Pengendalian Level
Transcript of Pengendalian Level
PENGENDALIAN LEVEL
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Proses
Dosen Pembimbing : Ir. Herawati Budiastuti, Ph.D
Disusun oleh :
Ambar Suci Lestarie 101411001
Anditania Sari Dwi Putri 101411003
Arief Satrio 101411005
Kelompok : 4
Kelas : 2A D3-Teknik Kimia
Tanggal Praktikum : 27 Maret 2012
Tanggal Penyerahan : 3 April 2012
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengetahui dan memahami konsep dasar pengendalian, jenis variabel yang
berperan, unit instrumentasi yang terlibat, serta jenis pengendali yang digunakan
dalam pengendalian level.
2. Dapat mengendalikan level cairan pada titik ketinggian yang diinginkan dengan
sistem pengendali kontinyu atau Proportional Integral Derivative (PID) berbasis
komputer.
II. DATA PENGAMATAN
III. PEMBAHASAN
Ambar Suci Lestarie (101411001)
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan pengendalian level yang
bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep pengendalian, jenis variabel yang
berperan, unit instrumentasi yang terlibat serta jenis pengendali yang digunakan dalam
pengendalian level, dan mampu mengendalikan laju alir air masuk agar level cairan dalam
tangki sesuai dengan nilai set point (SP) yang diinginkan dengan sistem pengendali kontinyu
atau Proportional Integral Derivative (PID) berbasis komputer.
Proportional Integral Derivative (PID) adalah pengendalian jenis kontinyu. Dengan
jenis pengendalian Proportional Integral Derivative (PID), sinyal akan lebih proporsional
terhadap perbedaan dengan adanya aksi derivatif. Dalam pengendalian Proportional Integral
Derivative (PID) dapat diatur parameter seperti set point (SP), Proportional Band (PB),
Integral Time (IT), dan Derivative Time (DT) untuk mengetahui nilai optimum masing-
masing sehingga didapatkan respon pengendalian yang cepat, tepat dan stabil. Pada
pengendalian level ini, yang menjadi variabel proses (PV) adalah ketinggian cairan atau level
sedangkan variable termanipulasi (MV) adalah aliran masuk air. Nilai Set point (SP) yang
diinginkan pada percobaan ini adalah 50 %.
Pada praktikum pengendalian level ini, ada 3 parameter pengendali yang akan
dioptimasi yaitu Proportional Band (PB), Integral Time (IT), dan Derivative Time (DT).
Pengamatan yang pertama adalah pengendali Proportional (P) dengan memvariasikan nilai
Proportional Band (PB) tetapi nilai Integral Time (IT) dan Derivative Time (DT) tetap yaitu
0,1 menit dan 0 menit, serta tidak diberikan nilai noise (gangguan) atau nilai noise sama
dengan nol (0) karena apabila diberi noise (gangguan) akan sulit membedakan antara respon
pengendali yang dipengaruhi oleh parameter Proportional Integral Derivative (PID) atau
dipengaruhi oleh noise (gangguan) atau beban. Variasi nilai Proportional Band (PB) untuk
mendapatkan nilai paling baik, yaitu variabel proses (PV) paling mendekati nilai Set point
(SP) dan nilai offset (error) paling kecil. Nilai Proportional Band (PB) menunjukan besarnya
presentase perubahan nilai variabel proses (PV) yang dapat meghasilkan perubahan variabel
termanipulasi (MV). Semakin kecil nilai Proportional Band (PB) pengendali semakin peka
dan tanggapan semakin cepat, offset (error) yang terjadi semakin kecil, tetapi sistem
cenderung tidak stabil dan terjadi osilasi. Variasi Proportional Band (PB) yang praktikan
lakukan mulai dari 50%, 75%, dan 100%. Dari ketiga variasi tersebut diambil besaran yang
terbaik. Dari ketiga grafik tersebut, didapat besaran yang terbaik yaitu pada Proportional
Band (PB) 50% karena pada grafik Proportional Band (PB) 50% memiliki offset (error)
paling kecil di antara grafik dengan Proportional Band (PB) 75% dan 100%. Pengaruh
Proportional Band (PB) pada proses pengendalian adalah semakin besar Proportional Band
(PB) akan semakin besar pula nilai offset (error).
Pengamatan yang kedua adalah pengendali Proportional Integral (PI) untuk
menghilangkan offset (error) tetapi akan membuat respon menjadi lambat dan sistem
cenderung akan mudah tidak stabil. Untuk pengendali Proportional Integral (PI) dilakukan
dengan memvariasikan nilai Integral Time (IT), sedangkan nilai Proportional Band (PB)
digunakan nilai Proportional Band (PB) terbaik pada optimasi pertama yaitu 50%, dan
Derivative Time (DT) tetap yaitu 0 menit, serta tidak diberikan nilai noise (gangguan) atau
nilai noise sama dengan nol (0) karena apabila diberi noise (gangguan) akan sulit
membedakan antara respon pengendali yang dipengaruhi oleh parameter Proportional
Integral Derivative (PID) atau dipengaruhi oleh noise (gangguan) atau beban. Variasi nilai
Integral Time (IT) untuk mendapatkan nilai paling baik, yaitu variabel proses (PV) paling
mendekati nilai Set point (SP), waktu yang diperlukan lebih cepat, dan nilai offset (error)
paling kecil. Nilai Integral Time (IT) menunjukan besarnya waktu yang diperlukan untuk
menghasilkan nilai variabel proses (PV) sama dengan Set point (SP) dengan menghilangkan
offset (error). Semakin besar nilai Integral Time (IT) semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk untuk mencapai nilai variabel proses (PV) sama dengan Set point (SP) dan offset (error)
yang terjadi semakin kecil. Variasi Integral Time (IT) yang praktikan lakukan mulai dari 0,5
menit, 1 menit, dan 1,5 menit. Dari ketiga variasi tersebut diambil besaran yang terbaik. Dari
ketiga grafik tersebut, didapat besaran yang terbaik yaitu pada Integral Time (IT) 1,5 menit
karena pada grafik Integral Time (IT) 1,5 menit memiliki offset (error) paling kecil di antara
grafik dengan Integral Time (IT) 0,5 menit dan 1 menit. Pengaruh Integral Time (IT) pada
proses pengendalian adalah semakin besar Integral Time (IT) akan semakin kecil nilai offset
(error) dan memiliki waktu paling cepat untuk mencapai nilai variabel proses (PV) sama
dengan Set point (SP).
Pengamatan yang ketiga adalah pengendali Proportional Integral Derivative (PID)
untuk mempercepat respon dan memperkecil overshoot. Untuk pengendali Proportional
Integral Derivative (PID) dilakukan dengan memvariasikan nilai Derivative Time (DT),
sedangkan nilai Proportional Band (PB) digunakan nilai Proportional Band (PB) terbaik
pada optimasi pertama yaitu 50%, dan Integral Time (IT) digunakan nilai Integral Time (IT)
terbaik pada optimasi kedua yaitu 1,5 menit, serta tidak diberikan nilai noise (gangguan) atau
nilai noise sama dengan nol (0) karena apabila diberi noise (gangguan) akan sulit
membedakan antara respon pengendali yang dipengaruhi oleh parameter Proportional
Integral Derivative (PID) atau dipengaruhi oleh noise (gangguan) atau beban. Variasi nilai
Derivative Time (DT) untuk mendapatkan nilai paling baik, yaitu variabel proses (PV) paling
mendekati nilai Set point (SP), waktu yang dibutuhkan paling cepat, memperkecil nilai
overshoot yang dihasilkan oleh komponen integral dan meningkatkan stabilitas kontroler
proses gabungan, dan nilai offset (error) paling kecil. Nilai Derivative Time (DT) menunjukan
besarnya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan nilai variabel proses (PV) sama dengan
Set point (SP) dengan menghilangkan offset (error) dan memperkecil overshoot. Semakin
besar nilai Derivative Time (DT) semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai
variabel proses (PV) sama dengan Set point (SP), overshoot yang dihasilkan kecil, dan offset
(error) yang terjadi semakin kecil. Tetapi besar Derivative Time (DT) yang terlalu besar pun
akan membuat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai variabel proses (PV) sama
dengan Set point (SP) lebih lama, overshoot lebih besar, dan memiliki offset (error) yang
lebih besar. Variasi Derivative Time (DT) yang praktikan lakukan mulai dari 0,5 menit, 1
menit, dan 1,2 menit. Dari ketiga variasi tersebut diambil besaran yang terbaik. Dari ketiga
grafik tersebut, didapat besaran yang terbaik yaitu pada Derivative Time (DT) 1 menit karena
pada grafik Derivative Time (DT) 1 menit memiliki offset (error) paling kecil, overshoot yang
paling kecil, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai variabel proses (PV) sama
dengan Set point (SP) lebih cepat di antara grafik dengan Integral Time (IT) 0,5 menit dan 1,2
menit. Pengaruh Derivative Time (DT) pada proses pengendalian adalah semakin besar
Derivative Time (DT) akan semakin kecil nilai offset (error), semakin kecil nilai overshoot,
dan memiliki waktu paling cepat untuk mencapai nilai variabel proses (PV) sama dengan Set
point (SP).
Dari ketiga optimasi parameter di atas, maka dipilih pengendalian jenis Proportional
Integral Derivative (PID) yang sesuai digunakan untuk pengendalian level karena
pengendalian menghasilkan respon yang cepat untuk mencapai set point, stabil (tidak terjadi
osilasi), offset (error) yang dihasilkan kecil, dan tanpa adanya overshoot. Dari variasi-variasi
variabel (parameter) Proportional Integral Derivative (PID) yang dilakukan pada praktikum
pengendali level dengan Set Point sebesar 50% diperoleh parameter yang memiliki nilai yang
terbaik dengan menggunakan variabel Proportional Band (PB) 50%, Integral Time (IT) 1,5
menit, dan Derivative Time (DT) 1 menit.
IV. KESIMPULAN
Dari praktikum pengendalian level, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengendali yang digunakan pada praktikum ini yaitu pengendali Proportional
Integral Derivative (PID) dengan parameter Proportional Band (PB), Integral Time
(IT), dan Derivative Time (DT).
2. Pengendali proporsional dan integral digunakan untuk menghilangkan offset (error),
sedangkan pengendali derivatif untuk mempercepat respon dan memperkecil
overshoot.
3. Dari variasi yang kami lakukan respon yang baik dilakukan dengan Proportional
Band (PB) 50%, Integral Time (IT) 1,5 menit, dan Derivative Time (DT) 1 menit.
4. Jenis pengendali yang paling sesuai untuk mengendalikan level cairan dengan
menggunakan CRL adalah Proportional Integral derivative (PID).