala petasan

d. Proses pematangan buah

C 1

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

111

mempengaruhi laju

reaksi.

e. Pembakaran bahan bakar roket

Menjelaskan Pengaruh luas

permukaan terhadap laju

reaksi

2. Data hasil percobaan A + B → C

no Massa

(g)

Bentuk

zat

[B]

M

Waktu

(s)

Suhu

oC

1 5 Serbuk 0,1 2 25

2 5 Larutan 0,1 3 25

3 5 Butiran 0,1 5 25

4 5 Larutan 0,1 1,5 25

5 5 Larutan 0,1 1,5 25

Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh faktor? Jelaskan ….

C 2

3. Di depot-depot penjualan air minum isi ulang terdapat modul penyaring

air berisi pasir, karbon aktif, dan zeolit. Jelaskan mengapa bahan-bahan

tersebut berbentuk serbuk tidak berupa padatan kasar?

C 2

4. Manakah yang lebih luas permukaannya, serbuk pualam atau kepingan

pualam? jelaskan

C 2*

Menganalisis pengaruh luas

permukaan terhadap laju

5. Mengapa serbuk kalsium lebih cepat bereaksi dengan larutan HCl 1 M

dari pada kepingan kalsium dengan massa yang sama…

C 3*

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

112

reaksi 6. Seorang siswa melakukan percobaan reaksi CaCO3 + HCl seperti yang

terjadi dibawah ini:

HCl 2M HCl 2M HCl 2M

CaCO3 CaCO3 CaCO3

serbuk butiran kepingan

a. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam percobaan ini?

b. Sebutkan produk hasil reaksi dari percobaan ini?

c. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan?

C 5*

Menyebutkan contoh

aplikasi luas permukaan

dalam kehidupan sehari-hari

7. Sebutkan 2 (dua) contoh aplikasi laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan luas permukaan bidang sentuh….

C 2

Menjelaskan pengaruh

konsentrasi terhadap laju

reaksi

8. Jelaskan mengapa konsentrasi mempengaruhi laju reaksi…. C 2*

9. Data percobaan reaksi besi (Fe) dan larutan asam klorida (HCl) adalah

sebagai berikut :

C 2*

B C A

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

113

no Fe (0,2g) [HCl]

M

1 Serbuk 0,1

2 Serbuk 0,2

3 Serbuk 2

4 Serbuk 0,5

5 Serbuk 1

Dari data diatas, reaksi yang berlangsung paling cepat adalah? jelaskan

10. Mengapa reaksi berlangsung lebih cepat pada konsentrasi yang lebih

tinggi? jelaskan

C 2*

Menganalisis pengaruh

konsentrasi terhadap laju

reaksi

11.

HCl 0,5M HCl 1M

Perhatikan masing-masing larutan diatas, pada masing-masing gelas

dimasukan 1 cm pita magnesium (Mg)

a. Dari kedua tabung manakah yang berlangsung lebih cepat ?

b. Sebutkan produk hasil reaksi ?

c. Faktor apa yang mempengaruhinya ?

C 4

A B

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

114

d. Jelaskan mengapa demikian?

12. Bubuk detergent yang digunakan untuk mencuci pakaian mengandung

zat-zat penghilang noda pada pakaian. Zat-zat ini akan bereaksi dengan

noda tersebut. Dua pakaian seragam dengan noda yang sangat kotor

dicuci dengan bubuk detergent yang sama. Pakaian pertama dicuci

dengan 1 takaran detergent. Pakaian kedua dicuci dengan 2 takaran

detergent. Takaran manakah yang dapat memebersihkan pakaian lebih

cepat? jelaskan

C 4*

Menyebutkan contoh

aplikasi pengaruh

konsentrasi terhadap laju

reaksi

13. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari

yang berkaitan dengan pengaruh konsentrasi….

C 2*

Menjelaskan pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

14. Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi hal ini terjadi karena… C 2

15. Mengapa gula lebih cepat larut dengan air hangat, dibandingkan dengan

air dingin? jelaskan

C 2

Menganalisis pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

16. Data hasil percobaan untuk reaksi B + C→ hasil

percobaan Massa/bentuk

zat (g)

Konsentrasi

[C] M

Waktu

(detik)

Suhu

(oC)

C 4

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

115

1 10 g serbuk 0,1 2 25

2 10 g larutan 0,1 3 25

3 10 kepingan 0,1 5 25

4 10 g larutan 0,1 1,5 35

Apa yang dapat disimpulkan berdasar percobaan 2 dan 4 ….

17. Reaksi metana dengan oksigen merupakan reaksi eksoterm, tetapi

campuran gas metana dengan oksigen tidak begitu saja langsung beraksi

tanpa percikan api, jelaskan mengapa demikian….

C 4*

Menyebutkan contoh

aplikasi pengaruh suhu

terhadap laju reaksi

18. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam keseharian yang

berkaitan dengan pengaruh suhu….

C 2*

Menjelaskan pengaruh

katalis terhadap laju reaksi

19. Jelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi…. C 2*

20. Reaksi antara gas H2dan O2 pada suhu 25 oC berlangsung sangat lambat,

tetapi ketika ditambah serbuk Pt, reaksi menjadi lebih cepat. Hal ini

menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh….

C 2

21. C 3*

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

116

Berdasrakan gambar diatas, apa yang bisa kamu simpulkan berhubungan

dengan katalis dan laju reaksi?

Menganalisis pengaruh

katalis terhadap laju reaksi

22. Proses penguraian KClO3 murni pada suhu 25oC sangat sukar terjadi

meskipun dilakukan dengan cara pemanasan bahkan sampai mencair dan

mendidih. Tetapi bila dicampur dengan sedikit MnO2 penguraian

berlangsung lebih cepat. Hal ini menunjukan bahwa laju reaksi

dipengaruhi oleh? Jelaskan….

C 4*

23. Pada Percobaan pertama dilaboratorium memasukan hidrogen peroksida

(H2O2) kedalam gelas kimia, setelah beberapa lama muncul gelembung

gas pada larutan tersebut. Sedangkan pada percobaan kedua, H2O2

ditambahkan dengan FeCl3 gelembung gas langsung muncul,

penambahan FeCl3 berwarna kuning jingga, lalu berubah menjadi cokelat.

C 4

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

117

Tetapi pada akhir reaksi kembali berwarna kuning jingga.

Apa yang dapat disimpulkan dari pernyataan diatas….

Menyebutkan contoh

aplikasi pengaruh katalis

terhadap laju reaksi

24. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam bidang industri yang

berkaitan dengan pengaruh katalis….

C 2

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

118

Lampiran 6. Format Pedoman Penskoran Soal Tes

FORMAT PEDOMAN PENSKORAN SOAL TES

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Laju Reaksi

Kelas/Semester : XI/1

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksi.

Indikator Soal Jawaban Skor

Menyebutkan

reaksi yang

berlangsung

cepat dan

1. Nyatakan apakah masing-masing perubahan berikut

tergolong cepat atau lambat

Tiap jawaban benar

mendapat 1 skor

a. Pengkaratan besi

Reaksi berlangsung lambat

1

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

119

reaksi yang

berlangsung

lambat

b. Memudarnya warna pakaian

Reaksi berlangsung lambat

1

c. Proses nyala petasan

Reaksi berlangsung cepat

1

d. Proses pematangan buah

Reaksi berlangsung lambat

1

e. Pembakaran bahan bakar roket Reaksi berlangsung cepat

1

Skor maksimal 5

Menjelaskan

Pengaruh luas

permukaan

terhadap laju

reaksi

2. Data hasil percobaan A + B → C

no Massa

(g)

Bentuk

zat

[B]

M

Waktu

(s)

Suhu

oC

1 5 Serbuk 0,1 2 25

2 5 Larutan 0,1 3 25

3 5 Butiran 0,1 5 25

4 5 Larutan 0,1 1,5 25

5 5 Larutan 0,1 1,5 25

Pada percobaan 1 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh

faktor? Jelaskan ….

0

Pada percobaan 1 & 3 laju reaksi di pengaruhi

oleh pengaruh luas permukaan bidang sentuh.

1

Pada percobaan 1 & 3 laju reaksi di pengaruhi

oleh pengaruh luas permukaan bidang sentuh.

Zat yang berbentuk serbuk mempunyai waktu

reaksi lebih cepat dibandingkan dengan zat

yang berbentuk butiran.

2

Pada percobaan 1 & 3 laju reaksi di pengaruhi

oleh pengaruh luas permukaan bidang sentuh.

Zat yang berbentuk serbuk mempunyai waktu

3

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

120

reaksi lebih cepat dibandingkan dengan zat

yang berbentuk butiran. Karena makin luas

permukaannya makin banyak kemungkinan

terjadinya tumbukan antar partikel.

Skor maksimal 3

Menjelaskan

Pengaruh luas

permukaan

terhadap laju

reaksi

3. Di depot-depot penjualan air minum isi ulang terdapat

modul penyaring air berisi pasir, karbon aktif, dan

zeolit. Jelaskan mengapa bahan-bahan tersebut

berbentuk serbuk tidak berupa padatan kasar?

0

Bahan tersebut berbentuk serbuk untuk

mempercepat penyerapan kotoran.

1

Bahan tersebut berbentuk serbuk untuk

mempercepat penyerapan kotoran. Semakin

luas permukaan bidang sentuh reaksi

berlangsung cepat.

2

Bahan tersebut berbentuk serbuk untuk

mempercepat penyerapan kotoran. Semakin

luas permukaan bidang sentuh reaksi

berlangsung cepat. Karena makin luas

permukaannya makin banyak kemungkinan

terjadinya tumbukan antar partikel.

3

Skor maksimal 3

Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

121

Menjelaskan

Pengaruh luas

permukaan

terhadap laju

reaksi

4. Manakah yang lebih luas permukaannya, serbuk pualam

atau kepingan pualam? jelaskan

0

Serbuk pualam lebih luas permukaannya

dibandingkan keping pualam.

1

Serbuk pualam lebih luas permukaannya.

Karena serbuk pualam mempunyai permukaan

bidang sentuh yang lebih luas.

2

Serbuk pualam lebih luas permukaannya.

Karena serbuk pualam mempunyai permukaan

bidang sentuh yang lebih luas. Semakin luas

permukaannya semakin banyak kemungkinan

terjadinya tumbukan antar partikel.

3

Serbuk pualam lebih luas permukaannya.

Karena serbuk pualam mempunyai permukaan

bidang sentuh yang lebih luas. Semakin luas

permukaannya semakin banyak kemungkinan

terjadinya tumbukan antar partikel. Yang

menjadikan serbuk pualam lebih cepat bereaksi

dibandingkan kepingan pualam.

4

Skor maksimal 4

Menganalisis 5. Mengapa serbuk kalsium lebih cepat bereaksi dengan 0

Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

122

pengaruh luas

permukaan

terhadap laju

reaksi

larutan HCl 1 M dari pada kepingan kalsium dengan

massa yang sama?

Karena serbuk kalsium lebih luas

permukaannya dibanding kepingan kalsium

1

Karena serbuk kalsium lebih luas

permukaannya dibanding kepingan kalsium

Semakin luas permukaannya semakin banyak

kemungkinan terjadinya tumbukan antar

partikel.

2

Karena serbuk kalsium lebih luas

permukaannya dibanding kepingan kalsium

Semakin luas permukaannya semakin banyak

kemungkinan terjadinya tumbukan antar

partikel. Yang menjadikan serbuk kalsium

lebih cepat bereaksi dibandingkan kepingan

kalsium.

3

Skor maksimal 3

Menganalisis 6. Seorang siswa melakukan percobaan reaksi CaCO3 + 0

Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

123

pengaruh luas

permukaan

terhadap laju

reaksi

HCl seperti yang terjadi dibawah ini:

HCl 2M HCl 2M HCl 2M

CaCO3 CaCO3 CaCO3

serbuk butiran kepingan

d. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam

percobaan ini?

e. Sebutkan produk hasil reaksi dari percobaan ini?

f. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari

percobaan?

a. Alat

3 buah beaker glass

Neraca

Stop watch

Bahan

CaCO3 serbuk, butiran dan kepingan

HCl 2M

a. Alat

3 buah beaker

glass (skor 1)

Neraca (skor 1)

Stop watch (skor

1)

Bahan

CaCO3 serbuk,

butiran dan

kepingan (skor 2)

HCl 2M (skor 1)

b. Kalsium klorida, Karbon dioksida, air Kalsium klorida

(skor 1)

Karbon dioksida

(skor 1)

air (skor 1)

Semakin luas permukaan sentuhan semakin

sering terjadi kontak reaksi makin cepat

Skor 2

Skor maksimum 11

Menyebutkan 7. Sebutkan 2 (dua) contoh aplikasi laju reaksi dalam 0

A C B

Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

124

contoh aplikasi

luas

permukaan

dalam

kehidupan

sehari-hari

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan luas

permukaan bidang sentuh….

Gula pasir lebih cepat larut kedalam air

dibandingkan dengan gula batu.

1

Sate yang dibuat kecil dan tipis agar lebih cepat

matang

1

Skor maksimal 2

Menjelaskan

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi

8. Jelaskan mengapa konsentrasi mempengaruhi laju

reaksi….

0

Semakin banyak partikel dalam reaksi semakin

sering partikel bertumbukan.

1

Semakin banyak partikel dalam reaksi semakin

sering partikel bertumbukan. Sehingga reaksi

berlangsung cepat.

2

Skor maksimal 2

Menjelaskan

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi

9. Data percobaan reaksi besi (Fe) dan larutan asam

klorida (HCl) adalah sebagai berikut :

no Fe (0,2g) [HCl] M

1 Serbuk 0,1

2 Serbuk 0,2

0

Reaksi yang berlangsung paling cepat adalah

reaksi nomer 3

1

Reaksi yang berlangsung paling cepat adalah 2

Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

125

3 Serbuk 2

4 Serbuk 0,5

5 Serbuk 1

Dari data diatas, reaksi yang berlangsung paling cepat

adalah? jelaskan

reaksi nomer 3, karena memiliki konsentrasi

HCl 2 M.

Reaksi yang berlangsung paling cepat adalah

reaksi nomer 3, karena memiliki konsentrasi

HCl 2 M. Semakin besar konsentrasi semakin

cepat laju reaksi.

3

Skor maksimal 3

Menjelaskan

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi

10. Mengapa reaksi berlangsung lebih cepat pada

konsentrasi yang lebih tinggi? jelaskan

0

Karena konsentrasi tinggi maka semakin

banyak molekul reaktan yang tersedia .

1

Semakin tinggi konsentrasi maka semakin

banyak molekul reaktan yang tersedia dengan

demikian kemungkinan bertumbukan akan

semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi

meningkat.

2

Skor maksimal 2

Menganalisis

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

11.

HCl 0,5M HCl 1M

0

a. Tabung B 1

b. Magnesium klorida dan hidrogen Magnesium

klorida(skor 1)

A B

Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

126

reaksi Perhatikan masing-masing larutan diatas, pada masing-

masing gelas dimasukan 1 cm pita magnesium (Mg)

e. Dari kedua tabung manakah yang berlangsung

lebih cepat ?

f. Sebutkan produk hasil reaksi ?

g. Faktor apa yang mempengaruhinya ?

h. Jelaskan mengapa demikian?

Hidrogen (skor1)

c. Konsentrasi 1

d. Semakin besar konsentrasi maka semakin

cepat laju reaksi

2

Skor maksimal 6

Menganalisis

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi

12. Bubuk detergent yang digunakan untuk mencuci

pakaian mengandung zat-zat penghilang noda pada

pakaian. Zat-zat ini akan bereaksi dengan noda tersebut.

Dua pakaian seragam dengan noda yang sangat kotor

dicuci dengan bubuk detergent yang sama. Pakaian

pertama dicuci dengan 1 takaran detergent. Pakaian

kedua dicuci dengan 2 takaran detergent. Takaran

manakah yang dapat memebersihkan pakaian lebih

cepat? jelaskan

0

Pakaian dengan 2 takaran lebih cepat karena

konsentrasi lebih besar yaitu 2 takar

dibandingkan dengan pakaian pertama yang

hanya 1 takaran.

1

Pakaian dengan 2 takaran lebih cepat karena

konsentrasi lebih besar yaitu 2 takar

dibandingkan dengan pakaian pertama yang

hanya 1 takaran. Semakin besar konsentrasi,

semakin cepat laju rekasi.

2

Pakaian dengan 2 takaran lebih cepat karena

konsentrasi lebih besar yaitu 2 takar

3

Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

127

dibandingkan dengan pakaian pertama yang

hanya 1 takaran. Semakin besar konsentrasi,

semakin cepat laju rekasi. Karena semakin

banyak reaktan yang tersedia dan

kemungkinan bertumbukan akan semakin

banyak sehingga kecepatan reaksi meningkat.

Skor maksimal 3

Menyebutkan

contoh aplikasi

pengaruh

konsentrasi

terhadap laju

reaksi

13. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengaruh

konsentrasi….

0

Pemakaian kaporit untuk membersihkan kolam

renang. Kaporit digunakan untuk

membersihkan kuman. Konsentrasi larutan

kaporit yang digunakan sangat menentukan

kebersihan kolam renang. Apabila

konsentrasinya terlalu rendah makan larutan

kaporit tidak cukup untuk mematikan kuman

tersebut.

2

Skor maksimal 2

Menjelaskan

pengaruh suhu

terhadap laju

14. Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi hal ini terjadi

karena…

0

Menaikan suhu berarti menambah energy

sehingga Ek molekul akan membesar.

1

Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

128

reaksi Menaikan suhu berarti menambah energi,

sehingga Ek molekul akan membesar dan

mengakibatkan kecepatan reaksi semakin

bertambah

2

Skor maksimal 2

Menjelaskan

pengaruh suhu

terhadap laju

reaksi

15. Mengapa gula lebih cepat larut dengan air hangat,

dibandingkan dengan air dingin? jelaskan

0

Karena suhu mempengaruhi laju reaksi 1

Karena suhu mempengaruhi laju reaksi,

semakin tinggi suhu laju reaksi semakin cepat.

2

Karena suhu mempengaruhi laju reaksi,

semakin tinggi suhu laju reaksi semakin cepat.

Kenaikan laju reaksi disebabkan oleh kenaikan

suhu akan menyebabakan makin cepatnya

molekul-molekul pereaksi bergerak sehingga

memungkinkan terjadi tabrakan antar molekul.

3

Skor maksimal 3

Menganalisis

pengaruh suhu

terhadap laju

16. Data hasil percobaan untuk reaksi B + C→ hasil

percobaan Massa/bentuk

zat (g)

Konsentrasi

[C] M

Waktu

(detik)

Suhu

(oC)

0

Percobaan 2 dan 4 dipengaruhi oleh suhu 1

Percobaan 2 dan 4 dipengaruhi oleh suhu, jika 2

Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

129

reaksi 1 10 g serbuk 0,1 2 25

2 10 g larutan 0,1 3 25

3 10 g

kepingan

0,1 5 25

4 10 g larutan 0,1 1,5 35

Apa yang dapat disimpulkan berdasar percobaan 2 dan 4

….

suhu di naikan 10oC (pada percobaan 2 suhu

25oC menjadi 35

oC pada percobaan 4) maka

dengan konsentrasi yang sama kecepatan reaksi

menjadi 2x dari kecepatan semula .

Percobaan 2 dan 4 dipengaruhi oleh suhu, jika

suhu di naikan 10oC (pada percobaan 2 suhu

25oC menjadi 35

oC pada percobaan 4) maka

dengan konsentrasi yang sama kecepatan reaksi

menjadi 2x dari kecepatan semula . Hal ini

dibuktikan dengan waktu reaksi pada

percobaan 4 menjadi 1,5 detik.

3

Skor maksimal 3

Menganalisis

pengaruh suhu

terhadap laju

reaksi

17. Reaksi metana dengan oksigen merupakan reaksi

eksoterm, tetapi campuran gas metana dengan oksigen

tidak begitu saja langsung beraksi tanpa percikan api,

jelaskan mengapa demikian….

0

Karena suhu mempengaruhi laju reaksi metana

yang dibuktikan dengan memerlukannya

percikan api untuk bereaksi.

1

Karena suhu mempengaruhi laju reaksi metana 2

Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

130

yang dibuktikan dengan memerlukannya

percikan api untuk bereaksi. Semakin tinggi

suhu laju reaksi semakin cepat karena kenaikan

suhu akan menyebabakan makin cepatnya

molekul-molekul pereaksi bergerak sehingga

memungkinkan terjadi tabrakan antar molekul.

Skor maksimal 2

Menyebutkan

contoh aplikasi

pengaruh suhu

terhadap laju

reaksi

18. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam

keseharian yang berkaitan dengan pengaruh suhu….

0

Sayuran, buah disimpan di dalam lemari

pendingin agar lebih tahan lama

2

Skor maksimal 2

Menjelaskan

pengaruh

katalis

terhadap laju

reaksi

19. Jelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi…. 0

Katalis adalah zat yang berfungsi untuk

mempercapat terjadinya suatu reaksi

1

Katalis adalah zat yang berfungsi untuk

mempercapat terjadinya suatu reaksi, akan

tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi.

2

Katalis adalah zat yang berfungsi untuk 3

Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

131

mempercapat terjadinya suatu reaksi, akan

tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Peran

katalis adalah menurunkan energi aktivasi,

sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

Skor maksimal 3

Menjelaskan

pengaruh

katalis

terhadap laju

reaksi

20. Reaksi antara gas H2dan O2 pada suhu 25 oC

berlangsung sangat lambat, tetapi ketika ditambah

serbuk Pt, reaksi menjadi lebih cepat. Hal ini

menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh….

0

Dipengaruhi oleh katalis, yaitu Pt 1

Dipengaruhi oleh katalis, yaitu Pt. Hal ini

dibuktikan dengan awal reaksi gas H2dan O2

pada suhu 25 oC berlangsung sangat lambat.

2

Dipengaruhi oleh katalis, yaitu Pt. Hal ini

dibuktikan dengan awal reaksi gas H2dan O2

pada suhu 25 oC berlangsung sangat lambat.

Akan tetapi setelah penambahan Pt reaksi

menjadi cepat.

3

Skor maksimal 3

Menjelaskan

pengaruh

katalis

terhadap laju

21. 0

Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi. 1

Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi.

Seperti mobil yang jalan menaiki bukit, itu

2

Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

132

reaksi

Berdasarkan gambar diatas, apa yang bisa kamu simpulkan

berhubungan dengan katalis dan laju reaksi?

sama dengan reaksi yang berlangsung lambat

karena tanpa katalis. Dan mobil yang melewati

terowongan yang sama dengan reaksi

berlangsung cepat karena menggunakan katalis.

Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi

dengan cara menurunkan energi aktivasi.

Seperti mobil yang jalan menaiki bukit, itu

sama dengan reaksi yang berlangsung lambat

karena tanpa katalis. Dan mobil yang melewati

terowongan yang sama dengan reaksi

berlangsung cepat karena menggunakan katalis.

3

Skor maksimal 3

Menganalisis

pengaruh

katalis

terhadap laju

reaksi

22. Proses penguraian KClO3 murni pada suhu 25oC sangat

sukar terjadi meskipun dilakukan dengan cara

pemanasan bahkan sampai mencair dan mendidih.

Tetapi bila dicampur dengan sedikit MnO2 penguraian

berlangsung lebih cepat. Hal ini menunjukan bahwa

laju reaksi dipengaruhi oleh? Jelaskan….

Dipengaruhi oleh katalis yaitu MnO2 1

Dipengaruhi oleh katalis yaitu MnO2. Karena

katalis adalah zat yang mempercepat reaksi

dimana pada akhir reaksi terbentuk kembali

dengan jumlah yang tetap

2

Dipengaruhi oleh katalis yaitu MnO2. Karena

katalis adalah zat yang mempercepat reaksi

3

Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

133

dimana pada akhir reaksi terbentuk kembali

dengan jumlah yang tetap. Katalis

mempercepat reaksi dengan menurunkan

energy aktivasi sehingga reaksi berlangsung

lebih cepat.

Skor maksimal 3

Menganalisis

pengaruh

katalis

terhadap laju

reaksi

23. Pada Percobaan pertama dilaboratorium memasukan

hydrogen peroksida (H2O2) kedalam gelas kimia,

setelah beberapa lama muncul gelembung gas pada

larutan tersebut. Sedangkan pada percobaan kedua,

H2O2 ditambahkan dengan FeCl3 gelembung gas

langsung muncul, penambahan FeCl3 berwarna kuning

jingga, lalu berubah menjadi cokelat. Tetapi pada akhir

reaksi kembali berwarna kuning jingga.

Apa yang dapat disimpulkan dari pernyataan diatas….

0

FeCl3 yang berperan sebagai katalis 1

FeCl3 yang berperan sebagai katalis karena

FeCl3 mempercepat laju reaksi dengan ditandai

langsung munculnya gelembung

2

FeCl3 yang berperan sebagai katalis karena

FeCl3 mempercepat laju reaksi dengan ditandai

langsung munculnya gelembung dan zat itu

tidak mengalami perubahan yang kekal karena

warna kembali menjadi kuning jingga.

3

Skor maksimal 3

Menyebutkan

contoh aplikasi

pengaruh

24. Sebutkan 1 (satu) contoh aplikasi laju reaksi dalam

bidang industri yang berkaitan dengan pengaruh

katalis….

0

Penambahan ragi untuk mempercepat

pengembangan adonan roti di pabrik

2

Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

134

katalis

terhadap laju

reaksi

pembuatan roti.

Skor maksimal 2

Skor total 78

Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

135

Lampiran 7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 46.67

Simpang Baku= 7.77

KorelasiXY= 0.73

Reliabilitas Tes= 0.85

Butir Soal= 24

Jumlah Subyek= 39

Nama berkas: C:\USERS\HALIMAH\DOCUMENTS\UJI VALIDASI.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 0.00 0.00 Sangat Mudah -0.046 -

2 2 1.34 9.09 Sedang 0.168 -

3 3 1.94 18.18 Sedang 0.253 -

4 4 2.80 29.55 Sedang 0.426 Signifikan

5 5 2.89 30.30 Sedang 0.489 Signifikan

6 6 2.60 16.53 Sedang 0.577 Sangat Signifikan

7 7 1.21 22.73 Sedang 0.300 -

8 8 7.78 50.00 Sangat Mudah 0.614 Sangat Signifikan

9 9 5.37 45.45 Sedang 0.645 Sangat Signifikan

10 10 5.86 54.55 Sedang 0.645 Sangat Signifikan

11 11 2.58 13.64 Sangat Mudah 0.380 -

12 12 6.34 45.45 Sedang 0.750 Sangat Signifikan

Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

136

13 13 2.93 54.55 Sedang 0.515 Sangat Signifikan

14 14 1.92 22.73 Mudah 0.300 -

15 15 1.52 15.15 Sedang 0.190 -

16 16 2.05 18.18 Sedang 0.360 -

17 17 3.63 45.45 Sukar 0.569 Sangat Signifikan

18 18 2.93 54.55 Sedang 0.587 Sangat Signifikan

19 19 4.57 33.33 Sedang 0.619 Sangat Signifikan

20 20 1.41 6.06 Sedang 0.282 -

21 21 1.49 15.15 Sedang 0.389 Signifikan

22 22 2.61 24.24 Sedang 0.451 Signifikan

23 23 0.49 6.06 Mudah -0.030 -

24 24 1.27 27.27 Sedang 0.302 -

Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

137

Lampiran 8.Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

DATA HASIL PRE TEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama

Nomor

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Agung Nugroho 2 0 1 1 5 1 0 1 2 2 0 0 1 1 1 18 36

2 Anisa Suciyanti 2 0 0 0 3 1 1 1 2 0 0 2 2 2 1 17 34

3 Anjar Hero W 2 0 0 0 0 1 2 1 2 0 0 0 1 1 0 10 20

4 Annisa Silvy A 0 0 0 1 7 0 2 1 1 2 0 2 2 1 1 20 40

5 Astri Maulinda 2 0 0 1 5 1 3 1 2 2 0 2 1 1 1 22 44

6 Aulia Novica 1 0 0 2 5 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 12 24

7 Ayuningtyas Putri 1 0 1 1 5 1 2 1 1 2 0 0 1 2 2 20 40

8 Deby Adhitya 3 0 0 2 8 1 3 1 2 2 0 2 1 2 2 29 58

9 DiniIka P 2 0 0 2 3 1 3 1 2 2 0 2 1 3 2 24 48

10 Firda Andini 1 0 2 2 6 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 14 28

11 Fitria Nandasari 2 0 0 2 6 1 3 1 2 0 0 0 2 2 1 22 44

12 Gilang Rizky P 3 0 0 0 4 1 3 1 2 2 0 2 1 0 1 20 40

13 Harry Mukti W 1 0 0 1 4 1 0 1 2 0 0 0 2 2 0 14 28

14 Julia Dhalianty 1 0 2 1 6 1 2 1 2 2 0 2 0 0 1 21 42

15 KaefiyahNurul I 1 0 0 1 5 0 3 0 2 2 0 0 0 0 0 14 28

16 Kelvin Rachmad A 4 3 2 1 8 0 1 1 2 2 1 2 2 2 2 33 66

17 Khairunnisa 2 0 2 0 4 2 3 1 2 2 0 2 0 0 0 20 40

18 Laras Widyawati 4 0 1 1 6 1 1 0 2 2 0 2 2 2 2 26 52

19 Livia Mayan A 1 0 0 1 3 0 3 1 1 2 1 2 2 1 0 18 36

20 M Armansyah 3 0 0 1 6 0 3 1 2 2 0 2 1 2 0 23 46

21 Mokhamad Reza A 0 0 0 0 4 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 7 14

22 Moses Manullang 4 0 0 0 8 1 0 0 1 2 1 2 2 1 1 23 46

23 Muhammad Agni 1 0 0 1 4 1 2 0 2 0 0 0 2 2 1 16 32

24 M Ferdianto 3 0 0 1 4 0 1 0 1 0 0 2 1 1 2 16 32

25 M Hafiidz F 1 0 0 1 4 1 0 1 1 2 0 2 1 2 1 17 34

26 M Yusuf I 1 0 0 1 6 1 2 1 2 2 0 2 2 1 0 21 42

27 Nandayu Larasati 0 0 0 1 4 1 3 0 2 2 0 2 2 1 1 19 38

28 Niken Larasati H P 2 0 0 2 4 1 2 0 1 0 1 2 1 1 0 17 34

29 Nouval Abdullah 1 0 0 0 4 1 2 1 2 0 0 0 1 1 0 13 26

30 Ratu Permata K 1 0 0 1 4 1 0 1 1 0 0 2 1 1 0 13 26

31 Renaldi Rizky S 4 0 1 1 9 0 2 1 1 0 0 0 1 2 0 22 44

32 Rifqi Purusutomo 1 0 1 1 8 0 2 1 1 0 1 0 1 1 0 18 36

33 Rizka Hazizah 1 0 1 0 4 1 0 0 1 2 0 2 0 1 0 13 26

34 Rizky Pahlevi l 1 0 2 1 7 1 2 1 1 1 0 0 1 1 1 20 40

Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

138

35 Sufyan Alfarisi 3 0 2 1 6 1 1 0 2 2 0 2 1 1 0 22 44

36 Vanadhia Amanita 1 0 2 2 6 1 3 0 1 0 0 0 1 0 0 17 34

37 Veby Rilian 1 0 0 1 8 1 3 1 2 1 0 0 1 0 0 19 38

38 Winda Indrawati 1 0 0 1 4 1 3 1 1 2 0 0 1 1 0 16 32

39 Yoseptina Enggal P 1 0 0 1 9 1 3 1 2 0 0 0 1 0 0 19 38

40 Yusuf Indrawan 1 0 0 1 7 0 2 0 1 0 0 2 1 1 0 16 32

DATA HASIL PRE TEST KELAS KONTROL

No Nama

Nomor

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Aditya Darmawan 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 1 2 0 1 0 10 20

2 Ahmad Bukhari M 4 0 2 2 5 1 1 1 2 1 0 2 1 1 0 23 46

3 Ahmad Husain A 0 0 0 1 4 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 10 20

4 Amalia Idzni 0 0 0 1 6 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 10 20

5 AnggunAgusti Y 0 0 0 1 4 0 2 1 1 2 0 1 0 1 1 14 28

6 Anita Silvia 1 0 2 1 6 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 16 32

7 Annisa Rahma T 1 0 0 1 5 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 10 20

8 Aska Fatahna A 4 0 0 1 5 1 2 0 2 2 0 2 1 1 0 21 42

9 Astri Azaira 4 0 0 0 5 0 2 1 2 0 0 2 1 0 0 17 34

10 Ayu Septina W 1 0 1 1 2 0 1 0 2 2 1 0 1 1 0 13 26

11 Bobby Suharman J 4 0 1 1 4 0 1 1 1 2 0 2 1 1 0 19 38

12 CarakaYuda 1 0 0 0 0 1 2 1 2 0 0 0 0 0 1 8 16

13 Dina Anggraeni D 1 0 0 1 4 1 0 0 2 0 1 0 1 1 1 13 26

14 Dwi Madya P W 1 0 0 1 4 1 0 1 2 0 0 1 0 0 1 12 24

15 Dwi Widayastuti 1 0 0 1 6 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 14 28

16 Ephistalia R 0 0 0 1 6 0 0 1 2 0 0 0 0 1 1 12 24

17 Farhansyah Muhfi 1 0 0 1 0 0 0 1 2 2 1 0 1 0 1 10 20

18 Firda Nazifah 3 0 0 1 7 1 0 0 2 2 0 0 0 0 1 17 34

19 Firman Yulianto 0 0 2 1 2 0 2 0 2 0 0 2 0 1 0 12 24

20 Fitri Amalia 4 0 0 1 6 1 0 1 2 0 0 2 1 0 1 19 38

21 Hermon Teguh J M 1 0 0 1 5 0 0 1 2 0 0 2 2 1 0 15 30

22 Iza Riskiana 1 0 1 2 6 1 2 0 2 0 0 0 0 0 1 16 32

23 JosuaYeremia T G 1 0 0 0 0 1 0 1 2 0 1 2 1 2 2 13 26

24 Khoirotunnisa DS 2 0 0 1 5 1 1 1 2 0 0 0 0 1 0 14 28

25 Levi Tamara 1 0 0 1 3 1 0 0 1 2 1 0 1 1 0 12 24

26 Mutia Syaili 0 0 0 1 4 1 2 1 2 2 1 2 0 0 0 16 32

27 NasrullanNur N 1 0 0 1 6 1 2 1 2 0 0 0 0 0 1 15 30

28 Nurul Rahma D 1 0 0 1 5 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 11 22

29 Nurulita Rahayu 1 0 0 1 9 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 15 30

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

139

30 Pasis Pamungkas W 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 2 0 1 0 6 12

31 Ratu Putri Khairina 3 0 0 1 4 1 0 1 2 2 0 2 1 1 1 19 38

32 Rima Ananda S 1 0 1 1 5 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 12 24

33 Rismoyo Nahri F 1 0 0 1 6 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 13 26

34 Rizqi Muhammad A 4 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 13 26

35 Sabina Chinantya A 4 0 0 0 2 1 2 1 2 0 0 2 1 1 1 17 34

36 Satria Henarta P 4 0 1 1 4 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 15 30

37 Sella Rahmayanti 1 0 0 1 4 1 0 1 1 0 0 2 0 0 1 12 24

38 Sintya Ratnasari 1 0 0 1 5 1 0 1 2 2 0 2 0 0 1 16 32

39 Tasya Febri R 1 0 0 1 6 1 2 1 1 0 0 0 1 1 1 16 32

40 Zasminofialti 4 0 0 0 5 1 1 0 1 0 0 2 0 1 1 16 32

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

140

Lampiran 9.Hasil Post Test KelasEksperimendanKelasKontrol

DATA HASIL POST TEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama Nomor

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Agung Nugroho 2 3 4 2 1 2 0 0 2 1 2 2 2 10 3 36 72

2 Anisa Suciyanti 4 3 3 2 1 3 2 2 1 1 3 1 3 11 2 42 84

3 Anjar Hero W 2 0 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 3 38 76

4 Annisa Silvy A 2 3 4 1 1 2 0 0 2 2 2 2 2 10 3 36 72

5 Astri Maulinda 3 0 4 2 1 3 2 2 2 3 2 1 1 9 3 38 76

6 Aulia Novica 3 3 4 2 0 2 2 2 2 3 2 2 2 10 2 41 82

7 Ayuningtyas Putri P 3 0 4 1 1 2 2 2 2 2 2 0 2 9 3 35 70

8 Deby Adhitya 3 0 4 2 0 3 2 0 2 3 2 1 3 10 3 38 76

9 Dini Ika P 2 2 3 2 0 2 2 2 3 3 3 2 2 11 2 41 82

10 Firda Andini 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 7 3 40 80

11 Fitria Nandasari 3 3 4 2 0 2 2 2 2 2 2 1 2 11 2 40 80

12 Gilang Rizky P 3 3 4 2 0 2 2 0 2 2 2 1 2 10 3 38 76

13 Harry Mukti W 3 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 3 8 3 41 82

14 Julia Dhalianty 3 0 4 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 10 3 38 76

15 Kaefiyah Nurul I 4 3 4 2 2 2 0 2 2 3 2 2 3 11 3 45 90

16 Kelvin Rachmad A 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 11 3 45 90

17 Khairunnisa 2 3 4 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 10 3 40 80

18 Laras Widyawati 2 0 4 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 10 3 36 72

19 Livia Mayan A 3 0 4 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 11 2 38 76

20 M Armansyah 2 0 4 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 11 3 38 76

21 Mokhamad Reza A 4 0 4 2 0 3 2 2 2 0 3 2 3 10 3 40 80

22 Moses Manullang 3 3 4 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 10 2 40 80

23 Muhammad Agni 3 3 3 0 0 2 0 2 2 2 3 2 3 10 3 38 76

24 M Ferdianto 3 2 4 2 0 2 0 2 2 2 2 0 3 10 2 36 72

25 M Hafiidz F 3 3 4 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 10 3 39 78

26 Muhammad Yusuf I 4 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 10 3 43 86

27 Nandayu Larasati 3 3 4 2 0 1 2 2 2 2 3 1 3 7 3 38 76

28 Niken Larasati H P 3 0 4 2 2 2 0 2 2 3 2 1 2 11 2 38 76

29 Nouval Abdullah 2 0 4 1 1 2 2 2 2 3 2 0 2 10 3 36 72

30 Ratu Permata K 3 3 4 2 2 3 0 0 2 2 2 0 3 9 3 38 76

31 Renaldi Rizky S 3 0 4 3 0 3 2 2 2 2 2 2 2 10 3 40 80

32 Rifqi Purusutomo 2 3 4 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 11 3 39 78

33 Rizka Hazizah 3 3 4 2 0 2 0 2 2 1 3 2 2 10 3 39 78

34 RizkyPahlevi I 2 2 3 3 0 2 2 2 1 3 2 0 2 11 3 38 76

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

141

35 Sufyan Alfarisi 3 2 4 3 0 3 2 2 1 2 3 1 2 10 3 41 82

36 Vanadhia Amanita 4 2 4 3 0 2 0 2 3 2 3 2 2 11 3 43 86

37 Veby Rilian 3 3 4 2 1 2 2 2 2 0 2 2 3 9 2 39 78

38 Winda Indrawati 3 2 3 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 11 3 38 76

39 Yoseptina Enggal P 2 0 4 2 2 2 0 2 2 3 2 2 2 10 3 38 76

40 Yusuf Indrawan 2 0 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 10 2 34 68

DATA HASIL POST TEST KELAS KONTROL

No Nama

Nomor

Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Aditya Darmawan 2 0 4 2 0 3 2 2 2 2 2 1 2 11 3 38 76

2 Ahmad Bukhari 3 0 4 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 11 3 44 88

3 Ahmad Husain A 2 0 4 1 0 1 0 2 3 2 3 2 2 10 3 35 70

4 Amalia Idzni 2 0 4 2 0 3 0 0 2 2 3 2 2 9 3 34 68

5 Anggun Agusti Y 2 0 4 2 0 3 0 0 2 2 2 2 2 8 3 32 64

6 Anita Silvia 2 0 4 1 0 2 2 2 2 2 3 2 2 11 3 38 76

7 Annisa Rahma T 2 0 4 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 11 3 38 76

8 Aska Fatahna A 2 0 4 2 0 2 2 2 3 1 3 1 3 10 3 38 76

9 Astri Azaira 2 0 4 1 0 1 2 2 2 2 3 2 2 9 3 35 70

10 Ayu Septina 2 0 4 1 0 2 2 0 2 1 2 1 2 10 3 32 64

11 Bobby Suharman 2 0 4 0 0 2 2 0 2 3 3 2 2 11 0 33 66

12 Caraka Yuda 2 0 4 0 0 2 0 2 2 2 3 2 3 10 3 35 70

13 Dina Anggraeni D 2 0 2 1 0 1 2 0 2 1 3 1 2 10 3 30 60

14 DwiMadya P W 2 0 4 0 0 1 0 2 2 2 3 1 2 10 3 32 64

15 Dwi Widayastuti 2 0 4 1 0 1 0 2 2 2 3 1 2 10 3 33 66

16

Ephistalia

Rachmadhieni 2 0 4 1 0 2 2 2 2 2 2 2 3 11 3 38 76

17 Farhansyah Muhfi 2 0 4 2 0 2 2 2 2 3 2 1 2 11 3 38 76

18 Firda Nazifah 2 0 4 1 0 1 2 2 1 3 2 2 3 11 1 35 70

19 FirmanYulianto 2 0 0 1 0 2 2 2 2 3 2 2 2 11 3 34 68

20 Fitri Amalia 2 0 4 1 0 2 2 2 2 2 2 2 3 11 3 38 76

21 Hermon Teguh J 2 0 0 1 0 2 2 2 2 2 3 2 2 11 3 34 68

22 Iza Riskiana 2 0 4 1 2 2 0 2 2 2 3 2 3 10 3 38 76

23 Josua Yeremia 2 0 1 0 0 2 0 2 3 2 3 2 3 10 3 33 66

24 Khoirotunnisa DS 3 0 4 0 1 2 2 2 3 3 3 1 2 10 3 39 78

25 Levi Tamara 3 0 2 0 2 2 2 2 3 2 3 1 3 10 3 38 76

26 Mutia Syaili 2 0 4 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 10 3 38 76

27 Nasrullan Nur N 2 0 4 0 2 2 0 2 2 3 2 2 3 10 0 34 68

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

142

28 Nurul Rahma D 2 0 4 0 2 2 0 2 2 3 3 2 3 10 3 38 76

29 Nurulita Rahayu 2 0 4 1 0 1 2 0 2 1 2 2 3 10 3 33 66

30 Pasis Pamungkas 2 0 2 0 0 2 0 0 2 1 2 2 2 9 3 27 54

31 Ratu Putri K 2 0 3 2 0 2 0 0 2 2 2 2 2 9 3 31 62

32 Rima Ananda S 2 0 4 1 0 2 0 0 2 3 3 2 3 10 3 35 70

33 Rismoyo Nahri F 2 0 1 2 0 2 0 0 2 3 3 2 2 9 3 31 62

34 Rizqi M Akbari 2 0 2 1 0 1 2 0 2 2 3 1 2 8 3 29 58

35 Sabina Chinantya 3 0 4 2 0 2 2 2 3 2 3 2 3 10 3 41 82

36 Satria Henarta P 2 0 4 2 0 2 2 0 2 0 1 2 3 11 3 34 68

37 Sella Rahmayanti 3 0 4 2 0 2 2 2 2 2 2 2 3 9 3 38 76

38 Sintya Ratnasari 3 0 4 2 0 2 2 2 2 2 1 2 3 10 3 38 76

39 Tasya Febri R 4 0 4 2 0 1 2 2 3 3 1 1 3 10 3 39 78

40 Zasminofialti 0 0 4 2 0 2 2 2 2 3 2 2 3 11 3 38 76

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

143

Lampiran 10.Hasil Gain Score Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

DATA HASIL GAIN SCORE KELAS EKSPERIMEN

No Nama post test free

test postes-

freetest N gain

1 AgungNugroho 72 36 36 0.56

2 AnisaSuciyanti 84 34 50 0.75

3 Anjar Hero W 76 20 56 0.70

4 AnnisaSilvy A 72 40 32 0.53

5 AstriMaulinda 76 44 32 0.57

6 AuliaNovica 82 24 58 0.76

7 AyuningtyasPutri P 70 40 30 0.50

8 DebyAdhitya 76 58 18 0.43

9 DiniIka P 82 48 34 0.65

10 FirdaAndini 80 28 52 0.72

11 FitriaNandasari 80 44 36 0.64

12 GilangRizky P 76 40 36 0.60

13 Harry Mukti W 82 28 54 0.75

14 Julia Dhalianty 86 42 44 0.76

15 KaefiyahNurul I 90 28 62 0.86

16 Kelvin Rachmad A 90 66 24 0.70

17 Khairunnisa 80 40 40 0.66

18 LarasWidyawati 72 52 20 0.41

19 Livia Mayan A 76 36 40 0.62

20 MohamadArmansyah 76 46 30 0.55

21 Mokhamad Reza A 80 14 66 0.76

22 Moses Manullang 80 46 34 0.63

23 Muhammad Agni Nur L 76 32 44 0.64

24 Muhammad Ferdianto 72 32 40 0.58

25 Muhammad Hafiidz F 78 34 44 0.66

26 Muhammad Yusuf I 86 42 44 0.76

27 NandayuLarasati 76 38 38 0.61

28 NikenLarasati H P 76 34 42 0.63

29 Nouval Abdullah 72 26 46 0.62

30 RatuPermataKarimah 76 26 50 0.67

31 RenaldiRizky S 80 44 36 0.64

32 RifqiPurusutomo 78 36 42 0.65

33 RizkaHazizah 78 26 52 0.70

34 RizkyPahlevi I 76 40 36 0.60

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

144

35 SufyanAlfarisi 82 44 38 0.67

36 Vanadhia Amanita 86 34 52 0.78

37 VebyRilian 78 38 40 0.64

38 WindaIndrawati 76 32 44 0.64

39 YoseptinaEnggal P 76 38 38 0.61

40 Yusuf Indrawan 68 32 36 0.53

DATA HASIL GAIN SCORE KELAS KONTROL

No Nama

post

test

free

test posttest-

freetest N gain

1 AdityaDarmawan 76 20 56 0.70

2 Ahmad Bukhari M 88 46 42 0.77

3 Ahmad Husain A 70 20 50 0.62

4 AmaliaIdzni 68 20 48 0.60

5 AnggunAgusti Y 64 28 36 0.50

6 Anita Silvia 76 32 44 0.64

7 AnnisaRahma T 76 20 56 0.70

8 AskaFatahna A 76 42 34 0.58

9 AstriAzaira 70 34 36 0.54

10 AyuSeptinaWardani 64 26 38 0.51

11 Bobby SuharmanJuliyanto 66 38 28 0.45

12 CarakaYuda 70 16 54 0.64

13 Dina Anggraeni D 60 26 34 0.46

14 DwiMadya P W 64 24 40 0.52

15 DwiWidayastuti 66 28 38 0.52

16 EphistaliaRachmadhieni 76 24 52 0.68

17 FarhansyahMuhfi 76 20 56 0.70

18 FirdaNazifah 70 34 36 0.54

19 FirmanYulianto 68 24 44 0.57

20 FitriAmalia 76 38 38 0.61

21 Hermon Teguh J M 68 30 38 0.54

22 IzaRiskiana 76 32 44 0.64

23 JosuaYeremia Thomas G 66 26 40 0.54

24 Khoirotunnisa DS 78 28 50 0.69

25 Levi Tamara 76 24 52 0.68

26 MutiaSyaili 76 32 44 0.64

27 NasrullanNur N 68 30 38 0.54

28 NurulRahma D 76 22 54 0.69

29 NurulitaRahayu 66 30 36 0.51

30 PasisPamungkas W 54 12 42 0.47

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

145

31 RatuPutriKhairina 62 38 24 0.38

32 Rima Ananda S 70 24 46 0.60

33 RismoyoNahri F 62 26 36 0.48

34 Rizqi Muhammad Akbari 58 26 32 0.43

35 Sabina Chinantya A 82 34 48 0.72

36 SatriaHenarta P 68 30 38 0.54

37 SellaRahmayanti 76 24 52 0.68

38 SintyaRatnasari 76 32 44 0.64

39 TasyaFebri R 78 32 46 0.67

40 Zasminofialti 76 32 44 0.64

Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

146

Lampiran 11. Data Hasil Pre Test

HASIL PRETEST

A. Hasil pretest kelas eksperimen

Tabel 6.1 Data Terurut Hasil Pretest Kelas Eksperimen

66 58 52 48 46 46 44 44 44 44

42 42 40 40 40 40 40 38 38 38

36 36 36 34 34 34 34 32 32 32

32 28 28 28 26 26 26 24 20 14

B. Hasil pretest kelas kontrol

Tabel 6.2 Data Terurut Hasil Pretest Kelas Kontrol

4h6 42 38 38 38 34 34 34 32 32

32 32 32 32 30 30 30 30 28 28

28 26 26 26 26 26 24 24 24 24

24 24 22 20 20 20 20 20 16 12

Berdasarkan hasil pretest kelas eksperimen, diperoleh bahwa skor

maksimum (Xmax) adalah 66 dan skor minimum (Xmin) adalah 14.

Sehingga dapet dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu

menentukan skor rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

1. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 66-14

= 52

2. Banyak Kelas (K)

Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

147

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P)

P =

=

= 8,6 ≈ 9

Tabel 6.3 Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Eksperimen

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi (fi.xi)

2

14-22 13,5 18 2 36 1296

23-31 22,5 27 7 189 35721

32-40 31,5 36 19 684 467856

41-49 40,5 45 9 405 164025

50-58 49,5 54 2 108 11664

59-67 58,5 63 1 63 3969

Jumlah

(Ʃ )

216 243 40 1485 52067025

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

a. Rata-rata (X)

X =

=

= 37,05

b. Median = 37

c. Modus = 40

d. Standar deviasi =9,891

Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

148

Berdasarkan hasil pretest kelas kontrol, diperoleh bahwa skor maksimum

(Xmax) adalah 46 dan skor minimum (Xmin) adalah 12. Sehingga dapet

dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan skor

rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

4. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 46-12

= 34

5. Banyak Kelas (K)

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

6. Panjang Kelas (P)

P =

=

= 6

Tabel 6.4 Distribusi Frekuensi Pre Test Kelas Kontrol

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi (fi.xi)

2

12-17 11,5 14,5 2 29 841

18-23 17,5 20,5 6 123 15129

24-29 23,5 26,5 14 371 137641

30-35 29,5 32,5 13 422,5 178506,25

36-41 35,5 38,5 3 115,5 13340,25

42-47 41,5 44,5 2 89 7921

Jumlah

(Ʃ )

159 177 40 1150 353378,5

Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

149

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

e. Rata-rata (X)

X =

=

= 28,27

f. Median = 28

g. Modus = 32

h. Standar deviasi =7,001

Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

150

Lampiran 12. Data Hasil Post Test

HASIL POSTTEST

A. Hasil post test kelas eksperimen

Tabel 6.5 Data Terurut Hasil Post Test Kelas Eksperimen

90 90 86 86 84 82 82 82 82 80

80 80 80 80 80 78 78 78 78 76

76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

76 76 76 72 72 72 72 72 70 68

B. Hasil post test kelas kontrol

Tabel 6.6 Data Terurut Hasil Post Test Kelas Eksperimen

88 82 78 78 76 76 76 76 76 76

76 76 76 76 76 76 76 76 70 70

70 70 70 68 68 68 68 68 66 66

66 66 64 64 64 62 62 60 58 54

Berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen, diperoleh bahwa skor

maksimum (Xmax) adalah 90 dan skor minimum (Xmin) adalah 68.

Sehingga dapet dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu

menentukan skor rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

1. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 90-68

= 22

Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

151

2. Banyak Kelas (K)

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P)

P =

=

=3,67 ≈ 4

Tabel 6.7 Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Eksperimen

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah (xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi (fi.xi)

2

68-71 67,5 69,5 2 139 19321

72-75 71,5 73,5 5 367,5 135056,25

76-79 75,5 77,5 18 1395 1946025

80-83 79,5 81,5 10 815 664225

84-87 83,5 85,5 3 256,5 65792,25

88-91 87,5 89,5 2 179 32041

Jumlah

(Ʃ )

465 477 40 3152 2862460,5

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

4. Rata-rata (X)

X =

=

= 78,8

5. Median = 76

6. Modus = 76

Page 167: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

152

7. Standar deviasi =4,909

Berdasarkan hasil post test kelas kontrol, diperoleh bahwa skor maksimum

(Xmax) adalah 88 dan skor minimum (Xmin) adalah 54. Sehingga dapet

dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan skor

rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

1. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 88-54

= 34

2. Banyak Kelas (K)

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P)

P =

=

= 5,67 ≈ 6

Tabel 6.8 Distribusi Frekuensi Post Test Kelas Kontrol

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuen

si (fi) fi.xi (fi.xi)

2

54-59 53,5 56,5 2 113 12769

60-65 59,5 62,5 6 375 140625

66-71 65,5 68,5 14 959 919681

72-77 71,5 74,5 14 1043 1087849

78-83 77,5 83,5 3 250,5 62750,25

84-89 83,5 86,5 1 86,5 7482,25

Jumlah

(Ʃ )

411 1048,5 40 2827 2231156,5

Page 168: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

153

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

4. Rata-rata (X)

X =

=

= 70,675

5. Median = 70

6. Modus = 76

7. Standar deviasi =6,969

Page 169: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

154

Lampiran 13. Data Gain Score

HASIL GAIN SCORE

A. Hasil gain score kelas eksperimen

Tabel 6.9 Data Terurut Gain Score Kelas Eksperimen

0.86 0.787 0.76 0.76 0.75 0.75 0.75 0.75 0.72 0.7

0.7 0.7 0.67 0.67 0.66 0.66 0.65 0.65 0.64 0.64

0.64 0.64 0.64 0.636 0.629 0.625 0.62 0.612 0.61 0.6

0.6 0.588 0.57 0.5 0.53 0.53 0.52 0.5 0.42 0.41

B. Hasil gain score kelas kontrol

Tabel 6.10 Data Terurut Gain Score Kelas Eksperimen

0.77 0.72 0.7 0.7 0.7 0.69 0.69 0.68 0.68 0.68

0.676 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.642 0.625 0.612 0.605

0.6 0.58 0.578 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.54 0.527

0.526 0.514 0.513 0.5 0.486 0.477 0.459 0.451 0.432 0.38

Berdasarkan hasil gain score kelas eksperimen, diperoleh bahwa skor

maksimum (Xmax) adalah 0.86 dan skor minimum (Xmin) adalah 0.41.

Sehingga dapet dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu

menentukan skor rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

1. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 0.86-0.41

= 0.45

2. Banyak Kelas (K)

Page 170: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

155

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P)

P =

=

=0.075

Tabel 6.11 Distribusi Frekuensi Gain Score Kelas Eksperimen

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi (fi.xi)

2

0.41-0.484 0,4095 0.447 2 0.894 0.799

0.485-0.559 0,4845 0.522 5 2.61 6.812

0.56-0.634 0,5595 0.597 9 5.373 28.86

0.635-0.709 0,6345 0.672 15 10.08 101.6

0.71-0.784 0,7095 0.747 7 5.229 27.34

0.785-0.86 0,7845 0.8225 2 1.645 2.7

Jumlah (Ʃ ) 35.82 3.8075 40 25.83 173.517

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

a. Rata-rata (X)

X =

=

= 0,645

b. Median = 0,64

c. Modus = 0,64

Page 171: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

156

d. Standar deviasi =0,0935

Berdasarkan hasil gain score kelas kontrol, diperoleh bahwa skor

maksimum (Xmax) adalah 0.77 dan skor minimum (Xmin) adalah 0.38.

Sehingga dapet dibuat table distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu

menentukan skor rentang (R), banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P).

1. Rentang (R)

R = Xmax-Xmin

= 0.77-0.38

= 0.39

2. Banyak Kelas (K)

K = 1+3,3log n

= 1+3,3 log 40

= 6,28 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P)

P =

=

=0.065

Tabel 6.12 Distribusi Frekuensi Gain Score Kelas Kontrol

Kelas Batas

kelas

Nilai

Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi.xi (fi.xi)

2

0.38-0.444 0.375 0.412 2 0.824 0.678

0.45-0.509 0.4445 0.4795 5 2.3975 5.748

0.51-0.574 0.5095 0.542 10 5.42 29.37

0.575-0.64 0.5745 0.6075 14 8.505 72.33

0.641-0.704 0.645 0.6725 7 4.7075 22.16

0.705-0.77 0.7045 0.7375 2 1.475 2.175

Jumlah (Ʃ ) 3.253 3.451 40 23.329 132.46

Page 172: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

157

Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi tersebut makan ditentukan skor

rata-rata (X), median, modus, dan standar deviasi dari skor pretest ini.

4. Rata-rata (X)

X =

=

= 0,583

5. Median = 0,6

6. Modus = 0,54

7. Standar deviasi =0,0923

Page 173: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

158

Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN

1. Uji normalitas pretest kelas eksperimen

a. Hipotesis

H0 : data pre test yang diuji berdistribusi normal

Ha : data pre test yang diuji tidak berdistribusi normal

b. Taraf signifikansi : α = 0,05

c. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

d. Kriteria keputusan

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

e. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data pre test kelas eksperimen

Jangkauan : Xmax-Xmin = 66-14 = 52

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 9

Tabel 6.13 Sebaran Frekuensi Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Interval fo fh fo-fh

14-22 2 1 1 1 1

23-31 7 5 2 4 0,8

32-40 19 14 5 25 1.78

Page 174: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

159

41-49 9 14 -5 25 1,78

50-58 2 5 -3 9 1,8

59-67 1 1 0 0 0

Jumlah

(Ʃ )

40 0 7,16

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 7,16 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

pre test berdistribusi normal

2. Uji normalitas post test kelas eksperimen

a. Hipotesis

H0 : data post test yang diuji berdistribusi normal

Ha : data post test yang diuji tidak berdistribusi normal

b. Taraf signifikansi : α = 0,05

c. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

d. Kriteria keputusan

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

e. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data pre test kelas eksperimen

Jangkauan : Xmax-Xmin = 90-68 = 22

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 3,76 ≈ 4

Page 175: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

160

Tabel 6.14 Sebaran Frekuensi Normalitas Post Test Kelas Eksperimen

Interval fo fh fo-fh

68-71 2 1 1 1 1

72-75 5 5 0 0 0

76-79 18 14 4 16 1,14

80-83 10 14 -4 16 1,14

84-87 3 5 -2 4 0,8

88-91 2 1 1 1 1

Jumlah

(Ʃ )

40 0 5,08

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 5,08 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

post test berdistribusi normal

3. Uji normalitas gain score kelas eksperimen

a. Hipotesis

H0 : data gain score yang diuji berdistribusi normal

Ha : data gain score yang diuji tidak berdistribusi normal

b. Taraf signifikansi : α = 0,05

c. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

d. Kriteria keputusan

Page 176: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

161

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

e. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data gain score kelas eksperimen

Jangkauan : Xmax-Xmin = 0,86-0,41 = 0,45

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 0,075

Tabel 6.15 Sebaran Frekuensi Normalitas Gain Score Kelas

Eksperimen

Interval fo fh fo-fh

0,41- 0,484 2 1 1 1 1

0,485- 0,559 5 5 0 0 0

0,56- 0,634 9 14 -5 25 1,78

0,635- 0,709 15 14 1 1 0,07

0,71- 0,784 7 5 2 4 0,8

0,785- 0,86 2 1 1 1 1

Jumlah (Ʃ ) 40 0 4,65

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 4,65 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

gain score berdistribusi normal

Page 177: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

162

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL

4. Uji normalitas Pretest kelas kontrol

f. Hipotesis

H0 : data pre test yang diuji berdistribusi normal

Ha : data pre test yang diuji tidak berdistribusi normal

g. Taraf signifikansi : α = 0,05

h. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

i. Kriteria keputusan

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

j. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data pre test kelas kontrol

Jangkauan : Xmax-Xmin = 46-12= 34

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 6

Tabel 6.16 Sebaran Frekuensi Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Interval fo fh fo-fh

12-17 2 1 1 1 1

18-23 6 5 1 1 0,2

24-29 14 14 0 0 0

30-35 13 14 -1 1 0,07

36-41 3 5 -2 4 0,8

3542-47 2 1 1 1 1

Page 178: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

163

Jumlah

(Ʃ )

40 0 3,07

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 3,07 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

pre test berdistribusi normal

5. Uji normalitas post test kelas kontrol

f. Hipotesis

H0 : data post test yang diuji berdistribusi normal

Ha : data post test yang diuji tidak berdistribusi normal

g. Taraf signifikansi : α = 0,05

h. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

i. Kriteria keputusan

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

j. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data pre test kelas kontrol

Jangkauan : Xmax-Xmin = 88-54=34

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 5,67 ≈ 6

Page 179: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

164

Tabel 6.17 Sebaran Frekuensi Normalitas Post Test Kelas Kontrol

Interval fo fh fo-fh

54-59 2 1 1 1 1

60-65 6 5 1 1 1

66-71 14 14 0 0 0

72-77 14 14 0 0 0

78-83 3 5 -2 4 0,8

84-89 1 1 0 0 0

Jumlah

(Ʃ )

40 0 2,8

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 2,8 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

post test berdistribusi normal

6. Uji normalitas gain score kelas kontrol

f. Hipotesis

H0 : data gain score yang diuji berdistribusi normal

Ha : data gain score yang diuji tidak berdistribusi normal

g. Taraf signifikansi : α = 0,05

h. Uji statistic dengan Chi Kuadrat

Keterangan

foi: frekuensi observasi ke-i

fhi: frekuensi harapan ke-i

i. Kriteria keputusan

Page 180: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

165

H0 ditolak jika X2

hitung > X2 (α;db) dengan α= 0,05 dan db=k-3 dengan k

adalah banyaknya kelas interval

j. Perhitungan

Menentukan sebaran frekuensi untuk data gain score kelas kontrol

Jangkauan : Xmax-Xmin = 0,77-0,38=0,39

Banyak kelas : 1+3,3log40= 6,28 ≈6

Panjang kelas :

=

= 0,065

Tabel 6.18 Sebaran Frekuensi Normalitas Gain Score Kelas Kontrol

Interval fo fh fo-fh

0.38-0.444 2 1 1 1 1

0.45-0.509 5 5 0 0 0

0.51-0.574 10 14 -4 16 1,14

0.575-0.64 14 14 0 0 0

0.641-0.704 7 5 2 4 0,8

0.705-0.77 2 1 1 1 1

Jumlah (Ʃ ) 40 0 3,94

k=6, maka db=k-3 = 6-3 = 3, X2 (0,05;3) =7,815

X2

hitung = 3,94 < X2 (0,05;3) =7,815, maka H0 diterima yang artinya data

gain score berdistribusi normal

Page 181: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

166

Lampiran 15. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

UJI HOMOGENITAS VARIANSI

1. Uji homogenitas variansi data pretest

a. Hipotesis

H0 : skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai

variansi yang homogen

Ha : skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontol tidak mempunyai

variansi yang homogen

b. Hipotesis statistic

H0 : se2 = sk

2

Ha : se2 ≠ sk

2

c. Taraf signifikansi : α = 0,01

d. Uji statistik

e. Kriteria keputusan

H0 diterima jika

< F hitung<

dengan v1 = n1-1 dan

v2=n2-1

f. Perhitungan

ne = 40

nk= 40

se = 9,892 se2=97,831

sk = 7,001 sk2=49,014

1,995

Page 182: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

167

db= ne-1= 40-1= 39, dan nk-1= 40-1=39

α=0,01 maka

= = 2,13

=

=

= 0,46

< F hitung<

(0,46 <1,995 < 2,13) maka H0 diterima,

artinya skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai

variansi yang homogen.

g. Uji homogenitas variansi data post test

a. Hipotesis

H0 : skor postest kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai

variansi yang homogen

Ha : skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontol tidak mempunyai

variansi yang homogen

b. Hipotesis statistic

H0 : se2 = sk

2

Ha : se2 ≠ sk

2

c. Taraf signifikansi : α = 0,01

d. Uji statistic

e. Kriteria keputusan

H0 diterima jika

< F hitung<

dengan v1 = n1-1 dan

v2=n2-1

f. Perhitungan

ne = 40

nk= 40

se = 4,909 se2=24,098

sk = 6,969 sk2= 48,566

Page 183: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

168

2,015

db= ne-1= 40-1= 39, dan nk-1= 40-1=39

α=0,01 maka

= = 2,13

=

=

= 0,46

< F hitung<

(0,46 < 2,015 < 2.13) maka H0 diterima,

artinya skor post test kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai

variansi yang homogen.

h. Uji homogenitas variansi data gain score

a. Hipotesis

H0 : gain score kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai variansi

yang homogen

Ha : gain score kelas eksperimen dan kelas kontol tidak mempunyai

variansi yang homogen

b. Hipotesis statistic

H0 : se2 = sk

2

Ha : se2 ≠ sk

2

c. Taraf signifikansi : α = 0,1

d. Uji statistic

e. Kriteria keputusan

H0 diterima jika

< F hitung<

dengan v1 = n1-1 dan

v2=n2-1

Page 184: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

169

f. Perhitungan

ne = 40

nk= 40

se = 0,0935 se2=0,00874

sk = 0,0923 sk2=0,00851

1,027

db= ne-1= 40-1= 39, dan nk-1= 40-1=39

α=0,01 maka

= = 2,13

=

=

= 0,46

< F hitung<

(0,46 <1,027 < 2,13) maka H0 diterima,

artinya gain score kelas eksperimen dan kelas kontol mempunyai

variansi yang homogen.

Page 185: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

170

Lampiran 16. Hasil Uji t Gain Score dan Post Test

UJI T

A. Uji T terhadap rata-rata gain score kelas eksperimen dan kelas control

1. Hipotesis

H0 : peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS praktikum dengan pendekatan

konstruktivisme tidak lebih baik dari pada penguasaan materi siswa

yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam

buku.

Ha : peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS praktikum dengan pendekatan

konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku.

2. Hipotesis statistic

H0 : μge ≤ μgk

Ha : μge ≥ μgk

3. Taraf signifikasi : α= 0,05

4. Statistic uji

√( )

( )

( )

: rata-rata skor kelas eksperimen

: rata-rata skor kelas control

: banyaknya siswa kelas eksperimen

: banyaknya siswa kelas control

: variansi kelas eksperimen

: variansi kelas control

5. Kriteria keputusan

Page 186: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

171

H0 ditolak jika > ( ) dengan db = n1+ n2 – 2

6. Perhitungan

0,645

= 0,583

= 40

se = 0,0935 se2=0,00874

sk = 0,0923 sk2=0,00851

√( ) ( ) (

)

( )

( )= 1,6646

= 3,1 > ( )= 1,6646 maka H0 ditolak. Dapat disimpulakan

bahwa peningkatan penguasaaan materi siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS praktikum dengan pendekatan

konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku

B. Uji T terhadap rata-rata post test kelas eksperimen dan kelas kontrol

1. Hipotesis

H0 : hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

LKS praktikum dengan pendekatan konstruktivisme tidak lebih baik

Page 187: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

172

dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku.

Ha : hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan

LKS praktikum dengan pendekatan konstruktivisme lebih baik dari

pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan LKS yang terdapat dalam buku.

2. Hipotesis statistic

H0 : μge ≤ μgk

Ha : μge ≥ μgk

3. Taraf signifikasi : α= 0,05

4. Statistic uji

√( )

( )

( )

: rata-rata skor kelas eksperimen

: rata-rata skor kelas kontrol

: banyaknya siswa kelas eksperimen

: banyaknya siswa kelas control

: variansi kelas eksperimen

: variansi kelas kontrol

5. Kriteria keputusan

H0 ditolak jika > ( ) dengan db = n1+ n2 – 2

6. Perhitungan

78,8

= 70,675

= 40

se = 4,909 se2=24,098

sk = 6,969 sk2= 48,566

Page 188: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

173

√( ) ( ) (

)

√ ( )

( )= 1,6646

= > ( )= 1,6646 maka H0 ditolak . Dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan LKS praktikum dengan pendekatan

konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku.

Page 189: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

174

Lampiran 17. Foto Penelitian

praktikum 1 kelas eksperimen

praktikum 2 kelas eksperimen

Page 190: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

175

Praktikum 1 kelas kontrol

Praktikum 2 kelas kontrol

Page 191: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 192: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 193: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 194: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 195: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 196: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 197: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 198: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 199: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 200: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih
Page 201: PENGARUH PENGGUNAAN LKS EKSPERIMEN BERBASIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24738/3/HALIMAH-FITK.pdf · LKS eksperimen dengan pendekatan konstruktivisme lebih

BIODATA PENULIS

alimah anak ke lima dari lima bersaudara

terlahir dari pasangan H. Hamim dan Hj.

Salamah pada 22 April 1991 di Jakarta 22

tahun lalu. Bertempat tinggal di Jl.KH.Hasyim No.21 Rt

05 Rw 01 Kembangan Utara Jakarta Barat 11610.

Motivasi hidupnya adalah “Belajarlah lebih

banyak, berjuanglah lebih keras, hidup tidak berpihak

kepada mereka yang pantang menyerah. Dan percayalah

karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

Memulai pendidikan di MI Al Hasyimiyah (1996-2002) melanjutkan ke

MTS Sa’adatudarain (2002-2005) kemudian melanjutkan ke MAN 12 Jakarta

(2005-2008), dan menamatkan S1 (Sarjana Pendidikan) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia

(2008-2013) dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan LKS

Eksperimen Berbasis Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar” di bawah

bimbingan Bapak Dedi Irwandi, M.Si dan Ibu Nanda Saridewi, M.Si

H