PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH - umsida.ac.id · Jadi, siswa pun dapat memiliki beragam pilihan...
-
Upload
trinhkhanh -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH - umsida.ac.id · Jadi, siswa pun dapat memiliki beragam pilihan...
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 1
“PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH”
Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2018
Bidang Perpustakaan
Disusun
Team. Bagian Program Pengembangan Perpustakaan
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 2
I. PENGANTAR
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Di Indonesia dasar pembentukan perpustakaan sekolah adalah Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap
sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan). Perpustakaan merupakan
unit pelayanan di dalam lembaga yang kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika
mampu membantu pencapaian pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang
bersangkutan. Penekanan tujuan keberadaan perpustakaan sekolah adalah pada aspek
edukatif dan rekreatif (cultural).
FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN TUJUAN
Fungsi perpustakaan sekolah lebih ditekankan kepada fungsi edukatif dan fungsi
rekreatif. Hal ini berdasarkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah murid-nurid TK
sampai siswa sekolah menengah. Pada usia tersebut mereka diarahkan untuk bisa
belajar sambil bermain atau learning by playing bagi murid-murid TK sampai Sekolah
Dasar. Sedangkan untuk sekolah tingkat menengah atas sudah bisa melaksanakan
campuran learning by doing dengan problem solving.
PERPUSTAKAAN IDEAL
Terdapat beberapa aspek yang harus dipatuhi agar sebuah perpustakaan sekolah
menjadi tempat yang nyaman bagi siswanya dalam membaca banyak buku. Lalu,
seperti apakah ciri perpustakaan sekolah yang ideal yang mampu untuk meningkatkan
Minat baca bagi siswanya?
A. Up to Date
Salah satu ciri perpustakaan yang baik dan ideal adalah selalu up to date.
Perpustakaan yang up to date selalu memiliki koleksi yang lengkap dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Koleksi yang dimiliki perpustakaan yang ini pun
bisa bermacam-macam, seperti misalnya; majalah, koran, buku dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 3
Jadi, siswa pun dapat memiliki beragam pilihan buku untuk dibaca sesuai
dengan keinginan mereka. Hal ini tentu sangat dibutuhkan karena jika
perpustakaan hanya memiliki koleksi buku yang monoton dan itu-itu saja, maka
sudah dapat dipastikan bahwa siswa tidak akan memiliki minat baca dan
cenderung bosan membaca.
B. Harus Rapi
Perpustakaan seolah yang baik dan ideal harus selalu rapi, koleksi buku yang
dimiliki pun harus disusun secara rapi serta sistematis. Buku dapat disusun
dengan rapi berdasarkan urutan nama dan juga pengarangnya sesuai dengan judul
buku dan juga label perpustakaan yang ditempelkan. Hal ini akan membuat siswa
atau pengunjung perpustakaan tidak bingung dan secara mudah dapat mencari
buku yang sedang mereka butuhkan.
C. Bersih
Selanjutnya, perpustakaan sekolah yang baik harus selalu bersih. Tentu saja
siapapun, termasuk siswa sekolah, akan lebih nyaman membaca di tempat yang
bersih. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan Minat baca siswa.
Usahakan tidak ada debu yang menempel pada buku ataupun raknya. Jika terdapat
banyak debu yang menempel pada buku atau rak, pasti siapapun akan malas
datang untuk membaca di perpustakaan sekolah bukan?
Selain itu, akan lebih baik jika koleksi buku yang ada diberikan sampul oleh
petugas perpustakaan yang ada. Hal ini akan mengurangi kemungkinan cover
buku akan menjadi lusuh, rusak atau bahkan sobek. Tampilan buku yang menarik
pasti akan menarik banyak orang untuk membuka dan membacanya.
D. Nyaman dan Sejuk
Sebuah perpustakaan sekolah yang ideal haruslah memiliki hawa yang sejuk dan
juga nyaman. Ini akan membuat banyak siswa betah berlama-lama membaca buku
dan belajar di perpustakaan sehingga Minat baca mereka akan meningkat. Oleh
karena itulah, sebaiknya perpustakaan sekolah dilengkapi dengan kipas angin atau
bahkan pendingin udara. Jika perpustakaan sekolah belum melengkapinya, maka
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 4
tidak ada salahnya untuk memberikan masukan dan saran kepada pihak sekolah
akan hal ini.
E. Memiliki Fasilitas yang Lengkap
Belajar atau membaca di perpustakaan akan semakin menyenangkan dan nyaman
jika perpustakaan sekolah memiliki fasilitas yang lengkap. Contoh fasilitas yang
lengkap adalah seperti wifi atau komputer untuk mendukung kebutuhan riset para
siswa sekolah tersebut. Ini juga akan membuat siswa mendapatkan referensi
bacaan yang lebih luas selain dari koleksi buku yang terdapat di perpustakaan
sekolah tersebut. Minat baca dari para siswa pun akan semakin baik dengan
adanya fasilitas-fasilitas yang lengkap tersebut.
II. TEKNIS TATA KELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Ada beberapa hal yang harus diketahui sebagai batas minmal untuk mengelola
perpustakaan yaitu :
A. JENIS KOLEKSI
a. Karya Cetak
Karya Cetak merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dan diproduksi
dalam bentuk cetak, seperti Buku (buku teks dan buku rujukan), terbitan berseri
(harian: Surat kabar, majalah dll)
b. Karya Non Cetak
Karya Non Cetak merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan dan
diproduksi dalam bentuk rekaman
Macam-macam koleksi di perpustakaan :
- Buku sumber / rujukan / referensi : Kamus, ensiklopedi, buku tahunan, sumber
geografi
- Buku bacaan umum Fiksi maupun Non Fiksi
- Terbitan Berkala : Koran, majalah
- Kliping
B. PROSES PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
Pada prinsipnya pengadaan bahan pustaka di setiap perpustakaan merupakan
salah satu bagian dari pekerjaan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 5
dan mengembangkan koleksi-koleksi yang menghimpun informasi dalam segala
macam bentuk, seperti buku, majalah, brosur, tukar menukar maupun
pembelian. Usaha pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan berbagai cara
yakni pembelian, hibah, tukar menukar dan titipan
c. PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
Sistem pengolahan bahan pustaka bertujuan membuat saran temu kembali koleksi
yang dibutuhkan pemustaka. Untuk itu diperlukan katu katalog atau opac (computer)
dan disusun koleksi di rak. Pengolahan meliputi :
1. INVENTARISASI
Merupakan suatu kegiatan pencatatan keterangan atau data setiap bahan
pustaka yang diterima oleh suatu perpustakaan kedalam buku inventarisasi
atau buku induk. Tujuannya adalah agar perpustakaan dapat mengontrol bahan
pustaka kepemilikannya, membuat laporan dll
- Stempel inventarisasi. Bahan pustaka yang sudah diperiksa dibubuhi
stempel
Stempel tersebut diletakkan pada halaman judul yang berisi :
Nomor inventaris / nomor induk
Tanggal inventaris / tanggal buku diterima
Asal. Asal buku tersebut dari Hadiah, Sumbangan atau hibah,
pembelian.
Nomor Judul. Nomor Judul buku ke berapa dari jumlah buku
dengan judul yang sama.
Kode Panggil. Nomor klasifikasi sebagai nomor telusur buku
atau keberadaan buku tersebut dimana
Stempel Kempemilikan. Stempel ini berupa logo dari perpustakaan
masing-masing. Penempatan stempel kepemilikan ini setiap
perpustakaan berbeda-beda dan mempunyai ke khasan tersendiri. Bisa
diletakkan pada awal halaman kemudian dihalaman 4,7,9 yang
penempatan stempel kepemilikan tersebut harus konsisten. Hal tersebut
bertujuan untuk menjadikan rahasia bagi perpustakaan masing-masing
untuk menandai koleksi kepemilikan.
- Pencatatan dalam buku induk ( Buku Inventarisasi).
Informasi dari bahan pustaka yang perlu dicatat dalam buku induk
dengan kolom – kolom sebagai berikut :
a. Tanggal
b. Nomer Induk
c. Nomer Judul
d. Pengarang
e. Judul
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 6
f. Penerbit
g. Tempat terbit
h. Tahun terbit
i. Cetakan/Edisi
j. Harga
k. Asal
l. Keterangan
m. No Panggil
n. ISBN
o. Bahasa
- Penjelasan pengisian kolom di buku induk
a. Tanggal
Tanggal saat buku diterima
b. Nomer Induk
Yang dimakasud disini adalah nomer urut dari semua bahan pustaka
yang ada diperpustakaan (sebagai nomer induk) yang dicatatkan
dalam buku induk sebagai barang inventaris. Setiap eksemplar bahan
pustaka memperoleh satu nomer inventaris/nomor induk dan nomor
itu harus diterakan pada masing-masing bahan pustaka didalam
stempel inventaris dibelakang halaman judul. Jadi diurutkan mulai
dari awal yaitu 0001 – dst.
c. Pengarang
Kolom ini diisi dengan nama pengarang atau yang bertanggung
jawab terhadap nilai instrinsik dari bahan pustaka, hal ini
dapatberupa nama perorangan atau badan koorporasi. Penulisan
pengarang sama engan cara pencantuman nama pada tajuk. Semua
jenis gelar tidak perlu ditulis. Contoh, “Prof. Dr. Slamet Imam
Santoso” penulisannya Slamet Imam Santoso
d. Judul
Diisi judul bahan pustaka sebagaimana tercantum pada halaman
judul. Apabila judulnya panjang, maka dapat disingkat dengan
memutuskan bagian yang dianggap kurang penting dengan memberi
tanda titik sebanyak 3 (tiga) kali. Contoh. “Hameng Kubuwono IX
dan sistem birokrasi pemerintah Yogyakarta 194201874 sebuah
tinjauan historis” Maka judul bahan pustaka tersebut dapat ditulis
/diperpendek menjadi “Hameng Kubuwono IX dan Sistem …” dst
e. Penerbit
Kolom ini diisi dengan nama suatu badan yang menerbitkan bahan
pustaka, baik dari pemerintah maupun swasta. Jenis-jenis badan
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 7
seperti CV, PT, UD, Yayasan dsb tidak ditulis, cukup nama badan
itu sendiri saja yang ditulis. Contoh. Yayasan Waluyo, maka cukup
ditulis Waluyo, CV Bina pustaka ditulis Bina Pustaka
f. Tempat Terbit
Kolom ini diisi nomer.tempat/kota dimana bahan pustaka
diterbitkan.
g. Tehun Terbit
Kolom ini diisi kapan suatu bahan pustaka diterbitkan (tahun).
h. Cetakan.Edisi
Cetakan/edisi yang tercantum dalam bahan pustaka untuk
mengetahui bahan pustaka itu cetakan/edisi lama atau baru.
i. Asal/Sumber
Kolom ini diisi asal bahan pustaka tersebut berasal dari
pembelian,”P” hadiah”H”, Tukar menukar “Tm” maupun titipan
“Tt”.
j. Harga
Diisi berapa harga dari buku tesebut jika dilakukan melalui
pembelian.
k. Keterangan
Kolom ini berfungsi memberikan penjelasan tentang sesuatu hal
yang dianggap penting bagi suatu bahan pustaka akan tetapi belum
tercantum pada kolom kolom sebelumnya. Contoh jika buku tersebut
rusak atau hilang, kolom “keterangan” bisa dimanfaatkan.
l. Nomor Panggil
Merupakan nomor yang mewakili bahan pustaka tersebut berada
pada posisi/letak dimana (Rak). Nomer ini bisa dilihat pada E-DDC
untuk kelas sederhananya.
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 8
Contoh Format :
A. Contoh Buku Induk/Buku Inventaris berikut kolom kolomnya
Tgl No Induk Pengarang Judul Penerbit Kota
terbit
Tahun
Terbit
Cet/
Ed
Asal No
Panggil Ket
P H Tm Tt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
B. Contoh Kartu Majalah
Tahun/Edisi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Judul :
Penerbit :
Alamat :
Kala Terbit : Bulanan/3Bln/6Bln/dsb Harga Langganan :
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 9
C. Contoh Kartu Surat Kabar
Judul :
Penerbit : Kala Terbit
Alamat : Harga Langganan
Tahun :
No Tgl bln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dst- 31
1 Jan
2 Feb
3 Mar
4 Apr
5 Mei
6 Dst----
7 Des
D. PENYELESAIAN BAHAN PUSTAKA
Penyelesaian merupakan kegiatan perkerjaan yang merupakan bagian dari pengolahan bahan
pustaka sampai siap dilayankan dan untuk mempermudah pelayanan, penelusuran dan
penempatan buku di rak.
Jenis-jenis kelengkapan bahan pustaka
a. Kartu Katalog
Sebagai wakil dari bahan pustaka yang berfungsi sebagai temu kembali informasi
yang berkaitan dengan letak koleksi berada di rak mana.
b. Kartu Buku
Kartu buku dibuat dari bahan sejenis kertas manila berwarna putih ukuran 5x10 cm
dibagian depan atas kira-kira 4 cm untuk mengetik data buku:
1. Nomor panggil
2. Pengarang
3. Judul buku
4. Nomor Induk
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 10
Contoh Kartu Buku :
c. Kantong Kartu Buku
Kantong kartu buku ini berfungsi memasukkan kartu buku atau sebagai tempat kartu
buku yang ditempelkan pada halaman belakang cover buku agar kartu buku tersebut
tidak hilang.
813 00001 Bud Budiono, Sumari B Bertempur melawan serigala
Nomer Panggil
Nomer Induk
Nama Pengarang dibalik
judul
No Induk
PERPUSTAKAAN SD MUHAMMADIYAH
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 11
d. Slip Tanggal Kembali
Dibuat dari kertas HVS warna putih ukuran 7,5 X 12,5 cm. Slip tanggal kembali
adalah lembar yang dipakai untuk mencatat tanggal pengembalian dan mengingatkan
kepada pemakai tanggal berapa mereka mengembalikan buku. Dibagian depan atas
tertulis nama perpustakaan dan dibawahnya terdapat 2 (dua) kolom terdiri dari nomor
anggota dan tanggal kembali. Slip tanggal kembali diletakkan pada belakang cover
buku.
e. Label Buku
Label buku dibuat dari kertas HVS warna putih bagian atas ditulis nama
perpustakaan. Ukuran standarnya 4 x 5 cm. Label ini berguna untukmemudahkan
pemakai dalam menelusur atau menemukan buku dirak, bagi petugas untuk
memudahkan penataan buku di rak (Shelving).
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Id Anggota Tgl Kembali
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SIDOARJO
640 SUJ b
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 12
E. PENGATURAN / PENJAJARAN KOLEKSI
Pekerjaan terakhir dari pengolahan adalah pengaturan koleksi dengan penjajaran /
penataan koleksi dalam rak. Penempatan koleksi diatur sedemikian rupa agar pemustaka
mudah mencari koleksi yang dibutuhkan. Pengaturan koleksi buku menurut urutan nomer klas
atau subjek buku tersebut. Di sekolah SD dengan keadaan koleksi dan pemakai yang belum
mudah dan mengerti dalam melihat letak melalui nomer bisa disusun berdasarkan subjek. Rak
bisa dibagi ke beberapa subjek misalkan IPA, IPS, Novel, dll yang disesuaikan dengan
keadaan diperpustakaan masing-masing dengan tujuan pemakai bisa melihat dengan mudah
rak ini terdapat koleksi dengan subjek tertentu.
F. PELAYANAN
1. Sistem layanan yang dipergunakan di perpustakaan pada umumnya dikenal dengan istilah
layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.
a. Layanan Terbuka merupakan jenis layanan dengan sistem dimana para pemakai
diberi keleluasaan untuk dapat meilih sendiri buku yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhannya.
b. Layanan Tertutup merupakan jenis layanan dengan sistem dimana para pemakai tidak
diperkenankan untuk memasuki ruang koleksi. Dimana hanya petugas yang bisa
masuk, dan setiap kebutuhan pemakai dalam pemilihan dan pengambilan koleksi
dilayani oleh petugas.
2. Pelayanan Sirkulasi
Layanan Sirkulasi ini merupakan layanan peminjaman dan pengembalian koleksi yang
mengatur peredaran bahan pustaka secara terorganisir melalui sistem, cara atau
pencatatan yang sesuai dengan perpustakaan sekolah. Ada dua model pengembangan
layanan sirkulasi diperpustakaan mulai dari sistem yang menggunakan komputer maupun
sistem yang menggunakan pencatatan di buku induk peminjaman.
Bagi yang menggunakan sistem manual yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
Pengembangan Perpustakaan Sekolah & Desa – KKN UMSIDA 2018 Page 13
a. Adanya kartu anggota.
b. Dibuatkan kartu peminjam. Yang nantinya diletakan dalam box (shelf List) dimeja
petugas. Jadi dalam kartu peminjaman tersebut terdapat nama semua anggota
perpustakaan mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 (khusus SD). Dan jika ada yang
meminjam, maka petugas mengambil kartu buku yang (telah diterangkan diatas)
sebelumnya telah diisi oleh peminjam pada kolom No. Id Anggota.kemudian petugas
memberikan stempel tanggal kembali ke slip peminjaman yang menempel pada
belakang buku. Kartu buku yang telah diisi peminjam diambil oleh petugas kemudian
dimasukkan kedalam kartu peminjam yang terletak pada Box kartu peminjaman
(shelf list ).
3. Peraturan Perpustakaan
Peraturan keanggotaan merupakan suatu kebijakan yang ditetapkan oleh perpustakaan
masing masing. Sebagai standart untuk penetapan aturan sebagai berikut :
a. Siapa yang diperbolehkan menjadi anggota
b. Yang berkaitan dengan Hak Anggota
c. Kewajiban Anggota
d. Sanksi bagi anggota yang tidak tertib
e. Waktu Pelayanan
4. Absensi Pengunjung
Bisa dibuatkan pada buku besar yang tersebut diberikan kolom Nama, Kelas, Tanggal
Kunjungan dan kolom keterangan tujuan pemakai datang ke perpustakaan.
5. Pelaporan