PENGENDALIAN_INFEKSI

23
PENGENDALIAN INFEKSI ANIA KURNIAWATI, dr, M.Kes Fakultas Kedokteran-UNJANI

Transcript of PENGENDALIAN_INFEKSI

Page 1: PENGENDALIAN_INFEKSI

PENGENDALIAN INFEKSI

ANIA KURNIAWATI, dr, M.Kes

Fakultas Kedokteran-UNJANI

Page 2: PENGENDALIAN_INFEKSI

SEJARAH

Ambroise Pare (1537) luka tembak dengan pembalut yang dibasahi kuning telur, terpentin dan bahan lain.

Ignatz Semmelweis (1816 – 1865) & Joseph Lister (1827 – 1912) menerapkan konsep antiseptik.

Page 3: PENGENDALIAN_INFEKSI

kasus demam pada ibu-ibu yang sudah bersalin setelah ditolong oleh dokter yang tercemar setelah melakukan otopsi bedah mayat (ada jaringan nekrotik)

menganjurkan mencuci tangan dgn camp air dan klorin setelah melakukan otopsi dpt mencegah penularan penyakit.

menganjurkan menggunakan asam karbol untuk mencegah infeksi akibat pembedahan.

Page 4: PENGENDALIAN_INFEKSI

SEJARAH

Prof. Von Bergman untuk mencegah

infeksi menganjurkan pemakaian jas lab

saat pembedahan

Robert Koch bakteri dan spora yg

resisten thd desinfekstan dpt dibunuh

dgn uap panas.

Page 5: PENGENDALIAN_INFEKSI

SEJARAH

Schimmelbusch membebaskan luka

operasi dari mo dgn cara menguapi

semua instrumen, perban, dan benang.

Mikulicz menganjurkan pakai sarung

tangan yang steril saat melakukan

pembedahan

Page 6: PENGENDALIAN_INFEKSI

STERILISASI

Proses pembebasan sesuatu dari mo hidup (bakteri, virus, jamur)

Guna : mencegah pencemaran mo luar pada media perbenihan, alat bedah, alat medis, alat suntik, cairan infus.

Cara : Fisik : pemanasan, filtrasi, penyinaran,

getaran ultrasonik, sterilisasi ruanganZat kimia : klorin, fenol, logam berat,

aldehid, karbol

Page 7: PENGENDALIAN_INFEKSI

PEMANASAN

Faktor yg mempengaruhi : jenis pemanasan

suhu dan waktu jumlah mo kekuatan membentuk spora jenis bahan yg akan disterilisaasi.

Page 8: PENGENDALIAN_INFEKSI

PEMANASAN BASAH

a. Pemanasan basah denaturasi dan koagulasi protein

1. Pemanasan pada suhu < 100C Pasteurisasi susu (dapat

membunuh M.tbc, Salmonella, Brucella)

Cara Holder 63C selama 30`

Cara Flash 72C selama 15`

Page 9: PENGENDALIAN_INFEKSI

PEMANASAN BASAH

Penangas vaksin, pemanasan selama 1 jam

Tindalisasi dipanaskan antara suhu 70 - 80 C selama 30` setiap hari selama 3 hari berturut-turut.

Inspisasi, pemadatan serum/telur secara perlahan pada suhu 80C pada inspisator.

Page 10: PENGENDALIAN_INFEKSI

PEMANASAN BASAH

2. Pemanasan pada suhu > 100C Otoklaf, kondensasi dgn menggunakan

uap pada tekanan 2 atmosfir, suhu 121C selama 15 – 30 menit dpt menghasilkan kalori yg tinggi membunuh bakteri bentuk vegetatif dan spora

3. Pemanasan pada suhu 100C Dandang, dipanaskan pada suhu 100C

selama 30 – 60 menit.

Page 11: PENGENDALIAN_INFEKSI

Skema Otoklaf

6 4

5 2

Keterangan Gambar : 1. Badan otoklaf 3 3

2. Tutup

3. Sekrup-sekrup tutup 4. Manometer 1

5. Katup pembuangan

6. Katup pengatur tekanan 7 8

7. Kukusan

8. Kaki kukusan

9. Air 9

Page 12: PENGENDALIAN_INFEKSI

PEMANASAN KERING

b. Pemanasan kering denaturasi protein, kerusakan sel akibat oksidasi, efek toksis akibat kenaikan kadar elektrolit.Pemijaran talk, ZnODibakar 20 detik pinset, sudip,

mulut tabungOven dengan suhu 160C, selama 1

jam tang, gunting, pisau, gelas.

Page 13: PENGENDALIAN_INFEKSI

FILTRASI

menggunakan filter ukuran 0,7 m, contoh : larutan AB, serum, toksin

  Macam-macam filter :Berkefeld tanah diatomaeChamberland porseleinSeitz asbesSintered glass filter gelas berlubangCellulose membrane filter membraneFritted glass filter serbuk gelas

Page 14: PENGENDALIAN_INFEKSI

PENYINARAN

a. Sinar UV mrpk unsur bakterisidal utama pada matahari, efektif pada 240 – 290 nm

Guna : membunuh mo, membuat vaksin, sterilisasi ruang bedah, lab mikrobiologi

b. Sinar X dapat menginduksi perubahan yang mematikan pada DNA sel

Guna : sterilisasi benang bedah, pembalut.

Page 15: PENGENDALIAN_INFEKSI

GETARAN ULTRASONIK

Mempunyai efek bakterisidal, dpt

menyebabkan guncangan mekanik yg mengakibatkan pecahnya ddg sel bakteri

 

Page 16: PENGENDALIAN_INFEKSI

STERILISASI RUANGAN

Guna : - menjaga ruangan dalam keadaan

steril (kamar operasi)

- menjaga alat-alat yg sdh steril tdk

tercemar

- mencegah pencemaran oleh

bakteri udara saat perbenihan

Alat : Laminar Air Flow

Page 17: PENGENDALIAN_INFEKSI

STERILISASI

ZAT KIMIA : ANTISEPTIK, DESINFEKTAN ANTISEPTIK (anti mikroba topical)

produk yang dipakai pada kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas mikro-organisme / membunuhnya shg menurunkan jumlah total bakteri.

digunakan pada : kulit, membran mukosa 

Page 18: PENGENDALIAN_INFEKSI

ANTISEPTIK

Syarat pemilihan antiseptik :1. Spektrum luas

2. Efektivitasnya tinggi

3. Kecepatan aktivitas awal

4. Efek residu, efek yg lama sth pemakaian untuk menghambat pertumbuhan

5. Tdk menyebabkan iritasi kulit

6. Tdk menyebabkan alergi

7. Efektif sekali pakai

8. Dapat diterima scr visual maupun estetik

Page 19: PENGENDALIAN_INFEKSI

DESNFEKTAN

Desinfektan : Bahan kimia yg ditujukan untuk membunuh mo pada benda mati, spt peralatan, meja, atau lemari

Yang termasuk Desinfektan :Klorin : Hipoklorit : desinfeksi ruangan, alat bedah

Page 20: PENGENDALIAN_INFEKSI

Desinfektan

Derivat klorin : halazon dan parasulfone dichloro-midobenzoik acid 4 –8 mg/l dpt mendesinfeksi air yang tercemar S. typhi

Fenol : merusak membran sel bakteri derivat fenol : hexachlorofen dikombinasikan dgn sabun dapat digunakan sbg desinfektan kulit

Page 21: PENGENDALIAN_INFEKSI

DESINFEKTAN

1. Logam berat : Hg, Ag, As, Zn, Cu dpt

mempre-sipitasi enzim.

2. Aldehid formaldehyd 20% untuk

sterilisasi alat-alat

3. Uap formaldehid : desinfektan alat-alat

yang tercemar oleh spora, Mycobacterium

tuberculosis-  

Page 22: PENGENDALIAN_INFEKSI

Desinfektan

4. Etilen oksida (gas) : sterilisasi alat-alat

: kateter, alat optik, bantal, kasur.

5. Kreolin, Lisol, digunakan sebagai

desinfektan lantai

Page 23: PENGENDALIAN_INFEKSI