Pengendalian Pencemaran SO2

3
Nama : Luthfiyah Sinatrya NIM : 131424014 Kelas : 3A-TKPB Pengolahan Pencemaran SO 2 Menjadi H 2 SO 4 Sulfur dioksida merupakan gas jernih tidak berwarna yang juga merupakan bagian dari pencemar udara. Kadarnya mencapai 48%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Gas ini diproduksi dari pembusukkan bahan organik, letusan gunung berapi, dan sedikit akibat industri. Jumlah SO2 berasal dari ulah manusia yaitu akibat bahan bakar yang mengandung belerang dan pelelehan logam non-fero, kilang minyak, dan letusaan gunung berapi. Sumber utama pencemaran gas SO2 adalah pembakaran batu arang, minyak bakar, gas dan kayu. Sumber SOx yang lain yaitu dari proses- proses industri seperti industri pemurnian petroleum, industri asam sulfat dan industri peleburan baja. Transportasi terutama kendaraan bermotor juga memberikan kontribusi sebagi penyebab pencemaran SOx. Sebagian SO2 akan diubah menjadi SO3 setelah berada di atmosfer, oleh proses-proses fotolitik dan katalitik. Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, dan jumlah bahan katalik. Pada malam hari atau pada kondisi lembab atau selama hujan, SO2 atmosfer diabsorbsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet. Proses Pembuatan H 2 SO 4 dari SO 2 Konversi menjadi SO 3 Konversi SO 2 menjadi SO 3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi konversi ini merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas). Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat penting. Pada temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah. Untuk memperoleh SO 3 sebanyak mungkin diperlukan temperatur

description

so2

Transcript of Pengendalian Pencemaran SO2

Page 1: Pengendalian Pencemaran SO2

Nama : Luthfiyah Sinatrya

NIM : 131424014

Kelas : 3A-TKPB

Pengolahan Pencemaran SO2 Menjadi H2SO4

Sulfur dioksida merupakan gas jernih tidak berwarna yang juga merupakan bagian dari pencemar udara. Kadarnya mencapai 48%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan manusia. Gas ini diproduksi dari pembusukkan bahan organik, letusan gunung berapi, dan sedikit akibat industri. Jumlah SO2 berasal dari ulah manusia yaitu akibat bahan bakar yang mengandung belerang dan pelelehan logam non-fero, kilang minyak, dan letusaan gunung berapi.

Sumber utama pencemaran gas SO2 adalah pembakaran batu arang, minyak bakar, gas dan kayu. Sumber SOx yang lain yaitu dari proses-proses industri seperti industri pemurnian petroleum, industri asam sulfat dan industri peleburan baja.  Transportasi terutama kendaraan bermotor juga memberikan kontribusi sebagi penyebab pencemaran SOx.  Sebagian SO2 akan diubah menjadi SO3 setelah berada di atmosfer, oleh proses-proses fotolitik dan katalitik. Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, dan jumlah bahan katalik. Pada malam hari atau pada kondisi lembab atau selama hujan, SO2 atmosfer diabsorbsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.

Proses Pembuatan H2SO4 dari SO2

Konversi menjadi SO3

Konversi SO2 menjadi SO3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi konversi ini merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas).

Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat penting. Pada temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah. Untuk memperoleh SO3 sebanyak mungkin diperlukan temperatur reaksi yang rendah. Namun pada temperatur ini laju reaksi kecil, untuk itu diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah V2O5 dan temperatur reaksi 400-450 oC.

Tekanan bukan parameter penting yang perlu diperhatikan. Lihat persamaan reaksi diatas, 3 mol reaktan menjadi 2 mol produk. Jumlah mol ini sebanding dengan volume (reaksi fasa gas) atau tekanan pada volume tetap. Walaupun dilakukan pada tekanan tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda tekanan mendekati atmoferik. Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 oC, tekanan atmosferik) konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali peningkatan konversi jika tekanan dinaikkan.

 

Page 2: Pengendalian Pencemaran SO2

Konversi SO3 menjadi H2SO4

Secara teori SO3 dapat dikonversi menjadi H2SO4 jika direaksikan dengan air, namun hal ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO3 + H2O sulit dikontrol dan menimbulkan kabut asam sulfat. SO3 direaksikan terlebih dahulu dengan H2SO4 membentuk H2S2O7 (oleum).

reaksi ini dilakukan dalam kolom absorber.

Oleum dapat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat.