PengembanganPengembangan Kelembagaan...
Transcript of PengembanganPengembangan Kelembagaan...
5/30/2011
1
PROF. DR. SUMARDJO, MSKEPALA CARE LPPM IPB
PengembanganPengembangan KelembagaanKelembagaan dandanKomisiKomisi PenyuluhanPenyuluhan PertanianPertanian
5/30/2011 1PROF SUMARDJO KPPN
Sejarah Bangsa Membuktikan
Diterapkannya politik etik (balas jasa) sejak 1908-1942 Penyuluhan diselenggarakan dengan pendekatan
partisiipatif melalui Pangreh Praja (‘ berfungsi sebagai penyuluh’)
Didukung oleh fasilitas demonstrasi plot dan demfarm Menghasilkan keberdayaan dan kecerdasan masyarakat
Dampaknya masyarakat makin cerdas dan berdaya Tumbuh kesadaran rakyat secara meluas untuk
lebih berperan dalam menentukan nasib Masuknya Penjajah Jepang merusak pendekatan ini
5/30/2011 2PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
2
Setelah Kemerdekaan Pasca penjajahan Jepang (awal kemerdekaan) Kelaparan terjadi di banyak daerah hampir merata
Setelah diselenggarakan modernisasi pertanian penyuluhan didukung penuh dan berkembang Kelaparan berangsur dapat diatasi Swasembada beras dicapai tahun 1984 Keberdayaan petani tergantung pada intervensi pemerintah Kemiskinan meski masih banyak tetapi dapat dikurangi tetapi
kesenjangan antar lapisan mengemuka
Setelah reformasi penyuluhan terkesampingkan Nasib petani menjadi tidak jelas dan dibanjiri produk impor
5/30/2011 3PROF SUMARDJO KPPN
MIMPI INDONESIAPembukaan UUD 1945
Pembentukan Pemerintahan Negara Indonesia didasarkan pada cita-cita untuk: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
45/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
3
TUJUAN INDONESIA BERBANGSA
•Mencerdaskan•Mensejahteraan•Mewujudkan kedamaian (bermartabat: berdaulat, adil, makmur dan beradab)•(mukadimah UUD 45)
5/30/2011 5PROF SUMARDJO KPPN
Dengan Penyuluhan
Ketiga tujuan bangsa Indonesia Dapat dipercepat Dapat dicapai secara damai Dapat ditempuh dengan cara-cara
yang beradab
5/30/2011 6PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
4
1. Globalisasi ekonomi;2. Perubahan iklim (climate change);3. Kerusakan/Degradasi lingkungan hidup;4. Kerawanan pangan global;5. Perdagangan bebas (WTO, ACFTA);6. Penurunan minat generasi muda terhadap
sektor pertanian
Perlu
Menyiapkan sektor pertanian yang kompetitif di pasar global
75/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Pertanian industrial unggulberkelanjutan yang berbasis sumberdayalokal untuk meningkatkan kemandirian
pangan, nilai tambah, ekspor, dankesejahteraan petani
5/30/2011 8PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
5
1. Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. PeningkatanDiversifikasi Pangan
3. Peningkatan NilaiTambah, Daya Saing, dan Ekspor
4. PeningkatanKesejahteraan Petani
5/30/2011 9PROF SUMARDJO KPPN
SUB-SISTEMSARANA
PRODUKSI
SUB-SISTEMBUDIDAYA
SUB-SISTEMPENGOLAHAN
SUB-SISTEMPEMASARAN
PRIMER OLAHAN
FAKTOR PENDUKUNG
• SDM• TEKNOLOGI• PEMBIAYAAN
• Benih• Pupuk• Alsintan• dll
• PERKEBUNAN :- Bun Rakyat- Bun Besar
• Pasca Panen• Industri
Pengolahan
• Dalam Negeri• Internasional
10
PRIMER
5/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
6
SDA
SDM
TEKNOLOGI• Teknologi Budidaya• Teknologi Pasca Panen• Teknologi Pengolahan Hasil• Teknologi Penanganan &
Pengemasan Produk
Kompetensi masih relatif rendah
Indonesia memiliki keunggulan komparatif
115/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Program Pemberdayaan Masyarakat Tani (PPMT) adalah proses perubahan pola pikir, perilaku, dan sikap petani dari petani sub sisten tradisionalmenjadi petani moderen berwawasan agribisnis melalui proses pembelajaran
125/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
7
1. PEMBERDAYAAN PETANI;
2. PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI;
3. PEMBERDAYAAN USAHA TANI.
135/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
14
KREDIT KOMERSIAL
DANA BLM
KREDIT PROGRAM
USAHA TANI FEASIBLE
DAN BANKABLE
USAHA TANI FEASIBLE
TETAPI BELUM BANKABLE
USAHA TANI TIDAK FEASIBLE DAN
TIDAK BANKABLE
5/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
8
Diversifikasi Pangan
Masih akan berdaulatkah Pangan kita Peningkatan Produktivitas lambat Konversi lahan tidak terkendali pertumbuhan penduduk kurang terkontrol Ekstensifikasi masih kurang memadai
Masih optimiskah kita ? Salah-satu yang diperjuangkan ke depan :
Diversifikasi Pangan Optimalisasi pengelolaan ekonomi keluarga
155/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
PERTEMUAN KOMISI PENYULUHAN
5/30/2011 16PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
9
Pokok bahasan Statuta KPPN Perpres No. 55 Th 2010 (ttg usia pensiun) PP No 43 ttg pembiayaan, pembinaan dan pengawasan PP ttg Kelembagaan Penyuluhan sesuai UU No 16 Th 2006
Pemberdayaan BPP Bagaimana menyatukan tiga sektor Permentan No 61 Th 2008 ttg Penyuluh Swasta dan Penyuluh
Swadaya Kelembagaan Bapeluh di luar 18 kelembagaan di Daerah
PP 41 ps 45; Permendagri No 57 Th 2008; Edaran Mendagri 19 Des 2008
5/30/2011 17PROF SUMARDJO KPPN
Penggalian Aspirasi lebihmendalam Perkembangan Kelembagaan Penyuluhan Kiprah komisi penyuluhan;
Potensi, permasalahan dan strategi ke depan Bagaimana komisi penyuluhan menangkap
aspirasi dari mitra pembangunan penyuluhanpertanian (di berbagai level)
Bagaimana koodinasi antar penyuluh diKabupaten
Koordinasi antar Bakorluh/Bapeluh denganDinas-dinas, terutama : perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
5/30/2011 18PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
10
Bagaimana menggalang dan memberdayakanaspirasi
Koordinasi Vertikal (KPPN – KPP – KPKK) Koordinasi Horizontal (lintas instansi terkait) Aspiratif bagi pengambilan keputusan Mengambil cara-cara cerdas dan strategis mewujudkan kesejahteraan rakyat Secara cerdas Berkeadilan
Melalui pengambilan keputusan danpengawalan implementasinya
5/30/2011 19PROF SUMARDJO KPPN
MUTU PENYULUHAN MUTU PENYULUHAN PERTANIAN TERGANTUNG PADA PERTANIAN TERGANTUNG PADA ::MUTU PENYULUHAN MUTU PENYULUHAN PERTANIAN TERGANTUNG PADA PERTANIAN TERGANTUNG PADA ::
1. Apakah semua komponen (Bapeluh, BPP, PUSLUHDES, Komisi Penyuluhan, Penyuluh) yang diperlukan berfungsi dengan prasarana dan sarana yang memadai ?
2. Apakah masing-masing komponen tersebut berfungsi dengan baik ?
3. Apakah ada sinkronisasi kegiatan antar semua komponen yang ada ?
4. Apakah hubungan fungsional antara semua komponen itu berjalan dengan baik ?
1. Apakah semua komponen (Bapeluh, BPP, PUSLUHDES, Komisi Penyuluhan, Penyuluh) yang diperlukan berfungsi dengan prasarana dan sarana yang memadai ?
2. Apakah masing-masing komponen tersebut berfungsi dengan baik ?
3. Apakah ada sinkronisasi kegiatan antar semua komponen yang ada ?
4. Apakah hubungan fungsional antara semua komponen itu berjalan dengan baik ?
205/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
11
5. KPP dan KPKK perlu mempertimbangkan kinerja dari semua komponen tersebut di atas, dan merekomendasikan hal-hal yang perlu dikerjakan demi lancar dan berhasilnya fungsi Penyuluhan “Pertanian”.
6. Penyuluhan “pertanian” yang bermutu dan yang berhasil adalah yang dapat membuat pertanian dinamis, dalam arti ada peningkatan produktivitas secara berkelanjutan, ada inovasi-inovasi, ada peningkatan penghasilan petani dan ada peningkatan kesejahteraan keluarga petani. Termasuk didalamnya adanya Ketahanan Pangan di Daerah.
7. Penyuluhan akan efektif bila ditunjang adanya SDM yang berkompetensi tinggi, prasarana dan sarana yg memadai, disediakan anggaran dan biaya operasional yg mencukupi. Itu semua harus selalu mendapat perhatian KPP dan KPKK.
215/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
TUJUAN POKOK PENYULUHAN PERTANIAN ADALAH PENINGKATAN* PRODUKTIVITAS, * PENGHASILAN DAN
* KESEJAHTERAAN KELUARGA “PETANI”
MELALUI PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT “PETANI”.
225/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
12
TUGAS POKOK KPP DAN KPKK ADALAH MEMIKIRKAN USAHA-USAHA APA YANG
PADA SAAT TERTENTU PERLU DILAKUKAN GUNA MENJAMIN KELANCARAN DAN
KEEFEKTIFAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENYULUHAN, DAN
MEMBERI MASUKAN TENTANG HAL-HAL ITU KEPADA KEPALA DAERAH CC. BAPEL dan BAKOR.
UNTUK MENDAPAT PERHATIAN SESUAI KEPERLUANNYA.
TUGAS POKOK KPP DAN KPKK ADALAH MEMIKIRKAN USAHA-USAHA APA YANG
PADA SAAT TERTENTU PERLU DILAKUKAN GUNA MENJAMIN KELANCARAN DAN
KEEFEKTIFAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENYULUHAN, DAN
MEMBERI MASUKAN TENTANG HAL-HAL ITU KEPADA KEPALA DAERAH CC. BAPEL dan BAKOR.
UNTUK MENDAPAT PERHATIAN SESUAI KEPERLUANNYA.
235/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Untuk itu KPP dan KPKK perlu secaraberkelanjutan mendapat
informasi tentang program dan kegiatan penyuluhan yang sedang berjalan
untuk dapat dianalisis dan dievaluasi..
Agar berfungsi secara optimal KPP/K harus dapatbekerjasama secara harmonis dengan badanpelaksana penyuluhan setempat.
Secara langsung atau tak langsung KPP/K akan
membantu dan mendukung badan pelaksana penyuluhandi tingkat kabupaten/kota,
khususnya dalam mendapatkan perhatian dan dukungankebijakan dari kepala daerah.
Untuk itu KPP dan KPKK perlu secaraberkelanjutan mendapat
informasi tentang program dan kegiatan penyuluhan yang sedang berjalan
untuk dapat dianalisis dan dievaluasi..
Agar berfungsi secara optimal KPP/K harus dapatbekerjasama secara harmonis dengan badanpelaksana penyuluhan setempat.
Secara langsung atau tak langsung KPP/K akan
membantu dan mendukung badan pelaksana penyuluhandi tingkat kabupaten/kota,
khususnya dalam mendapatkan perhatian dan dukungankebijakan dari kepala daerah. 245/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
13
HIMBAUAN Bagi daerah-daerah yang sampai saat ini
belum membentuk Komisi Penyuluhan Pertanian Propinsi/Kabupaten/Kota, diharap segera membentuknya .
Susunan anggota Komisi yang sudah diresmikan oleh Bupati/Walikota harap segera diberitahukan kepada KPN dan Kementerian di Jakarta.
Mudah-mudahan dalam tahun ini atautahun depan bisa diadakan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Pimpinan KPN bersama KPP dan KPKK seluruh Indonesia.
255/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Pedoman Pembentukan KPP dan KPKKPedoman Pembentukan KPP dan KPKK
Maksud dan Tujuan : KPP dan KPKK memberi masukan kepada Pemerintah Daerah (Prop./Kab./ Kota) tentang segala sesuatu ygperlu untuk kelancaran pelaksanaan dan pengembangan fungsi penyuluhan “pertanian”.
Status : Sebagai lembaga non-struktural yang berfungsi sebagai mitra kerja yang independen dari Gubernur/ Bupati/Walikota, untuk memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan penyuluhan “pertanian” seiring denganperkembangan situasi..
265/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
14
Pedoman Pembentukan (2)
Organisasi dan Keanggotaan : KPP / KPKK terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Anggota.
Ketua berasal dari unsur di luar pejabat pemerintah. Jumlah Keanggotaan : KPP 13~17 orang, dan
KPKK 9~15 orang termasuk Ketua, Wk.Ketua, Sekretaris, dan Wakil Sekretaris.
Jumlah dan komposisi anggota disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah dan ekosistem wilayah.
Yang dapat menjadi anggota adalah para pakar dan praktisi yang mempunyai keahlian dan atau pengalaman serta kepedulian di bidang penyuluhan “pertanian” atau pembangunan pedesaan.
275/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Pedoman Pembentukan (3) Keanggotaan bisa berasal dari unsur :
@ Perguruan tinggi (dosen/peneliti) “pertanian “; @ LSM, HKTI dan organisasi profesi “pertanian”; @ Petani/Kontaktani/KTNA;@ Penyuluh “Pertanian”; aktif atau pensiun.@ Swasta/ Usahawan di bidang “pertanian”; @ Pejabat pemerintah : Pemda, DPRD, Dinas(max. 30%)
Masa Jabatan : 5 tahun (bisa dipilih kembali). KPP / KPKK dipimpin oleh Ketua, Wakil Ketua ,
Sekretaris dan Wakil Sekretaris. Semua anggota berstatus anggota penuh yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Komisi bukan “Dinas”, tapi akan memberi
masukan kepada Pemda/Dinas/Badan PelaksanaPenyuluhan.
Keanggotaan bisa berasal dari unsur : @ Perguruan tinggi (dosen/peneliti) “pertanian “; @ LSM, HKTI dan organisasi profesi “pertanian”; @ Petani/Kontaktani/KTNA;@ Penyuluh “Pertanian”; aktif atau pensiun.@ Swasta/ Usahawan di bidang “pertanian”; @ Pejabat pemerintah : Pemda, DPRD, Dinas(max. 30%)
Masa Jabatan : 5 tahun (bisa dipilih kembali). KPP / KPKK dipimpin oleh Ketua, Wakil Ketua ,
Sekretaris dan Wakil Sekretaris. Semua anggota berstatus anggota penuh yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Komisi bukan “Dinas”, tapi akan memberi
masukan kepada Pemda/Dinas/Badan PelaksanaPenyuluhan.
285/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
15
Pedoman Pembentukan (4)Tugas KPP dan KPKK :(1) Memberi rekomendasi dan/atau bahan per-
timbangan kepada Gubernur/Bupati/ Walikota tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengem-bangan kebijaksanaan dan strategi dalam penyelenggaraan penyuluhan “pertanian” diwilayahnya.
(2) Memberikan rekomendasi/bahan pertimbangan yang berkaitan dengan fasilitasi Pemerintah Propinsi untuk memperkuat kemampuan Pemerintah Kab./Kota dalam mengelola penyuluhan di daerah sesuai dgn kewenangan otonomi daerah dan kebijaksanaan pemerintah.
Tugas KPP dan KPKK :(1) Memberi rekomendasi dan/atau bahan per-
timbangan kepada Gubernur/Bupati/ Walikota tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengem-bangan kebijaksanaan dan strategi dalam penyelenggaraan penyuluhan “pertanian” diwilayahnya.
(2) Memberikan rekomendasi/bahan pertimbangan yang berkaitan dengan fasilitasi Pemerintah Propinsi untuk memperkuat kemampuan Pemerintah Kab./Kota dalam mengelola penyuluhan di daerah sesuai dgn kewenangan otonomi daerah dan kebijaksanaan pemerintah.
295/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Pedonam Pembentukan (5)Tugas (lanjutan)(3) Memberikan rekomendasi/bahan pertimbangan
yang berkaitan dgn penguatan dan pengembang-an kelembagaan, ketenagaan, program dan pembiayaan penyuluhan di Prop/Kab/Kota.
(4) Memberikan rekomandasi/bahan pertimbangan untuk pemecahan masalah-masalah dan pengem-bangan kerjasama dalam pelaksanaan operasional penyuluhan di lapangan.
(Jadi Komisi bukan bagian dari Badan Koordinasi/ Pelaksana Penyuluhan)
Tanggungjawab : KPP bertanggungjawab kepada Gubernur; dan KPKK kepada Bupati/Walikota.
Tugas (lanjutan)(3) Memberikan rekomendasi/bahan pertimbangan
yang berkaitan dgn penguatan dan pengembang-an kelembagaan, ketenagaan, program dan pembiayaan penyuluhan di Prop/Kab/Kota.
(4) Memberikan rekomandasi/bahan pertimbangan untuk pemecahan masalah-masalah dan pengem-bangan kerjasama dalam pelaksanaan operasional penyuluhan di lapangan.
(Jadi Komisi bukan bagian dari Badan Koordinasi/ Pelaksana Penyuluhan)
Tanggungjawab : KPP bertanggungjawab kepada Gubernur; dan KPKK kepada Bupati/Walikota.
305/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
16
Pedoman Pembentukan (6)Kewenangan :1. Menyelenggarakan rapat-rapat/pertemuan
secara mandiri.2. Menanggapi secara proaktif berbagai perma-
salahan yg berkembang dlm penyelenggaraan penyuluhan
3. Mendapatkan data dan informasi dari pusat, prop./ kab./kota sbg bahan untuk perumusan kebijaksanaan penyelenggaraan penyuluhan di daerahnya.
4. Mendapatkan data dan informasi dari berbagai instansi terkait lingkup pertanian, perikanan dankehutanan dan dari lapangan sebagai bahan untuk perumusan kebijaksanaan penyelenggaraan penyuluhan di daerah.
Kewenangan :1. Menyelenggarakan rapat-rapat/pertemuan
secara mandiri.2. Menanggapi secara proaktif berbagai perma-
salahan yg berkembang dlm penyelenggaraan penyuluhan
3. Mendapatkan data dan informasi dari pusat, prop./ kab./kota sbg bahan untuk perumusan kebijaksanaan penyelenggaraan penyuluhan di daerahnya.
4. Mendapatkan data dan informasi dari berbagai instansi terkait lingkup pertanian, perikanan dankehutanan dan dari lapangan sebagai bahan untuk perumusan kebijaksanaan penyelenggaraan penyuluhan di daerah.
315/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Pedoman Pembentukan (7)
5. Memberikan informasi mengenai kebijaksa-naan penyelenggaraan pennyuluhan (nasional dan propinsi) kepada kab./kota bila diperlukan.
6. Mengusulkan personalia anggota KPP unt. ditetapkan Gubernur, atau KPKK unt. ditetapkan Bupati/Walikota.
7. Mengundang narasumber dari berbagai unsur terkait dan aparat lingkup pertanian,perikanan dan kehutanan, terutama dalam rapat-rapat Komisi.
5. Memberikan informasi mengenai kebijaksa-naan penyelenggaraan pennyuluhan (nasional dan propinsi) kepada kab./kota bila diperlukan.
6. Mengusulkan personalia anggota KPP unt. ditetapkan Gubernur, atau KPKK unt. ditetapkan Bupati/Walikota.
7. Mengundang narasumber dari berbagai unsur terkait dan aparat lingkup pertanian,perikanan dan kehutanan, terutama dalam rapat-rapat Komisi.
325/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
17
Pedoman Pembentukan (8)Dukungan Fasilitas : Komisi memiliki:1. Kesekretariatan yg memiliki Tim Perumus.2. Ruangan dan fasilitas kerja. (Bisa pinjam)3. Biaya-biaya kegiatan KPP/KPKK yang
dibebankan pada Pemerintah Prop./Kab./Kota. Dana dari sumber lain dimungkinkan selama tidak mengikat.
4. Insentif bagi anggota KPP / KPKK.
Dukungan Fasilitas : Komisi memiliki:1. Kesekretariatan yg memiliki Tim Perumus.2. Ruangan dan fasilitas kerja. (Bisa pinjam)3. Biaya-biaya kegiatan KPP/KPKK yang
dibebankan pada Pemerintah Prop./Kab./Kota. Dana dari sumber lain dimungkinkan selama tidak mengikat.
4. Insentif bagi anggota KPP / KPKK.
335/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Jenis Rapat/Pertemuan & Frequensi Rapat
Jenis Rapat/Pertemuan: Rapat Pleno; RapatKhusus; dan Rapat Tim Kerja.
Frequensi Rapat: a. Rapat Pleno diselenggarakan 1 (satu) bulan
sekali dan sewaktu-waktu dapat diselenggarakanapabila ada hal-hal yang mendesak.
b. Rapat Khusus apabila ada keperluan atau masa-lah yang mendesak dgn mengundang fihak terkait.
c. Rapat Tim Kerja diselenggarakan sesuaikeperluan.
345/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
18
Kuorum dan pengambilankeputusan
Rapat memenuhi kuorum bila dihadiri oleh lebihdari separun jumlah anggota.
Keputusan diambil secara musyawarah mufakat.
Kunjungan Kerja KPP/KPKK dapat menetapkan sendiri rencana ke
kacamatan dan desa sesuai kebutuhan, baikdengan biaya yg tersedia maupun kerjasama dgnfihak lain.
355/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Jumlah peserta dan obyek kunjungan kerjaditetapkan dalam Rapar Pleno.
Setiap kunjungan kerja dibuat laporan tertulis.
Pelaporan KPP/KPKK wajib menyampaikan laporan tertulis
kepada gubernur/bupat/walikota sekurang-ku-rangnya setiap 4 (empat) bulan sekali dengantembusan kepada KPP/KPN sebagai informasi.
KPP/KPKK membuat laporan tahunan yang di-sampaikan kepada gubernur/bupati/walikota dgntembusan kepada KPP/KPN sbg informasi.
KPP/KPKK dapat membuat laporan khusus, apa-biladiperlukan atau diminta olehgubernur/bupati/walikota.
365/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
19
Lain-lain : KPP dan KPKK dibentuk untuk lebih menjamin
terselenggaranya PP dengan baik di daerah yang bersangkutan. PP dilakukan untuk memenuhi hak petani mendapatkan pembelajaran dan informasi.
Agar KPP dan KPKK dapat berfungsi sebagai mitra kerja Kepala Daerah, KPP dan KPKK perlu mencari/memilih Ketua yang mampu berkomunikasi secara efektif dengan mitra kerjanya.
KPP dan KPKK dibentuk untuk lebih menjamin terselenggaranya PP dengan baik di daerah yang bersangkutan. PP dilakukan untuk memenuhi hak petani mendapatkan pembelajaran dan informasi.
Agar KPP dan KPKK dapat berfungsi sebagai mitra kerja Kepala Daerah, KPP dan KPKK perlu mencari/memilih Ketua yang mampu berkomunikasi secara efektif dengan mitra kerjanya.
375/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
Menata Sistem Penyuluhan Pertanian (Agribisnis)
di Era Otonomi Daerah Dengan Otda kewenangan penyelengga-
raan penyuluhan ada di tangan Pemda.
Untuk itu Pemda perlu/harus menata sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang ada di daerahnya.
Dalam sistem penyuluhan agribisnis itu perlu diperhatikan adanya berbagai unsur yang membentuk sistem itu agar berfungsi dengan efektif.
385/30/2011PROF SUMARDJO KPPN
5/30/2011
20
395/30/2011PROF SUMARDJO KPPN