PENGEMBANGAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY … · Dalam pembuatan tugas akhir yang ......
89
PENGEMBANGAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY STOK MATERIAL BERBASIS WEB DI PT SANSYU PRECISION BATAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi oleh: YERLI SIMANULLANG 161300152 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM 2017
Transcript of PENGEMBANGAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY … · Dalam pembuatan tugas akhir yang ......
PENGEMBANGAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY STOK MATERIAL BERBASIS WEB DI PT SANSYU PRECISION BATAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sistem Informasi
oleh: YERLI SIMANULLANG
161300152
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) GICI BATAM
2017
i
ii
iii
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrahnya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan selesai
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam
menempuh ujian sarjana pada program studi Manajemen Informatika dan Komputer
Gici Batam.
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan
dengan judul: “pengembangan Perancangan Sistem Informasi Inventory Stok
Material Berbasis Web di PT. Sansyu Precision Batam” .
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Kiatwansyah selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa
Batam.
2. Ibu Sumiati Br. Bangun, S.E. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa
Batam.
3. Bapak Zainul Munir,S.T selaku Ketua.,M.eTC Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Gici Batam.
4. Bapak Dedi Rahman Habibie, S.Kom., M.Kom. selaku Pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis selama pembuatan Skripsi ini.
5. Bapak Musiadi sebagai sumber informasi penulis dalam memperoleh data selama
penulisan Skripsi ini.
vii
6. Staff dosen dan Karyawan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
GICI Batam, yang telah banyak memberikan ilmu dan kemudahan di dalam
penyelesaian Skripsi ini.
7. Seluruh Staff PT.Sansyu Precision Batam yang telah membantu dan memberikan
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Marison,Hendra,Nelva,Sarny,Eva sebagai kakak penulis yang selalu member
semangat,motivasi dan dukungan kepada penulis.
9. Lazarus, Agus, dan Iis sebagai sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan
dan motivasi kepada penulis.
10. Keluarga besar penulis yang tidak bias penulis ucapkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan pengertian yang begitu besar kepada penulis.
11. Seluruh rekan - rekan mahasiswa/mahasiswi STMIK GICI yang telah
memberikan dukungan dan masukan yang baik selama kuliah maupun saat
penulisan Skripsi
12. Seluruh rekan – rekan yang tidak disebukan satu persatu yang telah memberikan
bantuan secara langsung maupun tidak langsung kepad penulis selama kuliah
maupun saat penulisan Skripsi
Dengan dibuatnya skripsi ini, penulis sangat berharap dapat memberikan
mamfaat bagi perusahaan PT.Sansyu Precision Batam sehingga dapat
meningkatkat efektifitas kerja.
viii
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritikan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar
kekeliruan dan kekhilafan dalam penulisan ini dapat kita koreksi bersama untuk
penyempurnaan baik isi maupun bahasanya.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat menambah wawasan
ilmu Pengetahuan baik pembaca maupun penulis sendiri, dan bermanfaat bagi
perkembangan dan kemajuan penelitian berikutnya.
Batam, Agustus 2017
Yerli simanullang
(Penulis)
iv
ABSTRAK
Perkembangan teknologi saat ini sangat mendukung kemajuan suatu perusahaan. Komputer adalah salah satu dari teknologi yang telah menjadi kebutuhan primer sebagai pendukung dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan diperusahaan dengan cepat dan akurat. Salah satu system yang sangat penting dalam perusahaan adalah system inventory. Dimana system inventory ini masih dilakukan secara manual, sehingga sering terjadi kesalahan,dan waktu yang diperlukan cukup lama serta penyimpanan data yang kurang terjamin. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang pengembangan perancangan system informasi inventory stok material pada PT.Sansyu Precision Batam berbasis Web untuk membantu mempermudah proses penginputan data dalam proses inventory serta aplikasi computer ini dapat menyajikan laporan inventory secara cepat, akurat serta data dapat tersimpan secara aman.
Kata kunci : Inventory Material, Sistem Inventory Material
v
ABSTRACT
Technological developments strongly supports the advancement of a company . Computer is one of the technologies that have become a primary need as a support in data processing to produce the company with the information needed quickly and accurately . One system that is very important in the company is the inventory system . Where this inventory system is still done manually , so it often goes wrong , and it takes quite a long time as well as data storage is less assured . Therefore, the authors conducted research on development design of information systems inventory stock material at PT. Sansyu Precision Batam based web aplikaso to help simplify the process of inputting data in process inventory as well as computer applications can present the inventory report quickly , accurately , and data can be stored safely . Keyword : Inventory Material, System Inventory Information
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI .............................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
3. Ruang Lingkup ....................................................................................... 2
4. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 3
5. Metode Penelitian ................................................................................... 4
6. Sistematika Penulisan ............................................................................ 7
x
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem .............................................................................................. 9
2.1.1 Sistem ................................................................................... 9
2.1.2 Klasifikasi Sistem ............................................................... 9
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik .......................................... 9
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan ...................................... 10
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik ...................... 10
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka ..................................... 10
2.1.3 Pengendalian Sistem ............................................................ 11
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik ........................................ 11
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju ........................................ 12
3. Sistem Pengendalian Pencegahan ........................................... 12
2.2 Informasi .......................................................................................... 12
2.2.1 Informasi .............................................................................. 12
2.2.2 Kualitas Informasi ................................................................ 13
1. Keakuratan dan Teruji kebenarannya ................................... 13
2. Kesempurnaan Informasi ..................................................... 14
3. Tepat Waktu ......................................................................... 14
4. Relevansi ………... ............................................................... 14
5. Mudah dan Murah ................................................................ 14
2.2.3 Nilai Informasi ..................................................................... 15
2.3 Sistem Informasi .............................................................................. 15
xi
2.3.1 Sistem Informasi .................................................................. 15
2.3.2 Kemampuan Sistem Informasi ............................................. 16
2.4 Pengertian Persediaan ...................................................................... 17
2.5 Metode Pencatatan Persediaan ......................................................... 18
2.6 Metode Persediaan Penilaian ........................................................... 19
2.7 Metode Penetapan Harga ................................................................. 20
2.8 Metode Penilaian .............................................................................. 21
2.8.1 Metode Pengumpulan Data .................................................. 21
2.8.2 Pendekatan Sistem ............................................................... 22
1. Flowchart ............................................................................. 22
2. Diagram Konteks ................................................................. 24
3. Data Flow Diagram (DFD) .................................................. 25
4. Entity Relationship Diagram (ERD) .................................... 26
5. Normalisasi .......................................................................... 27
2.8.3 Metode Pengembangan/Metode Analisa dan Rancangan .... 28
2.9 Web .................................................................................................. 29
BAB III OBJEK PENELITIAN ....................................................... 30
1.1 Sejarah Singkat PT SANSYU PRECISION Batam ........................ 30
1.2 Kebijakan Mutu ............................................................................... 32
1.3 Kebijakan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan ..................... 32
1.4 Struktur Organisasi PT SANSYU PRECISION Batam ................... 34
1.5 Deskripsi Tugas Organisasi PT SANSYU PRECISION Batam ....... 35
xii
1.6 Permasalahan yang dihadapi ............................................................ 40
1.7 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan .............................................. 40
1.8 Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................ 42
BAB IV ANALASIS DAN HASIL PENELITIAN ....................................... 43
1.1 Analisa sistem yang diusulkan ...................................................... 43
4.1.1 Aliran Sistem informasi yang diusulkan ................................. 44
4.1.2 Diagram Konteks .................................................................... 46
4.1.3 Data Flow Diagram ................................................................. 49
4.1.4 Entity Relationship Diagram ................................................... 50
4.1.5 Struktur Program ..................................................................... 53
4.2 Desain Rinci ................................................................................. 54
4.2.1 Desain Output ......................................................................... 54
4.2.2 Desain Input ............................................................................ 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 67
5.2 Saran .................................................................................................. 68
Daftar Pustaka .................................................................................................. xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pengembangan Sistem dengan Prototyping .............................. 6
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sansyu Precision Batam ................. 34
Gambar 3.2 Analisa Sistem yang sedang berjalan ....................................... 41
Gambar 4.1 Analisa Sistem yang Yang Sedang Berjalan ........................... 45
Gambar 4.2 Diagram Konteks ........................................................................ 47
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0 ...................................................... 49
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 ....................................................... 50
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram .................................................... 52
Gambar 4.6 Struktur Program ...................................................................... 53
Gambar 4.7 Laporan Material ....................................................................... 56
Gambar 4.8 Laporan Pengambilan .............................................................. 56
Gambar 4.9 Laporan Purchasing .................................................................. 56
Gambar 4.10 Desain Input Material ............................................................. 57
Gambar 4.11 Desain Input Pengambilan ..................................................... 58
xiv
Gambar 4.12 Desain Input Gudang .............................................................. 59
Gambar 4.13 Desain Input Planner ............................................................... 60
Gambar 4.14 Desain Input Purchasing ......................................................... 61
Gambar 4.15 Form Input Material ................................................................ 62
Gambar 4.16 Desain Input Pengambilan ...................................................... 62
Gambar 4.17 Desain Input Gudang .............................................................. 63
Gambar 4.18 Desain Input Planner ............................................................... 64
Gambar 4.19 Desain Input Purchasing ......................................................... 64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-simbol pada Aliran Flowchart ......................................... 24
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada Data Diagram Konteks ................................ 24
Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Data Flow Diagram ..................................... 25
Tabel 2.4 Simbol-simbol pada Entity Relationship ...................................... 27
Tabel 3.1 Deskripsi Tugas Organisasi di PT Sansyu Precision Batam ...... 41
Tabel 4.6 Desain Output Material .................................................................. 57
xv
Tabel 4.7 Desain Output Pengambilan ......................................................... 57
Tabel 4.8 Desain Output Purchasing .............................................................. 57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan teknologi komputer begitu cepat untuk segala
bidang. Mulai dari bidang politik, kesehatan, ekonomi dan masih banyak lagi dari
bidang lain, sehingga peranan komputer sangatlah penting untuk mencapai suatu
tujuan dengan cepat, akurat mudah, dan aman.
Penerapan teknologi informasi di suatu perusahaan sangat penting untuk
menggerakkan perekonomian dan melancarkan pergerakan bisnis. Dengan tidak
adanya peranan teknologi informasi di suatu perusahaan akan kurang
maksimalnya hasil yang diharapkan, waktu yang lama dan keakuratan data yang
diproses kurang tepat.
PT. Sansyu Precision Batam adalah perusahaan yang bergerak di bidang
manufacturing yang menjual produk-produk plastik. Di dalam PT. Sansyu
Precision Batam sistem inventory yang sedang berjalan adalah proses pencatatan
data barang masuk, data barang keluar dan membuat data laporan masih manual
dengan menggunakan pencatatan di lembaran kertas, hal ini terjadi karena PT.
Sansyu Precision Batam belum menggunakan teknologi atau sistem informasi
yang mendukung proses penginputan data dan membuat data laporan sehingga
hasil data sering mengalami kesalahan, data yang tidak sesuai dan laporan
mengalami kesalahan dan waktu yang lama, sehingga berpengaruh dalam kinerja
dan hasil perusahaan tersebut mengalami keterlambatan barang yang mau
dipasarkan. Pemanfaatan teknologi atau sistem informasi berbasis dekstop dapat
2
digunakan untuk meningkatkan dan menunjang aktivitas perusahaan dalam
penginputan data barang masuk, barang keluar dan pembuatan laporan.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis melakukan penelitan di PT.
Sansyu Precision Batam bidang inventory stok material dan membuat tugas akhir
yaitu: “Pengembangan Perancangan Sistem Informasi Inventory Stok
Material berbasis web di PT. Sansyu Precision Batam”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Informasi yang dihasilkan masih sering terjadi kesalahan sehingga data
yang diperoleh tidak akurat.
2. Bagaimana merubah pengisian data bagian karyawan mesin, gudang
dan planner menjadi komputerisasi dan terintegrasi.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi inventory stok material pada
PT. Sansyu Precision Batam.
1.3 Ruang Lingkup
Dalam pembuatan tugas akhir yang dilakukan PT. Sansyu Precision Batam
ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:
1. Sistem inventory material dibagian karyawan mesin, gudang dan
planner.
2. Membuat sistem inventory material menjadi satu tempat database.
3. Pengembangan sistem dengan berbasis web
3
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
1. Merancang dan membuat sistem informasi inventory material untuk
penginputan dan pengolahan data bagi karyawan mesin, karyawan
gudang dan karyawan planner yang saling terintegrasi.
2. Membuat database inventory material yang saling terhubung dengan
bagian sistem karyawan mesin, gudang dan planner.
3. Membuat sistem informasi pencetakan data report.
1.4.2 Manfaat
1. Waktu semakin cepat dan akurat dalam hal penginputan serta cepatnya
waktu dalam mencetak data laporan.
2. Aplikasi dapat melakukan penginputan dan pengolahan data barang
yang masuk, barang yang keluar dan mencetak data laporan barang.
3. Aplikasi ini memberikan informasi-informasi yang sudah dikerjakan
ataupun yang sedang dikerjakan.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan sistem untuk
analisis dan perancangan sistem. Dalam metode ini terdapat sebagai berikut:
1. Flowchat
2. Diagram Konteks
3. Data Flow Diagram (DFD)
4
4. Entity Relation Diagram (ERD)
5. Normalisasi File
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
• Metode Observasi adalah penulis melakukan pengamatan secara
langsung terhadap kegiatan.
• Metode Interview adalah metode yang dilakukan penulis dengan cara
melakukan tanya jawab untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.
• Library Research adalah penulis mengumpulkan buku-buku dan jurnal
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
1.5.3 Metode Pengembangan/Metode Analisa dan Rancangan
Model yang digunakan dalam analisa dan rancangan sistem informasi
inventory adalah metode prototype. Metode prototypeadalah suatu metode yang
digunakanuntuk menggambarkan suatu sistem mulai dari awal uji coba sistem
sampai mencapai hasil yang dikeluarkan atau ouput yang dihasilkan. Metode
prototype dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan analisis
dan rancangan sistem untuk program yang cepat dan bertahap.
Langkah-langkah pengembangan sistem dengan prototyping adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
Penulis mewawancarai pihak PT. Sansyu Precision Batambagian
inventorysebagai pemakai untuk mendapatkan sistem dari apa yang
diinginkan pemakai terhadap sistem yang dibuat.
5
2. Mengembangkan prototype
Penulis bekerja sama dengan user bagian inventory material pada PT.
Sansyu Precision Batam, menggunakan satu atau lebih peralatan
prototyping untuk mengembangkan sebuah prototype. Misalnya
dengan membuat tampilan yang diinginkan pemakai dalam sistem baru
seperti menu, laporan, layar, database.
3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Penulis memberikan pengarahan PT. Sansyu Precision Batam bagian
inventory material untuk menggunakan prototype dan memberi
kesempatan kepada mereka untuk menggunakan sistem. Karyawan
memberi masukan kepada penulis apakah prototype memuaskan. Jika
Ya, langkah 4 akan diambil, jika tidak, prototype direvisi dengan
mengulangi langkah 1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik
mengenai kebutuhan pemakai.
4. Menggunakan prototype
Sistem baru yang telah diuji dan diterima pihak PT. Sansyu Precision
Batam pada bagian inventory material dan siap untuk digunakan.
6
Gambar 1 Pengembangan sistem dengan prototyping
Sumber: Wahyu Tri Himawan
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistem penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
7
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang semua teori yang
mendukung, yang termasuk di dalamnya alur kerja
program pada sistem informasi. Dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini nantinya menjadi landasan dalam
pembahasan permasalahan yang telah ada.
BAB III : ANALISIS SISTEM BERJALAN
Berisi objek penelitian, sejarah singkat struktur
organisasi PT. Sansyu Precision Batam dan analisis dan
analisis kebutuhan informasi pada sistem berjalan.
BAB IV : ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Pada Bab ini membahas tentang perancangan dan
pembuatan sistem informasi inventory material pada
perusahaan dan menjelaskan tentang tampilan-tampilan
dari sistem informasi berbasis desktop.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan berisi tentang
saran-saran hasil analisis tugas akhir yang telah disusun
penulis
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
2.1.1 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem, elemen-elemen, prosedur-
prosedur, yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
informasi, target atau goal (Ali Hapzi,wangdra, 2010). Karakter suatu sistem
terdiri dari: Komponen (Components), Batas Sistem (Boundary), Lingkungan luar
sistem (Environments), Penghubung (Interface), input, process dan output,
Sasaran (Objectives), Tujuan (Goal).
2.1.2 Klasisfikasi Sistem
Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk
setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut (sutabri tata, 2005)
Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstractsystem) adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sutabri tata, 2005). Misalnya,
sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan manusia
dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physicalsystem) adalah sistem
9
yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem
asministrasi personalia, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah (naturalsystem) adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat oleh manusia (sutabri tata,2005). Misalnya sistem
perputaran bumi, terjadi siang malam,pergantian musim. Sistem buatan
manusia ( humanmadesystem) adalahsistem yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin yang disebut human mechine system. Misalnya,
human machine system karena menyangkut penggunaan computer yang
berinteraksi dengan computer.
3. Sistem Deterministik dan System Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi (sutabri tata, 2005). Contoh sistem computer yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
computer yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistic adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilistic.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem terbuka (close system) adalah sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh oleh lingkungan luarNya(sutabri tata, 2005).Sistesm ini
bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan
10
Sistem terbuka (opensystem) adalah sistem yang berhubungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.1.3 Pengendalian Sistem
Untuk dapat terus melangsungkan hidupnya, sebuah sistem harus memiliki
daya membela diri dalam bentuk sistem pengendalian.Pengendalian dari suatu
sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feed back control system),
pengendalian umpan maju (feed forward control system), dan pengendalian
pencegahan (preventive control system).
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian umpan balik (feed back control system) merupakan
proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan
standard tertentu. Apabila ada penyimpangan, akan dikoreksi
dengan mengirimkan masukan untuk melakukan penyesuaian
terhadap proses agar keluaran berikutnya sesuai dengan yang
diinginkan atau sesuai standar. Umpan balik dapat berupa data
mengenai sebuah kinerja sistem. Umpan balik ini digunakan
untuk mengendalikan masukan dan proses agar suatu sistem dapat
berjalan sesuai dengan tujuan.
Sistem pengendalian umpan balik memiliki empat komponen
dasar, yaitu :
a. Kondisi yang dikendalikan.
11
b. Sensor, digunakan untuk mengukur kondisi.
c. Pembanding.
d. Pengatur
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem pengendalian umpan maju (feed foeward control system)
atau umpan balik positif (positive feed back) adalah sistem
pengendalian dengan mendorong proses dari sistem untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik sebelum terjadinya
penyimpangan. Sistem pengendali umpan maju merupakan
perbaikan dari sistem pengendalian umpan balik yang memiliki
kelemahan apabila kondisi yang akan dibandingkan sangat besar.
3. Sistem Pengendalian Pencegahan
Selain sistem pengendalian umpan balik dan umpan maju, juga
dikenal sistem pengendalian pencegahan (preventive control
system). Sistem pengendalian pencegahan merupakan sistem
pengendalian yang melakukan pencegahan sebelum proses dimulai
dengan mencegah hal-hal yang akan merugikan agar tidak masuk
ke dalam sistem.
2.2 Informasi
2.2.1 Informasi
Informasi (information) adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat
12
dirasakan manfaatnya dalam keputusan-keputusan yang akandating (Ali Hapzi,
2010).
Output informasi dari komputer digunakan oleh para menejer, non
menejer,serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan
perusahaan. Agar kegiatan manajemen berhasil maka para menejer perlu memiliki
keahlian dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah serta harus mengerti
komputer (Computer Literate).yang lebih penting adalah mereka perlu mengerti
informasi (Information Literate)seperti informasi apa yang mereka perlukan,
untuk apainformasi tersebut digunakan serta bagaimana mutu dan kualitas
informasi yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan memecahkan
masalah, untuk memutuskan tindakan yang akan diambil saat ini maupun yang
akan datang.
2.2.2 Kualitas Informasi
Tidak semua informasi berkualitas.Oleh karena itu, sudah seharusnya
dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat di
tangkap. Kualitas informasi di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya.
Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak biasa, dan
tidak menyesatkan.Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan
perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan
merusak informasi tersebut.
13
2. Kesempurnaan informasi.
Untuk mendukung faktor pertama tersebut diatas, maka kesempurnaan
informasi menjadi faktor penting, dimana informasi disajikan lengkap
tanpa pengurangan, penambahanataupengubahan.
3. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi
akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut
diterima oleh mereka yang membutuhkan dan menjadi tidak berguna jika
diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.
5. Mudah dan murah
Kini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan
pertimbangan tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh
informasi sulit dan mahal, maka orang tidak berminat untuk
memperolehnya atau mencari alternatif subsitusinya. Biaya mahal yang
dimaksud disini, jika bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang
harus dikeluarkan.Dan melalui teknologi internet, kini orang tau
perusahaan dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah.
14
2.2.3 Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun,
dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum
tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan
sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan
nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan.Hal ini berarti bahwa
apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan.
Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai
keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang
dapatmengurangi ketidakpstian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan
informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi.Sebaliknya apabila informasi
tersebut kurang memberikan manfaat dalampengambilan keputusan, maka
informasi tersebut dikatakan bernilai rendah.
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Sistem Informasi
Sistem informasi (information system) merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen dalam suatu perusahaan atau organisasi yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi (Ali Hapzi, 2010). Dalam hal
ini, TI hanya merupakan salah satu komponen dalam perusahaan.Komponen-
komponen lainnya adalah prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia,
15
produk, pelanggan, rekanan dan sebagainya. Keandalan suatu sistem informasi
dalam organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada, sehingga
dapat dihasilkan dan dialirkan suatu informasi yang berguna (akurat, terpercaya,
detai, cepat, relevan, dan sebagainya).
Sistem informasi dapat juga dikatakan sebagai suatu totalitas terpadu
terdiri dari prosedur, tenga pengolah (brainware), perangkat lunak (software),
perangkat keras (hardware), pangkalan data (database), perangkat telekomunikasi
(telecommunication) yang saling ketergantungan dan saling menentukan dalam
rangka menyediakan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Saat ini sistem informasi memanfaatkan sepenuhnya TI (information
technology) dan identik dengan sistem komputerisasi dan otomatisasi.SI terdiri
komponen hardware, software, database, communication, brainware dan
management. Secara rinci sumberdaya informasi akan dibahas pada bagian dua
TI.
2.3.2 Kemampuan Sistem Informasi
Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe, dalam buku Information
Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages,
menyebutkan kemampuan sistem informasi seebagaimana berikut:
1. Melakukan komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasiyang
murah dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalamruang yang kecil,
tetapi mudah diakses.
16
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyakdi seluruh
dunia dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok pada suatu lokasi.
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
7. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-
tugas yang dikerjakan secara manual.
8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
9. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada apabila
dikerjakan secara manual.
2.4 Pengertian Persediaan
Menurut ristono didalam jurnal tri himawan Wahyu (2014) persediaan
dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual
pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan
bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi.
Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau
dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau
barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian
setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki
persediaan(Tri Himawan, Wahyu2014).
17
2.5 Metode Pencatatan Persediaan
Untuk dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir periode dan
menetapkan biaya persediaan selama satu periode, sistem persediaan yang
digunakan adalah(Tri Himawan, Wahyu2014):
1. Sistem Periodik (physical), yaitu pada setiap akhir periode dilakukan
perhitungan secara phisik untuk menentukan jumlah persediaan akhir.
Perhitungan tersebut meliputi pengukuran dan penimbangan barang-
barang yang ada pada akhir suatu periode untuk kemudian dikalikan
dengan suatu tingkat harga/biaya. Perusahaan yang menerapkan sistem
periodik umumnya memiliki karakteristik persediaan yang beraneka ragam
namun nilainya relatif kecil. Sebagai ilustrasi adalah kios majalah di
sebuah pusat perkantoran dan pertokoan yang menjual berbagai jenis
majalah, koran, alat tulis, aksesoris handphone, dan gantungan kunci. Jenis
persediaan beraneka ragam namun nilainya relatif kecil sehingga tidaklah
efisien jika harus mencatat setiap transaksi yang nilainya kecil namun
frekuensi transaksi tinggi. Meskipun demikian sebenarnya pada saat ini
alasan tersebut dapat diabaikan dengan adanya teknologi komputer yang
memudahkan pencatatan transaksi dengan frekuensi tinggi, misalnya
seperti di toko retail.
2. Sistem Permanen (Perpetual), yaitu melakukan pembukuan atas
persediaan secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap
transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan. Sistem perpetual
ini seringkali digunakan dalam hal persediaan memiliki nilai yang tinggi
untuk mengetahui posisi persediaan pada suatu waktu sehingga perusahaan
18
dapat mengatur pemesanan kembali persediaan pada saat mencapai jumlah
tertentu. Misalnya persediaan alat rumah tangga elektronik (mesin cuci,
kulkas, microwave).
Perbedaan penggunaan kedua metode adalah pada akun yang digunakan
untuk mencatat pembelian persediaan. Pada sistem pencatatan periodik pembelian
persediaan dicatat dengan mendebit akun pembelian sehingga pada akhir periode
akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat harga pokok barang yang dijual dan
melaporkan nilai persediaan pada akhir periode.
2.6 Metode Persediaan Penilaian
Metode penilaian persediaan dalam pencatatan secara perpetual sebagai
berikut (Tri Himawan, Wahyu2014) :
1. Metode Rata -Rata bergerak ( Moving Average )
Dalam metode ini, harga beli ratarata dihitung setiap terjadi transaksi
pembelian.Harga pokok penjualan per satuan didasarkan pada harga rata-
rata pada saat terjadi transaksi penjualan.
2. Metode First In First Out
Metode ini beranggapan barang yang ada paling awal dianggap dijual
paling awal juga.Perbedaanya adalah dalam metode perpetual perhitungan
harga pokok dilakukan pada saat terjadi penjualan.
3. Metode Last In First Out
Pada metode ini barang yang terakhir dibeli dianggap dijual lebih
dahulu.Harga pokok dihitung pada saat terjadi penjualan.
19
2.7 Metode Penetapan Harga
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan,
yakni (Tri Himawan, Wahyu2014) :
1. Penetapan harga berdasarkan biaya.
a. Penetapan Harga Biaya Plus.
Di dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu
untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin).
Rumus; Biaya Total + Margin = Harga Jual
b. Penetapan Harga Mark-Up.
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan
menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah (mark-up)
jumlah tertentu.
Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
c. Penetapan Harga BEP (Break Even Point).
Metode penetapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah
total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor.
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk
yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.Untuk menarik dan meraih
para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan
strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk
20
mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di
bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan.
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap
value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived
quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka
analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang
dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan
pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa
mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima
2.8 Metode Penelitian
2.8.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi adalah merupakan teknik pengumpulan data dengan
langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user. Salah satu
keuntungan dari pengamatan langsung/observasi ini adalah bahwa
sistem analisis dapat lebih mengenal lingkungan fisik seperti tata
letak ruangan serta peralatan dan formulir yang digunakan serta
sangat membantu untuk melihat proses bisnis beserta serta
kendala-kendalanya(Sutabri Tata, 2012).
2. Interview/Wawancara adalah mengindentifikasi kebutuhan sistem,
yang merupakan kegiatan analisis umum dari situasi yang ada
21
untuk dapat menemukan masalah yang nyata dan dalam waktu
bersamaan menghubungkannya dengan penyebab masalah-
masalah tersebut(Sutabri Tata, 2012).
3. Library Research adalah Studi pustaka adalah pengumpulan data-
data yang penulis ambil dari berbagai macam buku-buku, literatur,
referensi, dan berbagai data-data yang bersumber dari media
global seperti internet, yang berkaitan dengan penulisan Tugas
Akhir ini dan juga dapat mendukung penelitian yang dibuat oleh
penulis
2.8.2 Pendekatan Sistem
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan sistem untuk
analisis dan perancangan sistem. Dalam metode ini terdapat sebagai berikut:
(Habibie Dedi Rahman, 2012)
1. Flowchart
Merupakan bagian yang menjelaskan secara rinci langkah – langkah dari
proses program. Flowchart dibuat dengan simbol – simbol sebagai berikut:
SIMBOL
KETERANGAN
Simbol terminal
Digunakan menunjukkan awal dan akhir
program.
22
Simbol arsipan
Digunakan untuk memberikan nilai awal
pada suatu variable.
Simbol pengolahan
Digunakan untuk oengolahan aritmatik
dan pemindahan data.
Simbol keputusan
Digunakan untuk mewakili operasi
perbandingan lokasi.
Simbol penghubung
Digukan untuk menunjukkan hubungan
arus proses yang terputus dalam halaman
yang sama.
Simbol penghubung
Digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus
dengan sambungannya.
Simbol terdefinisi
Digunakan untuk menunjukkan suatu
operasi yang rinciannya ditunjukkan
ditempat lain.
23
Simbol Input/Output
Symbol input/output yang digunakan
untuk mewakili data input/output.
Symbol garis digunakan untuk
menunjukkan arus dari proses.
Tabel 2.1 simbol – symbol pada aliran Flochart
2. Diagram konteks
Konteks diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan luar dan menggambarkan interaksi sistem dengan
lingkungannya, mendeskripsikan sebuah sistem. Pada konteks diagram dapat
dilihat kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain yang berhubungan.
SIMBOL
KETERANGAN
Entity
Proses
Simbol garis alir
Tabel 2.2 simbol – sibol pada data diagram kontek
24
3. Data flow diagram
Data flow diagram yang menggram merupan diagram menggambarkan
alir data dalam suatu entitas ke system atau system ke entitas. Data flow
diagram juga dapat diartikan sebagai teknik grafis yang menggambarkan alir
data atau transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari input atau
masukan menuju keluaran output (agus saputra, feni agustin 2012).
Data flow diagram memiliki beberapa symbol yaitu :
SIMBOL
KETERANGAN
Kesesatuan luar/eksternal entity.
Dapat berupa orang , kelompok orang,
(organisasi) serta sistem lain
Proses.
Proses merupakan kegiatan atau
pekerjaan yang dilakukan oleh orang
atau komputer yang berguna untuk
mengolah arus data dan menghasilkan
arus data keluar
Data storage.
Dapat berupa file atau database pada
sistem komputer, arsip, catatan
manual, kotak tempat data, table acuan
manual, buku agenda
25
Tabel 2.3 simbol – symbol pada data flow diagram
4. Entity relationship diagram (ERD)
Entity relationship diagram digunakan untuk merancang database.
ERD menggambarkan hubungan antara file- file yang ada. Adapun simbol –
simbol yang terdapat dalam ERD adalah :
SIMBOL
KETERANGAN
Entity
Relasi atau aktifitas antar entity
Fiels atau atribut
Fiels atau atribut primary key
Hubungan antaraentity dengan derajat
kordinatitas relasi minimal 0
maksimal 1
Hubungan antara entity dengan
derajat kordinatitas relasi minimal 0
maksimal banyak (N)
Hubungan antara entity dengan
derajat kordinatitas relasi minimal 1
maksimal banyak (N)
26
Hubungan antara entity dengan
derajat kordinatitas relasi minimal 1
maksimal 1
Tabel 2.4 simbol – simbol pada Entity Relationship Diagram
5. Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen
menjadi tabel – tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Bentuk- bentuk
normalisasi itu adalah :
a. Bentuk tidak normal ( unnormaled form )
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
untuk mengikuti format tertentu disini data dikumpul apa adanya.
b. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF)
Bentuk normalisasi pertama yang mempunyai ciri setiap data
dibentuk dalam file, data debentuk satu demi satu record dan nilai
field- field berupa “atomic value”.
c. Bentuk Normalisasi Kedua (2 NF)
Sedangkan ketentuan bentuk normalisasi kedua adalah:
1. Harus telah berbentuk normak pertama (1NF)
2. Semua atribut bukan utama harus bergantung fungsional penuh
pada kunci relasi
Pada bentuk normal kedua (2NF), relasi tidak harus menyimpan
fakta- fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua
27
menghilangkan kebergantungan farsial. Bentuk normal kedua
masih memiliki anomali – anomali yang secara praktis tidak dapat
diterima.
d. Bentuk Normalisasi Ketiga (3NF)
Ketentuan bentuk normal ketiga adalah:
1. Harus telah berbentuk normal kedua (2NF)
2. Relasi tidak boleh memuat kebergantungan fungsional diantara
atribut – atribut bukan utama.
Bentuk normal ketiga (3NF) menghilangkan ketergantungan
transitif. Awalnya, bentuk normal ketiga dipikirkan sebagai bentuk
normal puncak/paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan
bentuk normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-codd.
2.8.3 Metode Pengembangan/Metode Analisa dan Rancangan
Model yang digunakan dalam analisa dan rancangan sistem informasi
inventory adalah metode prototype.Metode prototype adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem mulai dari awal uji coba sistem
sampai mencapai hasil yang dikeluarkan atau ouput yang dihasilkan. Metode
prototype dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan analisis
dan rancangan sistem untuk program yang cepat dan bertahap.
Langkah-langkah pengembangan sistem dengan prototyping adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
28
2. Penulis mewawancarai pihak PT. Sansyu Precision Batam bagian
inventory sebagai pemakai untuk mendapatkan sistem dari apa yang
diinginkan pemakai terhadap sistem yang dibuat.
3. Mengembangkan prototype
Penulis bekerja sama dengan user bagian inventory material pada PT.
Sansyu Precision Batam, menggunakan satu atau lebih peralatan
prototyping untuk mengembangkan sebuah prototype. Misalnya
dengan membuat tampilan yang diinginkan pemakai dalam sistem
baru seperti menu, laporan, layar, database.
4. Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Penulis memberikan pengarahan PT. Sansyu Precision Batam bagian
inventory material untuk menggunakan prototype dan memberi
kesempatan kepada mereka untuk menggunakan sistem.Karyawan
memberi masukan kepada penulis apakah prototype memuaskan. Jika
Ya, langkah 4 akan diambil, jika tidak, prototype direvisi dengan
mengulangi langkah 1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik
mengenai kebutuhan pemakai.
5. Menggunakan prototype.
Sistem baru yang telah diuji dan diterima pihak PT. Sansyu Precision
Batam pada bagian inventory material dan siap untuk digunakan.
29
Gambar 2.1 Pengembangan Sitem dengan Prototype
2.8.4 Web
Web adalah suatu halaman yang memuat situs-situs web page yang berada
diinternet yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi, komunikasi,atau
transaksi (http://deeyan.blogspot.com/2008/03/pengertian website.html/).
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat PT.SANSYU PRECISION Batam
PT. Sansyu Precision Batam adalah salah satu perusahaan yang terletak di
jalan Delima Lot 513A kawasan batamindo park – fase III, Mukakuning. PT. Sansyu
Precision batam merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang
bergerak di bidang industry peralatan teknik, plastik, dan logam. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 10 november 1995, berdasarkan akta pendirian perseroan
terbatas dari notaris Maria Anastasia,SH, nomor 35 tanggal 12 oktober 2005, PT.
Sansyu precision Batam mempunyai karyawan kurang lebih 200 orang.
PT.Sansyu Precision Batam bergerak di bidang molding injection plastic
dengan konsumen dari dalam dan dari luar negeri. PT. Sansyu Precision Batam
memproduksi alat-alat seperti: plastic part for printer , motor automotive ,
ingcatridge, dan lain-lain. Produk yang dihasilkan perusahaan ini telah mendapat
sertifikat ISO, antara lain sebagai berikut:
1. ISO 9001 : 2008 tentang international standard quality
2. ISO 14000 : 2004 tentang environmental
3. OHSAS 18001 :2007 tentang healt& safety
4. ISO 13485 tentang medical devices
ISO menjadi alat pemasaran ataupun promosi dalam kegiatan bisnis dan turut
meningkatkan image perusahaan. Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan
31
system manajemen mutunya adalah dengan mengadopsi standard ISO tergantung
pada kebutuhan perusahaan tersebut. ISO ini telah menjadi standard mutu yang
paling diakui oleh dunia internasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini
dikirim keberbagai negara, diantaranya; Thailand , Singapore, Philipina, Malaysia,
Jepang, dan Indonesia sendiri, dengan pelangganya itu Epson, TEC, TRT, SPJ, TRP,
dan lain-lain.
Tujuan dari perusaan ini adalah menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
dengan harga bersaing demi memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan PT.
Sansyu Precision Batam bertekad memproduksi barang-barang berkualitas terbaik
demi kepuasan pelanggan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memahami kebutuhan secara pro aktif demi memenuhi keinginan
pelanggan
2. Menjalankan peran dan langkah-langkah kita untuk mencapai “mutu”
ditetapkan di setiap proses
3. Meningkatkan standarisasi, pengaturan dan menjalankan dasar-dasar
proses kerja dan usaha untuk mencapai efisiensi kerja
4. Mencapai hal yang lebih baik melalui peningkatan mutu yang
berkesinambungan di dalam setiap mutu
5. Memahami undang-undang dan peraturan di setiap Negara yang
memproduksi dan menjual produk kita
32
3.2 Kebijakan Mutu
PT. Sansyu Precision Batam sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang
menghasilkan produk plastik yang presisi, akan selalu memproduksi dan
mengirimkan produk yang bermutu tinggi yang memuaskan pelanggan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen beserta karyawan akan
bekerja sesuai dengan pedoman sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa setiap produk akan memenuhi persyaratan pelanggan.
2. Memenuhi persyaratan dengan terus-menerus meningkatkan keefektifan dari
sistem manajemen mutu dengan mencapai tujuan mutu perusahaan
3. Memberikan tanggung jawab kepada seluruh karyawan dalam memenuhi
kepuasan pelanggan.
3.3 Kebijakan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan
Manajemen dan seluruh karyawan PT. Sansyu Precision Batam berjanji untuk
mencapai keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang terbaik untuk keberhasilan
usaha melalui kebijakan keselamatan ,kesehatan dan lingkungan berikut ini :
1. Memenuhi dan melaksakan sesuai dengan undang – undang keselamatan,
kesehatan, lingkungan yang berlaku dan persyaratan lainnya serta menerapkan
peraturan internal yang menggambarkan tekad kami
2. Melalui perbaikan yang terus menerus, kami bekerja keras untuk mencegah
luka akibat kerja, penyakit dan pencemaran lingkungan
33
3. Meningkatkan kesadaran masing - masing atas masalah keselamatan dan
lingkungan melalui pelatihan yang tepat.
4. Menginformasikan kebijakan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan
perusahaan kepada semua karyawan, pelanggan, pemasok, kontraktor dan
membuat kebijakan ini terbuka untuk umum.
5. Meninjau kembali target kebijakan keselamatan, kesehatan dan lingkungan
secara berkala.
34
3.4 Struktur Organisasi PT. Sansyu Precision Batam
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sansyu Precision Batam
PRESIDEN DIREKTUR
M. KAMIYA
QUALITY ASSURANCE
CATUR
TIM LEADER QA
SANTI/ELISA
ADVISER
MIZUNO
ACCOUNTING
JANNES
PURCHASING
WAHYU
TIM LEADER DEP
MARINCE/MARSI
GA / HRD
JELITA
PROD/SUPERVAISOR DEP
MUSIADI /
PLANNER
NATALIA
OPERATOR QUALITY ASSURANCE
Karyawan mesin
Karyawan gudang
35
3.5 Deskripsi Tugas Organisasi di PT. Sansyu Precision Batam
JABATAN TUGAS
Presiden Direktur Kordinator, komunikator, pengambil
keputusan,pemimpin, pemimpin, pengelola
dan eksekutor dalam menjalankan dan
memimpin perusahaan
Advisor Memasarkan/menawarkan/menjualproduk
GA/ HRD Menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pengawai, buruh,
manajer dan tenaga kerjalainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan
Accounting Melakukan pencatatan dan dokumentasi /
menyusun dan membuat laporan keuangan
dalam perusahaan
Purchasing 1. Membuat laporan
pembelian&pengeluaran
barang(inventory, material dll)
2. Melakukan pengelolaan pengadaan
36
barang melalui perencaan secara
sistematis dan terkontrol
3. Melakukan pemilihan/seleksi
rekanan pengadaan sesuai criteria
perusahaan
4. Bekerjasama dengan department
terkait untuk memastikan kelancaran
operasional perusaan
5. Memastikan kesediaan
barang/material melalui mekanisme
audit.
Supervisor Production 1. Menyampaikan kebijakan yang
disampaikan atasnya kepada seluruh
bawahannya
2. Mengatur kelompok kerja pada
group
3. Memberikan tugas kepada
subordinate
4. Mendisiplinkan
bawahan/subordinate
37
5. Memecahkan setiap masalah yang
datang
6. Membuat rencana jangka pendek
7. Oleh tugas yang telah ditetapkan
oleh atasan
8. Mengontrol/mengervaluasi kinerja
bawahan
9. memberikan info kepada GA/HRD
mengenai kondisi bawahan
Supervaisor quality assurance 1. Melakukan pengawasan kualitas
terhadap line produksi bersama
dengan leader QC
2. Melakukan pengawasan semua
kegiatan QA adm, incoming
inspection, out going inspection dan
custumer complain
3. Menganalisa permasalahan kualitas
yang ditemukan dilapangan
4. Mengambil keputusan untuk
menyelesaikan masalah
5. Menerima keluhan dari custumer
38
luar
6. Memastikan semua proses berjalan
sesuai dengan standar
7. Memastikan semua proses sudah
memiliki standar kerja memimpin
menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan quality product
dan custumer feedback
QSHE/Auditor 1. Mencari informasi awal terkait yang
akan diaudit (auditee)
2. Melakukan tinjauan dokumen dan
persyaratan lain yang terkait dengan
auditee
3. Mempersiapkan program audite
tahunan dan jadwal pelaksaan audit
secara terperinci
4. Menbuat daftar pertanyaan auditee
5. Melaksakan pemeriksaan secara
menyeluruh
6. Mengumpulkan dan menganalisis
bukti audit yang cukup dan relevan
melaporkan setiap masalah-masalah
39
yang terjadi selama auditee
Planner
1. Mengecek produk apa yang harus
dikirim
2. Membuat planning barang apa yang
harus diproduksi
3. Mengecek stok material
Karyawan/operator 1. Memproses /memproduksi barang
dari bahan baku menjadi berbentuk
sesuai yang diinginkan
2. Melaksanakan proses produksi dan
prosedur kualitas sesuai dengan
ketentuan
3. Memahami kerja dan standar
keamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja
Karyawan gudang Melakukan proses inventory
Karyawan mesin Melakukan proses pencatatan
pengambilan material.
Table 3.1 Deskripsi Tugas Organisasi di PT. Sansyu Precision Batam
40
3.6 Permasalahan Yang Dihadapi
Adapun masalah yang dihadapi yaitu proses inventory yang sedang berjalan
masih manual sehingga sering terjadi ketidak akurantan data dan waktu yang
diperlukan cukup lama, karena proses pencatatannya dilakukan secara berulang –
ulang dan dapat membuat proses memproduksi barang terlambat karena update
datanya terlambat.
3.7 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisa yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui persediaan stok
material, yang betujuan untuk memenuhi proses produksi.
Keterangan analisa sistem yang sedang berjalan:
1. Karyawan gudang mengisi form pengambilan material setelah
mengambil material.
2. Karyawan gudang mengecek lalu mengisi form inventory stok material
untuk diberikan ke planner.
3. Planner melakukan pengecekan material dan mengolah data menjadi
excel untuk diberikan ke purchasing.
4. Purchasing mengecek material yang habis atau perlu di order, jika ada
pengorderan purchasing membuat formulir pengorderan material
kepada presiden direktur.
5. Setelah persetujuan dari presiden direktur material bisa di order.
41
KARYAWAN
MESIN
KARYAWAN
GUDANG
PLANNER PURCHASING PRESIDENT
DIREKTUR
Mengisi form pengambilan
material
Mengecek form
Mengisi form material
Mengisi form inventory material
Form yang
diberikan dicek
Mengolah form menjadi excel
Mengecek stok material
Membuat laporan untuk pengrderan
material
Material diorder
Tanda tangan
Gambar 3.2 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
42
3.8 Alternatif Pemecahan Masalah
Informasi (information) adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi sipenerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan
manfaatnya dalam keputusan-keputusan yang akan datang. Informasi yang dapat di
hasilkan yang akurat dan tepat waktu dapat menunjang kinerja sistem. Berdasarkan
analisa terhadap sistem berjalan, melihat permasalahan yang ada dan perlu adanya
permasalahan melalui sistem informasi inventory stok material mengunakan aplikasi
berbasis web
1. Analisa Data adalah penyimpanan data belum mempunyai penyimpanan data
yang memiliki security yang baik.
2. Analisa Kebutuhan Aplikasi adalah perlu adanya sistem informasi inventory
stok material menggunakan aplikasi berbasis web supaya datanya dapat
terintegrasi dan dapat diolah dengan mudah dan cepat.
3. Analisa Kebutuhan Sistem adalah dari analisa yang timbul, maka PT. Sansyu
Precision batam membutuhkan sistem informasi inventory stok material
mengunakan aplikasi berbasis web.
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Sistem Yang di usulkan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sitem informasi Inventory
yang sedang berjalan di PT Sansyu precision Batam, dimana perusahaan tersebut
selama ini masih menggunakan sistem pencatatan persediaan dan pelaporan barang
secara manual yang sering menyebabkan terjadinya kekurang akuratan data dan
waktu yang diperlukan cukup lama yang dapat mengakibatkan kendala dalam
memproduksi barang sehingga pelayanan terhadap pelanggan kurang maksimal,
Seiring dengan berkembangnya PT. Sansyu precision batam permintaan akan
kebutuhan pelanggan dalam pemesanan barang juga meningkat sehingga sangat
berpengaruh pada Inventory.
Untuk menanggulangi masalah yang terdapat pada sistem inventory stok
material pada PT. Sansyu Precision Batam maka diperlukan perubahan - perubahan
dalam sistem. Adapun perubahan - perubahan yang dilakukan pada usulan pemecahan
masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya dengan mengimplementasikan bahasa
pemograman web dimana aplikasi ini dapat memudahkan user dalam pengolahan data
baik dalam stok barang dan juga pelaporan serta user dapat mengetahui batas stok
material minimum dan jumlah alat kerja yang ada di gudang.
Dengan adanya sistem yang dirancang diharapkan dapat mengatasi masalah -
masalah yang ada di PT. Sansyu precision Batam.
44
4.1.1 Aliran Sistem Informasi Yang diusulkan
Pada system informasi yang baru tidak ada perubahan pada prosedur
inventory. Perubahan-perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Proses pencatatan inventory dari manual menjadi terkomputerisasi
2. Setiap pencatatan inventory langsung ter update kekomputer
45
Gambar Analisa Sistem Yang Baru
Data Pegambilan Material
Data Pegambilan Material
Data pengambilan
Data pengadaan
Pengadaan material
Pengadaan material
approve
Pembuatan report pengambilan
Database sansyu
Database sansyu
Input pengadaan
Pengadaan material
K.mesin K.gudang planner purchasing direktur
Aprove pengadaan
Aprove pengadaan
Data pengadaan
Gambar 4.1 Analisa Sistem Informasi Yang Diusulkan
46
4.2 Perancangan Sistem
Rancangan system dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan
metode-metode, prosedur, dan proses suatu data agar tujuan dari suatu organisasi
dapat tercapai. Perancangan system dibuat untuk memunimalkan kekurangan,
kelemahan, dan mengatasi masalah yang dihadapi dan dalam perancanagn sistem ini
dilakukan dengan perancangan sistem yang terstruktur dibahas dengan flow map
yang diusulkan, diagram konteks yang diusulkan, data flow diagram ya g diusulkan.
4.2.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat bantu perancangan secara global
yang memperlihatkan sistem secara umum dan bagian subsistem - subsistem yang
terlihat dalam sistem secara keseluruhan, keterkaitan, dan interaksi antara subsistem -
subsistem. Keuntungan dari diagram konteks adalah mempermudah pemakai dalam
memahami sistem yang dikembangkan.
Pada gambar dibawah ini akan dijelaskan bahwa database yang dirancang
terdiri dari lima entity yaitu: entity karyawan mesin, entity karyawan gudang, entity
planner, entity purchasing, entity presiden direktur. Sistem informasi inventory
material berada ditengah – tengah dan sistem akan mendaatkan inputan berupa data -
data kemudian disimpan dalam database sistem informasi inventory material untuk
menghasilkan informsi sesuai yang diinginkan.
47
SITEM INFORMASI INVENTORY STOK
MATERIAL
PURCHASING
PLANNER
GUDANGK.MESIN
DIREKTUR
Data pengambil
an
Data material
Data pengambilan material
material
Report pengambilan
Data material masuk
Persetujuan direktu
Data pengambilan
Persetuan direktur
approve
Data material
Report pengambilan
Data pengambilan material
Gambar 4.2 Diagram Konteks
48
4.2.2 Data Flow Diagram Level 0
Data Flow Diagram untuk menggambarkan sistem yang dirancang secara
umum. Data flow diagram merupakan gambaran sistem secara logika yang
menunjukkan fungsi - fungsi sistem bekerja, dan keuntungan pakai data flow diagram
adalah memudahkan pengguna komputer yang kurang menguasai komputer untuk
mengembangkan sistem.
1. Karyawan gudang mengisi form pengambilan material setelah
mengambil material.
2. Kayawan gudang mengoreksi lalu mengisi form inventory stok
material untuk diberikan ke planner.
3. Planner meriport data material yang dibrikan kepada purchasing
4. Purchasing melakukan pengorderan material yang habis atau perlu di
order,
5. jika ada pengorderan purchasing membuat formulir pengorderan
material kepada presiden direktur.
6. Formulir pengorderan diberikan kepada direktur untuk ditandatangani.
7. Setelah ditandatangani formulir dikembalikan ke purchasing dan
purchasing melakukan pengorderan material.
8. Purchasing melakukan penginputan data material.
49
1 PENGAMBILAN
MATERIALK.MESIN
2 REPORT
PENGAMBILAN GUDANG
PLANNER3
REPORT DATA PENGADAAN
DATA PENGAMBILAN MATERIAL
PENGAMBILAN
REPORT PENGAMBILAN
REPORT PENGAMBILAN
REPORT PENGAMBILAN
REPORT DATA PENGADAAN
4INPUT DATA MATERIAL
PURCHASING
DIREKTUR
REPORT DATA PENGADAAN
MATERIAL
DATA MATERIAL
FORM APPROVE DIREKTUR
FORM APPROVE DIREKTUR
REPORT DATA PENGADAAN
DATA MATERIAL
FORM APPROVE DIREKTUR
DATA MATERIAL
REPORT DATA PENGADAAN
DATA PENGAMBILAN
MATERIAL DATA PENGAMBILAN
MATERIAL
DATA PENGAMBILAN
MATERIAL
MATERIAL
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0
50
4.2.3 Data Flow Diagram Level 1
Pada data flow diagram level 1 akan dijelaskan bahwa:
Purchasing membuat form approve untuk diberikan kepada president directur,
setelah di approve president direktur form dikembalikan ke purchasing, lalu
purchasing melakukan pengimputan data material ,dapat lihihat seperti gambar
dibawah ini :
4.1APROVE
DIREKTURMATERIAL
PURCHASING4.2
INPUT DATA MATERIAL
R DATA PENGADAAN
DIREKTUR
DATA MATERIAL
FORM APPROVE DIREKTUR
FORM APPROVE DIREKTURFORM
APPROVE DIREKTUR
FORM APPROVE DIREKTUR
DATA MATERIAL
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1
51
4.3 Perancanag Basis Data
Basis data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mengakses file
didalam program. Tujuan dari perancangan basis data adalah untuk menemukan data-
data yang dibutuhkan dalam system, sehingga unformasi yang dihasilkan dapat
terpenuhi dengan baik.
4.3.1 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan
antara entity yang ada didalam sistem, didalam diagram ini kita melihat hubungan
yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Diagram ini nantinya berfungsi
sebagai dasar dalam merancang program di PT. Sansyu Precision Batam.
Pada gambar Entity Relationship Diagram dibawah ini akan diperlihatkan
bahwa database terdiri dari lima entity yaitu: entity karyawan mesin, entity karyawan
gudang, entity planner, entity purchasing dan entity presiden direktur.
52
K.mesin
No.materialJlh.ambil
No.f.ambil
Tgl.ambil
stok
Nm.material
pengambilan
No.material
K.gudang
No.gudang
Tgl.ambil
No.gudang
remarks
No.f.ambil
Tgl.gudangcolour
grade
Report pengambilanNo.material
stok
planner
No.planner
tgl
description
No.gudang
Tgl.f.planner
R.data pengadaan
No.purchasing
tgltgl description
No.material
purchasing
approve
No.material
remarks
stok
description
Beginning balance
No.f.flnner
No.f.purchasing
approved
Direktur
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
53
4.3.2 Struktur Tabel
1. Tabel Kayawan Mesin
Nama Field Type Data Size Keterangan
Idmsn Number 5 Primary key
Nmkmsn text 10 Atribut penyerta
Tglmsn date 8 Atribut penyerta
Jlhambl number 5 Atribut penyerta
Table 4.1 Tabel Kayawan Mesin
2. Tabel Kayawan Gudang
Nama Field Type Data Size Keterangan
nogdg Number 5 Primary key
Nmgdg text 10 Atribut penyerta
Tglgdg date 8 Atribut penyerta
Noamblgdg number 5 Atribut penyerta
Rmkgdg text 20 Atribut penyerta
Tabel 4.2 Tabel Kayawan Gudang
3. Tabel Planner
Nama Field Type Data Size Keterangan
noplnr Number 5 Primary key
Nmplnr text 10 Atribut penyerta
Tglplnr date 8 Atribut penyerta
Tabel 4.3 Tabel Planner
54
4. Tabel Purchasing
NAma Field Type Data Size Keterangan
noprch Number 5 Primary key
Nmprch Text 10 Atribut penyerta
Tglprch Date 8 Atribut penyerta
Stok Number 5 Atribut penyerta
Desc Text 20 Atribut penyerta
Tabel 4.4 Tabel Purchasing
5. Tabel Direktur
Nama Field Type Data Size Keterangan
Nomat Number 5 Primary key
Tglpsn date 8 Atribut penyerta
Remks Text 20 Atribut penyerta
Tabel 4.5 Tabel Direktur
55
4.4 Struktur Program
Menu Utama
input laporan Exit
Input data karyawan
mesin
Input data purchasing
Input data planner
Input data karyawan gudang
Laporan purcasing
Laporan planner
Laporan karyawan gudang
Laporan karyawan
mesin
Gambar 4.6 Struktur Program
56
4.5 Desain Rinci
Desain rinci adalah penggambaran secara rinci sitem yang dirancang. Dalam
desain rinci akan digambarkan disain masukan, disain keluar, dan disain simpan.
Sistem informasi yang baik adalah sistem yang dapat menghasilkan keluaran yang
mudah dipahami, terperinci dan bebas dari kesalahan - kesalahan perhitungan dan
dapat memberikan hasil yang diharapkan.
Berdasarkan kebutuhan yang ada, maka dirancang beberapa bentuk laporan yang
akan diberikan kepada pemilik yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yang bijaksana.
4.5.1 Desain Output
Dalam tahap ini akan dilihat bentuk - bentuk informasi yang dibutuhkan dalam
rancangan sistem. Laporan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam instansi atau perusahaan. Adapun
bentuk laporan tersebut adalah sebagai berikut :
57
1. Desain Output Material
No Material Material Name Qty
xx9999
xx9999
xxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx
99
99
Table 4.6 Desain Output Material
2. Desain Output pengambilan
No Material Material Name Jlh Pengambilan Qty
xx9999
xx9999
xxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx
99
99
99
99
Table 4.7 Desain Output Pengambilan
3. Desain Output Purchasing
No Form Planner Description BP Form Purchasing Stok
xx9999
xx9999
xxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx
99
99
99
99
Table 4.8 Desain Output Purchasing
58
4.5.2 Laporan Output
1. Laporan Material
Gambar 4.7 Laporan material
2. Laporan Pengambalian
Gambar 4.8 Laporan material
3. Laporan Purchasing
Gambar 4.9 Laporan material
59
4.5.3 Desain Input
Dalam setiap pemprosesan perlu ada data masukan, dimana data yang akan
diproses harus dimasukkan terlebih dahulu. Untuk itu supaya memudahkan dan tidak
terjadinya kesalahan pengentrian data maka dirancang bentuk menu tampilan yang
mudah digunakan untuk memasukkan data:
1. Desain Input Karyawan Material
Material
No
Nama Material
Stok
Gambar 4.10 Desain Input Karyawan Mesin
SIMPAN RISET
60
2. Desain Input Pengambilan
PENGAMBILAN
No faktur pengambilan
Tanggal Pengambilan
No Material
Stok
Jumlah Ambil
Gambar 4.11 Desain Input Pengambilan
SIMPAN
61
3. Desain Input Gudang
GUDANG
No Report Gudang
tgl Report Gudang
No Form
Pengambilan
Grade
Colour
Remarks
Gambar 4.12 Desain Input Gudang
SIMPAN RISET
62
4. Desain Input Planner
PLANNER
No Planner
Tanggal Form Planner
No Repot Gudang
Description
Gambar 4.13 Desain Input Planner
SIMPAN RISET
63
5.Desain Input Purchasing
Purchasing
No Form Purchasing
Tgl Form Purchasing
No Form Planner
Description
BB Form Purchasing
Stok In
Gambar 4.14 Desain Input Purchasing
4.5.4 Form Input
1. Form Input Material
Untuk menambah data material, maka pengguna memilih menu tambah data, dan akan dibawa ke halaman tambah data seperti pada gambar dibawah 4.12 Ini
SIMPAN RISET
64
Gambar 4.15 Form Input Material
2. Form Input Pengambilan
Untuk menambah data pengambilan, maka pengguna memilih menu tambah
data, dan akan dibawa ke halaman tambah data seperti pada gambar dibawah 4.13 ini:
Gambar 4.16 Form Input Pengambilan
65
3.Form Input Report Gudang
menambah data gudang, maka pengguna memilih menu tambah data, dan
akan dibawa ke halaman tambah data seperti pada gambar dibawah 4.14 ini:
Gambar 4.17 Form Input Gudang
4.Form Input Planner
Untuk menambah data planner, maka pengguna memilih menu tambah data,
dan akan dibawa ke halaman tambah data seperti pada gambar dibawah 4.15 ini:
66
Gambar 4.18 Form Input Planner
5.Form Input Purchasing
Untuk menambah data planner, maka pengguna memilih menu tambah data,
dan akan dibawa ke halaman tambah data seperti pada gambar dibawah 4.16 ini:
Gambar 4.19 Form Input Purchasing
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengembangan terhadap proses yang lama dan merancang
proses yang baru ini, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan antara
lain:
1. Dengan adanya ini dapat meningkatkan efisiensi kerja, serta informasi
yang diperoleh lebih relevan dan akurat sesuai dengan yang diharapkan.
2. Dengan adanya aplikasi ini semua data menjadi terkomputerisasi dan data
dapat diakses langsung secara otomatis dengan cepat dan tepat.
3. Dengan adanya aplikasi Dengan menggunakan program web pekerjaan
yang dilakukan oleh bagian inventory dalam memasukkan data lebih
mudah, karena aplikasi yang dirancang menggunakan data - data sesuai
yang dibutuhkan pemakai.
5.2 Saran
Setelah menarik kesimpulan atas sistem yang baru ini, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran yang berkaitan denagan pengembangan sistem yang
lebih lanjut. Beberapa saran yang diusulkan disini adalah meyangkut pengembangan
dari proses yang telah dirancang yaitu sebagai berikut:
1. Sistem yang baru ini jelas memberikan kelebihan dari cara yang lama,
untuk itu sebaiknya PT. Sansyu Precision Batam dapat menerapkan sistem
68
ini sebagai pengganti cara yang lama. Hal ini bermakasud supaya hal - hal
yang berkaitan dengan laporan penjualan dapat lebih mudah ditangani.
2. Program aplikasi ini hendaknya mengalami perbaikan karena program
yang dibuat penulis masih sederhana, dan diharapkan nantinya akan
tercipta sebuah program aplikasi yang cukup kompleks sesuai dengan
kebutuhan yang semakin kompleks.
3. Dalam pembuatan program ini pasti ada keterbatasan yang masih ada
dalam sistem ini, maka penulis merarapkan kepada peneliti selanjutnya
agar dapat menyempurnakan sistem yang dibuat
4. Agar sistem ini dapatdigunakan dalam waktu yang panjang maka perlu
dilakukan pemeliharaan terhadap sistem tersebut.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hapzi ,2010. SISTEM INFORMASI. Praninta Offset
ROSA, SHALAHUDDIN, 2014. REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Bandung: Informatika
Sutabri, Tata, 2012. ANALISIS SISTEM INFORMASI. Yogyakarta: Andi Offset Sutabri, Tata, 2005. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN .Yogyakarta : Andi
Offset Tri Himawan, Wahyu, 2014. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Pada Unicorn Toys Semarang. Semarang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (http://eprints.dinus.ac.id/12974/1/jurnal_13229.pdf)
xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : YERLI SIMANULLANG
NIM : 161300152
ALAMAT : PERUM PERMATA LAGUNA BLOK A6 NO 20
TEMPAT/TGL LAHIR : NAGATIMBUL/ 30 AGUSTUS 1994
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
PENDIDIKAN : SD 173466 SILABAN Tahun 2006
SMP N.4 LINTONG NIHUTA Tahun 2009
SMK DHARMA BHAKTI SBB Tahun 2012
D3 STMIK GICI Tahun 2016
PEKERJAAN : WIRASWASTA
