PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013....

79
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN KONTEKS BUDAYA BATAK TOBA Sinta Dameria Simanjuntak, S.Si., M.Pd. 2019

Transcript of PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013....

Page 1: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA REALISTIK DENGAN

MENGGUNAKAN KONTEKS BUDAYA

BATAK TOBA

Sinta Dameria Simanjuntak, S.Si., M.Pd.

2019

Page 2: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

ii

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KATALOG DALAM TERBITAN ( KDT )

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN KONTEKS

BUDAYA BATAK TOBA

Penulis

Sinta Dameria Simanjuntak, S.Si., M.Pd.

Desain Cover

Bichiz Daz

Layout

Fitriana Rahmayani, S.Hum.

Copyright © 2019 Jakad Publishing

Surabaya

Diterbitkan & Dicetak Oleh

CV. Jakad Publishing Surabaya 2019

Anggota IKAPI No. 222/JTI/2019

Jl. Gayung Kebon Sari I No. 1 Surabaya

Telp. : 081234408577

E-mail : [email protected]

ISBN : 978-623-7033-32-5

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

Ketentuan Pidana Pasal 112 - 119

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014

Tentang Hak Cipta.

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau

memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

tanpa izin tertulis dari penerbit

Page 3: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

iii

PRAKATA

Penulis menyampaikan puji syukur kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan

kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku

yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Pen-

dekatan Matematika Realistik Menggunakan Kon-

teks Budaya Batak Toba”. Adapun tujuan dari penu-

lisan buku ini adalah untuk menganalisis (1) validitas

perangkat pembelajaran dalam pengembangan pende-

katan matematika realistik dengan menggunakan konteks

budaya suku Batak Toba dan (2) efektivitas pembelajaran

pendekatan matematika realistik dengan menggunakan

konteks budaya suku Batak Toba yang dikembangkan.

Buku ini diharapkan akan memberikan alternatif solusi

kepada praktisi pendidikan dalam mengembangkan pem-

belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi-

kian, kurikulum 2013 beserta perangkatnya tidak lagi

menjadi beban bagi guru dan siswa untuk dilaksanakan

dalam pembelajaran. Selain itu, perangkat pembelajaran

yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi sumber

inspirasi ide bagi guru untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran yang mirip sehingga pembelajaran di kelas

lebih bervariasi.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya buku ini

dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

Page 4: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

iv

1. Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristekdikti)

yang telah memberikan bantuan dana penelitian

dosen pemula.

2. Kepala Koordinator Perguruan Tinggi (Kopertis) Wila-

yah I yang telah melakukan monitoring penelitian.

3. Dr. Frietz R. Tambunan selaku Rektor Universitas

Katolik Santo Thomas.

4. Dr. Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masya-

rakat Universitas Katolik Santo Thomas.

5. Drs. Losten Tamba, M.Pd. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik

Santo Thomas.

6. Frater Norbertus Banusu, CMM, S.Pd selaku Kepala

sekolah SMP Budhi Dharma Balige yang telah mem-

berikan izin dan memberikan kondisi yang nyaman

untuk melaksanakan penelitian.

7. Ribka Kariani, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pendidikan

Matematika di Universitas Katolik Santo Thomas

yang telah membantu memvalidasi perangkat dan

instrumen penelitian.

8. Sri Lestari, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pendidikan

Matematika di Universitas Negeri Medan yang telah

membantu memvalidasi perangkat dan instrumen

penelitian

9. Seyantina Manurung, S.Pd. selaku Guru Matematika

SMP Budhi Dharma Balige yang telah membantu

memvalidasi perangkat beserta instrumen penelitian,

uji coba instrument penelitian dan pengamat pelaksa-

Page 5: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

v

naan pembelajaran matematika realistik mengguna-

kan konteks budaya Batak Toba.

10. Tohap Marbun, S.Pd. selaku Guru Matematika SMP

Budhi Dharma Balige yang telah membantu mem-

validasi perangkat beserta instrumen

11. Seluruh dosen pendidikan matematika di Universitas

Katolik Santo Thomas atas dukungan moril yang di-

berikan kepada peneliti.

12. Seluruh guru dan pegawai di SMP Budhi Dharma

Balige.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari

sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan buku ini. Penu-

lis juga berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan kualitas pendidikan Indonesia secara

umum dan kualitas pendidikan siswa secara khusus.

Page 6: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

vi

Page 7: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................... i

PRAKATA ...................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................... xi

BAB 1. : PENDAHULUAN .................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................... 8

1.3 Metodologi Penelitian........................... 8

BAB 2. : KAJIAN PUSTAKA ................................. 19

2.1 Pengertian Belajar dan Pembe-

lajaran Matematika ............................ 19

2.2 Budaya Suku Batak Toba .................. 20

2.3 Pendekatan Pembelajaran Mate-

matika Realistik .................................. 21

2.4 Efektifitas Pembelajaran .................... 24

2.5 Pengembangan Pembelajaran .......... 26

BAB 3. : VALIDITAS PERANGKAT PEMBE-

LAJARAN DALAM PENGEMBANG-

AN PENDEKATAN MATEMATIKA

REALISTIK DENGAN MENGGUNA-

KAN KONTEKS BUDAYA SUKU BA-

TAK TOBA .................................................. 29

Page 8: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

viii

BAB 4. : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN

PENDEKATAN MATEMATIKA RE-

ALISTIK DENGAN MENGGUNA-

KAN KONTEKS BUDAYA SUKU

BATAK TOBA YANG DIKEMBANG-

KAN ............................................................ 33

4.1 Pencapaian Hasil Belajar Siswa ........ 33

4.2 Aktivitas Siswa ................................... 35

4.3 Aktivitas Guru .................................... 36

4.4 Kemampuan Guru Mengelola Pem-

belajaran............................................... 37

4.5 Respon .................................................. 39

BAB 5. : KESULITAN SISWA MENGIKUTI

KURIKULUM 2013 ................................. 51

5.1 Kesulitan Siswa Dalam Materi Pola

Bilangan ............................................... 51

5.2 Kesulitan Siswa Mengikuti Kuriku-

Lum 2013 ............................................. 56

5.3 Efektifitas Pembelajaran Matemati-

ka Realistik Dengan Menggunakan

Konteks Budaya Batak Toba Yang

Melibatkan Software Goegebra ......... 56

BAB 6. : PENUTUP ................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................... 65

Page 9: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Ringkasan Hasil Validasi RPP, LKPD dan

Tes ....................................................................... 30

Tabel 4.1 Ringkasan Deskripsi Hasil Ulangan Bab Pola

Bilangan .............................................................. 34

Tabel 4.2 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya

Batak Toba Materi Pola Bilangan ................... 36

Tabel 4.3 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru

Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya

Batak Toba Materi Pola Bilangan ................... 37

Tabel 4.4 Hasil Lembar Observasi Pengelolaan

Pembelajaran Melalui Pendekatan

Matematika Realistik Dengan

Menggunakan Konteks Budaya Batak Toba

Materi Pola Bilangan ........................................ 38

Tabel 4.5 Persentasi Aspek respon Siswa Terhadap

Pembelajaran Matematika Realistik Dengan

Konteks Budaya Batak Toba ............................ 45

Tabel 5.1 Presentasi Kesalahan Siswa ............................. 55

Tabel 5.2 Ringkasan Deskripsi Hasil Ulangan Bab

Bidang Kartesius ............................................... 57

Page 10: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

x

Tabel 5.3 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya

Batak Toba Materi Bidang Kartesius ............. 58

Tabel 5.4 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru

Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya

Batak Toba Materi Bidang Kartesius ............. 59

Tabel 5.5 Hasil Lembar Pengelolaan Pembelajaran

Melalui Pendekatan Realistik Dengan

Menggunakan Konteks Budaya Batak Toba

Materi Bidang Kartesius .................................. 59

Tabel 5.6 Hasil Angket Respon Siswa pada

Pembelajaran PMR Pada Pokok Bahasan

Bidang Kartesius ............................................... 60

Page 11: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Proses Berpikir Penelitian ............... 7

Gambar 1.2 Peta Lokasi SMP Budhi Dharma

Balige ......................................................... 9

Gambar 1.3 Model Prosedur Pengembangan

Sistem Instruksional ................................. 10

Gambar 4.1 Diagram Respon Siswa Atas Aspek

Senang atau Tidak Senang ....................... 40

Gambar 4.2 Diagram Respon Siswa Atas Aspek

Baru atau Tidak Baru ............................... 41

Gambar 4.3 Diagram Respon Siswa Atas Aspek

Berminat atau Tidak Berminat ................ 43

Gambar 4.4 Diagram Respon Siswa Atas Aspek

Tertarik atau Tidak Tertarik .................... 44

Page 12: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

xii

Page 13: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia dalam ranah pendidikan selama

3 tahun terakhir ini, sedang ramai mendiskusikan

tentang kurikulum baru yang telah diwacanakan oleh

pemerintah. Kurikulum tersebut adalah kurikulum

2013 yang sudah banyak menyita perhatian pemerin-

tah, para tenaga pendidik, peserta didik dan masya-

rakat luas pada umumnya. Sehingga kurikulum ini

selalu menjadi topik utama yang sering dibahas dalam

pertemuan ilmiah, media televisi bahkan media cetak.

Pemerintah secara berkesinambungan telah mela-

kukan beberapa sosialisasi dan pelatihan mengenai

penerapan kurikulum tersebut. Namun, pada kenya-

taannya masih banyak tenaga pendidik maupun pe-

serta didik yang merasa kebingungan dalam mengim-

plementasikannya dalam proses pembelajaran.Dengan

demikian, implementasi Kurikulum 2013 di sekolah

menjadi kurang efektif. Hal tersebut dibuktikan me-

lalui beberapa pembahasan yang mengacu pada evalu-

asi efektivitas implementasi Kurikulum 2013.

Pembahasan-pembahasan yang dilakukan terha-

dap pengukuran efektivitas implementasi Kurikulum

2013 pada umumnya mengungkapkan bahwa imple-

metasi Kurikulum 2013 kurang efektif. Riptiani

Manik, dkk. pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa

implementasi Kurikulum 2013 kurang efektif ditinjau

dari aspek input, implementasi Kurikulum 2013 ku-

Page 14: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

2

rang efektif ditinjau dari aspek produk dan menyim-

pulkan bahwa Sekolah Dasar negeri di wilayah

pedesaan Kabupaten Badung kurang efektif dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Selanjutnya,

Ni Luh Karnita Dewi, dkk. pada tahun 2015 menyata-

kan bahwa implementasi Kurikulum 2013 pada Se-

kolah Dasar negeri di wilayah pinggiran Kabupaten

Badung adalah kurang efektif.

Pada dasarnya, kurangnya efektivitas implemen-

tasi Kurikulum 2013 berawal dari tenaga pendidik.

Hal ini sejalan dengan I Nyoman Ruja dan Sukamto

pada tahun 2015 yang mengungkapkan bahwa guru

mengalami masalah dalam mengimplemetasikan

Kurikulum 2013. Permasalahan yang dihadapai guru

dalam implementasi Kurikulum Nasional 2013 adalah

belum siapnya guru-guru di lapangan dan guru masih

mengalami kesulitan dalam membuat Rencana Pelak-

sanaan Pembelajaran walaupun sudah ada silabus

dan buku guru.

Hal yang sama tentang kesulitan guru dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013 juga diung-

kapkan oleh Ayuk Kusumastuti, Sudiyanto dan Dini

Octoria pada tahun 2016. Mereka mengungkapkan

bahwa guru mengalami beberapa hambatan dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dari hasil

pembahasan menunjukkan bahwa guru kesulitan

dalam tiga aspek pembelajaran. Tiga aspek tersebut

adalah perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pem-

belajaran, dan penilaian pembelajaran.

Page 15: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

3

Selain itu, ada beberapa hambatan yang dialami

guru dalam implementasi Kurikulum 2013. Hal ter-

sebut diungkapkan oleh Heri Retnawati pada tahun

2015. Beliau mengungkapkan ada 4 hal yang menjadi

hambatan Hal pertama yaitu pelatihan dan sosialisasi

belum dapat memberikan pemahaman yang baik dan

menyeluruh mengenai Kurikulum 2013. Hal yang

kedua yaitu guru kesulitan mengatur waktu pada

perencanaan pembelajaran, merencanakan pembela-

jaran, merencanakan penilaian sikap, dan memilah

pengetahuan dan keterampilan pada penyusunan

instrumen penilaian. Hal yang ketiga yaitu waktu

dalam pelaksanaan pembelajaran, kesulitan berkaitan

dengan perangkat pembelajaran, dan kesulitan meng-

aktifkan siswa. Hal yang terakhir yaitu sistem pe-

nilaian dalam Kurikulum 2013 adalah rumit dan perlu

waktu yang lama untuk menyusun laporan.

Bertitik tolak dari masalah-masalah yang muncul

dalam implementasi Kurikulum 2013 tersebut, penulis

tertarik untuk mengembangkan sebuah pembelajaran

yang efektif sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013

melalui penelitian pengembangan (research develop-

ment). Pengembangan pembelajaran yang dilaksana-

kan akan menjadi solusi atau jawaban atas kebi-

ngungan para tenaga pendidik dalam merancang

pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum

2013. Pengembangan pembelajaran yang dihasilkan

juga diharapkan dapat menjadi suatu model atau

acuan bagi para tenaga pendidik dalam merancang

pembelajaran melalui konteks yang dekat dengan diri

siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran yang

Page 16: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

4

memancing siswa untuk aktif dalam pembelajaran

tidak menjadi sebuah pekerjaan yang sulit karena

siswa dibawa ke lingkungan belajar yang nyata dan

kontekstual.

Pengembangan pembelajaran yang akan diguna-

kan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif

sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 adalah, pe-

ngembangan pendekatan matematika realistik dengan

menggunakan konteks budaya suku Batak Toba.

Pendekatan pembelajaran ini dipilih karena memiliki

karakteristik yang sesuai dengan pendekatan pembe-

lajaran scientific yang disarankan oleh Kurikulum

2013. Salah satu ciri utama pendekatan scientific ada-

lah berbasis pada fakta atau fenomena dan bukan

khayalan yang merupakan ciri khas pendekatan mate-

matika realistik. Selain itu, dalam pendekatan mate-

matika realistik siswa difasilitasi untuk membangun

(construct) pengetahuan sendiri sehingga siswa se-

olah-olah menjadi penemu-penemu baru yang sesuai

dengan dasar filosofi dimunculkannya Kurikulum

2013. Alasan selanjutnya pemilihan pengembangan

pendekatan matematika realistik adalah karena mate-

matika realistik memuat langkah-langkah pembela-

jaran yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 yaitu

kegiatan 5M yang meliputi kegiatan mengamati, me-

nanya, menalar, mencoba dan membangun jaringan.

Konteks yang digunakan dalam pengembangan

pembelajaran ini adalah konteks budaya suku batak

Toba yang terdiri dari wujud-wujud budaya yang di-

miliki oleh suku Batak Toba. Melibatkan konteks

budaya dalam pengembangan pendekatan pembela-

Page 17: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

5

jaran ini didasarkan pada filosofi pengembangan Kuri-

kulum 2013 yang mengungkapkan bahwa pendidikan

berakar dari budaya bangsa dan merupakan proses

pewarisan budaya bangsa. Pada akhirnya, melalui

pembahasan tersebut konteks budaya bangsa suku

Batak Toba diaplikasikan dalam pengembangan pem-

belajaran ini.

Budaya suku batak Toba menjadi sebuah pilihan

karena pengembangan pembelajaran ini dilaksanakan

di lingkungan suku Batak Toba. Alasan yang tidak

kalah penting dalam pemilihan konteks budaya suku

Batak Toba adalah karena suku batak Toba memiliki

7 falsafah hidup yang sesuai dengan tata nilai yang

dituntut oleh kurikulum 2013. Ketujuh falsafah hidup

suku Batak tersebut adalah mardebata yang artinya

mempunyai kepercayaan kepada Tuhan, marpinom-

par yang artinya memiliki keturunan sehingga setiap

marga Batak Toba menghendaki adanya keturunan

supaya silsilah tidak putus atau hilang, martutur

yang artinya mempunyai kekerabatan atau keluarga,

maradat yang artinya mempunyai adat-istiadat,

marpangkirom yang artinya mempunyai cita-cita

dan ambisi mencapai hamoraon, hagabeon, ha-

sangapon (kelayakan hidup, kesuksesan dan peng-

hargaan dari orang lain), marpatik yang artinya

mempunyai aturan dan undang-undang yang mengi-

kat semua masyarakat untuk tidak bersikap semena-

mena dan maruhum yang artinya mempunyai hu-

kum undang-undang yang baku yang ditetapkah oleh

raja huta (raja kampung) berdasarkan musyawarah

yang harus dihormati dan dituruti oleh semua pihak.

Page 18: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

6

Sebagai gambaran, berikut adalah contoh bagai-

mana pengembangan pembelajaran pendekatan mate-

matika realistik dengan menggunakan konteks bu-

daya suku Batak Toba yang akan dirancang. Pada ma-

teri penjumlahan aljabar, guru biasanya memberikan

contoh “2x+3y+5x+2y = 7x+5y”. Dengan pengembang-

an pembelajaran yang akan dilakukan, dalam materi

tersebut akan diberi konteks budaya suku Batak Toba.

Sehingga contohnya menjadi “Togap, Bonar, Poltak,

Maruhum masing-masing ditugaskan guru untuk

membawa 2 ulos sadum, 3 ulos ragihotang, 5 ulos

sadum dan 2 ulos ragihotang untuk acara hari guru.

Berapakah ulos sadum dan ulos ragihotang yang

mereka bawa?”. Jawaban yang akan diperoleh adalah

7 ulos sadum dan 5 ulos ragihotang. Sedangkan tata

nilai yang diambil dari contoh tersebut adalah mara-

dat (menghormati yang lebih tua) dengan menuruti

perintah guru. (Ulos adalah hasil tenunan khas orang

Batak yang digunakan pada acara pesta).

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, pe-

nulis berharap menghasilkan pengembangan pembela-

jaran yang efektif sesuai dengan tuntutan Kurikulum

2013. Pengembangan pembelajaran tersebut dikemas

dalam judul buku “Pengembangan pembelajaran pen-

dekatan matematika realistik dengan menggunakan

konteks budaya suku Batak Toba”. Alur proses ber-

pikir pengembangan pembelajaran ini dapat dirang-

kum melalui gambar berikut:

Page 19: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

7

Gambar 1.1 Alur Proses Berpikir Penelitian

Pembahasan dalam buku ini dibatasi pada

efektifitas pengembangan pembelajaran pendekatan

matematika realistik dengan menggunakan konteks

budaya suku Batak Toba dan validitas perangkat

pembelajaran yang dikembangkan yaitu Rencana Pe-

laksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD), buku siswa dan instrumen penelitian

berupa tes hasil belajar siswa di kelas VIII SMP.

Implementasi

Kurikulum 2013

kurang efektif

Berawal dari

tenaga pendidik

1. Pemahaman yang

kurang mengenai

Kurikulum 2013

2. Kesulitan dalam

merancang

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

3. Kesulitan membuat

siswa aktif

4. Kesulitan

melakukan

penilaian

MASALAH

SOLUSI

Pengembangan

Pembelajaran

dengan

Pendekatan

Matematika

Realistik Dimana

Konteks Materi

dan Lembar Kerja

Peserta Didik Di-

rancang berdasar-

kan Budaya Batak

Toba

PRODUK

Pembelajar

an yang

Efektif dan

Perangkat

Pembelajar

an yang

Valid

Page 20: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka pemba-

hasan dalam buku ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran

dalam pengembangan pendekatan matematika

realistik dengan menggunakan konteks budaya

suku Batak Toba?

2. Bagaimana efektivitas pembelajaran pendekatan

matematika realistik dengan menggunakan kon-

teks budaya suku Batak Toba yang dikembang-

kan?

1.3 Metodologi Penelitian

Buku ini menggunakan jenis penelitian pengem-

bangan (development research). Dalam hal ini yang

dikembangkan adalah pendekatan pembelajaran, pe-

rangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Pro-

duk dari penelitian ini adalah sebuah pembelajaran

yang menggunakan pendekatan pembelajaran mate-

matika realistik dengan menggunakan konteks bu-

daya suku Batak Toba yang efektif, perangkat pembe-

lajaran yang valid dan instrumen penelitian yang

valid serta realibel.

Penelitian dilaksanakan di SMP Budhi Dharma

Balige Jl. Ki Hajar Dewantara Soposurung Balige

yang terletak di Kabupaten Toba Samosir. Lokasi

sekolah tesebut dapat dilihat pada peta berikut.

Page 21: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

9

Gambar 1.2 Peta Lokasi SMP Budhi Dharma Balige

Subjek dari penelitian ini adalah siswa di SMP

Budhi Dharma Balige kelas VIII Tahun Ajaran

2017/2018. Objek penelitian ini adalah pengembangan

pembelajaran yang efektif, perangkat pembelajaran

yang valid dan instrumen penelitian yang valid serta

realibel.

Pengembangan pembelajaran sudah mulai dite-

rapkan di Indonesia sejak tahun 1970. Pengembangan

pembelajaran adalah proses yang sistematik dalam

mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien melalui pengidentifikasian masalah, pengem-

bangan strategi dan bahan instruksional, serta peng-

evaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional

tersebut untuk menentukan hal-hal yang perlu dire-

visi (Suparman, 1995).

Ada banyak pengembangan pembelajaran yang

dikemukakan oleh para ahli. Namun dalam buku ini

pengembangan pembelajaran yang digunakan adalah

model pengembangan PPSI (Prosedur Pengembangan

Sistem Instruksional) yang diterbitkan oleh Depar-

Page 22: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

10

temen Pendidikan dan Kebudayaan. Alasan pemilihan

model pengembangan ini adalah karena memiliki

tahapan yang sederhana dan sesuai dengan kebu-

tuhan kurikulum 2013 saat ini yang memuat analisis

kebutuhan kognitif dan tata nilai. Berikut merupakan

bagan rancangan model yang dimaksud dengan be-

berapa modifikasi.

Gambar 1.3 Model Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional

I. PERUMUSAN

TUJUAN

1. Bersifat operasional

2. Berbentuk hasil belajar

3. Berbentuk tingkah laku

(sikap)

II. PENGEMBANGAN

ALAT EVALUASI

1. Menentukan semua pe-

rangkat yang akan diguna-

kan untuk pengembangan

pembelajaran.

2. Menyusun semua instru-

men unuk menilai setiap

perangkat pembelajaran.

III. KEGIAAN BELAJAR

1. Merumuskan semua kemung-

kinan kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan

2. Menetapkan kegiatan yang

perlu atau tidak perlu ditem-

puh dalam mencapai tujuan

IV. PENGEMBANGAN

PROGRAM KEGIATAN

1. Merumuskan materi pelajaran

2. Menetapkan metode yang di-

gunakan

3. Memilih alat dan sumber be-

lajar yang dipakai

4. Menyusun jadwal

V. PELAKSANAAN

1. Mengadakan pretest

2. Melaksanakan kegiatan pem-

belajaran

3. Mengadakan postest

4. Perbaikan

Page 23: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

11

Instrumen-instrumen yang digunakan dalam

memperoleh data-data untuk memecahkan masalah

pengembangan pembelajaran:

1. Lembar Validasi

Lembar validasi yang digunakan adalah lembar

validasi perangkat pembelajaran yang meliputi lem-

bar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

lembar validasi Lembar Kerja Peserta Didik, lem-

bar validasi buku siswa dan lembar validasi tes

hasil belajar. Masing-masing perangkat dan instru-

men pembelajaran memiliki indikator-indikator

yang berbeda pada lembar validasi. Kriteria ke-

validan perangkat pembelajaran tersebut terdiri

atas lima skala penilaian yaitu tidak valid (nilai 1),

kurang valid (nilai 2), cukup valid (nilai 3), valid

(nilai 4) dan sangat valid (nilai 5). Sedangkan

Kriteria hasil validasi terhadap tes hasil belajar

yang dikembangkan adalah valid dan tidak valid.

Pengumpulan data penilaian validasi pengem-

bangan pembelajaran dan perangkat pembelajaran

dilakukan dengan cara memberikan buku pengem-

bangan model, perangkat pembelajaran, intrumen

tes hasil belajar dan lembar validasi kepada para

ahli dan praktisi. Ahli yang dilibatkan adalah ahli

pendidikan matematika sebanyak 2 orang. Praktisi

yang dilibatkan adalah guru matematika SMP se-

banyak 2 orang.

Page 24: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

12

2. Lembar Penilaian Keefektifan Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh

data penilaian terhadap keefektifan pembelajaran

diukur berdasarkan 4 aspek penilaian yaitu penca-

paian hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan guru,

kemampuan guru mengelola pembelajaran dan res-

pon siswa terhadap komponen maupun kegiatan

pembelajaran. Teknik yang digunakan untuk mem-

peroleh data penilaian terhadap efektivitas pembe-

lajaran adalah dengan memberikan buku pengem-

bangan pembelajaran yang dihasilkan, perangkat

pembelajaran, instrumen tes hasil belajar, dan lem-

bar penilaian kepada para ahli dan praktisi. Peni-

laian terhadap keterlaksanaan pengembangan pem-

belajaran terdiri atas lima skala penilaian yaitu

rendah sekali (nilai 1), rendah (nilai 2), cukup (nilai

3), tinggi (nilai 4) dan tinggi sekali (nilai 5).

3. Lembar Observasi

Lembar observasi yang disediakan adalah lem-

bar observasi aktivitas untuk siswa, lembar obser-

vasi aktivitas untuk guru dan lembar observasi

pengelolaan pembelajaran. Aktivitas siswa diklasifi-

kasi menjadi dua bagian yaitu aktivitas aktif dan

aktivitas pasif. Aktivitas siswa dikatakan aktif jika

siswa menulis yang relevan dengan kegiatan pem-

belajaran, berdiskusi dan bertanya antar siswa,

berdiskusi atau bertanya antara siswa dengan guru,

dan membaca buku siswa ataupun lembar aktivitas

siswa. Aktivitas siswa dikatakan pasif jika siswa

mendengar penjelasan guru, mendengar penjelasan

temannya, dan melakukan sesuatu hal yang tidak

Page 25: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

13

relevan dengan pembelajaran. Sedangkan aktivitas

guru adalah keterlibatan siswa dan guru dalam

pembelajaran.

4. Angket Respon Siswa dan Guru

Angket respon siswa terhadap komponen dan

kegiatan pembelajaran berisi tentang materi pela-

jaran, lembar kegiatan siswa, buku siswa, cara be-

lajar, dan cara guru mengajar. Sebelum angket

respon siswa dan guru digunakan untuk mempe-

roleh data respon siswa dan guru terhadap pengem-

bangan pembelajaran, angket respon terlebih da-

hulu diuji reabilitas dan validitasnya.

Hasil penelitian yang diperoleh dianalisis untuk

memeriksa apakah pengembangan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

matematika realistik yang memiliki konteks bu-

daya suku Batak Toba efektif sesuai dengan indi-

kator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut me-

liputi validitas perangkat pembelajaran dan instru-

men pembelajaran serta efektivitas pembelajaran

yang dikembangkan. Selanjutnya efektivitas diu-

kur melalui indikator ketuntasan pembelajaran,

keaktifan siswa, kemampuan guru mengelola pem-

belajaran dan respon siswa.

Page 26: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

14

1. Analisis Data Validasi Pengembangan Pembela-

jaran Matematika Realistik Dengan Mengguna-

kan Konteks Budaya Suku Batak Toba.

Validitas pembelajaran yang dikembangkan diukur

dengan menggunakan rumus:

n

A

Va

n

i

i 1

Va = nilai rerata total untuk semua aspek

Ai = rerata nilai untuk aspek ke-i

n = banyaknya aspek

Pembelajaran yang dikembangkan dikatakan valid

jika tingkat validitas yang dihasilkan adalah valid. Jika

tingkat validitas pembelajaran yang dikembangkan

lebih rendah dari valid, maka perlu diadakan revisi

sampai memperoleh tingkat validasi yang valid.

2. Analisis Data Keefektifan Pembelajaran

Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan diukur

dengan menggunakan rumus:

n

Ep

Ep

n

i

i 1

Ep = nilai rerata total untuk semua aspek

Epi = rerata nilai untuk aspek ke-i

n = banyaknya aspek

Pembelajaran yang dikembangkan dikatakan efek-

tif jika tingkat efektivitas yang dihasilkan adalah

tinggi. Jika tingkat efektivitas pembelajaran yang di-

kembangkan lebih rendah dari tinggi, maka perlu di-

adakan revisi sampai memperoleh tingkat efektivitas

yang tinggi.

Page 27: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

15

3. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa

Aktivitas siswa dan guru diobservasi selama kegi-

atan pembelajaran berlangsung. Rata-rata frekuensi

dan rata-rata persentase waktu yang digunakan siswa

dan guru menjadi indikator keaktifan siswa maupun

guru. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

diperoleh dengan menggunakan rumus:

m

NK

NKG

m

i

i 1

NKG adalah nilai kemampuan guru dari rerata

kategori

Nki adalah nilai kategori ke-i

m adalah banyaknya aspek penilaian

Guru dinyatakan mampu mengelola pembelajaran

dengan baik jika skor yang diperoleh guru berada pada

kategori cukup baik. Jika kategori yang diperoleh di ba-

wah cukup baik maka pembelajaran dan perangkatnya

kembali ditinjau untuk direvisi dan guru diberikan

pengarahan untuk meningkatkan kualitasnya sebelum

dilakukan uji coba kembali.

4. Analisis Data Respon Siswa dan Guru

Respon siswa dan guru diukur melalui banyaknya

hasil respon yang bernilai positif atau negatif berdasar-

kan tiap kategori angket yang telah disediakan. Respon

positif berarti menyatakan senang, baru, tertarik dan

tertarik dan berminat terhadap kegiatan pengem-

bangan pembelajaran pendekatan matematika realistik

dengan menggunakan konteks budaya Batak Toba.

Sebaliknya respon negatif berarti menyatakan kondisi

yang berlawanan dari respon positif. Apabila respon

Page 28: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

16

siswa yang positif lebih besar atau sama dengan 80%,

maka pencapaian tujuan pembelajaran dinyatakan

tercapai.

Pembelajaran matematika realistik (PMR) memang

sudah ada semenjak 42 tahun yang lalu (sejak tahun

1977). Namun hingga pada saat ini, PMR masih relevan

dengan tujuan pendidikan nasional baik dari standar isi

maupun srandar proses. PMR juga masih sesuai dengan

kurikulum terbaru yang diterapkan Indonesia yaitu Kuri-

kulum 2013.

Kurikulum 2013 dari segi standar proses menetapkan

harus memuat proses saintifik. Proses saintifik tersebut

adalah kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya, menalar,

mencoba dan membangun jaringan. Kegiatan 5M tersebut

sesuai dengan kegiatan belajar pada PMR yaitu mema-

hami masalah kontekstual yang memuat proses saintifik

mengamati dan menanya, menyelesaikan masalah kon-

tekstual yang memuat proses saintifik menalar dan men-

coba, membandingkan serta mendiskusikan jawaban dan

menarik kesimpulan yang memuat proses saintifik mem-

bangun jaringan.

Vigotsky sebagai salah satu ahli teori belajar kognitif

mengungkapkan bahwa kegiatan belajar yang tepat untuk

peserta didik adalah kegiatan belajar yang menyajikan

konsep terkait kehidupan atau budaya peserta didik itu

sendiri. Beranjak dari pandangan tersebut, penelitian ini

dirancang dengan memuat konsep budaya Batak Toba.

Konten budaya Batak Toba yang diusung adalah wujud

budaya dalam bentuk system budaya, kebudayaan fisik

dan system sosial budaya Batak Toba.

Page 29: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

17

PMR dengan menggunakan konteks budaya Batak

Toba yang diintegrasikan dengan K13 menghasilkan

Lembar Kerja Peserta Didik, modul dan instrumen tes

dengan muatan konteks Budaya Batak Toba. Produk ini

merupakan hal yang baru dalam pendidikan matematika

karena belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Produk

yang dihasilkan juga dapat menjadi kajian guru dalam

menyusun perangkat pembelajaran sesuai Kurikulum

2013.

Page 30: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

18

Page 31: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

19

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matema-

tika

Aktivitas belajar pasti dilakukan oleh semua ma-

nusia. Manusia sejak berada dalam kandungan ibunya

telah melakukan kegiatan belajar. Belajar dapat di-

artikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang

untuk melakukan perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan lain

sebagainya. Sehingga dalam belajar terjadi perubahan

dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil

menjadi terampil dan dari tidak dapat melakukan

sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu (Khairani,

2013).

Kata “belajar” memiliki pengertian melakukan ke-

giatan belajar. Sehingga kata “pembelajaran” mengan-

dung proses atau peristiwa dari kata kerja belajar.

Dengan kata lain, istilah pembelajaran merupakan

suatu proses yang berhubungan dengan belajar.

Matematika dapat diartikan sebagai cabang ilmu

pengetahuan yang di dalamnya terdapat proses ber-

pikir logis sesuai dengan prinsip, sifat, dalil dan teo-

rema tertentu. Dengan menghubungkan pengertian

tersebut terhadap pengertian pembelajaran maka

pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai

proses belajar tentang pengembangan berpikir logis

Page 32: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

20

sesuai dengan prinsip, sifat, dalil dan teorema ter-

tentu.

2.2 Budaya Suku Batak Toba

Pengertian budaya dapat didefinisikan secara des-

kriptif, historis, normatif, psikologis, struktural dan

genetis. Namun, secara umum pendefinisian tersebut

memiliki makna yang sama. Berdasarkan definisi-

definisi tersebut dapat dirangkum bahwasanya buda-

ya adalah totalitas warisan yang dialih-turunkan dari

generasi ke generasi berikutnya dalam mengatur pola-

pola perilaku dan tindakan yang harus dipertahankan

keberadaanya, sehingga masyarakat di dalamnya

mampu memenuhi kebutuhan material dan emosio-

nalnya.

Setiap budaya memilki wujud hasil budaya. Wu-

jud budaya tersebut terdiri dari sistem budaya, sistem

sosial dan kebudayaan fisik. Wujud kebudayaan da-

lam sistem budaya adalah ide-ide, gagasan, nilai-nilai

dan norma-norma yang mengikat masyarakat pendu-

kungnya. Wujud kebudayaan dalam sistem sosial ada-

lah keseluruhan aktivitas dan tindakan manusia yang

berpola dalam masyarakat pendukungnya. Sedangkan

wujud kebudayaan dalam bentuk kebudayaan fisik

adalah benda-benda konkret yang dihasilkan budaya

tersebut yang dapat dilihat dan yang dapat diraba.

Wujud budaya dalam bentuk sistem budaya pada

suku Batak Toba adalah 7 falsafah hidup yang diwa-

riskan oleh nenek moyang. Ketujuh falsafah hidup ter-

sebut seperti yang diuraikan Tinambunan adalah

mardebata (memiliki Tuhan), marpinompar (memiliki

Page 33: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

21

keturunan), martutur (memiliki kekerabatan), mara-

dat (memiliki adat-istiadat), marpangkirom (memiliki

pengharapan atas hasangapon/terpandang dalam ma-

syarakat, hagabeon/kejayaan, hamoraon/kekayaan),

marpatik (memiliki aturan dan undang-undang) dan

maruhum (memiliki hukum).

Wujud budaya dalam sistem sosial pada suku

Batak Toba adalah hasil-hasil aktivitas budaya. Hasil-

hasil aktivitas budaya tersebut adalah (silsilah), baha-

sa Batak Toba, marsiadapari (gotong royong), tarian

Batak Toba (Tortor), partuturon (kekerabatan), tulisan

Batak Toba, lagu kebangsaan batak (O Tano Batak),

umpasa (pantun) dan umpama (kiasan).

Wujud budaya dalam bentuk kebudayaan fisik

pada suku Batak Toba adalah hasil-hasil karya yang

unik dan berharga. Bentuk kebudayaan fisik tersebut

adalah ruma sopo (rumah adat), tikar dari daun pan-

dan sebagai tempat duduk, gondang sabangunan (se-

perangkat gendang), monumen, sigale-gale (wayang)

dan ulos (kain tenunan).

2.3 Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

Pendekatan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) merupakan adaptasi dari Realistic Mathema-

tics Education (RME) yang dikembangkan di Belanda

oleh Institut Freudenthal pada tahun 1977 yang

mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan

dengan realitas dan matematika merupakan aktifitas

manusia. Matematika harus dikaitkan dengan realitas

maksudnya adalah matematika harus dekat dengan

peserta didik dan relevan dengan situasi kehidupan

Page 34: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

22

sehari-hari. Sedangkan matematika sebagai aktifitas

manusia maksudnya adalah manusia harus diberikan

kesempatan untuk menemukan kembali ide dan kon-

sep matematika.

Pendekatan PMR memiliki ciri khusus yang ber-

beda dari pendekatan pembelajaran lainnya. Ciri khu-

sus tersebut terletak pada aspek-aspek yang dimiliki

oleh PMR. De lange (dalam Sutarto Hadi, 2017: 38)

menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan

dengan pendekatan PMR meliputi aspek-aspek seba-

gai berikut:

1. Memulai pelajaran dengan mengajukan masalah

yang “real” bagi peserta didik sesuai dengan penga-

laman tingkat pengetahuannya, sehingga peserta

didik segera terlibat dalam pelajaran secara ber-

makna.

2. Permasalahan yang diberikan harus diarahkan

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

pelajaran.

3. Peserta didik mengembangkan atau menciptakan

model-model simbolik secara informal terhadap

masalah yang diajukan.

4. Pengajaran berlangsung secara interaktif yang

mengandung makna bahwa peserta didik menje-

laskan dan memberikan alasan terhadap jawaban

yang diberikan, memahami jawaban temannya,

setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan

ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelasaian

yang lain dan melakukan refleksi terhadap setiap

langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pela-

jaran.

Page 35: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

23

Setiap model atau pendekatan pembelajaran me-

miliki sintaks ataupun langkah-langkah dalam pelak-

saannya pada proses pembelajaran. Langkah-langkah

proses pembelajaran matematika dengan PMR adalah

sebagai berikut :

Langkah 1: Memahami Masalah Kontekstual.

Guru memberikan masalah kontekstual dan pe-

serta didik diminta untuk memahami masalah terse-

but. Guru menjelaskan masalah dengan memberikan

petunjuk seperlunya terhadap bagian-bagian tertentu

yang belum dipahami siswa.

Langkah 2: Menyelesaikan Masalah Kontekstual.

Peserta didik secara individu diminta untuk me-

nyelesaikan masalah kontekstual pada Buku Siswa

atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan

caranya sendiri. Cara pemecahan dan jawaban masa-

lah yang berbeda lebih diutamakan. Guru memotivasi

peserta didik untuk menyelesaikan masalah tersebut

dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan penun-

tun.

Langkah 3: Membandingkan dan Mendiskusikan

Jawaban

Peserta didik diminta untuk membandingkan dan

mendiskusikan jawaban mereka dalam kelompok

kecil. Setelah itu hasil dari diskusi itu dibandingkan

pada diskusi kelas yang dipimpin oleh guru. Karak-

teristik PMR yang muncul pada tahap ini adalah

penggunaan idea tau kontribusi peserta didik, sebagai

upaya untuk mengaktifkan peserta didik melalui opti-

malisasi interaksi antara peserta didik dengan peserta

Page 36: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

24

didik, antara guru dengan peserta didik dan antara

peserta didik dengan sumber belajar.

Langkah 4: Menarik Kesimpulan

Berdasarkan hasil diskusi kelompok dan diskusi

kelas yang telah dilakukan, guru bersama-sama

dengan siswa membuat kesimpulan. Kesimpulan yang

dimaksud terkait dengan masalah kontekstual yang

baru diselesaikan.

2.4 Efektivitas Pembelajaran

Penggunaan kata efektif selama ini hanya dipa-

hami sebagai suatu istilah yang merujuk pada penger-

tian tercapainya suatu tujuan khusus. Hal ini berarti

jika dihubungkan dengan pembelajaran, maka suatu

pembelajaran akan dikatakan efektif jika sudah men-

capai tujuan belajar. Sesuai dengan perubahan para-

digma pembelajaran dari masa ke masa, pembelajaran

yang efektif tidak cukup hanya diukur melalui ter-

capainya tujuan pembelajaran.

Pembelajaran efektif yang sesungguhnya memiliki

makna yang jauh lebih penting dari sekedar penca-

paian tujuan belajar. Menurut Chris (2007: 96),

Learning is an activity of construction, handled with (or in the context of) others, driven by learner’s agency. Effective learning is all of these at their best plus the monitoring and review of whether approaches and strategies are proving effective for the particular goals and context. Effective learning can be seen as a virtuous cycle of effective learning advances, effective learning processes, distinctions between process and outcome decrease. Outcomes include of knowledge (of things, people, action),

Page 37: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

25

skills (with things, ideas, people), action, feelings and emotions, success, satisfaction, ideas and strategies about learning, affiliation to learning, a sense of oneself, including self as a learner, a sense of others and interacting with them, a sense of membership of a community.

Berdasarkan kutipan yang telah dipaparkan ter-

sebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat minimal 4

hal yang harus dimiliki oleh sebuah proses pembela-

jaran sehingga dikatakan efektif. Empat hal yang

dimaksud adalah pembelajaran adalah pembentukan

aktivitas siswa sehingga dalam pembelajaran yang

efektif siswa harus aktif, pembelajaran dikendalikan

dan diarahkan oleh seorang fasilitator sehingga dalam

pembelajaran yang efektif guru harus mampu menge-

lola proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran me-

merlukan pengawasan dan evaluasi sehingga dalam

pembelajaran yang efektif diperlukan observasi ter-

hadap proses belajar dan hasil belajar.

Efektivitas pembelajaran dalam buku ini akan di-

arahkan sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh

Chris. Merujuk pada toeri Chris, keefektifan pembela-

jaran akan ditinjau dari 4 aspek yaitu:

a) Tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan

yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

b) Keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan

guru/teman, menulis (membuat catat menyelesai-

kan masalah, membuat rangkuman), berdiskusi/

bertanya dengan teman/guru, mengorganisasikan

Page 38: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

26

dan menemukan hubungan-hubungan dari infor-

masi yang diberikan.

c) Kemampuan guru mengelola pembelajaran dalam

usaha mengetahui kesiapan belajar siswa, mem-

berikan penjelasan/memberi informasi, mengamati

dan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas-

tugas belajar, memberi bantuan dan membimbing

kerja siswa.

d) Respons siswa dalam hal berminat dan tertarik

terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran.

2.5 Pengembangan Pembelajaran

Pengembangan pendekatan pembelajaran yang

dilaksanakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan

dalam 5 tahap. Kelima tahap tersebut akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Tahap Pengkajian Awal

Pada tahap ini dilakukan penghimpunan informasi

tentang masalah-masalah yang dikaji. Masalah-

masalah tersebut terkait efektivitas suatu pembela-

jaran yang bersesuaian dengan kebutuhan Kuri-

kulum 2013, kebutuhan dalam pelaksanaan pembe-

lajaran yang efektif yang terdiri dari perangkat

pembelajaran ataupun instrumen dan penggalian

informasi-informasi tentang wujud budaya Batak

Toba yang akan dijadikan sebagai konteks dalam

pembelajaran yang direncanakan.

2. Tahap Perancangan

Dalam tahap ini dilaksanakan perancangan alter-

natif pengembangan pembelajaran yang akan di-

gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah

Page 39: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

27

dari pengkajian informasi. Sehingga pada akhirnya

diperoleh alternatif pembelajaran yang akan men-

jadi pilihan untuk mencapai efektivitas pembe-

lajaran berdasarkan beberapa pertimbangan.

3. Tahap Konstruksi

Pada tahap ini, dibangun perangkat dan instrumen

yang dibutuhkan sesuai dengan alternatif pilihan

pengembangan pembelajaran. Perangkat yang di-

bangun berupa RPP, LKPD dan Buku Siswa. Se-

dangkan Intrumen yang dibangun berupa tes hasil

belajar siswa.

4. Tahap Tes, Evaluasi dan Revisi

Rancangan pembelajaran yang dikembangkan, pe-

rangkat pembelajaran dan instrumen yang diba-

ngun, kembali diperiksa sejauh mana tingkat ke-

berhasilannya melalui analisis-analisis teori dan

praktis. Hasil analisis kemudian dievaluasi. Keku-

rangan-kekurangan yang diperoleh pada tahap

evaluasi selanjutnya direvisi untuk memperoleh

pengembangan pembelajaran yang lebih baik sesuai

dengan yang diharapkan.

5. Tahap Implementasi

Rancangan yang dihasilkan setelah melalui tahap

revisi kemudian diterapkan dalam penelitian. Hasil

dari penelitian kemudian akan dianalisis dan diin-

terpretasikan dalam laporan hasil penelitian.

Page 40: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

28

Page 41: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

29

BAB 3

VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

DALAM PENGEMBANGAN PENDEKATAN

MATEMATIKA REALISTIK DENGAN

MENGGUNAKAN KONTEKS BUDAYA

SUKU BATAK TOBA

Hasil penelitian yang dicapai dalam penelitian ini

meliputi hasil yang diperoleh pada saat persiapan melak-

sanakan penelitian, pada saat penelitian dan pada saat

setelah penelitian. Pada saat persiapan melaksanakan

penelitian diperoleh hasil berupa instrumen dan perang-

kat pembelajaran. Hasil pada saat pembelajaran diperoleh

penilaian atas aktivitas siswa, aktivitas guru, kemampuan

guru mengelola pembelajaran, respon siswa, respon guru

dan nilai ulangan bab. Sedangkan setelah pembelajaran,

hasil yang diperoleh adalah temuan-temuan penelitian

selain yang ditetapkan menjadi tujuan penelitian.

3.1 Validasi Perangkat Pembelajaran dan Intrumen

Tes

Perangkat pembelajaran yaitu RPP, LKPD dan tes

Ulangan Bab yang dikembangkan terdiri dari 10 bab.

Masing-masing bab dikembangkan sesuai dengan

pembelajaran matematika realistic yang mengguna-

kan konteks budaya Batak Toba dan sesuai dengan

kurikulum 2013. Validitas RPP, LKPD dan tes

ulangan bab yang dinilai oleh dua orang praktisi dan

dua orang ahli adalah valid. Validitas RPP, LKPD dan

Page 42: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

30

instrument tes tersebut ditinjau dari 3 aspek yaitu for-

mat, bahasa dan isi dengan komponen yang berbeda-

beda. Berikut adalah ringkasan hasil validasi RPP,

LKPD dan Tes Ulangan Bab yang telah dilaksanakan:

Tabel 3.1 Ringkasan Hasil Validasi RPP,

LKPD dan Tes

Pokok Bahasan RPP LKPD Tes

Pola Bilangan 4,02

(SV)

4,05

(SV)

3,80

(V)

Koordinat Kartesius 4,85

(SV)

4,54

(SV)

3,93

(V)

Relasi dan Fungsi 4,85

(SV)

4,63

(SV)

4,47

(SV)

Persamaan Garis Lurus 4,91

(SV)

4,54

(SV)

4,38

(SV)

Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel

4,78

(SV)

4,54

(SV)

4,57

(SV)

Teorema Pythagoras 4,79

(SV)

4,67

(SV)

4,03

(SV)

Lingkaran 4,71

(SV)

4,38

(SV)

4,44

(SV)

Bangun Ruang Sisi

Datar

4,79

(SV)

4,56

(SV)

4,79

(SV)

Statistika 4,83

(SV)

4,44

(SV)

4,72

(SV)

Peluang

4,83

(SV)

4,44

(SV)

4,56

(SV)

Keterangan:

SV : Sangat Valid

V : Valid

Page 43: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

31

Berdasarkan tabel di atas diperoleh informasi bahwa

masing-masing bab RPP, LKPD dan tes ulangan bab

adalah valid. Dengan demikian, perangkat tersebut layak

digunakan untuk penelitian.

Page 44: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

32

Page 45: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

33

BAB 4

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

DENGAN MENGGUNAKAN KONTEKS

BUDAYA SUKU BATAK TOBA YANG

DIKEMBANGKAN

Dalam buku ini, indikator sebuah pembelajaran di-

katakan efektif jika memenuhi 5 kriteria. Kriteria tersebut

adalah hasil belajar siswa minimal 85% memperoleh nilai

minimal 65 (Depdikbud in Trianto, 2010: 241), siswa aktif

dalam pembelajaran, guru aktif dalam proses belajar, guru

mampu mengelola pembejaran dan respon siswa/guru

terhadap pembelajaran adalah positif.

4.1 Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Pokok bahasan yang dipelajari dalam pembela-

jaran matematika realistik menggunakan konteks

budaya Batak Toba ini adalah pola bilangan. Pemba-

hasan pokok bahasan tersebut dilaksanakan sebanyak

tujuh kali pertemuan. Materi yang dibahas adalah

pola bilangan khusus, barisan aritmatika, barisan

geometri, deret aritmatika dan deret geometri. Proses

pembelajaran berakhir dengan tes untuk mengukur

kemampuan siswa.

Tes yang diberikan terdiri atas 3 pertanyaan. Per-

tanyaan nomor satu terdiri atas 3 sub masalah. Per-

tanyaan nomor dua terdiri atas 4 sub masalah dan

pertanyaan nomor 3 terdiri atas 3 sub masalah. Indi-

kator pertanyaan nomor satu adalah untuk menen-

Page 46: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

34

tukan jenis pola bilangan, menentukan rumus umum

barisan bilangan dan menentukan pola barisan

konvergensi. Indikator pertanyaan nomor dua adalah

menentukan barisan aritmatika, menentukan suku

pertama dari barisan aritmatika, menentukan deret

aritmatika dan menghitung jumlah n suku pertama

deret. Indikator pertanyaan nomor tiga adalah menen-

tukan barisan geometri, menentukan suku pertama

dari barisan geometri dan menentukan jumlah n suku

pertama dari deret geometri.

Jumlah siswa yang mengikuti ujian adalah 40

orang. Hasil tes dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Ringkasan Deskripsi Hasil Ulangan Bab

Pola Bilangan

Nilai

Jumlah Siswa 40

Skor Terendah 40

Skor Tertinggi 100

Rata-rata 80.7

Standar Deviasi 15.9

Banyak Siswa dengan Nilai

Minimal 65

35

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa nilai

terendah yang diperoleh siswa adalah 40. Nilai ter-

tinggi yang diperoleh adalah 100. Rata-rata kelas

siswa adalah 80,7. Besar penyebaran data nilai siswa

adalah 15,9. Banyak siswa yang memiliki nilai sama

atau lebih besar dari 65 adalah 35 siswa. Dengan

demikian, persentase siswa yang memiliki nilai sama

atau lebih besar dari 65 adalah 87,5%.

Page 47: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

35

4.2 Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa yang diamati oleh pengamat ada-

lah sebanyak 7 pertemuan. Kegiatan yang diamati

adalah kegiatan di tahap awal, tahap inti, tahap penu-

tup dan pengelolaan waktu. Aktivitas yang diamati

pada tahap awal adalah bagaimana umpan balik sis-

wa terhadap guru pada saat memulai pembelajaran

yang terdiri dari 4 kegiatan. Pada tahap inti, yang

diamati adalah umpan balik siswa selama kegiatan

pembelajaran disajikan oleh guru. Aktivitas siswa

yang diamati pada kegiatan inti terdiri dari 15 kegi-

atan. Pada tahap kegiatan penutup, yang diamati

adalah umpan balik siswa terhadap guru pada saat

menutup kegiatan pembelajaran. Pada tahap manaje-

men waktu, aktivitas siswa yang diamati adalah

bagaimana siswa menggunakan waktu belajar dengan

baik. Poin penilaian aktivitas siswa terdiri dari skala

penilaian 1-5. Hasil dari lembar observasi aktivitas

siswa selama mengikuti pembelajaran dirangkum da-

lam table berikut.

Page 48: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

36

Tabel 4.2. Hasil Lembar Observasi Aktivitas

Siswa Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya Batak

Toba Materi Pola Bilangan

No. Topik Kategori

1. Pola Bilangan Ganjil 3,95 (Cukup)

2. Pola Bilangan Genap dan

Pola Bilangan Persegi

3,95 (Cukup)

3. Pola Bilangan Persegi

Panjang dan Segitiga

3,95 (Cukup)

4. Segitiga Paskal 4.04 (Baik)

5. Barisan dan Deret

Aritmatika

4.22 (Baik)

6. Barisan dan Deret Geometri 4.27 (Baik)

7. Barisan dan Deret Geometri 3.95 (Cukup)

Rata-Rata 4.04 (Baik)

Nilai rata-rata aktivitas siswa pada materi pola

bilangan adalah 4,04. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran matematika

realistik dengan konteks budaya Batak Toba berada

dalam kategori baik.

4.3 Aktivitas Guru

Aspek yang dinilai pada lembar observasi aktivitas

guru adalah aktivitas guru pada tahap persiapan,

tahap presentasi atau penyampaian pembelajaran,

tahap pelaksanaan pembelajaran dan karakteristik

pribadi guru. Seluruh item yang dinilai terdiri dari 34

poin penilaian dengan skala penilaian 0-4. Hasil dari

lembar observasi aktivitas guru selama melaksanakan

pembelajaran dirangkum dalam table berikut.

Page 49: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

37

Tabel 4.3. Hasil Lembar Observasi Aktivitas

Guru Dalam Pendekatan Matematika Realistik

Dengan Menggunakan Konteks Budaya Batak

Toba Materi Pola Bilangan

No. Topik Kategori

1. Pola Bilangan Ganjil 3,31 (Baik)

2. Pola Bilangan Genap dan

Pola Bilangan Persegi

3,50 (Baik)

3. Pola Bilangan Persegi

Panjang dan Segitiga

3,59 (Baik)

4. Segitiga Paskal 3,46 (Baik)

5. Barisan dan Deret

Aritmatika

3,31 (Baik)

6. Barisan dan Deret Geometri 3,46 (Baik)

7. Barisan dan Deret Geometri 3,53 (Baik)

Rata-Rata 3,45 (Baik)

Nilai rata-rata aktivitas guru pada materi pola

bilangan adalah 3,45. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa aktivitas guru berada dalam kategori baik.

4.4 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Aspek yang dinilai pada lembar observasi ke-

mampuan guru mengelola pembelajaran adalah kegi-

atan guru pada tahap pendahuluan, kegiatan inti,

kegiatan penutup dan pengelolaan waktu. Kegiatan

pendahuluan terdiri dari 4 item pernyataan, kegiatan

inti terdiri dari 15 item pernyataan, kegiatan penutup

terdiri dari 2 item pertanyaan dan pengelolaan waktu

terdiri dari 1 item pernyataan. Poin penilaian terdiri

dari skala penilaian 1-5. Hasil dari lembar observasi

Page 50: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

38

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di-

rangkum dalam table berikut.

Tabel 4.4. Hasil Lembar Observasi Pengelolaan

Pembelajaran Melalui Pendekatan Matematika

Realistik Dengan Menggunakan Konteks

Budaya Batak Toba Materi Pola Bilangan

No. Topik Kategori

1. Pola Bilangan Ganjil 4,00 (Baik)

2. Pola Bilangan Genap dan

Pola Bilangan Persegi

4,09 (Baik)

3. Pola Bilangan Persegi

Panjang dan Segitiga

4.00 (Baik)

4. Segitiga Paskal 4.00 (Baik)

5. Barisan Dan Deret

Aritmatika

4,04 (Baik)

6. Barisan dan Deret Geometri 4.18 (Baik)

7. Barisan dan Deret Geometri 4.13 (Baik)

Rata-rata 4.04 (Baik)

Nilai rata-rata kemampuan guru mengelola pem-

belajaran pada materi pola bilangan adalah 4,04. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa kemampuan guru me-

ngelola pembelajaran matematika realistik dengan

konteks budaya Batak Toba berada dalam kategori

baik.

Page 51: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

39

4.5 Respon

a. Respon Siswa

Hasil penelitian dengan menerapkan pembela-

jaran matematika realistic melalui konteks budaya

suku Batak Toba pada materi pola bilangan secara

kasat mata menunjukkan terlaksanannya pembela-

jaran yang menyenangkan. Hal ini terlihat dari

antusias siswa selama proses belajar yang mengi-

kuti kegiatan pembelajaran dengan semangat dan

ceria. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

siswa memiliki respon yang positif terhadap pem-

belajaran matematika realistik dengan konteks bu-

daya Batak Toba.

Angket respon siswa adalah instrumen yang

digunakan untuk mengukur tanggapan siswa ter-

hadap pembelajaran. Secara data, respon siswa ter-

hadap pembelajaran matematika realistik diukur

dengan menggunakan angket respon. Berikut akan

diuraikan hasil respon siswa yang ditinjau dari 4

aspek yaitu aspek senang atau tidak senang, aspek

baru atau tidak baru, aspek berminat atau tidak

berminat dan aspek tertarik atau tidak tertarik.

Tiap aspek memuat komponen-komponen tersen-

diri.

Ditinjau dari aspek senang atau tidak senang

terhadap 4 komponen pembelajaran matematika

realistic dengan konteks budaya Batak Toba,

diperoleh hasil seperti yang terlihat pada diagaram

batang di bawah berikut.

Page 52: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

40

Gambar 4.1. Diagram Respon Siswa Atas Aspek

Senang atau Tidak Senang

Dari diagram batang di atas diperoleh data

bahwa dalam pembelajaran matematika realistik

dengan konteks budaya Batak Toba untuk aspek

materi pelajaran yaitu pola bilangan diperoleh bah-

wa 39 siswa senang dan 1 orang siswa menyatakan

tidak senang. Setelah ditelusuri, alasan siswa terse-

but merasa tidak senang adalah karena menurut-

nya materi pola bilangan susah. Untuk komponen

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) diperoleh hasil

bahwa 39 siswa senang dan 1 orang siswa menyata-

kan tidak senang. Setelah ditelusuri, siswa tersebut

merasa tidak senang dengan LKPD yang digunakan

karena siswa tersebut tidak mengerti jalur cerita

pada LKPD dan merupakan hal yang baru baginya

cerita matematika memuat budaya yang kemudian

tiba-tiba dihubungkan ke dalam matematika. Un-

tuk komponen cara belajar, 38 siswa menyatakan

senang dan 2 orang menyatakan tidak senang. Se-

telah ditelusuri, alasan siswa tersebut merasa tidak

Page 53: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

41

senang dengan cara belajar yang digunakan adalah

karena di dalam kelompoknya susah untuk diajak

bekerja sama. Untuk komponen terakhir yaitu cara

guru mengajar, semua siswa menyatakan senang.

Ditinjau dari aspek baru atau tidak baru terha-

dap 4 komponen pembelajaran matematika realistic

dengan konteks budaya Batak Toba, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Gambar 4.2. Diagram Respon Siswa Atas

Aspek Baru atau Tidak Baru

Dari diagram batang di atas diperoleh data

bahwa dalam pembelajaran matematika realistik

dengan konteks budaya Batak Toba untuk aspek

materi pelajaran yaitu pola bilangan diperoleh bah-

wa 39 siswa menyatakan materi tersebut baru dan

1 orang siswa menyatakan tidak baru. Setelah

ditelusuri, alasan siswa tersebut menyatakan tidak

baru adalah karena materi pola bilangan sudah

pernah dipelajari di les. Untuk komponen Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) diperoleh hasil bahwa

Page 54: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

42

40 siswa menyatakan bahwa LKPD dengan konteks

budaya Batak Toba yang disajikan adalah hal yang

baru. Untuk komponen cara belajar, 33 siswa me-

nyatakan cara belajar yang digunakan adalah baru

dan 7 orang menyatakan tidak baru. Setelah ditelu-

suri, alasan siswa tersebut menyatakan cara belajar

tidak baru karena siswa tersebut sudah pernah

memperoleh cara belajar yang sama sewaktu duduk

di bangku SD. Untuk komponen terakhir yaitu cara

guru mengajar, 39 siswa menyatakan bahwa cara

guru mengajar adalah baru dan 1 siswa menyata-

kan tidak baru. Siswa mengatakan cara guru me-

ngajar tidak baru karena sudah pernah mempe-

roleh cara mengajar yang sama sewaktu duduk di

bangku SD.

Ditinjau dari aspek berminat atau tidak ber-

minat untuk mengikuti kegiatan belajar selanjut-

nya dengan kegiatan belajar pembelajaran matema-

tika realistic dengan konteks budaya Batak Toba,

diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 55: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

43

Gambar 4.3. Diagram Respon Siswa Atas

Aspek Berminat atau Tidak Berminat

Dari diagram batang di atas diperoleh data bah-

wa 39 siswa berminat untuk mengikuti pembela-

jaran matematika realistik dengan konteks budaya

Batak Toba untuk materi pembelajaran selanjut-

nya. Satu siswa menyatakan tidak berminat dengan

alasan matematika dihubungkan dengan budaya

Batak Toba tidak cocok. Dengan kata lain, siswa

tersebut merasa aneh jika pada awalnya mencerita-

kan kebiasaan suku Batak Toba kemudian tiba-tiba

diujungnya dihubungkan ke materi pembelajaran

matematika yaitu pola bilangan.

Ditinjau dari aspek tertarik atau tidak tertarik

pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru

dan letak gambar yang terdapat pada LKPD pada

pembelajaran matematika realistic dengan konteks

budaya Batak Toba diperoleh hasil sebagai berikut.

Page 56: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

44

Gambar 4.4. Diagram Respon Siswa Atas

Aspek Tertarik atau Tidak Tertarik

Dari diagram batang di atas diperoleh data bah-

wa semua siswa tertarik pada bahasa, penampilan

tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar yang ter-

dapat pada LKPD yang disajikan. Dalam hal ini,

LKPD yang disajikan memuat konteks Budaya

Batak Toba yang dikemas dalam pembelajaran

matematika realistik.

Hasil respon siswa secara deskriptif terhadap

pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan tiap

aspek dan komponen telah dipaparkan sebelumnya.

Berdasarkan hasil tersebut, akan dirangkum per-

sentasi tiap aspek. Berikut adalah ringkasannya.

Page 57: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

45

Tabel 4.5. Persentasi Aspek Respon Siswa

Terhadap Pembelajaran Matematika Realistik

Dengan Konteks Budaya Batak Toba

Frekuensi Persentase

Aspek Senang Tidak Senang Senang Tidak Senang

Materi Pelajaran 39 1 97,5 2,5

LKPD 39 1 97,5 2,5

Cara Belajar 38 2 95 5

Cara Guru

Mengajar 40 0 100 0

Rata-rata 97,5 2,5

Frekuensi Persentase

Aspek Baru Tidak Baru Baru Tidak Baru

Materi Pelajaran 39 1 97,5 2,5

LKPD 40 0 100 0

Cara Belajar 33 7 82,5 17,5

Cara Guru

Mengajar 39 1 97,5 2,5

Rata-rata 94,375 5,625

Frekuensi Persentase

Aspek Berminat

Tidak

Berminat Berminat Tidak Berminat

Berminat

mengikuti

kegiatan belajar

selanjutnya

dengan kegiatan

belajar yang

kamu ikuti

sekarang.

39 1 97,5 2,5

Rata-rata 97,5 2,5

Page 58: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

46

Frekuensi Persentase

Tertarik pada

bahasa, penampilan

tulisan, ilustrasi

guru dan letak

gambar yang

terdapat pada

LKPD

40 0 100 0

Rata-rata 100 0

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa per-

sentasi siswa yang senang dengan pembelajaran

matematika realistik dengan konteks budaya Batak

Toba sebanyak 97,5% dan siswa yang tidak senang

dengan pembelajaran matematika realistik dengan

konteks budaya Batak Toba sebanyak 2,5%. Berda-

sarkan hasil tersebut, sesuai dengan indikator yang

telah ditetapkan, dapat dikatakan bahwa siswa

memiliki respon positif terhadap pembelajaran yang

dilaksanakan. Dalam hal ini, persentasi respon po-

sitif siswa sebesar 97,5 % > 80%. Dengan demikian,

disimpulkan siswa merasa senang dengan pembela-

jaran matematika realistik menggunakan konteks

budaya Batak Toba.

Persentasi siswa yang menyatakan pembela-

jaran matematika realistik dengan konteks budaya

Batak Toba baru bagi siswa tersebut adalah seba-

nyak 94,38% dan siswa yang tidak merasa baru

dengan pembelajaran matematika realistik meng-

gunakan konteks budaya Batak Toba sebanyak

5,62%. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa me-

miliki respon positif terhadap pembelajaran yang

Page 59: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

47

dilaksanakan. Dalam hal ini, rata-rata persentasi

respon positif siswa sebesar 94,38% > 80%. Dengan

demikian, disimpulkan pembelajaran matematika

realistik dengan konteks budaya Batak Toba adalah

baru bagi siswa.

Persentasi siswa yang berminat mengikuti kegi-

atan belajar selanjutnya dengan kegiatan pembela-

jaran matematika realistic menggunakan konteks

budaya Batak Toba adalah sebanyak 97,5% dan

siswa yang tidak berminat mengikuti pembelajaran

matematika realistic menggunakan konteks budaya

Batak Toba untuk pelajaran selanjutnya sebanyak

2,5%. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa me-

miliki respon positif terhadap pembelajaran yang

dilaksanakan dengan persentasi respon positif sis-

wa sebesar 97,5% > 80%. Dengan demikian, siswa

berminat mengikuti kegiatan belajar selanjutnya

dengan kegiatan pembelajaran matematika realis-

tik menggunakan konteks budaya Batak Toba.

Persentasi siswa yang tertarik pada bahasa, pe-

nampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gambar

yang terdapat pada LKPD adalah sebanyak 100%.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa

memiliki respon positif terhadap pembelajaran yang

dilaksanakan dengan persentasi respon positif sis-

wa sebesar 100% > 80%. Dengan demikian siswa

tertarik pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi

guru dan letak gambar yang terdapat pada LKPD

pembelajaran matematika realistik menggunakan

konteks budaya Batak Toba.

Page 60: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

48

Hasil analisis untuk aspek respon siswa yang

terdiri dari senang atau tidak senang, baru atau

tidak baru, berminat atau tidak berminat dan ter-

tarik atau tidak tertarik semuanya menunjukkan

hasil positif. Siswa senang dengan pembelajaran

matematika realistik dengan konteks budaya Batak

Toba. Pembelajaran matematika realistik dengan

konteks budaya Batak Toba merupakan pembela-

jaran yang baru bagi siswa. Siswa berminat mengi-

kuti kegiatan belajar selanjutnya dengan kegiatan

pembelajaran matematika realistik menggunakan

konteks budaya Batak Toba. Siswa juga tertarik

pada bahasa, penampilan tulisan, ilustrasi guru

dan letak gambar yang terdapat pada LKPD yang

digunakan. Dari pencapaian keempat aspek terse-

but disimpulkan siswa memiliki respon yang positif

terhadap pembelajaran matematika realistik meng-

gunakan konteks budaya Batak Toba.

b. Respon Guru

Guru yang diberi angket dalam penelitian ini

adalah guru kelas VIII B yang menjadi pengamat

selama pelaksanaan penelitian. Hasil analisis un-

tuk aspek respon guru yang terdiri dari senang atau

tidak senang, baru atau tidak baru, berminat atau

tidak berminat dan tertarik atau tidak tertarik se-

muanya menunjukkan hasil positif. Guru senang

dengan pembelajaran matematika realistik dengan

konteks budaya Batak Toba. Pembelajaran mate-

matika realistic dengan konteks budaya Batak Toba

merupakan pembelajaran yang baru bagi guru.

Guru berminat melaksanakan kegiatan belajar se-

Page 61: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

49

lanjutnya dengan kegiatan pembelajaran matema-

tika realistik menggunakan konteks budaya Batak

Toba. Guru juga tertarik pada bahasa, penampilan

tulisan, ilustrasi dan letak gambar yang terdapat

pada LKPD yang digunakan. Dari pencapaian ke-

empat aspek tersebut disimpulkan guru memiliki

respon yang positif terhadap pembelajaran matema-

tika realistic menggunakan konteks budaya Batak

Toba.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa

siswa mencapai hasil belajar yang baik sesuai

dengan ketentuan Depdiknas, siswa aktif selama

proses belajar, guru aktif dalam kegiatan belajar,

guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik,

respon siswa positif terhadap pembelajaran dan res-

pon guru positif terhadap kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan capaian tersebut maka dapat disim-

pulkan pembelajaran dengan pendekatan matema-

tika realistik menggunakan konteks budaya Batak

Toba yang dikembangkan adalah efektif.

Page 62: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

50

Page 63: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

51

BAB 5

KESULITAN SISWA MENGIKUTI

KURIKULUM 2013

Selain hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan,

ditemukan temuan-temuan setelah selesai melaksanakan

penelitian. Temuan tersebut di antaranya adalah jenis-

jenis kesulitan yang mengakibatkan kesalahan-kesalahan

siswa dalam menjawab soal. Temuan lain adalah kesu-

litan yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran

sesuai kurikulum 2013 dengan menggunakan langkah 5M

(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Data, Mengasosi-

asikan dan Menyimpulkan) dan efektivitas pembelajaran

pendekatan matematika realistik dengan menggunakan

konteks budaya Batak Toba apabila melibatkan media

pembelajaran Geogebra.

5.1 Kesulitan Siswa Dalam Materi Pola Bilangan

Tes ulangan bab Pola Bilangan terdiri dari 10

item. Tiap item memiliki kesulitan tersendiri bagi sis-

wa. Setelah dianalisi, diperoleh informasi kesulitan

siswa sebagai berikut:

1. Soal Nomor 1

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan ter-

hadap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bah-

wa sejumlah 3 siswa masih mengalami kesulitan

dalam penggunaan konsep, 4 siswa mengalami ke-

sulitan dalam penggunaan prinsip, 5 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

Page 64: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

52

dan 0 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

2. Soal Nomor 2

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 1 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 2 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 1 siswa menga-

lami ke-sulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 1 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

3. Soal Nomor 3

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 15 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 10 siswa mengalami ke-

sulitan dalam penggunaan prinsip, 8 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 2 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

4. Soal Nomor 4

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 3 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 1 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 0 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 0 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

Page 65: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

53

5. Soal Nomor 5

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 3 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 1 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 0 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 0 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

6. Soal Nomor 6

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 2 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 2 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 2 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 6 siswa mengalami kesulitan berhitung.

7. Soal Nomor 7

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 10 siswa masih mengalami kesulitan

penggunaan konsep, 7 siswa mengalami kesulitan

penggunaan prinsip, 0 siswa mengalami kesulitan

kemampuan mengungkapkan informasi dan 4

siswa mengalami kesulitan berhitung.

8. Soal Nomor 8

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 0 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 0 siswa mengalami kesu-

Page 66: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

54

litan dalam penggunaan prinsip, 3 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 0 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

9. Soal Nomor 9

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 2 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 1 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 3 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 12 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

10. Soal Nomor 10

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terha-

dap seluruh jawaban siswa diperoleh hasil bahwa

sejumlah 5 siswa masih mengalami kesulitan da-

lam penggunaan konsep, 1 siswa mengalami kesu-

litan dalam penggunaan prinsip, 2 siswa menga-

lami kesulitan dalam mengungkapkan informasi

dan 20 siswa mengalami kesulitan dalam berhi-

tung.

Kesulitan-kesulitan yang telah dipaparkan, me-

nyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menja-

wab soal. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan di-

rangkum pada table berikut:

Page 67: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

55

Tabel 5.1. Presentasi Kesalahan Siswa

Jenis Kesalahan Butir Soal Jumlah

Persentase

Kesulitan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penggunaan Konsep 3 1 15 3 3 2 10 0 2 5 42 30%

Penggunaan Prinsip 4 2 10 1 1 2 7 0 1 1 29 20.71%

Kemampuan

Mengungkapkan

informasi

5 1 8 0 0 2 0 3 3 2 24 17.14%

Berhitung 0 1 2 0 0 6 4 0 12 20 45 32.14%

Dari table di atas, diperoleh informasi bahwa:

1. Kesulitan penggunaan konsep yang dialami oleh

siswa dalam menyelesaikan soal pola bilangan ada-

lah sebesar 30%. Hal ini disebabkan karena siswa

belum paham dengan beberapa materi pola bi-

langan, seperti konfigu-rasi dari setiap barisan yang

ada.

2. Kesulitan penggunaan prinsip yang dialami oleh

siswa dalam menyelesaikan soal pola bilangan ada-

lah sebesar 20.71%. Hal ini disebabkan karena

siswa yang sudah paham dengan konsep dari pola

bilangan, namun siswa belum bisa mengembang-

kan prinsip pola bilangan.

3. Kesulitan mengungkapkan informasi yang dialami

oleh siswa dalam menyelesaikan soal pola bilangan

adalah sebesar 17,14 %. Hal ini disebabkan karena

beberapa siswa mengetahui informasi yang ada

pada soal tetapi tidak dituliskan dalam menjawab.

4. Kesulitan berhitung yang dialami oleh siswa dalam

menyelesaikan soal pola bilangan adalah sebesar

32.14 %. Hal ini disebabkan karena siswa sudah

Page 68: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

56

mengetahui cara berhitung yang benar tetapi siswa

jarang berlatih menghitung, sehingga pada saat

mengerjakan soal ada kesalahan dalam melakukan

perhitungan.

5. Dari keempat jenis kesulitan di atas, kesulitan

yang paling dominan adalah kesulitan berhitung

yaitu sebesar 32, 14%.

5.2 Kesulitan Siswa Mengikuti Kurikulum 2013

Menyangkut pembelajaran yang menggunakan

penerapan kurikulum 2013, mayoritas siswa menyata-

kan bahwa kurikulum 2013 sulit dan tidak cocok un-

tuk kalangan siswa. Hasil wawancara tertulis terbuka

menunjukkan bahwa dari 40 siswa diperoleh 47,5 %

siswa kesulitan dalam mempresentasikan jawaban

masalah yang diperoleh, 27,5% siswa kesulitan dalam

mengamati masalah yang disajikan, 7,5% siswa kesu-

litan dalam mendiskusikan kesimpulan masalah, 7,5%

siswa kesulitan dalam menanyakan hal-hal yang ber-

kaitan dengan masalah dan 2,5% siswa kesulitan

dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk

memecahkan masalah.

5.3 Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik

dengan Menggunakan Konteks Budaya Batak

Toba yang melibatkan software Goegebra

1. Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran matematika realistik dengan

menggunakan konteks budaya Batak Toba yang

melibatkan software Goegebra dilaksanakan pada

materi bidang kartesius. Pembelajaran pokok baha-

Page 69: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

57

san ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan

dengan sub pokok bahasan posisi titik terhadap

sumbu x dan sumbu y, posisi titik terhadap titik

pusat dan garis-garis sejajar dan tegak lurus. Pada

akhir bab pembelajaran, diberikan tes dengan

indicator mampu menentukan posisi titik terhadap

sumbu x dan sumbu y, menentukan posisi titik

terhadap titik pusat dan menentukan garis-garis

sejajar dan tegak lurus. Hasil dari tes tersebut

dirangkum dalam table berikut:

Tabel 5.2 Ringkasan Deskripsi Hasil Ulangan

Bab Bidang Kartesius

Nilai

Jumlah Siswa 40

Skor Terendah 50

Skor Tertinggi 100

Rata-rata 73.13

Standar Deviasi 11.75

Banyak Siswa dengan Nilai

Sama atau Lebih Besar

dari 65

34

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa

nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50. Nilai

tertinggi yang diperoleh adalah 100. Rata-rata kelas

siswa adalah 73,13. Besar penyebaran data nilai

siswa adalah 11,75. Banyak siswa yang memiliki

nilai sama atau lebih besar dari 65 adalah 34 siswa.

Dengan demikian, persentase siswa yang memiliki

nilai sama atau lebih besar dari 65 adalah 85%.

Page 70: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

58

Besar persentasi tersebut masih memenuhi kriteria

yang ditetapkan oleh Depdiknas.

2. Aktivitas Siswa

Dalam pembelajaran matematika realistic yang

menggunakan konteks budaya Batak Toba dan

software Geogebra diperoleh ringkasan aktivitas

siswa seperti terlihat pada table berikut.

Tabel 5.3. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Dalam Pendekatan Matematika Realistik Dengan

Menggunakan Konteks Budaya Batak Toba

Materi Bidang Kartesius

No. Topik Kategori

1. Posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y 4.40 (Baik)

2. Posisi Titik terhadap titik pusat 4.36 (Baik)

3. Garis-garis sejajar dan tegak lurus 4.40 (Baik)

Rata-Rata 4.38 (Baik)

Nilai rata-rata aktivitas siswa pada pokok ba-

hasan bidang kartesius adalah 4,38. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pembela-

jaran matematika realistic dengan konteks budaya

Batak Toba berada dalam kategori baik.

3. Aktivitas Guru

Dalam pembelajaran matematika realistic yang

menggunakan konteks budaya Batak Toba dan

software Geogebra diperoleh ringkasan aktivitas

guru seperti terlihat pada table berikut.

Page 71: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

59

Tabel 5.4. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru

Dalam Pendekatan Matematika Realistik Dengan

Menggunakan Konteks Budaya Batak Toba

Materi Bidang Kartesius

No. Topik Kategori

1. Posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y 3,62 (Baik)

2. Posisi Titik terhadap titik pusat 3,62 (Baik)

3. Garis-garis sejajar dan tegak lurus 3,56 (Baik)

Rata-Rata 3,60 (Baik)

Nilai rata-rata aktivitas guru pada materi

bidang kartesius adalah 3,60. Nilai tersebut menun-

jukkan bahwa aktivitas guru selama proses pem-

belajaran berada dalam kategori baik.

4. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran.

Dalam pembelajaran matematika realistic yang

menggunakan konteks budaya Batak Toba dan

software Geogebra diperoleh ringkasan kemampu-

an guru dalam mengelola pembelajaran seperti

terlihat pada table berikut.

Tabel 5.5. Hasil Lembar Pengelolaan Pembelajaran

Melalui Pendekatan Realistik Dengan

Menggunakan Konteks Budaya Batak Toba Materi

Bidang Kartesius

No. Topik Kategori

1. Posisi titik terhadap sumbu x

dan sumbu y

4.13 (Baik)

2. Posisi Titik terhadap titik pusat 4.22 (Baik)

3. Garis-garis sejajar dan tegak

lurus

4.27 (Baik)

Rata-rata 4.20 (Baik)

Page 72: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

60

Nilai rata-rata kemampuan guru mengelola

pembelajaran pada materi pola bilangan adalah

4,20. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kemam-

puan guru mengelola pembelajaran matematika

realistic dengan konteks budaya Batak Toba berada

dalam kategori baik.

5. Respon Siswa/Guru

Angket yang digunakan untuk melihat respon

siswa dan guru terhadap pembelajaran pada pokok

bahasan pola bilangan sama dengan angket yang

digunakan pada pokok bahasan bidang kartesius.

Namun, dalam angket pokok bahasan bidang karte-

sius ditambahkan satu item pernyataan yaitu ten-

tang software Geogebra. Ringkasan hasil respon sis-

wa terhadap pembelajaran pokok bahasan bidang

kartesius adalah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6. Hasil Angket Respon Siswa pada

Pembelajaran PMR Pada Pokok Bahasan Bidang

Kartesius

No ASPEK SENANG TIDAK

SENANG

1 Bagaimana perasaanmu

tentang komponen:

a. Materi pelajaran?

b. Lembar kerja peserta

didik (LKPD)?

c. Cara belajar?

d. Cara mengajar?

e. Software Geogebra

yang digunakan

38

40

40

40

40

95%

100%

100%

100%

100%

2

0

0

0

0

5%

0%

0%

0%

0%

Rata-Rata 99% 1%

N0 ASPEK BARU TIDAK

Page 73: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

61

BARU

2 Bagaimana perasaanmu

tentang komponen:

a. Materi pelajaran?

b. Lembar kerja

peserta didik

(LKPD)?

c. Cara belajar?

d. Cara mengajar?

e. Software Geogebra

yang digunakan

18

33

40

37

40

45%

83%

100%

93%

100%

22

7

0

3

0

55%

17%

0%

7%

0%

Rata-Rata 84% 16%

NO ASPEK BERMINAT TIDAK

BERMINAT

3 Apakah kamu berminat

mengikuti kegiatan belajar

selanjutnya dengan

kegiatan yang kamu ikuti

sekarang?

40 100% 0 0%

NO ASPEK TERTARIK TIDAK

TERTARIK

4 Apakah kamu tertarik

pada bahasa, penampilan

tulisan,ilustrasi guru dan

letak gambar yang terdapa

pada LKPD?

40 100% 0 0%

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa

99% siswa senang dengan pembelajaran matema-

tika realistik yang melibatkan konteks budaya Ba-

tak Toba dan software Geogebra, 84% siswa menya-

takan bahwa pembelajaran matematika realistik

dengan konteks budaya Batak Toba dan penggu-

Page 74: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

62

naan software Geogebra adalah hal yang baru,

100% siswa berminat mengikuti kegiatan belajar

selanjutnya dengan kegiatan pembelajaran mate-

matika realistic menggunakan konteks budaya

Batak Toba dan software Geogebra dan 100 % siswa

tertarik pada bahasa, penampilan tulisan,ilustrasi

guru dan letak gambar yang terdapa pada LKPD.

Angket respon guru menunjukkan hasil bahwa

guru senang dengan pembelajaran yang dilaksana-

kan, guru merasa pembelajaran yang disajikan

adalah baru, guru berminat untuk melaksanakan

pembelajaran matematika realistic menggunakan

konteks budaya Batak Toba dan software Geogebra

dan guru tertarik pada kamu tertarik pada bahasa,

penampilan tulisan, ilustrasi guru dan letak gam-

bar yang terdapa pada LKPD.

Uraian di atas menunjukkan hasil yang baik

untuk 5 kriteria yang ditetapkan. Dengan memper-

hatikan 5 kriteria yang dipenuhi dalam pembela-

jaran, maka dapat disimpulkan bahwa pembela-

jaran matematika realistik dengan konteks budaya

Batak Toba dan penggunaan software Geogebra

efektif.

Page 75: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

63

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan yang

telah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran yaitu RPP, LKPD dan tes

ulangan bab yang dikembangkan dalam pembela-

jaran matematika realistik menggunakan konteks

budaya Batak Toba adalah valid.

2. Pembelajaran matematika realistik menggunakan

konteks budaya Batak Toba adalah efektif.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan,

saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. RPP dan LKPD yang dikembangkan dalam peneli-

tian ini dapat digunakan guru di sekolah sebagai

rujukan dalam mengembangkan pembelajaran

sesuai kurikulum 2013. Dimana perangkat pembe-

lajaran yang dikembangkan ini sesuai dengan

kegiatan pembelajaran scientific yang memuat ke-

giatan 5M.

2. Tes ulangan bab yang dikembangkan dapat diguna-

kan sebagai alternative untuk menguji kemampuan

belajar siswa.

3. Konteks yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam mengem-

bangkan pembelajaran yang lebih menarik dan

menyenangkan sesuai konteks yang diinginkan.

Page 76: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

64

4. Kegiatan belajar yang dirancang dalam penelitian

ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam

meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar matematika.

Model pembelajaran dengan inovasi konteks bu-

daya yang dikembangkan dapat digunakan sebagai

model alternatif pembelajaran yang menyenangkan di

kelas

Page 77: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

65

DAFTAR PUSTAKA

Cilingir. 2017. Gerçekçi Matematik Eğitimi Yaklaşımının

İlkokul Öğrencilerinin Başarılarına, Görsel

Matematik Okuryazarlığı Özyeterlik Algılarına ve

Problem Çözme Tutumlarına Etkisi.1. Turki: Turkish

Journal of Computer and Mathematics Education

Volume : 7 No:3

Dewi, Ni Luh Karnita , I B Surya Manuaba, dan Md

Putra. 2015. Studi Evaluasi Implementasi

Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Context, Input,

Process, dan Product (Cipp) Padasekolah Dasar

Negeri di Wilayah Pinggirankabupaten Badung.

Singaraja: e-Journal PGSD Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1

Hadi, Sutarto. 2017. Pendidikan Matematika Realistik:

Teori, Teori dan Implementasinya. Jakarta: Rajawali

Pers.

Khairani, Makmum. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo

Kusumastuti, Ayuk, Sudiyanto dan Dini Octoria. 2016.

Faktor-Faktor Penghambat Guru Dalam

Melaksanakan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran

Akuntansi Di SMK Negeri 3 Surakarta. Surakarta:

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 118-133

Page 78: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

66

Retnawati, Heri. 2015. Hambatan Guru Matematika

Sekolah Menengah Pertama Dalam Menerapkan

Kurikulum Baru. Yogyakarta: Jurnal Cakrawala

Pendidikan No 3 (2015).

Riptiani, Manik, Surya Manuaba Dan Made Putra. 2015.

Studi Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013

Ditinjau dari Cipp Pada Sekolah Dasar Negeri Di

Wilayah Pedesaan Kabupaten Badung. Singaraja: E-

Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1.

Ruja I Nyoman, Sukamto. 2015. Survey Permasalahan

Implementasi Kurikulum Nasional 2013 Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah

Menengah Pertama di Jawa Timur. Malang: Sejarah

dan Budaya, Tahun Kesembilan, Nomor 2.

Sinaga, Bornok dan Manguji Nababan. 2008.

Pengembangan Model Pembelajaran Matematika

Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBM-

B3). Medan: FMIPA Unimed.

Sri Yuli Astuti, Made. 2011. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Sekolah Dasar Di Kecamatan Rendang. Bandung:

Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha Vol:7 No:2.

Sutrisno, Mudji, Hendar Putranto. 2009. Teori-Teori

Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Page 79: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK … · belajaran sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan demi- ... Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si. selaku Ketua Lembaga Penelitian ...

67

Tinambunan, Djapiter. 2010. Orang Batak Kasar?:

Membangun Citra dan Karakter: Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Watkin, Chris, dkk. 2007. Learning About Learning:

Resources for Supporting Effective Learning. New

York: Taylor & Francis Group.