PengembWilayah1
description
Transcript of PengembWilayah1
PENGEMBANGAN WILAYAH (1) INSPIRING BY ARI SISWANTO
DEFINISI / PENGERTIAN Pengembangan :
Development, membangun, merencanakan, membuat & mengatur
Wilayah :
Region, Daerah, Kota
Pengembangan Wilayah :
Membangun, merencanakan atau membuat suatu daerah menjadi lebih baik dan berkembang
Wilayah atau Region, dalam pembangunan nasional mempunyai arti :
1. Suatu Unit geografis subnasional, daerah yang merupakan bagian dari
wilayah nasional.
Pengelompokkan ini penting karena kesamaan dan keserasian secara fisik
atau sosial ekonomi dalam konteks menangani masalah-masalah dan
fungsi perencanaan dalam proporsional yang sesuai dengan wilayah
administrasi atau ruang lingkup daerah.
Dalam pengelompokkan suatu wilayah terdapat 4 (empat) kategori yaitu :
a. Azas Homogenitas : suatu daerah yang memiliki kesamaan / keseragaman tertentu, misalnya
fisik seperti pegunungan, pantai dan daerah pertanian
b. Azas Fungsional : suatu daerah yang memiliki pusat pertumbuhan (kota) serta menjalankan
fungsi tertentu, misal pusat pemerintahan, industri
c. Daerah Aliran Sungai : suatu daerah yang memiliki ikatan hidrologis (watershed)
d. Daerah Khusus : daerah rawan bencana, rawan longsor, gempa bumi
2. Sebutan untuk lingkungan permukaan bumi yang mempunyai batas yang
tertentu secara fisik. Sebagai contoh dari pengertian wilayah adalah wilayah
pegunungan, pantai, sungai, hutan dan kawasan padat penduduk.
3. Daerah Subnasional yang merupakan pengertian dari kawasan yang setidaknya
terdiri dari satu daerah perkotaan (urban space) dan mempunyai hubungan
dengan daerah belakang (hinterland). Selanjutnya, daerah tersebut merupakan
bagian dari suatu sistem yang lebih besar dalam hubungan ekonomi melalui
pertimbangan perkembangan perekonomian.
DASAR PERTIMBANGAN
PENGEMBANGAN WILAYAH :
1. TEMPAT
2. WAKTU
3. TUJUAN
1. Kota Militer
PERENCANAAN REGIONAL MASA LALU
Kota-kota kuno di Yunani pada
umumnya mempunyai pola (jalan)
gridiron (petak/blok). Hal ini
mempunyai arti penting dalam bidang
keamanan, yaitu untuk mengontrol
kota secara militer dengan mudah dan
efisien.
Kota-kota tersebut merupakan suatu
kerajaan kota yang kecil dan
berdaulat. Salah satu kota dengan
konsep gridiron adalah kota Miletus,
Yunani, yang direncanakan oleh
Hippodamus. Hippodamus
merencanakan kota untuk 10.000 jiwa
dengan mempertimbangkan
kebutuhan air bersih dan permukiman.
Athena saat itu berpenduduk 100.000
jiwa.
NAARDEN, NETHERLAND
Awalnya merupakan kota industri tekstil
yang makmur. Kemakmuran kota menjadi
incaran bangsa-bangsa lain untuk
menguasai Naarden. Benteng dibangun
untuk melindungi kota. Saat ini Naarden
merupakan salah satu kota wisata di
Belanda.
GREAT WALL OF CHINA
FORBIDDEN CITY, BEIJING, CHINA
Julukan atau istilah the Garden City dipopulerkan di Inggris pada abad
XIX di dalam perencanaan kota yang manusiawi dan masih dalam skala
manusia. Ide tersebut timbul dari Ebenezer Howard yang akhirnya
diwujudkan dalam perencanaan kota Welwyn dan Letchworth yang
terletak di tepi kota London, Inggris. Kota-kota tersebut merupakan kota
satelit bagi London.
Implementasi dari konsep the Garden city adalah
kota kecil dengan penduduk berjumlah 30.000
sampai 65.000 jiwa. Jumlah penduduk yang
terbatas tersebut akan dapat mempertahankan
jarak jangkauan yang relatif dekat, mengurangi
kemacetan lalulintas serta membuat
keseimbangan antara daerah terbangun dengan
ruang terbuka.
2. The Garden City
Timbulnya nama the City Beautiful terjadi pada masa
berlangsungnya Columbian Exhibition di Chicago pada tahun
1893, yang mengandung arti suatu perencanaan kota yang sangat
memperhatikan adanya open space, landscape, keindahan dan
kenyamanan dari segi transportasi maupun tempat tinggal.
Kota direncanakan
dengan
mempertimbangkan
zoning, land use, open space dan pengaturan
transportasi. Gambaran
tentang kota yang kumuh,
semrawut, serta dipenuhi
pencemaran udara tidak
terlihat pada columbian exhibition. Keberhasilan
perencanaan kota oleh
Daniel Burnham
menyebabkan kota
tersebut mendapat julukan
dari para pengunjung dan
pengamat perkotaan
sebagai White City.
3. The City Beautiful
PITTSBURGH
Kota Pittsburgh setelah
City Beautiful Movement
Pengembangan sistem transportasi sangat tergantung
kepada keadaan geografis dan tujuan regional
ataupun global.
Sistem Mass Transportation yang dikembangkan oleh
Jepang sangat berbeda dengan sistem transportasi
yang dikembangkan oleh Amerika Serikat.
4. Transportasi
SEPEDA DI BELANDA
SEPEDA DI JEPANG
ROME, ITALY
AQUEDUCT
TRANSMIGRASI
Transmigrasi dikenal sejak jaman kolonial,
Pemindahan penduduk dari daerah padat
di Jawa, untuk memperoleh tenaga kerja
yang murah serta untuk menggali potensi
setempat. Transmigrasi dimanfaatkan
Pemerintah Kolonial bukan untuk
mengurangi kepadatan penduduk tetapi
untuk memperoleh tenaga kerja produktif
yang murah.
Program transmigrasi tetap dilaksanakan
Pemerintah Indonesia untuk penyebaran
penduduk secara lebih merata,
mengurangi kepadatan penduduk di
Jawa, Bali dan Madura, peningkatan
produktivitas, asimilasi masyarakat dan
meningkatkan keamanan regional.
Program transmigrasi diharapkan dapat
mengurangi kesenjangan masyarakat
karena perbedaan suku, kesejahteraan
dan adat istiadat.
BANYUASIN
MUSI RAWAS
ASPEK PERENCANAAN WILAYAH
1. FISIK
Geografis, topografi, pemintakatan (zoning), peruntukan tanah, sumber daya alam, transportasi serta prasarana dan sarana umum.
2. SOSIAL
Bidang kemasyarakatan, sumber daya manusia, sosial budaya, kependudukan, agama, kesehatan dan pendidikan.
3. EKONOMI
Bidang ekonomi, peningkatan perdagangan, produksi, pemasaran dan diversifikasi usaha penduduk, arus barang serta kebijaksanaan pemerintah dalam aspek ekspor dan impor.
4. ADMINISTRASI
Bidang pemerintahan, status pemerintahan, pengelolaan atau manajemen daerah, otonomi daerah dan wilayah administratif.
TUJUAN PERENCANAAN REGIONAL
1. Memperbaiki lingkungan / wilayah
2. Membuat keseimbangan daerah perkotaan -daerah belakang
3. Membuat keseimbangan (mengurangi kesenjangan) antar daerah
4. Mengembangkan kesatuan (integritas) sosial dan ekonomi
5. Melestarikan sumberdaya alam, kawasan lindung
6. Membuat aktifitas / kegiatan lebih efektif dan efisien
7. Merencanakan pola land use (peruntukan lahan) yang sesuai dengan prediksi di masa depan dan nilai lahan
8. Mengatur keseimbangan / distribusi penduduk
9. Mengatur keseimbangan pembangunan dan pemerataan pendapatan daerah dan kesempatan kerja
10. Penyesuaian dengan daya dukung dan kondisi alam
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
MULTI DISIPLIN
1. Bidang substansi / metode / teknik
2. Bidang sektoral
Perencanaan Regional bersifat terpadu dan menyeluruh dalam arti tidak hanya membicarakan
satu aspek saja / secara sektoral. Keterpaduan antar berbagai kepentingan serta koordinasi antar
instansi secara horisontal maupun vertikal perlu diusahakan. Perencanaan regional yang tidak
mengenal batas administrasi, koordinasi antar instansi dari pemerintahan yang mempunyai
otonomi perlu dilakukan dan diupayakan agar tercapai konsensus dari keinginan bersama.
Kerjasama berbagai bidang ilmu pengetahuan dalam suatu
proses perencanan regional telah menjadi suatu tuntutan yang
tidak bisa ditawar lagi karena kompleksnya permasalahan yang
menyangkut kepentingan wilayah seperti:
1. Populasi penduduk / demografi
2. Perkembangan ekonomi
3. Pertanian (dalam arti luas)
4. Penentuan tata guna tanah
5. Pengelolaan sumberdaya alam dan bantuan
6. Penyediaan tenaga kerja
7.Transportasi
8. Perumahan dan permukiman
9. Pemasaran
SEKIAN TERIMAKASIH
NYIMAS SEPTI RIKA PUTRI, ST, MSi