Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

10
Prosiding Seminar Geoteknologi Konlribusl llmu Kebumian Dalam Pembangunan Berkelanjutan Bandung 3 Desember 2007 IS BN : 9 7g_9 Z9-799_2 S S - t Pengembangan Sistem Informasi Perin gatanDini Sosial Berbasis SIG Untuk Nangroe Aceh Darussalam Yunarto, Hilda Lestiana, Suwijanto P us at P eneli ti an Geo telorc I o gi LIp I ABSTRAK Ketidakpuasan llsyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) atas kehidupan sosial ekonomi yang tidak menguntungkan akibat adanya perlakuan satu pihak pada pihak fainnya, sehiniga ada pihak yang lngrasa- dirugikan (tidak adil) dan kehilangan berbagai mitit atau hak yang dirampas otef,linat iain te{adT dalam kurun waktu cukup lama. Kondisi sosial ekonomi seperti ini, akaln dipat *"tti*bulkun p"isoutun Uu*, yang-pada gilirannya akan mengarah pada pengerahan masayang lebih besaidan akan banyak torban bet'atu- han di kedua belah piha.k yang berselisih, -bailijiwa maupun trarta benda. Untuk itu pembuat kebijakan harus s-egera -.tanggap alas_setiap persoalan yang mucul dan melakukan tindakan preventif, agar dampak negatifrrya daplt diantisipasi. Untuk mengantisipasi, pembuat kebijakan perlu dibekali sebuah alai yang d'apat mengkaji Per.u!$111erubahan yang terjadi di sebuah_m-asyarakai, yang diberi nama "sistem informas"i p#ngatan dini sosial" (SIPDS) atau S,ocial P?tly Warning- Information Syrt"tn (SEWIS) berbasis SIG. SEWI'S dapat mem- berikan informasi kondisi \elldynan sogjiJ m_agVarakat NAD, sLperti anomie, modal sosial, deprivasi, tata pemerintahan, perilaku kolektif dan kondisi kehidupan sosial ekonomi, yang secara spasial aan tabutasi den- gan cepat dan tepat dapat direpresentasikan dirugikan (tidak adil) dan kehilangan berbagai milik atau hak yang dirampas oleh pihak lain. Meski pen- yelesaian konflik bersenjata telah diakhiri dengan adanya MOU Helsinki, namun hingga saat ini le- bagian masyarakat NAD masih mengalami kondisi sosial ekonomi yang sulit dan serba ketidakpastian, ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, penyim- pangan, kehilangan hak dan pesimis menghadapi masa depan (Sukarno, M., 2006). Dalam kondisi sosial ekonomi yang demikian itu, Iambat-laun akan dapat menimbulkan persoalan baru, yang pada gilirannya akan mengarah pada pengerahan masa yang lebih besar dan akan banyak forbal berjatuhan di kedua belah pihak ying berselisih, baik jiwa maupun harta benda. Untuk itu pembuat kebijakan harus segera tanggap atas setiap persoalan yang mucul dan melakukan tindakan pre- v_entif, agar dampak negatifirya dapat diantisipasi. Ijgtgk mengantisipasi, pembuat kebijakan perlu dibekali sebuah alat yang dapat mengkaji perubihan- perubahan yang terjadi di sebuah masyarakat. Dalam tulisan ini akan dibangun sebuah sistem informasi PENDAHULUAN Bencana sosial akibat konflik bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam Q,{AD) yang berlangsung se-lima tiga puluh tahun yang menimbulkan kor6an jiwa dan harta benda yang sangat besar dan merusal ta- tanan,kehidupan masyarakat, yang sebelumnya ber- jalan harmonis, aman dan damai. Ditambah dengan bencana alam berupa gempa bumi berkuatan 9 skila richter yang menimbulkan gelombang tsunami yang menghatam daerah-daerah pesisir pantai NAD,- dan menelan ratusan ribu jiwa dan kerugian harta benda yang tak terhitung besarnya memperparah kondisi sosial ekonomi masyarakat. Akibatnyi secara tera- kumulasi kondisi masyarakat NAD kehilangan jatidirinya yang umumnya mempertahankan nilai- nilai keagamaan dan ke-Aceh-an sebagai modal dasar bagi ketahanan masyarakat dalam bersikaf dan berperilaku (Syahra, R., 2005). Timbulnya konflik bersenjata, berawal dari keti- dakpuasan kehidupan sosial ekonomi yang tidak menguntungkan akibat adanya perlakuan satu pihak pada pihak lainnya, sehingga ada pihak yang merasa l4l

Transcript of Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

Prosiding Seminar Geoteknologi Konlribusl llmu Kebumian Dalam Pembangunan BerkelanjutanBandung 3 Desember 2007 IS BN : 9 7g_9 Z9-799_2 S S - t

Pengembangan Sistem Informasi Perin gatanDini Sosial Berbasis SIGUntuk Nangroe Aceh Darussalam

Yunarto, Hilda Lestiana, SuwijantoP us at P eneli ti an Geo telorc I o gi LIp I

ABSTRAK Ketidakpuasan llsyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) atas kehidupan sosial ekonomiyang tidak menguntungkan akibat adanya perlakuan satu pihak pada pihak fainnya, sehiniga ada pihak yanglngrasa- dirugikan (tidak adil) dan kehilangan berbagai mitit atau hak yang dirampas otef,linat iain te{adTdalam kurun waktu cukup lama. Kondisi sosial ekonomi seperti ini, akaln dipat *"tti*bulkun p"isoutun Uu*,yang-pada gilirannya akan mengarah pada pengerahan masayang lebih besaidan akan banyak torban bet'atu-han di kedua belah piha.k yang berselisih,

-bailijiwa maupun trarta benda. Untuk itu pembuat kebijakan harus

s-egera -.tanggap alas_setiap persoalan yang mucul dan melakukan tindakan preventif, agar dampak negatifrrya

daplt diantisipasi. Untuk mengantisipasi, pembuat kebijakan perlu dibekali sebuah alai yang d'apat mengkajiPer.u!$111erubahan yang terjadi di sebuah_m-asyarakai, yang diberi nama "sistem informas"i p#ngatan dinisosial" (SIPDS) atau S,ocial P?tly Warning- Information Syrt"tn (SEWIS) berbasis SIG. SEWI'S dapat mem-berikan informasi kondisi \elldynan sogjiJ m_agVarakat NAD, sLperti anomie, modal sosial, deprivasi, tatapemerintahan, perilaku kolektif dan kondisi kehidupan sosial ekonomi, yang secara spasial aan tabutasi den-gan cepat dan tepat dapat direpresentasikan

dirugikan (tidak adil) dan kehilangan berbagai milikatau hak yang dirampas oleh pihak lain. Meski pen-yelesaian konflik bersenjata telah diakhiri denganadanya MOU Helsinki, namun hingga saat ini le-bagian masyarakat NAD masih mengalami kondisisosial ekonomi yang sulit dan serba ketidakpastian,ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, penyim-pangan, kehilangan hak dan pesimis menghadapimasa depan (Sukarno, M., 2006).

Dalam kondisi sosial ekonomi yang demikian itu,Iambat-laun akan dapat menimbulkan persoalanbaru, yang pada gilirannya akan mengarah padapengerahan masa yang lebih besar dan akan banyak

forbal berjatuhan di kedua belah pihak yingberselisih, baik jiwa maupun harta benda. Untuk itupembuat kebijakan harus segera tanggap atas setiappersoalan yang mucul dan melakukan tindakan pre-v_entif, agar dampak negatifirya dapat diantisipasi.Ijgtgk mengantisipasi, pembuat kebijakan perludibekali sebuah alat yang dapat mengkaji perubihan-perubahan yang terjadi di sebuah masyarakat. Dalamtulisan ini akan dibangun sebuah sistem informasi

PENDAHULUAN

Bencana sosial akibat konflik bersenjata di NanggroeAceh Darussalam Q,{AD) yang berlangsung se-limatiga puluh tahun yang menimbulkan kor6an jiwadan harta benda yang sangat besar dan merusal ta-tanan,kehidupan masyarakat, yang sebelumnya ber-jalan harmonis, aman dan damai. Ditambah denganbencana alam berupa gempa bumi berkuatan 9 skilarichter yang menimbulkan gelombang tsunami yangmenghatam daerah-daerah pesisir pantai NAD,- danmenelan ratusan ribu jiwa dan kerugian harta bendayang tak terhitung besarnya memperparah kondisisosial ekonomi masyarakat. Akibatnyi secara tera-kumulasi kondisi masyarakat NAD kehilanganjatidirinya yang umumnya mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan ke-Aceh-an sebagai modaldasar bagi ketahanan masyarakat dalam bersikaf danberperilaku (Syahra, R., 2005).

Timbulnya konflik bersenjata, berawal dari keti-dakpuasan kehidupan sosial ekonomi yang tidakmenguntungkan akibat adanya perlakuan satu pihakpada pihak lainnya, sehingga ada pihak yang merasa

l4l

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

yang berbasis SIG yang dapat dijalankan pada per-sonal computer (PC) yang diberi nama "sistem in-formasi peringatan dini sosial" (SIPDS) atau SocialEarly Waming Information System (SEWIS).

Data Penelitian

Untuk bahan masukan SIPDS para peneliti bidangilmu sosial telah menghimpun informasi berupa in-dikator objektif dan indikator subjektif. Indikator ob-jektif adalah data atau informasi tentang kondisi eko-nomi, sosial dan demografi dari setiap daerah, antaralain statistik daerah dan publikasi, dokumen-dokumen lain yang dapat dipandang memiliki nilaiinformasi penting. Sedangkan indikator subjektifadalah data primer dan informasi yang dihimpunmelalui penelitian lapangan dengan menggunakanmetoda kualitatif dan kuantitatif. Diharapkan denganmenjaring informasi melalui penelitian lapangan inidapat mengindikator tingkat kehidupan sosialmasyarakat NAD, baik anomie, modal sosial,deprivasi, tata pemerintahan, perilaku kolektif dankondisi kehidupan sosial ekonomi di seluruhpropinsi NAD, sebagai pencerminan aspirasi danpersepsi masyarakat pada setiap lokasi penelitian(Syahra R., 2005).

Anomie itu sendiri didefinisikan sebagai suatukeadaan yang penuh dengan ketidakpastian, baikdalam kaitannya dengan tingkat kepuasan terhadapkondisi kehidupan sosial ekonomi, kepercayaanterhadap pemerintah, pandangan terhadap masadepan, maupun ketidak pastian yang terkait dengannorrna-norrna yang mengatur dalam kehidupan.Sedangkan modal sosial merupakan hal dasar yangperlu dimiliki oleh masyarakat dalam menjalinhubungan dengan orang lain, baik yang berasal darisatu kelompok maupun dari kelompok sosial yanglain. Adapun deprivasi didefinisikan sebagai suatukeadaan tidak menyenangkan yang dialamiseseorang atau sekelompok orang yang telahkehilangan berbagai milik atau hak, atauketidakpuasan yang dirasakan akibat diperlakukantidak adil, baik oleh pemerintah maupun pihak-pihaklain yang telah melakukan tindakan yang tidak adiltersebut. Perilaku kolektif terkait dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya kekacauan sosial,seperti struktur sosial yang kondusif, kesadaranbersama adanya masalah, adanya faktor yangmenjadi pemicu terjadinya gerakan masa dankeberadaan kontrol tandingan (Syahra R., 2005,Sukarno, M., 2005, Imron, M.,2005)

Sistem Informasi Peringatan Dini Sosial

Pada dasarnya, SIPDS adalah suatu sistempengelolaan data sosial berbasis SIG yang dapatmembantu para pengambil kebijakan untukmengatasi berbagai aspek kehidupan sosialkelompok masyarakat NAD dengan pengukuran

secara kuantitatiflstatistik dan didasarkan padabeberapa konsep ilmu pengetahuan sosial yangrelevan seperti anomie, modal sosial, deprivasi, tatapemerintahan perilaku kolektif dan kondisikehidupan sosial ekonomi, yang penjelasan sertainterpretasinnya ditampilkan dalam bentuk spasial,grafik dan tabel (Syahra, R., 2005). Dengan adanyapengukuran berbagai indikator dan parameter yangmencerminkan kondisi berbagai aspek kehidupanmasyarakat ini, apakah masih berjalan normal atausudah berada dalam keadaan kritis, maka akan dapatditetapkan langkah-langkah tindakan yang tepat danpada waktunya yang tepat pula untuk mengatasinya(Syahra R., 2005). SIPDS ini ditujukan pula untukmembantu dalam mengupayakan pembangunanmanusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya.

PERANCANGAN SIPDS

Dalam perancangan sistem informasi, secara garisbesar hubungan interaksi sistem dengan lingkunganluar : PMB-LIPL Puslit Geoteknologi-LP[PEMDA, Masyarakat, dan BRR NAD dan Nias,digambarkan pada diagram konteks (Gambar l).SIPDS akan memproses data masukan kondisisosial suatu daerah, yang selanjutnya menganalisisdan menyajikan informasinya ke lingkungan luar.Uraian lebih detail pengembangan SIPDS dibagidalam tiga proses utama, yaitu proses penelitianlapangan, proses evaluasi dan validasi data sertakomputerisasi SEWIS (Gambar 2.)

I uasYAulrail

hr$ll kuciorrlucioarh\\rrwsrrttt'cttl

\pa+ Cr[t ddidtt

pt1 grfrlq illidl todri orirl

I hnc""brbatrll

Krln4u

-----):dirurhrnU/ :Fe6

l--'l :dilur

Gambar 1. Diagram konteks SIPDS (level0)

t42

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

:.lidr|t. Q

,r-.

Gambar 2. Diagram alir data SIPDS (level

masyarakat NAD dalam bentuk peta, grafik dan tabelyang ditampilkan secara ringkas, cepal dan efisien.

Untuk tujuan pengelolaan dati dan informasikondisi sosial suatu daerah, komputerisasi SEWISitu diuraikan menjadi lima sub sistem: input data,output data, menajemen dan analisis data',penelusuran data dan transformasi data (Bonough,l A., 1986). Masing-masing subsistlm ak-andiuraikan di bawah ini (Gamba-).

Input data

Subsistem ini menghimpun dan menyiapkan data9gt _ berbagai sumbei (misalnya

- PMB_LIPI,PEMDA, Masyarakat NAD dan puslii

Geoteknologi-LlPD dimasukan ke dalam sistem, ydalam bentuk data spasial dan tabulasi:

- data spasial berupa peta wilayah administrasipropinsi NAD yang sudah dalam peta digitalskala I : 250.000 dan simpan dalam format SIGMapInfo,

- data tabulasi terdiri dari indikator subjektif berupadata kuantitatif, hasil dari penyebaran kuesionerdi sepuluh kabupaten: Aceh Besar, pidie, AcehUtara, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, AcehSingkil, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Jaya,Aceh Barat, kotamadya : Lhokseumawe danBanda Aceh. Seluruh data telah dikoreksi danvalid termasuk data kualitatif berupa teks ataudokumentasi hasil focus group discussion (FGD)yang merupakan hasil evaluasi oleh tim bidangilmu sosial.

- data tabulasi indikator objektif berupa data sosial,ekonomi, demografi per daerah

- data penunjang lainnya berupa foto lapangan danVCD kondisi kehidupan m:rsyarakat NAD.

Keseluruhan data yaitu data peta, kuesioner dandemografi dimanipulasi dalam sistem, di-edit dandrstmpan dengan memberikan kemudahan untukdilakukan peremajaan data (updating), sehingga akanselalu _diperoleh dala yang terfini @liodate).Sedangkan foto dan VCD diolah dan dimanipulasi

*lgun ^menggunakan sistem pengolah i*ug"(Microsoft foto editor, dll.). Lapoian berupu narasidiolah dengan Microsoft Word atau sistem pengolahkata lainnya.

Di dalam subsistem ini terdapat tiga fungsi yangberoperasi yaitu:l. lungsi tambah data digunakan apabila ada

datalobjek baru yang ingin ditambihkan ataudisisipkan pada datalpeia. Fungsi ubah dataadalah untuk mengubah data ying mengalamiperubahan/perbaikan, baik data spisial rn-aupundata tabulasi, baik secara satu pei satu atau se-kumpulan data. Umumnya, pengubah an dataspasial yang sering dilakukan adalah dalam:

P ro s e s pene I it ian lapangan.

Penelitian . lapangan yang dilakukan oleh parapeneliti bidang sosial- pusat penelitian

Kemasyarakatan dan. Budaya - LIPI (pMB-Lptterhadap kondisi sosial masyarakat NAO melaluipenyebaran kuesioner dan focus group discussionggP) di beberapa Kabupaten Aan-tota di propinsiN+P. untuk memperoleh informasi berupa indikatorsubJetctt, -_ya\g masing-masing sebanyak 300Kuesloner. Kuesioner yang disebar diharapkan dapatmewakili populasi masyarakat yang ada di daeiahpenelitian,

-yang merupakan data kuintitatif yang da-pat mendukung data kualitatif. Untuk metat-ukananalisis data survey sosial tersebu! data kuesionerdikelompokkan dalam enam aspek kehidupan sosial,yaitu anomie, modal sosial, deprivasi, tati pemerin_1ah1n, perilaku kolektif dan keadaan sosial ekonomi.Sedangkan data kualitatif melalui FGD yang dilaku_kan oleh PMB dengan tokoh-tokoh masyarafat NADuntuk memberikan gambaran secara umum kondisisosial di daerah penelitian sefta masalah_masalahnya.

Proses evaluasi dan validasi data

Evaluasi juga dilakyla1_oleh para peneliti bidangsosial, terhadap-hasil FGD dan membuat taporannyitentang profil kondisi sosial daerah yang Aitrtiii.Demikian juga untuk validasi data, dilakufan anal_isis statistik terhadap data hasil kueiioner (raw data)agar memperoleh data yang valid, dan'menyaji_kannya dalam bentuk tabel,- dengan mrnggunikinsoftware SPSS.

Komputerisasi SELI/IS

Proses presentasi, manipulasi dan analisis SIGterhadap data yang masuk dengan sistem komputermenyajikan informasi tentang kondisi sosial

143

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

mengubah bentuk geomefris, memotong, [lo-mangkas ataupun memindahkan posisi objek(titik, garis dan poligon). Sedangkan pada datatabulasi, perubahan dapat dilakukan langsungpada bagian yang perlu diubah.

2. Fungsi hapus data adalah untuk menghapus datayang benar-benar tidak diperlukan lagi, baiksatu per satu ataupun sekumpulan data (objek).

3. Fungsi lihat data digunakan untuk melihat datayang sudah tersimpan dalam format databaseSIG Maplnfo

Output data

Subsistem ini yang merupakan proses akhir untukmenampilkan informasi baik seluruhnya atausebagian dari hasil proses analisis data SIG. Datayang telah disimpan dalam sistim penyimpanan datadapat ditampilkan pada monitor maupun dicetakdengan printer, sebagian atau seluruhnya dalambentuk peta, grafik dan tabulasi per kabupaten.

Manajemen data dan Analisis data.

Manajemen data

Susbsitem ini mengorganisasi dan menyimpan dataspasial maupun data tabulasi kedalam sebuah basisdata sedemikian rupa agar mudah dipanggil kembali,diubah ataupun dihapus. Sedangkan data penunjangseperti foto dan VCD diorganisasi dan disimpan didalam disk sebagai file sendiri-sendiri, yang dapatdihubungkan dengan data spasial melalui fungsi "hotlink".

Analisis data.

SEWIS memanipulasi dan menganalisis dataspasial dan tabulasi yang dimasukan denganmenggunakan analisis SIG. Analisis SIG adalahmenghubungan data antar data spasial melalui fungsioverlay, data spasial dengan data tabulasi dan antardata tabulasi, yang disimulasikan dengan operasi-operasi manajemen basisdata (structure querylanguage-SQL), yang merupakan bahasa standardatabase, termasuk didalamnya ada fungsi-fungsistatistik sederhana (rata-rata, minimum, maksimum,sum, varian dan standar deviasi), untukmenghasilkan informasi yang dibutuhkan penggunadengan cepat dan tepat.

Data kuesioner per kabupaten (tabulasi)dihubungkan data spasial dengan metoda analisisSIG untuk memperoleh gambaran secara spasial nilairata-rata dan frekuensi dari salah satu jawabanresponden terhadap variabel aspek kehidupan sosialmasyarakat, baik dari unsur anomie, modal sosial,deprivasi, tata pemerintahan, kondisi kehidupansosial ekonomi dan perilaku kolektif per kabupaten,yang disajikan dalam bentuk peta tematik tipe bar(batang) dan tipe range (kisaran). Peta tematik tipe

bar dipakai untuk menunjukkan frekuensi darijawaban responden, sedangkan tipe range untukmenunjukkan nilai tata.rata dari jawaban responden.Disamping itu luaran lainnya berupa data statistikdalam bentuk tabulasi, yang merupakan hasilperhitungan terhadap jawaban yang dipilih denganfungsi statistik standar SIG-MapInfo ataupun fungsiyang dibangun sendiri dalam bentuk program,seperti frekuensi, rata-rata, maksimum, minimum,varian, skewness dan standar deviasi. Informasi laindari hubungan kedua data di atas dapat menampilkangrafik presentase/frekuensi dalam bentuk batang(bar) dari beberapa jawaban per Kabupaten danditunjang dengan foto atau VCD yang dianggaprelevan dengan varibel kuesioner yang dipilih.

Demikian juga data indikator objektif berupa datasosial, ekonomi, demografi per daerah yangdihimpun dari PEMDA, dihubungkan dengan dataspasial (peta kabupaten) untuk mendapatkangambaran kondisi objektif tentang kondisi ekonomi,sosial dan demografi per daerah, yang disajikandalam peta tematik dalam berbagai tipe dari SIG-Maplnfo beserta data tabulasi.

Sedangkan data berupa dokumentasi berupalaporan profil daerah hasil wawancara dan diskusi(FGD), yang disimpan dalam format MicrosoftWord dihubungkan dengan data spasial (kabupaten)melalui fungsi 'ltot link" unfuk memberikangambaran secara kualitatif kondisi sosial masyarakatNAD pada daerah yang ditinjau.

Salah satu analisis yang terpenting untuk SEWISadalah penentuan kondisi aspek kehidupan sosialmasyarakat dari data kuesioner yang disebar perkabupaten, apakah masih berjalan normal, waspada,siaga atau sudah berada dalam keadaan kritis, yanginformasinya digambarkan dalam bentuk petatematik. Analisis ini merupakan hasil perhitungandengan multi regresi (ANOVA) terhadap. datakuesioner untuk mengetahui seberapa besar R' darivariabel independen : anomie, modal sosial,deprivasi, tata pemerintahan dan kondisi kehidupansosial ekonomi terhadap perilaku kolektif sebagaivariabel dependen, dan juga nilai rata-rata darimasing-masing variabel tersebut dengan ketentuan0 - 2 dianggap normal,2 - 2,5 mesti waspada, 2,5 -3 termasuk siaga II, 3 - 3,5 termasuk siaga I, diatas3,5 dinyatakan kritis.

r44

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

iojtE &

i-.*----._.-jGambar 3. Diagram alir data pada komputerisasiSEWIS (level2)

Penelusuran data

SEWIS dilengkapi dengan fungsi penelusuran data,yang dikenal dengan "query", dengan fungsi inisemua pengguna dapat langsung mencari data atauinformasi yang diperlukan, baik melalui spasial yangdipilih

- maupun melalui atribut-atributnya, dengan

cepat dan tepat. Fungsi ini akan sering digunalanpengguna sewaktu akan memperoleh informasi yangdiperlukan.

Trasnformasi dgta

SEWIS dirancang, agar dapat melakukantransformasi data ke software lain (export), melaluifungsi

-"sim,pan sebagai" dan .,simpan sebagai

raster". Hasil analisis SIG, data atributnya dapat di-simpan dalam format software data base iain, iepertix.rndb, yang dapat dibaca Microsoft Access,'danjuga *.dbf supaya dapat dibaca software dbase [Vatau.Visual Foxpro. Disamping itu data spasial hasilanalisis data tersebut dapat disimpan daiam formatraster, seperti *.b.p, jpg, wmf, emf , tiff, dan lain_lain agar dapat di ditampilkan di dalam sebuah web-site.

PENGELOLAAN BASIS DATA SIG

Mengingat-pengembangan SEWIS itu menggunakandala spasial dan tabulasi untuk diproses, mat-u diper-lukan kaidah-kaidah SIG untuk mengoperasikannya.Pada dasamya dalam SIG, data spasia[ diatur dalimbeberapa layer, dimana setiap layer berisi data se-jenis, baik menurut tipe objek atau kelompok tema,yang diregistrasi dalam sistem kordinat yang sama(Balia,.L., 1996). Pada umumnya ada tiga-lay6r yangdapat digambarkan, yaitu :

o titik Qtoint), seperti lokasi wawancara atau FGDo garis (arc), sepertijalan, sungai, kontur, dll.

o area Qtolygon), seperti wilayah administrasi(desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi),wilayah konflik

. fgtlup- layer dihubungkan dengan atribut yangberisi informasi atau deskripsi dalam bentuk tabulasJmelalui suatu kunci (key atau index) yang unik, den-gan hubungan satu ke satu dengan tujuan untuk me-mudahkan dalam proses penelusuran data dan anal-isis SIG

Dengan fasilitas RDBMS (relational databasemanag9ment system) yang cukup baik, SIG dapatmelakukan analisis data antar tabel, dimana saiahsatu tabel diantaranya dapat memiliki data geografisataupun tidak, yaitu hubungan satu ke satu, satu kebanyak dan juga banyak ke banyak, melalui suatuatribut kunci. Sehingga dapat membetuk informasiyang lengkap. Adapun data geografis (spasial) danatributnya adalah hubungan satu ke satu, yaitu satugbjek spasial memiliki satu data atribut (record). Se-dangkan hubungan antar data spasial dianalisisdengan metoda tumpang susun poligon (potygonoverlay) seperti graphic overlay, polygon on poty-E9n, point on Polygon dan line on polygon(Sukmayadi, D., 1995).

- Sebagai contoh, hubungan data daerah (wilayah

administrasi) dengan data hasil kuesioner (bersifattimes series) melalui atribut "kode daerah" adalahrelasi satu ke banyak. Atribut ini merupakan kunciutama Qtrimary key) pada data daerah, sementarakode ini pada data kuesioner sebagai kunci tamu(foreign key) sebagai penghubung ke data daerahtersebut. Dari relasi ini akan membentuk informasisecara lengkap dimana daerah tersebut telah dilaku-kan penyebaran data kuesioner yang dapat dilakukans€cara periodik (Gambar 4). Demikian pula relasidata

- dae-rah dengan data kependudukan yang

menghasilkan informasi dimana pada daerah tersebuimemilikijumlah dan kepadatan penduduk yang ber-variatif untuk tiap tahunnya.

Disamping itu penyusunan data peta ke dalamlayer-layer dimaksudkan untuk menyederhanakanpengorganisasian data spasial, meminimalkan jum-lah atribut untuk setiap layer dan memudahkandalam peremajaan dan pemeliharaan data spasial.

Semua data spasial dan tabulasi secara bersamaandisimpan dan dikelola dalam satu sistem sehinggadapat memungkinkan untuk melakukan pengeloliinsecara.terpadu. yang lebih efektif. (Balia, L.M., 1996)

Pada prinsipnya, ada empat kelompok informasiyang mendiskripsikan geografis suatu objek dari dataspasial (Paryono, P., 1994), yaitu posiii geografis,atribut, hubungan spasial dan waktu,

Posisi geografis, yaitu menampilkan informasi posisisuatu objek di muka bumi yang dinyatakan dalam sistemkoordinat lintang-bujur atau UTM.

t45

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

aarra'|ltG0dha

*Jabi=fb+)

I

t:

i'

II

i

?: t.

tttttrlrrl

*f-----"."-l*

-I lll'- lll'-,,.-

e t4*r.o!<+) l-4.txbt.

I.-nETErr:.]r----'i].-'-:I::::.:-TE:=

Gambar 4. Hubungan data spasial dan data tabulasi

Atribut, yaitu informasi ini diperlukan menampil-kan deskripsi atau informasi apa yang terdapat padaobjek tersebut secara lengkap, misalnya atribut pro-pinsi adalah kode propinsi, nama propinsi, luas,tanggal berdiri propinsi. Atribut kabupaten adalahkode kabupaten, nama kabupaten, luas, tanggal ber-dirinya kabupaten, dll. Atribut kuesioner adalahkode_daerah, vara0l, vata}2, varaO3,...varal2,varb0 1,varb02,varb03,...varb 1 0, dst, dimana masing-masing atribut ini kecuali kode daerah, mewakilkanpertanyaan unfuk kelompok anomie, deprivasi, mo-dal sosial, perilaku kotektif, kondisi kehidupansosial ekonomi dan tata pemerintahan.

Hubungan spasial, yaitu merelasikan objek yangsatu dengan yang lannya dengan menggunakanfungsi analisis spasial seperti yang sudah dijelaskandi atas: operasi overlay, intersects (perpotongan),Iocation on (terletak di), dll.

Waktu, yaitu kelompok informasi yang selaluberubah-ubah atau berkaitan dengan waktu (timessertes). Data ini diperlukan untuk mencatat peruba-han kejadian-kejadian setiap periodic, baik dataspasial maupun data atributnya. Misalnya, data pen-duduk pada suatu daerah yang setiap tahunnya selaluberubah atau data kuesioner yang disebar pada suatuwilayah secara periodik.

Pembentukan basis data merupakan bagian yangpenting dalam pengembangan SIG, yang akanmenenfukan efektiftas dan efisiensi proses-prosesmasukan, pengelolaan dan keluaran SIG (Prahasta,2001).

IMPLEMENTASI

Pembuatan program SEWIS

Program SEWIS dibangun berorientasi ke pemakai,dalam arti mudah digunakan oleh siapa sajatermasuk para pengambil keputusan. Tampilannyamenarik, interaktif dan mudah dikontrol olehpemakai.

Program SEWIS yang dibangun tersebut dimulaidengan penyusunar/penulisan beberapa program dansub program dalam bahasa Visual Basic 6 danperintah MapBasic 6.5 yang dideklarasikan dalambahasa Visual basic untuk menggerakan SoftrvareMaplnfo 8. Program yang dibuat tersebutdikompilasi menjadi bentuk uecutable file agardapat dijalankan di OS Window 98/2000DG denganPC Pentium IV dengan minimum RAM 256M8(Gambar 5). Sewaktu dijalankan program ini masihsangat tergantung pada perangkat lunak Mapkrfo 8untuk melakukan proses analisis data spasial,terutama proses overlay dan query (penelusurandata). Jadi pada setiap komputer PC yang akanmenjalankan program SEWIS ini harus tersedia atauterinstall software Maplnfo ver 8 atau versi yanglebih baru.

Program utama SEWIS adalah proses penelusurandata, yang disajikan dalam dua program yang dibuatsendiri, yaitu program penelusuran data spasialuntuk mendapatkan data atribut, yang dilakukandengan cara mengklik objek layer dengan fungsiselect seperti marque select, polygon select, radiusselect dan select sendiri (Gambar 6 dan 7), danprogram penelusuran data atribut untukmendapatkan data spasial, dilakukan dengan caramemasukan satu atau dua item dari atibutkabupaten sebagai kriteria yang dicari.

Gambar 5. Tampilan Program Aplikasi SEWIS

146

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

Gambar 7. Tampilan menu pilihan layer untuk

I#

c'"*'r.; -*a *-*-

ada di

lExryStulA loodrud i , *brt fUr*o$,!ioMrq.!,

Gambar 8. Tampilan submenu informasi kuesioneruntuk menampilkan variable anomie, modal sosial,deprivasi, tata pemeritahan, sosial ekonomi pascatsumani dalam bentuk peta tematik, tabel dan grafik

Bagian kedua, menampilkan $afik presentaseberbentuk batang mendatar dari satu atau lebihjawaban varibel kuesioner baik anomie, deprivasi,modal sosial, perilaku kolektif, tata pemerinatahanmaupun kondisi kehidupan sosial ekonomi(Gambar 11).

Bagian ketiga, menampilkan atau memetakandata kuesioner untuk variabel anomie, modal sosial,deprivasi, tata pemerintahan, kondisi kehidupansosial ekonomi dan perilaku kolektif per kabupatendalam bentuk peta tematik beserta tabel statistiknya,yang dikategorikan ke dalam kondisi : normal,waspada, siaga II, siaga I atau sudah kritis (Gambar12 dan 13).

Uji Coba Program S/PDS

Data hasil pengumpulan data baik dari FGD ataupunpenyebaran kuesioner yang masuk ke SIPDS lihatGambar 2, diolah dengan menggunakan SPSS olehtim ahli sosial dari PMB-LIPI untuk mendapatkandata kusioner yang valid serta laporan FGD sebagaidata pendukung dari data kuseioner, yang disimpandalam format Microsoft Word, yang kemudiandiproses dengan program SEWIS yang berbasis SIGmenggunakan PC Pentium fV dengan RAM 5l2MBuntuk menyajikan informasi yang dibutuhkan secaracepat dan tepat, baik melalui fungsi penelusuran(query) dari spasial ke atribut atau sebaliknya, dariatribut ke spasial, tentang kondisi kehidupan sosialmasyarakat NAD. Diharapkan dengan informasi ini,pengguna atau pembuat kebijakan akan mendapatgambaran kondisi kehidupan sosial masyarakatnyaper kabupaten secara spasial, terutama yang dikate-

hbpba-- ,!aA IM ., *t-.a

Gambar 6. Tampilan Peta Wilayah Administrasi pro-pinsi NAD utama SEWIS

Hasil kedua program tersebut, selanjutnya di-hubungkan dengan data atau layer lainnya denganoperasi SIG untuk mendapatkan informasi, yiituberupa peta atau tabulasi. baik satu, sebagian atauseluruhnya, dari kedua layerldata yang berelasi.

lgbagai contoh, misalkan salah satu kabupatendipilih pada objek peta, kemudian direlaiikandengan objek kecamatan, desa, jalan dan sungaidengan operasi overlay, maka secara visual, ditakecamatan, ddsa dan jalan desa dan kecamatantersebut akan nampak pada kebupaten yang dipilihtersebut.

Sedangkan program khusus mengelola objeklayer kabupaten yang dipilih yang dihubungkandengan data kuesioner, dibagi dalam tiga bagian.Bagian pertama, program untuk mendapatkaninformasi masing-masing kabupaten dalam 6entukpeta tematik, grafik presentase/frekuensi, grafikskewness dan tabel statistik dari salah satu jawabanvariable kuesioner, baik dari kelompok anomie.deprivasi, modal sosial, perilaku liolektif, tatapemerintahan maupun kondisi sosial ekonomi sosialekonomi (Gambar 8, 9, 10).

t47

I

Ii

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

gorikan kedalam lima kondisi: normal, waspada,siaga atau sudah berada dalam keadaan kritis, yangkemudian dilakukan pemilahanpada daerah-daerahyang diduga perlu mendapatkan perhatian

Berdasarkan hasil perhitungan dengan multi re-

-gresi terhadap data kuesioner untuk mlngetahui se-

berapa besar R' dari variabel independeri: anomie,modal sosial, deprivasi dan tata pemerintahan dankondisi kehidupan sosial ekonomi terhadap perilakukolektif sebagai variabel dependen, diperolbh nilaiyang variati{, 0.06 hingga 0,27, lihat pada tabel l.Menurut ahli sosial, kondisi ini menunjukkan bahwapengaruh dari kelima unsur terhadap perilaku kolek-tif pada masing-masing kabupaten besar antara 6 %o

hingga 27o/o,Sedangkan rata-rata dari keenam unsurdata kuesioner tersebut, untuk masing-masing kabu-paten umumnya diatas 2,maka sebaiknya kondisi iniperlu mendapat perhatian dan antisipasi agar tidakmenimbulkan persoalan atau gejolak, yang padagilirannya dapat menimbulkan bentrokan.

- Dengan program aplikasi SEWIS ini, penggunadapat mudah melakukan manipulasi aita untutperemajaan data, memilih objek layer untuk Diana-lisis dan ditampilkan, menampilkan data kualiatifIaporan profil daerah, foto lapangan atau VCD darisalah satu variabel kuesioner yang relevan,melakukan pencarian data, dan menampilkan layoutpeta, grafik dan tabulasi hasil analisis data.

Gambar 9. Tampilan hasil analisis SIG dari salahsatu varibel modal sosial untuk seluruh propinsiNAD

Gambar 10. Tampilan hasil analisis data SIG darisalah satu variabel modal sosial per kabupaten

-*lnn4l

--l-*'l*--lrl

o.r*lu'nl-*.1ec-rf

---d. l*a'r*!

f tl5j" I !d.q, tr kqid; O se Al sq.q,-d tsrt;hrtfrEtditrcE*ttrr*trffitsr,By' urJ

Gambar I l. Tampilan grafik frekuensi ;ilTj;;satu varibel modal sosial yang dipilih per kabupaten

PEMBAII{SANI

Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan ana[isisspasial terhadap data kuesioner dengan programSEWIS, yang kemudian dipetakAr secara spasial,baik untuk variabel anomie, dewipasi, modal sosial,tata pemerintahan, kondisi kehidupan sosial ekonomidan perilaku kolektif untuk kesepuluh kabupaten dandua kotamadya, diperlihatkan sebagai berikut :

variabel anomie, kondisinya dikategorikan siaga Ihingga kritis, yang ditunjukan pada Gambar 12.Kondisi siaga I terlihat di Aceh Jaya, Aceh Barat,Aceh Utara, Lhokseumawe dan Aceh Singkil,sedangkan kondisi kabupaten yang diduga kritisterlihat di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, AcehTengah, Aceh Timur dan Aceh Tenggara.variabel dewipasi, umumnya dikategorikanwaspada hingga kritis. Kondisi waspada terlihatdi Aceh Utara dan Aceh Singkil, sementarakondisi siaga II terlihat di Banda Aceh, AcehJaya, Aceh Barat, Aceh Utara, Lhokseumawe danAceh Tenggara. Sedangkan kondisi siaga Idiperlihatkan di Aceh Jaya, Aceh Barat dan AcehTamiang.variabel modal sosial, umumnya kondisi yangdiperlihatkan dikategorikan siaga tr dan kritis,lihat pada Gambar 13. Kondisi siaga I terlihat dikabupaten Aceh Jaya, Aceh, Aceh Singkil, AcehTamiang, Aceh Utara dan Lhokseumawe.Sedangkan daerah diduga kritis terlihat di Banda

148

bamt|tM't.

I*Iry*I*f rr*Iu*Iryg*kr*erlktolf-*Wnl%va*Iu*Ierc

K

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

Aceh, Aceh Besar, pidie, Aceh Tengah, AcehTenggara dan Aceh Timur.variabel tata pemerintahan, umumnya9il111"goLt an siaga tr hingga kritis. Siaga trterlihat di kabupaten Aceh Tengah dan LcehTimur, selain daerah itu dikatagorilian siaga IIvariabel perilaku kolektif, iemua koidisinyakritis.variabel kondisi sosial ekonomi, umumnyadikategorikan siaga II kecuali Aceh Jaya danAceh Timur yang diduga kritis.

Informasi dari masing-masing variabel tersebut diatas masih bersifat _l{lgu"t,' dan perlu didukungdengan data hasil FGD, data staiistik dan datllainnya -yang dianggap relevan, khususnya padadaerah-daerah yanq

- diduga kondisinya waspada

hingga kritis, sehingga perlu dipertimbangkunsebelum melakukan antisipasi.

Menurut Blenesi (1993) yang <iikutif dalammakalah Rusydi Syahra, menyatakan bahwa semuasistem peringatan dini sosial mengandung dua unsur,yakni unsur informasi dan unsur tindakan.Unsur informasi berupa keterangan yang lengkapdan jelas mengenai :

o identifikasi tentang berbagai sumber pemberi per_ingatan dini yang dapat dipercaya.

o identifikasi tentang kelompok mana saja yangakan menjadi sasaran penyampaian informaii

Unsur tindakan berupa :o penetapan kelompok sasarano saling tukarlmenukar informasi mengenai situasi

kritis tertentu dimana munculnya teicanan yangdapat dibuktikan

o fem-ampuan untuk- memonitor perkembangankeadaan atau proses berlangsungnya k isis. mengambil langkah awal yang paling tepat untukmencegah.

t * rhld. Bb*&F15.b ,fu.

Gambar 12.Peta tematik kondisi anomie

Gambar 13. Peta tematik kondisi modal sosial

KESIMPULAN

SIPD-S menjadi salah satu sistem yang dapatmembantu pengambil kebijakan dalam me.b"rikuninformasi kualitatif dan kuantitatif tentang kondisisosial masyarakat NAD per Kabupaten, 6aik dariunsur anomie, modal sosial, deprivasi, tatapemerintahan, perilaku kolektif dan kondisikehidupan sosial ekonomi secara visual.

H?l terpenting dari sistem ini adalah dapatmemberikan informasi kondisi aspek kehidupansosial masyarakat NAD secara dini, terutama daerah_

9u."tuh yang dikategorikan waspada hingga keadaankritis bagi para pengambil keputusan, dalam bentukpeta tematik dan tabel statistiknya. Dengandemikian .lengambil kebijakan dapat ,rg-"rumengidentifikasi dan mengambil langicah-lang:icahtindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Secara umum, SIPDS didesain agar mudahdigunakan dan dioperasikan pengguna, tampilannyamenarik, interaktif dan informatif untuk masukandan keluaran, dan juga ditujukan untuk membantudalam mengupayakan rehabilitasi dan rekonstruksidalam rangka ketahanan masyarakat NAD. Selain ituSIPDS_ dapat diterapkan pula pada daerah lain yangmemiliki kemiripan aspek kondisi sosialmasyarakatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Balia, L.M., 1996, Otomatisasi Administrai WilayahPertambangan: contoh pemanfaatan teknologisistem informasi geografis dalam menuju

"iuglobalisasi, prosiding seminar nasional III.Puslitbang Geoteknologi - LIpI.

t49

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Perin Sosial Berbasis SIG ...

Borrough. P.A.. 1986. Priciple of Geosraphical In-formlation System for Larid Resource- Assesment,Clarendon Press, Oxford.

Imron, M., 2006, Social Early Warning (SEWS) un-tuk Ketahanan Masvarakat Aceh Tenesara danAceh Tensah. Seminar nasional Soiilt EarlvWarning S-yst6m dan Ketahanan Masyarakat diPropinsi Nanggroe Aceh Darussalam, PuslitPen'elitian Kefr-asvarakatan dan Budaya'- LIPIberkeriasama denian Badan Pelaksana Rehabili-tasi din Rekonstiuksi Propinsi Nanggroe AcehDarussalam

Maplnfo Professional, 1998, Reference Manual,Maplnfo Comoration. Trov New York.

MapInTo Professional, I 998, -User's

Guide, MaplnfoCorporation, Troy New York.

Paryonb, P.,1994, Sistern Informasi Geografis, AndiOffset Yosrakarta.

Prahasta, E.;2001, Konsep-konsep Dasar Sistemlnformasi Geografi s, Informatika B andung.

Syahra, R., 2006, Pdnelitian dan PengeftbanganSistem Perinsatan Dini untuk Rekonstruksi Sosialdalam rangki peningkatan Ketahanan Masyarakatdi Propiisi ^Nanisroe Aceh Darussaiam :

Background paper, Slminar nasional Social EarlyWarnins Svite'in

-dan Ketahanan Masvarakat di

Propinsi Nanggroe Aceh Darussalain, PuslitPen'elitian Kerilsvarakatan dan Budava - LIPIberkeriasama densan Badan -Pelaksana

Rehabilitasi dan RekSnstruksi Propinsi NanggroeAceh Darussalam.

Sukarno, M., 2006, Social Early Warning (SEWS)untuk Ketahanan Masvarakat Aceh Utara danPidie, Seminar nasionil Social Early WarningSystem dan Ketahanan Masyarakat di PropinsiItianssroe Aceh Darussalam-, Puslit PenefitianKeml"svarakatan dan Budava - LIPI berkeriasamadenean- Badan Pelaksaia Rehabilitasi danRekbnstnrksi Propinsi Nanggroe AcehDarussalam

Sukmavadi. D.. 1995. Tiniauan Persvaratan TeknisPeranekit Lunak

-sistem Informasi Geografik

(SIG); makalah short course geographicinforination system PIKSI lTB,2l-23 Novemberr995.

Supratman. D.. 2001, Pengantar Sistem Informasibeocrafi. Pusat

.Pend-idikan dan PelatihanGeologi,'Badan Pendidikan dan Pelatihan Energidan Sumberdaya Mineral, Departemen Energi danSumberdava Mineral.

Suwiianto, iunarto, Lestiana, H., 2006, SistemPeringatan Dini (Social Early Warning System),Reprelentasinya dalam SIG, Seminar nasionalSoiial Early

-Warning System dan Ketahanan

Masvarakat - di Pr6pin-si Nanggroe Aceh

Danissalam, Puslit Prinelitian Keimasyarakatandan Budava - LIPI berkeriasama dengan BadanPelaksanf Rehabilitasi danRekonstnrksi PropinsiNanggroe Aceh Darussalam.

150