Pengenalan Profil Tanah

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion- ion organik maupun anorganik. Kebutuhan lahan yang terus meningkat dengan sangat pesat sementara ketersediaannya terbatas, dan tidak mungkin dapat diproduksi seperti kebutuhan lainnya. Fenomena akan kelangkaan ketersediaan tanah, memicu munculnya perselisihan dalam penguasaan dan pemilikan tanah. Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Oleh karena itu dalam definisi ilmiahnya tanah (soil) adalah 51

description

Profil Tanah

Transcript of Pengenalan Profil Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangTanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu.

Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Kebutuhan lahan yang terus meningkat dengan sangat pesat sementara ketersediaannya terbatas, dan tidak mungkin dapat diproduksi seperti kebutuhan lainnya. Fenomena akan kelangkaan ketersediaan tanah, memicu munculnya perselisihan dalam penguasaan dan pemilikan tanah.Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau didalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan air. Oleh karena itu dalam definisi ilmiahnya tanah (soil) adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman. Apabila kita menggali tanah sedalam-dalamnya, maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang terbentuk. Lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon-horizon tanah yang terbentuk dari mineral anorganik tanah dan susunan horizon-horizon tersebut biasa disebut dengan profil tanah.

Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air.

Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh makhluk hidup. Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas kebagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut profil tanah. B. TujuanTujuan dari praktikum pengenalan profil tanah adalah untuk mengetahui ciri- ciri fisik dari suatu tanah.BAB II

TINJAUAN PUSTAKAProfil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas sehingga ke bebatuan induk tanah (regolit), yang biasanya terdiri horizon-horizon O-A-E-B-C-R. Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-A disebut lapisan tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah (Hanafiah, 2009).Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan koloid (Hakim, dkk 1982). Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa batuan dari organisme yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air didalam tanah. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain, disamping pencampuran bahan organik didalam proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah (Hardjowigeno, 1985). Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh alam yang disebut tanah. Tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horizon. Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya (Pairunan, 1985).Definisi lain dari profil tanah yaitu urutan-urutan horizon tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar dengan permukaan bumi. Profil tanah dipelajari dengan mengenali tanah dengan lubang vertikal ke lapisan paling bawah. Warna, tekstur, ketebalan horizon dan kedalaman solum, sifat perakaran atau konkresi merupakan sifat-sifat penting tanah yang selanjutnya menjadi parameter pengukuran profil tanah (Tim Asisten dan Dosen UNHAS, 2010).BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan profil tanah adalah bor tanah, abney level (clinometer) untuk mengukur kemiringan tanah, kompas, altimeter, pH saku, botol semprot, kertas label, meteran, larutan H2O2 3 %, larutan HCl 10 %, larutan - dipridil dalam 1N NH4Oac netral, aquades, buku Munsell Soil Color Chart, kantong plastik, spidol, buku pedoman pengamatan tanah di lapang, dan daftar isian profil.B. Prosedur Kerja

1. Memilih tempat pembuatan profil. Sebelumnya dilakukan dengan pengeboran (boring) di tempat- tempat sekitar profil yang akan dibuat sedalam 1 meter pada 2 atau 3 tempat berjarak 1 meter, yang berguna supaya tercapai keseragaman.2. Menggali lubang sedemikian rupa sehingga terbentuk profil tanah dengan ukuran panjang 2 m, lebar 1,5 m dan kedalaman 1,5 m. Di depan bidang pengamatan profil dibuat tangga (trap) ke bawah untuk memudahkan pengamat turun.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan

Nomor Lapisan12345

Dalam Lapisan (cm)0-24 cm24-4747- 7070- 104104-138

Simbol LapisanABCDE

Batas LapisanDDAdd

Batas TopografiWIIww

Warna Tanah (Matriks)7,5 YR Drak Brown10 YR 2/2 Very Dark Brown10 YR Dark Yellowish Brown10 YR Dark Yellowish Brown7,5 YR Dark Brown

Tekstur TanahClLClClcl

Struktur Tanah1, F, g2, VF, sb2, M1, VF, sb3, M

Konsentrasiss, ps, f, shvs, p, f, sss, p, f, ss, ps, f, ls, p, f, sh

pH Tanah 665,55,56

Reaksi terhadap HCl+++-++-

PerakaranKasar, Banyak 24 cmHalus, Sedikit 3 cm---

Reaksi terhadap H2O2++++++++++++++

B. PembahasanMenurut Abdul Madjid (2007), ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu:1) Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A - E - B.2) Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A.3) Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E - B.

Menurut Dimas Prasetyo (2008), horizon dan lapisan terbagi atas :1. Horizon Organik (horizon O)Horizon Organik atau horizon O ialah lapisan yang terdiri dari bahan-bahan organik, baik yang masih segar ataupun yang sudah membusuk. Horizon O dapat dibagi sebagai berikut : Horizon O1 : Terdapat bahan-bahan organik yang ciri-cirinya tampak jelas. Horizon O2 : Bahan-bahan organik yang sudah mengalami pelapukan sehingga ciri-cirinya sudah tidak jelas karena telah terjadi proses humifikasi.2. Horizon Mineral (horizon A, B, dan C)Horizon mineral terdiri atas : Horizon A : Horizon A disebut daerah eluviasi atau proses perpindahan bahan-bahan tanah dari horizon A ke horizon B.( Horizon A1 : Horizon ini kaya bahan-bahan organik yang bercampur dengan mineral sehingga berwarna kelam.( Horizon A2 : Horizon ini memiliki struktur longgar, tekstur kasar, dan berwarna terang karena mengalami pencucian.( Horizon A3 : Horizon ini merupakan peralihan dari horizon A ke horizon B dengan ciri warna lebih dekat ke horizon A2 atau Horizon E. Horizon B : Horizon B disebut daerah Iluviasi atau akumulasi bahan-bahan tanah di horizon B yang berasal dari horizon A.( Horizon B1 : Horizon ini merupakan peralihan dari horizon A ke horizon B dengan ciri dan warna lebih dekat ke horizon B.( Horizon B2 : Horizon ini merupakan horizon yang paling memperlihatkan ciri-ciri horizon B yaitu struktur padat, tekstur halus, dan berwarna gelap.( Horizon B3 : Horizon ini merupakan peralihan dari horizon B ke C dengan ciri dan warna lebih dekat ke horizon B. Horizon C : Horizon ini merupakan batuan yang telah mengalami perubahan atau tidak utuh lagi dan belum mengalami perkembangan tanah baik eluviasi atau iluviasi.Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan koloid (Hakim, dkk 1982).Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kita dapat melihat perbedaan warna antara lapisan I dengan lapisan II. Lapisan I memiliki warna yang lebih gelap dibanding dengan warna pada lapisan II. Lapisan I berwarna cokelat tua atau cokelat kehitaman. Hal ini disebabkan karena lapisan I kaya akan bahan organik yang tinggi dan aktivitas biologis tumbuhan ataupun hewan. Humus dan horizon bercampur dengan mineral lapuk untuk membentuk lapisan I. Hal ini sesuai dengan yang dituturkan oleh Hakim (2007) yang menyatakan bahwa horizon teratas hampir seluruhnya mengandung bahan organik. Tumbuhan daratan dan jatuhan dedaunan termasukdi dalamnya.

Berdasarkan hasil pengamatan pada profil tanah di lapangan, terlihat adanya lapisan yang terdiri dari lapisan I, lapisan II, lapisan III, lapisan IV, dan lapisan V. Dari lapisan-lapisan tersebut terdapat perbedaan baik segi fisik, kimia, dan biologi. Perbedaan yang tampak dari lapisan-lapisan tanah yakni, dari segi warna, ukuran, dsb. Dapat dikatakan, baik karena faktor pembentukan berhubungan dengan peristiwa erosi dimana tanah dapat berkembang menjadi sangat tebal setelah mencapai beberapa meter jika kecepatan erosi lebih kecil daripada pelapukan batuan. Sedangkan pada hasil yang didapatkan yaitu lapisan I 0 24 cm , lapisan II 24 47, lapisan III 47 70 cm, lapisan IV 70 104 cm, lapisan V 104 138. Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah ulang lebih tepat. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah yaitu, bahan induk, organisme, topografi, iklim, waktu. Adanya beberapa tingkatan atau variasi faktor-faktor pembentuk tanah maka potensi untuk membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda adalah amat besar (Foth H.D. 1999).1. Bahan IndukKeadaan alami bahan induk akan mempunyai pengaruh terputus pada sifat-sifat tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh pada tanah-tanah tua yang ada. Sifat bahan induk yang memakai satu pengaruh yang mendalam pada perkembangan tanah termasuk tekstur, komposisi mineral dan tingkat stratifikasi. Pembentukan tanah dapat dimulai segera setelah penimbunan abu vulkanik tetapi harus menunggu penghancuran batuan keras secara fisik, dimana granit dibuka. Selama stadia awal pembentukan tanah, penghancuran dapat membatasi laju dan kedalaman perkembangan tanah, dimana laju dan penghancuran batuan melebihi laju perpindahan bahan oleh erosi, tanah-tanah produktif dengan solum tebal dapat berkembang dari batuan dasar (Foth. H.D, 1988).3. IklimPengaruh iklim yang penting yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah presipitasi dan temperatur. Iklim juga mempengaruhi pembentukan tanah secara tidak langsung yang menentukan vegetasi alami. Tidaklah terlalu mengejutkan bahwa terdapat beberapa penyebaran iklim, vegetasi dan tanah yang paralel di permukaan bumi. Setiap kenaikan 10C akan menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali.Meningkatnya pelapukan dan kandungan liat terjadi dengan meningkatnya rata-rata temperatur tanah. Rupanya hanya tanah-tanah yang sangat muda mempunyai pengaruh iklim yang konstan selama genesa tanah (Foth.H.D, 1988).3. OrganismeTanaman mengabsorbsi unsur hara dari tanah dan mengangkut nutrien ke tajuk tanaman, bila tajuk mati dan jatuh ke permukaan tanah perombakan bahan organik akan melepaskan unsur hara untuk kesuburan dirinya sendiri (Foth.H.D, 1988).Profil tanah rumput mengandung lebih banyak bahan organik terdistribusi lebih uniform di dalam tanah daripada tanah hutan. Tanah dengan vegetasi hutan mempunyai kira-kira separuh dari kandungan bahan organik dan terdistribusi tidak merata dengan tingkat perkembangan profil tanah lebih sempurna. Horizon-horizon pada solum lebih asam dan jenuh basa yang rendah dan lebih banyak liat yang dipindahkan dari horizon A ke horizon B (Buckman & Brady, 1982).4. TopografiTopografi mengubah perkembangan profil tanah dalam tiga cara, yaitu (1) dengan mempengaruhi jumlah presipitasi yang diabsorbsi dan ditahan dalam tanah, oleh karenanya mempengaruhi kelembaban, (2) dengan mempengaruhi kecepatan perpindahan tanah oleh erosi, (3) dengan mengarahkan gerakan bahan-bahan dalam suspensi atau larutan dari daerah yang satu ke daerah yang lain (Foth.H.D, 1988).Pada skope yang lebih besar terjadi penghanyutan (erosi) tanah secara kontinue sehingga akan muncul soil-soil kepermukaan tanah dan peristiwa ini akan memodifikasi profil. Konsekuensinya tanah-tanah pada kemiringan besar memiliki solum yang tipis dengan kandungan bahan organik yang rendah dibandingkan dengan tanah pada bergelombang dan datar. Drainase yang baik, warna bahan tanah pada daerah-daerah rendah akan berubah dari kuning merah dan cokelat, menunjukkan aerasi tanah yang baik dengan kondisi oksidasi drainase buruk, berwarna kelabu dan ditemukannya sejumlah karatan-karatan berwarna kuning sebagai akibat reduksi besi ferri menjadi besi ferro (Buckman & Brady, 1982).5. WaktuTanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap seperti perubahan bentuk bumi. Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama dimana bentuk muka bumi lambat laun menembus suatu siklus. Siklus hidup tanah teristimewa termasuk stadia bahan induk, tanah muda, tanah matang dan tanah tua. Pada tanah-tanah muda kandungan bahan organik meningkat dengan cepat sebab laju pertambahnan melebihi laju dekomposisi. Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organik yang konstan sebagai penambah diimbangi oleh yang hilang. Unsur yang tua dicirikan oleh kandungan bahan organik yang rendah dan menurun yang menunjukkan bahwa laju pertambahan susut dari tanah menjadi lebih mudah dilapukkan (Foth.H.D, 1988).BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kedalaman lapisan pada lapisan I 0-24 cm, kedalaman lapisan II 24- 47 cm, lapisan III 47- 70 cm, lapisan IV 70- 104 cm, dan lapisan V 104- 138 cm.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah bahan induk, iklim, organism,topografi, dan waktu.

3. Sifat-sifat tanah terbagi 2 yaitu sifat fisika dan sifat kimia tanah. Sifat fisika tanah dapat dketahui dengan melihat tekstur, struktur, warna, topografi, batasan lapisan, serta konsistensi tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Buckman, O. Harry, Brady, C. Nyle. 1982. Ilmu tanah. Bharata Karya Aksara: Jakarta.Foth, H.D. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.Hakim. 2007. Ciri-ciri utama Profil Tanah. Penerbit UNILA : Lampung.

Hakim,dkk. 1982. Dasar-dasar Ilmu tanah. Penerbit Universitas lampung: Lampung.

Hanafiah, Kemas Ali. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali pers: Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1985. Ilmu Tanah. Akademik Pressindo: Jakarta.http://agroputri.blogspot.com/2012/11/laporan-profil-tanah.html http://qky-ipb.blogspot.com/2011/06/laporan-profil-tanah_14.html

Majid, Abdul. 2007. Sifat Fisika Tanah (Bagian 5: Konsistensi Tanah. Erlangga : Jakarta.

Pairunan,dkk . 1985 . Dasar-dasar Ilmu Tanah. BKPT INTIM: Ujung Pandang.Tim Asisten dan Dosen UNHAS. 2010. LAMPIRAN64