PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan...

25
PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMA (OPT )PADI 1. DEFINISI Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu pertumbuhan tanaman pokok dalam hal ini Tanaman Padi yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan kerugian bagi petani. Sedangkan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah upaya manusia untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan menndatangkan kerugian bagi petani/yang melakukan usaha tani padi tersebut. . 2. TUJUAN Peserta diklat diharapkan mampu mengendalikan OPT pada tanaman padi. 3. MANFAAT Peserta diklat dapat menggunakan informasi ini (yang dibuat sendiri) sebagai antisipasi pengendalian Organisme Pengganggu tanaman padi di musim berikutnya pada lokasi yang sama 4. METODE Praktek, ceramah, Tanya jawab 5. Alat dan Bahan Alat tulis, kertas 6. Tempat Lapangan/Sawah

Transcript of PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan...

Page 1: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMA (OPT )PADI

1. DEFINISI

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang

menggangu pertumbuhan tanaman pokok dalam hal ini Tanaman Padi yang

dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan kerugian bagi petani.

Sedangkan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah

upaya manusia untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak

menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan menndatangkan kerugian

bagi petani/yang melakukan usaha tani padi tersebut.

.

2. TUJUAN

Peserta diklat diharapkan mampu mengendalikan OPT pada tanaman padi.

3. MANFAAT

Peserta diklat dapat menggunakan informasi ini (yang dibuat sendiri) sebagai

antisipasi pengendalian Organisme Pengganggu tanaman padi di musim

berikutnya pada lokasi yang sama

4. METODE

Praktek, ceramah, Tanya jawab

5. Alat dan Bahan

Alat tulis, kertas

6. Tempat

Lapangan/Sawah

Page 2: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

7. LANGKAH KEGIATAN PENGENDALIAN OPT

No Tahapan Uraian Kegiatan Alat Bantu

1 Pengamatan

Agroekosistem

Pada Tahap ini, anda diminta untuk bergabung dalam kelompok kecil menghimpun untuk semua keragaan : Keragaan OPT, Keragaan Musuh Alami, Keragaan Komoditas, Keragaan iklim mikro dan perlakuan petani

Mengisi format yang sudah disediakan berdasarkan temuan pada tanaman sampling. Tanaman sampling ditentukan dengan berjalan searah diagonal dari petakan sawah yang akan diamati, tentukan 3 titik lokasi mewakili daerah pinggir terdekat, tengah dan pinggir terjauh dari arah diagonal tersebut.:

Petakan sawah

Format keragaan OPT Format keragaan iklim

mikro

2 Analisa

agroekosistem

Anda diminta untuk menggambarkam kembali hasil pengamatannya di lapangan sesuai dengan kondisi yang ada

Diskusikan : mengelompokka

n hasil pengamatan berdasarkan keragaan yang ada

mengidentifikasi jenis hama, penyakit, gulma dan musuh alami

Format Agroekosistem

padi sawah

10 rumpun tanaman

sampling di lokasi pinggir

terdekat

10 rumpun tanaman

sampling di lokasi tengah

petakan sawah

10 rumpun tanaman

sampling di lokasi pinggir

terjauh

Page 3: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

berdasarkan kriteria dan ciri-ciri yang dimiliki

Menghitung populasi hama, musuh alami dan intensitas serangan penyakit

Kelompok anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Tindakan

Pengendalian

Tindakan pengendalian dilakukan berdasarkan kesimpulan kegiatan sebelumnya.

Keragaan OPT

No Item Keragaan Jumlah Keterangan

1 Serangga/Organisme Hitung populasinya : jumlah yang ditemukan dibagi jumlah rumpun

2 Penyakit Hitung persentase intensitas serangannya

3 Gulma Hitung persentase areal yg tertutupinya

Page 4: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

Keragaan Iklim Mikro

No Item Kondisi Lapangan

A Keragaan Iklim Mikro

1. Sinar Matahari Cerah/Mendung/Hujan

2. Tanah Kering/Macak-

macak/Tergenang

3. Kecepatan angin, dan Arah angin

4. Kebersihan lahan Bersih/banyak gulma

B. Keragaan Komoditas

1. Varietas yang ditanam

2. Umur Tanaman

3. Tinggi Tanaman

4. Fase Pertumbuhan Tanaman

C. Keragaan Perlakuan Petani

1. Melakukan aplikasi Pestisida

2. Melakukan penyiangan

3. Melakukan Pemupukan

4. Tindakan Pengendalian yang dilakukan

8. HASIL

Simpulkan,bagaimana hasil kerja Saudara dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi………………………………………………………

Dalam melakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi Saudara mengalami kesulitan ? Beri tanda pada gambar berikut !!!

……. …….. …….

bisa melakukan pengendalian OPT Taman padi secara benar

bisa melakukan pengendalian OPT tanaman padi secara benar i dengan dibimbing

belum bisa melakukan pengendalian OPT tanaman padi secara benar

Page 5: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

INFORMASI POKOK

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu

pertumbuhan tanaman pokok dalam hal ini Tanaman Padi yang dapat menimbulkan

kerusakan pada tanaman padi dan kerugian bagi petani.

Sedangkan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah upaya manusia

untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak menimbulkan kerusakan

pada tanaman padi dan menndatangkan kerugian bagi petani/yang melakukan usaha

tani padi tersebut.

Organisme Pengganggu Tanaman ini terdiri atas :

a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya

b. Penyakit yaitu kerusakan yang disebabkan oleh cendawan, bakteri, nematoda,

tungau dan virus.

c. Gulma yaitu tumbuhan/ tanaman liar yang dapat menjadi pesaing dan

mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.

Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir, bila populasi hama telah melewati

ambang batas pengendalian, gunakan pestisida secara berkala dan sesuai dengan dosis

yang diajurkan.

Beberapa cara penanggulangan OPT yang telah dilakukan, diantaranya:

1. Cara Budidaya Tanaman atau Penggunaan Praktek Agronomi.

a. Penggunaan Varietas resisiten dari tanaman

b. Rotasi tanaman.

c. Penghancuran tanaman yang tidak berguna

d. Pembajakan /pengoalahan tanah dengan baik

e. Keseragaman waktu tanam atau waktu panen

f. Pemangkasan

g. Pemupukan

h. Sanitasi dan Pengelolaan air

Page 6: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

2. Cara Mekanik

a. Penghancuran dengan tangan

b. Pencegahan dengan tirai atau pembatas

c. Perangkap, alat penghisap.

3. Cara Fisik

a. Tempratur panas atau dingin

b. Kelembaban

c. Energi, perangkap lampu.

d. Suara

4. Cara Biolog/Hayatii

a. Perlindungan dan pemantapan musuh alami

b. Introduksi, pemanfaatan parasit dan predator.

c. Perbanyakan dan penyebaran patogen (bakteri, virus, fungi dan protozoa).

5. Cara Kimiawi

a. Bahan penarik (attractants)

b. Bahan penolak (repellents)

c. Pestisida (insektisida, fungisida, bakterisida, herbisida dll).

6. Cara Genetik

Perbanyak dan pelepasan OPT steril atau yang secara genetic tidak kompatibel

7. Cara Peraturan

Yaitu melaui Karantina tumbuhan dan hewan

1. Pengendalian Penggerek Batang

a. Pada Daerah Serangan Endemik

1). Pengaturan Pola Tanam

• Tanam serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang

padi

• Rotasi tanaman padi dengan tanaman bukan padi untuk memutus siklus

hidup hama

• Pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau

populasi larva di tunggul padi

Page 7: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

• 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi pertama dan atau 15

hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi berikutnya

2). Pengendalian Secara Mekanik dan Fisik

Mekanik yaitu dengan mengumpulkan kelompok telur di persemaian

dan di pertanaman

Fisik yaitu dengan penyabitan tanaman serendah mungkin dan

penggenangan air setinggi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat

membusuk sehingga larva atau pupa mati

3). Pengendalian Hayati

Pemanfaatan musuh alami parasitoid: Trichogramma japonicum: dosis 20

pias/ha (1 pias = 2000-2500 telur terparasit) sejak awal pertanaman)

4). Pengendalian Secara Kimiawi

Dilakukan pada saat 4 hari setelah ada penerbangan ngengat atau intensitas

serangan rata-rata > 5% sundep

• Insektisida butiran di persemaian dilakukan jika disekitar pertanaman ada

lahan yang sedang atau menjelang panen pada satu hari sebelum tanam

dengan dosis 2 gram insektisida granule/m2 [800 gram/400 m2 (luas

persemaian)]

Pada pertanaman stadium vegetatif dianjurkan menggunakan insektisida

butiran berbahan aktif : Carbofurant (Furadan), Carbosulfan (Marshal),

dosis 20 kg insektisida granule/ha

Disemprot dengan insektisida seperti Dimehipo (Dipho), Bensultap

(Spontan), Amitraz (Mitac), Fipronil (Regent).

2. WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens)

Wereng coklat merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi, karena

pada serangan yang berat dapat menyebabkan puso (gagal panen).

Ekobiologi Wereng Coklat

Ekobiologi hama wereng adalah sebagai berikut.

• Menyukai tanaman yg dipupuk N dosis tinggi dengan jarak tanam rapat.

• Siklus hidup 21-33 hari.

• Stadia rentan adalah sejak pembibitan hingga fase masak susu.

Page 8: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

• Hama menghisap cairan tanaman pada sistem vaskuler (pembuluh).

Imago Wereng Coklat

Tanda Serangan

Tanaman padi yang terserang hama wereng coklat menunjukkan gejala menguning

dan mengering dengan cepat. Umumnya gejala terlihat mengumpul pada satu lokasi

dan melingkar (hopperburn). Selain sebagai hama, wereng coklat juga merupakan

vektor (penular) penyakit virus kerdil rumput pada tanaman padi.

Tanda Serangan Hama Wereng Coklat

Pengendalian Wereng Coklat

a. Penanaman Varietas tahan

b. Tanam padi serentak

c. Perangkap lampu

Keputusan:

Page 9: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

Wereng yang tertangkap di kubur

Keringkan pertanaman padi secara serentak

Kendalikan dengan insektisida yang direkomendasikan

d. Waktu persemaian padi

Wereng imigran tidak tumpang tindih : 15 hari setelah puncak imigran

Wereng imigran tumpang tindih 15 hari setelah puncak imigran ke-2

e. Tuntaskan pengendalian pada generasi ke-1

Puncak imigran awal = Go

25-30 hari kemudian = imago G1

25-30 hari kemudian = imago G2

25-30 hari kemudian = imago G3

Pengendalian terbaik:

pada G0 dan G1

paling lambat pada G2

pada G3 tidak akan berhasil

f. Pengamatan di pertanaman

Menghitung wereng coklat dan musuh alami

Contoh: Pengendalian wereng berdasar musuh alami pada padi Stadia vegetatif

NO. RUMPUN W. COKLAT + W. P.

PUTIH

PREDATOR CYRTORHINUS

1

2

3

4

.

.

.

18

19

20

30

30

23

35

.

.

.

44

50

35

2

3

4

1

.

.

.

2

1

1

1

3

5

8

.

.

.

8

7

8

TOTAL 635 55 101

Ai - (5Bi + 2Ci) 635 – (5x55+ 2x101)

Di = ----------------------- = ---------------------------- = 7.9 ekor

20 20

Page 10: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

g. Penggunaan insektisida

Keringkan pertanaman sebelum aplikasi

Aplikasi saat air embun tidak ada : jam 8-11

Tepat dosis dan tepat jenis:

Imidacloprid, fipronil, theametoxam, buprofezin

Tepat air pelarut 350-500 liter air/ha

3. WERENG HIJAU

Wereng hijau merupaka hama dari

kelompok Hemiptera.

Ada 4 (empat) jenis hama wereng

hijau yang biasa menyerang padi yaitu :

a. Nephotettix virescens

b. N. nigropictus

c. N. cincticeps

d. N. malayanus

Bioekologi Wereng Hijau

• Umumnya ditemukan pada padi

sawah irigasi & tadah hujan, tdk pada padi gogo.

• Jarang menimbulkan kerusakan

• Merupakan vektor virus tungro.

• Populasi hanya meningkat pd saat tanam s.d. pembentukan malai, tertinggi 1

ekor/ rumpun.

• Siklus hidup 23 – 30 hari.

Tanda Serangan.

• Wereng lebih menyukai menghisap cairan tanaman pada daun bagian pinggir.

• Sangat menyukai tanaman yg dipupuk dgn Nitrogen dosis tinggi.

• Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah warna menjadi kuning hingga

kuning oranye.

Pengendaliannya

• Menanam varietas tahan seperti Tukad Petanu, Tukad Balian

Page 11: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

• Tindakan pengendalian dilakukan jika sudah terlihat gejala tungro.

• Insektisida yg dianjurkan berbahan aktif :

b. Sangat adaptif pada berbagai lingkungan pada berbagai lingkungan.

Habitatnya : tempat gelap dan semak-semak sekitar sumber pakannya.

c. Kelebihannya : 1). Dapat berenang hingga 72 jam.; 2). Dapat melompat ke

atas setinggi 90 cm, datar sejauh 1,2 – 3 m; 3). Tidak cedera meski jatuh dari

ketinggian 10 m

d. Mengerat utk mencegah pertumbuhan giginya yg mencapai 12-15 cm per

tahun.

e. Maksimal berat badan 130 gram.

f. Warnanya kelabu gelap pada punggung, putih pada bagian dada dan perut.

g. Perkembangbiakan

Umur 1,5 – 5 bln sdh dapat berkembang biak

Usia bunting 21 hari, dan dapat melahirkan 6-10 ekor anak.

Anak yang sudah berumur 21 hari sudah pisah dari induk dan setiap ekor

dapat melahirkan sebanyak 4 kali.

Cara Pengendalian Tikus

a. Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan memadukan beberapa cara

pengendalian yaitu : Gropyokan, pengemposan, tanam serempak, sanitasi

habitat, musuh alami dan Rodentisida serta pengendalian dengan TBS-LTBS.

b. Langkah-langkah pengendalian :

Pengendalian mulai pratanam sampai panen

Pengorganisasian gerakan operasional

Kerjasama antar pemerintah daerah/batas wilayah

Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

4. TIKUS SAWAH (RATTUS ARGENTIVENTER)

Bioekologi Tikus Sawah

a. Tikus adalah hama yang sangat

merugikan pada banyak jenis

tanaman pangan (polyfag).

Page 12: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

5. KEPINDING TANAH (Scotinophara coarctata)

Bioekologi hama kepinding tanah

a. Hama ini menimbulkan masalah karena menyerang Padi mulai dari fase

pembibitan hingga dewasa.

b. Siklus hidupnya : 28 – 35 hari.

Tanda Serangan

• Hama merusak tanaman dengan menghisap cairan tanaman.

• Di sekitar lubang bekas hisapan berubah warna menjadi coklat menyerupai

penyakit blas.

• Daun menjadi kering dan menggulung membujur.

• Gabah yg terbentuk umumnya berisi separo/ hampa.

Imago pada pangkal malai Tanda serangan berat

Pengendalian

a. Kepinding tanah bertelur pada pelepah daun di ketinggian 10 cm dari

permukaan lumpur. Oleh karena itu pengendalian dapat dilakukan dengan

menggenang lahan setinggi 15 cm selama semalam.

b. Memasang lampu petromak yang digantungkan diatas bejana yang telah diisi

minyak tanah (kerosin), sehingga kepinding yang jatuh dari lampu dapat

ditampung dalam bejana.

c. Aplikasi dengan Beauveria bassiana atau Metarhizium anisopliae

d. Pengendalian dengan kimia masih sedikit informasinya

6. WALANG SANGIT

Bioekologi Walang Sangit

Walang sangit adalah hama yg merusak bulir padi pada fase pemasakan.

Page 13: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

Apabila ada gangguan akan mengeluarkan bau utk mempertahankan diri dan

menarik sesamanya.

Hama Walang Sangit Gabah bekas serangan W.

Sangit

Tanda Serangan

a. Fase padi yg rentan adalah mulai keluarnya malai hingga masak susu.

b. Hama menghisap butiran gabah yang sedang mengisi/ masak susu.

c. Kerusakan yg terjadi: gabah hampa, beras berubah warna dan mengapur.

Cara Pengendalian

a. Membersihkan gulma di pematang, pertanaman, dan di sekeliling tanaman

padi

a. Walang sangit datang di pertanaman sebelum tanaman padi berbunga, hidup

pada gulma

b. Memasang bangkai binatang. Walang sangit tertarik kapada bau bangkai,

setelah berkumpul dapat disemprot dengan insektisida

c. Menggunakan bahan kimia (Regent, BPMC) bila populasi sudah mencapai

ambang ekonomi 10 ekor/20 rumpun

7. HAMA PELIPAT DAUN

Hama pelipat daun padi Cnaphalocrosis medinalis (Guenee) di Indonesia diberi

nama yang keliru sebagai hama putih palsu. Ulat-ulat yang baru menetas

mengeluarkan benang untuk melipat daun. Ulat hidup dalam lipatan daun dan

makan bagian dalam lipatan. Bila populasi ulat tinggi maka akan terjadi kerusakan

yang cukup tinggi sehingga dapat menurunkan produksi padi.

Bioekologi Hama putih palsu

a. Menjadi masalah bila kerusakan daun bendera mencapai > 50% pd fase

anakan maksimum dan fase pematangan.

Page 14: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

b. Ngengat berwarna kuning coklat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam.

c. Siklus hidup : 30 – 60 hari.

d. Bila dijumpai adanya ngengat maka ini pertanda akan adanya serangan

Imago Daun terserang Larva

Tanda Serangan

a. Larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun.

b. Kerusakan yg terjadi berupa adanya warna putih pada daun di pertanaman

Pengendaliannya

a. Bila menyerang padi dibawah umur 30 hari tdk perlu dilakukan

penyemprotan, cukup diberikan air dan pupuk yang dikelola dgn baik.

b. Secara kimiawi gunakan insektisida karbofuran atau fipronil (seperti : Regent)

8. HAMA PUTIH

Ekobiologi Hama Putih (Nympula depunctalis (Guenee)

Page 15: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

a. Hama putih nama yang benarnya adalah penggulung daun (leaf role = case

worm).

b. Gulungan daun yang berisi larva hama putih mengapung di atas permukaan

air.

Tanda Serangan

Tanda serangannya adalah daun tanaman padi yang terserang seperti terpotong

dengan gunting

Cara Pengendalian

a. Keringkan lahan selma 3-5 hari pada stadia larva sering dipermukaan air

b. Gunakan insektisida pada saat mencapai ambang ekonomi

9. ULAT GRAYAK

Ekobiologi Ulat Grayak

a. Menyerang tanaman pada malam hari secara tiba-tiba

b. Bersifat polypag

c. Menyerang pucuk dan daun tanaman

d. Pada serangan berat dapat menimbulkan puso

Cara Pengendalian

Ulat gryak dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida yaitu disemprot

dengan insektisida sistemik seperti Regent.

10. ANJING TANAH /ORONG-ORONG

Bioekologi

Anjingtanah, Gryllotalpa orientalis (=africana) disebut

mole cricket (Ing), gaang (Sunda) atau orong-orong (Jawa)

• Berwarna kecoklat-coklatan sangat sintal (montok)

• Tungkai dimodifikasi untuk menggali. Tibia

dimodifikasi sebagai struktur sekop

• Membuat terowongan sampai bermeter-meter

• Telur menetas 15-40 hari

• Nimfa 3-4 bulan

• Dewasa hidup lebih dari 6 bulan

Page 16: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

• Univoltin

• Tertarik lampu

Polyfag dan makan bagian tanaman di dalam tanah dari hampir seluruh

tanaman darat

Tanda Serangan

a. Menyerang bagian akar dan dasar tanaman padi yang sedang tumbuh di

pesemaian kering

b. Anjingtanah menyerang tanaman padi di pesawahan irigasi, lebak, dan pasang

surut apabila tidak ada genangan air

Cara Pengendaliannya

a. Pengolahan tanah akan membantu membunuh telur dan nimfa

b. Mekanis pada saat pengolahan tanah terhadap anjing tanah

c. yang berenang

d. Penggenangan air pada lahan (pada lahan pasang surut penggenangan pada tipe

luapan A dan B)

e. Penggunaan bibit umur 35-42 hari dianjurkan hanya untuk

f. varietas berumur panjang seperti IR42 dan Lematang

g. Penggunaan insektisida karbofuran pada saat tanam dapat

h. menekan intensitas serangan sampai menjadi 10%

i. Umpan beracun yang terdiri dari satu bagian Sodium fluosilicate (atau

insektisida lain) dan satu bagian gula merah yang dicampur dengan 10 bagian

karir (dedak beras), kemudian dibuat pasta dengan mencampurkan air

secukupnya

j. Menggunakan perangkap lampu

11. Keong Mas

Bioekologi

a. Keong mas merupakan salah satu hama tanaman yang sering menimbulkan

kerugian pada tanaman padi, karena hama ini menyerang tanaman muda dengan

cara memotong daun dan batang tanaman yang dapat menyebabkan kematian.

b. Keong mas dapat hidup cukup lama di dalam tanah

c. Keong akan aktif dan berkembang biak bila ada air dan tanaman padi muda

Page 17: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

d. Meletakkan telur-telurnya di tempat yang kering seperti : rumput, dahan, kayu di

atas air.

Tanda Serangan/ kerusakan

a. Pesemaian, tanaman yang baru tumbuh dipotong daunnya hingga tanaman mati

b. Menyerang tanaman dibawah umur 15 hari setelah tanam

Cara Pengendaliannya

a. Secara mekanik ; dilakukan terus menerus dengan cara mengumpulkan keong

kemudian dimusnahkan

b. Pengendalian secara budi daya

sebar benih lebih banyak untuk persiapan nyulam

Tanam bibit lebih tua

tidak menggenangi sampai 7 hari setelah tanam

Buat caren untuk memudahkan mengambil keong

Pupuk dasar sebelum tanam + saponin

c. Pengendalian secara kimiawi

Hanya untuk lahan yang sangat tinggi populasi keong dan sukar diatur air,

sebab pestisida juga toksik terhadap fauna air lain

Perlakuan benih

Aplikasi dengan bahan nabati seperti rerak

12. Burung

a. Burung juga merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi karena

pada serangan berat dapat menyabakan kerugian yang cukup besar bahkan

gagal panen,

b. Burung menyerang tanaman padi yang sudah dalam fase matang susu sampai

pemasakan biji (sebelum panen)

c. Serangan mengakibatkan:

Biji hampa

Adanya gejala seperti beluk

Biji banyak hilang

Cara Pengendaliannya

a. Penjaga burung mulai jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore, karena waktu-waktu

tersebut merupakan waktu yang kritis bagi tanaman diserang burung

Page 18: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

b. Gunakan jaring untuk mengisolasi sawah dari serangan burung; luas sawah

yang diisolasi kurang dari 0,25 hektar

c. Bila tanam tabela:

benih yang sudah disebar di sawah ditutup dengan tanah

benih yang digunakan harus lebih banyak

gunakan orang-orangan atau tali yang diberi plastik untuk menakut-nakuti

burung

tanam serentak dengan sekitarnya, jangan menanam atau memanen di luar

musim agar tidak dijadikan sebagai satu-satunya sumber makanan

d. Kendalikan habitat/sarang burung

II. JENIS – JENIS PENYAKIT PENTING, GEJALA SERANGA DAN

PENCEGAHANNYA.

1. Hawar Pelepah (Rhizoctania solani)

a. Gejala serangannya

Jamur ini sebagai penyebab berbagai penyakit pada berbagai tanaman. Nama

latinya akan muncul berulang kali pada setiap tanaman.

Pemantauan penyakit ini perlu dilakukan karena keganasan serangannya.

Penyebab penyakit ini kelembaban tinggi pemberian pupuk nitrogen berlebihan.

Disamping penggunaan varietas yang potensi hasil tinggi jumlah anakan tinggi

kelembaban disekitar tanaman tinggi kondisi seperti ini merangsang munculnya

penyakit ini

b. Pencegahannya.

Untuk mencegah serangan penyakit ini dapat menggunakan fungisida dengan

aplikasi pada saat anakan maksimun dan awal fase produktif.

2. Busuk Pelepah Acrocylindrium oryzae

a. Gejala serangan

Gejala serangan penyakit ini yaitu rusaknya jaringan tanaman dalam berbagai

ukuran, berwarna gelap dan di bagian tengah berwarna terang. Akhirnya jaringan

yang rusak berkembang bersaman dan meluas kebagian pelepah. Didalam

pelepah tersebut terbentuk tepung berwarna putih tepatnya pada bulir yang baru

Page 19: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

mumcul. Akibat serangan penyakit ini bulir tidak muncul karena terganggu

pertumbuhannya.

b. Pencegahan.

Sejauh pengetahuan tentang penyakit ini masih sedikit, sedikit pula usaha yang

dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Belum ada varietas tanaman padi yang

tahan terhadap serangan penyakit ini.

3. Penyakit Busuk Batang Helminthosporium sigmoideum

a. Gejala serangan

Penyakit ini disebabkan oleh jamur dengan spora yang sangat tahan di dalam

tanah. Spora jamur ini menginfeksi pangkal batang ketika spora tersebut

mengapung dipermukaan air dan mencapai tanaman.

Infeksi jamur ini mneyebabkan pelepah daun berubah warnanya menjadi

gelap kemudian terkulai. Infeksi tersebut kemudian meluas kepelepah

berikutnya dan pada akhirnya pada batang.

Apabila batang terserang maka seluruh tanaman tumbang atau tanaman

terkulai.

Spora jamur ini berada pada jerami dan tanah hingga musim tanah berikutnya

dan akan menginfeksi tanaman baru

b. Pencegahan.

Penyakit ini dapat ditekan pengaruhnya dengan mengurangi banyaknya spora

jamur disawah dengan cara sanitasi. Pembersiahan atau pembakaran jerami

dan tunggul jerami merupakan cara sanitasi yang terbaik.

Pengaturan pengeringan sawah hingga tanah retak retak dapat mengurangi

serangan penyakit ini .Penyakit muncul pada lahan yang berlebihan dalam

penggunaan pupuk urea dan fospor.

4. Penyakit Blas Pyricularia oryzae

a. Gejala serangan

Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae.

Bibit jamur ini berupa spora yang penyebarannya terbawa angin dan air serta

terdapat di lahan sawah

Page 20: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

Pertumbuhan dan perkembangan jamur ini,serta gejala penyakit berupa bercak

pada daun atau batang ditentukan oleh banyak factor diantaranya : pemupukan

nitrogen dosis tinggi, dengan kondisi yang lembab.

Penyakit ini menyerang daun , batang dan malai terutama pada leher malai padi,

dimulai dari bercak kecil tetapi melebar sampai beberapa centimeter panjangnya.

Gejala itu biasanya panjang dan meuncing dibagian akhir, di bagian tepi gelap

dan bagian tengah abu-abu, pada serangan berat dapat mematikan bagian daun.

b. Pencegahan.

Penyakit blas paling baik dicegah dengan pengunaan varietas tahan.

Pemberian pupuk nitrogen sesuai dengan anjuran (rekommendasi setempat)

5. Penyakit Bakteri Bergaris ((Xanthomonas campestris pv.orizae

(=Xanthomonas oryzae)

a. Gejala serangan

Penyakit hawar daun disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang

terdapat di sawah sepanang waktu.

Bakteri ini menginfeksi tanaman melalui luka atau bagian lain yang terbuka,

kemudian tumbuh didalam system jaringan pengangkutan tanaman yang mirip

pembuluh darah manusia.

Pertumbuhan bakteri menyumbat saluran tersebut sehingga air dan zat makanan

tidak dapat masuk kedalam atau keluar dari ujung daun. Hal ini menyebabkan

gejala kekuningan, layu dan mati pada ujung daun.

Di persemaian gejala serangan bakteri ini menyebabkan daun menjadi kuning,

kering dan mati. Gejala serangan seperti ini disebut dengan “kresek”.

Penyakit ini dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman.

Pada tanaman tua, serangan bakteri ini diawali dari bagian tepi ujung daun

kemudian meluas ke daun bagian bawah. Gejala kuning tersebut pertama

terjadi sekitar fase bunting sampai malai keluar.

Suhu dan kelembaban yang tinggi menyebabkan meningkatnya pertumbuhan

dan perkembangan bakteri hawar daun.

b. Pencegahan.

Cara pencegahan penyakit bakteri hawar daun yang paling praktis adalah

dengan penanaman varietas tahan.

Page 21: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

Tidak ada varietas yang tahan untuk waktu yang lama, oleh karena itu perlu

dilakukan pergiliran varietas.

Sanitasi dan penggunaan benih bermutu dapat mengurangi sumber infeksi

bakteri ini di lapangan.

Jerami-jerami tua yang terinfeksi dibakar, dibersihkan atau dibenam dalam

tanah.

Hujan yang lebat dan angin kencang yang menyebabkan lukanya tanaman

dapat membantu penyerangan bakteri ini.

6. Virus Tungro

a. Gejala serangan

Virus tungro dapat ditularkan dari tanaman satu ketanaman yang lain, dan

dari suatu lahan kelahan lainnya oleh wereng hijau, yang disebut sebagai

“vector”.

Wereng hijau dapat memperoleh virus hanya dari tunbuhan yang

terinfeksi virus, dan harus makan untuk waktu yang pendek sekitar 30

menit sebelum Wereng Hijau dapat menularkan pada tanaman yang lain.

Wereng Hijau hanya dapat menularkan virus pada tanaman lain setelah ia

mengandung virus tersebut, kemudian memakan tanaman yang sehat..

Setelah menyuntikan partikel virus tongro, virus memerlukanwaktu 2

minggu masa inkubasi.

Tingkat serangan virus tungro ini dipengaruhi oleh : ketahanan varietas,

iklim, dan teknologi budidaya.

Serangan virus tungro menyebabkan tanaman menjadi kuning secara

bertahap, pada serangan berat menyebabkan timbulnya kombinasi warna

hijau dan kuning.

Warna kuning tersebut dimulai dari ujung daun meluas ke bagian bawah.

Bila infeksi terjadi pada awal pertumbuhan tanaman (fase vegetative)

tumbuhan akan terlihat sangat kerdil, dengan sedikit anakan dan tidak

menghasilkan malai.

Sebagai inang dari Virus ini adalah singgang tanaman padi

Page 22: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

b. Pencegahan.

Tungro merupakan penyakit sporadic pada padi. Tungro jarang bertahan di suatu

lahan secara terus menerus. Dinamika infeksi tungra tidak diketahui dengan baik.

Ada banyak cara untuk mengurangi kemunculan virus.

Pertama, dengan menggunakan varietas tahan terhadap tungro di wilayah

tertentu. Cara ini memerlukan pemantauan dan pengujian varietas. Bila daerah

endemic tungro, penggunaan varietas tahan merupakan strategi yang terbaik dan

sangat ekonomis.

Kedua, mengendalikan populasi wereng hijau yang merupakan vector virus

tungro.

Ketiga, melakukan sanitasi lingkungan seperti membersihkan singgang yang

bertujuan untuk membersihkan tanaman inang virus ini.

7. Virus Hampa dan Kerdil Rumput

a. Gejala serangan

Virus kerdil hampa mudah dikenali yaitu adanya daun yang memutar dengan

tepi daun yang tak teratur, serta tanaman kerdil.

Virus kerdil rumput juga mudah dikenali yaitu pertumbhan tanaman yang

sangat kerdil, daun kaku dan sempit, pembentukan anakan berlebihan, terdapat

bercak coklat dan merah pada daun.

Virus kerdil hampa dan kerdil rumput ditularkan oleh hama wereng coklat.

b. Pencegahan.

Virus kerdil hampa dan kerdil rumput dapat dicegah dengan mudah yaitu dengan

mengendalikan hama wereg coklat.

Ledakan penyakit ini dapat disebabkan berkurangnya populasi musuh alami

akibat dari penggunaan pestisida yang kuang bijaksana.

Untuk pengendalian virus ini dapat juga dilakukan dengan beberapa cara seperti

penggunaan varietas tahan, pergiliran varietas antar musim, pergilran varietas

dalam satu musim,

Page 23: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

Gulma yaitu tumbuhan/tanaman liar yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi pesaing

dan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.

A. Klasifikasi gulma dan penyebarannya.

Gulma secara umum ( marfologi ) dapat dibedakan 3 golongan yaitu :

1, Golongan Rumput ( Grasses ).

Rumput pada umumnya berdaun panjang, lurus , urat- urat daunnya sejajar

batangnya bulat dan berongga contohnya al : Echinochloa colonum ( L ) Link.

Jejagoan leutik ( sunda ), Tuton ( Jawa ) Echinochloa erusgalli ( P ) Beauv.

Jajagoan ,Gagajahan ( sunda ), Jawan.( jawa )

2, Golongan Teki ( Sedges )

Tumbuhan ini hampir serupa dengan rumput, bedanya adalah daunnya berjajar

tiga dan batangnya berbentuk segi tiga serta tidak berongga. Kerapkali

mempunyai rhizoma ( akar tinggal ), yang berbeda – beda bentuknya sesuai

dengan fungsinya, yakni untuk penyimpanan makanan dan untuk pembiakan .

Contohnya : . Cyperus difformis L. Jakut papayungan ( sunda ) Welut ( jawa)

. Fimbristylis miliaecae Wahl ( F. littoralis Gaudich) Tumbaran ( Jawa ),

3. Golongan Berdaun lebar ( broad leaves )

Tumbuhan ini pada umumnya berdaun lebar contohnya :

- Marsilea crenata Prest. Semanggi ( sunda ) Semanggen ( Jawa )

- Monochoria vaginalis ( Burm .f ) Presl. Enceng lembut ( sunda ),

Bengok ( Jawa )

4. Gulma Padi gogo rancah

Gulma pada tanaman padi gogorancah hampir mirip dengan padi sawah tadah

hujan. Gulma yang tumbuh umumnya dapat menyesuiakna diri dengan kondisi

kering dan basah.

5. Gulma Padi gogo

Gulma pada tanaman padi gogo umumnya didominasi oleh golongan rumput ,

sebagian kecil berdaun lebar dan teki. Ada daerah daerah khusus yang

Page 24: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

didominasi oleh golongan teki terutama bila lahan-lahan yang sangat intensif

diusahakan dengan pemupukan N yang tinggi.

6. Gulma padi pasang surut

Sawah pasang surut umunya didominasi oleh gulma golongan rumput . Dari

golongan teki terdapat cyperus iria . Gulma golongan berdaun lebar relatif jarang

ditemukan di sawah pasang surut.

B. Penyebaran Gulma :

Penyebaran gulma dapat terjadi melalui :

1. Melalui benih yang terkomtaminasi dengan biji gulma.

2. Perantara hewan yang membawa biji pada saluran pencernakan atau bulu dan

kotoran.

3. Melalui pupuk kandang yang kurang matang.

4. Melalui sisa tanaman pada waktu panen, khususnya yang dilakukan dengan

mesin.

5. Penyebaran melalui angin.

6. Penyebaran melalui air irigasi.

C. Pengamatan Gulma :

Tujuan pengamatan gulma adalah untuk mengetahui dominasi gulma yang ada

sehingga apabila akan dikendalikan dengan herbisida dapat digunakan dasar

pemilihan herbisida yang tepat ..

D. Kerapatan Gulma

Untuk mengukur kerapatan gulma digunakan dua ukuran yaitu :

1. Untuk gulma yang berkompetisi terhadap sinar matahari, ciri gulma ini adalah

pertumbuhannya ke atas dan menaungi tanaman pokok..Kompetisi gulma yang

tumbuh tegak diukur dengan menghitung jumlah gulma per meter pesegi (

ukuran ini dibandingkan dengan jumlah tanaman pokok per meter pesegi ).

2. Kompetisi gulma yang tumbuh rendah ( menjalar ) diukur dengan

membandingkan luas lahan yang tertutup gulma. Dengan dua cara tersebut

nilai yang kecil akan memperlihatkan jumlah gulma yang sedikit dan tingkat

kompetisinya kecil. Hal ini dilakukan dalam rangka menentukan jenis, dosis dan

cara pengendalian dengan herbisida

Page 25: PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU … OPT.pdf · a. Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya b. ... Bioekologi Wereng Hijau • Umumnya ditemukan

E. Cara Pengendalian Gulma

Ada beberapa tehnik pengendalian gulma yang umum dilakukan yaitu :

1, Preventif ( Pencegahan )

Cara ini dilakukan melalui pengelolaan tanah dan pengelolaan air.

2. Mekanis ( dengan alat – alat baik sederhana / modern )

a. Manual/tenaga manusia : dengan tangan dan alat-alat sederhana (kored,

cangkul, sabit, garu, dan ternak)

b. Semi mekanis : mesin-mesin sederhana (mower, cultivator, dsb)

c. Mekanisasi penuh : alat-alat modern (traktor, ratavator, weed craster, dsb)

d. Penggunaan dengan api (mekanis / physik)

3. Kimiawi

a. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida, baik yang

bersifat kontak maupun sistemik.

b. Penggunaan herbisida harus memenuhi kriteria 5 (lima) tepat yaitu : tepat jenis,

tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.