PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...

72
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Skripsi) Oleh Nurmala Sari FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK

MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

(Skripsi)

Oleh

Nurmala Sari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

Nurmala Sari

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK

MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Oleh

Nurmala Sari

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran

menggunakan Learning Content Development System (LCDS) untuk materi

elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, kemudahan, dan

kemanfaatan, serta keefektifan produk. Penelitian ini telah dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMAN 10 Bandarlampung. Sampel

penelitian adalah seluruh siswa kelas X1 pada semester genap dengan jumlah 30

siswa. Hasil uji produk menunjukkan bahwa multimedia yang dikembangkan

memiliki nilai kemenarikan dengan skor 3,35 (sangat menarik), nilai kemudahan

dengan skor 3,35 (sangat mudah), dan nilai kemanfaatan dengan skor 3,36 (sangat

bermanfaat). Selain itu, produk yang dikembangkan efektif dilihat dari perolehan

rata-rata nilai N gain, yaitu 0,57 yang menunjukkan klasifikasi “sedang”.

Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah dihasilkan modul

pembelajaran yang layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.

Kata kunci: LCDS, elastisitas dan hukum Hooke, modul pembelajaran,

pengembangan

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK

MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Oleh

Nurmala Sari

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan
Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan
Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan
Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandarlampung pada 16 Oktober 1994

sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sutrisno dan Ibu

Agustina.

Penulis mengawali pendidikan formal di MI Al Ijtihad pada tahun 2000 dan

diselesaikan pada tahun 2006 dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 11

Bandarlampung pada tahun 2006 yang diselesaikan pada tahun 2009. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 6 Bandarlampung dan

diselesaikan pada tahun 2012. Pada pertengahan tahun 2012, penulis melanjutkan

studi di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur tertulis.

Pada tahun 2014, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berupa

kunjungan pendidikan ke Malang, Yogyakarta, dan Bandung. Pada pertengahan

tahun 2015 (Agustus-September) penulis melaksanakan Praktik Profesi Lapangan

(PPL) di SMA N 1 Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat sekaligus KKN di

Desa Tugu Sari Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat.

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat-Nya.

kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana karya kecilku dengan kerendahan

hati ini, kepada:

1. Ibunda Agustina tercinta yang tanpa henti memperjuangkan nasib anak-

anaknya untuk mencapai kebahagiaan.

2. Ayahanda Sutrisno yang telah memberikan upaya demi anak-anaknya.

3. Kakak-kakakku tercinta, Sri Yanti dan Rahayu Ningsih, yang selalu

mendukungku baik dukungan moral maupun material.

4. Dian, Nanda, Nina, Diah, dan teman-teman senasib seperjuangan yang

menjadi tempat keluh kesah semasa studi.

5. Dony Pambudi yang selalu mendukung dan memberikan warna indah dalam

perjalanan hidup penulis.

6. Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

MOTTO

“Usai bermimpi, bangun, berdoa dan berjuanglah, karena tanpa itu semua, mimpimu hanyalah sekedar bunga tidur”

(Nurmala Sari)

“Nothing’s impossible if you trust your self”

(Ara Noisizuka Kyoto)

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul

Pembelajaran Menggunakan Learning Content Development System (LCDS)

untuk Materi Elastisitas dan Hukum Hooke”. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas lampung.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Lampung yang telah menyemangati penulis untuk segera

lulus.

4. Bapak Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Pembimbing Akademik

sekaligus Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II, atas kesabaran

beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis

selama menyelesaikan skripsi.

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku pembahas yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun selama penulisan skripsi.

7. Ibu Margaretha Karolina Sagala, S.T., M.Pd., selaku evaluator uji ahli desain,

terima kasih atas waktu dan masukannya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah

membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

9. Penyelenggara Beasiswa Bidik Misi yang telah menunjang kebutuhan penulis.

10. Ibu Dra. Zusmizawati, selaku Kepala SMA Negeri 10 Bandarlampung yang

telah memberi izin dan arahan selama penelitian.

11. Ibu Neng Rosiyati, S.Pd., M.M., selaku guru Fisika SMA Negeri 10

Bandarlampung, sekaligus evaluator uji ahli materi yang selalu memberi

dukungannya selama penelitian.

12. Anak-anak siswa kelas X1 dan XI IPA 6 SMA Negeri 10 Bandarlampung atas

bantuan dan kerjasamanya.

13. Teman-teman Pendidikan Fisika, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

14. Teman-teman KKN-KT 2015 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat.

15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amiin.

Bandarlampung, Juni 2016

Penulis,

Nurmala Sari

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

COVER DALAM ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

SANWACANA ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

E. Ruang Lingkup ................................................................................ 5

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

xii

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan ................................................................. 7

B. Media Pembelajaran ......................................................................... 10

C. Modul Pembelajaran ......................................................................... 13

D. Modul Interaktif ................................................................................ 17

E. Learning Content Development System (LCDS) .............................. 20

F. Elastisitas dan Hukum Hooke ........................................................... 22

G. Kerangka Pikir .................................................................................. 35

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................. 38

B. Subyek Uji Coba Pengembanagn Produk ......................................... 39

C. Prosedur Penelitian Pengembangan .................................................. 39

1. Analisis Kebutuhan ..................................................................... 40

2. Identifikasi Sumber Daya ........................................................... 41

3. Identifikasi Spesifikasi Produk ................................................... 41

4. Pengembangan Produk .............................................................. 42

5. Uji Internal .................................................................................. 42

6. Uji Eksternal ............................................................................... 44

7. Produksi ...................................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 45

1. Metode Angket ........................................................................... 45

2. Metode Wawancara .................................................................... 46

3. Metode Tes Khusus .................................................................... 46

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 47

1. Uji Validasi Ahli ......................................................................... 47

2. Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan ..................... 48

3. Uji Keefektifan Produk ............................................................... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan ......................................................... 51

1. Hasil Analisis Kebutuhan Masalah ............................................ 51

2. Hasil Identifikasi Sumber Daya .................................................. 52

3. Hasil Identifikasi Produk ............................................................ 53

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

xiii

4. Hasil Pengembangan Produk ...................................................... 54

5. Uji Internal .................................................................................. 55

6. Uji Eksternal ............................................................................... 56

7. Produksi ...................................................................................... 60

B. Pembahasan......................................................................................... 61

1. Kesesuaian Produk dengan Tujuan Pengembangan ................... 61

2. Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan Produk ............... 63

3. Keefektifan Modul Pembelajaran yang Dikembangkan ............. 65

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 68

B. Saran ................................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1 Langkah-langkah penelitian Pengembangan Borg & Gall ................... 8

2 Kriteria Skor Penilain Pilihan Jawaban ............................................... 48

3 Konversi Skor Penilaian Uji Ahli Menjadi Nilai Kualitas ................... 49

4 Klasifikasi Gain (g) .............................................................................. 50

5 Rangkuman Hasil Uji Ahli Desain ....................................................... 55

6 Rangkuman Hasil Uji Materi ................................................................ 56

7 Rangkuman Hasil Uji Satu Lawan Satu ............................................... 57

8 Hasil Uji Lapangan (Kelompok Kecil) ................................................. 57

9 Rangkuman Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ............................ 58

10 Rangkuman Rekapitulasi Perbandingan Nilai Posttest ........................ 59

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1 Perubahan Bentuk Benda Akibat Pengaruh suatu Gaya .......................... 23

2 Tegangan .................................................................................................. 24

3 Regangan .................................................................................................. 25

4 Skema Pertambahan Panjang pada Pegas ................................................ 27

5 Grafik Hubungan Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas.................. 29

6 Grafik F-x ................................................................................................. 31

7 Susunan Pegas Seri .................................................................................. 32

8 Susunan Pegas Paralel .............................................................................. 33

9 Susunan Pegas Gabungan Seri dan Paralel .............................................. 34

10 Prosedur Pengembangan Produk.............................................................. 40

11 Desain Penelitian One-group Pretest Postest Design .............................. 46

12 Tampilan Modul Elastisitas dan Hukum Hooke ...................................... 55

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1. Angket Analisis Kebutuhan ............................................................... 74

2. Panduan Penskoran Angket Analisis kebutuhan ................................ 76

3. Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Kebutuhan ................................. 78

4. Daftar Pertanyaan Wawancara ........................................................... 81

5. Rekapitulasi Hasil Wawancara .......................................................... 83

6. Silabus ................................................................................................ 85

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................... 87

8. Storyboard .......................................................................................... 92

9. Kisi-kisi Instrumen Uji Efektivitas .................................................... 97

10. Instrumen Uji Efektivitas .................................................................... 103

11. Rubrik Penilaian Uji Efektivitas ......................................................... 106

12. Hasil Uji Efektivitas ............................................................................ 111

13. Kisi-kisi Instrumen Uji Desain ........................................................... 114

14. Instrumen Uji Desain .......................................................................... 116

15. Rekapitulasi Hasil Uji Desain ............................................................. 120

16. Kisi-kisi Instrumen Uji Materi ............................................................ 122

17. Instrumen Uji Materi ........................................................................... 125

18. Rekapitulasi Hasil Uji Materi ............................................................. 129

19. Kisi-kisi Instrumen Uji lapangan ........................................................ 132

20. Instrumen Uji Satu Lawan Satu .......................................................... 134

21. Rangkuman Uji Satu Lawan Satu ....................................................... 137

22. Instrumen Uji Lapangan ..................................................................... 138

23. Rekapitulasi Hasil Uji Lapangan ........................................................ 142

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peranan penting dalam proses

pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

sarana komunikasi yang berfungsiuntuk menyampaikan isi pesan pembelajaran

kepada peserta didik, sehingga mampu memberikan rangsangan positif kepada

siswa untuk belajar. Kurangnya penggunaan media pembelajaran di sekolah

dapat menghambat kegiatan pembelajaran. Hal tersebut akan mempengaruhi

hasil belajar siswa. Selain itu,media yang digunakan pada pembelajaran

hendaknya lebih menarik, bermanfaat dan efektif.

Bedasarkan hasil penyebaran angket mengenai proses pembelajaran fisika di

kelas X1 SMA Negeri 10 Bandarlampung, sebanyak 57% siswa menyatakan

tidak tertarik dengan pelajaran fisika dan sebanyak 83% siswa menyatakan

mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika. Berdasarkan data tersebut, dapat

diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika. Hal

tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru fisika yang menyatakan

bahwa hanya sebagian siswa yang tertarik dalam pembelajaran fisika. Artinya,

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

2

sebagian siswa lainnya kurang tertarik dengan pelajaran fisika dan masih

mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika. Media yang digunakan dalam

proses pembelajaran masih sebatas penggunaan microsoft power pointsaja. Hal

ini dikarenakan proses pembelajaran yang monoton atau kurang variatifserta

kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran fisika.

Informasi lain yang diperoleh yaitu bahan ajar yang digunakan siswa hanya

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan hanya beberapa siswa yang

memiliki buku paket Fisika. Penggunaan bahan ajar di sekolah sangat membantu

proses pembelajaran, namun pemanfaatan bahan ajar di sekolah masih kurang

sehingga mengakibatkan kurangnya penguasaan konsep pada siswa.

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses

pembelajaran sangatlah penting. Hal ini dikarenakan penggunaan TIK mampu

menciptakan pembelajaran interaktif atau terjadinya interaksi antara media

berbasis TIK dengan penggunanya.Penggunaan TIK dalam pembelajaran

memiliki beberapa manfaatbagi peserta didik, diantaranya yaitu: 1)

meningkatkan unjuk kerja akademis peserta didik; 2) membangun keterampilan

berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah; 3) meningkatkan motivasi,

minat, dan sikap peserta didik terhadap belajar; dan 4) membantu peserta didik

untuk menyiapkan dirinya ditempat kerja.

Media pembelajaran berbasis TIK dibuat lebih menarik, sehingga siswa tidak

merasa bosan saat proses pembelajaran. Salah satu teknologi yang dapat

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

3

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan menarik bagi siswa yaitu

Learning Content Development System (LCDS) yang disediakan oleh Microsoft.

LCDS memungkinkan kita untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas

tinggi, interaktif, dan dapat di akses secara online. LCDS menyediakan fasilitas

berupa kuis interaktif, game, animasi, demo, dan multimedia lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa sudah tersedia laboratorium

komputer dan proyektor dengan keadaan baik, namun penggunaan TIK dalam

pembelajaran fisika masih hanya sebatas Microsoft Worddan Microsoft Power

Point, sehingga dibutuhkan media berbasis TIKyang mampu menunjang proses

pembelajaran fisika.Salah satu media berbasis TIK yang mampu menunjang

proses pembelajaran di sekolah adalah modul interaktif. Modul

interaktifmerupakan modul yang menggunakan berbagai jenis media (teks,

gambar, suara, video) yangmampu mengevaluasi jawaban siswa, menyediakan

umpan balik, dan secara efektif akan meningkatkan motivasi siswa terutama

dalam pembelajaran fisika. Pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke misalnya,

penyampaian materi tidak cukup dengan menggunakan buku siswa saja, tetapi

memerlukan eksperimen, latihan soal, dan merumuskan ulang soalnya untuk

penguasaan konsep fisika yang diperoleh.

Mempertimbangkan kemanfaatan modul pembelajaraninteraktif dan masalah-

masalah yang dijelaskan di atas,maka diperlukan pengembangan media

pembelajaran berbasis TIK yang menunjang proses pembelajaran. Oleh karena

itu, penulis melakukan penelitian pengembangan dengan judul“Pengembangan

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

4

Modul Pembelajaran Menggunakan Learning Content Development

System(LCDS) untukMateri Elastisitas dan Hukum Hooke”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalampenelitian pengembangan iniadalah:

1. Bagaimana pengembangan modul pembelajaran menggunakan LCDS materi

pokok Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Sekolah Menengah Atas?

2. Bagaimana kemenarikan, kemanfaatan, dan kemudahan modul pembelajaran

materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke hasil pengembangan?

3. Bagaimana keefektifan modul pembelajaran materi pokok Elastisitas dan

Hukum Hooke dengan program LCDS?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian pengembangan

ini adalah:

1. Menghasilkan modul pembelajaran menggunakan LCDS untuk materi pokok

Elastisitas dan Hukum Hooke yang efektif dan menarik.

2. Mendeskripsikan kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan modul

pembelajaran menggunakan LCDS untuk materi pokok Elastisitas dan

Hukum Hooke.

3. Mendeskripsikan keefektifan modul pembelajaran menggunakan LCDS

untuk materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke.

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini di antaranya:

1. Memberi alternatif pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika, yaitu

kesulitan siswa memahami materi fisika, khususnya pada materi Elastisitas

dan Hukum Hooke.

2. Menyediakan variasi sumber belajar yang menarik bagi siswa yang dapat

digunakan, baik secara mandiri maupun bersama kelompok belajarnya dalam

proses pembelajaran untuk mencapai penguasaan konsep.

3. Memberikan masukan bagi guru untuk meningkatkan efektivitas proses

pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi, khususnya TIK dalam kegiatan

pembelajaran.

E. Ruang Lingkup

Agar penelitian ini mencapai sasaran sebagaimana yang telah dirumuskan, penulis

membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam

suatu wujud fisik tertentu.

2. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan Modul Pembelajaran

dengan program LCDS untuk materi pokok Elastisitas dan Hukum Hooke

dengan mengkombinasikan video, simulasi, animasi, gambar, dan teks yang

sesuai dengan materitersebut.

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

6

3. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi Elastisitas dan Hukum

Hooke Kelas XISekolah Menengah Atas sesuai dengan standar isi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

4. Program yang digunakan dalam penelitian ini adalah Learning Content

Development System, Macromedia Flash MX 8, Microsoft Silverlight 4.0,

Adobe Flash Player 11, Adobe Photoshop CS 5, dan Mozilla Firefox 26.0.

5. Subyek uji coba produk penelitian ini terdiri atas ahli desain, ahli isi,dan

siswa. Ahli desain merupakan seorang ahli bidang teknologi pendidikan yang

mengevaluasi media pembelajaran. Ahli bidang isi merupakan seorang ahli

dalam bidang isi atau materi yang mengevaluasi isi atau materi pembelajaran

Elastisitas dan Hukum Hooke untuk SMA. Siswa yang diberikan uji untuk

produk penelitian ini ialah siswa kelas X1SMA Negeri10

Bandarlampung.Sementara itu, satu kelas siswa sebagai kelas kontrol dalam

penelitian ini ialah siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 10 Bandarlampung.

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Pengembangan

Penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan atau proses sistematis

untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode

ilmiah. Setiap penelitian dilakukan dengan tujuan tertentu. Arikunto (2010:

14) menjelaskan bahwa,jika ditinjau dari tujuannya, penelitian dibedakan

menjadi tiga yaitu Penelitian Eksploratif, Penelitiaan Pengembangan

(Research dan Development) dan Penelitian Verifikatif. Penelitian

Eksploratif, berarti bahwa peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-

sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Penelitian

Pengembangan berarti peneliti mengembangkan suatu produk atau prosedur

baru. Penelitian Verifikatif berarti bahwa penelitian yang dilakukan bertujuan

untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Penelitian pengembangan

merupakan penelitian yang mulai banyak dilakukan.Sugiyono (2010:407)

mengungkapkan bahwa metode penelitian dan pengembangan merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

8

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang

kemudianproduk tersebut dites dilapangan, dievaluasi, dan diperbaiki hingga

menjadi suatu produk yang berkualitas.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan dalam bidang

pendidikan dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran

atau perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), buku, LKS, soal-soal, dan lain-lain, atau bisa juga penerapan teori

pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat

pembelajaran.

Terdapat berbagai macam model dalam penelitian pengembangan menurut

para ahli. Borg dan Gall dalam Emzir (2012: 271) mengemukakan langkah-

langkah dalam penelitian pengembangan yang bersifat siklus seperti yang

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Langkah-langkah penelitian Pengembangan Borg & Gall

Langkah Utama Borg & Gall 10 Langkah Borg & Gall

Penelitian dan Pengumpulan Informasi

(Research and Information Collecting)

1. Penelitian dan Pengumpulan

Informasi

Perencanaan (Planning) 2. Perencanaan

Pengembangan Bentuk Awal Produk

(Develop Preliminary Form of Product)

3. Pengembangan Bentuk Awal

Produk

Uji Lapangan dan Revisi Produk (Field

Testing and Product Revision)

4. Uji Lapangan Awal

5. Revisi Produk

6. Uji Lapangan Utama

7. Revisi Produk Operasional

8. Uji Lapangan Operasional

Revisi Produk Akhir (Final Product

Revision)

9. Revisi Produk Akhir

Desiminasi dan Implementasi

(Desimination and Implementation)

10. Desiminasi dan Implementasi

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

9

Sugiono (2010: 409) menyatakan bahwa terdapat langkah-langkah penelitian

dan pengembangan yang meliputi:(1) Identifikasi masalah, (2) pengumpulan

informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji

coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk

tahap akhir, dan (10) produksi massal.

Selain itu, terdapat juga model penelitian pengembangan media instruksional

yang dijelaskan oleh Suyanto dan Sartinem (2009: 1). Tahapan prosedur

pengembangan produk dan uji produk yang perlu dilakukan, yaitu:

(1)analisis kebutuhan, (2) identifikasi sumber daya untuk memenuhi

kebutuhan, (3) identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan

pengguna, (4) pengembangan produk, (5) uji internal: uji kelayakan

produk, (6) uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna, (7)

produksi.

Berdasarkan beberapa model pengembangan yang dikemukakan oleh para

ahli, maka dalam mengembangkan produk yang berupa modul untuk materi

Elastisitas dan Hukum Hooke,pengembang perlu menentukan model

pengembangan yang tepat dalam mengembangkan produk tersebut.

Berdasarkan produk yang dikembangkan, peneliti memilih model

pengembangan media pembelajaran instruksional milik Suyanto dan Sartinem

(2009). Peneliti memilih model pengembangan ini karena tahap-tahap

pengembangannya lengkap namun tidak terlalu panjang dibanding dengan

model lainnya. Terdapat dua tahap uji coba produk, yaitu uji internal dan uji

eksternal,di mana setelah dilakukan kedua uji tersebut selalu dilakukan revisi

produk. Dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan produk yang

berupa modul interaktif secara maksimal.

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

10

B. Media Pembelajaran

Salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting adalah media

pembelajaran. Sadiman, dkk. (2010:6) menjelaskan bahwa kata media berasal

dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata mediumyang secara

harfiah berarti perantara atau penghantar. Media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan, fungsinya untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Definisi media pembelajaran menurut Sukiman (2012: 29) adalah:

Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat, serta kemauan peserta didik sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif.

Sanjaya (2012: 57) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah suatu

perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, seperti video,

televisi, computer, dan sebagainya, yang digunakan untuk menyalurkan

informasi yang akan disampaikan.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan

pesan pembelajaran dari pengirim ke penerima agar merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta motivasi siswa, sehingga tercipta proses

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jadi, manfaat media

dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

11

siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Keberadaan media pembelajaran menjadikan materi pembelajaran yang

bersifat abstrak menjadi lebih konkret. Misalnya, dalam pembelajaran ilmu

pengetahuan alam, khususnya konsep yang berkaitan dengan alam semesta

lebih banyak menonjolkan visualnya, sehingga seseorang yang hanya

mengetahui kata yang mewakili suatu obyek, tapi tidak mengetahui obyeknya

disebut verbalisme. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut

karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa

lebih membantu keberhasilan pengajar dalam pembelajaran. Secara rinci,

fungsi media memungkinkan siswa melihat obyek yang ada tapi sulit untuk

dilihat dengan kasat mata, karena hanya melalui perantara gambar, potret,

slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran dari obyek

tersebut.

Kemp, dkk. dalam Uno (2008: 114) menyatakan bahwa kontribusi media

dalam pembelajaran meliputi penyajian materi menjadi lebih standar,

kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, kegiatan belajar menjadi lebih

interaktif, waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi,

peningkatan kualitas pembelajaran, dan memberikan nilai positif bagi

pengajar.

Penggunaan beberapa media dalam proses pembelajaran dapat membantu

tercapainya tujuan belajar. Penggabungan berbagai media disebut dengan

istilah multimedia.Multimedia merupakan penggabungan dua unsur atau lebih

media yang terdiri dari teks, grafik,gambar, foto, audio, video, dan animasi

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

12

secara terintegrasi.Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam

bentuk yang meyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas karena

informasi yang disajikan dapat diamati dan dirasakan oleh alat indera siswa,

terutama melalui penglihatan dan pendengaran.

Media pendidikan memiliki ciri-ciri umum menurut Arsyad dalam Sukiman

(2012: 28) sebagai berikut:

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini

dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda

yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

2. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal

sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang

terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin

disampaikan kepada peserta didik.

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses

belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan

interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya radio

dan televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film,

slide, video, OHP), atau perorangan (misalnyamodul, komputer,

radio tape/kaset, video recorder).

Berdasarkan penjelasan mengenai ciri-ciri umum media pendidikan yang

dikemukakan oleh Arsyad di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pendidikan adalah alat bantu pada proses pendidikan yang berisikan segala

sesuatu yang berwujud fisik atau non fisika yang dapat menyampaikan pesan

secara audio dan visual, baik digunakan secara masal, kelompok besar dan

kelompok kecil, atau perorangan sehingga memudahkan guru dan peserta

didik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam proses pembelajaran, baik

di dalam maupun di luar kelas. Karakteristik dan kemampuan masing-masing

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

13

media perlu diperhatikan guru agar mereka dapat memilih media mana yang

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

C. Modul Pembelajaran

Guru membutuhkan media pembelajaran yang dapat mempermudah

penyampaian materi, memberikan informasi yang menarik, dan

menyenangkan sehingga meningkatkan minat dan motivasi siswa. Media

pembelajaran terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah modul.

Pengertian modul pembelajaran menurut Winkel (2009: 472) adalah

merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari

oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada

dirinya sendiri (self-instructional).

Pengertian modul menurut Suprawoto (2009: 2) adalah:

Sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis atau cetak yang disusun

secara sistematis, memuat materi pembelajaran, metode, tujuan

pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau indikator pencapaian

kompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri (self instructional), dan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguji diri

sendiri melalui latihan yang disajikan dalam modul tersebut.

Nasution (2008: 205) menyatakanbahwa modul dapat dirumuskan sebagai

suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri atau suatu rangkaian kegiatan

belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang

dirumuskan secara khusus dan jelas.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa modul

pembelajaran merupakanbahan ajar yang disusun secara sistematis dan

menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

14

digunakan secara mandiri untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat

dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun

secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapat digunakan kapanpun dan

dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa.

Memperhatikan pengertian modul diatas, sifat-sifat modul dikemukakan oleh

Sriyono (1992: 264) yaitu:

a) Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap; (b) Modul

memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematis;

(c) Modul memuat empat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas

dan spesifik (khusus); (d) Modul memungkinkan siswa belajar sendiri;

(e) Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan

merupakan salah satu perwujudan pengajaran individual.

Berdasarkan kutipan tersebut, modul merupakan media instruksional yang

dibuat dengan tujuan siswa dapat belajar mandiri sesuai dengan kemampuan

masing-masing, tanpa terikat oleh waktu, tempat, dan hal-hal lain di luar

dirinya sendiri yang memuat rangkaian kegiatan belajar yang sudah

direncanakan dan sistematis.

Karateristik modul menurut Anwar (2010: 1) adalah:

1. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak

tergantung pada pihak lain.

2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit

kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.

3. Stand alone, modul yang dikembangkan tidak harus digunakan

bersama-sama dengan media lain.

4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi

terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab

bersahabat atau akrab dengan pemakainya.

6. Konsistensi, konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak.

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

15

Berdasarkan pendapat Anwar (2010: 1), diketahui bahwa sebuah modul dapat

mengembangkan pola pikir siswa dengan pembelajaran mandiri pada seluruh

materi yang tercakup dalam modul tersebut, modul tersebut juga harus

menarik dan beradaptasi pada ilmu dan teknologi sehingga siswa dapat

merasa nyaman dalam menggunakan modul tersebut untuk belajar secara

mandiri tanpa menggunakan media-media lain.

Sebuah modul harus memenuhi kriteria modul yang baik, seperti yang

diungkapkan oleh Sanjaya (2012: 156) dalam sebuah modul minimal berisi

tentang:

1. Tujuan yang harus dicapai, yang biasanya dirumuskan dalam

bentuk perilaku yang spesifik sehingga keberhasilannya dapat

diukur;

2. Petunjuk penggunaan, yakni petunjuk bagaimana siswa belajar

modul;

3. Kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh

siswa;

4. Rangkuman materi, yakni garis-garis besar materi pelajaran.

5. Tugas dan latihan;

6. Sumber bacaan, yakni buku-buku bacaan yang harus dipelajari

untuk mempelajari untuk memperdalam dan memperkaya

wawasan;

7. Item-item tes, soal-soal yang harus dijawab untuk melihat

keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran;

8. Kriteria keberhasilan, yakni rambu-rambu keberhasilan siswa

dalam memepelajari modul;

9. Kunci jawaban.

Berdasarkan pendapat Sanjaya (2012: 156), dapat diketahui bahwa sebuah

modul yang baik harus mencakup tujuan dan indikator pembelajaran yang

harus dicapai oleh siswa, petunjuk penggunaan pembelajaran pada modul,

materi pembelajaran, rangkuman atau garis besar materi pembelajaran, tugas

dan latihan sebagai evaluasi pembelajaran, soal-soal untuk mengevaluasi

tingkat penguasaan materi pembelajaran, dan kunci jawaban agar siswa dapat

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

16

membuktikan secara langsung jawaban terhadap soal-soal yang telah

dikerjakan.

Modul memiliki manfaat bagi pelaku pendidikan, yaitu peserta didik.

Manfaat modul ini bagi peserta didik beradasarkan Suprawoto (2009: 2)

yaitu:

1. Peserta didik memiliki kesempatan melatih diri belajar secara

mandiri,

2. Belajar menjadi lebih menarik karena dapat dipelajari diluar kelas

dan diluar jam pembelajaran,

3. Berkesempatan mengekspresikan cara-cara belajar yang sesuai

dengan kemampuan dan minatnya,

4. Berkesempatan menguji kemampuan diri sendiri dengan

mengerjakan latihan yang disajikan dalam modul

5. Mampu membelajarkan diri sendiri, mengembangkan kemampuan

peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan

sumber belajar lainnya.

Selain itu juga modul memiliki manfaat bagi pendidik. Manfaat modul untuk

pendidik yaitu:

1. Mengurangi ketergantungan terhadap ketersediaan buku teks,

2. Memperluas wawasan karena disusun dengan menggunakan

berbagai referensi,

3. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menulis bahan ajar,

4. Membangun komunikasi yang efektif antara dirinya dengan peserta

didik karena pembelajaran tidak harus berjalan secara tatap muka,

5. Menambah angka kredit jika dikumpulkan.

Sementara itu keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan

penerapan modul menurut Santyasa (2010: 11) adalah:

1. Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas

pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan

kemampuan,

2. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada

modul yang mana siswatelah berhasil dan pada bagian modul yang

mana mereka belum berhasil,

3. Siswa mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya,

4. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester,

5. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun

menurut jenjang akademik.

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

17

D. Modul Interaktif

Modul tidak hanya berupa bahan pembelajaran berbasis cetakan, tetapi juga

dapat menggunakan media elektronik. Modul yang memanfaatkan media

elektronik sering disebut sebagai modul interaktif. Riyana (2007: 5)

mengatakan bahwa multimedia interaktif merupakan alat atau sarana

pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi atau subkompetensi pembelajaran yang diharapkan.

Sementara Susilana (2008: 21) mengatakan bahwa multimedia merupakan

suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar

yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya adalah modul belajar yang

terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Karakteristik

penting dalam media interaktif adalah siswa tidak hanya memperhatikan

media atau obyek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa modul interaktif

adalah modul yang dikembangkan dan dilengkapi dari beberapa software

sehingga modul menjadi interaktif dan dapat digunakan oleh pembelajar

tanpa pengawasan atau tuntunan dari guru secara teratur.Modul interaktif ini

bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam

berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lain sesuai

dengan kemampuannya secara mandiri. Modul interaktif ini merupakan bahan

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

18

pelajaran yang bersifat mandiri yang perlu dikemas sedemikian rupa

sehingga melalui modul ini siswa dapat belajar secara mandiri.

Hupbing, dkk. (2012: 159) menyatakan bahwa, modul interaktif harus

ringkas, fleksibel, dan dapat secara efektif melengkapi alat pembelajaran di

kelas. Modul interaktif juga harus meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah atau memperjelas konsep untuk dipertimbangkan layak dimasukkan

dalam kelas karena waktu yang terbatas. Akhirnya yang paling penting,

modul berbasis komputer yang efektif.

Sementara Indriana (2011: 116)mengungkapkan bahwa:

Multimedia pembelajaran interaktif merupakan media pengajaran dan

pembelajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyajiannya

dengan memanfaatkan komputer. Media komputer dengan

menggunakan CDini bersifat interaktif, yang dapat menerima respons

balik dari anak didik sehingga mereka secara langsung belajar

memahami materi pengajaran yang telah disediakan. Dengan cara

demikian, media pembelajaran ini akan cukup efektif meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa penggunaan multimedia

pembelajaran interaktif efektif bagi siswa untuk lebih memahami suatu

konsep melalui berbagai unsur-unsur media, seperti sound, animasi, video,

teks, dan grafis dengan berbagai model serta metode yang dapat memberikan

kesan menyenangkan dalam pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan Rehalat (2014) yang

mengemukakanmodelpembelajaranpemrosesan informasi:

Model pemrosesan informasi didasari oleh teori belajar kognitif dan

berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi

yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi

merujuk pada cara mengumpulkan menerima stimulus dari

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

19

lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan

konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa model pemprosesan

informasi memfokuskan pada kemampuan peserta didik memproses

informasi. Pemprosesan informasi juga menitikberatkan pada cara

mengumpulkan dan menerima rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi

data, memecahkan masalah, menemukan konsep, serta menggunakan simbol

verbal dan visual.

Kandarakis (2008) juga menegaskan bahwa:

The information processing approach has led to a model of memory

which is based on a computer analogy. It was assumed that

information came in from the environment, was processed by a series

of temporary sensory memory systems (a part of the process of

perception), and then fed into alimited capacity short-term store.That

is, a system for holdinginformation and allowing it to be used to

perform awide range of cognitive tasks, including transfer intoand

retrieval from long-term memory.

Berdasarkan hal di atas, Kandarakis menjelaskan bahwa pendekatan

pemrosesan informasi mengikuti model memori (ingatan) yang didasarkan

pada analogi komputer. Hal tersebut diasumsikan bahwa informasi berasal

dari lingkungan, kemudian diproses dengan memori sensorik sementara, lalu

informasi tersebut masuk ke dalam memori jangka pendek. Artinya,

informasi yang telah diterima memungkinkan untuk digunakan dalam

melakukanberbagai tugas kognitif, kemudian informasi dimasukkan ke dalam

memori jangka panjang.

Hal tersebut mendukung modul interaktif yang akan digunakan sebagai media

pembelajaran, karena modul interaktif berisi materi yang berbentuk verbal,

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

20

visual, audio visual, sehingga siswa akan menerima informasi dari modul

interaktif berdasarkan pengalamannya, kemudian informasi tersebut diolah

pada memori jangka pendek, lalu siswa mengerjakan tugas atau soal pada

modul, kemudian informasi tersebut dapat bertahan pada memori jangka

panjang, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal

tersebut, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran menggunakan LCDS

efektif digunakan sebagai media pembelajaran karena dapat menciptakan

pembelajaran yang interaktif, berpusat pada siswa,siswa dapat mengelola

informasi melalui modul tersebut, informasi yang diterima akan disimpan

dalam memori jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

E. Learning Content Development System(LCDS)

Aremu dan Efuwape (2013) menjelaskan pengertian Learning Content

Development System(LCDS) sebagai berikut:

The Microsoft Learning Content Development System (LCDS) is a

free tool that enables the Microsoft training and certification

community to create high-quality, interactive, online courses and

Microsoft Silverlight Learning Snacks. The LCDS allows anyone in

the Microsoft training and certification community to publish e-

learning courses and Learning Snacks by completing the easy-to-use

LCDS forms that seamlessly generate highly customized content,

interactive activities, quizzes, games, assessments, animations, demos,

and other multimedia.

Melalui penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwaMicrosoft menyediakan

LCDSyang merupakan peralatan atau media gratis yang memungkinkan kita

untuk menciptakan konten pembelajaran yang berkualitas tinggi, interaktif,

dan dapat diakses secara online. LCDS juga memungkinkan setiap orang

dalam komunitas atau organisasi tertentu dapat menerbitkan e-

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

21

learningdengan menggunakan LCDS secara mudah dengan konten yang

dapat disesuaikan, interaktive activity, kuis, game, ujian, animasi, demo, dan

multimedia lainnya.

Taufani dan Iqbal (2011:4) menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam

membuat konten pada LCDS sebagai berikut:

1. Create: Pada tahap pertama, tentunya kita membuat konten

course/pelatihan. Menentukan tema, nama, struktur dan jenis

pelatihan. Pada LCDS telah tersedia template-template untuk setiap

topik yang memudahkan kita dalam membuat konten e-learning

yang berkulitas.

2. Review: Setelah kita memilih templateyang sesuai dengan konten

pelatihan dan mengisi template tersebut, kita dapat mem-

previewhasilnya. Hal ini memudahkan kita untuk tahu seperti apa

hasil e-learning yang telah kita buat pada saat itu juga.

3. Refine: Jika kita merasa kurang puas dengan konten maupun

template-nya, kita dapat mengeditnya kembali dan kemudian

menyimpannya.

4. Delight: Publikasikan pelatihan Anda dan mendistribusikannya

kepada audiens melalui Web

Kemudian dijelaskan juga oleh Whitney (2010) sebagai berikut:

After you’ve finished developing your course, the LCDS gives you a

few options for creating a distribution package. If you plan to host

your course on a Learning Management System, you can create it as a

SCORM package, which is a standard for e-learning content.

Otherwise, you can copy the course files onto a CD or Web site.

Berdasarkan pendapatahli, dapat kita ketahui bahwa ada empat tahapan dalam

menuliskan konten pembelajaran pada LCDS, yaitu create, review, refine,

dan delight. Setelah selesai mengembangkan suatu modul dengan LCDS,

LCDS akan memberikan beberapa option dalam mempublikasikan produk

yang telah dibuat. Jika hendak mempublikasikan produk pada Learning

Management System(LMS) maka file yang dibuat berbentuk SCROM yang

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

22

standar denganLMS, sertaproduk yang dikembangkan dapat disimpan dalam

CD.

F. Elastisitas dan Hukum Hooke

1. Elastisitas

Bila sebuah pegas diberi gaya tarik, maka pegas tersebut akan mengalami

perubahan bentuk, yaitu bertambah panjang. Ketika tarikan pada pegas

dilepaskan, pegas akan kembali ke bentuk semula. Hal ini merupakan salah

satu fenomena elastisitas benda. Pengertian elastisitas menurut Kanginan

(2013: 226) adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk

awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu

dihilangkan (dibebaskan).

Kanginan (2013: 226)juga mengatakan bahwa elastisitas adalah suatu benda

yang diberi gaya akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran, namun

setelah gaya dilepaskan, maka benda tersebut akan kembali ke keadaan

semula. Contoh benda elastis adalah karet gelang, balon, panah, dan lain-lain.

Beberapa benda seperti tanah liat, adonan kue, dan plastisin (lilin mainan)

tidak segera kembali ke bentuk semula setelah gaya luar dibebaskan. Benda-

benda seperti itu disebut benda benda plastis. Pemberian gaya tekan

(pemampatan) dan gaya tarik (penarikan) bisa mengubah bentuk suatu benda

tegar. Jika sebuah benda tegar diubah bentuknya (dideformasi) sedikit, benda

segera kembali ke bentuk awalnya ketika gaya tekan atau gaya tarik

ditiadakan. Jika benda tegar diubah bentuknya melalui batas elastisnya, benda

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

23

tidak akan kembali ke bentuk awalnya ketika gaya ditiadakan, melainkan

akan berubah bentuk secara permanen. Bahkan jika perubahan bentuknya

jauh melebihi batas elastisnya, benda akan patah.

Berdasarkan pendapat Kanginan (2013: 226), dapat disimpulkan bahwa

benda plastis akan mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya dan akan

kembali ke bentuk semula jika gaya yang diberikan sedikit, namun benda

plastis tidak akan kembali ke keadaan semula setelah gaya ditiadakan jika

gaya yang diberikan melebihi batas elastisnya.

Benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk.

Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya-gaya tersebut

diberikan. Terdapat tiga jenis perubahan bentuk yaitu regangan, mampatan,

dan geseran. Perubahan bentuk ini apat dilihat pada Gambar 1.

(a) Normal

(b) Regangan

(c) Mampatan

(d) Geseran

Gambar 1. Perubahan Bentuk Benda Akibat Pengaruh suatu Gaya (a)Normal,

(b) Regangan, (c) Mampatan, (d) Geseran

(a) Normal

(c) Mampatan

∆L ∆L

F F

F

∆L ∆L

F

F

F

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

24

Berdasarkan gambar 1 (b) menunjukan suatu regangan benda, regangan

merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya

yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung

benda. Gambar 1 (c) adalah mampatan, mampatan adalah perubahan bentuk

yang dialami sebuah benda jika dua buah gaya yang berlawanan arah (menuju

pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung benda. Gambar (c) menunjukkan

gambar geseran, geseran adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda

jika jika dua buah gaya yang berlawanan arah dikenakan pada sisi-sisi bidang

benda.

a) Tegangan

Seutas kawat dengan luas penampang mengalami suatu gaya tarik pada

ujung-ujungnya. Akibat gaya tarik tersebut, kawat mengalami tegangan tarik

. dengan persamaan:

... ................................................... 1

Keterangan:

= tegangan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luas penampang

Gambar 2. Tegangan

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

25

Gambar 2. menunjukkan sebuah bidang yang luas penampangnya A ditarik

dengan gaya F pada kedua ujungnya, sehingga dapat dikatakan bahwa batang

berada dalam tegangan. Jadi, tegangan (stress) didefinisikan sebagai

perbandingan besar gaya F dan luas penampang A.

b) Regangan

Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan

panjang ∆L dan panjang mula-mula L0, dengan persamaan:

................................................ ..2

Keterangan:

= Regangan

=Pertambahan panjang (m)

= Panjang mula-mula (m)

Karena pertambahan panjang dan panjang awal adalah besaran yang sama

maka regangan tidak memiliki satuan atau dimensi.

Gambar 3.Regangan

Lo

∆L Lo

L

F

F

F

F

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

26

Gambar 3 mengambarkan batang yang memiliki panjang mula-mula L0 dan

mengalami regangan menjadi L0 + ∆L ketika gaya F yang besarnya sama dan

arahnya berlawanan diterapkan pada ujung-ujungnya. Pertambahan panjang

yang terjadi tidak hanya pada ujungnya, tetapi pada setiap bagian batang

merentang dengan perbandingan sama.

c) Modulus Elastis

Perbandingan antara tegangan dengan regangan adalah konstan. Modulus

elastis hanya bergantung hanya pada jenis zat dan tidak pada ukuran dan

bentuknya.Konstanta ini disebut modulus elastisitas atau modulus Young (Y),

dengan persamaan:

................................................................................... ..3

Keterangan:

Y = Modulus Elastisitas (N/m2)

σ = Tegangan (N/m2)

Ɛ = Regangan

F = Gaya (N)

A = Luas penampang benda (m2)

L0 = Panjang awal benda (m)

∆L = Perubahan panjang benda (m)

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

27

2. Hukum Hooke

a. Hukum Hooke

Hukum Hooke merupakan hukum mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika

yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Suatu benda yang

dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran).

Misalnya, suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula apabila

dikenai gaya sampai batas tertentu.Hal tersebut dapat terjadi karena sifat

elastisitas pada sebuah pegas.

Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan

berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pula

pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas

akan kembali ke keadaan semula.

Gambar 4menunjukkan sebuah pegas yang ditarik dengan gaya sebesar F,

sehingga pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang sebesar ( ).

Semakin besar gaya yang diberikan F, maka semakin besar pula pertambahan

panjang ( ) akan. Demikian pula sebaliknya.

Gambar4. Skema Pertambahan Panjang pada Pegas

x

∆x

F

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

28

Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang

setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap

pegas. Karakteristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k).

Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah

gaya (F), maka pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang ( )

yang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya. Secara matematis,

hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas

dapat dituliskan sebagai berikut.

......................................................................................................... ..4

Keterangan:

F = gaya yang bekerja (N)

k = konstanta pegas (N/m)

∆x = pertambahan panjang pegas (m)

Dari persamaan 4 dapat diketahui bahwa “Jika gaya tarik tidak melampaui

batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus

(sebanding) dengan gaya tariknya”. Pernyataan tersebut dikemukakan

pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan untuk

membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran

pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai bunyi

hukum Hooke.

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa konstanta pegas

menunjukkan perbandingan antara gaya (F) dengan pertambahan panjang

( ). Selama gaya tidak melampaui titik patah, maka besarnya gaya

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

29

sebanding dengan perubahan panjang pegas. Semakin besar gaya yang

dilakukan untuk meregangkan pegas, maka semakin besar pula gaya yang

dikerahkan pegas. Semakin besar kita menekan pegas, semakin besar pula

gaya yang dilakukan oleh pegas.

Sifat pegas seperti yang dinyatakan oleh hukum Hooke tidak terbatas pada

pegas yang diregangkan. Pada pegas yang dimampatkan juga berlaku hukum

Hooke, selama pegas masih pada daerah elastisitas. Sifat pegas seperti itu

banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca

pegas, bagian-bagian tertentu mesin, dan peredam kejut pada kendaraan

bermotor.

Grafik pada Gambar 5. menunjukkan besarnya gaya F yang sebanding

dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini, pegas dikatakan meregang

linier. Jika F diperbesar lagi, hingga melampaui titik A, garis tidak luruslagi.

Hal tersebut menandakan bahwa batas linieritasnyasudah terlampaui, tetapi

pegas masih bisa kembali ke bentuk semula.

Gambar 5. Grafik Hubungan Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas

titik putus

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

30

Apabila gaya F diperbesar terus sampai melewati titik B, maka pegas

bertambah panjang dan tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya

dihilangkan. Hal ini disebut batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika

gaya terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus. Jadi,

batas elastisitas mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan

melebihi batas elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya

sehingga tidak bisa kembali ke bentuk semula atau pegas akan putus.

Untuk menarik pegas dibutuhkan gaya F’ yang sama besar, tetapi berlawanan

arah dengan gaya F yang dilakukan oleh pegas pada kita. Gaya yang

dikenakan pada pegas menjadi F’ = kx dan usaha yang dilakukan oleh gaya

ini untuk menarik pegas sehingga ujungnya berpindah dari x1 ke x2 adalah:

............................5

Jika diambil x1 = 0 dan x2, maka diperoleh:

.........................................................................6

Rumus di atas adalah usaha yang dilakukan untuk merentangkan pegas

sehingga ujungnya pindahdari posisi tak terentangkan ke posisi x. Usaha

untuk menekan pegassejauh x sama besar dengan usaha untuk menarik pegas

sejauh x, karena dalam persamaan 6, pergeseran x dikuadratkan, apapun tanda

x akan memberikan harga positif bagi W.

Integral ini dapat juga dipecahkan dengan menghitungluas diantara kurva

gaya pergeseran dan sumbu-x dari x = 0 sampai x = x. Dalam Gambar 2.5

daerah ini digambarkan dengan daerah yang diarsir, bentuknya segitiga

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

31

dengan alas x dan tinggi k ∆x, sehingga luasnya sesuai dengan persamaan 6,

yaitu:

...........................................................................7

Seluruh usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F tersimpan menjadi energi

potensial elastisitas pegas karena tidak terjadi perubahan energi kinetik pegas.

Oleh karena itu, sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas k dan terentang

sejauh ∆x dari keadaan setimbangnya, memiliki energi potensial sebesar Ep.

............................................................................................8

Contoh penggunaan gaya pegas adalah ketapel. Jika ketapel diregangkan,

kemudian dilepaskan, maka ketapel dapat melontarkan batu. Dalam hal ini,

energi potensial elastisitas berubah menjadi energi kinetik batu.

......................................................................................9

Keterangan:

Gambar 6. Grafik Fterhadapx

xA

F = k ∆x

x

Alas = ∆x

F

FA

0

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

32

k = konstanta pegas karet ketapel (N/m)

= pertambahan panjang pegas (m)

= massa benda (kg)

= kecepatan benda (m/s)

b. Susunan Pegas

Pegas memiliki beberapa macam susunan, diantaranya yaitu:

1. Susunan Seri

Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan seri yaitu:

a. Gaya yang menarik pegas pengganti sama besar

(F1=F2=F)

b. Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah

pertambahan panjang masing-masing pegas (x=x1+x2).

c. Tetapan pegasnya

.............................................................10

Dimana adalah konstanta pegas pengganti susunan seri. Susunan

pegas seri dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Susunan Seri Pegas

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

33

2. Susunan Paralel

Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas paralel

adalah:

a. Gaya yang menarik pegas penganti sama dengan jumlah gaya yang

menarik masing-masing pegas (F =F1+F2).

b. Pertambahan panjang pegas (x=x1=x2).

c. Tetapan penggantinya

Kp = k1 + k2 +k3 +...+kn........................................................11

dimana Kp adalah konstanta pegas pengganti susunan paralel. Susunan

pegas paralel dapat dilihat pada Gambar 8.

3. Susunan Seri dan Paralel

Hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas

gabungan seri dan paralel adalah:

a. Gaya pengganti (F) adalah F1+F2=F3.

b. Pertambahan panjang pegas (x)

(x=x1)

Gambar 8. Susunan Paralel Pegas

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

34

(x=x1+x2) atau (x=x2+x3)

c. Tetapan peggantinya (ktot)

......................................................................12

Susunan pegas pengganti seri paralel dapat dilihat pada Gambar 9.

c. Penerapan Sifat Elastis Bahan

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan elastisitas dalam kehidupan

sehari hari:

1. Alat Ukur Gaya Tarik Kereta Api

Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegas-

pegas ini dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak.

Hal ini dilakukan untuk mengukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum

meninggalkan stasiun.

Gambar 9. Susunan Pegas Gabungan Seri dan Paralel

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

35

2. Peredam Getaran atau Goncangan pada Mobil

Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga

goncangan yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak

ratadapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat

dikendalikan.

3. Peranan Sifat Elastis dalam Rancang Bangun

Untuk menentukan jenis logam yang digunakan dalam membangun

sebuah jembatan, pesawat, rumah, dan sebagainya, maka modulus

Young, tetapan pegas, dan sifat elastisitas logam secara umum harus

diperhitungkan.

4. Peranan Sifat Elastis dalam Olahraga

Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain pada

papan loncatan pada cabang olahraga loncat indah dan tali busur pada

olahraga panahan. Karena adanya papan yang memberikangaya Hooke

pada atlet, maka atlet dapat meloncat lebih tinggi daripada tanpa

papan,sedangkan tali busur memberikan gaya pegas pada busur dan

anak panah.

G. Kerangka Pikir

Kegiatan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari adanya sumber belajar dan

media pembelajaran. Sumber belajar dan media pembelajaran digunakan

untuk membantu proses pembelajaran, serta meningkatkan pemahaman siswa

tentang konsep fisika, khususnya pada materiElastisitas dan Hukum Hooke.

Bentuk sumber belajar yang digunakan untuk mendukung proses

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

36

pembelajaran mandiri adalah modul. Modul yang dikembangkan berupa

modul interaktif menggunakan media Learning Content Development System

(LCDS). Keunggulan modul pembelajaran menggunakan LCDS dibandingkan

modul cetak, yaitu modul LCDS tidak hanya memuat materi, gambar, dan soal

evaluasi, tetapi terdapat video, simulasi, rangkuman, soal latihan, kuis

interaktif, soal evaluasi yang disertai jawaban dan umpan balik, serta

multimedia lainnya. Modul LCDS yang memuat materi Elastisitas dan Hukum

Hooke ditujukan kepada siswa SMA kelas XI. Penggunaan modul LCDS akan

mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam mencari

informasi yang dibutuhkan sehingga membantu siswa belajar mandiri dan

memahami konsep Elastisitas dan Hukum Hooke dengan baik. Peningkatan

pemahaman konsep dan materi oleh siswa diharapkan akan mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Gambaran kerangka pikir yang lebih jelas

dapat dilihat pada Gambar 10.

Standar Kompetensi Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

SK: 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan benda

titik

KD: 1.3.Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

37

Gambar 10. Kerangka Pikir

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir, hipotesis penelitian adalah:

H0: Modul LCDS tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

materi Elastisitas dan Hukum Hooke di SMA N 10Bandarlampung

H1: Modul LCDS efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

Elastisitas dan Hukum Hookedi SMA N 10Bandarlampung.

Standar

ProsesMenggunakan

Modul LCDS

SKL

SK, KD

Konsep Esensial Elastisitas

dan Hukum Hooke

Bahan

Pelajaran

(modul

interaktif)

secara offline

atau online

Learning Content Development System(LCDS)

Merupakan suatu media yang memuat modul berupa materi

Elastisitas dan Hukum Hooke sebagai bahan ajar mandiri di

dalamnya materi, gambar, video, simulasi, soal latihan, kuis

interaktif, soal evaluasi disertai kunci jawaban, umpan balik

dan tindak lanjut.

HASIL BELAJAR

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

38

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development atau

Penelitian dan Pengembangan. Pengembangan yang dimaksud berupa modul

pembelajaran fisika materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk Sekolah

Menengah Atas yang berguna untuk membantu siswa mempelajari konsep

materi Elastisitas dan Hukum Hooke.

Desain pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model

pengembangan program media menurut Suyanto dan Sartinem (2009).Penulis

memilih model pengembangan ini karena tahap-tahap pengembangannya

lengkap, namun tidak terlalu panjang jika dibandingkan dengan model

lainnya. Terdapat dua tahap uji coba produk yaitu uji internal dan uji

eksternal,di mana setelah dilakukan kedua uji tersebut selalu dilakukan revisi

produk. Dengan demikian, diharapkan dapat menghasilkan produk yang

berupa modul pembelajaran secara maksimal.Media pembelajaran yang

dikembangkan berisi materi, audio, dan animasi. Hasil akhir produk adalah

modulpembelajaran interaktif yang berisi petunjuk penggunaan modul, standar

kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi, latihan atau tugas,

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

39

rangkuman, soal evaluasi, kunci jawaban soal evaluasi, umpan balik dan

tindak lanjut.

B. Subyek Uji Coba Pengembangan Produk

Subyek evaluasi pengembangan produk pada penelitian pengembangan ini,

yaitu:

1. Ahli bidang isi/materi,yaitu seorang dosen dalam bidang ilmufisika yang

mengevaluasi isi materi pada modul pembelajaran Elastisitas dan Hukum

Hookeuntuk SMA.

2. Ahli desain,yaituseorang dosen dalam bidangteknologi pendidikan yang

mengevaluasi desain modul interaktif.

3. Tiga orang siswa SMA Negeri 10 Bandarlampung yang memiliki

kemampuan tinggi, sedang, dan rendah untukuji satu lawan satu.

4. Satu kelas siswa SMA kelas X 1 untuk uji kelompok kecil (small group).

C. Prosedur Penelitian Pengembangan

Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

instruksional dari Suyanto dan Sartinem (2009:1). Model tersebut memiliki

prosedur pengembangan produk dan uji coba produk, yaitu:

1. Analisis kebutuhan,

2. Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan,

3. Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna,

4. Pengembangan produk,

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

40

5. Uji internal: uji kelayakan produk,

6. Uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna,

7. Produksi.

Mengadaptasi model tersebut, maka prosedur pengembangan yang digunakan

yaitu:

Gambar 11.Model Pengembangan Media Instruksional Termodifikasi Diadaptasi

dari Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk Menurut

Suyanto Dan Sartinem (2009)

Berdasarkan gambar di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu cara untuk mengetahui perbedaan

kondisi yang diharapkan dengan kondisi nyata. Pada tahap ini dilakukan

kegiatan pengumpulan data berupapenyebaran angket analisis

kebutuhan kepada siswa kelas Xdan wawancara dengan seorang guru

fisika SMAN 10 Bandarlampung.Aspek-aspek yang telah

Analisis Kebutuhan

Identifikasi Sumber Daya

Identifikasi Spesifikasi

Produk

Pengembangan Produk

(Prototipe I)

Uji Internal atau Kelayakan

Produk (Prototipe II)

Uji Eksternal Produk

(Prototipe III)

Produksi

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

41

diungkapmelalui angket tersebut, diantaranyakondisi pembelajaran,

media pembelajaran yang digunakan, dan pemanfaatan TIK dalam

pembelajaran.

2. Identifikasi Sumber Daya

Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan

mengamati segala sumber daya yang dimiliki, baik SDM guru maupun

sumber daya sekolah, seperti perpustakaan dan laboratorium.Sumber daya

sekolah yang diidentifikasi meliputi kelengkapan buku penunjang materi

(kelengkapan sarana perpustakaan) dan kelengkapan peralatan

laboratorium komputer. Sumber daya manusia atau guru yang

diidentifikasi meliputi penggunaanTIK sebagai media pembelajaran,

penguasaan mengoperasikan komputer.Identifikasi sumberdaya ini

dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika dan memberikan

angket kepada siswa. Hasil identifikasi ini selanjutnya digunakan untuk

menentukan spesifikasi produk yang mungkin untuk dihasilkan.

3. Identifikasi Spesifikasi Produk

Identifikasi spesifikasi produk dilakukan dengan memperhatikan hasil

analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang dimiliki oleh

sekolah. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan topik atau materi pokok pembelajaran yang

akandikembangkan, yaitu Elastisitas dan Hukum Hooke.

b. Mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi

pelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran.

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

42

c. Menentukan format pengembangan modul interaktif.

4. Pengembangan Produk

Kegiatan pengembangan pada tahapan ini dilakukan pembuatan modul

pembelajaran yang menggunakan software Learning Content Development

System pada materi Elastisitas dan Hukum hooke. Spesifikasi produk yang

dikembangkan adalah modul pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari

petunjuk penggunaan modul, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan

pembelajaran, uraian materi, latihan atau tugas, rangkuman, soal evaluasi

yang disertai kunci jawaban dan umpan balik.

Penyajian materi pada modul ini yaitu dengan menyatakan suatu konsep

melalui berbagai cara dan bentuk, diantaranya dalam bentuk verbal,

gambar, grafik, video, animasi, dan matematika.Sebelum pembuatan

produk, penulis membuat storyboard terlebih dahulu, karena storyboard

mendeskripsikan setiap tampilan pada modul interaktif sehingga

memudahkan peneliti dalam pengembangannya.Kurikulum yang

digunakan pada penelitian ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)2006. Produk yang dihasilkan disebut sebagai prototipe I.

5. Uji Internal

Dalam penelitian pengembangan, sebuah desain media pembelajaran

memerlukan kegiatan uji coba secara bertahap dan berkesinambungan.

Pada tahap pengembangan ini dilakukan uji internal atau uji kelayakan

produk. Uji internal yang diberikan pada produk terdiri dari uji ahli desain

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

43

dan uji ahli isi atau materi pembelajaran. Produk yang telah dibuat diberi

nama prototipe I, kemudian dilakukan uji kelayakan produk dengan

berpedoman pada instrumen uji yang telah dibuat. Uji kelayakan produk

ini meliputi langkah-langkah sebagi berikut:

1. Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai

prototipe I yang telah dibuat.

2. Menyusun instrumen uji kelayakan produk berdasarkan indikator

penilaian yang telah ditentukan.

3. Melaksanakan uji kelayakan produk yang dilakukan oleh ahli desain

dan ahli isi atau materi pembelajaran.

4. Melakukan analisis terhadap hasil uji kelayakan produk dan melakukan

parbaikan.

5. Mengkonsultasikan hasil yang telah diperbaiki kepada ahli desain dan

ahli isi atau materi pembelajaran.

Pelaksanakan uji kelayakan peneliti melibatkan dua orang ahli, dimana uji

ahli desain dilakukan oleh seorang master dalam bidang teknologi

pendidikan dalam mengevaluasi desain media pembelajaran, sedangkan

ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau materi untuk

mengevaluasi isi atau materi Elastisitas dan Hukum Hooke untukSMA.

Setelah dilakukan uji internal produk, maka prototipe I mendapat saran-

saran perbaikan dari ahli desain dan ahli isi/materi.Selanjutnya, produk

hasil perbaikan dan konsultasi disebut prototipe II.

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

44

6. Uji Eksternal

Setelah dilakukan uji internal atau uji kelayakan produk dan diperoleh

hasil berupa prototipe II, maka dilakukan uji eksternal yang diberikan

kepada siswa untuk digunakan sebagai sumber sekaligus media

pembelajaran. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan produk oleh

pengguna. Hal-hal yang diujikan yaitu kemenarikan, kemudahan

menggunakan produk oleh pengguna, dan keefektifan dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang sesuai dengan nilai gain ternormalisasi sedang.

Uji ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu uji satu lawan satudan uji

kelompok kecil. Tahap uji satu lawan satu ini bertujuan untuk melihat

kesesuaian media dalam pembelajaran sebelum tahap uji coba media pada

uji kelompok kecil. Uji satu lawan satu dilakukan dengan cara dipilih dua

orang siswa secara acak. Pada tahap ini, siswa menggunakan media secara

individu (mandiri), lalu diberikan angket untuk menyatakan apakah media

sudah menarik, mudah digunakan, dan membantu siswa dalam

pembelajaran dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”, media akan

diperbaiki pada pilihan jawaban tidak. Sementara itu, uji kelompok kecil

diberikanpada satu kelas sampel pada siswa yang belum pernah

mendapatkan materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Uji kelompok kecil

dilakukan untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan dalam

menggunakan media, dan keefektifan media. Siswa melakukan

pembelajaran dengan menggunakan media berupa buku siswa bermuatan

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

45

nilai dan setelah pembelajaran siswa diberikan posttest untuk mengetahui

tingkat kemenarikan dan kemudahan dalam menggunakan media.

7. Produksi

Setelah dilakukan perbaikan dari uji eksternal maka dihasilkan prototipe

III.Kemudian dilakukan tahap selanjutnya, yaitu produksi. Tahap ini

merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan, dimana dihasilkan

modul pembelajaran fisikauntuk materi pokok Elastisitas dan Hukum

Hooke, namun produk tidak di produksi atau diperbanyak.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan tiga macam metode pengumpulan

data. Ketiga macam metode tersebut yaitu:

1. Metode Angket

Teknik pengumpulan data diperoleh dengan memberikan angket pada

subyek penelitian, Angket tersebut terdiri dari angket analisis kebutuhan,

angket uji ahli, dan angket respons pengguna. Angket analisis kebutuhan

berfungsi untuk mengetahui kebutuhan media pembelajaran fisika. Angket

tersebut diberikan kepada siswa SMA Negeri 10Bandarlampung. Angket

uji ahli digunakan untuk digunakan untuk menilai dan mengumpulkan data

kelayakan produk sebagai media pembelajaran. Angket respons pengguna

digunakan untuk mengumpulkan data kemenarikan, kemudahan, dan

kemanfaatan produk.

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

46

2. Metode Wawancara

Metode wawancara ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan media

pembelajaran serta untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana

pembelajaran di sekolah, seperti ketersediaan sumber belajar, laboratorium

komputer, dan perpustakaan sekolah.Wawancara ini ditujukan kepada

salah satu guru fisika SMA Negeri 10 Bandarlampung.

3. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas produk yang

dihasilkan sebagai media pembelajaran. Pada tahap ini, produk digunakan

sebagai sumber belajar, pengguna (siswa) diambil sebagai sampel

penelitian satu kelas siswa, dimana sampel diambil menggunakan teknik

Sampling Jenuh, yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Desain penelitian yang digunakan adalah One-group Pretest Postest

Design. Gambar desain yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 12 Desain Penelitian One-group Pretest Posttest Design

Keterangan:

O1 = Pretest pada kelas eksperimen

O2= Posttest pada kelas eksperimen

X= Treatment, penggunaan modul pembelajaran

Sumber: Sugiyono (2010:110)

O1 X O2

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

47

Tes ini dilakukan oleh satu kelas sampel siswa kelas X1SMA Negeri

10Bandarlampung, siswa diberikan pretest sebelum memulai

pembelajaran. Setelah itu,siswa melakukan proses pembelajaran

menggunakan modul sebagai media pembelajaran.Selanjutnya, siswa

tersebut diberi soal posttest. Hasil pretest dan posttest dianalisis untuk

mengetahui tingkat keefektifan penggunaan modul.

E. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data pada penelitian yang dilakukan ini meliputi:

1. Uji Validasi Ahli

Uji validasi produk pengembangan terdiri dari uji isi/materi

pembelajaranyang dilakukan oleh guru Fisika SMA Negeri 10

Bandarlampung dan uji desain dilakukan oleh dosen ahli media

Pendidikan Fisika Universitas Lampung. Uji validasi bertujuan untuk

menilai sesuai atau tidaknya produk yang dikembangkan sebagai salah

satu media pembelajaran. Uji validasi menguji kesesuaian materi modul,

konstruksi, dan aspek keterbacaan. Penilaian uji desain dan uji materi

dilakukan menggunakan angket.Pada instrumen angket penilaian uji

validasi ahli memiliki dua pilihan jawaban yang sesuai dengan konten

pertanyaan. Instrumen penilaian kesesuaian materi pembelajaran dan

desain pada produk memiliki dua pilihan jawaban, yaitu: “ Ya” dan

“Tidak”. Masing-masing pilihan jawaban mengartikan tentang kelayakan

produk menurut ahli.

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

48

2. Uji Kemenarikan, Kamudahan, dan Kemanfaatan

Uji kelayakan produk terdiri dari ujikemenarikan, kemanfaatan, dan

kemudahan produk oleh siswa kelas X1 SMA Negeri 10 Bandarlampung.

Penilaian dilakukan menggunakan angket respons pengguna.Data

kemanarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk diperoleh

melaluirespons siswa melalui uji kelompok kecil. Angket uji kelompok

kecil memiliki empat pilihan jawabansesuai konten pertanyaan, yaitu

“Sangat Menarik”, “Menarik”, “Kurang Menarik”,dan “Tidak Menarik”

atau “Sangat Baik”, “Baik”, “Kurang Baik”, dan “Tidak baik. Aspek

kemanfaatan memiliki empat pilihan jawaban sesuai konten,

yaitu“Sangat Bermanfaat ,”Bermanfaat”, “Cukup Bermanfaat”, dan

“Tidak Bermanfaat”. Instrumen angket untuk memperoleh data

kemudahan produk memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu “Sangat

Mempermudah”, ”Mempermudah”, “Cukup Mempermudah”,dan “Tidak

Mempermudah”.

Setiap pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat

kesesuaian produk bagi pengguna. Kriteria skor penialain dari tiap

jawaban dapat dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Skor Penialain Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor

Sangat menarik Sangat Baik 4

Menarik Baik 3

Kurang Menarik Kurang Baik 2

Tidak Menarik Tidak Baik 1

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

49

(Suyanto, 2009:227)

Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga

skorpenilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari

sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan

penilaian. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat

dilihat dalam Tabel 3.

Skor Penialain Rerata Skor Klasifikasi

4 3,26 – 4, 00 Sangat Baik

3 2,51 – 3, 25 Baik

2 1,76 – 2,50 Kurang Baik

1 1,01 – 1,75 Tidak Baik

Tabel 3. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas

(Suyanto, 2009:227)

3. Uji Keefektifan Produk

Uji keefektifan produk pengembangan diberikan pada siswa kelas X1

SMA Negeri 10 Bandarlampung.Uji keefektifan ini menggunakan data

hasil pretest dan posttest. Teknik analisis yang digunakan untuk

menganalisis pretest dan posttest adalah uji N Gain. Rumus Gain

Ternormalisasi (Normalized Gain) = N.G, yaitu:

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

50

Hasil perhitungan Gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan

klasifikasi dari Hake dalam Noer (2010: 105) seperti yang terdapat dalam

Tabel 4.

Tabel 4. Klasifikasi Gain (g)

Besarnya Gain Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g 0,7 Sedang

g Rendah

Noer (2010: 105)

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji N Gain, produk

pengembangan layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran

apabila rata-rata skor 0,3 < g 0,7 (klasifikasi Gain Ternormalisasi

sedang) sehinggaproduk dianggap berhasil.

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

68

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu modul pembelajaran

menggunakan Learning Content Development System (LCDS) untuk

materi Elastisitas dan Hukum Hooke yang dilengkapi dengan ilustrasi

fenomena fisika berupa video, animasi, simulasi, soal self-test, dan soal uji

kompetensi.

2. Modul pembelajaran menggunakan LCDS materi Elastisitas dan Hukum

Hooke memiliki skor kemenarikan 3,35 (sangat menarik), skor kemudahan

3,35 (sangat mudah), dan skor kemanfaatan 3,36 (sangat bermanfaat).

3. Modul pembelajaran interaktif materi Elastisitas dan Hukum Hooke efektif

sebagai media pembelajaran fisika, dilihat dari perolehan rata-rata nilai

normalisasi gain yaitu 0,57, yang menunjukkan klasifikasi “sedang”.

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

69

B. Saran

Saran dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Modul interaktif ini dapat digunakan, baik secara mandiri maupun

kelompok, dan dapat dioperasikan pada laptop atau komputer PC yang

memiliki aplikasi Microsoft Silverlight untuk memudahkan pengoperasian

modul.

2. Penelitian pengembangan ini baru dilaksanakan padaskala

kecil,hendaknya dilakukan penelitian lanjutan pada kelompok skala besar

guna mengetahui kelayakan produk ini.

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

69

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Bandung:

Direktori UPI.

Aremu, Ayotola dan Efuwape, B.M. 2013. A Microsoft Learning Content

Development System (LCDS) Based Learning Package for Electrical and

Electronics Technology-Issues on Acceptability and Usability in Nigeria.

American Journal of Educational Research. Vol 1 (2).41-48.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Borg, D. Walter, Joyce P. Gall and Meredith D. Gall. 2003. Educational Research

and Introduction. Boston: Pearson Education, Inc.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Hupbing, N., Oglesby, D., Philpot, T., Yellamraju, V., Hall, R., & Flori, R. 2012.

Interactive learning tools: Animating statics. In American Society for

Engineering Education Annual Conference June. Vol (4). 159-270.

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. Yogyakarta: DIVA

Press (Anggota IKAPI).

Kandarakis, Andreas dan Marios S. Poulos. 2008. Teaching Implications of

Information Processing Theory and Evaluation Approach of learning

Strategies using LVQ Neural Network. American Journal of Educational

Research. Vol (5). 111-119.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi: Erlangga.

Kurniawan, Deni, Agus Suyatna danWayan Suana. 2015. Pengembangan Modul

Interaktif Menggunakan Learning Content Development System pada Materi

Listrik Dinamis. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol 3 (6). 3-10.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan mengajar.

Jakarta: Bumi aksara.

Palupi, Dwi Satya, Suharyanto, Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas

XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

70

Rehalat, Aminah. 2014. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi. Jurnal

Pendidikan Ilmu Sosial. Vol 23 (2). 3-10.

Riyana, Cepi. 2007. Pedoman Pengembanagan Modul Multimedia Interaktif.

Bandung: Program P3AI Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, A.S., Raharjo,R., Haryono, A., & Rahardjito. 2010. Media pendidikan

Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya. Jakarta: Pustekom dan

Raja Grafindo Persada.

Sahri, Dian Ramadhan, I Dewa Putu N dan Agus Suyatna. 2014. Pengembangan

Modul Interaktif Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Materi

Pokok Gelombang dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal Pembelajaran

Fisika. Vol 2 (3). 67-79

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Santyasa, I Wayan. 2010. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi (Makalah). IKIP Negeri Sisingamangaraja.

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Suprawoto, N. A. 2009. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul.

Online. http://www.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan-

Ajar-dengan-Menyusun-Modul. Diakses pada 20 November 2015.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran Hakikat

Pengembangan dan Penelitian. Bandung: FIP UPI

Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisika

Siswa dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka dan

Keterampilan Proses untuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila.

Taufani, D.R. dan Iqbal, Muhammad. 2011. Membuat Konten E-learning dengan

Microsoft Learning Content Development System (LCDS). Bandung: Mugi

Unikom.

Uno, Hamzah H. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Wahyuni, Esti. 2009. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran

Siswa Terhadap Pemerolehan Belajar. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. Vol 7

(1).

Whitney, Lance. 2010. Utility Spotlight: Create Your Own Online

Courses.[online] https://technet.microsoft.com/en.us/magazine/default.aspx.

Diakses pada 9 November 2015.

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN …digilib.unila.ac.id/22734/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · elastisitas dan hukum Hooke, mendeskripsikan kemenarikan, ... namun pemanfaatan

71

Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.