PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf ·...

138
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PENDIDIKAN EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IIIB DI SDN PERUMNAS CONDONGCATUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Dedy Anggit Harjanto NIM : 131134216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA

BERBASIS PENDIDIKAN EMANSIPATORIS

UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

PADA SISWA KELAS IIIB DI SDN PERUMNAS

CONDONGCATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Dedy Anggit Harjanto

NIM : 131134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA

BERBASIS PENDIDIKAN EMANSIPATORIS

UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

PADA SISWA KELAS IIIB DI SDN PERUMNAS

CONDONGCATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Dedy Anggit Harjanto

NIM : 131134216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dalam berbagai

cara, perhatian yang tak pernah henti, dan didikannya sehingga penulis mampu

menyandang gelar sarjana pendidikan.

2. Kakak dan adikku yang selalu memberi dukungan dan mendoakan penulis.

3. Teman-teman satu payung penelitian yang selalu membantuku dalam menyusun

karya ini.

4. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

v

MOTTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA

BERBASIS PENDIDIKAN EMANSIPATORIS

UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA SISWA

KELAS IIIB DI SDN PERUMNAS CONDONGCATUR

Dedy Anggit Harjanto

Universitas Sanata Dharma

2017

Pengajaran lingkungan sehat pada usia dini sangatlah penting, guna menanamkan

sikap peduli lingkungan pada anak. Permasalahannya pengajaran lingkungan sehat di kelas

IIIB SDN Perumnas Condongcatur masih sangat minim dilakukan, bahkan jika adapun

hanya sebatas pelajaran biasa. Pendidikan emansipatoris adalah salah satu solusi untuk

pengajaran lingkungan sehat pada anak karena pendidikan ini dapat memberdayakan siswa

dan mampu memenuhi kebutuhan perkembangan siswa. Oleh karena itu, peneliti terdorong

untuk mengembangka bahan pembelajaran yang berbasis pendidikan emansipatoris, yaitu

modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (reseach and development).

Penelitian ini menggunakan 5 langkah pengembangan bahan menurut Tomlinson yang

diadaptasi dan telah dimodifikasi, yaitu meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain produk,

(3) validasi, (4) revisi, (5) implementasi, dan (6) evaluasi.

Pada modul yang dikembangkan oleh peneliti merupakan salah satu bahan ajar yang

dikemas secara utuh dan didalamnya memuat tujuan pembelajaran, materi belajar, dan

evaluasi. Modul ini disusun dan disesuaikan dengan sembilan prinsip pengembangan bahan

menurut tomlinson, yaitu (1) Materials should achieve impact, (2) Materials should help

learners to develop confidence, (3) What is being taught should be perceived by learners

as relevant and useful, (4) Materials should require and facilitate learner self-investment,

(5) Materials should take into account that learners differ in learning styles, (6) Materials

should take into account that learners differ in affective attitudes, (7) Materials should

maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional

involvement which stimulates both right and left brain activities, (8) Materials should not

rely too much on controlled practice, dan (9) Materials should provide opportunities for

outcome feedback.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berupa modul berdasarkan

hasil validasi dari siswa diperoleh skor 4,3. Skor tersebut dikategorikan “sangat baik”,

sehingga modul ini layak untuk digunakan. Serta dampak penggunaan produk berupa

modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris ini dapat membuat siswa

menjadi berani bertukar pendapat dengan guru maupun teman sekelas (mempertanyakan

sistem), membuat siswa tertarik dan memacu rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan

pembelajaran (kesadaran kritis), membuat siswa belajar secara mandiri dan terlibat aktif

dalam pembelajaran , dan dapat menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas

IIIB di SDN Perumnas Condongcatur (humanisasi).

Kata kunci : pengembangan, modul, pendidikan emansipatoris, sikap peduli lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF EMANCIPATORY EDUCATION-BASED

NATURAL SCIENCES LEARNING MODULE TO CULTIVATE

ENVIRONMENTAL CONCERN

IN STUDENTS OF CLASS IIIB IN SDN PERUMNAS CONDONGCATUR

Dedy Anggit Harjanto

Sanata Dharma University

2017

It’s important to teach healthy environment to young children to cultivate

environmental care in them. The problem was healthy environment lesson in class IIIB of

SDN Perumnas Condongcatur was lacking, only existing as normal lesson. Emancipatory

education is one of the solutions to teach healthy environment to children because it

empower students and can meet student’s developmental needs. Therefore, the researcher

was motivated to develop emancipatory education-based lesson material, which was

emancipatory education-based natural sciences learning module to developt

environmental concern in students of class IIIB in SDN Perumnas Condongcatur.

The research type was research and development. This study used adapted and

modified five material development steps of Tomlinson, i.e.: (1) requirement analysis, (2)

product design, (3) validation, (4) revision, (5) implementation, and (6) evaluation.

The module developed by the researcher was one of the learning materials packaged

comprehensively, containing learning purpose, learning material, and evaluation. This

module was formulated and adjusted with nine principles of material development by

Tomlinson, i.e. (1) Materials should achieve impact, (2) Materials should help learners to

develop confidence, (3) What is being taught should be perceived by learners as relevant

and useful, (4) Materials should require and facilitate learner self-investment, (5)

Materials should take into account that learners differ in learning styles, (6) Materials

should take into account that learners differ in affective attitudes, (7) Materials should

maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional

involvement which stimulates both right and left brain activities, (8) Materials should not

rely too much on controlled practice, and (9) Materials should provide opportunities for

outcome feedback.

The research result showed that the quality of the module product based on the

students’ validation was a score of 4,3. The score was categorized as “very good”, so the

module could be applied. The impact of using the emancipatory education-based natural

sciences learning module was encouraging the students to discuss with teacher and

classmates (asking about system), making the students interested and encouraging

student’s curiosity in learning activity (critical awareness), making students study

independently and be actively involved in lesson, and cultivating environmental concern in

the students of class IIIB in SDN Perumnas Condongcatur (humanization).

Keywords : development, module, emancipatory education, environmental concern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat

rahmat dan dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS

PENDIDIKAN EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI

LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IIIB DI SDN PERUMNAS

CONDONGCATUR, skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tak lepas dari dukungan berbagai

pihak melalui berbagai cara. Atas peran tersebut, perkenankanlah peneliti

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Eny Winarti, M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech. selaku dosen pembimbingan II yang

telah membimbing dan mendampingi peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Mukija, S.Pd.SD. selaku kepala SDN Perumnas Condongcatur yang telah

memberikan ijin penelitian di SD tersebut.

7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas

Condongcatur yang membantu serta membimbing peneliti selama proses

penelitian berlangsung.

8. Para dosen selaku ahli yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian

ini.

9. Siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang telah bekerja sama

dengan baik selama proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6

1.5 Spesifikasi Produk ................................................................................................. 6

1.6 Definisi Operasional .............................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................................... . 9

2.1.1 Sekolah Dasar Negeri Perumnas Condongcatur .................................... 9

2.1.1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri Perumnas

Condongcatur ............................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xiii

2.1.1.2 Karakteristik Siswa Kelas IIIB ................................................. 10

2.1.2 Pendidikan Emansipatoris ..................................................................... 11

2.1.2.1 Humanisasi ............................................................................... 11

2.1.2.2 Kesadaran Kritis ....................................................................... 11

2.1.2.3 Mempertanyakan Sistem .......................................................... 12

2.1.4 Modul .................................................................................................... 13

2.1.4.1 Pengertian Modul ..................................................................... 13

2.1.4.2 Karakteristik Modul .................................................................. 13

2.1.4.3 Prinsip Modul ................................................................................ 17

2.1.6 Pembelajaran IPA ................................................................................. 19

2.1.7 IPA ..................................................................................................... 20

2.1.7.1 Hakikat IPA .............................................................................. 20

2.1.7.2 Materi IPA tentang Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak

Sehat ......................................................................................... 21

2.1.8 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ................................................. 22

2.1.9 Sikap Peduli Lingkungan ...................................................................... 23

2.1.10 Indikator Sikap Peduli Lingkungan .................................................... 24

2.1.11 Wawancara Penggiat PSL ................................................................... 25

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 28

2.2.1 Penelitian yang Relevan tentang Modul ............................................... 28

2.2.2 Penelitian yang Relevan tentang Sikap Peduli Lingkungan ................. 29

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 32

3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 32

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 32

3.2.2 Subjek Penelitian .................................................................................. 33

3.2.3 Objek Penelitian .................................................................................... 33

3.2.4 Waktu Penelitian ................................................................................... 33

3.3 Prosedur Pengembangan ................................................................................. 34

3.4 Validasi ........................................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xiv

3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 37

3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................ 37

3.5.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli ...................................................... 38

3.5.3 Instrumen Implementasi .......................................................................... 39

3.6 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 40

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 40

3.7.1 Kuesioner Validasi Ahli Modul .............................................................. 40

3.7.2 Observasi ................................................................................................. 41

3.7.3 Kuesioner (Angket) Validasi Siswa ........................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan ......................................................................................... 43

4.1.1 Hasil Observasi Dokumen Kurikulum dan Pembahasan ........................ 43

4.1.2 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIB dan Pembahasan ............................. 45

4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris .......... 46

4.3 Data Hasil Validasi Modul dan Revisi Produk ............................................... 52

4.4 Revisi Modul ................................................................................................... 54

4.5 Implementasi ................................................................................................... 55

4.6 Evaluasi ........................................................................................................... 55

4.6.1 Data Hasil Observasi ............................................................................... 55

4.6.2 Pembagian Kuesioner .............................................................................. 56

4.7 Pembahasan ..................................................................................................... 57

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 64

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 65

5.3 Saran ................................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 67

LAMPIRAN ......................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Prosedur Pengembangan Menurut Tomlinson ..................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Siswa ................................................................. 34

Tabel 3.2 Pedoman Observasi ................................................................................ 34

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Modul ...................................................................... 35

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Modul ................................................................... 36

Tabel 3.5 Klasifikasi Skor ..................................................................................... 37

Tabel 3.6 Klasifikasi Skor ..................................................................................... 38

Tabel 4.3 Skor Penilaian Instrumen Modul oleh Dosen Ahli ............................... 39

Tabel 4.4 Komentar Terhadap modul oleh Ahli ....................................................... 53

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siswa ....................................................................... 54

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siswa terhadap Kualitas Modul ................................... 56

Tabel 4.6 Rekapitulasi Validasi Modul ................................................................ 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Sampul Modul ................................................................................... 46

Gambar 4.2 Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................ 47

Gambar 4.3 Materi ................................................................................................ 48

Gambar 4.4 Eksperimen ........................................................................................ 48

Gambar 4.5 Aksi Lingkungan Sehat ..................................................................... 48

Gambar 4.6 Panduan berksperimen ...................................................................... 49

Gambar 4.7 Kegiatan bereksperimen .................................................................... 49

Gambar 4.8 Evaluasi ............................................................................................. 49

Gambar 4.8 Konten Modul ................................................................................... 50

Gambar 4.9 Kegiatan Pengamatan ........................................................................ 51

Gambar 4.9 Uji Kompetensi ................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 73

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 74

Lampiran 3. Silabus ............................................................................................... 75

Lampiran 4. RPP .................................................................................................... 78

Lampiran 5. Validasi Produk dari Ahli IPA......................................................... 104

Lampiran 6. Validasi Produk dari Ahli Bahasa ................................................... 110

Lampiran 7. Lembar Instrumen Validasi Siswa ................................................... 113

Lampiran 8. Presensi Kehadiran Siswa saat Uji Coba Produk ............................ 117

Lampiran 9. Lembar Dokumentasi Uji Coba Produk ......................................... 118

Lampiran 10. Curriculum Vitae .......................................................................... 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah,

(3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk, dan (6) definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang

Lingkungan adalah tempat dimana unsur biotik dan unsur abiotik berada

(Devi dan Anggraeni, 2008: 74-75). Unsur biotik merupakan makhluk hidup seperti

manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Unsur abiotik merupakan benda

tak hidup seperti air, udara, dan tanah. Kedua unsur tersebut saling berkaitan satu

sama lain. Keterkaitan keduanya menimbulkan hubungan timbal balik yang

menciptakan sebuah ekosistem, dimana masing-masing unsur berperan penting

dalam menjaga keseimbangannya. Contohnya ekosistem di danau, ikan

memerlukan air dan gas oksigen untuk bernapas. Oksigen dapat diperoleh dari

tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air dan sinar matahari untuk hidup (Devi dan

Anggraeni, 2008). Sehingga keseimbangan ekosistem dipengaruhi masing-masing

unsur tersebut.

Setiap unsur yang ada di lingkungan memiliki peran dan fungsinya masing-

masing. Apabila salah satu unsur tersebut hilang atau salah satunya meningkat

pesat, maka keseimbangan ekosistem akan hilang, dan berlanjut pada kerusakan

lingkungan. Di sisi lain, makhluk hidup seperti manusia kurang menguntungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

2

bagi unsur lainnya, mereka tidak dapat menciptakan makanan tanpa adanya unsur

yang lain. Manusia hanya memanfaatkan makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan

sebagai pemenuh kebutuhan dan populasinya sangat banyak, sehingga mereka

dapat mengurangi jumlah populasi makhluk yang lain.

Saat ini kerusakan lingkungan banyak terjadi di berbagai daerah. Sebagian

besar kerusakan lingkungan itu disebabkan oleh ulah manusia. Mereka sangat rakus

dan sering memanfaatkan komponen lain di alam secara berlebihan. Teknologi

canggih dan pebangunan yang dilakukan manusia juga ikut andil dalam perusakan

lingkungan. Menurut Sudjoko, dkk (2013:6.22), kerusakan lingkungan dapat

disebabkan oleh banyak faktor, secara umum kerusakan lingkungan disebabkan

oleh, (1)Jumlah penduduk, (2)Konsumsi perkapita, (3)Dampak kerusakan per unit

penggunaan sumber daya alam, yang berwujud sebagai jenis bahan sumber daya

yang digunakan (dipilih) oleh manusia. Sedangkan menurut hasil wawancara

dengan Pak Gatot selaku aktivis di PSL, kerusakan lingkungan sendiri terjadi

karena campur tangan manusia. Hal itu karena pemikiran seseorang sejak kecil.

Pola pikir yang terbentuk sejak kecil seperti membuang sampah sembarangan lama

kelamaan akan tumbuh membesar, dan dari situlah manusia mulai merusak

lingkungan. Selain itu kerusakan lingkungan juga dapat terjadi karena banyaknya

kebutuhan pada manusia yang diperlukan maka akan semakin banyak pula hasil

alam yang diambil sehingga lingkungan menjadi tidak seimbang dan rusak.

Beberapa contoh kejadian yang masih hangat atau masih segar dalam ingatan kita

adalah kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera Selatan dan Kalimantan yang

membuat ekologi bahkan nyawa manusia menjadi terancaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

3

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak sejak dini. Sikap peduli

lingkungan dapat diartikan sebagai upaya-upaya untuk melestarikan, mencegah dan

memperbaiki lingkungan alam (Handayani, 2013). Sikap ini dapat diajarkan

melalui pendidikan.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya menanamkan sikap peduli

lingkungan sejak dini, dan cara penanamannya hendaknya sesuai dengan

pemahaman siswa dan latar belakang siswa. Namun kondisi tersebut tidak sesuai

dengan fakta yang ada di SD N Perumnas Condongcatur. Hal itu dapat dilihat pada

pengajaran sikap peduli lingkungan yang diajarkan melalui materi IPA secara

umum. Selain itu poster-poster mengenai cinta lingkungan juga tidak tersedia,

sehingga pegajaran sikap peduli lingkungan masih minim dilakukan. Untuk kelas

IIIB khususnya, kebanyakan mereka adalah siswa masih kurang dalam hal

kebersihan terutama kebersihan di kelas. Kadang-kadang setiap pagi, orang tua

siswa yang mengantar ikut membantu membersihkan kelas, kalau tidak guru harus

marah-marah agar siswa membersihkan kelas. Di sisi lain, berdasarkan wawancara

yang saya lakukan, semua siswa kelas IIIB sudah tahu cara menjaga lingkungan

yang benar dan cara merawat tanaman, misalnya seperti menyiram bunga dan

membuang sampah pada tempatnya. Akan tetapi, praktik kegiatan tersebut masih

kurang dilakukan. Hal itu disebabkan karena mereka belum tahu secara nyata

pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Sehingga perlu diajarkan pada siswa

pentingnya lingkungan yang sehat bagi kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

4

Mengajarkan pentingnya lingkungan sehat pada siswa kelas IIIB ini sangat

perlu untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa, karena sikap

tersebut dapat mencegah terjadinya tindakan perusakan lingkungan. Selain itu, cara

yang digunakan dalam mengajarkannya juga bagian terpenting. Untuk itu perlu

digunakan sebuah pendidikan yang mampu mempengaruhi cara berpikir siswa

sekaligus dapat menarik perhatian siswa dan memenuhi kebutuhan perkembangan

siswa.

Pendididikan emansipatoris merupakan pendidikan yang dapat

memberdayakan siswa dan mampu memenuhi kebutuhan perkembangan siswa,

sehingga pendidikan ini akan menjadikan manusia secara utuh. Utuh yang

dimaksudkan adalah memuat 3C berikut: competence, conscience, dan compassion

(Suparjo, 2015:18-19). Competence berarti menguasai ilmu

pengetahuan/keterampilan sesuai bidangnya, conscience berarti mempunyai

hatinurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik, dan compassion berarti

siswa mempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan,

punya kepedulian pada orang lain terutama yang miskin dan kecil.

Pendidikan ini juga dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum atau

dipadukan dengan berbagai model pembelajara, karena pendidikan emansipatoris

ini adalah sebuah gaya belajar. Untuk itu peneliti menyusun sebuah modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

Materinya dibatasi pada Standar Kompetensi “2. Memahami kondisi lingkungan

yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

5

khususnya pada Kompetensi Dasar “2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang

berpengaruh terhadap kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana proses pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada

siswa kelas IIIB tahun ajaran 2016/2017?

1.2.2 Bagaimana kualitas modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa

kelas IIIB tahun ajaran 2016/2017?

1.2.3 Bagaimana dampak penggunaan modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris terhadap proses belajar siswa pada

implementasi?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa

kelas IIIB tahun ajaran 2016/2017.

1.3.2 Mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris yang berkualitas sebagai alat belajar pentingnya lingkungan

sehat di kelas IIIB tahun ajaran 2016/2017.

1.3.3 Mengetahui dampak modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris terhadap proses pembelajaran siswa pada implementasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi sekolah

Sebagai pengetahuan baru mengenai cara mengajarkan pentingnya

lingkungan sehat pada siswa.

1.4.2 Bagi guru

Sebagai pengalaman atas keterlibatannya dalam mengembangkan dan

menguji modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris.

1.4.3 Bagi Siswa

Siswa dapat mempelajari pentingnya lingkungan sehat melalui modul ayo

cintai lingkungan berbasis pendidikan emansipatoris, dan siswa juga dapat

belajar secara mandiri.

1.4.4 Bagi peneliti

Penelitian ini mampu memberikan pengalaman langsung kepada peneliti

tentang tahap pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris untuk siswa kelas III SD. Selanjutnya, peneliti juga

memperoleh wawasan mengenai pembelajaran berbasis pendidikan

emansipatoris.

1.5 Spesifik Produk

Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berkut.

1. Produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

7

2. Modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris diterapkan

pada SD yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

3. Unsur-unsur modul disusun lengkap yang terdiri dari:

a) Kata pengantar

b) Daftar isi

c) Petunjuk penggunaan modul

d) Pendahuluan yang terdiri dari:

1) Latar belakang

2) Standar kompetensi

3) Kompetensi dasar

4) Indikator

5) Tujuan pembelajaran

e) Kegiatan belajar I yang terdiri dari:

1) Tujuan

2) Materi tentang lingkungan sehat dan tidak sehat

f) Kegiatan belajar II yang terdiri dari:

1) Tujuan

2) Materi tentang dampak lingkungan tidak sehat bagi kesehatan

g) Kegiatan belajar III yang terdiri dari:

1) Tujuan

2) Kegiatan aksi lingkungan sehat

h) Uji kompetensi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

8

i) Kunci jawaban

j) Daftar pustaka

4. Modul disusun untuk menanamkan pada siswa kelas IIIB pentingnya

lingkungan sehat.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Modul merupakan bahan pembelajaran yang digunakan sebagai panduan

belajar di mana di dalamnya memuat materi dan latihan soal.

1.6.2 Pembelajaran merupakan kegiatan membelajarkan siswa dengan

mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar.

1.6.3 IPA merupaka ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam.

1.6.4 Pendidikan emansipatoris adalah pendidikan demokratis yang mampu

memberdayakan pemahaman siswa dimana di dalam pembelajarannya

terdapat unsur humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem.

1.6.5 Sikap peduli lingkungan merupakan sikap yang diwujudkan dalam

tindakan sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki, dan mencegah

kerusakan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab dua ini akan diuraikan (1) Kajian Pustaka, (2) Kerangka Berpikir,

dan (3) Hipotesis Penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Sekolah Dasar Negeri Perumnas Condongcatur

2.1.1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri Perumnas Condongcatur

SD Perumnas Condongcatur merupakan SD Negeri yang beralamat di Jalan

Flamboyan No. 11 Perumnas Condongcatur. SD dengan luas tanah 4235 m2 ini

berdiri pada tahun 1978. SD Negeri ini merupakan gabungan dari tiga SD, yaitu

SD N Perumnas I, SD N Perumnas II, dan SD N Perumnas IV. Tiap kelasnya terdiri

dari tiga ruang, yaitu A, B, dan C atau biasa disebut paralel. Jumlah siswa

seluruhnya sebanyak 449 anak, dan jumlah guru sebanyak 18 orang.

Visi SDN Perumnas CC adalah “Terwujudnya Insan yang Berkualitas,

Berbudaya, dan Bertaqwa”. Misinya adalah 1) Melaksanakan bimbingan secara

efektif dalam proses pembelajaran agar siswa mampu mengembangkan potensi diri

sendiri secara optimal. 2) Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara

intensif kepada seluruh warga sekolah. 3) Menumbuhkembangkan penghayatan

budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun

masyarakat. 4) Menumbuhkembangkan sikap apresiatif terhadap budaya bangsa.

5) Menumbuhkembangkan penghayatan ajaran agama yang dianut siswa dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

10

2.1.1.2 Karakteristik Siswa Kelas IIIB

Siswa kelas IIIB berjumlah 23 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan. Kebanyakan siswa kelas IIIB ini adalah siswa yang aktif, mereka

sangat antusias ketika belajar dengan menggunakan sebuah media, apalagi jika

menggunakan reward. Mereka juga suka bekerja secara kelompok, akan tetapi

mereka masih kurang dalam hal kebersihan terutama kebersihan di kelas. Kadang-

kadang setiap pagi, orang tua siswa yang mengantar ikut membantu membersihkan

kelas, kalau tidak guru harus marah-marah agar siswa membersihkan kelas. Di sisi

lain, berdasarkan wawancara yang saya lakukan, semua siswa kelas IIIB sudah tahu

cara menjaga lingkungan yang benar dan cara merawat tanaman, misalnya seperti

menyiram bunga dan membuang sampah pada tempatnya. Akan tetapi, praktiknya

masih kurang.

Siswa kelas IIIB di SD N Perumnas rata-rata adalah anak orang mampu,

yaitu kalangan menengah ke atas, dan mereka kebanyakan bertempat tinggal di

perumahan. Jenis perumahan yang mereka tempati berbeda-beda. Ada yang tinggal

di perumahan homogen (rata-rata penduduknya adalah orang kaya) dan ada yang

tinggal di perumahan heterogen (penduduknya bervariasi, yaitu ada yang kaya dan

ada yang pas-pasan). Selain itu, dari 26 siswa kelas IIIB, ada 6 siswa yang tinggal

di pedesaan. Akan tetapi desa yang mereka tempati sudah mirip seperti perumahan.

Sehingga, siswa di kelas ini rata-rata hanya mau berbaur dengan siswa yang sesuai

dengan keadaan ekonominya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

11

2.1.2 Pendidikan Emansipatoris

Pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang mampu

memberdayakan dan memberi pencerahan pada siswa (Mangunsong, 2005:15).

Menurut Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53) pendidikan

emansipatoris dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan

perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Tiga kata kunci untuk model

pendidikan emansipatoris, yaitu humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan

sistem (Winarti dan Anggadewi, 2015).

1.2.1.1 Humanisasi

Humanisasi dalam KBBI diartikan sebagai penumbuhan rasa peri

kemanusiaan. Menurut Nouri, Sajjadi, dan Freire (dalam Winarti dan Anggadewi

,2015) humanisasi dipahami sebagai memberdayakan pemahaman kritis antara

kedua belah pihak guru dan murid, dan mengembangkan kesadaran kritis (critical

awarness) relasi pribadi dengan dunia. Berdasarkan dua pernyataan di atas peneliti

berpendapat bahwa humanisasi adalah penumbuhan rasa kemanusiaan melalui

pemberdayaan pemahaman kritis antara guru dan siswa.

1.2.1.2 Kesadaran Kritis

Kesadaran kritis memiliki makna belajar menerima keadaan sosial,

ekonomi, dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian melawan arus dan

penindasan realitas (Winarti dan Anggadewi, 2015). Menurut Browne dan Keeley

(2012:16) sebagai seorang pemikir kritis, anda akan mencari kesimpulan yang lebih

baik, keyakinan yang lebih baik, dan keputusan yang lebih baik. Oleh karena hal

tersebut, seseorang yang mempunyai kesadaran kritis akan memiliki sikap, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

12

kemandirian dalam membentuk kesimpulan, keingintahuan terhadap apa yang

dijumpai, kerendahan hati bahwa pendapat pribadi belum tentu benar, dan

menghargai pendapat orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran kritis

adalah pemahaman terhadap berbagai kondisi dan kemudian melawan arus

penindasan.

1.2.1.3 Mempertanyakan Sistem

Winarti dan Anggadewi (2015:53-54) menyatakan bahwa untuk menjadi

pemikir kritis, perlu ada dialog dalam bentuk mempertanyakan sistem untuk

menentukan realitas. Dari pernyataan tersebut, mempertanyakan sistem

difungsikan untuk menentukan sebuah realitas.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mempertanyakan sistem yaitu dengan

berdialog. Dialog dilakukan oleh guru dan siswa terhadap sistem pembelajaran

yang dilakukan. Seperti pernyataan Winarty dan Anggadewi bahwa ketika terjadi

dialog diantara keduanya, maka pemahaman dan pengalaman akan realitas dari

kedua belah pihak pun berkembang.

Sehingga ketika seorang guru mempertanyakan sistem kepada siswa

mengenai sistem pembelajaran yang dianut, maka guru akan memperoleh timbal

balik dari siswa. Hasil timbal balik tersebut akan digunakan untuk evaluasi sistem

pembelajaran selanjutnya, sehingga sistem pembelajarannya akan berkembang dan

pengalaman belajar siswa serta pemahamannya pun turut berkembang.

Jadi pendidikan emansipatoris adalah pendidikan demokratis yang mampu

memberdayakan pemahaman siswa dimana di dalam pembelajarannya terdapat

unsur humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

13

2.1.4 Modul

2.1.4.1 Pengertian Modul

Pendidikan emansipatoris menuntut siswa agar belajar secara mandiri dan

berkembang sesuai kemampuannya. Salah satu bahan pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai sarana belajar secara mandiri adalah modul. Modul merupakan

salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya

memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk

membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013:9).

Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan

evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga

peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing.

Penulisan modul bertujuan :

a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbal.

b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta

diklat maupun guru/instruktur.

c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti :

d. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat;

e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan

lingkungan dan sumber belajar lainnya,

2.1.4.2 Karakteristik Modul

Modul yang baik menurut Daryanto (2013:9) adalah modul yang mampu

meningkatkan motivasi belajar, sehingga pengembangan modul harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

14

memperhatikan karakteristik yang diperlukan, yaitu: a) Self instructional, b) Self

Contained, c) Stand alone (berdiri sendiri), d) Adaptif dan e) User friendly.

a. Self Instruction

Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karakter tersebut

memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak

lain.

Untuk memenuhi karakter self instruction, maka modul harus:

1) Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2) Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang

kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas;

3) Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi

pembelajaran;

4) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk

mengukur penguasaan peserta didik;

5) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas atau

konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik;

6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif,

7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;

8) Terdapat instrumen penilaian, yang memungkinkan peserta didik melakukan

penilaian mandiri (self assessment);

9) Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik

mengetahui tingkat penguasaan materi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

15

10) Terdapat informasi tentang rujukan/ pengayaan/referensi yang mendukung

materi pembelajaran dimaksud.

b. Self Contained

Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan

termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan

kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena

materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan

pembagian atau pemisahan materi dari satu standar kompetensi/kompetensi dasar,

harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan standar

kompetensi/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik.

c. Berdiri Sendiri (Stand Alone)

Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang tidak

tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama

dengan bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul, peserta didik tidak

perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada

modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan

ajar lain selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan

sebagai modul yang berdiri sendiri.

d. Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu

dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan di

berbagai perangkat keras (hardware).

e. Bersahabat/Akrab (User Friendly)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

16

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat/akrab

dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat

membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai

dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang

sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan,

merupakan salah satu bentuk user friendly.

Jadi dalam modul yang dikembangkan dalam penelitian ini mengandung unsur-

unsur, yaitu:

a) Self Instruction

Pada modul ini dapat digunakan siswa untuk kegiatan pembelajaran secara

mandiri karena modul ini memuat tujuan pembelajaran yang jelas, memuat

materi pembelajaran, tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung, terdapat

soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya, kontekstual, menggunakan bahasa yang

sederhana dan komunikatif, dan terdapat umpan balik atas penilaian peserta

didik.

b) Self Contained

Pada modul pembelajaran IPA ini termuat seluruh materi pembelajaran yang

dibutuhkan.

c) Adaptif

Modul pembelajaran IPA ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan.

d) Bersahabat/Akrab (User Friendly)

Pada modul pembelajaran IPA ini disusun menggunakan bahasa yang

komunikatif dan sederhana sehingga siswa dapat memahami materi yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

17

pada modul. Selain itu, modul ini juga dilengkapi dengan panduan penggunaan

modul serta petunjuk kerja, sehinggan siswa kemungkinan besar tidak

mengalami kebingungan saat menggunakannya.

2.1.4.3 Prinsip Modul

Ada enam belas prinsip milik Tomlinson (1998: 7-21) untuk

mengembangkan bahan pembelajaran yaitu:

1. Materials should achieve impact

2. Materials should help learners to feel at ease

3. Materials should help learners to develop confidence

4. What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful

5. Materials should require and facilitate learner self-investment

6. Learners must be ready to acquire the points being taught

7. Materials should expose the learners to language in authentic

8. The learners attention should be drawn to linguistic features of the input

9. Materials should provide the learners with opportunities to use the target language

to achieve communicative purposes

10. Materials should take into account that the positive effects of instruction are

usually delayed

11. Materials should take into account that learners differ in learning styles

12. Materials should take into account that learners differ in affective attitudes

13. Materials should permit a silent period at the beginning of instruction

14. Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual,

aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left

brain activities

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

18

15. Materials should not rely too much on controlled practice

16. Materials should provide opportunities for outcome feedback

Berdasarkan keenam belas prinsip pengembangan bahan milik Tomlinson,

peneliti hanya menggunakan 9 prinsip untuk mengembangkan bahan berupa modul

pembelajaran IPA. Berikut ini adalah kesembilan prinsip yang digunakan peneliti

untuk mengembangkan modul:

1. Materials should achieve impact

Bahan harus mencapai dampak. Dampak dicapai ketika bahan memiliki efek

yang nyata pada peserta didik, yaitu ketika rasa ingin tahu peserta didik,

minat, dan perhatian tertarik. Lebih lanjut, dikatakan bahwa bahan dapat

mencapai dampak ketika bahan yang dikembangkan itu baru, bervariasi,

disajikan menarik, dan konten menarik.

2. Materials should help learners to develop confidence

Bahan harus membantu siswa untuk mengembangkan kepercayaan diri.

Banyak peserta didik cepat merasa tenang dan percaya diri jika mereka

berpikir bahwa bahan-bahan yang mereka pelajari tidak terlalu sulit tapi

hanya satu langkah lebih jauh atau lebih sulit daripada yang mereka kuasai.

3. What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful

Bahan yang diajarkan harus dirasa sebagai yang relevan dan berguna bagi

siswa.

4. Materials should require and facilitate learner self-investment

Bahan semestinya diperlukan dan memfasilitasi peserta didik dalam belajar.

5. Materials should take into account that learners differ in learning styles

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

19

Bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya

belajar. Tidak semua peserta didik memiliki gaya belajar yang sama.

6. Materials should take into account that learners differ in affective attitudes

Bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam sikap

afektif. Sikap peserta didik bervariasi. Idealnya siswa akan membutuhkan

motivasi yang kuat dan konsisten, agar tumbuh perasaan positif terhadap guru

mereka, sesama peserta didik mereka, dan bahan-bahan yang mereka pelajari.

Untuk mencapai kenyataan ini, bahan harus menyediakan pilihan dari

berbagai jenis kegiatan.

7. Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual,

aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left

brain activities

Bahan harus memaksimalkan potensi belajar dengan melibatkan kecerdasan,

estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan) dan emosional yang dapat

merangsang kegiatan otak kanan dan kiri.

8. Materials should not rely too much on controlled practice

Bahan sebaiknya tidak bergantung terlalu banyak pada kebiasaan

dikendalikan.

9. Materials should provide opportunities for outcome feedback

Bahan harus memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil.

2.1.6 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang

tidak sepenuhnya dapat dijelaskan (Trianto, 2010:17). Pembelajaran secara simpel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

20

dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan

pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari

seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan

sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan. Disisi

lai Sagala (61: 2009) berpendapat bahwa pembelajaran adalah membelajarkan

siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu

utama keberhasilan pendidikan. Berdasarkan kedua pendapat ahli tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan membelajarkan siswa

dengan mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar.

2.1.7 IPA

2.1.7.1 Hakikat IPA

IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris Natural

Science secara singkat sering disebut Science (Iskandar, 2001:2). Natural artinya

alamiah, berhubungan, dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science

artinya ilmu pengetahuan. Jadi menurut Iskandar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

atau science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), IPA termasuk kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok mata pelajaran ini

dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang

kritis, kreatif, dan mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

21

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2007, mata

pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di SD.

Tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI menurut BSNP (2006:162) adalah agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

2.1.7.2 Materi IPA tentang Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat

Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas IIIB semester gasal dengan Standar

Kompetensi (SK) 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

22

kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan, dan dengan Kompetensi

Dasar (KD) 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap

kesehatan. Serta dibatasi pada materi lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

2.1.8 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum merupakan salah satu elemen penting dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Oliva (dalam Sanjaya, 2010:8) menyatakan bahwa kurikulum pada

dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan

sekolah. Dilain pihak dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dari dua pendapat diatas

dapat diartikan bahwa kurikulum memiliki peran yang begitu penting dalam sebuah

pembelajaran.

Salah satu kurikulum yang dijadikan pedoman dalam kegiatan belajar di

SDN Perumnas Condongcatur adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Sanjaya, 2010: 128). Konsep

kurikulum operasional menurut Sanjaya yakni, (1) Sebagai kurikulum yang bersifat

operasional maka dalam pengembangannya, KTSP tidak akan lepas dari ketetapan-

ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional, (2) Sebagai kurikulum

operasional, para pengembang KTSP, dituntut dan harus memperhatikan ciri khas

kedaerahan, sesuai dengan bunyiUndang-Undang No. 20 Tahun 2003 ayat 2, yakni

bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

23

prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik, (3) Sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum di daerah

memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit

pelajaran, misalnya dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran,

dalam menentukan media pembelajaran, dalam menentukan evaluasi yang

dilakukan termasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan kapan suatu

topik materi harus dipelajari siswa agar kompetensi dasar yang telah ditentukan

dapat tercapai. Jadi dengan digunakannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

ini mampu mengembangkan potensi siswa, kecerdasan dan minat sesuai dengan

perkembangan dan kemampuan peserta siswa, serta karakteristik daerah dan

lingkungan tempat tinggal siswa.

2.1.9 Sikap Peduli Lingkungan

Sikap peduli terdiri dari kata sikap dan peduli. Kata sikap diartikan

perbuatan yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan, kata peduli diartikan

mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan, dan kata lingkungan diartikan

daerah atau kawasan yang termasuk di dalamnya (KBBI, 2009). Berdasarkan tiga

arti kata tersebut, sikap peduli dapat diartikan sebagai perbuatan yang berdasarkan

pada pendirian atau keyakinan untuk memperhatikan keadaan sekeliling.

Narwanti (dalam Handayani, 2013:26) mengungkapkan bahwa sikap peduli

lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi. Sedangkan menurut Handayani sendiri, sikap

peduli lingkungan berarti sikap yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

24

untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan dan pencemaran

lingkungan. Kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap peduli

lingkungan merupakan sikap yang diwujudkan dalam tindakan sehari-hari untuk

melestarikan, memperbaiki, dan mencegah kerusakan lingkungan.

2.1.10 Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Emil Salim (dalam Handayani, 2013:30-31), menyebutkan hal-hal yang

dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari

adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan

selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya sumur air minum.

2. Kebersihan dalam rumah, termasuk jendela yang bisa memasukkan sinar

matahari, kebersihan dapur.

3. Usaha hemat energi, seperti:

a. Menghemat pemakaian aliran listrik dengan memadamkan lampu- lampu

yang tidak diperlukan pada waktu tidur, serta segera memadamkan lampu

pada pagi hari

b. Mengehmat pemakaian air, jangan sampai ada kran ataupun tempat air

(bak) yang bocor, ataupun dibiarkan mengalir/menetes terus.

4. Pemanfaatan kebun atau pekarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang berguna,

penanaman bibit tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan, rumah dan halaman

diusahakan sebersih dan seindah mungkin sehingga merupakan lingkungan

yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

25

5. Penanggulangan sampah, memanfaatkan kembali sampah organis, dan

mendaur ulang (recycling) sampah anorganis (botol, kaleng, plastik, dan lain-

lainnya) melalui tukang loak atau yang serupa.

6. Mengembangkan teknik biogas, memanfaatkan sampah hewan, manusia dan

kotoran dapur, untuk dibiogaskan sebagai sumber energi untuk dimasak

7. Meningkatkan keterampilan sehingga dapat memanfaatkan bahan tersedia, sisa

bahan, atau bahan bekas, lalu turut mendaur-ulang berbagai bahan berkali-kali,

seperti merangkai bunga dari bahan sisa, dan sebagainya.

Berdasarkan tujuh indikator yang dipaparkan diatas, peneliti mengambil satu

indikator yaitu peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha

kebersihan selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya sumur air minum.

2.1.11 Hasil Wawancara Penggiat PSL

Pak Gatot adalah salah satu penggiat PSL, beliau mulai menekuni kegiatan

pelestarian lingkungan sejak tahun 2004. Alasan pak Gatot menekuni kegiatan ini

karena dari dulu sejak belum tegabung dalam PSL sudah dekat dengan lingkungan,

dan motivasinya adalah menjaga lingkungan seperti menjaga dirinya sendiri.

Kegiatan yang dilakukan pak Gatot di PSL ini sangat beragam, mulai dari menanam

bibit pohon, ikut menangkarkan burung kakak tua, pasar legawa, kafe, dan yoga

ketawa. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan di PSL ini, ada keuntungan

tersendiri bagi pak Gatot, yaitu menambah relasi sosial.

Pak Gatot memandang bahwa kondisi lingkungan yang terjadi pada saat ini

adalah baik, beliau tidak bisa menyimpulkan lingkungan ini rusak, karena cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

26

pandang setiap orang terhadap keadaan lingkungan berbeda-beda. Kerusakan

lingkungan sendiri terjadi karena campur tangan manusia. Hal itu karena pemikiran

seseorang sejak kecil. Pola pikir yang terbentuk sejak kecil seperti membuang

sampah sembarangan lama kelamaan akan tumbuh membesar, dan dari situlah

manusia mulai merusak lingkungan. Selain itu kerusakan lingkungan juga dapat

terjadi karena banyaknya kebutuhan pada manusia, karena semakin banyak

kebutuhan manusia yang diperlukan maka akan semakin banyak pula hasil alam

yang diambil sehingga lingkungan menjadi tidak seimbang dan rusak. Bentuk

keprihatinan pak Gatot untuk mengurangi perusakan lingkungan sendiri adalah

dengan mencoba untuk menanam tanaman.

Sebagai makhluk yang hidup di bumi sudah selayaknya manusia menjaga

lingkungan, hal ini sesuai dengan perintah Tuhan. Pak Gatot berpendapat bahwa

manusia sudah menjaga lingkungan dengan baik, karena jika tidak ada yang

menjaga lingkungan maka manusia tidak akan hidup sampai saat ini. Memang di

dunia ini tidak sepenuhnya manusia menjaga lingkungan. Sebagian ada yang

merusak lingkungan dan sebagian lagi ada yang menjaga lingkungan.

Perumpamaan semua manusia yang hidup di bumi merusak lingkungan maka

keadaan lingkungan pasti akan berubah.

Berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju dan meningkat pesat

memberi juga dampak positif dan dampak negatif bagi lingkungan. Dampak positif

teknologi bagi lingkungan misalnya media sosial seperti facebook. Facebook dapat

digunakan untuk menginformasikan berita-berita tentang kerusakan lingkungan.

Melalui facebook, informasi-informasi seperti kerusakan lingkungan disuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

27

tempat akan cepat tersebar luas dan berita tersebut akan mudah direspon oleh

banyak pihak. Sementara dampak negatifnya facebook digunakan untuk hal-hal

tidak berguna seperti curhat.

Pak Gatot melihat bahwa segala tindakan manusia selalu berhubungan

dengan lingkungan, karena manusia merupakan bagian dari lingkungan. Cara

menjaga lingkungan agar tetap lestari menurut pak Gatot melalui PSL ini adalah

dengan mengajarkan pada orang lain mengenai lingkungan. Misalnya seperti

kegiatan yang pernah dilakukan beliau, yaitu menanam pohon, mengadakan

pelatihan cara merawat tanaman, menyediakan lahan untuk berkebun, mengadakan

pasar legawa yang bertujuan untuk mengundang masyarakat sekitar untuk datang

ke PSL, dan melakukan penelitian pada kerusakan lingkungan. Selain itu, cara agar

lingkungan tetap terjaga dan tidak dirusak oleh manusia maka pihak negara juga

ikut andil dalam menjaga lingkungan, yaitu melalui peraturan perundang-

undangan. Sehingga melalui kegiatan tersebut secara sederhana dapat mengajak

masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan, karena di dalamnya dikenalkan

tentang tumbuhan dan bagaimana cara merawatnya. Sehingga diibaratkan jika

seseorang semasa kecilnya sudah mengenal lingkungan yang asri dan sejuk, maka

ketika dewasa ia merasa bahwa lingkungan tidak seperti yang dulu lagi (asri dan

sejuk), maka ia akan mencoba untuk menjaganya agar bisa merasakan seperti yang

dulu lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

28

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian yang Relevan tentang Modul

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Theresia Dwi Kurniawati (2016).

Tujuan utama penelitian tersebut adalah menghasilkan suatu produk berupa modul

praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis

siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah research and development

(R&D) yang menggunakan prosedur pengembangan Borg & Gall dalam Sanjaya

tetapi hanya sampai pada langkah 7. Hasil penelitian berdasarkan validasi produk

oleh Guru kelas IV SD Kanisisus Ganjuran, 4 siswa kelas IV SDN 1 Bareng Lor

Klaten, 19 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran dari keseluruhan hasil validasi

tersebut, diperoleh rata-rata skor 3,3 dengan kategori layak. Dengan demikian,

produk yang dikembangkan dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai bahan

ajar untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Halawa (2016). Tujuan

utama pada penelitian ini adalah mengembangkan produk berupa modul tanaman

obat “Daun Ajaib” untuk kelas V sekolah dasar agar mereka dapat mengetahui

pentingnya melestarikan tanaman obat. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini menggunakan enam langkah

dari Sugiyono yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Hasil

penelitian berdasarkan uji coba modul pada 27 siswa kelas V di SDN No.075046

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

29

Lolofitu Kabupaten Nias Barat, kualitas modul yang dikembangkan mendapat skor

rata-rata 4,55 yang berarti sangat baik dan sangat layak digunakan.

Berdasarkan kedua penelitian relevan diatas dapat dilihat bahwa modul

yang dikembanga berupa modul praktikum IPA dan modul tanaman obat. Maka

dari itu, peneliti mengembangkan modul Ayo Cintai Lingkungan berbasis

pendidikan emansipatoris untuk siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

2.2.2 Penelitian yang Relevan tentang Sikap Peduli Lingkungan

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2013). Tujuan

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui langkah-langkah implementasi

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA yang

dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV.1 di SD N Keputran

“A”. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa.

Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus tindakan. Instrumen-instrumen yang

digunakan dalam penelitian adalah lembar observasi sikap peduli lingkungan siswa,

lembar observasi aktivitas guru dalam menerapkan pendekatan STM, lembar

observasi peran guru dalam menanamkan sikap peduli lingkungan, dan angket sikap

peduli lingkungan siswa. Hasil penelitian pada siklus I belum mencapai kriteria

keberhasilan, karena berdasarkan lembar observasi siklus I menunjukkan bahwa

sikap peduli lingkungan sebesar 75% siswa pada kategori sedang dan hasil angket

menunjukkan sebesar 25% siswa berada pada kategori tinggi. Kemudian hasil

penelitian pada siklus II sebanyak 27 siswa (96,43%) berada pada kategori tinggi

dan sebanyak 1 siswa (3,57%) berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil

angket siklus II, sebanyak 27 siswa (96,43%) berada pada kategori tinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

30

sebanyak 1 orang siswa (3,57%) berada pada kategori sedang. Hasil yang diperoleh

pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan sehingga tindakan dihentikan

pada siklus tersebut.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Kresnawati (2013). Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui: (1) korelasi kualitas pembelajaran Georafi dengan

sikap peduli lingkungan, (2) korelasi hasil belajar dengan sikap peduli lingkungan,

(3) korelasi kualitas pembelajaran Geografi dengan hasil belajar, (4) korelasi secara

serempak kualitas pembelajaran Georafi dan hasil belajar dengan sikap peduli

lingkungan. Data dikumpulkan melalui angket dan tes dari 72 siswa kelas XII IPS

SMA Negeri 1 Ponorogo, dianalisis dengan regresi. Hasil penelitian adalah (1)

adanya korelasi positif kualitas pembelajaran Geografi terhadap sikap peduli

lingkungan, (2) terdapat korelasi positif hasil belajar dengan sikap peduli

lingkungan, (3) tidak ada korelasi yang signifikan kualitas pembelajaran Geografi

dengan hasil belajar, (4) terdapat korelasi secara serempak kualitas pembelajaran

Geografi dan hasil belajar terhadap sikap peduli lingkungan.

Berdasarkan kedua penelitian relevan di atas dapat dilihat bahwa

penanaman sikap peduli lingkungan dilakukan dengan pendekatan STM dan

korelasi kualitas pembelajaran, sehingga belum ada penanaman sikap peduli

lingkungan dengan modul ayo cintai lingkungan berbasis pendidikan

emansipatoris. Maka dari itu, peneliti mengembangkan modul Ayo Cintai

Lingkungan berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli

lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

31

2.3 Kerangka Berpikir

Kerusakan lingkungan kini banyak terjadi di berbagai daerah, terutama

diperkotaan. Sebagian besar kerusakan lingkungan itu disebabkan oleh ulah

manusia. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya

lingkungan sehat.

Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan lingkungan adalah dengan

menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak sejak dini. Sekolah sebagai

lembaga pendidikan hendaknya menanamkan sikap peduli lingkungan sejak dini

yaitu dengan mengajarkan pentingnya lingkungan sehat. Mengajarkan pentingnya

lingkungan sehat pada siswa sangat perlu untuk menumbuhkan sikap peduli

lingkungan pada siswa, karena sikap tersebut dapat mencegah terjadinya tindakan

perusakan lingkungan. Selain itu, cara yang digunakan dalam mengajarkannya juga

bagian terpenting. Untuk itu perlu digunakan sebuah pendidikan yang mampu

mempengaruhi cara berpikir siswa sekaligus dapat menarik perhatian siswa dan

memenuhi kebutuhan perkembangan siswa.

Pendididikan emansipatoris merupakan pendidikan yang dapat

memberdayakan siswa dan mampu memenuhi kebutuhan perkembangan siswa,

sehingga pendidikan ini akan menjadikan manusia secara utuh. Selain itu,

pendidikan ini juga dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum atau dipadukan

dengan berbagai model pembelajara, karena pendidikan emansipatoris ini adalah

sebuah gaya belajar. Untuk itu peneliti menyusun sebuah modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)

prosedur pengembangan, (3) validasi, (4) instrumen penelitian, (5) teknik

pengumpulan data, dan (6) teknik analisis data

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan (Reseach and Development). Penelitian dan pengembangan dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan

menguji validitas produk yang telah dihasilkan (Sugiyono, 2016:30). Produk yang

dihasilkan berupa modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris pada

materi Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat kelas IIIB Sekolah Dasar.

Untuk menghasilkan produk yang baik perlu digunakan prosedur yang baik pula,

yaitu mulai dari analisis kebutuhan hingga implementasi dan evaluasi, sehingga

produk yang dihasilkan dapat berguna sesuai dengan kebutuhan.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Perumnas Condongcatur yang beralamat

di Jalan Flamboyan No. 11 Perumnas, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

SD Negeri ini didirikan pada tahun 1982. Saat ini SDN Perumnas dipimpin oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

33

kepala sekolah yang bernama Mukija, S.Pd.SD, dan jumlah murid keseluruhannya

adalah 449 siswa. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD N Perumnas 3,

karena di sini masih kurang diajarkan mengenai sikap peduli lingkungan. Selain itu,

pengajaran mengenai materi IPA masih minim menggunakan cara belajar yang

menarik. Sehingga keadaan tersebut sangat cocok untuk kegiatan penelitian.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD. Akan tetapi, kelas III

SD yang digunakan sebagai penelitian terdapat 3 kelas, yaitu A, B, dan C sehingga

peneliti memilih salah satu kelas yaitu III B. Siswa kelas III B total keseluruhan

berjumlah 23 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti

memilih kelas III B karena kelas ini kurang suka dengan kegiatan pembelajaran

yang hanya menggunakan LKS/buku paket dan tidak menggunakan media

pembelajaran. Jadi peneliti merekomendasikan kelas ini sebagai subjek penelitian.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris untuk siswa kelas IIIB di SDN Perumnas

Condongcatur.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2016 hingga Januari

2017. Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan melalui 15 tahap, antara lain: (1)

observasi dokumen kurikulum, (2) wawancara dengan siswa kelas IIIB, (3)

mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (4) membuat woorksheet

analisis kebutuhan, (5) studi pustaka bab I sampai bab III, (6) membuat silabus, (7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

34

membuat RPP, (8) Membuat modul, (9) validasi modul, (10) revisi modul, (11)

implementasi modul di SD, (12) mengolah data hasil penelitian, (13) penyusunan

bab IV dan bab V, (14) persiapan ujian, (15) ujian skripsi.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa modul Pembelajaran

IPA. Produk dihasilkan dengan mengunakan prosedur pengembangan menurut

Tomlinson yang sudah diadaptasi dan dimodifikasi. Langkah prosedurnya dimulai

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis

Pendidikan Emansipatoris

Analisis Kebutuhan

Dokumen

kurikulum

Latar belakang

siswa

Analisis Kebutuhan SK & KD

Revisi

Implementasi

Desain

Indikator Menyusun RPP Menyusun Modul

Validasi Modul

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

35

dari analisis kebutuhan, desain, revisi, implementasi, dan evaluasi. Berikut ini

peneliti akan menjelaskan bagan prosedur pengembangan dari langkah kesatu

hingga langkah kelima.

Langkah 1, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan

dilakukan sebagai acuan dalam pembuatan modul. Pertama peneliti melakukan

pengumpulan data yaitu berupa latar belakang siswa kelas IIIB di SDN Perumnas

CC, visi dan misi sekolah, dan kurikulum yang digunakan disekolah, serta gaya

belajar yang digunakan. Latar belakang siswa diperoleh melalui observasi dan

wawancara tertulis. Visi dan misi sekolah serta kurikulum yang digunakan

diperoleh dengan observasi, dan gaya belajar yang digunakan guru diperoleh

dengan wawancara.

Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti menganalisis data yang

diperoleh, kemudian memilih Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD). Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu SK. 2. Memahami kondisi

lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan

lingkungan dengan Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan

yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Langkah 2, peneliti melakukan desain. Proses desain diawali dengan

membuat sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan desain dari

modul. RPP ini digunakan sebagai dasar pembuatan modul pembelajaran IPA, dan

modul ini dikembangkan dengan mangadaptasi sembilan dari enambelas prinsip

pengembangan bahan milik tomlinson, yaitu 1) Materials should achieve impact,

2) Materials should help learners to develop confidence, 3) What is being taught

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

36

should be perceived by learners as relevant and usefu, 4) Materials should require

and facilitate learner self-investment, 5) Materials should take into account that

learners differ in learning styles, 6) Materials should take into account that learners

differ in affective attitudes, 7) Materials should maximize learning potential by

encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates

both right and left brain activities, 8) Materials should not rely too much on

controlled practice, 9) Materials should provide opportunities for outcome

feedback. Kemudian modul tersebut divalidasikan kepada dua ahli modul untuk

memperoleh kritik dan saran serta penilaian modul yang dikernbangkan oleh

peneliti.

Langkah 3, peneliti melakukan revisi. Revisi diakukan pada bagian modul

yang dikritik dan diberikan saran oleh dua validator.

Langkah 4, peneliti melakukan implementasi. Setelah modul direvisi,

modul diimplementasikan pada seluruh siswa kelas IIIB di SDN Perumnas CC.

Modul tersebut digunakan sebagai acuan kegiatan belajar selama 2 kali pertemuan,

dan setelahnya pembagian kuesioner.

Langkah 5, peneliti melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pada kegiatan

belajar dan pembagian kuesioner. Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran digunakan

sebagai acuan untuk merevisi modul, dan hasil kuesioner digunakan sebagai

penilaian terhadap kualitas modul.

3.4 Validasi

Validasi dilakukan untuk menghasilkan produk yang layak. Pada modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

37

pembelajaran IPA berbasis emansipatoris dilakukan validasi pada dua ahli, yaitu

ahli Bahasa dan ahli IPA. Validator Bahasa memberikan komentar dan saran pada

penulisan atau bahasa pada modul, sedangkan validator IPA memberikan komentar

dan saran pada materi IPA yang tercantum pada modul. Kemudian komentar dan

saran tersebut dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan revisi modul.

3.5 Instrumen Penelitian

3.6.1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan

adalah wawancara tertulis dan observasi. Wawancara digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai latar belakang siswa kelas IIIB di SD perumnas CC,

sedangkan observasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti kurikulum yang

digunakan, visi dan misis sekolah, dan gaya belajar yang digunakan dikelas. Berikut

ini adalah pedoman yang digunakan untuk wawancara tertulis dan observasi.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Siswa

No Garis Besar Pertanyaan

1 Pekerjaan orang tua

2 Letak tempat tinggal

3 Kebiasaan membuang sampah

4 Kebiasaan buruk di kelas

5 Cara merawat tanaman

6 Cara menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

No Garis Besar Observasi

1 Kurikulum yang digunakan

2 Visi dan misi sekolah

3 Gaya belajar yang digunakan dikelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

38

3.5.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli

Instrumen validasi ahli digunakan sebagai alat ukur kualitas modul. Pada

penelitian ini akan digunakan angket dengan skala Likert. Skala Likert merupakan

skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap

statemen atau pernyataan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang

disediakan (Hadi, 1991:19). Menurut Sugiyono (2015: 93), jawaban setiap item

instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif. Tingkatan gradasi jawanan pada angket ini antara lain adalah

(1) sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, (5) sangat baik. Validasi produk

menggunakan angket ini dilakukan oleh ahli modul dan ahli pelajaran IPA.

Pernyataan dalam angket berjumlah 10 butir dan disusun berdasarkan kisi-kisi

sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Validasi Modul

No Aspek Indikator No

Pernyataan

I. Kelayakan isi

Kesesuaian materi dengan SK dan KD 1, 2, 3

Keakuratan materi 4, 5, 6, 7, 8,

9

Pendukung materi pelajaran 10, 11

II. Kelayakan

penyajian

Teknik penyajian 12, 13

Pendukung penyajian 14, 15, 16,

17

III. Bahasa

Lugas 18, 19

Komunikatif 20, 21

Dialogis dan interaktif 22, 23

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan

peserta didik 24

Keruntutan 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

39

3.5.3 Instrumen Implementasi

Instrumen uji coba lapangan digunakan lembar observasi kegiatan

pembelajaran dan kuesioner validasi siswa. Lembar observasi digunakan untuk

mencatat kejadian-kejadian menarik saat kegiatan pembelajaran dilakukan.

Sedangkan kuesioner tertutup yang akan diberikan kepada siswa setelah pembelajaran

selesai. Jumlah aitem yang akan digunakan dalam kuesioner sebanyak 10 aitem. Pihak

yang terlibat langsung dalam pengujian ini adalah seluruh siswa kelas IIIB sebanyak

26 orang.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Modul

No Pernyataan Skor

Komentar 1 2 3 4 5

1 Saya memahami bahasa yang

digunakan pada modul ayo cintai

lingkungan

2 Saya memahami dengan jelas langkah-

langkah kegiatan pembelajaran yang

ada di modul ayo cintai lingkungan.

3 Ukuran dan jenis huruf yang terdapat

pada modul ayo cintai lingkungan dapat

saya baca dengan jelas.

4 Gamabar yang terdapat pada modul ayo

cintai lingkungan membuat saya tertarik

dengan yang diajarkan.

5 Gamabar yang terdapat pada modul

ayo cintai lingkungan membuat saya

paham dengan yang diajarkan.

6 Isi yang terdapat pada modul ayo cintai

lingkungan mudah saya pahami.

7 Modul ayo cintai lingkungan

meningkatkan rasa ingin tahu saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

40

No Pernyataan Skor

Komentar 1 2 3 4 5

8 Dengan modul ayo cintai lingkungan

membuat saya lebih aktif dalam belajar.

9 Dengan modul ayo cintai lingkungan

membuat saya lebih peduli terhadap

kebersihan lingkungan

10 Dengan modul ayo cintai lingkungan

saya lebih mudah memahami materi

pelajaran.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa observasi, wanacara,

uji coba , dan modul pembagian kuesioner. Observasi dan wawancara dilakukan

pada seluruh siswa kelas IIIB dengan tujuan untuk melakukan analisis kebutuhan.

Data yang diperoleh kemudian diolah dan hasilnya dijadikan sebagai dasar

penyusunan modul. Setelah itu, dilakukan uji coba modul dan pembagian kuesioner

pada siswa kelas IIIB, dan hasilnya digunakan peneliti untuk membantu revisi atas

produk yang telah dibuat.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Kuesioner Validasi Ahli Modul

Jumlah pernyataan yang digunakan dalam angket validasi ahli modul adalah

25 aitem. Soal yang diberikan berupa tes uraian. Data pengisian angket akan diubah

menjadi data interval. Kemudian data interval dianalisis dengan menghitung rata-

rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban responden (Widoyoko,

2012:111).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

41

Untuk menentukan rerata skor tersebut termasuk klasifikasi setuju atau tidak

setuju terlebih dahulu disusun tabel klasifikasi sikap responden. Adapun aturan

untuk menyusun tabel klasifikasi, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah

kelas, dan jarak dan interval.

Skor tertinggi (ideal) = 5 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat kurang baik)

Jumlah kelas = 5 (sangat kurang baik sampai sangat baik)

Jumlah interval = (5-1)/5 = 0,8

Berdasarkan data tersebut dapat disusun tabel klasifikasi sikap responden

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Skor

Rerata Skor Jawaban Klasifikasi

> 4,2 s/d 5,0 Sangat Layak

> 3,4 s/d 4,2 Layak

> 2,6 s/d 3,4 Cukup Layak

> 1,8 s/d 2,6 Tidak Layak

1,0 s/d 1,8 Sangat Tidak Layak

3.7.2 Observasi

Observasi dilakukan saat implementasi modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris. Hasil observasi dicatat pada lembar observasi.

Kemudian data hasil observasi akan dirangkum dalam bentuk deskriptif.

3.7.3 Kuesioner (Angket) Validasi Siswa

Jumlah pernyataan yang akan digunakan dalam kuesioner sebanyak 10. Pihak

yang terlibat langsung dalam pengujian ini adalah seluruh siswa kelas IIIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

42

sebanyak 23 orang. Data pengisian kuesioner akan diubah menjadi data interval.

Kemudian data interval dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban

berdasarkan skoring setiap jawaban responden (Widoyoko, 2012:111).

Untuk menentukan rerata skor tersebut termasuk klasifikasi setuju atau tidak

setuju terlebih dahulu disusun tabel klasifikasi sikap responden. Adapun aturan

untuk menyusun tabel klasifikasi, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah

kelas, dan jarak dan interval.

Skor tertinggi (ideal) = 5 (sangat baik)

Skor terendah = 1 (sangat kurang baik)

Jumlah kelas = 5 (sangat kurang baik sampai sangat baik)

Jumlah interval = (5-1)/5 = 0,8

Berdasarkan data tersebut dapat disusun tabel klasifikasi sikap responden

sebagai berikut:

Tabel 3.6 Klasifikasi Skor

Rerata Skor Jawaban Klasifikasi

> 4,2 s/d 5,0 Sangat Baik

> 3,4 s/d 4,2 Baik

> 2,6 s/d 3,4 Cukup

> 1,8 s/d 2,6 Kurang Baik

1,0 s/d 1,8 Sangat Kurang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini kan dibahas (1) analisis kebutuhan, (2) pembuatan modul

pembelajaran ipa berbasis pendidikan emansipatoris, (3) data hasil validasi modul

dan revisi produk, (4) uji coba lapangan, (5) pembahasan.

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal peneliti dalam pengembangan modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris adalah dengan melakukan analisis kebutuhan.

Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah

pengembangan yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis

kebutuhan dengan melakukan observasi dokumen kurikulum dan wawancara siswa.

Observasi dokumen kurikulum dilakukan untuk memperoleh data seperti

visi dan misi sekolah, kurikulum yang digunakan disekolah, dan gaya belajar yang

digunakan. Sedangkan wawancara siswa dilakukan untuk memperoleh data tentang

latar belakang siswa. Dari kedua data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan

dalam pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris.

4.1.1 Hasil Observasi Dokumen Kurikulum dan Pembahasan

Observasi kurikulum yang dilakukan memperoleh tiga data yaitu berupa

kurikulum yang digunakan, visi dan misi sekolah, dan gaya belajar yang digunakan

di SDN Perumnas Condongcatur. Hasil data observasi tersebut akan dipaparkan

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

44

Pertama, kurikulum yang diterapkan di SDN Perumnas Condongcatur ada 2

yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Untuk

kelas I dan IV menggunkan kurikulum 2013, sedangkan kelas II, III, V, dan

Vmenggunakan KTSP. Jadi kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah

KTSP karena kurikulum tersebut diterapkan di kelas IIIB.

Kedua, visi SDN Perumnas Condongcatur ini adalah berkualitas, berbudaya,

bertaqwa. Misinya, 1) Melaksanakan bimbingan secara efektif dalam proses

pembelajaran agar siswa mampu mengembangkan potensi diri sendiri secara

optimal, 2) Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah, 3) Menumbuh kembangkan penghayatan budi pekerti dalam

kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, 4)

Menumbuh kembangkan sikap apresiatif terhadap budaya bangsa, 5) Menumbuh

kembangkan penghayatan ajaran agama yang dianut siswa dalam kehidupan sehari-

hari.

Ketiga, gaya belajar yang digunakan di kelas IIIB SDN Perumnas

Condongcatur ini adalah teacher center atau bisa disebut pembelajaran berpusat

pada guru.

Berdasarkan pemaparan hasil observasi dokumen kurikulum di atas, peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa kurikulum yang diterapkan di kelas IIIB SDN

Perumnas Condongcatur adalah KTSP sehingga peneliti mengembangkan modul

pembelajaran IPA untuk digunakan pada kurikulum ini. Kemudian gaya belajar

yang digunakan dikelas IIIB adalah teacher center, sehingga gaya belajar ini masih

kurang efektif untuk mengembangkan pribadi siswa, dan hal ini tidak sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

45

visi nomor 1. Jadi pengembangan modul pembelajaran IPA ini akan dibasiskan

dengan pendidikan emansipatoris, sehinga dapat merubah gaya belajarnya menjadi

student center dan akan disesuaikan dengan visi nomor 1.

4.1.2 Hasil Wawancara Siswa Kelas IIIB dan Pembahasan

Wawancara yang dilakukan pada siswa kelas III SDN Perumnas

Condongcatur adalah wawancara tertulis. Garis besar pertanyaan wawancara yaitu

pekerjaan orang tua, letak tempat tinggal, kebiasaan membuang sampah, kebiasaan

buruk dikelas, cara merawat tanaman, dan cara menjaga lingkungan agar tetap

bersih dan sehat. Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil wawancara 26 siswa kelas

IIIB SDN Perumnas Condongcatur:

Dari 26 siswa kelas IIIB, kebanyakan orangtuanya bekerja dibidang swasta.

Tempat tinggal mereka kebanyakan di daerah perumahan. Jenis perumahan yang

mereka tempati berbeda-beda. Ada yang tinggal di perumahan homogen (rata-rata

penduduknya adalah orang kaya) dan ada yang tinggal di perumahan heterogen

(penduduknya bervariasi, yaitu ada yang kaya dan ada yang pas-pasan).

Siswa kelas IIIB adalah siswa yang aktif akan tetapi mereka masih kurang

dalam hal kebersihan terutama kebersihan di kelas. Kadang-kadang setiap pagi,

orang tua siswa yang mengantar ikut membantu membersihkan kelas, kalau tidak

guru harus marah-marah agar siswa membersihkan kelas. Di sisi lain, semua siswa

kelas IIIB sudah tahu cara menjaga lingkungan yang benar dan cara merawat

tanaman, misalnya seperti menyiram bunga dan membuang sampah pada

tempatnya. Akan tetapi, praktiknya masih kurang. Hal itu disebabkan karena

mereka belum tahu secara nyata pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

46

dari latar belakang tersebut peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris

Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pembuatan modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris. Pertama, peneliti melakukan

observasi terhadap visi dan misi sekolah, dan kurikulum yang digunakan di SD.

Kemudian peneliti melakukan observasi kegiatan belajar pada kelas yang peneliti

pilih yaitu kelas IIIB SDN Perumnas Condongcatur, serta melakukan wawancara

tertulis pada siswa terkait dengan pekerjaan orangtua siswa, letak tempat tinggal

siswa, kebiasaan membuang sampah, kegiatan buruk di kelas, cara merawat

tanaman, dan cara mejaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Hasil data yang

terkumpul kemudian dianalisis, dan hasilnya digunakan untuk pengkajian Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu

SK. 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan

upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan Kompetensi Dasar 2.2

Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Setelah itu, peneliti menyusun sebuah silabus dengan mempertimbangkan hasil

analisi kebutuhan. Silabus tersebut kemudian digunakan sebagai acuan penyusunan

RPP. RPP yang dihasilkan menjadi dasar untuk menyusun modul pembelajaran

IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

47

Penyusunan modul Ayo Cintai Lingkungan dilakukan dengan

menggunakan software microsoft office word 2010. Komponen-komponen modul

yang dikembangkan peneliti yaitu 1) sampul modul, 2) kata pengantar, 3) daftar isi,

4) daftar gambar, 5) petunjuk penggunaan modul, 6) pendahuluan, 7) isi, dan 8)

daftar pustaka.

1. Sampul Modul

Sampul modul bergambarkan sebatang pohon yang dibuat menggunakan

software corel draw X7, dan di depan gambar pohon terdapat tulisan ayo cintai

lingkungan. Pada gambar 4.1 berikut ini adalah penampakan sampul modul.

2. Kata Pengantar

Halaman kata pengantar berisikan maksud, tujuan, dan harapan mengenai

modul.

3. Daftar Isi dan daftar Gambar

Daftar isi dan daftar gambar pada modul ini dibuat peneliti untuk memudahkan

penggunanya dalam mencari halaman modul dan halaman gambar.

Gambar 4.1 Sampul Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

48

4. Petunjuk Penggunaan Modul

Pada halaman ini berisikan petunjuk penggunaan modul bagi siswa dan bagi

guru. Fungsi petunjuk penggunaan modul ini adalah sebagai panduan dalam

menggunakan modul sehingga penggunanya tidak mengalami kebingungan.

5. Pendahuluan

Pendahuluan berisiskan latar belakang , standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator pencapaian KD, dan tujuan.

6. Isi Modul

Isi modul ini adalah materi mengenai lingkungan sehat dan lingkungan tidak

sehat, dan materi mengenai dampak lingkungan tidak sehat bagi kesehatan.

Materi tersebut juga dilengkapi gambar-gambar yang dapat menunjang materi.

Selain itu, isi modul juga dilengkapi dengan serangkaian kegiatan yang dapat

Gambar 4.2 Petunjuk Penggunaan Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

49

memberi pengalaman yang nyata bagi penggunanya, yaitu seperti pengamatan,

eksperimen, aksi lingkungan sehat, dan latihan soal.

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan modul.

Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti juga

disesuaikan dengan sembilan dari enam belas prinsip pengembangan bahan milik

tomlinson. Prinsip pertama yakni bahan harus mencapai dampak. Jadi prinsip ini

dapat dikatakan tercapai apabila modul pembelajaran IPA yang dikembangkan

peneliti dapat menggugah rasa ingin tahu peserta didik, minat, dan perhatian. Pada

Gambar 4.3 Materi

Gambar 4.4 Eksperimen Gambar 4.5 Aksi Lingkungan Sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

50

gambar 4.6 dan gambar 4.7 berikut ini adalah bukti bahwa modul pembelajara IPA

memiliki dampak bagi siswa.

Prinsip kedua yakni bahan harus membantu peserta didik untuk

mengembangkan kepercayaan diri. Pada gambar 4.6 dan gambar 4.7 merupakan

salah satu bukti jika modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti dapat

menumbuhkan kepercayaan diri, karena siswa menjadi berpikir bahwa bahan-bahan

yang mereka pelajari tidak terlalu sulit dan mereka bisa mengikuti langkah-langkah

kegiatan bereksperimen dengan lancar.

Prinsip ketiga yakni apa yang diajarkan bisa dirasakan oleh peserta didik

sebagai yang relevan dan berguna. Gambar 4.8 berikut ini adalah bukti bahwa

modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan bermanfaat bagi siswa.

Gambar 4.6 Panduan berksperimen Gambar 4.7 Kegiatan bereksperimen

Gambar 4.8 Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

51

Prinsip keempat yakni bahan harus diperlukan dan memfasilitasi peserta

didik dalam belajar. Misalnya pada gambar 4.9 berikut.

Pada modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan terdapat bagian-bagian

yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, misalnya materi, gambar, dan

kegiatan eksperimen. Materi berfungsi sebagai sumber pengetahuan dalam modul,

gambar berfungsi sebagai visualisasi dari materi yang diberikan, dan kegiatan

eksperimen berfungsi sebagai pembuktian bahwa materi yang telah dipelajari itu

benar.

Prinsip kelima yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik

berbeda dalam gaya belajar. Pada modul pembelajaran IPA yang dikembangkan

peneliti sudah disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik siswa kelas IIIB di

SDN Perumnas Condongcatur tahun ajaran 2016/2017. Jadi apabila modul ini

digunakan untuk belajar siswa dari SD yang lain akan tidak maksimal hasilnya

Gambar 4.9 Konten Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

52

Prinsip keenam yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik

memiliki sikap yang berbeda-beda. Siswa yang ideal membutuhkan motivasi yang

kuat dan konsisten melalu berbagai kegiatan, agar tumbuh perasaan positif terhadap

guru, sesama siswa, dan materi yang mereka pelajari. Pada modul pembelajaran

IPA terdapat berbagai jenis kegiatan, yaitu pengamatan gambar, eksperimen, dan

aksi lingkungan sehat. Jadi melalui beragam kegiatan tersebut akan tumbuh sikap

positif pada diri siswa.

Prinsip ketujuh yakni bahan harus memaksimalkan potensi belajar dengan

melibatkan kecerdasan, estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan) dan

emosional yang dapat merangsang kegiatan otak kanan dan kiri. Pada modul

pembelajaran IPA terdapat kegiatan pengamatan dua gambar yang berbeda (lihat

pada gambar). Kegiatan ini bertujuah melatih siswa bercerita dan berpendapat

terhadap dua gambar yang mereka amati sehingga dengan kegiatan ini dapat

memaksimalkan potensi belajar.

Gambar 4.10 Kegiatan Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

53

Prinsip kedelapan yakni bahan sebaiknya tidak terlalu bergantung banyak

pada kebiasaan dikendalikan. Pada modul ini terdapat panduan penggunaan modul

dan kalimat perintah disetiap kontennya, sehingga guru tidak terlau sering

memandu siswa .

Prinsip kesembilan yakni bahan harus memberikan kesempatan peserta

didik untuk umpan balik hasil. Pada modul ini terdapat kegiatan aksi lingkungan

sehat, evaluasi, dan uji kompetensi siswa (lihat pada gambar 4.5, 4.10, dan 4.11).

Rangkaian kegiatan tersebut digunakan untuk melihat perkembangan siswa

(feedback), baik segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

4.3 Data Hasil Validasi Modul

Pengujian modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris

dilakukan oleh dua dosen ahli, yaitu ahli IPA dan ahli Bahasa. Penilaian dilakukan

pada tanggal 1 Desember 2016 oleh ahli IPA dan pada tanggal 16 Desember 2016

oleh ahli bahasa, dan kedua dosen menilai secara keseluruhan mengenai yang

Gambar 4.11 Uji Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

54

dimuat dalam modul, yaitu mulai dari aspek kelayakan isi, aspek kelayakan

penyajian, dan aspek bahasa. Hasil penilaian oleh kedua ahli dapat dilihat pada

bagian Lampiran. Berikut ini peneliti sajikan tabel rekapitulasi skor penilaian

instrumen modul yang dilakukan oleh kedua ahli.

Tabel 4.3 Skor Penilaian Instrumen Modul oleh Dosen Ahli

Nomor Item Skor Item dari Ahli IPA Skor Item dari Ahli Bahasa

1 4 5

2 4 5

3 5 5

4 5 4

5 3 5

6 4 5

7 4 4

8 5 4

9 5 5

10 5 5

11 5 3

12 5 5

13 5 5

14 5 5

15 5 5

16 5 4

17 5 3

18 4 2

19 5 4

20 5 4

21 4 3

22 5 5

23 5 4

24 4 5

25 5 5

Rerata Skor 4,44 4,36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

55

Nilai = 4,44+4,36

2 = 4,4

Nilai modul yang diperoleh dari ahli IPA yaitu 4,44, dan nilai modul yang

diperoleh dari ahli Bahasa yaitu 4,36. Bila kedua nilai tersebut dirata-rata hasilnya

adalah 4,4, kemudian jika dibandingkan dengan Tabel 3.4 di halaman 38, instrumen

ini berada pada kategori “sangat layak”. Oleh sebab itu, modul ini sudah layak

digunakan untuk uji lapangan.

4.4 Revisi Modul

Setelah divalidasi kedua ahli memberikan komentar terhadap modul yang

telah disusun oleh peneliti. Komentar tersebut akan dijadikan peneliti sebagai acuan

untuk melakukan revisi pada modul yang telah dibuat. Tabel 4.4 berikut ini

menyajikan komentar kedua ahli dan keputusan peneliti menanggapi komentar

tersebut.

Tabel 4.4 Komentar Terhadap modul oleh Ahli

Penilai Komentar Keputusan

Ahli IPA Modul masih bisa

disempurnakan lagi walau

secara umum sudah baik.

Peneliti mencoba mencari

kekurangan pada modul dan

menyempurnakannya lagi.

Ahli Bahasa Belum ada bagian yang

meminta siswa mencari

informasi lebih lanjut

Peneliti menambahkan bagian

pada modul yang meminta siswa

mencari informasi lebih lanjut.

Penulisan daftar pustaka belum

tepat

Peneliti memperbaiki penulisan

daftar pustaka.

Kalimat banyak yang tidak baku Peneliti memperbaiki kalimat

yang tidak baku dengan kalimat

yang baku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

56

4.5 Implementasi

Implementasi modul dilakukan pada seluruh siswa kelas IIIB di SDN

Perumnas Condongcatur yang berjumlah 26 anak. Implementasi ini dilakukan

selama 4 hari, dimana pada hari pertama digunakan untuk kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan modul, dan hari kedua sampai ke empat digunakan untuk aksi

lingkungan sehat. Kemudian setelah implementasi berakhir peneliti membagikan

kuesioner validasi siswa untuk penilaian kualitas modul.

4.6 Evaluasi

4.6.1 Data Hasil Observasi

Berdasarkan pengamatan selama implementasi, modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris dapat membuat siswa menjadi percaya diri

dalam berpendapat. Hal ini terlihat ketika siswa mencoba berpendapat pada dua

gambar yang berbeda, dimana ada yang berpendapa “itu lingkungan bersih dan

lingkungan kotor”, ada yang berpendapat “itu kompleks perumahan dan pedesaan,

dan ada juga yang berpendapat “itu lingkungan rapi dan tidak rapi”. Kemudian saat

siswa melakukan kegiatan-kegiatan pada modul seperti mengamati, bereksperimen,

dan aksi lingkungan sehat, mereka cenderung aktif dan terlibat langsung dengan

kegiatan yang dilakukan, sehingga dapat dikatakan modul ini dapat membuat siswa

tertarik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu, modul ini juga membuat sikap peduli lingkungan siswa tumbuh.

Hal ini dibuktikan ketika siswa melakukan aksi peduli lingkungan selama tiga hari.

Siswa selalu melakuan kegiatan aksi berdasarkan aksi yang mereka pilih. Bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

57

setelah aksi lingkungan sehat usai mereka juga masih melaksanakan kebersihan

kelas dan merawat tanaman di halaman kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris ini dapat membuat

siswa menjadi percaya diri dalam berpendapat, membuat siswa tertarik dan aktif

dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menanamkan sikap peduli lingkungan pada

siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

4.6.2 Pembagian Kuesioner

Pembagian kuesioner pada seluruh siswa kelas IIIB dilakukan setelah

kegiatan pembelajaran sudah selesai. Jumlah aitem kuesioner sebanyak 10 aitem.

Berikut ini adalah rekapitulasi penilaian siswa terhadap kualitas Modul.

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siswa terhadap Kualitas Modul

Siswa Penilaian Modul Kriteria

1 4,2 Sangat Baik

2 3,8 Baik

3 4,2 Sangat Baik

4 4 Baik

5 4,9 Sangat Baik

6 4,8 Sangat Baik

7 5 Sangat Baik

8 4,8 Sangat Baik

9 4,7 Sangat Baik

10 4,4 Sangat Baik

11 3,9 Baik

12 3 Cukup

13 5 Sangat Baik

14 4,5 Sangat Baik

15 5 Sangat Baik

16 4 Baik

17 3,5 Baik

18 3,8 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

58

Siswa Penilaian Modul Kriteria

19 4 Baik

20 4,5 Sangat Baik

21 4,4 Sangat Baik

22 4,6 Sangat Baik

23 4,5 Sangat Baik

Rerata Skor 4,3 Sangat Baik

Berdasarkan pada tabel 4.5 rerata skor yang diperoleh berjumlah 4,3. Bila

dibandingkan dengan Tabel 3.5 di halaman 40, skor 4,3 masuk kategori “sangat

baik”, sehingga menunjukkan bahwa instrumen ini layak untuk digunakan.

4.7 Pembahasan

Produk yang dikembangkan oleh peneliti berupa pengembangan modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur. Daryanto

(2013:9) berpendapat bahwa modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang

dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman

belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai

tujuan belajar yang spesifik. Modul dikembangkan bertujuan untuk menanamkan

sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

Narwanti (dalam Handayani, 2013:26) mendefinisikan sikap peduli lingkungan

merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan

alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi. Sedangkan menurut Handayani sendiri, sikap peduli

lingkungan berarti sikap yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk

melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

59

Peneliti menyimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan merupakan sikap yang

diwujudkan dalam tindakan sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki, dan

mencegah kerusakan lingkungan.

Modul pembelajaran IPA ini dibasiskan dengan pendidikan emansipatoris.

Pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang mampu memberdayakan

dan memberi pencerahan pada siswa (Mangunsong, 2005:15). Menurut Giroux

(dalam Winarti dan Anggadewi, 2015:53) pendidikan emansipatoris dipandang

sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang

adil dan demokratis. Tiga kata kunci untuk model pendidikan emansipatoris, yaitu

humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. Pada konten-konten

yang terdapat pada modul pembelajaran IPA ini menunjukkan sisi emansipatoris,

misalnya seperti latihan soal dibuat dalam bentuk uraian agar siswa dapat menjawan

sesuai pemahamannya. Kemudian kegiatan eksperimen yang diberi petunjuk

pelaksanaan dan panduan menulis hasil eksperimen. Serta aksi lingkungan sehat

yang dilaksanakan selama 3 hari dengan memilih kegiatan sesuai pilihannya.

Modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris ini

dikembangkan oleh peneliti dengan menggunakan prosedur pengembangan bahan

menurut Tomlinson yang sudah diadaptasi dan dimodifikasi, yaitu analisis

kebutuhan, desain, revisi, implementasi, dan evaluasi. Berikut ini adalh

pemaparannya:

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yaitu berupa latar

belakang siswa kelas IIIB di SDN Perumnas CC, visi dan misi sekolah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

60

kurikulum yang digunakan disekolah, serta gaya belajar yang digunakan. Latar

belakang siswa diperoleh melalui observasi dan wawancara tertulis. Visi dan

misi sekolah serta kurikulum yang digunakan diperoleh dengan observasi, dan

gaya belajar yang digunakan guru diperoleh dengan wawancara.

Berdasarkan hasil observasi dokumen kurikulum, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kurikulum yang diterapkan di kelas IIIB SDN Perumnas

Condongcatur adalah KTSP sehingga peneliti mengembangkan modul

pembelajaran IPA untuk digunakan pada kurikulum ini. Kemudian gaya belajar

yang digunakan dikelas IIIB adalah teacher center, sehingga gaya belajar ini

masih kurang efektif untuk mengembangkan pribadi siswa, dan hal ini tidak

sesuai dengan visi nomor 1. Jadi pengembangan modul pembelajaran IPA ini

akan dibasiskan dengan pendidikan emansipatoris, sehinga dapat merubah gaya

belajarnya menjadi student center dan akan disesuaikan dengan visi nomor 1.

Berdasarkan hasil wawancara, siswa kelas IIIB adalah siswa yang aktif akan

tetapi mereka masih kurang dalam hal kebersihan terutama kebersihan di kelas.

Kadang-kadang setiap pagi, orang tua siswa yang mengantar ikut membantu

membersihkan kelas, kalau tidak guru harus marah-marah agar siswa

membersihkan kelas. Di sisi lain, semua siswa kelas IIIB sudah tahu cara

menjaga lingkungan yang benar dan cara merawat tanaman, misalnya seperti

menyiram bunga dan membuang sampah pada tempatnya. Akan tetapi,

praktiknya masih kurang. Hal itu disebabkan karena mereka belum tahu secara

nyata pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

61

Kemudian dari data hasi observasi dan wawancara peneliti melakukan

analisis data yang diperoleh, kemudian memilih Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu SK. 2.

Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan

upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan Kompetensi Dasar 2.2

Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

2. Desain

Proses desain diawali dengan membuat sebuah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). RPP merupakan desain dari modul. RPP ini digunakan

sebagai dasar pembuatan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris, dan modul ini dikembangkan dengan mangadaptasi sembilan dari

enambelas prinsip pengembangan bahan milik Tomlinson, yaitu 1) Materials

should achieve impact, 2) Materials should help learners to develop confidence,

3) What is being taught should be perceived by learners as relevant and usefu,

4) Materials should require and facilitate learner self-investment, 5) Materials

should take into account that learners differ in learning styles, 6) Materials

should take into account that learners differ in affective attitudes, 7) Materials

should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and

emotional involvement which stimulates both right and left brain activities, 8)

Materials should not rely too much on controlled practice, 9) Materials should

provide opportunities for outcome feedback.

Pada prinsip pertama bahan harus mencapai dampak. Jadi prinsip ini dapat

dikatakan tercapai apabila modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

62

dapat menggugah rasa ingin tahu peserta didik, minat, dan perhatian.

Berdasarkan hasil observasi, siswa sangat antusias ketika melakukan kegiatan

eksperimen dan mereka mampu melakukan eksperimen secara mandiri dengan

panduan yang ada pada modul sehingga pada modul ini dapat dikatakan

mencapai dampak.

Prinsip kedua yakni bahan harus membantu peserta didik untuk

mengembangkan kepercayaan diri. Modul pembelajaran IPA yang

dikembangkan peneliti dapat menumbuhkan kepercayaan diri, hal ini dibuktikan

dengan kegiatan observasi pada dua gambar yang berbeda dimana siswa menjadi

berani berpendapat mengenai dua gambar tersebut. Kemudian mereka bisa

mengikuti langkah-langkah kegiatan eksperimen yang ada pada modul dengan

lancar.

Prinsip ketiga yakni apa yang diajarkan bisa dirasakan oleh peserta didik

sebagai yang relevan dan berguna. Hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi siswa,

yaitu mereka berpendapat bahwa “kegiatan yang dilakukan menyenangkan

karena bisa merawat lingkungan”, selain itu mereka juga merasa lingkungan

kelas sebelum aksi itu kotor, dan setelah aksi jadi bersih. Jadi modul

pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan bermanfaat bagi siswa.

Prinsip keempat yakni bahan harus diperlukan dan memfasilitasi peserta

didik dalam belajar. Pada modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan

terdapat bagian-bagian yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, misalnya

materi, gambar, dan kegiatan eksperimen. Materi berfungsi sebagai sumber

pengetahuan dalam modul, gambar berfungsi sebagai visualisasi dari materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

63

yang diberikan, dan kegiatan eksperimen berfungsi sebagai pembuktian bahwa

materi yang telah dipelajari itu benar.

Prinsip kelima yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik

berbeda dalam gaya belajar. Pada modul pembelajaran IPA yang dikembangkan

peneliti sudah disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik siswa kelas IIIB

di SDN Perumnas Condongcatur tahun ajaran 2016/2017. Jadi apabila modul ini

digunakan untuk belajar siswa dari SD yang lain akan tidak maksimal hasilnya

Prinsip keenam yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta

didik memiliki sikap yang berbeda-beda. Siswa yang ideal membutuhkan

motivasi yang kuat dan konsisten melalu berbagai kegiatan, agar tumbuh

perasaan positif terhadap guru, sesama siswa, dan materi yang mereka pelajari.

Pada modul pembelajaran IPA terdapat berbagai jenis kegiatan, yaitu

pengamatan gambar, eksperimen, dan aksi lingkungan sehat. Jadi melalui

beragam kegiatan tersebut akan tumbuh sikap positif pada diri siswa.

Prinsip ketujuh yakni bahan harus memaksimalkan potensi belajar

dengan melibatkan kecerdasan, estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan)

dan emosional yang dapat merangsang kegiatan otak kanan dan kiri. Pada modul

pembelajaran IPA terdapat kegiatan pengamatan dua gambar yang berbeda (lihat

pada gambar). Kegiatan ini bertujuah melatih siswa bercerita dan berpendapat

terhadap dua gambar yang mereka amati sehingga dengan kegiatan ini dapat

memaksimalkan potensi belajar.

Prinsip kedelapan yakni bahan sebaiknya tidak terlalu bergantung

banyak pada kebiasaan dikendalikan. Pada modul ini terdapat panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

64

penggunaan modul dan kalimat perintah disetiap kontennya, sehingga guru tidak

terlau sering memandu siswa .

Prinsip kesembilan yakni bahan harus memberikan kesempatan peserta

didik untuk umpan balik hasil. Pada modul ini terdapat kegiatan aksi lingkungan

sehat, evaluasi, dan uji kompetensi siswa (lihat pada gambar 4.5, 4.10, dan 4.11).

Rangkaian kegiatan tersebut digunakan untuk melihat perkembangan siswa

(feedback), baik segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kemudian setelah selesai dibuat, modul divalidasi oleh dua dosen ahli,

yaitu ahli IPA dan ahli Bahasa. Peneliti menggunakan skala likert. Skala Likert

merupakan skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan

responden terhadap statemen atau pernyataan yang dikemukakan mendahului

opsi jawaban yang disediakan (Hadi, 1991:19). Tingkatan gradasi jawanan pada

angket ini antara lain adalah (1) sangat tidak layak, (2) tidak layak, (3) cukup

layak, (4) layak, (5) sangat layak.

Nilai modul yang diperoleh dari ahli IPA yaitu 4,44, dan nilai modul yang

diperoleh dari ahli Bahasa yaitu 4,36. Bila kedua nilai tersebut dirata-rata

hasilnya adalah 8,8, dan nilai tersebut berada pada kategori “sangat layak”.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Validasi Modul

No Validator Skor Kategori

1 Ahli IPA 4,44 Sangat layak

2 Ahli Bahasa 4,36 Sangat layak

Jumlah 8,8

Rerata 4,4 Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

65

3. Revisi

Revisi diakukan pada bagian modul yang dikritik dan diberikan saran oleh

dua validator. Kritik dan saran yang diberikan oleh ahli IPA yaitu, modul masih

bisa disempurnakan lagi walau secara umum sudah baik, dan tindakan peneliti

untuk menindak lanjuti komentar tersebut adalah mencoba mencari kekurangan

pada modul dan menyempurnakannya lagi. Kemudian komentar dan saran yang

diberikan ahli bahasa ada tiga, yaitu 1) belum ada bagian yang meminta siswa

mencari informasi lebih lanjut, 2) penulisan daftar pustaka belum tepat, 3)

Kalimat banyak yang tidak baku. Tindakan peneliti untuk menindak lanjuti

komentar tersebut adalah menambahkan bagian pada modul yang meminta siswa

mencari informasi lebih lanjut, memperbaiki penulisan daftar pustaka, dan

memperbaiki kalimat yang tidak baku dengan kalimat yang baku.

4. Implementasi

Setelah modul direvisi, modul diimplementasikan pada seluruh siswa kelas

IIIB di SDN Perumnas CC selama 2 kali pertemuan, dan setelahnya dilakukan

pembagian kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi terhadap

kegiatan belajar siswa untuk mengetahui dampak penggunaan modul.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada kuesioner dan hasil observasi kegiatan

pembelajaran menggunakan modul pembelajaran IPA. Hasil kuesioner

digunakan sebagai penilaian terhadap kualitas modul dan hasil observasi

digunakan untuk melihat dampak penggunaan modul pada siswa. Berdasarkan

data hasil pembagian kuesioner pada siswa, nilai yang diperoleh yaitu 4,3,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

66

dimana nilai tersebut berada pada kategori “sangat layak”, sehingga kualitas

modul yang dikembangkan peneliti sudah sangat layak untuk digunakan.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi, dampak penggunaan modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan emansipatoris dapat membuat siswa menjadi percaya diri

dalam berpendapat. Hal ini terlihat ketika siswa mencoba berpendapat pada dua

gambar yang berbeda, dimana ada yang berpendapa “itu lingkungan bersih dan

lingkungan kotor”, ada yang berpendapat “itu kompleks perumahan dan

pedesaan, dan ada juga yang berpendapat “itu lingkungan rapi dan tidak rapi”.

Kemudian saat siswa melakukan kegiatan-kegiatan pada modul seperti

mengamati, bereksperimen, dan aksi lingkungan sehat, mereka cenderung aktif

dan terlibat langsung dengan kegiatan yang dilakukan, sehingga dapat dikatakan

modul ini dapat membuat siswa tertarik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu, modul ini juga membuat sikap peduli lingkungan siswa tumbuh.

Hal ini dibuktikan ketika siswa melakukan aksi peduli lingkungan selama tiga

hari. Siswa selalu melakuan kegiatan aksi berdasarkan aksi yang mereka pilih.

Bahkan setelah aksi lingkungan sehat usai mereka juga masih melaksanakan

kebersihan kelas dan merawat tanaman di halaman kelas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris

ini dapat membuat siswa menjadi percaya diri dalam berpendapat, membuat

siswa tertarik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menanamkan

sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

67

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan menguraikan (1) kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan, (2) keterbataan penelitian, dan (3) sasaran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

5.1.1 Proses penyusunan produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris dilakukan dengan menggunakan 5 langkah

prosedur pengembangan bahan yang meliputi: 1) analisis kebutuhan yaitu

berupa dokumen kurikulum dan latar belakang siswa, kemudian

menentukan SK dan KD, 2) mendesain modul yang diawali dengan

membuat desain modul (menyusun RPP), dilanjutkan membuat modul, dan

kemudian memvalidasi modul yang dilakukan oleh dua ahli modul, 4)

merevisi bagian modul yang dikomentari dan diberi saran oleh validator, 5)

implementasi modul pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur,

6) Melakukan evaluasi modul yang telah diimplementasikan dengan melihat

hasil pretes dan postes serta melihat hasil penilaian siswa terhadap kualitas

modul.

5.2.2 Kualitas produk berupa modul pembelajan IPA berbasisis emansipatoris

berdasarkan hasil uji coba lapangan diperoleh skor 4,3. Skor tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

68

dikategorikan “sangat baik”, sehingga modul pembelajaran IPA yang

peneliti kembangkan ini layak untuk digunakan.

5.1.3 Dampak penggunaan produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris ini dapat membuat siswa menjadi berani bertukar

pendapat dengan guru maupun teman sekelas (mempertanyakan sistem),

membuat siswa tertarik dan memacu rasa ingin tahu siswa dalam kegiatan

pembelajaran (kesadaran kritis), membuat siswa belajar secara mandiri dan

terlibat aktif dalam pembelajaran , dan dapat menanamkan sikap peduli

lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur

(humanisasi).

5.2 Keterbatasan

Produk yang peneliti rancang mempunya beberapa keterbatasan, yaitu

sebagai berikut:

5.2.2 Modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan hanya terbatas pada

materi lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

5.2.1 Pelaksanaan uji coba modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris hanya bisa dilakukan di kelas IIIB SDN Perumnas

Condongcatur tahun ajaran 2016/2017 karena modul yang dikembangkan

sudah disesuaikan dengan analisis kebutuhan di kelas tersebut.

5.3 Saran

Berikut ini beberapa saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya, antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

69

5.3.1 Sebaiknya isi materi lingkungan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

pada modul pembelajaran IPA disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada

kelas yang dijadikan penelitian, sehingga siswa mudah memahaminya.

5.3.2 Sebaiknya pengembangan produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada kelas

yang dijadikan penelitian, sehingga hasilnya akan tepat sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

70

DAFTAR PUSTAKA

Alya, Q. (2009). Kamus bahasa indonesia untuk pendidikan dasar. Jakarta: PT

INDAHJAYA Adipratama.

Browne, M. N dan Keeley, S. M. (2012). Pemikiran kritis: Panduan untuk

mengajukan dan menjawab pertanyaan kritis. Jakarta: Indeks.

Carm, P. G. (1989). Etika lingkungan lidup. Malang: Dioma.

Daryanto. (2013). Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam

mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Fahruddin, M. M. (2008). Konsep pendidikan humanis dalam perspektif al-quran.

Tidak diterbitkan.

Hadi, S. (1991). Analisis butir untuk instrumen angket, tes dan skala nilai dengan

BASICA. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Halawa, R. (2016). Pengembangan modul tanaman obat untuk pendidikan

konservasi lingkungan di kelas V SDN No 075046 Lolofitu kabupaten Nias

Barat. Tidak diterbitkan.

Handayani, A. (2013). Peningkatan sikap peduli lingkungan melalui Implementasi

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA

Kelas IV.1 di SD N Keputran “A”. Tidak diterbitkan.

Harsono. Y.M. 2007. Developing learning materials for specific purposes. Teflin

Jurnal. Volume 18, No. 2, Agustus 2007.

Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV.

Maulana.

Joyo, P. (2013). Pemikiran pendidikan kritis Prof. H. A. R Tilaar dan relevansinya

dalam pendidikan islam. Tidak diterbitkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

71

Kresnawati, N. (2013). Korelasi kualitas pembelajaran geografi dan hasil belajar

terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo.

Jurnal, 1(3), 298-303.

Kurniawati, T.D. (2016). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen

kurikulum 2013 untuk mendorong siswa kelas IV berpikir kritis. Tidak

diterbitkan.

Mangunsong, F. (2005). Proceeding: mencapai perkembangan manusia yang utuh

melalui pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University

Press.

Sagala, S. (2010). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan pembelajaran: teori dan praktik

pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta:

Prenada Media Group.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kunatitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta:

Kencana

Tomlinson, B. (2005). Material development in language teaching. Cambridge :

Univesity Press.

Winarti, E dan Anggadewi, B. E. T. (2015). Manusia pembelajar di dunia tarik

ulur: pedagogi ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta:

Sanata Dharma University Press.

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

73

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

74

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

75

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD N Perumnas Condongcatur

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Program : III / SD-MI

Semester : 1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Gagasan Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat Jenis

Tagihan

Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

2.2 Mendeskripsikan

kondisi lingkungan yang

berpengaruh terhadap

kesehatan

Lingkungan Sehat

dan Tidak Sehat

o Ciri-ciri

lingkungan

sehat dan

tidak sehat

o Dampak

lingkungan

tidak sehat

terhadap

kesehatan

o Cara merawat

lingkungan

kelas agar

stap bersih

dan sehat

Kegiatan Belajar I

o Mengidentifikasi

ciri-ciri linkungan

sehat dan tidak

sehat melalui

pengamatan

gambar

o Mencari tahu

dampak lingkungan

tidak sehat bagi

kesehatan

Kegiatan Belajar II

o Pembuktian

pengaruh

lingkungan tidak

sehat terhadap

Competence

- Mengidentifikasi 3

ciri-ciri

lingkungan yang

sehat dan tidak

sehat

- Memcari tahu

dampak

lingkungan yang

sehat dan tidak

sehat bagi

kesehatan

- Membuktikan

bahwa lingkungan

yang sehat dan

tidak sehat dapat

Tugas

Individu

dan

Kelompok

- soal

uraian

- penilaian

diri

- unjuk

kerja

5jp

Sumber:

Buku IPA

SD Kelas III

Bahan:

Modul Ayo

Cintai

Lingkungan

Alat:

Tangan

Siswa

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

76

kesehatan melalui

ekperimen polusi

udara dan

eksperimen

pencemaran air

o Menjelaskan cara

merawat

lingkungan kelas

agar stap bersih

dan sehat

o Merancang

kegiatan aksi

lingkungan sehat di

sekolah

Kegiatan Belajar III

o Mengevaluasi

kegiatan aksi yang

telah dilakukan

disekolah selama 1

minggu

mempengaruhi

kesehatan

Conscince

- Menunjukkan

sikap peduli

lingkungan

- Menunjukkan

sikap bertanggung

jawab

Compassion

- Merancang

kegiatan aksi

lingkungan sehat

selama 1 minggu

- Melaksanakan

kegiatan aksi

lingkungan sehat

yang telah

direncanakan

- Mengevaluasi

kegiatan aksi

lingkungan sehat

yang telah

dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

77

Mengetahui,

Kepala Sekolah ..........................

( .............................................. )

NIP/NIK : ..............................

.......................................... 20 .....

Wali kelas

( .............................................. )

NIP/NIK : ..............................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Tingkat Pendidikan : SD Perumnas Condongcatur

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/ Semester : III / I

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya

menjaga kesehatan lingkungan

B. Kompetensi Dasar

3.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

C. Indikator

1. Competence

2.2.1 Mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat

2.2.2 Memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi kesehatan

2.2.3 Membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat

mempengaruhi kesehatan

2. Conscinence

2.2.4 Menunjukkan sikap peduli lingkungan

2.2.5 Menunjukkan sikap bertanggung jawab

3. Compassion

2.2.6 Merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

2.2.7 Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan

2.2.8 Mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Competence

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

79

2.2.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak

sehat melalui diskusi kelas dengan benar.

2.2.2.1 Siswa mampu memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat

bagi kesehatan melalui buku bacaan dengan benar.

2.2.3.1 Siswa mampu membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat

dapat mempengaruhi kesehatan melalui kegiatan eksperimen polusi udara

dengan benar.

2. Conscience

2.2.4.1 Siswa mampu menunjukkan sikap peduli lingkungan melalui kegiatan aksi

lingkungan sehat dengan benar.

2.2.5.1 Siswa mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab melalui kegiatan

pembelajaran dengan benar.

3. Compassion

2.2.6.1 Siswa mampu merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

melalui bimbingan guru dengan benar.

2.2.7.1 Siswa mampu melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

direncanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

2.2.8.1 Siswa mampu mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

dilaksanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

F. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Saintifik

2. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen, dan tanya

jawab

G. Alat, Bahan, dan Sumber

1. Alat dan Bahan

- Bahan praktikum (2 pot berisi tanaman, pot 1 berisi banyak tanaman & pot 2

berisi satu tanaman, 2 toples bening, korek api, dan obat nyamuk bakar)

- Gambar lingkungan sehat dan tidak sehat

- LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

80

2. Sumber Belajar

- Buku paket IPA kelas III

- Buku LKS IPA kelas III

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Belajar I

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Siswa dan guru berdiskusi mengenai

lingkungan

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk bit

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

10 menit

Inti Ekplorasi

- Siswa mengamati gambar lingkungan yang sehat

dan tidak sehat pada modul (Mengamati)

- Siswa dan guru berdiskusi mengenai perbedaan

lingkungan yang sehat dan tidak sehat

- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih

ada yang bingung (Menanya)

- Siswa menyebutkan contoh lain yang merupakan

lingkungan sehat dan tidak sehat

Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 6 kelomok diskusi

- Siswa secara berkelompok mencari tahu penyebab

dan dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat

bagi kesehatan melalui buku bacaan (Menalar dan

Mencoba)

- Siswa menuliskan hasil temuannya yang diperoleh

pada buku catatan masing-masing

Konfirmasi

45 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

81

- Perwakilan kelompok siswa membacaka hasil

temuannya di depan kelas (Mengkomunikasikan)

- Siswa dan guru merangkum pembelajaran yang

diperoleh

Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga

akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang

didapat hari ini dengan bimbingan guru

- Guru memberikan tindak lanjut pada siswa berupa

PR (mengerjakan latihan soal di buku paket)

- Guru menutup kegiatan doa dan salam

15 menit

Kegiatan Belajar II

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Guru mengulas pembelajaran yang

telah dilakukan di pertemuan sebelumnya yaitu

pemahaman bahwa lingkungan yang sehat

berpengaruh terhadap kesehatan

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk bit

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

10 menit

Inti Eksplorasi

- Siswa ditunjukkan dua buah pot berisi tanaman

(pot 1 berisi banyak tanaman & pot 2 berisi satu

tanaman) (Mengamati)

- Guru mengajukan pertanyan pada siswa terkait

dengan dua pot tanaman yang ditunjukkan.

Apa perbedaan dari dua pot berisi tanaman ini?

Apa yang terjadi jika kedua pot ini ditutup

dengan toples dan saya beri asap? (Menanya)

45 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

82

- Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai

kegiatan belajar yang akan dilakukan

Elaborasi

- Siswa berkumpul kembali dengan kelompok yang

sebelumnya sudah dibentuk

- Setiap kelompok siswa dibagiakan media untuk

melakukan eksperimen

- Siswa diberi kesempatan bertanya jika masih

bingung dengan kegiatan yang dilakukan

(Menanya)

- Siswa bereksperimen (pembuktian bahwa

lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat

mempengaruhi kesehatan) dengan media polusi

udara, serta dilakukan sesuai urutan yang ada di

modul (Menalar dan Mencoba)

- Siswa mengamati hasil eksperimen dan mencatat

hasilnya di buku masing-masing

Konfirmasi

- Siswa membacakan hasil kegiatan eksperimen di

depan kelas (Mengkomunikasikan)

- Siswa menyimpulkan dari kegiatan eksperimen

yang dilakukan bahwa kesehatan

- Siswa secara individu diminta membuat rancangan

kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga

akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang

didapat hari ini dengan bimbingan guru

- Siswa diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan

aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan

baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan

rumah

- Guru menutup kegiatan doa dan salam

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

83

Kegiatan Belajar III

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Guru bercerita mengenai

pengalamannya ketika melakukan aksi lingkungan

sehat dirumah

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk lingkungan

sehat

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

10 menit

Inti - Guru bertanya pada siswa terkait dengan kegiatan

aksi lingkungan sehat yang dilakukan selama 1

minggu

- Salah satu siswa menceritakan kegiatan aksi

lingkungan sehat yang telah dilakukannya

- Siswa menuliskan perbedaan yang terjadi sebelum

dan sesuadah melakukan kegiatan aksi lingkungan

sehat selama satu minggu

- Dua siswa membacakan hasil pekerjaannya secara

bergantian di depan kelas

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

pentingnya lingkungan sehat bagi kesehatan

- Siswa melanjutkan kegiatan aksi lingkungan sehat

sebagai kebiasaan baik di rumah dan sekolah

45 menit

Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga

akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang

didapat hari ini dengan bimbingan guru

15 enit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

84

- Guru memberikan tindak lanjut pada siswa berupa

PR (mengerjakan latihan soal di buku paket)

- Guru menutup kegiatan doa dan salam

I. Penilaian

1. Jenis/ teknik penilaian

Aspek Penilaian Jenis Teknik

Kognitif Tes Tertulis

Psikomotor Non tes Produk

Afektif Non tes Penilaian diri

2. Instrumen: LKS dan rubrik penilaian (terlampir)

3. Post Tes (terlampir)

4. Pedoman penskoran (terlampir)

Mengetahui,

Kepala Sekolah

(…………………..)

Yogyakarta, 6 November 2016

Guru Kelas

(…………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

85

Lampiran Penilaian

A. Penilaian Kognitif

Indikator 2.2.1 Mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat

2.2.2 Memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi

kesehatan

2.2.3 Membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat

mempengaruhi kesehatan

Teknik

Penilaian Tes

Instrumen 5 soal uraian (terlampir)

Kunci Jawaban

1. Ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat

- Udara kotor dan banyak debu

- Sumber air keruh dan tercemar

- Sampah berserakan dimana-mana

2. Ciri-ciri lingkungan yang sehat

- Udaranya bersih dan segar

- Sumber air bersih

- Sampah tidak berserakan

3. Dampak membuang sampah disungai

- Air sungai menjadi tercemar

- Jika airnya digunakan dapat menyebabkan penyakit

- Dapat menyebabkan banjir

4. Cara mencegah pencemaran udara

- Menanam banyak tanaman/pohon

- Tidak membakar sampah

- Tidak menebang pohon secara liar

5. Cara menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat

- Membuang sampah di tempat sampah

- Membersihkan kelas setiap hari

- Menanam tanaman di halaman kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

86

Pedoman Penskoran

Soal uraian = jumlah skor x 2

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

5

B. Penilaian Afektif

Indikator 3.2.4 Menunjukkan sikap peduli lingkungan

3.2.5 Menunjukkan sikap bertanggung jawab

Teknik

penilaian Non Tes

Instrumen Penilaian diri

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap Peduli Lingkungan

1 Saya selalu membuang sampah pada tempat sampah.

2 Saya tidak mencoret-coret meja, kursi, dan tembok di

kelas.

3 Saya selalu piket membersihkan kelas sesuai jadwal.

4 Saya selalu merawat dan tidak merusak tanaman yang

ada di depan kelas.

Sikap Tanggung Jawab

1 Saya selalu memperhatikan ketika guru sedang

menjelaskan di depan.

2 Saya berani berpendapat ketika sedang melakukan

diskusi di kelas.

3 Saya selalu memperhatikan jika ada teman yang

sedang presentasi di depan.

4 Saya dapat menerima pendapat orang lain ketika

berada dalam kelompok diskusi.

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

87

Rubrik penilaian dan pedoman penskoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

menghargai

Memenuhi 4

aspek penilaian

Memenuhi 3

aspek penilaian

Memenuhi 2

aspek penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

C. Penilaian Psikomotor

Indikator 2.2.6 Merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

2.2.7 Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

direncanakan

2.2.8 Mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

dilaksanakan

Teknik

penilaian Non Tes

Instrumen Observasi

Lembar Pengamatan

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4

1 Siswa mampu membuat rancangan aksi lingkungan

sehat.

2 Siswa mampu melaksanakan aksi lingkungan sehat

selama 1 minggu.

3 Siswa bisa mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan

sehat yang telah dilaksanakannya

Jumlah

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

4 : Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

88

Lampiran Materi

Lingkungan Sehat Dan Lingkungan Tidak Sehat

Pernahkah kamu melihat tumpukan sampah di sekitarmu? Bersihkah sungai di

lingkunganmu? Bersihkah udara di sekitar jalan raya kota atau desamu? Coba bandingkan

kondisi lingkunganmu dengan kondisi lingkungan di suatu pegunungan atau desa terpencil

yang jauh dari keramaian! Samakah kondisinya? Mengapa demikian? Awalnya, kondisi

lingkungan di setiap tempat semuanya bersih, sehat, dan alami. Pohon-pohon masih rindang,

air sungai masih mengalir jernih, udara belum terkena polusi, tanah pun masih bersih dari

polusi. Namun, mengapa kondisi tersebut dapat berubah?

A. Perbedaan antara Lingkungan Sehat dengan Lingkungan Tidak Sehat

Agar dapat hidup dengan baik, maka setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan

yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya. Misalnya, manusia hanya dapat hidup di darat,

sedangkan ikan hidup di lingkungan perairan, dan sebagai nya.

Perhatikan Gambar 1 dan 2. Gambar tersebut memperlihatkan lingkungan dari dua

daerah yang berbeda, yaitu daerah pegunungan dan daerah industri. Pernahkah kamu

berada di kedua daerah tersebut? Apa yang kamu rasakan? Bila berada di daerah

pegunungan, maka kamu akan merasakan sejuk. Udara yang dihirup terasa segar. Lain

halnya apabila kamu berada di suatu daerah industri. Udara di daerah industri terasa panas,

berdebu, dan menyesakkan pernapasan. Mengapa demikian? Kebersihan lingkungan

rumah kita harus selalu diperhatikan. Setiap hari, lantai rumah sebaiknya disapu agar

kotoran tidak menumpuk di lantai.

1. Lingkungan Sehat

Perhatikan lingkungan di sekitarmu! Apakah

lingkunganmu termasuk lingkungan sehat?

Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih.

Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Udara bersih dan segar.

b. Tanah yang subur.

c. Sumber air yang bersih.

(2) (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

89

d. Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.

e. Sampah tidak berserakan.

f. Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.

Kamu mempunyai kewajiban untuk mewujudkan lingkungan sehat. Lingkungan sehat

akan membuat kesehatan kita terjaga dan betah menghuninya.

2. Lingkungan Tidak Sehat

Keadaan lingkungan di sekitar manusia

tinggal, ada yang memenuhi syarat kesehatan

dan ada pula yang tidak memenuhi syarat

kesehatan. Lingkungan yang tidak memenuhi

syarat kesehatan merupakan lingkungan yang

tidak sehat. Ciri-ciri lingkungan yang tidak

sehat adalah sebagai berikut:

a. Udara kotor karena banyak debu dan asap.

b. Sampah banyak berterbaran.

c. Sumber air tidak bersih.

d. Saluran air tidak lancar sehingga air menggenang.

e. Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur sehingga lingkungan menjadi gersang.

Lingkungan yang tidak sehat mengakibatkan berjangkitnya berbagai penyakit, bau

yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk.

Beberapa faktor penyebab lingkungan tidak sehat, yaitu sebagai berikut.

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor,

pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan sebagainya.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga dan limbah

pabrik ke dalam lingkungan, salah satu contohnya adalah membuang sampah di sungai.

3. Pencemaran Tanah

Membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari lingkungan. Sampah harus

dibuang di lokasi pembuangan sampah yang semestinya. Sampah tersebut akan diolah

menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Sampah antara lain berupa

sampah organik yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik, antara lain,

daun-daun, sisasisa makanan, dan sebagainya. Selain sampah organik, ada pula sampah

anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup.

Contoh sampah anorganik, antara lain, kaleng, botol, plastik, dan sebagainya. Sampah

organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur menjadi zat-zat yang tidak

berbahaya bagi lingkungan. Zat-zat yang telah terurai ini dapat dimanfaatkan oleh

tumbuhan. Sementara itu, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alamiah

sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk melakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

90

Apakah yang terjadi jika sampah-sampah ini, terutama sampah anorganik, terus

dibuang dan dibiarkan menggunung di lingkungan hidup kita? Coba diskusikan

bersama!

4. Pencemaran Suara

Kemajuan teknologi manusia selain menghasilkan kemakmuran juga menimbulkan

pencemaran. Selain pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah,

pencemaran suara pun timbul dari kemajuan teknologi ini. Pencemaran suara terutama

terjadi di daerah perkotaan maupun di daerah perindustrian. Mengapa demikian? Coba

diskusikanlah bersama!

B. Pengaruh Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi

pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Segala

bentuk pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan.

i. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan

Udara kotor mengandung zat-zat kimia, debu, dan bibit penyakit. Penyakit yang

disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain sesak napas, asma, dan bahkan dapat

menyebabkan kanker. Debu yang beterbangan dapat masuk ke dalam mata sehingga

mata menjadi merah dan mengganggu penglihatan. Untuk menjaga agar mata tidak

terkena debu atau kotoran, maka saat melakukan perjalanan,kamu sebaiknya memakai

kacamata jalan dan mencuci muka setelah sampai di tempat tujuan. Apabila debu

menempel pada kulit, maka kulit akan terasa gatal dan bersisik. Usahakan mandi secara

teratur setiap hari agar kulit menjadi bersih dan sehat.

ii. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kesehatan

Pencemaran air dapat merugikan kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan. Air

yang telah tercemar membahayakan kesehatan. Mengapa? Air yang telah tercemar

mengandung bibit-bibit penyakit dan zat-zat kimia beracun. Penyakit yang muncul

karena pencemaran air, antara lain diare, muntaber, gatal-gatal, dan berbagai penyakit

kulit lainnya. Gunakanlah air yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Ciri-ciri air yang menyehatkan, antara lain air tersebut bersih, tidak berasa, tidak

berbau, tidak berwarna (jernih), dan tidak mengandung bibit penyakit. Sebelum

dikonsumsi, air direbus sampai mendidih. Hal ini bertujuan agar bibit penyakit terdapat

di dalam air dapat mati.

iii. Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Kesehatan

Tanah yang tercemar akan berkurang kesuburannya. Selain itu, zat-zat pencemar juga

dapat terserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tersebut kemudian dimakan oleh hewan atau

manusia. Akibatnya, zat pencemar tersebut akan berpindah ke dalam tubuh hewan atau

manusia. Apa yang terjadi jika zat pencemar yang masuk ke dalam tubuh hewan atau

manusia itu bertambah banyak? Diskusikan bersama temanmu!

iv. Pengaruh Pencemaran Suara

Makhluk hidup, terutama hewan dan manusia, diberikan indra pendengar yang

memiliki kepekaan berbeda-beda. Mengapa demikian? Manusia hanya mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

91

menangkap suara yang mempunyai kisaran frekuensi tertentu. Tahukah kamu,

berapakah kisaran frekuensi suara yang dapat ditangkap manusia?

Hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terkena pengaruh polusi suara, antara lain:

a) sebaiknya jangan membangun rumah di tepi jalan raya yang dilalui banyak

kendaraan bermotor,

b) memakai penutup telinga saat berada di lingkungan yang sangat bising.

C. Cara Menciptakan Lingkungan yang Sehat

Rumah yang bagus belum tentu sehat. Rumah sederhana dapat menjadi lingkungan yang

sehat. Syarat-syarat rumah sehat antara lain sebagai berikut.

1. Terdapat ventilasi pertukaran cahaya matahari dan udara.

2. Ada kamar mandi dan WC yang bersih.

3. Ada saluran pembuangan limbah yang bersih.

4. Ada sumber air yang bersih.

5. Ada tempat pembuangan sampah bertutup dan bersih.

6. Ada halaman rumah yang bersih.

Hal-hal yang diperhatikan untuk menciptakan halaman yang bersih adalah sebagai berikut.

1. Menanam tumbuhan rindang dan menghasilkan buah. Misalnya jambu, mangga, dan

rambutan. Untuk mempercantik halaman dapat ditanam tumbuhan berbunga.

Misalnya, mawar, anggrek, dan melati.

2. Membuat selokan air. Selokan air membuat air tidak menggenang. Air yang

menggenang dapat menjadi sarang nyamuk.

3. Membersihkan sampah di halaman rumah secara teratur setiap hari.

4. Menjaga halaman rumah tidak lembap. Oleh karena itu, usahakan cukup cahaya

matahari.

Kita dapat menanam tumbuhan dalam pot. Tumbuhan dapat membuat udara bersih, sejuk, dan

segar. Tumbuhan juga membuat lingkungan tampak lebih indah. Untuk lingkungan

perumahan, perlu dibuat jalan atau gang. Hal ini bertujuan untuk memperlancar transportasi.

Perlu diadakan kerja bakti antarwarga untuk membersihkan lingkungan sekitar. Jangan terlalu

sering menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat beracun. Misalnya, detergen dan

racun pembasmi hama. Jangan pula membuat WC atau jamban di sungai. Di kota besar seperti

Jakarta banyak terjadi pencemaran udara. Udara dikatakan tercemar jika sudah tercampur

berbagai zat. Zat tersebut seperti debu, asap, dan bau yang tidak sedap. Hal-hal berikut

dilakukan untuk menjaga udara

agar tetap bersih.

1. Menanam tumbuhan untuk penghijauan.

2. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Merawat kendaraan agar tidak mengeluarkan asap terlalu banyak.

4. Tidak merokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

92

Lampiran Soal

SOAL POSTES

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!

1. Sebutkan 3 ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat!

Jawab :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

2. Sebutkan 3 ciri-ciri linkungan yang sehat!

Jawab :

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

3. Sebutkan 3 dampak yang diakibatkan karena membuang sampah di sungai!

Jawab :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

4. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi pencemaran udara?

Jawab :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

5. Bagaimana cara menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat?

Jawab :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

93

Lingkungan Sehat dan

Lingkungan Tidak Sehat

Lingkungan adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup seperti

manusia, hewan, dan tumbuhan. Lingkungan yang dijaga dengan baik akan

menciptakan lingkungan sehat, sedangkan lingkungan yang tidak dijaga

akan menciptakan lingkungan tidak sehat.

Perhatikan kedua gambar dibawah ini!

Siswa mampu mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak

sehat melalui diskusi kelas dengan benar.

Siswa mampu memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat

bagi kesehatan melalui buku bacaan dengan benar.

Tujuan

Ayo Mengamati

(b) (a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

94

1. Ceritakan dengan bahasamu sendiri apa yang kamu lihat pada

gambar A dan B di atas?

2. Apa perbedaan antara lingkungan gambar A dan lingkungan

gambar B?

3. Apa yang kamu rasakan jika kamu berada di lingkungan gambar

A?

4. Apa yang kamu rasakan jika kamu berada dilingkungan gambar B?

5. Manakah lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat

pada gambar di atas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

95

6. Coba kamu sebutkan 3 ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan

tidak sehat berdasarkan gambar di atas!

Pernahkah kamu berpikir bahwa lingkungan tidak sehat disebabkan

karena ulah manusia?

Manusia melakukan kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Kegiatan tersebut sebagian besar dapat menyebabkan

lingkungan menjadi tidak sehat. Salah satu contohnya adalah membuang

air bekas cucian atau air sabun di sungai. Air sabun mengandung bahan

kimia berbahaya. Apabila air sabun tersebut dibuang disungai, dapat

menyebabkan air sungai tercemar, dan binatang air seperti ikan bisa

keracunan dan mati.

Diskusikan bersama teman-teman satu kelompok!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Apa dampak lingkungan tidak sehat bagi kesehatan?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Menurutmu apa saja kegiatan manusia yang dapat menyebabkan

lingkungan menjadi tidak sehat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

96

Dampak Lingkungan Tidak Sehat Bagi

Kesehatan

Pencemaran Udara Pernahkah kamu menghirup

udara di daerah pegunungan?

Bagaimana rasanya? Pasti

rasanya segarkan, dan jika

dirasakan tubuh kita menjadi

lebih bugar. Kenapa demikian?

Karena dipegunungan banyak

terdapat tumbuhan. Tumbuhan

dapat membersihkan udaran yang

kotor, sehingga dapat membuat

udara menjadi bersih.

Lain halnya dengan udara di daerah perkotaan. Di perkotaan jumlah

tumbuhan lebih sedikit dibandingkan daerah pegunungan. Selain itu,

udara didaerah perkotaan

banyak tercemar oleh asap

kendaraan bermotor dan yang

lainnya, sehingga jika kita

menghirup udara diperkotaan

akan terasa sesak dan fungsi

paru-paru akan terganggu karena

banyaknya zat kimia yang masuk

ke dalam tubuh. Nah maka dari

itu, menanam banyak tumbuhan

Siswa mampu membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat

dapat mempengaruhi kesehatan melalui kegiatan eksperimen polusi udara

dengan benar.

Siswa mampu merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

melalui bimbingan guru dengan benar.

Tujuan

Pegunungan

Perkotaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

97

dilingkungan sekitar kita seperti dirumah atau disekolah akan

mengurangi udara yang tercemar.

Ayo Bereksperimen!

Polusi Udara Tujuan :

Membuktikan bahwa tumbuhan dapat mengurangi polusi atau

pencemaran udara.

Alat dan Bahan :

2 pot berisi tanaman (pot A berisi 1 tanaman dan pot B berisi

banyak tanaman)

2 toples bening (lebih besar dari pot)

Obat nyamuk bakar

Korek api

Langkah Kerja :

1. Siapkan 2 pot yang berisi tanaman.

2. Siapkan 2 buah toples.

3. Tutupkan dua toples pada masing-masing pot.

4. Bakar obat nyamuk, kemudian masukkan obat nyamuk pada

kedua pot yang ditutup dengan toples.

5. Tunggu selama 15 menit, kemudian lihat perbedaan yang

terjadi.

Manakah asap yang lebih cepat berkurang?

Eksperimen

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

98

Pencemaran Air

Coba kamu perhatikan

parit dan sungai yang ada di

sekitar rumahmu, bagaimana

keadaannya? Apakah bersih?

Pembuangan limbah

sembarangan membuat parit,

sungai, dan laut tercemar.

Ikan-ikan banyak yang mati

dan masyarakat di sekitar pun

menanggung akibatnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan aliran air

terhambat. Jika hujan tiba, akan menimbulkan banjir. Ikan dan hewan

lain yang ada di air tercemar akan mati. Masyarakat sulit mendapat air

bersih, akibatnya penyakit menyerang masyarakat. Air yang kotor, jika

diminum, dapat menyebabkan penyakit, seperti diare dan muntaber. Jika

air yang kotor digunakan untuk mandi, akan menyebabkan penyakit kulit,

seperti kudis dan gatal-gatal.

Kamu Perlu Tahu

Tumbuhan dapat membuat udara lebih bersih, karena gas beracun

yang terdapat pada udara, akan digunakan tumbuhan untuk

berfotosintesis dan diubah menjadi oksigen, sehingga udara kembali

menjadi bersih.

Sungai yang tercemar

sampah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

99

Kamu Perlu Tahu

Air yang bersih dan sehat memiliki 3 ciri-ciri yaitu jernih atau tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa jika dirasakan. Sedangkan air

kotor dan tidak sehat mempunyai ciri-ciri yaitu keruh, berbau, dan memiliki

rasa.

Pencemaran Air

Tujuan :

Membuktikan bahwa limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dapat

menyebabkan pencemaran air.

Alat dan Bahan :

2 gelas berisi air bersih

Air detergen

Sampah plastik yang sudah dipotong-potong

Langkah Kerja :

1. Tuangkan air detergen dan sampah ke salah satu gelas berisi air bersih.

2. Amati perbedaan yang terjadi antara gelas yang diberi air detegen dan

sampah dengan air yangtidak dituangi apa-apa.

Apa perbedaan yang kamu temukan?

Eksperimen

2

Ayo Bereksperimen!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

100

Pencemaran Tanah Selain udara dan air, pencemaran pun dapat terjadi di tanah.

Tanah yang sudah tercemar kurang baik jika digunakan untuk bercocok

tanam.

Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan sampah,

pemakaian pupuk yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang

berlebihan.

a. Pembuangan Sampah

Sampah ada yang berupa sampah organik

dan sampah anorganik. Sampah organik, yaitu

sampah sisa-sisa makhluk hidup seperti daun-

daun yang kering. Adapun sampah nonorganik,

yaitu sampah plastik, kaca, dan logam.

Termasuk sampah apakah sampah di

rumahmu?

Sampah organik, jika diolah dengan baik,

akan menghasilkan kompos. Akan tetapi, jika

tidak diolah dengan baik, sampah-sampah itu akan membusuk dan

menghasilkan gas yang disebut metana.

Sampah anorganik adalah

sampah yang tidak cepat

membusuk. Jika dibiarkan, sampah-

sampah itu mencemari tanah.

Untuk menguranginya, sam pah-

sampah ini harus didaur ulang

menjadi barang baru. Kertas dapat

didaur ulang dengan mudah. Adapun

plastik, kaca, dan logam didaur

ulang melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal.

Sampah organik

Sampah anorganik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

101

b. Pemakaian Pupuk Berlebihan

Pemberian pupuk tanah, jika tidak sesuai

dengan ukuran yang tepat, akan

mencemari tanah. Tanah menjadi asam

dan mematikan tum buhan dan hewan

yang ada di sekitarnya.

c. Penggunaan Pestisida yang

berlebihan

Pestisida juga akan mencemari tanah

jika digunakan secara berlebihan.

Pemberian pestisida yang berlebihan

akan membuat hewan yang

menguntungkan ikut mati. Jika terbawa

aliran air sampai ke sungai, akan mencemari air sungai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

102

Aksi Lingkungan Sehat

Apa aksi lingkungan sehat yang ingin kamu lakukan?

Beri tanda (√) pada aksi pilihanmu!

Membuang sampah ditempat

sampah dan mengantongi sampah

jika tidak ada tempat sampah.

Menyiram tanaman sesuai

kebutuhan dan tidak

merusaknya

Menyapu lantai kelas dan menata meja, kursi setelah selesai

pelajaran.

Mengelap kaca jendela dengan kemoceng atau koran bekas.

Tidak mencoret-coret benda yang ada di kelas seperti meja,

kursi, dan tembok

Mencabuti tanaman liar atau rumput liar yang tumbuh di

halaman kelas.

Ayo kita lakukan aksi lingkungan sehat!

Siswa mampu merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

melalui bimbingan guru dengan benar.

Siswa mampu melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

direncanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

Siswa mampu mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

dilaksanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

103

Nah, setelah kamu memilih salah satu aksi yang ada di atas, coba

laksanakan kegiatan tersebut selama 1 minggu.

Mintalah tanda tangan guru setiap hari setelah selesai melakukan aksi!

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Wah hebat, kamu sudah melaksanakan aksi lingkungan sehat selama 1

minggu. Sekarang tulislkan pengalamanmu selama melakukan aksi

lingkungan sehat dan apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum dan

sesudah melaksanakan aksi.

Apakah aksi yang kamu lakukan menyenangkan? Alasannya.

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Apa perbedaan yang kamu rasakan sebelum aksi dan sesudah aksi?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Ceritakan pengalaman aksimu selama 1 minggu, dan bagaimana

perasaan yang kamu rasakan selama aksi!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

104

Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

110

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

113

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

116

Lampiran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

118

Dokuentasi Penelitian di SDN Perumnas Condongcatur

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/9476/2/131134216_full.pdf · 7. Ferry Setiawan, S.Pd. selaku guru kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur yang

119

CURRICULUM VITAE

Dedy Anggit Harjanto lahir di Pekalongan, 11 Maret

1994. Sebelum menempuh pendidikan dasar, masuk ke

Taman Kanak-kanak Indriarini Pokoh selama dua tahun, yaitu

tahun 2000-2001. Pendidikan dasar ditempuh di SDN Pokoh

I pada tahun 2002-2007. Pendidikan menengah pertama

diperoleh di SMP Negeri 2 Ngemplak terhitung dari tahun

2008 hingga 2010. Setamat pendidikan SMP, melanjutkan

sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Ngemplak tahun

2010 dan dinyatakan lulus tahun 2013. Peneliti mulai tercatat

sebagai mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2013, khususnya pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar.

Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti beberapa

macam kegiatan sebagai pengembangan keterampilan di luar perkuliahan wajib.

Tahun 2014, peneliti mengikuti week and moral di Santikara dan mengikuti kuliah

umum PGSD acara Indonesia Mengajar. Tahun 2015, peneliti kembali mengikuti

workshop pelatihan Metode Montessori. Pada tahun yang sama, peneliti tergabung

dalam kepanitiaan Malam Kreatifitas PGSD 2015 sebagai divisi dekorasi.

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI