PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf ·...

215
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Erika Damayanti NIM: 151134157 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH

DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Erika Damayanti

NIM: 151134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

i

HALUDUL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH

DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Erika Damayanti

NIM: 151134157

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIM HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat serta Karunia-Nya.

2. Orang tua penulis, Bapak Pratikno (Alm) dan Ibu Rubinah yang selalu

mendoakan, mendukung, membimbing, dan memberi semangat saya sehingga

peneliti selalu termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

3. Kakak penulis, Galih Suryo Pangestu.

4. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Bapak Andreas Erwin

Prasetya., M.Pd. yang selalu sabar membimbing dan mendampingi peneliti

dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

5. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh pendidik

dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

v

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu dan boleh jadi

engkau mencintai sesuatu namun ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui

sedangkan kamu tidak mengetahui”

(Al Baqarah: 216)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakata, 28 Mei 2019

Peneliti

Erika Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Erika Damayanti

Nomor Mahasiswa : 151134157

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universtas Sanata Dharma, karya ilmiah sayayang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH

DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 28 Mei 2019

Yang menyatakan

Erika Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH

DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4

Erika Damayanti

Universitas Sanata Dharma

2019

Latar belakang penelitian adalah kebutuhan modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional anak bagi guru kelas I SD untuk

mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

mengetahui prosedur pengembangan modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak, (2) mengetahui kualitas penggunaan modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak dalam pembelajaran

tematik di kelas.

Subjek penelitian ini adalah guru kelas I SD Negeri Karangmloko I. Objek

penelitian ini adalah modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional

anak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman

wawancara, dan kuesioner. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis

data kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

dan pengembangan (R&D).

Hasil penelitian menujukkan bahwa prosedur pengembangan modul

pembelajaran menggunakan permainan tardisional anak untuk kelas I sekolah

dasar tema 2 subtema 4 menggunakan tujuh langkah milik Sugiyono yaitu (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,

(5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk. Hasil validasi produk

dari dua ahli pakar dan seorang guru kelas I SD mendapat skor rata-rata 4,55

dengan kategori sangat baik dan layak diuji cobakan setelah dilakukan perbaikan.

Hasil uji coba produk dari guru kelas I mendapat skor rata-rata 4,36 dengan

kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul

pembelajaran permainan tradisional memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat

membantu guru dalam pembelajaran tematik.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, modul pembelajaran, permainan

tardisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE

USING CHILDREN TRADITIONAL GAME

FOR THE FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

THEME 2 SUBTHEME 4

Erika Damayanti

Sanata Dharma University

2019

The background of the study is the need of learning module using children

traditional game for the first grade teacher in the Eelementary School to teach the

materials to the students. The aim of the study are (1) to know the procedure to

develop the learning module using children traditional game, and (2) to know the

using quality of learning module using children traditional game in the thematic

learning in class.

The subject of the study is the first grade teacher of Elementary School

Karangmloko I and the object is the learning module using children traditional

game. The instruments used in the study are observation guidelines, interview

guidelines, and questionnaire. The technique used in analysing the data is

quantitative and qualitative data analysis. Whereas the type of the research is

Research and Development (R&D).

The results of the study shows that the procedure of learning module

development using children traditional game for the first grade of Elementary

School in Theme 2 Subtheme 4 uses seven steps research by Sugiyono, which are:

(1) finding potential and problems, (2) collecting information, (3) designing

product, (4) validating design, (5) improving design, (6) testing product, and (7)

revising product. The result of the validation from the two experts and a first

grade teacher shows that the average score is 4,55 with the category of very good

and it is worth to be tested after being revised. The average score resulted from

the product testing from the first grade teacher is 4,36 with the category of very

good. It can be concluded that the learning module using children traditional

game has a very good quality and can help teacher in teaching thematic

materials.

Keywords: research and development, learning module, traditional games.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan cinta-

Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti melalui perhatian dan kasih sayang

dari keluarga, para dosen dan teman-teman, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul

“PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK KELAS I SEKOLAH

DASAR TEMA 2 SUBTEMA 4” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari,S.Psi.,M.A. selaku Dosen Pembimbing I

dan Bapak Andeas Erwin Prasetya., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah sabar mendampingi, membimbing, dan mengarahkan peneliti

selama menyelesaikan penulisan skripsi.

5. Kedua orang tua, Bapak Pratikno (Alm) dan Ibu Rubinah yang selalu

mendoakan, memberi motivasi, membiayai, mengarahkan, dan

membimbing peneliti selama menyelesaikan penulisan skripsi.

6. Kakak peneliti, Galih Suryo Pangestu yang selalu membantu dan

memberikan dorongan kepada penulis dalam setiap masalah.

7. Keluarga besar yang telah memberikan dukungan moral.

8. Ibu Resimyati, S.Pd,SD yang telah berkenan menjadi validator modul

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xi

9. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. yang telah berkenan

menjadi validator.

10. Bapak Sumarno, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Karangmloko I

yang telah memberi izin penelitian.

11. Seluruh PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.

12. Cornelius Ardi Putranto yang telah memberikan arahan, semangat,

motivasi, dan menemani pada saat menyelesaikan penulisan skripsi.

13. Ulfi, Sasa, Andre, Eni, Adnin, Ayuditya, Uni, Lia, Laras selaku sahabat

yang telah memberikan arahan, semangat, motivasi dan menemani saat

menyelesaikan penulisan skripsi.

14. Teman-teman satu penelitian kolaboratif, yaitu Laras, Irene, Ayuni,

Bagas, Johan, Dian, Ridho, Apri dan Akta yang telah memberi semangat

dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Peneliti

berharap, semoga skripsi ini dapat bemanfaat bagi dunia pendidikan dan para

pembaca.

Yogyakarta, 28 Mei 2019

Peneliti

Erika Damayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii

HALAMANMOTTO .............................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................6

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6

D. Manfaat Penelitian........................................................................................7

E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan .............................................................8

F. Definisi Operasional .....................................................................................9

BAB II ...................................................................................................................10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xiii

LANDASAN TEORI............................................................................................10

A. Kajian Pustaka ............................................................................................10

1. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontesktual .....................................10

2. Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget ....................................................13

3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah ............................................13

B. Kurikulum ..................................................................................................13

1. Pengertian Kurikulum 2013 .......................................................................15

2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013 ..........................................................17

3. Karakteristik Kurikulum 2013 ...................................................................17

C. Bahan Ajar..................................................................................................19

1. Kegunaan Bahan Ajar ................................................................................20

D. Pengertian Modul Pembelajaran ................................................................20

1. Karakteristik Modul ...................................................................................21

2. Jenis Modul Pembelajaran .........................................................................22

3. Langkah – langkah Penyusunan Modul .....................................................23

4. Fungsi dan Manfaat Modul ........................................................................24

5. Kelebihan dan Kekurangan Modul .............................................................26

E. Pengertian Bermain ....................................................................................28

F. Definisi Permainan Tradisional ..................................................................29

1. Permainan Tradisional Engklek (Sunda Manda) .......................................31

2. Sobyung ......................................................................................................31

3. Ular Naga (Sepdur) ....................................................................................39

4. Petak Umpet ( Ucing Sumput) ...................................................................42

5. Bakiak Batok (Kelom Batok) .....................................................................45

6. Ma’raga ......................................................................................................47

G. Penelitian yang Relevan .............................................................................48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xiv

H. Kerangka Berpikir ......................................................................................54

I. Pertanyaan Penelitian .................................................................................56

BAB III ..................................................................................................................57

METODE PENELITIAN ....................................................................................57

A. Jenis Penelitian ...........................................................................................57

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................59

1. Potensi Masalah..........................................................................................59

2. Pengumpulan Data .....................................................................................60

3. Desain Produk ............................................................................................60

5. Perbaikan Desain ........................................................................................61

6. Uji Coba Produk .........................................................................................61

7. Revisi Desain..............................................................................................61

8. Uji Coba Pemakaian ...................................................................................61

9. Revisi Produk .............................................................................................62

10. Pembuatan Produk Masal ........................................................................62

C. Setting Penelitian ........................................................................................66

1. Lokasi Penelitian ........................................................................................66

2. Subjek Penelitian ........................................................................................66

3. Objek Penelitian .........................................................................................66

4. Waktu Penelitinan ......................................................................................67

D. Uji Validasi Produk ....................................................................................67

E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................67

F. Instrumen Penelitian ...................................................................................71

G. Teknik Analisis Data ..................................................................................75

BAB IV ..................................................................................................................79

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xv

A. Hasil Penelitian ..........................................................................................79

1. Prosedur Pengembangan ............................................................................79

a. Potensi dan Masalah ...................................................................................79

b. Pengumpulan Data .....................................................................................83

c. Desain Produk ............................................................................................89

d. Data Hasil Validasi Modul .........................................................................98

e. Perbaikan Desain ........................................................................................99

f. Uji Coba Produk .......................................................................................109

g. Revisi Produk ...........................................................................................114

2.Kualitas Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak

Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4 .........................................117

3. Kajian Produk Akhir ................................................................................118

B. Pembahasan ..............................................................................................121

C. Kelebihan dan Kekurangan Modul Pembelajaran ....................................126

1. Kelebihan Modul Pembelajaran ...............................................................127

2. Kekurangan Modul Pembelajaran ............................................................127

BAB V..................................................................................................................128

PENUTUP ...........................................................................................................128

A. Kesimpulan...............................................................................................128

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................129

C. Saran .........................................................................................................130

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................131

LAMPIRAN ........................................................................................................135

Curriculum Vitae ...............................................................................................135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Potensi dan Masalah .................................................. 71

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa Uji Coba Lapangan ......................................... 72

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara potensi dan masalah ................................................ 72

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara kepada guru kelas I ................................................... 73

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Pakar dan Guru ............................ 73

Tabel 3.6 Kisi-kisi uji coba modul pembelajaran ...................................................... 74

Tabel 3.7 Kriteria kelayakan instrumen ..................................................................... 75

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif Skala Lima ........................ 77

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawanacara guru kelas I SD ......................................... 83

Tabel 4.2 Skor Penilaian Instrumen Modul Pembelajaran oleh para ahli .................. 98

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli I dan Revisi ...................................................... 100

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Ahli II dan Revisi ..................................................... 106

Tabel 4.5 Komentar dan Saran dari Guru Kelas I SD dan Revisi .............................. 108

Tabel 4.6 Hasil Observasi Uji Coba Terbatas ............................................................ 110

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Subjek Penelitian .............................................................. 113

Tabel 4.8 Komentar dan Saran Subjek Penelitian dan Revisi .................................... 113

Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan ........................ 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literature Map ....................................................................................... 53

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono.... 59

Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian yang digunakan oleh peneliti .................... 63

Gambar 4.1 Sampul Modul ........................................................................................ 91

Gambar 4.2 Kata pengantar modul ............................................................................ 92

Gambar 4.3 Daftar isi modul ...................................................................................... 92

Gambar 4.4 Kompetensi inti modul ........................................................................... 93

Gambar 4.5 Ilustrasi Permainan ................................................................................. 94

Gambar 4.6 Deskripsi dan Isi Setiap Permainan ........................................................ 94

Gambar 4.7 Daftar pustaka modul ............................................................................. 97

Gambar 4.8 Biografi penulis modul ........................................................................... 97

Gambar 4.9 Revisi sampul modul .............................................................................. 100

Gambar 4.10 Revisi kata pengantar ........................................................................... 102

Gambar 4.11 Revisi Isi modul ................................................................................... 103

Gambar 4.12 Revisi isi modul penambahan soal evaluasi ......................................... 104

Gambar 4.13 Revisi daftar isi..................................................................................... 106

Gambar 4.14 Revisi tahap pembelajaran ................................................................... 108

Gambar 4.15 Perbaikan langkah permainan engklek ................................................. 115

Gambar 4.16 Refleksi Pembelajaran Pada Kegiatan Akhir Permainan ..................... 115

Gambar 4.17 Hasil Akhir Sampul Modul Setelah Direvisi ....................................... 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................. 136

Lampiran 2 Hasil Wawancara Pengumpulan Data .................................................... 138

Lampiran 3 Hasil Observasi Potensi dan Masalah ..................................................... 141

Lampiran 4 Data Hasil Validasi Guru Kelas I ........................................................... 143

Lampiran 5 Data Hasil Validasi Ahli I ...................................................................... 146

Lampiran 6 Data Hasil Validasi Ahli II ..................................................................... 149

Lampiran 7 Data Hasil Uji Coba Guru Kelas I .......................................................... 152

Lampiran 8 Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Terbatas ........................................ 155

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas I SD ......................................... 157

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli I ........................................................ 158

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli II ....................................................... 159

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Terbatas .................................................. 160

Lampiran 13 Lembar Observasi Potensi Dan Masalah .............................................. 161

Lampiran 14 Pedoman Wawancara Potensi Dan Masalah ........................................ 162

Lampiran 15 Pedoman Wawanacara Pengumpualan Data ........................................ 163

Lampiran 16 Instrumen Validasi Modul Pembelajaran ............................................. 164

Lampiran 17 Instrumen Uji Coba Modul Pembelajaran ............................................ 167

Lampiran 18 Surat Katerangan Melakukan Penelitian .............................................. 170

Lampiran 19 Surat Ketrangan Sudah Melakukan Penelitian ..................................... 171

Lampiran 20 Modul Pembelajaran ............................................................................. 172

Lampiran 21 Foto – foto Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Lapangan ...................... 194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi tentang (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3)

tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk, dan (5) definisi operasional.

A. Latar Belakang

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan mutu

dan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satu upaya tersebut yaitu melalui

pergantian kurikulum. Perubahan tersebut dilakukan demi tercapainya kualitas

pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Majid (2014: 1) kurikulum

merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa.

Berdasarkan program tersebut, siswa melakukan kegiatan belajar sehingga

mendorong perkembangan dan pertumbuhan siswa agar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum terbaru yang saat ini diterapkan di

sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),

menggunakan kurikulum 2013.

Kemendikbud (2014) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum 2013

merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang

telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu. Menurut Majid (2014: 37)

penerapan kurikulum 2013 didasari dari permasalahan yang dihadapi dalam

kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau kurikulum KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan). Pergantian kurikulum itu sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

2

bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan sikap, ketrampilan, dan

pengetahuan (Fadilah, 2004: 12), sehingga siswa tidak hanya dituntut dalam

kognitifnya atau pengetahauan yang dimilikinya.

Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan, yaitu

faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar dan faktor yang

berasal dari luar diri individu (Triwiyanto, 2014: 23). Salah satu faktor yang

berasal dari luar adalah peranan guru. Guru memiliki peranan dalam menyediakan

suasana belajar yang menyenangkan. Guru juga harus mencari cara untuk dapat

membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satu cara untuk membuat

pemnelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan menggunakan bahan ajar

yang menyenangkan pula, yaitu bahan ajar yang dapat membuat siswa merasa

tertarik dan senang untuk mempelajari bahan ajar tersebut. Berbagai bentuk bahan

ajar dapat diberikan kepada siswa guna mempermudah proses pembelajaran di

kelas.

Guru harus mampu memandu dan menciptakan proses pembelajaran agar

dapat mencapai tujuan kompetensi yang hendak dicapai (Shoimin, 2014: 5).

Dalam mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa, banyak cara yang dapat

dilakukan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi. Salah satu

caranya adalah dengan menggunakan modul pembelajaran. Belajar dengan

menggunakan modul pembelajaran merupakan salah satu strategi dalam

menyelenggarakan pembelajaran secara mandiri dan menyenangkan. Menurut

Anwar (2010: 24) modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara

sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat

digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

3

yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul juga dapat

digunakan kapan dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa.

Mengingat betapa krusialnya pendidikan bagi anak serta bertapa penting dan

fundamentalnya rangsangan-rangsangan yang dibutuhkan anak untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki, maka bermain menjadi kegiatan yang

sangat penting dan merupakan sentral dari segala kegiatan karena aktivitas

bermain merupakan kebutuhan bagi anak dan appropriate dengan perkembangan

yang dimiliki oleh anak. Menurut Hurlock (dalam jurnal Ekawati, Khusnia (2000 :

320), mengungkapkan bahwa sebenarnya bermain bukanlah kegiatan pemborosan

waktu justru terdapat pengalaman belajar yang berharga terdapat di dalamnya.

Bermain merupakan cara bagi anak untuk memperoleh pengetahuan tentang

segala sesuatu. Bermain akan menumbuhkan anak untuk melakukan eksplorasi,

melatih pertumbuhan fisik serta imajinasi, serta memberikan peluang yang luas

untuk berinteraksi dengan orang dewasa dan teman lainnya, mengembangkan

kemapuan berbahasa dan menambah kata-kata, serta membuat belajar yang

dilakukan sebagai belajar yang sangat menyenangkan.

Dengan demikian, akan membuktikan bahwa permainan tradisional di

Indonesia memiliki manfaat yang lebih untuk perkembangan anak dibandingkan

dengan permainan dengan gadget atau game online meskipun melalui gadget kita

juga bisa mendownload permainan tardisional, namun hal ini akan terasa berbeda

jika dilakukan secara langsung dengan teman-teman di tanah yang lapang. Selain

itu penggunaan gadget yang berlebihan juga akan menimbulkan banyak sekali

efek samping yang sangat merugikan bagi anak-anak. Di era globalisasi ini

permainan tradisional hampir sulit untuk ditemui dan hampir tidak dikenal lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

4

oleh anak-anak era saat ini hal ini terjadi karena mulai tergeser oleh adanya

permainan modern yang lebih canggih dan menarik bagi anak melalui gadgetnya.

Pemilihan permainan elektronikpun menjadi pilihan yang dipandang tepat untuk

memenuhi porsi bermain anak. Di samping itu, banyak orang dewasa memandang

bahwa permainan tradisional tidak memberikan peran yang berarti untuk

meningkatkan prestasi siswa khususnya dalam bidang akademik anak.

Pemahaman materi yang baik menggunakan permainan tradisional diharapkan

mampu membantu guru untuk menerapkan materi memalui permainan tradisional

di setiap pembelajarannya. Permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menerima materi pembelajaran. Karena manfaat aktivitas bermain anak yang

dimaksud sebenarnya untuk memenuhi perkembangan anak bukan hanya sekedar

untuk memperoleh kesenangan dalam diri anak itu sendiri. Tetapi juga terdapat

manfaat lain yang bisa diambil dalam aktivitas bermain, seperti kebutuhan sosial

atau ketangkasan fisik yang tidak sepenuhnya mampu diberikan oleh permainan

elektronik. Selain itu manfaat lain dari bermain juga dapat membantu guru untuk

mengimplementasikan materi pelajaran ke dalam setiap permainan misalnya

dengan menerapkan permainan tradisional yang di dalam langkah-langkahnya

akan ada pokok materi yang akan diajarkan kepada siswa.

SD N Karangmloko I merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan

Kurikulum 2013. Sesuai hasil wawancara dengan guru wali kelas I SD N

Karangmloko I diketahui dalam proses kegiatan pembelajaran kendala yang

dihadapi oleh guru yaitu ada beberapa siswa kelas I yang masih sering kesulitan

dengan pemahaman materi yang dipelajari bahkan ada beberapa siswa yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

5

mau memperhatikan pembelajaran di kelas dan memilih untuk bermain di depan

kelas ataupun di tempat duduknya bersama teman sebangku. Walaupun hanya

beberapa siswa saja yang bermain-main, namun akan menggangu konsentrasi

siswa yang lainnya sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Hal ini dikatakan

sebagai kendala karena guru tentu tidak mungkin akan membiarkan semua hal itu

secara terus menerus karena akan menggangu proses kelancaran siswa yang

lainnya. Kesenjangan yang muncul di dalam kelas ini membuat guru berharap

akan adanya solusi terutama dalam hal bermain agar siswa sekaligus akan bermain

sambil belajar. Mengingat bahwa memang karakter siswa kelas I tidak jauh-jauh

dari unsur bermain.

Melalui wawancara yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, peneliti

mengembangkan permainan tradisional tersebut karena adanya kebutuhan guru

terhadap permainan tradisional di dalam pembelajaran seperti penelitian yang

dilakukan oleh Mohammad Toha yang berjudul “Pengembangan Model

Permainan Tradisional Geprek Kempung dan Gobag Sodor Untuk Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk

menghasilkan produk model pembelajaran IPS SD yang efektif dan inovatif

dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar berbasis

permainan tradisional. Produk berupa model permainan tradisional geprek

kampung dan gobag sodor dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat

memudahkan siswa dalam belajar IPS.

Berdasarkan penelitian di atas, dikembangkan bahan ajar berupa modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak Indonesia untuk kelas I

sekolah dasar. Modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

6

dijadikan sebagai referensi tambahan selain buku paket dan LKS yang telah

disediakan oleh sekolah. Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Pengembangan

Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak Untuk Siswa

Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4?

2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional

anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2 subtema 4?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan modul pembelajaran

menggunakan permainan tardisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2

subtema 4.

2. Untuk mengetahui kualitas modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2 subtema 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

Guru memperoleh refrensi berupa modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak Indonesia untuk kelas I sekolah dasar tema 2

subtema 4 sebagai bahan ajara tambahan yang dapat digunakan untuk

membantu penyampaian materi pembelajaran.

2. Bagi Sekolah

Sekolah memperoleh bahan ajar tambahan berupa modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional anak Indonesia untuk kelas I sekolah

dasar tema 2 subtema 4.

3. Bagi program studi PGSD

Penelitian ini dapat menambah pustaka program studi PGSD Universitas

Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku bergambar permainan

tradisional anak tema 2 subtema 4 kelas I.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung dan meningkatkan wawasan

peneliti tentang jenis penelitian Research and Development (Penelitian dan

Pengembangan) dalam mengembangkan modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak Indonesia untuk kelas I sekolah dasar tema 2

subtema 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

8

E. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Isi modul pembelajaran memuat pada Tema 2: “Kegemaranku”,

Subtema 4: “Gemar Membaca” dengan materi yang terdapat di

dalamnya dikembangkan dengan menggunakan permainan tradisional

anak.

2. Modul pembelajaran ini menggunakan bahasa yang sederhana sehingga

guru akan lebih mudah memahami isi modul.

3. Bersifat kontekstual (berkaitan kegiatan siswa sehari-hari).

4. Modul pelajaran terdiri dari cover, kata pengantar, kompetensi inti,

daftar isi, kompetensi dasar, ilustrasi kegiatan setiap permainan, isi

setiap pembelajaran dan permainan di dalamnya, daftar refrensi, dan

biografi penulis.

5. Buku cerita dibuat full colour (penuh warna).

6. Kertas cover atau sampul menggunakan kertas Art Paper 150.

7. Kertas di bagian isi menggunakan Ivory 120.

8. Gambar dan teks pada modul pembelajaran saling berkaitan.

9. Iluastrasi gambar memperjelas latar rangkaian gambar dan karakter.

10. Modul pembelajaran disesuaikan dengan karateristik perkembangan

siswa kelas I Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

9

F. Definisi Operasional

1. Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun untuk memudahkan

guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa agar lebih

mudah dalam menerima materi pembelajaran, yang disusun secara ringkas

dan menarik dan dapat digunakan oleh orang tua sebagai pengganti guru di

sekolah.

2. Permainan Tradisional

Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga

yang berkembang dari suatu kebiasan masyarakat tertentu.

3. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang disempurnakan dari

kurikulum sebelumnya yang merupakan tindak lanjut dari kurikulum

berbasis kompetensi (KBK) yang mengembangkan aspek ketrampilan,

pengetahuan dan sikap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan tentang beberapa hal yang terdiri dari (1) teori yang

mendukung, (2) hasi penelitian yang relevan, (3) kerangka berfikir, dan (4)

pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Kontesktual

Istilah perkembangan anak membahas pada kemampuan anak dalam

mengembangkan diri mulai dari perkembangan fisik, perkembangan kepribadian,

perkembangan sosial, perkembangan kognitif (pengetahuan), dan perkembangan

dalam bahasa. Namun, dalam teori perkembangan anak yang selama ini sering

dipakai dalam buku dan cocok untuk perkembangan anak SD bagi sebagian besar

orang adalah perkembangan kognitif (pengetahuan) dan perkembangan

sosiokulturalisme.

2. Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget

Menurut Piaget (dalam Komalasari, 2011: 19-20), bagaimana seseorang

memperoleh kecakapan intelektual, pada umumnya akan berhubungan dengan

proses mencari keseimbangan anatara apa yang ia rasakan dan ketahui pada satu

sisi dengan apa yang ia lihat sebagai suatu fenomena baru sebagai pengalaman

dan persoalan. Bila sesorang dalam kondisi sekarang dapat mengatasi situasi baru,

keseimbangan dirinya tidak akan terganggu. Jika tidak, ia harus melakukan

adaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi ini melalui asimilasi, akomodasi,

dan ekuilibrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

11

Proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi,

dan ekuilibrasi (penyeimbang). Proses asimilasi merupakan proses

pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang

telah dimiliki oleh individu.proses akomodasi merupakan proses penyesuaian

struktur kognitif ke dalam situasi baru. Sedangkan ekuilibrasi adalah penyesuaian

berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

Menurut Piaget (dalam Suparno, 2013: 39) secara umum membedakan 4

tahap perkembangan kognitif seseorang, yaitu tahap sensori-motor (0-2 tahun),

tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap pemikiran operational konkrit (7-11

tahun), dan tahap pemikiran formal (11 tahun ke atas). Berikut ini adalah

penjelasan dalam setiap tahapannya :

1. Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun)

Inteligensi anak pada tahap sensori-motor ini lebih didasarkan pada tindakan

inderawi anak terhadap lingkungannya seperti melihat, meraba, menjamah,

mendengar, membau dan lain-lain. Anak dalam tahap ini belum dapat

berbicara dengan bahasa. Pada tahap sensori motor, gagasan anak mengenai

suatu benda ber kembang dari periode “belum punya gagasan” sampai

dengan “sudah punya gagasan akan adanya suatu benda”. Perkembangan

pikiran anak pada tahap ini dimulai dengan reaksi refleks anak terhadap

rangsangan dari luar.

2. Tahap Pemikiran Pra-Operasional (2-7 tahun)

Tahap pemikiran pra-operasional ini dicirikan dengan adanya fungsi semiotik,

yaitu penggunaan simbol atau tandauntuk menyatakan suatu obyek yang saat

itu tidak bersama si subjek. Tahap ini juga dicirikan dengan pemikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

12

intuitifpada anak. Dengan penggunaan bahasa seorang anak dapat

mengungkapkan suatu hal yang tidak sedang dilihat.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)

Tahap operasional konkret ini dapat dicirikan oleh perkembangan sistem

pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis. Ciri utama

dari pemikiran logis itu adalah adanya transformasi reversibel atau sistem

kekekalan. Tahap operasional konkret ini ditandai dengan adanya sistem

operasi terhadap objek konkret/nyata. Anak masih menerapkan logika

berpikir pada barang-barang yang konkrit, belum bersifat absrtrak apalagi

hipoteis sehingga mereka masih punya kesulitan untuk memecahkan

persoalan yang mempunyai banyak variabel.

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)

Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir

abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”. Model

berpikir ilmiah tipe hipothetico deductive dan inductive sudah mulai dimiliki

anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan

mengembangkan hipotesis.

Menurut penjelasan ahli di atas dapat dijelaskan bahwa dalam tahap

perkembangan siswa yang akan peneliti gunakan dalam pembuatan modul ini

berdasarkan pada Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) karena pada siswa

kelas I Sekolah Dasar telah memasuki pada tahap perkembangan Operasional

Konkret di mana pada tahap perkembagan ini ditandai dengan adanya sistem

operasi terhadap objek konkret/nyata yang dibutuhkan oleh siswa kelas I

untuk mengenal lingkungannya secara langsung untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

13

3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah

Setiap individu manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat yang

membedakannya dengan manusia lainnya. Pada masa keserasian sekolah ini,

secara relatif peserta didik lebih mudah untuk dididik dari pada sebelumnya dan

sesudahnya (Agustina, 2015: 93). Masa anak usia sekolah dasar sering disebut

masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo,

1992: 101 (Dalam Agustina, 2015: 93) karakteristik anak pada masa kelas-kelas

rendah sekolah dasar (6-10 tahun). Beberapa sifat khas anak pada masa ini adalah:

1) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi

sekolah.

2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.

3) Ada kecenderungan menuju diri sendiri.

4) Suka membanding-membandingkan dirinya dengan anak lain ada

kecenderungan meremehkan anak lain.

5) Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu dianggapnya tidak

penting.

6) Pada masa ini anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat

apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.

B. Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

sekaligus merupakan pedoman dalam suatu pelaksanaan pembelajaran pada

semua jenis dan jenjang pendidikan. Menurut (Arifin, 2011: 2-3) Istilah

kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya

“pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu. Pengertian kurikulum secara

modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

14

disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas,di halaman sekolah

maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai suatu tujuan

pendidikan. Menurut UU. No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu” (Bab 1 Pasal 1 ayat 19).

Pandangan lain menurut (Majid, 2014: 1) tentang kurikulum adalah

merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan

(sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program dari pendidikan tersebut siswa

melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mampu mendorong perkembangan

dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah diterapkan.

Kurikulum sering dibedakan anatara kurikulum sebagai rencana (curriculum plan)

dengan kuriukulum yang fungsional (functioning curriculum). Kurikulum bukan

hanya sekedar merupakan rencana tertulis saja bagi pengajaran, melainkan bisa

juga menjadi sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang

memberikan pedoman dan dapat mengatur lingkungan dan kegiatan yang

berlangsung di dalam kelas. Sedangkan menurut Sanjaya (dalam Fadillah, 2014:

14) selain diartikan sejumlah mata pelajaran, kurikulum dapat pula dimaknai

sebagai serangkaian pengalaman belajar peserta didik. Sebagaimana disebutkan

oleh para tokoh pendidikan bahwa kurikulum buka hanya menyangkut mata

pelajaran yang harus dipelajari, melainkan menyangkut seluruh usaha sekolah

untuk mempengaruhi siswa belajar, baik di dalam maupun di luar kelas atau

bahkan di luar sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

15

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kurikulum adalah suatu alat pembelajaran yang digunakan dalam

penyelenggaraan pendidikan yang dapat dimaknai sebagai serangkaian

pengalaman belajar siswa sehingga akan tercapai tujuan pendidikan tertentu.

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum yang saat ini dilaksanakan di Indonesia adalah kurikulum 2013

atau biasa disebut dengan tematik. Menurut Fadillah (2014: 16), kurikulum 2013

ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Salah satu yang menjadi

titik tekan yang terpenting pada Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan

dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi

sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kurikulum 2013 berusaha untuk

menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap dapat berbanding lurus dengan

ketrampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di bangku sekolah.

Pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini lebih bersifat tematik integratif dalam

semua mata pelajaran.

Kemampuan secara intelektual tidak cukup untuk menciptakan generasi muda

bangsa yang baik, membutuhkan keseimbangan antara intelektual, ketrampilan

dan juga sikap agar kualitas pendidikan semakin baik. Seperti yang dikemukakan

oleh Hidayat (2013: 23) yang mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 dicita-

citakan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas kompehensif, yaitu

bukan hanya cerdas secara intelektualnya saja namun juga cerdas secara emosi,

dan spiritualnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

16

Menurut Mulyasa (2013: 6-7), Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada

pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi

tingkat berikutnya. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk

mengingkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada

pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia dari peserta didik secara utuh,

terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan. Melalui impelementasi Kurikulum 2013 yang berbasis

kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan

kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta

mempersonalisasi nilai-nial karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam

perilaku dalam kegiatan sehari-hari.

Terkait dengan pengertian bebrapa ahli di atas tentang kurikulum dapat

disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sudah

disempurnakan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) yang mengembangkan beberapa aspek yaitu aspek ketrampilan,

pengetahuan dan sikap. Kurikulum 2013 juga menerapkan pembelajaran secara

tematik dan menggunakan pendekatan saintifik dan lebih menekankan pada

pendidikan karakter pada anak.

2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013

Tujuan dan fungsi kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-

Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam

undang-undang Sisdiknas ini disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah

mengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

17

bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Fadillah (2014: 25)

tujuan Kurikulum 2013, secara khusus dapat penulis uraikan sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills

dansoft skills melalui kemampuan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan

dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif,

kreatif, dan inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara

Indonesia.

3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan

menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan

semua komponen kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam

pembelajaran.

4. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga

masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan

kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

5. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan

keleluasaan untuk mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai dengan

kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.

3. Karakteristik Kurikulum 2013

Dalam pengembangan kurikulum 2013 tentunya memiliki karakteristik yang

dijadikan pedoman di dalamnya. Menurut Kemendikbud (dalam Widyastono,

2014: 131) mengungkapkan karakteristik kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

18

1. Mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas,

kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik secara

seimbang.

2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik

menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan

memanfaatkan masyarakat sebagai bahan ajar secara seimbang.

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah maupun masyarakat.

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar,

di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan

untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif,

saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antara mata

pelajaran dan jenjang pendidikan.

Berdasarkan dari ketujuh karakteristik kurikulum 2013 tersebut dapat

disimpulkan bahwa di dalam kurikulum 2013 memberikan suatu wadah dengan

tujuan untuk menciptakan proses pembelajaran lebih inovatif dengan tujuan

menciptakan peserta didik yang berkualitas untuk melanjutkan ke jenjang lebih

tinggi dan meningkatkan mutu pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

19

C. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diajarkan oleh

guru dan menjadi bahan belajar siswa untuk mencapai indikator-indikator yang

telah dirumuskan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar dan dievaluasi

dengan menggunakan instrumen penilaian yang disesuaikan dengan indikator

yang telah dirumuskan (Haryati, 2007: 10).

Menurut Prastowo (2011: 17) menyatakan bahwa bahan ajar merupakan

segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis,

yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik

dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan

penelahan implementasi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout,

LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.

Di dalam bahan ajar secara garis besar memuat tentang pengetahuan, ketrampilan

dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi

inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Pengetahuan tersebut meliputi

fakta, konsep, prinsip dan prosedur sedangkan ketrampilan merupakan bahan

pembelajaran yang dilakukan dengan kemampuan untuk mengembangkan ide,

memilih dan menggunakan bahan/peralatan, dan teknik kerja.

Menurut Iskandarwassid dan Suhendar (2009: 17) bahan ajar adalah

seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran yang

menyenangkan. Bahan ajar memuat berbagai macam infromasi dan informasi

tersebut akan membuat siswa menjadi banyak belajar. Informasi tersebut tidak

hanya terkait dengan aspek pengetahuan saja. Informasi yang ada dapat juga

melatih siswa untuk mengembangkan aspek ketrampilan dan juga sikap baik

spiritual maupun sikap sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

20

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, bahan ajar

merupakan materi pembelajaran yang di dalamnya berisi informasi untuk

memudahkan siswa dalam belajar yang di dalamnya memuat tentang

pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam

rangka mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.

1. Kegunaan Bahan Ajar

Menurut Prastowo (2011: 27) kegunaan pembuatan bahan ajar bagi pendidik

yaitu: (1) pendidikan akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (2) bahan ajar dapat diajukan sebagai karya

yang dinilai untuk menambah angka kredit pendidik guna keperluan kenaikan

pangkat, (3) menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.

Selain kegunaan bahan ajar bagi pendidik, terdapat pula kegunaan pembuatan

bahan ajar bagi peserta didik, diantaranya yaitu: (1) kegiatan pembelajaran

menjadi lebih menarik, (2) peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan

untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan pendidik, dan (3) peserta didik

mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus

dikuasai.

D. Pengertian Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan

menarik yang mencakup isi matei, metode dan evaluasi yang dapat digunakan

secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010: 54).

Menurut Daryanto (2013: 9) modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang

dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya untuk membantu peserta didik

menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul yang baik di dalamnya mencakup

aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dikemas secara sistematis. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

21

itu modul juga harus mampu mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki

seperti ruang, waktu, dan daya perkembangan siswa.

Modul yang nantinya akan dibuat diharapkan akan mampu menjadikan siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Modul dapat dirumuskan sebagai suatu

unit lengkap yang berdiri sendiri terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang

disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan

secara khsusus dan jelas (Nasution, 1982: 205). Salah satu tujuan dari pengajaran

modul adalah membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan

masing-masing karena siswa tidak akan mencapai hasil yang sama dalam waktu

yang sama. Pengajaran menggunakan modul juga akan memberi kesempatan bagi

siswa untuk belajar menurut cara masing-masing dengan teknik yang berbeda-

beda untuk memecahkan masalah berdasarkan latar belakang pengetahuan dan

kebiasaan masing-masing.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa modul

pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik

menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan bertujuan untuk memudahkan

siswa belajar secara mandiri sehingga siswa dapat belajar secara aktif dan terarah

sesuai dengan target yang telah ditetapkan serta mempermudah siswa belajar

secara optimal.

1. Karakteristik Modul

Menurut Prastowo (2013: 209-210) terdapat tujuh karakteristik modul yaitu:

(1) modul dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri, (2) modul merupakan

program pembelajaran yang utuh dan sistematis, (3) modul mengandung tujuan,

(4) bahan atau kegiatan dan evaluasi, (5) modul disajikan secara komunikatif dua

arah, (6) modul diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran guru, (7) modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

22

memiliki cakupan bahasan terfokus dan terukur, modul mementingkan aktivitas

belajar pemakai.

Dari beberapa karakteristik di atas, modul yang akan peneliti kembangkan

akan mencakup beberapa karakteristik di dalamnya yaitu: (1) modul merupakan

program pembelajaran yang utuh dan sistematis, (2) modul mengandung tujuan,

(3) bahan atau kegiatan dan evaluasi, (4) modul diupayakan agar dapat mengganti

beberapa peran guru, (5) modul memiliki cakupan bahasan terfokus dan terukur,

modul mementingkan aktivitas belajar pemakai.

2. Jenis Modul Pembelajaran

Menurut Hermawan (2009: 28) jenis modul pembelajaran memiliki dua jenis

yaitu modul sederhana dan modul kompleks yang dapat digunakan sebagai acuan

dalam membuat rancangan modul pembelajaran sebagai berikut:

a) Modul sederhana yaitu pembelajaran tertulis yang hanya terdiri atas 3-5

halaman, bahan pembelajaran ini dibuat untuk kepentingan pembelajaran

selama 1-2 jam pembelajaran.

b) Modul kompleks yaitu bahan pembelajaran yang terdiri atas 40-60 halaman,

untuk 20-30 jam pembelajaran. Modul ini dilengkapi bahan audio, video,

kegiatan percobaan, praktikum, dan sebagainya.

Menurut Prastowo (2013: 110) modul terbagi menjadi dua macam yaitu: 1)

modul untuk peserta didik berisi kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta

didik, 2) modul untuk pendidik berisi petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan

kunci jawaban tes akhir modul.

Berdasarkan jenis modul pembelajaran di atas, modul yang akan peneliti

kembangkan termasuk ke dalam jenis modul untuk peserta didik yang berisi

kegiatan belajar yang digunakan oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

23

3. Langkah – langkah Penyusunan Modul

Dalam penyusunan modul terdapat empat langkah yang harus dilalui peneliti

yaitu analisis kurikulum tematik, penentuan judul modul, pemberian kode modul,

dan penulisan modul (Prastowo, 2013: 217-221):

1. Analisis kurukulum tematik

Langkah pertama yang dilakukan ini dimaksudkan untuk menentukan tema

dan subtema berapa yang akan dikembangkan untuk isi modul pembelajaran

ini. Kemudian disesuaikan dengan materi ajar yang ada di dalamnya jika

dilihat dari hasil pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan

pembelajaran.

2. Menentukan judul modul

Dalam menentukan judul modul maka dapat mengacu pada tema dan subtema

yang sudah ditentukan dan digabungkan dengan permainan tradisional anak.

3. Pemberian kode modul

Kode modul adalah angka-angka yang memberikan makna. Untuk kode

modul tematik lebih difungsikan sebagai penanda tema, subtema, dan kelas.

4. Penulisan modul

Dalam penulisan modul terdapat enam hal penting yang hendaknya dapat

dijadikan acuan yaitu perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai,

penyusunan materi pembelajaran, pemilihan permainan tradisional yang

sesuai dengan materi yang sudah disusun, modifikasi cara bermain dengan

materi pembelajaran di dalamnya, dan tujuan dari permainan yang akan

diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

24

5. Fungsi dan Manfaat Modul

Modul memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Apabila

dijabarkan lebih luas meliputi fungsi, tujuan, dan kegunaan modul. Hermawan

(2009: 33) menjelaskan bahwa fungsi dari modul adalah 1) mengatasi kelemahan

sistem pengajaran tradisional, 2) meningkatkan motivasi belajar, 3) meningkatkan

kreativitas pelatih dalam mempersiapkan pembelajaran individual, 4)

mewujudkan prinsip maju berkelanjutan, 5) mewujudkan belajar yang

berkonsentrasi. Menurut Depdiknas (2008: 5-6) mengatakan bahwa modul

memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Modul pembelajaran memperjelas dan mempermudah penyajian materi yang

disampaikan agar tidak terlalu bersifat verbal.

2. Menggunakan modul pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan waktu,

ruang, daya indera, baik peserta didik maupun guru/ instruktur.

3. Modul pembelajaran digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: (a)

meningkatkan motivasi dan gairah belajar; (b) mengembangkan kemampuan

dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan median pembelajaran;

(c) memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan

dan minatnya.

4. Modul pembelajaran diterapkan untuk mengukur atau mengevaluasi hasil

belajar peserta didik itu sendiri.

Adapun manfaat modul sebagai alat pembelajaran menurut Depdiknas (2008:

7) adalah sebagai berikut:

1. Modul pembelajaran meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus

melalui tatap muka secara teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

25

2. Modul pembelajaran digunakan untuk menentukan proses belajar peserta

didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.

3. Modul pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui pencapaian

kompetensi peserta didik secara bertahap.

4. Pembelajaran modul digunakan untuk mengetahui kelemahan atau

kompetensi yang belum dicapai oleh peserta didik.

Menurut Prastowo (2013: 107-108) fungsi modul sebagai berikut:

1. Bahan ajar mandiri. Penggunaan modul berfungsi untuk meningkatkan

kemandirian siswa dalam belajar tanpa harus bergantung pada pendidik.

2. Pengganti fungsi pendidik. Modul dapat berfungsi sebagai pengganti fungsi

pendidik atau peran fasilitator, karena modul mampu menjelaskan meteri

pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Bahan evaluasi yaitu digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat

penguasaan materi untuk peserta didik.

4. Sebagai bahan rujukan bagi peserta didik. Modul mengandung berbagai

materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, jadi modul berfungsi sebagai

refrensi bagi peserta didik.

Dari fungsi dan manfaat yang dipaparkan oleh beberapa ahli di atas terdapat

beberapa kesamaan dengan modul pembelajaran yang akan peneliti kembangkan

yaitu fungsi modul pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar dan modul

pembelajaran memperjelas dan mempermudah penyajian materi yang

disampaikan. Sedangkan fungsi modul yang akan dikembangkan sesuai dengan

fungsi modul sebagai bahan evaluasi yaitu digunakan untuk mengukur dan

menilai tingkat penugasan materi untuk peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

26

6. Kelebihan dan Kekurangan Modul

Modul pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran

yang dijelaskan sebagai berikut:

a) Kelebihan Pengajaran Modul

Menurut Nasution (2008: 45) modul yang disusun dengan baik dapat

memberikan banyak kelebihan bahan ajar/ media pembelajaran bagi peserta didik

sebagai berikut:

1. Balikan (feedback) yaitu peserta didik dapat mengetahui taraf hasil belajar

melalui umpan balik yang diberikan dalam bahan ajar berupa modul secara

langsung.

2. Penguasaan tuntas (mastery) yaitu peserta didik dapat mencapai hasil belajar

tinggi dengan menguasai matei pembelajaran secara tuntas.

3. Tujuan modul pembelajaran yaitu peserta didik dapat mencapai hasil belajar

secara efektif dengan tujuan dan indikator yang ditentukan dalam modul

pembelajaran.

4. Motivasi yaitu memberikan arahan dan membimbing proses belajar peserta

didik secara menyenangkan.

5. Fleksibilitas yaitu peserta didik dapat memahami materi pembelajaran yang

ada dalam modul.

6. Kerjasama yaitu peserta didik dapat bekerjasama dalam kelompok belajar

tanpa menimbulkan persaingan antara teman.

7. Pengajaran remidial yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk

memperbaiki kelemahan, kesalahan, dan kekurangan secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

27

8. Rasa kepuasan yaitu dapat dirasakan peserta didik ketika modul materi

pembelajaran sudah dipahami dan dikuasai, sehingga mendapatkan nilai yang

sangat tinggi.

9. Bantuan individual artinya peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan

produk modul pembelajaran dan memiliki waktu belajar sendiri untuk

mengerjakan tugas latihan yang ada dalam modul.

10. Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir

pembahasan suatu pokok/bahasan untuk mengetahui sejauh manakan proses

belajar peserta didik.

Selain itu Santyasa (2009: 37) juga menyebutkan beberapa keunggulan yang

diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut.

1. Modul pembelajaran dapat mengingkatkan motivasi belajar peserta didik

dalam mengerjakan tugas pembelajaran.

2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik untuk mengetahui

kemampuan belajar dan sejauh mana keberhasilan materi pembelajaran yang

dirancang dalam produk modul pembelajaran.

3. Modul pembelajaran digunakan sebagai bahan pembelajaran yang dirancang

dalam satu semseter.

4. Modul pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

secara akademik.

b) Kekurangan Pengejaran Modul

Menurut Suparman (2001: 197) menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar

mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

28

1. Biaya pengembangan produk modul pembelajaran sangat tinggi dan

membutuhkan waktu yang lama.

2. Menetapkan belajar disiplin yang tinggi kepada peserta didik yang kurang

memiliki semangat belajar.

3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus

menerut memantau proses belajar siswa.

E. Pengertian Bermain

Bermain merupakan cara alamiah anak untuk menemukan lingkungan, orang

lain, dan dirinya sendiri. Pada prisnsipnya, bermain mengandung rasa senang dan

lebih mementingkan proses daripada hasil akhir. Perkembangan bermain sebagai

cara pembelajaran hendaknya desesuaikan dengan perkembangan umur dan

kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain

sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur

belajar lebih banyak). Menurut Sudono (dalam Kurniati, 2016:6-7),

mengemukakan pengertian bermain sebagai kegiatan yang dilakukan anak dengan

atau tanpa menggunakan alat yang meghasilkan pengertian atau memberikan

informasi, memberikan kesenangan, maupun mengembangkan imajinasi pada

anak.Sedangkan menurut Mulyadi (dalam Kurniati, 2016: 6) bermain dengan

teman sebaya membuat anak-anak belajar membangun suatu hubungan sosial

dengan anak-anak lain yang belum dikenalnya dan mengatasi berbagai persoalan

yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut. Menurutnya, terdapat lima pengertian

bermain yang akan diuraikan di bawah ini:

1. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif

bagi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

29

2. Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik namun motivasinya lebih bersifat

intrinsik.

3. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas

dipilih oleh anak.

4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.

5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan

bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, dan

perkembangan sosial.

F. DefinisiPermainan Tradisional

Permainan dan anak-anak merupakan dua hal yang berbeda akan tetapi satu

dengan yang lainnya tidak dapat terpisahkan. Dapat dikatakan hampir sepanjang

masa anak-anak tidak dapat lepas dari permainan. Permainan tradisional anak-

anak adalah permainan yang dimainkan anak-anak ada usia dini, balita, dan anak

usia sekolah. Permainan tradisional anak – anak ini bersifat turun temurun dan

tidak diketahui asal mula serta siapa yang menciptakan permainan tersebut.

Permainan tradisional anak-anak biasa dimainkan oleh anak-anak dalam satu

lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan keluarga, rumah, ataupun sekolah.

Permainan merupakan suatu aktivitas bermain yang di dalamnya telah

memiliki aturan yang jelas dan disepakati bersama. Permainan tradisonal

merupakan salah satu media dalam proses pendewasaan anak-anak disuatu

masyarakat. Begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh ketika anak-anak

bermain permainan tradisional karenapermainan tradisional mengandung nilai-

nilai kehidupan. Menurut Sujarno (2011: 165) mengungkapkan bahwa melalui

permainan tradisional, anak secara langsung maupun tidak langsung mampu

memfasilitasi pengolahan nilai karakter pada aspek rasa, karsa, dan karya. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

30

demikian, anak akan mengalami proses pendewasaan dalam pembentukan

karakternya masing-masing.

Direktorat Nilai Budaya (dalam Kurniati, 2016: 2), menjelaskan bahwa

permainan rakyat tradisional pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

permainan untuk bermain dan permainan untuk bertanding. Permainan untuk

bermain lebih bersifat untuk mengisi waktu senggang, sedangkan permainan

untuk bertanding kurang memiliki sifat tersebut. Pada perkembangan selanjutnya

permainan tradisional sering kali dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki

ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.

Menurut Sujarno (2013: 2) bahwa permainan tardisional yaitu permainan

yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sedangkan menurut Dharmamulya (2005: 16), permainan tradisional anak dirasa

memiliki makna kultural yang sangat penting, karena dengan adanya berbagai

macam ciri khasnya permainan tradisional anak ini akan memberikan identitas

pada kebudayaan. Permainan tradisional anak dapat menjadi aset budaya yang

sangat bergharga dalam pembentukan identitas budaya sebuah komunitas,

masyarakat maupun bangsa. Permainan tradisinonal anak dapat dianggap sebagai

aset budaya, sebagai modal bagi suatu masyarakat untuk mempertahankan

keberadaannya dan identitasnya di tengah kumpulan masyarakat lain. Prihtiyani

(dalam Sujarno, 2013: 2) mengemukakan bahwa permainan tradisional tidak

memunculkan egoisme tetapi lebih menekankan pada harmoni atau keharmonisan

hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Terdapat makna leluhur yang terkandung di dalamnya, meliputi nilai agama,

etika, norma, dan nilai edukatif yang keseluruhannya akan bermanfat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

31

kehidupan bermasyarakat kelak. Permainan tradisional dijaman sekarang ini

hampir sudah tidak dikenali lagi oleh anak-anak. Hal ini dikarenakan banyak

faktor yang mempengruhi, salah satunya yaitu permainan – permainan modern

yang sekarang lebih menarik perhatian anak-anak dan yang paling berpengaruh

yaitu perkembangan gadeget. Masalah lainnya yaitu kurangnya pengenalan

tentang permainan tradisional dari guru dan juga orang tua kepada anak-anaknya.

Sehingga saat ini anak kerap kali tidak mengenali permainan-permainan yang

berasal dari daerahnya sendiri.

Permainan yang ada pada saat ini membuat anak semakin betah untuk diam

dirumah, mereka tidak bisa bersosisalisasi secara baik dengan teman-temannya,

bahkan mereka cenderung besikap egois. Permainan tradisional di Indonesia

sangat banyak sekali jenisnya yaitu: bentengan, layang-layang, bekelan, bola

kasti, sunda manda, nekeran, boi-boian, kasti, dor-doran, gangsing, lompat tali,

petak umpet, benthik,balap pelek, egrang, congklak, pasaran, jamuran, dakon, dll.

Penjelasan dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa permainan

tradisional merupakan permainan yang diwariskan secara turun-temurun oleh

leluhur kita dan harus di lestarikan, dengan melakukan permainan tradisional

nantinya akan meningkatkan kemampuan dalam bersosialisasi, berinteraksi, dan

kebersamaan pada lingkungan sekitar siswa.

1. Permainan Tradisional Engklek (Sunda Manda)

Permainan engklek atau biasa juga disebut dengan sunda manda, angkle,

angkling, obak, dan masih banyak lagi istilah untuk permainan ini. Permainan ini

juga dikenal di banyak tempat di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Bali,

Kalimantan, dan Sulawesi. Menurut Surjano (2013: 49) engklek atau sunda manda

adalah permainan yang tidak hanya membutuhkan ketangkasan, tetapi kelincahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

32

keseimbangan, dan kejelian. Orang menganggap sunda manda berasal dari Bahasa

Belanda, yaitu “zondag-maandag”. Sunda menggambarkan perebutan “sawah”

pada zaman kolonial Belanda. Sementara itu di Inggris, permainan ini dikenal

dengan nama “hopskotch” yang konon telah ada sejak zaman pendudukan

Romawi Kuno. Dari fakta itulah dapat disimpulkan bahwa sunda manda atau

engklek adalah permainan yang sudah berumur ratusan, bahkan ribuan tahun. Jadi,

tidaklah mengherankan jika permainan ini dikenal dengan nama yang berbeda di

berbagai tempat.

Permainan engklek atau sunda manda bisa dilakukan pada pagi, siang, atau

sore hari. Tempat permainan ini biasanya di area yang terbuka dan permukaanya

rata. Bisa di halaman rumah, sekolah, pekarangan atau tempat-tempat lain yang

memungkinkan untuk dibuat garis-garis sedemikian rupa, sehingga membentuk

lapangan permainan engklek atau sunda manda. Permainan ini bisa dilakukan oleh

anak perempuan ataupun laki-laki. Alat yang dibtuhkan pun tidak terlalu sulit

untuk di dapatkan, hanya memerlukan gacuk atau gico yang bisa dibuat dengan

pecahan genting atau keramik. Kemudian kapur atau ranting kayu untuk

menggambar bidang permainan di lantai atau tanah.

Cara yang bermain sebelum dimodifikasi :

1) Permainan engklek ini dimainkan oleh 2-5 orang atau boleh lebih.

2) Langkah pertama yaitu menentukan siswa yang akan bermain terlebih dahulu,

jika hanya ada dua pemain penentuan cukup dilakukan degan “pingsut”. Jika

jumlah pemain lebih dari dua orang maka untuk menentukannya dilakukan

dengan cara “hompimpah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

33

3) Kemudian buatlah bidang permainan engklek atau sunda manda pada tanah

atau lantai.

4) Masing-masing pemain menyiapkan satu gico atau gacuk dengan bentuk yang

berbeda agar tidak tertukar satu sama lain.

5) Pemain yang mendapat giliran pertama untuk bermain melempar gacuk pada

petak pertama bidang permainan. Gacuk yang dilempar tidak boleh meleset

dari petak yang seharusnya atau mengenai garis antar petak.

6) Pemain harus melewati petak dimana dia melempar gacuknya dan kemudian

melompat dengan posisi berdiri pada satu kaki ke petak, yaitu kaki kanan

menginjak tanah kaki kiri terangkat membentuk sudut kurang lebih 45

derajat. Dengan satu kaki pemain melompat ke petak nomor 2 melompati

petak yang berisi gacuk. Begitu seterusnya sampai pada kolom ke 7 kaki

kanan dan kaki kiri dihentakan secara bersamaan. Kemudian dilanjutkan lagi

permainannya dengan satu kaki sampai kembali ke kolom nomor 2. Ketika

berada di kolom kedua, pemain mengambil gacuk nya yang berada di kolom

satu dan kolom tersebut dilompati. Dengan diambilnya gacuk, berarti pemain

telah melakukan satu tahap permainan.

7) Pemain tidak boleh menginjak gacuk pemain lain, menginjak garis tepi petak,

atau menginjak petak yang berisi gacuknya sendiri. Jika aturan ini dilanggar,

kesempatan beramain beralih ke pemain lain.

8) Cara permainan seperti di atas diteruskan hingga gacuk nya melwati semua

petak di bidang permainan. Jika pemain tersebut telah berhasil, maka permain

tersebut berpeluang memiliki satu petak atau “sawah” secara eksklusif dengan

melemparkan gacuk sambil membelakangi bidang permainan. Petak dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

34

gacuk tersebut jatuh diberi tanda khusus, seperti gambar bintang. Tetapi jika

gacuk jatuh keluar dari petak atau melwati garis petak maka pemain tidak jadi

mendapat satu petak bidang.

9) Pemain tidak boleh menginjak petak bertanda milik pemain lain. Sebaliknya,

pemain yang mempunyai petak bertanda tersebut boleh menginjaknya dengan

kedua kaki.

10) Sebagai catatan, jika ada beberapa kolom yang secara berurutan sudah

menjadi milik pemain lainnya biasanya ada kolom tambahan yang fungsinya

untuk membantu pemain lain dalam melakukan permainan.

Cara bermain yang sudah dimodifikasi :

1) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing berisi minimal tiga

orang siswa.

2) Setelah mendapatkan kelompok, masing-masing kelompok berdiskusi untuk

menentukan satu orang yang akan mewakili kelompok untuk bermain.

3) Sebelum bermain masing-masing kelompok mencari satu buah gacuk dari

bahan-bahan di sekitar seperti pecahan genting atau keramik yang berbentuk

persegi (menekankan pada materi SBdP mengenal bahan alam).

4) Buat bidang berbentuk persegi pada tanah dengan menggunakan ranting atau

menggunakan kapur jika dilakukan di lantai. Setiap bidang petak diberi

nomor untuk memudahkan urutan permainan.

5) Untuk menentukan pemain yang akan bermain terlebih dahulu dapat

dilakukan dengan cara “hom pim pa” atau “pingsut”.

6) Setiap petak nantinya akan ada sebuah tantangan untuk menjawab soal yang

berada di pojok kanan atas yang sudah disediakan oleh guru. Ketika pemain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

35

sudah mulai menginjak petak tersebut pemain harus mengambil satu

gulungan yang berisi soal. Setiap kelompok yang mendapat giliran bermain

harus mendiskusikan jawaban pada setiap soal dan diberi waktu 30 detik

untuk menjawab soal tersebut. Jika kelompok berhasil menjawab soal, maka

pemain boleh melanjutkan permainan ke petak selanjutnya dan harus

menjawab soal yang berikutnya pada setiap petak yang dilaluinya. Setiap

petak memiliki soal yang berbeda-beda. Contoh salah satu soalnya yaitu

tentang cara membaca huruf misalnya “b-u-k-u” dan kelompok harus

mengeja satu per satu huruf tersebut (menekankan pada materi Bahasa

Indonesia) atau siswa diminta untuk menceritakan keberagaman karakteristik

individu di rumah (menekankan pada materi PPKn).

7) Pemain melewati petak dimana dia melempar gacuknya dan kemudian

melompat dengan posisi berdiri bertumpu pada satu kaki ke tengah bidang

setiap petak. Pemain melompat ke petak nomor 2 melompati petak yang

berisi gacuk yang sudah dilemparkan. Langkah ini dilakukan sampai pemain

kembali lagi melwati petak nomor 2 dan kemudian mengambil gacuknya.

8) Gacuk yang tadinya dilemparkan tidak boleh melebihi garis. Kelompok yang

tidak bisa menjawab soal tidak boleh melanjutkan permainan.

9) Cara permainan seperti di atas diteruskan hingga gacuk nya melwati semua

petak di bidang permainan. Jika pemain tersebut telah berhasil, maka

kelompok berpeluang memiliki satu petak atau “sawah” secara eksklusif

dengan melemparkan gacuk sambil membelakangi bidang permainan.

Apabila gacuk yang dilemparkan meleset keluar garis maka pemain tidak

akan mendapatkan satu petak sawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

36

10) Pemain tidak boleh menginjak petak bertanda milik pemain lain. Sebaliknya,

pemain yang mempunyai petak bertanda tersebut boleh menginjaknya dengan

kedua kaki.

11) Sebagai catatan, jika ada beberapa kolom yang secara berurutan sudah

menjadi “sawah” milik pemain lain, biasanya ada petak tambahan yang

terletak disamping kolom nomor 2 dan fungsinya untuk membantu pemain

lain dalam melompat melewati setiap petak permainan.

2. Sobyung

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1983: 56) sobyung adalah

nama sebuah permainan yang tersebar luas di Indonesia khususnya di Daerah

Istimewa Yogyakarta, yang hingga kini masih sering dimainkan oleh anak-anak.

Permainan sobyung ini dilakukan secara turun-temurun. Dalam perkembangannya

permainan ini tidak banyak mengalami perubahan. Anak-anak yang senang

bermain sobyung ini rata-rata berusia antara 6 hingga 10 tahun. Tetapi karena

tidak ada batasan umur, maka anak yang berumur lebih dari 10 tahun pun apabila

ingin ikut serta boleh-boleh saja. Permainan ini bersifat umum, berarti siapa saja

dapat ikut bermain, tidak terbatas pada golongan tertentu. Cara bermain maupun

aturan-aturan bermainnya tetap. Namun, jika permainan inisebelumnya hanya

dimainkan oleh tiga orang, sekarang bisa dimainkan oleh lebih dari tiga orang.

Peralatan yang dibutuhkan dalam permainan ini juga tidak rumit kita hanya perlu

mencari tempat yang teduh untuk bermain dan cukup menggunakan jari-jari kita

saja.

Cara bermain yang belum dimodifikasi :

1) Jumlah pemain dalam permainan ini biasanya 4-5 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

37

2) Pilih satu ketua yang nantinya akan menghitung.

3) Permainan ini bisa dilakukan di mana saja di tempat yang nyaman.

4) Pemain yang ikut bermain kemudian duduk secara melingkar.

5) Setelah duduk melingkar, pemain memilih nama yang mereka senangi. Nama

tadi terdiri dari 5 macam yang sudah ditentukan yaitu : jan, nak, ndeng,

urang, keper.

6) Setelah itu pemain bersama-sama mengucap kata “so” dengan dilagukan.

Sementara ditangan kanan dan kiri mereka masing-masing diangkat ke atas

sampai batas telinga. Sedangkan ketuanya, hanya mengangkat tangan kirinya

saja, sebab tangan kanannya nanti akan dipergunakan untuk menghitung.

7) Kata “so” lalu dilanjutkan dengan kata “byung”. Ketika mengatakan

“byung” semua tangan diturunkan, lalu diletakkan di depan tempat duduk

mereka dengan jari-jari yang terbuka. Jumlah jari yang terbuka sesuai dengan

keinginan masing-masing pemain. Boleh terbuka semuanya, atau hanya tiga,

dua dan satu pun boleh.

8) Sesudah semua jari tangan diletakkan, ketua lalu menghitung jumlah jari itu

dengan cara menyebut : jan, nak ndeng, urang, keper. Yang berarti menujuk

sebanyak 5 jari. Kemudian dilanjutkan lagi menghitung seperti semula,

dengan menujuk jari-jari yang terbuka tadi, hingga jumlah jari yang terbuka

itu habis. Jika jari yang terakhir jatuh pada sebutan “ndeng” , maka pemain

bernama “ndeng” telah menjadi bebas untuk mengikuti permainan

selanjutnya.

9) Permainan dilanjutkan lagi dengan cara yang sama seperti semula. Hanya

saja jumlah anak yang ikut mengangkat tangan, jumlahnya telah berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

38

Sampai akhirnya permainan ini hanya menyisakan satu orang saja misalnya

pemain yang bernama “jang” maka pemain ini kalah dan harus dihukum.

Permainan yang sudah dimodifikasi peneliti :

1) Bagilah siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok yang berisi 3-5

orang.

2) Pilih tempat yang nyaman untuk bermain, kemudian seluruh pemain duduk

secara melingkar.

3) Untuk menentukan ketua dalam setiap kelompok dilakukan dengan cara

“hom pim pa” yang nantinya bertugas untuk menghitung.

4) Setiap kelompok menentukan kategori apa yang nantinya akan disebutkan

dalam permainan “sobyung” misalnya nama hewan,buah, tumbuhan, nama

teman satu kelas dll.

5) Semua anak bersama-sama mengatakan “sobyung” dan semua tangan

diturunkan dengan jari-jari terbuka. Setiap anak boleh membuka jari sesuai

jumlah keinginannya.

6) Sesudah semua jari diletakkan, maka ketua akan menghitung jari-jari yang

terbuka searah dengan jarum jam dengan bernyanyi bersama “ABC”.

7) Mislanya jika jari yang terakhir jatuh pada huruf M maka anak yang ditunjuk

pada jari terakhir harus menjawab pertanyaan sesuai dengan ketentuan awal

permainan misalnya menyebutkan nama hewan dengan awalan huruf M

“Monyet” (menekankan materi Bahasa Indonesia) dan jika benar maka

pemain tersebut bebas tidak mengikuti permainan selanjutnya. Namun, jika

kalah pemain harus tetap ikut bermain sampai nanti akan mendapat giliran

ditunjuk kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

39

8) Permainan berlanjut dengan cara menyambung huruf terakhir yang sudah di

sebutkan jika huruf terakhir M maka dilanjutkan dengan huruf N begitu

seterusnya.

9) Permaiann dilanjutkan dengan cara yang sama. Hanya saja jumlah pemain

telah berkurang jika ada yang berhasil menjawab soal dalam ketentuan

permainan.

10) Sampai akhirnya permainan ini hanya menyisakan satu pemain saja dan

pemain tersebut harus mendapat hukuman misalnya siswa diminta untuk

mencontohkan cara membaca dan duduk yang benar (menekankan materi

Bahasa Indonesia).

3. Ular Naga (Sepdur)

Permainan ular naga atau “sepdur” merupakan permainan yang dilakukan

menyerupai kereta api yang memasuki trowongan (Kurniati, 2016: 72). Anak-

anak yang mengikuti permainan ini secara bergantian akan memasuki gerbang

atau terowongan tersebut. Permainan ini hanya membutuhkan halaman yang luas.

Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari 5 orang karena semakin banyak

orang yang ikut maka semakin seru permainannya.

Cara bermain yang belum dimodifikasi:

1) Dua orang pemain menjadi penjaga gerbang, penjaga gerbang ini

mencerminkan dua kubu yang berbeda yang akan berebut untuk mencari

pengikut. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan dua pilihan misalnya

jeruk atau apel. Jika pemain memilih apel, maka dia akan menjadi pengikut

penjaga gerbang yang menjadi apel dan sebaliknya jika pilihannya jeruk

maka pemain tersebut akan menjadi pengikut penjaga yang menjadi jeruk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

40

2) Sementara anak-anak yang lainnya membuat barisan seperti ular dengan

memegang pundak pemain di depannya.

3) Pada saat permainan dimulai, barisan ular akan melalui gerbang sambil

bernyanyi lagu berikut ini :

“Ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu kian

kemari, umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang

terbelakang...”

Lagu ini dinyanyikan sambil anak-anak berkeliling melewati gerbang yang

dibuat oleh penjaga dengan cara berpegangan dan posisi tangan berada diatas,

dan saling berhadapan.

4) Anak yang tepat berada di bawah gerbang sesaat setelah lagu tersebut selesai,

maka anak akan diminta untuk memilih dua hal yang telah ditetapkan oleh

penjaga gerbang tersebut. Dia akan memilih jeruk atau apel tanpa memberi

tahu siapa yang menjadi apel siapa yang menjadi jeruk.

5) Anak yang tertangkap yang memiliki pilihan yang sama dengan salah satu

penjaga gerbang akan beridiri di belakang mengikuti penjaga gerbang yang

dia pilih dengan cara memegang pinggang penjaga tersebut. Hal ini berarti

pemain tersebut masuk ke dalam kelompoknya.

6) Permainan dilanjutkan hingga anak yang menjadi ular sudah habis.

Cara bermain yang sudah dimodifikasi oleh peneliti :

1) Dua orang pemain menjadi penjaga gerbang atau induk, penjaga gerbang ini

mencerminkan dua kubu yang berbeda yang akan berebut untuk mencari

pengikut. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan dua pilihan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

41

memilih induk A atau induk B melalui pertanyaa-pertanyaan yang sudah di

sediakan oleh masing-masing induk.

2) Sementara anak-anak yang lainnya membuat barisan seperti ular .

3) Pada saat permainan dimulai, barisan ular akan melalui gerbang sambil

bernyanyi dengan judul lagu “ABC” berikut ini :

“A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X,

Y, dan Z... Sekarang aku tahu apa itu ABC...”

Lagu ini dinyanyikan sambil anak-anak berkeliling melewati gerbang yang

dibuat oleh penjaga dengan cara berpegangan dan posisi tangan berada diatas,

dan saling berhadapan.

4) Anak yang tepat berada di bawah gerbang sesaat setelah lagu tersebut selesai,

maka anak akan tertangkap dan diminta untuk memilih dua hal yang telah

ditetapkan oleh penjaga gerbang atau induk tersebut. Dia akan memilih induk

A atau induk B.

5) Masing-masing induk memiliki sebuah pertanyaan berbeda yang harus

dijawab oleh anak yang tertangkap. Contoh soal dari induk A berisi tentang

acak kata yaitu “m-i-k-o-k” anak harus menyusun menjadi kata “k-o-m-i-k”

dan untuk induk B berisi tentang kebersamaan dalam keluarga/kegiatan dalam

keluarga di rumah contoh “Apa yang Ibu kamu lakukan di rumah ketika pagi

hari?” anak harus menjawab pertanyaan sesuai dengan induk yang dipilih.

6) Saat memberikan pertanyaan pastikan jika pemain lain tidak mendengar atau

mengetahui isi soal yang diberikan dengan cara berbisik atau menjauh dari

tempat bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

42

7) Jika ada anak yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari induk A yang sudah

dipilih sebelumnya maka anak tersebut harus menjadi anggota induk B yang

tidak dipilih sebelumnya. Dan jika jawabannya benar maka anak tersebut

akan berdiri di belakang induk A.

8) Permainan dilanjutkan hingga anak yang menjadi ular sudah habis.

9) Permainan dilanjutkan dengan kedua induk saling melindungi anggotanya

agar tidak dipegang oleh induk lawan. Induk yang memiliki anggota paling

banyak adalah pemenangnya.

4. Petak Umpet ( Ucing Sumput)

Menurut Kurniati (2016: 32) permainan petak umpet atau ucing sumput ini

teridri dari dua suku kata, yaitu ucing (artinya-kucing), dan sumput (artinya-

sembunyi). Permainan ini dapat diterjemahkan bahwa seekor kucing akan mencari

mangsanya yang sedang bersembunyi di berbagai tempat. Permainan ini biasanya

dimainkan lebih dari 5 anak bahkan bisa juga anak satu kampung ikut bermain.

Inti dari permainan ini adalah mencari tempat persembunyian pemain lain sambil

menjaga benteng pertahanan sendiri agar tidak disentuh oleh pemain lain. Benteng

adalah sebuah tembok atau bisa juga pohon yang harus dijaga pemain dari

sentuhan atau serangan pemain lain. Permainan ini tidak membutuhkan peralatan

khusus, cukup tembok atau pohon yang dapat dijadikan sebagai benteng

pertahanan.

Cara bermain yang belum dimodifikasi menurut Kurniati ( 2016 : 32-33 ) :

1) Sebelum permaian dimulai, terlebih dahulu tentukan anak yang akan menjadi

penjaga “benteng” dapat dilakukan dengan cara hompimpa jika pemain lebih

dari 2 orang.

2) Pilih tembok atau pohon yang akan dijadikan sebagai benteng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

43

3) Pada saat anak lain mencari tempat persembunyian, anak yang berperan

menjadi penjaga akan menutup matanya, sehingga tidak akan mengetahui di

mana teman-temannya bersembunyi. Di tengah permainan penjaga akan

bertanya “sudah belum?”, apabila teman-temannya mengatakan “belum” maka

penjaga akan terus menutup matanya, dan apabila ketika bertanya lagi tidak

ada yang menjawab berarti penjaga sudah bisa untuk memulai melakukan

pencarian.

4) Ketika tempat persembunyian pemanin lain diketahui maka penjaga akan

mengatakan misalnya,” Putri candak” artinya Putri ketahuan tempat

persembunyiannya sambil berlari memegang gawang.

5) Setelah satu orang diketahui, maka dia akan terus mencari teman lainnya yang

sedang bersembunyi sampai semua anak-anak yang bersembunyi dapat

ditemukan.

6) Permainan ini akan dilanjutkan atas kesepakatan bersama, dan anak yang akan

menggantikan posisi penjaga adalah anak yang ditemukan pertama kali oleh

penjaga.

Cara bermain yang sudah dimodifikasi oleh peneliti :

1) Sebelum permaian dimulai, terlebih dahulu tentukan anak yang akan menjadi

penjaga “benteng” dapat dilakukan dengan cara hompimpa jika pemain lebih

dari 2 orang.

2) Pilih tembok atau pohon di lingkungan sekitar sekolah yang akan dijadikan

sebagai benteng sesuai kesepakatan bersama.

3) Pada saat anak lain mencari tempat persembunyian, anak yang berperan

menjadi penjaga akan menutup matanya dan berhitung dari angka 1 - 20,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

44

sehingga tidak akan mengetahui di mana teman-temannya bersembunyi. Di

tengah berhitung penjaga akan bertanya “sudah belum?”, apabila teman-

temannya mengatakan “belum” maka penjaga akan terus menutup matanya

dan melanjutkan berhitung, dan apabila ketika bertanya lagi tidak ada yang

menjawab berarti penjaga sudah bisa untuk memulai melakukan pencarian.

4) Pemain yang bersembunyi harus membawa satu benda dari alam yang

berada disekitar lingkungan sekolah seperti daun, bunga, biji kering, batu

kerikil dll. Nantinya benda-benda alam ini akan dilaporkan kepada guru apa

yang mereka peroleh.

5) Ketika tempat persembunyian pemain lain diketahui maka penjaga akan

berlari dan menepuk benteng dan meneriakan nama pemain yang berhasil di

temukan misalnya,”Didit candak” itu artinya Didit sudah kalah. Penjaga

tidak boleh salah menyebut nama pemain yang bersembunyi maka dari itu

penjaga harus mengingat nama-nama pemain yang bersembunyi.

6) Jika pemain yang bersembunyi dapat berlari mendahului penjaga menuju

benteng lalu menepuknya kemudian berteriak “Didit lolos” artinya Didit

berhasil sampai ke benteng terlebih dahulu.

7) Setiap pemain yang bersembunyi yang sudah ditemukan harus mengambil

satu gulug kertas berisi soal yang dibawa oleh guru. Isi soal tersebut berisi

tentang melengkapi kalimat rumpang atau menyebutkan benda-benda alam

yang dapat digunakan untuk membuat karya seni. Contoh soal melengkapi

kalimat rumpang “Ani sedang . . . . buku di perpustakaan”.

8) Permainan akan berakhir jika pemain sudah ditemukan dari tempat

persembunyiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

45

9) Pemain yang menjadi penjaga selajutnya yaitu anak yang pertama kali

namanya disebutkan dan tidak berhasil menepuk benteng mendahului sang

penjaga.

5. Bakiak Batok (Kelom Batok)

Bakiak batok atau kelom batok merupakan permainan tradisional yang

berasal dari daerah Sunda yang menggunakan bahan tempurung kelapa dan tali.

Secara umum, permainan ini mirip permainan egrang, tetapi alat yang digunakan

berbentuk sandal yang dibuat dari tempurung kelapa, disebut kelom batok.

Permainan harus berjalan di atas kelom batok dan balapan untuk mencapai di

garis akhir. Selain dikenal di Jawa Barat, permainan ini juga dimiliki oleh

masyarakat suku Gayo, suku pedalaman di daerah Aceh dengan nama yang

berbeda: selop berok. Kelom batok masik dapat dijumpai di berbagai daerah di

Tatar Sunda, terutama daerah Priangan Timur di mana adat-istiadat Sunda masih

kuat. Namun, bakiak sangat sulit dijumpai di kota besar karena sulitnya mencari

tempurung kelapa. Oleh sebab itu, di beberapa tempat permainan bakiak batok

dimodifikai dengan menggunakan kaleng sebagai pengganti batok (Tim Playplus

Indonesia, 2016: 74).

Cara bermain yang belum dimodifikasi :

1) 1 pasang bakiak batok hanya bisa digunakan oleh satu orang.

2) Setiap pemain berdiri di atas bakiak batok dengan cara jepit tali di antara

ibu jari dan telunjuk.

3) Tarik tali dengan tangan sampai ke pinggang.

4) Masing-masing pemain berdiri diatas egrang batok digaris star.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

46

5) Ketika aba-aba terdengar, kemudian langkahkan kaki sembari mengatur

keseimbangan dengan tali yang dipegang. Tali berfungsi sebagai pegangan

dan sebagai pengendali naik-turunnya kaki.

6) Peserta yang sampai di garis finish terlebih dahulu maka dialah

pemenangnya.

Cara bermain setelah dimodifikasi oleh peneliti :

1) Bentuk siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok.

2) Tentukan terlebih dahulu garis start dan garis finish terlebih dahulu.

3) Masing-masing kelompok harus menentukan siapa yang akan menjadi

pemain pertama dan sisanya akan bergantian.

4) Setiap pemain menempatkan diri di lintasannya masing-masing dilengkapi

dengan 1 pasang bakiak batok.

5) Pemain yang sudah sampai di garis finish nantinya akan mengambil satu

gulungan kertas yang berisi kosakata cara membaca kata.

6) Ketika aba-aba sudah terdengar, setiap pemain berlomba-lomba untuk

sampai di garis finish terlebih dahulu.

7) Setiap pemain yang sudah sampai di ujung lintasan garish finish setiap

pemain di dalam kelompok tersebut akan secara bergantian

8) Setelah semua pemain berhasil menyelesaikan permainan dengan

mengambil satu per satu gulungan kosakata, maka masing-masing

kelompok harus menyusun kosakata tersebut menjadi satu buah kalimat.

9) Kelompok yang sudah selesai menyusun kalimat akan mengangkat tangan

dan mengatakan “selesai”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

47

10) Guru akan melihat hasil kerja kelompok jika sudah benar maka kelompok

pertama yang sudah selesai tersebut yang menjadi pemenangnya dan jika

salah maka kelompok lain akan mendapat kesempatan untuk menjadi

pemenang.

6. Ma’raga

Permainan Ma’raga alah suatu permainan yang berasal dari suku Bugis dan

kota Makasar, di dalam permainan ini kita tidak hanya bermain melainkan menari

juga. Bola yang digunakan dalam permaian ini seperti bola takraw. Jumlah

pemain biasanya terdiri dari 5-15 orang. Ma’raga bukan hanya permainan saja,

tetapi permainan ini juga termasuk ke dalam kesenian olahraga. Ma’raga saat ini

sudah banyak berkembang, keberadaan yang sudah lama menjadian permainan ini

dijadikan sebagai salah satu kesenian lokal yang bisa dikatakan sudah

mendunia(Tim Playplus Indonesia, 2016: 130).

Cara bermain yang belum dimodifikasi :

1) Buatlah lingkaran dengan posisi berdiri sebelum bermain.

2) Buat dua tim, dan masing-masing tim dibagi, selang seling.

3) Permainanya sangat mudah, pemain hanya diminta untuk memeprtahankan

bola agar tidak terjatuh menyentuh tanah.

4) Jika salah satu kelompok terjatuh saat di posisi kelomok satu, maka kelompok

dua mendapatkan poin.

5) Kelompok satu dan dua saling melemparkan bola, ke setiap lawannya.

6) Mempertahankan bola boleh menggunakan apa saja asalkan bola tidak

dipegang.

Cara bermain yang sudah dimodifikasi oleh peneliti :

1) Siswa diarahkan ke luar kelas menuju lapangan atau halaman sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

48

2) Kemudian siswa diminta untuk membuat lingkaran besar dengan posisi

berdiri.

3) Permainan ini tidak begitu rumit, kita hanya berusaha mempertahankan bola

agar tidak jatuh menyentuh tanah.

4) Bentuk dua tim yaitu tim A dan tim B, ketika berdiri membentuk lingkaran

siswa tidak boleh berdiri berjejeran dengan satu timnya dan harus diselingi

dengan teman dari tim yang berbeda di sebelahnya. Hal ini bertujuan agar

nanti kedua tim tersebut saling berrebutan bola.

5) Apabila bola terjatuh saat posisi yang menangkap kelompok B, maka

kelompok A yang akan mendapatkan point. Dan pemain dari kelompok B

tersebut harus mengambil satu gulung kerta berisi soal tentang cara membaca

yang benar dan melengkapi kata dalam kalimat.

6) Kedua kelompok saling melemparkan bola ke setiap lawannya dengan

bersama-sama menyanyikan lagu anak-anak “bintang kecil” atau “lihat

kebunku”.

7) Kelompok yang mendapat point paling banyak maka yang akan menjadi

pemenangnya dan kelompok yang kalah akan mendapat hukuman untuk

menjawab soal dari guru tentang keberagaman karakteristik individu dirumah.

G. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini dapat

dipaparkan sebagai berikut :

Dalam jurnal yang pertama, Tegar Pambudi dan Trie Hartini Retnowati

(2017) berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Integratif

Berkarakter Nasionalisme Kelas IV Sekolah Dasar Daerah Banyumas. Penelitian

ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran tematik integratif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

49

berkarakter nasionalisme subtema “Aku Bangga dengan Daerah Tempat

Tinggalku” yang layak dan efektif untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi

belajar peserta didik kelas IV SDN 2 Tinggarjaya Banyumas. Pengamatan yang

dilakukan pada aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen yang menujukkan

aktivitas dengan kategori “ tinggi” presentasenya lebih besar dibanding dengan

kontrol. Hasil analisis data prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen 1

menujukkan taraf signifikansi 0,020, serta pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen 2 menujukan taraf signifikansi 0,011. Dari hasil data tersebut, dapat

disimpulkan jika modul yang dikembangkan layak digunakan pada kelas IV SD.

Kesamaan yang dimiliki penelitian tersebut dengan yang dilakukan oleh

peneliti yaitu: (1) Penelitian relevan ini menggunakan metode Research &

Development, (2) Penelitian relevan ini berorientasi pada pembuatan produk

sebagai hasil akhir, dan (3) Penelitian relevan ini juga mengembangkan produk

berupa modul pembelajaran untuk memudahkan belajar siswa. Tetapi, ada juga

perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

yaitu: (1)Pada penelitian ini menggunakan langkah dari Borg and Gall,sedangkan

peneliti akan menggunakan langkah penelitian dari Sugiyono (2)Penelitian

relevan ini menggunakan siswa kelas IV SD sebagai subjek penelitian

sedangkanpeneliti akan menggunakan guru kelas I SD sebagai subjek penelitian.

Penelitian yang kedua, adalah penelitian yang dilakukan oleh Mohammad

Toha (2017) dalam jurnalnya yang berjudul Pengembangan Model Permainan

Tradisional Geprek Kampung dan Gobag Sodor Untuk Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan model

penelitian dan pengembangan yang ditulis oleh Borg dan Gall (1983). Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

50

khusus penelitian ini menghasilkan produk berupa model permainan tradisional

geprek kampung dan gobag sodor untuk pembelajaran IPS kelas IV materi

Perkembangan Teknologi Produksi dan Komunikasi, yang dilengkapi RPP, buku

panduan dan media kedua permainan tersebut. Hasil penelitian ini menujukkan

bahwa model permainan tradisional geprek kempung dan gobak sodr untuk

pembelajaran IPS Kelas IV ini telah berhasil menujukkan kebermanfaatan yaitu

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari pencapain siswa

terhadap uji coba penguasaan materi (post-test).

Adapun kesamaan yang dimiliki penelitian tersebut dengan yang dilakukan

oleh peneliti: (1) Penelitian relevan ini menggunakan penelitian dan

pengembangan atau Research & Development yang juga digunakan oleh peneliti,

(2) Penelitian relevan ini berorientai pada pembuatan produk sebagai hasil akhir,

(3) Penelitian relevan ini juga mengembangan model permainan tradisional.

Selain memiliki kesamaan, adapun perbedaan dengan yang peneliti lakukan: (1)

Penelitian di atas, menggunakan metode penelitian Borg & Gall, sedangakan

peneliti menggunakan metode penelitian dari Sugiyono, (2) Penelitian relevan ini

menggunakan siswa kelas IV SD sebagai subjek penelitian sedangkan peneliti

menggunakan guru kelas I SD sebagai subjek penelitian, (3) Permainan yang

dikembangkan dalam penelitian ini hanya mengembangkan dua permainan saja,

sedangkan permainan yang digunakan oleh peneliti menggunakan 6 permainan.

Asriyansyah dan Muh Akmal Almy (2018) dalam penelitiannya yang

berjudul Pengembangan Permainan Tradisional Untuk Melesatrikan Budaya

Bangsa Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar menggunakan

metode dalam penelitian pengembangan permainan tradisional ini termasuk ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

51

dalam penelitian dan pengembangan (Research and Developmnt) dengan

menggunakan langkah-langkah dari Sugiyono.Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Penelitian pengembangan ini

menghasilkan lima macam permainan tradisional yaitu (1) permainan Panting, (2)

permainan Lempar Kelereng, (3) permainan Pikak, (4) permainan Cas-casan dan,

(5) permainan Yeye. Dari penilaian melalui angket oleh para ahli parktisi, dan

siswa pada uji coba skala kecil dan uji coba skala besar, kemudian dianalisa.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisisa data bahwa permainan tradisional yang

dikembangkan menujukkan kemajuan yang signifikan dan dinyatakan sangat baik

dan layak.

Adapun kesamaan yang dimiliki penelitian terebut dengan yang dilakukan

oleh peneliti yaitu: (1) penelitian relevan ini menggunakan metode penelitian

Research & Development oleh Sugiyono yang juga digunakan oleh peneliti. (2)

Penelitian relevan ini berorientasi pada pembuatan produk sebagai hasil akhir.(3)

Penelitian relevan ini juga mengembangan permainan tradisional. Selain memiliki

kesamaan, adapun perbedaan dengan tulisan peneliti, yaitu: (1) Penelitian relevan

di atas, menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket, sedangkan peneliti

menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, (2) penelitian relevan ini

hanya menggunakan 5 permainan aja, sedangkan peneliti menggunakan 6

permainan.

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, peneliti tidak menemukan persamaan

pengembangan yang sama dengan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu

pengembangan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional untuk

kelas 1 Sekolah Dasar tema 2 subtema 4. Namun, terdapat beberapa kelebihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

52

yang dimiliki oleh oleh media yang dikembangkan oleh peneliti yang masih

belum ditemukan pada penelitian relevan di atas, yaitu berupa RPP dilengkapi

dengan buku pedoman permainan dan perangkat alat (media) permainan tersebut.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan sumbangan yang

baru dan lebih inovatif bagi dunia pendidikan. Dimana peneliti membuat

pengembangan modul pembelajaran menggunakan permainan tardisional tidak

hanya untuk membantu guru untuk memudahkan dalam penyampaian materi

kepada siswa, melainkan juga membantu siswa untuk dapat belajar dengan

menyenangkan dan meningkatkan semangat belajar siswa. Pada halaman berikut

akan dipaparkan bagian literature map dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

53

Gambar 2.1 Literature Map

Permaiann Tradisional

Mohammad Toha

(2017)

Pengembangan

Model Permainan

Tradisional Geprek

Kampung dan Gobag

Sodor Untuk

Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial

Di Sekolah Dasar

Asriyansyah dan Muh

Akmal Almy (2018)

Pengembangan

Permainan

Tradisional Untuk

Melesatrikan Budaya

Bangsa Melalui

Pembelajaran

Pendidikan Jasmani

Sekolah Dasar

Tegar Pambudhi dan

Trie Hartiti

Retnowati (2017)

Pengembangan

Modul Pembelajaran

Tematik Integratif

Berkarakter

Nasionalisme Kelas

IV Sekolah Dasar

Banyumas

Pengembangan Modul

Pembelajaran

Erika Damayanti (2019)

Pengembangan Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan

Tradisional Anak Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

54

H. Kerangka Berpikir

Perkembangan pendidikan saat ini yang selalu diperbaharui untuk memajukan

kualitas pendidikan sangat berpengaruhbagi banyak pihak. Terutama bagi guru

tuntuan pendidikan saat ini yang semakin kompleks menjadikan guru harus dapat

membuat pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Kekompleksan

dalam pembelajaran dapat dilihat dari berbagai macam bahan ajar yang dapat

digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar. Modul pembelajaran

merupakan salah satu dari berbaggai bahan ajar yang disusun secara sistematis

dan runtut menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami dan dapat

digunakan secara mandiri oleh penggunanya. Adanya modul pembelajaran

diharapkan dapat membantu guru dalam memberikan materi ajar kepada siswa

karena modul pembelajaran dirasakan mampu mengatasi keterbatasan yang

dimiliki contohnya ruang, waktu, dan daya perkembangan siswa. Modul

pembelajaran dapat dijadikan sebagai alat penujang bahan ajar yang sering

digunakan sekolah dalam proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas.

Penggunaan bahan ajar merupakan faktor penting yang dapat membuat proses

pemberian materi dari guru kepada siswa menjadi lebih mudah tersampaikan.

Bahan ajar menjadi salah satu sarana guru untuk memberikan materi kepada

siswa. Bahan ajar yang digunakan dapat berupa modul. Melalui bahan ajar berupa

modul pembelajaran, diharapkan siswa akan semakin bersemangat dan bergairah

untuk menerima materi yang akan disampaikan oleh guru. Namun, perlu juga

disadari bahwa penggunaan modul pembelajaran tidak selamanya berjalan dengan

baik. Modul pembelajaran menggunakan permainan anak juga merupakan salah

satu alternatif yang dapat digunakan untuk membuat siswa menjadi semangat

untuk menerima materi. Apalagi untuk anak kelas I SD kegiatan bermain masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

55

sangat erat kaitannya dengan kegiatan sehari-hari baik di sekolah ataupun di

rumah. Melalui bermain ini pula anak akan mendapat banyak sekali manfaat-

manfaat yang diperolehnya.

Bermain merupakan suatu kebutuhan setiap anak yang sudah ada dengan

sendirinya dan sudah terpola secara alami. Bermain merupakan pengalaman

belajar yang sangat berharga. Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang

sangat menyenangkan. Permainan yang dapat digunakan adalah permainan

tradisional yang sudah cukup lama berkembang di negara ini, bahkan permainan-

permainan tersebut sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya bangsa.

Permainan merupakan salah satu unsur kebudayaan yag tidak dapat dianggap

remeh, karena permainan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan

kejiwaan, sifat, dan kidupan sosial anak dikemudian hari. Hal ini diperkuat

dengan adanya pendapat dari Sujarno (2013: 4) mengungkapkan bahwa melalui

permainan tradisional diharapkan anak lebih mengutamakan kebersamaan dan

keharmonisan hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat ini artinya

permainan tradisional mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat

dijadikan acuan dalam bermasyarakat. Permainan tradisional merupakan salah

satu media atau sarana dalam proses pendewasaan anak-anak di dalam suatu

masyarakat sekitar. Begitu banyak manfaat dan hal-hal yang dapat diperoleh

ketika anak-anak bermain permainan tradisional seperti yang telah disebutkan di

atas, bahwa perminan tradisional mengandung banyak sekali nilai-nilai

kehidupan.

Permainan tradisional dapat membantu anak memahami suatu materi

pelajaran dengan cara memasukan permainan tradisional ke dalam materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

56

pelajaran sehingga anak akan lebih mudah untuk menangkap isi materi

pembelajaran. Salah satu cara untuk memudahakan anak untuk memahami materi

pelajaran adalah dengan cara guru mengajarkan materi pembelajaran dengan cara

bermain menggunakan permainan tradisional anak.

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan

sebuah modul pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional anak

yang berfokus pada pemberian materi pembelajaran dalam langakh-langkah

permainanya. Permainan tradisional dipilih karena melalui sebuah permainan anak

akan merasa senang dan bersemangat untuk bermain disamping itu dengan

dimasukkannya materi-materi pembelajaran di setiap permainan ini akan

membantu anak untuk memahmi setiap materi pembelajaran yang diperolehnya

dalampermainan.

I. Pertanyaan Penelitian

Peneliti melakuakan penelitian untuk mengetahui bagaimanakah hasil

penelitian ini selanjutnya, sehingga peneliti memiliki beberapa pertanyaan

penelitian. Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur pengembangan modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2 subtema 4?

2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional

anak untuk kelas 1 Sekolah Dasar tema 2 subtema 4 menurut ketiga

validator?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

57

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III dalam metode penelitian ini akan membahas tentang jenis

penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, uji coba produk, istrumen

penelitian, teknik penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal

penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R and D). Menurut Sugiyono

(2015: 297) berpendapat bahwa R & D adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk-produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut. Menurut Borg&Gall (dalam Setyosari, 2013: 222) mengemukakan

bahwa penelitian pengembangan (R & D) adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan

pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model

pengembangan berbaisi industri, yang temuan-temuannya di pakai untuk

mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara distematis dilakukan uji

lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan,

kualitas, dan standar tertentu.

Menurut Sujadi (2003: 164) mengatakan bahwa penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

58

Menurut Putra (dalam Sudaryono, 2016: 15) metode penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat

menghasilkan produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan menguji keefektifan produk tertentu.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian

pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan metode

penelitian yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk yang akan dihasilkan.

Penelitian ini disebut penelitian dan pengembangan dikarenakan peneliti

mengembangkan suatu produk yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang

dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam mengajarkan materi

pembelajaran setiap harinya di sekolah ataupun di rumah. Prosedur penelitian

yang digunakan dalam penelitian mengacu pada prosedur penelitian Sugiyono

(2015: 409-426). Terdapat sepuluh langkah dalam prosedur penelitian Sugiyono.

Kesepuluh langkah tersebut yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data,

(3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Perbaikan Desain, (6) Uji Coba

Produk, (7) Perbaikan Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Perbaikan Produk,

(10) Pembuatan Produk Masal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

59

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Menurut Sugiyono (2015 : 409)

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan penelitian ini didasarkan pada tahapan penelitian

pengembangan menurut Sugiyono (2015 : 409-426) yang mengadopsi langkah-

langkah R&D milik Borg and Gall yang terdiri dari 10 langkah. Berikut langkah-

langkah tersebut:

1. Potensi Masalah

Suatu penelitian dapat berangakat dari adanya potensi dan masalah. Potensi

masalah merupakan segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki

nilai tambah. Suatu masalah dapat dijadikan sebagai potensi apabila kita dapat

Validasi

Desain

Perbaikan

Desain

Perbaikan

Produk

Uji Coba

Produk

Perbaikan

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Produksi Masal

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

60

mendayagunakannnya. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam suatu

penelitiaan harus ditunjukkan dengan data yang empirik. Data tentang potensi

masalah tidah harus dicari sendiri, melainkan dapat berdasarkan laporan

apenelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau

instansi tertentu yang masih up to date.

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date,

selanjutnya mengumpulkan berbagai data yang digunakan sebagai bahan untuk

perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

Dalam tahap ini, diperlukan suatu metode penelitian tersendiri. Metode apa yang

akan digunakan untuk penelitian tergantung pada permasalahan dan ketelitian

tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Desain produk merupakan langkah yang digunakan untuk merancang atau

mendesain produk. Produk dapat berupa barang, model, sistem kerja, metode

kerja, kebijakan, buku ajar, manual, dan sejenisnya. Dalam bidang pendidikan,

produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas pendidikan. Hasil akhir dari kegiatan mendesain

produk adalah berupa desain produk yang baru, yang lengkap dengan

spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan,

sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk

menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif dari yang

lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

61

penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk

dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang

sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang. Setiap pakar

diminta untuk menilai desain produk yang telah dihasilkan, kemudian dapat

diketahui kelemahan dan kekuatannya.

5. Perbaikan Desain

Setelah tahap desain produk, kemudian divalidasi melalui diskusi dengan

pakar dan para ahli lainnya, maka akan diketahui kelemahannya. Selanjutnya,

kelemahan tersebut dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Peneliti bertugas

untuk memperbaiki desain yang hendak menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat tidak langsung diujicobakan, namun produk

tersebut harus dibuat terlebih dahulu. Setelah divalidasi dan diperbaiki, maka

selajutnya produk tersebut dapat dibuat dalam bentuk prototipe. Prototipe inilah

yang selanjutnya akan diuji coba.

7. Revisi Desain

Setelah melakukan uji coba produk, maka akan diketahui kelemahannya.

Kemudian dari kelemahan tersebut, dapat segera dilakukan perbaikan. Setelah

diperbaiki, maka dapat diproduksi masal, atau digunakan pada ruang lingkup yang

lebih luas.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah dilakukan pengujian terhadap produk berhasil, dan bila terdapat revisi

yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang telah diperbaiki tersebut

diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam pengujian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

62

baru tesebut harus tetap dinilai kekurangan atau hambatannya. Hal tersebut

berguna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam kondisi nyata terdapat kekurangan

dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu

mengevaluasi bagaimana kinerja produk. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan dalam penyempurnaan

dan pembuatan produk baru lagi.

10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba

diyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Suatu produk akan diproduksi

masal apabila telah memenuhi studi kriteria kelayakan yang ditetapkan. Untuk

dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerjasama dengan perusahaan.

Dari sepuluh langkah-langkah di atas, berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti tidak semua langkah pengembangan dilaksanakan

dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya dalam menguji cobakan modul

pembelajaran. Peneliti hanya akan menggunakan lima tahap yaitu (1) potensi dan

masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain poduk, (4) validasi desain, dan (5)

perbaikan desain. Berikut bagan lima langkah yang dilakukan dalam penelitian

ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

63

Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono

(2015: 409) yang digunakan oleh peneliti

Langkah 1 : Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang

terjadi (Sugiyono,2015: 409 – 410). Potensi dan masalah pada penelitian ini

bersumber dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan kepada salah satu

guru kelas I SD N Karangmloko I Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 18

Januari 2019. Wawancara dan observasi ini bertujuan untuk mengetahui masalah

yang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi berhubungan dengan

pengembangan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak

untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2 subtema 4.

Validasi Desain

Revisi Desain

Uji Coba Produk

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain Produk

Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

64

Langkah 2 : Pengumpulan Data

Pada tahap pegumpulan data, peneliti mengumpulkan data dengan wawacara

pada guru dan siswa kelas I Sekolah Dasar. Hasil pegumpulan data tersebut

sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisonal anak untuk siswa kelas I

Sekolah Dasar tema 2 subtema 4.

Data awal yang diperoleh melalui wawancara tersebut dijadikan sebagai

acuan dalam mempertimbangkan desain produk yang akan dikembangkan dapat

berguna dan membantu berbagai pihak yang membutuhkan. Pada penelitian ini

peneliti ingin membantu guru dalam memudahkan anak memahami materi

pembelajaran melalui bermain permainan tardisional.

Langkah 3 : Desain Produk

Desain produk yang peneliti kembangkan berupa modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2

subtema 4. Modul pembelajaran ini terdiri dari cover, kata pengatar, halaman

gambar permainan, halaman materi dan cara bermain permainan, daftar refrensi,

dan profil penulis. Desain produk berupa modul pembelajaran ini berisi enam

permainan tradisional di Indonesia yaitu : Engklek, Sobyung, Ular Naga, Petak

Umpet, Bakiak Batok dan Ma’raga. Modul pembelajaran dibuat warna-warni

serta menggunakan gambar ilustrasi berdasarkan masing-masing nama permainan

yang dicantumkan agar pembaca lebih tertarik dan memperoleh gambaran tentang

permainan yang dikembangkan. Gambar ilustrasi dibuat berdasarkan hal-hal

konkrit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan

merupakan bahasa yang sederhana agar guru dengan mudah memahami isi modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

65

pembelajaran. Pengembangan produk awal ini juga dipilih menggunakan bahan

cetak. Desain awal dari produk yang sudah dibuat dan dicetak dengan ukuran

kertas A5. Pada bagian sampul menggunakan kertas Art Paper 150 dan pada

bagian isi menggunakan kertas Ivory 120.

Langkah 4 : Validasi Desain

Validasi desain dilakukan oleh beberapa ahli, yaitu seorang guru kelas I SD N

Karangmloko I dan dua oang dosen PGSD Universitas Sanata Dharmadi bidang

psikologi anak dan bahasa. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: bahasa, format,

dan isi (berkaitan dengan: deskripsi permainan, cara bermain, manfaat permainan

yang diperoleh, materi). Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan kritik dan

saran atas produk yang telah dibuat. Kemudian berdasarkan kritik dan saran

tersebut, dapat diketahui kelemahan dan kelebihannya, sehingga peneliti dapat

memperbaiki produk yang akan dikembangkan.

Langkah 5 : Perbaikan Desain

Perbaikan desain produk yang akan dilakukan setelah mendapatkan kritik dan

saran dari validator ahli, yaitu seorang guru kelas I Sekolah Dasar dan dua orang

dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Kemudian dari kritik dan saran

tersebut, peneliti akan melakukan perbaikan pada produk. Perbaikan ini bertujuan

untuk memperbaiki kekurangan produk yang telah divalidasi oleh ahli.

Langkah 6 : Uji Coba Produk

Produk yang telah peneliti buat diuji cobakan pada guru kelas I SD Negeri

Karangmloko I Yogyakarta. Uji coba dilakukan peneliti pada tanggal 18 April

2019. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keunggulan dan

kelemahan produk ketika diuji coba oleh guru. Kemudian berdasarkan hasil uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

66

coba tersebut, diadakan perbaikan untuk mendapatkan produk yang lebih baik

lagi.

Langkah 7 : Revisi Produk

Berdasarkan hasil uji coba produk kepada guru SD kelas I, apabila dalam

instrumen uji coba guru menujukkan bahwa produk masih belum maksimal, maka

akan dilakukan revisi produk agar produk dapat digunakan dengan efektif dan

efisien. Hasil revisi ini akan menghasilkan produk final berupa modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak untuk kelas I sekolah

dasar tema 2 subtema 4.

C. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Wawancara, observasi, dan validasi modul dilaksanakan di SD Negeri

Karangmloko I yang berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 82, Tegal Rejo,

Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas I SD Negeri Karangmloko

Idengan 9 siswa yang beralamat di Jalan Palagan Tentara Pelajar No. 82, Tegal

Rejo, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.

3. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini berupa produk modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisonal anak untuk kelas 1 sekolah dasar tema 2 subtema 4. Modul

pembelajaran ini nantinya juga akan dilengkapi dengan gambar-gambar

permainan di dalamnya. Modul ini nantinya akan digunakan untuk memudahkan

guru untuk mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa sehingga diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

67

dengan adanya modul pembelajaran ini siswa akan mampu belajar secara mandiri

dan optimal sesuai dengan kamampuan individu siswa.

4. Waktu Penelitinan

Penelitian ini membutuhkan waktu selama tiga bulan. Terhitung dari bulan

Desember 2018 – April 2019.

D. Uji Validasi Produk

Validasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validasi konstruk.

Validasi konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep

dari teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Oleh karena itu, peneliti

menyertakan pembahasan yang menjadi dasar penentuan konstruk suatu

instrumen. Untuk menguji validitas konstruk, peneliti menggunakan pendapat

para ahli (expret judgment) dengan jumlah tenaga ahli minimal tiga orang

(Widiyoko, 2009 : 131-132). Validasi dilakukan oleh seorang Guru kelas 1 SD

dan dua dosen ahli. Hasil desain modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional anak untuk kelas 1 sekolah dasar tema 2 subtema 4 diberikan pada

ketiga ahli untuk divalidasi guna mengetahui tingkat kelayakan produk yang

dikembangkan. Hasil validasi dari ketiga ahli selanjutnya dijadikan acuan dalam

merevisi produk yang peneliti kembangkan berdasarkan kritik dan saran yang

telah diberikan sebelum diuji cobakan secara terbatas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2015: 224). Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Peneliti melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

68

observasi dan wawancara kepada guru kelas I SD N Karangmloko I, Ngaglik,

Sleman. Observasi yang dilakuak oleh peneliti akan digunakan untuk

menganalisis kebutuhan siswa. Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan

untuk pengumpulan data yang akan digunakan.

Teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang bertujuan untuk

memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi terhadap produk

yang sudah dikembangkan sebelum diuji cobakan.

1. Observasi

Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2015: 310) observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data,

yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Sutrisno

Hadi (dalam Sugiyono, 2017: 214) mengemukakan bahwa observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis.

Menurut Patton (dalam Sugiyono, 2015: 313), manfaat observasi adalah

sebagai berikut.

1) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh

pandangan yang holistik atau menyeluruh.

2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga

memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak

dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif

membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

69

3) Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak

diamati orang lain, khusunya orang yang berbeda dalam lingkungan itu,

karena telah dianggap”biasa”dan karena itu tidak akan terungkapkan

dalam wawancara.

4) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak

akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat

sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar presepsi

responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih

komperhesif.

6) Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya

yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan

suasana situasi yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara

(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam

mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai

(Larry Cristensen (dalam Sugiyono, 2017: 210)). Menurut Ali (dalam Mahmud,

2011: 173) wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban responden.

Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 231) berpendapat bahwa wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Agar

wawancara dapat dijadikan sebagai teknik pengumpulan data yang efektif, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

70

harus menyusun pedoman wawancara terlebih dahulu sehingga pertanyaan yang

akan diajukan menjadi terarah.

Secara umum, terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu pedoman

wawancara tidak terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur. Pedoman

wawancara tidak terstruktur hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.

Jenis pedoman ini lebih banyak bergantung pada pewawancara dan sangat tepat

untuk penelitian kasus. Sedangkan pedoman wawancara terstruktur adalah

pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai

checklist. Pewawancara tinggal memberikan tanda √ (check) pada nomor yang

sesuai (Mahmud, 2011: 174-175). Dalam penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara terstruktur dimana peneliti melakukan wawancara berdasarkan

pedoman pada lembar pertanyaan wawancara.

Putra (2013: 146) mengungkapkan bahwa ada lima langkah dalam menyususn

pedoman wawancara, diantaranya:

a) Menentukan tujuan wawancara.

b) Menentukan aspek-aspek yang akan diungkap dalam wawancara.

c) Menentukan bentuk perntanyaan yang akan digunakan, terstruktur atau

terbuka.

d) Membuat pertanyaan berstruktur atau bebas.

e) Membuat pedoman mengolah dan menafsirkan haisl wawancara.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2015: 142). Menurut Arikunto (2015: 154-155) kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

71

merupakan salah satu bentuk instrumen penelitian yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk

diberikan respon sesuai dengan keadaan siswa. Menurut Achmadi (2009: 76-77)

mengemukakan bahwa kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisikan

rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Tujuan dari dilakukannya angket adalah untuk memperoleh informasi yang

relevan dengan tujuan peneliti dan memperoleh informasi mengenai suatu

masalah secara serentak.

Dalam hal ini peneliti menggunakan bentuk kuesioner dengan pertanyaan

tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan responden

untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang peneliti

sudah sediakan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yamg digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan peneliti

(masalah)dan menguji hipotesis yang telah diperoleh (Margono, 2003: 155).

Instrumen peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi,

lembar wawancara dan lembar kuesioner.

1. Kisi-kisi Observasi

Berikut adalah kisi-kisi observasi saat pembelajaran di kelas I yang

digunakan dalam penelitian untuk melakukan analisis kebutuhan.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Potensi dan Masalah

Objek yang diamati Indikator No Item

Modul Pembelajaran Ketersediaan modul pembelajaran untuk kelas

I

1,2

Penggunaan modul dalam pembelajaran untuk 3,4,5,6,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

72

siswa kelas I

Metode Pembelajaran Metode yang digunakan saat pembelajaran di

kelas

8

Penggunaan media dalam pembelajaran 9

Pembelajaran Tematik Keterakitan pembelajaran tematik dengan

permainan tradisional

10,11,12,

Kegiatan siswa Kegiatan ayng dilakukan siswa pada saat jam

istirahat

13

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa Uji Coba Lapangan

Objek yang diamati Indikator No Item

Partisipasi siswa Siswa semangat ketika mengikuti permainan

tradisional

1

Siswa mengikuti jalannya permainan dengan

tertib sesuai pada isi modul

2

Keaktifan siswa Semua siswa aktif dalam kegiatan bermain 3

Percaya diri siswa Siswa percaya diri dalam mengemukakan

pendapat terhadap jawabannya

4

Kerja sama antar siswa Siswa mampu bekerja sama bersama kelompok

dengan baik

5

Interaksi siswa Siswa mampu berinteraksi antar teman dengan

baik

6

Siswa mampu berinteraksi dengan guru 7

Ketepatan siswa dalam

menjawab soal

Siswa mampu menjawab soal dengan cepat dan

benar

8

Pemahaman yang

diperoleh siswa

Siswa mampu mengulang kembali kegiatan apa

saja yang sudah dilakukan

9

Siswa mampu menjawab semua soal evaluasi

pada modul

10

2. Kisi-kisi Wawancara

Berikut adalah kisi-kisi wawancara yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara potensi dan masalah

No. Aspek Indikatori No Item

1. Modul

Pembelajaran

Penggunaan bahan ajar dalam

pembelajaran

1

2. Buku permainan

tradisional

Ketersediaan buku tentang permainan

tradisional

2

3. Metode

Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan

guru saat pembelajaran di kelas

3

4. Kekatifan Siswa Partisipasi siswa saat mengikuti

pembelajaran di kelas

4

5. Permainan

tradisional

Pengetahuan guru tentang permainan

tradisional

5

Permainan yang diterapkan siswa di 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

73

sekolah

Pengimplementasian permainan

tardisional ke dalam pembelajaran

7

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara kepada guru kelas I

No. Aspek Indikatori No Item

1. Karakter Belajar

Siswa

Karakter belajar siswa kelas I 1

Kondisi proses belajar di kelas 2

2. Metode

Pembelajaran

Metode pembelajaran yang

digunakan guru saat pembelajaran di

kelas

3,4,5,6,7,8

3. Pembelajaran

Tematik

Pedoman guru dalam mengajar 9

Tanggapan tentang implementasi

permainan tradisional

10

4. Permainan

tradisional

Penerapan permainan tradisional di

sekolah

11,12,13

Pengimplementasian permainan

tradisional ke dalam pembelajaran

14,15

3. Kisi-kisi Kuesioner

Kuesioner digunakan peneliti sebagai acuan dalam merevisi agar produk

menjadi lebih baik sebelum diuji cobakan. Peneliti menggunakan kuesioner dalam

proses validasi oleh tiga validator. Kuesioner ini berisi penilaian terhadap produk

yang dibuat oleh peneliti. Dalam kuesioner terdapat pernyataan-pernyataan yang

disesuaikan dengan spesifikasi produk yang dikembangkan serta kolom untuk

mengisi komentar dan saran bagi peneliti.

Tabel 3.5Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Pakar dan Guru

Indikator Deskripsi No. Item

A. Isi modul dan

Bahasa

Modifikasi permainan tradisional anak sesuai

dengan materi pembelajaran terkait.

1

Kelengkapan materi pembelajaran sesuai dengan

kompetensi dasar

2

Modul pembelajaran memuat kejelasan materi

pembelajaran

3

Isi dari modul pembelajaran permainan tradisional

anak runtut

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

74

Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 5

Bahasa mudah dipahami oleh guru 6

Langkah permainan tardisional runtut serta mudah

dipahami

7

B. Desain modul Tampilan cover buku menarik 8

Ilustrasi gambar mudah dipahami 19

Warna yang digunakan antara modul , tulisan, dan

gambar kontras dan sesuai

10

Tampilan bentuk huruf dan ukuran pada buku sesuai 11

Ukuran buku praktis di bawa kemanapun 12

C. Tujuan

pembuatan

modul

Sebagai bahan ajar guru saat pembelajaran 13

Modul pembelajaran dibuat sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa

14

Permainan tradisional dapat menjadi media

penyampaian materi ajar

15

Tabel 3.6 Kisi-kisi uji coba modul pembelajaran

Aspek Indikator No Item

Isi Modul dan

Bahasa

Isi materi pembelajaran pada modul pembelajaran sesuai

dengan isi materi pada buku guru

1

Kelengkapan materi pembelajaran pada modul disertai

dengan contoh

2

Isi materi pembelajaran pada modul lebih menarik

sehingga memotivasi siswa

3

Materi pembelajaran pada modul jelas dan runtut sesuai

dengan aktualisasi materi

4

Isi materi disampaikan melalui bermain pada langkah-

langkah permainan

5

Kesesuain evaluasi setiap pembelajaran pada modul 6

Isi materi permainan tradisional menambah pengetahuan

baru

7

Langkah-langkah permainan pada modul mencakup

materi pembelajaran yang sesuai

8

Penyampaian materi selain menggunakan metode

permainan juga menggunakan benda konkrit

9

Desain Modul Gambar pada modul lebih banyak dan jelas 10

Gambar sesuai dengan uraian materi pada modul 11

Gambar pada modul menarik untuk siswa 12

Gambar pada modul sesuai dengan permainan yang ada 13

Tujuan Modul Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik melalui

modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional

14

Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa dalam

pembelajaran 15

Meningkatkan interaksi antara siswa dan siswa dalam

pembelajaran 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

75

Menumbuhkan sikap sosial pada diri siswa 17

Menumbuhkan antusias belajar siswa 18

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar

mandiri 19

Tabel 3.7 Kriteria kelayakan instrumen

No. Kiteria Skor

1. Sangat Baik > 4,2

2. Baik >3,4 - 4,2

3. Cukup baik >2,6 – 3,4

4. Kurang baik >1,8 – 2,6

5. Sangat kurang baik <1,8

G. Teknik Analisis Data

Analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola (hubungan antar kategori),

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2017:

368). Tujuan dari analisis data ini adalah untuk mengetahui keayakan produk dan

melakukan perbaikan produk yang dibuat oleh peneliti. Data yang telah diperoleh

nantinya akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa

skor dari hasil validasi oleh ahli, yaitu guru kelas I Sekolah Dasar, dan dua dosen

ahli. Sedangkan data kualitatif berupa kritik, saran, masukan dari ketiga validator

ahli.

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dengan

penjelasan sebagai berikut:

1) Data Kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

76

Dalam penelitian dan pengembangan ada kegiatan analisis data kualitatif,

bila metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode

kualitatif, seperti wawancara mendalam, pengamatan dan studi dokumentasi.

Penelitian untuk menemukan potensi dan masalah yang menggunakan meotde

kualitatif, maka analisis datanya akan menggunakan analisis data kualitatif

(Sugiyono, 2017: 266). Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu

suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan

menjadi hipotesis. Hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,

selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya

dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan

data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dikumpulkan secara berulang-

ulang dengan teknik trianggulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis

tersebut berkembang menjadi teori.

Dalam penelitian ini instrumen yang terdapat dalam data kualitatif ini

sebagai data pelengkap yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini

yaitu terdapat pada data kuantitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif

diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara, hasil validasi produk oleh ahli,

dan hasil uji coba terbatas. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi

dan wawanacara dengan guru dan siswa kelas I digunakan untuk mengetahui

dan menganalisis potensi dan masalah yang diperlukan. Data kualitatif juga

didapat dari kritik dan saran dari berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian.

2) Data Kuantitatif

Data berupa skor dari penilaian oleh pakar dan guru kelas I Sekolah Dasar.

Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

77

data interval. Skala penilaian terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan

yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan sangat

kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data

kualitatif skala lima dengan acuan menurut Widoyoko (2009: 238) sebagai

berikut:

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Skor Rerata Skor Kategori

X > Xi + 1,80 Sbi >4,2 Sangat baik

Xi + 0,60 Sbi < X < Xi + 1,80 Sbi >3,4 – 4,2 Baik

Xi - 0,60 Sbi < X < Xi + 0,60 Sbi >2,6 – 3,4 Cukup baik

Xi + 1,80 Sbi < X < Xi – 0,60 Sbi >1.8 – 2,6 Kurang

X < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat kurang

Keterangan:

Rerata ideal (Xi) : 1

2 (skor maksimal ideal+skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (skor maksimal ideal-skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perolehan data kualitatif dilakukan

dengan menerapkan rumus konversi sebagai berikut:

Diketahui :

Skor maksimal ideal : 5

Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (Xi) : 1

2 (5+1) = 3

Simpangan baku ideal (SBi) : 1

6 (5-1) = 0,67

Ditanyakan :

Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat

kurang baik.

Jawaban :

Kategori sangat baik = X > X̅i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67)

= X > 3 + (1,2)

= X > 4,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

78

Kategori baik = X̅i + 0,60SBi < X ≤ X̅i + 1,80SBi

= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)

= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,2)

= 3,40 < X ≤ 4,2

Kategori cukup baik = X̅i - 0,60SBi < X≤ X̅i + 0,60SBi

= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)

= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = X̅i - 1,80SBi < X≤ X̅i - 0,60SBi

= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)

= 3 - (1,2) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,8< X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = 𝑋 ≤ X̅i – 1,80SBi

= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)

= X ≤ 3 - (1,2)

= X ≤ 1,8

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi

data kualitatif skala lima. Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi

yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya, kemudian dikonversikan

dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera

pada tabel kriteria skor skala lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini terdapat dua masalah yang akan

dipaparkan berdasarkan rumusan masalah yang ada. Pertama, mengenai prosedur

pengembangan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak

untuk kelas I sekolah dasar tema 2 subtema 4. Kedua, membahas kualitas modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak untuk kelas I sekolah

dasar tema 2 subtema 4.

1. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini akan menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu,

prosedur pengembangan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional

yang berjudul “Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak

Untuk Kelas I Tema 2 Subtema 4”peneliti kembangkan dengan mengambil tujuh

langkah dari sepuluh langkah dari Sugiyono seperti yang telah diuraikan dalam

bab III. Ketujuh langkah pengembangan tersebut yaitu:

a. Potensi dan Masalah

Modul pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam

pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil studi kepustakaan buku tematik kelas

I Sekolah Dasar pada tema 2 : “Kegemaranku” subtema 4 “ Gemar Membaca”,

materi pembelajaran yang terdapat dalam setiap pembelajaran di dalamnya belum

dibahas dan dipelajari lebih mendalam. Dalam mengidentifikasi potensi dan

masalah, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap guru kelas I dan

proses belajar siswa. Observasi dan wawanacara di lakukan di SD Negeri

Karangmloko I pada tanggal 18 Januari 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

80

Potensi pertama, keterseediaan modul dan buku tentang permainan tardisional

di sekolah. Setelah observasi peneliti menemukan beberapa buku bacaan tentang

permainan tradisional dan modul pembelajaran di perpustakaan. Buku bacaan

tentang permainan tradisional tersebut masih sangat bagus dan tersusun rapi di

perpustakaan, begitu juga modul pembelajaran yang masih layak untuk digunakan

dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru juga sering

menggunakan modul pembelajaran. Selain itu hasil wawancara kepada guru

menujukkan jika guru pernah menggunakan modul pembelajaran dalam proses

belajar mengajar. Penggunaan modul pembelajaran juga dirasa sangat membantu

dalam proses penyampaian materi kepada siswa.

Potensi kedua, sarana dan prasarana dalam permainan tradisional dan

penerapannya. Keterkaitan permainan traidisional dalam penelitian ini untuk

memberikan inovasi cara belajar yang baru kepada guru kelas I agar dapat

diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Selain bermanfaat untuk kebugaran

fisik permainan tradisional juga dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana untuk

menumbuhkan semangat dan motivasi siswa sekaligus sebagai perantara

pemberian materi pembelajaran melalui langkah-langakah di dalam setiap

permainan. Dari hasil observasi yang dilakukan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan dalam kegiatan permainan tradisional juga dapat ditemukan di sekolah

karena pemerintah sebelumnya juga sudah memberikan bantuan di setiap sekolah

berupa alat-alat bermain permainan tradisional meskipun hanya beberapa saja

contohnya: lompat tali, egrang, kasti, hula hup, congklak, bola takraw, egrang

batok. Selain itu sekolah juga membuatkan sarana untuk bermain gobag sodor dan

engklek di halaman sekolah. Halaman sekolah yang cukup luas juga mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

81

proses kegiatan siswa di luar kelas dan siswa dapat bermain dengan bebas.

Kondisi lingkungan sekolah yang bersih dan gedung sekolah yang kokoh

membuat siswa nyaman dan aman untuk belajar dan bermain di luar kelas.

Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang ada di setiap sekolah akan

mendukung dalam melakukan penelitian ini.

Potensi ketiga, metode dan proses pembelajaran yang digunakan oleh guru

dalam pembelajaran di sekolah. Banyaknya metode pembelajaran yang sudah

diterapkan oleh guru. Melalui wawancara guru menjelaskan bahwa ketika

pembelajaran di kelas guru selalu menggunakan metode yang berbeda-beda

diataranya metode ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan model

problem solving. Hal ini bertujuan agar siswanya selalu aktif dan kreatif dalam

mengikuti kegiatan belajar. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru sesekali

mengajak siswa untuk bermain di luar kelas. Dari hasil observasi dapat dilihat

bahwa setelah guru mengajak bermain, siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri.

Selain itu siswa mejadi lebih semangat ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

yang diberikan oleh guru setelah kegiatan bermain. Ketika bermain di lapangan

siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan temannya yang lain.

Potensi keeempat, aktivitas bermain siswa. Siswa kelas bawah memiliki

keaktifan yang sangat tinggi dalam hal bermain sesuai usia perkembangannya.

Dari hasil observasi peneliti melihat siswa bermain permainan tradisional di

halaman sekolah. Peneliti melihat tiga orang siswa sedang bermain engklek di

halaman sekolah dan tujuh siswa sedang bermain petak umpet di dekat ruang

UKS ketika jam istirahat. Peneliti juga mengobservasi kegiatan siswa setelah

pulang sekolah, terdapat lima siswa yang bermain sepak bola dihalaman sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

82

dan dua siswa yang bermain tepuk kartu di serambi mushola yang dibeli di

pedagang pada saat jam istirahat sekolah. Mereka bermain sembari menunggu

jemputan dari orang tua mereka masing-masing karena sebelum dijemput orang

tua, mereka tidak diperbolehkan keluar gerbang sekolah dikarenakan di depan

sekolah ada jalan raya. Jadi beberapa siswa bermain di halaman sekolah sembari

mereka menunggu untuk dijemput.

Dalam proses kegiatan pembelajaran ini juga guru memiliki beberapa

kendala. Melalui kegiatan observasi observasi peneliti melihat kendala yang

dialami guru ketika proses kegiatan pembelajaran yang paling sering terjadi yaitu

kondisi kelas yang kurang kondusif ketika pertengahan jam pelajaran peneliti

melihat ada 2 siswa laki-laki yang duduk di belakang sedang bermain miniatur

mainan dengan teman sebangkunya. Ada pula seorang siswa perempuan yang

bercerita dengan teman di depan tempat duduknya. Bahkan ketika guru

memberikan tugas untuk dikerjakan 2 orang siswa tidak mau mengerjakan malah

berlarian saling kejar-kejaran di dalam kelas sehingga mengganggu konsentrasi

teman yang sedang mengerjakan. Saat guru sedang mengoreksi hasil pekerjaan

siswa ada tiga siswa laki-laki yang bermain bola kecil di depan kelas. Hal ini juga

diungkapkan oleh guru ketika peneliti melakukan wawancara, guru

mengungkapkan jika ada beberapa siswa yang seringkali bermain ketika jam

pelajaran. Selain itu guru merasa kesulitan dalam mengajarkan materi

pembelajaran kepada siswa dengan cara yang menarik dan menyenangkan agar

siswa tidak mudah bosan. Guru juga membutuhkan bahan ajar atau modul

pembelajaran yang menarik untuk siswa. Modul yang guru perlukan adalah modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional. Jadi, dengan adaanya modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

83

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak guru dan orang tua siswa

juga dapat membantu siswa atau anaknya dalam mengajarkan materi

pembelajaran dengan cara bermain, anak juga dapat mempraktikkan permainan-

permainan yang ada dalam modul dimana saja.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari wawancara. Wawancara menggunakan

pedoman wawancara terstruktur. Wawancara dilaksanakan dengan seorang guru

kelas I di SD Ngeri Karangmloko I Yogyakarta. Wawancara ini dilaksanakan

pada tanggal 18 Januari 2019. Berikut adalah hasil wawanacara:

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawanacara guru kelas I SD

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1.

Bagaimana karakter belajar

siswa kelas I?

Karakter belajar setiap anak berbeda ada yang

aktif, menengah, dan ada yang sangat kurang

sekali. Cara pemberian materi dan soal setiap siswa

berbeda disesuaikan dengan karakter dan tingkat

pemahaman siswa. Jika ada siswa yang masih

kurang memahami dalam pembelajaran akan tetap

ditinggal dan melanjutkan pembelajaran sampai

selesai, kemudian nantinya akan diberikan arahan

kepada orang tua siswa yang bersangkutan.

2.

Bagaimana kondisi proses

belajar mengajar di dalam

kelas?

Sering ada beberapa siswa yang lari-lari ketika

pembelajaran sedang berlangsung di dalam kelas.

3. Metode apa yang biasanya

digunakan untuk

menghadapi situasi belajar

di dalam kelas?

Disesuaikan dengan kondisi siswa. Lebih sering

menggunakan metode ceramah dengan

berpedoman pada buku dan LKS.

4. Mengapa bapak/ibu guru

memilih metode tersebut

yang digunakan dalam

proses belajar mengajar?

Disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik

setiap siswa. Biasanya guru menggunakan metode

tanya jawab dan diskusi agar siswa lebih aktif dan

percaya diri untuk menyampaikan pendapatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

84

5. Apa saja langkah-langkah

untuk mencapai metode

tersebut?

Banyak sekali cara yang dilakukan guru biasanya

menggunakan alat bantu buku paket atau

menggunakan kartu gambar sebagai media.

6. Apakah bapak/ibu guru

pernah mencoba metode

lain dalam proses belajar

mengajar?

Biasanya metode yang digunakan menggunakan

metode ceramah, tanya jawab dengan

menggunakan model pembelajaran problem solving

hal ini diterapkan guru karena ingin membuat siswa

di kelas lebih aktif dalam pembelajaran.

7. Menurut bapak/ibu apakah

metode lain yang

digunakan tersebut lebih

efektif dari metode yang

bisa digunakan?

Tergantung setiap masalah dan siswa yang

dihadapi harus disesuaikan dengan kondisi

perasaan siswa. Jadi jika guru menerapkan metode

pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa maka

metode tersebut efektif untuk digunakan.

8. Menurut bapak/ibu sejauh

mana hasil dari penerapan

metode yang digunakan

tersebut?

Sudah berjalan baik akan tetapi masih perlu adanya

bahan ajar yang mendukung untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan untuk siswa

agar siswa merasa senang mengikuti kegiatan

belajar,

9. Apakah saat proses

pembelajaran anak-anak

sering melakukan aktivitas

lain, seperti halnya

bermain?

Sering kali ada beberapa siswa yang lari-larian di

depan kelas dan mengajak temannya yang lain

untuk bermain. Hal ini karena peralihan siswa dari

taman kanak-kanak (TK) ke SD.

10. Apakah bapak/ibu guru

memiliki sumber

refrensi/buku panduan

pembelajaran tematik selain

buku guru?

Ada. Guru seringkali menggunakan buku paket

yang ada di perpustakaan untuk mendukung

kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.

Terkadang setiap awal tahun ajaran baru guru

selalu membuat rangkuman bahan ajar agar lebih

mudah dan simpel dalam mengajar di kelas. Selain

itu guru juga selalu menggunakan LKS untuk

penugasan siswa.

11.

Bagaimana tanggapan

bapak/ibu guru jika

permainan tradisional

sebagai sarana

impelemntasi proses

pembelajaran tematik?

Akan lebih bagus dan menarik perhatian siswa.

Dengan bermain juga mungkin akan membantu

mood belajar siswa agar menjadi lebih semangat

dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di

sekolah, karena pada dasarnya siswa kelas I masih

senang dan aktif dalam kegiatan bermain. Kegiatan

bermain juga dapat mengembangkan berbagai nilai

dalam kehidupan seperti nilai sosial.

12. Apakah Bapak/Ibu pernah

menerapkan permainan

tradisional dalam

pembelajaran?

Sering. Setiap pembelajaran jika dirasa siswa sudah

bosan dan terlihat kurang bersemangat biasanya

guru mengajak siswa untuk bermain ke luar kelas,

jika siswa sudah kembali bersemangat guru

mengajak siswa masuk kembali ke dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

85

13. Menurut bapak/ibu guru

apakah anak-anak

mengetahui jenis-jenis

permainan tradisional?

Mungkin mereka tahu tetapi hanya beberapa saja

yang berasal dari daerah Jawa dan paling sering

dimainkan seperti engklek, petak umpet, congklak,

lompat tali, sepak bola, dan gobag sodor.

14. Apa saja permainan

tradisional yang sering

dimainkan anak-anak di

lingkungan sekolah?

Biasanya guru sering melihat siswanya bermain

sepak bola, engklek, lompat tali, kucing-kucingan

dan petak umpet.

15. Adakah rencana untuk

mengimplementasikan

sebuah permainan

tradisional ke dalam proses

pembelajaran?

Tentu karena pembelajaran saat ini diwajibkan

untuk masuk ke dalam permainan jaman dahulu

contohnya permainan dakon dalam pelajaran akan

dihubungkan ke dalam pembelajaran matematika

dalam materi pembagian, penjumlahan, dan

pengelompokan.

16. Bagaimana tanggapan

bapak/ibu guru apabila ada

modul pembelajaran

sebagai pegangan guru

dengan mengimplementasi

permainan tradisional

dalam menyampaikan

materi yang akan dicapai?

Guru merasa lebih senang karena akan menambah

pengalaman apalagi untuk program pembelajaran

sudah ada di buku dan lebih mudah dalam

menyampaikan materi.

Pada hasil wawancara di atas karakter belajar siswa terdapat pada pertanyaan

pertama, guru mengatakan bahwa karakter belajar setiap siswa berbeda-beda.

Tergantung kondisi siswa ada yang sangat aktif dan ada yang pasif. Untuk cara

pemberian materi dan soal pada setiap siswa pun berbeda dan disesuaikan dengan

tingkat pemahaman siswa apakah menurut guru siswa tersebut sudah cukup

paham atau belum. Apabila masih terdapat siswa yang masih kurang dalam

memahami materi pembelajaran yang telah diberikan oleh guru saat jam belajar di

sekolah, maka guru mau tidak mau harus tetap melanjutkan pemberian materi

sampai selesai. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 pemberian materi harus

selesai tepat pada waktunya, dan untuk siswa yang masih tertinggal pemahaman

materi tersebut nantinya guru akan menghubungi orang tua yang bersangkutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

86

untuk diebrikan arahan agar membimbing siswa tersebut belajar di rumah dengan

didampingi orang tuanya.

Pertanyaan kedua membahas tentang kondisi proses belajar mengajar siswa di

dalam kelas, dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas guru

mengatakan jika terkadang siswa sulit untuk dikendalikan jika mereka sudah

merasa bosan di dalam kelas. Terutama di jam pembelajaran setelah istirahat,

terkadang ada beberapa siswa yang lari-larian dan bermain di dalam kelas karena

masih terbawa pada jam istirahat. Jika susasana kelas sudah dirasa tidak kondusif

guru mengambil inisiatif untuk mengajak siswa bernyanyi atau bermain di luar

kelas.

Pertanyaan ketiga, pada wawancara ini membahas tentang metode yang

digunakan guru dalam pembelajaran di kelas. Pada pertanyaan ketiga ini saling

berhubungan dengan pertanyaan ke empat alasan guru memilih metode tersebut

dan pertanyaan ke lima langkah-langkah untuk mencapai metode yang digunakan.

Dalam menggunakan metode pembelajaran guru menjelaskan bahwa penggunaan

metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi siswa. Sebelumnya guru

harus mengetahui karakter belajar setiap siswa. Guru lebih sering menggunakan

metode diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Solving dengan tujuan agar siswa bisa lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Pemilihan metode diskusi dan tanya jawab ini guru beralasan jika

nantinya siswa diharapkan akan menjadi lebih aktif secara individu maupun di

dalam kelompok selain itu dengan tanya jawab juga akan membantu siswa untuk

menjadi percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya. Langkah yang

digunakan oleh guru untuk mencapai metode ini biasanya menggunakan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

87

bantu buku paket atau LKS dan menggunakan media kartu gambar dan angka agar

menarik perhatian siswa.

Pada pertanyaan ke enam, tujuh dan delapan ini memiliki keterkatian

jawaban, pada pertanyaan keenam apakah guru pernah mencoba metode lain guru

menjawab jika beliau sudah menggunakan semua metode yang ada untuk

diajarkan kepada siswa yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Pertanyaan ketujuh apakah metode lain yang digunakan tersebut lebih efektif atau

tidak menurut guru tergantung metode yang digunakan guru terhadap setiap

masalah dan siswa yang dihadapi harus sesuai dengan kondisi perasaan siswa.

Apabila guru menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa

maka metode tersebut sangat efektif untuk digunakan. Pada pertanyaan kedelapan

membahas tentang sejauhmana hasil penerapan metode yang dugunakan,

berdasarkan hasil belajar siswa selama ini metode yang digunakan guru sudah

berjalan cukup baik. Tetapi untuk mencapai hasil yang maksimal guru

membutuhkan bahan ajar dan kegiatan yang mendukung terciptanya suasana

belajar yang mudah dan menyenangkan bagi siswa.

Pertanyaan kesembilan, peneliti menanyakan sumber refrensi lain yang

dimiliki guru dalam pembelajaran tematik selain buku guru. Guru menejaskan ada

beberapa refrensi lain yang digunakan biasanya menggunakan buku paket yang

tersedia di perpustakaan. Pada saat tahun ajaran baru guru juga selalu membuat

rangkuman materi pembelajaran Matematika dan PPKn seperti modul

pembelajaran dan dapat digunakan guru untuk mengajar agar lebih mudah dan

simpel. Guru juga menggunakan LKS yang diberikan oleh pemerintah untuk

penugasan kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

88

Pertanyaan kesepuluh, membahas tentang tanggapan guru tentang

implementasi permainan tradisional dalam proses pembelajaran sangat setuju.

Bagi guru itu adalah sesuatu kegiatan yang bagus dan menarik siswa. Dengan

kegiatan bermain juga mungkin akan membantu mood belajar siswa agar menjadi

lebih termotivasi dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah

dengan bentuk permainan tradisional, karena pada dasarnya siswaa kelas I masih

senang dan aktif dalam kegiatan bermain. Kegiatan bermain juga dapat

mengembagkan berbagai nilai dalam kehidupan seperti nilai sosil, siswa mampu

berinteraksi dengan baik dan mampu saling bekerja sama di dalam sebuah

kelompok.

Pertanyaan kesebelas sampai di pertanyaan yang empat belas memiliki

keterkatian satu sama lain tentang permainan tardisional untuk siswa. Dalam

proses pembelajaran guru sering kali mengajak siswa untuk bermian di luar kelas

agar siswa tidak merasa bosan di dalam kelas. Guru mengajak siswa untuk

bermain permainan tradisional sesuai dengan keingianan siswa. Hal ini bertujuan

agar siswa kembali bersemangat untuk mengikuti kembali pembelajaran di dalam

kelas. Menurut guru siswa kelas I sudah mengetahui berbagai permainan tetapi

untuk permainan tradisional mungkin siswa hanya mengetahui beberapa saja

terutama yang berasal dari daerah Jawa yang mungkin sudah tidak asing lagi dan

pernah mereka mainkan di rumah ataupun di sekolah. Guru juga sering melihat

siswa bermain sepak bola, engklek, lompat tali, kucing-kucingan, petak umpet dan

gobag sodor di halaman sekolah. Hal ini membuat guru berencana untuk

mengimplementasikan sebuah permainan ke dalam proses pemberlajaran karena

saat ini pemberintah menganjurkan untuk mengajak siswa kembali ke permainan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

89

jaman dahulu dengan alasan banyak sekali permainan tradisional yang dapat

mengajarakan materi pembelajaran di dalamnya, seperti bermain congkak dan

dakon akan membantu siswa dalam pelajaran Matematika dalam berhitung.

Pertanyaan yang terakhir, yaitu guru sangat setuju dan senang apabila ada

modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional sebagai pegangan guru

dalam menyampaikan materi yang akan dicapai. Hal ini akan memudahkan guru

dalam mengajarkan materi kepada siswa selain itu siswa juga pasti akan merasa

senang dan bersemangat ketika mereka diajak untuk bermain sambil belajar.

Selain itu juga dengan penggunaan modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional ini dapat menambah pengalaman baru bagi guru dan membantu dalam

pencapaian program dari pemerintah untuk mengajak siswa kembali bermain

permainan jaman dahulu.

c. Desain Produk

Berdasarkan hasil observasi kelas I sekolah dasar dan wawancara guru kelas I

sekolah dasar di SD Negeri Karangmloko I Yogyakarta, peneliti terdorong untuk

membuat sebuah modul pembelajaran. Cara yang digunakan peneliti dalam

membuat modul pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Desain Modul Pembelajaan Menggunakan Permainan Tradisional

Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pembuatan modul pembelajaran

menggunakan permainan tardisional. Peneliti melakukan wawancara tertulis

kepada guru kelas I terkait dengan karakter belajar siswa kelas I, metode dan

bahan ajar yang digunakan, permainan tradisional di sekolah, dan

pengimplementasian permainan tradisional dalam pembelajaran. Hasil data yang

terkumpul kemudian dianalisis, dan hasilnya digunakan untuk pengkajian Tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

90

dan Subtema pada kurikulum 2013 kelas 1. Tema yang peneliti pilih yaitu tema 2.

Kegemaranku, dan subtema 4. Gemar Membaca. Tema dan Subtema ini nantinya

akan digunakan untuk menentukan materi setiap pembelajaran. Setelah ditemukan

Tema dan Subtema yang cocok dengan tujuan penelitian, dilakukan penentuan

permainan yang dapat dimasukan ke dalam setiap materi yang sudah ditentukan.

Selanjutnya peneliti menyusun cara bermain sesuai dengan kegiatan atau tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada Kompetensi Dasar setiap Pembelajaran.

Kemudian peneliti melengkapi isi buku dengan mencari deskripsi permainan, alat

yang akan dibutuhkan/digunakan, dan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan

permainan tersebut. Setelah semua sudah tersusun, peneliti menyusun kerangka

modul pembelajaran menggunakan berbasis permainan tradisional anak untuk

kelas I tema 2 subtema 4 yang disusun sesuai kebutuhan. Modul pembelajaran

dibuat menggunakan Adobe Ilustrartor CC 2018.Illustrator dalam penyusunan

modul ini dibantu oleh Arif Sefudin.

Penyususnan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak

untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2 subtema 4. Komponen-komponen modul yang

dikembangkan peneliti yaitu 1) sampul modul/ cover, 2) kata pengantar, 3) daftar

isi, 4) kompetensi inti, 5) isi modul, 6) daftar pustaka, dan 7) profil penulis.

1) Sampul modul/ cover

Sampul modul dibuat menggunakanan aplikasi Adobe Ilustrartor CC 2018.

Dalam sampul buku terdapat ilustrasi gambar dua anak laki-laki sedang

bermain layang-layang. Pemilihan karakter anak yang digunakan oleh peneliti

disesuaikan dengan karakter siswa kelas I SD yang masih ceria dan setiap

karakter dalam gambar mudah dibedakan. Judul modul pembelajaran ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

91

ditulis dengan background papan kayu bertuliskan “Permainan Tradisional

Anak unuk kelas I tema 2 subtema 4. Font yang digunakan dalam penulisan

judul modul menggunakan “children one” ukuran 72. Latar belakang sampul

dominan berwarna biru muda dan hijau yang cerah. Di sebelah tengah bagian

atas terdapat nama penulis. Pada gambar 4.1 berikut ini adalah penamapakan

sampul modul.

Gambar 4.1 Sampul Modul

2) Kata Pengantar

Halaman kata pengantar berada di bagian depan modul pembelajaran setelah

sampul. Kata pengantar berisi maksud, tujuan dan ucapan terimakasih atas

keberhasilan membuat modul pembelajaran tersebut. Selain ucapan

terimakasih, kata pengantar juga berisi permintaan maaf atas kekurangan

dalam buku tersebut serta kesediaan peneliti untuk menerima kritik dan saran

yang membangun untuk menjadi lebih baik lagi. Font yang digunakan dalam

kata pengantar menggunakan Times New Romance dan Comic Sans MS

dengan ukuran 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

92

Gambar 4.2 Kata pengantar modul

3) Daftar Isi

Daftar isi pada modul ini dibuat untuk memudahkan penggunanya dalam

mencari halaman modul dan halaman gambar. Font yang digunakan dalam

penulisan daftar isi menggunakan Times New Romance dan Comic Sans MS

ukuran 12.

Gambar 4.3 Daftar isi modul

4) Kompetensi Inti

Pada bagian ini berisikan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 yang

merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

93

dalam aspek sikao, pengetahuan, dan ketrampilan (afektif, kognitif, dan

psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,

kelas dan mata pelajaran. Dalam kompetensi inti ini berisikan 4 point.

Menggunakan font Times New Romance dan Comic Sans MS ukuran 12.

Gambar 4.4 Kompetensi inti modul

5) Isi modul

Isi modul pembelajaran ini berupa enam pembelajaran dalam satu subtema.

Masing-masing pembelajaran terdapat satu permainan di dalamnya di

lengkapi dengan deskripsi permainan, kompetensi dasar, materi

pembelajaran, alat yang dibutuhkan, tujuan permainan, cara bermain, dan

evaluasi. Isi modul ini mengacu pada pembelajaran kurikulum 2013 yang

dikombinasikan dengan permainan tradisional di dalamnya sehingga

diharapkan akan memudahkan guru dalam menerapkan isi materi setiap

pembelajarannya menggunakan penerapan setiap permaianannya. Penerapan

modul pembelajaran menggunakan permainan tardisional ini diharapkan juga

mampu membantu siswa untuk memperkenalkan permainan tradisional anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

94

yang ada di Indonesia. Menggunakan font Times New Romance, MV Boli dan

Children Oneukuran 12.

Gambar 4.5 Ilustrasi Permainan

Gambar 4.6 Deskripsi dan Isi Setiap Permainan

Modul ini berisi enam pembelajaran yang diambil dari tema 2 subtema 4.

Pada setiap pembelajaran di dalamnya terdapat ilustrasi gambar permainan,

deskripsi permainan, kompetensi dasar, materi pembelajaran, alat yang

dibutuhkan, cara bermain dan tujuan permainan. Dalam penulisan isi modul

peneliti memperhatikan aspek-aspek dalam pengembangan modul ini antara lain

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

95

a) Isi modul memberi pengaruh terhadap siswa

Penulis membuat gambar-gambar yang menarik dalam isi modul yang

disesuaikan dengan karateristik dan kebutuhan siswa kelas bawah. Gambar

yang dibuat disesuaikan dengan jenis permainan dengan memperhatikan

warna dan ukuran yang cerah dan menarik pembacanya. Hal tersebut

diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu pembaca terhadap permainan

tardisional, sehingga setelah proses belajar mengajar selesai tidak hanya

materi yang didapatkan tetapi siswa juga bisa langsung mencoba dan

mempraktikkan permainan dengan bantuan guru. Penulis juga memberikan

materi sesuai yang ada dalam buku guru dan buku siswa sehingga guru tidak

perlu menggunakan dua buku dalam pembelajaran karena sudah digabungkan

menjadi satu dengan permainan tradisional. Font yang digunakan dalam

penulisan isi modul adalah Times New Roman dengan ukuran 12pt dan dan

24pt untuk sub bab judul setiap permainan dalam pembelajaran, dicetak

menggunakan kertas ivory 150 gsm dan modul berukuan A5 (14,8 cm x 21

cm).

b) Isi modul membantu guru dan siswa untuk mempermudah cara belajar

Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dalam penyusunan isi dalam

modul yang akan disusun agar mudah dipahami oleh guru atau pembaca.

Dengan begitu, penulis berharap guru maupun siswa akan tetap bisa

memahami isi materi yang terdapat dalam modul pembelajaran karena sudah

mencakup semua materi dalam setiap pembelajaran pada tema 2 subtema 4.

c) Isi modul sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

96

Penulis mencantumkan beberapa jenis permainan tradisional yang sudah

disesuaikan dengan materi pembelajaran, sehingga tujuan dari pembelajaran

diharapkan akan tetap tercapai jika materi pembelajaran dikolaborasikan

dengan permainan tradisional yang akan membuat siswa menjadi lebih mudah

untuk memahami dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.

d) Isi modul memberi efek positif kepada guru dan siswa

Penulis memberikan hal baru dalam penyusunan modul pembelajaran

tematik yaitu memodifikasi pembelajaran tematik dengan permainan

tradisional dimana sebelumnya belum pernah menjumpai sebuah modul

pembelajaran yang dikemas dengan cara mengkombinasikan menggunakan

permainan tradisional. Manfaat yang didapat antara lain adalah: 1) siswa

menjadi mengenal banyak jenis permainan tradisional, 2) siswa dapat

mencoba atau mempraktikan langsung permainan tradisonal, 3) siswa

menemukan cara belajar yang mereka senangi dengan cara bermain , 4) guru

memperoleh sumber belajar baru, 5) guru memperoleh cara atau metode baru

dalam penyampaian materi pembelajara.

6) Daftar Pustaka/ Refrensi

Daftar pustaka ini memuat keterangan sumber-sumber yang digunakan

penulis dalam penyusunan modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar. Adapun sumber-sumber yang

diperoleh dalam penulisan modul pembelajaran ini anatara lain buku guru,

buku siswa, dan buku-buku permainan tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

97

Gambar 4.7 Daftar pustaka modul

7) Profil Penulis

Profil penulis berisi informasi yang berkaitan dengan penulis. Profil

penulis mempunyai tujuan agar pembaca modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional anak ini bisa mengetahui identitas penulis. Beberapa

infromasi yang terdapat dalam profil penulis antara lain adalah foto, nama,

tempat dan tanggal lahir, dan riwayat pendidikan. Menggunakan font Times

New Romance dan MV Boli ukuran 12.

Gambar 4.8 Biografi penulis modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

98

d. Validasi Desain

Produk yang sudah dikembangkan akan divalidasi oleh tiga validator.

Validator memvalidasi produk ini dengan sebuah instrumen yang telah disiapkan.

Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh komentar dan saran serta

penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Komentar dan saran tersebut

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan sebagai

perbaikan terhadap modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional.

Valiadasi modul dilakukan pada tanggal 28 Maret 2019 oleh guru kelas I SD dan

tanggal 8 April 2019 oleh validator ahli I dan II. Adapun aspek-aspek yang dinilai

dalam modul pembelajaran menggunakan permainan tardisional adalah 1) Isi

modul dan bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul. Hasil validasi

oleh ketiga ahli dapat dilihat pada bagian lampiran. Berikut ini peneliti sajikan

tabel rekapitulasi skor instrumen penilaian modul pembelajaran yang digunakan

oleh ketiga ahli.

Tabel 4.2 Skor Penilaian Instrumen Modul Pembelajaran oleh para ahli

Nomor Item Skor Item dari

Ahli I

Skor Item dari Ahli

II

Skor Item dari

guru kelas I SD

1 5 5 4

2 5 4 5

3 4 4 5

4 4 4 5

5 4 4 5

6 4 5 4

7 4 5 4

8 5 5 5

9 5 4 4

10 5 5 4

11 5 5 4

12 5 5 5

13 4 5 5

14 4 4 5

15 4 5 5

Rerata Skor 4,46 4.6 4,6 Keterangan “Sangat baik” “Sangat baik” “Sangat baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

99

Nilai = 4,46+4,6+4,6

3 = 4,55

Berdasarkan nilai rata-rata hasil validasi sebesar 4,55. Jika dilihat dari nilai

skala lima maka termasuk ke dalam kategori “Sangat Baik” . Berdasarkan hasil

validasi tersebut menujukkan bahwa modul pembelajaran yang berjudul “ Modul

Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak Untuk Kelas I Sekolah

Dasar Tema 2 Subtema 4” sudah layak diuji cobakan, namun terdapat beberapa

saran perbaikan dari validator untuk merubah beberapa susunan modul

pembelajan. Untuk itu peneliti perlu memperbaiki produk terlebih dahulu, setelah

melakukan perbaikan kemudian modul pembelajaran ini dapat diuji cobakan

kepada guru kelas I Sekolah Dasar.

e. Perbaikan Desain

Berdasarkan hasil validasi oleh ketiga validator, peneliti melakukan perbaikan

desain produk berupa modul berjudul “Modul Pembelajaran Menggunakan

Permainan Tradisional Anak Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4”.

Komentar dan saran dari ketiga ahli digunakan sebagai pedoman untuk

memperbaiki desain produk.

1. Data Validasi Oleh Ahli I dan Revisi Produk

Validator I dalam penelitian ini adalah EDM. Validasi dilakukan pada tanggal

8 April 2019. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam modul pembelajaran

menggunakan permainan tardisional adalah 1) Isi modul dan bahasa, 2) Desain

modul, 3) Tujuan pembuatan modul. Dari hasil validasi oleh ahli I peneliti

memperoleh hasil skor yang baik yaitu dengan rata-rata 4,46. Jika dilakukan

perbandingan dengan skala lima yang telah ditentukan oleh peneliti skor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

100

diperoleh menujukkan modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti

termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Modul pembelajaran menggunakan

permainan tradisional dinyatakan sudah layak untuk digunakan. Dari hasil validasi

peneliti mendapat beberapa komentar dan saran terkait dengan isi modul. Berikut

tabel komentar dan masukan dari ahli I terhadap isi modul:

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli I dan Revisi

No. Komentar Ahli Revisi

1. Gambar sampul dirubah sesuai dengan

permainan yang ada di dalam modul

Gambar sampul modul dirubah dari

anak bermain layang-layang mejadi

anak bermain bola dan bakiak

batok

2. Penyusunan kalimat dan penulisan pada

kata pengantar sebaiknya diperbaiki lagi.

Banyak kata yang keliru

Memperbaiki kalimat dan

penulisan kata.

3. Penekanan materi pada langkah

permainan

Menambah keterangan materi pada

langkah permainan.

4. Menambah soal evaluasi pada akhir

permainan

Menambahkan soal evaluasi pada

akhir permainan untuk dikerjakan

siswa.

Berikut adalah revisi yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dan

saran dari ahli I:

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.9 Revisi sampul modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

101

Peneliti setuju dengan komentar dan saran dari validator I untuk merubah

gambar dari sampul modul. Hal ini dikarenakan sampul modul yang peneliti

gunakan sebelumnya sama dengan 3 peneliti lainnya dalam satu payung dan untuk

menghindari tindakan plagiat. Selain itu juga illustrasi gambar pada cover modul

disesuaikan dengan salah satu isi permainan di dalam modul dan perubahan

gambar pada sampul ini sangat signifikan dikarenakan validator I menginginkan

sampul pada setiap produk yang dihasilkan dalam satu payung bervairasi. Maka

dari itu peneliti melakukan revisi berdasarkan komentar dan saran validatori ahli I,

yaitu merubah sampul depan.

Sampul sebelum direvisi berjudul “Permainan Tradisional Anak Indonesia

Tema 2 Subtema 4 Kelas I” dengan background dua anak sedang bermain layang-

layang menggunakan font “children one”. Setelah direvisi, peneliti merubah font,

gambar background menjadi seroang anak laki-laki yang sedang bermain lempar

bola dan seorang anak perempuan sedang bermain bakiak batok. Judul diganti

menjadi “Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak Untuk

Kelas I Tema 2 Subtema 4” menggunakan font splatch dengan ukuran font 24pt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

102

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.10 Revisi kata pengantar

Pada revisi kata pengantar ini peneliti setuju dengan komentar dan saran dari

validator I, yaitu untuk memperbaiki kata dan kalimat yang kurang sesuai salah

satunya memperbaiki kata “buku bergambar” menjadi “modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional” dan memperbaiki beberapa kosa kata yang

masih keliru. Kemudian pada kata pengantar sebelah kiri sebelum direvisi warna

background terlihat lebih pucat sehingga pada gambar sebelah kanan setelah

direvisi peneliti mengganti warna background menjadi warna biru sedikit abu-abu

agar sama dengan warna pada background lainnya dan merapikan rata kanan kiri

agar lebih rapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

103

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.11 Revisi Isi modul

Peneliti melakukan perbaikan isi modul berdasarkan komentar dan saran dari

validator I. Peneliti setuju dengan komentar dan saran dari validator untuk lebih

memperjelas langkah permainan karena menurut peneliti langkah yang dituliskan

peneliti memang kurang jelas dan memberi penekanan materi di dalam langkah-

langkah tersebut.Dapat dilihat dari gambar sebelah kiri sebelum direvisi langkah

permainan masih belum jelas dan sedikit. Pada gambar sebelah kanan setelah

direvisi peneliti memperjelas langkah permainan dan menambah beberapa

langkah agar pembaca nantinya lebih jelas dan memahami maskud dari langkah

tersebut.

Penambahan langkah yang dilakukan ini terletak pada awalan cara bermain,

pada permainan yang belum direvisi peneliti tidak mencantumnkan pembagian

siswa dalam setiap kelompok dan cara pembagian kelompok. Peneliti kemudian

memperbaiki langkah permainan tersebut dengan cara menambahkan jumlah

siswa setiap kelompok dan pembagian kelompok dengan cara “pingsut” ataupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

104

“hompimpa”. Peneliti juga menambahkan penekanan materi pembelajaran yang

terdapat di dalam langkah permainan dan memperbaiki tata bahasa yang masih

kurang tepat. Penekanan materi dalam setiap pembelajaran ini terdapat pada

langkah inti permainan yaitu ketika guru memberikan soal di tengah jalannya

permainan. Misalnya dalam permainan engklek guru memberikan soal kepada

setiap siswa untuk mengeja kata b-u-k-u dalam soal ini materi yang ditekankan

yaitu materi membaca kata pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga

nantinya guru akan lebih mudah mengidentifikasi materi soal yang diberikan.

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.12 Revisi isi modul penambahan soal evaluasi

Peneliti melakukan perbaikan isi modul berdasarkan komentar dan saran dari

validator I. Peneliti setuju dengan komentar dan saran dari validator untuk

menambahkan soal evaluasi pada setiap akhir permainan karena soal evaluasi ini

digunakan agar guru mengetahui sampai mana tingkat pemahaman dan

kemampuan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan bermain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

105

permainan tradisional. Dapat dilihat pada gambar sebelah kiri sebelum direvisi

komponen isi permainan hanya sampai di tujuan bermain saja. Setelah direvisi

pada gambar sebelah kanan peneliti menambah komponen isi permainan sampai

ke soal evaluasi dengan menambahkan sebanyak 3 soal pada setiap akhir

permainan.

Ketiga soal evaluasi yang diberikan dalam setiap pembelajaran ini mencakup

semua materi yang diajarkan dalam satu kegiatan pembelajaran. Misalnya pada

gambar setelah direvisi tersebut pertanyaan nomor satu siswa diminta untuk

mencocokkan gambar yang sesuai dengan pernyataan yang ada soal ini sesuai

dengan materi Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar siswa mampu

menyebutkan benda beserta kosakatanya. Kemudian nomor dua siswa diminta

untuk menyebutkan bahan-bahan alam yang ada disekitar sekolah soal ini termuat

pada materi SBdP dengan kompetensi dasar untuk menyebutkan bahan-bahan

alam di sekitar sekolah dan tempat tinggal. Soal ketiga siswa diminta untuk

menceritakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga di pagi hari soal ini

berkaitan dengan materi PPKn berdasarkan kompetensi dasar menjelaskan

karakteristik kegiatan individu di rumah.

Ketiga soal yang diberikan tersebut disesuaikan dengan pemberian materi

pembelajaran sebelumnya. Apabila dalam satu pembelajaran guru memberikan

materi pembelajaran tentang PPKN, SBdP, dan Bahasa Indonesia maka soal yang

diberikan juga harus disesuaikan dengan materi yang sudah diberikan agar guru

tahu sampai mana kemampuan dan pemahaman yang diperoleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

106

2. Data Validasi Oleh Ahli II dan Revisi Produk

Validator II dalam penelitian ini adalah ADK. Validasi dilakukan pada

tanggal 8 April 2019. Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam modul

pembelajaran menggunakan permainan tardisional adalah 1) Isi modul dan

bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul. Dari hasil validasi oleh

ahli II peneliti memperoleh hasil skor yang baik yaitu dengan rata-rata 4,6. Jika

dilakukan perbandingan dengan skala lima yang telah ditentukan oleh peneliti

skor yang diperoleh menujukkan modul pembelajaran yang dikembangkan oleh

peneliti termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional dinyatakan sudah layak untuk digunakan

setelah dilakukan perbaikan. Dari hasil validasi peneliti mendapat beberapa

komentar dan saran terkait dengan isi modul. Berikut tabel komentar dan saran

dari ahli II terhadap isi modul:

Tabel 4.4 Komentar dan Saran Ahli II dan Revisi

No. Komentar Ahli Revisi

1. Perbaiki kata dan kalimat yang masih

salah

Memperbaiki kalimat dan

penyusunan kalimat. 3. Memperjelas daftar isi Memperbaiki penulisan daftar isi

agar mudah untuk pembaca

mencari informasi di dalamnya

Berikut adalah revisi yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dan

saran dari ahli II:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

107

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.13 Revisi daftar isi

Peneliti melakukan revisi dari komentar dan saran validator II, peneliti

setuju untuk melakukan perbaikain daftar isi sesuai komentar dan saran dari

validator II untuk memperjelas informasi yang terdapat pada daftar isi karena

menurut peneliti infromasi yang diberikan pada daftar isi kurang jelas. Pada

gambar sebelah kiri sebelum direvisi daftar isi yang terdapat di dalamnya hanya

sedikit dan kurang spesifik. Kemudian peneliti melakukan perbaikan pada gambar

sebelah kanan setelah direvisi untuk menambahkan kata pengantar, kompetensi

inti, judul masing-masing permainan, daftar pustaka dan biografi penulis agar

pembaca nantinya lebih jelas untuk mencari informasi di dalam modul

pembelajaran tersebut. Font yang digunakan dalam penysusunan daftar isi setelah

direvisi menggunakan MV Bovoli, Children Onedan Times New Romance ukuran

12pt.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

108

Selain peneliti merevisi bagian kata pengantar peneliti juga merevisi

kalimat dan kosa kata yang masih salah dalam penulisan secara keseluruhan pada

isi modul. Penggunaan tanda baca juga diperbaiki oleh peneliti agar pembaca

tidak kesulitan untuk membaca isi modul.

3. Data Validasi oleh Guru Kelas I SD

Validator III dalam penelitian ini adalah R guru kelas I SD Negeri

Karangmloko I. Validasi dilakukan pada tanggal 28 Maret 2019. Adapun aspek-

aspek yang dinilai dalam modul pembelajaran menggunakan permainan

tardisional adalah 1) Isi modul dan bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan

pembuatan modul. Dari hasil validasi oleh guru kelas I SD peneliti memperoleh

hasil skor yang baik yaitu dengan rata-rata 4,6. Jika dilakukan perbandingan

dengan skala lima yang telah ditentukan oleh peneliti skor yang diperoleh

menujukkan modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti termasuk

dalam kategori “Sangat Baik”. Modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional dinyatakan sudah layak untuk digunakan setelah dilakukan perbaikan.

Dari hasil validasi peneliti mendapat beberapa komentar dan saran terkait dengan

isi modul. Berikut tabel komentar dan saran dari guru kelas I SD terhadap isi

modul:

Tabel 4.5 Komentar dan Saran dari Guru Kelas I SD dan Revisi

No. Komentar Ahli Revisi

1. Memberi pembelajaran di bawah sub

judul permainan

Menambahkan urutan

pembelajaran di bawah sub judul

permainan pada illustrasi gambar

2. Memperbaiki kerapian penulisan isi

modul

Memperbaiki kerapian pada

penulisan isi modul pembelajaran

Berikut adalah revisi yang dilakukan peneliti berdasarkan komentar dan

saran dari guru kelas I SD:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

109

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Gambar 4.14 Revisi penulisan tahapan permainan

Peneliti setuju dengan komentar dan saran dari guru kelas I SD untuk

menambahkan tahapan pembelajaran pada sub judul permainan karena menurut

peneliti guru akan lebih mudah mengetahui permainan yang digunakan untuk

tahapan pembelajaran 1, 2 ,3 ,4, 5 atau 6. Pada gambar sebelah kiri sebelum

direvisi di bawah sub judul permainan Engklek belum ada tahapan pembelelajaran

sehingga guru tidak mengetahui untuk pembelajaran ke berapa permainan

tersebut. Seletelah direvisi pada gambar sebelah kanan peneliti menambah tulisan

Pembelajaran 1 agar guru mengetahui permainan tersebut digunakan pada tahapan

pembelajaran 1. Font yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan MV

Bovoli ukuran 12pt.

f. Uji Coba Produk

Tahap selanjutnya dalam penelitian dan pengembangan ini adalah uji coba

produk. Produk yang telah divalidasi oleh ketiga validator ahli, kemudian direvisi.

Setelah direvisi kemudian diuji cobakan di lapangan. Uji coba di lapangan ini

kemudian dinilai oleh guru kelas I SD supaya peneliti tahu penilaian guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

110

terhadap kualitas modul pembelajaran tersebut. Uji coba dilakukan dengan

memberikan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional kepada

guru kelas sebagai bahan ajar pembelajaran kepada siswa kelas I SD Negeri

Karangmloko I pada tanggal 16 dan 18 April 2019. Kegiatan uji coba ini

dilakukan oleh peneliti selama dua hari karena harus mengimplementasikan

permainan-permainan dalam enam pembelajaran. Setelah kegiatan uji coab selesai

kemudian guru mengisi kuesioner yang sudah peneliti siapkan. Hasil kuesioner ini

yang digunakan sebagai hasil uji coba lapangan secara terbatas.

Dari hasil observasi uji coba lapangan peneliti melihat bahwa penggunaan

modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional dalam pembelajaran ini

sangat efektif digunakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran. Berikut

adalah hasil observasi uji coba lapangan yang diperoleh:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Uji Coba Lapangan

No. Objek yang diamati Ya Tidak Catatan

1. Menumbuhkan semangat

dan motivasi siswa ketik

mengikuti kegiatan

permainan tradisional oleh

guru

Siswa menjadi semangat dan

menumbuhkan motivasi belajar untuk

mengikuti kegiatan bermain permainan

tradisional bersama guru

2. Siswa mengikuti jalannya

permainan dengan tertib

menaati peraturan sesuai

pada isi modul

pembelajaran

Siswa mampu mengikuti jalannya

permainan dengan tertib dan siswa mampu

menaati peraturan yang diberikan oleh

guru sesuia pada isi modul pembelajaran

meskipun ada beberapa siswa yang asik

bermain dengan temannya yang lain tetapi

itu semua dapat diatasi oleh guru dengan

baik

3. Semua siswa aktif

mengikuti kegiatan dalam

permainan

Semua siswa aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan baik siswa

mampu berpartisipasi mengikuti jalannya

kegiatan dengan baik

4. Siswa menjadi percaya

diri dalam mengemukakan

pendapat terhadap

Siswa percaya diri mengemukakan

pendapatnya masing-masing dalam

menjawab semua jawaban yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

111

jawabannya sendiri oleh guru secara individu maupun

kelompok

5. Siswa dapat bekerja sama

bersama kelompok dengan

baik

Siswa bekerja sama bersama dengan

kelompoknya masing-masing dengan baik

dan kompak

6. Siswa dapat berinteraksi

antar teman dengan baik

Siswa dapat berinteraksi antar teman

dengan baik tanpa membeda-bedakan

antar teman.

7. Siswa dapat berinteraksi

kepada guru dengan baik

Siswa berinteraksi kepada guru dengan

baik menggunakan bahasa dan perilaku

yang sopan

8. Siswa menjawab soal pada

pada pertengahan

permainan dengan cepat

dan benar

Beberapa siswa dapat menjawab soal yang

diberikan guru dipertengahan permainan

dengan cepat dan benar, tetapi ada

beberapa siswa juga yang menjawab

pertanyaan membutuhkan beberapa waktu

dan jawaban yang diberikan kurang tepat

9. Siswa dapat mengulang

kembali kegiatan apa saja

dan materi apa yang

mereka peroleh ketika

kegiatan bermain sudah

selesai

Siswa dapat menyebutkan kembali

kegiatan apa saja yang sudah mereka

lakukan dan siswa juga dapat

menyebutkan materi pembelajaran apa saja

yang siswa peroleh dalam kegiatan

permainan tardisional yang sudah

dilakukan

10. Siswa menjawab semua

soal evaluasi setelah

kegiatan permainan selesai

Dalam kegiatan akhir pembelajaran siswa

mampu menjawab soal evaluasi yang

diberikan oleh guru sesuai pada isi modul

meskipun ada beberapa siswa yang

mengalami kesulitan dalam menjawab

tetapi pada akhirnya semua siswa dapat

menyelesaikan soal evaluasi yang

diberikan

Dari hasil observasi uji coba lapangan terbatas yang dilakukan oleh guru

kepada 9 siswa kelas I, peneliti melihat hasil uji coba yang dilakukan oleh guru

untuk menerapkan permainan tradisional di dalam modul berjalan dengan baik.

Dari hasi observasi peneliti melihat motivasi dan semangat belajar siswa yang

sangat tinggi ketika guru mengajak siswa untuk bermain permainan tradisional di

luar kelas hal ini dapat peneliti lihat dari ekspresi gembira siswa ketika sedang

bermain. Semua siswa aktif dan tertib dalam mengikuti kegiatan permainan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

112

diberikan oleh guru sama dalam isi modul. Selain aktif siswa juga menjadi

percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya secara individu maupun dalam

kelompok. Ketika bermain bersama dengan kelompok yang telah dibetuk oleh

guru. Siswa dapat bekerja sama dengan baik antar teman kelompok, mereka juga

kompak dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru pada

pertengahan permainan. Siswa saling mendukung teman satu kelompok yang

mewakili bermain dalam setiap permainan yang berkelompok.

Melalui kegiatan bermain ini pula peneliti melihat siswa mampu

berinteraksi sesama teman dan guru dengan baik dan sopan. Ketika guru

memberikan pertanyaan pada pertengahan permainan ular naga dan sobyung

peneliti melihat sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan dengan cepat

dan benar hanya ada 2 siswa saja yang memerlukan waktu sedikit lebih lama

untuk menjawab pertanyaan dibandingkan dengan teman yang lainnya. Dalam

permainan petak umpet pula siswa berhasil membawa bahan-bahan alam yang ada

di sekitar mereka ketika bersembunyi ada yang membawa daun kering, bunga

kering dan bunga yang masih segar, kerikil dan masih banyak lagi.

Pada kegiatan akhir siswa dapat menyebutkan kembali kegiatan apa saja

yang sudah mereka lakukan dan siswa juga dapat menyebutkan materi

pembelajaran apa saja yang mereka peroleh dalam kegiatan permainan tardisional

yang sudah dilakukan dengan menanyakan satu persatu kepada setiap siswa

pertanyaan yang mereka peroleh ketika bermain. Pada kegiatan evaluasi seluruh

siswa juga dapat mengerjakan soal evaluasi yang diberikan dengan baik meskipun

ada tiga siswa yang mengumpulkan jawaban lebih lambat dari siswa yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

113

Berdasarkan hasil uji coba lapangan terbatas seperti yang sudah

disamapaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan modul

pembelajaran menggunakan permainan tardisional anak ini selain sebagai bahan

ajar guru untuk menyampaikan materi, guru juga dapat menciptakan proses

pembelajaran menjadi aktif dan menarik. Tidak hanya itu saja, manfaat lain yang

diperoleh menggunakan modul pembelajaran ini juga dapat menimbulkan

semangat belajar bagi siswa. Selain menjadikan siswa dapat belajar secara mandiri

di mana saja, hal ini juga dapat mengingkatkan kemampuan interaksi siswa

dengan sesama teman, guru, orang tua maupun dengan orang lain.

Berdasarkan hasil kuesioner uji coba yang telah diisi oleh guru, modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak memperoleh skor rerata

4,36 dengan kategori “Sangat Baik”. Produk yang telah dinilai oleh guru kelas I

SD Negeri Karangmloko I kemudian direvisi sesuai dengan komentar dan saran

dari kekurangan modul setelah dilakukan kegiatan uji coba lapangan terbatas.

Komentar, saran, dan skor dari guru kelas I SD Negeri Karangmloko I serta

beberapa perbaikan yang akan peneliti lakukan dijabarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Subjek Penelitian

Nama Skor Kategori

Ibu R 4,36 Sangat Baik

Kesimpulan 4,36 Sangat Baik

Tabel 4.8 Komentar dan Saran Subjek Penelitian dan Revisi

No Komentar Revisi

1 Menambahkan refleksi kegiatan Menambah refleksi kegiatan

akhir pembelajaran

2 Bahasa yang digunakan sudah jelas Tidak ada revisi

3 Warna pada buku sudah menarik Tidak ada revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

114

4 Cara bermain diperjelas Menambahkan langkah dalam

permainan

5 Ukuran buku sudah tepat Tidak ada revisi

g. Revisi Produk

Setelah peneliti memperoleh hasil uji coba terbatas produk yang dilakukan

oleh guru kelas I SD, langkah selanjutnya peneliti melakukan revisi produk

berdasarkan komentar dan sarandari guru kelas I SD. Pada akhir kegiatan

pembelajaran guru kelas I SD mengatakan bahwa secara kesluruhan dalam

pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul permainan tradisional ini dapat

dikatakan sudah berjalan sangat baik. Namun, guru menambahkan komentar

untuk memperbaiki penjelasan dalam langkah permainan engklek yang diberikan

dan memberikan kegiatan refleksi pada akhir kegiatan pembelajaran.

Adapun alasan guru untuk memberikan komentar tersebut karena pada saat

kegiatan uji coba produk terbatas langkah yang dijelaskan dalam permainan

engklek masih belum jelas sehingga siswa sempat bingung ketika mempraktikan

permainan tersebut. Pada penambahan refleksi dilakukan karena setiap akhir

pembelajaran menggunakan permainan tardisional ini, guru belum mendapatkan

tibal balik dari siswa mengenai hal-hal atau informasi apa saja yang dapat

dipelajari siswa ketika melaksanakan proses pembelajaran dengan permainan

tardisional ini dan sejauhmana tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti

kegiatan ini. Selain itu dengan tidak adanya refleksi akhir kegiatan guru tidak

mengetahui kelemahan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar guru

mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan strategi pembelajaran oleh guru

menggunakan modul pembelajaran ini. Dengan adanya relfleksi ini pula guru akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

115

mengetahui sejauh mana minat dan semangat siswa untuk mengikuti proses

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan komentar dari guru kelas I SD Negeri Karangmloko I, peneliti

kemudian menindak lanjuti komentar dari guru tersebut yang dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar 4.15 Perbaikan langkah permainan engklek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

116

Gambar 4.16 Refleksi Pembelajaran Pada Kegiatan Akhir Permainan

Terlihat pada gambar 4.15 merupakah hasil revisi produk setelah dilakukan

perbaikan berdasarkan komentar dari guru kelas I SD untuk lebih memperjelas

kegaiatan akhir pada langkah permainan engklek dan gambar 4.16 merupakah

penambahan refleksi pada akhir pembelajaran berdasarkan dari komentar dari

guru kelas I SD. Dari hasil revisi tersebut pada gambar 4.15 peneliti

menambahkan langkah permainan pada nomor 5 yang awalnya peneliti

menuliskan di setiap petak terdapat beberapa tantangan yang harus dijawab oleh

siswa setelah direvisi peneliti menjelaskan tantangan apa yang harus dilalui oleh

siswa pada langkah tersebut. Kemudian gambar 4.16 pada kegiatan refleksi ini

peneliti memberikan dua perintah. Alasan peneliti menggunakan dua perintah

tersebut karena pada perintah pertama penliti meminta siswa untuk memilih

gambar ekspresi yang sesuai dengan perasaan mereka setelah melakuakan

kegiatan permainan. Setelah siswa menjawab perintah nomor satu maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

117

selanjutnya, siswa harus memberi penjelasan mengapa mereka memilih gambar

ekspresi tersebut.

2) Kualitas Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional

Anak Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan rumusan masalah yang kedua

yaitu, tentang kualitas dari modul pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Kualitas

produk dilihat dari skor yang ada di dalam kuesioner yang diberikan kepada tiga

validator serta kuesioner yang diberikan kepada guru saat uji coba lapangan

terbatas dengan guru kelas I SD Negeri Karangmloko I.

Penilaian terhadap modul yang sudah dilakukan, kemudian direkap menjadi

satu. Rekapitulasi ini merupakan hasil penilaian modul dari tiga validator. Berikut

ini adalah hasil rekapitulasi:

Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Hasil Validasidan Uji Coba Lapangan

NO Validator Modul Pembelajaran

Skor Kategori

1 Validator I 4,46 “Sangat Baik”

2 Validator II 4,6 “Sangat Baik”

3 Validator III 4,6 “Sangat Baik”

4. Uji Coba Guru kelas I SD 4,36 “Sangat Baik”

Jumlah 18,02

Rata-rata 4,50

Kategori “Sangat Baik”

Daritabel di atas, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran

menggunakan permainan tardisional anak yang dibuat oleh peneliti

memperolehskor 4,46 dari validator I yang masuk ke dalam kategori “Sangat

Baik”, kemudian skor validator II adalah 4,6 yang masuk ke dalam kategori

“Sangat Baik”, skor dari validator III adalah 4,6 yang masuk kategori “Sangat

Baik”. Untuk perolehan skor uji coba lapangan terbatas kepada guru kelas I SD

adalah 4,36 yang masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Dari keseluruhan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

118

yang peneliti dapatkan dari tiga validator dan subjek penelitian, maka skor rata-

rata yang didapatkan adalah 4,50 yang masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”

dan layak untuk digunakan.

3) Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang diperoleh berdasarkan masukan, saran, dan komentar dari

ketiga validator dan guru kelas I SD Negeri Karangmloko I, Yogyakarta. Produk

awal yang dihasilkan oleh peneliti kemudian direvisi sehingga menghasilkan

poduk akhir yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir yang dihasilkan

yaitu berbentuk modul pembelajaran yang berjudul “Modul Pembelajaran

Menggunakan Permainan Tradisional Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2

Subtema 4”. Produk tersebut dicetak berukuran A5 dengan menggunakan kertas

Art Paper 150 di bagian sampul atau cover dan kertas Ivory 120 pada bagian isi

modul.

1. Sampul Modul Pembelajaran

Sampul modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional pada

produk akhir yang dihasilkan oleh peneliti masih dengan background berwarna

hijau dan biru. Gambar sampul depan yaitu seorang anak laki-laki yang bermain

bola dan seorang anak perempuan yang bermain bakiak batok. Kemudian di

bagian depan anak tersebut terdapat gambar papan kayu bewarna coklat yang

bertuliskan judul modul yaitu “Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan

Tradisioal, Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4”. Dibagian tengah

atas terdapat nama penulis dari modul tersebut yaitu “Erika Damayanti”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

119

Gambar 4.15 Hasil Akhir Sampul Modul Setelah Direvisi

2. Bagian-bagian Modul Pembelajaran Setelah Direvisi

1. Kata Pengantar

Pada bagian ini terdapat beberapa revisi, antara lain mengganti kata “buku

bergambar” menjadi kalimat “modul pembelajaran menggunakan permainan

tardisional”. Peneliti juga memperbaiki kesalatan dalam penulisan, sepasi anatar

baris, dan tanda baca. Kata pengantar masih berada di bagian depan modul setelah

sampul. Kata pengantar berisi ucapan terimakasih atas keberhasilan membuat

modul pembelajaran tersebut. Selain ucapan terimakasih, kata pengantar juga

berisi permintaan maaf atas kekurangan dalam modul pembelajaran tersebut serta

kesediaan peneliti untuk menerima kritik dan saran yang membangun untuk

menjadi lebih baik lagi.

2. Daftar Isi

Datar isi ini berisikan informasi halaman pada isi modul. Peneliti

menambahkan beberapa tambahan informasi halaman pada daftar isi mulai dari

kata pengantar sampai biografi penulis agar pembaca dimudahkan dalam mencari

informasi modul sesuai halaman yang ingin dicari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

120

3. Isi Modul

Modul pembelajaran ini memuat materi pembelajaran pada tema 2 subtema 4

dengan digabungkan dengan permainan tradisional di dalam kegiatan

pembelajaran. Selain materi dan kegiatan permainan di dalam modul

pembelajaran ini juga terdapat deskripsi permainan yang akan menjadi informasi

tambahan bagi pembaca dan terdapat pula soal soal di dalamnya. Pada bagian isi

modul ini peneliti memperbaiki langkah-langkah dalam permainan agar menjadi

lebih runtut dan jelas. Peneliti juga memperbaiki beberapa bagian pada penulisan

yang masih kurang tepat.

4. Refleksi Akhir Setiap Pembelajaran

Pada revisi akhir ini peneliti menambahkan refleksi akhir. Penambahan

kegiatan refleksi pada setiap akhir kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk

mengetahui minat dan semangat siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran

dan mengetahui keberhasilan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru

dengan menggunakan modul permainan tradisional ini. Dengan kegiatan refleksi

ini pula dapat menjadi koreksi untuk guru dalam kekurangan dan pencapaian

dalam memberikan materi kepada siswa.

5. Daftar Pustaka

Daftar pustaka ini berisi berbagai referensi yang mendukung dalam penulisan

isi modul pembelajaran ini. Beberapa sumber yang digunakan oleh peneliti dalam

penyusunan modul ini dituliskan pada daftar pustaka ini.

6. Profil Penulis

Profil penulis berisi tentang biografi penulis dari nama lengkap penulis,

tempat dan tanggal lahir penulis, serta riwayat pendidikan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

121

b) Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional ini layak untuk digunakan. Hal ini nampak pada hasil validasi yang

telah dilakukan pada tiga validator dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 4,55

yang masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Hasil uji coba terbatas kepada

seorang guru kelas I sekolah dasar mendapat nilai rata-rata sebesar 4,36 yang juga

masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Melalui validasi dan ujicoba lapangan

terbatas, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa produk tersebut memang cocok

digunakan sebagai bahan ajar pegangan guru dalam menyamapiakan materi

pembelajaran kepada siswa kelas I sekolah dasar. Kesimpulan ini diperkuat

dengan adanya persetujuan dari ketiga validator bahwa produk yang disusun oleh

peneliti sudah dapat diuji cobakan dan layak digunakan dengan memperhatikan

komentar dan saran perbaikan yang ada. Selain itu respon yang baik terlihat dari

antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan bermain permainan tradisional.

Melalui kegiatan uji coba ini peneliti melihat bahwa ketika siswa mengikuti

proses pembelajaran dengan cara menggunakan permainan tradisional, siswa

menjadi lebih aktif dan rasa ingin tahu dalam dirinya sangatlah tinggi, hal ini jelas

terlihat dari kegiatan ekspolrasi siswa dalam kegiatan bermain petak umpet. Siswa

bertanya apa itu benda alam, jenisnya apa saja dan bentuknya apa ketika siswa

menanyakan kepada guru. Setelah diberi penjelasan oleh guru siswa kemudian

mencari benda-benda alam yang ada di sekitarnya. Rasa ingin tahu yang diperoleh

dari kegiatan bermain ini sejalan dengan fungsi bermain menurut Mulyadi (dalam

Kurniati, 2016: 5) bermain dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

122

karena melalui bermain anak akan sering melakukan eksplorasi terhadap segala

sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai wujud rasa ingin tahunya.

Selama kegaiatan pembelajaran ini berlangsung wajah senang dan gembira

siswa sangat terlihat jelas diwajah mereka ketika bermain. Ketika akhir kegiatan

permainan siswa merefleksikan bersama kegiatan yang sudah mereka lalui,

dengan kompak mereka menjawab“sangat senang sekali” sambil mereka lompat-

lompat kegirangan sembari membujuk guru untuk melakukan satu permainan lagi

sebelum jam pelajaran selesai. Dari respon siswa yang peneliti lihat hal ini sejalan

dengan pengertian bermain menurut Mulyadi (dalam Kurniati, 2016: 5) bahwa

bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.

Selain respon dari siswa guru juga memberikan respon yang baik terhadap

penggunaan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional ini. Guru

mengungkapkan bahwa beliau sangat terbantu dengan adanya modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional dalam kegiatan proses belajar

mengajar di sekolah. Ketika proses kegiatan pembelajaran berlangsung guru

melihat siswa menjadi lebih mudah menangkap isi materi pembelajaran melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa di tengah kegiatan

permaian.Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan penggunaan modul menurut

Depdiknas (2008: 5-6) mengatakan bahwa tujuan modul pembelajaran untuk

memperjelas dan mempermudah penyajian materi yang disampaikan agar tidak

terlalu bersifat verbal.

Ketika proses kegiatan permainan sedang berlangsung guru juga melihat

motivasi dan semangat belajar siswa menjadi tinggi ketika siswa mengikuti

jalannya permainan dari awal permainan sampai akhir siswa mengikuti dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

123

riang dan gembira. Setiap pertanyaan mampu dijawab secara individu maupun

kelompok. Fakta yang diperoleh ini sesuai dengan pendapat Santyasa (2009: 34)

keunggulan dari penerapan modul adalah modul pembelajaran dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengerjakan tugas

pembelajaran.

Satu per satu permainan yang dipraktikan oleh siswa dapat berjalan sesuai

dengan harapan. Pada setiap akhir permainan siswa juga mampu menangkap

materi pembelajaran yang diperoleh melalui kegiatan bermian permainan

tradisional dengan cara tanya jawab dengan guru dan mengerjakan soal evaluasi.

Meskipun dalam mengerjakan soal evaluasi awalnya siswa merasa kebingungan

tetapi pada akhirnya siswa mampu menyelesaikan soal evaluasi dengan baik dan

setelah cek oleh guru, guru mengatakan jika seluruh jawaban siswa rata-rata benar

semua hanya ada dua siswa yang masih keliru menjawab pada salah satu nomor.

Berdasarkan hasil pengerjaan evaluasi ini guru dapat melihat sejauh mana

pemahaman siswa dan kemampuan yang mereka peroleh ketika mengikuti

kegiatan pembelajaran. Guru menyimpulkan dari hasil jawaban soal evaluasi

tersebut, seluruh siswa sudah memahami materi yang telah diajarkan dengan baik

dan tidak ada yang perlu mengulang materi. Pencapaian hasil evaluasi soal ini

sesuai dengan salah satu fungsi modul pembelajaran menurut Prastowo (2013,

107-108) modul dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yaitu untuk mengukur

nilai tingkat penguasaan materi untuk peserta didik.

Proses pembuatan produk ini diawali dengan analisis potensi dan masalah.

Analisis potensi dan masalah dilakukan dengan melakukan kegiatan observasi dan

wawancara kepada guru kelas I SD Negeri Karangmloko I, Yogyakarta. Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

124

kebutuhan ini berguna untuk memperoleh data konkret yang ada di lapangan serta

menjadi acuan dalam pembuatan isi dari produk yang peneliti kembangkan.

Proses ini sesuai dengan langkah pertama pengembangan dari Sugiyono (2015:

409-426).

Berdasarkan hasil wawanacara permasalahan yang terjadi yaitu adanya

kebutuhan guru dalam membantu penyediaan bahan ajar berbentuk modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional untuk memudahkan guru

dalam memberikan materi pembelajaran dengan metode yang menyenangkan bagi

siswa. Guru juga membutuhkan pegangan bahan ajar atau modul pembelajaran

untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa yang disusun secara

sistematis dan di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang menarik perhatian dan

minat siswa. Bahan ajar yang guru butuhkan adalah modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional karena selain memuat materi pembelajaran di

dalamnya, juga terdapat beberapa kegiatan permainan tradisional yang digunakan

dalam proses kegiatan pembelajaran yang membuat siswa lebih tertarik dan

berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara bermain. Permainan

tersebut dapat dipraktikan dengan pendampingan dari guru disekolah maupun oleh

orang tua siswa ketika di rumah, maka dengan demikian guru dan orang tua siswa

dapat membantu siswa dalam memberikan materi pembelajaran dengan

menggunakan modul tersebut.

Modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak yang

dikembangkan ini disusun oleh peneliti secara sistematis dan materi yang ada di

dalamnya berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran pada

tema 2 subtema 4. Seperti yang diungkapkan Daryanto (2013: 9) bahwa modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

125

pembelajaran merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh

dan sistematis, di dalamnya untuk membantu peserta didik menguasai tujuan

belajar yang spesifik. Modul yang baik di dalamnya mencakup aspek

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dikemas secara sistematis. Selain itu

modul juga harus mampu mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki

seperti ruang, waktu, dan daya perkembangan siswa.

Penyusunan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional ini

diawali dengan memetakan tema dan subtema kurikulum 2013 yang akan dipilih

dalam pembuatan modul. Setelah diperoleh peneliti kemudian mencari permainan

yang sesuai dengan tema subtema yang dipilih baru kemudian menentukan judul.

Prosedur penyusunan yang peneliti kembangkan ini sesuai dengan prosedur

penysusunan modul menurut Prastowo (2013: 217-221) terdapat empat langkah

dalam penysusunan modul yaitu 1) analisis kebutuhan, 2) penentuan judul modul,

3) pemberian kode modul, dan 4) penulisan modul. Judul modul pembelajaran ini

adalah “Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional Anak Untuk

Kelas I Tema 2 Subtema 4”.Modul pemberlajaran menggunakan permainan

tardisional ini termasuk ke dalam bahan ajar. Menurut Prastowo (2011: 17) bahwa

bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang

disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang

akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan

tujuan perencanaan dan penelahan implementasi pembelajaran. Misalnya buku

pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar

interaktif, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

126

Modul pembelajaran yang dibuat oleh peneliti memuat materi

pembelajaran tema 2 subtema 4 dan memiliki 43 halaman yang sudah termasuk

sampul depan dan sampul belakang. Modul setebal 43 halaman ini ditujukan

untuk siswa kelas I yang berumur 6-7 tahun. Dengan demikian, dalam penelitian

pengembangan ini peneliti melakukan penyusunan modul pembelajaran ini

dengan mempertimbangkan tahap perkembangan usia anak atau siswa kelas

bawah terkhusus kelas I maka buku ini sangat cocok untuk anak atau siswa yang

duduk di kelas I.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk berupa

modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional ini memiliki kualitas

yang baik shingga dapat digunakan oleh guru dan orang tua untuk memberikan

materi-materi pembelajaran dengan cara bermain pada anak. Hal ini dapat

dibuktitkan dari hasil penilaian ahli dan guru bahwa judul modul menarik dan

menggambarkan isi modul. Judul modul pembelajaran “Modul Pembelajaran

Menggunakan Permainan Tradisional Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2

Subtema 4” menarik karena mudah diingat dan sederhana. Isi dalam modul

pembelajaran ini menggunakan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami

oleh pembaca. Modul pembelajaran yang disusun memeberikan materi

pembelajaran pada tema 2 subtema 4 dengan menggunakan permainan tradisional

di dalamnya modul ini juga dilengkapi dengan soal-soal latihan evaluasi untuk

siswa.

c) Kelebihan dan Kekurangan Modul Pembelajaran

Peneliti memperoleh masukan dari hasil validasi dan uji coba modul

pembelajaran terhadap guru kelas I SD Negeri Karangmloko I. Dari hasil tersebut,

peneliti mendapatkan data-data sehingga dapat mengetahui kelebihan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

127

kekurangan modul pembelajaran menggunakan permainan tardisional anak yang

telah peneliti kembangkan. Berikut merupakan penjelasan kelebihan dan

kekurangan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak yang

dikembangkan oleh peneliti:

1. Kelebihan Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran yang berjudul “Modul Pembelajaran Menggunakan

Permainan Tradisional Anak Untuk Kelas I Tema 2 Subtema 4” memiliki

kelebihan antara lain: (1) modul berjudul “Modul Pembelajaran Menggunakan

Permainan Tradisional Anak Untuk Kelas I Tema 2 Subtema 4” memuat 6

pembelajaran dalam subtema 4 “Gemar Membaca”pada buku tematik tema

2“Kegemaranku”; (2) terdapat kaidah penulisan modul pembelajaran yaitu

terdapat gambar ilustrasi yang menarik, warna-warni, nyata, dan bahasanya

mudah untuk dipahami oleh pembaca; (3) modul dibuat dengan ukuran yang

mudah dibawa dan tidak terlalu tebal; (4) langkah-langkah permaian yang terdapat

dalam modul mudah diikuti; (5) modul pembelajaran yang dihasilkan selain dapat

digunakan oleh guru, dapat juga diguanakan oleh orang tua untuk mengajarkan

pembelajaran yang menarik untuk siswa; (6) mengenalkan kembali permainan

tradisional kepada anak.

2. Kekurangan Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran yang berjudul “Modul Pembelajaran Menggunakan

Permainan Tradisional Anak Untuk Kelas I Tema 2 Subtema 4” ini juga memiliki

beberapa kekurangan, anatara lain sebagai berikut: (1) terdapat bagian modul

pembelajaran yang hanya memuat tulisan saja, (2) penelitian pada pengembangan

modul pembelajaran ini hanya terbatas pada tema 2 subtema 4 saja, (3) penelitian

hanya sampai pada revisi produk akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

128

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti menguraikan (1) kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran. Kesimpulan merupakan hasil

akhir dari penelitian yang sudah dilakukan. Keterbatasan penelitia merupakan

gambaran keadaan yang membuat penelitian ini tebatasi. Pada bab ini juga

terdapat saran, yaitu pendapat atau usulan yang ditujukan kepada peneliti lain

yang akan meneliti terkait dengan modul pembelajaran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan modul pembelajaran

menggunakan permainan tradisional anak untuk kelas I Sekolah Dasar tema 2

subtema 4, didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pengembangan “Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan

Tradisional Anak Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4”

dikembangkan dengan metode pengembangan dari Sugiyono yang

dimodifikasi menjadi tujuh tahap yaitu: (1) potensi dan masalah: bahan

ajar/modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional sangat

dibutuhkan guru kelas I Sekolah Dasar, (2) pengumpulan data: wawancara

dengan guru kelas I Sekolah Dasar, (3) desain produk: menyusun produk

dengan melakukan pemetaan tema dan subtema terlebih dahulu, mentukan

materi pembelajaran dan memilih permainan yang akan diterapkan dalam

setiap pembelajaran, kemudian gambar ilustrasi dan diberi warna yang

menarik, (4) validasi desain: meminta tiga orang ahli untuk menilai modul

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak, (5) perbaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

129

desain: memperbaiki modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional anak sesuai dengan saran dan komentar validator, (6) uji coba

produk: melakukan uji coba modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional anak kepada guru kelas I Sekolah Dasar, dan (7) revisi produk

akhir: perbaikan produk akan dilakukan apabila setelah melakukan uji coba

lapangan terdapat kritik dan saran untuk memperbaiki produk maka peneliti

akan melakukan revisi produk.

2. Modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional anak untuk kelas I

sekolah dasar tema 2 subtema 4 dikembangkan dengan kualitas yang baik dan

layak digunakan sebagai bahan ajar dengan menggunakan pemainan

tradisional anak. Penilaian modul pembelajaran ini ditinjau dari tiga aspek

yaitu: (1) Isi modul dan bahasa yang digunakan, (2) Desain Modul

Pembelajaran, dan (3) Tujuan pembuatan modul. Berdasarkan validasi yang

dilakukan oleh tiga validator mendapat rata-rata skor 4,55 dengan kategori

“Sangat Baik” dan layak untuk diuji cobakan setelah dilakukan perbaikan.

Sedangkan hasil uji coba terhadap guru kelas I SD Negeri Karangmloko I

mendapat skor 4,36 dan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa keterbatasan, anatara lain

adalah sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan yang berupa wawancara hanya dengan guru kelas I di SD

N Karangmloko I saja, sehingga data yang didapat masih terbatas.

2. Dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, pengembangan modul hanya

sampai pada revisi produk, tidak dilanjutkan sampai produksi massal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

130

C. Saran

Saran untuk penelitian lebih lanjut terkait dengan buku cerita bergambar

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan tidak hanya pada satu guru di satu

sekolah saja.

2. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti dapat memperkirakan waktu dan biaya

yang akan dibutuhkan dalam proses penelitian ini dan melanjutkan

pengembangan sampai produksi massal agar hasil penelitian dapat

dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

131

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, C& Abu. (2009). Metodelogi penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Agustina, N. (2015). Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: Deepublish.

Akbar, S. (2013). Instrumen perangkat pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Anwar. (2010). Pengembangan bahan ajar, bahan kuliah online direktori.

Bandung: UPI.

Arifin, Z. (2011). Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto. (2015). Penelitian tindakan kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asriansyah & Muh, A. (2018). Pengembangan permainan tradisional untuk

melestarikan budaya bangsa melalui pembelajaran pendidikan jasmani

sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Volume 3

(Nomor 1): 82-88.

Bungin, B. (2011). Penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Daryanto. (2013). Strategi dan tahapan mengajar. Bandung: CV Yrama Widya.

Depdiknas. (2008). Penulisan modul. Jakata: Dirjendidasmen.

Dharmamulya, S. (2005). Permainan tradisional jawa. Purwanggan: KEPEL

PRESS.

Fadillah, M. (2014).Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI,

SMP/Mts, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Haryati, M. (2007). Sistem penilaian berbasis kompetensi teori dan

praktik.Jakarta: IKAPI.

Hermawan, A. (2009). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Hidayat, S. (2013). Pengembangan kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Husamah & Setyaningrum, Y. (2013). Desain pembelajaran berbasis pencapaian

kompetensi: panduan dalam merancang pembelajaran untuk

mendukung implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

132

Iskandarwasid & Suhedar, D. (2009). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Materi pelatihan guru

implementasi kurikulum 2013 tahun 2014 SD kelas 1. Jurnal. Jakarta:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (1983). Permainan anak-anak daerah

istimewa yogyakarta. Yogyakarta: PD.Hidayat.

Komalasari, K. (2011). Pembalajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung :

PT Refika Aditama.

Kurinati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan

ketrampilan sosial. Jakarta: Prenadamedia Group.

Kurniasih, I. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep dan penerapan.

Surabaya: Kata Pena.

Mahmud. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Majid, A. & Rochman C. (2014). Pendekatan ilmiah dalam implementasi

kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Margono. (2003). Metode penelitian pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Mulyasa, E. (2013). Pengantar dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset.

Nasution, S. (1982). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar.

Jakarta: PT. Bina Akasara.

Nasution. (2008). Berbagai pendekatan belajar dan mengajar. Jakarta: Bina

Aksara.

Nugriyantoro, B. (2005). Sastra anak : pengantar pemahaman dunia anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Palupi, D. (2016). Cara mudah memahami kurikulum. Surabya: Jaring Pena (Jawa

Pos Group).

Pratowo, A. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta:

DIVA PESS.

Pastowo, A. (2013). Pengembangan bahan ajar tematik. Yogyakarta: DIVA

PRESS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

133

Putra, S. (2013). Desain evaluasi belajar berbasis kinerja. Yogayakarta: Diva

Press.

Santyasa, I. (2009). Metode penelitian pengembangan dan teori pengembangan

modul. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:

KENCANA.

Sohimin. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudaryono. (2016). Metode penelitian pendidikan. Jakarta: Prenadamedia.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian & pengembangan research and

development. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Sujadi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujarno. (2013). Pemanfaatan permainan tradisional dalam pembentukan

karakter anak. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB).

Suparman, A. (2001). Konsep dasar pengembangan kurikulum. Jakarta:

PAUPPAI Universitas Terbuka.

Suparno, P. (2013).Metodologi pembelajaran fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Tegar & Trie. (2017). Pengembangan modul pembelajaran tematik integratif

berkarakter nasionalisme kelas IV sekolah dasar derah

banyumas.Jurnal Pendidikan Karakter. Volume 7 (Nomor 1): 71-85.

Tim PlayPlus Indonesia. (2016). Ensiklopedia permainan tradisional anak

indonesia. Jakarta: Erlangga.

Toha, M. (2017). Pengembangan model permainan tradisional geprek kempung

dan gobag sodor untuk pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di

sekolah dasar. Jurnal Pendidikan. Volume 2 (Nomor 1): 60-68.

Trianto. (2012). Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini

TK/RA & anak usia kelas awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

134

Triwiyanto, T. (2014).Pengantar pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Widoyoko, E. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Widyastono, H. (2014). Pengembangan kurikulum di era otonomi daerah ( dari

kurikulum 2004, 2006, ke kurikulum 2013). Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

135

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

136

Lampiran 1

Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1. Apakah Bapak/Ibu

pernah menggunakan

modul dalam kegiatan

pembelajaran?

Pernah menggunakan modul tetapi hanya

modul pembelajaran matematika dan PPKn

saja yang tersedia untuk modul pembelajaran

secara keseluruhan belum tersedia di sekolah.

2. Apakah di sekolah

terdapat buku bacaan

tentang permainan

tradisional anak atau

sejenisnya?

Untuk buku bacaan tentang permainan

tradisional tentu ada dan sudah disediakan di

perpustakaan sudah disusun rapi juga. Jadi

apabila siswa ingin membacanya tinggal

mengambil. Tetapi jumlah bukunya hanya

terbatas.

3. Metode apa yang

biasanya digunakan untuk

menghadapi situasi

belajar di dalam kelas?

Disesuaikan dengan kondisi siswa. Tetapi

guru lebih sering menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab agar siswanya

menjadi lebih aktif bertanya dan

mengemukakan pendapatnya.

4. Apakah siswa selalu aktif

dalam kegiatan

pembelajaran di kelas?

Ya siswa kelas I masih sangat aktif dalam hal

apapun terutama dalam hal kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Biasanya ketika

dilakukan tanya jawab semua siswa berebutan

ingin menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru agar mereka mendapat bintang.

5. Menurut Bapak/Ibu

apakah siswa kelas I

sudah mengenal

permainan tradisional?

Tentu saja. Bahkan ketika jam istirahat atau

pulang sekolah kadang mereka mengisi waktu

dengan bermain bola atau bermain gobag

sodor di halaman sekolah.

6. Apa saja permainan

tradisional yang sering

dimainkan anak-anak di

lingkungan sekolah?

Biasanya saya melihat anak-anak lebih sering

bermain congkak, petak umpet, gobag sodor,

engklek, lompat tali dan sepak bola yang

paling sering.

7. Apakah di sekolah sudah

tersedia alat-alat yang

diguanakan untuk

mendukung

terlaksananya permainan

tradisional?

Ya ada. Karena sebelumnya pemerintah sudah

memberikan bantuan ke setiap sekolah berupa

alat-alat permainan tradisional meskipun

hanya beberapa saja selain itu di sekolah juga

menyediakan alat bermain seperti: bola

takraw, bola-bola kecil, congkak, hula hup,

alat untuk lompat tali, kelereng, engrang,

bakiak, dan bakiak batok. Sekolah juga

menyediakan tempat bermain untuk gobag

sodor dan engklek di halaman sekolah.

8. Apakah lingkungan

sekolah mendukung

proses implementasi

Sangat mendukung karena sekolah berusaha

untuk memberikan yang terbaik untuk semua

siswanya. Lingkungan yang bersih dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

137

permainan tradisional

untuk menyampaikan

pembelajaran berbasis

tematik?

bangunan sekolah yang kokoh akan membuat

nyaman siswa dalam kegiatan belajar ataupun

bermain. Halaman sekolah yang sangat luas

dan rindang juga mendukung proses kegiatan

bermain siswa di luar kelas dengan bebas.

9. Kendala apa saja yang

Bapak/Ibu jumpai dalam

proses kegiatan

pembelajaran di sekolah?

Banyak sekali kendala yang guru jumpai.

Tetapi kendala yang sering terjadi yaitu

susahnya mengajak siswa untuk dapat

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib

dan tenang. Ketika poses pembelajaran di

dalam kelas biasanya ada saja kegiatan yang

salah satu siswa lakukan sehingga

mengganggu proses belajar. Seperti siswa

yang berlari-larian di dalam kelas, bermain di

depan kelas, mengobrol dengan temannya

yang lain, siswa laki-laki menggaggu siswa

perempuan hingga menangis. Tetapi seringkali

masalah yang terjadi ketika siswa merasa

bosan belajar dan tidak mengerti materi yang

sedang dipelajari, siswa lebih memilih untuk

bermain. Hal ini memang sudah menjadi

kendala umum untuk siswa kelas I karena

masa peralihan dari TK ke Sekolah Dasar

sehingga naluri bermain siswa masih terbawa

sampai di Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

138

Lampiran 2

Hasil Wawancara Pengumpulan Data

No. Daftar Pertanyaan

Wawancara

Rangkuman Hasil Wawancara

1.

Bagaimana karakter

belajar siswa kelas I?

Karakter belajar setiap anak berbeda ada yang

aktif, menengah, dan ada yang sangat kurang

sekali. Cara pemberian materi dan soal setiap

siswa berbeda disesuaikan dengan karakter dan

tingkat pemahaman siswa. Jika ada siswa yang

masih kurang memahami dalam pembelajaran

akan tetap ditinggal dan melanjutkan

pembelajaran sampai selesai, kemudian nantinya

akan diberikan arahan kepada orang tua siswa

yang bersangkutan.

2.

Bagaimana kondisi

proses belajar mengajar

di dalam kelas?

Sering ada beberapa siswa yang lari-lari ketika

pembelajaran sedang berlangsung di dalam

kelas.

3. Metode apa yang

biasanya digunakan

untuk menghadapi

situasi belajar di dalam

kelas?

Disesuaikan dengan kondisi siswa. Lebih sering

menggunakan metode ceramah dengan

berpedoman pada buku dan LKS.

4. Mengapa bapak/ibu

guru memilih metode

tersebut yang

digunakan dalam

proses belajar

mengajar?

Disesuaikan dengan kondisi kelas dan

karakteristik setiap siswa. Biasanya guru

menggunakan metode tanya jawab dan diskusi

agar siswa lebih aktif dan percaya diri untuk

menyampaikan pendapatnya.

5. Apa saja langkah-

langkah untuk

mencapai metode

tersebut?

Banyak sekali cara yang dilakukan guru

biasanya menggunakan alat bantu buku paket

atau menggunakan kartu gambar sebagai media.

6. Apakah bapak/ibu guru

pernah mencoba

metode lain dalam

proses belajar

mengajar?

Biasanya metode yang digunakan menggunakan

metode ceramah, tanya jawab dengan

menggunakan model pembelajaran problem

solving hal ini diterapkan guru karena ingin

membuat siswa di kelas lebih aktif dalam

pembelajaran.

7. Menurut bapak/ibu

apakah metode lain

yang digunakan

tersebut lebih efektif

dari metode yang bisa

Tergantung setiap masalah dan siswa yang

dihadapi harus disesuaikan dengan kondisi

perasaan siswa. Jadi jika guru menerapkan

metode pembelajaran sesuai dengan kondisi

siswa maka metode tersebut efektif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

139

digunakan? digunakan.

8. Menurut bapak/ibu

sejauh mana hasil dari

penerapan metode yang

digunakan tersebut?

Sudah berjalan baik akan tetapi masih perlu

adanya bahan ajar yang mendukung untuk

menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan untuk siswa agar siswa merasa

senang mengikuti kegiatan belajar,

9. Apakah saat proses

pembelajaran anak-

anak sering melakukan

aktivitas lain, seperti

halnya bermain?

Sering kali ada beberapa siswa yang lari-larian

di depan kelas dan mengajak temannya yang lain

untuk bermain. Hal ini karena peralihan siswa

dari taman kanak-kanak (TK) ke SD.

10. Apakah bapak/ibu guru

memiliki sumber

refrensi/buku panduan

pembelajaran tematik

selain buku guru?

Ada. Guru seringkali menggunakan buku paket

yang ada di perpustakaan untuk mendukung

kelancaran proses kegiatan belajar mengajar.

Terkadang setiap awal tahun ajaran baru guru

selalu membuat rangkuman bahan ajar agar lebih

mudah dan simpel dalam mengajar di kelas.

Selain itu guru juga selalu menggunakan LKS

untuk penugasan siswa.

11.

Bagaimana tanggapan

bapak/ibu guru jika

permainan tradisional

sebagai sarana

impelemntasi proses

pembelajaran tematik?

Akan lebih bagus dan menarik perhatian siswa.

Dengan bermain juga mungkin akan membantu

mood belajar siswa agar menjadi lebih semangat

dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar di

sekolah, karena pada dasarnya siswa kelas I

masih senang dan aktif dalam kegiatan bermain.

Kegiatan bermain juga dapat mengembangkan

berbagai nilai dalam kehidupan seperti nilai

sosial.

12. Apakah Bapak/Ibu

pernah menerapkan

permainan tradisional

dalam pembelajaran?

Sering. Setiap pembelajaran jika dirasa siswa

sudah bosan dan terlihat kurang bersemangat

biasanya guru mengajak siswa untuk bermain ke

luar kelas, jika siswa sudah kembali bersemangat

guru mengajak siswa masuk kembali ke dalam

kelas.

13. Menurut bapak/ibu

guru apakah anak-anak

mengetahui jenis-jenis

permainan tradisional?

Mungkin mereka tahu tetapi hanya beberapa saja

yang berasal dari daerah Jawa dan paling sering

dimainkan seperti engklek, petak umpet,

congklak, lompat tali, sepak bola, dan gobag

sodor.

14. Apa saja permainan

tradisional yang sering

dimainkan anak-anak di

lingkungan sekolah?

Biasanya guru sering melihat siswanya bermain

sepak bola, engklek, lompat tali, kucing-

kucingan dan petak umpet.

15. Adakah rencana untuk

mengimplementasikan

sebuah permainan

tradisional ke dalam

Tentu karena pembelajaran saat ini diwajibkan

untuk masuk ke dalam permainan jaman dahulu

contohnya permainan dakon dalam pelajaran

akan dihubungkan ke dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

140

proses pembelajaran?

matematika dalam materi pembagian,

penjumlahan, dan pengelompokan.

16. Bagaimana tanggapan

bapak/ibu guru apabila

ada modul

pembelajaran sebagai

pegangan guru dengan

mengimplementasi

permainan tradisional

dalam menyampaikan

materi yang akan

dicapai?

Guru merasa lebih senang karena akan

menambah pengalaman apalagi untuk program

pembelajaran sudah ada di buku dan lebih

mudah dalam menyampaikan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

141

Lampiran 3

Hasil Observasi Potensi dan Masalah

No. Indikator Keterangan

1. Koleksi buku atau modul

dengan tema permainan

tradisional anak untuk siswa

kelas I

Belum terdapat koleksi modul ataupun

buku dengan tema permainan tradisional

anak untuk kelas I di sekolah.

2. Ada modul pembelajaran

yang digunakan dalam

setiap pembelajaran di

kelas.

Hanya terdapat modul pembelajaran

Matematika dan PPKn yang digunakan

dalam pembelajaran di kelas.

3. Modul pembelajaran layak

untuk digunakan dalam

pembelajaran.

Modul pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran tersebut tergolong

sudah rusak dan ada beberapa halaman

yang sudah robek atau hilang. Tetapi

sebagian besar modul yang diberikan

kepada siswa masih layak untuk

dipergunakan.

4. Guru menggunakan modul

pembelajaran untuk

menjelaskan materi

pembelajaran.

Guru membagikan kepada setiap siswa

untuk digunakan dalam setiap

pemebelajaran sehingga siswa bisa belajar

menggunakan modul tersebut di rumah

dengan mandiri dan di dampingi oleh

orang tua.

5. Guru menguasai isi modul

pembelajaran.

Guru cukup menguasai isi modul

pembelajaran yang digunakan dalam setiap

pembelajaran bahkan tanpa melihat modul

ketika menjelaskan.

6. Siswa dapat menggunakan

modul pembelajaran secara

mandiri.

Agar siswa dapat menggunakan modul

pembelajaran yang sudah diberikan oleh

guru, terlebih dahulu guru memberikan

instruksi untuk menggunakan modul

meskipun di dalamnya sudah terdapat

perintah-perintah.

7. Siswa memahami materi

yang diajarkan dengan

bantuan modul

pembelajaran.

Ketika guru meminta siswa untuk belajar

sendiri dengan berpedoman pada modul

mereka malah lebih cepat memahami dan

semangat karena di dalamnya terdapat

gambar-gabar ilustrasi sehingga menarik

perhatian mereka.

8. Metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru saat

pembelajaran.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru saat pembelajaran biasanya dengan

metode ceramah dan tanya jawab, karena

terkadang siswa susah untuk dikondisikan

maka guru menggunakan metode tanya

jawab agar siswa mau memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

142

pelajaran.

9. Media yang digunakan oleh

guru dalam pembelajaran

untuk mendukung

pemahaman siswa.

Biasanya guru menggunakan media

pembelajaran berupa kartu dan gambar,

siswa lebih senang dan antusias ketika guru

menggunakan media pembelajaran.

10. Guru menyampaikan

permainan tradisional dalam

pembelajaran tematik di

kelas.

Guru sesekali mengajak siswa untuk

bermain di luar kelas, tetapi hanya

permainan sederhana saja seperti tebak-

tebakan dan kucing-kucingan.

11. Guru mempraktikan

permainan tradisional dalam

pembelajaran tematik pada

kompetensi dasar

ketrampilan.

Guru sesekali mempraktikan cara bermain

permainan tradisional atau biasanya hanya

dengan menginstruksikan dengan kata-kata

saja.

12. Siswa secara aktif

mengikuti permainan yang

diberikan oleh guru.

Terkadang siswa tidak mengikuti tata cara

permainan dengan benar bahkan ada

beberapa siswa yang malah berlari-larian

dengan temannya yang lain dan ada juga

yang tidak mau ikut bermain dan memilih

untuk duduk di dalam kelas karena tidak

suka dengan permainan yang dimainkan.

13. Permainan-permainan yang

biasa siswa lakukan ketika

jam istirahat sekolah.

Biasanya ketika siswa memainkan

permainan tradisional engklek, lompat tali

dan petak umpet. Mereka selalu membuat

kelompok sendiri untuk bermain

permainan tersebut. Biasanya engklek dan

lompat tali dimainkan oleh siswa

perempuan dan petak umpet dimainkan

anak laki-laki. Terkadang juga mereka

kompak bermain polisi-polisian di dalam

kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

143

Lampiran 4

Data Hasil Validasi Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

146

Lampiran 5

Data Hasil Validasi Ahli I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

149

Lampiran 6

Data Hasil Validasi Ahli II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

152

Lampiran 7

Data Hasil Uji Coba Guru Kelas I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

155

Lampiran 8

Hasil Observasi Uji Coba Lapangan Terbatas

No. Objek yang diamati Ya Tidak Catatan

1. Menumbuhkan semangat

dan motivasi siswa

ketika mengikuti

kegiatan permainan

tradisional oleh guru

Siswa menjadi semangat dan

menumbuhkan motivasi belajar

untuk mengikuti kegiatan bermain

permainan tradisional bersama guru

2. Siswa mengikuti

jalannya permainan

dengan tertib menaati

peraturan sesuai pada isi

modul pembelajaran

Siswa mampu mengikuti jalannya

permainan dengan tertib dan siswa

mampu menaati peraturan yang

diberikan oleh guru sesuia pada isi

modul pembelajaran meskipun ada

beberapa siswa yang asik bermain

dengan temannya yang lain tetapi

itu semua dapat diatasi oleh guru

dengan baik

3. Semua siswa aktif

mengikuti kegiatan

dalam permainan

Semua siswa aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan baik

siswa mampu berpartisipasi

mengikuti jalannya kegiatan dengan

baik

4. Siswa menjadi percaya

diri dalam

mengemukakan pendapat

terhadap jawabannya

sendiri

Siswa percaya diri mengemukakan

pendapatnya masing-masing dalam

menjawab semua jawaban yang

diberikan oleh guru secara individu

maupun kelompok

5. Siswa dapat bekerja

sama bersama kelompok

dengan baik

Siswa bekerja sama bersama

dengan kelompoknya masing-

masing dengan baik dan kompak

6. Siswa dapat berinteraksi

antar teman dengan baik

Siswa dapat berinteraksi antar

teman dengan baik tanpa membeda-

bedakan antar teman.

7. Siswa dapat berinteraksi

kepada guru dengan baik

Siswa berinteraksi kepada guru

dengan baik menggunakan bahasa

dan perilaku yang sopan

8. Siswa menjawab soal

pada pada pertengahan

permainan dengan cepat

dan benar

Beberapa siswa dapat menjawab

soal yang diberikan guru

dipertengahan permainan dengan

cepat dan benar, tetapi ada beberapa

siswa juga yang menjawab

pertanyaan membutuhkan beberapa

waktu dan jawaban yang diberikan

kurang tepat

9. Siswa dapat mengulang Siswa dapat menyebutkan kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

156

kembali kegiatan apa

saja dan materi apa yang

mereka peroleh ketika

kegiatan bermain sudah

selesai

kegiatan apa saja yang sudah

mereka lakukan dan siswa juga

dapat menyebutkan materi

pembelajaran apa saja yang siswa

peroleh dalam kegiatan permainan

tardisional yang sudah dilakukan

10. Siswa menjawab semua

soal evaluasi setelah

kegiatan permainan

selesai

Dalam kegiatan akhir pembelajaran

siswa mampu menjawab soal

evaluasi yang diberikan oleh guru

sesuai pada isi modul meskipun ada

beberapa siswa yang mengalami

kesulitan dalam menjawab tetapi

pada akhirnya semua siswa dapat

menyelesaikan soal evaluasi yang

diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

157

Lampiran 9

Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Kelas I SD

Indikator Deskripsi Skor

Isi modul

dan

Bahasa

Modifikasi permainan tradisional anak

sesuai dengan materi pembelajaran terkait.

4

Kelengkapan materi pembelajaran sesuai

dengan kompetensi dasar

5

Modul pembelajaran memuat kejelasan

materi pembelajaran

5

Isi dari modul pembelajaran permainan

tradisional anak runtut

5

Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 5

Bahasa mudah dipahami oleh guru 4

Langkah permainan tardisional runtut serta

mudah dipahami

4

Desain

modul

Tampilan cover buku menarik 5

Ilustrasi gambar mudah dipahami 4

Warna yang digunakan antara modul ,

tulisan, dan gambar kontras dan sesuai

4

Tampilan bentuk huruf dan ukuran pada

buku sesuai

4

Ukuran buku praktis di bawa kemanapun 5

Tujuan

pembuatan

modul

Sebagai bahan ajar guru saat pembelajaran 5

Modul pembelajaran dibuat sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa

5

Permainan tradisional dapat menjadi media

penyampaian materi ajar

5

Jumlah 69

Rata-rata 4,46

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

158

Lampiran 10

Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli I

Indikator Deskripsi Skor

Isi modul

dan

Bahasa

Modifikasi permainan tradisional anak

sesuai dengan materi pembelajaran terkait.

5

Kelengkapan materi pembelajaran sesuai

dengan kompetensi dasar

5

Modul pembelajaran memuat kejelasan

materi pembelajaran

4

Isi dari modul pembelajaran permainan

tradisional anak runtut

4

Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 4

Bahasa mudah dipahami oleh guru 4

Langkah permainan tardisional runtut serta

mudah dipahami

4

Desain

modul

Tampilan cover buku menarik 5

Ilustrasi gambar mudah dipahami 5

Warna yang digunakan antara modul ,

tulisan, dan gambar kontras dan sesuai

5

Tampilan bentuk huruf dan ukuran pada

buku sesuai

5

Ukuran buku praktis di bawa kemanapun 5

Tujuan

pembuatan

modul

Sebagai bahan ajar guru saat pembelajaran 4

Modul pembelajaran dibuat sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa

4

Permainan tradisional dapat menjadi media

penyampaian materi ajar

4

Jumlah 67

Rata-rata 4,46

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

159

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli II

Indikator Deskripsi Skor

Isi modul

dan

Bahasa

Modifikasi permainan tradisional anak

sesuai dengan materi pembelajaran terkait.

5

Kelengkapan materi pembelajaran sesuai

dengan kompetensi dasar

4

Modul pembelajaran memuat kejelasan

materi pembelajaran

4

Isi dari modul pembelajaran permainan

tradisional anak runtut

4

Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 4

Bahasa mudah dipahami oleh guru 5

Langkah permainan tardisional runtut serta

mudah dipahami

5

Desain

modul

Tampilan cover buku menarik 5

Ilustrasi gambar mudah dipahami 4

Warna yang digunakan antara modul ,

tulisan, dan gambar kontras dan sesuai

5

Tampilan bentuk huruf dan ukuran pada

buku sesuai

5

Ukuran buku praktis di bawa kemanapun 5

Tujuan

pembuatan

modul

Sebagai bahan ajar guru saat pembelajaran 5

Modul pembelajaran dibuat sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa

4

Permainan tradisional dapat menjadi media

penyampaian materi ajar

5

Jumlah 69

Rata-rata 4,6

Kategori Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

160

Lampiran 12

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Terbatas

Indikator Deskripsi Skor

Isi modul

Isi materi pembelajaran pada modul pembelajaran

sesuai dengan isi materi pada buku guru 4

Kelengkapan materi pembelajaran pada modul

disertai dengan contoh 4

Isi materi pembelajaran pada modul lebih menarik

sehingga memotivasi siswa 4

Materi pembelajaran pada modul jelas dan runtut

sesuai dengan aktualisasi materi 4

Isi materi disampaikan melalui bermain pada

langkah-langkah permainan 5

Kesesuain evaluasi setiap pembelajaran pada modul 4

Isi materi permainan tradisional menambah

pengetahuan baru 5

Langkah-langkah permainan pada modul mencakup

materi pembelajaran yang sesuai 4

Penyampaian materi selain menggunakan metode

permainan juga menggunakan benda konkrit 4

Desain

modul

Gambar pada modul lebih banyak dan jelas 4

Gambar sesuai dengan uraian materi pada modul 5

Gambar pada modul menarik untuk siswa 4

Gambar pada modul sesuai dengan permainan yang

ada 5

Tujuan

pembuatan

modul

Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik melalui

modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional

4

Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa dalam

pembelajaran 5

Meningkatkan interaksi antara siswa dan siswa

dalam pembelajaran 5

Menumbuhkan sikap sosial pada diri siswa 4

Menumbuhkan antusias belajar siswa 4

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar

mandiri 5

Jumlah 83

Rata-rata 4,36

Kategori Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

161

Lampiran 13

Lembar Observasi Potensi Dan Masalah

Modul Pembelajaran

Nama Sekolah :

Hari/tanggal :

No. Indikator Keterangan

1. Koleksi buku atau modul dengan tema

permainan tradisional anak untuk

siswa kelas I

2. Ada modul pembelajaran yang

digunakan dalam setiap pembelajaran

di kelas.

3. Modul pembelajaran layak untuk

digunakan dalam pembelajaran.

4. Guru menggunakan modul

pembelajaran untuk menjelaskan

materi pembelajaran.

5. Guru menguasai isi modul

pembelajaran.

6. Siswa dapat menggunakan modul

pembelajaran secara mandiri.

7. Siswa memahami materi yang

diajarkan dengan bantuan modul

pembelajaran.

8. Metode pembelajaran yang digunakan

oleh guru saat pembelajaran.

9. Media yang digunakan oleh guru

dalam pembelajaran untuk mendukung

pemahaman siswa.

10. Guru menyampaikan permainan

tradisional dalam pembelajaran

tematik di kelas.

11. Guru mempraktikan permainan

tradisional dalam pembelajaran

tematik pada kompetensi dasar

ketrampilan.

12. Siswa secara aktif mengikuti

permainan yang diberikan oleh guru.

13. Permainan-permainan yang biasa

siswa lakukan ketika jam istirahat

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

162

Lampiran 14

Pedoman Wawancara Potensi Dan Masalah

No. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan modul dalam kegiatan

pembelajaran?

2. Apakah di sekolah terdapat buku bacaan tentang permainan tradisional anak

atau sejenisnya?

3. Metode apa yang biasanya digunakan untuk menghadapi situasi belajar di

dalam kelas?

4. Apakah siswa selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas?

5. Menurut Bapak/Ibu apakah siswa kelas I sudah mengenal permainan

tradisional?

6. Apa saja permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak di

lingkungan sekolah?

7. Apakah di sekolah sudah tersedia alat-alat yang diguanakan untuk

mendukung terlaksananya permainan tradisional?

8. Apakah lingkungan sekolah mendukung proses implementasi permainan

tradisional untuk menyampaikan pembelajaran berbasis tematik?

9. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu jumpai dalam proses kegiatan

pembelajaran di sekolah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

163

Lampiran 15

Pedoman Wawanacara Pengumpualan Data

No. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana karakter belajar siswa kelas I?

2.

Bagaimana kondisi proses belajar mengajar di dalam kelas?

3. Metode apa yang biasanya digunakan untuk menghadapi situasi belajar di

dalam kelas?

4. Mengapa bapak/ibu guru memilih metode tersebut yang digunakan dalam

proses belajar mengajar?

5. Apa saja langkah-langkah untuk mencapai metode tersebut?

6. Apakah bapak/ibu guru pernah mencoba metode lain dalam proses belajar

mengajar?

7. Menurut bapak/ibu apakah metode lain yang digunakan tersebut lebih efektif

dari metode yang bisa digunakan?

8. Menurut bapak/ibu sejauh mana hasil dari penerapan metode yang digunakan

tersebut?

9. Apakah saat proses pembelajaran anak-anak sering melakukan aktivitas lain,

seperti halnya bermain?

10. Apakah bapak/ibu guru memiliki sumber refrensi/buku panduan pembelajaran

tematik selain buku guru?

11. Bagaimana tanggapan bapak/ibu guru jika permainan tradisional sebagai sarana

impelemntasi proses pembelajaran tematik?

12. Apakah Bapak/Ibu pernah menerapkan permainan tradisional dalam

pembelajaran?

13. Menurut bapak/ibu guru apakah anak-anak mengetahui jenis-jenis permainan

tradisional?

14. Apa saja permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak di

lingkungan sekolah?

15. Adakah rencana untuk mengimplementasikan sebuah permainan tradisional ke

dalam proses pembelajaran?

16. Bagaimana tanggapan bapak/ibu guru apabila ada modul pembelajaran sebagai

pegangan guru dengan mengimplementasi permainan tradisional dalam

menyampaikan materi yang akan dicapai?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

164

Lampiran 16

INSTRUMEN VALIDASI MODUL PEMBELAJARAN

INSTRUMEN VALIDASI

MODUL PEMBELAJARAN

Yth. Bapak/ Ibu Validator

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas buku bergambar permainan

tradisional untuk anak sekolah dasar dengan cara memberi tanda cek () pada

kolom di bawah bilangan 1,2,3,4, atau 5 serta memberi komentar sesuai pendapat

Anda pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan:

1: sangat kurang baik, 2: kurang baik, 3: cukup baik, 4: baik, 5: sangat baik

No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar

1 2 3 4 5

A. Isi modul dan Bahasa

1. Modifikasi permainan tradisional

anak sesuai dengan materi

pembelajaran yang terkait

2. Kelengkapan materi pembelajaran

sesuai dengan kompetensi dasar

3. Modul pembelajaran memuat

kejelasan materi pembelajaran

4. Isi dari modul pembelajaran

permainan tradisional anak runtut

5. Penggunaan bahasa Indonesia yang

baku

6. Bahasa mudah dipahami oleh guru

7. Langkah permainan tradisional runtut

serta mudah di pahami

B. Desain Modul

8. Tampilan cover modul menarik

9. Ilustrasi gambar mudah dipahami

10. Warna yang digunakan antara modul,

tulisan, dan gambar kontras dan

sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

165

11. Tampilan bentuk huruf dan ukuran

pada modul sesuai

12. Ukuran modul praktis di bawa

kemanapun

C. Tujuan pembuatan modul

13. Sebagai bahan ajar guru saat

pembelajaran

14. Modul pembelajaran dibuat sesuai

dengan kebutuhan belajar siswa

15. Permainan tradisional dapat menjadi

media penyampaian materi ajar

Total Skor

Rata-rata skor

Kriteria kelayakan instrumen (mohon lingkari salah satu)

No. Kiteria Skor

1. Sangat Baik > 4,2

2. Baik >3,4 - 4,2

3. Cukup baik >2,6 – 3,4

4. Kurang baik >1,8 – 2,6

5. Sangat kurang baik <1,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

166

Komentar umum dan saran perbaikan:

Kesimpulan :

Buku yang disusun dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi.

2. Layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

3. Tidak layak untuk digunakan/ uji coba lapangan.

(Mohon melingkari nomor 1,2, atau 3)

Yogyakarta, . . . Maret 2019

Validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

167

Lampiran17

INSTRUMEN UJI COBA MODUL PEMBELAJARAN

INSTRUMEN UJI COBA

MODUL PEMBELAJARAN

Yth. Bapak/ Ibu Validator

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas buku bergambar permainan

tradisional untuk anak sekolah dasar dengan cara memberi tanda cek () pada

kolom di bawah bilangan 1,2,3,4, atau 5 serta memberi komentar sesuai pendapat

Anda pada kolom yang telah disediakan.

Keterangan:

1: sangat kurang baik, 2: kurang baik, 3: cukup baik, 4: baik, 5: sangat baik

No

.

Aspek yang Dinilai Skor Komentar

1 2 3 4 5

A. Isi Modul dan Bahasa

1. Isi materi pembelajaran pada

modul pembelajaran sesuai

dengan isi materi pada buku

guru

2. Kelengkapan materi

pembelajaran pada modul

disertai dengan contoh

3. Isi materi pembelajaran pada

modul lebih menarik sehingga

memotivasi siswa

4. Materi pembelajaran pada

modul jelas dan runtut sesuai

dengan aktualisasi materi

5. Isi materi disampaikan melalui

bermain pada langkah-langkah

permainan

6. Kesesuain evaluasi setiap

pembelajaran pada modul

7. Isi materi permainan

tradisional menambah

pengetahuan baru

8. Langkah-langkah permainan

pada modul mencakup materi

pembelajaran yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

168

9. Penyampaian materi selain

menggunakan metode

permainan juga menggunakan

benda konkrit

B. Desain Modul

10. Gambar pada modul lebih

banyak dan jelas

11. Gambar sesuai dengan uraian

materi pada modul

12. Gambar pada modul menarik

untuk siswa

13. Gambar pada modul sesuai

dengan permainan yang ada

C. Tujuan Modul

14.

.

Tujuan pembelajaran tercapai

dengan baik melalui modul

pembelajaran menggunakan

permainan tradisional

15. Meningkatkan interaksi antara

guru dan siswa dalam

pembelajaran

16. Meningkatkan interaksi antara

siswa dan siswa dalam

pembelajaran

17. Menumbuhkan sikap sosial

pada diri siswa

18. Menumbuhkan antusias

belajar siswa

19. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar

mandiri

Total Skor

Rata-rata skor

Kriteria kelayakan instrumen (mohon lingkari salah satu)

No. Kiteria Skor

1. Sangat Baik > 4,2

2. Baik >3,4 - 4,2

3. Cukup baik >2,6 – 3,4

4. Kurang baik >1,8 – 2,6

5. Sangat kurang baik <1,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

169

Komentar umum dan saran perbaikan:

Kesimpulan :

Buku yang disusun dinyatakan :

1. Layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi.

2. Layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

3. Tidak layak untuk digunakan/ uji coba lapangan.

(Mohon melingkari nomor 1,2, atau 3)

Yogyakarta, . . . Maret 2019

Guru Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

170

Lampiran 18

Surat Katerangan Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

171

Lampiran 19

Surat Ketrangan Sudah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

172

Lampiran 20

Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan Tradisional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

194

Lampiran 21

Foto – foto Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

195

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN …repository.usd.ac.id/34814/2/151134157_full.pdf · mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

196

CURRICULUM VITAE

Erika Damayanti merupakan anak kedua dari pasangan

Pratikno (Alm) dan Rubinah. Lahir di Kulon Progo, 1

April 1997. Pernah menempuh jenjang pendidikan

sekolah dasar di SD Negeri Karangharjo tahun 2003-

2009. Menempuh jenjang pendidikan sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 1 Kalibawang

tahun 2009-2012. Menempuh jenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 1

Sentolo tahun 2012-2015. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas

Sanata Dharma jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahun 2015.

Peneliti pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan antara lain, INSADHA,

INFISA, INSIPRO, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD),

Week-End Moral, English Club (EC), Turnamen Olahraga FKIP CUP 2017

menjabat sebagai anggota devisi publikasi dan dokumentasi, Dialog Dosen dan

Mahasiswa menjabat sebagai devisi publikasi dan dokumentasi. Peneliti

mengakhiri pendidikan di Universitas Sanata Dharma dengan menulis skripsi

berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Menggunakan Permainan

Tradisional Anak Untuk Kelas I Sekolah Dasar Tema 2 Subtema 4” tahun 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI